Negara: Inggris

  • Agenda Prabowo Hari Ini, Hadiri KTT APEC 2024 di Peru

    Agenda Prabowo Hari Ini, Hadiri KTT APEC 2024 di Peru

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto diagendakan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2024 yang diselenggarakan di Peru. Kehadiran Prabowo di forum internasional ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

    Dalam pertemuan KTT APEC di Lima, Peru, Presiden Prabowo didampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta sejumlah pengusaha dan menteri kabinet lainnya. Di forum ini, Prabowo dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan diplomasi Indonesia dengan negara-negara anggota APEC.

    Selain Prabowo, beberapa pemimpin negara baru lainnya juga hadir di KTT APEC 2024, seperti Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, hingga Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra. Kehadiran para pemimpin baru ini diharapkan membawa perspektif segar dalam diskusi yang berfokus pada kerja sama ekonomi dan keberlanjutan di Asia-Pasifik.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo tiba di Pangkalan Militer Angkatan Udara Grupo 8 Alar di Bandara Internasional Jorge Chavez, Lima, Peru, pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 22.35 waktu setempat.

    Sebelumnya, Prabowo bertolak dari Pangkalan Militer Andrews di Washington DC, Amerika Serikat, sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Di Washington, Prabowo telah mengadakan pertemuan penting, termasuk dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.

    Presiden Prabowo memulai kunjungan luar negeri perdananya sejak dilantik pada 20 Oktober 2024. Lawatan ini dimulai pada 8 November 2024 dan mencakup kunjungan ke beberapa negara, termasuk China, Amerika Serikat, Inggris, Peru, dan Brasil.

    Di China, Amerika Serikat, dan Inggris, Presiden Prabowo memenuhi undangan dari pemimpin negara sahabat. Sedangkan di Peru dan Brasil, Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri KTT APEC dan KTT G-20.

  • Ditanya soal Gabung OECD atau BRICS Plus, Ini Jawaban Prabowo

    Ditanya soal Gabung OECD atau BRICS Plus, Ini Jawaban Prabowo

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mencari peluang terbaik untuk memperkuat ekonomi nasional, termasuk melalui keanggotaan di organisasi internasional. 
     
    Hal ini disampaikannya dalam menanggapi pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang mendukung Indonesia mempercepat proses bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
     
    Baca juga: Perbedaan BRICS dan OECD: Karakteristik, Tujuan, dan Geopolitik
    OECD adalah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan ekonomi maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris. OECD bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, stabilitas keuangan, serta kebijakan publik yang berbasis data dan standar tinggi. 
     
    Selain OECD, Indonesia juga mengajukan lamaran untuk bergabung dengan BRICS Plus. BRICS adalah aliansi ekonomi multilateral yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. 
     
    Organisasi ini difokuskan pada kolaborasi ekonomi negara-negara berkembang dengan potensi pertumbuhan yang besar. BRICS Plus adalah inisiatif untuk memperluas kemitraan BRICS ke negara-negara tambahan, menawarkan peluang peningkatan investasi dan perdagangan di antara negara-negara non-Barat yang berkembang pesat.
     
    Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan mencari peluang ekonomi yang paling menguntungkan di berbagai forum internasional. Pernyataan ini diberikan Prabowo ketika ditanyakan terkait peluang Indonesia bergabung dengan OECD dan atau BRICS.
     
    “Kita juga ikut IPEF (Indo-Pacific Economic Framework), kita juga ikut CPTPP (Comprehensive and Progressive Trans-Pacific Partnership Agreement),” ujar Prabowo dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis dini hari, 14 November 2024.
     
    “Untuk ekonomi, kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita,” tegasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Tukang Cuci Piring Jadi Miliuner Raja AI, Ini Kunci Sukses Jensen Huang

    Tukang Cuci Piring Jadi Miliuner Raja AI, Ini Kunci Sukses Jensen Huang

    Jakarta

    Chip AI atau kecerdasan buatan Nvidia, laku di mana-mana. Itu membuat Jensen Huang selaku pendiri dan CEO Nvidia, jadi kaya raya. Padahal dulu, pekerjaan pertamanya adalah cuci piring dan juga membersihkan toilet di restoran. Apa rahasia suksesnya?

    Pelajaran karier terbesar Jensen Huang tidak datang dari seorang mentor atau sesama CEO teknologi. Siapa sangka, hal itu rupanya datang dari seorang tukang kebun yang dia temui saat bepergian ke luar negeri.

    “Saya dulu bekerja dari salah satu lokasi internasional kami selama sebulan setiap musim panas. Saat anak-anak kami remaja, kami menghabiskan musim panas di Jepang. Pada suatu akhir pekan, kami mengunjungi Kyoto dan Kuil Perak,” katanya beberapa waktu silam, dikutip detikINET dari CNBC.

    Saat berada di sana, Huang bertemu seorang pria sedang bekerja di taman luas. Menurutnya hari itu panas sekali, lembap, dan lengket. Namun lelaki itu rajin merawat tanaman meski cuaca panas terik.

    “Saya menghampirinya dan berkata, apa yang kamu lakukan? Dia berkata, saya sedang memetik lumut mati. Saya merawat kebun saya. Dan saya berkata, tetapi kebunmu sangat luas. Dan dia menjawab, saya telah merawat kebun saya selama 25 tahun. Saya punya banyak waktu,” papar Huang. Sang tukang kebun selalu memprioritaskan waktu untuk merawat tanaman sehingga punya banyak waktu setelahnya.

    Interaksi mereka singkat, namun kata-kata tukang kebun itu jadi salah satu pembelajaran mendalam dalam hidup Huang. “Itu benar-benar mengajari saya sesuatu. Tukang kebun ini telah mendedikasikan dirinya pada keahliannya dan melakukan pekerjaan hidupnya. Dan ketika Anda melakukan itu, Anda punya banyak waktu,” cetusnya.

    Dengan memprioritaskan waktunya secara bijak, Huang berkata bahwa dia dapat fokus pada hal yang paling penting baginya, yakni membantu karyawannya tumbuh dan berkembang.

    “Saya menghabiskan tiap pagi dengan cara persis sama. Saya memulai setiap pagi dengan melakukan pekerjaan dengan prioritas tertinggi terlebih dahulu. Bahkan sebelum saya mulai bekerja, hari saya sudah sukses. Saya telah menyelesaikan pekerjaan terpenting dan dapat mendedikasikan hari untuk membantu orang lain. Ketika orang minta maaf karena mengganggu saya, saya selalu berkata saya punya banyak waktu. Dan saya melakukannya,” jelasnya.

    Hormat pada orang tua

    Jensen Huang lahir di Taiwan, kemudian pindah ke Amerika Serikat saat kecil bersama orang tuanya. Dalam sebuah wawancara, pria yang sekarang berusia 61 tahun itu memuji orang tuanya karena telah mengantarkannya menuju kesuksesan. “Saya adalah produk dari impian dan aspirasi orang tua saya,” kata Huang.

    Akhir tahun 1960-an, ayah Huang yang saat itu berusia 30-an, mengunjungi Amerika Serikat untuk pertama kali. Dia melakukan perjalanan dari Taiwan ke New York untuk program pelatihan pegawai. Ayahnya pun bersumpah mengirim Jensen dan kakak laki-lakinya ke Amerika demi kehidupan lebih baik.

    ″Dalam tahun-tahun berikutnya, ibu saya mengajari kami bahasa Inggris untuk mempersiapkan kami. Saat itu, ibuku sama sekali tidak mengerti bahasa Inggris,” kisahnya.

    “Setiap hari, dia memilih 10 kata secara acak dari kamus dan meminta kami mengejanya serta meminta kami memberi tahu artinya,” tambahnya.

    “Dia tak tahu apakah kami mengatakannya dengan benar atau tidak. Namun, impian ayah saya dan aspirasi ibu saya untuk kesuksesan kami adalah yang pada akhirnya membawa kami ke sini. Saya berutang banyak pada mereka,” pungkasnya.

    (fyk/fay)

  • Momen Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 November 2024

    Momen Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru Nasional 15 November 2024

    Momen Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Presiden Prabowo
    Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Kamis, 14 November 2024, waktu setempat.
    Pertemuan ini menjadi bagian dari kegiatan hari kedua Presiden Prabowo di
    Peru
    .
    Pertemuan hangat tersebut berlangsung di salah satu hotel di Lima, Peru, di mana Presiden Prabowo menginap dalam rangka kunjungan kenegaraannya.
    Tiba sekitar pukul 09.25 waktu setempat, Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan
    PM Albanese
    di lobi hotel dengan penuh keakraban.
    Setelah saling bertukar salam dan berjabat tangan, Presiden Prabowo mengajak PM Albanese menuju salah satu restoran di hotel untuk sarapan bersama.
    Dalam suasana santai, keduanya terlibat dalam perbincangan hangat sambil menikmati santap pagi.
    Presiden Prabowo membuka perbincangan dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Australia dan kehadiran perwakilan yang hadir saat pelantikannya sebagai Presiden.
    “Sekali lagi, saya sangat menghargai Anda telah mengirimkan wakil Anda untuk menghadiri pelantikan saya,” ucap Presiden Prabowo seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat, 15 November 2024.
    Di kesempatan tersebut, PM Albanese juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia.
    Ia meminta maaf karena tidak dapat menghadiri pelantikan Presiden Prabowo akibat mendampingi kunjungan Raja Inggris.
    “Terima kasih banyak atas undangan untuk bertemu pagi ini. Sekali lagi, selamat atas kemenangan Anda dalam pemilu,” ucap Albanese.
    Pertemuan ini menjadi momen penting bagi kedua pemimpin untuk membahas sejumlah isu strategis dalam
    hubungan bilateral
    Indonesia-Australia, serta memperkuat kemitraan di berbagai bidang.
    Santap pagi bersama ini diharapkan dapat memperkuat fondasi hubungan diplomatik dan kerja sama strategis yang lebih erat antara Indonesia dan Australia di masa mendatang.
    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Sementara itu, dari pihak Australia, turut hadir; Penasihat Utama, Internasional, Kantor PM Australia Kathy Klugman; dan Asisten Sekretaris Pertama, Divisi Internasional, Departemen Perdana Menteri dan Kabinet Pablo Kang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kota di Dunia Makin Gerah, Bisakah Kota Beradaptasi dengan Cuaca Ekstrem?

    Kota di Dunia Makin Gerah, Bisakah Kota Beradaptasi dengan Cuaca Ekstrem?

    Jakarta

    Apakah anda sering kepanasan sampai terasa hampir pingsan jika sedang berjalan kaki di perkotaan? Kawasan urban yang kini jadi habitat bagi lebih dari separuh populasi global, memanas lebih cepat dibanding kawasan pedesaan.

    Kota-kota harus menemukan cara untuk menghadapi gelombang panas, kekeringan, curah hujan tinggi, badai, dan kebakaran hutan yang semakin sering terjadi dan makin intens, yang terkait dengan pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia untuk menghasilkan energi, serta menggerakkan transportasi dan industri.

    Cara kota dibangun kerap memperbesar risiko dari cuaca ekstrem. Volume beton yang digunakan untuk membangun jalan dan gedung, membuat kota jadi lebih panas dan juga curahan hujan tinggi tak bisa lagi merembes ke tanah, yang akhirnya menyebabkan banjir.

    Kesadaran akan masalah ini semakin meningkat. Dalam survei tahun 2023 tentang bahaya iklim di antara 169 administrasi kota yang bertanggung jawab atas satu juta penduduk atau lebih, 122 di antaranya melaporkan bahwa banjir berdampak sedang atau tinggi di kota mereka.

    Beton juga memerangkap panas, sehingga memperparah gelombang panas. Menurut William Nichols, pimpinan tim iklim dan ketahanan di firma intelijen risiko global “Verisk Maplecroft”, beton memiliki dampak besar pada kesehatan manusia, infrastruktur kota, dan masyarakat.

    “Ada sejumlah cara di mana panas ekstrem dapat memberi tekanan pada sistem energi pasokan air, misalnya. Dan ada literatur yang meneliti bagaimana panas yang berkepanjangan dapat memengaruhi hal-hal seperti kerusuhan politik dan pembangkangan sipil,” tambahnya.

    Meningkatnya suhu panas di kota-kota

    Menanam pohon, merupakan salah satu cara kota-kota mengatasi meningkatnya suhu panas. Penelitian terbaru yang meneliti dampak pohon di jalanan terhadap suhu perkotaan menemukan, peningkatan dari tidak ada tutupan pohon menjadi 50% di lokasi tertentu menyebabkan penurunan suhu sebesar 0,5 derajat.

    “Panas ekstrem dan banjir, salah satu hal penting yang dapat kita lakukan untuk mengatasi keduanya adalah, menaturalisasi kembali tempat-tempat itu,” kata David Miller, direktur pelaksana sekelompok kota yang dikenal sebagai Pusat Kebijakan Iklim dan Ekonomi Perkotaan C40 dan mantan wali kota Toronto.

    “Manfaat terbesar berkorelasi dengan pencegahan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam, seperti erosi pantai, banjir, kenaikan permukaan laut, dan tanah longsor,” kata Michail Kapetanakis, seorang analis riset di lembaga pemikir International Institute for Sustainable Development.

    Pohon dan hutan dapat membantu menanggulangi dampak banjir ekstrem dengan memperlambat aliran air, menstabilkan tanah, dan mencegah tanah longsor. Pohon dan hutan juga menyerap karbon dioksida yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi polusi udara.

    Ada potensi untuk memperluas proyek di Freetown hingga setidaknya 3,8 juta pohon pada tahun 2050, kata Kapetanakis, yang menganalisis biaya proyek versus manfaatnya. “Ini adalah solusi yang sangat mudah, murah, dan berkelanjutan yang mengatasi banyak masalah pada saat yang bersamaan,” katanya kepada DW.

    Kota-kota dengan risiko iklim tertinggi

    Kota-kota di Afrika dan Asia termasuk di antara kota-kota yang diperkirakan memiliki risiko tertinggi terkait dengan iklim. Khartoum di Sudan, Mogadishu di Somalia, Ahmedabad di India, Hyderabad di Pakistan, dan Lagos terhitung sebagai lima kota teratas dalam Indeks Bahaya dan Kerentanan Iklim Verisk Maplecroft 2050.

    “Bahaya dan kerentanan iklim sebenarnya merupakan gabungan dari ancaman fisik yang dihadapi dan juga kemampuan kota untuk menghadapi ancaman tersebut,” kata Nichols, dari Verisk Maplecroft.

    Negara seperti Nigeria di belahan bumi selatan, dan negara di belahan bumi utara, seperti Jerman, mungkin mengalami hujan lebat yang sama derasnya, misalnya, namun orang-orang di Nigeria akan lebih terdampak karena lebih sedikit mekanisme yang tersedia untuk membantu mereka mengatasinya.

    “Sementara wilayah perkotaan di Amerika Utara dan Eropa juga menghadapi tantangan yang semakin meningkat akibat cuaca ekstrem,namun infrastruktur yang lebih baik, respons bencana yang lebih baik, akses yang lebih baik ke layanan kesehatan membuat penduduk tidak terlalu rentan,” kata Nichols.

    “Akan tetapi, bahkan di negara-negara maju di belahan bumi utara, ada orang-orang yang lebih rentan daripada yang lain,” papar Thandile Chinyavanhu, juru kampanye Stop Drilling Start Paying dari LSM Greenpeace International.

    Hal ini juga didukung oleh survei bahaya iklim kota: Pemerintah dari kota-kota kaya dan miskin sama-sama melaporkan bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah, orang lanjut usia dan penyandang disabilitas, anak-anak dan kelompok rentan lainnya, adalah yang paling terdampak oleh peristiwa cuaca ekstrem.

    “Ada dampak yang nyata di komunitas yang paling miskin dan paling rentan karena infrastrukturnya tidak berkembang seperti di daerah yang kaya,” kata Chinyavanhu kepada DW. Misalnya, di Johannesburg, Afrika Selatan, komunitas yang lebih miskin cenderung tinggal di daerah yang lebih rentan terhadap banjir bandang, karena mereka tidak mampu tinggal di tempat dengan drainase yang lebih baik, katanya.

    Membuat perubahan di komunitas yang rentan

    Beberapa kota mencoba membuat perubahan di lingkungan berpendapatan rendah sambil berjuang mengatasi berbagai masalah sosial dan lingkungan. Di Kota Boston, AS, berbagai organisasi dan warga telah bersatu untuk mengembangkan taman di daerah miskin, yang sekaligus juga akan membantu melindungi kota dari pemanasan iklim.

    Perubahan yang direncanakan di kawasan pantai Moakley Park, mencakup integrasi bendungan ke dalam lanskap taman, penggunaan vegetasi tahan air asin, dan padang rumput sebagai tandon air hujan.

    “Idenya adalah ketika terjadi badai 50 tahunan atau 100 tahunan, taman-taman tersebut akan menjadi tempat yang akan menyerap air. Namun, pada tahun-tahun lainnya, taman-taman tersebut akan melayani kebutuhan rekreasi lokal untuk tempat yang sangat membutuhkan fasilitas semacam itu,” ujar Miller.

    Memperbaiki kondisi di daerah miskin dapat memberikan dampak positif yang luas. Namun, tantangan yang dihadapi banyak kota adalah meningkatnya areal permukiman informal dan kumuh, yang muncul untuk menampung semakin banyaknya orang yang berurbanisasi ke daerah perkotaan.

    “Kita melihat kota-kota seperti Lagos, misalnya, yang memiliki banyak sekali pembangunan yang tidak direncanakan, yang menjadi sebagian besar kawasan hunian penduduk. Jelas sangat sulit untuk mengatasi perubahan iklim. Di sana tidak ada struktur yang mendukungnya,” tandas Nichols.

    Bekerja dengan orang-orang termiskin untuk memenuhi kebutuhan mereka dapat membantu, kata Miller. Misalnya, karena tidak ada listrik untuk memasak, orang-orang di daerah miskin di Freetown, Sierra Leone, menebang pohon untuk dijadikan kayu. Pihak berwenang di sana bekerja dengan masyarakat di permukiman informal untuk menyediakan alternatif memasak yang lebih efisien dan lebih bersih.

    “Saya rasa praktik terbaik dalam skala global berasal dari filosofi, jika Anda akan mengatasi perubahan iklim, baik dampaknya maupun penyebabnya, Anda harus berbicara langsung dan melibatkan orang-orang yang paling terdampak dalam semua dialog,” kata Miller.

    Pendanaan perubahan di kota-kota global

    “Namun, satu masalah utama dalam penerapan solusi di kota-kota adalah pendanaan, khususnya di belahan bumi selatan,” imbuh Miller.

    Laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirilis pada tahun 2023 menyebutkan, meskipun ada kebutuhan untuk meningkatkan pendanaan bagi negara-negara berkembang guna membantu mereka mengatasi dampak perubahan iklim, aliran dana justru telah menurun.

    Menurut laporan penilaian keenam dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, langkah-langkah adaptasi yang saat ini direncanakan sudah dapat mengurangi dampak pemanasan global pada masyarakat kaya dan miskin. Menerapkan semua adaptasi yang memungkinkan –yang akan membutuhkan lebih banyak pendanaan– dapat memperkecil kesenjangan iklim lebih jauh lagi.

    Pada tahun 2022, pendanaan yang disiapkan oleh negara-negara industri untuk membiayai perubahan yang akan membantu masyarakat di negara-negara berkembang mengatasi dampak kenaikan suhu mencapai $32,4 miliar, dan hampir mencapai setengah dari target untuk menggandakan pendanaan adaptasi pada tahun 2025.

    “Jika Anda memikirkan proyek adaptasi, terutama yang canggih, diperlukan investasi besar-besaran. Jadi, kita perlu memobilisasi modal dalam jumlah besar, dan kita perlu memobilisasinya dengan sangat cepat,” pungkas Miller.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    (haf/haf)

  • Kasihan, Rakyat Miskin Kongo Terimbas Tambang Kobalt untuk Baterai Mobil

    Kasihan, Rakyat Miskin Kongo Terimbas Tambang Kobalt untuk Baterai Mobil

    Jakarta

    Kobalt merupakan bahan utama pembuatan baterai mobil listrik, kendaraan yang diharapkan dapat membantu mengurangi emisi karbon. Green energy sudah menjadi perhatian banyak negara-negara di dunia untuk mencegah perubahan iklim yang makin menjadi.

    Ironisnya, di balik tujuan mulia pembangunan mobil listrik, sumber daya manusia yang menambang kobalt terkena dampak yang tak main-main. Di Republik Demokratik Kongo, Afrika, perempuan yang tinggal di sekitar tambang kobalt dilaporkan memiliki peningkatan isu terkait reproduksi. Investigasi telah dipublikasikan oleh aktivis hak asasi manusia berbasis di Inggris, Rights & Accountability in Development (Raid) dan NGO Afrewatch.

    Dikatakan bahwa perempuan yang tinggal di area tambang kobalt mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, infeksi urogenital, mikosis vagina (jamur), bahkan terancam keguguran atau melahirkan bayi dalam kondisi tidak sempurna.

    “Seorang dokter anak, yang telah mencatat data pasien sejak 2016, menjelaskan bahwa angka infeksi genital dan patologi kulit di antara pasien perempuan telah meningkat pesat. Ia yakin hal ini terjadi karena populasi ini merupakan pengguna utama ‘air kotor’, yang membuat mereka sangat rentan terhadap penyakit,” kata laporan tersebut.

    Secara total, 144 orang yang tinggal di 25 komunitas di dekat lima tambang kobalt industri diwawancarai sebagai bagian dari penelitian ini. Lebih dari separuh dari responden (56%), menyampaikan kekhawatiran tentang kesehatan reproduksi mereka sendiri atau anggota keluarga.

    “Saya telah bekerja di DRC selama 25 tahun dan laki-laki sering kali enggan membahas masalah kesehatan wanita. Namun, laki-laki (di sana) juga mengatakan, ‘ada yang salah dengan perempuan kami’,” ujar Anneke Van Woudenberg direktur eksekutif Raid.

    Dikutip dari The Guardian, kaitan antara penambangan kobalt dan lahir cacat telah dikemukakan dalam sebuah studi Lancet dari tahun 2020. Mereka menemukan risiko cacat lahir meningkat pesat ketika orang tua bekerja di tambang tembaga atau kobalt.

    Lebih lanjut, perempuan lebih sering bersentuhan dengan air yang terkontaminasi setiap hari daripada laki-laki, kata Van Woudenberg. Mereka tidak minum air tersebut tetapi mandi di dalamnya, mencuci pakaian, membersihkan rumah, hal-hal yang biasanya dilakukan perempuan.

    “Para ahli medis telah memberi tahu kita bahwa ketika tingkat pH air lebih rendah, masalah kandungan lebih mungkin terjadi,” lanjut Van Woudenberg.

    Raid dan Afrewatch juga meminta unit toksikologi dan lingkungan University of Lubumbashi untuk memeriksa sampel air yang diambil dari Sungai Dipeta, Sungai Katapula, Kalenge dan Dilala-UCK, dan Danau Kando. Ini adalah lima sumber air yang diidentifikasi oleh penduduk setempat bermasalah.

    “Sementara penelitian masih berlangsung, hasil awal dari Maret 2024 menunjukkan bahwa pH air untuk semua sungai dan danau yang dinilai rendah,” jelas Van Woudenberg.

    “Para ilmuwan mengatakan ini adalah tanda yang jelas bahwa badan air tersebut terkena dampak polusi industri yang bersifat asam. Para peneliti ilmiah menilai bahwa, mengingat tingkat keasamannya, sungai-sungai tersebut tidak dapat lagi menampung ikan, dan airnya beracun bagi kesehatan manusia dan hewan,” tegasnya.

    Van Woudenberg mengatakan Raid telah menyampaikan temuannya kepada perusahaan pertambangan. Sebagai tanggapan, perusahaan tersebut menguraikan komitmen mereka untuk mematuhi undang-undang lingkungan dan audit independen, serta menunjukkan jumlah pompa air bersih yang mereka sediakan bagi penduduk setempat.

    “Meskipun hal ini sebagian meringankan kekurangan air bersih yang kronis, penyelidikan kami menemukan bahwa tidak ada perusahaan pertambangan yang menyediakan jumlah titik air minimum yang diwajibkan oleh peraturan DRC. Mereka juga tidak memenuhi pedoman Organisasi Kesehatan Dunia yaitu 20 liter per orang per hari, jumlah minimum yang diwajibkan untuk minum dan kebersihan dasar,” terang laporan itu.

    Temuan lainnya disampaikan oleh Anaïs Tobalagba legal and policy researcher di Raid. Sebanyak 75% orang yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka tidak mampu lagi membayar layanan kesehatan.

    “Orang-orang menjadi lebih miskin karena mereka bergantung pada perikanan dan pertanian, tetapi karena airnya sangat tercemar, persediaan ikan berkurang dan tanaman yang ditanam di sepanjang tepian air mulai gagal panen,” tutur Tobalagba.

    (ask/fay)

  • Para Kepala Negara Absen di KTT Iklim COP29, Ada yang Undur Diri

    Para Kepala Negara Absen di KTT Iklim COP29, Ada yang Undur Diri

    Jakarta

    Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terkait perubahan iklim COP29 sedang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Para pemimpin dunia, negosiator, pelobi dan LSM bertemu di sini, membahas perubahan iklim dan lingkungan hidup.

    Lebih dari 100 kepala negara dan pemerintahan telah mengonfirmasi kehadiran mereka di COP29, menurut sumber PBB. Namun, sejumlah pemimpin dunia dan pejabat pemerintah telah menyatakan tidak akan menghadiri acara yang berlangsung 11-22 November 2024 ini. Siapa saja? Berikut daftar negara yang tidak hadir beserta alasannya, dikutip dari Euro News.

    Presiden Komisi Eropa

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tidak hadir. Alasannya, Komisi Eropa sedang dalam fase transisi. “Presiden akan fokus pada tugas kelembagaannya. Von der Leyen saat ini tengah mempersiapkan masa jabatan keduanya yang akan dimulai pada 1 Desember,” kata juru bicara Komisi Eropa.

    Sementara itu, Uni Eropa diwakili oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Kepala Kebijakan Iklim Wopke Hoekstra, dan Komisaris Bidang Energi Kadri Simson.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron

    Presiden Prancis Emmanuel Macron juga absen dari KTT ini. Kabarnya, alasannya karena pertemuan tersebut diadakan di Azerbaijan dan Prancis menolak menginjakkan kaki di negara itu.

    Hubungan antara kedua negara menegang sejak tahun lalu ketika Paris mengutuk serangan militer Azerbaijan terhadap separatis Armenia di wilayah Karabakh yang memisahkan diri.

    Kanselir Jerman Ola Scholz

    Pemimpin negara adikuasa Eropa lainnya juga tidak hadir, yakni Kanselir Jerman Olaf Scholz. Jauh hari sebelumnya, ia telah mengumumkan tidak akan menghadiri COP29 setelah koalisi yang berkuasa bubar.

    Semula, ia berencana menghadiri COP29, tetapi kemudian membatalkan keputusan itu setelah runtuhnya pemerintahan koalisi tiga partai Jerman.

    Presiden AS ke-46 Joe Biden

    COP29 digelar beberapa hari setelah pemilihan umum di Amerika Serikat (AS), sehingga Joe Biden tidak hadir. Ini adalah tahun kedua berturut-turut ia tidak hadir dalam perundingan iklim global. Sebagai gantinya, delegasi AS dipimpin oleh John Podesta, penasihat senior presiden AS untuk kebijakan iklim internasional.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

    Setelah mengalami cedera kepala bulan lalu, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanannya ke Baku. Negaranya akan menjadi tuan rumah COP30 di Belem tahun depan.

    Raja Charles III

    Raja Charles juga tidak menghadiri COP29 dikarenakan pemerintah Inggris memutuskan untuk tidak mengutusnya mewakili rakyat mengingat ia masih dalam masa pemulihan dari kanker. Namun Raja Charles III memiliki sejarah panjang dalam advokasi perubahan iklim dan telah menghadiri konferensi-konferensi PBB sebelumnya.

    Presiden Rusia Vladimir Putin

    Presiden Rusia Vladimir Putin juga tidak hadir, dan delegasi negaranya di COP29 akan dipimpin oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin. Ironisnya, Oktober lalu, duta besar Ukraina untuk Uni Eropa, Vsevolod Chentsov mengatakan bahwa masyarakat internasional harus menghindari perundingan tersebut jika Putin hadir.

    Pemimpin Kanada, India, China, Afrika Selatan, dan Australia

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga melewatkan konferensi iklim tahun ini. Namun alasan mereka absen tidak diketahui.

    Papua Nugini Protes dan Menarik Diri

    Pada Agustus tahun ini, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan bahwa negara tersebut tidak akan menghadiri COP29 sebagai protes terhadap negara-negara besar karena kurangnya dukungan cepat bagi para korban perubahan iklim.

    Marape mengatakan, hal ini dilakukan demi kepentingan semua negara kepulauan kecil. Dikelilingi oleh lautan dan merupakan rumah bagi hamparan hutan hujan terbesar ketiga di planet ini, Papua Nugini sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Wilayah ini dirusak oleh berbagai dampak seperti naiknya permukaan air laut dan bencana alam.

    (rns/fay)

  • Hormati Proses, Ini Alasan Prabowo Terima Capim KPK Pilihan Jokowi – Espos.id

    Hormati Proses, Ini Alasan Prabowo Terima Capim KPK Pilihan Jokowi – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan saat akan menaiki pesawat untuk bertolak menuju China di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Jumat (8/11/2024). Prabowo akan melakukan kunjungan perdananya ke beberapa negara diantaranya untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru, KTT G20 di Brasil, KTT G7 serta menerima undangan dari pemerintah Tiongkok, pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Inggris. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

    Esposin, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto tidak mengubah daftar nama calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantarasan Korupsi (KPK), yang sebelumnya telah disampaikan Presiden RI ke-7 Jokowi ke DPR.  

    Prasetyo mengemukakan pertimbangannya adalah menghormati proses yang telah berjalan. Tak hanya itu, dia juga menyampaikan bahwa yang pasti figur-figur terpilih ini adalah yang terbaik. 

    Promosi
    Langkah Tegas Perangi Judi Online, BRI Blokir Lebih Dari 3 Ribu Rekening

    “Pertimbangannya begini, tentunya kita menghormati proses ya, proses seleksi sudah berjalan. Hasilnya sudah pastilah dipilih figur-figur yang terbaik,” ungkapnya seusai menghadiri rapat kerja dengan Komisi XIII, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (13/11/2024). 

    Dengan demikian, lanjut dia, Prabowo ingin proses yang sudah berjalan baik itu harus dihormati dan dilanjutkan saja.

    “Jadi, Bapak Presiden merasa kita harus menghormati proses sehingga silahkan dilanjutkan saja,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. 

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menegaskan bahwa tidak ada perubahan nama Capim dan Dewas KPK yang diajukan oleh Prabowo. Nama-nama ini masih sama seperti usulan Jokowi sebelumnya. 

    Hal ini dia sampaikan setelah menghadiri rapat paripurna DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/11/2024). 

    “Enggak ada engak ada [perubahan]. Jadi Pak Presiden Prabowo sudah membalas surat dari pimpinan DPR RI, Tidak ada perubahan. Jadi sama dengan yang diajukan oleh presiden sebelumnya Pak Joko Widodo,” tandasnya.

    Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ini Alasan Prabowo Tak Ubah Nama Capim dan Dewas KPK Usulan Jokowi”

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Prabowo Ungkap Isi Perbincangan dengan Menhan AS Llyod Austin – Page 3

    Prabowo Ungkap Isi Perbincangan dengan Menhan AS Llyod Austin – Page 3

    Mengutip keterangan Fact Sheet yang diunggah di situs Gedung Putih, Super Garuda Shield telah berkembang dari yang awalnya landasan hubungan militer AS dan Republik Indonesia (RI) kini turut mencakup pasukan dari negara lain seperti Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Republik Korea, Singapura, dan Inggris.

    “Pada tahun ini cakupan mencapai hingga latihan siber bersama untuk pertama kalinya,” tulis lembar Fact Sheet Gedung Putih, seperti dikutip Rabu (13/11/2024).

    “Pada latihan bersama tersebut, total ada lebih dari 4.000 personel dari 23 negara yang mengamati — atau berlatih berdampingan — dalam salah satu latihan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik,” tambah informasi tersebut.

    Selain itu, Prabowo-Biden juga bersepakat untuk memperluas hubungan militer yang saat ini antara RI dan AS sudah melaksanakan lebih dari 200 jenis aktivitas di bidang militer setiap tahun. 

  • China-AS Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo – Page 3

    China-AS Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo – Page 3

    Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sepakat untuk memperluas cakupan latihan militer bersama kedua negara, Super Garuda Shield dan memperkuat keamanan maritim.

    Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan Prabowo dan Biden di Gedung Putih atau White House, Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa (12/11/2024) waktu setempat.

    Mengutip keterangan Fact Sheet yang diunggah di situs Gedung Putih, Super Garuda Shield telah berkembang dari landasan hubungan militer AS-RI hingga mencakup pasukan dari Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Republik Korea, Singapura, dan Inggris.

    Pada tahun ini cakupan mencapai hingga latihan siber bersama untuk pertama kalinya,” tulis lembar Fact Sheet Gedung Putih, seperti dikutip Rabu (13/11/2024).

    “Pada latihan bersama tersebut, total ada lebih dari 4.000 personel dari 23 negara yang mengamati — atau berlatih berdampingan — dalam salah satu latihan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik,” tambah informasi tersebut.