Negara: Iran

  • Aksi Israel Jadi Bumerang, Iran Bisa Kian Cepat Punya Senjata Nuklir

    Aksi Israel Jadi Bumerang, Iran Bisa Kian Cepat Punya Senjata Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan Israel ke Iran yang berhasil menewaskan ilmuwan dan menghantam fasilitas nuklir kunci, bukannya menghentikan, justru berisiko mempercepat ambisi Tehran memiliki senjata nuklir. Para analis memperingatkan bahwa aksi militer ini bisa menjadi bumerang, terutama jika tidak diikuti dengan solusi diplomatik jangka panjang.

    “Serangan ini hanya menunda kemampuan Iran untuk ‘break out’ selama beberapa bulan,” ujar seorang pejabat militer Israel yang enggan disebutkan namanya.

    Pernyataan ini diperkuat oleh laporan intelijen AS yang meyakini bahwa Iran masih membutuhkan waktu tiga tahun untuk benar-benar dapat meluncurkan senjata nuklir, seperti dilaporkan CNN International.

    Ironisnya, tindakan militer Israel dinilai bisa memicu efek sebaliknya. Alih-alih menghentikan proliferasi nuklir, Iran bisa jadi semakin terdorong untuk mengejar senjata nuklir sebagai langkah perlindungan.

    “Jika perang ini berakhir tanpa penghancuran total program nuklir atau kesepakatan yang ketat, Iran kemungkinan akan mempercepat usahanya,” ujar Sima Shine, mantan kepala divisi penelitian di badan intelijen Israel, Mossad, seperti dikutip The Guardian, Rabu (18/6/2025).

    Shine mengaku belum pernah melihat perbincangan publik di Iran tentang kemampuan militer nuklir sebanyak dalam satu setengah tahun terakhir. “Keputusan Iran untuk menahan diri bisa berubah kapan saja,” katanya.

    Seorang pejabat militer Barat dengan pengalaman di kawasan itu turut menyuarakan kekhawatiran serupa. “Jika mereka (Iran) masih memiliki kapasitas setelah serangan ini, mereka mungkin akan bergerak secepat mungkin untuk mendapatkan senjata nuklir,” ujarnya.

    Fasilitas Fordow di dekat Qom disebut sebagai tantangan utama karena terletak jauh di bawah pegunungan dan hanya dapat dihancurkan dengan bom bunker milik Amerika Serikat (AS). Israel sendiri tak memiliki senjata sekuat itu.

    Dalam euforia usai serangan awal, Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengingatkan bahwa militer tidak dapat menghancurkan program nuklir Iran sendirian. “Itu tidak bisa dicapai lewat kekuatan militer saja. Kami hanya bisa menciptakan kondisi untuk kesepakatan jangka panjang yang dipimpin AS,” katanya.

    Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tampaknya lebih memilih opsi militer ketimbang diplomasi. Dalam wawancara dengan ABC, ia menyindir sikap pasif Washington, “Saya tidak mengerti Amerika yang sudah mati.” Netanyahu juga secara terbuka menginginkan perubahan rezim di Tehran.

    Meski demikian, setiap rudal yang menghantam wilayah sipil Iran justru memperlemah narasi moral Israel, menurut Vali Nasr, profesor hubungan internasional di Universitas Johns Hopkins.

    “Israel menunjukkan keinginan untuk membunuh sesuka hati, terutama warga sipil,” katanya, menambahkan bahwa toleransi Barat terhadap taktik brutal Israel telah mengikis kepercayaan pada tatanan liberal internasional.

    David Albright, presiden Institute for Science and International Security, memperingatkan bahwa strategi militer tanpa solusi diplomatik jangka panjang hanya akan menciptakan siklus kehancuran yang berulang. “Jika Israel berhenti mengebom, Iran bisa membangun kembali. Dan mereka harus mengebom lagi,” ujarnya.

    Sementara itu, analis militer Alex Grinberg menyebut bahwa Israel mungkin memiliki alternatif lain untuk melumpuhkan Fordow, seperti operasi khusus dengan pasukan elit. “Israel mungkin bisa menerbangkan tim menggunakan C-130 untuk menyerbu fasilitas bawah tanah,” katanya.

    Namun, banyak pihak menilai bahwa hanya melalui kesepakatan diplomatik ketat dengan mekanisme inspeksi yang kuat, ambisi nuklir Iran bisa benar-benar ditekan.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bom Khusus AS yang Bisa Hancurkan Nuklir Bawah Tanah Iran Jadi Sorotan

    Bom Khusus AS yang Bisa Hancurkan Nuklir Bawah Tanah Iran Jadi Sorotan

    Jakarta

    Bom khusus milik Amerika Serikat ramai dibahas. Bom itu disebut-sebut mampu menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang terkubur jauh di bawah tanah.

    Bom penghancur bunker itu disebut menjadi senjata pilihan Presiden Donald Trump, jika ia memutuskan untuk mendukung Israel secara militer dalam perang melawan Iran. Bom itu adalah GBU-57, hulu ledak seberat 30.000 pon (13.607 kg) yang mampu menembus 200 kaki (61 meter) di bawah tanah sebelum meledak. Bom yang sangat kuat ini tak ada dalam gudang senjata Israel.

    Perang Israel Vs Iran dalam kurun waktu kurang dari satu minggu telah menewaskan para komandan militer Iran dan merusak banyak instalasi di darat.

    “Stok rudal, peluncur, pangkalan militer, fasilitas produksi, ilmuwan nuklir, komando dan kendali militer rezim tersebut telah mengalami pukulan yang sangat keras,” kata Behnam Ben Taleblu, direktur program Iran di lembaga pemikir Foundation for Defense of Democracies (FDD) yang berpusat di Washington, AS, sebuah kelompok yang condong ke konservatif.

    “Namun, masih ada pertanyaan besar mengenai seberapa mujarab serangan Israel terhadap jantung program nuklir Iran,” ujar Taleblu, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/6/2025).

    Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan tidak ada kerusakan di Fordo, pabrik pengayaan uranium di selatan Teheran. Tidak seperti situs Natanz dan Isfahan di Iran tengah, Fordo berada jauh di bawah tanah, di luar jangkauan bom Israel.

    “Semua mata akan tertuju pada Fordo,” kata Taleblu.

    Fordo adalah fasilitas pengayaan nuklir kedua Iran setelah fasilitas nuklir utama Natanz. Fasilitas Fordo dibangun di lereng gunung dekat Kota Qom, sekitar 95 kilometer di sebelah barat daya Teheran.

    Pembangunannya diyakini telah dimulai sekitar tahun 2006. Fasilitas tersebut mulai beroperasi pada 2009 tahun yang sama ketika Teheran secara terbuka mengakui keberadaannya.

    Selain terkubur sekitar 80 meter di bawah batu dan tanah, Fordo dilaporkan dilindungi oleh sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Iran dan Rusia. Pada Maret 2023, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mendeteksi partikel uranium yang diperkaya hingga kemurnian 83,7%hampir setara dengan kadar uranium untuk membuat senjata nuklir di lokasi tersebut.

    Purnawirawan letnan jenderal Angkatan Darat AS dan peneliti pertahanan Rand Corporation Mark Schwartz menyebut “hanya Amerika Serikat yang memiliki kapasitas konvensional” untuk menghancurkan tempat-tempat semacam itu. Dan yang dimaksud dengan “kapasitas konvensional” adalah bom GBU-57 non-nuklir.

    Kemampuan Bom Khusus AS

    Wujud bom AS. Foto: U.S. Air Force/AP Photo)

    Militer AS mengatakan bom khusus GBU-57 dirancang untuk menembus hingga 200 kaki di bawah tanah sebelum meledak. Bom itu juga disebut Massive Ordnance Penetrator (MOP).

    Disebut-sebut, bom Ini berbeda dari rudal yang biasanya meledakkan muatannya di dekat atau setelah terjadi benturan.

    “Untuk mengalahkan target yang terkubur dalam ini, senjata ini perlu dirancang dengan selongsong baja yang agak tebal, baja yang dikeraskan, untuk menembus lapisan bebatuan ini,” kata Masao Dahlgren, seorang peneliti yang bekerja pada pertahanan rudal untuk Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah pusat penelitian yang berpusat di Washington.

    Desain bom ini dimulai pada awal tahun 2000-an dan pesanan sebanyak 20 unit diberikan kepada Boeing pada tahun 2009. Dengan panjang enam meter, bom ini diyakini mampu menembus target sejauh 61 meter di bawah permukaan tanah. Beberapa bom dapat dijatuhkan secara berurutan sehingga dapat mengebor lebih dalam setiap terjadi ledakan.

    Bom ini disebut lebih kuat daripada Massive Ordnance Air Blast (MOAB), senjata seberat 9.800 kg yang dikenal sebagai “Induk dari semua bom,” yang digunakan dalam pertempuran di Afghanistan pada 2017.

    “Angkatan Udara AS berupaya keras merancang senjata dengan ukuran yang hampir sama dengan MOAB, tetapi dengan muatan peledak di dalam wadah logam yang sangat keras. Hasilnya adalah GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator,” kata Paul Rogers, profesor emeritus Studi Perdamaian di Universitas Bradford, UK.

    Sejauh ini, AS belum memberikan akses penggunaan MOP kepada Israel.

    Pesawat yang Pakai Bom GBU-57

    Foto: AP/Planet Labs PBC

    Satu-satunya pesawat yang mampu menggunakan bom GBU-57 adalah pesawat pengebom Amerika, B-2, sebuah pesawat siluman. Beberapa pesawat pengebom ini dikerahkan pada awal Mei lalu di Diego Garcia, lokasi pangkalan militer gabungan Inggris-AS di Samudra Hindia.

    Dengan kemampuan jarak jauhnya, B-2 yang berangkat dari Amerika Serikat “mampu terbang jauh ke Timur Tengah untuk melakukan pengeboman. Itu sudah pernah dilakukan sebelumnya,” kata Dahlgren.

    Setiap pesawat B-2 dapat membawa dua bom GBU-57, dan Schwartz mengatakan beberapa bom kemungkinan akan dibutuhkan.

    “Mereka tidak akan hanya menggunakan satu bom dan selesai,” katanya.

    Pesawat pengebom berat jarak jauh ini memiliki jangkauan sekitar 11.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar, dan hingga 18.500 kilometer dengan satu kali pengisian bahan bakar di udara. Cara ini yang memungkinkan pesawat itu mencapai hampir semua lokasi di dunia dalam hitungan jam, menurut Northrop Grumman.

    Menurut produsennya, B-2 dapat membawa muatan seberat 18.000 kg. Namun, Angkatan Udara AS mengatakan telah berhasil menguji B-2 dengan membawa dua penghancur bunker GBU-57A/B dengan berat total sekitar 60.000 pon (27.200 kg).

    Intervensi AS seperti itu akan membawa “banyak beban politik bagi Amerika,” kata Taleblu. Dia menyebut bom penghancur bunker bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi program nuklir Iran.

    Tanpa bom GBU-57, dan tanpa solusi diplomatik, Taleblu mengatakan Israel dapat menyerang akses ke fasilitas bawah tanah seperti Fordo dengan “mencoba menyerang pintu masuk, menghancurkan apa yang bisa mereka hancurkan, memutus aliran listrik dan mengambil tindakan lain seperti yang telah diambil di Natanz.”

    Halaman 2 dari 3

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Longgarkan Pembatasan Warga: Pesan Kemenangan Atas Iran

    Israel Longgarkan Pembatasan Warga: Pesan Kemenangan Atas Iran

    Jakarta

    Israel akan melonggarkan pembatasan domestik yang diberlakukan pada penduduknya karena perang yang sedang berlangsung dengan Iran. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan akan membuka kembali perekonomian Israel.

    “Keputusan untuk membuka kembali perekonomian dan berbagai wilayah secara bertahap merupakan pesan kemenangan atas musuh Iran,” klaim Katz dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Rabu (18/6/2025).

    “Mereka datang untuk menyakiti dan menutup kita, sementara kita tidak hanya melancarkan tindakan ofensif terhadap mereka dan membela penduduk kita, tetapi juga memulai proses bertahap untuk membuka kembali perekonomian dan berbagai wilayah–semuanya sambil mempertimbangkan kebutuhan keamanan,” tambahnya.

    Militer mengatakan perubahan pedoman keamanan domestik akan berlaku mulai pukul 18.00 waktu setempat pada Rabu (18/6), hingga pukul 20.00 waktu setempat pada Jumat (20/6).

    Pedoman di sebagian besar wilayah negara itu akan diubah dari aktivitas penting menjadi terbatas, yang berarti bisnis akan diizinkan untuk dibuka kembali asalkan mereka memiliki tempat perlindungan yang dapat diakses oleh karyawan. Sekolah dan pantai tetap ditutup, sementara pertemuan besar orang juga dilarang.

    Setelah berpuluh-puluh tahun bermusuhan dan perang bayangan yang berkepanjangan, perang dimulai pada Jumat (13/6) ketika Israel meluncurkan pengeboman besar-besaran yang mendorong Iran untuk menanggapi dengan rudal dan pesawat tanpa awak.

    Setidaknya 24 orang tewas di Israel dan ratusan lainnya luka-luka sejak Jumat (13/6), kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin (16/6).

    (rfs/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan, Jadi Incaran Israel?

    Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan, Jadi Incaran Israel?

    GELORA.CO – Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad lolos dari upaya pembunuhan yang dilakukan melalui sabotase kendaraan. Laporan ini pertama kali dimuat oleh News.Az, Rabu (18/6/2025) yang mengutip sumber-sumber media Iran.

    Dilaporkan dugaan sabotase terhadap kendaraan yang ditumpangi Ahmadinejad berhasil digagalkan oleh tim keamanan tepat sebelum situasi berujung tragis.

    Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Juni 2025, saat sang mantan presiden dijadwalkan menghadiri acara keagamaan memperingati bulan Muharram di Kota Zanjan.

    Saat hendak berangkat, petugas pengamanannya mencurigai ada yang tidak beres dengan kendaraan utama mantan presiden, yakni Toyota Land Cruiser. Sistem pendingin udara (AC) diketahui tidak berfungsi, meskipun mobil tersebut baru saja dikirim ke bengkel dua hari sebelumnya untuk perbaikan masalah yang sama.

    Kecurigaan ini mendorong kepala keamanan untuk meminta Ahmadinejad pindah ke kendaraan cadangan. Keputusan tersebut ternyata menjadi langkah krusial yang menyelamatkan nyawanya.

    Tak lama setelah itu, Land Cruiser yang seharusnya ditumpangi Ahmadinejad mengalami kecelakaan. SUV berbodi bongsor itu melaju tak terkendali, lalu menabrak kendaraan lain dalam rombongan pengawalan dan akhirnya berhenti usai benturan dengan mobil tambahan. Saat kejadian, kendaraan itu membawa sejumlah staf dan pengawal mantan presiden.

    Insiden ini tidak segera diumumkan ke publik dan baru dilaporkan secara resmi kepada otoritas beberapa hari kemudian.

    Meski tidak ada korban jiwa, sumber dari media Iran menyebutkan bahwa insiden itu diduga bukan sekadar kecelakaan teknis. Sabotase terhadap sistem kendaraan dianggap sebagai bagian dari rencana pembunuhan yang telah disusun dengan matang, meski belum ada pihak yang secara resmi dituduh bertanggung jawab.

    Pihak keamanan Ahmadinejad pun terus melakukan penyelidikan internal untuk menelusuri asal mula kerusakan dan siapa yang memiliki akses terhadap kendaraan sebelum insiden terjadi.

    Tidak Aktif Lagi di Media Sosial

    Kabar upaya pembunuhan ini mencuat di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, khususnya sejak Israel mulai melancarkan serangan besar ke wilayah Iran.

    Sejumlah pengguna media sosial turut mempertanyakan keberadaan Ahmadinejad, yang diketahui sudah tidak aktif di media sosial sejak April lalu.

    “Di mana Mahmoud Ahmadinejad? Dia bahkan belum menulis apa-apa sejak April,” tulis salah satu pengguna X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

    Sementara itu, muncul pula klaim tak berdasar di media sosial bahwa Ahmadinejad telah tewas.

    “Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, Mahmoud Ahmadinejad, mantan Presiden Republik Islam Iran, telah dieliminasi,” tulis pengguna lain tanpa menyertakan bukti.

    Presiden yang Sangat Sederhana

    Mahmoud Ahmadinejad adalah mantan presiden Iran yang sangat populer di Indonesia. Dia menjabat sebagai Presiden Iran dari tahun 2005 hingga 2013.

    Ahmadinejad dikenal merakyat, saat menjabat presiden paling getol melawan AS. Ia kerap digambarkan dalam gaya hidupnya yang sangat sederhana, bahkan pernah diberitakan mengenakan jas yang robek.

    Selain itu, Ahmadinejad dikenal sebagai pencetus nuklir Iran. Pada April 2007, Ahmadinejad mengumumkan bahwa Iran telah memulai untuk produksi bahan bakar nuklir dalam skala industri, yang berujung pada dijatuhkannya sanksi internasional.

    Pada 2011, terjadi konfrontasi antara Ahmadinejad dengan pemimpin tertinggi  Ayatollah Ali Khamenei yang diduga dipicu pemecatan menteri intelijen yang merupakan sekutu Khamenei.

    Dari sinilah kariernya mulai menurun hingga tak terpilih lagi jadi presiden.

    Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, Ahmadinejad kembali menempati rumah pribadinya di Narmak.

    Pada 2017 dan 2024, Ahmadinejad dikabarkan akan kembali maju dalam pemilihan presiden Iran, namun kemudian didiskualifikasi.

  • Negara-Negara G7 Dukung Israel, Tuding Iran Sumber Ketidakstabilan Timur Tengah

    Negara-Negara G7 Dukung Israel, Tuding Iran Sumber Ketidakstabilan Timur Tengah

    PIKIRAN RAKYAT – Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah kelompok negara-negara industri maju G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serika) secara resmi menyatakan dukungannya terhadap Israel penjajah dan menyalahkan Iran sebagai biang ketidakstabilan kawasan.

    Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Senin malam waktu setempat, para pemimpin G7 menegaskan bahwa Israel penjajah memiliki hak untuk membela diri, di tengah perang udara yang memanas antara dua kekuatan besar Timur Tengah.

    “Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela dirinya. Kami mengulangi dukungan kami untuk keamanan Israel,” ucap pernyataan resmi para pemimpin G7.

    Pernyataan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Israel penjajah melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada Jumat, yang oleh pemerintah Tel Aviv disebut sebagai tindakan pencegahan guna menghentikan potensi pengembangan senjata nuklir oleh Teheran.

    Serangan itu menyulut respons balasan dari Iran dan memicu konfrontasi bersenjata yang telah menewaskan ratusan orang, mayoritas warga sipil.

    Iran Dianggap Ancaman Regional

    Dalam pernyataan yang sama, G7 menegaskan sikap keras mereka terhadap Iran.

    “Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan,” ujar para pemimpin G7.

    Kelompok ini juga menekankan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, seraya menambahkan bahwa komunitas internasional harus bersatu mencegah Teheran mengembangkan teknologi militer nuklir.

    Meskipun demikian, Iran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklir mereka sepenuhnya untuk tujuan damai.

    “Kami tidak mencari senjata nuklir. Iran memiliki hak yang sah untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan sipil, termasuk pengayaan uranium,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengacu pada keikutsertaan Teheran dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

    Di sisi lain, Israel penjajah, yang tidak tergabung dalam NPT, dikenal luas sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang diyakini memiliki persenjataan nuklir, meski Tel Aviv tidak pernah secara resmi mengonfirmasi atau membantah hal tersebut.

    Korban Sipil Terus Bertambah

    Konflik bersenjata antara Iran dan Israel penjajah telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. Pejabat Iran melaporkan lebih dari 220 orang tewas, mayoritas adalah warga sipil, akibat gempuran udara Israel penjajah.

    Di pihak lain, Israel penjajah melaporkan 24 warganya tewas dalam serangan balasan yang dilancarkan oleh pasukan Iran.

    “Situasi ini sudah sangat genting. Semua pihak harus menunjukkan pengendalian diri untuk mencegah konflik lebih luas,” tutur G7 dalam pernyataan mereka.

    G7 juga menyebut pentingnya penyelesaian damai atas konflik di Gaza sebagai bagian dari deeskalasi regional.

    G7 Minta Gencatan Senjata di Gaza

    Menyadari bahaya perluasan konflik, negara-negara G7 juga menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Sejak serangan Israel penjajah ke Gaza pada Oktober 2023, kawasan tersebut telah menjadi titik panas utama ketegangan Israel penjajah dengan negara-negara berpengaruh di dunia Muslim.

    “Kami mendesak agar penyelesaian krisis Iran mengarah pada deeskalasi permusuhan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza,” ucap pernyataan G7.

    Mereka juga menyatakan kesiapan untuk bekerja sama menjaga stabilitas pasar energi global yang turut terancam akibat eskalasi ini.

    AS Ikut Terseret?

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump disebut telah mempersingkat agendanya dalam KTT G7 di Kanada demi kembali ke Washington dan memantau situasi di Timur Tengah. Meskipun Amerika Serikat menegaskan tidak terlibat langsung dalam serangan Israel penjajah terhadap Iran, Trump mengakui bahwa pihaknya telah mengetahui rencana tersebut sebelumnya.

    “Kami sudah tahu tentang itu, dan saya pikir langkah Israel sangat unggul,”ucap Trump dalam pernyataan melalui media sosial.

    Ia bahkan memperingatkan warga di Teheran untuk segera mengungsi, mengindikasikan bahwa situasi bisa semakin memburuk dalam waktu dekat.

    “Semua orang harus segera mengevakuasi Teheran,” ujar Trump, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

  • Iran Tak Menyerah, Intervensi Berakibat Kerusakan!

    Iran Tak Menyerah, Intervensi Berakibat Kerusakan!

    Jakarta

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah seperti yang diminta oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Khamenei memperingatkan AS bahwa mereka akan menghadapi “kerusakan yang tidak dapat diperbaiki” jika melakukan intervensi untuk mendukung sekutunya.

    Dilansir AFP, Rabu (18/6/225), pidato tersebut disampaikan enam hari setelah konflik dimulai, Trump menuntut “penyerahan tanpa syarat” Iran sambil membanggakan bahwa AS dapat membunuh Khamenei dan memicu spekulasi tentang kemungkinan intervensi.

    Serangan jarak jauh dimulai pada Jumat (13/6), ketika Israel meluncurkan pemboman besar-besaran yang mendorong Iran untuk menanggapi dengan rudal dan pesawat tanpa awak.

    “Negara ini tidak akan pernah menyerah,” kata Khamenei dalam pidato yang dibacakan di televisi pemerintah, di mana ia menyebut ultimatum Trump “tidak dapat diterima”.

    “Amerika harus tahu bahwa intervensi militer apa pun niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,” katanya.

    Khamenei, yang berkuasa sejak 1989 dan penengah terakhir dari semua masalah negara di Iran, sebelumnya telah bersumpah bahwa negara itu tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada para pemimpin Israel.

    Pidato tersebut menyusul serangan pada malam hari, dengan serangan Israel yang menghancurkan dua bangunan yang membuat komponen sentrifus untuk program nuklir Iran di dekat Teheran, menurut pengawas nuklir PBB.

    “Sebagai bagian dari upaya luas untuk mengganggu program pengembangan senjata nuklir Iran, fasilitas produksi sentrifus di Teheran menjadi sasaran.”

    Sentrifus sangat penting untuk pengayaan uranium, proses sensitif yang dapat menghasilkan bahan bakar untuk reaktor atau, dalam bentuk yang sangat luas, inti dari hulu ledak nuklir.

    Serangan itu menghancurkan dua gedung yang memproduksi komponen sentrifus untuk program nuklir Iran di Karaj, kota satelit Teheran, kata Badan Tenaga Atom Internasional.

    Dalam serangan lain di sebuah lokasi di Teheran, “satu gedung terkena serangan di mana rotor sentrifus canggih diproduksi dan diuji”, agensi tersebut menambahkan dalam sebuah posting di X.

    Pengawal Revolusi Iran mengatakan mereka telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 ke Tel Aviv. Rudal hipersonik melaju lebih dari 5 kali kecepatan suara dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, membuatnya lebih sulit dilacak dan dicegat.

    Tidak ada rudal yang menghantam Tel Aviv semalam, meskipun foto-foto AFP menunjukkan sistem pertahanan udara Israel diaktifkan untuk mencegat rudal di atas pusat komersial tersebut.

    Iran juga mengirim “segerombolan pesawat nirawak” ke Israel, sementara militer Israel mengatakan telah mencegat total 10 pesawat nirawak yang diluncurkan dari Iran. Dikatakan bahwa salah satu pesawat nirawaknya sendiri telah ditembak jatuh di atas Iran.

    (rfs/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemenhub siap amankan perairan internasional dan jalur strategis

    Kemenhub siap amankan perairan internasional dan jalur strategis

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan kesiapannya menjaga keamanan perairan internasional dan jalur perdagangan strategis meski belum ada gangguan signifikan di tengah eskalasi konflik Iran dan Israel.

    “Siap lah, kita siap (menjaga perairan internasional dan jalur perdagangan strategis),” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Muhammad Masyhud di sela pertemuan bersama awak media di Jakarta, Rabu.

    Kendati demikian, Masyhud menyatakan bahwa hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan kebijakan nasional khusus terkait situasi tersebut dan masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Karena terkait dengan kebijakan secara nasional kan juga belum dimunculkan. Jadi, kita ya menunggu juga instruksi atau arahan dari Presiden,” ujarnya.

    Meskipun belum ada instruksi khusus, Kemenhub tetap memberikan kemudahan bagi pelaku usaha sektor angkutan laut.

    “Kalau Pak Menteri (Perhubungan Dudy Purwagandhi) juga saya kira sama lah seperti itu, kita juga diminta untuk tentu membantu teman-teman pelaku usaha yang terkait dengan angkutan untuk diberi kemudahan-kemudahan. Saya kira itu aja sih, sampai dengan saat ini ya,” tuturnya.

    Kemenhub menegaskan kondisi perairan internasional sekitar Indonesia masih tergolong normal, tanpa adanya gangguan pada jalur perdagangan strategis yang dilalui kapal-kapal niaga internasional.

    “Kecuali penerbangan, tapi juga bukan yang di area sini ya. Kalau yang dekat-dekat sana aja, mungkin dia menjadi biaya lebih banyak lagi yang dikeluarkan, cost-cost yang dibutuhkan lebih banyak, itu karena harus berputar. Kalau di wilayah sini sih belum,” beber dia.

    Untuk sinergi pengamanan maritim regional, Kemenhub mengakui belum ada kerja sama spesifik yang dijalankan saat ini, meskipun komunikasi dengan mitra internasional tetap terbuka dan aktif.

    Kemenhub juga menegaskan kesiapannya jika sewaktu-waktu diminta memperkuat pengamanan pelayaran dan akan segera berkoordinasi lintas instansi begitu ada arahan kebijakan dari tingkat pusat.

    “Ini yang sekarang menurut kami secara spesifik sih belum ada karena kondisi juga masih relatif normal,” kata Masyhud.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Iran-Israel Membara, Trump Kerahkan 30 Pesawat Pengisian Bahan Bakar

    Iran-Israel Membara, Trump Kerahkan 30 Pesawat Pengisian Bahan Bakar

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan lebih dari 30 pesawat pengisian bahan bakar ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir, saat konflik antara Israel dan Iran semakin meningkat.

    Pengerahan pesawat-pesawat pengisian bahan bakar ini, menurut dua sumber AS yang dikutip CNN, Rabu (18/6/2025), dimaksudkan untuk mempersiapkan kemungkinan dukungan AS untuk serangan-serangan Israel terhadap Iran.

    Menurut dua sumber yang memahami persoalan tersebut, militer AS sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Presiden Donald Trump memutuskan untuk memerintahkan Angkatan Udara AS membantu pengisian bahan bakar jet-jet tempur Israel saat mereka melancarkan serangan ke Iran.

    Membantu pengisian bahan bakar jet-jet tempur Israel, menurut sumber-sumber AS tersebut, akan menjadi bagian yang lebih kecil dari keterlibatan militer AS.

    Namun secara lebih luas, ujar salah satu sumber AS tersebut, pesawat pengisian bahan bakar itu dikerahkan untuk memberikan “opsi” militer kepada Trump dan Komando Pusat AS (CENTCOM), jika keadaan semakin memburuk dan AS ingin lebih terlibat.

    Hal tersebut, tambah sumber AS itu, mencakup opsi berupa serangan gabungan AS-Israel terhadap situs nuklir Iran. Opsi semacam ini telah diajukan kepada Trump oleh CENTCOM.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga memerintahkan pengerahan aset-aset militer tambahan ke kawasan Timur Tengah selama akhir pekan, termasuk kelompok tempur kapal induk USS Nimitz yang membatalkan kunjungan ke Vietnam demi bergegas ke kawasan tersebut.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa skuadron jet tempur tambahan dikerahkan oleh AS ke Timur Tengah dalam beberapa waktu terakhir, saat Israel dan Iran terus saling melancarkan serangan udara secara sengit.

    Kemudian, menurut laporan AFP, sebanyak empat pesawat pengebom B52H Stratofortress, yang dapat membawa senjata nuklir dan amunisi berpemandu presisi lainnya, terpantau oleh satelit telah ditempatkan di pangkalan Diego Garcia, pulau strategis di Samudra Hindia.

    Menurut analisis AFP terhadap citra satelit dari Planet Labs, sebuah pesawat pengangkut pasukan dan kargo C-17 Globemaster III juga berada di pangkalan Diego Garcia. Enam jet tempur yang kemungkinan merupakan pesawat pengisi bahan bakar di udara KC-135 juga terdeteksi ada di pangkalan tersebut.

    Pentagon mengatakan pada Senin (16/6) bahwa pihaknya mengirimkan “kemampuan tambahan” ke kawasan Timur Tengah di tengah meningkatnya konflik Iran-Israel. Kendati demikian, para pejabat AS juga menekankan bahwa sejauh ini, militer AS tetap berada dalam posisi defensif dan tidak menyerang Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Erdogan Tegaskan Iran Punya Hak Sah Membela Diri dari Serangan Israel

    Erdogan Tegaskan Iran Punya Hak Sah Membela Diri dari Serangan Israel

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Iran memiliki hak “sah” untuk membela diri dalam menghadapi kampanye serangan udara Israel yang sedang berlangsung, yang kini memasuki hari keenam.

    “Merupakan hak yang sangat alami, sah, dan legal bagi Iran untuk membela diri dari kekerasan dan terorisme negara Israel,” kata pemimpin Turki itu, dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/6/2025). Hal ini disampaikannya sehari setelah dia menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “ancaman terbesar bagi keamanan kawasan”.

    Israel mulai melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat lalu, yang mendorong Iran untuk membalas dengan menembakkan drone dan rudal, termasuk rudal hipersonik.

    “Serangan-serangan ini diorganisir saat negosiasi nuklir Iran berlangsung,” kata Erdogan.

    “Israel, yang memiliki senjata nuklir dan tidak mengakui aturan internasional apa pun… tidak menunggu negosiasi berakhir, tetapi melakukan tindakan teroris tanpa menunggu hasilnya,” imbuhnya.

    Otoritas Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dalam serangan Israel, yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer. Sementara serangan Iran ke Israel telah menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai ratusan orang lainnya, kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    “Kami terus memantau serangan teroris Israel terhadap Iran. Semua lembaga kami sangat waspada terhadap kemungkinan dampak serangan ini terhadap Turki,” tutur Erdogan.

    “Kami sedang mempersiapkan segala jenis skenario,” imbuhnya.

    “Tidak seorang pun boleh berani menguji kami,” cetus Erdogan.

    Sebelumnya pada hari Senin (16/6) lalu, Erdogan mengatakan ia telah memerintahkan industri pertahanan untuk meningkatkan produksi rudal jarak menengah dan jauh guna “meningkatkan level pencegahan” negara tersebut mengingat perang udara antara Israel dan Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waspada Mata-mata, Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

    Waspada Mata-mata, Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

    Jakarta

    Otoritas radio dan televisi Iran mengeluarkan peringatan kepada warganya, memerintahkan mereka untuk tidak menggunakan WhatsApp dan Instagram.

    Dikutip dari Arab News, dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengklaim kedua platform ini mengirimkan informasi pribadi dan data lokasi pengguna ke Israel, yang secara efektif melabelinya sebagai spyware yang digunakan oleh musuh-musuh Iran.

    Iran telah diserang habis-habisan oleh Israel. Serangan minggu ini mengungkap lemahnya kemampuan spionase Iran, karena puluhan agen Mossad melakukan operasi besar di ibu kota, Teheran.

    Disebut Alat Mata-mata

    Sebuah laporan yang disiarkan di Channel 2 yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, menyebutkan bahwa WhatsApp dan Instagram memfasilitasi akses Israel ke data pribadi.

    Atas alasan itu, Iran memerintahkan masyarakat untuk sepenuhnya menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka atau tidak menggunakannya untuk sementara waktu.

    Pada hari yang sama, Komando Keamanan Elektronik Iran mengumumkan aturan yang melarang pejabat negara dan personel keamanan menggunakan semua bentuk alat komunikasi digital.

    Perang Iran-Israel Meningkat

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (17/6) mengatakan bahwa pihaknya mengetahui ‘persis’ di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berada, dan mengatakan bahwa ia aman untuk saat ini, namun memperingatkan bahwa kesabaran mereka semakin menipis.

    “Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana. Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya), setidaknya untuk saat ini,” kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

    “Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!”

    “MENYERAH TANPA SYARAT!” imbuh Trump dalam unggahan lanjutan di media sosial.

    Komentar itu muncul beberapa menit setelah Trump mengklaim memiliki kendali penuh atas wilayah udara Iran.

    Untuk diketahui, eskalasi dipicu oleh serangan Israel terhadap Iran. Pada 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap berbagai kota di Iran, yang menargetkan fasilitas nuklir dan pimpinan militer senior.

    Serangan tersebut menewaskan Kepala Staf Umum Iran, Panglima Tertinggi Garda Revolusi, beberapa komandan tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir. Total korban tewas warga sipil dilaporkan mencapai 224 orang.

    Iran kemudian membalas dengan serangan rudal balistik terhadap Israel, yang mengakibatkan 24 kematian dan lebih dari 500 luka-luka.

    (rns/fay)