Negara: Inggris

  • Manchester United Kalah Lawan Man City di Derby, Ini Jawaban Ruben Amorim

    Manchester United Kalah Lawan Man City di Derby, Ini Jawaban Ruben Amorim

    JAKARTA – Manchester United menuai hasil buruk di Manchester Derby. Menyambangi markas rival satu kota, Manchester City, dalam laga Premier League Inggris di Stadion Etihad, Minggu, 14 September 2025 malam WIB, MU kalah cukup telak 3-0. Manajer Ruben Amorim memberi jawaban meyakinkan soal strateginya meski membuat MU terpuruk.

    Pandit sepak bola yang juga eks pemain Liverpool Jamie Carragher memberi alasan mengapa Amorim sulit dipecat MU. Jawabannya, pesona Amorim saat menjawab dengan penuh keyakinan setiap pertanyaan media. Jawaban Amorim begitu tangkas sehingga menjadi pesona manajer asal Portugal itu.

    “Selain itu, dia memang tampan,” kata Carragher. Terdengar jawaban dengan sedikit bercanda memang. Namun benar adanya bila Amorim mampu menghadirkan pesona meski dirinya mendapat tekanan.

    Ya, Amorim sudah disebut-sebut bakal menjadi manajer yang paling cepat diberhentikan setelah hasil buruk MU di awal kompetisi. Kekalahan di Etihad dalam derby menambah catatan buruk Amorim selama menangani Red Devils. Musim ini, MU sudah kalah tiga kali di berbagai kompetisi.

    Ironisnya, MU merupakan tim elite yang absen di kompetisi Eropa. Ini seharusnya menjadikan pemain lebih bugar saat mengarungi kompetisi domestik. Kenyataannya, kualitas pemain MU memang sudah kategori medioker sehingga menyulitkan tim bersaing dengan tim-tim papan atas Premier League.

    Amorim pun hanya menang delapan kali sejak dirinya bergabung dengan MU menggantikan Erik ten Hag. Pencapaian buruk MU menjadikan strategi Amorim dipertanyakan. Sebelumnya, Amorim berkilah pemain masih butuh waktu menyesuaikan diri dengan strategi yang dimainkannya.

    Namun setelah memasuki musim baru, strategi Amorim dengan memainkan tiga bek masih belum memberi hasil memuaskan. Meski demikian, Amorim dengan sangat meyakinkan menjelaskan dirinya tidak akan mengubah strategi.

    “Saya bisa memahami dan saya menerima masukan itu [soal kemungkinan perubahan strategi]. Tetapi bukan berarti itu yang kemudian diterapkan di Manchester United,” ucap Amorim.

    “Banyak hal yang membuat strategi Anda tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tetapi saya tetap menerima masukan itu,” ujarnya.

    “Yang jelas saya tidak akan berubah. Saat saya ingin mengubah filosofi bermain, saya akan melakukannya. Bila tidak, berarti Anda harus mengganti pemain Anda. Saya tetap mempertahankan cara bermain saya sampai akhirnya semua berubah seperti yang saya inginkan,” kata Amorim lagi.

    Strategi Amorim Gagal

    Di pertandingan itu strategi Amorim gagal memberi hasil karena Man City lebih mendominasi. Apalagi The Citiyzens memiliki kedalaman skuad ketimbang MU.

    Alhasil, Man City sudah bisa unggul saat Phil Foden membobol gawang Altay Bayindir di menit 18. Sundulannya yang menyambut umpan silang Jeremy Doku membawa Man City unggul 1-0. Ini menjadi gol pertama Foden di musim ini.

    Hanya setelah gol Foden, Man City mengalami kesulitan menghadapi pertahanan MU. Tim asuhan Pep Guardiola pun mengakhiri babak pertama dengan keunggulan satu gol.

    Di babak kedua, penampilan Man City jauh lebih baik ketimbang MU yang jarang menguasai bola. Pertandingan baru  memasuki menit 53, striker Erling Haaland sudah memperbesar keunggulan Man City. Lagi-lagi, Doku yang berperan dengan memberi assist kepada penyerang timnas Norwegia ini.

    Haaland kemudian memantapkan keunggulan Man City setelah mencetak gol kedua di menit 68. Menerima bola dari Bernardo Silva, dirinya pun berhadapan satu lawan satu dengan Bayindir. Tanpa kesulitan dia menaklukkan kiper Turki ini yang mengubah skor menjadi 3-0.

    Keunggulan tiga gol itu bertahan hingga laga usai. Kemenangan tersebut menjadikan Man City melewati posisi MU di klasemen sementara. Kini, Man City menduduki peringkat delapan dengan poin delapan. Sedangkan MU kembali ke habitat di posisi bawah. Dengan mengantungi poin empat, MU berada di peringkat 14.

  • Makan Pakai Tangan Ternyata Baik untuk Pencernaan, Begini Penjelasan Dokter

    Makan Pakai Tangan Ternyata Baik untuk Pencernaan, Begini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Makan dengan tangan, tanpa alat makan, merupakan sebuah praktik yang berakar pada tradisi berabad-abad lintas budaya. Tetapi, dalam dunia kuliner modern cara makan ini kerap diabaikan.

    Ahli bedah NHS di Inggris, Dr Karan Rajan, menjelaskan kebiasaan sederhana ini dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan.

    Makan dengan tangan mendorong konsumsi yang lebih lambat dan penuh kesadaran, yang meningkatkan pencernaan dengan memungkinkan pengunyahan yang lebih baik dan merangsang enzim pencernaan. Hal ini juga memaparkan usus terhadap mikroba yang tidak berbahaya, memberikan semacam ‘latihan singkat’ bagi sistem kekebalan tubuh dan mendukung keseimbangan mikrobioma usus.

    Selain itu, menggunakan ujung jari membantu mengatur suhu makanan, meningkatkan keamanan, dan persepsi sensorik. Jauh dari tidak higienis saat tangan bersih, praktik tradisional ini meningkatkan kesejahteraan yang sesungguhnya dan bermanfaat untuk kesehatan usus dan makan dengan penuh kesadaran.

    Makan dengan Tangan Mampu Kurangi Kembung dan Meningkatkan Fungsi Usus

    Salah satu manfaat utama makan dengan tangan adalah efeknya pada makan dengan penuh kesadaran. Makan dengan tangan secara alami memperlambat proses konsumsi makanan.

    “Ketika Anda makan dengan jari, setiap gigitan menjadi tindakan yang disengaja. Anda merasakan teksturnya, mencium aromanya, dan terhubung secara visual dengan makanan,” terang Dr Rajan yang dikutip dari Times of India.

    “Keterlibatan sensorik ini membuat makan lebih lambat dan penuh kesadaran, yang berdampak langsung pada pencernaan,” sambungnya.

    Mengunyah secara menyeluruh meningkatkan produksi air liur, yang mengandung enzim penting untuk memecah karbohidrat. Enzim-enzim ini bersama dengan asam lambung, mempersiapkan usus untuk penyerapan nutrisi yang efisien.

    Selain itu, saat indera peraba, penglihatan, dan penciuman terlibat, otak akan mencatat rasa kenyang lebih cepat yang dapat mencegah makan berlebihan.

    Penelitian di bidang gastroenterologi menunjukkan makan lebih lambat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengurangi kembung. Hal ini menjadikan makan dengan tangan sebagai bantuan alami untuk kesehatan usus.

    Makan dengan tangan juga mendorong penyerapan lebih lambat, koneksi sensorik yang lebih dalam dengan makanan, dan pencernaan yang lebih efektif.

    Meningkatkan Kesehatan Usus

    Menurut Dr Rajan, makan dengan tangan menjadi salah satu latihan kecil untuk sistem imun usus. Saat dilakukan dengan tangan yang bersih, praktik ini memaparkan saluran pencernaan terhadap mikroba kecil yang tidak berbahaya dari makanan, tangan, dan lingkungan sekitar.

    Paparan mikroba yang terkendali ini membantu melatih sistem imun untuk membedakan antara patogen berbahaya dan bakteri tidak berbahaya, yang sangat penting menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Mikrobioma yang sehat berkaitan dengan peningkatan imunitas, pencernaan yang lebih baik, hingga peningkatan kesehatan mental karena hubungan usus dengan otak.

    Meningkatkan Keamanan saat Makan

    Dr Rajan menjelaskan sensorik ujung jari sangat berperan untuk mengukur suhu makanan. Kulit di ujung jari terbuat dari epitel skuamosa berkeratin, yang jauh lebih tahan panas daripada lapisan halus di dalam mulut.

    Dengan menyentuh makanan secara langsung dapat mengukur suhunya sebelum mengunyahnya, sehingga mengurangi risiko luka bakar atau rasa tidak nyaman.

    Meski begitu, tentu saja kebersihan tangan sebelum makan sangat penting. Pastikan sudah mencuci tangan dengan benar agar tidak memasukkan bakteri berbahaya saat makan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Australia Siapkan Rp 130 T untuk Galangan Kapal Nuklir

    Australia Siapkan Rp 130 T untuk Galangan Kapal Nuklir

    Jakarta

    Australia menggelontorkan dana awal 12 miliar dolar Australia (sekitar Rp130,8 triliun) untuk memperluas fasilitas di sebuah galangan kapal bernama Henderson di dekat Perth. Proyek ini merupakan bagian dari rencana 20 tahun menjadikan lokasi itu sebagai pusat perawatan armada kapal selam bertenaga nuklir di masa depan.

    Dana tersebut digelontorkan menyusul kesepakatan AUKUS pada 2021 antara Australia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris untuk memperoleh kapal selam nuklir. Berdasarkan pakta tersebut, AS dan Inggris akan memasok kapal selam serang bertenaga nuklir kepada Australia mulai dekade depan, sebagai respons atas meningkatnya pengaruh Cina di kawasan Indo-Pasifik.

    “Henderson kunci ambisi AUKUS Australia”

    Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Minggu (14/09), menyebut investasi besar ini akan digelontorkan selama 10 tahun di kompleks galangan dan perawatan kapal di Australia Barat.

    “Henderson adalah bagian penting dari cerita AUKUS. Karena itu, hal ini pasti disambut baik oleh AS maupun Inggris,” kata Marles dikutip Sky News. “Namun pada dasarnya ini tentang apa yang harus dilakukan Australia untuk menjawab momen strategisnya,” tambahnya.

    Kesepakatan AUKUS sendiri bernilai ratusan miliar dolar. Dalam skema itu, AS akan menjual sejumlah kapal selam nuklir kelas Virginia ke Australia, sementara Inggris dan Australia nantinya akan membangun kapal selam baru kelas AUKUS. Saat ini, Australia belum memiliki infrastruktur untuk merawat kapal selam bertenaga nuklir.

    Pemerintah Partai Buruh berhaluan tengah-kiri itu berencana memperkuat galangan Henderson dengan dok kering berkeamanan tinggi untuk perawatan kapal selam. Fasilitas itu juga akan digunakan untuk membangun kapal pendarat bagi angkatan darat dan fregat serbaguna baru bagi angkatan laut. Langkah ini diperkirakan bisa menopang sekitar 10 ribu lapangan kerja lokal.

    AS bisa manfaatkan fasilitas Henderson

    Marles menambahkan, AS nantinya juga bisa memanfaatkan fasilitas pertahanan di dekat Perth itu untuk mendukung pengiriman kapal selam AUKUS.

    “Fasilitas ini memang dibangun untuk menopang dan merawat kapal selam masa depan Australia, tapi jelas dibangun dalam konteks AUKUS. Saya perkirakan ke depan fasilitas ini juga bisa digunakan AS,” katanya kepada ABC.

    Sementara di AS, pemerintahan Presiden Donald Trump tengah melakukan peninjauan resmi atas pakta AUKUS.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Prihardani Tuah Purba

    (ita/ita)

  • Vokalis My Chemical Romance, Gerard Way Punya Proyek Musik Baru yang Siap Rilis Single Perdana

    Vokalis My Chemical Romance, Gerard Way Punya Proyek Musik Baru yang Siap Rilis Single Perdana

    JAKARTA – Di tengah jadwal tur dunia My Chemical Romance, “Long Live The Black Parade”, Gerard Way (vokal) dikabarkan bergabung ke dalam proyek musik baru yang diberi nama The Mock-Ups.

    Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Gauzy Records, label rekaman yang berbasis di Los Angeles, AS, lewat unggahan di akun Instagram resmi.

    Disebutkan, The Mock-Ups telah mempersiapkan sebuah single perdana yang siap diperkenalkan secara resmi ke publik.

    “The Mock-Ups: I Wanna Know Your Name. Segera hadir,” tulis Gauzy Records, mengutip keterangan unggahan, Minggu, 14 September.

    Di proyek musik ini, Gerard Way akan bertindak sebagai vokalis sekaligus pencabik bass. Sementara, personel lainnya meliputi Michael Schulz pada gitar, Kevin Bivona pada kibor, dan Jesse Bivona pada drum.

    Selain itu, single “I Wanna Know Your Name” juga melibatkan Aimee Interrupter untuk mengisi vokal latar dan Doug McKean sebagai teknisi.

    Namun begitu, tidak dijelaskan seperti apa proyek baru ini, dan apakah daftar artis yang terlibat bersama ini akan menjadi band permanen.

    Sebagai informasi, Gerard Way tengah disibukkan dengan tur dunia My Chemical Romance, yang mana tur stadion di Amerika Utara baru saja selesai pada 13 September.

    Untuk tahun 2026, My Chemical Romance dijadwalkan kembali tampil di Amerika Utara, yang kemudian berlanjut dengan perjalanan menyusuri Amerika Selatan, Asia, dan Inggris.

    Gerard Way cs juga dijadwalkan mengunjungi Jakarta. Mereka menjadi penampil utama untuk Hammersonic Festival yang digagas Ravel Entertainment dan akan dilangsungkan di NICE Jakarta pada 2 dan 3 Mei 2026.

  • Menham: Ruang demonstrasi di halaman DPR langkah perkuat demokrasi

    Menham: Ruang demonstrasi di halaman DPR langkah perkuat demokrasi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menjelaskan gagasan penyediaan ruang demonstrasi di halaman gedung DPR RI merupakan langkah strategis untuk memperkuat praktik demokrasi substantif.

    Pigai dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin, mengatakan demokrasi substantif yang ia maksud, yaitu ketika aspirasi masyarakat tersalurkan, ketertiban publik terjaga, dan simbol kedaulatan hadir di jantung parlemen.

    “Menyediakan ruang demonstrasi di halaman DPR adalah pilihan strategis yang perlu dipertimbangkan serius karena akan mempertemukan masyarakat dengan lembaga yang mewakili mereka,” ucapnya.

    Menham mengemukakan masyarakat berhak menyampaikan pendapat secara damai. Negara bukan hanya menghormati hak tersebut, melainkan juga berkewajiban memastikan ruang tersebut ada, salah satunya melalui gagasan penyediaan ruang demonstrasi itu.

    Menurut Pigai, usulan dimaksud sejalan dengan sikap Presiden Prabowo Subianto.

    Pada 31 Agustus 2025, ketika menyampaikan pernyataan terkait gelombang unjuk rasa, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat dijamin oleh Kovenan Internasional PBB tentang Hak Sipil dan Politik serta Undang-Undang HAM.

    Bagi Pigai, pernyataan Presiden itu menunjukkan pemerintah konsisten dengan komitmen HAM internasional maupun nasional.

    Di samping itu, hak menyampaikan pendapat juga dijamin oleh Pasal 28E Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

    Namun, ia mengatakan praktik demokrasi di Indonesia kerap menimbulkan gesekan, terutama karena lokasi unjuk rasa sering berada di jalan utama yang menyebabkan kemacetan dan potensi benturan.

    Oleh karenanya, Pigai meyakini dengan menyediakan ruang demonstrasi di halaman gedung DPR RI, negara bisa menjawab dilema tersebut. Dengan begitu, hak masyarakat dijamin dan ketertiban umum tetap terjaga.

    Menurut Pigai, setidaknya terdapat delapan alasan pentingnya ruang demonstrasi itu penting, antara lain, sebagai simbolisme demokrasi autentik, kedekatan dengan target aspirasi, mengurangi beban lalu lintas, keamanan dan ketertiban, budaya dialog langsung, menghapus stigma negatif demonstrasi, efisiensi logistik, dan preseden bagi daerah.

    Ia menyebut ruang demonstrasi sudah dipraktikkan di beberapa negara, di antaranya Jerman menyediakan alun-alun publik di Berlin untuk aksi besar dengan pemberitahuan resmi dan Inggris mengatur demonstrasi di Parliament Square dengan izin khusus.

    Singapura, kata dia, menyediakan ruang demonstrasi di Speakers’ Corner Hong Lim Park, sedangkan di Amerika Serikat terdapat free speech zones dalam acara politik besar.

    Sementara itu, Korea Selatan, masih menurut Pigai, melarang aksi di dekat istana, parlemen, dan pengadilan, tetapi memfasilitasi aksi besar di ruang publik ikonik seperti Gwanghwamun Square.

    “Gagasan semacam ruang demonstrasi ini juga sebenarnya sudah pernah diusulkan oleh DPR-RI dalam Rencana Strategis DPR 2015–2019 dengan menyebut pembangunan ‘alun-alun demokrasi’,” katanya.

    Alun-alun demokrasi itu diusulkan dibangun di sisi kiri kompleks DPR, menempati area Taman Rusa, lapangan futsal, dan parkir. Rencana tersebut didesain untuk menampung lebih kurang 10.000 orang dengan fasilitas panggung orasi permanen, pengeras suara, jalur evakuasi, dan akses aman.

    “Peresmian simbolis pernah dilakukan pada 21 Mei 2015, tetapi proyek ini tidak berlanjut,” ucapnya.

    Selain itu, sambung Pigai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 membangun Taman Aspirasi di Plaza Barat Laut Monas, seluas lebih kurang 1.000 meter persegi dengan fasilitas taman terbuka, mural, dan ruang ekspresi publik.

    “Namun, ruang ini lebih bersifat simbolik dan tidak difungsikan sebagai lokasi demonstrasi resmi yang diakui hukum,” tuturnya.

    Ia mengatakan pengalaman internasional memberi pelajaran penting, Singapura dengan Speakers’ Corner-nya kerap dikritik karena ruang demonstrasi justru berubah menjadi instrumen pembatasan.

    Sebaliknya, Jerman dan Korea Selatan menunjukkan ruang aspirasi di jantung kota memperkuat demokrasi tanpa menutup kemungkinan aksi di tempat lain.

    Oleh karena itu, kata Pigai, usulan ruang demokrasi di halaman DPR perlu dipandang sebagai penambahan ruang resmi yang representatif, aman, dan simbolis, alih-alih dimaknai sebagai upaya membatasi demonstrasi hanya di sana.

    Menurut Pigai, dengan cara itu, Indonesia bisa menghindari jebakan regulasi yang mengekang kebebasan dan justru memperluas fasilitasi demokrasi dalam bentuk paling substantif.

    Menteri HAM lanjut mengatakan usulan halaman DPR sebagai ruang demonstrasi merupakan kesempatan kedua untuk mewujudkan gagasan yang sudah lama tertunda.

    “Dulu, DPR pernah menuliskannya dalam renstra, Pemprov DKI pernah membangunnya di Monas. Kini, dengan momentum politik yang tepat, kita bisa memastikan ruang demokrasi itu benar-benar hadir, bukan sekadar wacana,” jelas Natalius Pigai.

    Usulan menyediakan pusat masyarakat menyampaikan aspirasi di halaman gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pertama kali disampaikan Natalius Pigai di sela-sela peninjauan Kantor Wilayah Kementerian HAM di Denpasar, Bali, Jumat (12/9).

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Studi Harvard Sebut RI Nomor 1 Dunia, Amerika Kalah

    Studi Harvard Sebut RI Nomor 1 Dunia, Amerika Kalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berhasil menjadi peringkat pertama sebagai negara dengan tingkat kesejahteraan psikologis atau “flourishing” tertinggi di dunia.

    Pencapaian ini terungkap dalam studi terbaru Universitas Harvard yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah Nature Mental Health.

    Penelitian tersebut melibatkan survei besar bertajuk Global Flourishing Study dengan partisipasi lebih dari 203.000 responden dari 22 negara.

    Aspek yang diteliti mencakup kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, hingga spiritualitas.

    Hasilnya, orang-orang yang tinggal di Indonesia adalah yang paling berkembang, diikuti oleh Israel, Filipina, dan Meksiko.

    Sebaliknya, Amerika Serikat (AS) menduduki peringkat ke-12 dalam daftar, sedangkan Inggris menduduki peringkat ke-20 dari 22 negara.

    Menurut para peneliti, temuan ini menyoroti pepatah lama bahwa uang bukanlah segalanya. Peneliti menjelaskan bahwa kesejahteraan bukan hanya soal kekayaan atau kesehatan fisik semata.

    “Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail, Jumat (12/9/2025).

    “Banyak negara maju memang mencatat skor tinggi dalam hal keamanan finansial, tetapi justru rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial,” sambungnya.

    Para peserta disurvei dalam tujuh variabel, serta data demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, agama, dan riwayat pribadi.

    Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat teratas, dengan skor perkembangan sebesar 8,3. Diikuti oleh Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55).

    Meskipun Indonesia bukanlah negara terkaya, Indonesia menempati peringkat tinggi dalam ukuran hubungan dan karakter pro-sosial, yang mendorong hubungan sosial dan komunitas.

    Di sisi lain, Jepang ditemukan sebagai negara yang masyarakatnya paling tidak berkembang, dengan skor 5,89. Diikuti oleh Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87) dan Spanyol (6,9).

    Jepang yang notabene lebih kaya dan orang-orangnya hidup lebih lama, namun responden di sana paling kecil kemungkinannya untuk menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan yang menanyakan apakah mereka memiliki teman dekat.

    Indonesia dinilai unggul dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial, dua faktor penting yang menciptakan keterhubungan dan komunitas yang kuat.

    Temuan ini menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak melulu ditentukan oleh faktor ekonomi semata. Peneliti juga menemukan bahwa tingkat kesejahteraan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

    Temuan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa negara dengan penghasilan rendah hingga menengah, seperti Indonesia, justru bisa menunjukkan performa tinggi dalam indikator kesejahteraan menyeluruh.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Vs Obesitas, ‘Double Burden’ di Tengah Masalah Gizi Anak

    Indonesia Vs Obesitas, ‘Double Burden’ di Tengah Masalah Gizi Anak

    Jakarta

    Obesitas pada anak kini jadi sorotan serius dunia. Laporan terbaru UNICEF menyebutkan sedikitnya satu dari sepuluh anak di dunia mengalami obesitas. Kondisi ini tak hanya dipicu minimnya edukasi gizi di keluarga, tetapi juga gempuran makanan dengan pemrosesan ultra atau Ultra Processed Food (UPF) yang semakin mudah diakses dan kerap lebih murah dibanding buah serta sayur.

    Fenomena ini nyata terjadi di Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan, Indonesia menghadapi situasi yang disebut double burden. Artinya, anak-anak tak hanya berisiko mengalami kekurangan gizi hingga stunting, tetapi juga obesitas. Bahkan, di kota besar, prevalensi obesitas anak tercatat lebih tinggi.

    “Kita (Indonesia) menghadapi double burden, disatu sisi kita kekurangan gizi yang menyebabkan terjadinya stunting, di sisi lain, anak-anak itu ternyata obesitas,” tuturnya saat ditemui di ASEAN Car Free Day, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/9/2025).

    Definisi Obesitas pada Anak

    Obesitas pada anak bukan sekadar masalah badan gemuk, melainkan kondisi saat lemak tubuh menumpuk secara berlebihan sehingga bisa mengganggu kesehatan. Cara menentukannya pun berbeda dengan orang dewasa. Jika pada orang dewasa cukup dengan menggunakan angka Indeks Massa Tubuh (IMT), pada anak lebih spesifik ukurannya, yaitu dengan menggunakan grafik pertumbuhan yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak usia 5-19 tahun dikategorikan obesitas bila nilai IMT-nya berada di atas persentil 97 dibanding anak seusianya. Singkatnya, jika berat badan dan tinggi badan seorang anak jauh melampaui sebagian besar teman sebayanya, ada kemungkinan ia sudah masuk kategori obesitas.

    Wamenkes Dante Saksono Harbuwono bicara soal obesitas pada anak. Foto: detikhealth/Nafilah Sri Sagita

    Belajar dari Negara Lain

    Beberapa negara telah berhasil menurunkan angka obesitas anak melalui kebijakan yang tegas. Meksiko misalnya, sejak 2014 memberlakukan pajak 10 persen untuk minuman manis. Jurnal BMC Public Health, mencatat bahwa kebijakan ini menurunkan konsumsi minuman berpemanis hingga 7,6 persen hanya dalam dua tahun.

    Inggris memiliki kebijakan Universal Infant Free School Meal yaitu makan siang gratis untuk anak usia empat sampai tujuh tahun di sekolah dasar sejak tahun 2014. Menu yang disajikan di sekolah mengandung gizi seimbang dan membatasi asupan kalori yang tinggi. Inggris juga menerapkan kebijakan lain di tahun 2018 yaitu Soft Drinks Industry Levy. Alih-alih hanya mengurangi konsumsi, kebijakan ini mendorong produsen untuk reformulasi produk minuman agar kadar gulanya lebih rendah. Hasilnya kadar gula pada minuman ringan berkurang rata-rata 29 persen hanya dalam tiga tahun.

    Chile mengambil langkah lebih progresif dengan mewajibkan label peringatan hitam di depan kemasan untuk produk tinggi gula, garam, dan lemak. Studi ilmiah yang terangkum pada Jurnal Nutrients 2025 menunjukkan kebijakan ini efektif menurunkan konsumsi minuman berpemanis pada anak sebesar 23,7 persen dalam 18 bulan pertama, ditambah lagi larangan iklan junk food di jam tayang anak yang semakin membatasi paparan.

    Singapura juga menjadi contoh menarik dengan program “Healthier Choice Symbol” yang memberi tanda khusus pada produk lebih sehat dan memberi Nutri-grade Label untuk minuman manis. Pemerintah Negeri Singa bahkan melarang semua iklan minuman berpemanis sejak tahun 2020. Pemerintah Singapura juga aktif dalam memberikan edukasi ke sekolah tentang gaya hidup sehat. Keterlibatan komunitas, sekolah, orang tua pada program yang dijalankan pemerintah Singapura menjadi salah satu faktor penting tercapainya tujuan program. Menurut laporan Ministry of Health (MoH) Singapura tahun 2022, kebijakan ini berhasil menahan laju peningkatan obesitas anak.

    Korea Selatan juga menunjukkan langkah strategis. Negara ini melarang iklan junk food di jam tayang anak sejak tahun 2010 dan memperkenalkan konsep Green Food Zones, yaitu area 200 meter di sekitar sekolah, di mana penjualan makanan tinggi gula, garam, dan lemak dilarang.

    Jepang menempuh jalur berbeda melalui pendidikan gizi nasional atau Shokuiku sejak 2005. Setiap sekolah dasar dan menengah wajib menyediakan menu sehat untuk makan siang yang mengikuti standar gizi nasional.

    Upaya Indonesia Mengatasi Obesitas Anak

    Indonesia sebenarnya tidak tinggal diam. Sejumlah program telah digulirkan, meskipun fokus besar pemerintah masih tertuju pada stunting. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mengajak masyarakat untuk lebih aktif bergerak, rutin mengkonsumsi buah dan sayur, serta melakukan pemeriksaan kesehatan. Di sekolah, Program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) menjadi wadah integrasi edukasi gizi, olahraga, dan pemeriksaan kesehatan anak. Selain itu, pedoman gizi seimbang merupakan program edukasi gizi di sekolah, posyandu, dan fasilitas kesehatan melalui konsep “Isi Piringku” diperkenalkan sebagai pengganti 4 Sehat 5 Sempurna.

    KEMENKES juga meresmikan “Kantin Sehat” sekolah agar anak-anak tidak terbiasa mengkonsumsi jajanan tinggi gula, garam, dan lemak. Lebih jauh, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2021-2025 bahkan secara eksplisit memasukkan target penurunan prevalensi obesitas anak yang berfokus pada perbaikan pola konsumsi, peningkatan aktivitas fisik, dan pembatasan pemasaran pangan tidak sehat untuk anak.

    Namun, data riset terbaru menunjukkan prevalensi obesitas anak di Indonesia belum mengalami penurunan signifikan, sehingga implementasi kebijakan ini dinilai belum sekuat negara lain.

    Apa yang Bisa Dipelajari dari Negara Lain?

    Pengalaman negara lain menunjukkan bahwa kombinasi regulasi tegas dan edukasi gizi sejak dini adalah kunci. Indonesia bisa mencontoh Meksiko dan Inggris yang berhasil menekan konsumsi gula dengan pajak minuman berpemanis.
    Dante menyinggung rencana penerapan regulasi sugar tax pada makanan dan minuman manis di Indonesia sedang dibahas dan segera diproses.

    “Nanti kita sedang membuat regulasi, untuk melakukan sugar tax pada makanan. Sugar tax pada makanan ini akan memberlakukan pajak kepada sejumlah tertentu gula yang ada. Tapi masih dalam pembahasan, masih dalam proses, nanti akan kita wujudkan kalo sudah diselesaikan,” pungkasnya.

    Pengalaman negara juga Chile membuktikan bahwa label gizi yang jelas di depan kemasan sangat membantu orang tua dalam memilih makanan yang lebih sehat. Di Indonesia, saat ini label gula, garam, lemak (GGL) berada di belakang kemasan, kecil, dan sulit dipahami. Agar lebih sederhana dan tegas, diperlukan adanya front of pack label. Front of pack label adalah informasi sederhana dari nutrisi makanan yang ada di depan kemasan.

    Dari Korea Selatan, Indonesia bisa belajar pentingnya pembatasan iklan dan penjualan junk food di sekitar sekolah. Sementara Jepang memberi teladan lewat program makan siang sekolah yang konsisten menanamkan kebiasaan makan sehat sejak kecil. Saat ini Indonesia sudah ada program Kantin Sehat dan Makan Bergizi Gratis (MBG), hanya tinggal meningkatkan monitoring pelaksanaannya lebih baik lagi.

    Singapura memperlihatkan bagaimana kampanye nasional yang terintegrasi, melibatkan sekolah, industri, hingga masyarakat, mampu mengubah perilaku konsumsi secara bertahap. Jika Indonesia mampu menggabungkan regulasi ketat dengan edukasi dan pengawasan di sekolah, peluang menekan angka obesitas anak akan jauh lebih besar.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video Wamenkes: Anak Gemuk Belum Berarti Sehat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Warga Malaysia Ingin Gabung ke RI, Kibarkan Bendera Merah Putih

    Warga Malaysia Ingin Gabung ke RI, Kibarkan Bendera Merah Putih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang bertetangga. Sekitar delapan dekade lalu, kedua bangsa serumpun Melayu ini hampir dipersatukan di bawah satu pemerintahan bernama Negara Indonesia Raya.

    Namun, rencana besar itu akhirnya gagal terwujud, meski kala itu warga Malaysia sudah sempat mengibarkan bendera Merah Putih.

    Cerita bermula pada 12 Agustus 1945 ketika 3 tokoh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ketiga tokoh itu adalah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat, dipanggil ke Dalat, Vietnam, untuk bertemu Marsekal Terauchi.

    Pemimpin militer Jepang di Asia Tenggara itu menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

    Dalam perjalanan pulang, rombongan Soekarno singgah di Singapura dan melanjutkan ke Taiping, Perak, guna bertemu tokoh nasionalis Melayu Ibrahim Yaacob dan Burhanuddin Al-Helmy. Keduanya adalah pemimpin Kesatuan Melayu Muda (KMM) dan Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS) yang berjuang membebaskan Malaya dari Inggris.

    Pertemuan tersebut melahirkan gagasan Negara Indonesia Raya, yang mencakup Indonesia, Malaya, Singapura, Brunei, dan Kalimantan Utara. Menurut peneliti Graham Brown dalam risetnya tahun 2005, ide ini lahir dari kolaborasi tokoh lokal dengan Jepang.

    Dalam kesempatan itu, Soekarno mengatakan: “Mari kita ciptakan satu tanah air bagi mereka yang berdarah Indonesia.”

    Ibrahim Yaacob pun menjawab: “Kami orang Melayu akan setia menciptakan tanah air dengan menyatukan Malaya dengan Indonesia yang merdeka.”

    Namun, rencana penyatuan itu tidak mendapat persetujuan penuh. Sejarawan Boon Kheng Cheah menulis dalam Red Star Over Malaya (1983), ada kemungkinan Mohammad Hatta dan tokoh lain menolak ide persatuan tersebut.

    Tak lama berselang, Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Situasi itu mendorong golongan muda di Jakarta mendesak proklamasi kemerdekaan segera dilakukan. Setelah drama Rengasdengklok, Indonesia akhirnya merdeka pada 17 Agustus 1945, lebih cepat dari rencana Jepang.

    Sejak saat itu, gagasan Indonesia Raya pun kandas. Ibrahim Yaacob harus mengubah arah perjuangannya, sementara Malaysia baru meraih kemerdekaan 12 tahun kemudian, tepatnya pada 31 Agustus 1957.

    Catatan:

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Berlangsung Panas, Ini Isi Tuntutan 2 Kelompok Pendemo di London

    Berlangsung Panas, Ini Isi Tuntutan 2 Kelompok Pendemo di London

    London

    Demonstrasi di pusat London, Inggris, berlangsung panas hingga membuat 26 orang polisi luka dan 25 orang pendemo ditangkap. Demo tersebut dilakukan dua kelompok dengan tuntutan yang berbeda.

    Dilansir BBC, CNN dan Reuters, Minggu (14/9/2025), bentrokan sempat terjadi antara pendemo dengan polisi selama protes anti-imigrasi yang dilakukan kelompok sayap kanan di London pada Sabtu (13/9). Demo kelompok sayap kanan itu disebut diikuti lebih dari 110.000 orang.

    Demo bertajuk ‘Unite the Kingdom’ itu diorganisir oleh aktivis politik sayap kanan, Tommy Robinson. Layanan Kepolisian Metropolitan London mengatakan serangan yang dilaporkan terjadi setelah para demonstran di pawai Unite the Kingdom menerobos ‘area steril’ yang dibuat untuk memisahkan kelompok itu dan demonstran dari kelompok lain.

    “Para petugas harus turun tangan di beberapa lokasi untuk menghentikan pengunjuk rasa Unite the Kingdom yang mencoba mengakses area steril, menerobos garis polisi, atau mendekati kelompok-kelompok oposisi. Sejumlah petugas telah diserang,” tulis Kepolisian Metropolitan London.

    Layanan tersebut mengatakan ada 26 petugas terluka dalam bentrokan tersebut. Selain itu, ada 25 orang yang ditangkap.

    Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan, Matt Twist, mengutuk serangan itu dan menyebutnya sama sekali tidak dapat diterima. Wali Kota London Sadiq Khan juga mengatakan ‘kekerasan dan serangan terhadap petugas polisi sama sekali tidak dapat diterima’.

    Demonsrasi kelompok sayap kanan tersebut merupakan puncak dari musim panas yang menegangkan di Inggris, termasuk protes yang digelar di luar hotel-hotel yang menampung para migran. Para demonstran dari kelompok sayap kanan membawa bendera Union Jack dan bendera Salib St George merah-putih milik Inggris, bendera Amerika dan Israel serta mengenakan topi ‘Make America Great Again’ atau MAGA milik Presiden AS Donald Trump.

    Mereka meneriakkan slogan-slogan yang mengkritik Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan membawa plakat, termasuk beberapa yang bertuliskan ‘pulangkan mereka’. Beberapa pendemo juga membawa anak.

    “Hari ini adalah percikan revolusi budaya di Britania Raya, inilah momen kita,” ujar Robinson dalam pidatonya kepada para pendukung, seraya mengatakan bahwa mereka telah menunjukkan ‘gelombang patriotisme yang dahsyat’.

    Miliarder AS Elon Musk, yang menyampaikan pidato lewat video, menyatakan dirinya mendukung Robinson dan tokoh-tokoh sayap kanan lainnya. Dia juga menyerukan pergantian pemerintahan di Inggris. Dia mengatakan publik Inggris takut untuk menggunakan kebebasan berbicara mereka.

    Robinson, yang nama aslinya Stephen Yaxley-Lennon, menggambarkan dirinya sebagai jurnalis yang mengungkap kesalahan negara. Partai politik anti-imigran terbesar di Inggris, Reform UK, yang telah menduduki puncak jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir diketahui menjaga jarak dari Robinson yang telah beberapa kali dihukum karena tindak pidana.

    Diketahui, Robinson yang merupakan sosok anti-imigrasi dibebaskan dari penjara awal tahun ini. Dia dipenjara karena menghina pengadilan dengan mengulangi tuduhan palsu tentang seorang pengungsi Suriah.

    “Kami ingin negara kami kembali, kami ingin kebebasan berbicara kami kembali ke jalurnya. Mereka harus menghentikan migrasi ilegal ke negara ini. Kami percaya pada Tommy,” ujar salah satu pendemo, Sandra Mitchell.

    Komandan Clair Haynes dari Kepolisian Metropolitan London mengatakan sebagian warga Muslim London mungkin memiliki ‘kekhawatiran khusus’ tentang demo Unite the Kingdom ‘mengingat retorika anti-Muslim dan insiden nyanyian ofensif oleh minoritas pada pawai sebelumnya’. Namun, katanya, polisi menjamin London aman bagi siapapun.

    “Ada beberapa saran agar warga Muslim London mengubah perilaku mereka Sabtu ini, termasuk tidak datang ke kota. Itu bukan saran kami. Semua orang seharusnya merasa aman bepergian ke dan sekitar London,” ujarnya dalam pernyataan yang dirilis kepolisian.

    Demo dari Kelompok Lain

    Kerumunan dalam jumlah besar lainnya juga berkumpul untuk melakukan protes balasan. Para politisi, termasuk John McDonnell dan Diane Abbott dari kubu sayap kiri, menyampaikan pidato dalam demonstrasi yang diperkirakan diikuti 5.000 orang itu.

    Para pengunjuk rasa meneriakkan frasa-frasa seperti ‘tak ada keadilan, tak ada perdamaian, tak ada fasis di jalanan kita’ dan ‘inilah gambaran masyarakat’. Orang-orang telah datang dari berbagai wilayah untuk menghadiri demo menentang kelompok sayap kanan tersebut.

    Seorang peserta demonstrasi mengatakan mereka khawatir tentang ‘narasi kebencian yang disebarkan oleh pihak lain’. Sementara yang lain menambahkan bahwa mereka datang untuk menunjukkan bahwa ‘London bukanlah kota fasis’.

    Polisi menyatakan telah mengerahkan lebih dari 1.600 petugas di seluruh London saat demonstrasi terjadi. Termasuk, ada 500 petugas tambahan yang didatangkan dari kepolisian lain.

    Selain mengawasi dua demonstrasi tersebut, kepolisian London juga disibukkan dengan pertandingan sepak bola dan konser-konser besar. Imigrasi telah menjadi isu politik dominan di Inggris, mengalahkan kekhawatiran atas ekonomi yang terpuruk, karena negara tersebut menghadapi rekor jumlah klaim suaka. Lebih dari 28.000 migran telah tiba dengan perahu-perahu kecil melintasi Selat Inggris sepanjang tahun ini.

    Bendera merah putih Inggris telah berkibar di sepanjang jalan dan dicat di jalanan. Para pendukung menyebutnya sebagai kampanye spontan untuk kebanggaan nasional, tetapi para pegiat anti-rasisme melihat pesan permusuhan terhadap orang asing.

    Halaman 2 dari 5

    (haf/imk)

  • Ada Tetangga RI, Ini 10 Negara Tolak Resolusi PBB Bentuk Negara Palestina

    Ada Tetangga RI, Ini 10 Negara Tolak Resolusi PBB Bentuk Negara Palestina

    New York

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menggelar voting yang hasilnya menyepakati resolusi mendukung terbentuknya negara Palestina merdeka. Sebanyak 142 negara mendukung resolusi itu, 10 negara menolak dan 12 negara abstain.

    Dikutip dari situs resmi PBB, Minggu (14/9/2025), Deklarasi New York merupakan hasil konferensi internasional yang diselenggarakan pada Juli lalu di Markas Besar PBB. Konferensi itu digagas Prancis dan Arab Saudi.

    Sebelum pemungutan suara, Duta Besar Prancis di PBB, Jérôme Bonnafont, mengingatkan Deklarasi New York akan menyusun satu peta jalan untuk mewujudkan solusi dua negara. Dia mengatakan deklarasi itu melibatkan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera yang ditawan di Gaza, dan pembentukan Negara Palestina yang layak dan berdaulat.

    Peta jalan tersebut selanjutnya menyerukan pelucutan senjata Hamas dan pengucilannya dari pemerintahan di Gaza. Deklarasi itu juga berisi poin normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, serta jaminan keamanan kolektif.

    Menjelang pemungutan suara, Duta Besar Israel Danny Danon mengatakan deklarasi sepihak itu tidak akan dikenang sebagai langkah menuju perdamaian. Dia menganggapnya sebagai isyarat kosong yang melemahkan kredibilitas Majelis PBB.

    “Hamas adalah pemenang terbesar dari setiap dukungan yang diberikan hari ini,” ujar Danon.

    Konferensi internasional tingkat tinggi pada bulan Juli diadakan dengan latar belakang perang di Gaza dan memburuknya prospek solusi dua negara. Dalam sambutannya di segmen pembukaan, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mencatat ‘pertanyaan sentral bagi perdamaian Timur Tengah adalah implementasi solusi dua negara, di mana dua negara yang merdeka, berdaulat, dan demokratis – Israel dan Palestina – hidup berdampingan dalam damai dan aman’.

    Resolusi itu sendiri didukung berbagai negara seperti Jerman, Prancis, Finlandia, Inggris, Rusia, Ukraina, Indonesia, Malaysia, hingga Jepang.

    Berikut daftar 10 negara menolak resolusi yang diberi nama resmi ‘Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara’ tersebut:

    1. Argentina
    2. Hungaria
    3. Mikronesia
    4. Nauru
    5. Palau
    6. Papua Nugini
    7. Paraguay
    8. Tonga
    9. Amerika Serikat
    10. Israel.

    Negara abstain:

    1. Albania
    2. Ceko
    3. Kamerun
    4. Ekuador
    5. Ethiopia
    6. Fiji
    7. Samoa
    8. Guatemala
    9. Makedonia Utara
    10. Moldova
    11. Sudan Selatan
    12. Kongo.

    Tonton juga video “Tantangan Satgas Garuda Merah Putih II untuk Kirim Bantuan ke Gaza” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)