Negara: Inggris

  • Nvidia Gandeng Intel Siapkan US Miliar, Garap Chip PC dan Data Center

    Nvidia Gandeng Intel Siapkan US$5 Miliar, Garap Chip PC dan Data Center

    Bisnis.com, JAKARTA — Nvidia berencana menggandeng Intel dengan melakukan investasi sebesar US$5 miliar untuk mengembangkan chip PC dan pusat data.

    Dilansir dari Reuters, Jumat (19/9/2025), aksi korporasi tersebut akan langsung menjadikan Nvidia salah satu pemegang saham terbesar Intel. Suntikan modal dari Nvidia menjadi peluang baru bagi Intel usai upaya pemulihan selama bertahun-tahun gagal membuahkan hasil. Hal ini memicu lonjakan saham produsen AS tersebut hingga 25%.

    Intel baru saja menunjuk Lip-Bu Tan sebagai CEO baru pada Maret 2025. Sayangnya, dia langsung mendapat kecaman dari para pejabat terpilih AS, termasuk Presiden Donald Trump, yang memintanya untuk mengundurkan diri karena kekhawatiran tentang hubungannya dengan China.

    Hal itu menyebabkan pertemuan yang diatur dengan cepat di Washington yang berakhir dengan kesepakatan tidak biasa dari Intel untuk memberikan AS sebesar 10% saham di perusahaan tersebut.

    CEO Nvidia, Jensen Huang mengatakan pemerintahan Trump tidak terlibat dalam kesepakatan kemitraan tersebut, tetapi akan memberikan dukungan. Huang terlihat bersama Trump dan para pemimpin bisnis lainnya selama kunjungan kenegaraan Presiden AS ke Inggris.

    Kesepakatan baru ini mencakup rencana bagi Intel dan Nvidia untuk bersama-sama mengembangkan chip PC dan pusat data, tanpa melibatkan bisnis manufaktur kontrak Intel, yang dikenal sebagai foundry.

    Namun, bisnis foundry Intel akan memasok prosesor pusat dan kemasan canggih untuk produk gabungan tersebut. Huang mengatakan perusahaannya terus mengevaluasi teknologi foundry Intel dan telah bekerja sama dengan pesaingnya selama hampir satu tahun.

    Mayoritas analis percaya bahwa agar foundry Intel dapat bertahan, mereka perlu mendapatkan pelanggan besar seperti Nvidia, Apple, Qualcomm atau Broadcom.

  • Trump Tak Setuju dengan PM Inggris soal Akui Negara Palestina

    Trump Tak Setuju dengan PM Inggris soal Akui Negara Palestina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Keir Starmer di London. Trump mengatakan dirinya tidak setuju dengan Starmer mengenai pengakuan negara Palestina.

    “Saya memiliki perbedaan pendapat dengan perdana menteri mengenai hal itu–salah satu dari sedikit perbedaan pendapat kami,” kata Trump dalam konferensi pers bersama Starmer seperti dilansir AFP, Kamis (18/9/2025).

    Sebagai informasi, Starmer telah mengumumkan Inggris akan mengambil langkah-langkah untuk mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB. Inggris pun memberi dukungan terhadap resolusi PBB yang mendukung solusi dua negara untuk mengakhiri perang di Gaza.

    Amerika Serikat menolak gagasan negara-negara untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Trump dan Starmer juga membahas situasi yang memburuk di Gaza, Palestina, selama pertemuan mereka. Menurut Starmer, mereka sepakat tentang ‘perlunya perdamaian’.

    “Saya ingin ini berakhir. Saya ingin para sandera dibebaskan,” kata Trump yang menyebut perang itu ‘kompleks’ tetapi menghindari menjawab langsung berbagai pertanyaan tentang apakah dia akan mendesak sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk mengakhiri pemboman di Gaza.

    Starmer menyebut situasi di Gaza tidak dapat ditoleransi dan menekankan perlunya pengiriman bantuan ke Gaza secepatnya. Dia menambahkan mengakui negara Palestina akan menjadi bagian dari ‘rencana perdamaian’ yang lebih besar, termasuk memastikan Hamas tidak berperan dalam pemerintahan tanpa memberikan detail tambahan tentang kapan pengakuan resmi akan datang.

    Media Inggris melaporkan Starmer dapat menyelesaikan rencana untuk mengakui negara Palestina paling cepat akhir pekan ini, menjelang Sidang Umum PBB. Dari 251 orang yang disandera oleh militan Palestina pada Oktober 2023, 47 orang masih berada di Gaza, termasuk 25 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Serangan Hamas juga mengakibatkan kematian 1.219 orang. Sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan angka resmi AFP.

    Serangan balasan Israel telah menewaskan setidaknya 65.141 orang warga Palestina di Gaza. Sebagian besar korban merupakan warga sipil. Serangan Israel juga melukai ratusan ribu orang dan menyebabkan jutaan warga Gaza kelaparan.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/haf)

  • Tenggorokan Pria Ini Robek gegara Menahan Bersin, Bikin Dokter Terheran-heran

    Tenggorokan Pria Ini Robek gegara Menahan Bersin, Bikin Dokter Terheran-heran

    Jakarta

    Seorang pria berusia 30-an di Inggris mengalami kejadian aneh yang nyaris fatal. Ia tiba di unit gawat darurat dengan rasa sakit luar biasa dan leher bengkak yang sulit digerakkan.

    Ia melaporkan bahwa rasa sakit itu muncul tepat setelah ia menahan bersin dengan cara menjepit hidung dan menutup mulutnya. Saat itu, ia sedang mengemudi dan mengalami gejala demam akibat serbuk sari (hay fever).

    Meskipun pria itu tidak mengalami kesulitan bernapas, menelan, atau berbicara, dokter menyadari ada suara “krek-krek” samar selama pemeriksaan awal pada lehernya.

    Diagnosis Medis yang Mengejutkan

    Diberitakan Live Science, untuk penyelidikan lebih lanjut, dokter melakukan rontgen dan menemukan tanda-tanda emfisema subkutan, suatu kondisi ketika udara terperangkap di bawah lapisan jaringan terdalam kulit.

    Pemindaian CT kemudian menunjukkan bahwa telah terbentuk robekan antara tulang leher ketiga dan keempat. Robekan ini memungkinkan udara keluar dari tenggorokan atau trakea-nya dan masuk ke jaringan leher serta ruang di antara paru-paru. Lubang di trakea-nya berukuran 2×2 milimeter.

    Dokter menyimpulkan bahwa robekan itu kemungkinan terbentuk karena “penumpukan tekanan yang cepat di trakea saat bersin dengan hidung terjepit dan mulut tertutup,” menurut laporan kasus.

    “Setiap orang harus disarankan untuk tidak menahan bersin dengan menjepit hidung sambil menutup mulut, karena hal itu dapat mengakibatkan perforasi trakea,” tulis dokter dalam laporan kasus tersebut.

    Pemulihan Tanpa Operasi

    Dokter memutuskan bahwa pria itu tidak memerlukan operasi untuk memperbaiki robekan. Sebaliknya, ia diawasi di rumah sakit selama dua hari. Tim medis memantau kadar oksigen dan tanda-tanda vital lainnya dengan cermat.

    Selama satu hari pertama, pasien tidak diberi makanan melalui mulut. Setelah itu, ia dipulangkan dengan resep obat pereda nyeri dan alergi, serta perintah dokter untuk menghindari aktivitas berat selama dua minggu.

    Lima minggu kemudian, pada pemeriksaan rutin, pemindaian CT pada leher pria itu menunjukkan bahwa robekan telah sembuh sepenuhnya.

    Kasus robekan tenggorokan spontan jarang dilaporkan dalam literatur medis. Robekan sebelumnya sebagian besar diakibatkan oleh trauma fisik pada tenggorokan atau komplikasi setelah prosedur medis, seperti pengangkatan tiroid atau pemasangan tabung ke tenggorokan.

    Sebelum kasus pria ini, tidak ada laporan mengenai robekan trakea yang disebabkan oleh menahan bersin. Dokter memperkirakan, saat mulut dan hidung ditutup ketika bersin, tekanan di saluran udara atas bisa lebih dari 20 kali lipat tekanan saat bersin normal.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Tenggorokan Pria Ini Robek gegara Menahan Bersin, Bikin Dokter Terheran-heran

    Tenggorokan Pria Ini Robek gegara Menahan Bersin, Bikin Dokter Terheran-heran

    Jakarta

    Seorang pria berusia 30-an di Inggris mengalami kejadian aneh yang nyaris fatal. Ia tiba di unit gawat darurat dengan rasa sakit luar biasa dan leher bengkak yang sulit digerakkan.

    Ia melaporkan bahwa rasa sakit itu muncul tepat setelah ia menahan bersin dengan cara menjepit hidung dan menutup mulutnya. Saat itu, ia sedang mengemudi dan mengalami gejala demam akibat serbuk sari (hay fever).

    Meskipun pria itu tidak mengalami kesulitan bernapas, menelan, atau berbicara, dokter menyadari ada suara “krek-krek” samar selama pemeriksaan awal pada lehernya.

    Diagnosis Medis yang Mengejutkan

    Diberitakan Live Science, untuk penyelidikan lebih lanjut, dokter melakukan rontgen dan menemukan tanda-tanda emfisema subkutan, suatu kondisi ketika udara terperangkap di bawah lapisan jaringan terdalam kulit.

    Pemindaian CT kemudian menunjukkan bahwa telah terbentuk robekan antara tulang leher ketiga dan keempat. Robekan ini memungkinkan udara keluar dari tenggorokan atau trakea-nya dan masuk ke jaringan leher serta ruang di antara paru-paru. Lubang di trakea-nya berukuran 2×2 milimeter.

    Dokter menyimpulkan bahwa robekan itu kemungkinan terbentuk karena “penumpukan tekanan yang cepat di trakea saat bersin dengan hidung terjepit dan mulut tertutup,” menurut laporan kasus.

    “Setiap orang harus disarankan untuk tidak menahan bersin dengan menjepit hidung sambil menutup mulut, karena hal itu dapat mengakibatkan perforasi trakea,” tulis dokter dalam laporan kasus tersebut.

    Pemulihan Tanpa Operasi

    Dokter memutuskan bahwa pria itu tidak memerlukan operasi untuk memperbaiki robekan. Sebaliknya, ia diawasi di rumah sakit selama dua hari. Tim medis memantau kadar oksigen dan tanda-tanda vital lainnya dengan cermat.

    Selama satu hari pertama, pasien tidak diberi makanan melalui mulut. Setelah itu, ia dipulangkan dengan resep obat pereda nyeri dan alergi, serta perintah dokter untuk menghindari aktivitas berat selama dua minggu.

    Lima minggu kemudian, pada pemeriksaan rutin, pemindaian CT pada leher pria itu menunjukkan bahwa robekan telah sembuh sepenuhnya.

    Kasus robekan tenggorokan spontan jarang dilaporkan dalam literatur medis. Robekan sebelumnya sebagian besar diakibatkan oleh trauma fisik pada tenggorokan atau komplikasi setelah prosedur medis, seperti pengangkatan tiroid atau pemasangan tabung ke tenggorokan.

    Sebelum kasus pria ini, tidak ada laporan mengenai robekan trakea yang disebabkan oleh menahan bersin. Dokter memperkirakan, saat mulut dan hidung ditutup ketika bersin, tekanan di saluran udara atas bisa lebih dari 20 kali lipat tekanan saat bersin normal.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Sertifikasi Postel iPhone 17 dan iPhone Air Sudah Terbit, Pre-order di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Sertifikasi Postel iPhone 17 dan iPhone Air Sudah Terbit, Pre-order di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Apple sudah siap membuka fase pre-order iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max pada Jumat, 12 September 2025, jam 5 pagi waktu setempat.

    Bersamaan dengan preorder iPhone 17 tersebut di Amerika Serikat (AS), Apple fanboy di lebih dari 63 negara dan wilayah, termasuk Inggris, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia, sudah bisa ikutan pre-order iPhone 17 Pro series.

    Disebutkan, masing-masing toko retail di lebih dari 63 negara tersebut bakal mulai mengirim pesanan dan menjual secara bebas iPhone 17 series pada 19 September.

    Sementara itu, 22 negara dan wilayah lainnya baru bisa mendapatkan dan membeli HP baru Apple ini pada 26 September mendatang, sebagaimana dikutip dari situs Apple, Kamis (11/9/2025).

  • Pegawai SPBU Swasta Mulai Dirumahkan Karena BBM Langka, Akibat Aturan Impor Satu Pintu?

    Pegawai SPBU Swasta Mulai Dirumahkan Karena BBM Langka, Akibat Aturan Impor Satu Pintu?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta mulai merumahkan karyawannya. Akibat dari kelangkaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Salah satu perusahaan yang mulai merumahkan karyawannya adalah Shell. Perusahaan asal Inggris itu mengonfirmasi pihaknya melakukan penyesuaian operasional.

    Itu diungkapkan President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian. Ia mengatakan itu dilakukan selama BBM jenis bensin tidak tersedia.

    “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” kata Inggris.

    Penyesuaian yang ia maksud, bukan hanya merumahkan karyawan. Tapi juga penyesuaian jam kerja dan hari kerja.

    Saat ini, ia mengatakan Shell masih melayani dengan produk Shell V-Power Diesel. Serta Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.

    Sementara untuk produk lainnya. Seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU.

    “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali,” ujar Ingrid.

    Kelangkaan tersebut, kata dia berlangsung sejak Agustus 2025. Sejak pemerintah menyatakan SPBU swasta tak dapat kuota impor BBM tambahan.

    Diketahui, pemerintah telah memberlakukan impor BBM satu pintu.
    Semuanya mesti melalui Pertamina.

    Sebelumnya, SPBU Swasta seperti Shell, BP, dan Vivo bisa mengimpor langsung BBM dari Kementerian ESDM dan Bea Cukai.

  • Menlu Palestina: Pengakuan Negara Palestina Jadi Pesan Jelas untuk Israel

    Menlu Palestina: Pengakuan Negara Palestina Jadi Pesan Jelas untuk Israel

    Ramallah

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, menilai pengakuan yang akan diberikan negara-negara Barat terhadap negara Palestina, selama Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengirimkan pesan yang jelas kepada Israel tentang “ilusi” mereka untuk melanjutkan pendudukan.

    Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (18/9/2025), disampaikan Shahin dalam wawancara dengan kantor berita AFP pada Rabu (17/9) waktu setempat.

    “Pengakuan ini bukanlah simbolis. Ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada Israel tentang ilusi mereka untuk melanjutkan pendudukan mereka selamanya,” kata Shahin, merujuk pada pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    “Ini mengirimkan pesan yang jelas kepada Palestina bahwa ‘kami mendukung hak Anda untuk menentukan nasib sendiri’. Dan ini memberdayakan dan memperkuat konsep dan solusi dua negara. Dan hal ini memberikan kami dorongan untuk masa depan, karena kami akan membangunnya,” ucapnya.

    Wawancara ini dilakukan menjelang langkah beberapa negara Barat, seperti Prancis, Inggris, Belgia, Kanada, dan Australia, untuk memberikan pengakuan resmi terhadap negara Palestina di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat (AS), bulan ini.

    Pengakuan resmi akan disampaikan negara-negara tersebut dalam pertemuan puncak PBB yang diketuai oleh Arab Saudi dan Prancis yang dijadwalkan pada 22 September mendatang.

    Lebih lanjut, Shahin menyebut setiap pengakuan yang diberikan oleh negara lainnya adalah penting bagi Palestina. “Setiap negara yang mengakui akan memiliki komitmen berdasarkan pengakuan tersebut,” sebutnya.

    “Setiap pengakuan penting. Kita tidak dapat meniadakan fakta bahwa pengakuan membawa kita lebih dekat pada perwujudan negara yang sebenarnya, tetapi kita juga perlu mengupayakan gencatan senjata permanen dan mengupayakan aspek-aspek lainnya yang perlu dilakukan agar rakyat dapat melihat masa depan di Palestina,” jelas Shahin dalam pernyataannya.

    Shahin, yang mengaku “terkejut” oleh ketidakpedulian Uni Eropa atas perang yang berkecamuk hampir dua tahun di Gaza, mengatakan bahwa dorongan diplomatik terbaru ini menjadi pemenuhan yang telah lama ditunggu-tunggu dari janji yang dibuat oleh komunitas internasional kepada Palestina.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa “tidak akan ada negara Palestina”. Bulan lalu, otoritas Tel Aviv menyetujui pembangunan permukiman besar di Tepi Barat, yang telah menuai kritikan komunitas internasional karena dinilai akan mengancam kelangsungan negara Palestina.

    “Dunia saat ini memahami dan melihat apa yang mampu dilakukan Israel sebagai negara (pendudukan), sebagai negara ekspansionis dan pelaku aneksasi, dan memahami apa yang dikatakan Israel karena mereka tidak ragu untuk mengatakannya,” ujar Shahin merespons penolakan Israel terhadap negara Palestina.

    “Tidak adanya pengakuan akan memperkuat para ekstremis di pihak mana pun karena ekstremis tidak ingin melihat dua negara,” ucapnya.

    “Israel tidak bisa terus bertindak sebagai negara yang berada di atas hukum, karena jika ingin Israel hidup di wilayah tersebut dengan damai dan aman, mereka harus bertindak sebagai negara yang normal,” cetus Shahin dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Bagaimana Australia dan Negara Lain Tanggapi Genosida yang Dilakukan Israel?

    Bagaimana Australia dan Negara Lain Tanggapi Genosida yang Dilakukan Israel?

    Di tengah kengerian yang muncul akibat perang di Gaza, temuan terbaru yang menyatakan Israel sudah melakukan genosida bisa dilihat sebagai laporan PBB yang lagi-lagi mengkategorikan penderitaan dengan bahasa yang tidak memihak.

    PBB sebelumnya merilis laporan terperinci tentang tentara Israel yang melakukan kekerasan seksual sistematis terhadap warga Palestina.

    Mereka menemukan Israel melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan menyerang fasilitas kesehatan dan perawatan warga Palestina yang ditahan.

    Sejumlah kelompok hak asasi manusia terkemuka dunia, pakar hukum, dan pakar genosida juga sudah menyatakan Israel melakukan genosida di Gaza.

    Namun, laporan yang diterbitkan PBB kemarin, yang menyatakan Israel telah menunjukkan “niat genosida”, merupakan kecaman PBB paling signifikan terhadap perang di Gaza.

    Lembaga Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory, sebagai bagian dari Human Rights Council (HRC) secara khusus memeriksa apakah Israel melakukan genosida.

    Jawaban pastinya, “ya”, muncul setelah setiap kelompok hak asasi manusia besar dan banyak pakar genosida di dunia sudah menyatakan sebelumnya.

    Laporan tersebut menemukan niat melakukan genosida adalah satu-satunya kesimpulan masuk akal yang dapat ditarik dari pola perilaku Israel.

    Pada dasarnya laporan ini menyatakan penyangkalan Israel bertentangan dengan banyaknya bukti yang beredar.

    Yang menjadi penentu apakah laporan masuk dalam daftar penyelidikan lain yang mengejutkan namun terabaikan, adalah apakah temuan terbaru ini bisa mendorong pemerintah mana pun, termasuk Australia, untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

    Laporan ini mendesak negara-negara untuk mengambil “segala cara yang mungkin untuk mencegah terjadinya genosida,” seperti menghentikan transfer apa pun ke Israel yang dapat digunakan dalam perang.

    Di Australia, hal itu bisa berarti komponen pesawat tempur F-35 yang diproduksinya, atau bahan baku apa pun yang dapat digunakan dalam produksi senjata.

    Laporan ini mendorong pemerintah untuk menyelidiki apakah ada warga negara mereka yang terlibat dalam temuan-temuan ini.

    Laporan tersebut juga mengatakan pemerintah-pemerintah di dunia harus memberlakukan sanksi terhadap negara Israel, bukan hanya individu.

    “Pemerintah Australia benar-benar perlu menjatuhkan sanksi berdasarkan Undang-Undang Sanksi bergaya Magnitsky untuk memastikan semua entitas Australia, perusahaan dan individu, tidak terlibat dengan cara apa pun dalam apa yang ditetapkan sebagai tindakan genosida,” ujar Melanie O’Brien, presiden Asosiasi Internasional Cendekiawan Genosida, kepada ABC.

    “Saya berharap ini akan menjadi dorongan lain bagi pemerintah untuk memperluas sanksi tersebut.”

    “Kita memiliki kapasitas, kita memiliki undang-undang yang memungkinkan untuk menjatuhkan sanksi secara luas berdasarkan pelanggaran hak asasi manusia, dan kami seharusnya menggunakannya.”

    Sebagaimana laporan lain dari komisi ini, Israel menyebut laporan itu “palsu” dan mengatakan laporan tersebut didasarkan pada bukti yang telah dibantah.

    ‘Tanggung jawab mencegah genosida’

    Sejauh ini, Australia menolak mengambil tindakan secara langsung terhadap pemerintah Israel, kemungkinan besar karena takut akan reaksi balik dari Amerika Serikat.

    Namun, tekanan internasional dari negara-negara lain perlahan meningkat.

    Pekan lalu, presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen, mengumumkan pemotongan dana untuk program-program Israel dan mengusulkan penangguhan perjanjian perdagangan bebas Uni Eropa-Israel.

    Spanyol dan Irlandia sudah mengambil tindakan langsung terhadap Israel. Bahkan Jerman, yang secara historis enggan mengkritik negara Yahudi tersebut, sudah menangguhkan beberapa ekspor senjata.

    Negara-negara yang mengaku mematuhi hukum internasional tidak dapat lagi mengklaim jika mereka tidak sadar dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka.

    “Negara-negara seharusnya menyadari risiko bahwa Israel melakukan genosida di Gaza beberapa bulan yang lalu,” ujar Janina Dill, salah satu direktur Oxford Institute for Ethics, Law, and Armed Conflict, yang juga seorang spesialis dalam persyaratan hukum untuk penggunaan kekuatan militer, kepada ABC.

    “Setiap negara yang menjadi anggota Konvensi Genosida memiliki kewajiban untuk mencegah genosida.”

    “Laporan ini mungkin menjadi titik data lebih lanjut yang mengurangi plausibilitas argumen bahwa negara mana pun belum menyadari risiko tersebut.”

    Komisi tersebut secara khusus mendesak Israel untuk menghentikan tindakannya dan mengizinkan badan-badan internasional beroperasi secara bebas di Gaza.

    Namun, kecil kemungkinan pemerintah Israel akan mengindahkan laporan ini.

    Israel sebelumnya sudah merendahkan dewan hak asasi manusia di PBB, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai “badan anti-semit, busuk, pendukung teroris, dan tidak relevan.”

    Israel menolak temuan ini dan membantah semua temuan genosida sebelumnya dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.

    Masih harus dilihat apakah negara-negara lain, seperti Australia, akan bertindak.

    Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris

  • China Perintahkan Perusahaan Teknologi Tak Beli Chip AI Nvidia

    China Perintahkan Perusahaan Teknologi Tak Beli Chip AI Nvidia

    Jakarta

    Pemerintah China memerintahkan perusahaan teknologi besar di negaranya untuk berhenti membeli chip kecerdasan buatan (AI) buatan Nvidia dan membatalkan pesanan yang sudah ada.

    Menurut laporan Financial Times, Cyberspace Administration of China (CAC) belum lama ini memberi tahu perusahaan teknologi, termasuk ByteDance dan Alibaba, untuk membatalkan pesanan dan berhenti menguji RTX Pro 6000D, chip Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China.

    Beberapa perusahaan teknologi China sudah mengindikasikan mereka akan memesan puluhan ribu unit RTX Pro 6000D, dan sudah mulai melakukan uji coba dan verifikasi dengan pemasok server Nvidia. Setelah larangan dari CAC terbit, mereka meminta pemasok untuk berhenti melakukan uji coba.

    Larangan ini lebih tegas dibandingkan imbauan sebelumnya yang dikeluarkan oleh pemerintah China terkait pembelian chip H20 milik Nvidia. Pemerintah China berupaya menekan perusahaan teknologi lokal untuk mengurangi ketergantungannya dengan Nvidia dan memiliki chip buatan domestik agar bisa bersaing dengan AS di persaingan AI.

    Pemerintah China belum lama ini memanggil produsen chip lokal seperti Huawei dan Cambricon untuk memberikan laporan tentang perbandingan performa chip mereka dengan chip Nvidia yang dibuat khusus untuk China.

    Mereka menyimpulkan bahwa chip buatan China telah mencapai tingkat yang sebanding atau bahkan melebihi produk Nvidia yang diizinkan beredar berdasarkan aturan ekspor.

    Dalam konferensi pers dengan wartawan di London, CEO Nvidia Jensen Huang mengaku kecewa mendengar larangan ini. Huang sedang berada di Inggris untuk mengikuti jamuan makan malam kenegaraan bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    “Kami mungkin berkontribusi lebih banyak ke pasar China dibandingkan kebanyakan negara lainnya. Dan saya kecewa dengan apa yang saya lihat,” kata Huang, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (18/9/2025).

    “Tapi mereka memiliki agenda yang lebih besar untuk diselesaikan antara China dan Amerika Serikat, dan saya memahami hal tersebut,” sambungnya.

    Bisnis Nvidia di China terus dihantam masalah regulasi sejak awal tahun ini. Pada April lalu, pemerintah AS melarang ekspor chip H20 karena khawatir chip AI itu akan dipakai China untuk mengembangkan teknologi AI yang dipakai oleh militer.

    Pada Juli 2025, pemerintah AS mengizinkan Nvidia untuk mengekspor chip H20 ke China lagi, tapi dengan syarat 15% penjualannya disetor ke pemerintah AS. Namun, regulator China mengeluarkan imbauan yang melarang perusahaan lokal membeli chip H20.

    Larangan ini terbit hanya beberapa hari setelah regulator China lainnya menuding Nvidia melanggar undang-undang anti-monopoli terkait akuisisi produsen chip Mellanox. Nvidia dituduh melanggar peraturan nasional dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah China saat pertama kali menyetujui akuisisi tersebut.

    (vmp/vmp)

  • Inggris Akan Akui Negara Palestina Usai Trump Akhiri Kunjungan Kenegaraan

    Inggris Akan Akui Negara Palestina Usai Trump Akhiri Kunjungan Kenegaraan

    London

    Inggris akan memberikan pengakuan resmi terhadap negara Palestina pada akhir pekan ini. Pengakuan resmi akan diberikan Inggris setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menentang keputusan itu, telah meninggalkan negara tersebut di akhir kunjungan kenegaraannya.

    Rencana pengakuan resmi Inggris itu, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Kamis (18/9/2025), diungkapkan oleh surat kabar Inggris The Times dalam laporan terbarunya, tanpa mengutip sumber apa pun, pada Rabu (17/9) waktu setempat.

    Disebutkan oleh The Times dalam laporannya bahwa Perdana Menteri (PM) Keir Starmer berencana untuk mengakui negara Palestina bahkan sebelum beberapa negara Barat, termasuk Prancis, melakukannya dalam pertemuan puncak Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, pekan depan.

    Pemerintah Inggris, sebut The Times, akan menyampaikan pengumuman setelah Trump menyelesaikan kunjungan kenegaraannya pada Kamis (18/9) waktu setempat.

    Menurut The Times, Starmer berada di bawah tekanan besar dari kalangan internal Partai Buruh, yang dipimpinnya, untuk mengambil langkah tersebut, tetapi akan menundanya hingga Trump meninggalkan Inggris agar isu tersebut tidak mendominasi konferensi pers bersama yang direncanakan pada Kamis (18/9).

    Kementerian Luar Negeri Inggris belum memberikan tanggapan langsung terhadap laporan The Times tersebut.

    Pada Juli lalu, Starmer melontarkan peringatan bahwa Inggris akan mengambil tindakan tersebut kecuali Israel mengambil langkah-langkah untuk meringankan penderitaan di Jalur Gaza dan mencapai gencatan senjata untuk perang yang berkecamuk selama hampir dua tahun terakhir dengan kelompok Hamas.

    Tel Aviv sebelumnya mengecam rencana pengakuan untuk negara Palestina oleh negara-negara Barat itu akan menguntungkan Hamas.

    Trump, pada Juli lalu, mengatakan dirinya tidak keberatan jika Inggris mengambil langkah tersebut. Namun sejak saat itu, AS telah menegaskan sikapnya menentang langkah semacam itu oleh sekutu-sekutunya di Eropa.

    Selain Inggris dan Prancis, ada Kanada, Australia, dan Belgia yang juga telah mengumumkan rencana pengakuan resmi untuk negara Palestina.

    Langkah Inggris tersebut mencuat saat Starmer mendapat tekanan dari beberapa anggota Partai Buruh untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap Israel.

    Starmer sebelumnya mengatakan Inggris akan mengakui negara Palestina di hadapan Majelis Umum PBB pekan depan, kecuali Israel mengambil langkah-langkah substantif untuk meredakan situasi di Jalur Gaza.

    Inggris telah sejak lama mendukung kebijakan “solusi dua negara” untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina, dengan sebelumnya mengatakan bahwa hal tersebut hanya dapat terjadi ketika waktunya tepat.

    “Saya selalu mengatakan kami akan mengakui negara Palestina sebagai kontribusi bagi proses perdamaian yang tepat, di saat solusi dua negara memberikan dampak maksimal. Dengan solusi tersebut kini terancam, inilah saatnya bertindak,” kata Starmer sebelumnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)