Negara: Iran

  • Kesaksian Dokter Spesialis Israel soal Kerusakan Parah RS Pasca Rudal Iran

    Kesaksian Dokter Spesialis Israel soal Kerusakan Parah RS Pasca Rudal Iran

    Jakarta

    Rumah Sakit Soroka Israel mengalami kerusakan parah setelah mendapat serangan rudal balistik Iran pada Kamis (19/6/2025). Serangan itu menyebabkan kerusakan pada aula masuk rumah sakit dan beberapa departemen, termasuk unit oftalmologi di lantai tiga gedung bedah.

    Ledakan tersebut memecahkan jendela hingga membuat kaca bertebaran ke seluruh rumah sakit. Langit-langit rumah sakit runtuh, banyak peralatan medis yang hancur, hingga membuat koridor menjadi berantakan.

    “Sangat menyedihkan, saya tidak pernah mengira hal seperti ini bisa terjadi. Tidak pernah. Hanya ada tenaga medis profesional di sini, dan pasien,” terang dokter mata di Soroka Medical Center, Dr Wasim Hin.

    “Dan lihat apa yang terjadi pada kami. Di sini kami memiliki peralatan baru, tapi semuanya hancur,” lanjutnya yang dikutip dari NDTV.

    Yael Tiv, yang merupakan seorang perwira komando Home Front mengatakan kerusakan tersebut disebabkan oleh serangan langsung rudal dari Iran.

    Ia menyebut kondisi yang terjadi saat itu sangat-sangat mengerikan. Sementara itu, direktur rumah sakit dan pekerja lainnya mengatakan bisa selamat karena bangunan yang terkena serangan telah dievakuasi dalam beberapa hari terakhir.

    “Ini keajaiban. Bangunan baru saja dievakuasi,” kata pekerja pemeliharaan bangunan, Kevin Azoulay.

    Namun, serangan tersebut menyebabkan 40 orang mengalami luka-luka. Direktur rumah sakit Shlomi Codish mengungkapkan beberapa bangsal hancur karena serangan itu.

    “Beberapa bangsal hancur total dan ada kerusakan parah di seluruh rumah sakit dengan kerusakan pada bangunan, struktur, jendela, langit-langit di seluruh pusat medis,” tuturnya.

    Di Rumah Sakit Soroka, Boris Knaizer yang mengepalai departemen oftalmologi merasa kebingungan. Ia mengatakan departemen itu merawat sekitar 50 ribu pasien per tahun, tetapi kini bangunannya telah hancur.

    “Dan sekarang, bagaimana kami akan menerima mereka (pasien)? Kami tidak tahu, tidak punya tempat, kami tidak punya kamar, semuanya telah hancur,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Saat Pesanan Pizza Diduga Jadi Sinyal Operasi Militer AS ke Iran

    Saat Pesanan Pizza Diduga Jadi Sinyal Operasi Militer AS ke Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Media sosial diramaikan dengan spekulasi bahwa lonjakan pesanan pizza, roti bulat yang di atasnya terdapat berbaga macam toping, di dekat Pentagon ada kaitannya dengan aktivitas operasi militer Amerika Serikat ke Iran.

    Beberapa komunitas media online berspekulasi bahwa menjelang serangan pertama Israel dalam konflik terbarunya dengan Iran, para pengguna internet mengklaim melihat lonjakan pesanan pizza dari restoran-restoran di sekitar Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS. Fenomena ini, menurut mereka, bisa menjadi sinyal bahwa sesuatu yang besar sedang dipersiapkan—dan kembali menghidupkan teori yang kini dikenal sebagai “Pizza Index”.

    Teori ini dipopulerkan oleh akun anonim di X (dulu Twitter) bernama Pentagon Pizza Report. Mereka berpendapat bahwa lonjakan mendadak dalam pesanan makanan cepat saji—terutama pizza—di sekitar Pentagon sering kali bertepatan dengan persiapan operasi militer besar.

    Dilansir dari AN, Jumat (20/6/2025), pekan lalu, saat Israel meluncurkan serangan ke Iran, akun tersebut mencatat lonjakan pesanan di District Pizza Palace, sebuah restoran takeout sekitar tiga kilometer dari Pentagon, sekitar pukul 19.00 waktu Washington—hanya satu jam sebelum serangan dimulai.

    Seeing “busy” pizza joints near the Pentagon on Google Maps?

    There’s apparently a name for this: the Pentagon Pizza Index. When Pentagon staff can’t leave their desks during crisis situations, pizza orders spike.

    It correctly predicted major events from the 1990 Gulf War to… pic.twitter.com/bMFnXygQGl

    — Dr. Dominic Ng (@DrDominicNg) June 17, 2025

    Walaupun teorinya jauh dari ilmiah, para pengikutnya menunjuk pada sejumlah “kebetulan sejarah” misalnya, lonjakan pesanan pizza juga tercatat sebelum Operasi Desert Storm tahun 1991 dan invasi AS ke Panama tahun 1989.

    Dalam beberapa bulan terakhir, pola serupa juga diamati menjelang insiden besar di Timur Tengah, termasuk sebelum serangan balasan Iran ke Israel dan sebelum pembunuhan tokoh-tokoh penting seperti Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah.

    Meski unik, “Pizza Index” menuai skeptisisme dari para analis militer. Mereka menegaskan bahwa intelijen sungguhan mengandalkan indikator nyata seperti pergerakan pasukan, citra satelit, dan briefing rahasia—bukan data pesanan makanan.

    Namun, di era digital, teori ini tetap menarik. Dengan alat seperti Google Maps yang bisa melacak kepadatan pengunjung toko secara real-time, data non-tradisional seperti pesanan pizza atau keramaian bar di sekitar Pentagon jadi bahan spekulasi baru.

    Misalnya, Pentagon Pizza Report juga memantau keramaian di bar populer bagi staf pertahanan. Saat serangan Israel ke Iran, bar tersebut dilaporkan sepi—diinterpretasikan sebagai tanda bahwa para pejabat Pentagon sibuk bekerja. Namun, pada malam rapat Dewan Keamanan Nasional AS, bar justru penuh sesak.

    Bernard Maiks, mantan pemilik lebih dari 40 gerai Domino’s Pizza di sekitar Pentagon, pernah mengatakan kepada The Times bahwa jurnalis sering melewatkan tanda-tanda konflik karena “mereka sudah tidur lelap” saat pengemudi pizzanya sibuk mengantarkan pesanan ke Departemen Pertahanan.

    Apakah “Pizza Index” sekadar anekdot lucu atau pertanda nyata akan datangnya perang? Jawabannya masih diperdebatkan. Namun di era perang berbasis algoritma dan pengawasan digital, bahkan sepotong pepperoni bisa jadi petunjuk penting bagi mereka yang tahu cara membaca sinyal-sinyal kecil di tengah hiruk-pikuk dunia maya.

  • Sisi baik menyimpan dolar di tengah memanasnya konflik Iran-Israel

    Sisi baik menyimpan dolar di tengah memanasnya konflik Iran-Israel

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar sering kali dianggap sekadar angka yang dilaporkan media setiap pagi, tetapi dalam kenyataannya, nilai tukar merupakan salah satu aset paling strategis dalam pengelolaan kekayaan.

    Saat ini Indonesia secara umum sedang memasuki fase depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), setelah sebelumnya mengalami periode penguatan.

    Pergerakan ini bukan sekadar sinyal dari pasar valuta asing, melainkan cerminan kompleks dari dinamika ekonomi global dan nasional, yang harus dipahami dengan lebih jernih, terutama dalam menyusun strategi investasi.

    Depresiasi nilai tukar bukanlah tragedi jika disikapi secara cerdas. Dari sisi makroekonomi, apresiasi rupiah yang terlalu cepat pun sebenarnya tidak ideal.

    Keadaan ini bisa merugikan sektor ekspor, menekan pendapatan pelaku usaha domestik yang berorientasi ekspor, dan pada akhirnya merambat pada lapangan kerja.

