Negara: Irak

  • Ketegangan Sektarian Melonjak di Australia Usai Teror Gereja

    Ketegangan Sektarian Melonjak di Australia Usai Teror Gereja

    Jakarta

    Kota Sydney, Australia, diguncang aksi penusukan kedua dalam beberapa hari menyusul serangan terhadap seorang uskup dan pendeta Kristen-Asiria oleh seorang pemuda muslim, Senin (15/4) silam.

    Aksinya diwartakan berhasil dihentikan jemaat gereja. Menurut laporan stasiun televisi Ten Network, tersangka sempat berteriak “kalau mereka tidak menghina nabi kami, saya tidak akan datang ke sini!,” sebelum tersenyum ke arah kamera, saat dibekuk pengunjung.

    Amarah jemaat sempat membuncah. Pemuda itu mengalami “cedera berat” karena kehilangan sejumlah jari ketika berada dalam kekangan jemaat, menurut kepolisian Australia.

    Video serangan menyebar cepat di media sosial dan memancing amukan massa yang lantas mengepung tempat kejadian perkara dan menuntut balas. Mereka melemparkan batu, botol dan pagar ke arah barikade kepolisian yang berusaha melindungi pelaku di dalam gereja. Dari arah masa, terdengar yel-yel “mata dibalas mata” dan “keluarkan dia sekarang,” berulang-ulang.

    Kerusuhan selama beberapa jam itu menyisakan sejumlah korban luka, termasuk sejumlah petugas kepolisian yang harus mendapat perawatan medis.

    Berbeda dengan serangan pisau di sebuah mall akhir pekan lalu, penusukan di Gereja Christ the Good Shepherd diduga oleh kepolisian bermotifkan agama dan niatan teror.

    Banjir hasutan dan islamofobia

    Ancaman konflik sektarian mendorong gereja menerbitkan pernyataan yang “menolak setiap tindakan balas dendam.” Selasa (16/4), aparat keamanan disiagakan di masjid-masjid di Sydney, menyusul beredarnya ajakan kepada komunitas Kristen Asiria untuk menyerang warga muslim.

    Setelah teror gereja di Sydney, Perdana Menteri Anthony Albanese mengimbau warga untuk tidak main hakim sendiri. “Kami memahami kekecewaan dan kekhawatiran anggota komunitas Kristen-Asiria, terutama setelah insiden tragis di Bondi Junction,” kata dia kepada reporter.

    “Tapi, tidak bisa dibenarkan menghalangi kepolisian dan melukai petugas yang sedang menjalankan kewajibannya, atau merusak mobil polisi seperti yang kita saksikan semalam,” imbuhnya.

    Guncangan bagi komunitas Asiria

    Teror penusukan menyisakan trauma bagi minoritas Kristen-Asiria di Australia yang kebanyakan melarikan diri dari kekerasan di di kampung halaman. “Bagi anggota komunitas kami yang melarikan diri dari perang, menyaksikan serangan ini menghidupkan kembali ingatan dan trauma yang mereka ingin lupakan,” kata Ramsin Edward, anggopta Dewan Nasional Asiria di Australia, ANCA.

    Sejak serangan itu, Edward rajin menemui jemaat gereja untuk mendengarkan dan memahami amarah warga yang menyisakan kerusakan dan korban luka pada Senin malam lalu. Menurutnya, ketakutan terbesar massa yang mengamuk adalah keselamatan pengunjung lansia, yang sebagian punya tali saudara.

    “Komunitas Kristen-Asiria tidak selayaknya takut untuk pergi ke gereja,” kata Edward kepada AFP.

    Insiden pada Senin malam mendorong pemuka agama dan kepolisian di Sydney berkeliling menyerukan damai demi mencegah kekerasan sektarian.

    Kristen Ortodoks Asiria termasuk dalam Gereja dari Timur dan banyak dianut oleh bangsa Asyur yang tersebar di Irak, Suriah dan Turki. Sebagian hidup sebagai diaspora dalam suaka. Di Australia, penganut Kristen Asiria ditaksir berjumlah puluhan ribu orang.

    Kontroversi Mari Emmanuel

    Di media sosial, Gereja Christ the Good Shepherd mengumumkan bahwa korban penusukan sudah berada dalam kondisi stabil dan perlahan “membaik.” Korban adalah Uskup Mari Emmanuel yang lahir di Irak dan memiliki 200.000 pengikut di media sosial, melampaui jumlah penganut Kristen Asiria di Australia.

    Emmanuel dikenal aktif menyuarakan pandangannya dan gemar berpolemik. Di satu sisi, dia mendukung kristenisasi dan bersikap kritis terhadap liberalisme agama, namun di sisi lain dia juga mengecam kehancuran di Jalur Gaza dan penderitaan warga Palestina.

    Namanya kian tenar ketika dia menolak protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 pada 2022 lalu dan menyebut pembatasan sosial sebagai “perbudakan modern.”

    Menurut laporan media-media nasional, pelaku penusukan di Sydney kemungkinan mempermasalahkan video Emmanuel dalam sebuah acara podcast yang dipandu tokoh konservatif Amerika Patrick Bet-David, pada Desember 2023 silam.

    Di dalamnya, dia mempertanyakan keyakinan umat muslim seputar Nabi Isa dan mengatakan, “hanya Yesus Kristus yang akan menyambut manusia di surga,” bukan Nabi Muhammad, Buddha atau Krishna, merujuk pada penganut Hindu.

    rzn/as (afp, rtr, ap)

    Lihat juga Video ‘Identitas Pelaku Penusukan Massal di Sydney’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mengapa Yordania Ikut Cegat Serangan Iran ke Israel?

    Mengapa Yordania Ikut Cegat Serangan Iran ke Israel?

    Jakarta

    Minggu (14/04) malam hingga Senin (15/04) terasa panjang bagi warga Timur Tengah menyusul serangan Iran ke Israel.

    Sebanyak 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik dilesatkan dari Iran, Irak, Suriah, dan Yaman menuju wilayah Israel.

    Israel mengeklaim sistem pertahanan mereka yang canggih mampu menangkis drone dan rudal Iran. Sebagian ditembak jatuh oleh sekutu Israel, yaitu Amerika Serikat.

    Selain AS, sekutu Israel yang turut berperan mencegat drone dan rudal Iran mencakup Inggris, Prancis, dan Yordania. Tiga negara pertama AS, Inggris, dan Prancis adalah negara-negara Barat.

    Namun, tatkala Yordania ikut menjatuhkan drone dan rudal Iran, sejumlah pengguna media sosial di negara-negara Muslim lainnya di dunia terkejut bahkan melontarkan kritik.

    ReutersSerangan Iran ke Israel terlihat dari Amman, Yordania, pada Minggu (14/04).

    Di Pakistan, misalnya, Yordania menjadi salah satu kata paling dicari di jejaring X (sebelumnya Twitter).

    Lebih dari 2,6 juta orang merespons cuitan Mushtaq yang memperlihatkan ketertarikan khalayak Pakistan akan topik ini.

    Mushtaq menyebut Raja Yordania tidak pernah berhasil menghentikan drone, rudal, dan pesawat Israel, tetapi dengan segera menjatuhkan drone dan rudal Iran sebelum masuk ke Israel.

