Negara: Inggris

  • Pembeli Batu Bara dari China Keberatan RI Pakai HBA untuk Acuan Ekspor

    Pembeli Batu Bara dari China Keberatan RI Pakai HBA untuk Acuan Ekspor

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesian Mining Association (IMA) mengungkapkan pasar keberatan terkait dengan kewajiban menggunakan harga batu bara acuan (HBA) sebagai acuan transaksi penjualan emas hitam di pasar global.

    Adapun, kebijakan tersebut diberlakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai 1 Maret 2025.

    Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia mengaku pihaknya mendengar keberatan dari buyer batu bara RI. Ini khususnya buyer dari China. Mereka keberatan lantaran HBA lebih tinggi dibandingkan indeks harga batu bara lainnya.

    “Ya, kami mendengar keberatan dari pihak buyer terkait dengan rencana penerapan HBA. Saya kebetulan 27 Februari lalu hadir di acara 2nd China Coal Import International Summit di kota Guangzhou dan banyak pertanyaan dari pihak buyer terkait hal itu,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (4/3/2025).

    Selama ini, kebanyakan pembeli batu bara dari Indonesia mengacu pada Indonesia Coal Index (ICI). Indeks harga ini merupakan acuan harga mingguan batu bara Indonesia di pasar domestik dan internasional yang disusun oleh PT Coalindo Energy dan Argus Media, lembaga pricing dari Inggris. 

    Sementara itu, HBA ditetapkan oleh Kementerian ESDM setiap bulannya (kini akan ditetapkan 2 kali sebulan) dan digunakan sebagai tolok ukur untuk menentukan tarif royalti dan harga jual batu bara.

    Hendra pun menyebut para eksportir kini tengah bernegosiasi dengan para buyer terkait kontrak existing. Sebab, kontrak yang sudah terjalin belum mengacu pada HBA.

    “Tentu para eksportir sedang menegosiasikan dengan para buyer karena selama ini mereka sudah ada kontrak yang merujuk kepada indeks tertentu,” jelas Hendra.

    Adapun, kewajiban penggunaan HBA diatur dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu Bara.

    Beleid ini mengatur mengenai kewajiban bagi pemegang IUP/IUPK tahap kegiatan operasi produksi, pemegang IUPK sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian termasuk pemegang kontrak karya dan pemegang PKP2B, melakukan penjualan batu bara yang diproduksi sesuai harga patokan batu bara (HPB).

    HPB yang dihitung menggunakan HBA, menjadi harga batas bawah penjualan batu bara. 

    Penetapan HBA pun kini akan dilakukan dua kali dalam 1 bulan, yakni setiap tanggal 1 dan 15. Sebelumnya, penetapan HMA dan HBA dilakukan 1 bulan sekali.

    Aturan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga penjualan komoditas mineral logam dan batu bara di pasar global maupun dalam negeri.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menginginkan agar eksportir batu bara menggunakan HBA sebagai acuan transaksi ekspor. Hal ini lantaran penjualan ekspor batu bara Indonesia masih menggunakan harga acuan yang disepakati dengan pembeli dari negara lain.

    Menurut Bahlil, hal ini cukup merugikan. Sebab, terkadang batu bara Indonesia dihargai lebih murah dibandingkan negara lain.

  • Seruan Amerika Serikat Keluar dari NATO Menguat, Aliansi Negara Barat di Ambang Keruntuhan? – Halaman all

    Seruan Amerika Serikat Keluar dari NATO Menguat, Aliansi Negara Barat di Ambang Keruntuhan? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wacana yang dilemparkan pejabat di Kabinet Donald Trump, Elon Musk, soal kemungkinan Amerika Serikat (AS) keluar dari NATO, mengejutkan dunia internasional.

    Elon Musk telah AS untuk keluar dari NATO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

    Ini terlihat dari postingannya 2 Maret lalu di akun media sosial X.

    “Saya setuju,” tulisnya menanggapi sebuah posting dari seorang komentator politik sayap kanan yang mengatakan “sudah waktunya” bagi AS untuk meninggalkan NATO dan PBB, dikutip dari Kyiv Independent Selasa (4/3/2025).

    Pemberitaan ini muncul setelah beberapa anggota parlemen Republik mengajukan sebuah RUU tentang keluarnya AS dari PBB. 

    Para politisi partai Trump bernaung itu mengklaim bahwa organisasi tersebut tidak sejalan dengan agenda “America First” pemerintahan Trump.

    Meskipun banyak yang memandang langkah ini sebagai perubahan besar yang dapat meruntuhkan aliansi Barat, analisis lebih mendalam menunjukkan bahwa dampaknya mungkin tidak seburuk yang diperkirakan.

    Pernyataan Trump tentang potensi penarikan AS dari NATO telah memicu ramalan buruk mengenai runtuhnya tatanan global, disintegrasi keamanan Eropa, dan pengabaian terhadap Ukraina.

    Namun, menurut Einars Graudins, seorang ahli militer dan mantan perwira senior Angkatan Bersenjata Latvia, diskusi ini lebih tepat dilihat sebagai taktik tawar-menawar dalam kebijakan luar negeri AS, bukan sebagai perubahan kebijakan definitif.

    Trump, yang memiliki latar belakang sebagai pebisnis, selama ini mengkritik sekutu-sekutunya karena dianggap tidak memberikan kontribusi yang cukup terhadap aliansi.

    Ia berargumen bahwa jika Eropa ingin mendapatkan perlindungan dari AS, mereka harus menanggung beban finansial yang lebih besar.

    Ini mencerminkan pendekatan pragmatis yang berfokus pada penyeimbangan biaya, bukan penghancuran aliansi.

    Dampak dari penarikan AS dari NATO akan terasa tidak hanya di Eropa tetapi juga di Timur Tengah, yang melibatkan pemain kunci seperti Turki.

    Kehilangan ini akan menjadi kerugian bagi AS, yang akan kehilangan pengaruh geopolitik, tidak hanya di Eropa tetapi juga di kawasan Eurasia yang lebih luas.

    Meskipun spekulasi mengenai penarikan ini semakin menguat, kemungkinan untuk penarikan total masih dipertanyakan.

    Sebaliknya, ini lebih mungkin merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendorong Eropa menuju otonomi yang lebih besar dalam urusan pertahanan.

    Eropa tidak dalam posisi defensif.

    Negara-negara seperti Prancis dan Inggris memiliki kemampuan nuklir, dan negara-negara Eropa lainnya memiliki keahlian teknologi untuk mengembangkan deteren mereka sendiri jika diperlukan.

    Meskipun AS adalah tulang punggung NATO, kekuatan Eropa tidak dapat dianggap remeh.

    Dari perspektif finansial, beban pemeliharaan NATO terus menjadi perhatian di Washington.

    AS telah menjadi pendana utama aliansi ini, dan pembicaraan mengenai penarikan dapat dipahami sebagai taktik negosiasi untuk mendorong negara-negara Eropa meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka.

    Dalam konteks yang lebih luas, debat ini mencerminkan penilaian kembali prioritas strategis AS, dengan fokus yang semakin meningkat pada kawasan Indo-Pasifik dan tantangan dari pengaruh China.

    Mengurangi komitmen di Eropa dapat membebaskan sumber daya untuk menghadapi ancaman yang dirasakan di Asia.

    Ketakutan akan runtuhnya tatanan keamanan global tampaknya berlebihan.

    Yang terjadi saat ini adalah upaya untuk merundingkan kembali syarat keterlibatan AS di Eropa, mendorong sekutu NATO untuk meningkatkan tanggung jawab finansial dan militer mereka.

    Tantangan nyata bagi Eropa adalah memanfaatkan momen ini untuk memperkuat kemampuan pertahanannya dan mengurangi ketergantungan pada Washington.

    Transformasi NATO menjadi kemitraan yang lebih seimbang, di mana AS berperan sebagai mitra strategis daripada penjamin, mungkin adalah skenario yang lebih realistis di tengah perubahan dinamika geopolitik abad ke-21.

    Trump hentikan bantuan untuk Ukraina

    Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengejutkan sekutu NATO dengan menghentikan seluruh bantuan militer AS kepada Ukraina pada Senin malam, waktu setempat.

    Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mengakhiri perang dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Trump.

    Menurut seorang pejabat Gedung Putih, “Presiden telah jelas bahwa dia fokus pada perdamaian. Kami perlu mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga. Kami sedang menangguhkan dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa itu berkontribusi pada solusi.”

    Keputusan ini menimbulkan keraguan atas kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia, dengan jeda bantuan juga mencakup bantuan yang sudah dijadwalkan oleh pemerintahan Biden.

    Seorang pejabat lainnya menginformasikan kepada Fox News bahwa ini bukan penghentian permanen, melainkan hanya jeda.

    Semua peralatan militer yang belum dikirim ke Ukraina akan dihentikan, dan semua bantuan di masa depan kini terancam.

    Trump mengeluarkan peringatan tajam setelah Zelensky menyatakan bahwa akhir perang masih sangat jauh.

    Dalam pernyataannya, Trump menuduh Zelensky tidak ingin perdamaian selama Ukraina mendapatkan dukungan dari AS.

    “Zelensky ingin perang selamanya, sebuah mesin giling yang tidak pernah berakhir,” tulis Elon Musk di X sebagai tanggapan terhadap komentar Trump.

    Di tengah ketegangan ini, Trump mengkritik upaya Eropa untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penarikan dukungan AS.

    Dia menyebut koalisi yang dipimpin Inggris sebagai lemah karena bergantung pada dukungan Amerika untuk perdamaian.

    Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan Eropa, termasuk rencana pinjaman pertahanan sebesar 150 miliar Euro, sebagai respons terhadap ketidakpastian dukungan AS.

    Kondisi ini membuat pertahanan Ukraina semakin rentan, terutama tanpa bantuan sistem pertahanan udara seperti rudal Patriot.

    Serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil terus berlangsung, sementara drone militer Ukraina melancarkan serangan balik dengan membakar kilang minyak Rusia.

    Mike Waltz, Penasihat Keamanan Nasional AS, menegaskan bahwa “hari-hari dukungan tanpa batas dari Amerika untuk Ukraina sudah berakhir.”

    Ia menambahkan bahwa kesabaran rakyat Amerika tidak tak terbatas dan mendesak Zelensky untuk lebih bersedia berdialog demi perdamaian.

    Sebelum pengumuman pengurangan bantuan, diperkirakan bahwa pasukan Rusia akan membutuhkan lebih dari 83 tahun untuk merebut 80 persen wilayah Ukraina yang tersisa, asalkan mereka dapat mempertahankan kerugian personel yang besar.

    Namun, Zelensky sebelumnya mengindikasikan bahwa Ukraina hanya dapat bertahan enam bulan tanpa dukungan AS.

    Dr. Kenton White, ahli politik dan hubungan internasional di Universitas Reading, menyatakan bahwa Ukraina akan kesulitan tanpa dukungan AS, yang memiliki kapasitas lebih besar untuk memproduksi dan menyuplai senjata serta peralatan militer yang diperlukan untuk perang modern.

    Dengan situasi yang semakin rumit, Trump terus mendesak untuk kesepakatan cepat guna mengakhiri perang di Ukraina, sementara hubungan antara AS dan sekutu Eropa semakin memburuk.

  • Sosok 7 Pakar Rudal Senior Rusia yang Terbang Misterius ke Iran di Tengah Memanasnya Timteng – Halaman all

    Sosok 7 Pakar Rudal Senior Rusia yang Terbang Misterius ke Iran di Tengah Memanasnya Timteng – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah pakar rudal senior Rusia tercatat berkunjung ke Iran selama setahun belakangan.

    Berdasarkan data perjalanan, Reuters memberitakan ada tujuh pakar rudal yang pergi dari Moskow ke Teheran lewat dua penerbangan tanggal 24 April dan 17 September tahun kemarin.

    Enam dari tujuh insinyur itu menggunakan paspor yang digunakan untuk keperluan resmi negara.

    Kantor berita asal Inggris itu tidak bisa mengetahui dengan pasti apa yang dilakukan ketujuh pakar tersebut di Iran. Tujuan mereka masih misterius.

    Seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Iran mengatakan para pakar rudal Rusia sudah berkunjung beberapa kali ke tempat produksi rudal Iran tahun lalu.

    Beberapa kunjungan dilakukan pada bulan September 2024. Pejabat Iran itu meminta identitasnya dirahasiakan.

    Sementara itu, seorang pejabat pertahanan Barat mengatakan ada sejumlah pakar rudal Rusia yang berkunjung ke pangkalan rudal Iran pada bulan yang sama. Pangkalan itu berada sekitar 15 km dari Pelabuhan Amirabad.

    RUDAL RUSIA – Foto yang diambil dari laman Kementerian Pertahanan Rusia tanggal 4 Maret 2025 memperlihatkan sebuah rudal Rusia ditembakkan tahun 2024.

    Tujuh pakar Rusia itu memiliki latar belakang militer senior. Berdasarkan informasi dari database Rusia, dua orang berpangkat kolonel dan dua orang berpangkat letnan kolonel.

    Dua orang adalah pakar sistem pertahanan rudal. Tiga orang memiliki spesialisasi bidang artileri dan roket. Satu orang memiliki latar belakang pengembangan senjata canggih. Adapun yang lainnya masih bekerja dalam bidang pengujian rudal.

    Penerbangan mereka ke Iran terjadi ketika Iran sedang terlibat perseteruan sengit dengan Israel. Kedua belah pihak saling melancarkan serangan secara langsung pada bulan April dan Oktober 2024.

    Reuters menghubungi ketujuh pakar Rusia itu. Lima di antaranya membantah telah pergi ke Iran dan bekerja untuk militer.

    Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Iran memilih bungkam. Kementerian Luar Negeri Rusia juga menolak buka suara mengenai hal itu.

    Rusia dan Iran telah mempererat kerja sama pertahanan. Pada bulan Januari kemarin kedua negara itu menandatangani perjanjian militer di Moskow.

    Adanya perjanjian dengan Iran itu membuat Rusia bisa mengerahkan banyak drone Shahed rancangan Iran ke medan tempur di Ukraina.

    Identitas pakar rudal

    Kelompok peretas bernama Hooshyaran-e Vatan mengungkapkan informasi tentang kunjungan para pakar rudal Rusia.

    Hooshyaran-e Vatan mengatakan ketujuh orang di atas pergi ke Iran dengan status VIP.

    Reuters berusaha mencocokkan informasi dari kelompok peretas itu dengan data penumpang untuk penerbangan pada bulan September. Data itu disediakan oleh narasumber yang memiliki akses terhadap database Rusia.

    Dua di antara pakar itu adalah Denis Kalko (48) dan Vadim Malov (46) yang memesan kursi pesawat dalam penerbangan bulan April.

    Kalko bekerja di Akademi Pertahanan Antipesawat Militer, Kementerian Pertahanan Rusia. Adapun Malov bekerja di satuan militer yang melatih pasukan rudal antipesawat.

    Andrei Gusev (45), Alexander Antonov (43), dan Marat Khusainov (54) juga memesan kursi dalam penerbangan bulan April.

    Gusev adalah letkol yang bekerja sebagai Wakil Kepala Fakultas Roket Umum dan Amunisi Artileri di Institut Teknik Artileri Penza.

    Antonov bekerja di Direktorat Roket dan Artileri Utama di Kementerian Pertahanan. Khusainov adalah seorang kolonel yang bekerja di area uji coba rudal di Kapustin Yar.

    Adapun dua pakar yang terbang ke Iran pada bulan September adalah Sergei Yurchenko (46) dan Oleg Fedosov (46).

    Yurchenko bekerja di Direktorat Roket dan Artileri, sedangkan Fedosov bekerja di Direktorat Riset Antarlayanan dan Proyek Khusus.

    (*)

  • Kala Lewis Hamilton Jadi ‘Ngabers’, Geber Moge MV Agusta di Jalanan Monaco

    Kala Lewis Hamilton Jadi ‘Ngabers’, Geber Moge MV Agusta di Jalanan Monaco

    Jakarta

    Pebalap F1 Lewis Hamilton tertangkap kamera sedang berkendara di jalan raya menggunakan sepeda motor. Hamilton tampak menggunakan setelan pakaian kasual dengan menggunakan helm full face dan sepatu.

    Dikutip dari Crash, motor yang dikendarai Hamilton itu adalah moge buatan Italia, MV Agusta F4 RR. Motor itu memiliki kombinasi warna putih dan merah dengan inisial ‘LH’ pada bagian tangkinya. Selain itu pada bagian setangnya juga terdapat emblem bertuliskan Lewis Hamilton dan angka 01/01 yang artinya motor ini satu-satunya di dunia.

    Pada sebuah video Lewis Hamilton diperlihatkan sedang keluar dari gedung dengan menggunakan setelan pakaian kasual dan sudah menggunakan helm full face merek Bell. Kabarnya Hamilton baru kelar melaksanakan rapat untuk persiapan menghadapi Formula 1 (F1) 2025.

    Wajar rasanya jika pebalap yang baru pindah ke Ferrari itu memilih menggunakan kendaraan roda dua. Soalnya, jalanan di Monaco tergolong sempit dan macet. Tentu lebih cocok buat Hamilton jika dia mengendarai motor, karena lebih sigap di tengah kemacetan.

    Apakah Hamilton membeli dan mengendarai MV Agusta sehubungan kepindahannya ke tim Ferrari yang berasal dari Italia juga? Tentunya pendapat itu salah. Soalnya pebalap asal Inggris itu memang sudah lama jadi pelanggan MV Agusta, bahkan ketika Hamilton masih membela Mercedes-Benz dia sudah menggunakan moge MV Agusta.

    Tak hanya itu, rupanya Hamilton juga sudah bekerja sama dengan MV Agusta sejak lama. Pada 2015 lalu misalnya, MV Agusta dan Hamilton meluncurkan edisi terbatas model

    Dragster RR LH44 yang hanya dijual sebanyak 244 unit di seluruh dunia.

    (lua/rgr)

  • Rich Brian Naik Mio Karbu Modifikasi, Pakai Ban Cacing-Knalpot Brong

    Rich Brian Naik Mio Karbu Modifikasi, Pakai Ban Cacing-Knalpot Brong

    Jakarta

    Rapper dunia asal Indonesia, Brian Imanuel alias Rich Brian, kembali membagikan foto unik di akun media sosialnya. Kini, pemuda 25 tahun itu terlihat duduk di Yamaha Mio generasi pertama yang telah dirombak dengan sentuhan semi Thai-look!

    Disitat dari akun Instagram @brianimanuel, Selasa (4/3), foto itu kemungkinan besar diambil di Indonesia. Rich Brian hanya duduk di jok tanpa mengenakan perlengkapan berkendara, seperti jaket, helm atau sepatu. Dia pun tak terlihat mengendarai skutik tersebut.

    “Berangkat ke toko buru-buru, kamu mau nitip sesuatu?” tulis akun @brianimanuel menggunakan bahasa Inggris.

    Rich Brian naik Mio Foto: Doc. Rich Brian

    Yamaha Mio yang ditumpangi Rich Brian merupakan model Sporty yang masih menggunakan sistem karburator. Kuda besi tersebut diproduksi di rentang tahun 2003-2008.

    Menariknya, Yamaha Mio berkelir putih tersebut bukan edisi standar, melainkan sudah dirombak dengan sentuhan semi Thai-look. Perhatikan saja rodanya yang menggunakan ban cacing, kemudian knalpotnya yang brong dan diarahkan agak ke atas.

    Bukan hanya itu, spionnya juga sudah diganti model bar end atau jalu. Kemudian suspensinya menggunakan subtank atau tabung. Sementara joknya dipapras dan handle besi di bagian ekor dihilangkan.

    Rich Brian naik Mio Foto: Doc. Rich Brian

    Hanya dalam waktu tiga jam setelah diunggah, postingan itu langsung viral dan disukai 250 ribu akun. Bahkan, jumlah komentarnya sudah hampir 10 ribu! Kebanyakan warganet menertawakan aksi unik Rich Brian tersebut.

    Sebagai catatan, Yamaha Mio Sporty menggunakan mesin 113cc bersilinder tunggal dengan kompresi 8,8:1. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 8,7 dk dan torsi 7,84 Nm.

    Meski berstatus motor lawas, Mio Sporty masih diburu banyak konsumen di Indonesia. Bahkan, untuk yang kondisinya mulus dan surat-suratnya lengkap, harganya masih lumayan tinggi.

    (sfn/rgr)

  • Lima perwira TNI AL ikut latgabma internasional CG25 di Thailand

    Lima perwira TNI AL ikut latgabma internasional CG25 di Thailand

    “Selama latihan gabungan, perwira TNI AL akan menjalani latihan komando dan kontrol, proyek bantuan kemanusiaan, serta manuver lapangan,”

    Jakarta (ANTARA) – Lima perwira TNI AL Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Cobra Gold 25 (CG25) yang dilaksanakan di Suranaree Camp, 2nd Army Area, Nakhon Ratchasima, Thailand.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama I Made Wira Hady saat dikonfirmasi, Selasa, mengatakan latihan tersebut dilakukan guna meningkatkan kemampuan perwira TNI AL dalam menavigasi kapal serta mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara peserta lainnya.

    Wira mengatakan, lima perwira TNI AL yang terlibat pada latihan tersebut diantaranya Kolonel Laut (P) Bagus Cahya Utama, Kolonel Laut (E) Masnal Samian, Letkol Marinir Adid Kurniawan Wicaksono, Mayor Laut (P) Moch Ruwahendi dan Kapten Laut (E) Robby Wahyu Hutomo.

    Mereka telah menjalani latihan dengan perwakilan angkatan laut negara lain sejak 24 Februari 2025 hingga 7 Maret 2025.

    “Selama latihan gabungan, perwira TNI AL akan menjalani latihan komando dan kontrol, proyek bantuan kemanusiaan, serta manuver lapangan,” kata Wira.

    Wira melanjutkan, sejauh ini lima perwira TNI AL sudah melakukan beberapa rangkaian latihan diantaranya Exercise Control Group, Staff Exercise, hingga Cyber Exercise.

    Dengan latihan tersebut, dia berharap para perwira TNI AL dapat meningkatkan kemampuan bidang navigasi, manuver, dan operasi kemanusiaan dengan kapal.

    Untuk diketahui, ajang CG25 ini diikuti perwakilan perwira dari beragam negara kawasan Asia dan Eropa.

    Beberapa negara tersebut diantaranya Thailand selaku tuan rumah, Indonesia, Australia, Amerika, Jepang, Thailand, Malaysia, Prancis, Singapura, Filipina, Korea Selatan, dan Inggris.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Campak Hantui Negara Tetangga RI, Gimana Cara Efektif Menanganinya?

    Campak Hantui Negara Tetangga RI, Gimana Cara Efektif Menanganinya?

    Jakarta

    Lonjakan kasus campak di Asia Tenggara telah membawa penyakit menular ini masuk ke Australia, yang bertetangga dengan Indonesia, kemudian memicu peningkatan kasus di sana. Apa itu campak dan bagaimana cara paling efektif untuk menanganinya?

    Pada dua bulan pertama di 2025, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat telah muncul 3.098 kasus campak di seluruh dunia.

    Tahun lalu, kasus campak pun sempat melonjak di dua negara Asia Tenggara: Vietnam dan Thailand.

    Di Vietnam, ada 6.725 kasus campak terkonfirmasi pada 2024, naik lebih dari 130 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sementara itu, kasus campak di Thailand naik dari hanya 38 di 2023 menjadi 7.507 pada 2024.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pada awal 2025, Pemerintah Negara Bagian Victoria di Australia sempat merilis peringatan kesehatan yang menyebut telah terjadi peningkatan kasus campak yang dibawa orang-orang yang pulang dari luar negeri, termasuk dari Vietnam.

    Jumlah kasus campak di Australia tercatat sebesar 57 pada 2024, naik dari 26 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Saat ini, setiap perjalanan ke luar negeri dapat menyebabkan paparan campak, mempertimbangkan wabah yang dilaporkan terjadi di negara-negara lain di AsiaThailand, Indonesia, dan Indiaserta Afrika, Eropa dan Inggris, Timur Tengah, dan Amerika Serikat,” seperti tertulis di peringatan itu.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Dua negara bagian AS pun kini tengah berhadapan dengan wabah campak, yang telah menewaskan setidaknya satu anak yang belum mendapat vaksin.

    Menurut Departemen Layanan Kesehatan Texas, ada 124 kasus campak terkonfirmasi sejak akhir Januari. Sementara itu, di New Mexico, sembilan kasus telah dilaporkan per 20 Februari.

    Selain itu, wabah campak belakangan tercatat terjadi di Pakistan, Yaman, Afganistan, Kirgiztan, Etiopia, dan Rusia.

    “Karena campak sangat menular, penyakit ini dapat dengan mudah melintasi perbatasan dan menyebabkan wabah di komunitas mana pun yang tingkat cakupan vaksinasinya di bawah 95%,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di situs web resminya.

    Apa itu campak dan mengapa ia sangat menular?

    Campak adalah infeksi virus yang sangat menular, menyebar melalui udara dalam bentuk tetesan kecil saat orang yang terinfeksi bernapas, batuk, atau bersin.

    Campak juga dapat ditularkan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

    Sebuah artikel yang diterbitkan Kantor Ilmu Pengetahuan dan Masyarakat Universitas McGill di Kanada menjelaskan bahwa virus campak sangat kecil sehingga mustahil untuk melihatnya dengan mikroskop biasa.

    “Campak sangat menular. Dosis yang dibutuhkan untuk terinfeksi sangat kecil. Virus ini bertahan di udara dan keluar dari tubuh seseorang bahkan sebelum mereka menunjukkan gejala,” tulis Universitas McGill di artikel itu.

    “Karena penyakit ini telah diberantas di banyak negara, sejumlah dokter bisa jadi merasa tidak mungkin [pasien terkena campak]. Akibatnya, orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus lebih lama lagi.”

    Ilustrasi penderita campak. (Getty Images)

    Menurut CDC AS, penyakit ini adalah “salah satu penyakit manusia paling menular yang telah diketahui”.

    WHO memperkirakan bahwa satu orang yang terinfeksi dapat menyebarkan campak ke sembilan dari 10 kontak dekat mereka yang tidak divaksinasi.

    Orang yang terkena campak dapat menularkan penyakit ini sejak muncul gejala hingga setidaknya empat hari setelah timbul ruam.

    Campak biasanya sembuh dalam tujuh hingga 10 hari. Namun, penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, kebutaan, dan kejang.

    Bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi.

    Di AS, sekitar satu dari lima orang yang tidak divaksinasi tercatat memerlukan rawat inap akibat campak, menurut penelitian Universitas Johns Hopkins. Pada 2024, angka tersebut bahkan lebih tinggisekitar 40% penderita campak dirawat di rumah sakit.

    Campak bisa jadi mematikan, tetapi ini jarang terjadi.

    Apa saja gejala campak?

    Getty ImagesIlustrasi penderita campak.

    Menurut Badan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, gejala umum campak meliputi:

    demam dengan suhu 39 derajat Celsius atau lebih saat pasien belum minum obat seperti parasetamol atau ibuprofenhidung berair atau tersumbatbersin dan batukmata merah, nyeri, dan berairruam kulit, yang biasanya tidak gatal dan muncul tiga atau empat hari setelah gejala awal. Ruam ini berupa bintik-bintik merah, terkadang menonjol dari kulit dan membentuk bercak. Ruam biasanya mulai muncul di belakang telinga dan wajah, lalu menyebar ke anggota tubuh dan badanbintik putih kecil di pipikonjungtivitis atau mata merah karena peradangan

    Kasus yang parah dapat menyebabkan ensefalitis atau peradangan pada sistem saraf pusat. Menurut NHS, infeksi selama kehamilan dapat mengakibatkan keguguran, bayi terlahir mati, kelahiran prematur, atau rendahnya berat badan bayi yang baru lahir.

    Bagaimana cara mengobati campak?

    Getty ImagesIlustrasi penderita campak.

    Tidak ada obat antivirus khusus untuk campak.

    Dokter biasanya meresepkan obat-obatan seperti parasetamol untuk meredakan gejala-gejala utama seperti demam atau nyeri sementara sistem imun tubuh bekerja dan melawan virus.

    NHS menekankan bahwa “campak biasanya mulai membaik dalam waktu sekitar seminggu”.

    Selama periode ini, penting untuk beristirahat dan minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.

    Dalam kasus lebih parah, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan, termasuk bantuan pernapasan dan pengobatan.

    Bagaimana cara mencegah campak?

    Cara terbaik untuk mencegah campak adalah vaksinasi.

    Vaksin yang umum digunakan adalah vaksin Measles, Mumps and Rubella (MMR), yang memberikan perlindungan sekaligus terhadap campak, gondongan, dan rubella.

    WHO dan lembaga kesehatan lainnya merekomendasikan agar anak-anak menerima dua dosis vaksin MMR untuk memastikan kekebalan seumur hidup.

    Dosis pertama biasanya diberikan kepada anak-anak berusia antara sembilan dan 15 bulan. Sementara itu, dosis kedua diberikan kepada bayi berusia sekitar 15-18 bulan, sesuai dengan kebijakan kesehatan masing-masing negara.

    Remaja dan orang dewasa juga disarankan disuntik vaksin MMR jika mereka belum mendapatkannya.

    Selain itu, orang dewasa yang mendapat vaksin campak antara tahun 1963 dan 1968 dianjurkan untuk memeriksa riwayat vaksinasi mereka untuk memastikan vaksin mana yang mereka terima.

    Selama periode itu, ada versi vaksin yang menggunakan bentuk virus tidak aktif yang ternyata efektivitasnya tidak sesuai harapan dan kemudian ditarik dari peredaran, kata Universitas Johns Hopkins.

    Getty ImagesVaksin MMR memberikan perlindungan sekaligus terhadap campak, gondongan, dan rubella.

    Karena campak menyebar dengan sangat mudah, sebagian besar orang perlu mendapat vaksin untuk menciptakan kekebalan populasi dan memastikan setiap orang terlindungi dari wabah atau epidemi.

    WHO mengatakan kekebalan kelompok untuk campak tercapai ketika 95% populasi telah menerima vaksin. Untuk 5% sisanya, mereka diharapkan dapat terlindungi karena vaksinasi telah menghentikan penyebaran campak di sebagian besar masyarakat.

    Vaksinasi campak berhasil mencegah lebih dari 60 juta kematian antara tahun 2000 dan 2023, menurut WHO.

    Namun, terlepas dari semua itu, campak tercatat menyebabkan sekitar 107.500 kematian secara global pada 2023. Sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun yang tidak disuntik vaksin.

    “Proporsi anak yang menerima dosis pertama vaksin campak adalah 83% pada 2023, jauh di bawah tingkat 2019 sebesar 86%,” menurut WHO.

    Mengapa sulit mencapai kekebalan kelompok?

    AS sebenarnya sempat secara resmi mendeklarasikan diri bebas dari campak pada 2000. Saat itu, selama lebih dari setahun mereka tidak mencatatkan satu pun kasus campak.

    Namun, belakangan, cakupan populasi AS yang telah menerima vaksin tak kunjung mencapai 95% sesuai syarat untuk mencapai kekebalan kelompok.

    Persentasenya naik-turun, dari titik terendah sebesar 89% pada 2014 hingga angka tertinggi sebesar 92% pada 2018.

    Pada 2021, data CDC menunjukkan hanya 90,6% anak-anak berusia 24 bulan yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin MMR.

    “Namun, persentase di beberapa komunitas jauh lebih rendah, menempatkan mereka pada risiko terbesar,” seperti tertulis di salah satu studi Universitas Johns Hopkins, yang menunjukkan distribusi penerimaan vaksin yang tidak merata.

    Tampaknya, akar masalahnya adalah keraguan terhadap vaksin, yang sering kali dipicu klaim palsu tentang efek samping dosis vaksin.

    “Dampak keraguan terhadap vaksin diperparah hambatan tambahan terhadap vaksinasi, termasuk kemiskinan dan kurangnya asuransi kesehatan,” tulis para ahli Universitas Emory di AS di sebuah makalah pada 2022.

    Hal serupa terjadi di Indonesia. Pada Agustus-September 2017, misalnya, pemerintah melaksanakan program imunisasi campak dan rubella massal untuk anak-anak, yang akhirnya diperpanjang hingga pertengahan Oktober karena penolakan dari orang tua di sejumlah daerah.

    Penolakan dari orangtua terjadi karena berbagai alasan, termasuk meragukan kualitas vaksin yang digunakan dalam program imunisasi massal dan juga terpengaruh berita bohong atau hoaks di media sosial.

    Pandemi Covid-19 pun sempat menghambat program vaksinasi anak, sehingga tingkat vaksinasi menurun dan kasus campak meningkat sepanjang 2022 lalu di Indonesia.

    Pada 2022, ada 3.341 kasus campak di Indonesia, naik 32 kali lipat dari tahun sebelumnya.

    “Untuk bisa anak-anak kita sehat, intervensinya harus preventif, salah satunya adalah imunisasi. Imunisasi itu harus diberikan lengkap supaya nanti daya tahan tubuhnya siap kalau ada penyakit menular yang menyerang,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

    Lihat juga Video: AS Laporkan Kematian Akibat Campak, 2 Pasien dari Texas

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rencana Alternatif Mesir atas Rencana Pembersihan Etnis Palestina di Gaza akan Menyingkirkan Hamas – Halaman all

    Rencana Alternatif Mesir atas Rencana Pembersihan Etnis Palestina di Gaza akan Menyingkirkan Hamas – Halaman all

    Rencana Alternatif Mesir Terhadap Rencana Pembersihan Etnis di Gaza akan ‘menyingkirkan Hamas’

    TRIBUNNEWS.COM- Inisiatif Mesir yang sangat dinanti-nantikan untuk melawan rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza bertujuan untuk “menyingkirkan” Hamas dan mengganti pemerintahannya dengan “badan sementara” yang dipimpin barat dan Arab, menurut rancangan rencana yang dilihat oleh Reuters . 

    Rencana tersebut akan dipresentasikan pada pertemuan puncak Arab di ibu kota Mesir, Kairo, pada tanggal 4 Maret. 

    Rencana tersebut kabarnya bertujuan untuk membentuk badan ‘sementara’ yang dipimpin oleh negara-negara Barat dan Arab untuk menggantikan pemerintah saat ini di wilayah tersebut.

    Dokumen ini menyerukan “Misi Bantuan Pemerintahan” yang akan menggantikan pemerintah saat ini di wilayah tersebut untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 

    Komite ini akan bertanggung jawab untuk memulai rekonstruksi dan memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan. 

    “Tidak akan ada pendanaan internasional yang besar untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Gaza jika Hamas tetap menjadi elemen politik yang dominan dan bersenjata di lapangan yang mengendalikan pemerintahan lokal,” demikian bunyi rancangan rencana Mesir tersebut. 

    Keamanan akan diawasi oleh “dewan pengarah” yang dipimpin oleh negara-negara Arab, anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIP), AS, Inggris, dan negara-negara anggota UE. 

    Otoritas Palestina (PA) yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa Gaza berada di bawah yurisdiksi PA, dan bahwa otoritas tersebut telah sepakat dengan Kairo mengenai komite ahli yang dikelola Palestina yang akan berkoordinasi dengan Ramallah.

    “Kami sepakat dengan Mesir mengenai pembentukan komite yang terdiri dari para ahli Palestina yang akan membantu Otoritas Palestina dalam mengelola Jalur Gaza selama enam bulan. Komite tersebut terdiri dari para ahli Palestina dan berkoordinasi dengan Otoritas Palestina, dan tidak bertanggung jawab kepada badan-badan non-Palestina,” kata pejabat anonim tersebut.

    Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa dia belum mendengar adanya rencana semacam itu. 

    “Hari berikutnya di Gaza hanya boleh diputuskan oleh Palestina. Hamas menolak segala upaya untuk memaksakan proyek atau bentuk pemerintahan non-Palestina, atau kehadiran pasukan asing di wilayah Jalur Gaza,” kata Abu Zuhri. 

    Al-Araby al-Jadeed  melaporkan bulan lalu bahwa alternatif Mesir untuk rencana Trump di Gaza akan mencakup pendistribusian kembali penduduk Palestina di Gaza dan meluncurkan inisiatif rekonstruksi berskala luas yang akan berlangsung beberapa tahun. 

    Menurut laporan tersebut, persenjataan Hamas dan faksi-faksi perlawanan lainnya akan ditangani sedemikian rupa sehingga pengaturan dapat dilakukan untuk memberlakukan “pembatasan dan kontrol” pada depot-depot senjata tanpa pelucutan senjata secara menyeluruh, dengan mempertimbangkan berbagai kekhawatiran dan tuntutan para pemodal dan donor, sementara juga mempertimbangkan penolakan faksi-faksi bersenjata untuk menyerahkan senjata sampai negara Palestina terbentuk.

    Ini juga mencakup jalan menuju pembentukan solusi dua negara. 

    Presiden AS mengumumkan pada bulan Februari bahwa Washington bermaksud mengambil alih Gaza dan mengusir penduduknya. Ia mengklaim inisiatif tersebut bertujuan untuk menemukan lokasi yang lebih aman bagi warga Palestina sementara tim pembangunan internasional mengambil alih tugas membangun kembali jalur yang hancur dan terkepung itu.

    Trump menarik kembali pernyataannya pada tanggal 21 Februari, dengan mengatakan bahwa meskipun idenya “benar-benar berhasil,” ia tidak akan memaksakannya dan akan “menimbang dan merekomendasikannya.”

    Meskipun demikian, negara-negara Arab semakin menegaskan penolakannya terhadap pemindahan warga Palestina sebagai bagian dari rencana rekonstruksi dan pengelolaan pascaperang di Gaza. 

     

    Rencana Alternatif Mesir untuk ‘Gaza Riviera’ Donald Trump

    Sebuah rencana untuk Gaza yang disusun oleh Mesir sebagai balasan terhadap upaya Presiden AS Donald Trump untuk membersihkan Gaza secara etnis dan mengubahnya menjadi “Riviera” akan mengesampingkan Hamas dan menggantinya dengan badan-badan sementara yang dikendalikan oleh negara-negara Arab, Muslim dan Barat, menurut rancangan yang dilihat oleh Reuters .

    Visi Mesir untuk Gaza, yang akan dipresentasikan pada pertemuan puncak Liga Arab besok, tidak menyebutkan secara rinci apakah proposal tersebut akan dilaksanakan sebelum atau sesudah kesepakatan damai permanen untuk mengakhiri perang genosida Israel di daerah kantong tersebut.

    Rencana Trump , yang bertujuan membersihkan Gaza dari penduduk Palestina, tampaknya menjauh dari kebijakan Timur Tengah AS yang sudah berlangsung lama yang berfokus pada solusi dua negara dan memicu kemarahan di kalangan warga Palestina dan negara-negara Arab serta kelompok-kelompok hak asasi manusia yang memperingatkan hal itu akan menjadi kejahatan perang.

    Siapa yang akan memimpin Gaza setelah konflik berakhir masih menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab dalam negosiasi mengenai masa depan daerah kantong itu. Hamas sejauh ini menolak gagasan tentang usulan yang dipaksakan kepada warga Palestina oleh negara lain.

    Rencana Kairo tidak membahas isu kritis seperti siapa yang akan menanggung biaya pembangunan kembali Gaza atau menguraikan rincian spesifik seputar bagaimana Gaza akan diperintah, atau bagaimana Hamas akan disingkirkan.

    Berdasarkan rencana Mesir, Misi Bantuan Pemerintahan akan menggantikan pemerintah di Gaza untuk periode sementara yang tidak ditentukan dan akan bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan dan memulai rekonstruksi wilayah kantong tersebut, yang telah dihancurkan oleh kampanye pemboman Israel.

    “Tidak akan ada pendanaan internasional yang besar untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Gaza jika Hamas tetap menjadi elemen politik yang dominan dan bersenjata di lapangan yang mengendalikan pemerintahan lokal,” kata pembukaan yang menguraikan tujuan rancangan rencana Mesir tersebut.

    Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk Arab telah berjuang selama hampir sebulan untuk merumuskan serangan diplomatik guna melawan rencana Trump. Sejumlah ide telah diajukan, dengan Mesir dianggap sebagai yang terdepan.

    Rencana tersebut tidak menyebutkan siapa yang akan menjalankan misi tata kelola. Disebutkan bahwa misi tersebut akan “memanfaatkan keahlian warga Palestina di Gaza dan di tempat lain untuk membantu Gaza pulih secepat mungkin.”

    Rencana tersebut dengan tegas menolak usulan AS untuk pemindahan massal warga Palestina dari Gaza, yang dianggap negara Arab seperti Mesir dan Yordania sebagai ancaman keamanan.

    Draf proposal tersebut dibagikan kepada Reuters oleh seorang pejabat yang terlibat dalam negosiasi Gaza yang ingin tetap anonim karena draf tersebut belum dipublikasikan.

    Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya tidak mengetahui adanya usulan seperti itu dari Mesir.

    “Hari berikutnya di Gaza hanya boleh diputuskan oleh Palestina,” katanya. 

    “Hamas menolak segala upaya untuk memaksakan proyek atau bentuk pemerintahan non-Palestina, atau kehadiran pasukan asing di wilayah Jalur Gaza.”

    Draf Mesir tidak menyebutkan pemilihan umum mendatang.

    Kementerian Luar Negeri Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar, begitu pula kantor Perdana Menteri Israel, yang dukungannya terhadap rencana apa pun dipandang vital untuk mengamankan komitmen bahwa rekonstruksi di masa mendatang tidak akan dihancurkan lagi.

    Visi

    Usulan tersebut membayangkan Pasukan Stabilisasi Internasional yang terutama ditarik dari negara-negara Arab yang akan mengambil alih peran penyediaan keamanan dari Hamas, dengan pembentukan pasukan polisi lokal baru.

    Baik badan keamanan maupun badan pemerintahan akan “diatur, dibimbing, dan diawasi” oleh dewan pengarah. 

    Draf tersebut menyatakan bahwa dewan tersebut akan terdiri dari negara-negara Arab utama, anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, dan lain-lain.

    Rencana tersebut tidak merinci peran pemerintahan pusat bagi Otoritas Palestina (PA), yang menurut jajak pendapat memiliki sedikit dukungan di antara warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

    Rencana tersebut tidak menyebutkan siapa yang akan membayar untuk membangun kembali Gaza, sebuah tagihan yang diperkirakan oleh PBB lebih dari $53 miliar . Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Teluk dan Arab perlu berkomitmen setidaknya $20 miliar pada tahap awal rekonstruksi.

    Usulan Mesir membayangkan bahwa negara-negara di dewan pengarah dapat membentuk dana untuk mendukung badan pemerintahan sementara dan mengatur konferensi donor untuk mencari kontribusi bagi rencana rekonstruksi dan pembangunan jangka panjang untuk Gaza.

    Rencana tersebut tidak memuat janji keuangan spesifik apa pun.

    Negara-negara Teluk Arab penghasil minyak dan gas seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab dapat menjadi sumber pendanaan penting dari kawasan tersebut.

     

     

    SUMBER: THE CRADLE, MIDDLE EAST MONITOR

  • Trump: Tak Ada Nego, Tarif Impor Kanada-Meksiko Berlaku Selasa 4 Maret 2025! – Page 3

    Trump: Tak Ada Nego, Tarif Impor Kanada-Meksiko Berlaku Selasa 4 Maret 2025! – Page 3

    Diwartakan sebelumnya, Amerika Serikat dan Inggris sedang merundingkan perjanjian perdagangan bilateral, di tengah isu pengenaan tarif impor yang menuai kekhawatiran di pasar global.

    Mengutip The Straits Times, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan AS dengan Inggris memungkinan negara tersebut tidak terkena tarif impor.

    “Kita akan memiliki perjanjian perdagangan yang hebat dalam waktu dekat,” kata Donald Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

    “Kita akan berakhir dengan perjanjian perdagangan yang sangat baik untuk kedua negara, dan kita sedang mengusahakannya saat kita berbicara,” ia menambahkan.

    “Saya pikir kita bisa saja berakhir dengan kesepakatan perdagangan yang sebenarnya di mana tarif tidak diperlukan. Kita lihat saja nanti,” beber Trump.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Wakil Presiden AS J.D. Vance, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick serta penasihat keamanan nasional Mike Waltz akan memimpin penyusunan kesepakatan tersebut.

    Sementara itu, pihak Starmer mengatakan bahwa kedua negara telah mulai memproses kesepakatan ekonomi baru, yang salah satunya mencakup sektor teknologi.

    Ketika ditanya apakah Starmer telah meyakinkannya untuk menghindari ancaman tarif timbal balik, Trump berkata: “Dia sudah mencoba”.

    Trump pun memuji keterampilan negosiasi PM Inggris tersebut.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1105: Trump Beri Sinyal Lanjutkan Kesepakatan Mineral tapi Stop Bantuan – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1105: Trump Beri Sinyal Lanjutkan Kesepakatan Mineral tapi Stop Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-1105 pada Selasa (4/3/2025).

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi bikin heboh.

    Pada Selasa (4/3/2025), Trump mengisyaratkan bahwa kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina masih akan dilanjutkan.

    Di saat bersamaan, pemerintahan Trump baru saja menyatakan kalau bantuan militer AS ke Ukraina dihentikan.

    Bantuan-bantuan tersebut, mencakup senjata yang sedang dalam perjalanan atau di Polandia, akan dihentikan sementara hingga Ukraina menunjukkan komitmen lebih kuat terhadap negosiasi perdamaian.

    Selengkapnya simak situasi terkini perang Rusia-Ukraina yang Tribunnews.com rangkum berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1105: 

    Trump sebelumnya mengisyaratkan bahwa kesepakatan mineral dengan Ukraina belum berakhir.

    Kesepakatan tersebut, tidak ditandatangani pada Jumat (28/2/2025) gara-gara Trump dan JD Vance debat panas dengan Zelenskyy di Gedung Putih.

    Penangguhan Bantuan Militer AS ke Ukraina

    Pemerintahan Trump mengumumkan penangguhan bantuan militer AS ke Ukraina beberapa jam setelah Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris, mengatakan bahwa negara-negara Barat harus terus menyalurkan bantuan tersebut.

    Perdana Menteri Inggris menyatakan kepada anggota parlemen pada Senin, bahwa Ukraina akan membutuhkan uang dan senjata dari negara-negara sekutu bahkan setelah kesepakatan damai tercapai.

    Pada Selasa malam, Gedung Putih mengatakan, jeda ini akan berlangsung hingga Trump memutuskan bahwa para pemimpin Ukraina menunjukkan komitmen yang tulus terhadap perdamaian.

    “Ini bukan penghentian bantuan secara permanen, ini jeda,” kata seorang pejabat pemerintahan Trump, yang dikutip oleh Fox News.

    Bantuan sedang ditinjau untuk “memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada solusi.”

    Demokrat mengkritik Trump karena memblokir bantuan yang telah disetujui oleh Kongres secara bipartisan.

    Negara-Negara Eropa Sepakat untuk Menyita Aset Rusia Senilai €200 Miliar

    Kekuatan-kekuatan besar Eropa tengah mempertimbangkan untuk menyita lebih dari €200 miliar aset Rusia yang dibekukan.

    Langkah ini diambil bersamaan dengan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh Financial Times.

    Prancis dan Jerman, yang sebelumnya menentang penyitaan penuh aset yang disimpan di Uni Eropa, kini sedang berdiskusi dengan Inggris dan negara-negara lain mengenai kemungkinan opsi untuk menggunakan aset-aset tersebut.

    Menurut tiga sumber yang mengetahui jalannya negosiasi, pejabat Prancis sedang mempertimbangkan proposal yang memungkinkan negara-negara Eropa menyita aset Rusia jika Moskow melanggar perjanjian gencatan senjata di masa depan.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan mekanisme jaminan keamanan bagi Ukraina setelah perang berakhir.

    Ukraina Mungkin Kehilangan 30 persen Persenjataannya akibat Penghentian Bantuan AS

    Jika bantuan militer dari Amerika Serikat benar-benar dihentikan, Ukraina berisiko kehilangan hingga 30 persen dari seluruh persenjataan yang saat ini digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina.

    Oleg Katkov, pemimpin redaksi portal analisis militer Defence Express, menyatakan hal tersebut dalam komentarnya kepada Suspilny.

    Katkov menjelaskan, sekitar 40 persen senjata di gudang senjata Angkatan Bersenjata Ukraina merupakan senjata buatan Ukraina atau senjata yang sudah ada sebelum dimulainya invasi Rusia.

    Sedikit lebih dari 10 persen dari senjata yang berasal langsung dari Amerika Serikat, baik yang dikirimkan langsung maupun melalui sekutu Eropa dengan izin Washington.

    Sementara hampir 30 persen lainnya merupakan persenjataan yang dipasok oleh negara-negara Eropa, yang sebagian besar juga bergantung pada izin ekspor ulang dari Amerika Serikat.

    Katkov menekankan bahwa dalam skenario terburuk, ketika Amerika Serikat sepenuhnya memblokir pasokan senjata dan melarang ekspor ulang, Ukraina dapat kehilangan hingga sepertiga dari persenjataan yang mereka miliki.

    Hal ini tidak hanya akan memengaruhi peralatan asal Amerika, tetapi juga sebagian besar senjata Eropa yang dikirimkan dengan persetujuan Washington.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)