    Maka, tren depresiasi ringan seperti yang diproyeksikan saat ini justru bisa menjadi penyeimbang, dengan asumsi tetap terkendali.

    Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juni 2025 memastikan Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore Non-Deliverable Forward (NDF) dan strategi triple interventionpada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan SBN di pasar sekunder.

    Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

    Meski begitu, dalam dua hingga tiga bulan ke depan, banyak yang memperkirakan nilai tukar akan menguji kisaran Rp16.500 hingga Rp16.600 per dolar AS. Ini membuka ruang refleksi dan aksi bagi setiap pelaku ekonomi, baik institusi maupun individu.

    Bagi investor ritel, termasuk masyarakat kelas menengah yang selama ini bergantung pada instrumen-instrumen investasi konvensional, momentum ini bisa menjadi kesempatan untuk memahami kembali pentingnya diversifikasi aset.

    Jika saat ini seseorang memegang USD dalam jumlah tertentu, misalnya USD100.000, dengan kurs Rp16.390, maka asetnya dalam rupiah setara dengan Rp1.639.000.000.

    Namun, jika tren pelemahan rupiah berlanjut hingga Rp16.600, nilai aset tersebut naik menjadi Rp1.660.000.000 tanpa perlu melakukan aktivitas investasi apa pun.

    Selisih Rp21.000.000 dalam hitungan minggu adalah cerminan dari kekuatan posisi mata uang sebagai aset pelindung nilai.

    Hal ini sering luput dari perhatian masyarakat yang terbiasa hanya melihat aset dalam bentuk fisik atau instrumen populer seperti saham.

    Volatilitas kurs

    Padahal, volatilitas kurs adalah realitas yang mempengaruhi hampir semua lini ekonomi, dari biaya impor bahan baku industri hingga nilai riil kekayaan pribadi.

    Contoh konkret bisa dilihat dalam skenario transaksi properti, jika seseorang hendak membeli properti senilai Rp10 miliar saat kurs Rp16.200, ia perlu mengkonversi sekitar USD617.284.

    Namun, jika pembayaran tertunda dan kurs bergerak ke Rp16.500, jumlah dolar yang dibutuhkan berkurang menjadi USD606.060. Ada selisih sebesar USD11.225, atau sekitar Rp180 juta dalam transaksi tunggal, hanya karena perubahan kurs.

    Fenomena seperti ini menegaskan bahwa memegang aset dalam USD bukan sekadar strategi menyimpan uang, melainkan bentuk lindung nilai terhadap depresiasi daya beli rupiah.

    Dalam banyak kasus, dolar berperan sebagai “safe haven” di tengah gejolak pasar. Ini juga yang menjelaskan mengapa dalam kondisi global seperti saat ini dengan pasar saham menurun, harga komoditas tidak stabil, dan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah memanas, dolar menjadi pilihan rasional.

    Di sisi lain, pasar saham Indonesia, khususnya indeks harga saham gabungan (IHSG), menunjukkan tanda-tanda penurunan yang semakin nyata.

    Setelah menembus level support psikologis di 7.000, tren bearish diperkirakan akan membawa indeks menuju level 6.800.

    Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak melemah pada perdagangan Jumat, dengan sentimen utama berasal dari tingkat global.

    Sentimen utama masih akan berasal dari ketegangan konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah, yang mana pelaku pasar mencermati sikap dari negara- negara lain terhadap konflik itu.

    Menurut dia, ketidakpastian merupakan musuh terbesar bagi pasar. Karenanya selama dua pekan ke depan, IHSG masih akan memiliki keraguan untuk menguat, dimana pasar obligasi akan mendampingi kegundahan itu meskipun penurunan harga obligasi akan jauh lebih terbatas karena memiliki risiko yang jauh lebih rendah. “Ruang penguatan terbuka, namun mungkin tipis setidaknya hingga ketidakpastian berkurang,” ujar Nico.

    Penurunan ini diperparah oleh aksi jual yang dilakukan institusi besar terhadap saham-saham sektor perbankan dan utilitas publik, seperti yang terlihat dari pelemahan saham blue chip dalam beberapa hari terakhir.

    Jika investor institusional sudah menarik dananya dari pasar saham, itu bukan sekadar aksi ambil untung, melainkan sinyal bahwa kepercayaan jangka pendek terhadap potensi pertumbuhan melemah.

    Oleh karena itu, saat banyak orang masih berharap pada “rebound” pasar saham, langkah yang lebih bijak adalah realokasi portofolio.

    Menjual saham di harga yang masih relatif tinggi adalah bentuk antisipasi untuk mencegah kerugian lebih lanjut, bukan tanda kepanikan.

    Bersikap objektif

    Dalam strategi investasi menyeluruh, timing adalah elemen vital. Dan dalam konteks seperti sekarang, menahan posisi terlalu lama hanya akan meningkatkan eksposur risiko.

    Satu hal yang patut digarisbawahi adalah pentingnya bersikap objektif dalam melihat realitas pasar. Investor yang terlalu terikat emosi pada satu jenis aset, misalnya saham, akan kesulitan beradaptasi saat pasar tidak bergerak sesuai harapan.

    Justru dalam kondisi fluktuatif seperti inilah, kesadaran akan pentingnya diversifikasi semakin krusial. Tidak hanya diversifikasi sektor dalam saham, tapi juga lintas instrumen dari properti, emas, obligasi, hingga aset mata uang asing seperti USD.

    Kebanyakan masyarakat Indonesia masih menjadikan rupiah sebagai satu-satunya tolok ukur kekayaan. Padahal, ketika nilai rupiah terus terdepresiasi, kekayaan nominal boleh jadi tetap, namun daya belinya menurun.

    Dalam banyak kasus, masyarakat tidak sadar bahwa kekayaannya diam-diam “tergerus” bukan karena harga naik, tapi karena rupiah lemah. Di sinilah USD atau aset berdenominasi dolar mengambil peran penting sebagai alat untuk menjaga kestabilan nilai kekayaan.

    Semua perlu menyadari bahwa dalam lanskap ekonomi global yang kian tak pasti, strategi bertahan bukan hanya tentang memilih aset paling menguntungkan, tapi juga tentang memitigasi risiko kehilangan daya beli.

    Melemahnya rupiah mungkin tidak terhindarkan, namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Justru dengan pemahaman yang tepat, depresiasi ini bisa diubah menjadi momentum untuk menyusun kembali strategi keuangan yang lebih resilien.

    Ke depan, tren ini bisa saja bergulir cepat mengikuti arah kebijakan moneter AS, ketegangan geopolitik, dan respons pasar regional.

    Namun satu yang pasti bahwa mereka yang memahami nilai tukar sebagai aset, bukan sekadar angka, akan jauh lebih siap menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.

    Dalam dunia yang terus bergerak, yang bertahan bukan yang paling kuat, tetapi yang paling adaptif. Dan adaptasi terbaik dimulai dari kesadaran bahwa mata uang adalah cermin dari kekuatan ekonomi dan alat lindung nilai yang sangat nyata.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Israel Lumpuhkan Rudal Iran Pakai Ketapel Nabi Daud, Ternyata Canggih

    Israel Lumpuhkan Rudal Iran Pakai Ketapel Nabi Daud, Ternyata Canggih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah rudal balistik Iran dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang dikenal paling canggih di dunia, termasuk Iron Dome dan Arrow.

    Untuk itu, Israel mengandalkan sistem pertahanan lain. Selain punya Iron Dome dan Arrow, Israel juga punya David’s Sling alias Ketapel Nabi Daud.

    Lantas, apa itu David’s Sling?

    Pada dasarnya David’s Sling dirancang untuk menghancurkan roket jarak menengah hingga jauh, rudal jelajah, serta rudal balistik pada jarak antara 40 hingga 300 km.

    Sistem ini dikembangkan bersama oleh Rafael Advanced Defense Systems dari Israel dan Raytheon dari Amerika Serikat, dan mulai beroperasi pada tahun 2017.

    Seperti Iron Dome, David’s Sling hanya menargetkan misil yang mengancam wilayah permukiman, demikian dikutip dari BBC, Jumat (20/6/2025).

    Baik David’s Sling maupun Iron Dome juga dirancang untuk mencegat pesawat, drone, dan rudal jelajah.

    Setiap misil “Stunner” milik David’s Sling diperkirakan memiliki harga sekitar US$1 juta (sekitar Rp16 miliar).

    Sistem Rudal David’s Sling saat ini digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), demikian menurut laporan dari laman Army Recognation.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Unggah Foto-Foto Korban Rudal Iran, Israel Tak Dapat Simpati Malah Dibilang Kena Karma atas Gaza

    Unggah Foto-Foto Korban Rudal Iran, Israel Tak Dapat Simpati Malah Dibilang Kena Karma atas Gaza

    GELORA.CO – Iran terus mengirimkan serangan rudal ke Israel. Terbaru, sedikitnya empat situs di Israel terkena hantaman rudal yang dikirimkan Iran pada Kamis (19/6).

    Termasuk Rumah Sakit (RS) Soroka di Beersheba dan gedung bursa efek di Tel Aviv. Serangan rudal Iran juga membuat sejumlah warga Israel terluka.

    Melihat warganya terluka, Israel mengunggah foto-foto korban rudal Iran yang sedang dievakuasi. Alih-alih mendapatkan simpati, warga dunia justru mengatakan bahwa Israel terkena karma dari Gaza.

    Lantas bagaimana foto-foto korban rudal Iran yang diunggah Israel namun justru tidak dapat simpati publik? Melansir dari akun Instagram @stateofisrael, Jumat (20/6), simak ulasan informasinya berikut ini.Unggah Foto Korban Rudal Iran

    Israel kembali mencuri perhatian dunia. Kali ini, mereka menjadi sorotan bukan karena serangan demi serangan yang diluncurkan. Israel baru-baru ini terlihat mengunggah foto-foto korban rudal Iran.

    Seperti diketahui, Iran kembali menembakkan serentetan rudal ke Israel pada Kamis (19/6) sebagai aksi balasan. Dari aksi balasan tersebut, sejumlah warga Israel terluka terkena hantaman rudal Iran.

    Dalam foto yang diunggah oleh Israel, terlihat para korban tengah dievakuasi. Bukan hanya pria dewasa saja, banyak anak-anak yang turut dievakusi dari bangunan yang terkena hantaman rudal.

    “Pasukan keamanan dan tim medis kami yang pemberani bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan orang dan menyelamatkan nyawa — menyusul serangan rudal balistik rezim Iran terhadap warga Israel yang tidak bersalah,” tulisnya dalam keterangan foto.

    Publik Ramai Bilang Karma dari Warga Gaza

    Alih-alih mendapatkan simpati, warga dunia justru tidak berempati terhadap para korban. Mereka bahkan beramai-ramai mengatakan bahwa itu adalah karma dari warga Gaza.

    Hal itu terlihat pada unggahan yang dibanjiri komentar dari masyarakat seluruh dunia. Bahkan, ada pula warga dunia yang merasa bahagia melihat warga Israel menjadi korban hantaman rudal Iran.

    “Alhamdulillah😍😍😍😍😍,” tulis akun andrsatryeah.

    “KARMAAAAAAAAA🔥,” tulis akun naciyyyy.

    “Kerja bagus Iran, karma sedang terjadi 🇵🇸🇵🇸🍉🍉,” tulis akun fya.ns.

    “Aku suka, ini karma😂,” tulis akun beby_salsabia.

    “Di mana Anda saat Anda menyerang warga sipil, anak-anak, rumah sakit di Gaza dan pelanggaran hak asasi manusia? Anda tidak bisa bersikap manusiawi, Anda tidak punya hati nurani. Hiduplah umat manusia, hiduplah Palestina,” tulis akun h.emre_grnts.

    “KARMAAAAAAA #freepalastine🇵🇸❤️,” tulis akun seyda_ug.

    “Tidak ada yang peduli dengan negara ini,” tulis akun amuhaiminl.

    Rudal Iran Hantam Bursa Efek dan RS Tempat Tentara Israel

    Iran kembali menembakkan serentetan rudal ke Israel pada Kamis (19/6) sebagai aksi balasan. Rudal-rudal ini menghantam Rumah Sakit (RS) Soroka di Beersheba dan gedung bursa efek di Tel Aviv.

    Dikutip dari TRT World, RS Soroka merupakan fasilitas kesehatan di mana para tentara Israel yang terlibat perang genosida di Gaza dirawat. Sampai saat ini, Israel masih melancarkan perang genosida di Gaza dan telah membunuh sekitar 55.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Sebuah video yang dibagikan TRT World di X menunjukkan rumah sakit tersebut mengalami kerusakan signifikan, di mana plafon-plafon runtuh ke lantai. Dalam keterangan video tersebut juga dilaporkan sedikitnya empat situs di seluruh Israel terkena hantaman rudal Iran pada Kamis.

    Dilansir The Financial Times, gedung bursa efek mengalami kerusakan parah setelah dihantam rudal Iran. Badan SAR David Adom Israel mengatakan, sedikitnya 32 orang terluka dalam serangan terbaru Iran ini.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan Teheran akan “membayar harga yang sangat mahal” akibat serangan terbaru ini. Menurut laporan televisi pemerintah Iran, Israel juga menyerang reaktor air keras Arak milik Iran, serangan terbarunya yang menyasar program nuklir negara tersebut.

    “Tidak ada bahaya radiasi sama sekali,” jelas laporan tersebut seraya menambahkan fasilitas reaktor air keras itu telah dievakuasi sebelum serangan.

  • Rupiah diprediksi menguat seiring AS tak terlibat langsung serang Iran

    Rupiah diprediksi menguat seiring AS tak terlibat langsung serang Iran

    Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di kisaran Rp16.350 – Rp16.410 dipengaruhi oleh keputusan Presiden Trump untuk tidak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran

    Jakarta (ANTARA) – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat, seiring keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran.

    “Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di kisaran Rp16.350 – Rp16.410 dipengaruhi oleh keputusan Presiden Trump untuk tidak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu Agency, Trump menolak pernyataan The Wall Street Journal bahwa dirinya telah menyetujui rencana serangan AS bersama Israel melawan Iran. Laporan itu menyatakan bahwa Presiden AS sudah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum memberikan perintah akhir untuk melaksanakan hal tersebut.

    Trump disebut sedang menunggu untuk melihat apakah Iran akan menghentikan program nuklir di Fordo.

    Dalam dua pekan ke depan, Trump mengatakan akan membuat keputusan apakah terlibat langsung menyerang Iran atau tak mengizinkan militer AS bergabung dalam perang yang dikobarkan Israel.

    “Sementara dari domestik, (rupiah) dipengaruhi oleh optimisme pelaku pasar atas penurunan BI-Rate di RDG (Rapat Dewan Gubernur) berikutnya,” ungkap Rully.

    Berdasarkan RDG terakhir pada bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6), BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen.

    Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,25 persen.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rumah Sakit Israel Hancur Dihantam Rudal Iran, Puluhan Orang Terluka

    Rumah Sakit Israel Hancur Dihantam Rudal Iran, Puluhan Orang Terluka

    Jakarta

    Pecahan kaca dan tumpukan puing berserakan di lantai Pusat Medis Soroka pada Kamis, (19/6/2025), setelah rudal Iran menghantam rumah sakit di Israel selatan dan melukai puluhan orang.

    Rumah sakit umum besar, yang melayani sekitar 1 juta orang yang tinggal di Israel selatan, mengalami kerusakan parah akibat serangan itu. Beberapa bangsal hancur total, dengan puing-puing berserakan di tempat parkir dan jalan setapak di sekitarnya.

    “Dari suara itu kami tahu bahwa kejadian ini tidak seperti yang biasa kami lihat, tidak seperti kejadian yang pernah kami lihat sebelumnya,” kata Nissim Huri, yang sedang bekerja di dapur dan berlindung di tempat penampungan beton selama pemogokan, dikutip Reuters, Jumat (20/6).

    “Itu mengerikan,” kata Huri, menggambarkan pemandangan saat dia keluar dari tempat penampungan sebagai “kehancuran total”.

    Israel sebelumnya melancarkan serangan udara terhadap Iran pada Jumat (13/6), yang disebut sebagai serangan pendahuluan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Namun, Iran membantah memiliki rencana semacam itu dan membalas dengan melancarkan serangan balik ke Israel.

    Staf rumah sakit mengatakan ledakan itu begitu kuat hingga membuat mereka terlontar ke belakang. Pada Kamis sore, mereka duduk di halaman rumah sakit sambil menyaksikan ulang rekaman video yang memperlihatkan kepulan asap membumbung tinggi.

    Kementerian Kesehatan Israel menyatakan, 71 orang terluka dalam serangan tersebut, sebagian besar mengalami luka ringan atau serangan panik saat bergegas mencari tempat berlindung. Staf rumah sakit mengevakuasi pasien dan menutup area yang rusak.

    Garda Revolusi Iran mengklaim telah menargetkan markas militer dan intelijen Israel yang berada di dekat rumah sakit. Namun, seorang pejabat militer Israel membantah adanya target militer di sekitar lokasi.

    Rumah sakit tersebut mulai memindahkan pasien dari beberapa gedung dalam beberapa hari terakhir sebagai bagian dari langkah darurat menyikapi ancaman serangan Iran. Sejak itu, rumah sakit membatasi penerimaan pasien hanya untuk kasus yang mengancam jiwa.

    Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Israel, pasien dari gedung yang rusak telah dipindahkan ke fasilitas bawah tanah hanya beberapa jam sebelum serangan terjadi.

    (suc/suc)

  • TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

    TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan TNI AU menyiapkan pesawat angkut Hercules hingga Boeing untuk membantu evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel.

    “Pesawat sudah kita siapkan, baik pesawat Hercules maupun Boeing juga sama,” kata I Nyoman Suadnyana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Menurut ia, TNI AU tidak hanya mempersiapkan pesawat, melainkan juga kru dan pasukan telah disiagakan untuk menjalankan misi evakuasi.

    Namun, hingga saat ini TNI AU belum menerima perintah dari Mabes TNI untuk menjalankan misi evakuasi tersebut.

    Walau demikian, dia memastikan jajaran TNI AU siap diperintahkan kapan pun untuk menjalankan misi evakuasi WNI dari Iran dan Israel.

    “Intinya TNI AU siap melaksanakan perintah. Dari pimpinan turun, kita akan siap melaksanakan untuk melaksanakan evakuasi,” katanya.

    Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan TNI mengerahkan 34 personel yang tergabung dalam tim khusus untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dan Israel.

    “Rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel akan melibatkan Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari 34 personel gabungan TNI,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Kamis (19/6).

    Kristomei mengatakan sebanyak 34 personel itu saat ini masih berada di Jakarta dan mereka siap menerima perintah jika diperlukan untuk mengevakuasi WNI saat masih Israel, Iran ataupun ketika sudah sampai di bandara Indonesia.

    Kristomei mengatakan berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, saat ini terdapat 578 orang WNI di wilayah Iran dan Israel.

    Jumlah itu terdiri atas 386 orang di Iran dan 192 orang di Israel. Dari jumlah tersebut, sebanyak 115 orang WNI di Iran dan 11 orang WNI di Israel bersedia untuk dievakuasi.

    “Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di wilayah-wilayah yang saat ini masuk dalam kategori rawan,” kata Kristomei.

    Nantinya, WNI dari Iran akan berangkat menuju Baku pada Jumat (20/6) pukul 07.00 waktu setempat (11.00 WIB).

    Sesampainya di Baku, para WNI akan transit selama dua malam sebelum melanjutkan penerbangan pulang ke Indonesia dengan pesawat komersial pada Minggu, 22 Juni 2025.

    Sedangkan rencana evakuasi WNI dari Israel direncanakan melalui Amman (Yordania), sebelum diberangkatkan melalui jalur udara ke Indonesia.

    Kristomei belum bisa menjelaskan secara rinci kapan 34 personel itu berperan dalam proses evakuasi. Dia hanya memastikan para personel TNI itu siap jika harus diberangkatkan ke wilayah rawan untuk mengevakuasi WNI.

    “TNI menegaskan bahwa perlindungan terhadap warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri adalah bagian dari tugas konstitusional yang diemban, dan akan terus dilaksanakan secara maksimal dalam kerangka kepentingan nasional,” jelas Kristomei.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG melemah seiring pasar cermati eskalasi tensi di Timur Tengah

    IHSG melemah seiring pasar cermati eskalasi tensi di Timur Tengah

    Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7.000-7.050

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, bergerak melemah seiring pelaku pasar masih mencermati eskalasi konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah.

    IHSG dibuka melemah 20,36 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.948,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,55 poin atau 0,46 persen ke posisi 771,26.

    “Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7.000-7.050. Tapi dapat dipergunakan untuk take profit karena IHSG masih berpeluang koreksi hingga 6.800 dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, pelaku pasar masih mencermati terkait dengan sikap para pemimpin negara lain terhadap konflik yang terjadi antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah.

    Pelaku pasar berharap akan ada negosiasi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) dengan negara yang terlibat konflik di kawasan Timur Tengah pada Jumat (20/6), yang diharapkan akan mengarah pada meredakan ketegangan.

    Pasar khawatir bahwa perang ini dapat meluas dan melibatkan lebih banyak negara, khususnya beberapa negara besar yang mendukung baik Iran maupun Israel.

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan menggelar pertemuan keamanan nasional di Situation Room Gedung Putih untuk kedua kalinya dalam dua hari, di tengah pertimbangan tindakan militer terhadap Iran terkait eskalasi konflik dengan Israel.

    Trump tengah mempertimbangkan apakah akan menyerang Iran atau tidak, yang membuat potensi eskalasi perang berpotensi meningkat dalam waktu dekat.

    Seiring dengan itu, pelaku pasar juga khawatir terhadap potensi terganggunya rantai pasokan sejumlah komoditas energi, khususnya minyak dan gas yang memicu kenaikan harga pada kedua komoditas itu.

    Seiring potensi kenaikan harga energi, risiko inflasi meningkat, sehingga ruang bank-bank sentral, khususnya The Fed untuk memangkas suku bunga acuan pada sisa tahun 2025 semakin sempit.

    Pada hari sebelumnya, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya atau sesuai ekspektasi, namun, sebagian pembuat kebijakan saat ini memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali pada tahun ini.

    Harga minyak dunia Brent tercatat berada di level 76,97 dolar AS per barel, sedangkan harga minyak mentah WTI berada di level 73,73 dolar AS per barel, pada perdagangan Jumat (19/06) pagi pukul 09.10 WIB.

    Pada perdagangan Kamis (19/06), bursa saham Eropa kompak bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,58 persen, Euro Stoxx 50 melemah 1,33 persen, indeks DAX Jerman turun 1,12 persen, dan index CAC Prancis turun 1,34 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street tutup pada pada perdagangan Kamis (19/6), memperingati hari libur Juneteenth.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 53,34 poin atau 0,12 persen ke 38.437,50, indeks Shanghai menguat 3,84 poin atau 0,12 persen ke 3.366,76, indeks Hang Seng turun 136,26 poin atau 0,58 persen ke 23.380,00, dan indeks Strait Times menguat 2,54 poin atau 0,07 persen ke 3.896,33.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik

    Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping mendesak israel untuk berhenti menggempur Iran, dan mewanti-wanti perang bisa meluas Xi mengatakan harus ada gencatan senjata segera, dan mendesak kedua belah pihak terutama Israel mengakhiri permusuhan

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 20/06/2025) berikut ini.