Negara: Iran

  • Rentetan Rudal Iran Hantam Israel, 34 Orang Luka-luka

    Rentetan Rudal Iran Hantam Israel, 34 Orang Luka-luka

    Tel Aviv

    Layanan dinas darurat Israel melaporkan sedikitnya 34 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan rudal yang dilancarkan Iran pada Jumat (13/6) malam. Salah satu korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit.

    Magen David Adom (MDA), layanan dinas darurat Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025), melaporkan bahwa para korban luka itu berada di area Gush Dan.

    “Malam ini, Magen David Adom menerima laporan korban menyusul serangan roket di wilayah Gush Dan,” demikian laporan MDA.

    “Pasukan besar MDA segera dikerahkan … mereka memberikan perawatan medis yang menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi 34 korban luka ke rumah sakit,” imbuh laporan MDA.

    Rentetan serangan rudal menghujani wilayah Israel pada Jumat (13/6) malam, dengan Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menargetkan puluhan target di dalam wilayah negara Yahudi tersebut.

    “Korps Garda Revolusi Islam… telah melaksanakan respons yang tegas dan tepat terhadap puluhan target, pusat militer dan pangkalan udara rezim Zionis yang merampas kekuasaan di wilayah pendudukan,” tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    Rentetan suara ledakan terdengar di ibu kota Tel Aviv dan Yerusalem. Sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah Israel saat serangan rudal terjadi, dan otoritas setempat mengimbau warga untuk berlindung.

    Militer Israel mengatakan Iran melancarkan serangan rudal dalam dua gelombang.

    Serangan rudal Iran ini membalas rentetan serangan Israel terhadap negara Syiah itu pada Jumat (13/6) pagi, yang diklaim menargetkan fasilitas nuklir dan militer Teheran.

    78 Orang Tewas Digempur Israel di Iran

    Serangan Tel Aviv itu dilaporkan menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami, kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan enam ilmuwan nuklir Iran. Beberapa anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai area permukiman di Teheran.

    Sementara laporan Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amir Iravani, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa sedikitnya 78 orang, termasuk para pejabat senior militer, tewas dan lebih dari 320 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

    Iravani menyebut sebagian besar korban merupakan warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Upaya Indonesia Jaga Ketahanan Energi di Tengah Konflik Israel-Iran

    Upaya Indonesia Jaga Ketahanan Energi di Tengah Konflik Israel-Iran

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyikapi dampak konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang memicu ketidakpastian harga minyak mentah dunia. Tercatat, harga minyak mentah Brent sempat melonjak hingga 10%, menyentuh US$ 75,65 per barel.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, kondisi tersebut tidak mengganggu penyediaan energi nasional. Meski Indonesia masih sangat bergantung pada impor minyak, pemerintah telah menyiapkan langkah strategis untuk menjaga ketahanan energi.

    Menurut Yuliot, salah satu langkah utama adalah peningkatan produksi migas dalam negeri atau lifting. Saat ini, realisasi lifting minyak telah mencapai sekitar 610.000 barel oil per day (BOPD), meningkat dari sebelumnya yang berkisar 560.000-570.000 BOPD.

    “Kita terus mengupayakan peningkatan produksi migas dalam negeri. Bulan ini rata-rata lifting sudah mencapai di atas 610.000 barel per hari,” ungkap Yuliot saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    Selain menggenjot produksi migas, pemerintah juga memperkuat ketahanan energi melalui pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satunya adalah program biodiesel B50, yaitu pencampuran 50% biodiesel dari bahan organik dengan solar.

    “Kita memiliki program renewable energy, salah satunya B50 untuk biodiesel,” jelasnya.

    Lebih lanjut, pemerintah juga memaksimalkan potensi panas bumi sebagai sumber listrik ramah lingkungan. Melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), pemanfaatan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) terus ditingkatkan, terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dan diesel di berbagai daerah.

    “Dalam jangka panjang, kami mengembangkan pembangkit geotermal untuk wilayah yang masih bergantung pada BBM,” tutup Yuliot.

  • Israel-Iran Perang, Pertamina Siap Ambil Minyak dari Afrika

    Israel-Iran Perang, Pertamina Siap Ambil Minyak dari Afrika

    Jakarta, Beritasatu.com– PT Pertamina (Persero) bersiap menghadapi dampak yang ditimbulkan akibat perang antara Israel dan Iran. Pertamina pun siap mendatangkan minyak mentah dari Afrika jika memang diperlukan.

    VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko, mengatakan untuk mengurangi kerugian akibat perang Israel vs Iran maka pihaknya akan membatasi kontrak impor minyak dalam jangka panjang. Pertamina juga berupaya untuk mencari alternatif negara impor minyak. 

    “Jadi kita tidak terlibat kontrak panjang. Jadi kita bisa modifikasi kalau ada gangguan di satu titik. Bisa shift misalnya dari Afrika,” katanya kepada di Graha Pertamina, Jumat (13/6/2025).

    Dia menyebut negara-negara di kawasan Afrika menjadi opsi baru untuk impor minyak yang dinilai lebih aman. “Itu kita mitigasi. kan Timur Tengah memang selalu fluktuatif di sana,” tambah dia. 

    Fadjar menjelaskan, Pertamina juga mengubah rute kapal muatan minyak impor untuk alasan keamanan. Menurutnya, cara ini kerap dilakukan perusahaan saat terjadi ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.

    “Kan Timur Tengah memang selalu fluktuatif di sana. Dan sudah terjadi beberapa kali. Jadi kita mitigasi dengan melalui rute-rute yang aman,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Fadjar memastikan saat ini perusahaan belum terdampak kenaikan harga minyak akibat perang Israel vs Iran. Dia menuturkan anak usaha Pertamina, Patra Niaga, akan memberikan perkembangan terbaru potensi kenaikan harga minyak akibat perang tersebut.

    “Sampai sekarang belum ada dampak kan memang baru ya,” tandasnya.

  • Israel Laporkan Kematian Pertama Warganya Akibat Serangan Rudal Iran

    Israel Laporkan Kematian Pertama Warganya Akibat Serangan Rudal Iran

    Jakarta

    Militer Iran melancarkan serangan rudal ke wilayah Israel. Otoritas Israel melaporkan satu warganya tewas akibat serangan tersebut.

    “Seorang wanita tewas ketika pecahan senjata jatuh ke tanah di kota Ramat Gan,” kata kepolisian Israel dilansir CNN, Sabtu (14/6/2025).

    Wanita tersebut menjadi laporan kematian pertama warga Israel akibat gelombang serangan rudal Iran yang dilancarkan sejak Jumat (13/6) malam. Korban meninggal di lokasi yang berada di sebelah timur kota Tel Aviv.

    “Sejumlah orang yang terluka dievakuasi dari daerah itu,” kata kepolisian Israel.

    Iran diketahui melancarkan gelombang serangan rudal ke wilayah Israel sejak Jumat (13/6) malam. Serangan terbaru Iran terjadi pada dini hari tadi.

    Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal ke Israel. Israel mengatakan sebagai besar rudal itu berhasil dicegat.

    Dilansir BBC, Sabtu (14/6), juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Avichay Adraee dalam sebuah posting di X, ia menulis sebagian besar rudal berhasil dicegat atau gagal mencapai targetnya.

    Tonton juga Video: Iran Balas Serangan Israel, Puluhan Orang Terluka

    (ygs/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Laporkan Kematian Pertama Warganya Akibat Serangan Rudal Iran

    Iran Balas Serangan Israel, Gempur Tel Aviv dengan Rudal Balistik

    Tel Aviv

    Korps Garda Revolusi Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan gempuran rudal balistik terhadap “puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara” di Israel. Iran menamai operasi itu “True Promise 3”.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan bahwa pasukan Iran akan “bertindak dengan kekuatan” terhadap Israel.

    Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.

    Di Yerusalem dan Tel Aviv, terdapat laporan bunyi ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan ‘Kubah Besi’ Israel berusaha mencegat serangan itu.

    Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa tempat, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, kota dekat Tel Aviv.

    Serangan rudal Iran menghantam bangunan di Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06) (Reuters)

    Sejumlah korban luka-luka akibat serangan rudal Iran ke Kota Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06) (Reuters)

    Sistem pertahanan udara Kubah Besi menangkal sejumlah serangan rudal Iran di Tel Aviv, pada Jumat (13/06) (Reuters)

    Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel.

    Dalam sebuah posting di X, ia mengklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target.

    “Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi,” tambahnya.

    Sebanyak 40 orang dirawat di rumah sakit Israel setelah serangan Iran dua di antaranya dalam kondisi kritis.

    Israel gempur puluhan lokasi di Iran

    Sebelumnya, militer Israel telah menyerang puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel “menyasar ke jantung program pengayaan nuklir Iran”. Dalam serangan itu, kepala Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.

    “Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu pada Jumat (13/06).

    “Operasi ini akan terus berlanjut sampai berapapun hari yang diperlukan untuk menghilangkan penyebarannya.”

    “Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” tambahnya.

    “Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel.”

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan ke sejumlah lokasi di Iran mengungkap “sifat keji” Israel.

    Dia menambahkan, Israel “telah menyiapkan nasib pahit untuk dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya” dengan melakukan serangan ke Iran.

    Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa AS dan Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan tersebut.

    “Angkatan bersenjata pasti akan menanggapi serangan Zionis ini,” kata juru bicara militer Iran, Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

    Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana Israel menyerang Iran. Namun, dia menegaskan bahwa militer AS tidak berperan dalam operasi tersebut.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” katanya kepada Fox News.

    “Ada beberapa orang dalam kepemimpinan yang tidak akan kembali,” katanya, seraya mencatat bahwa AS telah mengonfirmasi bahwa beberapa pemimpin Iran telah tewas dalam serangan tersebut.

    Kepala Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas

    Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel, demikian dilaporkan media pemerintah Iran.

    Ia termasuk di antara beberapa pemimpin senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Hossein Salami mungkin adalah pemimpin Iran paling senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.

    Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

    Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.

    Dia menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.

    Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/06) bahwa Iran “sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan”.

    “Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel,” katanya. “Kami teruji dalam perang dan berpengalaman.”

    Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, tewas dalam serangan Israel.

    Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiya perusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.

    Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan Israel.

    Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran.

    Abassi selamat dari upaya pembunuhan di Teheran pada 2010.

    Sosok berikutnya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, rektor Universitas Islam Azad di Teheran. Dia disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.

    Lokasi mana saja yang menjadi target Israel?

    Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa serangan itu diarahkan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Targetnya adalah lokasi rudal jarak jauh Iran dan segala fasilitas yang terkait dengan program nuklir, kata pejabat itu.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap puluhan pesawat tempur terlibat dalam “tahap pertama” terhadap “target nuklir” di berbagai wilayah Iran.

    Salah satu lokasi yang menjadi target, kata Netanyahu, adalah fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, sekitar 225 km sebelah selatan Teheran, ibu kota Iran.

    Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa markas besar Garda Revolusi di Teheran turut menjadi sasaran serangan Israel.

    Media lokal juga melaporkan api dan asap keluar dari lokasi tersebut.

    Garda Revolusi Islam adalah cabang Angkatan Bersenjata Iran dan salah satu organisasi paling kuat di negara itu.

    BBC

    Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Iran memiliki beberapa fasilitas nuklir, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.

    Namun, banyak negara serta Badan Energi Atom Internasional (IAEA)tidak yakin bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan sipil.

    Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

    Mereka mengutip “banyak kegagalan” Iran untuk memberikan jawaban lengkap tentang keberadaan bahan nuklir yang tidak dilaporkan serta persediaan uranium yang telah diperkaya.

    Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, cukup mendekati uranium tingkat senjata untuk membuat sembilan bom nuklir.

    Iran mengatakan resolusi itu “politis”.

    Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip Nour News, lembaga pemberitaan di bawah pemerintah Iran, ledakan terdengar di timur laut Teheran.

    Reporter BBC juga mendapat informasi dari orang-orang di Teheran yang mengonfirmasi ledakan tersebut.

    Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Israel telah menyerang area pemukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya.

    Kantor berita Reuters mengutip stasiun TV pemerintah Iran yang menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak termasuk di antara korban tewas.

    Kondisi darurat di Israel, AS mengklaim tidak terlibat

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menetapkan keadaan darurat di Israel.

    “Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” begitu bunyi pengumuman keadaan darurat tersebut.

    Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara internasional utama di Teheran telah ditangguhkan, menurut media pemerintah Iran.

    Bandara Internasional Imam Khomeini terletak sekitar 30 km di barat daya ibu kota Iran.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio membuat klaim bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan tersebut.

    “Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio.

    “Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” ujarnya.

    “Presiden Trump telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan AS dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.

    Berita ini akan diperbarui secara berkala

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Menuju Rekor Tertinggi Dampak Perang Israel-Iran – Page 3

    Harga Emas Menuju Rekor Tertinggi Dampak Perang Israel-Iran – Page 3

    Angka inflasi AS yang lebih rendah awal minggu ini menambah kilau emas, memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.

    Emas batangan secara luas dianggap sebagai aset yang aman, terutama selama masa gejolak ekonomi dan kerusuhan geopolitik. Emas batangan juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.

    Goldman Sachs menegaskan kembali perkiraannya bahwa pembelian bank sentral yang secara struktural kuat akan menaikkan harga emas menjadi USD 3.700 per oz pada akhir tahun 2025 dan USD 4.000 pada pertengahan 2026.

    BofA melihat jalur bagi emas untuk naik ke USD 4.000 per oz selama 12 bulan ke depan.

    Di sisi fisik, permintaan di pusat-pusat utama Asia melemah minggu ini karena suku bunga melonjak, dengan harga di India melesat melewati batas psikologis penting 100.000 rupee.

     

  • Serangan Balasan Iran Dorong Harga Minyak Mentah Naik 7 Persen

    Serangan Balasan Iran Dorong Harga Minyak Mentah Naik 7 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak melonjak 7 persen karena Israel dan Iran saling serang lewat serangan udara. Investor khawatir pertempuran itu dapat mengganggu ekspor minyak dari Timur Tengah.

    Harga minyak mentah Brent berjangka ditutup pada US$ 74,23 per barel, naik US$ 4,87 atau 7,02 persen, setelah sebelumnya melonjak lebih dari 13 persen ke level tertinggi intraday US$ 78,50, level terkuat sejak 27 Januari. Sementara minyak mentah Brent menguat 12,5 persen lebih tinggi dari seminggu yang lalu.

    Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada US$ 72,98 per barel, naik US$ 4,94 atau 7,62 persen. Selama sesi tersebut, WTI melonjak lebih dari 14 persen ke level tertinggi sejak 21 Januari di US$ 77,62. WTI naik 13 persen ke levelnya seminggu yang lalu.

    Melansir Reuters, Sabtu (14/6/2025), kedua minyak tersebut mengalami pergerakan intraday terbesar sejak 2022, ketika invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan lonjakan harga energi.

    Israel mengatakan akan menargetkan fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, dan camp militer. Iran pun membalas dengan serangan rudal ke beberapa wilayah Israel. Rudal Iran menghantam gedung-gedung di Tel Aviv, Israel.

    Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran mengatakan, fasilitas penyulingan dan penyimpanan minyak tidak rusak dan terus beroperasi. Iran, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel per hari (bph), dan mengekspor lebih dari 2 juta bph minyak dan bahan bakar. 

    Investor khawatir  tentang gangguan di Selat Hormuz, jalur pelayaran penting. Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Iran memang melalui jalur tersebut untuk ekspor.

    Sekira seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat tersebut, atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bpd) minyak, kondensat, dan bahan bakar.

  • Harga Minyak Melonjak 7% Dampak Perang Israel-Iran – Page 3

    Harga Minyak Melonjak 7% Dampak Perang Israel-Iran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak mentah melonjak sekitar USD 5 per barel pada perdagangan hari Jumat setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran tanpa dukungan AS. Serangan ini memicu ketakutan di kalangan investor bahwa konflik tersebut dapat menyebar dan mengganggu pasokan minyak di Timur Tengah.

