Negara: Iran

  • Buruh Kepung Kedubes AS dan Kantor PBB Besok, Tuntut Stop Perang Iran-Israel dan Genosida di Gaza – Page 3

    Buruh Kepung Kedubes AS dan Kantor PBB Besok, Tuntut Stop Perang Iran-Israel dan Genosida di Gaza – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Koalisi Serikat Pekerja (KSP-PB) berencana menggelar aksi unjuk rasa dalam tuntutan dilakukannya gencatan senjata pada konflik yang sedang berlangsung di Iran dan Israel, serta serangan maut yang telah menewaskan jutaan korban jiwa di Gaza, Palestina.

    Presiden Partai Buruh dan KSPI, Said Iqbal mengungkapkan bahwa unjuk rasa yang melibatkan ribuan buruh itu akan berlangsung mulai Jumat, 20 Juni 2025 pukul 10.00 – 12.00 WIB di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakarta. Selanjutnya, pukul 13.00 – 15.00 WIB di Kedutaan Besar Amerika Serikat

    Aksi unjuk rasa kemudian akan berlanjut pada pukul 15.00 – 17.00 WIB di Kedutaan Besar Mesir.

    Adapun sederet tuntutan para buruh dalam unjuk rasa kali ini yaitu; menghentikan perang antara Iran dan Israel.

    “Hentikan genosida di Gaza. Bebaskan Palestina. Desak PBB dan Pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan seluruh perang di dunia (serta) meminta Mesir agar membuka perbatasan Rafah,” ungkap Said Iqbal dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (19/6/2025).

    Seperti diketahui, Timur Tengah dikejutkan oleh serangan baru oleh Israel dan Iran selama akhir pekan.

    Serangan rudal Iran di Tel Avi, Israel dan kota pelabuhan Haifa memicu kekhawatiran di antara para pemimpin dunia pada pertemuan G7 pekan ini.

    Perang Iran-Israel telah memicu kekhawatiran tentang gangguan di Selat Hormuz, di mana dekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia, atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bpd) minyak, kondensat, dan bahan bakar, melewati selat tersebut.

    Ketegangan pun meningkat ketika Amerika Serikat mempertimbangkan untuk melancarkan serangan terhadap Iran, jika eskalasi terus berlanjut. 

     

  • Momen Canggung Pemain Juventus Simak Trump Bicara Soal Iran

    Momen Canggung Pemain Juventus Simak Trump Bicara Soal Iran

    Jakarta

    Ada yang menarik ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara tentang perang Iran dan Israel di Gedung Putih. Di belakang Trump, tampak para pemain sepakbola Juventus yang berdiri canggung mendengarkan perkataan Trump.

    Dilansir media-media Amerika, dalam momen yang berlangsung di Ruang Oval, Gedung Putih pada Rabu (18/6) waktu setempat, terlihat para anggota klub Juventus — yang termasuk pemain AS, Timothy Weah dan Weston McKennie serta manajer Igor Tudor — berdiri canggung di belakang Trump saat berbicara di depan para wartawan.

    Saat itu, Trump berbicara tentang kemungkinan keterlibatan AS dalam perang antara Israel dan Iran. Mengingat kekhawatiran tentang konflik antara Israel dan Iran yang memanas menjadi perang yang lebih luas di kawasan tersebut, para wartawan ingin mendesak Trump agar memberikan jawaban yang lebih jelas daripada ‘Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak’ ketika menyangkut keputusan untuk melancarkan serangan terhadap target nuklir Iran.

    Trump mengatakan bahwa ‘tidak mungkin’ Iran diizinkan memiliki senjata nuklir.

    “Anda mungkin harus berjuang,” kata Trump kepada para wartawan. “Dan mungkin itu akan berakhir dengan sangat cepat, tetapi tidak mungkin Anda mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir, apakah Anda harus berperang atau tidak,” cetusnya.

    “Karena seluruh dunia akan meledak, [saya] tidak akan membiarkan itu terjadi,” imbuh Trump.

    Momen itu ramai dibahas para pengguna media sosial.

    Tonton juga “Trump soal AS akan Ikut Serang Iran: Kita Lihat Nanti” di sini:

    “Sebagai penggemar Juventus sejak beberapa dekade lalu, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa kombinasi persis ini akan terjadi bahkan di abad berikutnya,” kata seorang pengguna X menanggapi momen tersebut.

    “Wajah mereka mengatakan semuanya,” tulis pengguna X lainnya.

    “Mengapa Juventus ada di sana? lol,” kata yang lainnya.

    Diketahui bahwa Piala Dunia Antarklub FIFA sedang berlangsung di Washington, DC. Klub raksasa Italia, Juventus berada di ibu kota AS tersebut untuk menghadapi klub Al Ain. Staf Gedung Putih memutuskan untuk mengundang mereka ke Ruang Oval untuk bertemu dan menyapa Trump.

    Tonton juga “Trump soal AS akan Ikut Serang Iran: Kita Lihat Nanti” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rupiah melemah dipengaruhi potensi AS terlibat konflik Iran-Israel

    Rupiah melemah dipengaruhi potensi AS terlibat konflik Iran-Israel

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kemungkinan Amerika Serikat (AS) turut serta dalam konflik Iran-Israel.

    “Depresiasi nilai tukar rupiah kemudian berlanjut setelah kekhawatiran terkait dengan kemungkinan AS ikut serta dalam konflik Israel-Iran, yang pada gilirannya mendorong ketidakpastian geopolitik semakin meningkat di Timur Tengah,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut laporan Wall Street Journal, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para pejabat senior AS bahwa dirinya telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum memberikan perintah final soal pelaksanaannya.

    Mengutip sumber anonim, laporan itu menyebutkan bahwa Trump masih menunggu langkah Iran untuk menghentikan program nuklirnya.

    Dia mengincar fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow milik Iran, tetapi untuk menyerangnya, diperlukan senjata paling kuat.

    Trump memberi sinyal akan ada keputusan penting dalam waktu dekat, kemungkinan pekan depan, tetapi dia juga membuka kemungkinan keputusan itu dikeluarkan lebih cepat.

    Dia juga telah memberi tahu pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk “terus melancarkan” serangan ke Iran, tetapi belum memberikan indikasi apa pun soal keterlibatan AS dalam konflik tersebut.

    Di sisi lain, rupiah melemah juga disebabkan keputusan Federal Reserve (The Fed) dalam Federal Open Market Committee (FOMC) tetap mempertahankan suku bunga.

    Mengutip Anadolu Agency, Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25-4,5 persen sesuai ekspektasi pasar. Keputusan ini dilakukan dalam upaya untuk mencapai lapangan kerja maksimal dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.

    The Fed memperingatkan bahwa ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah berkurang, tetapi tetap tinggi.

    Komite disebut akan terus mengurangi kepemilikan atas sekuritas Treasury dan utang lembaga, serta sekuritas beragun hipotek lembaga.

    “Pada hari Jumat (20/6/2025), rupiah diperkirakan bergerak sideways di tengah libur di AS. Kami perkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp16.350-16.475 per dolar AS,” ungkap Josua.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah sebesar 94 poin atau 0,57 persen menjadi Rp16.406 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.378 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.319 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati tensi di Timur Tengah

    IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati tensi di Timur Tengah

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar tengah mencermati meningkatnya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah.

    IHSG ditutup melemah 139,15 poin atau 1,96 persen ke posisi 6.968,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 17,95 poin atau 2,26 persen ke posisi 774,81.

    “IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah seiring sikap kegelisahan pelaku pasar diguncang oleh meningkatnya konflik antara Israel dan Iran,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Kamis.

    Amerika Serikat (AS) disebut sedang mempersiapkan serangan potensial terhadap Iran, yang meningkatkan kekhawatiran terhadap ketidakstabilan regional yang lebih luas, serta keterlibatan AS yang lebih dalam.

    Hal itu dilatarbelakangi seiring AS mempertimbangkan potensi konflik langsung dengan Iran. Pejabat senior AS sedang mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas konflik antara Iran dan Israel, sambil mempertimbangkan kemungkinan keterlibatan dalam serangan militer Israel terhadap Iran.

    Hal itu berpotensi meningkatkan ketegangan internasional dan eskalasi konflik yang dapat menyebabkan kerugian besar, serta dampak terhadap stabilitas regional dan hubungan diplomatik AS dengan negara-negara lain.

    Di sisi lain, The Fed dalam pertemuannya mempertahankan suku bunga pada level tetap 4.25-4.50 persen. Pasar menilai keputusan tersebut setelah mempertimbangkan dengan berhati-hati di tengah kekhawatiran atas dampak inflasi dari tarif Presiden AS Donald Trump.

    Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan inflasi yang signifikan ke depan, bahwa kenaikan tarif dagang kemungkinan akan meningkatkan harga dan menambah bahwa dampak terhadap inflasi bis lebih persisten. Sehingga ketidakpastian yang disebabkan oleh tarif mempersulit upaya bank sentral untuk melonggarkan kebijakan.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor melemah yaitu paling dalam sektor barang baku yang minus 3,98 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 3,58 persen dan 1,74 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CSIS, LABA, NZIA, PTMR, dan BALI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OBAT, CBUT, MBSS, IOTF, dan KOPI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.453.227 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,90 miliar lembar saham senilai Rp13,96 triliun. Sebanyak 92 saham naik, 571 saham menurun, dan 139 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 256,17 poin atau 0,67 persen ke 38.567,50, indeks Hang Seng melemah 80,69 poin atau 0,53 persen ke 23.980,48, indeks Shanghai menguat 1,32 poin atau 0,04 persen ke 3.387,78, dan indeks Strait Times melemah 22,18 poin atau 0,57 persen ke 3.930,64.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota Negara G7 Siapa Saja? Dukung Israel Penjajah hingga Klaim Iran Sumber Ketidakstabilan

    Anggota Negara G7 Siapa Saja? Dukung Israel Penjajah hingga Klaim Iran Sumber Ketidakstabilan

    PIKIRAN RAKYAT – Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) bertemu di Kanada pada Senin, 16 Juni 2025 waktu setempat.

    Anggota negara G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat menegaskan dukungan mereka pada Israel penjajah.

    “Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan,” ucap para pemimpin kelompok itu dalam sebuah pernyataan bersama seperti dikutip dari Antara.

    Nuklir

    G7 mengatakan bahwa Iran tak akan pernah memiliki senjata nuklir selama ketegangan di Timur Tengah terus meningkat.

    “Kami secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir,” kata mereka.

    Negara-negara G7 menegaskan komitmennya pada perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. “Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel,” katanya.

    Mereka turut menegaskan pentingnya perlindungan untuk warga sipil terdampak Iran vs Israel.

    “Kami mendesak agar resolusi krisis Iran mengarah pada deeskalasi permusuhan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza,” ujarnya.

    Selain itu, mereka menyatakan akan selalu waspada pada implikasi pasar energi internasional dan siap berkoordinasi menjaga stabilitas pasar.

    KTT G7

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Washington, mengakhiri partisipasinya pada KTT G7 karena ketegangan di kawasan Timur Tengah pada Senin, 16 Juni 2025 malam waktu setempat.

    “Saya harus kembali lebih awal karena alasan yang jelas,” ucap Trump.

    Ia mendesak warga sipil segera meninggalkan Teheran di tengah eskalasi ketegangan Israel vs Iran.

    “Iran seharusnya menandatangani kesepakatan yang saya katakan ke mereka untuk ditandatangani. Sungguh memalukan, dan membuang-buang nyawa manusia. Mudah saja, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah katakan itu berkali-kali!,” kata Trump di Truth Social.

    Ketegangan meningkat saat Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi dan drone ke beberapa titik di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir yang memicu serangan balasan sejak Jumat, 13 Juni 2025.

    “Semua orang harus segera meninggalkan Teheran,” tulisnya di media sosial miliknya itu.***

  • Serangan Rudalnya ke RS Picu Kemarahan Israel, Iran Bilang Gini

    Serangan Rudalnya ke RS Picu Kemarahan Israel, Iran Bilang Gini

    Jakarta

    Salah satu serangan rudal terbaru Iran menghantam sebuah rumah sakit di Israel dan memicu kemarahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Apa kata Iran?

    Otoritas Iran mengatakan bahwa target utama serangan rudal yang menghantam rumah sakit di Israel selatan itu adalah pangkalan militer dan intelijen Israel, bukan fasilitas kesehatan.

