Negara: Iran

  • Israel Kembali Serang Iran, Ledakan di Mana-mana

    Israel Kembali Serang Iran, Ledakan di Mana-mana

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan ke sebuah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz, Iran tengah pada hari Jumat (13/6).

    “Beberapa menit yang lalu, rezim Zionis kembali menargetkan Natanz,” lapor media pemerintah Iran, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (13/6/2025).

    Serangkaian ledakan baru juga terdengar di wilayah Iran barat laut pada hari Jumat, demikian televisi pemerintah Iran melaporkan. Media Iran melaporkan bahwa kebakaran terjadi di bandara Tabriz di Iran barat laut setelah serangan terbaru Israel tersebut.

    “Beberapa menit yang lalu, ledakan-ledakan baru terdengar di Azerbaijan Timur,” lapor media tersebut. Sebelumnya, rentetan serangan Israel juga menghantam 10 lokasi di provinsi tersebut, menewaskan sedikitnya tiga orang, menurut kantor berita Iran, Tasnim.

    Pemerintah Iran menyebut serangan besar-besaran Israel ke negaranya pada hari Jumat (13/6) sebagai “deklarasi perang”. Ini disampaikan setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala staf angkatan bersenjata dan para ilmuwan nuklir terkemuka.

    Dalam sebuah surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan Israel itu sebagai “deklarasi perang”. Dia pun “meminta Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini”, kata Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang “pahit dan menyakitkan” atas serangan tersebut. Sementara militer Iran mengatakan “tidak ada batasan” dalam serangan pembalasannya.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, dengan menargetkan para ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz.

    Serangan akan “berlanjut selama diperlukan”, kata pemimpin Israel itu. Militer Israel menyebut bahwa serangan terhadap Iran itu melibatkan 200 jet tempur.

    Tonton juga “Prihatin Atas Serangan Israel ke Iran, China Serukan Perdamaian” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penasihat Utama Khamenei Tewas dalam Serangan Israel

    Penasihat Utama Khamenei Tewas dalam Serangan Israel

    Teheran

    Ali Shamkhani, penasihat utama pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan tewas dalam rentetan serangan Israel terhadap negara itu pada Jumat (13/6) waktu setempat.

    Kematian Shamkhani ini, seperti dilansir Iran International dan CNN, Jumat (13/6/2025), dilaporkan oleh berbagai sumber informasi dari Teheran, dan dikonfirmasi oleh jaringan televisi pemerintah Iran, IRINN.

    Namun, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari otoritas Iran soal kematian Shamkhani.

    Sosok Shamkhani yang disebut sebagai penasihat dekat Khamenei, diketahui pernah mewakili Iran dalam perundingan yang menghasilkan kesepakatan penting untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan musuh bebuyutannya, Arab Saudi.

    Shamkhani pernah menjabat sebagai pejabat keamanan nasional tertinggi Iran selama satu dekade sejak tahun 2013, dan sebelumnya memegang sejumlah jabatan penting, termasuk di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan Kementerian Pertahanan Iran.

    Dia disebut sebagai bintang baru dalam diplomasi Iran, dan sosoknya dikenal di kalangan kebijakan luar negeri di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

    Shamkhani mewakili Iran dalam perundingan dengan Saudi, yang dimediasi China, yang berujung dengan kesepakatan membangun kembali hubungan diplomatik setelah bertahun-tahun bermusuhan. Namun pada pertengahan tahun 2023, dia tiba-tiba diganti.

    Beberapa analis berpendapat pada saat itu bahwa Khamenei mungkin menganggap Shamkhani terlalu ambisius. Namun dia tetap menjadi penasihat dekat Kamenei, dan memberikan nasihat ketika Iran kembali melakukan perundingan nuklir dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Laporan Reuters, yang mengutip sumber keamanan Teheran, menyebut Khamenei masih dalam keadaan hidup setelah Israel menyerang Iran, dan kini terus diberi pengarahan soal situasi tersebut. Dia bahkan sempat memperingatkan serangan balasan untuk Israel.

    “Rezim Zionis, pada dini hari ini, membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman,” kata Khamenei.

