Negara: Inggris

  • RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks

    RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks

    loading…

    Ketua DPD Gerakan Generasi Milenial Indonesia Provinsi Jawa Barat Fikri Ali Murtadho mengatakan, RUU TNI merupakan langkah strategis menghadapi tantangan nasional dan global yang semakin kompleks. Foto/Dok. SINDOnews

    BANDUNG – Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia ( RUU TNI ) akan disahkan saat siding paripurna DPR hari ini. RUU TNI merupakan langkah strategis dalam menyesuaikan regulasi pertahanan dengan tantangan nasional dan global yang semakin kompleks.

    Ketua Dewan Pengurus Daerah Gerakan Generasi Milenial Indonesia Provinsi Jawa Barat Fikri Ali Murtadho mengatakan, Indonesia membutuhkan sistem pertahanan yang lebih adaptif guna menghadapi ancaman modern seperti perang siber, terorisme global, dan bencana nasional.

    “Revisi ini bukan sekadar perubahan biasa, melainkan bagian dari upaya memperkuat pertahanan nasional. Kita harus melihat ini sebagai langkah maju dalam membangun TNI yang profesional dan relevan dengan kebutuhan zaman,” kata alumnus S1 Jurusan Syariah Universitas Islam Bandung (UNISBA) ini, Rabu (20/3/2025).

    Salah satu aspek dalam RUU TNI yang kerap diperdebatkan adalah kemungkinan prajurit aktif menduduki jabatan sipil. Namun, Fikri menegaskan keterlibatan militer dalam sektor strategis bukan berarti menghidupkan kembali dwifungsi ABRI . Melainkan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan dalam bidang-bidang yang membutuhkan keahlian khusus dari militer.

    “Kita harus melihat peran militer secara objektif. Ada sektor-sektor seperti pertahanan siber, keamanan maritim, hingga penanggulangan bencana yang membutuhkan kompetensi militer. Jika regulasi ini dapat dibuat dengan batasan yang jelas dan dalam mekanisme pengawasan yang ketat, maka ini justru akan memperkuat ketahanan nasional tanpa mengganggu supremasi sipil,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Fikri mencurigai adanya pihak tertentu yang disebut “kekuatan lama” yang sengaja mengarahkan oknum organisasi dan oknum mahasiswa lainnya untuk menolak revisi UU TNI. Menurutnya, banyak yang menolak tanpa memahami substansi perubahan yang diusulkan dalam revisi ini.

    Fikri menegaskan menolak RUU TNI tanpa mempertimbangkan kebutuhan pertahanan yang semakin berkembang adalah langkah yang kurang bijak. Demokrasi yang sehat, menurutnya, adalah demokrasi yang mampu beradaptasi dengan tantangan zaman tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasarnya.

    “Kita harus menyikapi revisi ini dengan perspektif yang lebih luas. Jangan sampai ketakutan masa lalu membatasi upaya kita untuk membangun pertahanan yang lebih kuat dan profesional. Yang terpenting adalah memastikan adanya mekanisme pengawasan yang ketat agar revisi ini benar-benar membawa manfaat bagi bangsa dan negara,” tandasnya.

    Di sisi lain, dinamika dalam tubuh Polri juga menunjukkan bahwa reformasi struktural semakin mendesak. Mutasi besar-besaran yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Maret 2025, yang melibatkan 1.255 perwira dengan 29 jenderal ditempatkan di kementerian dan lembaga negara, menjadi bukti kepolisian telah lama menjalankan peran di luar struktur internalnya.

    Fikri menyoroti bahwa fakta ini memperkuat argumen bahwa reformasi di tubuh Polri lebih urgen untuk segera dilakukan. Termasuk dalam hal penempatan Polri di bawah kementerian sebagaimana diterapkan di berbagai negara maju.

    Sejalan dengan perdebatan mengenai posisi Polri dalam pemerintahan, berbagai negara maju telah menerapkan model kepolisian yang berada di bawah kementerian terkait. Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis misalnya, menempatkan kepolisian di bawah Departemen Dalam Negeri untuk memastikan akuntabilitas dan netralitas kepolisian dalam menjalankan tugasnya.

    (poe)

  • Peringatan! Pria Ini Tewas Usai Terinfeksi Jilatan Anjing

    Peringatan! Pria Ini Tewas Usai Terinfeksi Jilatan Anjing

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang pria asal Dublin, Irlandia, Craig Jones (49), meninggal dunia setelah terinfeksi jilatan anjing peliharaannya pada luka terbuka di kakinya. Kasus tragis ini menjadi peringatan bagi pemilik hewan peliharaan untuk lebih waspada terhadap risiko infeksi dari interaksi sehari-hari dengan anjing.

    Dikutip Dailymail, Kamis (20/3/2025), Jones, seorang ayah dua anak yang rutin berlari 10 km setiap hari dan dikenal sehat, tiba-tiba mengalami kondisi tubuh membiru dan dingin setelah anjingnya, seekor beagle, menjilat lukanya. Istrinya segera membawanya ke rumah sakit, tetapi Jones tidak merespons pengobatan untuk sepsis, infeksi serius yang menyebabkan reaksi ekstrem dalam tubuh. 

    “Dalam waktu singkat, ia mengalami enam kali serangan jantung sebelum akhirnya meninggal dunia akibat kegagalan organ,” lapor Dailymail. 

    Pemeriksaan medis mengungkap bahwa infeksi yang menyebabkan sepsis berasal dari bakteri yang umum ditemukan di mulut anjing. Diduga kuat, bakteri tersebut masuk ke aliran darah melalui luka psoriasis yang diderita Jones. Kondisi kulitnya yang kronis membuat luka terbuka menjadi jalur mudah bagi bakteri berbahaya untuk menginfeksi tubuhnya.

    Ilustrasi anjing Belgian Malinois. – (Freepik/Fanjianhua)

    Dr Eoghan O’Neill, ahli mikrobiologi di Connolly Hospital, menjelaskan bahwa kasus terinfeksi jilatan anjing sangat langka, dengan kasus hanya sekitar satu dari satu juta orang. Namun, jika bakteri seperti Capnocytophaga canimorsus berhasil masuk ke dalam darah, tingkat kematiannya bisa mencapai 33%. 

    “Biasanya, bakteri ini menular melalui gigitan, tetapi dalam kasus Jones, jilatan anjingnya menjadi penyebab fatal,” ujarnya. 

    Selain luka terbuka, kondisi Jones yang memiliki sistem imun lemah akibat konsumsi obat psoriasis serta ketiadaan limpa, organ yang berperan dalam melawan infeksi, diduga memperparah situasinya.

    Atas kejadian ini, Koroner Cróna Gallagher mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan hewan peliharaan. Pemilik anjing disarankan untuk selalu menjaga kebersihan, terutama jika memiliki luka terbuka atau kondisi imun yang lemah.

    Kasus serupa sebelumnya pernah dilaporkan, termasuk seorang wanita Inggris berusia 70 tahun yang mengalami kegagalan organ multipel akibat infeksi dari anjingnya pada 2016. Beruntung, ia berhasil selamat setelah menjalani perawatan antibiotik intensif.

    Sepsis sendiri bisa dicegah jika dideteksi sejak dini. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi, sesak napas, kelelahan ekstrem, serta ruam yang tidak memudar saat ditekan dengan kaca.

    Meski kasus terinfeksi jilatan anjing ini tergolong langka, para ahli menegaskan pentingnya langkah pencegahan. Cuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan, hindari kontak dengan luka terbuka, dan segera cari pertolongan medis jika muncul tanda-tanda infeksi serius. Kewaspadaan kecil bisa menyelamatkan nyawa.

  • Peta Bintang Abad ke-11 Ungkap Sejarah Astronomi Islam, Kristen, dan Yahudi

    Peta Bintang Abad ke-11 Ungkap Sejarah Astronomi Islam, Kristen, dan Yahudi

    Jakarta

    Sebuah astrolabe abad ke-11 yang ditemukan di sebuah museum di Verona, Italia, merupakan bukti nyata adanya pertukaran dan kerja sama ilmiah antara umat Muslim, Kristen, dan Yahudi.

    Astrolabe atau astrolab adalah alat astronomi kuno yang digunakan untuk menghitung posisi benda langit, seperti bintang, Matahari, Bulan, dan planet. Dalam Islam, astrolab juga dapat digunakan untuk menentukan waktu salat dan berpuasa.

    Dikutip dari Space.com, astrolabe ini menonjol karena dibuat oleh perajin Muslim, kemudian berpindah tangan ke tangan pengguna Yahudi dan Kristen, yang menerjemahkan dan memodifikasi perangkat genggam tersebut selama berabad-abad.

    Astrolab yang digunakan secara luas seperti itu, yang berasal dari hampir seribu tahun yang lalu merupakan penemuan yang sangat langka.

    Selama puluhan tahun, astrolabe perunggu itu terbengkalai di arsip Fondazione Museo Miniscalchi-Erizzo di Verona, tanpa diketahui nilai sebenarnya. Hingga akhirnya, kurator museum Giovanna Residori penasaran dan menarik perhatian Federica Gigante, seorang sejarawan di Cambridge University yang mengkhususkan diri dalam penelitian pertukaran material dan intelektual antara orang-orang Islam dan Eropa.

    “Kurator saat ini menganggapnya sebagai objek yang menarik dan ingin mengetahui lebih banyak tentangnya. Saya tidak sengaja melihatnya di situs web museum, jadi itu adalah kebetulan yang membahagiakan,” kata Gigante.

    Astrolab Verona. Foto: Federica Gigante

    Saat memeriksa astrolab itu, Gigante terkejut mengetahui betapa rumitnya sejarah perangkat khusus ini. Astrolab ditemukan oleh orang Yunani kuno, tetapi tidak ada satu pun astrolab yang bertahan hingga saat itu.

    Sebaliknya, contoh paling awal berasal dari akhir abad ke-8 dan dibuat oleh astronom Arab, yang saat itu memimpin dunia dalam hal keterampilan ilmiah.

    Penggunaan Astrolab

    Astrolab dibuat dari sebuah cakram, yang di sekeliling tepinya ditandai waktu atau derajat pemisahan sudut. Di cakram ini disematkan satu atau lebih lempeng melingkar, masing-masing lempeng untuk lintang tertentu, dan di atasnya ada lempeng lain yang disebut rete (diucapkan ‘ree-tee’), yang di atasnya terdapat bagan yang menggambarkan bintang-bintang paling terang di langit.

    Ide dari alat ini adalah memutar rete sehingga posisi bintang-bintang sesuai dengan apa yang ada di langit, dan kemudian menggunakan skala jam di sekeliling tepinya untuk menentukan waktu.

    Astrolab dirancang oleh perajin Muslim secara khusus dengan mempertimbangkan waktu beribadah dan fungsi keagamaan.

    “Setiap masjid pasti punya satu. Itu sangat masuk akal, karena fungsi utama astrolab adalah untuk memberi tahu waktu, dan itu adalah salah satu hal yang dilakukan muazin dari menara, yaitu melantunkan waktu salat,” kata Gigante.

    Federica Gigante dari University of Cambridge memeriksa astrolab Verona berusia seribu tahun. Foto: Federica Gigante

    Ada sekitar selusin contoh astrolab buatan Arab dalam koleksi museum di seluruh dunia, tetapi yang membuat astrolab di museum Verona menonjol adalah karena astrolab tersebut juga menampilkan prasasti dalam bahasa Ibrani dan bahasa barat yang digunakan di negara-negara Kristen saat itu, dalam hal ini mungkin Italia.

    Gigante mengatakan bahwa astrolab tersebut mungkin dibuat di Spanyol, pada akhir abad ke-11. Namun, ia tidak dapat memastikan kapan tepatnya. “Posisi bintang tidak begitu akurat untuk dapat menentukan tanggalnya dari posisi tersebut,” katanya.

    Jejak Islam, Kristen, dan Yahudi

    Selama seribu tahun sejak astrolab dibangun, bintang-bintang telah bergeser relatif terhadap latar belakang tetap sekitar 14 derajat. Namun Gigante menemukan bahwa mencoba memutar balik langit agar sesuai dengan posisi pada astrolab untuk menentukan kapan astrolab dibuat tidak berhasil, karena posisi bintang pada astrolab tidak seakurat pengukuran modern.

    Sebaliknya, Gigante meneliti tabel koordinat bintang kuno yang menjadi asal usul astrolab era ini. Ia berfokus pada astrolab dari Al-Andalus, yang merupakan wilayah yang dikuasai Muslim di wilayah yang sekarang disebut Spanyol. Baik Muslim maupun Yahudi hidup berdampingan di Al-Andalus, dan semuanya berbicara bahasa Arab.

    Astrolab Verona menampilkan prasasti dalam bahasa Arab, yang berbunyi “untuk Isḥāq […]/karya Yūnus.” Dalam bahasa Inggris, nama-nama tersebut adalah Isaac dan Jonah, dan kemungkinan besar adalah julukan Yahudi yang ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu Gigante berfokus pada Al-Andalus.

    Tampilan dekat astrolab, menunjukkan prasasti Ibrani di kiri atas di atas tanda Arab. Foto: Federica Gigante

    “Jika kita pikirkan seperti apa Spanyol pada abad ke-11, ada banyak observatorium berbeda yang berupaya menyusun bagan koordinat bintang dan posisi planet, dan ini adalah kelompok kerja ilmuwan yang selalu terdiri dari orang Yahudi dan Muslim yang bekerja bersama-sama,” kata Gigante.

    Meskipun ia tidak dapat mengidentifikasi tabel koordinat bintang tertentu yang menjadi dasar astrolab Verona, ia menemukan satu tabel yang berasal dari Al-Andalus pada tahun 1068 yang mendekati.

    Hal ini didukung oleh lebih banyak prasasti pada salah satu lempeng yang dapat dibalik, yang menyatakan bahwa prasasti tersebut menunjukkan garis lintang Cordoba dan Toledo, yang keduanya merupakan kota di wilayah tersebut.

    Namun, pada suatu saat astrolab tersebut tampaknya telah berpindah tangan. Plat kedua ditambahkan dengan tulisan Arab yang menyatakan bahwa astrolab tersebut akan digunakan di Afrika Utara, di suatu tempat di Mesir atau Maroko saat ini.

    Setelah itu, astrolab tersebut mengalami modifikasi lebih lanjut. Tanda-tanda Arab dicoret dan diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, bahasa orang-orang Yahudi di seluruh dunia. Setelah itu, angka-angka samar yang ditulis dalam bahasa Barat juga digoreskan ke cakram, sebelum akhirnya astrolab tersebut sampai ke tangan Ludovico Moscardo, seorang bangsawan abad ke-17 di Verona.

    Benda itu menjadi bagian dari koleksi di Museum Moscardo miliknya, yang pada 1964 diserap ke dalam Fondazione Museo Miniscalchi-Erizzo, sebelum akhirnya menarik perhatian Gigante.

    “Astrolab adalah telepon pintar pada masanya. Setiap orang terpelajar, terutama mereka yang bekerja di bidang astronomi atau astrologi, pasti punya satu,” kata Gigante.

    Setengah dari pengguna ini, seperti muazin di menara masjid, akan menggunakannya untuk membuat pembacaan astronomi untuk wilayah keagamaan. Setengah lainnya akan menggunakannya untuk tujuan astrologi. Kembali pada abad ke-11, ketika pemahaman kita tentang langit terbatas, astronomi dan astrologi dianggap sebagai hal yang sama.

    “Ketika astrolab sampai ke tangan orang Yahudi dan Kristen, saya perkirakan astrolab lebih banyak digunakan untuk keperluan astrologi daripada keperluan keagamaan, meskipun para pendeta juga menggunakan astrolab untuk waktu berdoa,” kata Gigante.

    Astrolab dengan tulisan dalam bahasa Ibrani sangat langka. Gigante mengetahui satu di British Museum di London tetapi tidak ada yang lain, meskipun banyak yang mungkin hilang karena kerusakan waktu.

    Akan tetapi, kelangkaan mereka menekankan bagaimana sebagian besar astrolab dari era ini berasal dari Muslim dan digunakan secara eksklusif oleh Muslim. Oleh karena itu, astrolab Verona memiliki kepentingan historis karena asal-usulnya sama-sama berasal dari Islam, Yahudi, dan Kristen.

    Ini adalah pengingat yang tepat waktu, mengingat berbagai peristiwa tragis yang sedang terjadi di Timur Tengah, bahwa di masa lalu berbagai bangsa dapat hidup berdampingan dan berbagi pengetahuan.

    (rns/rns)

  • Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Tolak Gencatan Senjata-NATO Pecah

    Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Tolak Gencatan Senjata-NATO Pecah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga hari ini. Walau ada diskusi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan penyokong nomor satu Ukraina, Amerika Serikat (AS), prospek perdamaian keduanya masih cukup jauh.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Hingga saat ini, peperangan masih terus terjadi. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Rabu (19/3/2025):

    1. Putin Tolak Gencatan Senjata

    Rusia disebut secara efektif menolak proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS). Hal ini setelah Kyiv melaporkan serangkaian serangan terhadap infrastruktur sipil, beberapa jam setelah Moskow setuju untuk menghentikan sementara serangan terhadap fasilitas energi selama 30 hari.

    Ledakan terdengar dan sirene serangan udara meraung di Ukraina hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara.

    Washington awalnya mendorong gencatan senjata 30 hari segera, sebagai langkah pertama untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun, namun hanya disetujui Putin di bagian energi karena menunggu langkah AS untuk menghentikan semua bantuan militer dan intelijen Barat ke Ukraina.

    “Telah terjadi serangan, khususnya pada infrastruktur sipil, termasuk sebuah rumah sakit di Sumy,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Selasa malam, dikutip AFP Rabu (19/3/2025)

    “Serangan malam hari seperti inilah yang dilakukan Rusia yang menghancurkan sektor energi kita, infrastruktur kita, dan kehidupan normal warga Ukraina,” tambahnya. “Hari ini, Putin secara efektif menolak usulan gencatan senjata penuh.”

    Zelensky menuduh Rusia tidak untuk mengakhiri perang. Di Kyiv, warga Ukraina yang lelah perang cenderung setuju.

    “Saya sama sekali tidak percaya Putin, tidak sepatah kata pun,” kata Lev Sholoudko, 32 tahun. “Dia hanya mengerti kekerasan,” tambahnya.

    Sementara itu, di seberang perbatasan, pejabat layanan darurat Rusia mengatakan puing-puing dari serangan pesawat nirawak Ukraina yang berhasil digagalkan. Ini memicu kebakaran di depot minyak di desa Kavkazskaya.

    Sebelumnya selain setuju penghentian serangan ke sektor energi Ukraina, Moskow dan Kyiv juga akan menukar 175 tahanan masing-masing pada hari Rabu. Pembicaraan lebih lanjut akan segera dilakukan di Timur Tengah.

    “Kami sepakat untuk melakukan Gencatan Senjata segera pada semua Energi dan Infrastruktur, dengan pemahaman bahwa kami akan bekerja cepat untuk melakukan Gencatan Senjata Lengkap dan, pada akhirnya, MENGAKHIRI Perang yang sangat mengerikan antara Rusia dan Ukraina ini,” tulis Trump setelah pembicaraan di platform Truth Social miliknya.

    2. Nuklir Prancis Bergerak

    Prancis akan meningkatkan salah satu pangkalan udara utamanya di sepanjang perbatasannya dengan Jerman untuk menampung pesawat tempur Rafale yang dapat dipersenjatai rudal jelajah nuklir. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron.

    Mengutip Russia Today, pangkalan udara itu adalah pangkalan Pangkalan Luxeuil-Saint-Sauveur. Pangkalan itu sejatinya pernah menampung senjata nuklir hingga 2011 lalu.

    “Pangkalan udara Luxeuil akan ditingkatkan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendapatkan kembali peran penuhnya dalam penangkal nuklir Prancis,” kata Macron.

    “Pada tahun 2035, Luxeuil akan menjadi pangkalan pertama yang menampung versi berikutnya dari Rafale dan rudal nuklir hipersoniknya. Garnisun tersebut akan berlipat ganda ukurannya menjadi hampir 2.000 personel militer dan sipil untuk menampung dua skuadron Rafale.”

    Tanpa menyebut nama Rusia, Macron mengatakan bahwa Prancis telah menemukan dirinya dalam dunia yang ‘semakin berbahaya dan tidak pasti’ sejak permusuhan terbuka pecah antara Moskow dan Kyiv pada tahun 2022.

    Pengumuman tersebut muncul setelah kanselir terpilih Jerman, Friedrich Merz, menyarankan bahwa Prancis dapat memperluas persenjataan nuklirnya untuk melindungi negaranya dan anggota Uni Eropa (UE) lainnya. Macron menanggapi dengan mengatakan bahwa masalah tersebut akan dibahas.

    Rusia telah mengutuk program militerisasi UE sebagai tindakan yang gegabah dan meningkatkan eskalasi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa retorika konfrontatif dan rencana konfrontatif yang sekarang kita lihat di Brussels dan di ibu kota Eropa dapat menghambat ditemukannya resolusi damai atas konflik Ukraina.

    3. Eropa Komentari Trump-Putin

    Sejumlah negara Eropa buka suara soal panggilan telepon Trump dan Putin. Para pemimpin Prancis dan Jerman menyambut baik perundingan tersebut, tetapi menekankan perlunya untuk terus mendukung Ukraina.

    “Langkah selanjutnya harus berupa gencatan senjata penuh untuk Ukraina dan secepat mungkin. Tentu saja jelas bahwa kami berdua juga setuju mengenai hal ini,” kata Kanselir Olaf Scholz pada konferensi pers di Berlin bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Scholz menegaskan kembali bahwa Jerman akan mendukung Ukraina dan “tidak akan mengecewakan Kyiv. Macron menyebut kesepakatan Rusia untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi sebagai “awal yang baik” dalam proses perdamaian.

    “Kami akan terus mendukung tentara Ukraina dalam perang perlawanannya terhadap agresi Rusia,” katanya.

    Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menggambarkan panggilan telepon Trump-Putin sebagai berita bagus bagi Eropa.

    “Hari ini, presiden Amerika dan Rusia telah membuat langkah besar lainnya menuju perdamaian, dan kami berharap Brussels tidak akan dapat mencegah tercapainya kesepakatan damai,” tulisnya di Facebook. Ia berharap kedua pihak akan menghormati jeda pemogokan terhadap infrastruktur energi.

    4. Putin Buka Suara soal Sanksi

    Menjelang teleponnya dengan Trump, Putin mengatakan sanksi Barat bukanlah tindakan sementara, melainkan alat untuk memberikan tekanan strategis terhadap Rusia. Ia menuding para pesaing negara itu akan selalu berusaha melemahkannya.

    Menurut Putin, total 28.595 sanksi telah dijatuhkan terhadap perusahaan dan individu Rusia dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak dari semua pembatasan lainnya terhadap negara lain jika digabungkan. Ia menambahkan bahwa Barat tidak bermaksud untuk menahan diri, mengancam sanksi baru dan “mengeluarkan paket-paket ini satu demi satu.”

    “Sanksi bukanlah tindakan sementara atau terarah; sanksi adalah mekanisme tekanan strategis dan sistemik terhadap negara kita,” kata Putin. “Bahkan jika sanksi terhadap negara itu dilonggarkan, Barat akan menemukan cara lain untuk mengacaukan rencana.”

    5. NATO Pecah

    Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah menolak gagasan pengerahan pasukan di Ukraina. Pernyataan ini ia keluarkan setelah Prancis dan Inggris mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian untuk mengamankan gencatan senjata antara Kyiv dan Moskow.

    Meloni menyatakan penolakannya dalam pidatonya di majelis tinggi parlemen Italia. Menurutnya, Italia menghormati usulan tersebut tetapi tidak yakin hal itu akan membawa stabilitas di kawasan.

    “Mengirim pasukan Italia ke Ukraina adalah topik yang tidak pernah ada dalam agenda,” kata Meloni kepada Senat, sebagaimana dikutip oleh la Repubblica.

    “Usulan Prancis-Inggris merupakan pilihan yang sangat rumit, berisiko, dan tidak efektif. Italia mendukung upaya perdamaian yang digagas Presiden AS Donald Trump.”

    Moskow telah berulang kali menolak gagasan penempatan tentara dari negara-negara NATO di Ukraina. Kremlin peringatan bahwa hal itu dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Rusia dan blok militer yang dipimpin AS.

    Paris dan London telah bergegas untuk mengkonsolidasikan dukungan militer bagi Ukraina sementara AS mendorong kesepakatan damai dengan Rusia. Washington baru-baru ini mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari.

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan lalu bahwa ia mendukung usulan gencatan senjata Washington pada prinsipnya, tetapi mengatakan bahwa beberapa syarat penting harus dipenuhi terlebih dahulu.

    (sef/sef)

  • Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa? – Halaman all

    Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa? – Halaman all

    Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Kenapa Hamas Masih Kalem
     
    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 970 kematian dalam 48 jam terakhir saat Israel meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.

    “Hingga tengah hari Rabu (19/3/2025), jumlah total kematian telah meningkat menjadi 49.547, naik dari 48.577 yang tercatat pada hari Senin,” tulis laporan kementerian tersebut dikutip dari RNTV, Rabu.

    Israel dilaporkan melancarkan gelombang serangan udara pada malam hari antara Senin dan Selasa, menandai eskalasi paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari.

    Hizbullah Bersiap Serang Lagi Israel

    Runtuhnya gencatan senjata di Gaza ditandai serangan udara Israel itu direspons gerakan Hizbullah Lebanon.

    Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa yag menyiratkan kesiapan gerakan tersebut melakukan serangan kembali ke wilayah Israel pasca runtuhnya gencatan senjata di Gaza yang rapuh sejak Januari.

    Hizbullah diketahui terlibat langsung konfrontasi dengan Israel dengan menyerang pos-pos dan wilayah pemukiman pendudukan di Israel Utara sebagai bentuk dukungan terhadap milisi perlawanan Palestina di Gaza.

    Seiring terjadinya gencatan senjata di Gaza, Hizbullah juga sempat menghentikan serangannya ke wilayah Israel berbalut gencatan senjata di Lebanon dengan Israel.

    Belakangan, kelompok Lebanon itu menyatakan pihaknya “mengutuk keras” dimulainya kembali perang, dengan mengatakan kalau pemerintah Israel, dengan Netanyahu sebagai pemimpin, menyalakan kembali perang tersebut dengan berkoordinasi dengan pemerintahan Trump.

    “Musuh Zionis, yang gagal mematahkan tekad perlawanan setelah 15 bulan perang brutal, tidak akan berhasil mencapai apa yang telah gagal dicapainya melalui agresi baru.

    Pernyataan itu menyimpulkan kalau hal itu tidak akan memberangus  perjuangan Palestina yang adil atau memaksa rakyatnya meninggalkan tanah mereka.

    Houthi Tak Akan Kendurkan Serangan

    Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi kelompok Ansarallah Houthi juga menyatakan respons yang sama atas kembali pecahnya Perang Gaza.

    Houthi meluncurkan rudal balistik ke arah Israel, yang memicu sirene roket berbunyi di seluruh Negev utara pada malam 18 Maret.

    Militer Israel mengatakan telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman sebelum melintasi wilayah Israel.

    Sirene meraung di Beersheba, Merhav Am, Nevatim, dan Revivim, antara lain.

    Pada hari Senin, menteri luar negeri Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa YAF tidak akan “mengurangi” operasi militer mereka yang menargetkan pengiriman Israel di Laut Merah sebagai tanggapan terhadap ancaman dari militer AS atau tekanan dari sekutunya Iran.

    Komentar dari Menteri Luar Negeri Jamal Amer muncul setelah pesawat tempur AS dan Inggris menewaskan 31 orang dalam serangan udara terhadap Yaman pada hari Sabtu. Angkatan Udara Yaman menanggapi dengan menyerang USS Eisenhower pada hari Senin.

    Angkatan Udara Israel (YAF) mulai menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah pada November 2023 sebagai respons atas genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Israel telah memblokir masuknya bantuan ke Gaza selama dua minggu terakhir dan kembali membombardir jalur tersebut pada Selasa pagi, menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.

    “Tidak akan ada pembicaraan tentang pengurangan operasi sebelum mengakhiri blokade bantuan di Gaza. Iran tidak ikut campur dalam keputusan kami, tetapi yang terjadi adalah Iran terkadang menjadi penengah, tetapi tidak dapat mendikte hal-hal tertentu,” kata Amer.

    Ia mengatakan, dirinya belum diberitahu mengenai pesan apa pun yang disampaikan Iran kepada utusan Pemerintah Keselamatan Nasional di Teheran.

    “Sekarang kita melihat bahwa Yaman sedang berperang dengan AS, dan itu berarti kita punya hak untuk membela diri dengan segala cara yang mungkin, jadi eskalasi mungkin terjadi,” tambah Amer.

    Iran belum memberikan komentar publik apa pun tentang tindakan militer YAF baru-baru ini yang dilakukan untuk membela diri dan mempertahankan Gaza.

    Teheran mengatakan Yaman membuat keputusan secara independen.

    “(AS) mengancam Iran dan menyerang Yaman. Sekarang, semua skenario mungkin terjadi. Kami akan melakukan apa yang akan mereka lakukan kepada kami. Jika mereka menyerang kami dari (kapal induk AS USS Harry S.) Truman, kami akan membalas dengan menyerang Truman,” kata menteri luar negeri Yaman.

    Pasukan Yaman mengatakan pada 12 Maret bahwa mereka telah melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal Israel yang menggunakan rute yang melewati Laut Merah karena Israel belum memenuhi tenggat waktu untuk mengakhiri blokade bantuan di Gaza.

    Amer mengatakan beberapa negara Uni Eropa telah menyarankan pemerintahnya untuk tidak melakukan eskalasi, tetapi ia meyakinkan mereka bahwa sasarannya adalah pengiriman barang Israel.

    Ia juga memperingatkan negara-negara Arab agar tidak melakukan intervensi militer terhadap Yaman atas nama AS dan Israel.

    “Jika ada pesawat atau pangkalan yang digunakan untuk melawan kami, maka kami akan meningkatkan serangan dan akan mempertahankan diri. Namun, jika mereka (negara-negara Teluk) tetap bersikap netral, kami akan menjauh,” katanya.

    Negara-negara Teluk Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan UEA semuanya menjadi tuan rumah fasilitas militer AS.

    Hamas Masih Kalem

    Beberapa jam setelah Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Gaza pada Selasa, sayap militer Hamas belum melancarkan serangan balik yang nyata.

    Hari itu merupakan hari paling mematikan sejak gencatan senjata di Gaza dimulai sekitar dua bulan lalu.

    Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, mengatakan bahwa lebih dari 400 orang tewas dalam serangan udara yang dimulai sebelum fajar.

    Namun sepanjang hari, tidak ada tembakan roket oleh militan Palestina atau upaya penyergapan terhadap tentara Israel.

    Suhail al-Hindi, seorang pejabat Hamas, bereaksi terhadap serangan itu dengan mengatakan kelompoknya berharap untuk memulihkan gencatan senjata tetapi tetap memiliki hak untuk merespons.

    “Cara menanggapinya diserahkan kepada mereka yang berada di lapangan,” katanya dalam wawancara telepon.

    “Mereka tahu dan mengerti cara menanggapi pendudukan.”

    Agresi Israel selama 15 bulan melawan Hamas memang telah melemahkan kelompok yang telah lama menguasai Gaza. Israel telah membunuh ribuan pejuangnya dan menghancurkan sebagian besar jaringan terowongannya yang digunakan, antara lain, untuk menyimpan persenjataan. 

    “Dan hal itu melemahkan kemampuan Hamas untuk menembakkan roket ke Israel,” kata laporan NYTimes.

    Al-Hindi mengakui kalau kemampuan kelompok militan Palestina di Gaza menurun akibat perang, tetapi ia mengatakan mereka masih memiliki kemampuan dan keinginan untuk berperang.

    “Masalahnya bukan pada peralatan dan senjata,” katanya. “Ini tentang kemauan, dan saya yakin ada banyak kemauan untuk melawan pendudukan ini.”

    Hamas Susun Ulang Kekuatan

    Hamas telah berupaya untuk menyusun kembali kekuatan selama dua bulan terakhir sejak perjanjian gencatan senjata dengan Israel mulai berlaku.

    Hamas telah mengumpulkan bom yang belum meledak di seluruh Gaza dan menggunakannya kembali sebagai alat peledak rakitan, menurut salah seorang anggota Brigade Qassam, sayap militer Hamas.

    Hamas juga telah merekrut anggota baru dan mengganti komandan yang tewas, kata anggota tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian sensitif.

    Tujuh anggota komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen Israel mengatakan dalam sebuah surat bahwa mereka baru-baru ini mengetahui bahwa Hamas dan Jihad Islam Palestina, kelompok militan lain di Gaza, masing-masing memiliki lebih dari 25.000 dan 5.000 pejuang di wilayah tersebut.

    “Brigade Qassam masih mampu menghadapi pendudukan Israel,” kata Ibrahim Madhoun, seorang analis Palestina dari Gaza yang dekat dengan Hamas.

    Kurangnya respon militer terhadap serangan baru Israel dapat berarti kelompok itu difokuskan pada persiapan pertempuran jika terjadi invasi darat Israel, katanya.

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka menyerang Hamas dan Jihad Islam Palestina, kelompok militan yang lebih kecil di Gaza, dengan menargetkan kelompok pejuang, pos peluncuran rudal, dan gudang senjata.

    Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel, mengatakan Israel melakukan serangan “pendahuluan” terhadap Hamas setelah menerima indikasi kalau kelompok tersebut berencana menyerang warga sipil dan tentara Israel.

    Sebaliknya, pernyataan dari kantor perdana menteri Israel tentang pemboman Gaza menekankan penolakan Hamas untuk menerima proposal dari utusan Timur Tengah Presiden Trump untuk memperpanjang gencatan senjata, tanpa merujuk pada Hamas yang merencanakan serangan apa pun.

    Hamas membantah pihaknya berencana menyerang pasukan Israel, dan mengatakan klaim Israel adalah “alasan yang tidak berdasar dan palsu untuk membenarkan kembalinya Hamas ke dalam perang.”

    Pengeboman Israel terjadi setelah berminggu-minggu negosiasi yang gagal untuk memperpanjang gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Meskipun serangan Israel gencar, Madhoun mengatakan Hamas tidak akan mengalah pada tuntutan Israel untuk mengakhiri perannya di Gaza atau menyerahkan sejumlah besar sandera yang tersisa tanpa jaminan berakhirnya perang secara permanen.

    “Hamas tidak menginginkan eskalasi, tetapi tidak akan menyerah,” katanya.

    Israel telah berusaha menekan Hamas agar membebaskan sandera yang masih hidup dengan imbalan perpanjangan gencatan senjata, tanpa memberikan kelompok itu jaminan yang dimintanya bahwa perang akan berakhir secara permanen.

    Israel telah bersumpah sepanjang perang bahwa mereka tidak akan membiarkan Hamas terus memerintah Gaza dan akan memastikan bahwa mereka tidak akan pernah lagi melancarkan serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengatakan bahwa agar perang berakhir, pemerintah dan sayap militer Hamas harus dibubarkan, sebuah posisi yang dianut oleh mitra koalisi sayap kanannya dalam pemerintahan.

    Meskipun Hamas telah menyatakan bersedia menyerahkan pemerintahan sipil di Gaza, mereka dengan tegas menolak pembubaran sayap militernya, sumber kekuatan krusial di daerah kantong tersebut.

    Selama fase awal gencatan senjata, kelompok tersebut mencoba menggunakan penyerahan sandera untuk menunjukkan bahwa mereka masih merupakan pasukan yang kuat di Gaza.

    Hampir setiap kali mereka menyerahkan tawanan Israel ke Palang Merah, mereka mengadakan upacara teatrikal yang menampilkan ratusan militan yang mengenakan topeng dan menenteng senjata.

    Michael Milstein, mantan perwira intelijen militer Israel yang mengkhususkan diri dalam urusan Palestina, mengatakan Hamas mungkin mencoba terlebih dahulu mengukur apakah Israel merencanakan serangan jangka panjang atau serangan terbatas sebelum merespons.

    “Mereka ingin tahu ke mana arahnya,” kata Milstein.

    “Jika semuanya akan berakhir dalam dua jam, mereka tidak ingin menyia-nyiakan amunisi yang tersisa. Namun, jika berlangsung lama, mereka akan merespons.”

     

    (oln/khbrn/rntv/NYT/*)

     

  • Musuh AS Makin Banyak di Tangan Trump, Negara Eropa Teriak

    Musuh AS Makin Banyak di Tangan Trump, Negara Eropa Teriak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan perang tarif yang digaungkan Presiden AS Donald Trump membuat beberapa negara bereaksi. Kini, bukan cuma China, Rusia, dan Iran yang menjadi musuh AS.

    Beberapa negara lain yang terdampak kebijakan tarif tambahan mulai menunjukkan gesekan. Antara lain Kanada, Meksiko, Uni Eropa, Inggris, Brasil, hingga Korea Selatan.

    Terbaru, Belanda yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat AS juga mulai lantang bersuara. Parlemen Belanda pada pekan ini menyetujui beberapa mosi yang mendorong pemerintah mengurangi ketergantungan dengan perusahaan software asal AS.

    Parlemen juga meminta pemerintah menggenjot pembentukan platform layanan cloud di bawah kontrol Belanda, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3/2025).

    Inisiatif serupa memang pernah gagal di masa lalu karena kurangnya alternatif dari Eropa yang memadai. Namun, para legislator mengatakan perubahan hubungan dengan AS di bawah kepemimpinan Trump membuat langkah kemandirian ini bersifat darurat.

    “Pertanyaan yang harus kita utarakan sebagai bangsa Eropa adalah: apakah kita nyaman orang seperti Trump, Mark Zuckerberg (CEO Meta), dan Elon Musk (Pemilik X) menguasai data kita?” kata Marieke Koekkoek yang merancang 1 dari 8 mosi yang disetujui parlemen terkait isu ini.

    Selain meluncurkan platform layanan cloud berdaulat, mosi tersebut meminta pemerintah untuk mengaji ulang keputusan untuk menggunakan Amazon Web Services untuk hosting domain internet di Belanda.

    Parlemen meminta pemerintah Belanda mengembangkan alternatif untuk perangkat lunak AS dan perlakuan istimewa untuk perusahaan Eropa dalam tender publik.

    Pemungutan suara untuk persetujuan mosi tersebut dilakukan sehari setelah puluhan perusahaan teknologi Eropa meminta Komisi Eropa untuk membentuk dana kedaulatan (sovereign fund) dalam rangka berinvestasi dalam teknologi Eropa, termasuk infrastruktur cloud.

    Juru bicara Kementerian Kebijakan Ekonomi Belanda menolak berkomentar.

    Pakar teknologi Belanda, Bert Hubert, telah menyarankan pengurangan ketergantungan terhadap AS. Ia mengatakan teknologi yang berdaulat merupakan satu-satunya langkah awal untuk menghadapi tekanan AS.

    Ia mengatakan pemerintah perlu memaksa lembaga untuk melaporkan secara publik risiko yang terkait dengan ketergantungan mereka pada perusahaan cloud AS.

    “Dengan munculnya Trump 2.0, menjadi jelas bahwa ini bukan sesuatu yang dapat Anda setujui begitu saja,” katanya.

    Salah satu isu yang muncul dalam debat parlemen adalah kemungkinan Microsoft yang merupakan raksasa asal AS menyetop kerja sama dengan Pengadilan Kriminal Internasional yang berbasis di Belanda.

    Pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi pada pengadilan kejahatan perang tersebut bulan lalu setelah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Amazon dan Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    (fab/fab)

  • Menanti Peluncuran Satelit Biomassa ESA

    Menanti Peluncuran Satelit Biomassa ESA

    Bisnis.com, JAKARTA – Satelit Biomassa Eropa telah tiba di Pelabuhan Pariacabo, Kourou, Guyana Prancis pada awal pekan lalu setelah perjalanan dua pekan menyeberangi Samudra Atlantik. Kini, satelit tersebut telah berada di ruang aman yang bersih di Pelabuhan Antariksa Eropa (Europe’s Spaceport).

    Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) dalam keterangan resminya awal pekan ini mengungkapkan bahwa satelit ini akan diperiksa secara menyeluruh guna memastikan kondisinya baik. Namun, saat ini satelit tersebut dalam kondisi sangat baik.

    Selama beberapa pekan ke depan, tim akan mempersiapkan satelit pengamatan Bumi yang canggih ini untuk lepas landas dengan roket Vega-C pada April 2025. Satelit dengan berat 1,25 ton itu akan mengorbit di ketinggian 666 kilometer dari permukaan Bumi.

    Setelah mengorbit, satelit ini akan memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi baru tentang keadaan hutan seperti bagaimana hutan berubah seiring waktu dan memajukan pengetahuan tentang siklus karbon.

    “Ini adalah satelit pertama yang membawa radar aperture sintetis P-band polarimetrik penuh untuk pencitraan interferometrik. Berkat panjang gelombang P-band yang panjang, sekitar 70 cm, sinyal radar dapat membelah seluruh lapisan hutan untuk mengukur biomassa, yang berarti batang, cabang, dan tangkai berkayu, yang merupakan tempat pohon menyimpan sebagian besar karbonnya,’ tulis manajemen ESA dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (19/3/2025).

    Lewat teknologi luar angkasa baru tersebut, akan menghasilkan banyak informasi baru yang memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat menilai stok dan fluks karbon hutan yang dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan, degradasi hutan, dan pertumbuhan kembali hutan.

    Adapun, kontraktor utama ESA untuk satelit Biomassa -Airbus di Stevenenge, Inggris- telah memimpin pengembangan dengan konsorsium lebih dari 50 perusahaan dari 20 negara, termasuk perusahaan asal Amerika Serikat, L3 Harris, yang mengembangkan antena kawat kasa besar sebagai ciri khas satelit ini.

    Satelit tersebut memulai perjalanannya ke Guyana Prancis pada 21 Februari 2025 setelah diangkut lewat jalur darat dari markas Airbus di Toulouse, Prancis ke Pelabuhan Sete, tempat kapal kargo MN Toucan berlabuh. Kapal ini dirancang khusus untuk mengangkut kargo berharga antariksa mengarungi Atlantik.

    Stefan Kiryenko, Biomass Launch Campaign Manager di ESA, mengatakan bahwa setelah tiba di Pelabuhan Antariksa Eropa, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terkait kondisi satelt tersebut.

    “Kemudian, kami memiliki program intensi selama enam pekan untuk mempersiapkannya agar dapat dibungkis dalam rangka roket Vega-C untuk lepas landas pada akhir April,” katanya dalam keterangan resmi ESA, dikutip Rabu (19/3/2025).

    Sementara itu, Simonetta Cheli, Director of Earth Observation Programmes di ESA, mengungkapkan bahwa satelit Biomassa dengan sempurna mewujudkan misi ESA Earth Explorer yang dirancang untuk menunjukkan bagaimana teknologi mutakhir dapat memberikan wawasan inovatif mengenai sistem kompleks planet ini.

    “Dengan mendorong batasan penginderaan jarak jauh, satelit Biomassa tidak hanya memajukan pemahaman kita tentang hutan global dan siklus karbon, tetapi juga menunjukkan potensi transformatif inovasi berbasis ruang angkasa dalam mengatasi tantangan lingkungan paling mendesak di Bumi,” jelasnya.

    Pada medio Februari 2025, ESA mengungkapkan bahwa misi Biomassa baru telah dirancang untuk membantu mengukur siklus karbon global guna memahami bagaimana hutan berubah dan implikasi selanjutnya terhadap iklim.

  • Ternyata Benar, Ini Alasan Ilmiah di Balik Pria Makin Gendut Setelah Menikah

    Ternyata Benar, Ini Alasan Ilmiah di Balik Pria Makin Gendut Setelah Menikah

    Jakarta – Sebuah studi terbaru oleh National Institute of Cardiology Warsawa mengungkapkan kaitan antara bobot pria yang semakin meningkat setelah menikah. Para peneliti memeriksa data medis dan kesehatan umum dari 2.405 orang dengan usia rata-rata 50 tahun.

    Analisis statistik digunakan untuk memastikan hubungan antara peningkatan berat badan dengan usia, status pernikahan, kesehatan mental, dan faktor-faktor lainnya.

    Studi yang dipresentasikan pada European Congress on Obesity di Malaga, Spanyol ini menemukan bahwa pria yang sudah menikah 3,2 kali lebih mungkin mengalami obesitas daripada pria yang belum menikah. Sebaliknya, kondisi ini tidak berlaku bagi wanita yang sudah menikah.

    Pernikahan juga meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan sebesar 62 persen pada pria dan 39 persen pada wanita.

    “Studi ini menjadi pengingat lain bahwa kelebihan berat badan didorong oleh campuran kompleks faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang lebih luas, bukan sekadar pilihan pribadi,” ujar direktur Obesity Health Alliance Katharine Jenner dikutip dari The Guardian, Rabu (19/3/2025).

    Temuan itu muncul setelah sebuah studi dilakukan di China pada tahun 2024 menemukan bahwa indeks massa tubuh (IMT) pria meningkat pada 5 tahun pertama pernikahan. Ini diakibatkan asupan kalori yang lebih tinggi dan lebih sedikit berolahraga.

    Ditemukan dalam penelitian tersebut, menikah dikaitkan dengan peningkatan 5,2 persen pria mengalami kelebihan berat badan dan peningkatan 2,5 persen pria yang mengalami obesitas.

    Penelitian lain dilakukan University of Bath di Inggris menemukan rata-rata pria yang sudah menikah mengalami kenaikan berat badan sebanyak 1,4 kg dibandingkan pria lain yang belum menikah.

    Penelitian Warsawa menemukan usia juga menjadi faktor dalam kenaikan berat badan, dengan setiap tahun pertambahan meningkatkan risiko kelebihan berat badan sekitar 3 persen pada pria dan 4 persen pada wanita. Sedangkan, risiko obesitasnya 4 persen pada pria dan 6 persen pada wanita.

    “Pria lebih mungkin meninggal dini akibat penyakit jantung dan kanker, dan berat badan merupakan faktor kunci dalam kondisi ini. Kita memerlukan pendekatan yang lebih terarah untuk mengatasi obesitas pada pria dan wanita,” ujar konsultan Men’s Health Forum, Jim Pollard.

    (avk/naf)

  • Bumi Kian Panas, Aksi Global Masih Lamban?

    Bumi Kian Panas, Aksi Global Masih Lamban?

    Jakarta

    Tahun 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah. Penelitian dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti ada “tanda-tanda jelas perubahan iklim akibat ulah manusia yang mencapai puncaknya pada 2024.”

    Dalam 12 bulan terakhir, suhu rata-rata global tercatat naik menjadi 1,55 derajat Celsius, lebih tinggi dibandingkan periode 1850-1900, masa sebelum manusia mulai membakar bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak dalam skala industri. Rekor ini juga melampaui suhu tertinggi sebelumnya yang dicatat pada 2023.

    Di bawah Perjanjian Iklim Paris, beberapa negara di dunia berkomitmen untuk membatasi pemanasan global agar tetap di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri, serta berupaya menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5°C.

    Karena suhu rata-rata diukur dalam jangka waktu beberapa dekade dan bukan hanya satu tahun, temuan dalam laporan tahunan WMO tentang Status Iklim ini tidak serta-merta berarti target Perjanjian Iklim Paris telah terlampaui. Namun, batas tersebut semakin mendekati.

    Laporan WMO juga menyatakan, pemanasan global jangka panjang saat ini berada di kisaran 1,34 hingga 1,41°C.

    Para peneliti menemukan konsentrasi gas karbon dioksida (CO2), yang menjadi penyebab utama pemanasan global setelah dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil untuk industri, pemanas rumah, dan kendaraan, saat ini telah mencapai level tertingginya dalam 2 juta tahun terakhir.

    Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, menyebut studi ini sebagai “peringatan keras bahwa kita semakin meningkatkan risiko terhadap kehidupan, ekonomi, dan planet ini.”

    Dalam penelitian terpisah yang diterbitkan akhir tahun lalu, World Weather Attribution (WWA), sebuah inisiatif akademik berbasis di Inggris, menemukan bahwa perubahan iklim telah “berkontribusi pada kematian sedikitnya 3.700 orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi” dalam 26 peristiwa cuaca ekstrem yang mereka analisis pada 2024.

    Namun, karena terdapat hampir 200 peristiwa banjir, kekeringan, atau badai ekstrem lainnya yang tidak mereka teliti, mereka menyimpulkan bahwa jumlah korban sebenarnya bisa mencapai “puluhan ribu, bahkan ratusan ribu jiwa.”

    Jejak bahan bakar fosil di lautan saat ini

    Laporan WMO, yang didasarkan pada kontribusi ilmiah dari berbagai lembaga ahli, juga menyebutkan bahwa peralihan dari fenomena La Niña yang mendinginkan hingga ke El Niño yang menghangat, menjadi salah satu faktor pemecahan rekor suhu global pada 2024.

    Namun, para penulis laporan itu menegaskan, suhu udara global saat ini hanyalah satu bagian dari situasi lain yang lebih besar.

    Dengan 90% panas atmosfer berlebih diserap oleh lautan, tahun 2024 mencatat tingkat pemanasan suhu laut tertinggi dalam 65 tahun terakhir. Pemanasan ini berdampak pada ekosistem laut, menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan berkurangnya kemampuan laut dalam menyerap karbon.

    Selain itu, lautan yang menjadi lebih hangat juga berkontribusi pada meningkatnya potensi badai tropis dan tingkat keasaman laut yang lebih tinggi, di mana pada akhirnya dapat merusak habitat laut dan mengancam industri perikanan.

    Karena air yang lebih hangat itu meluas dan membutuhkan lebih banyak ruang, fenomena ini juga menjadi faktor dalam kenaikan permukaan laut.

    Menurut laporan ini, hal itu “memiliki dampak berantai yang merusak ekosistem pesisir laut dan infrastrukturnya.” Kenaikan air laut juga meningkatkan risiko banjir dan kontaminasi air tanah oleh garam dari laut.

    “Planet kita semakin mengirimkan sinyal bahaya,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan. “Namun, laporan ini menunjukkan bahwa membatasi kenaikan suhu global jangka panjang hingga 1,5 derajat Celsius masih memungkinkan.”

    Ia menekankan, para pemimpin dunia harus “bertindak lebih tegas untuk mewujudkan itu” dengan “memanfaatkan energi terbarukan yang lebih murah dan bersih bagi masyarakat dan perekonomian kita.”

    Apakah dunia mulai beralih ke energi terbarukan?

    Energi terbarukan mencatat rekor baru dengan menghasilkan 30% listrik global pada 2023, yang didorong oleh pertumbuhan tenaga surya, angin, dan panas bumi.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat (AS) berupaya membatalkan regulasi perlindungan iklim demi meningkatkan produksi bahan bakar fosil. Meski begitu, sektor tenaga surya AS juga semakin berkembang.

    Tahun lalu, kapasitas instalasi panel surya dan infrastruktur penyimpanan baterai di AS meningkat pesat, memungkinkan tenaga surya untuk memenuhi lebih dari 7% kebutuhan listrik negara itu.

    Biaya penggunaan energi bersih juga turun drastis dalam satu dekade terakhir.

    Dalam pernyataan yang menyertai analisis biaya yang diterbitkan pada September 2024, Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Francesco La Camera, mengatakan bahwa harga energi terbarukan kini tidak lagi menjadi alasan. “Sebaliknya, biaya rendah justru menjadi keunggulannya,” ungkapnya.

    Namun, meskipun ada momentum kuat dalam transisi dunia menuju energi terbarukan, para ilmuwan tetap menekankan perlunya tindakan yang lebih besar dan lebih cepat.

    Dalam pernyataan menanggapi laporan WMO itu, Stephen Belcher, kepala ilmuwan di badan cuaca dan iklim nasional Inggris, Met Office, mengatakan bahwa “laporan terbaru tentang kesehatan planet ini menunjukkan bahwa Bumi sedang sakit parah.”

    “Tanpa upaya serius untuk mendengarkan peringatan ini, peristiwa cuaca ekstrem, seperti kekeringan, gelombang panas, dan banjir, akan semakin memburuk,” ujarnya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kerajaan Bisnis Elon Musk Tumbang: Tesla Diboikot, Starlink Ditinggal

    Kerajaan Bisnis Elon Musk Tumbang: Tesla Diboikot, Starlink Ditinggal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk sedang diterpa krisis besar. Bisnisnya satu per satu menunjukkan tanda kehancuran. Masyarakat makin kencang menggaungkan gerakan anti Elon Musk, sekaligus memboikot beberapa perusahaan milik orang terkaya di dunia tersebut.

    Showroom Tesla di berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS) digeruduk ratusan demonstran. Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan “Tesla Takedown” yang dimulai pada 15 Februari lalu.

    Aksi boikot Tesla ini ditengarai beberapa faktor. Salah satunya, banyak yang mengkritik aksi pemangkasan besar-besaran di pemerintahan federal yang dilakukan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Musk.

    Pemangkasan anggaran tersebut berdampak pada pemecatan PNS, penghapusan program-program federal, hingga rencana konsolidasi lembaga pemerintah. Hal ini dilakukan berbarengan dengan upaya Musk meloloskan kontrak-kontrak pemerintah terhadap bisnis-bisnisnya.

    Tak cuma peran Musk di DOGE yang dikritisi, tetapi juga sikap politiknya yang mendukung partai sayap kanan di Jerman, hingga menuduh beberapa politisi Inggris tanpa dasar.

    Musk juga menuai kontroversi saat berpose kontroversial mirip ‘salute’ ala Nazi saat pelantikan Trump. Sebelum Tesla dan Starlink kena getahnya, X miliknya sudah lebih dulu ditinggal pengguna karena dinilai menjadi alat propaganda Musk untuk memenangkan Trump.

    Boikot Tesla Makin Parah

    Penyerangan showroom Tesla tadinya hanya segelintir. Namun, aksi ini meluas pasca Jaksa Agung Pam Bondi bersumpah untuk menindak vandalisme terhadap Tesla. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan aksi tersebut sebagai terorisme domestik. Bahkan, Trump mengatakan aksi boikot Tesla ilegal.

    Pernyataan Trump mengemuka sehari setelah saham Tesla mengalami penurunan terburuk dalam hampir 5 tahun terakhir pada Senin (10/3) pekan lalu.

    Penjualan Tesla anjlok di beberapa negara. Para pemilik Tesla di AS juga ramai-ramai menempel stiker yang menunjukkan kemarahan mereka terhadap Musk.

    “Mereka [penyerang showroom Tesla] membahayakan perusahaan AS yang hebat,” ujar Trump, dikutip dari The Guardian, pekan lalu.

    “Elon Musk ‘bertaruh’ untuk membantu Negara kita, dan dia melakukan PEKERJAAN yang LUAR BIASA! Namun, Kaum Kiri Radikal, seperti yang sering mereka lakukan, mencoba memboikot Tesla secara ilegal dan kolusi, salah satu produsen mobil hebat di Dunia, dan ‘bayi’ Elon, untuk menyerang dan menyakiti Elon, dan semua yang ia perjuangkan,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya pada Selasa (11/3) pagi waktu setempat.

    Gerakan protes Tesla Takedowns dimulai oleh aktor dan pembuat film Hollywood, Alex Winter, dan Joan Donovan, seorang asisten profesor Jurnalisme dan Studi Media Baru di Universitas Boston.

    Gerakan ini menyerukan orang-orang agar menjual mobil Tesla, membuang saham, dan bergabung dengan gerakan tersebut.

    Lebih dari 80 demonstrasi dijadwalkan hadir pada akhir pekan lalu, dan lebih dari 70 demonstrasi direncanakan hingga akhir April, menurut situs web Tesla Takedown.

    Di pinggiran kota Boston, Dedham, sekitar 100 demonstran berkumpul di showroom Tesla. Begitu juga di daerah pinggiran Philadelphia, West Chester, yang memiliki jumlah demonstran yang sama.

    Wilayah Baltimore menjadi salah satu jumlah peserta demo terbesar hingga 300 demonstran. Sementara di Washington, DC, lebih dari 50 demonstran berkumpul pada siang hari di luar showroom, mereka memegang spanduk dan menari diiringi lagu-lagu dari Beyonce dan Daft Punk ketika para pengemudi yang lewat membunyikan klakson mereka sebagai bentuk dukungan.

    Sara Steffens, seorang mantan jurnalis dan advokat kebijakan, mengatakan bahwa ia dan Melissa Knutson, seorang wiraswasta, akan mengubah demonstrasi menjadi sebuah pesta dansa.

    Knutson mengatakan bahwa ia ingin meniru suasana musik yang ia lihat di sebuah demonstrasi di Maryland.

    “Kita harus bergembira karena ini adalah perjalanan panjang, dan kita harus mengembangkan gerakan kita untuk melawan otoritarianisme ini,” kata Knutson dikutip dari CNN, Selasa (18/3).

    Opini negatif tentang Musk pelan-pelan akan merusak reputasi Tesla. Kepala situs otomotif Edmunds Jessica Caldwell mengatakan, perhatian negatif juga dapat membuat konsumen lebih banyak berpikir dan mempertimbangkan opsi EV dari merek lain selain Tesla.

    Caldwell mengatakan bahwa pangsa pasar Tesla telah melemah sebelum adanya protes ini, karena banyak produsen mobil yang telah memperkenalkan mobil listrik baru ke pasar.

    “Saya membayangkan beberapa (investor Tesla) berharap bahwa ini adalah gejolak jangka pendek dan akan lancar kembali ke depannya,” katanya. “Sulit untuk mengatakannya pada saat ini,” imbuhnya.

    Ia menilai, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah para pemilik Tesla bersedia menjual kendaraan mereka karena kritik terhadap Musk.

    “Tidak semua orang mampu membuat keputusan itu,” katanya.

    Starlink Mulai Ditinggalkan

    Setelah Tesla, kini Starlink juga menjadi sasaran kemarahan masyarakat. Layanan internet berbasis satelit tersebut sejatinya bertujuan baik, yakni menghubungkan masyarakat di area terpencil yang tak terjangkau jaringan seluler dan broadband.

    Saat ini, Starlink masih mendominasi industri layanan internet satelit, tetapi perlahan-lahan mulai ditinggalkan.

    Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/3), banyak pengguna yang berlangganan Starlink menunjukkan rasa frustasi terhadap sikap politik Musk. Bahkan, tak sedikit yang berkomitmen untuk berhenti menggunakan Starlink sepenuhnya.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentup tepat bagi layanan internet satelit buatan Eropa yang bisa dijadikan alternatif. Eutelsat asal Prancis mendadak mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    CEO Eutelsat mengatakan kepada Bloomberg bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

    Viasat dari Inggris juga dilaporkan sudah berdiskusi dengan pemerintah Eropa untuk menggantikan Starlink milik Musk.

    Di Inggris, Starlink umumnya digunakan oleh rumah tangga dan bisnis di wilayah remot yang memiliki akses broadband buruk.

    Seorang penginstal Starlink untuk bisnis dan rumah tangga di wilayah selatan Inggris mengatakan saat ini belum ada alternatif sebaik Starlink untuk memberikan akses internet cepat.

    “Di satu sisi, [Starlink] adalah tool dan solusi yang ada bagi banyak area remot, tertutama yang infrastrukturnya buruk. Namun di sisi lain, kami harus berurusan dengan Elon yang bodoh,” ia menuturkan.

    Richard Opie, seorang konsultan di area semi-remot di Northumberland mengatakan ia berlangganan Starlink sejak pandemi. Namun, kini ia mempertimbangkan untuk beralih jika ada alternatif yang bisa diandalkan.

    “[Starlink] adalah berkah di area remot, namun perkembangan politik sekarang berubah. Elon Musk adalah figur yang berbeda. Showroom Tesla sudah digeruduk. Saya tak nyaman melihat Musk dekat dengan Trump dan sikap Musk secara umum,” kata Opie.

    “Ini adalah dilema. Kami ingin mencari alternatif lain, tetapi sekarang masih terjebak [dengan Starlink],” kata dia.

    Pengguna Starlink lainnya Mel Sayer mengatakan ia menolak menginap di hotel milik Trump karena tak mau memberikan uang sepeser pun untuk Trump.

    “Sekarang, saya menolak mendanai Musk setelah sikapnya dengan pose salute,” kata dia.

    Eksodus Pengguna X

    Seperti dijelaskan di atas, X milik Musk sudah lebih dulu menghadapi krisis eksodus pengguna. Kemenangan Trump dalam Pemilu AS menjadi penyebabnya.

    X diketahui menjadi salah satu alat yang digunakan Musk untuk menyebar kampanye demi memenangkan Trump.

    Menurut laporan Reuters pada November 2024, aplikasi pesaing X, Bluesky, mendapat penambahan jutaan pengguna baru yang memilih meninggalkan X.

    Secara spesifik, Bluesky berhasil meraup 2,5 juta pengguna baru dalam sepekan pasca kemenangan Trump. Total penggunanya melompat menjadi 16 juta.

    Bluesky merupakan salah satu dari beberapa aplikasi pesaing X yang menawarkan alternatif platform mikroblog pasca Musk mencaplok Twitter dan mengubah namanya. Bluesky terhitung masih baru, didirikan pada 2021 silam.

    “Kami melihat peningkatan pertumbuhan pengguna yang memecahkan rekor tertinggi. Engagement seperti like, follows, dan akun baru, tumbuh signifikan. Kami mencatat penambahan setidaknya 1 juta pengguna baru dalam sehari,” kata Bluesky dalam keterangan resminya beberapa saat lalu.

    Organisasi kawakan seperti Center for Countering Digital Hate, organisasi media Guardian, serta mantan anchor CNN Don Lemon, terang-terangan mengatakan telah meninggalkan X karena kekhawatiran terkait kebijakan konten pada platform tersebut.

    Beberapa pakar misinformasi menyebut X memainkan peran sentral dalam menyebarkan informasi sesat selama masa Pilpres AS.

    (fab/fab)