Negara: Iran

  • Konflik Iran-Israel, Pemerintah waspadai dampak lonjakan harga minyak

    Konflik Iran-Israel, Pemerintah waspadai dampak lonjakan harga minyak

    Arsip foto – Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto. (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.)

    Konflik Iran-Israel, Pemerintah waspadai dampak lonjakan harga minyak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 17 Juni 2025 – 20:26 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewaspadai potensi dampak dari lonjakan harga minyak dunia serta pelemahan nilai tukar rupiah sebagai imbas dari memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

    Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan gejolak di Timur Tengah berpotensi memengaruhi perekonomian nasional, khususnya karena Indonesia masih berstatus sebagai negara net importir minyak.

    “Kita masih memantau dan mewaspadai efek dari konflik Timur Tengah terhadap harga minyak dan nilai tukar rupiah, karena Indonesia masih net importir minyak,” ujar Haryo di Jakarta, Selasa (17/6).

    Sebagaimana diketahui, pasca aksi saling serang antara Iran dan Israel, harga minyak dunia mengalami lonjakan hingga menyentuh kisaran 72–74 dolar AS per barel.

    Meski demikian, Haryo menilai harga tersebut masih berada dalam rentang asumsi dasar yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Mengacu pada laman resmi Kementerian Keuangan, asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2025 ditetapkan sebesar 82 dolar AS per barel.

    Sementara itu, rata-rata ICP per Mei 2025 tercatat pada level 65,29 dolar AS per barel.

    “Sejauh pantauan, harga minyak masih dalam kisaran asumsi dasar APBN yang menjadi patokan,” jelasnya.

    Di sisi lain, nilai tukar rupiah turut mengalami tekanan.

    Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah melemah sebesar 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.265 per dolar AS.

    Namun, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah justru menguat tipis ke level Rp16.281 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.296 per dolar AS.

    “Kita juga memperhatikan sentimen ini terhadap nilai tukar rupiah ke depannya, termasuk dampaknya terhadap rantai pasok energi dan logistik, serta efek terhadap inflasi agar tetap terkendali,” kata Haryo.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa untuk saat ini Pemerintah tetap fokus menjaga daya beli masyarakat, salah satunya melalui implementasi lima stimulus ekonomi yang tengah digelontorkan sepanjang Juni hingga Juli 2025.

    “Tentu kita berharap konflik segera mereda, dan saat ini Pemerintah fokus pada menjaga daya beli masyarakat dengan lima paket stimulus bulan Juni dan Juli,” tuturnya.

    Sumber : Antara

  • Kaderisasi Disiapkan Sejak 27 Tahun Lalu

    Kaderisasi Disiapkan Sejak 27 Tahun Lalu

    PIKIRAN RAKYAT – Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengecam keras serangan udara Israel di Teheran yang menewaskan puluhan pejabat tinggi militer Iran, termasuk Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami.

    “Malam pertama terjadi agresi pengecut terhadap negara kami, 20 pejabat mayoritas pejabat militer negara kami di teror secara pengecut oleh mereka (Israel)” kata Boroujerdi di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juni 2025.

    Boroujerdi menyatakan, Iran tidak tinggal diam atas serangan yang dilancarkan oleh Israel pada Kamis dini hari, 13 Juni 2025. Menurutnya, Iran langsung melakukan aksi bela diri sebagai bentuk respons militer yang terukur.

    “Pada malam itu pun Iran melakukan aksi bela diri dan membalas agresi dari militer zionis Israel,” tutur Boroujerdi.

    Serangan Israel Mirip Agresi di Gaza

    Ia menyebut strategi Israel sebagai bagian dari pola agresi cepat atau rapid offensive strategy, dengan melakukan pembunuhan sistematis terhadap elite militer dan politik suatu negara, yang telah rezim zionis praktikkan sebelumnya di Gaza dan Lebanon.

    “Aksi yang dilakukan oleh rezim zionis ini biasanya dinamakan aksi cepat dalam agresi. Yang pertama yang dilakukan adalah pembunuhan masif terhadap pejabat tertinggi dari sebuah negara kemudian melakukan penyerangan lainnya, kami menyaksikan ini di Gaza dan juga di Lebanon,” ucap Boroujerdi.

    Kaderisasi Iran Sangat Siap

    Lebih lanjut, Boroujerdi menegaskan, Iran telah lama menyiapkan kaderisasi di berbagai institusi negara untuk menghadapi skenario terburuk, termasuk dalam situasi estafet kepemimpinan darurat.

    Dalam menghadapi situasi krisis, Iran disebut Boroujerdi telah memiliki sistem kaderisasi kepemimpinan yang kuat. Menurutnya, taktik Israel untuk melumpuhkan Iran melalui pembunuhan pejabat tidak akan berhasil, karena pengganti selalu siap untuk diangkat.

    Boroujerdi menyebut, dalam waktu singkat setelah pembunuhan para pejabat oleh Israel, Iran langsung menunjuk pengganti-pengganti dari jajaran militer yang telah disiapkan jauh hari.

    “Kami pun sudah terlatih bagaimana menangani situasi di saat yang sulit. Kami telah melakukan pelatihan kaderisasi di berbagai lembaga negara kami. Beberapa saat setelah pembunuhan, langsung mengangkat pejabat militer lainnya,” ujarnya.

    Tak hanya di militer, sistem kaderisasi ini juga diterapkan dalam struktur politik Iran. Menurut Boroujerdi, selama lebih dari dua dekade, Iran telah membangun sistem transisi kepemimpinan yang siap menghadapi setiap kemungkinan.

    “Hal ini juga berlaku untuk pejabat politik di negara kami yaitu apabila pejabat politik yang menjadi sasaran, kami langsung bisa menentukan panggantinya dan Iran telah membuktikan hal tersebut dikarenakan pelatihan kaderisasi dan persiapan sudah dilakukan selama 27 tahun,” kata Boroujerdi.***

  • Video: Krisis Iran-Israel, Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal

    Video: Krisis Iran-Israel, Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal

    Video

    Video: Krisis Iran-Israel, Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal

    News

    29 menit yang lalu

  • Jenderal Iran Berguguran, Bagaimana Nasib Ayatollah Ali Khamenei?

    Jenderal Iran Berguguran, Bagaimana Nasib Ayatollah Ali Khamenei?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah penasihat militer kunci Ayatollah Ali Khamenei telah membuat pemimpin tertinggi Iran itu semakin terisolasi dan kesepian. Sumber-sumber menyebut hal ini dapat menghantui stabilitas pengambilan keputusannya.

    Ayatollah Ali Khamenei, 86 tahun, kehilangan beberapa komandan elit Garda Revolusi dalam gelombang serangan sejak Jumat, 13 Juni lalu. Di antaranya adalah pimpinan Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami, jenderal pada program rudal balistik Amir Ali Hajizadeh, dan kepala intelijen Mohammad Kazemi. Semuanya tewas dalam satu kali serangan ilegal Israel, menurut lima narasumber yang akrab dengan proses pengambilan keputusan Khamenei.

    Selain itu, kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, juga tewas dalam serangan Israel. Bahkan, Israel mengeklaim kepala staf perang Iran, Jenderal Ali Shadmani, juga terbunuh.

    Ia disebut-sebut sebagai orang terdekat Khamenei. Shadmani baru saja menjabat posisi tersebut setelah Letjen Gholam Ali Rashid terbunuh oleh serangan Israel akhir pekan lalu.

    “Kematian penasihat utama meninggalkan lubang besar di lingkaran dalam Khamenei dan meningkatkan risiko salah perhitungan yang sangat berbahaya,” kata satu sumber yang rutin hadir dalam rapat-rapat pemimpin tertinggi Iran, seperti dikutip Reuters pada Selasa (17/6/2025).

    Sejak revolusi 1979, Khamenei menempatkan Garda Revolusi, yang secara langsung bertanggung jawab kepadanya, di pusat kekuasaan. Dengan hilangnya tokoh-tokoh kunci itu, rantai komando khusus Garda dan aksesnya ke peralatan militer terbaik kini terancam putus.

    Meski kementerian pertahanan di bawah presiden menangani angkatan bersenjata reguler, Garda Revolusi selama ini menjadi penopang utama keamanan internal dan kebijakan regional Iran.

    “Saat menghadapi salah satu momen paling berbahaya dalam sejarah Republik Islam, Khamenei justru makin tersudut,” ujar seorang analis.

    Khamenei, yang punya wewenang deklarasi perang dan pengangkatan pejabat senior, dikenal sangat berhati-hati.

    “Dua hal tentang Khamenei: ia sangat keras kepala tetapi juga sangat berhati-hati. Itulah sebabnya ia bertahan lama,” kata Alex Vatanka, direktur Program Iran di Middle East Institute, Washington.

    Meski Presiden Suriah Bashar al‑Assad dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah juga pernah menjadi sasaran, kehilangan penasihat semacam Salami dan Hajizadeh membuat Khamenei menghadapi tantangan paling akut sejak ia naik tahta pada 1989. Kini, setiap langkah strategis Iran berpotensi terganggu oleh kekosongan di pucuk komando Garda.

    Dengan negosiasi nuklir yang masih menggantung, krisis ini diprediksi akan mengubah dinamika kekuasaan di Tehran, serta memperburuk ketegangan yang sudah memuncak antara Iran dan Israel.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Israel Vs Iran Bawa Malapetaka, Rusia Warning Bencana Nuklir

    Perang Israel Vs Iran Bawa Malapetaka, Rusia Warning Bencana Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Israel dan Iran kini memicu kekhawatiran global setelah Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, memperingatkan potensi bahaya serius terhadap fasilitas nuklir Iran, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr. Peringatan tersebut muncul di tengah gelombang serangan militer Israel terhadap sasaran-sasaran di Iran sejak Jumat lalu.

    “Situasinya sangat berbahaya. Sampai saat ini, belum ada kerusakan serius-menurut sumber kami dan informasi yang diperoleh dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA)-namun ini hanya kebetulan yang menguntungkan. Risikonya tetap terlalu tinggi,” kata Ryabkov dalam pernyataan yang pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Tass, dilansir Selasa (17/6/2025).

    “Konfrontasi militer ini harus segera dihentikan demi menstabilkan situasi,” imbuhnya.

    Rusia, yang menjadi sekutu utama Iran dan juga ikut membangun PLTN Bushehr, menyatakan sedang menganalisis seluruh sumber informasi yang tersedia terkait infrastruktur nuklir Iran.

    Serangan Israel terhadap Iran diluncurkan pada Jumat dini hari dalam operasi militer yang dinamai Rising Lion, yang diklaim bertujuan mencegah serangan balasan dari Teheran serta menghambat kemampuan nuklir Iran. Israel dan Amerika Serikat telah lama menyuarakan kekhawatiran bahwa Iran mungkin sedang mengembangkan senjata nuklir.

    Operasi militer ini menandai peningkatan tajam dalam ketegangan berkepanjangan antara Israel dan Iran, dan memunculkan ketakutan akan konflik regional berskala lebih besar. Apalagi, AS memiliki pangkalan militer di kawasan yang rentan terkena dampak jika perang terbuka pecah.

    Sementara itu, PLTN Bushehr, yang terletak di pesisir Teluk Persia, dibangun dengan bantuan Rusia dan menggunakan pasokan uranium dari Moskow. Meski belum terkena dampak langsung dari serangan, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi menyatakan pihaknya terus memantau kondisi fasilitas-fasilitas nuklir di Iran.

    “Tingkat radioaktivitas di fasilitas nuklir Natanz tetap tidak berubah dan berada pada tingkat normal, menunjukkan tidak ada dampak radiologis eksternal terhadap populasi atau lingkungan dari insiden ini,” katanya.

    Namun, ia juga mengonfirmasi adanya kontaminasi di dalam fasilitas tersebut. Grossi menekankan pentingnya akses informasi teknis secara tepat waktu.

    “Sangat penting bagi IAEA untuk menerima informasi teknis yang reguler dan tepat waktu tentang fasilitas dan situs-situs terkait. Informasi ini diperlukan agar kami dapat segera memberitahu komunitas internasional serta memberikan respons dan bantuan yang efektif terhadap situasi darurat apapun di Iran,” tegasnya.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Selama Diserang Israel, Kami Akan Terus Lakukan Aksi Bela Diri

    Selama Diserang Israel, Kami Akan Terus Lakukan Aksi Bela Diri

    PIKIRAN RAKYAT – Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menegaskan Iran akan terus melakukan aksi bela diri selama agresi militer oleh Israel masih berlangsung. Pernyataan ini disampaikan menyusul serangan udara yang dilancarkan oleh Israel penjajah ke sejumlah wilayah Iran pada 13 Juni 2025.

    “Selama Iran diserang dan agresi masih terus berlanjut tentu kami akan melanjutkan bela diri aksi bela diri kami terhadap negara kami,” kata Boroujerdi di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juni 2025.

    Boroujerdi menyebut serangan Israel sebagai agresi ilegal yang tidak memiliki dasar hukum di mata internasional.

    “Saya menyebutnya sebagai agresi dan serangan yang ilegal dikarenakan berdasarkan hukum dan tata tertib internasional agresi dengan dalih tersebut tidak dibenarkan dan tidak memiliki status hukum,” ucapnya.

    Fasilitas Sipil Jadi Sasaran Israel

    Boroujerdi menjelaskan, Israel tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga menyerang infrastruktur sipil, industri, bahkan situs nuklir Iran. Ia menyebut serangan tersebut juga menyasar warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

    “Rezim zionis telah menyerang keluarga dari bangsa Iran, telah menyerang kaum ib, perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa. Masyarakat sipil dijadikan sasaran bahkan beberapa komandan militer pada saat mereka tidak sedang bertugas, tidak sedang menggunakan seragam sedang beristirahat di rumah masing-masing dijadikan sasaran oleh rezim brutal Israel,” tutur Boroujerdi.

    Serangan Israel disebut terjadi saat Iran tengah menjalin negosiasi dengan negara-negara Barat dan Amerika Serikat. Situasi ini, menurut Boroujerdi, membuat proses diplomasi tidak lagi masuk akal untuk dilanjutkan.

    “Melanjutkan negosiasi tidak memilki kedudukan rasional lagi dan ini merupakan sebuah hal yang tidak bisa dilanjutkan,” ucapnya.

    Tamparan untuk Israel

    Boroujerdi menegaskan bahwa Iran bukan Gaza yang wilayahnya terus dihantam serangan tanpa memiliki kekuatan pertahanan memadai. Ia juga menyatakan, Iran bukan negara yang tidak memiliki kekuatan, serangan balasan merupakan tamparan untuk Israel.

    “Kami adalah negara yang sangat kuat, yang mampu memberikan pembalasan dan bela diri,” ujar Boroujerdi.

    “Ini menjadi momentum yang sangat penting bagi negara-negara yang dizalimi oleh rezim zionis khususnya bangsa Palestina di jalur gaza khususnya, bangsa Lebanon dan berbagai negara lainnya ketika mereka melihat Iran dengan kekuatannya memberikan pelajaran kepada rezim zionis mereka senang dan gembira dan kami pun senang dan gembira,” ucapnya melanjutkan.

    Menurut Boroujerdi, aksi Iran melawan Israel tidak hanya demi pertahanan nasional, tetapi juga menjaga kepentingan umat Islam.

    “Pertama kami membela negara kami, kedua karena kami untuk menjaga kepentingan dari umat Islam memberikan tamparan dan pelajaran kepada rezim zionis,” ujarnya.***

  • Selat Hormuz Terancam Ditutup, Harga Minyak Dunia Bisa Meroket hingga 130 Dolar AS per Barel!

    Selat Hormuz Terancam Ditutup, Harga Minyak Dunia Bisa Meroket hingga 130 Dolar AS per Barel!

    PIKIRAN RAKYAT – Harga minyak terancam melonjak hingga 130 dolar AS atau sekitar Rp 2.115.203,75 (kurs 1 USD = 16.270,80) per barel jika Iran memutuskan untuk menutup Selat Hormuz. Sebelumnya diketahui, Esmail Kowsari anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengatakan Teheran sedang mempertimbangkan untuk menutup selat tersebut.

    Selat Hormuz disebutkan 20 persen pengiriman minyak global dan 80 persen perdagangan minyak dan gas alam cair (LNG) untuk Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

    Surat kabar tersebut memperkirakan konflik Israel dan Iran akan berlangsung selama beberapa waktu dan menambah dampak perang terhadap ekonomi bergantung pada durasi dan eskalasi serangan.

    Selain itu, konflik yang berkepanjangan dapat menghancurkan ekonomi tetapi jika berakhir dalam 14 hari seperti yangs sebelumnya direndanakan dampaknya akan terbatas.

    Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman, lalu kapal-kapal kemudian memasuki Laut Arab dan Samudra Hindia.

    Kawasan pesisir selat ini merupakan wilayah Iran, sedangkan bagian selatannya milik Oman dan Uni Emirat Arab. Selat dilalui sekitar 10-20 persen minyak dunia dan sekitar 20 persen pengiriman LNG.

    Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reforn on Economic (CORE) Mohammad Faisal menilia kenaikan harga minyak dunia akibat dampak konflik Iran dan Israel menjadi momentum untuk percepatan transisi energi baru dan energi terbarukan.

    “Ketika energi fosil sudah mahal, tentu menjadi kurang kompetitif. Ini semestinya dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan,” ucapnya.

    Faisal menjelaskan selama ini menjadi kendala dari pengembangan energi baru dan energ terbarukan adalah murahnya harga energi fosil. Kendala tersebut menyebabkan energi baru terbarukan kurang kompetitif apabila dibandingkan dengan fosil.

    Oleh karena itu, melonjaknya harga minyak dunia di tengah-tengah konflik Iran dan Israel harus dimanfaatkan sebagai momentum bagi pemerintah untuk mengembangkan proyek-proyek energi baru dan terbarukan.

    Pada 3 Juni 2025 lalu angkatan bersenjata Israel (IDF) meluncurkan operasi skala besar yang dijuluki Rising Lion, dimana angkatan udara rezim zionis itu menyerang sejumlah target dan fasilitas militer program nuklir yang dimiliki Iran.

    Angkatan udara Israel telah melakukan beberapa gelombang serangan di berbagai bagian Iran, termasuk Teheran dimana beberapa pejabat militer senior Iran tewa termasuk kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan IRGC juga beberapa ilmuwan nuklir.

    Beberapa fasilitas nuklir termasuk Natanz dan Fordow dan posisi militer Iran di berbagai bagian negara juga ikut terkena serangan.

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidatonya mengatakan bahwa serangan terhadap Iran sebagai bentuk kejahatan, seraya mengatakan bahwa Israel akan menghadapi nasib yang pahit dan mengerikan.

    IRGC menyatakan bahwa Republik Islam telah meluncurkan Operasi True Promise III kepada target ,militer di Israel sebagai tanggapan atas serangan pasukan Zionis. ***

  • Kantor Pusat Mossad Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran

    Kantor Pusat Mossad Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran

    GELORA.CO – Korps Garda Revolusi Islam mengumumkan mereka telah meluncurkan serangan rudal yang berhasil terhadap pusat utama badan mata-mata Mossad milik rezim Zionis di Tel Aviv. IRGC mengatakan unit-unit Angkatan Udara mereka melakukan operasi yang efektif terhadap Mossad pada dini hari Selasa (17/6/2025).

    “Meskipun dilindungi oleh sistem pertahanan udara yang sangat canggih, direktorat intelijen militer tentara rezim Zionis, yang dikenal sebagai AMAN, dan pusat Mossad di Tel Aviv, yang digunakan untuk merencanakan serangan pembunuhan dan tindakan jahat, diserang oleh IRGC,” ungkap pernyataan IRGC.

    IRGC menambahkan api kini berkobar di kantor pusat yang hancur itu.

    🇮🇷💥🇮🇱 – More confirmation for ziotards:

    Listento the guy in the video:

    “Wow, wow, wow.
    They also hit the Mossad building, they even hit the Mossad!!
    Wow.” pic.twitter.com/4ovaeKJwaR

    — Monitor𝕏 (@MonitorX99800) June 17, 2025

    Pasukan militer Iran telah meluncurkan beberapa putaran serangan rudal balasan terhadap target-target Israel sejak 13 Juni setelah rezim Zionis menyerang Iran.

    Tindakan agresi dan serangan udara rezim Zionis yang tidak beralasan terhadap situs nuklir, militer, dan permukiman Iran telah mengakibatkan gugurnya para komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga biasa, termasuk 45 wanita dan anak-anak.

    Di Israel, sejauh ini hanya sekitar lima orang yang dilaporkan terluka, dirawat karena luka ringan yang diderita saat mencoba mencapai tempat perlindungan selama rentetan rudal balistik terbaru yang diluncurkan dari Iran.

    Namun, Aljazeera dapat melihat gambar bus yang terbakar dan dampak langsung dilaporkan di wilayah Tel Aviv yang lebih luas tetapi juga di Herzliya.

    Di Herzliya, sensor militer Israel telah melarang publikasi gambar dan informasi tentang situs tersebut, menggolongkannya sebagai sensitif, yang biasanya berarti bahwa itu adalah aset atau situs militer, intelijen, atau strategis yang tidak ingin diungkapkan oleh sensor militer Israel.

    Dalam semalam, telah terjadi pengetatan pembatasan, sehingga informasinya sulit diverifikasi.

    Meski demikian, Garda Revolusi Iran dalam pernyataan terbarunya mengatakan mereka menargetkan gedung intelijen di Herzliya, Mossad dan intelijen militer Israel (Aman), meski klaim tersebut belum dijawab pihak Israel.

  • Harga minyak naik karena Iran-Israel, Pertamina evaluasi Pertamax

    Harga minyak naik karena Iran-Israel, Pertamina evaluasi Pertamax

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso memberi keterangan ketika ditemui setelah peluncuran Anugerah Jurnalistik Pertamina 2025 di Jakarta, Selasa (17/6/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

    Harga minyak naik karena Iran-Israel, Pertamina evaluasi Pertamax
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 17 Juni 2025 – 18:45 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina (Persero) akan mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti Pertamax series, pada akhir Juni untuk memperhitungkan kenaikan harga minyak dunia imbas konflik Iran-Israel.

    “Kami evaluasi, melihat pergerakan di akhir bulan ini, nanti per tanggal 1 seperti biasa akan ada penyesuaian (harga) untuk yang non-subsidi,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso ketika ditemui setelah peluncuran Anugerah Jurnalistik Pertamina 2025 di Jakarta, Selasa (17/6).

    Penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi memang biasa dilakukan setiap awal bulan. Fadjar belum dapat memastikan perubahan harga BBM nonsubsidi ketika disinggung apakah BBM nonsubsidi akan mengalami kenaikan harga akibat melonjaknya harga minyak dunia.

    Ia menjelaskan, harga BBM tidak hanya dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Ada faktor lainnya yang turut berkontribusi, seperti kurs rupiah terhadap dolar dan perpajakan.

    “Nanti kami melalui Pertamina Patra Niaga akan evaluasi untuk menetapkan harga,” kata dia.

    Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Jumat lalu ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian dibalas Iran dengan serangan rudal.

    Menurut Israel, sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan-serangan balasan Iran sejak Jumat.

    Di lain pihak, Iran mengklaim sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka akibat serangan-serangan Israel.

    Bazan, perusahaan kilang minyak terbesar di Israel, pada Senin (16/6) malam waktu setempat mengumumkan bahwa seluruh fasilitasnya di Pelabuhan Haifa telah ditutup sepenuhnya akibat kerusakan yang disebabkan oleh serangan rudal Iran.

    Selaras dengan kehadiran konflik tersebut, harga minyak dunia pun mengalami lonjakan.

    Saat ini, lonjakan harga minyak dunia berada di kisaran 72–74 dolar AS per barel, lebih tinggi apabila dibandingkan dengan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada level 65,29 dolar AS per barel.

    Dikutip dari Sputnik-OANA, harga minyak berpotensi melonjak hingga mencapai harga 130 dolar AS per barel jika Iran memutuskan untuk menutup Selat Hormuz, menurut laporan surat kabar Turki Hurriyet pada Senin.

    Selat Hormuz disebutkan menangani 20 persen pengiriman minyak global dan 80 persen perdagangan minyak dan gas alam cair (LNG) untuk Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

    Sumber : Antara

  • Tekanan Ekonomi Lebih Efektif, Iran Minta Indonesia dan Negara OKI Boikot Produk Israel

    Tekanan Ekonomi Lebih Efektif, Iran Minta Indonesia dan Negara OKI Boikot Produk Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Iran meminta Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya untuk melakukan boikot terhadap barang-barang Israel untuk memberi tekanan pada rezim Zionis tersebut.

    Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menuturkan bahwa Indonesia dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) lainnya harus terus meningkatkan tekanannya kepada Israel. 

    Menurutnya, tekanan tersebut tidak dapat hanya berhenti melalui deklarasi atau kecaman. Hal tersebut karena menurutnya tekanan dalam bentuk pernyataan atau kritik sudah tidak efektif dalam menghadapi Israel. 

    “Negara-negara Islam sering menyerukan gencatan senjata Israel-Palestina atau memberi tahu Israel untuk tidak menyerang negara lain. Tidak ada jaminan bahwa Israel akan mematuhinya,” jelasnya dalam media briefing di Kediaman Resmi Dubes Iran untuk Indonesia di Jakarta pada Selasa (17/6/2025).

    Dia mengatakan, tindakan secara ekonomi kemungkinan akan lebih efektif dalam menekan Israel di tengah konfliknya dengan sejumlah negara, termasuk Iran. Boroujerdi menuturkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memboikot produk-produk asal Israel.

    Dia menambahkan, tekanan secara ekonomi dapat mengancam keberlangsungan warga negara hingga militer Israel.

    “Kita dapat mencegah tindakan ilegal Israel dan mengancam keberadaan mereka dengan memboikot produknya serta memblokir komoditas yang dibutuhkan Israel,” kata Boroujerdi.

    Sebagai informasi, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Namun, hubungan dagang antara kedua negara masih terus berjalan hingga saat ini.

    Data yang diakses dari laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), satudata.kemendag.go.id mencatat, total perdagangan bilateral Indonesia dan Israel mencapai US$237 juta pada 2024. Catatan tersebut meningkat dibandingkan perolehan 2023 lalu sebesar US$187,7 juta.

    Sementara itu, total perdagangan bilateral kedua negara pada Januari-April 2025 adalah sebesar US$97,8 juta, meningkat dibandingkan perolehan pada periode ang sama tahun lalu senilai US$81,7 juta.