Negara: Inggris

  • Cari Tahu Arti Kata Angst Bahasa Slang yang Populer di Media Sosial, Simak Asal-usul dan Contohnya

    Cari Tahu Arti Kata Angst Bahasa Slang yang Populer di Media Sosial, Simak Asal-usul dan Contohnya

    TRIBUNJATIM.COM – Tribunners inilah arti kata Angst dan asal-usulnya.

    Angst termasuk dalam bahasa slang yang populer di medsos.

    Bahasa slang semakin menjamur di era media sosial, menciptakan ekosistem komunikasi yang unik di kalangan penggunanya.

    Salah satu istilah yang belakangan sering muncul adalah kata “angst”. Kata ini sering digunakan dalam konteks fandom, terutama pada akun menfess yang membahas fanfiction.

    Sebagai contoh, akun X (dulu Twitter) seperti @nctzhalu kerap membahas karya fanfiction bertema “angst” yang memancing emosi pembaca.

    Namun, apa sebenarnya arti dari kata angst? Selengkapnya KompasTekno mengulas asal usul dan arti kata “angst” yang sering muncul di media sosial.

    Asal-usul kata Angst

    Dilansir dari laman etymonline, kata angst sebenarnya berasal dari bahasa Jerman, yang memiliki arti “takut” atau “cemas.”

    Jika ditelusuri lebih jauh, kata ini memiliki sejarah linguistik yang panjang dan menarik. Dalam bahasa Jerman kuno (Old High German), “angst” berasal dari kata “angust”, yang berarti “ketakutan” atau “kecemasan.”

    Pada awal abad ke-20, kata angst mulai muncul dalam bahasa Inggris, terutama dalam konteks psikologi.

    Istilah ini semakin dikenal luas pada tahun 1940-an, saat digunakan untuk menggambarkan rasa kecemasan eksistensial, terutama melalui karya filsuf Denmark Søren Kierkegaard.

    Dalam bukunya The Concept of Anxiety, Kierkegaard menggunakan angst untuk menjelaskan kecemasan yang mendalam terkait kebebasan moral dan keberadaan manusia.

    Seiring waktu, penggunaan kata “angst” meluas dari diskusi filosofis menjadi bagian dari bahasa sehari-hari. Di pertengahan abad ke-20, istilah ini sering digunakan dalam sastra dan percakapan untuk menggambarkan perasaan cemas atau takut yang umum, khususnya di kalangan anak muda.

    Dalam media sosial saat ini, angst tidak lagi sekadar menggambarkan kecemasan umum. Istilah ini sering digunakan dalam dunia fandom, terutama untuk mendeskripsikan karya fanfiction dengan tema cerita yang emosional dan menguras air mata.

    Hal ini menunjukkan bagaimana makna angst terus berkembang dan menjadi bagian dari bahasa slang yang kaya akan nuansa budaya digital.

    Misalnya, istilah ini kerap muncul dalam diskusi akun-akun menfess di platform seperti X (sebelumnya Twitter), di mana para penggemar berbagi karya fanfiction yang penuh drama dan emosi.

    Contoh penggunaan kata “Angst” di media sosial

    Ilustrasi arti kata angst bahasa slang. (TribunJatim.com)

    Contoh di Platform Fanfiction atau Menfess

    “Aduh, fanfic yang tadi aku baca benar-benar angst banget, nangis sampai sesak. Ending-nya bikin hancur ????.”

    Konteks:
    Dalam konteks fanfiction, angst sering merujuk pada cerita yang penuh dengan konflik emosional, rasa sakit, atau tragedi yang memancing emosi pembaca.

    Penggunaannya menggambarkan karya yang cenderung berat secara emosional dan membuat pembaca merasa terhubung dengan penderitaan karakter.

    Contoh di Twitter/X (Menfess Fandom)

    “Menfess: Ada rekomendasi fic angst tapi dengan happy ending? Aku pengin nangis dulu, tapi lega akhirnya ????”

    Konteks:
    Penggunaan kata angst di sini mencerminkan keinginan pembaca untuk merasakan emosi yang mendalam melalui fanfiction, tetapi tetap berharap ada resolusi bahagia.

    Ini menunjukkan bahwa angst tidak hanya tentang kesedihan, tetapi juga perjalanan emosional menuju penghiburan.

    Berita seputar arti kata lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Privasi Data dan Keterbatasan SDM, Hambatan Terbesar Korporasi Adopsi AI

    Privasi Data dan Keterbatasan SDM, Hambatan Terbesar Korporasi Adopsi AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Privasi data dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) mumpuni di bidang kecerdasan buatan (AI) menjadi alasan utama korporasi di Indonesia enggan menggunakan AI. 

    Dalam laporan State of AI 2024 yang dirilis, Searce, disebutkan bahwa hambatan-hambatan utama bagi organisasi yang ingin mengadopsi AI ada tiga yaitu privasi data, diikuti penggunaan teknologi lama dan kurangnya sumber daya yang berkualitas.

     “Untuk mendapatkan kesuksesan implementasi AI, sebuah organisasi harus terlebih dahulu mengidentifikasi dan memitigasi keterbatasan yang ada sehingga mereka dapat memiliki jalur adopsi yang paling optimal,” ujar Country Director Searce Indonesia, Benedikta Satya, Selasa (19/11/2024).

    Searce melakukan survei terhadap 300 eksekutif teknologi senior hingga Chief Digital Officer dari berbagai organisasi di Amerika Serikat dan Inggris yang memiliki pendapatan setidaknya US$500 juta.

    Dalam laporan tersebut, Benedikta mengatakan tingkat keberhasilan inisiatif AI masih belum sepenuhnya optimal, hanya 51% responden yang mengatakan bahwa inisiatif AI mereka “sangat berhasil”, dan 42% mengatakan bahwa inisiatif tersebut “agak berhasil”. 

    Selain itu, hanya 61% responden yang mengatakan bahwa organisasi mereka memandang AI sebagai prioritas utama.

    Selain itu, dalam penelitian ini mencatat hampir dua pertiga atau 63% organisasi mengatakan bahwa pihaknya lebih mengutamakan pembelian solusi yang sudah ada di pasar untuk memenuhi kebutuhan teknologi AI, dibandingkan membangunnya secara internal. 

    Sekitar 54% mengatakan bahwa perusahaan telah membeli solusi yang telah tersedia di pasar namun juga bermitra dengan pihak lain untuk layanan yang terkait dengan solusi  tersebut. 

    Sementara, hanya 9% yang mengatakan bahwa mereka telah membeli solusi yang tersedia namun tetap mengandalkan sumber daya internal mereka untuk menjalankan bisnis. 

    Dia juga mengatakan penting sekali untuk memahami fungsi pengguaan AI di masyarakat. Jangan sampai, penggunaan AI hanya sebatas tren dan tidak memikirkan keamaanan data yang disebarluaskan.

    Maka dari itu, Benedikta berharap ada langkah dari pemerintah untuk melakukan sosialisasi penggunaan AI agar bisa diaplikasikan sesuai kebutuhan.

    “Iya (pemerintah) harus memberikan banyak contoh, banyak penjelasan, banyak pelatihan. Terutama buat pelaku-pelaku bisnis ya,” kata Benedikta. 

  • Google Bakal Gabungkan Android dan Chrome OS, Siap Lawan iPad – Page 3

    Google Bakal Gabungkan Android dan Chrome OS, Siap Lawan iPad – Page 3

    Di sisi lain, pengguna iPhone kini dipastikan bisa berinteraksi dengan Gemini AI dari Google dengan lebih mudah. Sebab, Google baru saja merilis aplikasi Gemini untuk perangkat iOS secara global.

    Sebelumnya, pengguna iPhone hanya bisa mengobrol dengan Gemini melalui aplikasi Google atau situs web mobile. Namun, dengan kehadiran aplikasi khusus ini, pengguna iOS bisa mengoptimalkan kemampuan chatbot tersebut.

    Dikutip dari Tech Crunch, Jumat (15/11/2024), aplikasi Gemini versi iOS ini hadir dengan dukungan penuh untuk berinteraksi lewat teks dalam 35 bahasa. Selain itu, pengguna juga bisa melalukan percakapan dengan fitur Gemini Live.

    Adapun fitur Gemini Live ini sudah mendukung 12 bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, Hindi, Portugis, Arab, Italia, Jepang, Turki, dan Vietnam.

    Ke depannya, Google juga berjanji untuk menambah lebih banyak bahasa. Selain melakukan percakapan, pengguna juga dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk menciptakan gambar.

    Kemampuan itu dimungkinkan karena integrasi dengan model Imagen 3 milik Google. Tak hanya itu, pengguna juga dapat mengajukan pertanyaan mengenai informasi yang tersimpan di layanan Google seperti Gmail, Maps, YouTube, dan Calender.

  • Banyak Fitur Keren, Begini Cara Pakai Aplikasi Gemini AI di iPhone – Page 3

    Banyak Fitur Keren, Begini Cara Pakai Aplikasi Gemini AI di iPhone – Page 3

    Fitur Gemini Live ini sudah mendukung 12 bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, Hindi, Portugis, Arab, Italia, Jepang, Turki, dan Vietnam.

    Ke depannya, Google juga berjanji untuk menambah lebih banyak bahasa. Selain melakukan percakapan, pengguna juga dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk menciptakan gambar.

    Kemampuan itu dimungkinkan karena integrasi dengan model Imagen 3 milik Google. Tak hanya itu, pengguna juga dapat mengajukan pertanyaan mengenai informasi yang tersimpan di layanan Google seperti Gmail, Maps, YouTube, dan Calender.

    Untuk menghadirkan pengalaman yang lebih natural, Google menghadirkan 10 pilihan suara yang bisa dipilih pengguna. Jadi, pengguna bisa memilih suara dan gaya yang paling sesuai dengan mereka.

  • PLN Boyong 5 Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

    PLN Boyong 5 Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

    Jakarta – PT PLN (Persero) menjalin lima kerja sama strategis dalam transisi energi di Indonesia dengan lima mitra internasional pada perhelatan Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan.

    Kerja sama pendanaan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia ini bertujuan untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi bersih di Indonesia sekaligus mencapai swasembada energi yang berkelanjutan.

    Kolaborasi global ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding dan Grant Agreement antara PLN dan lima mitra internasional dalam acara bertajuk “Leading the Charge: Strategic Partnership to Catalyze Decarbonization”.

    Kelima mitra tersebut yakni United Kingdom Export Finance (UKEF), Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Sembcorp Utilities Pte Ltd, Transportasi Gas Indonesia (TGI), dan Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP).

    Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam COP29 Hashim Djojohadikusumo menjelaskan kehadiran Indonesia di COP 29 menandai komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi perubahan iklim. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh pihak untuk menghadapi tantangan ini dan menangkap peluang yang muncul ke depan.

    “Perubahan iklim global menghendaki suatu solusi global. Tak ada negara yang bisa menghadapinya sendiri. Satu-satunya cara untuk terus melangkah maju adalah melalui kolaborasi,” ujar Hashim dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).

    Hashim menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan strategi baru dalam transisi energi melalui penambahan kapasitas pembangkit energi hijau untuk 15 tahun ke depan.

    Pihaknya pun akan menambah 75% atau sekitar 75 gigawatt (GW) dari total 100 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Strategi ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menyediakan energi yang bersih dan terjangkau melalui swasembada energi.

    “Kami berterima kasih kepada para mitra internasional atas kerja kerasnya dalam membantu kami memerangi perubahan iklim. Presiden Prabowo telah memberikan mandat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Presiden memiliki strategi baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8%, salah satunya melalui transisi energi,” ungkapnya.

    Sementara itu Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN berkomitmen menjalankan transisi energi di Indonesia sekaligus mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam proses itu, PLN terus meluaskan jaringan kolaborasi hingga tingkat global guna menyukseskan proyek transisi energi yang berkelanjutan.

    Secara rinci, PLN menjalin kerja sama pendanaan hijau dengan beberapa mitra global, salah satunya UKEF, lembaga pendanaan ekspor Pemerintah Inggris. Melalui kerja sama ini, UKEF dan PLN akan mengkaji peluang pembiayaan proyek energi terbarukan di Indonesia, khususnya pada pembangunan jaringan transmisi yang mendukung integrasi sumber energi bersih.

    Selain itu, kedua pihak juga sepakat bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas pegawai PLN dalam pengembangan energi terbarukan.

    “Kolaborasi ini akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi hijau,” jelas Darmawan.

    Selain dengan UKEF, PLN juga menggandeng KfW, development bank asal Jerman untuk pembiayaan proyek transisi energi di Indonesia serta studi keberlanjutan sosial dan lingkungan. Kesepakatan ini mencakup pengembangan proyek energi bersih, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau.

    Dalam kesempatan ini, PLN dan KfW juga menandatangani Grant Agreement untuk pelaksanaan studi Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) proyek pembangkit energi bersih di Indonesia.

    “Proyek-proyek ini bertujuan untuk menstabilkan pasokan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, terutama pada saat beban puncak. Selain itu, kesepakatan hibah juga ditandatangani untuk mendanai studi dampak lingkungan dan sosial bagi proyek-proyek PLTA ini, memastikan pelaksanaan yang berkelanjutan,” ungkap Darmawan.

