Negara: Inggris

  • Sudah Pake Ordal Tetap Gagal, Curhat Pencari Kerja yang Mentok di Interview

    Sudah Pake Ordal Tetap Gagal, Curhat Pencari Kerja yang Mentok di Interview

    Jakarta

    Ketatnya persaingan dalam mencari kerja terasa semakin sulit. Bahkan bantuan orang dalam alias ordal untuk bisa diterima kerja lebih cepat terasa hampir sia-sia karena tak kunjung membuahkan hasil.

    Hal ini seperti yang dirasakan oleh salah seorang pencari kerja di acara Jakarta Jobfest Gedung Pertemuan Sasana Pakarti, Pancoran, Jakarta Selatan. Pria yang tak ingin disebutkan namanya tersebut sudah beberapa kali mendapatkan tawaran kerja dari kenalan dan keluarga, namun lamaran yang dikirimkannya belum juga diterima.

    “Ada saya pernah main coba cari informasi lowongan kerja dari mulut ke mulut, pernah dari keluarga, cuman ya masih menunggu. Makanya sambil menunggu ikut saja lah dulu Job Fair lagi,” ucapnya kepada detikcom, Selasa (4/11/2025).

    Bahwa terakhir, pekan lalu dirinya baru saja melakukan interview di perusahaan tempat dirinya mendapatkan rekomendasi. Namun sampai saat ini masih belum mendapatkan kabar terbaru, sehingga ia memutuskan untuk terus mengikuti berbagai Job Fair dan melamar secara online.

    “Lowongan yang dapat dari kenalan kayak gitu saya sudah dapat. Sudah sampai tahap interview. Tapi masih menunggu, masih menunggu kelanjutannya dari si HR-nya,” paparnya.

    “Cuman bilang ‘ya ditunggu info selanjutnya, ditunggu saja’. Seminggu dua mingguan lah dibilangnya. Ini masih semingguan tunggu kabar, baru minggu kemarin interview,” jelas peserta Job Fair itu lagi.

    Ia mengatakan selama ini dirinya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena kurang pengalaman. Padahal untuk bisa memiliki pengalaman dirinya perlu diterima kerja lebih dulu.

    “Saya ada beberapa kali coba konsultasi-konsultasi CV. Ya memang CV saya kurang, pengalaman saya kurang. Kebanyakan juga carinya lulusan-lulusan yang siap kerja atau yang teknis di bidangnya,” jelasnya.

    Belum lagi, ia mengaku sebagai lulusan Sarjana Sosiologi. Di mana jurusannya ini memang tak banyak dibutuhkan atau kurang dicari perusahaan-perusahaan sekarang ini. Alhasil dirinya hanya bisa terus melamar ke berbagai perusahaan sembari melakukan pelatihan dan mencari sertifikat.

    “Kalau sertifikasi sekarang saya sudah punya tiga. Satu bahasa Inggris, sama dua lagi di bidang administrasi,” katanya.

    (igo/fdl)

  • Peristiwa 10 November, Mengenang Hari Pahlawan dan Pertempuran Surabaya yang Melegenda

    Peristiwa 10 November, Mengenang Hari Pahlawan dan Pertempuran Surabaya yang Melegenda

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan momen krusial untuk mengenang kembali sejarah kelam namun heroik di Surabaya pada tahun 1945.

    Peristiwa yang terjadi di ‘Kota Pahlawan’ ini menunjukkan betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Rakyat Indonesia, yang baru saja merdeka dua bulan sebelumnya, harus menghadapi pasukan Sekutu (termasuk tentara Inggris) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan kolonial.

    Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan dan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
    Asal Usul Peringatan 10 November
    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali berkuasa. Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Inggris (AFNEI), mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata ada juga tentara Belanda (NICA) yang ikut serta dan memicu konflik dengan pihak Indonesia.

    Ketegangan di Surabaya memuncak setelah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Situasi semakin memanas pasca penandatanganan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 yang gagal sepenuhnya meredakan bentrokan.

    ​Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur, tewas dalam baku tembak. Kematian Mallaby memicu kemarahan Inggris. Penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, lantas mengeluarkan ultimatum yang sangat keras.

    ​Ultimatum tersebut meminta seluruh rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan datang melapor dengan tangan diangkat ke pos-pos Inggris selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi, 10 November 1945. Jika menolak, Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara.

    ​Para pemimpin dan rakyat Surabaya menolak ultimatum itu mentah-mentah. Penolakan inilah yang menjadi awal pertempuran dahsyat 10 November 1945.
     

     

    Kobaran Semangat “Jihad fi Sabilillah” Bung Tomo

    ​Penolakan terhadap ultimatum Inggris tidak lepas dari peran para tokoh agama dan pejuang. Salah satu motor penggerak utama adalah Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo.

    ​Melalui siaran Radio Pemberontakan, Bung Tomo membakar semangat juang rakyat jelata, pemuda, santri, dan laskar-laskar rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar dan berapi-api berhasil menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang untuk mengangkat senjata.

    ​Dukungan moral juga datang dari kalangan ulama. Jauh sebelum 10 November, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”. Fatwa ini menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim (Fardhu Ain) dan mereka yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah ditetapkan sebagai syahid. Fatwa inilah yang menjadi landasan spiritual perlawanan rakyat Surabaya.

    Baca juga: 
    Simbol Persatuan Total Rakyat Semesta

    ​Pertempuran 10 November berlangsung sengit selama kurang lebih tiga minggu. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, pertempuran ini dikenang sebagai konfrontasi pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.

    ​Yang paling penting, peristiwa ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya urusan para elite politik atau tentara, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti guru, pedagang, petani, buruh, hingga pemuda dan ulama, semuanya bersatu melawan musuh dengan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan.

    ​Peringatan Hari Pahlawan adalah refleksi agar semangat keberanian, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan di Surabaya terus menginspirasi kita untuk berjuang demi kemajuan bangsa di masa kini.

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan momen krusial untuk mengenang kembali sejarah kelam namun heroik di Surabaya pada tahun 1945.
     
    Peristiwa yang terjadi di ‘Kota Pahlawan’ ini menunjukkan betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Rakyat Indonesia, yang baru saja merdeka dua bulan sebelumnya, harus menghadapi pasukan Sekutu (termasuk tentara Inggris) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan kolonial.
     
    Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan dan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
    Asal Usul Peringatan 10 November
    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali berkuasa. Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Inggris (AFNEI), mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata ada juga tentara Belanda (NICA) yang ikut serta dan memicu konflik dengan pihak Indonesia.

    Ketegangan di Surabaya memuncak setelah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Situasi semakin memanas pasca penandatanganan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 yang gagal sepenuhnya meredakan bentrokan.
     
    ​Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur, tewas dalam baku tembak. Kematian Mallaby memicu kemarahan Inggris. Penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, lantas mengeluarkan ultimatum yang sangat keras.
     
    ​Ultimatum tersebut meminta seluruh rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan datang melapor dengan tangan diangkat ke pos-pos Inggris selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi, 10 November 1945. Jika menolak, Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara.
     
    ​Para pemimpin dan rakyat Surabaya menolak ultimatum itu mentah-mentah. Penolakan inilah yang menjadi awal pertempuran dahsyat 10 November 1945.
     

     

    Kobaran Semangat “Jihad fi Sabilillah” Bung Tomo

    ​Penolakan terhadap ultimatum Inggris tidak lepas dari peran para tokoh agama dan pejuang. Salah satu motor penggerak utama adalah Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo.
     
    ​Melalui siaran Radio Pemberontakan, Bung Tomo membakar semangat juang rakyat jelata, pemuda, santri, dan laskar-laskar rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar dan berapi-api berhasil menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang untuk mengangkat senjata.
     
    ​Dukungan moral juga datang dari kalangan ulama. Jauh sebelum 10 November, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”. Fatwa ini menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim (Fardhu Ain) dan mereka yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah ditetapkan sebagai syahid. Fatwa inilah yang menjadi landasan spiritual perlawanan rakyat Surabaya.
     
    Baca juga: 
    Simbol Persatuan Total Rakyat Semesta

    ​Pertempuran 10 November berlangsung sengit selama kurang lebih tiga minggu. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, pertempuran ini dikenang sebagai konfrontasi pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.
     
    ​Yang paling penting, peristiwa ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya urusan para elite politik atau tentara, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti guru, pedagang, petani, buruh, hingga pemuda dan ulama, semuanya bersatu melawan musuh dengan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan.
     
    ​Peringatan Hari Pahlawan adalah refleksi agar semangat keberanian, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan di Surabaya terus menginspirasi kita untuk berjuang demi kemajuan bangsa di masa kini.
     
    (Sheva Asyraful Fali)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Ini Jawaban Purbaya soal IKN yang Dicap Media Asing Bakal Jadi Kota Hantu

    Ini Jawaban Purbaya soal IKN yang Dicap Media Asing Bakal Jadi Kota Hantu

    Ini Jawaban Purbaya soal IKN yang Dicap Media Asing Bakal Jadi Kota Hantu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara soal pemberitaan media asal Inggris, The Guardian yang menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi kota hantu.
    Purbaya mengatakan bahwa pemberitaan dari media asing kerap salah dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah mempercayainya.
    “Jadi jangan denger prediksi orang luar, sering salah kok,” ujar Purbaya di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/11/2025).
    Ia juga meyakini, pembangunan IKN yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu masih terus berjalan.
    Bahkan, pemerintah sudah menyetujui bahwa swasta boleh membangun perumahan di sana.
    “Jadi sepertinya nggak berhenti, masih jalan terus. Tapi nggak seperti yang (diberitakan media asing), ikutin sama Pak Presiden aja seperti apa,” ujar Purbaya.
    Humas Otorita IKN/Setyawan Ibu Kota Nusantara (IKN).
    Surat kabar Inggris, The Guardian secara khusus menyoroti perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
    Artikel yang dimuat pada Rabu (29/10/2025) itu dikemas dengan bentuk kritik yang berjudul, ”
    Indonesia’s new capital, Nusantara, in danger of becoming a ‘ghost city
    ’” (Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, terancam menjadi ‘kota hantu’).
    Mereka menggambarkan ibu kota baru Indonesia itu berada di tengah-tengah hutan. “Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, seolah muncul entah dari mana”, bunyi artikel itu.
    Meski berada di tengah hutan Kalimantan Timur, bangunan gedung-gedung futuristik dan jalanan sudah berdiri kokoh.
    Sayangnya, gedung-gedung dan jalan raya itu kosong. Hanya terlihat beberapa tukang kebun dan wisatawan yang penasaran. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto hingga kini sama sekali belum pernah berkunjung ke IKN.
    Proyek ambisius Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) itu membuat beberapa orang khawatir jika ke depannya menjadi proyek mangkrak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Minyak Dunia Stabil Usai OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

    Harga Minyak Dunia Stabil Usai OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

    Sebelumnya, OPEC+ pada Minggu sepakat untuk menaikkan produksi minyak dalam jumlah kecil pada Desember dan menunda kenaikan lebih lanjut pada kuartal pertama tahun depan. Langkah ini diambil karena meningkatnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan (oversupply) di pasar global.

    Sejak April, OPEC+ telah menaikkan target produksi sekitar 2,9 juta barel per hari, setara dengan 2,7% dari pasokan minyak global. Namun, mulai Oktober, kelompok produsen minyak tersebut memperlambat laju peningkatan produksi seiring proyeksi kelebihan pasokan pada awal tahun depan.

    Kebijakan baru negara-negara Barat terhadap Rusia, anggota OPEC+, turut menambah tantangan strategi tersebut. Moskow diperkirakan kesulitan untuk meningkatkan produksi lebih lanjut setelah Amerika Serikat dan Inggris memberlakukan sanksi tambahan terhadap dua produsen besar Rusia, Rosneft dan Lukoil.

    Dalam pertemuan bulanan OPEC+ yang diikuti delapan negara anggota — Arab Saudi, Rusia, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, Oman, Kazakhstan, dan Aljazair — disepakati bahwa target produksi Desember akan naik 137.000 barel per hari, sama seperti penambahan pada Oktober dan November.

    Dalam pernyataan resmi, OPEC+ menegaskan bahwa “setelah Desember, delapan negara tersebut akan menunda kenaikan produksi pada Januari, Februari, dan Maret 2026 karena faktor musiman.”

