Negara: Iran

  • Iran Terus Lanjutkan Serangan ke Israel pada Operasi True Promise 3

    Iran Terus Lanjutkan Serangan ke Israel pada Operasi True Promise 3

    Teheran, Beritasatu.com – Pejabat tinggi militer Iran Jenderal Ahmad Vahidi menegaskan bahwa negaranya akan terus melancarkan serangan terhadap Israel selama hal itu dianggap diperlukan. 

    Serangan yang diklaim sebagai bagian dari Operation True Promise 3 ini merupakan gelombang kedua dari serangkaian balasan Iran terhadap target-target strategis di wilayah Israel.

    Kantor Berita Republik Islam Iran (IRNA) melaporkan, sejumlah media Israel mengabarkan terjadinya ledakan besar akibat hantaman rudal-rudal yang ditembakkan dari wilayah Iran.

    Rudal-rudal tersebut diketahui berasal dari Teheran dan Kermanshah di bagian barat Iran, dan diarahkan ke berbagai sasaran penting di dalam wilayah Israel.

    Serangan balasan ini dimulai pada Jumat malam (13/6/2025) waktu setempat, menyusul tindakan militer Israel yang sebelumnya menyerang sejumlah titik di Iran, termasuk area permukiman. 

    Berbagai gambar dan rekaman yang beredar dari warga Israel memperlihatkan bola api besar ketika rudal-rudal Iran menghantam target.

    Sebelumnya, pada Jumat (13/6/2025) dini hari, militer Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di sekitar Teheran dan kota-kota lain di Iran.

    Mengantisipasi serangan balasan, Menteri Urusan Militer Israel Israel Katz, langsung menetapkan status darurat nasional di seluruh wilayah negaranya.

    Selain serangan ke fasilitas, Israel juga membidik tokoh-tokoh penting militer Iran. Dua jenderal tinggi, yakni Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Baqeri dan Komandan Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Hossein Salami, dilaporkan tewas dalam serangan di Teheran.

    Sebagai respons cepat, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, segera mengangkat jajaran komando militer baru pada hari yang sama.

    Duta Besar Iran untuk PBB Sa’eed Iravani menyatakan, serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 78 orang termasuk pejabat tinggi militer dan menyebabkan 320 orang lainnya luka-luka.

    Pada sisi lain, sistem pertahanan udara Iran di pusat kota Teheran dilaporkan aktif menangkis serangan udara, termasuk melawan drone dan quadcopter milik Israel yang melintasi wilayah permukiman warga saat malam hari.

  • Netanyahu Diungsikan, Kabur ke Yunani setelah Iran Gempur Balik Israel

    Netanyahu Diungsikan, Kabur ke Yunani setelah Iran Gempur Balik Israel

    GELORA.CO – Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, dilaporkan kabur menuju Yunani di tengah memanasnya eskalasi perang pasca-rudal Iran hantam Tel Aviv.

    Dilansir The Jerusalem Post, Netanyahu meninggalkan Israel menggunakan pesawat kenegaraan Wing of Zion, versi Air Force One pada Jumat pagi (13/6/2025).

    Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel mengenai lokasi pasti Netanyahu, namun berbagai sumber diplomatik memastikan keberadaannya di Yunani.

    Termasuk laporan dari media seperti TRT yang mengutip sumber diplomatik, menyebut pesawat resmi Netanyahu terlihat mendarat atau transit di Athena, Yunani, sebagai langkah evakuasi keamanan saat eskalasi konflik Israel–Iran meningkat.

    Dipilihnya Yunani bukan tanpa alasan, pasalnya Yunani secara geografis dekat dengan Israel, namun berada di luar zona konflik langsung, menjadikannya lokasi ideal untuk evakuasi cepat sekaligus tetap dekat dengan kawasan jika diperlukan untuk kembali.

    Selain itu, Israel dan Yunani telah menjalin hubungan diplomatik yang sangat baik selama satu dekade terakhir.

    Yunani secara konsisten menjadi mitra strategis Israel di kawasan Mediterania Timur, termasuk dalam aliansi segitiga dengan Siprus.

    Situasi ini membuat Yunani menjadi tempat evakuasi yang aman secara politik dan diplomatik.

    Akankah Yunani menangkap Netanyahu?

    Spekulasi meningkat terkait keberadaan Netanyahu di Yunani setelah serangan balasan besar-besaran Iran ke wilayah Israel.

    Keberadaan Netanyahu di negara itu memunculkan pertanyaan, akankah Yunani menjalankan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

    ICC sendiri diketahui telah mengeluarkan surat perintah terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan, Yoav Galant, atas peran mereka dalam krisis kemanusiaan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Namun, kemungkinan Yunani akan melaksanakan surat perintah tersebut dinilai sangat kecil meskipun Yunani merupakan anggota ICC.

    Yunani secara teknis memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti surat perintah tersebut, tetapi pengamat memproyeksi Yunani akan mengabaikan perintah itu karena pertimbangan politik dan hubungan bilateral dengan Israel.

    Terlebih saat konferensi pers tak lama setelah pengumuman ICC tahun lalu, juru bicara pemerintah Yunani, Pavlos Marinakis, menyampaikan pernyataan yang mengisyaratkan sikap diplomatik berhati-hati Athena terhadap isu tersebut.

    “Keputusan seperti itu [dari ICC] tidak membantu dan tidak akan menyelesaikan masalah apa pun,” ujar Marinakis saat itu.

    Ia juga menekankan Israel seharusnya tidak disamakan dengan negara-negara yang memulai permusuhan, karena telah menjadi korban dari serangan teroris.

    Komentar ini memperlihatkan pemerintah Yunani memiliki posisi yang relatif pro-Israel, dan memilih untuk tidak mengambil langkah hukum terhadap pemimpin negara tersebut.

    Iran Gempur Tel Aviv

    Bersamaan dengan dievakuasinya Netanyahu dari Israel, militer Iran melakukan gempuran ke sejumlah di ibu kota Tel Aviv.

    Pihak militer Israel melaporkan sebagian besar drone berhasil dicegat sebelum mencapai target, namun sejumlah serangan berhasil menimbulkan kerusakan ringan di beberapa lokasi.

    Sebanyak tujuh rudal Iran berhasil menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv, membuat tujuh orang “terluka ringan dan sedang” setelah serangan yang menghantam perbatasan Tel Aviv dan kota Ramat Gan di Israel.

    “Sejauh ini, tujuh orang mengalami luka ringan hingga sedang akibat serangan yang menghantam wilayah perbatasan Tel Aviv dan Ramat Gan,” ujar laporan Israel Hayom.

    Serangan Iran juga turut memicu kepanikan, warga dilaporkan berhamburan ke tempat perlindungan saat sirine peringatan berbunyi di beberapa kota besar.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan di langit serta puing-puing bangunan yang terkena serpihan rudal.

    Pemerintah Israel hingga kini masih dalam keadaan siaga tinggi.

    Sementara, pihak militer menyatakan akan memberikan respons terhadap serangan Iran tersebut, namun belum ada pernyataan rinci mengenai bentuk balasan yang akan diambil.

    Di sisi lain, Iran menyatakan serangan ini sebagai bentuk “pembalasan yang sah” terhadap serangan Israel sebelumnya.

    Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut langkah Israel sebagai provokasi berbahaya yang akan dibalas lebih keras jika berlanjut.

    Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.

  • Konflik Israel-Iran Pecah, KBRI Tehran Imbau WNI Segera Lapor

    Konflik Israel-Iran Pecah, KBRI Tehran Imbau WNI Segera Lapor

    Bisnis.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran mengimbau warga negeri Indonesia melaporkan situasi pribadi dan keluarga, usai Israel dan Iran saling meluncurkan rudal ke wilayah masing-masing pada Jumat (13/6/2025) waktu setempat.

    KBRI Tehran mengeluarkan tujuh poin himbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) di Iran. Pertama, meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

    “Kedua, menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan kepada KBRI Tehran,” tulis imbauan KBRI Tehran, dikutip Sabtu (14/6/2025).

    Ketiga, menghindari kerumunan masa, daerah rawan dan membatasi pergerakan seminimal mungkin. Keempat, menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman.

    Kelima, memastikan sudah memproses lapor diri kepada KBRI Tehran. Keenam, mencermati perkembangan dan situasi keamanan setempat dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi serta senantiasa menaati imbauan keamanan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait.

    Ketujuh alias terakhir, apabila dalam kondisi darurat, segera menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +98 902 446 8889 (Telepon dan WA)/+98 991466 8845 (WA only)

    Konflik Israel-Iran

    Israel melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan markas militer Iran pada Jumat (13/6/2025). Dilansir Aljazeera, serangan Israel ke Iran dilakukan sebagai upaya mencegah pembangunan fasilitas nuklir dan rudal balistik milik Teheran.

    Dilaporkan, serangan itu menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan anak-anak beserta ilmuwan Iran. Adapun, tercatat sejumlah fasilitas yang terdampak penyerangan besar itu adalah fasilitas militer di sekitar Teheran.

    Fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz; penelitian nuklir dan dua pangkalan militer di Tabriz; serta kota Ishafan, Arak hingga Kermanshah juga ikut terdampak serangan.

    Tak lama setelahnya, Iran melakukan pembalasan dengan mengirim ratusan rudal ke Israel setelah ratusan titik di negara itu. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan pihaknya akan membalas tindakan serangan Israel dengan kekuatan penuh.

    Ratusan rudal balistik telah meluncur sebagai balasan atas serangan terhadap Iran. Disebutkan, sirene keamanan berbunyi di seluruh Tel Aviv dan Yerusalem.

    Surat kabar Israel Haaretz, mengutip layanan darurat, mengatakan 15 orang terluka di Israel tengah. Pemerintah Israel sendiri meminta warganya berlindung.

  • Media Israel Laporkan Banyak Korban Jiwa Akibat Serangan Balik Iran, Beritanya Ditutup oleh Otoritas Setempat

    Media Israel Laporkan Banyak Korban Jiwa Akibat Serangan Balik Iran, Beritanya Ditutup oleh Otoritas Setempat

    GELORA.CO – Operasi balasan militer Iran terhadap Israel yang dijuluki True Promise III pada Jumat (13/6/2025) telah menyebabkan kehancuran besar di wilayah Metropolitan Tel Aviv. Media Iran, Press TV, melaporkan bahwa serangan rudal dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebabkan kerusakan yang luas dan korban jiwa di antara para pemukim ilegal di kawasan tersebut.

    Mengutip media Israel, Press TV melaporkan adanya “kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Tel Aviv. Serangkaian rudal menghantam pusat-pusat perkotaan padat penduduk, termasuk Tel Aviv, Jaffa, dan sejumlah kotamadya sekitarnya.

    “Para pejabat dikutip mengatakan bahwa mereka ‘belum pernah melihat hal’ seperti itu sebelumnya,” tulis Press TV.

    Saluran televisi Channel 13 Israel merinci kerusakan parah di berbagai lokasi strategis, termasuk daerah Ramat Gan, tempat sembilan bangunan dilaporkan hancur dan ratusan lainnya rusak.

    Salah satu insiden besar terjadi di kawasan tepi laut Tel Aviv, tempat sebuah hotel mewah dilaporkan mengalami kerusakan struktural akibat hantaman rudal. “Petugas pemadam kebakaran beroperasi di gedung bertingkat tempat serangan itu menyebabkan kerusakan besar,” demikian laporan yang dikutip Press TV. Operasi pencarian terhadap korban yang terjebak masih terus dilakukan.

    Media Israel juga mengindikasikan adanya korban jiwa dalam jumlah besar, meski pelaporan secara resmi ditutup oleh otoritas. Radio Angkatan Darat Israel menyebut bahwa sejumlah besar pemukim mengalami luka-luka, namun angka pasti tidak dipublikasikan karena pembatasan informasi yang diberlakukan pemerintah.

    Dalam laporan lain, Press TV mengutip surat kabar Haaretz yang menyatakan bahwa rudal Iran merusak infrastruktur secara signifikan. Di sisi lain, Komando Front Dalam Negeri Israel secara eksplisit melarang warga untuk mengambil gambar di lokasi terdampak. Alasannya adalah kekhawatiran keamanan dan potensi mempermalukan pemerintah sendiri.

    “Memotret area tempat rudal mendarat akan membantu musuh,” demikian peringatan pihak militer kepada warga, yang dikutip oleh Press TV. Larangan ini ditafsirkan sejumlah pihak sebagai upaya untuk mengaburkan skala sebenarnya dari kehancuran dan kerugian material yang diderita.

    Dalam pernyataannya, IRGC mengonfirmasi bahwa serangan itu menargetkan “puluhan” lokasi strategis Israel, termasuk pusat-pusat militer dan pangkalan udara, sebagai tanggapan atas agresi yang sebelumnya dilakukan oleh Israel dan menyebabkan gugurnya sejumlah jenderal penting Iran serta ilmuwan nuklir.