    PLN melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) juga melakukan penandatanganan Joint Development Framework Agreement (JDFA) dengan Transportasi Gas Indonesia (TGI) dan mitra asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte Ltd untuk pengembangan proyek transportasi hidrogen hijau dari Sumatera ke Singapura.

    Proyek ini akan mengeksplorasi pemanfaatan infrastruktur jalur pipa milik TGI dan diharapkan dapat meningkatkan perdagangan energi lintas negara serta kapasitas produksi hidrogen hijau di Indonesia.

    “Inisiatif ini menunjukkan peran PLN dalam memajukan ekosistem hidrogen regional yang sejalan dengan komitmen strategis kami untuk mendiversifikasi sumber energi hijau dan mengurangi emisi,” tegas Darmawan.

    Dalam kegiatan ini, PLN bersama GEAPP meluncurkan program “Renewable Energy Access for Last Mile”. Program kolaborasi antara PLN dan GEAPP ini berfokus pada peningkatan akses energi terbarukan dan mendorong dedieselisasi untuk pulau-pulau terpencil di Indonesia.

    “Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan akses energi di wilayah-wilayah yang terisolasi, mendukung komitmen Indonesia dalam memastikan energi yang berkeadilan dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat,” papar Darmawan.

    Darmawan menambahkan, pihaknya akan terus mengeksplorasi potensi kolaborasi dengan berbagai pihak, baik nasional hingga global. Kerja sama yang dilakukan kali ini merupakan salah satu langkah proaktif PLN dalam upaya transisi energi yang berkelanjutan.

    “Kami tidak bisa melakukannya (transisi energi) sendiri. Kami percaya, dengan bersatu dan berkolaborasi, apapun tantangannya, kami akan terus bergerak maju, bukan hanya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun juga menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan pada saat yang sama, memainkan peran besar dalam komunitas global untuk menyelamatkan bumi,” pungkas Darmawan.

    (akd/ega)

  • RI Tertinggal Soal Adopsi AI, Bisa Bercermin ke AS dan Inggris

    RI Tertinggal Soal Adopsi AI, Bisa Bercermin ke AS dan Inggris

    Jakarta

    Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebuah keniscayaan di era digital seperti saat ini. Namun tak sedikit yang mengalami kesulitan mengadopsi AI dan cara mengatasi tantangan ke depannya.

    Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Searce, perusahaan konsultan teknologi, mengungkapkan adopsi AI memberikan peluang utama untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan return of investment (ROI) jangka panjang.

    “Untuk benar-benar mendapatkan peningkatan ROI yang pasti, organisasi sebaiknya perlu melakukan pendekatan yang berpusat pada hasil yang didukung oleh tata kelola yang tepat, kerangka kerja yang terukur, dan proses manajemen yang berkesinambungan. Hal ini memungkinkan tujuan bisnis dibangun sejak awal dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan dan menghasilkan manfaat akhir yang signifikan,” ujar Country Director Searce Indonesia, Benedikta Satya di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

    Keberhasilan inisiatif AI

    Tingkat keberhasilan inisiatif AI masih sering kali tidak sepenuhnya optimal, hanya 51% responden yang mengatakan bahwa inisiatif AI mereka “sangat berhasil”, dan 42% mengatakan bahwa inisiatif tersebut “agak berhasil”. Selain itu, hanya 61% responden yang mengatakan bahwa mereka “sangat setuju” bahwa organisasi mereka memandang AI sebagai prioritas utama.

    Terlepas dari masalah ROI, seperempat responden berpendapat bahwa organisasi mereka akan meningkatkan investasi di bidang AI hingga lebih dari 50% pada tahun 2024 dan tahun-tahun mendatang dan hanya 8% responden mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan investasi hingga 100% atau lebih.

    Ketika ditanya berapa banyak pendapatan organisasi mereka yang dialokasikan untuk inisiatif AI pada tahun 2024, seperempat responden mengatakan bahwa organisasi mereka akan membelanjakan antara $11-25 juta, dengan 7% tambahan mengatakan bahwa organisasi mereka akan membelanjakan lebih dari $25 juta pendapatan untuk inisiatif AI tahun ini.

    Privasi Data

    Penelitian tahun ini juga melihat hambatan-hambatan utama bagi organisasi yang ingin mengadopsi AI. Ada tiga hambatan terbesar yang disebutkan oleh responden, yaitu privasi data (45%) diikuti oleh penggunaan teknologi lama (40%) serta kurangnya sumber daya yang berkualitas (40%).

    “Untuk mendapatkan kesuksesan implementasi AI, sebuah organisasi harus terlebih dahulu mengidentifikasi dan memitigasi keterbatasan yang ada sehingga mereka dapat memiliki jalur adopsi yang paling optimal,” kata Bene.

    Disampaikannya, tantangan dalam setiap bisnis tentunya berbeda dan penting bagi sebuah organisasi untuk menemukan mitra yang dapat membantu mereka mengidentifikasi dan memberikan konsultasi untuk berinovasi.

    “Apakah itu berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk mengurangi kekhawatiran seputar privasi data atau mengusulkan solusi kreatif untuk masalah teknologi sebelumnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengetahui inti permasalahan terbesar yang mereka hadapi,” jelasnya.

    GenAI

    GenAI tetap menjadi inisiatif utama bagi organisasi saat ini dengan 70% responden mengatakan bahwa mereka memiliki setidaknya tiga proyek bisnis yang menggunakan GenAI dalam produksi.

    Dari temuan laporan ini ketika ditanya kepada responden untuk area bisnis apa saja organisasi mereka menggunakan GenAI jawabannya adalah untuk mendukung layanan pelanggan (68%), penelitian internal (60%) dan pembuatan konten (53%).

    Dampak Solusi AI

    Hampir dua pertiga (63%) organisasi mengatakan bahwa mereka telah melakukan pembelian solusi yang sudah ada di pasar untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan akan teknologi AI, dibandingkan membangunnya secara internal.

    Selain itu, 54% mengatakan bahwa mereka telah membeli solusi yang telah tersedia di pasar namun juga bermitra dengan pihak lain untuk layanan yang terkait dengan solusi tersebut. Sementara, hanya 9% yang mengatakan bahwa mereka telah membeli solusi yang tersedia namun tetap mengandalkan sumber daya internal mereka untuk menjalankan bisnis.

    Laporan State of AI 2024 ini dilakukan dengan melakukan survei terhadap 300 eksekutif teknologi senior dan C-suite, termasuk Chief AI Officer, Chief Data & Analytics Officer, Chief Transformation Officer, dan Chief Digital Officer dari berbagai organisasi perusahaan global di Amerika Serikat dan Inggris yang memiliki pendapatan setidaknya USD 500 juta.

    Kendati demikian, Bene menyebutkan adopsi AI di kedua negara maju itu bisa menjadi acuan bagi Indonesia dalam mengimplementasikan teknologi terbaru tersebut.

    “Adopsi AI di Indonesia terus menunjukkan peningkatan, sekaligus mencerminkan keyakinan yang tumbuh dalam teknologi ini untuk mendorong inovasi dan efisiensi bisnis. Namun, banyak juga organisasi masih mengalami kesulitan mengadopsi AI dengan cara yang relevan untuk mencapai hasil bisnis yang maksimal,” pungkasnya

    (agt/fyk)

  • RUU Perampasan Aset Patut Diapresiasi tapi Harus Hati-hati

    RUU Perampasan Aset Patut Diapresiasi tapi Harus Hati-hati

    Surabaya (beritajatim.com) – Langkah pemerintah yang menempatkan RUU Perampasan Aset di urutan kelima dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Jangka Menengah 2025-2029 mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pengamat hukum dan pegiat antikorupsi, Hardjuno Wiwoho, menilai langkah ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam memberantas korupsi secara sistematis.

    “Menempatkan RUU Perampasan Aset di posisi lima besar menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini memahami urgensi instrumen ini dalam memberantas korupsi. Ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah strategis untuk memperkuat sistem hukum kita,” ujar Hardjuno di Surabaya, Selasa (19/11/2024).

    RUU Perampasan Aset sebelumnya pernah diusulkan dalam Prolegnas periode sebelumnya, namun terganjal dinamika politik di DPR. Kini, pemerintahan Prabowo Subianto kembali mengusulkan rancangan undang-undang ini, berharap pembahasan dapat diselesaikan hingga pengesahan di DPR.

    Menurut Hardjuno, mekanisme yang diusulkan dalam RUU ini, yakni Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCB), sudah terbukti efektif di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Mekanisme ini memungkinkan penyitaan aset hasil kejahatan tanpa harus melalui proses pidana panjang.

    “Indonesia harus segera mengadopsi mekanisme ini untuk menutup celah hukum yang sering dimanfaatkan para koruptor. Dengan regulasi yang jelas, negara bisa mengambil kembali kekayaan publik yang telah diselewengkan untuk kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.

    Selain itu, Hardjuno menilai langkah ini sebagai bentuk keberanian pemerintah menghadapi tantangan politik yang sebelumnya menggagalkan pembahasan RUU ini.