    “Saya kecewa,” ujar Mushtaq kepada platform Azad Digital.

    Getty ImagesRatu Rania, istri dari Raja Abdullah II Yordania, keturunan Palestina.

    Bukan hanya di Pakistan kecaman seperti ini terjadi, melainkan di Yordania sendiri.

    Aksi demo menentang Israel dilakukan di depan Kedubes AS hingga beberapa minggu silam.

    Patut dicatat bahwa satu dari lima orang di Yordania memiliki leluhur asal Palestina.

    Ratu Rania, istri Raja Abdullah II, juga merupakan keturunan Palestina dan sudah angkat bicara tentang krisis kemanusiaan di Gaza akhir-akhir ini.

    Apa posisi Yordania dan Iran dalam pertikaian ini?

    Setelah menuai kritik publik, pemerintah Yordania dalam pernyataan resminya menyebut tindakan penjatuhan drone dan rudal Iran sebenarnya diambil demi melindungi warga lokal.

    “[Kami] mencegat [rudal dan drone] karena ini mengancam warga kami dan wilayah-wilayah yang populasinya banyak,” demikian bunyi pernyataan itu.

    Serpihan dari target-target yang dihancurkan, jatuh di sejumlah tempat di Yordania tetapi tidak menimbulkan korban.

    Getty ImagesRaja Abdullah II dari Yordania saat hendak menemui Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Paris pada 16 Februari 2024.

    Pemerintah Yordania juga menyatakan: “Pasukan kami akan melindungi Yordania ke depannya untuk menghalau serangan apa pun dari negara mana pun demi melindungi negara, warga, bentangan udara, dan wilayah”.

    Menurut laporan dari kantor berita resmi Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memperingatkan bahwa mereka mengawasi gerak-gerik Yordania saat serangan terhadap “negara Zionis [Israel]” terjadi. IRGC menyebut apabila Yordania terus mengintervensi, maka negara itu bisa menjadi target selanjutnya.

    Akan tetapi, Menteri Dalam Negeri Iran, Nasser Kanani, menolak untuk berkomentar.

    “Saya tidak berada dalam posisi untuk mendiskusikan peran Yordania dalam mencegah serangan ini. Itu adalah isu militer,” ujarnya.

    “Hubungan kami dengan Yordania ramah dan sudah ada pertemuan rutin antara pejabat kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.”

    Baca juga:

    Perlu dicatat bahwa baru-baru ini, kelompok milisi Irak yang didukung Iran, Maqamouta Islamiya, melancarkan serangan drone terhadap Tower 22, pangkalan militer AS di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS dan 34 lainnya luka-lukanya.

    Dalam sejarah, Yordania dianggap sebagai sekutu dekat AS.

    Hubungan Yordania dan Israel membaik pada 1990-an menyusul perjanjian kedua negara yang didukung AS.

    Di mana letak Yordania dan bagaimana sejarah negara ini di dunia Arab?

    Secara geografis, Yordania terletak di lokasi yang sensitif di Timur Tengah.

    Yordania berbatasan dengan Arab Saudi, Irak, Suriah juga Tepi Barat dan Israel. Panjang garis pantai Laut Merah di Yordania hanya sekitar 25 kilometer.

    Menurut data World Bank, Yordania memiliki populasi hampir sebesar 11 juta jiwa.

    Lebih dari 90% dari jumlah ini adalah orang-orang Arab sehingga bahasa Arab menjadi bahasa resmi. Banyak orang dari Palestina dan Suriah bermigrasi ke Yordania.

    Getty ImagesPresiden AS Bill Clinton menjembatani perjanjian damai antara Israel dan Yordania pada 1994.

    Sistem pemerintahan Yordania adalah monarki dan Raja Abdullah II adalah pemimpin negara saat ini. Keluarga Hashemite telah memerintah Yordania sejak resmi merdeka dari Inggris pada 1946.

    Situs web resmi Raja Abdullah II menjelaskan sejarah dan silsilah keluarga Hashemite dijelaskan secara terperinci. Situs itu mengeklaim bahwa silsilah Raja Yordania bisa ditelusuri hingga Nabi Muhammad SAW dan kakek buyutnya, Hashem.

    Sebelum abad ke-20, wilayah ini diperintah oleh Kekaisaran Ottoman selama 400 tahun. Ini dijadikan pembenaran bagi pergerakan kemerdekaan yang diraih melalui Pemberontakan Arab pada tahun 1916 berkat dukungan sekutu lainnya termasuk Inggris.

    Pada tahun 1917, pasukan gabungan Inggris-Arab menguasai wilayah tersebut, termasuk Palestina.

    Tahun 1921, Palestina dipisahkan dari wilayah tersebut untuk membentuk Transyordania. Abdullah menjadi penguasa wilayah ini dan dinobatkan sebagai raja pertama Yordania.

    BBC

    Inggris berkali-kali mengupayakan agar Emir Mekah, Syarif Hussein bin Ali, menandatangani Deklarasi Balfour yang kontroversial dan membayar sejumlah besar uang sebagai gantinya. Namun, dia menolak tawaran tersebut. Setelah itu, aliansi dengan Al-Saud dibentuk melawan pihak Sekutu.

    Deklarasi Balfour sendiri adalah dokumen kontroversial yang dibuat oleh Inggris untuk menjadikan Palestina sebagai wilayah pemukiman Yahudi.

    Baca juga:

    Hingga 1946, wilayah ini diperintah oleh pemerintah Inggris. Namun, pada tahun 1946, wilayah tersebut menjadi negara merdeka dan diberi nama “Al-Mamlakat al-Urduniyyaat al-Hashimiyyah” (Kerajaan Hashemite Yordania).

    Yordania terlibat dalam empat perang dengan Israel antara tahun 1948 dan 1973, termasuk Perang Arab-Israel Pertama tahun 1948, Perang Enam Hari 1967, Perang Attrition 1967-1970, dan Perang Yom Kippur 1973.

    Namun, berkat upaya pemerintahan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, tercapai kesepakatan damai antara Yordania dan Israel pada tahun 1994. Sejak saat itu, ketegangan antara kedua negara mereda.

    Getty ImagesBendera Yordania

    Menurut situs web pemerintah Yordania, kisah bendera Yordania juga sangat menarik. Bendera ini terinspirasi dari bendera Pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman.

    Bendera Yordania memiliki tiga warna berbeda dan segitiga berwarna merah. Bendera ini juga memiliki bintang berujung tujuh.

    Setiap sudut bintang tersebut melambangkan tujuh ayat dalam Surah Al-Fatihah, surat pertama dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur’an. Bintang inilah yang membedakan bendera Yordania dari bendera Palestina.

    Segitiga merah pada bendera mewakili kekhalifahan Islam yang pernah memerintah Yordania sepanjang sejarah. Adapun tiga persegi panjang lainnya melambangkan tiga kekhalifahan tersebut.

    Persegi panjang berwarna hitam melambangkan Kekhalifahan Abbasiyah, putih melambangkan Kekhalifahan Umayyah, dan hijau melambangkan Kekhalifahan Fatimiyah.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Sebut Gagal, Iran Klaim Sukses Besar

    Israel Sebut Gagal, Iran Klaim Sukses Besar

    Jakarta

    Iran melancarkan serangan udara “Operation True Promise” terhadap Israel untuk membalas serangan terhadap konsulat mereka di Suriah awal bulan ini. Tel Aviv menyebut operasi Teheran itu berhasil digagalkan, namun Iran menegaskan serangan balasannya sukses besar.

    Seperti dilansir media lokal Iran, Press TV, Minggu (14/4/2024), Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam pernyataan pertama pada Sabtu (14/4) malam waktu setempat mengumumkan dilancarkannya serangan balasan terhadap Israel, yang disebutnya sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati”.

    “Dalam merespons berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan kematian martir sejumlah komandan dan penasihat militer negara kami di Suriah, Divisi Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal dan drone terhadap target-target tertentu di dalam wilayah pendudukan,” demikian bunyi pernyataan pertama yang dirilis Garda Revolusi Iran.

    Melalui pernyataan itu, dengan kata lain, Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    Komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran di Lebanon dan Suriah, Brigadir Jenderal Mohammed Reza Zahedi, dan wakilnya Brigadir Jenderal Hadi Haji Rahimi ikut tewas dalam serangan di Suriah tersebut.

    Dalam pernyataan kedua, Garda Revolusi Iran menyebut pembalasan dilaksanakan setelah organisasi internasional “bungkam dan mengabaikan” selama 10 hari sejak serangan terjadi di Suriah, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak mengecam atau menghukum Israel atas serangan mematikan itu — sesuai Pasal 7 Piagam PBB.

    Militer Israel: Serangan Iran Gagal, 99 Persen Proyektil Ditembak Jatuh

    “Serangan Iran telah digagalkan,” tegas juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP, Minggu (14/4).

    Lebih lanjut, Hagari menyatakan bahwa Iran meluncurkan 170 drone ke wilayah Israel, namun tidak ada satupun drone Teheran yang berhasil memasuki wilayah udara negara Yahudi tersebut. Ditegaskan Hagari bahwa seluruh drone Iran ditembak jatuh di luar perbatasan oleh Israel dan sekutu-sekutunya.

    Dia juga menyebut bahwa 30 rudal jelajah telah diluncurkan oleh militer Iran ke Israel, dan tidak ada satu pun yang berhasil memasuki wilayah udara Israel. Menurut Hagari, sebanyak 30 rudal jelajah di antaranya telah ditembak jatuh di luar perbatasan oleh Angkatan Udara Israel.

    Sedangkan dari total 120 rudal balistik yang diluncurkan Iran, menurut Hagari, sebagian besar telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow. Meskipun, lanjutnya, beberapa rudal balistik berhasil lolos dari pertahanan udara Israel dan menghantam Pangkalan Udara Nevatim di bagian selatan negara itu.

    Disebutkan oleh Hagari bahwa kerusakan ringan terjadi pada infrastruktur di Nevatim dan pangkalan udara itu tetap beroperasi seperti biasa. Ditambahkan oleh Hagari bahwa beberapa drone dan rudal diluncurkan dari wilayah Irak dan Yaman, dan tidak ada satu pun yang memasuki wilayah udara Israel.

    Tepis Israel, Iran Sebut Operation True Promise Sukses Melebihi Harapan

    Panglima Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, menyatakan bahwa serangan udara bernama “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” yang dilancarkan terhadap Israel telah mencapai “level kesuksesan yang melebihi harapan”. Operasi itu dimaksudkan membalas serangan Tel Aviv terhadap Konsulat Iran di Suriah.

    Seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Minggu (14/4/2024), pernyataan itu disampaikan oleh Salami saat berbicara kepada media pemerintah Iran, sembari mengakui bahwa informasi masih terus datang dari lapangan terkait operasi militer Iran yang melibatkan serangan langsung pertama kali terhadap Israel tersebut.

    “(Operasi Janji Sejati) Lebih sukses dari yang diharapkan,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Salami menyebut AS dan Prancis memberikan perlindungan udara bagi Israel di wilayah Irak, Yordania dan bahkan sebagian wilayah Suriah. Namun, menurut Salami, “puluhan” drone, rudal jelajah dan rudal balistik Iran berhasil menembus lapisan kemampuan pertahanan Israel.

    “Kami bisa melancarkan serangan yang jauh lebih besar, tapi kami membatasinya pada kemampuan yang digunakan rezim Zionis untuk menyerang Konsulat Iran dan membunuh komandan-komandan kami yang tercinta,” ujarnya.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, dalam pernyataan terpisah kepada televisi pemerintah menyebut pembalasan atas serangan mematikan Israel telah “mencapai semua tujuannya”.

    “Operasi Janji Sejati…berhasil dituntaskan sejak semalam hingga pagi hari ini dan telah mencapai semua tujuannya,” sebut Bagheri.

    Iran Klaim Pusat Intelijen-Pangkalan Udara Israel Hancur

    Dijelaskan oleh Bagheri bahwa serangan pembalasan Iran ini menargetkan “pusat intelijen” dan pangkalan udara Israel, yang menjadi lokasi jet tempur F-35 milik Tel Aviv lepas landas untuk menyerang Konsulat Teheran di Damaskus awal bulan ini.

    “Kedua pusat tersebut telah hancur dan rusak parah,” sebutnya, meskipun militer Israel menyatakan serangan Iran hanya memicu kerusakan ringan.

    “Kami melihat operasi ini telah selesai dan menurut kami, operasi ini telah berakhir,” tegas Bagheri.

    “Tidak niat untuk melanjutkan operasi ini,” ujarnya, sembari menyerukan Israel untuk menghindari tindakan lebih lanjut terhadap Iran, yang menurut Bagheri, akan memicu respons yang “jauh lebih besar”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel

    Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel

    Sejumlah pimpinan negara hingga perwakilannya buka suara mengenai rentetan serangan drone dan rudal dilakukan Iran terhadap Israel. Ada negara yang mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan Iran terhadap Israel, ada pula yang prihatin atas situasi Timur Tengah yang kian memanas.

    Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

    Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    Dirangkum detikcom, Minggu (14/4/2024), berikut pernyataan serta sikap negara-negara di dunia atas pecahnya perang Iran Vs Israel:

    Presiden Iran Ebrahim Raisi buka suara mengenai serangan udara yang diluncurkan Iran kepada Israel. Raisi mengatakan operasi yang dilancarkan terhadap Israel merupakan bentuk pertahanan diri yang sah.

    Raisi pun memuji IRGC sebagai “orang-orang pemberani” yang “memberikan pelajaran kepada rezim Zionis”.

    Dia menambahkan bahwa operasi tersebut “dalam kerangka hak pembelaan diri yang sah” sebagai tanggapan atas tindakan agresif Israel.

    Raisi juga mengatakan bahwa Iran selama enam bulan terakhir, dan juga dalam beberapa minggu terakhir, menggunakan segala cara untuk menunjukkan “dampak mengerikan” dari kelambanan Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

    “Kami merekomendasikan para pendukung rezim pendudukan untuk menghargai tindakan bertanggung jawab dan tepat yang dilakukan oleh Republik Islam dan menghentikan dukungan buta terhadap rezim agresor ini,” tambahnya.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan singkat setelah negaranya dihujani rentetan serangan drone dan rudal Iran. Netanyahu menegaskan Israel akan mampu “menang”.

    “Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang,” tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera.

    Netanyahu belum memberikan pernyataan resmi secara panjang terkait serangan Iran terhadap Israel.

    Namun, sebelum serangan Iran terjadi pada Minggu (14/4) dini hari, Netanyahu menyatakan negaranya siap menghadapi serangan dari Iran. Dia juga menegaskan bahwa “siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka”.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan, kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif,” tegasnya.

    “Negara Israel kuat. IDF (Angkatan Bersenjata Israel) kuat. Masyarakat juga kuat,” sebut Netanyahu.

    “Kami telah menetapkan prinsip yang jelas: Siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka. Kami akan mempertahankan diri kami terhadap ancaman apa pun dan akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad,” tegasnya lagi.

    China sempat menyampaikan seruan usai Iran serang Israel. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    3. Seruan China

    China menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi usai serangan Iran Terhadap Israel. China berharap para pihak terkait dapat menahan diri demi mengurangi ketegangan lanjutan.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), China menyerukan ‘pengendalian diri’ dalam menyikapi konflik usai serangan tersebut. China menyatakan pihaknya “sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi saat ini”, dan menambahkan bahwa pihaknya meminta “pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut”.

    China dikenal memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran, sementara AS dalam sepekan terakhir telah menyerukan China untuk mendesak Tehran atau Ibu Kota Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

    Namun, para pejabat AS secara pribadi mengatakan mereka tidak melihat bukti bahwa China telah memberikan tekanan terhadap Iran, menurut laporan Financial Times.

    4. AS Kutuk Serangan Iran, tapi Tak Dukung Jika Israel Serang Balik

    Presiden AS Joe Biden mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel. Biden menyatakan komitmen AS membantu Israel menghancurkan seluruh drone hingga rudal kiriman Iran.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), Biden mengatakan ia telah mengarahkan pesawat militer AS beserta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir.

    “Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” kata Biden.

    “Saya mengutuk keras serangan-serangan ini.” sambungnya.

    U.S. President Joe Biden meets with members of his national security team as seen in this White House handout image taken in the Situation Room at the White House, in Washington, U.S., April 13, 2024. The White House/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. PART OF THE PICTURE WAS OBSCURED BY SOURCE Foto: via REUTERS/THE WHITE HOUSE

    Joe Biden menyatakan kembali dukungan teguh negaranya untuk Israel setelah rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani sekutunya tersebut. Namun demikian, Biden menegaskan Washington tidak mendukung segala bentuk serangan balasan Israel terhadap Iran

    Seperti dilansir CNN dan Axios, penegasan itu disampaikan oleh Biden saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (13/4) waktu AS atau Minggu (14/4) waktu Israel, setelah serangan udara Iran menghujani wilayah Israel.

    Teheran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel itu merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus” — merujuk pada serangan Tel Aviv pada awal bulan ini.

    Iran juga menyebut serangannya terhadap Israel sebagai “pertahanan diri yang sah” berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Saat berbicara kepada Netanyahu via telepon, Biden “menegaskan kembali komitmen teguh Amerika” terhadap keamanan Israel.

    “Saya mengatakan kepadanya bahwa Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya — mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak bisa secara efektif mengancam keamanan Israel,” ujar Biden.

    Namun menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, Biden juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Selanjutnya adalah sikap negara Arab, Qatar hingga Mesir menyikapi perang Iran Vs Israel. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    5. Sikap Arab Saudi, Qatar hingga Mesir

    Arab Saudi turut memberi pernyataan sikap atas serangan udara Iran ke Israel. Arab Saudi prihatin melihat situasi ini.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun X resminya menyampaikan rasa keprihatinannya atas eskalasi kawasan Timur Tengah, Minggu (14/4/2024).

    “Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya serta mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang,” tulis Kemlu Arab Saudi.

    Saudi meminta semua pihak menahan diri demi keselamatan warga dari bahaya yang timbul akibat konflik antarnegara. Kemlu Saudi juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menjaga perdamaian.

    “Kemlu Saudi menegaskan kembali sikap Kerajaan Saudi, mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kawasan ini penting untuk perdamaian dan keamanan global, dan DK PBB harus bertindak untuk mencegah peningkatan krisis, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius,” tulis Kemlu Saudi.

    Qatar, salah satu negara Arab yang dekat dengan Iran, menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi terbaru ini. Dilansir CNN, Qatar menyerukan semua pihak untuk “menghentikan eskalasi, meredakan ketegangan, dan menahan diri secara maksimal.”

    Mesir, negara Arab di Afrika Utara yang berbatasan dengan Israel, menyatakan kondisi saat ini adalah hasil langsung dari yang sudah diperingatkan Mesir yakni akibat dari perang oleh Israel di Jalur Gaza.

    Pakistan, negara mayoritas Islam terbesar di dunia yang juga tetangga Iran, mengatakan serangan Iran ke Israel adalah konsekuensi gagalnya diplomasi.

    6. Inggris-Jerman-Prancis-Kanada Bela Israel

    Negara-negara di Eropa Barat plus negara di Amerika Utara membela Israel dan mengutuk Iran. Negara-negara tersebut, selain Amerika Serikat (AS) yang tentu saja membela Israel, adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan Kanada. Simak daftarnya sebagai berikut:

    Inggris
    Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengatakan akan melindungi keamanan Israel dan negara-negara tetangganya. Inggris mengupayakan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah untuk mencegah pertumpahan darah.

    “Saya mengutuk sekeras-kerasnya terhadap serangan sembrono rezim Iran terhadap Israel. Iran sekali lagi maksudnya untuk menuai kekacauan di halaman belakang rumahnya sendiri,” cuit Sunak di akun X-nya, Mingu (14/4/2024).

    “Inggris (UK) akan terus membela keamanan Israel dan semua sahabat regional kami, termasuk Yordania dan Irak,” cuit Sunak.

    PM Inggris Rishi Sunak Foto: site news

    Jerman
    Dilansir BBC, Jerman juga “mengutuk sekeras-kerasnya” serangan Iran terhadap Israel. Hal ini disampaikan oleh Kanselir Olaf Scholz lewat juru bicara.

    “Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan konflik regional. Jerman berada di sisi Israel,” kata juru bicara tersebut.

    Prancis

    Dilansir AFP, pernyataan disampaikan oleh Menteri Luar negeri Prancis, Stephane Sejourne.

    “Prancis menegaskan kembali ikatan terhadap keamanan Israel dan menjamin solidaritasnya,” cuit Sejourne di akun X-nya.

    Menurut Sejourne, aksi Iran telah membuat Timur Tengah menjadi tidak stabil. Prancis mengecam Iran yang menyerang Israel.

    “Prancis mengutuk keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel,” cuitnya.

    “Dengan memutuskan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran mengambil langkah baru dalam tindakan destabilisasi dan mengambil risiko peningkatan militer,” imbuhnya.

    Selanjutnya sikap Negara Kanada, Jepang hingga Rusia. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Kanada

    Dilansir CNN, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya mendukung Israel. Trudeau mengutuk aksi serangan Iran.

    “Kanada tegas mengutuk serangan udara Iran terhadap Israel,” kata Trudeau. “Kami mendukung Israel. Setelah mendukung serangan brutal Hamas pada 7 Oktober, aksi terbaru rezim Iran dapat mendestabilitasi kawasan dan membuat perdamaian semakin sulit,” kata Trudeau.

    “Kami mendukung hak mempertahankan diri Israel dan warganya dari serangan-serangan itu,” kata Trudeau.

    Canada’s Prime Minister Justin Trudeau Foto: REUTERS/Blair Gable Acquire Licensing Rights

    7. Jepang Nilai Serangan Iran ke Israel Perburuk Situasi Timur Tengah

    Jepang angkat bicara mengenai serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Israel. Jepang menilai serangan tersebut justru semakin memperburuk situasi di Timur Tengah.

    Jepang merupakan negara selanjutnya yang mengeluarkan pernyataan usai serangan balasan Iran terhadap Israel. Namun, Jepang mengatakan serangan Iran ‘semakin memperburuk’ situasi regional.

    “Serangan ini semakin memperburuk situasi Timur Tengah saat ini,” kata pernyataan menteri luar negeri Jepang seperti dilansir Al Jazeera.

    Jepang mengaku prihatin atas serangan tersebut. Jepang turut mengutuk keras serangan yang memicu eskalasi.

    “Kami sangat prihatin dan mengutuk keras eskalasi semacam ini,” tegasnya.

    8. Pernyataan Hamas soal Perang Iran Vs Israel

    Hamas mengatakan serangan Iran terhadap Israel adalah ‘hak alami’ atas kejahatan yang dilakukan Zionis.

    “Operasi militer yang dilakukan Iran terhadap entitas Zionis adalah hak alami dan merupakan respons terhadap kejahatan yang menargetkan konsulat di Damaskus,” kata kelompok Palestina dalam sebuah postingan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera.

    Hamas mengatakan pihaknya menegaskan “hak alami” negara-negara dan masyarakat di kawasan untuk membela diri “dalam menghadapi agresi Zionis”, dalam konteks ini mengacu pada Israel.

    “Kami menyerukan kepada negara Arab dan Islam kami, masyarakat bebas di dunia dan kekuatan perlawanan di kawasan untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap banjir Al-Aqsa,” tambah kelompok itu, mengacu pada serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel.

    9. Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Rusia prihatin atas eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Rusia lantas menyerukan agar seluruh pihak dapat menahan diri.

    “Kami sangat prihatin dengan eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut sebuah unggahan di Telegram oleh kantor berita Rusia TASS, seperti dilansir Al Jazeera.

    Rusia berharap ketegangan di Timur Tengah dapat diselesaikan antar-negara secara diplomatik.

    “Kami berharap masalah-masalah di Timur Tengah akan diselesaikan oleh negara-negara melalui cara-cara politik dan diplomatik,” tambah kementerian tersebut.

    10. RI Minta DK PBB Segera Bertindak

    Indonesia prihatin dengan konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri.

    “Indonesia sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri,” demikian keterangan Kemlu yang diunggah di akun Mofa Indonesia.

    Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak menurunkan ketegangan tersebut. Termasuk melakukan gencatan senjata Israel terhadap Palestina.

    “Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah, termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel,” ujarnya.

    Kemlu kembali menyerukan solusi dua negara. Menurutnya, solusi tersebut menjadi kunci stabilitas keamanan kawasan.

    “Penyelesaian masalah Palestina yang adil melalui Two-State Solution akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan Kawasan,” ucapnya.

  • PM Inggris Nyatakan Jet Tempurnya Menembak Jatuh Drone-drone Iran

    PM Inggris Nyatakan Jet Tempurnya Menembak Jatuh Drone-drone Iran

    London

    Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak, menyatakan jet-jet tempurnya telah berhasil menembak jatuh drone-drone Iran yang menyerang Israel. Sunak mengecam keras serangan Iran itu.

    Hal ini disampaikan Sunak kepada wartawan, dilansir BBC dan Reuters, Minggu (14/4/2024).

    “Saya dapat mengonfirmasi bahwa pesawat kami telah menembak jatuh sejumlah drone-drone penyerang milik Iran,” kata Sunak.

    Dia mengatakan, Tentara Kerajaan Inggris (RAF) telah mengerahkan sejumlah pesawat tempur ke kawasan itu untuk menambah kekuatan pesawat tempur yang sudah ada di lokasi. Sebagian jet tempur Inggris sudah ada di Timur Tengah untuk menjalankan misi melawan ISIS di Irak dan Suriah sejak periode-periode sebelumnya.

    Rishi Sunak (DW News)

    Inggris berpartisipasi dalam “upaya terkoordinasi internasional” untuk mencegat rudal dan drone yang ditembakkan Iran, katanya.

    “RAF mengirim pesawat tambahan ke wilayah tersebut,” tambahnya.

    Sunak mengatakan serangan Iran adalah “eskalasi yang berbahaya dan tidak perlu, dan saya sangat mengutuknya”.

    “Duta Besar Inggris, Prancis, dan Jerman untuk Teheran dipanggil ke Kementerian Luar Negeri menyusul sikap tidak bertanggung jawab dari beberapa pejabat negara-negara tersebut, terkait respons Iran terhadap tindakan rezim Zionis pada warga negara dan kepentingan negara kami,” demikian dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA, dilansir AFP dan Aljazeera.

    (dnu/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wilayah Udara Irak-Yordania-Lebanon Dibuka Lagi Usai Perang Iran-Israel

    Wilayah Udara Irak-Yordania-Lebanon Dibuka Lagi Usai Perang Iran-Israel

    Baghdad

    Irak, Yordania dan Lebanon kembali membuka wilayah udaranya beberapa jam setelah menghentikan seluruh lalu lintas udara ketika Iran melancarkan rentetan serangan udara terhadap Israel. Dengan dibukanya kembali wilayah udara ketiga negara itu, maka operasional penerbangan kembali dilakukan secara normal.

    Seperti dilansir AFP, Minggu (14/4/2024), otoritas penerbangan Irak mengumumkan “pembukaan kembali wilayah udara” pada Minggu (14/4) waktu setempat dan dilanjutkan kembali operasional penerbangan dari dan ke bandara di seluruh wilayah Irak.

    Otoritas Baghdad menegaskan tidak ada lagi “risiko keamanan terhadap pesawat sipil” di wilayahnya.

    Laporan media lokal Kurdi di Irak bagian utara sebelumnya menyebut drone-drone Iran mengudara di wilayah otonomi Kurdi saat serangan terhadap Israel berlangsung.

    Di Yordania, ketua komisi penerbangan sipil Haitham Misto menuturkan kepada saluran televisi resmi Al Mamlaka bahwa “situasi telah kembali normal”.

    “Wilayah udara Yordania telah dibuka kembali dan situasinya telah kembali normal,” ucap Misto dalam pernyataannya.

    CEO maskapai nasional Yordania, Royal Jordanian, Samer Majali, dalam pernyataan terpisah mengumumkan bahwa operasional penerbangan maskapai tersebut “telah dilanjutkan”, meskipun masih ada beberapa penundaan.

    Sementara itu, Menteri Transportasi Lebanon Ali Hamie menuturkan kepada AFP bahwa operasional penerbangan di negaranya juga kembali normal.

    “Kami telah melanjutkan penerbangan sejak pukul 07.00 pagi, dan kami memantau situasinya,” ujarnya.

    Bandara internasional di Beirut, sebut Hamie, “telah melanjutkan operasionalnya”.

    Sebelumnya, Israel mengumumkan pembukaan kembali wilayah udaranya yang ditutup selama tujuh jam sejak Minggu (14/4) dini hari, sekitar pukul 00.30 waktu setempat, saat Iran mulai melancarkan rentetan serangan drone dan rudal ke wilayahnya.

    Beberapa maskapai internasional menangguhkan atau mengalihkan penerbangan dalam beberapa hari terakhir untuk menghindari wilayah udara Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Jakarta

    Konfrontasi militer langsung antara Iran dan Israel memunculkan perhatian baru terhadap angkatan bersenjata Iran. Apa kemampuan mereka?

    Awal bulan ini, Israel menyerang sebuah gedung di kompleks diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh komandan senior dan personel militer Iran.

    Iran bertekad untuk membalas, dan melakukannya sekitar dua minggu kemudian, dengan memulai serangan udara luas terhadap Israel pada Sabtu (13/4) yang melibatkan ratusan drone dan rudal yang ditujukan pada sasaran di Israel dan wilayah yang dikuasainya. Berikut ini gambaran militer Iran dan kemampuannya seperti dikutip dari The New York Times.

    Perang serius melawan Iran

    Para pejabat Israel mengatakan bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan Iran dengan serangan balik, yang dapat memicu pembalasan lebih lanjut dari Iran dan mungkin meluas menjadi perang regional yang lebih luas. Bahkan ada kemungkinan konflik semacam itu akan berlarut-larut di Amerika Serikat (AS), meskipun pihak Washington telah menegaskan bahwa konflik tersebut tidak ada hubungannya dengan serangan di Damaskus.

    Para analis mengatakan bahwa musuh-musuh Iran, terutama AS dan Israel, telah menghindari serangan militer langsung terhadap Iran selama beberapa dekade, karena tidak ingin terlibat dengan aparat militer Teheran yang rumit. Sebaliknya, Israel dan Iran terlibat dalam perang bayangan yang panjang melalui serangan udara, laut, darat, dan dunia maya, dan Israel secara diam-diam menargetkan fasilitas militer dan nuklir di Iran serta membunuh para komandan dan ilmuwan.

    “Ada alasan mengapa Iran tidak terkena serangan,” kata Afshon Ostovar, seorang profesor urusan keamanan nasional di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut dan pakar militer Iran. “Bukannya musuh-musuh Iran takut terhadap Iran. Mereka menyadari bahwa perang apa pun melawan Iran adalah perang yang sangat serius.”

    Ancaman militer yang ditimbulkan Iran

    Angkatan bersenjata Iran termasuk yang terbesar di Timur Tengah, dengan setidaknya 580 ribu personel aktif dan sekitar 200 ribu personel cadangan terlatih yang terbagi di antara tentara tradisional dan Islamic Revolutionary Guards Corps (Garda Revolusi Islam), menurut penilaian tahunan tahun lalu oleh International Institute for Strategic Studies.

    Tentara dan Garda Revolusi masing-masing memiliki pasukan darat, udara, dan angkatan laut yang terpisah dan aktif, dengan Garda Revolusi bertanggung jawab atas keamanan perbatasan Iran. Staf Umum Angkatan Bersenjata mengoordinasikan cabang-cabang dan menetapkan strategi keseluruhan.

    Garda Revolusi juga mengoperasikan Pasukan Quds, sebuah unit elit yang bertugas mempersenjatai, melatih dan mendukung jaringan milisi proksi di seluruh Timur Tengah yang dikenal sebagai ‘poros perlawanan.’ Milisi tersebut antara lain Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, kelompok milisi di Suriah dan Irak, serta Hamas dan Palestinian Islamic Jihad di Gaza.

    Panglima angkatan bersenjata Iran adalah pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir atas semua keputusan besar. Meskipun milisi proksi tidak dihitung sebagai bagian dari angkatan bersenjata Iran, para analis mengatakan mereka dianggap sebagai kekuatan regional yang bersekutu, artinya siap berperang, bersenjata lengkap, dan loyal secara ideologis, sehingga dapat membantu Iran jika diserang.

    “Tingkat dukungan dan jenis sistem yang disediakan Iran untuk aktor non-negara benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal drone, rudal balistik, dan rudal jelajah,” kata Fabian Hinz, pakar militer Iran di Institut Internasional untuk International Institute for Strategic Studies di Berlin.”

    Mereka dapat dipandang sebagai bagian dari kemampuan militer Iran, khususnya Hizbullah, yang memiliki hubungan strategis paling dekat dengan Iran,” ujarnya.

    Selanjutnya: Jenis Senjata yang Dimiliki, dan Dari Mana Iran Mendapatkannya

  • Arkeolog Dunia Arab Dilarang Ganggu Kuburan Muslim

    Arkeolog Dunia Arab Dilarang Ganggu Kuburan Muslim

    Jakarta

    Timur Tengah adalah harta karun bagi para arkeolog. Mereka berkumpul di sana dari seluruh dunia untuk mempelajari artefak berharga, reruntuhan, dan fosil tulang kuno.

    Namun secara umum, penelitian terhenti ketika mencoba mempelajari kerangka manusia yang meninggal dalam 1.400 tahun terakhir.

    “Di Bahrain dilarang menyentuh jenazah orang yang dikuburkan berdasarkan agama Islam,” jelas Salman Almahari, kepala pelestarian warisan di Kementerian Kebudayaan dan Purbakala, otoritas yang bertanggung jawab atas penggalian di pulau tersebut, dikutip dari Al Fanar Media.

    “Setiap kali kami menggali situs Islam, kami berhenti jika menemukan kuburan. Tetapi pada kuburan zaman pra-Islam kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan,” katanya.

    Ia menyebutkan, para peneliti harus menghormati Muslim yang meninggal, sesuai dengan keyakinan agamanya. Sebaliknya, di Eropa, menggali tulang dari zaman kuno hingga sisa-sisa manusia yang baru berusia satu atau dua abad merupakan hal yang lumrah. Bahkan mantan raja Inggris pun tidak terkecuali.

    Namun perbedaan keyakinan berarti bahwa pengetahuan arkeologi tentang kehidupan di dunia Arab sejak berdirinya Islam tidak memiliki data penting dibandingkan dengan periode waktu yang sama di Barat.

    “Ini merupakan peluang yang hilang, namun hal ini juga dapat dimengerti,” kata Timothy Insoll, seorang profesor Arkeologi Afrika dan Islam di University of Manchester di Inggris.

    Dia mengatakan, larangan menggali kuburan umat Islam adalah kebijakan di sebagian besar dunia Islam, bukan hanya di Timur Tengah.

    Ia tidak mempermasalahkan pencabutan larangan tersebut karena menurutnya penting bagi akademisi untuk menghormati budaya di negara tempat mereka melakukan penelitian. Namun kebijakan tersebut telah mengubah pandangan para arkeolog mengenai sejarah terkini di wilayah tersebut.

    “Arkeologi di dunia Islam cenderung mengarah ke seni, yang berfungsi untuk memperkuat pandangan tentang hal-hal indah dan arsitektur daripada gambaran keseluruhan,” jelasnya.

    “Kami tidak tahu apa-apa tentang catatan penyakit. Kami mendapat gambaran tentang usia kematian dari batu nisan, tapi hanya orang kaya yang mampu membeli batu nisan,” tambahnya.

    Selain itu, para arkeolog di wilayah tersebut tidak mengetahui banyak tentang kematian anak, kematian gender, atau pola migrasi manusia karena studi tentang kuburan Muslim tidak diizinkan.

    Almahari ingin mengambil DNA dari tulang-tulang di Bahrain dan membandingkan hasilnya dengan orang-orang yang saat ini tinggal di sana untuk mendapatkan gambaran tentang migrasi di masa lalu.

    “Saya ingin tahu dari mana orang-orang tersebut berasal dan kapan mereka tiba di Bahrain. Saya berharap kita bisa melakukan ini,” katanya.

    Analisis DNA semacam itu tidak memerlukan seluruh kerangka untuk dibawa ke laboratorium. Hal ini dapat dilakukan dengan potongan-potongan yang terkelupas dari tulang. Namun, mengambil jenazah untuk mengambil sampel masih dipandang sebagai prosedur invasif.

    Sebelum memulai penelitian di situs arkeologi, para peneliti mencoba memeriksa apa yang ada di bawah permukaan, untuk meminimalkan kemungkinan tidak sengaja mengganggu kerangka yang terkubur secara agama Islam.

    Pemindaian bawah permukaan membantu dalam hal ini. Sinyal radar diarahkan ke permukaan tanah, dan benda-benda seperti sisa-sisa manusia memantulkan sinyal-sinyal ini kembali ke permukaan. Hasil akhirnya adalah peta bawah tanah, dan menunjukkan ke arah mana jenazah dikuburkan.

    “Ketika jenazah seorang muslim dimasukkan ke dalam kubur, maka jenazahnya harus menghadap ke arah Makkah,” jelas Almahari.

    Ada juga pengetahuan lainnya. Jika seseorang dikuburkan di samping harta karun, itu merupakan indikasi bahwa ia mungkin telah meninggal sebelum Islam menyebar.

    Kadang-kadang, para arkeolog secara tidak sengaja mengganggu kerangka yang kemudian diketahui adalah kerangka dari seorang Muslim. Peristiwa tersebut mungkin jarang terjadi, namun pendapat mengenai apa yang harus dilakukan dalam skenario seperti itu berbeda-beda.

    Hal ini tidak pernah terjadi pada Insoll, namun menurutnya kejujuran adalah kebijakan terbaik. “Saya akan melibatkan Imam dari masjid setempat dan meminta maaf. Saya tidak akan menutupinya. Saya akan mengakuinya,” ujarnya.

    Almahari, sebaliknya, menyarankan pendekatan yang lebih halus. Dia mengatakan dia akan menguburkan kembali jenazahnya dengan bermartabat dan membiarkannya tanpa memberitahu siapa pun, karena takut menimbulkan kemarahan masyarakat setempat. “Jika orang tahu kami yang menggali kuburan, mereka akan sangat marah,” katanya.

    Beberapa negara Arab tidak terlalu ketat dalam larangan mengganggu orang mati. Di Yordania misalnya, masih dilarang menggali kuburan Islam dengan sengaja, namun jika hal itu terjadi secara tidak sengaja maka arkeolog diperbolehkan mempelajari apa yang telah mereka gali.

    Hal ini pernah terjadi pada Peter Akkermans, seorang profesor Arkeologi Timur Dekat di University of Leiden di Belanda. “Itu terjadi. Tidak ada yang bisa memprediksinya,” katanya.

    “Anda diperbolehkan untuk mempelajarinya, namun Anda harus menguburnya kembali, biasanya dalam beberapa bulan,” jelas Akkermans.

    Sayangnya, periode penelitian yang relatif singkat ini berarti jumlah informasi yang dapat diambil Akkerman dari tulang yang digali secara tidak sengaja sangatlah terbatas.

    “Anda dapat mempelajari usia, jenis kelamin, dan penyakit, tetapi ini bukanlah penyelidikan yang terstruktur,” sebutnya.

    Dengan tidak adanya penelitian yang dirancang khusus untuk mempelajari pemakaman Islam, para arkeolog beralih ke teknik lain untuk mengisi kesenjangan pengetahuan.

    Misalnya, Almahari melihat benda-benda lain di sekitar kuburan, benda-benda yang dapat dia peroleh informasinya. Dalam salah satu contohnya, ia menggambarkan bagaimana sekelompok arkeolog di Bahrain menemukan potongan tanah liat saat melakukan penggalian di sebuah situs Islam.

    Tanah liat yang mereka temukan merupakan sisa-sisa turbah, sebuah perangkat yang sering digunakan dalam sembahyang. “Ini hanya digunakan oleh Muslim Syiah. Jadi menurut kami ini digunakan oleh orang-orang yang datang dari Irak,” kata Almahari.

    Selain tembikar, Almahari mengatakan bahwa prasasti makam, reruntuhan, dan literatur membantu memberikan gambaran tentang masa lalu kawasan tersebut.

    “Kami bisa mendapatkan sekitar 95% informasi yang kami perlukan dari temuan ini. Tapi kami masih memerlukan kerangka untuk analisis DNA untuk mendapatkan lima persen lainnya,” katanya.

    Kedengarannya memang seperti kesenjangan pengetahuan yang sangat besar, namun hal ini hanya bisa diisi dengan data genetik yang tersembunyi di dalam tulang-tulang kuburan Muslim.

    Para arkeolog ingin menghormati keinginan dan adat istiadat Islam, namun banyak juga yang menikmati kesempatan mengambil sampel tulang untuk lebih memahami pola migrasi manusia terkini di wilayah tersebut.

    (rns/afr)

  • Mengapa Semakin Banyak Non-Muslim yang Mengikuti Ramadan?

    Mengapa Semakin Banyak Non-Muslim yang Mengikuti Ramadan?

    Jakarta

    Ini mungkin terdengar aneh dikatakan oleh seorang muslim yang taat, tapi Kholoud Khardoum, seorang pria berusia 53 tahun yang tinggal di Irak, jelas-jelas mengatakan hal ini.

    “Tidak semua hal tentang Ramadan adalah soal agama,” kata seorang penulis yang tinggal di Baghdad ini. “Ramadan juga tentang suasana dan tradisi berkumpulnya orang-orang.”

    Kholoud mengatakan kepada DW bahwa Irak adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim, tetapi di daerah-daerah tempat komunitas-komunitas agama yang berbeda hidup bersama, maka orang akan sering menemukan non-muslim ikut serta dalam perayaan-perayaan di sekitar hari raya Ramadan.

    Khususnya “iftar”, yakni buka puasa yang terjadi saat matahari terbenam, yang sering dijadikan momen berkumpulnya teman dan keluarga untuk berbuka puasa.

    “Kadang-kadang umat Kristen membuat makanan penutup dan mengirimkannya kepada tetangga mereka yang beragama Islam,” kata Khardoum. “Kadang-kadang umat Muslim mengirim makanan. Atau mereka semua berpuasa bersama. Sungguh menyenangkan untuk berbagi hal-hal seperti ini,” katanya.

    Ada banyak cerita serupa di tempat lain di Timur Tengah. “Salah satu teman tertua dan terdekat saya adalah seorang muslim, jadi kami berbagi beberapa kebiasaan,” kata seorang perempuan Mesir, Um Amir.

    “Misalnya, saya akan berpuasa di siang hari di bulan Ramadan, lalu berbuka puasa bersama keluarganya,” ujar perempuan berusia 50 tahun, yang tinggal di Assiut, sebuah kota di selatan Kairo tersebut.

    Lebih banyak non-muslim ikut Ramadan di Barat?

    Mengingat ketiga perempuan ini tinggal di negara-negara mayoritas muslim, pengalaman mereka tidak akan mengejutkan bagi orang-orang yang tinggal di sana. Ini ibarat sama sulitnya bagi muslim untuk menghindari perayaan Natal di Eropa atau Amerika Utara.

    Namun, Ramadan juga secara bertahap menjadi hari libur yang terkenal di negara-negara mayoritas Kristen.

    Tahun lalu, London menjadi kota besar pertama di Eropa yang menghiasi jalan utama dengan lampu-lampu Ramadan. Tahun ini, Frankfurt am Main mengikuti jejak London dengan menjadi kota besar pertama di Jerman yang memasang lampu-lampu Ramadan.

    Di Austria, lebih dari 1.000 orang berkumpul untuk “buka puasa bersama” di negara bagian Carinthia. Ini adalah acara bagi semua masyarakat untuk berbuka puasa dan makan bersama, meskipun mereka bukan muslim dan tidak berpuasa.

    Penyelenggara mengatakan bahwa acara ini menarik lebih banyak orang setiap tahunnya. Seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta kepada surat kabar regional Kleine Zeitung, “Saya tidak menyangka akan ada begitu banyak non-muslim di sini.”

    Ramadan yang lebih dikenal sekarang “juga sangat berkaitan dengan peningkatan pengakuan politik dan kesetaraan bagi umat Islam di ruang publik,” ujar Farid Hafez, seorang peneliti senior di Bridge Initiative, sebuah proyek yang menyelidiki Islamofobia yang berbasis di Universitas Georgetown, Washington.

    Dampak komersial dari Ramadan juga membuat informasi tentang bulan suci umat Islam ini semakin berkembang. Rata-rata umat muslim membelanjakan lebih banyak uang selama Ramadan untuk berbagai hal, mulai dari hadiah dan pakaian hingga makanan dan bahkan mobil. Di Timur Tengah saja, pengeluaran selama Ramadan tahun 2023 mencapai lebih dari $60 miliar (Rp943 triliun).

    Dituduh melakukan perampasan budaya

    Teori lain yang dikemukakan oleh direktur Woolf Institute, Wagner, mengenai profil Ramadan berkisar pada bahasa dan perubahan generasi. “Begitu orang berbicara bahasa tanpa aksen, ada pergeseran dalam pemahaman bahwa sekarang mereka benar-benar menjadi bagian dari bahasa tersebut,” kata Wagner, ahli sosiolinguistik.

    “Dan di Inggris, kita melihat populasi muslim penutur asli bahasa Inggris, yang kini berusia 40-an dan 50-an, mulai mengisi posisi kepemimpinan dan berpengaruh.”

    Di Prancis, hal yang sama juga terjadi. Di sana, para peneliti mencatat bahwa generasi muslim Prancis merasa bahwa mereka dapat mempraktikkan agama secara lebih terbuka.

    “Melalui praktik [keagamaan] yang lebih terlihat, individu-individu muda Prancis mengklaim status mereka sebagai anggota masyarakat yang utuh,” kata Jamel El Hamri, seorang peneliti di Institute of Research and Study on Arab and Islamic Worlds di Prancis, kepada Le Monde pekan lalu. “Mereka merasa sebagai orang Prancis dan muslim.”

    Tentu saja, tidak semua orang senang. Sebagian umat muslim merasa kesal dengan komersialisasi Ramadan. Ulama konservatif berpendapat bahwa non-muslim tidak boleh ikut berpuasa, sementara kelompok sayap kanan Eropa meyakini bahwa praktik ini akan menyebabkan berakhirnya peradaban seperti yang mereka definisikan. Lalu, beberapa tokoh media sosial yang berpuasa selama Ramadan, memperlakukannya sebagai semacam tantangan kesehatan online, dan ini mendapat kecaman sebagai perampasan budaya.

    Namun, baik Hafez maupun Wagner tidak yakin bahwa pendapat-pendapat seperti ini akan mereduksi manfaat seseorang merasa nyaman dengan kepercayaan orang lain. (pkp/rs )

    Tonton juga Video: Tips Memilih Jodoh Islami yang Tepat dan Bahagia

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ledakan Ranjau Darat ISIS Tewaskan 19 Pemburu Jamur Truffle di Suriah

    Ledakan Ranjau Darat ISIS Tewaskan 19 Pemburu Jamur Truffle di Suriah

    Beirut

    Ledakan ranjau darat di Suriah memakan korban jiwa. Setidaknya 19 orang yang mencari jamur truffle di gurun utara Suriah tewas pada hari Sabtu setelah kendaraan mereka menabrak ranjau darat.

    Dilansir AFP, Minggu (17/3/2024), antara bulan Februari dan April setiap tahun, ratusan warga Suriah yang miskin mempertaruhkan hidup mereka untuk mencari truffle di gurun luas Suriah atau Badia, yang dikenal sebagai tempat persembunyian para jihadis dan juga dipenuhi ranjau.

    “19 warga sipil, termasuk 12 wanita tewas dan beberapa lainnya terluka ketika truk kecil yang mereka tumpangi menabrak ranjau di daerah di mana kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS) berada di provinsi Raqa,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

    Observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan truk tersebut membawa lebih dari 20 warga sipil yang sedang mencari truffle, sejenis jamur yang harganya mahal di negara yang dilanda perang selama 13 tahun dan krisis ekonomi yang parah.

    Beberapa minggu terakhir telah terjadi ledakan ranjau yang mematikan berulang kali ketika warga Suriah berburu truffle. Pihak berwenang telah sering memperingatkan terhadap praktik berisiko tinggi ini

    Menurut laporan Observatorium, awal bulan ini, orang-orang bersenjata yang diduga terkait dengan ISIS membunuh 18 orang, sebagian besar warga sipil, dalam serangan gurun terhadap sekelompok pemburu truffle.

    Bulan lalu, media pemerintah mengatakan ranjau darat yang ditinggalkan ISIS menewaskan 14 orang yang sedang mencari truffle di gurun Raqa.

    Mereka telah menyergap warga sipil serta pasukan pimpinan Kurdi, pasukan pemerintah Suriah dan pejuang pro-Iran, sementara juga melancarkan serangan di negara tetangga Irak.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini