Negara: Iran

  • Israel Lawan Rudal Kencang Iran Pakai Ketapel Nabi Daud

    Israel Lawan Rudal Kencang Iran Pakai Ketapel Nabi Daud

    Jakarta

    Sistem pertahanan Iron Dome Israel kewalahan menghadapi rudal balistik Iran. Mereka mengandalkan tameng lain berjuluk Ketapel Nabi Daud.

    Negeri Zionis ini memang mengandalkan Iron Dome untuk menangkis rudal-rudal jarak pendek dari negara tetangga seperti roket Hamas dan Hizbullah. Namun Iron Dome bukan lawan seimbang rudal balistik Iran dalam perang Iran-Israel kali ini.

    Untuk itu, Israel mengandalkan sistem pertahanan lain. Dilansir detikINET dari Missile Threat, Kamis (19/6/2025) Israel selain punya Iron Dome, juga punya David’s Sling, Arrow-1 dan Arrow-3. Nah sekarang kita bahas David’s Sling alias Ketapel Nabi Daud.

    David’s Sling dikembangkan perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems dan perusahaan pertahanan Amerika Serikat, Raytheon. David’s Sling beroperasi pertama kali tahun 2017.

    Ia adalah sistem pertahanan udara dan rudal Israel yang dirancang untuk mengalahkan rudal balistik jarak pendek, roket kaliber besar, dan rudal jelajah. David’s Sling menempati tingkat menengah dalam arsitektur pertahanan rudal Israel, antara sistem pertahanan Iron Dome dan sistem Arrow.

    David’s Sling Weapon System (DSWS) mengandalkan rudal yang disebut Stunner, terdiri dari dua bagian. Rudal ini bisa mencegat target setinggi sampai 15 km di udara dan menjangkau jarak antara 40 sampai 300 kilometer. Kecepatannya tembus Mach 7,5.

    Stunner tak punya hulu ledak dan mengalahkan target dengan menyerang secara langsung. Hidung rudal ini memiliki dua sensor untuk panduan. Di tengah perjalanan, rudal menerima pembaruan dari radar berbasis darat. Setiap rudal Stunner menghabiskan biaya produksi sekitar USD 1 juta.

    Sistem peluncuran vertikal yang dipasang di truk peluncur untuk rudal Stunner dapat menampung sampai 12 unit senjata ini. Adapun radarnya dapat melacak hingga 1.100 target pada jarak 474 km.

    Israel mulai mengembangkan David’s Sling sejak 2006 dan pada Agustus 2008, menandatangani perjanjian dengan AS untuk mengembangkannya bersama. Dari tahun fiskal 2006 hingga 2020, AS menyediakan bantuan USD 1,99 miliar untuk mendukung pengembangan dan pengadaan David’s Sling. 50% komponen David’s Sling dibuat di Amerika Serikat.

    Dalam serangan balik Iran ke Israel saat ini, pihak Israel mengklaim Ketapel Nabi Daud ini berhasil mencegat rudal-rudal Iran saat masih berada di langit.

    (fay/agt)

  • Jika AS Bantu Israel Serang Iran, Trump Bisa Tamat

    Jika AS Bantu Israel Serang Iran, Trump Bisa Tamat

    GELORA.CO – Peneliti kebijakan senior di Dewan Eropa untuk hubungan luar negeri, Ellie Geranmayeh, memperingatkan Presiden AS Donald Trump jika ikut campur dalam perang Israel melawan Iran.

    Mengutip CNN, Kamis (19/6/2025), Geranmayeh mengatakan Trump menghadapi keputusan penting mengambil jalur diplomatik atau perang.

    “Para pemimpin selalu punya pilihan di saat-saat seperti ini. Dia pernah mundur dari ambang perang dengan Iran, dan dia punya kemampuan melakukan lagi,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Geranmayeh mengatakan jika Trump memutuskan untuk menyerang fasilitas nuklir maka Iran akan melihat tindakan tersebut sebagai deklarasi perang.

    “Begitu kotak Pandora ini dibuka, kita tidak akan tahu arahnya. Konflik itu kemungkinan besar akan menghabiskan sisa masa jabatan Presiden Trump,” imbuh dia.

    Pakar hubungan internasional itu menegaskan bahwa jika terkait Israel dan AS, Iran tidak akan menyerah.

    Trump disebut memerintahkan Kementerian Pertahanan mengirim tiga jenis jet tempur canggih untuk membantu Israel melawan Iran. Jet-jet tempur yang dikerahkan antara lain F-16, F-22 Raptor, dan jet tempur siluman generasi kelima.

    AS juga sebelumnya mengerahkan sekitar 30 pesawat pengisian ulang bahan bakar minyak (BBM) untuk membantu jet-jet tempur Israel dalam membombardir Iran.

    Pada Selasa (17/6/2025), Trump juga mewanti-wanti AS akan menyerang Iran habis-habisan jika Iran menyerang dengan bentuk apapun terhadap militer negaranya. Dia pun meminta Teheran menyerah tanpa syarat.

    Namun, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak gentar dengan ancaman Trump.

    “Beri tahu Amerika bahwa bangsa Iran bukanlah bangsa yang akan menyerah, dan intervensi militer apa pun dari pihak mereka niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki,” kata Khamenei saat pidato pada Rabu (18/6/2025).

  • Suasana Mencekam RS Israel Usai Dirudal Iran: Pasien Ketakutan, Nakes Berlarian

    Suasana Mencekam RS Israel Usai Dirudal Iran: Pasien Ketakutan, Nakes Berlarian

    Jakarta

    Rudal-rudal Iran dikabarkan telah menyasar rumah sakit di Israel, yakni Pusat Medis Soroka di Beersheba.

    Terlihat dari video yang beredar, serangan rumah sakit itu membuat nakes dan pasien berlarian untuk mendapatkan perlindungan,

    Dikutip dari The Times of Israel, Sara Bushri, seorang relawan di rumah sakit tersebut mengatakan menjelaskan bahwa puing-puing akibat rudal tersebut jatuh ke tempat tidur pasien. Menurutnya, sungguh keajaiban tidak ada yang terluka.

    “Kami pikir ledakan itu terjadi tepat di dalam bangsal. Semuanya hancur berantakan. Kaca, langit-langit semuanya runtuh,” kata Bushri.

    “Kami mengevakuasi semua orang dan untungnya tidak ada satupun pasien yang terluka, meskipun ada kaca di tempat tidur,” sambungnya.

    [Gambas:Twitter]

    Bushri mengatakan bahwa dirinya bersama tenaga medis lain langsung memindahkan para pasien ke tempat yang lebih aman.

    “Kami menerima keajaiban besar dari surga,” katanya.

    Diberitakan CBS News, serangan rudal Iran juga menghantam gedung apartemen di Tel Aviv dan lokasi lain di Israel tengah. Salah satu rumah sakit di Tel Aviv mengatakan telah menerima 16 orang yang terluka, tiga di antara mengalami luka serius.

    Menteri Kesehatan Israel Uriel Bosso menyebut serangan itu tindakan terorisme dan pelanggaran batas.

    “Kejahatan perang oleh rezim Iran yang sengaja dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa dan tim medis yang didedikasikan untuk menyelamatkan nyawa. Kementerian Kesehatan telah bersiap sebelumnya, dan berkat tindakan segera yang kami ambil, bencana yang sangat serius dapat dihindari,” kata dia.

    (dpy/kna)

  • Anggota DPR minta pemerintah percepat evakuasi 360 WNI dari Iran

    Anggota DPR minta pemerintah percepat evakuasi 360 WNI dari Iran

    Pemerintah melalui KBRI Teheran harus segera mengambil langkah cepat dan terukur. Setiap detik sangat berharga dalam situasi genting seperti ini

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal meminta pemerintah segera mempercepat evakuasi terhadap 360 WNI dari Iran, di tengah situasi memanasnya konflik antara Israel dan Iran.

    Dia mengatakan situasi tersebut pun mendorong negara-negara lain untuk memulangkan warganya dari daerah rawan. Menurut dia, mayoritas WNI di Iran berada di Teheran, sekitar 360 orang.

    “Pemerintah melalui KBRI Teheran harus segera mengambil langkah cepat dan terukur. Setiap detik sangat berharga dalam situasi genting seperti ini,” kata Rizal di Jakarta, Kamis.

    Selain berkoordinasi dengan KBRI Iran, dia pun meminta pemerintah berkoordinasi dengan negara-negara di sekitar Iran untuk memperlancar proses evakuasi.

    “Keselamatan dan keamanan WNI harus menjadi prioritas utama. Kami berharap evakuasi berjalan lancar dan seluruh WNI dapat kembali dengan selamat,” kata dia.

    Menurut dia, rencana evakuasi disebut akan dilakukan via jalur darat lantaran wilayah udara Iran tidak kondusif untuk penerbangan sipil. Dia meminta agar jalur evakuasi darat benar-benar dipastikan keamanannya, termasuk pengawalan di titik perlintasan dan penyediaan logistik seperti makanan dan akomodasi.

    “Setiap titik perlintasan harus dipastikan aman. Negara-negara tetangga juga perlu dilibatkan agar akses lintas batas bisa dibuka dengan cepat dan aman,” katanya.

    Dia juga meminta TNI mengambil peran aktif, terutama melalui atase pertahanan dan unsur terkait lainnya, dalam membantu proses evakuasi.

    “Ini sesuai amanat Undang-Undang TNI Nomor 3 Tahun 2025, bahwa TNI wajib memberikan perlindungan kepada WNI di luar negeri,” kata dia.

    Untuk itu, dia mengimbau seluruh WNI di Iran untuk mematuhi instruksi dari KBRI Teheran demi kelancaran proses evakuasi.

    “Siapkan dokumen penting, bawa barang seperlunya, dan tetap terhubung dengan KBRI agar informasi bisa diterima dengan cepat,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Israel Memiliki Bom Nukir, tapi Ketakutan pada Iran yang Tak Memilikinya

    Israel Memiliki Bom Nukir, tapi Ketakutan pada Iran yang Tak Memilikinya

    GELORA.CO – Israel meluncurkan perang melawan Iran sejak Jumat pekan lalu dengan dalih ketakutan rezim Zionis bahwa Teheran akan memiliki senjata nuklir. Ironisnya, rezim Zionis justru memiliki bom nuklir sejak puluhan tahun lalu dan memilih bungkam.

    Iran membantah bahwa mereka berusaha memproduksi senjata nuklir, dan bahwa program nuklirnya saat ini ditujukan untuk tujuan sipil.

    Iran merupakan penanda tangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang menyatakan bahwa negara-negara yang belum memiliki senjata nuklir tidak dapat memperolehnya.

    NPT memberikan wewenang kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memantau dan memverifikasi bahwa negara-negara non-nuklir mematuhinya. Minggu lalu, IAEA mengatakan bahwa Iran telah melanggar kewajibannya—sebuah tuduhan yang dikecam keras oleh Teheran, dan diklaim sebagai dalih untuk serangan mendadak Israel.

    Beberapa situs nuklir dan militer Iran telah dibombardir Israel sejak Jumat pekan lalu dalam Operasi Rising Lion. Hingga hari ini, lebih dari 200 orang tewas akibat agresi militer Zionis.

    Iran telah membalas dengan meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone ke Israel dengan nama sandi Operasi True Promise III. Situs militer dan intelijen Zionis diserang, lebih dari 20 orang tewas.

    Sejarah Israel Memiliki Bom Nuklir

    Tidak seperti Iran, Israel tidak menandatangani NPT, dan merupakan satu dari lima negara yang tidak menjadi pihak dalam perjanjian 1968. Ini berarti bahwa IAEA tidak memiliki cara untuk memantau atau memverifikasi persenjataan nuklir Israel.

    Sedikit yang diketahui tentang program nuklir Israel, yang memiliki kebijakan untuk tidak mengonfirmasi atau menyangkalnya.

    Namun, dokumen yang dideklasifikasi, dokumen investigasi, dan pengungkapan whistleblower dari tahun 1980-an telah menunjukkan Israel memiliki bom nuklir.

    Israel adalah satu dari sembilan negara yang diketahui memiliki senjata nuklir, bersama dengan AS, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, dan Korea Utara.

    Israel diyakini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir dan cukup plutonium untuk menghasilkan sekitar 200 senjata nuklir lagi, menurut Nuclear Threat Initiative.

    Menurut laporan Middle East Eye, Kamis (19/6/2025), Israel memiliki antara 750 dan 1.110 kg plutonium, yang cukup untuk membuat 187 hingga 277 senjata nuklir.

    Senjata-senjata nuklir Israel dapat ditembakkan dari udara, laut, dan darat.

    Israel memiliki pesawat F-15, F-16, dan F-35 produksi AS, yang semuanya dapat dimodifikasi untuk membawa bom nuklir. Israel juga diyakini memiliki enam kapal selam kelas Dolphin, yang diproduksi oleh perusahaan Jerman, yang kemungkinan mampu meluncurkan rudal jelajah nuklir.

    Rezim Zionis juga memiliki beragam rudal balistik Jericho yang berbasis di darat dengan jangkauan hingga 4.000 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 24 di antaranya dapat membawa hulu ledak nuklir, meskipun jumlah pastinya tidak jelas.

    Bagaimana program nuklir Israel dimulai? David Ben Gurion, perdana menteri pertama Israel, meluncurkan proyek nuklir pada pertengahan hingga akhir 1950-an. Sebuah kompleks besar dibangun di Dimona, sebuah kota di gurun Negev (situs tersebut disebut sebagai Dimona).

    Di sanalah produksi plutonium tahap pertama, dengan bantuan dari pemerintah Prancis.

    “Sebagian besar catatan yang kredibel menunjukkan peran Prancis pada akhir 1950-an,” kata Shawn Rostker, seorang analis riset di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, kepada Middle East Eye.

    “Prancis membantu membangun reaktor Dimona, memasok teknologi reaktor utama, dan mendukung kemampuan pemrosesan ulang plutonium, yang menjadi dasar bagi kemajuan nuklir Israel,” paparnya.

    Koordinasi antara Paris dan Israel lahir dari permusuhan bersama terhadap Gamal Abdel Nasser, presiden Mesir saat itu, menurut para sejarawan Prancis.

    Kerja sama Prancis-Israel dirahasiakan. Bahkan Amerika Serikat; sekutu terdekat Israel, awalnya tidak mengetahuinya.

    Avner Cohen, seorang sejarawan dan profesor Israel-Amerika, adalah salah satu peneliti paling terkemuka tentang sejarah nuklir Israel dan telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, termasuk “Israel and the Bomb”.

    “Sekitar setengah abad yang lalu Israel memperoleh kemampuan senjata nuklir, tetapi telah melakukannya dengan cara yang tidak seperti yang dilakukan negara pemilik senjata nuklir lainnya, baik sebelum maupun sesudahnya,” katanya kepada Middle East Eye.

    Penelitiannya, yang mencakup analisis dokumen AS yang baru-baru ini dideklasifikasi, menemukan bahwa Washington selama akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an berulang kali menanyai Israel tentang apa yang dilakukan di Dimona.

    Akhirnya, di bawah tekanan AS, Ben Gurion mengatakan kepada Knesset (Parlemen Israel) pada bulan Desember 1960 bahwa reaktor Dimona adalah “reaktor penelitian” yang akan melayani “industri, pertanian, kesehatan, dan sains”.

    Maka dimulailah penipuan yang rumit dan berlangsung lama, karena pejabat AS memeriksa lokasi tersebut sebanyak delapan kali antara tahun 1961 dan 1969.

    Selama kunjungan tersebut, pabrik pemisahan bawah tanah, yang penting untuk produksi plutonium tingkat senjata, disembunyikan. Bagian lain dari lokasi tersebut disamarkan untuk menyamarkan tujuan kompleks tersebut.

    Israel membuat kemajuan yang signifikan di antara kunjungan tersebut.

    Diyakini bahwa Israel telah menyelesaikan pabrik pemisahan bawah tanah rahasianya pada tahun 1965; telah mulai memproduksi plutonium tingkat senjata pada tahun 1966; dan telah merakit senjata nuklir sebelum bulan Juni 1967 dan dimulainya perang Timur Tengah.

    Misteri Kesepakatan Nixon-Meir Tahun 1969?

    Pada akhir tahun 1960-an, AS akhirnya mengetahui tujuan sebenarnya dari Dimona. Menurut Cohen, sebuah kesepakatan rahasia telah dibuat, yang masih berlaku, bahwa Washington tidak akan mengajukan pertanyaan jika Israel tetap diam.

    “Pada tahun 1969, AS menerima status nuklir Israel yang luar biasa, selama Israel berkomitmen untuk menjaga kehadirannya tetap tidak terlihat dan tidak transparan. Ini dikenal sebagai kesepakatan nuklir Nixon-Meir tahun 1969,” kata Cohen kepada Middle East Eye, merujuk pada para pemimpin saat itu, Presiden AS Richard Nixon dan Perdana Menteri Israel Golda Meir.

    Sejak saat itu, Israel tetap berada di pihaknya dan menjalankan kebijakan yang sengaja dibuat samar, dengan para pejabat tidak mengakui atau menyangkal keberadaan persenjataan nuklir.

    AS pun menyetujuinya, bahkan dilaporkan mengeluarkan ancaman tindakan disipliner terhadap pejabat AS mana pun yang secara terbuka mengakui program tersebut.

    Pada tahun 2009, Presiden AS Barack Obama ditanya apakah ada negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir. Dia menjawab bahwa dia tidak akan berspekulasi.

    Apakah Israel Telah Menguji Senjata Nuklir?

    Dari sembilan negara pemilik senjata nuklir, Israel adalah satu-satunya yang tidak secara terbuka melakukan uji coba nuklir.

    Bukti terdekat adalah apa yang dikenal sebagai “insiden Vela” pada bulan September 1979, ketika Israel dan Afrika Selatan era apartheid mungkin telah melakukan uji coba nuklir bersama di sebuah pulau tempat Atlantik Selatan bertemu dengan Samudra Hindia.

    Satelit AS pada saat itu mendeteksi kilatan cahaya ganda yang tidak dapat dijelaskan, yang biasanya merupakan tanda ledakan nuklir.

    Pemerintah apartheid Afrika Selatan mengembangkan senjata pemusnah massal selama lima dekade, tetapi mengakhiri program nuklirnya pada tahun 1989. Negara ini adalah satu-satunya yang telah mencapai kemampuan senjata nuklir tetapi melepaskannya secara sukarela.

    Jimmy Carter, yang menjabat sebagai presiden AS pada saat insiden tersebut, mengatakan bahwa dia yakin insiden Vela adalah uji coba nuklir Israel.

    “Kami memiliki keyakinan yang berkembang di antara para ilmuwan kami bahwa Israel memang melakukan uji coba ledakan nuklir di lautan dekat ujung selatan Afrika Selatan,” tulisnya dalam White House Diary, versi jurnal beranotasi yang ditulis selama masa jabatannya sebagai presiden yang diterbitkan pada tahun 2010.

    Kapan Senjata Nuklir Israel Mulai Dikenal?

    Program nuklir Israel menjadi berita utama pada bulan Oktober 1986, ketika mantan teknisi nuklir Mordechai Vanunu mengungkapkan rincian tentang Dimona kepada Sunday Times.

    Vanunu, yang telah bekerja di lokasi tersebut selama sembilan tahun, mengatakan bahwa lokasi tersebut mampu memproduksi 1,2 kg plutonium seminggu, yang cukup untuk sekitar 12 hulu ledak nuklir setahun.

    Dia mengatakan bahwa selama kunjungan AS pada tahun 1960-an, pejabat Amerika telah ditipu oleh dinding palsu dan lift tersembunyi, dan bahwa mereka tidak menyadari bahwa ada enam lantai tersembunyi di bawah tanah.

    Vanunu mengambil 60 foto Dimona, beberapa di antaranya diterbitkan oleh surat kabar Inggris.

    Pada tahun-tahun menjelang kebocoran informasi, Vanunu menjadi kecewa dengan tindakan Israel, menentang invasinya ke Lebanon pada tahun 1982 dan menyerukan hak yang sama bagi warga Palestina.

    Namun sebelum ceritanya dipublikasikan, Vanunu diculik oleh agen Israel. Tinggal di London dengan biaya The Sunday Times, dia dibujuk oleh seorang agen Mossad wanita untuk pergi ke Roma. Di sanalah dia, dibius, dibawa ke Israel, dinyatakan bersalah atas spionase dan menjalani hukuman 18 tahun penjara—lebih dari separuhnya di sel isolasi.

    Setelah dibebaskan pada tahun 2004, dia dilarang bepergian ke luar negeri atau bertemu wartawan asing. Pembatasan tersebut tetap berlaku.

    Apa Strategi Israel dalam Menggunakan Senjata Nuklir?

    Pada tahun 2011, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diminta oleh Piers Morgan untuk mengonfirmasi bahwa Israel tidak memiliki senjata nuklir. Dia menjawab: “Itu kebijakan kami. Bukan menjadi yang pertama memperkenalkan senjata nuklir ke Timur Tengah.”

    Itu adalah kalimat yang sering diulang oleh pejabat Israel ketika didesak mengenai masalah tersebut.

    “Israel tidak pernah menjelaskan secara terbuka apa arti ‘pengenalan’,” kata Cohen, seraya menambahkan bahwa Israel memperlakukan aktivitas nuklir sebagai sesuatu yang rahasia dan di luar kebijakan pertahanan dan luar negerinya.

    “Oleh karena itu, Israel tidak memiliki strategi publik yang melibatkan penggunaan nuklir. Dapat dipahami bahwa Israel tidak melihat penggunaan senjata nuklir kecuali dalam skenario paling ekstrem dari ‘upaya terakhir’,” paparnya.

    “Juga dipahami secara luas bahwa selama Israel mempertahankan monopoli regionalnya yang jinak, ia tidak melihat kemampuannya sebagai senjata.”

    “Skenario pilihan terakhir” terkadang disebut sebagai “Opsi Samson”, merupakan sebuah frasa yang diyakini dicetuskan oleh para pemimpin Israel pada pertengahan tahun 1960-an. Prinsipnya adalah Israel akan menggunakan pembalasan nuklir jika menghadapi ancaman eksistensial.

    Samson adalah tokoh Yahudi dalam Alkitab yang, dirantai oleh musuh-musuhnya; orang Filistin, di sebuah kuil, menggunakan kekuatan yang diberikan Tuhan untuk merobohkan sebuah pilar, membunuh dirinya sendiri dan para penculiknya.

    Menurut para analis, hal ini sangat kontras dengan doktrin Mutually Assured Destruction (MAD), di mana jika satu kekuatan nuklir menyerang yang lain terlebih dahulu, maka negara yang menjadi sasaran masih akan punya waktu untuk membalas, memastikan tidak ada yang akan selamat.

    Namun secara teori, Opsi Samson dapat diterapkan jika Israel menghadapi kekalahan militer yang dianggapnya eksistensial, bahkan dari kekuatan non-nuklir.

    Cohen dan beberapa peneliti lain mengatakan bahwa selama perang Timur Tengah tahun 1973, ketika Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak, Israel mempertimbangkan pilihan.

    Namun, meski tidak pernah mengakui keberadaan senjata nuklir, para pemimpin Israel menyiratkan bahwa senjata itu dapat digunakan jika diperlukan.

    “Armada kapal selam kami bertindak sebagai pencegah bagi musuh-musuh kami,” kata Netanyahu dalam pidatonya tahun 2016. “Mereka perlu tahu bahwa Israel dapat menyerang, dengan kekuatan besar, siapa pun yang mencoba melukainya.”

    Baru-baru ini, pada bulan November 2023, seorang menteri pemerintah Israel secara terbuka menyatakan bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza oleh Israel adalah “sebuah pilihan”.

    Amichai Eliyahu, menteri warisan Israel, sempat diskors dari rapat-rapat pemerintah karena komentarnya itu, dan kemudian menggunakan media sosial untuk menyatakan bahwa komentar itu dimaksudkan sebagai “metaforis”.

  • Panglima: TNI perkuat pertahanan guna antisipasi konflik luar negeri

    Panglima: TNI perkuat pertahanan guna antisipasi konflik luar negeri

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan TNI harus memperkuat pertahanan dan kedaulatan negara untuk mengantisipasi dampak konflik yang sedang terjadi di luar negeri.

    Menurut Agus, hal tersebut harus dilakukan mengingat mulai bermunculan kekuatan-kekuatan militer yang lahir dari konflik yang saat ini sedang terjadi.

    “Kemunculan kekuatan-kekuatan baru dan meningkatnya ketegangan global menuntut Indonesia untuk menyusun strategi kebijakan luar negeri dan pertahanan yang proaktif dan berdampak jangka panjang,” kata Agus kala memberikan kuliah umum kepada 212 Perwira Siswa Dikreg LIII Sesko TNI TA 2025 di Graha Widya Adibrata, Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat dalam siaran pers resmi Mabes TNI yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Agus melanjutkan kebijakan luar negeri dan pertahanan itu harus diambil pemerintah berlandaskan prinsip politik bebas aktif yang dianut Indonesia.

    Salah satu kebijakan yang dapat diambil pemerintah, dalam hal ini TNI, yakni membangun kerja sama militer dengan negara sahabat.

    Hal itu diyakini Agus dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain sekaligus meningkatkan stabilitas keamanan negara di kawasan.

    Namun, jika diplomasi militer dan kerja sama antar negara tidak cukup ampuh menjaga stabilitas keamanan negara dari dampak konflik, ia menegaskan TNI harus mempertimbangkan langkah lain untuk mengamankan negara.

    “Oleh karena itu, TNI dituntut untuk mengantisipasi setiap perubahan global yang berpotensi mempengaruhi stabilitas nasional,” jelas Agus.

    Untuk diketahui, saat konflik dunia sedang memanas lantaran perang tengah berkecamuk antara Iran dan Israel. Sejak 13 Juni 2025, Israel meluncurkan serangan berskala besar ke Iran dengan mengincar fasilitas nuklir di sejumlah kota Iran dan pusat-pusat komando tinggi militer.

    Media Iran melaporkan bahwa hingga Rabu (18/6), jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Teheran dan wilayah-wilayah lain telah mencapai 585 orang. Sementara sejumlah 1.326 orang lainnya mengalami cedera akibat serangan itu.

    Sebagai respons terhadap serangan Israel, militer Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel yang mengakibatkan 24 orang tewas dan 500 lainnya cedera.

    Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Tindakan itu merupakan pelanggaran hukum dan melemahkan dasar-dasar hukum internasional.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rudal Iran Hantam RS, Israel Ancam Khamenei!

    Rudal Iran Hantam RS, Israel Ancam Khamenei!

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengancam bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan “diminta pertanggungjawaban” setelah serangan rudal Iran terhadap sebuah rumah sakit di Israel.

    Menhan Israel itu menambahkan bahwa ia telah memerintahkan tentara Israel untuk “mengintensifkan serangan” terhadap republik Islam tersebut.

    “Ini adalah beberapa kejahatan perang yang paling serius — dan Khamenei akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya,” kata Katz, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Katz menambahkan bahwa ia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan militer “untuk mengintensifkan serangan terhadap target-target strategis di Iran dan terhadap infrastruktur listrik di Teheran, untuk menghilangkan ancaman terhadap negara Israel dan mengguncang rezim Ayatollah”.

    Sebelumnya, Netanyahu mengungkapkan kemarahannya setelah rudal Iran menghantam sebuah rumah sakit (RS) di wilayah selatan Israel. Dia mengancam bahwa Iran akan “membayar harga yang mahal” atas serangan pada Kamis (19/6) tersebut.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal,” tulis Netanyahu dalam sebuah posting di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Tonton juga Video Situasi di Iran Mencekam, Ledakan-ledakan Terus Terjadi

    Wakil Menteri Luar Negeri Israel Sharren Haskel menyebut serangan Iran terhadap rumah sakit itu sebagai “disengaja” dan “kriminal”. Hal ini disampaikannya setelah Iran kembali menembakkan rentetan rudalnya, termasuk rudal balistik, ke Israel pada Kamis (19/6).

    “Iran baru saja menyerang Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva dengan rudal balistik. Bukan pangkalan militer. Sebuah rumah sakit. Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev di Israel. Disengaja. Kriminal. Sasaran sipil. Dunia harus bersuara,” tulis Sharren Haskel di X.

    Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa sedikitnya 32 orang terluka setelah serangan rudal terbaru Iran tersebut. Menurut seorang pejabat militer Israel, serangan Iran itu melibatkan “puluhan rudal balistik”.

    Tonton juga Video Situasi di Iran Mencekam, Ledakan-ledakan Terus Terjadi

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Foto-foto Kondisi Rumah Sakit di Israel yang Kena Hantam Rudal Iran

    Foto-foto Kondisi Rumah Sakit di Israel yang Kena Hantam Rudal Iran

    Foto Health

    Chelsea Olivia Daffa – detikHealth

    Kamis, 19 Jun 2025 15:00 WIB

    Beer Sheba – Soroka Medical Center di Israel selatan terkena serangan langsung dari rudal Iran. Serangan balasan Israel targetkan reaktor Arak di Iran.

  • Menlu Sugiono sebut sikap negara G7 bela Israel perburuk situasi

    Menlu Sugiono sebut sikap negara G7 bela Israel perburuk situasi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan sikap para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) yang lebih membela Israel daripada Iran justru akan memperburuk situasi perang yang sedang terjadi di Timur Tengah.

    Pernyataan Menlu Sugiono itu merespons hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang menyatakan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir.

    “Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini, justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana. Begitu ada perang yang dimulai, kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya,” kata Menlu saat memberikan keterangan pers di salah satu hotel tempat Presiden Prabowo bermalam di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6) malam.

    Iran yang meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv, Israel, pada pekan lalu, menjadi serangan balasan setelah pada hari sebelumnya serangan udara Israel di wilayah Iran menewaskan enam orang ilmuwan nuklir.

    Atas berbagai serangan balasan dari Iran, Menlu Sugiono mengatakan bahwa masyarakat sipil yang terdampak serangan juga memiliki hak untuk mempertahankan diri.

    “Masyarakat yang terdampak atau tertimpa dari serangan yang dilakukan, ini kan manusia juga yang memiliki hak untuk hidup, punya hak untuk mempertahankan diri,” katanya.

    Oleh karena itu, Sugiono berharap ada kebijaksanaan dan langkah damai agar dapat meredakan ketegangan dan eskalasi perang yang terjadi antara Iran dan Israel.

    Pemerintah Indonesia pun siap memberikan kontribusi dalam bentuk apa pun demi terwujudnya perdamaian.

    “Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apa pun dalam rangka terciptanya perdamaian,” kata Sugiono.

    Pada KTT G7 di Kanada, negara-negara G7 menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

    Para pemimpin negara menyatakan: “Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel.”

    Mereka juga menegaskan pentingnya perlindungan bagi warga sipil.

    “Kami mendesak agar resolusi krisis Iran mengarah pada deeskalasi permusuhan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza.”

    Selain itu, mereka juga menyatakan akan selalu “waspada” akan implikasi terhadap pasar energi internasional dan siap berkoordinasi untuk menjaga stabilitas pasar.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global

    IHSG melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global

    Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU/aa.

    IHSG melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 19 Juni 2025 – 13:23 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.103,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,82 poin atau 0,36 persen ke posisi 789,94.

    “Setelah IHSG tes support di level 7.100, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi harga barang kemungkinan akan meningkat selama musim panas, seiring mulai diberlakukannya tarif Presiden AS Donald Trump yang berdampak langsung terhadap konsumen.

    The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25-4,5 persen atau sesuai ekspektasi, namun pernyataan The Fed mengungkapkan bahwa sebagian pembuat kebijakan saat ini memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali pada tahun ini.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran, sembari menuntut pemimpin Iran yaitu Ayatollah Ali Khamenei untuk “Menyerah Tanpa Syarat”. Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran tidak akan menyerah, karena sejarah tidak pernah mengatakan hal tersebut.

    Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,25 persen. Dari kawasan Eropa, inflasi Inggris pada Mei 2025 menjadi 3,4 persen year on year (yoy) dari 3,5 persen (yoy) di April 2025, sesuai dengan perkiraan. Inflasi di Euro Area bulan Mei 2025 juga melambat menjadi 1,9 persen (yoy) dari 2,2 persen (yoy) di April 2025.

    Dari kawasan Asia, ekspor Jepang tercatat turun 1,7 persen (yoy) pada Mei 2025, yang merupakan penurunan pertama dalam delapan bulan terakhir. Pada perdagangan Rabu (18/6), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,11 persen, indeks Euro Stoxx 50 melemah 0,36 persen, indeks DAX Jerman turun 0,50 persen, dan index CAC Prancis melemah 0,36 persen.

    Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup mayoritas turun pada perdagangan Rabu (18/6), indeks Dow Jones Industrial Average turun 01,0 persen, berakhir di 42.171,79. Indeks S&P 500 jatuh 0,03 persen dan ditutup di 5.980,97, sementara Nasdaq Composite menguat 0,61 persen dan berakhir di 19.546,83.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 302,65 poin atau 0,78 persen ke 38.585,50, indeks Shanghai melemah 11,69 poin atau 0,35 persen ke 3.377,76, indeks Hang Seng turun 238,69 poin atau 1,01 persen ke 24.048,00, dan indeks Strait Times melemah 11,28 poin atau 0,30 persen ke 3.909,33.

    Sumber : Antara