    “Dengan kejahatan ini, rezim Zionis mempersiapkan diri untuk dirinya sendiri nasib yang pahit dan menyakitkan, dan itu pasti akan menerimanya,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bikin Kesepakatan Nuklir atau Serangan Lebih Brutal!

    Bikin Kesepakatan Nuklir atau Serangan Lebih Brutal!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya, atau berisiko menghadapi “serangan yang lebih brutal”. Trump mengingatkan bahwa masih ada waktu bagi Teheran untuk mencegah konflik lebih lanjut dengan Israel.

    Desakan ini disampaikan setelah Israel melancarkan rentetan serangan mematikan terhadap target nuklir dan militer Iran pada Jumat (13/6) pagi.

    Serangan Tel Aviv itu dilaporkan menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami, kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan enam ilmuwan nuklir Iran. Sejumlah bangunan permukiman di Teheran, menurut media pemerintah Iran, juga terkena serangan dan menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

    “Telah terjadi kematian dan kehancuran besar, tetapi masih ada waktu untuk mengakhiri pembantaian ini, dengan serangan-serangan berikutnya sudah direncanakan bahkan lebih brutal,” kata Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

    Israel melancarkan gelombang serangan terbaru terhadap Iran pada Jumat (13/6) pagi, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal, dan para komandan militer Teheran dalam upaya mencegah negara itu membangun senjata nuklir.

    Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan serangan itu melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran.

    Trump menambahkan bahwa AS memberikan Iran “kesempatan demi kesempatan” untuk mencapai kesepakatan.

    Pada Jumat (13/6) waktu AS setelah Tel Aviv menyerang Teheran, Trump mengatakan kepada media terkemuka Fox News bahwa dirinya mengetahui Israel akan melancarkan serangan terhadap Iran sebelum serangan itu terjadi. Dia juga menekankan bahwa Teheran “tidak dapat memiliki bom nuklir”.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kita berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” ucap Trump kepada Fox News.

    Namun, AS juga telah menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan Israel tersebut, dan memperingatkan Iran untuk tidak menyerang para personel AS atau kepentingan AS di kawasan Timur Tengah dalam responsnya terhadap serangan itu.

    Teheran, dalam tanggapannya, menegaskan AS akan “bertanggung jawab atas konsekuensinya” karena serangan-serangan Israel “tidak dapat dilakukan tanpa koordinasi dan tanpa izin dari Amerika Serikat”.

    Tonton juga “Trump Sebut Israel Sangat Mungkin Menyerang Iran” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Deretan Situs Nuklir Iran yang Berpotensi Jadi Target Serangan Israel

    Deretan Situs Nuklir Iran yang Berpotensi Jadi Target Serangan Israel

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, pada 12 Juni 2025, Badan Tenaga Atom Internasional IAEA mengecam Iran karena melanggar kewajiban nonproliferasinya.

    Iran menanggapi pernyataan pengawas nuklir PBB itu dengan menantang dengan mengumumkan akan membuka situs pengayaan uranium baru dan meningkatkan sentrifugalnya di fasilitas nuklir Fordow.

    Iran telah berulang kali membantah klaim bahwa pihaknya berusaha memperoleh senjata nuklir. Negara ini juga telah menyebarkan fasilitas nuklirnya di sejumlah lokasi dan membangun beberapa di bunker bawah tanah. Instalasi nuklir mana saja di Iran yang bisa jadi target serangan Israel? Berikut ikhtisar fasilitas nuklir Iran:

    Natanz

    Terletak sekitar 300 kilometer (180 mil) selatan Teheran di provinsi Isfahan, Natanz adalah pusat utama pengayaan uranium di Iran. Di sinilah program nuklir mengoperasikan sentrifugalnya untuk memperkaya uranium, yang juga berpotensi untuk kegiatan militer.

    Fasilitas ini ditempatkan di bunker bawah tanah untuk melindunginya dari serangan udara. Natanz beberapa kali menjadi target tindakan sabotase yang dikaitkan dengan Israel, termasuk serangan virus Stuxnet, ledakan, dan pemadaman listrik. Sistem pertahanan udara fasilitas Natanz dilaporkan dinonaktifkan pada bulan April 2024.

    IAEA mengonfirmasi pada 13 Juni bahwa fasilitas Natanz termasuk di antara target serangan Israel, tetapi mengatakan tidak ada kebocoran radiasi yang terdeteksi.

    Isfahan

    Pusat Teknologi Nuklir di kota Isfahan adalah instalasi pengolahan uranium yang menyiapkan bahan radioaktif untuk pengayaan. Di sini, uranium oksida, juga dikenal sebagai yellowcake, diubah menjadi uranium tetrafluorida (UF4) dan uranium heksafluorida (UF6). Senyawa kimia ini digunakan dalam sentrifugal untuk pengayaan uranium.

    Tambang uranium SaghandBushehr

    Pembangkit listrik tenaga nuklir sipil pertama Iran ini terletak di pantai Teluk Persia di Iran selatan, dan digunakan untuk menghasilkan listrik, tidak digunakan untuk tujuan militer.

    Teheran

    Reaktor Riset Teheran merupakan fasilitas riset yang terutama digunakan untuk memproduksi radioisotop medis yang digunakan dalam pengobatan kanker dan diagnostik kedokteran nuklir.

    Reaktor Riset Teheran memainkan peran utama selama negosiasi perjanjian nuklir 2015, karena dapat digunakan tidak hanya untuk keperluan medis tetapi juga berpotensi untuk aplikasi militer, jika uranium yang diperkaya tinggi digunakan.

    Parchin

    Fasilitas ini, sekitar 30 kilometer di tenggara Teheran, secara resmi berfungsi sebagai tempat uji coba senjata dan rudal konvensional. Namun, ada laporan yang menunjukkan bahwa aktivitas terkait pengembangan senjata nuklir mungkin juga dilakukan di Parchin.

    Karaj

    Pusat penelitian teknologi nuklir di bidang pertanian dan kedokteran ini terletak di dekat kota Karaj, sekitar 40 kilometer sebelah barat Teheran. Menurut laporan, fasilitas ini juga dapat digunakan untuk produksi dan pengembangan sentrifugal untuk pengayaan uranium.

    Pada bulan Juni 2021, fasilitas tersebut menjadi sasaran upaya sabotase, yang menurut sumber Iran, tidak berhasil.

    Qom

    Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow terletak sekitar 160 kilometer selatan Teheran, dekat kota Qom. Ia ditempatkan di gunung untuk melindunginya dari serangan udara. Situs ini menghasilkan uranium yang sangat diperkaya.

    Arak

    Reaktor air berat di kota Arak, sekitar 240 kilometer sebelah barat Teheran, berpotensi menghasilkan plutonium yang cocok untuk pembuatan senjata nuklir. Namun, setelah perjanjian nuklir 2015, reaktor ini dimodifikasi untuk mengesampingkan kemungkinan ini.

    Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Jerman, terakhir diperbarui tanggal 13 Juni 2025
    Diadaptasi Oleh: Hendra Pasuhuk
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga “Dua Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Buntut Serangan Israel” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pasar Saham Global Anjlok Seusai Israel Serang Iran

    Pasar Saham Global Anjlok Seusai Israel Serang Iran

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham global anjlok pada Jumat (13/6/2025) setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran yang memicu aksi balasan dari Iran.

    Pada saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,53% atau sebesar 38,30 poin ke level 7.166, indeks DAX Jerman juga turun 1,4% menjadi 23.437,61, CAC 40 Prancis melemah 1% ke 7.685,89, dan FTSE 100 Inggris merosot 0,5% menjadi 8.840,95.

    Di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,9% ke 37.834,25. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,9% menjadi 2.894,62. Hang Seng Hong Kong melemah 0,6% ke 23.892,56, dan Shanghai Composite Index turun 0,8% ke 3.377,00. Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia turun 0,2% ke level 8.547,40.

    Dilansir dari AP, Xu Tiachen dari The Economist Intelligence menyampaikan, serangan Israel terhadap Iran merupakan salah satu dari sepuluh risiko global terbesar. Namun, pasar Asia diperkirakan akan pulih lebih cepat karena keterkaitan langsungnya lebih kecil dengan konflik ini dan hubungan yang semakin erat dengan Arab Saudi dan UEA yang tidak terpengaruh.

    Diberitakan sebelumnya, Israel mengeklaim telah menargetkan fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, dan panglima militer sebagai bagian dari operasi jangka panjang untuk mencegah pembangunan senjata nuklir oleh Teheran.

    Sebagai langkah balasan, Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel, memperkeruh situasi dan menambah ketidakpastian di pasar global.

  • Diserang Israel, Iran: Ini Deklarasi Perang!

    Diserang Israel, Iran: Ini Deklarasi Perang!

    Jakarta

    Pemerintah Iran menyebut serangan besar-besaran Israel ke negaranya pada hari Jumat (13/6) sebagai “deklarasi perang”. Ini disampaikan setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala staf angkatan bersenjata dan para ilmuwan nuklir terkemuka.

    Dalam sebuah surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan Israel itu sebagai “deklarasi perang”. Dia pun “meminta Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini”, kata Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang “pahit dan menyakitkan” atas serangan tersebut. Sementara militer Iran mengatakan “tidak ada batasan” dalam serangan pembalasannya.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, dengan menargetkan para ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz.

    Serangan akan “berlanjut selama diperlukan”, kata pemimpin Israel itu. Militer Israel menyebut bahwa serangan terhadap Iran itu melibatkan 200 jet tempur.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Fox News, bahwa ia telah mengetahui tentang serangan Israel tersebut sebelum terjadi, yang menurut Israel melibatkan 200 jet tempur. Trump juga menekankan bahwa Teheran “tidak dapat memiliki bom nuklir”.

    Amerika Serikat menggarisbawahi bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan Israel itu, dan memperingatkan Iran agar tidak menyerang personel atau kepentingannya. Namun, Teheran mengatakan Washington akan ikut “menanggung konsekuensinya”.

    Usai serangan ke Iran, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, melontarkan peringatan terbaru, bahwa musuh-musuh yang berupaya menghancurkan negaranya akan “dilenyapkan”. Peringatan ini disampaikan setelah Israel melancarkan rentetan serangan terhadap target nuklir dan militer Iran.

    Katz dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), mengatakan bahwa serangan-serangan Israel tepat sasaran dalam menargetkan komandan senior Garda Revolusi Iran, fasilitas militer dan nuklir Iran, juga para ilmuwan nuklir Iran.

    “Penargetan tepat sasaran terhadap para komandan senior Garda Revolusi, militer Iran, dan para ilmuwan nuklir — yang semuanya terlibat dalam memajukan rencana untuk menghancurkan Israel — telah mengirimkan pesan yang kuat dan jelas; mereka yang berupaya menghancurkan Israel akan dilenyapkan,” tegas Katz dalam pernyataannya.

    Tonton juga “Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lifting Tembus Target, Wamen ESDM Tak Khawatirkan Konflik Israel-Iran

    Lifting Tembus Target, Wamen ESDM Tak Khawatirkan Konflik Israel-Iran

    Jakarta, Beritasatu.com – Serangan Israel ke Iran membuat harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Pasalnya, Iran adalah salah satu eksportir minyak terbesar di dunia.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung cukup percaya diri menghadapi gejolak harga minyak dunia pasca-serangan Israel ke Iran. Pasalnya, lifting minyak Indonesia tercatat 610.000 barel per hari melampaui target di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 605.000 bph.

    Menurutnya, terjadi peningkatan lifting apabila dibandingkan dengan capaian lifting pada kuartal I-2025 yang mencapai 580.000 barel per hari (BPH). Peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri ini pun dapat meminimalisir pengaruh gejolak internasional terhadap stabilitas ketersediaan energi di dalam negeri.

    “Jadi, Indonesia ada ketahanan energi, kami mengusahakan ada peningkatan migas dalam negeri,” kata Yuliot ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    Sekadar informasi, serangan Israel ke Teheran membuat ketegangan meningkat, menghapus kabar berdamainya Amerika Serikat (AS) dengan China. Serangan Israel ini sebagai bentuk respons atas tanggapan Iran yang tidak mau menghentikan pengayaan nuklirnya.

    Analis energi senior MST, Marquee Saul Kavonic, mengatakan serangan Israel terhadap Iran telah meningkatkan risiko lebih lanjut. Konflik akan meningkat ke titik Iran membalas serangan tersebut dan memengaruhi infrastruktur minyak di kawasan tersebut sebelum pasokan minyak benar-benar terdampak secara material.

    Dia memperkirakan, dalam skenario ekstrem pasokan minyak mentah Iran bisa turun hingga 20 juta barel per hari dampak dari serangan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut serangan Israel terhadap Iran ditujukan untuk merusak infrastruktur nuklirnya, pabrik rudal balistiknya, dan banyak kemampuan militernya. 

  • Kutuk Serangan ke Iran, Rusia Serukan Warganya Tinggalkan Israel!

    Kutuk Serangan ke Iran, Rusia Serukan Warganya Tinggalkan Israel!

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengutuk serangan yang dilancarkan Israel terhadap Iran. Moskow juga menyatakan keprihatinan atas “eskalasi tajam” yang terjadi antara Tel Aviv dan Teheran.

    Pemerintah Rusia pun menyerukan warga negaranya yang ada di kedua negara tersebut untuk menjauhi konflik.

    “Rusia prihatin dan mengutuk eskalasi ketegangan yang tajam,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pernyataan kepada kantor berita pemerintah Rusia, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

    Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv mendesak setiap warga negaranya yang ada di Israel untuk segera meninggalkan negara itu, jika mereka bisa. Otoritas Moskow juga “sangat merekomendasikan” setiap warganya untuk tidak bepergian ke sana sampai “situasi kembali normal”.

    Seruan senada dirilis oleh misi diplomatik Rusia yang ada di Teheran. Setiap warga negara Rusia juga didesak untuk “menahan diri dari mengunjungi Iran”.

    Warga negara Rusia di Iran juga diminta untuk menghindari untuk mendekati fasilitas militer dan tidak mengambil foto atau video di area mana pun di negara tersebut.

    Israel mengumumkan serangan terbaru terhadap target-target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan serangan itu melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran.

    Lihat juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Rentetan serangan Israel itu dilaporkan menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami, kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan enam ilmuwan nuklir Iran. Beberapa anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai area permukiman di Teheran.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim serangan itu sebagai serangan pembuka yang “sangat sukses”. Dia juga menegaskan bahwa serangan itu akan berlanjut hingga berhari-hari demi menangkal ancaman Teheran terhadap Tel Aviv.

    Otoritas Iran telah menegaskan akan “memberikan respons keras dan tegas” terhadap serangan Israel itu. Angkatan Bersenjata Iran menambahkan bahwa “tidak ada batasan” dalam respons terhadap serangan Tel Aviv.

    Dalam perkembangan terbaru, militer Israel mengatakan bahwa Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah negara Yahudi itu pada Jumat (13/6). Militer Tel Aviv terus berupaya menembak jatuh drone-drone Iran tersebut.

    Lihat juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi dalam 2 Bulan

    Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi dalam 2 Bulan

    Jakarta, Beritasatu.com — Harga emas dunia melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua bulan pada Jumat (13/6/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah memanasnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah serangan besar-besaran Israel terhadap Iran.

    Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 1% menjadi US$ 3.417,59 per troi ons pada pukul 15.03 WIB. Sepanjang pekan ini, harga emas sudah mencatatkan kenaikan lebih dari 3,2%. 

    Sementara itu, kontrak berjangka emas AS (gold futures) juga naik 1% ke level US$ 3.438,00 per troi ons.

    Ketegangan di kawasan meningkat tajam setelah Israel mengeklaim telah meluncurkan serangan ke fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan posisi militer utama Iran. Israel menyebut operasi ini sebagai langkah awal dari kampanye jangka panjang untuk mencegah Teheran membangun senjata nuklir.

    Sebagai balasan, Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel, memperkeruh situasi dan menambah ketidakpastian di pasar global.

    “Kondisi saat ini memperkuat sentimen positif terhadap emas. Namun, karena situasinya sangat dinamis, terlalu dini untuk memastikan apakah lonjakan harga ini akan bertahan lama,” ujar Carsten Menke, analis dari Julius Baer.

    Menke menambahkan, apabila konflik ini menyebabkan gangguan pasokan minyak, baik akibat serangan langsung maupun karena kebijakan politik, atau apabila konflik menyebar ke kawasan lain, maka harga emas berpotensi naik lebih jauh.

    Emas dikenal sebagai aset lindung nilai yang dicari saat terjadi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Komoditas ini juga biasanya menguat dalam kondisi suku bunga rendah.

  • Ini Drone Canggih Iran yang Dikerahkan untuk Serbu Israel

    Ini Drone Canggih Iran yang Dikerahkan untuk Serbu Israel

    Jakarta

    Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke arah Israel pada hari Jumat (13/6), menyusul rentetan serangan udara Israel ke wilayah republik Islam itu. Militer Israel saat ini masih terus berupaya menembak jatuh drone-drone Iran tersebut.

    “Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel, yang sedang kami upayakan untuk dicegat,” kata juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Dua model drone Teheran yang paling tangguh, Shahed 129 dan Shahed 136, turut dikerahkan dalam serangan itu. Serangan dimulai dengan drone lepas landas dari wilayah Iran dan titik-titik lain di Timur Tengah, termasuk Irak. Dikutip detikINET dari berbagai sumber, inilah spesifikasi drone andalan Iran.

    Shahed 129

    Shahed 129 adalah UAV taktis canggih yang dimodelkan berdasarkan sistem Barat seperti Predator MQ-1 Amerika. Mampu terbang hingga 24 jam dan sejauh 1.700 kilometer, kira-kira jarak dari Iran tengah ke Israei, drone ini memungkinkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyerang atau mengawasi Israel tanpa bergantung pada stasiun pengisian bahan bakar atau relai di tengah misi.

    Dipersenjatai hingga empat rudal Sadid, Shahed 129 dapat mengenai target darat dengan presisi tinggi. Pesawat ini membawa peralatan pencitraan termal, sistem komunikasi canggih, dan kendali jarak jauh, memungkinkannya beroperasi di area yang dipenuhi dengan gangguan sinyal atau peperangan elektronik.

    Drone Shahed 129 Iran. Foto: Wikimedia

    IRGC telah menggunakannya di Suriah, Yaman, dan Irak, menyerang aset dan lokasi strategis AS sambil meminimalkan deteksi dini. Intelijen Barat percaya Iran terus meningkatkan akurasi amunisi, profil siluman, dan perangkat navigasi model tersebut.

    Shahed 136

    Shahed 136 adalah sistem yang jauh lebih murah tapi tidak kalah mematikan. Didesain sebagai drone bunuh diri satu arah, ia membawa hulu ledak seberat 20 hingga 50 kilogram dan menabrak target yang telah diprogram sebelumnya.

    Konstruksi dasarnya yaitu sayap lurus, badan pesawat sempit, dan mesin piston belakang kecil, menjaga biaya tetap rendah, sehingga memungkinkan Iran memproduksi dan meluncurkan pesawat ini dalam gelombang yang padat. Bahkan jika sebagian ditembak jatuh, yang lain dapat menerobos.

    Meskipun Shahed 136 tidak memiliki peralatan navigasi canggih, GPS bawaannya (dan terkadang kamera kecil yang menghadap ke depan) memberikan akurasi yang memadai terhadap lokasi yang tetap atau pertahanan yang lemah.

    Terbang rendah dan relatif lambat, drone tersebut dapat menghindari radar, terutama ketika puluhan berada di udara sekaligus. Rusia telah menggunakan drone jenis itu secara ekstensif terhadap jaringan listrik Ukraina dan perumahan, sementara proksi Iran telah menyebarkannya untuk mengincar pangkalan AS di Irak dan Arab Saudi.

    Dengan mengerahkan banyak drone, Iran tampaknya ingin membanjiri jaringan pertahanan udara Israel, membingungkan operator radar, dan menciptakan kerusakan fisik dan psikologis di garis depan.

    (fyk/fyk)