    “Keberanian ini patut diapresiasi. Ini bukan sekadar janji, tetapi bentuk nyata dari komitmen Presiden Prabowo dalam memberikan efek jera bagi koruptor,” ujarnya.

    Dia juga menyoroti pentingnya implementasi yang hati-hati untuk menghindari penyalahgunaan regulasi tersebut. Hardjuno mencontohkan penerapan prinsip kehati-hatian di Inggris sebagai panduan agar kebijakan ini tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keadilan hukum.

    “RUU ini harus diterapkan dengan prinsip hak asasi manusia dan keadilan hukum agar tidak menimbulkan ketidakadilan baru,” katanya.

    Hardjuno berharap DPR menunjukkan komitmen serupa dengan pemerintah dalam mempercepat pembahasan RUU ini. Menurutnya, dukungan politik yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan pengesahan undang-undang tersebut.

    “DPR harus sejalan dengan visi pemerintah. Jangan biarkan kesempatan ini terbuang lagi seperti periode sebelumnya,” pungkasnya. [asg/but]

  • LAPORAN dari KTT G20 BRASIL: Kelaparan, Gaza dan Janji Jumbo dari Amerika

    LAPORAN dari KTT G20 BRASIL: Kelaparan, Gaza dan Janji Jumbo dari Amerika

    Bisnis.com, RIO de JENEIRO – Para pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia alias G20 memfokuskan pembahasan awal pada penderitaan yang disebabkan oleh konflik-konflik di Gaza dan Ukraina, sambil menyerukan kerja sama dalam hal perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, dan kebijakan pajak.

    Komunike awal ini merupakan kemajuan karena para pemimpin G20 mampu mencapai kesepakatan awal yang fokus mengenai perang Ukraina dan secara ringkas berfokus pada penderitaan manusia dan dampak ekonomi dari konflik tersebut.

    Para pemimpin menyatakan keprihatinan mendalam mengenai situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Jalur Gaza dan menyerukan dengan segera bantuan dan perlindungan yang lebih banyak untuk warga sipil serta gencatan senjata yang komprehensif.

    AS juga telah mencabut mengenai penggunaan senjata buatan AS oleh Ukraina untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghadiri KTT G20 dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

    Melansir Reuters, Selasa (19/11/2024), diskusi dalam KTT G20 juga mencakup perdagangan, perubahan iklim, dan keamanan internasional akan berhadapan dengan perubahan kebijakan AS yang tajam yang dijanjikan oleh presiden terpilih Donald Trump, mulai dari tarif hingga janji solusi bagi perang di Ukraina.

    Kesepakatan diraih setelah para diplomat melakukan negosiasi selama akhir pekan untuk menyelesaikan pernyataan bersama tersebut, dengan perdebatan mengenai kebijakan iklim yang berlangsung hingga dini hari pada hari Minggu, menurut orang-orang yang terlibat dalam perundingan tersebut.

    Sebagai tuan rumah pertemuan G20 tahun ini, Brasil memperluas fokus kelompok ini pada kemiskinan dan kelaparan ekstrem, sambil memperkenalkan tentang kerja sama untuk mengenakan pajak yang adil bagi negara-negara terkaya di dunia.

    Aliansi Lawan Kelaparan & Kemiskinan

    Saat yang sama Presidensi G20 Brasil meluncurkan inisiatif berupa Aliansi Global untuk Melawan Kelaparan dan Kemiskinan (Global Alliance Against Hunger dan Poverty), pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Senin (18/11/2024). Aliansi itu menargetkan pemberantasan kemiskinan dan kelaparan pada 2030.

    Untuk diketahui, isu kelaparan dan kemiskinan merupakan di antara isu yang menjadi fokus Presidensi G20 Brasil. Pada pembukaan KTT G20, aliansi global itu diluncurkan dengan melibatkan 148 anggota, termasuk 82 negara. Indonesia termasuk salah satunya.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula dan Silva mengatakan bahwa kelaparan dan kemiskinan merupakan simbol dari tragedi bersama. Dia menyoroti bahwa masih ada 733 juta orang yang mengalami malnutrisi.

    “Ini seperti populasi gabungan dari Brasil, Meksiko, Jerman, Inggris, Afrika Selatan dan Kanada mengalami kelaparan di dunia yang menghasilkan hampir 6 miliar ton makanan per tahunnnya. Ini tidak bisa diterima,” ujar Presiden Lula pada sambutannya di pembukaan KTT G20 2024, di Museu de Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024).

    Adapun komitmen dari inisiatif tersebut adalah untuk membuat program pemberian transfer tunai ke 500 juta orang di negara-negara berpenghasilan rendah serta menengah ke bawah pada 2030.

    Alinasi itu juga bertujuan untuk memperluas pemberian makan bergizi untuk tambahan 150 juta anak sekolah di negara-negara yang mengalami kemiskinan anak serta kelaparan.

    Program itu nantinya diharapkan bisa didanai melalui kredit maupun hibah melalui bank pembangunan multilateral.

    Lula menjelaskan, peluncuran aliansi itu di Forum G20 bukan tanpa alasan. Pasalnya, forum ekonomi tersebut meliputi negara-negara anggota yang mewakili 85% dari PDB dunia sebesar US$110 triliun.

    Tidak hanya itu, Forum G20 juga berisi 75% dari US$32 triliun dari perdagangan barang dan jasa serta dua per tiga dari populasi dunia sebesar 8 miliar jiwa.

    “Hal ini berada di kehendak mereka yang duduk di meja ini untuk melaksanakan tugas mendesak dalam mengakhiri momok memalukan bagi kemanusiaan,” papar politisi yang berasal dari anak buruh tani itu.

    Nantinya, aliansi global tersebut akan mengartikulasi rekomendasi internasional, kebijakan publik yang efektif serta sumber pembiayaan guna mewujudkan target pemberantasan kelaparan dan kemiskinan di 2030.

    Aliansi itu juga akan fokus kepada tiga pilar untuk mencapai tujuannya yaitu nasional, finansial serta pengetahuan. Nantinya, aliansi tersebut akan menggelar konferensi secara reguler serta nantinya didukung oleh Organisasi Pangan dan Agrikultur atau FAO.

    Keanggotaan aliansi tersebut terdiri dari 84 negara serta entitas kewilayahan. Salah satunya yakni Indonesia yang juga merupakan negara anggota G20.

    Kemudian, terdapat anggota yang berasal dari 24 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan internasional serta 31 yayasan filantropi maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).

    Janji Amerika Serikat

    Saat yang sama, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjanjikan kontribusi sebesar US$4 miliar untuk dana Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) milik Bank Dunia bagi negara-negara termiskin di dunia.

  • Apa itu Thanksgiving Day? Ini Asal-usul Peringatannya

    Apa itu Thanksgiving Day? Ini Asal-usul Peringatannya

    Jakarta

    Setiap tahun, terdapat Thanksgiving Day yang diperingati pada hari Kamis keempat bulan November 2024. Di tahun 2024, Thanksgiving Day jatuh pada tanggal 28 November 2024.

    Menurut laman History, Thanksgiving didasarkan pada acara makan bersama para Pilgrims atau para peziarah kolonial dari Plymouth ke Amerika pada tahun 1620-an. Di Amerika, Thanksgiving Day ditetapkan sebagai hari libur nasional

    Lalu, bagaimana sejarah Thanksgiving Day? Berikut informasinya.

    Dikutip dari situs History, pada bulan September 1620, sebuah kapal kecil bernama Mayflower, yang membawa 102 penumpang dari berbagai macam separatis agama, meninggalkan Plymouth, Inggris. Mereka mencari rumah baru agar dapat menjalankan keyakinan mereka dengan bebas dan orang-orang lain yang tergoda oleh janji kemakmuran dan kepemilikan tanah di “Dunia Baru.”

    Setelah pelayaran yang berlangsung selama 66 hari, mereka menjatuhkan jangkar di dekat ujung Cape Cod, jauh di utara tujuan mereka di muara Sungai Hudson. Satu bulan kemudian, Mayflower menyeberangi Teluk Massachusetts, tempat para Pilgrim, sebagaimana mereka sekarang dikenal, memulai pekerjaan dengan membangun desa di Plymouth.

    Pada bulan Maret, para pemukim yang tersisa pindah ke darat, di mana mereka menerima kunjungan dari seorang anggota suku Abenaki yang menyambut mereka dalam bahasa Inggris.

    Squanto mengajarkan para Pilgrim cara menanam jagung, mengekstrak getah dari pohon maple, menangkap ikan di sungai, dan menghindari tanaman beracun. Ia juga membantu para pemukim menjalin aliansi dengan Wampanoag, suku setempat yang bertahan selama lebih dari 50 tahun dan tetap menjadi salah satu dari sedikit contoh keharmonisan antara penjajah Eropa dan penduduk asli Amerika.

    Perayaan Thanksgiving Pertama

    Pada bulan November 1621, setelah keberhasilan panen jagung pertama kaum Pilgrim, Gubernur William Bradford menggelar pesta perayaan dan mengundang sekelompok sekutu penduduk asli Amerika dari koloni yang baru berdiri itu, termasuk kepala suku Wampanoag, Massasoit.

    Para sejarawan berpendapat bahwa banyak hidangan Thanksgiving tersebut kemungkinan besar disiapkan dengan menggunakan rempah-rempah dan metode memasak tradisional penduduk asli Amerika. Hidangan tersebut tidak menyajikan pai, kue, atau makanan penutup lainnya karena para Pilgrims tidak memiliki oven dan persediaan gula Mayflower telah berkurang pada musim gugur 1621.

    Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa Florida, bukan Massachusetts, mungkin merupakan tempat yang sebenarnya dari perayaan Thanksgiving pertama di Amerika Utara. Pada tahun 1565, hampir 60 tahun sebelum Plymouth, sebuah armada Spanyol datang ke pantai dan menanam salib di pantai berpasir untuk membaptis pemukiman baru di St. Untuk merayakan kedatangan mereka, 800 pemukim Spanyol berbagi makanan dengan penduduk asli Timucuan.

    Amerika pertama kali memproklamasikan Thanksgiving untuk merayakan kemenangan atas Inggris dalam Pertempuran Saratoga. Pada 1817, New York menjadi yang pertama dari beberapa negara bagian yang resmi mengadopsi Thanksgiving sebagai hari libur tahunan.

    Lalu, pada tahun 1863, Abraham Lincoln menetapkan Thanksgiving Day dirayakan pada hari Kamis terakhir di bulan November setiap tahunnya.

    (kny/imk)

  • Peneliti Temukan Jembatan 2 Dunia dari 11 Ribu Tahun Silam

    Peneliti Temukan Jembatan 2 Dunia dari 11 Ribu Tahun Silam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Motif cadas ditemukan terkait kepercayaan dunia mistis dari masyarakat pribumi Amazon. Para ilmuwan dari Kolombia dan Inggris berhasil mendokumentasikan puluhan ribu lukisan tersebut dari enam situs tersebut.

    Beberapa karakter oker diperkirakan berusia lebih dari 11 ribu tahun. Termasuk ratusan figur manusia dan ekosistem hewan, tumbuhan dan bentuk geometris yang berbeda.

    Berdasarkan para tetua dan spesialis, lukisan yang ditemukan juga mencakup soal negosiasi ritual dengan alam roh. Beberapa digambarkan manusia yang berubah menjadi hewan dan hibrida tumbuhan/manusia.

    “Ini merupakan manusia dua langkah, raksasa di maloca (rumah) spiritual itu, ada seekor hewan, macan kumbang dengan dua kepala, satu kepala di sini, dan lainnya bukan ekor, melainkan kepala, mereka dari dunia spiritual,” kata penutur bahasa Tukano, Ismael Sierra menjelaskan soal lukisan dari situs La Fuga, dikutip dari Science Alert, Jumat (15/11/2024).

    Lukisan hewan dengan pigmen merah disebut sebagai jembatan antara dunia manusia dan non-manusia. Selain itu ditemukan juga simbol lain mewakili permintaan seperti kesuburan.

    Tim peneliti menemukan beberapa hewan perwakilan dari manusia. Misalnya dukun adalah jaguar, sebagai mediator antara tiga divisi kosmik dari kehidupan dan kematian, dunia manusia dan roh leluhur, serta alam dan budaya.

    Arkeolog dari Universitas Exeter Jamie Hampson menjelaskan temuan itu membuat tim bisa melihat seni dari sudut pandang orang luar. Selain juga mengetahui alasan motif tertentu dilukis beserta artinya.

    “(Kolaborasi dengan tetua) membuat kita tidak hanya melihat seni dari sudut pandang orang luar dan menebak, mengetahui mengapa motif tertentu dilukis dan apa artinya,” kata dia.

    “Memungkinkan untuk memahami ini merupakan seni sakral dan ritualistik, tempat-tempat suci di lanskap,” jelas Hampson menambahkan.

    Sementara itu, Ismael khawatir soal masa depan lukisan-lukisan yang ditemukan. Sebab dia harus meninggalkan wilayah itu karena adanya konflik antarpenduduk.

    Dia khawatir soal siapa yang akan merawatnya. Termasuk soal kepercayaan orang-orang terkait roh yang ada di sana.

    “Kami percaya karena ayah saya salah satu ahli ritual yang berinteraksi dengan karakter-karakter itu,” ucap dia.

    (dem/dem)