Negara: Iran

  • Iran Tangguhkan Semua Penerbangan Buntut Serangan Israel

    Iran Tangguhkan Semua Penerbangan Buntut Serangan Israel

    Jakarta

    Iran menangguhkan semua penerbangan usai serangan Israel. Iran menangguhkan semua penerbangan domestik dan internasional.

    Dikutip CNN, Jumat (13/6/2025), serangan Israel berlanjut pada Jumat pagi di berbagai kota, termasuk Tabriz, Kermanshah, Hamedan, Qasr-e Shirin, Kangavar. Serangan tersebut berdampak pada rute penerbangan.

    Sementara itu, dikutip AFP, maskapai global membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Teheran, dan tujuan Timur Tengah lainnya atau mengalihkan rute pesawat. Hal itu dikarenakan wilayah udara ditutup setelah serangan Israel terhadap Iran.

    Israel, Iran, Irak, Yordania, dan Suriah menutup wilayah udara mereka setelah Israel menyerang fasilitas militer dan nuklir di Iran. Israel mengatakan Teheran meluncurkan pesawat tanpa awak sebagai balasan.

    Penerbangan Air India New Delhi-Wina dan Mumbai-London hendak memasuki wilayah udara Iran ketika Israel melancarkan serangannya, yang memaksa pesawat untuk kembali. Kemudian penerbangan London-New Delhi baru saja memasuki wilayah udara Iran dan dialihkan melalui Irak sebelum tiba di India satu jam kemudian.

    Air India juga mengalihkan atau membatalkan 16 penerbangan antara India dan London serta kota-kota di Kanada dan Amerika Serikat ‘karena situasi yang berkembang di Iran’.

    Emirates, maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah, membatalkan penerbangan ke dan dari Irak, Yordania, Lebanon, dan Iran setelah Israel melancarkan serangan.

    Air France mengatakan akan menangguhkan penerbangannya ke dan dari Tel Aviv “hingga pemberitahuan lebih lanjut” menyusul penutupan wilayah udara Israel.

    “Air France memantau dengan saksama situasi di Timur Tengah secara langsung,” kata juru bicara maskapai penerbangan Prancis itu kepada AFP, seraya menambahkan bahwa “keselamatan pelanggan dan awaknya adalah prioritas utama”.

    Otoritas penerbangan Rusia Rosaviatsiya menginstruksikan maskapai penerbangan Rusia untuk tidak terbang di wilayah udara Israel, Yordania, Irak, dan Iran atau menggunakan bandara di Israel dan Iran. Dikatakan bahwa pembatasan akan tetap berlaku hingga 26 Juni atau hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Grup maskapai penerbangan Jerman Lufthansa menangguhkan penerbangan ke dan dari Teheran hingga 31 Juli. Maskapai ini juga memperpanjang penangguhan penerbangan Tel Aviv untuk periode yang sama.

    Maskapai penerbangan Swiss, yang dimiliki oleh Lufthansa, menangguhkan penerbangan Tel Aviv hingga 25 Oktober sementara penerbangan ke Beirut ditangguhkan hingga akhir Juli.

    Di Uni Emirat Arab, bandara Abu Dhabi juga memperingatkan “gangguan penerbangan diperkirakan terjadi hingga hari ini (Jumat)” sebagai akibat dari serangan Israel.

    Bandara Dubai juga mengumumkan penundaan dan pembatalan penerbangan karena penutupan wilayah udara di Iran, Irak, dan Suriah.

    Tonton juga “Radar Pesawat Komersial Hindari Wilayah Iran dan Irak” di sini:

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Video: Kekuatan Nuklir Iran Dan Ancaman Perang Dunia ke-3

    Video: Kekuatan Nuklir Iran Dan Ancaman Perang Dunia ke-3

    Jakarta, CNBC Indonesia –Di ambang krisis global, timur tengah kembali bergolak setelah Israel melancarkan serangan militer besar/ ke fasilitas nuklir Iran.

    Hal ini memicu kekhawatiran dunia akan pecahnya perang dunia III di balik konflik bersenjata ini, tersembunyi ambisi nuklir iran yang kian tak terbendung: memperkaya uranium hingga level senjata.

    Lalu seperti apa sebenarnya kekuatan nuklir iran/ simak liputannya berikut ini

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia (Jumat, 13/06/2025) berikut ini.

  • Houthi Yaman ‘Balas’ Israel Serang Iran, Tegaskan Ini

    Houthi Yaman ‘Balas’ Israel Serang Iran, Tegaskan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok pemberontak Houthi Yaman menyatakan dukungan penuh terhadap Iran dalam menghadapi serangan Israel. Dalam pernyataan resmi pada Jumat (13/6/2025), Houthi menegaskan bahwa Iran memiliki hak sah untuk membela diri dan mengembangkan program nuklirnya.

    “Kami mendukung hak penuh dan sah Iran untuk membela diri dan mengembangkan program nuklirnya,” tulis biro politik Houthi di platform Telegram, seperti dikutip AFP.

    Kelompok yang dikenal dekat dengan Teheran itu juga mengecam keras serangan udara Israel terhadap sejumlah situs militer dan nuklir di Iran. Apalagi tegasnya, serangan juga menyasar kawasan pemukiman.

    “Kami mengutuk keras agresi brutal Israel terhadap Republik Islam Iran dan menegaskan hak penuh dan sahnya untuk menanggapi dengan segala cara yang mungkin,” tambah pernyataan itu.

    Pernyataan dukungan ini datang di tengah meningkatnya eskalasi antara Israel dan Iran, setelah serangan udara Israel pada Jumat dini hari menghantam beberapa target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir Natanz dan pusat-pusat riset militer lainnya.

    Houthi juga diketahui telah beberapa kali meluncurkan serangan terhadap wilayah Israel dalam beberapa bulan terakhir, menggunakan drone dan rudal sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan Iran.

    Dengan masuknya aktor non-negara seperti Houthi, konflik di Timur Tengah berisiko semakin meluas dan menyeret lebih banyak kekuatan regional dan global.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Serang Iran, Macron Serukan Redakan Ketegangan Konflik

    Israel Serang Iran, Macron Serukan Redakan Ketegangan Konflik

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Israel memiliki hak untuk melindungi wilayahnya dan menyerukan ‘penahanan diri maksimum’ setelah melakukan serangan terhadap Iran. Macron menyerukan kedua pihak untuk meredakan ketegangan.

    “Prancis menegaskan kembali hak Israel untuk membela diri dan memastikan keamanannya,” kata Macron dalam bahasa Inggris pada X, seperti dikutip AFP, Jumat (13/6/2025).

    “Untuk menghindari membahayakan stabilitas seluruh kawasan, saya menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri maksimum dan meredakan ketegangan.”

    Israel menggempur Iran dalam serangkaian serangan udara. Serangan itu menargetkan 100 titik termasuk situs nuklir dan militer serta menewaskan kepala staf angkatan bersenjata.

    Macron menyampaikan hal itu setelah mengadakan pertemuan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional.

    “Semua langkah yang diperlukan akan diambil untuk melindungi warga negara kita dan misi diplomatik dan militer kita di kawasan tersebut,” kata Macron.

    Sebelumnya pada hari Jumat, menteri luar negeri Prancis juga mendesak penahanan diri.

    Iran secara bertahap telah melepaskan diri dari komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir yang disepakati dengan negara-negara besar dunia termasuk Amerika Serikat dan Prancis pada tahun 2015.

    Kesepakatan penting tersebut memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program atomnya, tetapi kesepakatan tersebut gagal setelah penarikan sepihak Amerika Serikat selama masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018.

    Tonton juga “Israel Bajak Kapal Bantuan Gaza, Macron: Memalukan!” di sini:

    (idn/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Erdogan Kecam Serangan Israel ke Iran: Perampokan Harus Diakhiri

    Erdogan Kecam Serangan Israel ke Iran: Perampokan Harus Diakhiri

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Israel atas serangan yang dilakukan terhadap Iran. Erdogan meminta dunia internasional untuk menghentikan perampokan yang dilakukan Israel.

    Dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), Erdogan merupakan pengkritik yang vokal untuk Israel dan pendukung setia Palestina. Erdogan menuduh Israel membawa strategi yang sama untuk menenggelamkan wilayah tersebut dengan darah seperti yang dilakukan di Gaza.

    “Itu strategi untuk menenggelamkan wilayah kami, terutama Gaza, dalam darah, air mata, dan ketidakstabilan ke tahap yang sangat berbahaya,” kata Erdogan usai gelombong serangan Israel terhadap Iran.

    Erdogan menyebut serangan ke Iran adalah provokasi. Dia mengajak dunia internasional untuk mengakhiri perampokan yang dilakukan Israel itu.

    “Serangan Israel terhadap tetangga kami Iran adalah provokasi yang jelas yang mengabaikan hukum internasional,” katanya.

    “Masyarakat internasional harus mengakhiri perampokan Israel yang menargetkan stabilitas global dan regional,” kata Erdogan.

    Erdogan mengatakan Pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “berusaha menyeret kawasan kami dan seluruh dunia ke dalam bencana dengan tindakannya yang gegabah, agresif, dan melanggar hukum,” tambahnya.

    “Beberapa menit yang lalu, rezim Zionis kembali menargetkan Natanz,” lapor media pemerintah Iran, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (13/6).

    Serangkaian ledakan baru juga terdengar di wilayah Iran barat laut pada hari Jumat, demikian televisi pemerintah Iran melaporkan. Media Iran melaporkan bahwa kebakaran terjadi di bandara Tabriz di Iran barat laut setelah serangan terbaru Israel tersebut.

    Tonton juga “Erdogan Undang Putin-Zelensky-Trump, Berunding Akhiri Perang” di sini:

    (lir/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pertamina Cari Rute Aman, Antisipasi Dampak Konflik Panas Israel-Iran

    Pertamina Cari Rute Aman, Antisipasi Dampak Konflik Panas Israel-Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) akan memitigasi dampak dari konflik Israel dan Iran yang tengah memanas dengan melakukan pengalihan rute jalan yang lebih aman. 

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan hingga saat ini dampak langsung yang dirasakan terhadap harga maupun pasokan minyak belum terpengaruh. 

    “Itu kita mitigasi kan Timur Tengah memang selalu fluktuatif di sana dan sudah terjadi beberapa kali jadi kita mitigasi dengan biasanya kalau kapal kita re-route melalui rute-rute yang aman,” kata Fadjar kepada wartawan, Jumat (13/6/2025). 

    Dalam hal ini, dia menyebut Pertamina International Shipping dan PT Pertamina Patra Niaga yang akan menganalisis dampak lebih lanjut dari konflik Timur Tengah tersebut. 

    “Biasanya kalau kemaren kemaren yang beberapa konflik, biasanya caranya reroute, cari jalur pelayanan distribusi yang aman, kemudian mencari sumber-sumber negara lain yang bisa kita impor,” jelasnya. 

    Selain mitigasi dengan mengambil rute perjalanan impor minyak yang lebih aman, menurut dia, saat ini impor minyak mentah juga terbilang lebih fleksibel sehingga tidak terlibat dengan kontrak panjang. 

    “Jadi kita tidak terlibat kontrak panjang, kita bisa modifikasi kalau ada gangguan di satu titik, bisa shift misalnya dari Afrika,” ujarnya. 

    Diberitakan Bisnis, harga minyak mentah melonjak lebih dari 12% pada Jumat (13/6/2025), setelah serangan Israel ke Iran yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memicu kekhawatiran gangguan pasokan energi global. 

    Melansir Reuters, harga minyak berjangka Brent melonjak 11,66% atau US$8,09 ke level US$77,45 per barel pada pukul 10.03 WIB, tertinggi sejak Februari 2025. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$8,47 atau 12,45% menjadi US$76,51 per barel.

    Reli harga minyak dipicu oleh serangan Israel pada Jumat dini hari waktu setempat terhadap Iran. Media Iran juga melaporkan adanya ledakan di ibu kota Teheran. 

    Ketegangan meningkat seiring upaya Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan agar Iran menghentikan produksi material nuklir yang berpotensi digunakan untuk senjata atom. 

  • Konflik Timur Tengah Memanas, Pertamina Siapkan Skenario Reroute

    Konflik Timur Tengah Memanas, Pertamina Siapkan Skenario Reroute

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan skenario reroute atau pengubahan jalur pelayaran logistik apabila konflik di kawasan Timur Tengah semakin memanas.

    Diketahui, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Iran. Serangan tersebut memicu aksi balasan dari Iran dan menimbulkan kekhawatiran global terhadap potensi gangguan pasokan minyak.

    “Kalau kemarin-kemarin saat terjadi beberapa konflik, biasanya melakukan reroute, cari jalur pelayaran distribusi yang aman,” ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, Jumat (13/6/2025).

    Fadjar menyampaikan, mitigasi dampak dari konflik di Timur Tengah nantinya akan dilakukan oleh Pertamina International Shipping (PIS) dan Pertamina Patra Niaga. Sejauh ini, kata Fadjar, konflik yang terjadi antara Israel dan Iran belum berdampak kepada Pertamina. Oleh karena itu, reroute masih menjadi skenario mitigasi.

    Selain reroute, Pertamina juga mempersiapkan diri untuk mengimpor crude (minyak mentah) dari negara lain yang berlokasi di luar kawasan Timur Tengah.

    Dilansir dari Reuters, harga minyak dunia melonjak lebih dari 7% pada Jumat (13/6/2025) mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, setelah Israel melancarkan serangan ke Iran.

    Analis dari SEB, Ole Hvalbye mengatakan kekhawatiran utama saat ini adalah apakah situasi ini akan memengaruhi Selat Hormuz, jalur pelayaran penting yang sebelumnya juga berisiko terkena dampak volatilitas kawasan. Hingga saat ini, belum ada gangguan pada aliran minyak melalui selat tersebut.

    Diketahui, sekitar 20% dari total konsumsi minyak dunia, atau sekitar 18-19 juta barel per hari, melewati Selat Hormuz. Dalam skenario terburuk, analis JPMorgan memperkirakan apabila selat tersebut ditutup atau negara-negara produsen minyak utama membalas secara langsung, harga minyak bisa melonjak ke kisaran US$ 120 hingga US$ 130 per barel.

  • Yordania Tembak Jatuh Drone-Drone dan Rudal Iran yang Menuju Israel

    Yordania Tembak Jatuh Drone-Drone dan Rudal Iran yang Menuju Israel

    GELORA.CO – Militer Israel mengatakan telah mulai mencegat pesawat nirawak Iran setelah serangannya pada Jumat dini hari (13/6/2025). Militer Yordania juga ikut menembaki drone dan rudal Iran yang melintasi wilayah udaranya.

    Penyiar publik Israel melaporkan Israel telah mulai mencegat pesawat nirawak di atas Suriah, sementara Channel 12 negara itu melaporkan angkatan udaranya mencegat UAV di atas Arab Saudi.

    Sementara itu, kantor berita negara Yordania melaporkan mereka telah mencegat sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udaranya pagi ini.

    Yang terbaru adalah Israel menunggu kedatangan sekitar 100 pesawat nirawak serang yang diluncurkan dari Iran dalam apa yang tampaknya merupakan respons pembalasan awal terhadap serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran.

    Beberapa laporan mengatakan Israel melakukan di Iran dalam 10 menit apa yang telah dilakukannya terhadap Hizbullah selama 10 hari untuk menyingkirkan jajaran kepemimpinan tingkat atas Iran.

    Israel tengah mempersiapkan diri untuk pertempuran yang lebih panjang, setidaknya dua pekan, sebagaimana yang kami dengar dari perdana menteri Israel, yang meminta warga negaranya bersiap, membeli makanan, dan tetap berada di dekat tempat perlindungan karena negara tersebut dalam keadaan darurat.

    Wilayah udara terkunci, sekolah ditutup, dan semua bisnis tutup; tidak ada yang diizinkan untuk dilanjutkan kecuali hal-hal yang benar-benar diperlukan sementara militer dalam keadaan siaga tinggi dan memanggil kembali ribuan prajurit cadangan untuk bertugas aktif di militer.

  • Deretan Ilmuwan Nuklir Iran yang Diduga Dibunuh Mossad Israel

    Deretan Ilmuwan Nuklir Iran yang Diduga Dibunuh Mossad Israel

    Jakarta

    Dalam serangannya ke Iran, Israel antara lain menewaskan sedikitnya enam ilmuwan nuklir. Negara Yahudi itu mengklaim bahwa Iran sedang membuat bom atom, tetapi Teheran membantah mereka mengembangkan senjata nuklir.

    Selama bertahun-tahun, beberapa ilmuwan nuklir Iran terbunuh dalam operasi yang secara luas dikaitkan dengan badan intelijen Israel, Mossad. Israel jarang mengonfirmasi keterlibatannya dalam operasi semacam itu. Dikutip detikINET dari TRT Global, berikut ini beberapa pembunuhan ilmuwan nuklir Iran yang diduga dilakukan oleh Israel dalam beberapa tahun terakhir.

    Ardeshir Hosseinpour – Januari 2007

    Seorang fisikawan nuklir dan dosen di Universitas Shiraz dan Universitas Teknologi Malek Ashtar, Hosseinpour adalah ahli elektromagnetisme dan tokoh kunci dalam penelitian nuklir Iran, khususnya di Pusat Teknologi Nuklir Isfahan.

    Beberapa laporan menyatakan ia mati lemas terkait kebocoran gas, tapi intelijen Iran yakin bahwa Hosseinpour adalah korban Israel. Stratfor, sebuah perusahaan intelijen swasta dan kelompok penelitian terkemuka AS, juga mengklaim dalam sebuah laporan Februari 2007 bahwa Hosseinpour dibunuh oleh Mossad.

    Masoud Ali Mohammadi – Januari 2010

    Seorang profesor fisika di Universitas Teheran, Mohammadi adalah ilmuwan nuklir dengan keahlian dalam fisika partikel dan bidang kuantum. Ia bagian dari sebuah program penelitian nuklir yang terkait dengan Garda Revolusi Iran.

    Ia terbunuh bom jarak jauh yang dipasang pada sepeda motor yang diparkir dekat mobilnya di luar rumahnya di Teheran. Ledakan itu memecahkan jendela apartemennya dan melukai dua orang yang lewat. Iran menganggap Israel dan AS bertanggung jawab atas pembunuhannya dan menangkap 10 warganya karena diduga bekerja untuk Mossad.

    Majid Shahriari – November 2010

    Seorang profesor teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti, Shahriari tokoh kunci dalam program nuklir Iran. Ia tewas ketika pembunuh yang mengendarai sepeda motor menempelkan bom magnetik ke mobilnya di tengah lalu lintas Teheran dan meledakkannya dari jarak jauh. Istrinya terluka dalam serangan itu.

    Mahmoud Ahmadinejad, saat itu presiden Iran, menyalahkan serangan itu pada rezim Zionis dan Barat. Serangan itu merupakan bagian dari upaya terkoordinasi pada hari yang sama yang menargetkan ilmuwan lain, Fereydoon Abbasi Davani, yang selamat. Iran menyalahkan Israel dan AS atas upaya pembunuhan itu.

    Darioush Rezaeinejad – Juli 2011

    Seorang kandidat doktor teknik elektro dan peneliti di fasilitas keamanan nasional, Rezaeinejad dilaporkan tengah mengerjakan sakelar tegangan tinggi yang penting untuk pemicu hulu ledak nuklir pada saat kematiannya.

    Dua pria bersenjata bersepeda motor menembaknya lima kali di luar rumahnya di Teheran setelah ia menjemput putrinya dari TK. Istrinya juga terluka dalam serangan itu. Pejabat Iran membantah keterlibatan nuklir Rezaeinejad, tapi sumber asing mengaitkannya dengan program tersebut. Israel disalahkan, dengan laporan Der Spiegel mengutip keterlibatan Mossad.

    Mostafa Ahmadi Roshan – Januari 2012

    Seorang lulusan teknik kimia dan pengawas di fasilitas pengayaan uranium Natanz, Roshan merupakan tokoh kunci dalam upaya pengayaan nuklir Iran. Dua pembunuh mengendarai sepeda motor memasang bom magnetik di mobilnya di Teheran. Ledakan itu menewaskan Roshan dan sopirnya, serta melukai orang lain di dekatnya.

    Mohsen Fakhrizadeh – November 2020

    Dianggap luas sebagai arsitek program nuklir militer Iran, Fakhrizadeh adalah kepala Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan (SPND). Ia target intelijen Israel selama 15 tahun. Dalam operasi canggih, ia terbunuh senapan mesin bertenaga AI yang dikendalikan dari jarak jauh dan dipasang pada truk pikap Nissan dekat Teheran.

    Senjata seberat satu ton itu, diselundupkan ke Iran dalam potongan-potongan, dioperasikan tim Mossad dari pusat komando di luar negeri. Truk itu meledak setelah serangan itu untuk menghancurkan bukti. Operasi itu kabarnya menunda program nuklir negara itu secara signifikan.

    Juni 2025

    Dalam serangan drone dan jet tempur terbaru di Iran pada hari Jumat, Israel dilaporkan telah menewaskan enam ilmuwan nuklir Iran, yaitu Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Seyed Amirhossein Feqhi, Motlabizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi.

    (fyk/fyk)

  • Ini Kata Wamen ESDM soal Lonjakan Harga Minyak Imbas Israel Serang Iran

    Ini Kata Wamen ESDM soal Lonjakan Harga Minyak Imbas Israel Serang Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong peningkatan produksi produksi minyak dan gas (migas) untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Hal ini krusial untuk mengantisipasi dampak dari gejolak geopolitik, seperti serangan Israel ke Iran.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, pemerintah akan menggenjot produksi migas nasional agar Indonesia tak lagi bergantung pada pasokan energi global, termasuk untuk kebutuhan minyak domestik. 

    “Jadi ya kan kita ada ketahanan energi. Jadi ya kita mengusahakan ada peningkatan produksi migas dalam negeri, terutama untuk crude [minyak mentah],” kata Yuliot kepada wartawan, Jumat (13/6/2025). 

    Dia menerangkan, saat ini tingkat produksi minyak nasional mulai meningkat dari rata-rata produksi tahun lalu sebanyak 560.000-570.000 barel per hari, kini di atas 600.000 barel per hari. 

    “Ini dilihat dari bulan ini sudah di atas 610.000 barel,” tegasnya. 

    Untuk mengantisipasi peningkatan harga minyak, Yuliot menyinggung terkait program renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) yang terus digaungkan, seperti mandatori biodiesel B50 pada tahun depan. 

    Dia optimistis ketahanan energi akan terus meningkat. Tak hanya itu, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil juga akan beralih ke peningkatan pemakaian listrik. 

    “Itu kita percepat pembangunan untuk geotermal [panas bumi]. Dalam waktu dekat, itu ada empat geotermal yang segera akan diresmikan juga masuk fase produksi komersial. Jadi ya ini juga mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak,” tuturnya. 

    Diberitakan Bisnis, harga minyak mentah melonjak lebih dari 12% pada Jumat (13/6/2025), setelah serangan Israel ke Iran yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memicu kekhawatiran gangguan pasokan energi global. 

    Melansir Reuters, harga minyak berjangka Brent melonjak 11,66% atau US$8,09 ke level US$77,45 per barel pada pukul 10.03 WIB, tertinggi sejak Februari 2025. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$8,47 atau 12,45% menjadi US$76,51 per barel.

    Reli harga minyak dipicu oleh serangan Israel pada Jumat dini hari waktu setempat terhadap Iran. Media Iran juga melaporkan adanya ledakan di ibu kota Teheran. 

    Ketegangan meningkat seiring upaya Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan agar Iran menghentikan produksi material nuklir yang berpotensi digunakan untuk senjata atom. 

    “Serangan Israel terhadap Iran telah semakin memperbesar premi risiko di pasar minyak,” ujar Saul Kavonic, analis energi senior di MST Marquee.