    Operasi ini dimulai tak lama setelah Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi. Ia menyatakan bahwa Israel sebagai “rezim yang keji” akan “dibuat tak berdaya” setelah tindakan pembalasan militer Iran.

    Perkembangan ini memperkuat dugaan bahwa konflik antara kedua negara tidak lagi terbatas pada konfrontasi terbatas, namun mulai menjurus ke arah perang terbuka skala penuh, termasuk dalam dimensi serangan ke pusat-pusat perkotaan. Keputusan Israel untuk menyembunyikan informasi dari publik mencerminkan betapa besarnya tekanan yang kini mereka hadapi di dalam negeri.

  • Israel Rilis Video IDF dan Mossad Luncurkan Rudal dari dalam Wilayah Iran

    Israel Rilis Video IDF dan Mossad Luncurkan Rudal dari dalam Wilayah Iran

    GELORA.CO – Sebagian orang terkejut mengapa serangan rudal Israel bisa leluasa menghancurkan instalasi strategis Iran di berbagai kota, khususnya Tehren. Hal itu pun akhirnya terungkap. Serangan terhadap program nuklir Islam merupakan hasil kerja sama selama bertahun-tahun antara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dan badan intelijen Israel (Mossad), yang melibatkan penyelundupan sistem persenjataan ke Iran melalui kendaraan

    Israel menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempersiapkan operasi terhadap program nuklir dan rudal Iran yang diluncurkan Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat, kata pejabat keamanan kepada The Times of Israel. Pejabat itu juga mengakui, IDF dan Mossad ikut membangun pangkalan drone di dalam wilayah Iran dan menyelundupkan sistem persenjataan presisi dan pasukan komando ke negara tersebut.

    Operasi yang dijuluki “Rising Lion”, melibatkan lebih dari 200 pesawat Angkatan Udara Israel dalam serangan pembuka. Menurut pejabat IDF, jet tempur menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di Iran. Israel menyebut serangan itu sebagai “pencegahan” dan “tepat sasaran”, dan mengatakan tidak punya pilihan selain merusak program nuklir Iran, yang bersumpah untuk menghancurkan negara Yahudi tersebut.

    According to an Israeli official, the Mossad built a secret explosive drone base in Iran for this morning’s operation.

    🧵2/4 pic.twitter.com/dHPr2JmBEo

    — The Mossad: Satirical and Awesome (@TheMossadIL) June 13, 2025

    Upaya tersebut bergantung pada perencanaan bersama yang ketat antara IDF dan Mossad. Menurut pejabat tersebut, agen Mossad mendirikan pangkalan pesawat nirawak di tanah Iran dekat Teheran. Pesawat nirawak tersebut diaktifkan pada malam hari, menyerang peluncur rudal permukaan-ke-permukaan yang ditujukan ke Israel.

    Selain itu, kendaraan yang membawa sistem persenjataan diselundupkan ke Iran. Sistem tersebut terbukti menghancurkan pertahanan udara Iran dan memberi pesawat Israel supremasi udara dan kebebasan bertindak di atas Iran.

    Rekaman yang dirilis oleh Mossad menunjukkan serangan yang dilakukan oleh pasukan komando badan mata-mata tersebut terhadap pertahanan udara Iran pada awal 13 Juli 2025. Upaya rahasia ketiga adalah pasukan komando Mossad yang menyebarkan rudal presisi di dekat lokasi antipesawat di Iran tengah.

    Operasi tersebut mengandalkan “pemikiran inovatif, perencanaan yang berani, dan operasi bedah dengan teknologi canggih, pasukan khusus, dan agen yang beroperasi di jantung Iran sambil menghindari mata intelijen lokal,” kata pejabat tersebut.

    Mossad kemudian mengungkapkan rekaman langka yang menunjukkan tindakannya di Iran. Amerika Serikat (AS) mengetahui tentang operasi yang direncanakan tersebut setidaknya selama seminggu, menurut pejabat Israel lainnya. Israel dan AS “terus terlibat,” kata pejabat tersebut.

    AS berupaya membangun kembali koalisi regional yang menghadapi serangan Iran sebelumnya terhadap Israel pada April 2024 dan Oktober 2024. Meski begitu, jika terjadi serangan rudal Iran, Israel memperkirakan beberapa rudal akan berhasil menembusnya, kata pejabat tersebut.

    Iran pada Jumat pagi meluncurkan lebih dari 100 drone ke Israel, yang mendorong Angkatan Udara untuk mulai menembak jatuh pesawat-pesawat itu sebelum mencapai perbatasan Israel. Sekitar pukul 10.50 waktu setempat, drone itu diperkirakan akan mencapai Israel, kata Komando Front Dalam Negeri.

  • Iran Klaim Tembak Jatuh Drone Pengintai hingga Jet Tempur Israel

    Iran Klaim Tembak Jatuh Drone Pengintai hingga Jet Tempur Israel

    Teheran

    Iran mengklaim pasukannya berhasil menembak jatuh sejumlah drone Israel yang melakukan misi pengintaian di bagian barat laut wilayahnya pada Sabtu (14/6). Teheran juga mengklaim telah menembak jatuh dua jet tempur Israel yang terlibat dalam serangan udara di wilayah Iran pada Jumat (13/6).

    Diklaim juga oleh Iran bahwa seorang pilot wanita Israel berada dalam penahanan Teheran.

    “Para petempur Islam (pasukan militer Iran-red) di wilayah perbatasan Salmas berhasil menembak jatuh sejumlah drone Israel yang melanggar wilayah udara negara ini,” demikian dilaporkan televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025).

    “Drone-drone itu memasuki wilayah udara Iran dalam misi spionase dan pengintaian,” sebut televisi pemerintah Iran dalam laporannya.

    Belum ada tanggapan Israel soal klaim Iran menembak jatuh drone pengintainya.

    Dalam laporan lainnya, seperti dilansir Anadolu Agency, kantor berita Tasnim mengklaim militer berhasil menembak jatuh dua jet tempur Israel yang terlibat dalam serangan udara terhadap negara Syiah itu pada Jumat (13/6) waktu setempat.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Verifikasi secara independen terhadap klaim kedua pihak tidak mungkin dilakukan karena konflik sedang berlangsung.

    Sementara itu, Organisasi Penerbangan Sipil Iran merilis NOTAM (Pemberitahuan kepada Misi Udara) yang mengumumkan penutupan wilayah udara negara tersebut untuk semua penerbangan hingga Sabtu (14/6), pukul 14.00 waktu setempat.

    Israel menggempur lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Teheran kemudian membalas dengan rentetan serangan drone dan rudal pada Jumat (13/6) malam dan Sabtu (14/6) pagi yang menargetkan wilayah Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemlu: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran

    Kemlu: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri atau Kemlu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran yang dilakukan pada Jumat (13/6/2025) waktu setempat.

    Kemlu menilai serangan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional. Israel dituding melemahkan dasar-dasar hukum internasional.

    “Serangan ini berisiko memperburuk ketegangan di kawasan serta berpotensi memicu konflik yang lebih luas. Semua pihak harus menahan diri secara maksimal dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan atau menyebabkan ketidakstabilan,” jelas Kemlu dalam keterangannya, dikutip Sabtu (14/6/2025).

    Indonesia, sambung pernyataan tersebut, menegaskan kembali kewajiban setiap negara untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara-cara damai sesuai dengan hukum internasional.

    Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan markas militer Iran pada Jumat (13/6/2025). Dilansir Aljazeera, serangan Israel ke Iran dilakukan sebagai upaya mencegah pembangunan fasilitas nuklir dan rudal balistik milik Teheran.

    Dilaporkan, serangan itu menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan anak-anak beserta ilmuwan Iran. Adapun, tercatat sejumlah fasilitas yang terdampak penyerangan besar itu adalah fasilitas militer di sekitar Teheran.

    Fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz; penelitian nuklir dan dua pangkalan militer di Tabriz; serta kota Ishafan, Arak hingga Kermanshah juga ikut terdampak serangan.

    Tak lama setelahnya, Iran melakukan pembalasan dengan mengirim ratusan rudal ke Israel setelah ratusan titik di negara itu. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan pihaknya akan membalas tindakan serangan Israel dengan kekuatan penuh.

    Ratusan rudal balistik telah meluncur sebagai balasan atas serangan terhadap Iran. Disebutkan, sirene keamanan berbunyi di seluruh Tel Aviv dan Yerusalem.

    Surat kabar Israel Haaretz, mengutip layanan darurat, mengatakan 15 orang terluka di Israel tengah. Pemerintah Israel sendiri meminta warganya berlindung.

  • Trump dan PM Jepang Bahas Tarif Dagang Lewat Telepon

    Trump dan PM Jepang Bahas Tarif Dagang Lewat Telepon

    JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon pada Jumat waktu setempat. Kedua pemimpin negara membahas tarif dagang dan serangan Israel terhadap Iran.

    Trump telah berupaya memanfaatkan ancaman tarifnya untuk mencapai kesepakatan perdagangan bilateral dengan banyak negara, termasuk sekutu AS, Jepang.

    Sementara Jepang akan tetap teguh dalam permintaannya untuk peninjauan tarif AS dan tidak akan menerima kesepakatan parsial, kata kepala negosiator tarif Tokyo, Ryosei Akazawa, pada Jumat, 13 Juni.

    Dalam perbincangan, Perdana Menteri Ishiba menegaskan kembali pandangan Jepang mengenai tindakan tarif AS, dengan mempertimbangkan hasil konsultasi Jepang-AS mengenai tindakan Tarif AS hingga saat ini.

    Kedua pemimpin sepakat untuk mempercepat konsultasi antara para menteri yang bertanggung jawab guna mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

    Dilansir Reuters, di bidang diplomatik, kedua pemimpin sepakat untuk tetap berkomunikasi erat mengenai serangan Israel terhadap Iran yang dimulai pada Kamis malam waktu AS dan pada Jumat waktu Timur Tengah dan Asia.

    Jepang mengecam serangan Israel dengan menyebutnya sebagai eskalasi sementara AS menyebutnya sebagai bentuk “tindakan sepihak” dan mengatakan Washington tidak terlibat.

    Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi dari pihak AS bahwa panggilan telepon itu telah dilakukan pada Jumat.

    Kementerian luar negeri Jepang menyebut kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

    Trump dan Ishiba diperkirakan akan bertemu di Kanada di sela-sela pertemuan Kelompok Tujuh minggu depan.

  • Imbas Konflik Iran-Israel Memanas: Wall Street Anjlok, Emas & Minyak Mentah Meroket

    Imbas Konflik Iran-Israel Memanas: Wall Street Anjlok, Emas & Minyak Mentah Meroket

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat terguncang pada Jumat (13/6/2025) setelah Iran dikabarkan meluncurkan serangan balasan terhadap fasilitas nuklir Israel, memperkuat kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah kian tak terkendali.

    Melansir Bloomberg, Sabtu (14/6/2025), indeks acuan S&P 500 merosot lebih dari 1%, menghapus seluruh penguatan yang dibukukan pekan ini. Saham sektor maskapai dan pariwisata anjlok, sebaliknya, saham perusahaan energi dan pertahanan menguat.

    Di sisi lain, Minyak mentah West Texas Intermediate berakhir menguat 7,55% ke US$73,18 per barel, sedangkan minyak mentah patokan Brent menguat 1,28% ke US$75,18 per barel. melejit lebih dari 7%.

    Sementara itu, harga emas menguat mendekati level tertinggi sepanjang masa. Emas di pasar spot berakhir menguat 1,37% ke US$3.432,34 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka Comex di AS menguat 1,48% ke US$3.452,8 per troy ounce.

    Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun karena kekhawatiran akan lonjakan inflasi akibat harga minyak yang melonjak. Adapun indeks dolar AS menguat tipix 0,31% ke 98,138.

    Iran menembakkan ratusan rudal sebagai respons atas serangan udara Israel yang menyasar fasilitas militer dan nuklir di Teheran. Ini menjadi langkah paling ofensif yang diambil Iran sejak serangan Israel sebelumnya menewaskan sejumlah jenderal senior dan merusak infrastruktur militer vital.

    Chief Investment Officer Navellier & Associates Louis Navellier mengatakan harga minyak mentah akan paling terdampak dari melonjaknya ketegangan di Timur Tengah ini.

    “Jika kondisi ini terus berlanjut, dampaknya pada angka inflasi bisa sangat signifikan,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg.

    Serangan Iran terjadi saat pasar berada dalam suasana optimistis, menyusul data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan serta kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dan China. Namun, lonjakan harga minyak kini menghidupkan kembali kekhawatiran akan tekanan inflasi dari sisi suplai, yang berpotensi mempersulit arah kebijakan suku bunga The Fed.