    Pelaku pasar memandang serangan Israel sebagai peristiwa geopolitik paling signifikan sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, dengan harga minyak mentah ditutup pada level tertinggi sejak Maret 2022.

    Mengutip CNBC, Sabtu (14/6/2025), harga minyak mentah AS naik USD 4,94, atau 7,26%, ditutup pada USD 72,98 per barel pada hari Jumat. Sedangkan harga minyak patokan global Brent naik USD 4,87, atau 7,02% menjadi USD 74,23 per barel.

    Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel telah melancarkan operasi militer terarah terhadap program rudal balistik dan nuklir Iran pada Jumat dini hari waktu setempat. Serangan itu tampaknya tidak mengganggu infrastruktur minyak yang signifikan.

    Israel menyerang situs pengayaan utama Iran di Natanz dan menyerang jantung operasi program rudal balistik milik Iran. Dalam serangan udara ini menewaskan anggota senior militer Iran.

    “Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman,” kata Netanyahu.

    Sebagai balasan, pasukan Pertahanan Israel menyebut Iran telah menembakkan rudal ke Israel pada Jumat malam. Harga minyak mentah naik lebih dari 8% dalam perpanjangan perdagangan setelah serangan balik Iran.

     

  • Pemerintah Pantau Dampak Konflik Israel-Iran terhadap Ekonomi RI

    Pemerintah Pantau Dampak Konflik Israel-Iran terhadap Ekonomi RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah tengah melakukan monitoring perihal adanya konflik di Timur Tengah antara Israel-Iran, yang potensinya dapat memberikan dampak negatif terhadap ekonomi Indonesia.

    Airlangga awalnya mengungkapkan, yang paling disoroti dari adanya konflik di Timur Tengah adalah melonjaknya harga minyak dunia. Namun, biasanya di tengah isu ketegangan geopolitik di Timur Tengah seperti saat ini, para negara produsen minyak juga berupaya untuk menahan laju harga komoditas tersebut.

    “Kalau kita lihat di Timur Tengah kan transmisinya relatif lambat, tergantung harga minyak. (Tapi) beberapa negara tentu punya kepentingan menahan lonjakan harga minyak,” papar Airlangga saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    Ia mengungkapkan, kejadian atau ketegangan geopolitik di Timur Tengah baru saja terjadi. Namun, pemerintah akan terus melakukan pemantauan agar dampak negatifnya dapat dimitigasi. Untuk aspek perdagangan, juga dirasa Menko Airlangga belum terdampak dari adanya konflik tersebut.

    “Penjalarannya di Timur Tengah memang sudah panas, jadi relatif kita dari segi perdagangan tidak tertransmisi,” ucap Airlangga.

    “Ini baru terjadi (belum ada diskusi khusus). Lagi kita monitoring,” pungkasnya.

    Seperti diberitakan, Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Iran, Jumat (13/6/2025) pagi. Serangan tersebut diduga menewaskan Jenderal Hossein Salami, Kepala Garda Revolusioner Iran.

    Serangan udara dilaporkan terjadi pada Jumat dini hari waktu setempat. Suara ledakan keras menggema di sejumlah wilayah Teheran. Menurut laporan media pemerintah, selain markas Garda Revolusioner, beberapa lokasi lain di ibu kota Iran juga menjadi target.

    Israel serang Iran di saat Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru saja menyatakan kecaman terhadap Iran karena tidak kooperatif dalam inspeksi nuklir. Merespons hal itu, Iran mengumumkan rencana membangun fasilitas pengayaan uranium baru dengan sentrifugal yang lebih canggih, langkah yang langsung memicu kekhawatiran internasional.
     

  • Balas Serangan, Iran Gempur Israel Tengah Malam

    Balas Serangan, Iran Gempur Israel Tengah Malam

    Foto

    Agung Pambudhy – detikNews

    Sabtu, 14 Jun 2025 08:11 WIB

    Tel Aviv – Iran meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada Jumat malam (13/6/2025) dengan mengerahkan ratusan pesawat tak berawak (drone) dan rudal balistik.