  • Kereta Api di Inggris Anjlok karena Tanah Longsor, 4 Penumpang Terluka

    Kereta Api di Inggris Anjlok karena Tanah Longsor, 4 Penumpang Terluka

    Shap

    Sebuah kereta api tergelincir setelah dilaporkan terjadi tanah longsor di perbukitan terpencil di barat laut Inggris. Kejadian itu menyebabkan empat orang penumpang mengalami luka ringan.

    Dilansir AFP, Selasa (4/11/2025), puluhan penumpang diturunkan dari kereta layanan Avanti West Coast rute Glasgow, Skotlandia, menuju Stasiun London Euston pada pukul 4.28 pagi waktu setempat setelah tergelincir di Shap, Cumbria.

    “Insiden ini menyusul dugaan tanah longsor di daerah tersebut yang telah mengalami kondisi cuaca buruk yang signifikan dan hujan lebat terus memperparah masalah tersebut,” kata Network Rail dalam sebuah pernyataan.

    “Gerbong paling depan keluar dari rel tetapi tetap tegak,” kata polisi transportasi, menambahkan bahwa 85 orang dikawal keluar dari kereta.

    Insiden tersebut memblokir semua layanan kereta api yang beroperasi di utara kota Preston di barat laut.

    Sebanyak 87 orang telah diperiksa di tempat kejadian. Dari puluhan penumpang yang diperiksa itu hanya empat yang menderita luka ringan dan tidak ada yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

    “Prioritas kami adalah kesejahteraan semua orang yang berada di dalam kereta dan membantu mereka keluar dari kereta dengan selamat. Kami membantu layanan darurat yang berada di lokasi kejadian,” kata juru bicara Avanti.

    Seorang pria telah didakwa dengan 10 tuduhan percobaan pembunuhan menyusul serangan berdarah terhadap kereta api tujuan London dari Doncaster utara, kata Kepolisian Transportasi Inggris, Senin.

    Sebuah laporan tahunan dari Kantor Perkeretaapian dan Jalan Raya Inggris mengungkapkan bahwa dalam 12 bulan hingga akhir Maret, terdapat lima kasus anjlok kereta api di seluruh negeri, dua di antaranya melibatkan kereta penumpang.

    (fas/fas)

  • Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Eni dan Petronas resmi menandatangani perjanjian mengikat terkait pembentukan joint venture, dengan kepemilikan sama besar, untuk mengelola aset hulu migas di Indonesia dan Malaysia.

    Penandatanganan disaksikan oleh CEO Eni Claudio Descalzi dan Presiden serta Group CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik di gelaran Abu Dhabi International Petroleum Exhibition & Conference (ADIPEC) pada 3 November 2025.

    Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari framework agreement yang ditandatangani kedua perusahaan pada 17 Juni 2025. Entitas baru (NewCo) Eni dan Petronas tersebut akan mengelola 19 aset hulu migas, yang terdiri atas 14 aset di Indonesia dan 5 aset di Malaysia.

    Melalui NewCo, Eni dan Petronas akan menggabungkan portofolio yang saling melengkapi, kekuatan teknis, serta keahlian regional untuk menciptakan nilai jangka panjang, keunggulan operasional, dan kepemimpinan dalam transisi energi.

    “Perjanjian ini merupakan momen transformasional bagi Eni. Kami menggabungkan kekuatan dengan Petronas untuk mengelola aset di Indonesia dan Malaysia, menciptakan sinergi dalam aset, keahlian, dan kemampuan finansial,” ujar CEO Eni Claudio Descalzi melalui siaran pers, Senin (3/11/2025).

    NewCo akan beroperasi sebagai entitas yang mandiri secara finansial, dengan rencana investasi lebih dari US$15 miliar dalam 5 tahun ke depan.

    Investasi ini akan mendukung pengembangan sedikitnya delapan proyek baru serta pengeboran 15 sumur eksplorasi, dengan target mengembangkan sekitar 3 miliar barel setara minyak (boe) dari cadangan yang telah ditemukan. Selain itu, NewCo juga menargetkan untuk membuka potensi eksplorasi tambahan sekitar 10 miliar boe.

    Portofolio NewCo akan mencakup aset gas yang telah berproduksi dan aset pengembangan di Malaysia dan Indonesia, dengan kapasitas produksi awal lebih dari 300.000 barel setara minyak per hari (boe/d), serta rencana peningkatan hingga lebih dari 500.000 boe/d dalam jangka menengah secara berkelanjutan.

    “Dengan memanfaatkan aset produksi yang sudah ada dan mengembangkan inisiatif besar di Cekungan Kutai serta di Malaysia, kami memperkirakan dapat mencapai produksi lebih dari 500.000 barel setara minyak per hari dalam jangka menengah. Kesempatan ini akan menciptakan nilai luar biasa bagi Eni, Petronas, Indonesia, dan Malaysia—didukung oleh keahlian eksplorasi kami dan rekam jejak dalam menyelesaikan proyek secara disiplin dan cepat,” kata Descalzi.

    Pembentukan NewCo akan memungkinkan Eni untuk mempercepat siklus pengembangan proyek, mengoptimalkan alokasi modal, serta mencapai sinergi operasional dalam bidang eksplorasi, produksi, dan pengelolaan aset, sembari memanfaatkan peluang pertumbuhan dari lapangan yang sudah mature maupun area eksplorasi dengan potensi tinggi.

    Bisnis baru ini akan menjadi bagian dari strategi model satelit Eni, mengikuti kesuksesan inisiatif serupa seperti Var Energy di Norwegia, Azule di Angola, dan Ithaca di Inggris.

    Setelah penandatanganan ini, Eni dan Petronas akan bekerja untuk memperoleh seluruh persetujuan regulasi, pemerintah, dan mitra yang dibutuhkan di Malaysia dan Indonesia. Eni memperkirakan transaksi ini akan selesai pada 2026, setelah seluruh persetujuan diperoleh.

    Sepanjang proses ini, Eni berkomitmen untuk melakukan keterlibatan yang transparan dengan seluruh pemangku kepentingan—termasuk karyawan, otoritas setempat, mitra usaha, dan komunitas lokal. Pendekatan ini mencerminkan ambisi bersama kedua perusahaan untuk meluncurkan entitas baru melalui proses yang bertanggung jawab, efisien, dan berorientasi nilai, sekaligus memperkuat fondasi kolaborasi jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan tersebut.

  • Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Eni dan Petronas resmi menandatangani perjanjian mengikat terkait pembentukan joint venture, dengan kepemilikan sama besar, untuk mengelola aset hulu migas di Indonesia dan Malaysia.

    Penandatanganan disaksikan oleh CEO Eni Claudio Descalzi dan Presiden serta Group CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik di gelaran Abu Dhabi International Petroleum Exhibition & Conference (ADIPEC) pada 3 November 2025.

    Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari framework agreement yang ditandatangani kedua perusahaan pada 17 Juni 2025. Entitas baru (NewCo) Eni dan Petronas tersebut akan mengelola 19 aset hulu migas, yang terdiri atas 14 aset di Indonesia dan 5 aset di Malaysia.

    Melalui NewCo, Eni dan Petronas akan menggabungkan portofolio yang saling melengkapi, kekuatan teknis, serta keahlian regional untuk menciptakan nilai jangka panjang, keunggulan operasional, dan kepemimpinan dalam transisi energi.

    “Perjanjian ini merupakan momen transformasional bagi Eni. Kami menggabungkan kekuatan dengan Petronas untuk mengelola aset di Indonesia dan Malaysia, menciptakan sinergi dalam aset, keahlian, dan kemampuan finansial,” ujar CEO Eni Claudio Descalzi melalui siaran pers, Senin (3/11/2025).

    NewCo akan beroperasi sebagai entitas yang mandiri secara finansial, dengan rencana investasi lebih dari US$15 miliar dalam 5 tahun ke depan.

    Investasi ini akan mendukung pengembangan sedikitnya delapan proyek baru serta pengeboran 15 sumur eksplorasi, dengan target mengembangkan sekitar 3 miliar barel setara minyak (boe) dari cadangan yang telah ditemukan. Selain itu, NewCo juga menargetkan untuk membuka potensi eksplorasi tambahan sekitar 10 miliar boe.

    Portofolio NewCo akan mencakup aset gas yang telah berproduksi dan aset pengembangan di Malaysia dan Indonesia, dengan kapasitas produksi awal lebih dari 300.000 barel setara minyak per hari (boe/d), serta rencana peningkatan hingga lebih dari 500.000 boe/d dalam jangka menengah secara berkelanjutan.

    “Dengan memanfaatkan aset produksi yang sudah ada dan mengembangkan inisiatif besar di Cekungan Kutai serta di Malaysia, kami memperkirakan dapat mencapai produksi lebih dari 500.000 barel setara minyak per hari dalam jangka menengah. Kesempatan ini akan menciptakan nilai luar biasa bagi Eni, Petronas, Indonesia, dan Malaysia—didukung oleh keahlian eksplorasi kami dan rekam jejak dalam menyelesaikan proyek secara disiplin dan cepat,” kata Descalzi.

    Pembentukan NewCo akan memungkinkan Eni untuk mempercepat siklus pengembangan proyek, mengoptimalkan alokasi modal, serta mencapai sinergi operasional dalam bidang eksplorasi, produksi, dan pengelolaan aset, sembari memanfaatkan peluang pertumbuhan dari lapangan yang sudah mature maupun area eksplorasi dengan potensi tinggi.

    Bisnis baru ini akan menjadi bagian dari strategi model satelit Eni, mengikuti kesuksesan inisiatif serupa seperti Var Energy di Norwegia, Azule di Angola, dan Ithaca di Inggris.

    Setelah penandatanganan ini, Eni dan Petronas akan bekerja untuk memperoleh seluruh persetujuan regulasi, pemerintah, dan mitra yang dibutuhkan di Malaysia dan Indonesia. Eni memperkirakan transaksi ini akan selesai pada 2026, setelah seluruh persetujuan diperoleh.

    Sepanjang proses ini, Eni berkomitmen untuk melakukan keterlibatan yang transparan dengan seluruh pemangku kepentingan—termasuk karyawan, otoritas setempat, mitra usaha, dan komunitas lokal. Pendekatan ini mencerminkan ambisi bersama kedua perusahaan untuk meluncurkan entitas baru melalui proses yang bertanggung jawab, efisien, dan berorientasi nilai, sekaligus memperkuat fondasi kolaborasi jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan tersebut.

  • Banyuwangi Gelar Festival Literasi Using untuk Lestarikan Bahasa Daerah

    Banyuwangi Gelar Festival Literasi Using untuk Lestarikan Bahasa Daerah

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi terus menunjukkan komitmen tinggi dalam pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Using, dengan menggelar Festival Literasi Using yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

    Pada 1 November 2025, sebanyak 400 pelajar tingkat SD hingga SMP se-Banyuwangi berpartisipasi dalam acara yang telah memasuki tahun kelima ini.

    Festival yang bertujuan memperkenalkan dan menguatkan penggunaan bahasa Using di kalangan generasi muda ini semakin mendapat perhatian positif dari siswa. Seperti yang diungkapkan Ahmad Syauqi Ghifari, pelajar SDN 1 Kalibaru Wetan yang mengikuti lomba puisi.

    “Saya berlatih selama dua minggu bersama guru. Agak susah, tapi senang saja karena menambah kaya kemampuan bahasa saya. Anak sekarang tidak boleh hanya bisa Bahasa Inggris, tapi perlu juga belajar bahasa daerah, bahasa asli kita,” kata Ahmad Syauqi.

    Siswa kelas 5 ini juga menambahkan, meski di lingkungan sekitarnya mayoritas berbicara dalam bahasa Jawa, ia merasa senang bisa belajar bahasa Using yang merupakan bahasa asli Banyuwangi. Hal ini menunjukkan antusiasme pelajar Banyuwangi dalam mempelajari bahasa daerah mereka meski bahasa nasional dan asing semakin mendominasi percakapan sehari-hari.

    Festival Literasi Using kali ini terdiri dari tujuh kategori lomba, yaitu menulis aksara Using, menulis cerpen, membaca puisi (moco geguritan), menyanyi (nembang), stand-up comedy (ngewer), mendongeng (ndongeng), dan satu kategori tambahan untuk tingkat SD, yaitu bermain sandiwara (memengan sandiworo).

    Para peserta lomba mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan literasi mereka melalui berbagai format yang menyenangkan.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa pelestarian bahasa Using merupakan bagian dari kekayaan budaya Suku Using yang perlu dijaga.

    Festival literasi using

    “Pelestarian bahasa sejak dini dengan melibatkan pelajar menjadi sangat penting untuk membangkitkan kembali kebiasaan dan kebanggaan terhadap bahasa lokal,” ujar Ipuk. Ia juga mengapresiasi peran guru dan orang tua yang telah mendampingi anak-anak dalam kegiatan ini.

    Festival Literasi Using bukan hanya sekadar acara perlombaan, namun juga merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun literasi anak-anak Banyuwangi yang lebih berkualitas. “Lewat festival Literasi Using kita tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga memupuk masa depan anak-anak yang lebih cemerlang,” kata Ipuk.

    Banyuwangi sebelumnya telah menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) atas konsistensinya dalam melestarikan bahasa Using. Penghargaan tersebut diterima pada Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) pada tahun 2024 dan 2025.

    Graceylla Alleynadyne Claudya Pesik, siswi SMPN 5 Banyuwangi, berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Mendongeng tingkat SMP dengan cerita ‘Arak-arakan Kembang Ndog’ yang menggambarkan tradisi perayaan Maulid Nabi Suku Using. “Syukur bisa menang. Keren juga menang lomba Bahasa Using,” ungkap Graceylla dengan semangat.

    Sebagai kelanjutan dari festival ini, para juara akan dikirim untuk mewakili Banyuwangi dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jawa Timur. “Sejak tahun 2023, perwakilan Banyuwangi selalu menang dan mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Suratno. [alr/suf]

  • Ramai Seruan di Inggris Ganti Nama Tempat yang Pakai Pangeran Andrew

    Ramai Seruan di Inggris Ganti Nama Tempat yang Pakai Pangeran Andrew

    London

    Seruan untuk mengubah nama jalan dan nama tempat yang menggunakan nama Pangeran Andrew semakin gencar di Inggris. Hal ini setelah Raja Charles III melucuti gelar pangeran dari Andrew yang terseret skandal seks Jeffrey Epstein.

    Beberapa lokasi di berbagai wilayah Inggris, seperti dilansir media lokal Inggris, The Independent, Senin (3/11/2025), menggunakan nama sang pangeran yang kontroversial, dengan beberapa daerah telah memulai proses resmi untuk perubahan nama tersebut.

    Salah satunya di Irlandia Utara, di mana para anggota dewan setempat akan membahas proposal pada November ini untuk mengganti nama jalan “Prince Andrew Way” di kota pesisir Carrickfergus, County Antrim.

    Anggota dewan wilayah Mid and East Antrim, Aaron Skinner, mengatakan bahwa dirinya “ingin melihat jalan itu dinamai mendiang Ratu Elizabeth II”.

    Perwakilan partai Aliansi, yang telah mengajukan permintaan ganti nama itu kepada dewan setempat, mengatakan bahwa warga di daerah tersebut telah sejak lama menyuarakan kekhawatiran atas nama jalan tersebut karena keterkaitan Andrew dengan Epstein, terpidana kejahatan seksual di Amerika Serikat (AS).

    Andrew selalu membantah dirinya melakukan pelanggaran hukum terkait skandal seks Epstein, yang tewas di penjara saat menunggu persidangan kasusnya.

    Skinner mengatakan dirinya “dibanjiri” telepon mengenai masalah ini sejak berita melaporkan Raja Charles melucuti gelar saudaranya tersebut.

    “Sangat penting bagi kami untuk melindungi warisan kerajaan di Carrickfergus dan mempertahankannya, dan kami merasa sangat terhormat atas hal itu, namun, kami tidak merasa, terutama mengingat tindakan istana, bahwa pantas untuk menggunakan nama Pangeran Andrew,” ucapnya.

    Ada beberapa lokasi lainnya di Irlandia Utara yang menyandang nama Pangeran Andrew, seperti Prince Andrew Gardens dan Prince Andrew Park yang bersebelahan di Belfast bagian selatan, dan Prince Andrew Crescent di Moygashel, County Tyrone.

    Juru bicara Dewan Wilayah Borough Mid dan East Antrim mengatakan bahwa “setiap potensi perubahan nama jalan di wilayah tersebut perlu diajukan ke dewan untuk dipertimbangkan”.

    Sementara juru bicara Dewan Kota Belfast, dalam tanggapannya, menyatakan bahwa: “Setiap permohonan penggantian nama jalan harus disertai petisi dari setidaknya sepertiga penduduk jalan tersebut, yang menunjukkan minat/dukungan untuk mengubah nama jalan tersebut”.

    “Petisi harus menunjukkan nama yang diusulkan dengan pilihan kedua untuk nama jalan itu yang dicantumkan dalam petisi,” sebutnya.

    “Permohonan beserta petisi pendukungnya kemudian diajukan kepada komite dan dewan untuk mendapatkan persetujuan guna melanjutkan permohonan,” jelas juru bicara tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Jadi Manusia Berharta Rp 3.000 Triliun

    Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Jadi Manusia Berharta Rp 3.000 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Jensen Huang, CEO dan pendiri Nvidia, kembali menjadi sorotan. Sosok yang dulu bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran itu kini berhasil mengantarkan perusahaannya mencetak sejarah baru di Wall Street.

    Pada Rabu lalu (29/10), Nvidia menjadi perusahaan pertama di dunia yang menembus nilai pasar US$5 triliun atau sekitar Rp 83.000 triliun. Lonjakan ini menegaskan posisi Nvidia sebagai pusat dari ledakan industri kecerdasan buatan (AI) global. 

    Pencapaian ini memperlihatkan transformasi luar biasa Nvidia, dari perancang chip grafis yang dulu hanya dikenal di kalangan gamer, kini berubah menjadi tulang punggung infrastruktur AI dunia.

    Chip buatan Nvidia kini menjadi barang paling dicari, bahkan memicu ketegangan dalam rivalitas teknologi antara Amerika Serikat dan China.

    Sejak kemunculan ChatGPT pada 2022, Nvidia yang menjadi tulang punggung pengembangan AI terus mencatat rekor terbaru.

    Tonggak bersejarah nilai kapitalisasi pasar US$5.000 triliun juga dicapai hanya tiga bulan setelah Nvidia melampaui US$4 triliun, melampaui total nilai pasar seluruh aset kripto di dunia.

    Kesuksesan Nvidia secara langsung mengerek kekayaan pribadi Jensen Huang. Berdasarkan data real-time Forbes, total harta kekayaan pria berusia 62 tahun itu kini mencapai US$175,7 miliar (sekitar Rp2.900 triliun), menempatkannya di peringkat ke-8 orang terkaya di dunia.

    Dari Cuci Piring ke CEO

    Namun, jauh sebelum menjadi “raja AI”, Jensen Huang melewati jalan yang panjang dan keras. Pria kelahiran Taipei, 17 Februari 1963 itu, menghabiskan masa kecilnya di Taiwan dan Thailand sebelum akhirnya dikirim ke Amerika Serikat saat perang Vietnam memanas.

    Di usia remaja, Huang membantu orang tuanya mencari nafkah dengan bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran cepat saji Denny’s. Di tempat sederhana itulah, bertahun-tahun kemudian, ia justru menemukan inspirasi besar yang mengubah hidupnya.

    Pada 1993, di salah satu cabang Denny’s di California Utara, Huang bertemu dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem, untuk mendiskusikan ide membuat chip yang bisa menampilkan grafik 3D realistis di komputer pribadi. Dari percakapan itu, Nvidia pun lahir.

    Huang menyelesaikan pendidikan teknik elektro di Oregon State University dan kemudian meraih gelar master dari Stanford University. Setelah sempat bekerja di Advanced Micro Devices (AMD), ia memutuskan membangun Nvidia dari nol.

    Ia mengakui, kesuksesannya tak lepas dari peran keluarga. Ia mengenang bagaimana sang ibu dengan sabar mengajarinya bahasa Inggris meski kemampuan ibunya pun terbatas.

    Setiap hari sang ibu memberi 10 kata dalam bahasa Inggris, untuk dipelajari arti dan pelafalannya.

    Berkat cara ini, Huang pun bisa lancar berkomunikasi, sekalipun tak membuat dirinya bebas dari perundungan teman. Kepada New Yorker, Huang bilang saat itu memang dia target bully karena berasal dari Asia, keturunan China, dan belum fasih berbahasa Inggris.

    “Saya adalah produk dari mimpi dan aspirasi kedua orang tua,” ujarnya dalam wawancara dengan CNBC International.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]