    Presiden Donald Trump mendesak Iran agar kembali ke meja perundingan nuklir guna menghindari serangan lanjutan. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan bahwa Israel kemungkinan akan melakukan serangan besar dalam beberapa hari ke depan sebagai bagian dari upaya menghentikan program nuklir Iran.

    Analis Plante Moran Financial Advisors Jim Baird mengatakan lonjakan harga minyak mungkin bersifat sementara jika konflik tidak meluas lebih jauh dan tetap terbatas antara Israel dan Iran.

    Namun jika konflik melebar, risiko lonjakan harga minyak yang lebih permanen dan dampaknya terhadap ekonomi global yang sedang melambat bisa semakin besar.

    “Minyak menjadi variabel liar. Kenaikan harga minyak yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global bisa menjadi hambatan baru bagi ekonomi,” jelasnya.

    Sebelum ketegangan meningkat, pasar sudah berspekulasi akan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Meski ekspektasi tersebut sedikit melemah, pasar masih memperkirakan dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun.

    The Fed sendiri dijadwalkan menggelar pertemuan kebijakan pekan depan, di mana mereka diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya. Namun, fokus pasar akan tertuju pada proyeksi ekonomi kuartalan dan peta titik suku bunga terbaru.

    Analis pasar di Barclays Plc menyarankan investor bersiap menghadapi kejutan hawkish dari The Fed, dengan kemungkinan revisi naik pada proyeksi inflasi 2025 dan penurunan estimasi pemangkasan suku bunga.

    Indeks volatilitas VIX yang menjadi indikator kekhawatiran investor menembus level 20, ambang yang menandai pergeseran dari ketenangan ke kegelisahan pasar.

    Sebelum eskalasi geopolitik terbaru ini, reksa dana  saham AS mencatat arus keluar terbesar dalam hampir tiga bulan. Berdasarkan data EPFR Global yang dikutip Bank of America, sekitar US$9,8 miliar ditarik dari pasar saham AS dalam sepekan terakhir hingga Rabu — tertinggi dalam 11 minggu.

    Bahkan reksadana saham Eropa, yang selama ini digemari investor, mencatat arus keluar untuk pertama kalinya tahun ini.

  • Putin Kecam Serangan Israel ke Iran, Tawarkan Mediasi

    Putin Kecam Serangan Israel ke Iran, Tawarkan Mediasi

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam gelombang serangan Israel terhadap sekutunya, Iran. Putin juga menawarkan untuk melakukan mediasi antara Teheran dan Tel Aviv demi mencegah eskalasi konflik.

    Putin, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025), berbicara via telepon secara terpisah dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu setelah kedua negara terlibat aksi saling serang pada Jumat (13/6) waktu setempat.

    Rusia dan Iran telah mempererat hubungan militer mereka di tengah serangan Moskow terhadap Ukraina, yang mengancam upayanya untuk mempertahankan hubungan hangat dengan semua pemain utama di kawasan Timur Tengah.

    “Vladimir Putin menekankan bahwa Rusia mengecam tindakan Israel, yang melanggar Piagam PBB dan hukum internasional,” sebut Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam pernyataannya pada Jumat (13/6).

    Dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, sebut Kremlin, Putin menyatakan “kesiapannya untuk memberikan layanan mediasi guna mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut”.

    Kremlin menambahkan bahwa Rusia berkomitmen untuk “menyelesaikan situasi saat ini, yang penuh dengan konsekuensi paling buruk bagi seluruh kawasan”.

    Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya mengutuk serangan Israel terhadap Iran sebagai “serangan militer yang tidak beralasan”.

    Lihat juga Video: Detik-detik Rentetan Rudal Iran Bombardir Israel

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Putin dan para pejabat tinggi Rusia lainnya juga mengecam tindakan Israel di Jalur Gaza.

    Awal pekan ini, Kremlin membela hak Iran untuk mengembangkan program energi nuklir yang “damai”.

    Kremlin dalam pernyataannya juga menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai serangan yang “sangat sinis” karena terjadi di tengah perundingan nuklir yang sedang berlangsung antara Teheran dan Amerika Serikat (AS).

    Moskow menegaskan kembali bahwa masalah nuklir Iran hanya dapat diselesaikan secara diplomatik dan meminta kedua negara untuk menahan diri.

    Lihat juga Video: Detik-detik Rentetan Rudal Iran Bombardir Israel

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini