Negara: Irak

  • Turki Gempur Markas Milisi Kurdi Usai Ledakan Bom di Ankara

    Turki Gempur Markas Milisi Kurdi Usai Ledakan Bom di Ankara

    Ankara

    Jet-jet tempur Turki melancarkan serangan udara terhadap markas kelompok milisi Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ada di wilayah Irak pada Minggu (1/10) tengah malam. Serangan itu membalas ledakan yang mengguncang lokasi dekat gedung parlemen di Ankara pada hari yang sama, hingga melukai dua polisi setempat.

    Seperti dilansir AFP, Senin (2/10/2023), seorang pejabat di Kurdistan Irak melaporkan pada Minggu (1/10) malam bahwa beberapa pesawat militer Turki mengebom sebagian wilayah Bradost dan desa Badran di wilayah Irak.

    Kementerian Pertahanan Turki, secara terpisah, mengakui adanya ‘operasi udara’ di wilayah Irak bagian utara untuk ‘menetralisir PKK’. Disebutkan Kementerian Pertahanan Turki bahwa ’20 target yang digunakan oleh teroris’ telah dihancurkan.

    PKK yang ditetapkan sebagai kelompok teror oleh pemerintah Turki dan sekutu-sekutu Barat, diketahui telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Ankara pada Minggu (1/10) waktu setempat. PKK melancarkan pemberontakan mematikan terhadap Turki selama empat dekade terakhir.

    “Tindakan pengorbanan telah dilakukan terhadap Kementerian Dalam Negeri Turki,” demikian pernyataan PKK kepada kantor berita ANF yang dekat dengan gerakan Kurdi.

    Beberapa jam usai ledakan mengguncang Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah menegaskan bahwa ‘teroris’ tidak akan pernah mencapai tujuan mereka.

  • Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak, ‘Seperti Pintu Neraka Terbuka’

    Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak, ‘Seperti Pintu Neraka Terbuka’

    Jakarta

    Lebih dari 100 orang tewas dan banyak yang terluka dalam peristiwa kebakaran di sebuah perayaan pernikahan di Qaraqosh, Irak Utara.

    Kepada BBC, sejumlah saksi mata menggambarkan insiden itu sangat mengerikan dan orang-orang menjadi panik ketika api mulai membesar.

    Ghaly Nassim yang berusia 19 tahun hanya berjarak beberapa meter dari ruang perjamuan al-Haitham saat kebakaran terjadi pada Selasa malam.

    Ia bergegas menolong lima temannya yang terjebak di dalam.

    “Satu pintu terkunci, jadi kami membukanya dengan paksa. Kobaran api nampak keluar dari aula. Rasanya seperti pintu neraka terbuka,” katanya.

    “Suhunya tak tertahankan. Saya tidak bisa menggambarkan panasnya.”

    Sekitar 115 orang tewas dan lebih dari 150 korban luka-luka dalam kebakaran yang terjadi saat pesta dansa pertama kedua mempelai. Belum diketahui apakah pasangan itu selamat.

    Para penyintas mengatakan api melahap gedung itu dengan sangat cepat. (Reuters)

    Nassim menyebut kejadian itu sebagai “tragedi”.

    “Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain lari dari api,” ucapnya yang terdengar kelelahan melalui sambungan telepon.

    “Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, saya bergegas masuk untuk mencari teman-teman saya. Sata lihat 26 mayat di kamar mandi. Seorang gadis berusia 12 tahun terbakar habis dan tergeletak di sudut ruangan.”

    Juru bicara media Pertahanan Sipil Irak, Gawdat Abdul Rahman, mengatakan kepada BBC bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh kembang api yang dinyalakan di dalam aula di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.

    Penggunaan bahan bangunan yang mudah terbakar di aula, diduga membuat api cepat menyebar, tambahnya.

    Nassim juga meyakini kurangnya pintu keluar darurat yang memadai memperburuk keadaan.

    Sebab sebagian besar tamu mencoba keluar menggunakan pintu masuk utama aula -yang kemudian diduga menimbulkan kerumunan.

    Hancur dalam hitungan menit

    Nassim juga berkata, teman-temannya ada yang selamat.

    Salah satunya Tommy Uday.

    BBCPenggunaan bahan bangunan yang mudah terbakar di aula, diduga membuat api cepat menyebar.

    Remaja 17 tahun mengatakan saat itu sedang berdiri di samping pintu keluar ketika kebakaran terjadi. Hal ini memungkinkan dia melarikan diri dengan cepat.

    “Saya melihat kepulan asap hitam besar keluar dari langit-langit, jadi saya segera berlari keluar,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa “seluruh tempat itu hancur hanya dalam waktu lima menit”.

    Sekitar 50 jenazah dimakamkan pada Rabu (27/09). Sisa jenazah diperkirakan akan dikubur keesokan hari. Tapi masih banyak orang mencari anggota keluarga mereka.

    Ghazwan misalnya, dia terpisah dari istrinya yang berusia 33 tahun, putranya yang berumur empat tahun, serta putrinya yang berusia 13 tahun kala kebakaran terjadi.

    Putrinya yang lain, yang berusia 10 tahun, keluar dari aula dan “mengalami luka bakar hampir 98% di tubuhnya,” kata saudara perempuan Ghazwan, Eisan kepada BBC.

    Dia mengatakan saudara laki-lakinya sedang berkeliling rumah sakit untuk mencari keluarganya.

    Rumah sakit kewalahan

    Di pusat medis khusus luka bakar di Mosul, Dr Waad Salem, berkata kepada BBC bahwa 60% korban luka mengalami luka bakar parah.

    “Mayoritas luka bakar terjadi di wajah, dada, dan tangan,” katanya dengan menambahkan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk yang paling terdampak.

    BBCKurangnya pintu keluar darurat yang memadai memperburuk keadaan.

    Kepala Perawat Israa Mohammed merawat korban luka sepanjang malam. Dia mengatakan merawat sekitar 200 pasien.

    “Apa yang saya lihat sangat mengerikan,” katanya.

    “Saya telah melihat orang-orang dengan lebih dari 90% tubuhnya terbakar habis,” sambungnya.

    Dia menambahkan, bahwa setidaknya 50 anak dinyatakan meninggal setelah tiba di rumah sakit.

    “Saya tidak bisa menggambarkan apa yang saya rasakan.”

    “Saya tahu mereka kehilangan anggota keluarga mereka. Setidaknya tiga keluarga kehilangan setiap anggota keluarga dalam kebakaran itu. Masyarakat bersedih, tidak hanya di Provinsi Niveneh tapi di seluruh Irak. Seluruh negara sedih.”

    (ita/ita)

  • Anggota ISIS Dihukum Mati Atas Bom Tewaskan 17 Orang di Irak

    Anggota ISIS Dihukum Mati Atas Bom Tewaskan 17 Orang di Irak

    Baghdad

    Sebuah pengadilan Irak menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang anggota militan radikal Islamic State (ISIS), yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan dalam serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 17 peziarah tahun 2014 lalu.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (15/9/2023), serangan bom itu terjadi di distrik Taji, bagian utara Baghdad, dengan menargetkan ‘mawkeb’, yang merupakan salah satu dari banyak kios yang menyediakan makanan dan minuman gratis bagi para peziarah selama festival Muslim Syiah.

    Para peziarah itu berjalan kaki ke Samarra, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari sebelah utara Baghdad, untuk memperingati meninggalnya Hassan al-Askari, salah satu dari 12 imam yang dihormati oleh mayoritas umat Muslim Syiah di Irak.

    Otoritas kehakiman Irak dalam pernyataan via situs resminya menyebut pengadilan kriminal di Baghdad, pada Kamis (14/9) waktu setempat, telah menjatuhkan ‘hukuman mati terhadap seorang teroris karena meledakkan sebuah mawkeb pada tahun 2014’ saat ramai orang berziarah ke Samarra.

    Pernyataan otoritas kehakiman Irak itu tidak menyebut nama terdakwa yang dijatuhi hukuman mati. Hanya disebutkan bahwa terdakwa ‘telah memfilmkan tragedi itu karena dia merupakan anggota kelompok teroris Daesh’, yang merujuk pada akronim bahasa Arab untuk ISIS.

    Terdakwa yang dijatuhi hukuman mati di Irak memiliki hak untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.

    Setelah dengan cepat mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, ISIS menyaksikan ‘kekhalifahan’ yang mereka proklamirkan sendiri runtuh akibat serangan berturut-turut di kedua negara tersebut.

  • Inggris Pasok Misil Jarak Jauh Storm Shadow untuk Ukraina!

    Inggris Pasok Misil Jarak Jauh Storm Shadow untuk Ukraina!

    Jakarta

    Inggris menjadi negara pertama yang memasok senjata jarak jauh untuk Ukraina, negara Eropa Timur yang sedang melawan invasi Rusia. Inggris bakal mengirim misil Storm Shadow!

    “Hari ini saya dapat memastikan bahwa Inggris (United Kingdom) mendonasikan Storm Shadow ke Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, dilansir AFP, Kamis (11/5/2023).

    “Donasi sistem persenjataan ini akan memberi Ukraina peluang terbaik untuk mempertahankan negara mereka sendiri melawan brutalitas Rusia,” lanjut Ben Wallace.

    “Ukraina punya hak untuk mempertahankan diri melawan itu dan penggunaan Storm Shadow akan membuat Ukraina menghalau mundur pasukan Rusia dalam wilayah kedaulatan Ukraina,” tuturnya.

    Storm Shadow adalah senjata yang diluncurkan di udara dengan kemampuan jarak jauh. Berdasarkan keterangan pabrik senjata itu, MBDA, senjata itu didesain untuk melakukan serangan terencana terhadap target yang stasioner dan bernilai tinggi.

    Misil itu dapat dioperasikan dalam kondisi ekstrem. Storm Shadow pernah digunakan Inggris dan Prancis dalam Perang Teluk, Irak, dan Libia.

    Inggris sendiri adalah negara kedua terbesar pemasok alat-alat militer untuk Ukraina. Inggris mendonasikan misil tank, senjata artileri, sistem pertahanan udara, kendaraan tempur lapis baja, munisi anti-struktur, dan tiga sistem roket jarak jauh M270.

    (dnu/isa)

  • Bersejarah! Presiden Iran Berkunjung ke Suriah

    Bersejarah! Presiden Iran Berkunjung ke Suriah

    Damaskus

    Presiden Iran Ebrahim Raisi tiba di Damaskus, pada Rabu (3/5) waktu setempat, dalam kunjungan bersejarah ke Suriah. Ini menjadi kunjungan pertama seorang kepala negara dari Republik Islam Irak sejak konflik Suriah pecah sekitar 12 tahun lalu.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), Raisi dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Bashar al-Assad ketika lebih banyak pemerintah negara-negara kawasan yang kembali berusaha memulihkan hubungan dengan rezim Suriah setelah bertahun-tahun terputus akibat konflik.

    Selama konflik Suriah merajalela, Teheran diketahui memberikan dukungan ekonomi, politik dan militer untuk Damaskus. Iran bahkan membantu Suriah dalam merebut kembali sejumlah wilayahnya yang dikuasai pemerintah dan menempatkan diri dalam peran utama saat Assad fokus pada rekonstruksi negaranya.

    Kunjungan Raisi ke Suriah selama dua hari ini dilakukan beberapa pekan setelah kesepakatan penting dicapai oleh Iran dan Arab Saudi, dengan dimediasi China, untuk memulihkan hubungan yang terputus selama bertahun-tahun.

    Raisi yang didampingi oleh delegasi banyak menteri, menurut kantor berita SANA, akan bertemu Assad untuk melakukan ‘diskusi politik dan ekonomi secara luas … dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah perjanjian’.

    Delegasi Iran itu mencakup Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Pertahanan (Menhan), Menteri Urusan Perminyakan, Menteri Urusan Pembangunan Jalan dan Perkotaan, juga Menteri Telekomunikasi.

    Persiapan untuk kunjungan Raisi disusun selama beberapa hari di distrik Damaskus, yang menjadi lokasi Kedutaan Besar Iran, dengan pembatas beton yang ada di depan kompleks itu dipindahkan. Baik Teheran maupun Damaskus sama-sama dijatuhi sanksi Barat.

  • Deretan Pemimpin ISIS yang Tewas Meledakkan Diri

    Deretan Pemimpin ISIS yang Tewas Meledakkan Diri

    Pusat Komando AS mengonfirmasi kematian Abu Hasan dalam pernyataan pada 30 November 2022, dengan menyebut pemimpin ISIS itu tewas dibunuh dalam operasi FSA pada pertengahan Oktober di Provinsi Dar’a, Suriah.

    Saat itu, ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayah yang pernah dikuasainya di Irak dan Suriah.

    – Abu Ibrahim al-Hashim al-Qurayshi

    Pendahulu Abu Hasan yang bernama Abu Ibrahim al-Hashim al-Qurayshi tewas dalam operasi antiterorisme yang dilakukan Amerika Serikat (AS) di wilayah Suriah bagian barat laut pada 2 Februari 2022. Saat itu, Presiden Joe Biden mengumumkan langsung kematian Abu Ibrahim dalam pernyataan di Gedung Putih.

    Operasi yang menewaskan Abu Ibrahim itu disebut sebagai operasi terbesar AS di Suriah sejak operasi lainnya yang menewaskan Abu Bakr al-Baghadi, pemimpin pertama ISIS.

    Laporan CNN tahun 2022 yang mengutip sejumlah pejabat pemerintahan Biden menyebut bahwa Abu Ibrahim tewas setelah meledakkan diri saat pasukan AS mendekati markas persembunyiannya di Suriah. Ledakan itu menewaskan sang pemimpin ISIS dan sejumlah warga sipil yang ada di dalam rumah yang digerebek.

    “Pada awal operasi, target teroris meledakkan sebuah bom yang menewaskan dirinya dan anggota keluarganya sendiri, termasuk wanita dan anak-anak,” tutur seorang pejabat senior pemerintahan Biden, yang enggan disebut namanya.

    Pemimpin pertama ISIS dan yang paling terkenal, Abu Bakr al Baghdadi, yang berkuasa sebelum Abu Hasan tewas dalam dalam operasi pasukan khusus AS di wilayah Suriah pada Oktober 2019 lalu. Kematian Baghdadi diumumkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump.

    Trump saat itu mengatakan, seperti dilansir CBS News, bahwa Baghdadi ‘menangis dan menjerit’ dan berusaha kabur melalui terowongan ketika digerebek pasukan khusus AS di persembunyiannya. Trump menyebut bahwa ketika pasukan AS dan anjing-anjing militer mendekat, Baghdadi meledakkan dirinya.

    Ledakan bom bunuh diri itu menewaskan Baghdadi dan sejumlah anak yang dibawa kabur bersamanya. Kematian Baghdadi menjadi akhir dramatis dari perburuan bertahun-tahun yang dipimpin AS untuk mencari keberadaan Baghdadi yang gemar berpindah tempat persembunyian.

    “Dia (Baghdadi-red) mati seperti anjing. Dia mati seperti pengecut,” ucap Trump, sembari menuturkan dirinya menyaksikan sebagian besar operasi militer itu melalui monitor di Situation Room Gedung Putih.

    (nvc/ita)

  • Arab Saudi Rujuk dengan Iran, PM Israel Peringatkan Hal Ini

    Arab Saudi Rujuk dengan Iran, PM Israel Peringatkan Hal Ini

    Yerusalem

    Rujuknya hubungan Arab Saudi dan Iran menyentak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu pun memperingatkan pemerintahan Saudi bahayanya menghidupkan kembali hubungan dengan Iran.

    “Mereka yang bermitra dengan Iran bermitra dengan kesengsaraan. Lihatlah Lebanon, lihat Yaman, lihat Suriah, lihat Irak,” katanya kepada Hadley Gamble CNBC dalam sebuah wawancara Rabu, menekankan bahwa 95% masalah di Timur Tengah berasal dari Iran. dilansir CNBC, Minggu (23/4/2023).

    Detente antara Saudi dan Iran yang ditengahi oleh China itu memberikan pukulan bagi kampanye diplomatik Netanyahu untuk mengejar isolasi politik Teheran. Ini juga secara prospektif menghambat upaya Israel untuk menormalisasi hubungan dengan Riyadh, salah satu negara Arab terkaya dan paling berpengaruh serta pendukung sejarah Palestina.

    Sebagai informasi, hubungan antara Saudi dan Iran telah dilanjutkan ke titik di mana Presiden Iran Ebrahim Raisi mengundang Raja Salman bin Abdulaziz untuk mengunjungi Iran.

    “Saya pikir itu mungkin lebih berkaitan dengan keinginan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan konflik yang telah berlangsung lama di Yaman. Saya pikir Arab Saudi, pemimpin di sana, tidak memiliki ilusi tentang siapa musuh mereka, dan siapa teman mereka,” tutur Netanyahu.

    Pukulan kebijakan luar negeri itu datang pada saat Netanyahu tengah menghadapi ketegangan domestik atas perombakan yudisialnya yang kontroversial dan serangan baru-baru ini terhadap dugaan infrastruktur yang berbasis di Lebanon milik kelompok militan Hamas yang didanai Iran-yang oleh Israel dan AS ditetapkan sebagai organisasi teroris. Sebelumnya, rekaman pasukan Israel memukuli jemaah di masjid al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci Ramadhan juga menuai kecaman internasional, termasuk dari Arab Saudi.

    Perjanjian Saudi-Iran juga menandai terobosan bagi China-sekutu utama Iran dan mitra dagang utama Arab Saudi-yang semakin berupaya memposisikan dirinya sebagai mediator diplomatik dalam politik global dan secara inklusif telah diminta oleh para pemimpin Eropa untuk menggunakan kebijakannya kepada Rusia untuk membantu menyelesaikan perang di Ukraina. Namun, rencana perdamaian 12 poin Beijing untuk Ukraina, yang diperkenalkan pada peringatan satu tahun konflik, belum mendapatkan daya tarik.

    “Saya tidak mengetahui adanya tawaran khusus semacam ini. Dengar, kami menghormati China, kami banyak berurusan dengan China. Tetapi kami juga tahu bahwa kami memiliki aliansi yang sangat diperlukan dengan sahabat baik kami, Amerika Serikat,” kata Netanyahu.

    Israel ingin berdamai dengan Arab Saudi. Simak di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Saat Kecaman Dunia ke Israel Usai Serangan ke Masjid Al-Aqsa’:

  • Tahanan Ukraina Dipenggal, Zelensky Murka Sebut Rusia ‘Binatang Buas’

    Tahanan Ukraina Dipenggal, Zelensky Murka Sebut Rusia ‘Binatang Buas’

    KIev

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meluapkan kemarahannya atas sebuah video yang menunjukkan pemenggalan seorang tahanan Ukraina. Zelensky mengecam dan menyebut Rusia bagaikan ‘binatang buas’ terkait dugaan pemenggalan itu.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (13/4/2023), video mengerikan itu belum bisa diverifikasi kebenarannya, namun memicu kemarahan publik Ukraina. Video berdurasi satu menit 40 detik itu menunjukkan seorang pria mengenakan penutup wajah dengan seragam loreng memenggal seorang pria lainnya yang juga berseragam loreng.

    Terdengar sejumlah teriakan dalam video itu, dengan suara-suara lainnya terdengar menyemangati pelaku pemenggalan dengan bahasa Rusia. Setelah pria berseragam itu dipenggal, sebuah suara yang terdengar dalam video mengatakan potongan kepalanya harus dikirimkan ‘kepada komandan’.

    Pria berseragam loreng yang dipenggal dalam video itu tampak mengenakan rompi berlogo trisula Ukraina dan sebuah tengkorak juga terlihat dalam video itu.

    Tidak diketahui secara jelas kapan dan di mana video itu direkam. Otoritas Ukraina menyatakan tengah berupaya mengidentifikasi korban pemenggalan itu.

    Dalam tanggapannya terkait video itu, Kiev menuduh Moskow ‘lebih buruk daripada ISIS’ yang merujuk pada militan radikal Islamic State yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah dengan kekejaman mereka.

    Zelensky dalam pernyataannya merespons video pemenggalan itu dengan menyerukan bahwa ‘dunia harus melihat’ apa yang disebutnya sebagai ‘eksekusi’ seorang tawanan Ukraina.

    Lihat juga Video: Zelensky ke Polandia, Temui PM Morawiecki untuk Bahas Pertanian-Perang

  • Pengadilan Swedia Cabut Larangan Bakar Al-Qur’an Saat Unjuk Rasa

    Pengadilan Swedia Cabut Larangan Bakar Al-Qur’an Saat Unjuk Rasa

    Stockholm

    Pengadilan Swedia membatalkan keputusan kepolisian setempat dalam melarang aksi pembakaran Al-Qur’an saat unjuk rasa di negara tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (5/4/2023), pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan di luar gedung Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Januari lalu telah memicu kemarahan umat Muslim sedunia, dengan rentetan unjuk rasa digelar selama berminggu-minggu dan muncul seruan boikot produk-produk Swedia.

    Bahkan proses bergabungnya Swedia dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tertunda.

    Mahkamah Agung Administratif Swedia membatalkan keputusan polisi untuk melarang dua aksi protes yang melibatkan pembakaran Al-Qur’an pada Februari lalu. Ditegaskan Mahkamah Agung dalam putusannya bahwa kekhawatiran soal risiko keamanan tidak cukup untuk membatasi hak untuk berunjuk rasa.

    “Otoritas kepolisian tidak memiliki dukungan yang cukup untuk keputusannya,” sebut hakim Eva-Lotta Hedin dalam putusannya.

    Dalam tanggapannya, Kepolisian Swedia bersikeras membela keputusannya melarang unjuk rasa melibatkan pembakaran Al-Qur’an.

    “Kami berpendapat bahwa keputusan kami sudah benar,” tegas juru bicara Kepolisian Swedia Ola Osterling kepada kantor berita TT.

    Kepolisian Swedia sebelumnya menolak menerbitkan izin bagi aksi pembakaran Al-Qur’an yang digelar di luar Kedutaan Besar Turki dan Kedutaan Besar Irak di Stockholm pada Februari lalu, dengan alasan unjuk rasa serupa pada Januari lalu telah membuat Swedia sebagai ‘target prioritas yang lebih tinggi untuk serangan’.

    Saksikan juga ‘RI Protes ke Dubes Swedia soal Pembakaran Al-Quran’:

  • Kekeringan Ubah ‘Taman Surga’ di Irak Jadi Neraka

    Kekeringan Ubah ‘Taman Surga’ di Irak Jadi Neraka

    CNN Indonesia
    Kekeringan mengubah daerah yang dahulu taman surga di Irak menjadi ‘neraka’.

    Bagikan:

    url telah tercopy