Negara: Iran

  • Perang Lawan Israel, Apakah Iran Punya Senjata Nuklir?

    Perang Lawan Israel, Apakah Iran Punya Senjata Nuklir?

    Jakarta

    Perang Israel dan Iran memanas. Infrastruktur nuklir Iran pun harus dihancurkan oleh Israel imbas peperangan tersebut pada Jumat (13/6) pagi. Iran sendiri telah meluncurkan drone dan rudal ke wilayah Israel demi membalas serangan Israel beberapa hari lalu. Serangan balasan Iran ini dinilai dapat berpeluang membuat negara lain ikut terlibat dalam perang.

    Dalam sebuah pernyataan, Israel memperingatkan bahwa Iran semakin dekat untuk memiliki senjata nuklir. Israel menyebutnya sebagai ‘ancaman eksistensial’ bagi dunia.

    Iran saat ini tidak memiliki senjata nuklir, tetapi analis Barat mengatakan bahwa Iran memiliki pengetahuan dan infrastruktur untuk memproduksinya dalam waktu yang cukup singkat jika para pemimpinnya memilih untuk melakukannya, menurut Council on Foreign Relations (CFR).

    Analis CFR mengatakan bahwa Iran dapat memproduksi cukup bahan fisi untuk senjata dalam beberapa bulan, sementara beberapa memperkirakan negara itu dapat melakukannya hanya dalam satu atau dua minggu.

    Melansir News Nation Now, sudah jadi perdebatan panjang apakah Iran memang sedang mengembangkan senjata nuklir atau hanya ketakutan biasa. Yang pasti, AS ketar-ketir walaupun meyakini bahwa Iran sudah mengakhiri program pengembangannya pada 2003.

    Kekhawatiran tentang ambisi nuklir Iran kembali meningkat pada bulan Mei, ketika pengawas nuklir PBB mengatakan Teheran telah menambah persediaan uraniumnya yang mendekati tingkat senjata. Laporan tersebut, yang dilihat oleh The Associated Press, mengeluarkan peringatan keras, dengan mengatakan bahwa Iran sekarang adalah ‘satu-satunya negara non-senjata nuklir yang memproduksi bahan semacam itu’.

    Sementara itu, Iran telah menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

    Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, sembilan negara memiliki senjata nuklir pada awal tahun 2025: AS, Rusia, Prancis, Tiongkok, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

    Lebih lanjut, Iran tidak memiliki senjata nuklir, tetapi memiliki persediaan rudal balistik terbesar di Timur Tengah. Pada tahun 2022, Komando Pusat AS memperkirakan bahwa Iran memiliki lebih dari 3.000 rudal balistik di gudang senjatanya — yang beberapa di antaranya dapat mencapai Tel Aviv.

    (ask/fay)

  • Menhan Israel Ancam Warga Teheran Usai Serangan Rudal Iran

    Menhan Israel Ancam Warga Teheran Usai Serangan Rudal Iran

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz mengingatkan bahwa penduduk Teheran, ibu kota Iran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga sipil Israel. Hal ini disampaikannya pada Senin (16/6) setelah serangan rudal terbaru Iran ke kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv, menewaskan beberapa orang.

    “Diktator sombong dari Teheran telah berubah menjadi pembunuh pengecut, yang dengan sengaja menembaki garis depan sipil Israel dalam upaya untuk mencegah (militer Israel) melanjutkan serangan yang melumpuhkan kemampuannya,” tulis Katz dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/6/2025).

    “Penduduk Teheran akan membayar harganya — dan segera,” imbuhnya.

    Sebelumnya, layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya lima orang tewas akibat rentetan serangan rudal Iran terbaru pada Senin (16/6), yang menargetkan beberapa wilayah negara Yahudi tersebut. Sekitar 92 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Teheran tersebut.

    Magen David Adom (MDA) dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), menyebut korban tewas itu berasal dari serangan di empat lokasi terpisah di wilayah Israel bagian tengah.

    MDA dalam pernyataannya mengatakan bahwa kelima korban tewas terdiri atas “dua wanita dan dua pria yang berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tewas tambahan”.

    “Sejauh ini, tim MDA telah mengevakuasi 92 orang yang mengalami luka-luka ke sejumlah rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 30 tahun dalam kondisi serius dengan luka-luka di wajah, enam orang lainnya dalam kondisi sedang, dan 85 orang dalam kondisi ringan,” sebut MDA dalam laporannya.

    Lihat Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    MDA menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sebanyak dua lokasi, dari total empat lokasi yang terdampak serangan.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di Israel pada Senin (16/6) pagi, setelah Israel menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran. Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    Lihat Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

  • Trump Bilang Ada Kemungkinan AS Akan Terlibat Konflik Iran-Israel

    Trump Bilang Ada Kemungkinan AS Akan Terlibat Konflik Iran-Israel

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Amerika Serikat akan terlibat dalam konflik Iran-Israel. Trump juga mengatakan bahwa ia akan “terbuka” bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjadi mediator.

    “Ada kemungkinan kita bisa terlibat dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara musuh bebuyutan di Timur Tengah,” kata Trump dalam sebuah wawancara menurut ABC News, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    Mengenai Putin sebagai mediator potensial dalam konflik tersebut, Trump mengatakan “ia siap. Ia menelepon saya tentang hal itu. Kami telah berbicara panjang lebar tentang hal itu,” kata Trump kepada seorang reporter ABC News.

    Sebelumnya pada hari Minggu (15/6), Trump mendesak Iran dan Israel untuk “membuat kesepakatan” dan mengakhiri saling serang mereka yang mematikan.

    Namun, Trump juga menilai kedua negara mungkin perlu “bertempur habis-habisan” terlebih dahulu.

    “Saya pikir sudah waktunya untuk mencapai kesepakatan,” cetus Trump saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    “Tapi terkadang mereka harus bertempur habis-habisan, tetapi kita akan melihat apa yang terjadi,” ujarnya, saat berbicara di Gedung Putin sebelum terbang ke Kanada untuk menghadiri KTT G7.

    Pernyataan Trump itu disampaikan ketika Israel dan Iran saling melancarkan serangan rudal dan drone, yang berpotensi memicu lebih banyak kerusakan dalam konflik yang tampaknya semakin memanas beberapa hari terakhir.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Konflik terbaru ini dimulai pada Jumat (13/6) lalu, ketika Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Tel Aviv menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Trump memuji serangan Israel sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Namun, AS dilaporkan turut membantu Israel dalam menembak jatuh rudal-rudal Iran yang terbang ke wilayah Israel.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

  • Gedung Kedutaan AS di Tel Aviv Rusak Imbas Serangan Rudal Iran

    Gedung Kedutaan AS di Tel Aviv Rusak Imbas Serangan Rudal Iran

    Tel Aviv

    Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, mengungkapkan bahwa gedung kedutaannya di Tel Aviv, ibu kota Israel, mengalami kerusakan ringan akibat terdampak serangan rudal Iran.

    Huckabee menegaskan tidak ada personel AS di Israel yang menjadi korban luka akibat serangan Teheran tersebut.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di wilayah Israel pada Senin (16/6) pagi. Gelombang serangan rudal itu diluncurkan setelah militer Tel Aviv menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran.

    Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    “Beberapa kerusakan kecil akibat guncangan keras rudal-rudal Iran menghantam area dekat Cabang Kedutaan di @TelAviv, tetapi tidak ada cedera pada personel AS,” sebut Huckabee dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025).

    Dia mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS yang ada di Yerusalem akan ditutup pada Senin (16/6), karena perintah untuk “berlindung di tempat masih berlaku”.

    Sejumlah foto yang dirilis AFP menunjukkan bangunan-bangunan hancur di area pusat pesisir Tel Aviv, setelah militer Israel memperingatkan warga setempat untuk berlindung dari rudal-rudal Iran yang datang.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel menyebut gelombang serangan udara besar-besaran menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa rentetan serangannya itu telah menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Presiden AS Donald Trump memuji serangan Israel, sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Trump memperingatkan Teheran untuk tidak memperluas pembalasannya dengan memasukkan target-target AS di kawasan Timur Tengah.

    Dalam pernyataan terbarunya, Trump mendesak kedua negara untuk “mencapai kesepakatan”, namun juga mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara mungkin perlu “bertempur habis-habisan” terlebih dahulu sebelum ada kesepakatan damai.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Apa Itu Iron Dome, Sistem Pertahanan Israel yang Dibobol Iran

    Apa Itu Iron Dome, Sistem Pertahanan Israel yang Dibobol Iran

    Jakarta

    Iron Dome adalah sistem pertahanan udara Israel yang diklaim paling sakti. Namun rudal Iran bisa membobolnya. Beneran sakti nggak sih?

    Menyusul serangan 200 jet tempur Israel yang menyerang 100 titik di Iran dalam Operasi Rising Lion, Iran pun membalas dengan mengirimkan rudal dan drone. Fortune seperti dilansir Senin (16/6/2025) memberitakan Iron Dome selaku sistem pertahanan serangan rudal, telah mencegat banyak rudal Iran dan diklaim mengurangi efektivitas serangan Iran.

    Sementara ABC Australia memberitakan beberapa rudal Iran berhasil menembus cegatan Iron Dome. Akibatnya, setidaknya 13 warga Israel tewas dan ratusan orang luka-luka.

    Cara Kerja Iron Dome

    Sebelum membahas kenapa Iron Dome bisa ditembus, kita bahas dulu sistem pertahanan Israel ini. Dikutip dari Bulgarian Military, Iron Dome adalah sistem pertahanan udara dengan cara kerja mencegat atau menangkis rudal yang akan menyerang di langit Israel.

    Cara kerja Iron Dome adalah sebagai berikut. Ketika pihak musuh meluncurkan rudal/roket ke Israel, ada radar yang mendeteksi proyektil yang akan datang tersebut. Kedua, setelah radar mendeteksi rudal lawan, ada unit yang disebut Battle Management and Control. Unit ini dengan cepat menganalisa lintasan roket dan memperkirakan lokasi tumbukan.

    Ketiga, rudal Tamir akan ditembakan dari sistem peluncur rudal Israel. Rudal Tamir ini yang akan mencegat rudal-rudal kiriman musuh. Catatan penting, Iron Dome ini didesain untuk melawan artileri musuh sampai 70km jauhnya.

    Tingkat keberhasilannya mencapai 90% dan diklaim sebagai keajaiban teknologi dan menyelamatkan banyak nyawa di Israel. Namun, 90 persen artinya bukan nilai sempurna. Rupanya Iron Dome hanya efektif untuk melawan roket yang lambat, terbang rendah atau jarak pendek, misalnya dari Palestina.

    Kelemahan Iron Dome

    Iron Dome akan menemui lawan tangguh berupa rudal jarak menengah, jarak jauh, dan rudal hipersonik. Untuk melawan rudal jarak menengah dan jarak jauh, Iron Dome dibantu dengan David’s Sling, Arrow 2 dan Arrow 3. Israel juga memakai rudal Patriot dari Amerika dengan jarak jelajah 160 km.

    Nah, Iran tidak habis akal. ABC Australia menyebutkan Iran punya rudal balistik jarak medium yaitu Emad (1.700 km), Kheybar Shekan (1.450 km) dan Fattah-1 (1.400 km). Dua yang terakhir adalah rudal hipersonik milik Iran. Iran juga disebut punya rudal hipersonik lain yaitu Shahab-3 dan Zolfaghar.

    Total ada 9 jenis rudal Iran yang bisa mencapai Israel. Hingga saat ini masih belum jelas rudal mana yang dipakai sehingga terbukti bisa menembus Iron Dome milik Israel dan menyebabkan kerusakan di sana seperti dalam beberapa video viral di media sosial.

    (fay/rns)

  • Rudal Iran Terus Hantam Israel, 5 Orang Tewas-92 Luka

    Rudal Iran Terus Hantam Israel, 5 Orang Tewas-92 Luka

    Tel Aviv

    Layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya lima orang tewas akibat rentetan serangan rudal Iran terbaru pada Senin (16/6), yang menargetkan beberapa wilayah negara Yahudi tersebut. Sekitar 92 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Teheran tersebut.

    Magen David Adom (MDA) dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), menyebut korban tewas itu berasal dari serangan di empat lokasi terpisah di wilayah Israel bagian tengah.

    MDA dalam pernyataannya mengatakan bahwa kelima korban tewas terdiri atas “dua wanita dan dua pria yang berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tewas tambahan”.

    “Sejauh ini, tim MDA telah mengevakuasi 92 orang yang mengalami luka-luka ke sejumlah rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 30 tahun dalam kondisi serius dengan luka-luka di wajah, enam orang lainnya dalam kondisi sedang, dan 85 orang dalam kondisi ringan,” sebut MDA dalam laporannya.

    MDA menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sebanyak dua lokasi, dari total empat lokasi yang terdampak serangan.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di Israel pada Senin (16/6) pagi, setelah Israel menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran. Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah memperingatkan pada Senin (16/6) bahwa para penduduk Teheran akan “membayar harga” atas serangan-serangan Iran terhadap warga sipil Israel, dengan beberapa orang kehilangan nyawa.

    Lihat juga Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    “Penduduk Teheran akan membayar harganya — dan segera,” tegasnya.

    Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6) pagi, yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Rentetan serangan Tel Aviv itu menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Ditegaskan juga oleh Israel bahwa serangannya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Lihat juga Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Investor Ambil Untung, Harga Emas Dunia Turun

    Investor Ambil Untung, Harga Emas Dunia Turun

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melemah pada Senin (16/6/2025) siang setelah sebelumnya mengalami reli mendekati level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Penurunan ini terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.

    Dikutip dari Reuters, pada pukul 13.34 WIB, harga emas spot tercatat turun 0,5% menjadi US$ 3.414,32 per troi ons. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) juga mengalami penurunan sebesar 0,5% ke posisi US$ 3.434,80 per troi ons.

    Menurut analis pasar senior Asia Pasifik Oanda, Kelvin Wong, ketegangan antara Iran dan Israel mendorong meningkatnya permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

    “Lonjakan risiko politik akibat konflik Iran-Israel telah memicu minat beli emas. Saat ini, harga telah menembus level US$ 3.400 dan tren jangka pendek masih menguat. Level resistance berikutnya berada di kisaran USD 3.500, dengan potensi mencetak rekor baru,” jelas Wong.

    Sebagai aset safe haven, emas kerap menjadi pilihan utama investor saat terjadi ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi global.

    Di sisi lain, pasar saat ini juga menanti keputusan suku bunga dari sejumlah bank sentral dunia, terutama dari Federal Reserve AS pada Rabu (18/6/2025) mendatang. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan.

    Sementara itu, logam mulia lainnya turut mengalami pergerakan harga. Perak spot naik 0,2% ke US$ 36,36 per troi ons, platinum melonjak 1,5% ke US$ 1.245,67, dan palladium menguat 1,5% ke US$ 1.043,53.

  • Iran Ingatkan Warga Israel Segera Pergi ke Luar Negeri, Akan Terjadi Apa?

    Iran Ingatkan Warga Israel Segera Pergi ke Luar Negeri, Akan Terjadi Apa?

    Teheran

    Angkatan Bersenjata Iran mengingatkan warga Israel untuk segera meninggalkan negaranya saat kedua negara terlibat aksi saling serang beberapa hari terakhir. Teheran memperingatkan bahwa Israel mungkin “tidak layak huni” untuk beberapa hari ke depan.

    Peringatan Iran ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (16/6/2025), dilontarkan setelah gelombang serangan terbaru Teheran menghujani wilayah Israel.

    “Peringatan untuk Anda dalam beberapa hari ke depan: Tinggalkan wilayah pendudukan, karena, sudah pasti, wilayah tersebut tidak akan dapat dihuni lagi di masa mendatang!” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Reza Sayyad, dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita IRNA.

    Sayyad memperingatkan bahwa “berlindung di bawah tanah tidak akan membawa keselamatan bagi warga Israel”.

    “Oleh karena itu, kami ingin menekankan: Jangan biarkan rezim kriminal menggunakan Anda sebagai tameng manusia,” ujar Sayyad dalam pernyataan untuk warga Israel.

    Secara terpisah, komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC) Mohsen Rezaei, yang juga anggota Dewan Penasihat Kebijakan Iran, mengatakan bahwa: “Kita mungkin mencapai titik di mana kita mengambil tindakan besar yang akan mengganggu stabilitas seluruh kawasan”.

    Rezaei mengatakan bahwa “orang-orang bijak di AS (Amerika Serikat) dan Eropa harus bertindak cepat untuk menarik negara-negara mereka keluar dari perang ini, jika tidak, kita tidak dapat berdiam diri dan menyaksikan keterlibatan mereka tanpa merespons”.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6) pagi, yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Tel Aviv menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Ditegaskan juga oleh Israel bahwa serangannya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Soal Konflik Iran-Israel, Istana Tegaskan Sikap Indonesia Tak Pernah Berubah

    Soal Konflik Iran-Israel, Istana Tegaskan Sikap Indonesia Tak Pernah Berubah

    Bisnis.com, JAKARTA — Istana Kepresidenan menegaskan bahwa posisi Indonesia terhadap konflik bersenjata, termasuk perang antara Iran dan Israel, tetap konsisten dan tidak berubah.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia, selalu mengedepankan prinsip yang sama dalam merespons setiap krisis internasional.

    “Pemerintah tidak pernah geser ya. Jadi setiap ada konflik, setiap ada perang, pemerintah kita selalu menyerukan tiga hal dan tidak pernah berubah sampai saat ini,” katanya di Gedung Kwarnas, Senin (16/6/2025).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara tegas dan berulang menyerukan tiga sikap utama dalam menghadapi konflik global.

    Pertama, kata Hasan, orang nomor satu di Indonesia itu mengecam segala bentuk agresi atau penyerangan terhadap negara lain. Kedua, mendorong deeskalasi dan pelaksanaan gencatan senjata secepat mungkin. Ketiga, mengedepankan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik dan hukum internasional.

    Hasan menegaskan bahwa prinsip tersebut juga berlaku dalam melihat dinamika antara Iran dan Israel.

    Dia berharap pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan posisi Indonesia yang konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif dan menjunjung tinggi perdamaian dunia sesuai dengan amanat konstitusi.

    “Jadi enggak akan ke mana-mana. Kita akan selalu dalam posisi yang seperti itu,” tandas Hasan.

  • Langit Israel dan Iran Sepi Pesawat di Aplikasi FlightRadar24

    Langit Israel dan Iran Sepi Pesawat di Aplikasi FlightRadar24

    Jakarta

    Israel dan Iran masih saling berbalas serangan. Dampaknya, langit kedua negara kosong dari penerbangan dalam pantauan aplikasi FlightRadar24.

    Israel melancarkan serangan ke Iran sejak Jumat (13/6) yang menghancurkan komando militer Iran dan merusak situs nuklirnya. Iran juga telah bersumpah akan membuka ‘gerbang neraka’ sebagai serangan balasan terhadap Israel.

    Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa serangan Israel selama tiga hari di negara itu telah menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 1.200 orang. Upaya gencatan senjata yang ditengahi Oman dan Qatar belum membuahkan hasil untuk menghentikan perang Iran-Israel.

    Israel menyerang dengan 200 jet tempur yang menyerang 100 target. Iran membalas dengan 100 drone dan puluhan rudal yang sebagian ditangkis oleh Iron Dome milik Israel.

    Dampaknya begitu nyata untuk dunia penerbangan. Dipantau detikINET dari aplikasi pemantau penerbangan FlightRadar24, Senin (16/6/2025) langit Israel dan Iran bersih dari penerbangan pesawat.

    Bukan cuma Israel dan Iran, negara-negara yang terjepit di antara konflik Iran-Israel juga mengosongkan penerbangannya. Suriah, Irak, Kuwait, Lebanon dan Yordania juga tampak bersih dari jalur pesawat.

    Semua pesawat berputar menghindari kemungkinan jalur rudal dan jet tempur Israel yang menyerang Iran dan sebaliknya. Tampak ratusan pesawat berputar ke Selatan lewat UEA, menyusuri Teluk Persia, ke Arab Saudi, Mesir, lalu melanjutkan perjalanan ke Eropa atau sebaliknya ke Asia.

    Ada juga yang berputar ke Utara. Ratusan pesawat tampak dari Turki ke Azerbaijan, Turkmenistan, Afghanistan, Pakistan dan sebaliknya untuk yang mau ke Asia atau Eropa.

    Sementara itu, langit Ukraina juga kosong dari pesawat sebagai dampak perang dengan Rusia. Sehingga, saat ini tampak ada dua wilayah bolong di dunia ini yang tidak dilewati pesawat terbang yaitu Iran dan tetangganya serta Ukraina.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    (fay/rns)