    Dilaporkan bahwa sebuah rumah sakit di Israel selatan dan dua kota dekat Tel Aviv dihantam rentetan serangan rudal Iran pada Kamis (18/6). Tim penyelamat Israel melaporkan sedikitnya 47 orang terluka dalam serangan-serangan terbaru Iran tersebut.

    “Target utama serangan itu adalah Pangkalan Intelijen dan Komando Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Gav-Yam Technology Park, yang terletak di sekitar Rumah Sakit Soroka,” kata kantor berita pemerintah Iran, IRNA, dilansir AFP, Kamis (19/6/2025).

    Dikatakan bahwa rumah sakit itu “hanya terkena dampak ledakan”, dan bahwa “target langsung dan tepatnya” adalah fasilitas militer.

    Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahannya atas serangan rudal Iran itu. Dia mengancam bahwa Iran akan “membayar harga yang mahal” atas serangan pada Kamis (19/6) tersebut.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal,” tulis Netanyahu dalam sebuah posting di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Hal ini disampaikannya setelah Iran kembali menembakkan rentetan rudalnya, termasuk rudal balistik, ke Israel.

    “Iran baru saja menyerang Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva dengan rudal balistik. Bukan pangkalan militer. Sebuah rumah sakit. Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev di Israel. Disengaja. Kriminal. Sasaran sipil. Dunia harus bersuara,” tulis Sharren Haskel di X.

    Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa puluhan orang terluka setelah serangan rudal terbaru Iran tersebut. Menurut seorang pejabat militer Israel, serangan Iran itu melibatkan “puluhan rudal balistik”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Konflik Iran-Israel memanas, Bank DBS ungkap investasi yang aman

    Konflik Iran-Israel memanas, Bank DBS ungkap investasi yang aman

    Produk obligasi saat ini termasuk salah satu produk yang sangat digemari kalau saya lihat dari trennya…,

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

    Dalam media group discussion di Jakarta, Kamis, Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memandang konflik global seperti perang akan selalu muncul dalam siklus sejarah.

    Namun, peluang investasi tetap terbuka, terutama bagi mereka yang jeli dan menyesuaikan profil risiko dengan instrumen yang tepat.

    Salah satu instrumen yang cukup aman dan banyak diminati saat ini adalah obligasi, termasuk obligasi syariah.

    Selain memberikan imbal hasil (yield) yang stabil sekitar 6,7-6,8 persen dalam jangka waktu 10 tahun. Djoko menambahkan bahwa pajak penghasilan atas bunga obligasi yang kini diturunkan menjadi 10 persen turut meningkatkan daya tarik instrumen ini.

    “Produk obligasi saat ini termasuk salah satu produk yang sangat digemari kalau saya lihat dari trennya, dan kalau saya lihat juga investor pun mulai dari yang paling usia lanjut sampai yang paling muda pun, itu kebanyakan mereka sudah masuk,” jelasnya.

    Selain obligasi, ia menjelaskan reksadana menjadi alternatif investasi yang minim risiko karena dikelola oleh manajer investasi profesional serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Bank DBS mencatat pertumbuhan signifikan pada produk reksadana terstruktur, bahkan meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu.

    Produk berbasis fixed income dengan fitur regular dividend menjadi salah satu yang paling banyak diburu nasabah.

    “Kami juga melihat pertumbuhan terakhir itu lebih banyak pertumbuhan di reksadana yang berbasis fixed income juga terutama berbasis fixed income yang memberikan regular dividend atau regular income,” tuturnya.

    Lebih lanjut, deposito juga disebut sebagai pilihan paling stabil dalam situasi pasar yang bergejolak. Sementara itu, emas tetap menjadi instrumen tradisional favorit masyarakat Indonesia untuk menjaga nilai kekayaan di tengah tekanan ekonomi.

    Meski demikian, Djoko tetap mengingatkan bahwa instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham masih bisa menciptakan keuntungan, asalkan cermat dalam memanfaatkan momentum.

    “Misalnya kita melihat (sektor) teknologi, terutama hubungan dengan AI, pada kenyataannya mereka relatif lebih resilient bahkan sempat beberapa saat lalu mengalami kenaikan lagi. Jadi hal seperti ini yang harus kita manfaatkan dengan jeli,” kata dia.

    Djoko juga mencatat adanya pergeseran arus investasi ke kawasan Asia akibat perang dagang, yang berpotensi memberi keuntungan bagi saham-saham di pasar regional.

    “Jadi yang kami lakukan adalah kami memperbanyak produk-produk kami yang berbasis obligasi atau fixed income, baik obligasi dari lokal maupun obligasi syariah dari offshore,” terang Djoko.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 “Strong Men” Penentu Masa Depan dan Perdamaian Dunia Menurut SBY

    5 “Strong Men” Penentu Masa Depan dan Perdamaian Dunia Menurut SBY

    5 “Strong Men” Penentu Masa Depan dan Perdamaian Dunia Menurut SBY
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-6 Republik Indonesia
    Susilo Bambang Yudhoyono
    angkat bicara soal memanasnya situasi di Timur Tengah akibat perang antara
    Iran
    dan
    Israel
    .
    Menurutnya, dunia benar-benar di ambang malapetaka dan masa depan dunia ditentukan oleh lima orang kuat yang disebutnya sebagai
    strong men
    .
    Dua nama yang pertama ia sebutkan adalah Perdana Menteri Israel
    Benjamin Netanyahu
    dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah
    Ali Khamenei
    .
    “Masa depan dunia, dari sisi perdamaian dan keamanan, ke depan ini akan ditentukan oleh lima orang kuat (strong men). Yang pertama dan kedua adalah Benjamin Netanyahu dan Ali Khamenei,” tulis
    SBY
    dalam akun X pribadinya @SBYudhoyono, Kamis (19/6/2025).
    Sedangkan tiga nama
    strong men
    lainnya adalah Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    , Presiden Rusia
    Vladimir Putin
    , dan Presiden China
    Xi Jinping
    .
    “Sedangkan yang ketiga, keempat dan kelima (yang lebih kuat lagi) adalah Donald Trump, Vladimir Putin dan Xi Jinping,” tulis SBY.
    “Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan,” sambungnya.
    Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mendorong Iran dan Israel segera melakukan deeskalasi konflik dan gencatan senjata.
    Hasan bilang, hal tersebut merupakan satu dari tiga poin yang diserukan pemerintah Indonesia untuk merespons konflik yang terjadi.
    “Pemerintah kita selalu menyerukan tiga hal dan tidak pernah berubah sampai saat ini. Presiden Prabowo selalu mendorong terciptanya deeskalasi konflik atau sesegera mungkin melaksanakan gencatan senjata,” kata Hasan di Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).
    Hasan menuturkan, pemerintah mengecam segala bentuk agresi dan penyerangan terhadap negara lain. Kemudian, Prabowo juga menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional.
    “Jadi di manapun terjadi konflik, di manapun terjadi agresi militer, di manapun terjadi invasi, maka pemerintah kita secara konsisten menyerukan tiga hal ini. Jadi enggak akan kemana-mana, jadi kita akan selalu dalam posisi yang seperti itu,” ujar Hasan.
    Diketahui, hubungan Iran dengan Israel memanas usai Israel melakukan serangan besar-besaran pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar infrastruktur nuklir dan militer Iran.
    Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan balistik ke wilayah Israel, yang menyebabkan kekhawatiran global akan kemungkinan eskalasi konflik di Timur Tengah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Shell Waswas Kirim Minyak, Selat Hormuz Tambah Rawan

    Shell Waswas Kirim Minyak, Selat Hormuz Tambah Rawan

    Jakarta

    Raksasa minyak dan gas (migas), Shell, mengumumkan rencananya untuk bersikap sangat hati-hati untuk setiap pengiriman minyak mentah mereka melalui Timur Tengah. Sikap ini dilakukan seiring terus meningkatnya konflik antara Israel dan Iran.

    “Meningkatnya ketegangan selama beberapa hari terakhir, pada dasarnya, telah menambah ketidakpastian yang sudah signifikan di kawasan tersebut,” kata CEO Shell, Wael Sawan, di acara konferensi industri di Tokyo, dikutip dari Reuters, Kamis (19/6/2025).

    Ia mengatakan di tengah konflik ini Shell hanya akan melakukan pengiriman minyak mentah seperlunya hanya untuk memenuhi kebutuhan suplai mereka. Selebihnya raksasa migas ini memilih untuk tidak perlu mengambil risiko lebih jauh, meski dirinya juga tak merinci lebih jauh apakah mereka akan mengurangi frekuensi pengiriman.

    “Kami bersikap sangat hati-hati dengan, misalnya, pengiriman kami di kawasan tersebut, hanya untuk memastikan bahwa kami tidak mengambil risiko yang tidak perlu,” terangnya.

    Sawan mengatakan tantangan terberat untuk setiap pengiriman melalui kawasan itu adalah adalah gangguan elektronik yang mengganggu sistem navigasi kapal komersial. Padahal sekitar 20% minyak dan bahan bakar dunia mengalir melalui Selat Hormuz, jalur pengiriman paling penting di Timur Tengah.

    “Selat Hormuz, pada akhirnya, adalah jalur yang dilalui energi dunia, dan jika jalur itu tersumbat, apa pun alasannya, dampaknya akan sangat besar pada perdagangan global,” katanya.

    Di luar itu, Sawan mengatakan kenaikan harga minyak dan gas dunia dalam beberapa hari terakhir tampak masih cukup terkendali karena investor menunggu untuk melihat apakah infrastruktur fisik di sekitar jalur pengiriman energi global itu mungkin rusak akibat konflik.

    Kemudian perusahaan hingga kini juga masih terus memantau apakah pasukan dari Amerika Serikat (AS) akan bergabung dalam pertempuran tersebut. Terlebih mengingat perang udara Israel-Iran sudah memasuki hari ketujuh pada Kamis ini.

    “Shell memantau dengan cermat kemungkinan aksi militer AS dan telah menyiapkan rencana jika keadaan memburuk,” tegasnya.

    Tonton juga “Shell Jual Seluruh SPBU di Indonesia, Siapa yang Membeli?” di sini:

    (igo/fdl)

  • Demonstran Ramai-ramai Serukan PM Thailand Mundur, Ada Apa?

    Demonstran Ramai-ramai Serukan PM Thailand Mundur, Ada Apa?

    Jakarta

    Ratusan demonstran antipemerintah berkumpul di luar gedung Government House (kantor resmi Perdana Menteri dan jajaran menteri kabinet) di Bangkok, ibu kota Thailand, untuk menuntut Perdana Menteri (PM) Paetongtarn Shinawatra mengundurkan diri.

    Putri mantan PM Thaksin Shinawatra itu didesak untuk mundur terkait kebocoran panggilan telepon dengan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen, yang memicu kemarahan publik Thailand.

    Skandal tersebut mengguncang koalisi Paetongtarn setelah partai Bhumjaithai, selaku mitra utama, menarik diri pada hari Rabu (18/6), menuduhnya merusak negara dan menghina martabat militer.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025), dalam panggilan telepon yang bocor itu, Paetongtarn menyebut komandan militer di timur laut Thailand sebagai lawannya, dan memanggil Hun Sen sebagai “paman”. Hal ini telah menuai reaksi keras dari publik.

    Peserta aksi demo yang diadakan di tengah terik matahari itu sebagian besar sudah tua dan mengenakan baju kuning — warna yang sangat erat kaitannya dengan monarki Thailand. Para demonstran menuduh Paetongtarn yang berusia 38 tahun itu “kurang memiliki keterampilan diplomatik” dan “membahayakan kepentingan nasional”.

    “Saya sangat kecewa ketika mendengar rekaman audio (yang bocor) itu,” kata Kanya Hanotee, 68, seorang pekerja kuil kepada AFP.

    “Dia kurang memiliki keterampilan negosiasi. Memangnya dia siapa? Negara ini bukan miliknya,” cetusnya.

    Lihat juga Video ‘Warga AS Demo Minta Trump Tak Ikut Campur Perang Iran-Israel’:

    Dalam aksinya, para demonstran melambaikan bendera Thailand dan tulisan-tulisan yang menyebut Paetongtarn sebagai “pengkhianat”. Massa demonstran juga dan meneriakkan “Pergi!” dan “Pergi ke neraka!” sementara puluhan polisi antihuru-hara berdiri di dekat massa.

    Banyak di antara kerumunan itu adalah pendukung lama gerakan “Yellow Shirts” yang konservatif dan pro-kerajaan, yang telah menentang keras dinasti politik mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra sejak tahun 2000-an.

    Lihat juga Video ‘Warga AS Demo Minta Trump Tak Ikut Campur Perang Iran-Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini