Negara: Inggris

  • IHSG 9 April 2025 Bakal Lanjutkan Pelemahan? Pasar Tunggu Hasil Negosiasi RI-AS, Tekanan Global Kian Berat

    IHSG 9 April 2025 Bakal Lanjutkan Pelemahan? Pasar Tunggu Hasil Negosiasi RI-AS, Tekanan Global Kian Berat

    PIKIRAN RAKYAT Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada perdagangan Rabu pagi, di tengah ketidakpastian global dan sikap investor yang masih menunggu hasil negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat.

    Sentimen negatif juga diperparah oleh tekanan eksternal dari bursa global yang turut merosot.

    IHSG dibuka turun 17,70 poin atau 0,30 persen ke posisi 5.978,44, menandai lanjutan dari tren pelemahan yang telah terjadi sejak awal pekan. Indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga sempat turun 1,00 poin atau 0,15 persen ke posisi 666,77.

    “IHSG pun diperkirakan masih akan menghadapi tekanan jual pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi melanjutkan tren pelemahannya,” ucap Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajian pagi ini di Jakarta.

    Sentimen Dalam Negeri: Kekhawatiran Tarif AS dan Reaksi Pemerintah

    Tekanan di pasar domestik terutama dipicu oleh pengumuman bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara yang akan dikenai tarif balasan tinggi oleh AS, yakni sebesar 32 persen. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi proteksionisme baru pemerintahan Trump, yang memicu kepanikan di kalangan pelaku pasar.

    Sebagai respons, pemerintah Indonesia disebut tengah menyiapkan delegasi tingkat tinggi untuk menggelar negosiasi langsung dengan AS. Sejumlah usulan seperti relaksasi aturan TKDN, deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs), hingga peningkatan impor dari AS telah disiapkan.

    Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari otoritas AS, sementara waktu semakin sempit menuju tenggat pemberlakuan tarif.

    Gejolak Global: Dari AS, China, hingga Eropa

    Dari mancanegara, kondisi pasar juga tengah tidak bersahabat. Di Amerika Serikat, Wall Street ditutup melemah tajam pada perdagangan Selasa 8 April 2025 malam. Investor kehilangan harapan terhadap penundaan penerapan tarif baru oleh AS.

    S&P 500 ditutup anjlok 79,48 poin (1,57%) ke 4.982,77 Dow Jones turun 320,01 poin (0,84%) ke 37.645,59 Nasdaq jatuh 335,35 poin (2,15%) ke 15.267,91

    Kondisi serupa terjadi di Asia. Indeks saham utama regional seperti Nikkei Jepang dan Shanghai Composite China juga mengalami koreksi tajam:

    Nikkei Jepang melemah 820,55 poin (2,49%) Shanghai turun 23,03 poin (0,73%) Kuala Lumpur anjlok 13,46 poin (0,93%) Straits Times Singapura melemah 51,55 poin (1,49%)

    Sementara itu, Gedung Putih telah mengonfirmasi rencana pemberlakuan tarif baru sebesar 104 persen terhadap produk asal China mulai hari ini, Rabu 9 April 2025. Beijing menyebut langkah ini sebagai bentuk “pemerasan” dan menegaskan tidak akan tunduk.

    “Tiongkok tidak akan tunduk pada ancaman pemerasan. Kami akan membela kepentingan nasional kami dengan segala cara,” ujar pernyataan keras dari Kementerian Perdagangan Tiongkok.

    Ketegangan tak berhenti di sana. Di Eropa, Komisi Eropa juga mengusulkan tarif balasan 25 persen terhadap berbagai produk asal AS. Ini merupakan reaksi atas tarif tinggi yang lebih dulu diberlakukan terhadap mobil dan logam asal Eropa.

    Meskipun sempat tertekan selama empat hari berturut-turut, bursa saham Eropa sedikit menguat pada Selasa malam. Namun, investor tetap berhati-hati mengamati reaksi pemerintah masing-masing terhadap kebijakan agresif tarif dari AS.

    STOXX 600 naik 2,72% ke 486,91 DAX Jerman naik 2,48% ke 20.280,26 FTSE 100 Inggris naik 2,71% ke 7.910,53 CAC 40 Prancis naik 2,5% ke 7.100,42 Arah Pasar Selanjutnya: Tergantung Diplomasi

    Kondisi pasar saat ini sangat ditentukan oleh hasil diplomasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Pelaku pasar akan terus mencermati pernyataan resmi dari Washington D.C. dan kesiapan proposal yang disiapkan oleh delegasi RI.

    “IHSG saat ini sedang berada dalam fase penuh ketidakpastian. Investor wait and see terhadap hasil negosiasi. Jika pemerintah gagal mendapatkan konsesi, tekanan jual bisa berlanjut,” kata Analis Lotus Andalan Sekuritas.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Video Bayi Pertama di Inggris Lahir dari Wanita dengan Rahim Transplantasi

    Video Bayi Pertama di Inggris Lahir dari Wanita dengan Rahim Transplantasi

    Grace Davidson, wanita Inggris yang sempat divonis dengan MRKH syndrome, kini bisa menimang bayinya setelah menjalani transplantasi rahim. MRKH syndrome merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan rahim tidak berkembang. Anak pertama Grace Davidson, Amy, merupakan bayi pertama di Inggris yang lahir dari rahim transplantasi.

  • Cryptocurrency merevolusi dunia keuangan, cloud mining bantu hasilkan hingga .500 sehari

    Cryptocurrency merevolusi dunia keuangan, cloud mining bantu hasilkan hingga $13.500 sehari

    GELORA.CO – Bidang mata uang kripto global telah menyambut pemain baru yang telah menarik banyak perhatian – DNMIner. Teknologi inovatif ini tidak hanya mengubah aturan permainan dalam keuangan tradisional, tetapi juga memberi pengguna biasa peluang menghasilkan uang dengan ambang batas rendah dan pengembalian tinggi. Dilaporkan bahwa layanan cloud mining DNMIner memungkinkan pengguna memperoleh hingga $13.500 sehari, dan platform tersebut telah diatur secara ketat oleh Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA), yang selanjutnya meningkatkan keamanan dan transparansinya.

    Cloud mining: ambang batas lebih rendah, lebih banyak peluang

    Sebagai model penambangan mata uang kripto baru, cloud mining secara signifikan mengurangi ambang batas teknis dan finansial bagi para peserta. Penambangan mata uang kripto tradisional biasanya memerlukan peralatan perangkat keras yang mahal dan dukungan teknis yang rumit, sementara DNMIner memecahkan masalah ini melalui teknologi clous. Pengguna hanya perlu mendaftarkan akun dan memilih rencana penambangan yang sesuai untuk mulai menghasilkan uang tanpa membeli peralatan apa pun atau memiliki pengetahuan profesional.

    Bagaimana cara mulai menghasilkan uang?

    Bergabung dengan DNMIner sangatlah mudah. ​​Pengguna hanya perlu mengunjungi situs web resmi, mendaftarkan akun, dan memilih paket cloud mining yang sesuai untuk mulai menghasilkan uang. Berikut ini adalah proses tiga langkah sederhana:

    2. Pilih paket: Pilih paket penambangan berdasarkan anggaran dan tujuan Anda. 

    3. Mulai menambang: Sistem akan berjalan otomatis dan pengguna hanya perlu menunggu pendapatan.

    Platform ini juga menyediakan layanan dukungan pelanggan 24 jam dalam seminggu untuk membantu pengguna memecahkan masalah atau pertanyaan apa pun.

    Layanan cloud mining DNMINer tidak hanya mudah dioperasikan, tetapi juga menyediakan opsi yang fleksibel bagi pengguna. Baik investor pemula maupun berpengalaman, Anda dapat menemukan rencana penambangan yang sesuai untuk Anda. Pengguna dapat memilih berbagai tingkat rencana investasi sesuai dengan anggaran dan tujuan mereka untuk memaksimalkan pendapatan mereka.

    DNMIner menggunakan teknologi blockchain canggih untuk mencatat semua transaksi, yang memastikan data tetap utuh dan transparan. Pengguna dapat memeriksa catatan pendapatan mereka kapan saja dan memahami sepenuhnya situasi keuangan mereka.

    DNMIner berkomitmen untuk menggunakan teknologi blockchain guna melakukan inovasi di bidang keuangan dan menyediakan peluang investasi mata uang kripto yang aman, transparan, dan efisien bagi pengguna global. Melalui cloud mining, DNMIner memudahkan lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam pasar mata uang kripto.

    Seiring dengan semakin populernya mata uang kripto di seluruh dunia, DNMIner menjadi fokus semakin banyak investor. Baik individu yang tertarik pada fintech maupun profesional yang ingin memperluas portofolio investasi mereka, DNMIner menyediakan platform yang dapat dipercaya bagi mereka.

    Jika Anda ingin memanfaatkan peluang pengembangan mata uang kripto, bergabunglah dengan DNMIner sekarang dan mulailah perjalanan kekayaan Anda!

    Hubungi kami: DNMIner

    Alamat email: info@dnminer.com

  • Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang utama di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis ekspor Jakarta mencapai 1,51 miliar dolar AS pada Februari 2025, mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,92 persen dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 1,42 miliar dolar AS.

    “(Ekspor) Jakarta pada Februari 2025 mencapai 1,51 miliar dolar AS atau ada kenaikan 5,92 persen dibandingkan Januari 2025,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Selasa.

    Besaran ekspor ini tercatat merupakan nilai tertinggi dalam empat tahun terakhir.

    Lebih lanjut, pada periode ini, sektor migas mengalami penurunan 17,98 persen dibandingkan dengan Januari 2025. Kendati demikian, ekspor nonmigas pada periode ini tumbuh 5,95 persen dibandingkan periode sebelumnya.

    Adapun dominasi sektor nonmigas yakni sebesar 99,90 persen memicu tumbuhnya ekspor total Jakarta pada periode ini.

    Lalu, bila dilihat lebih dalam, tumbuhnya ekspor nonmigas pada Februari 2025 dipicu meningkatnya sektor penopang utama ekspor Jakarta, yaitu ekspor industri pengolahan sebesar 6,67 persen.

    Dominasi sektor ini yang mencapai 96,30 persen dari total ekspor Jakarta, membuat pergerakannya sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekspor Jakarta secara total.

    “Industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang utama di Jakarta, tentunya dinamika ekspor hasil industri ini menjadi barometer bagaimana kualitas ekspor Jakarta ke depannya,” kata Hasanudin.

    Sektor lainnya yang juga mendukung mendukung pertumbuhan ekspor pada periode ini yakni pertambangan.

    Kemudian, berdasarkan kelompok komoditas, tercatat bahwa mesin, peralatan mekanis serta bagiannya mengalami persentase pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 26,46 persen.

    Sementara itu, ekspor kelompok komoditas alas kaki, yang merupakan komoditas ekspor utama kedua dari Jakarta, terkontraksi sebesar 7,56 persen dibandingkan Januari 2025.

    Lalu, ekspor logam mulia dan perhiasan/permata yang merupakan salah satu penopang ekspor pada periode ini tumbuh 19,60 persen dibandingkan Januari 2025.

    Adapun negara tujuan ekspor migas yakni Inggris, Vietnam, Bangladesh, Thailand. Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas yakni Thailand, AS, China dan Singapura.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tarif Trump: Kontradiksi Kapitalisme Amerika

    Tarif Trump: Kontradiksi Kapitalisme Amerika

    Jakarta

    Dalam The End of History and the Last Man (1992), Francis Fukuyama, filsuf modern Amerika menyatakan bahwa evolusi manusia berakhir semenjak hadir demokrasi liberal Barat, secara khusus demokrasi Amerika. Salah satu “anaknya” adalah sistem politik Indonesia pasca reformasi.

    Namun, demokrasi liberal tidak berdiri sendiri, ada dua saudara kandung, kapitalisme dan globalisasi, di mana bertiga mereka menjadi penanda selesainya evolusi sosial, budaya, politik, dan ekonomi umat manusia.

    Pemerintah Amerika menjadi Ketua dari dunia, “kepala suku” dari seluruh pemerintahan sejagat. Disebut sebagai “suku” karena masalah-masalah akhirnya diselesaikan dengan cara “adat” daripada hukum, dan dengan “cara adat”, artinya sesuka Kepala Sukunya.

    Disebut sebagai “ketua”, karena di Indonesia masa lalu, KUD bukanlah kepanjangan Koperasi Unit Desa, melainkan Ketua Untung Dulu. Bahkan, untung kemudian, dan untung di akhir, serta untung selamanya. Tidak ada manusia dengan kepentingan daging yang dapat lepas dari hasrat yang tempted tersebut.

    Amerika adalah penghela The True Capitalism. Tidak salah dengan kapitalisme, hanya mereka yang tidak menguasainya saja yang menyalah-salahkannya. Makanya, China juga tidak menjelekkan kapitalisme, meski mereka adalah anak dari Sosialisme Marx. Kapitalisme dan liberalisme adalah pasangan sejoli. Kapitalisme berjalan dengan menyenangkan jika ada liberalisme. Liberalisme tidak ada gunanya jika tidak ada kapitalisme di sampingnya.

    Itulah kredo Amerika, yang dipasarkan ke seluruh dunia. Namun, kapitalisme dan liberalisme adalah mahluk yang “serakah”, dan serakah tidak haram dalam kapitalisme, greed is good. Panggung dari Kapitalisme (+ Liberalisme) adalah Globaliasasi. Lembaga buatan Bretton Wood pada Juli1944, Bank Dunia (International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan IMF (International Monetary Fund), sudah lengkap dengan kehadiran dilengkapi dengan WTO (Badan (Liberalisasi) Perdagangan Dunia) pada 1 Januari 1995, yang embrionya diawali dari General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang dibuat 1947.

    Kontradiksi

    Amerika bercita-cita luhur, menjadi kota yang berdiri di atas bukit, menyinari seluruh dunia. Amerika adalah penolong dunia. Amerika membentuk penyelesaian Perang Dunia I pada tahun 1918, setelah menjadi bagian dari Sekutu untuk mengalahkan Blok Sentral. Juga pada Perang Dunia. Tanpa bantuan Amerika, Jerman tidak pernah dapat dikalahkan.

    Demikian juga Jepang, di Asia dan Pasifik. Setelah PD II Amerika menjadi Dewa Penolong Eropa dengan bantuan massif Marshall Plan-nya, dengan mentransfer $13,3 miliar (setara dengan $173,8 miliar pada tahun 2024) dalam program pemulihan ekonomi ke ekonomi Eropa Barat.

    Tapi, bagi Amerika, there is no such of free lunch. Investasi America membanjiri Eropa dan kemudian ke seluruh dunia. Perusahaan minyaknya mengusasai ladang-ladang minyak raksasa di penjuru bumi. Produknya menjadi pilihan sebagai produk terbaik.

    Sejak tahun 1950an ekonominya menguasai dunia, meski berjuang untuk melawan Blok Timur hingga kejatuhan Uni Soviet pada 1991. Premis Fukuyama benar: the end of history. Blok Timur, termasuk Rusia, sisa terbesar Soviet, memilih menjadi kapitalis. China, dengan ideologi komunisnya, juga memilih jalan kapitalis.

    Seharusnya Amerika berbahagia selamanya, seperti dongeng HC Andersen. Namun ternyata, KUD tidak berlaku seluruhnya. Ketua Untung Dulu, berlaku hanya untung di depan, di Tengah dan belakang. Kapitalisme punya hukum sendiri yang mungkin tidak pernah dibayangkan Amerika. Pertama, persaingan. Malangya, pada globalisasi, seperti kata Gary Hamel dalam Reinventing the Basis of Competition (1996), bahwa globalisasi bukanlah persaingan antar negara, melainkan perusahaan-perusahaan dari negara-negara tersebut.

    Liberalisme memungkinkan teknologi, pengetahuan, dan ketrampilan berpindah dari satu koloni ke koloni lain dengan sangat cepat. Pada tahun 1980an perusahaan-perusahaan di Jepang mulai mengambil alih dominasi Amerika bahkan di Amerika. Pada tahun 2000an perusahaan-perusahaan Korea menjadi pesaing kuat baru.

    Pada periode yang sama, China menjadi pemain dominan, bahkan di semua lini, termasuk berkenaan dengan pendapatan. Untuk memperoleh laba yang tinggi, sebagaimana kredo kapitalisme, maka perusahaan-perusahaan besar Amerika melakukan outsourcing produksinya ke China. Mulai dari Nike hingga Iphone.

    Tapi, China lebih cerdas dari kita, bahkan lebih cerdas dibanding Amerika. Mereka bukan saja “menggerojok” Amerika dengan produk elektronik, mesin, mobil, tekstil dan produk tekstil, bahkan hingga buah, sayur, bawang putih, hingga ikan dan udang. Masyarakat Amerika menikmati produk berukualitas dan murah.

    Di balik itu, kedayasaingan industri modern dan pertanian Amerika semakin terdesak oleh China. Amerika mungkin masih digdaya di pesawat tebang, peralatan militer, kedelai, jagung, dan gandum.

    Namun, sebagian besar lain mudah terdesak. Aturan main yang sebelumnya menguntungkan Amerika, kini, secara fair, menguntungkan semua pelaku dari setiap negara. Sebelumnya Amerika menjadi juara karena teknologi, pengetahuan, dan ketrampilannya jauh lebih maju, kini jarak tersebut makin dekat, bahkan ada yang sudah melewati.

    Strategi melakukan standarisasi lokasi eksport tidak menjadi solusi. Pelabuhan-pelabuhan di China sudah memenuhi persyaratan Amerika. Mulai dari Shanghai, Ningbo-Zhoushan, Shenzhen, Qingdao, Guangzhou, hingga Hongkong. Apalagi standarisasi manajemen seperti ISO hingga Malcolm Baldrige. Semuanya dipenuhi. Termasuk standar etika dan anti-korupsi. Belum lagi negara-negara Eropa Barat yang dengan cepat mengejar ketertinggalannya, seperti Jerman, Inggris, dan Belanda. Balapan kapitalisme yang diperkenalkan Amerika sebagai standar balapan dunia sudah tidak lagi menguntungkan Amerika.

    Memang, mereka nasih punya Meta (grup facebook) dan Alphabet (grup google) serta Microsoft, hingga Amazon, ditambah kluster industri digital di California dan sekitarnya, termasuk Dell, Intel, AMD, NVIDIA, dan sejenisnya. Juga industri keuangan, konsultan, dan jasa lainny. Namun, bagi Amerika, tidak cukup kemenangan ditentukan oleh beberapa kluster saja. Amerika harus menang di semua kluster kapitalisme. Itulah kredo Amerika yang diyakini Trump.

    Tapi, menggunakan “cara kapitalisme” ternyata tidak cukup, karena sudah terjadi kontradiksi kapitalisme Amerika. Sistem yang mereka buat dan diekspor ke seluruh dunia, menjadi backfire bagi dirinya sendiri. Donald Trump berfikir keras untuk menguasai dunia selain dengan cara kapitalisme. Inilah yang dilakukan hari ini.

    Strategi Trump, Strategi Baru Amerika

    Hari ini Amerika, di bawah Trump, hendak membuat Amerika sehebat dulu. Kebijakan besarnya sangat jelas MAGA: Making America Great Again. Strategi pertama adalah strategi tarif. Trump menerapkan tarif berlapis.

    Pertama, tarif dasar 10%yang berlaku untuk semua impor dari semua negara. Kedua, tarif tambahan (timbal balik) untuk negara tertentu, yang dihitung berdasarkan setengah dari tarif yang negara tersebut kenakan pada AS.

    Ketiga, tarif eksisting (jika ada), misalnya China sudah memiliki tarif sebelumnya, yang tetap berlaku dan ditambahkan ke tarif baru. China akan dikenakan tarif berlapis sebesar tarif eksisting 20% dan 34%, sehingga total tarifnya mencapai 54%. Indonesia dikenakan tarif sebesar 32% yang akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025. Vietnam dikenakan tarif sebesar 46%

    Kebijakan publik yang diajarkan hari ini adalah bagaimana mengatur domestik dan hubungan internasional. Satu hal yang jarang, atau bahkan tidak pernah diajarkan, adalah memahami pikiran negara lain. Nampaknya policy makers Indonesia tidak memikirkan itu. Model dan modal berfikir kita adalah hubungan baik dengan Amerika, dan kita menikmati berbagai fasilitas yang mereka berikan.

    Ketika “badai” datang, baru kita sepertinya “plonga-plongo”. Indonesia jelas bukan musuh Amerika, dan Amerika pun tidak pernah memusuhi Indonesia. Hanya, Amerika tidak bisa secara membuat kebijakan untuk dunia secara asmiterik, apalagi itu untuk memenuhi kepentingannya sendiri.

    Vietnam langsung menge-nol-kan bea masuk produk AS, dan meningkatkan impor dari AS, untuk menyeimbangkan defisit transaksi keduanya. Amerika akan melakukan hal yang sama, mengenolkan tarif buat Vietnam. Apalagi Vietnam adalah proksi industri Amerika terhadap China. Mereka telah menggantikan China sebagai produsen produk yang diperlukan AS dan melakukan eskport langsung ke AS.

    Bagaimana Indonesia? Indonesia punya ekspor tekstil dan produk tekstil, alas kaki, minyak sawit, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut. Pada Februari 2025, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mencapai11,35%dari total ekspor nonmigas. Persentase yang signifikan. Jika total ekspor 20204 mencapai US$264,7 miliar, maka setidaknya total ekspor ke AS pada tahun 2025, dengan asumsi sama, US $ 30 miliar, bahkan lebih. Atau, setidaknya 19,42% dari Cadangan devisa RI yang US $154,5 miliar.

    Pertanyannya adalah bagaimana respons kebijakan kita. Dari ilmu kebijakan publik, disarankan tiga respon kebijakan. Pertama, dan yang paling penting, adalah memanfaatkan kebijakan Amerika. Meskipun Trump dapat mengklaim mereka juga comply kepada aturan WTO, sebenarnya mereka juga tidak comply.

    Namun, karena kekuatan dan kekuasaannya, maka kebijakan impos tarif tersebut tidak dapat dihalangi. Indonesia dapat menggunakan kebijakan Amerika untuk membuat kebijakan yang sama. Istilahnya, riding the wave. Terutama kepada negara-negara selain Amerika yang merugikan neraca perdagangan dan industri dalam negeri. Mungkin juga kita perlu merevisi UU 6/2023 tentang Cipta Kerja, dan sejumlah kebijakan ekstra liberalisasi kita.

    Kedua, buka keran impor dari Amerika, khususnya untuk produk yang selama ini diembargo, termasuk alutsista atau persenjataan militer. Dengan demikian, meskipun mereka tetap mengembargo, kita telah memberikan kebijakan resiprokal, dan mereka tidak dapat menolak resirokalitas tersebut, karena tidak bersifat eksepsionalitas.

    Buka juga keran untuk impor produk yang diperlukan Indonesia ke depan, mulai dari super konduktor hingga pusat-pusat data, dengan tarif nol persen. Kementerian investasi perlu bekerjasama dengan BIN dan Lemhannas untuk memastikan produk masa depan tersebut segera bisa diakuisisi.

    Ketiga, mengembangkan kebijakan keseimbangan geopolitik, dari keterdekatan berlebihan dengan kekuatan-kekuatan anti AS, termasuk BRICS, menjadi keseimbangan. Amerika, dalam jangka waktu panjang akan tetap menjadi kekuatan inovasi dunia, pasar yang kuat, dan sumber pertahanan militer yang selalu adidaya. Kebijakan Trump pun, dalam waktu setahun ke depan, akan nampak manfaatnya bagi Amerika, yaitu kebangkitan produktivitas domestik mereka.

    Saat ini mungkin tidak mudah bagi Trump, namun jika ia mampu bertahan dan membuktikan MAGA-nya, ia akan diterima. Tidak berbeda dengan Roosevelt di tahun 1933, dengan kebijakan New Deal-nya, dengan motto “3 Rs”: Relief, Recovery, dan Reform, yang kontroversal. Keberhasilan menyelamatkan Amerika, membuatnya dipilih menjadi Presiden melampaui masa jabatan yang dibolehkan konstitusi (1933 – 1945).

    Pembelajaran

    Kebijakan Trump membuat setiap negara “jantungan”. Saya tidak begitu sepakat dengan para senior yang mengatakan “Ini sudah biasa, tidak usah terkejut, toh mereka yang rugi”. Mengirimkan delegasi ke AS, dipimpin oleh Prof. Bambang Brojonegoro, Mantan Menristek, Menkeu, dan Kepala Bappenas, adalah baik.

    Harapan kita adalah, mereka tidak melakukan pertemuan dengan gagasan yang standar, yang biasa. Karena, dalam kondisi luar biasa, cara-cara lama tidak banyak nilainya. Parajuru runding perlu dibekali dengan gagasan yang out of the box, yang membuat Indonesia mempunyai possi riding the wave. Tentu saja, gagasan tersebut harus merupakan gagasan dari Presiden sebagai CEO Republik Indonesia, atau setidaknya gagasan yang disetujui Presiden. Artinya, Tim Krisis yang dipimpin langsung oleh Presiden perlu mindset tersebut.

    Pembelajaran selanjutnya, bahwa kebijakan publik yang diajarkan di kelas-kelas, termasuk di negara maju, sudah tidak cukup lagi dalam merespon perubahan terkini. Kebijakan publik sebagai praktek dalam dunia dengan terra incognita-nya, adalah kebijakan publik yang beyond public policy.

    Kini waktunya bagi para akademisi dan praktisi untuk belajar kembali untuk membangun kekuatan baru. Kejadian impos kebijakan tarif yang ekstrem dari Pemerintahan Trump adalah pelajaran besar bagi kita para policy makers, seperti nasihat Marshall Goldsmith, bahwa What Got You Here Won’t Get You There (2014). Kemampuan-kemampuan yang membuat Indonesia sampai menjadi hari ini, tidak cukup untuk membawa Indonesia ke masa depan. Kita perlu learning government, kita perlu menjadi the learning nation.

    Riant Nugroho, Ketua Umum Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI)

    (hns/hns)

  • Buntut Liverpool Kalah Memalukan, Arne Slot Tak Ingin Salahkan Virgil van Dijk

    Buntut Liverpool Kalah Memalukan, Arne Slot Tak Ingin Salahkan Virgil van Dijk

    JAKARTA – Bencana 14 menit saat Liverpool kebobolan sampai tiga gol saat kalah 3-2 di laga melawan Fulham. Sektor pertahanan Liverpool menjadi sorotan dalam duel Premier League Inggris di Stadion Craven Cottage, Minggu, 6 April 2025 malam WIB. Namun manajer Arne Slot tak ingin menyalahkan bek yang juga kapten tim Virgil van Dijk.

    Van Dijk mengalami kesulitan menghadapi striker Rodrigo Muniz. Dirinya selalu kalah adu fisik dengan Muniz. Bahkan Liverpool lolos dari hukuman penalti saat Van Dijk melakukan pelanggaran terhadap Muniz.

    Namun Van Dijk akhirnya memang gagal menghentikan penyerang Brasil ini saat mencetak gol yang menjadikan pertandingan lebih cepat selesai. Gol Muniz mengubah skor menjadi 3-1 setelah Ryan Sessegnon dan Alex Iwobi membobol gawang Caoimhin Kelleher.

    Fulham mencetak tiga gol dalam tempo 14 menit akibat kesalahan barisan belakang The Reds. Pasukan Slot akhirnya hanya bisa memperkecil kekalahan menjadi 3-2 setelah Luis Diaz membobol gawang Bernd Leno di babak kedua.

    Meski kecewa karena kebobolan banyak gol dalam waktu singkat, Slot tak menyebutnya sebagai sebuah bencana. Dia juga menilai pemain tidak dalam kondisi lelah.

    “Menurut saya kesalahan yang dilakukan pemain tidak ada kaitannya dengan kondisi mereka yang kelelahan. Namun bila Anda kemasukan tiga gol di babak pertama, orang akan mengatakan, ‘Wow. Ini seperti bencana’. Tetapi ini sesungguhnya menjadi pelajaran berharga bagi kami,” ujar Slot.

    “Tidak ada alasan bagi kami untuk berpuas diri. Kami juga tak lagi nomor satu untuk saat ini hanya karena kami selalu menang dengan margin tiga atau empat gol. Bila menyaksikan pertandingan seperti itu, kami memang butuh usaha keras lagi untuk menang,” kata dia lagi.

    Slot juga menolak menyalahkan Van Dijk atas kebobolan tiga gol. Menurut dia bek berusia 33 sudah bermain bagus ada dua laga melawan Everton dan Fulham. Saat menghadapi Everton dalam Merseyside Derby, Van Dijk sesungguhnya juga kesulitan mematikan Beto. Namun Liverpool masih bisa menang 1-0.

    “Saya menyaksikan apa yang dilakukan Virgil sudah cukup bagus. Bila Anda bermain 50 hingga 60 pertandingan dalam satu musim, kadang pada satu atau dua pertandingan, dia sesungguhnya bisa bermain lebih baik,” ujarnya.

    “Namun secara umum, performa Virgil saat melawan Everton, sangat mengesankan. Jadi saya tak perlu khawatir dengan dia,” kata Slot.

    Sementara Van Dijk menuturkan kekecewaannya karena gawang Liverpool kebobolan hingga tiga kali dalam waktu yang singkat.

    “Bila membiarkan lawan mencetak tiga gol, ini jelas tak bisa diterima. Kami sesungguhnya punya 50 menit di babak kedua dan berusaha fokus, tetapi sayangnya kami gagal menambah gol,” kata Van Dijk seperti dikutip The Sun.

    “Momen-momen seperti itu dalam sebuah pertandingan memang kadang terjadi. Tidak ada yang sempurna dan kami memang bermain sangat buruk sehingga cukup cepat kebobolan,” ucapnya.

    Kekalahan di laga itu menjadikan Liverpool yang menduduki puncak klasemen gagal memperlebar jarak poin dengan peringkat dua Arsenal. Dengan memiliki 73 poin, Liverpool masih unggul 11 poin dari Arsenal.

  • Horor Tarif Trump, antara Ambisi Perang Dagang & Deja Vu Depresi Besar

    Horor Tarif Trump, antara Ambisi Perang Dagang & Deja Vu Depresi Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu menerapkan tarif perdagangan terhadap 180 negara dunia. Indonesia pun tidak luput dari tarif ini, dengan RI dikenakan tarif resiprokal hingga 32%.

    Trump mengeklaim bahwa tarifnya ini merupakan penyelamat dari krisis Depresi Besar atau Malaise, seperti yang pernah terjadi pada 1929. Ia mengatakan langkah ini untuk membuat produsen dan petani AS makin kaya.

    “Pada tahun 1929, semuanya berakhir dengan sangat tiba-tiba dengan Depresi Besar. Dan itu tidak akan pernah terjadi jika mereka tetap menggunakan kebijakan tarif,” tuturnya dikutip The Associated Press, Selasa (8/4/2025).

    “Mereka mencoba menerapkan kembali tarif untuk menyelamatkan negara kita, tetapi tarif itu sudah tidak berlaku lagi. Tarif itu sudah tidak berlaku lagi. Sudah terlambat. Tidak ada yang bisa dilakukan, butuh waktu bertahun-tahun untuk keluar dari depresi itu.”

    Depresi Besar dimulai dengan “Black Tuesday” pada 29 Oktober 1929, ketika aksi jual panik memicu keruntuhan pasar saham, yang memusnahkan ribuan investor yang telah meminjam banyak uang. Ketika permintaan konsumen menurun, perusahaan manufaktur memberhentikan pekerja dan menutup pabrik.

    Pada tahun-tahun berikutnya, tingkat pengangguran AS mencapai 25%, sementara output ekonomi anjlok hampir 30%. Ada ribuan bank bangkrut dan penutupan bisnis yang meluas, sementara jutaan orang Amerika kehilangan rumah mereka.

    Namun, benarkah tarif dapat menjadi penyelamat dari krisis ekonomi?

    Presiden George Washington menandatangani Undang-Undang Tarif tahun 1789. Undang-undang utama pertama yang disetujui oleh Kongres itu mengenakan pajak sebesar 5% atas banyak barang yang diimpor ke AS.

    Tanpa pajak penghasilan federal, kebijakan tersebut adalah tentang menemukan sumber pendapatan bagi pemerintah sekaligus melindungi produsen Amerika dari persaingan asing.

    Setelah perang tahun 1812 mengganggu perdagangan AS dengan Inggris Raya, AS menyetujui lebih banyak tarif pada tahun 1817 yang dimaksudkan untuk melindungi manufaktur dalam negeri dari impor yang berpotensi lebih murah, terutama tekstil.

    Tarif tinggi tetap berlaku selama beberapa dekade, terutama karena pemerintah berupaya meningkatkan pendapatannya dan membayar utang yang terjadi selama Perang Saudara.

    Undang-Undang Tarif tahun 1890 menaikkan pajak menjadi 49,5% untuk lebih dari 1.500 barang. Yang memperjuangkan langkah tersebut adalah ‘Napoleon Proteksionisme’ yakni William McKinley, seorang anggota kongres Republik dari Ohio yang akan terpilih sebagai presiden pada tahun 1896 dan salah satu pahlawan Trump.

    Namun, langkah tersebut menyebabkan harga naik dan ekonomi AS jatuh. Keadaan memburuk setelah Kepanikan tahun 1893, ketika pengangguran mencapai 25%. Para sejarawan menyebut periode tersebut sebagai “depresi besar” hingga digantikan oleh Depresi Besar yang sebenarnya tahun 1929.

    Setelah Depresi Besar 1929, Presiden AS saat itu, Herbert Hoover, menekan undang-undang tarif yang dikenal dengan Smoot-Hawley sesuai dengan dua anggota legislatif AS perancang undang-undang itu, Reed Smoot dan Willis Hawley.

    Namun setelah itu, Hoover merasa bimbang, terutama setelah lebih dari 1.000 ekonom AS menandatangani surat yang mendesak veto. Namun, ia menandatangani undang-undang tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan,

    “Tidak ada RUU tarif yang pernah diberlakukan, atau akan diberlakukan, di bawah sistem saat ini yang akan sempurna.”

    Smoot-Hawley menaikkan tarif impor rata-rata 20% pada ribuan barang, yang menyebabkan banyak mitra dagang utama AS membalas. Kerja sama internasional dalam masalah nonperdagangan juga menurun, termasuk dalam masalah pertahanan, yang membantu membuka jalan bagi kebangkitan Hitler.

    “Ada beberapa industri yang menghasilkan keuntungan,” kata Gary Richardson, seorang profesor ekonomi di Universitas California, Irvine, tentang Smoot-Hawley.

    “Namun secara keseluruhan, orang-orang di AS dan orang-orang di seluruh dunia adalah pecundang. Produsen AS melihat pasar luar negeri untuk barang mereka menguap dan produksi serta belanja konsumen merosot lebih jauh.”

    Hawley kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik Oregon tahun 1932 di distriknya, dan Smoot dikalahkan pada bulan November, saat Demokrat Franklin D. Roosevelt mengalahkan Hoover untuk kursi kepresidenan.

    Smoot, Hawley, dan Hoover sebagian besar terus membela kebijakan tarif mereka pada tahun-tahun berikutnya, menyalahkan kebijakan perdagangan internasional dan kekuatan moneter eksternal, serta Partai Demokrat, atas kesengsaraan ekonomi Amerika.

    Ekonomi kemudian tidak pulih sampai pecahnya Perang Dunia II, yang meningkatkan permintaan untuk produksi pada tahun 1939.

    “Depresi ekonomi tidak dapat disembuhkan dengan tindakan legislatif atau pernyataan eksekutif,” kata Hoover pada bulan Desember 1930. “Luka ekonomi harus disembuhkan oleh tindakan sel-sel tubuh ekonomi, produsen, dan konsumen sendiri.”

    (luc/luc)

  • Perang Dagang AS-China: Tiongkok Balas Ancaman Tarif Baru Trump, Bersumpah Melawan ‘Habis-habisan’ – Halaman all

    Perang Dagang AS-China: Tiongkok Balas Ancaman Tarif Baru Trump, Bersumpah Melawan ‘Habis-habisan’ – Halaman all

    Sengit Perang Dagang AS-China: Tiongkok Balas Ancaman Tarif Baru Trump, Bersumpah Melawan ‘Habis-habisan’ 
     
    TRIBUNNEWS.COM – Beberapa jam setelah Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap Tiongkok, Beijing berjanji akan membalas, dalam perang dagang balasan dengan Presiden AS,

    China bahkan bersumpah untuk melawan kebijakan tarif Trump “sampai akhir”.

    “Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan yang sangat fatal, yang sekali lagi menunjukkan sifat pemerasan AS,” kata Kementerian Perdagangan China pada Selasa (8/4/2025), The National melaporkan.

    “Jika AS bersikeras dengan caranya sendiri, China akan berjuang sampai akhir,” tambah pernyataan tersebut.

    Kementerian China tersebut juga mengingatkan kalau, “tidak ada pemenang dalam perang dagang”.

    Dilaporkan, pasar saham AS bervariasi selama sesi perdagangan yang bergejolak pada Senin (7/4/2025).

    Gejolak terjadi lantaran Trump mengancam akan mengenakan tarif baru sebesar 50 persen terhadap China, meskipun ada kekhawatiran bahwa agenda perdagangannya akan menghasilkan kemerosotan ekonomi .

    “Jika Tiongkok tidak menarik kenaikan tarif sebesar 34 persen di atas pelanggaran perdagangan jangka panjang yang telah mereka lakukan paling lambat besok (hari ini), 8 April 2025, Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen kepada Tiongkok, yang akan berlaku mulai 9 April,” tulis Trump di media sosial.

    Trump mengenakan bea masuk 34 persen lagi atas impor dari Tiongkok minggu lalu – yang akan mulai berlaku pada hari Rabu – sebagai bagian dari pengumuman tarif yang lebih luas yang mencakup pungutan universal sebesar 10 persen untuk semua negara, plus hukuman yang lebih berat untuk puluhan negara. 

    Ia juga telah mengenakan pungutan terpisah sebesar 20 persen untuk Tiongkok terkait perdagangan gelap fentanil.

    Pasar saham Dow Jones Industrial Average turun 349,26 poin, atau 0,91 persen, setelah turun lebih dari 1.700 poin pada awal hari. 

    Sedangkan pasar saham S&P 500 ditutup 0,23 persen lebih rendah setelah sempat memasuki wilayah pasar yang lesu, sementara Nasdaq Composite naik 0,10 persen. 

    Adapun Russell 2000 yang berkapitalisasi kecil turun 0,92 persen.

     Saham sempat melonjak selama perdagangan pagi karena muncul laporan palsu kalau Trump sedang mempertimbangkan untuk menghentikan tarif selama 90 hari.

    Laporan The National menyebut, imbal hasil pada Treasury 10-tahun naik sekitar 21 basis poin menjadi 4,21 persen, sementara harga emas turun 1,19 persen menjadi $2.999,10 per ons.

    Ancaman Resesi dan Inflasi Global

    Pasar global telah jatuh bebas sejak Trump mengumumkan tarif minggu lalu.

    Tarif universalnya mulai berlaku Rabu lalu, sementara tarif “balasan” yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada Rabu minggu ini.

    Hal tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor akan terjadinya resesi dan melemahnya investasi bisnis, namun Trump yang tidak menyesali perbuatannya membela penerapan tarif tersebut, dengan mengatakan “kadang-kadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu”.

    Kepala eksekutif JP Morgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan tekanan inflasi yang diperkirakan akan disebabkan oleh tarif tersebut.

    “Apakah daftar tarif tersebut menyebabkan resesi atau tidak masih menjadi pertanyaan, tetapi (yang jelas) hal itu akan memperlambat pertumbuhan,” tulisnya dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham.

    Perusahaan perbankan investasi dan sekuritas terkemuka di dunia, Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi dari 35 persen menjadi 45 persen pada Minggu malam.

    Analis mengatakan, “kami berharap dapat mengubah perkiraan kami menjadi resesi” jika sebagian besar tarif 9 April benar-benar berlaku.

    Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris anjlok 4,38 persen, dalam aksi jual yang dimulai segera setelah pasar dibuka pada hari Senin. Indeks Dax Jerman turun 4,13 persen dan indeks CAC 40 Prancis turun 4,78 persen.

    Indeks Stoxx Europe 600 ditutup 4,5 persen lebih rendah, memperpanjang kerugian setelah penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020.

    Semua 20 sektor di Stoxx 600 turun, dengan saham bank, energi, dan asuransi di antara yang mengalami penurunan terbesar.

    “Kerugian global merupakan “peringatan” yang menunjukkan bahwa “hanya akan ada yang kalah” di akhir perang dagang,” kata juru bicara utama pemerintah Jerman Steffen Hebestreit pada hari Senin.

    “Kita sekarang harus bertindak cerdas dan bertindak jelas untuk menghindari … meningkatnya perang dagang,” katanya.

    Menteri Ekonomi Spanyol Carlos Cuerpo mengatakan UE harus terbuka terhadap segala bentuk pembalasan.

    “Kami memiliki perangkat yang tepat, perangkat yang diperlukan untuk menanggapi, jadi tidak satu pun dari perangkat tersebut yang harus diabaikan saat ini,” katanya kepada Bloomberg. 

    “Kami terbuka untuk negosiasi, kami terbuka untuk perdagangan, tetapi kami tidak akan naif.”

    Dalam catatan penelitian terbaru, sekelompok analis Deutsche Bank mengatakan investor memperkirakan “semakin besar kemungkinan terjadinya resesi di AS”.

    Saham pertahanan, salah satu kelompok industri dengan kinerja terbaik tahun ini, memimpin penurunan di Eropa karena investor mengumpulkan uang dengan menjual saham-saham unggulan.

    Rheinmetall turun 10 persen dan Hensoldt turun 12 persen.

     

    (oln/blmbrg/tn/*)

  • Eksekusi Mati di Seluruh Dunia Capai Rekor Tertinggi

    Eksekusi Mati di Seluruh Dunia Capai Rekor Tertinggi

    Jakarta

    Iran, Arab Saudi, dan Irak menyumbang 90% dari kasus hukuman mati secara global, dan menjadi penyebab utama lonjakan tajam jumlah eksekusi mati secara Global. Iran berada di posisi teratas karena mengeksekusi setidaknya 972 orang, dan angka ini naik dari 853 kasus pada tahun sebelumnya.

    Di Arab Saudi, angkanya dua kali lipat, yakni menjadi sedikitnya 345. Amnesty International mencatat ini adalah jumlah tertinggi yang pernah dicatat untuk negara itu. Di Irak, hukuman mati diterapkan sebanyak 63 kali, hampir empat kali lipat dibandingkan tahun 2023.

    Amnesty International menobatkan Cina sebagai “eksekutor utama dunia” dalam laporan tahunannya, dengan menyatakan bahwa informasi yang tersedia menunjukkan ribuan eksekusi dilakukan di sana. Namun, Cina menolak mengungkapkan data. Amnesty International juga mencurigai Korea Utara dan Vietnam banyak menggunakan hukuman mati.

    Membungkam perbedaan pendapat

    Arab Saudi mengalami peningkatan tajam dalam eksekusi, meskipun Putra Mahkota Mohammad bin Salman mengusung agenda modernisasi dan berjanji akan membatasi penggunaan hukuman mati. Amnesty International menyebut bahwa penindasan terhadap perbedaan pendapat politik menjadi motif utama.

    LSM tersebut mengatakan bahwa otoritas Saudi terus menggunakan hukuman mati sebagai senjata untuk menghukum warga dari minoritas Syiah yang mendukung protes “anti-pemerintah” antara 2011 dan 2013.

    Pada Agustus 2024, pihak berwenang mengeksekusi Abdulmajeed al-Nimr atas tuduhan terkait terorisme karena bergabung dengan Al-Qaeda, meskipun dokumen pengadilan awal menunjukkan keterlibatannya dalam protes.

    “Di media, kita melihat bagaimana pihak berwenang memutar kasus ini sebagai narasi terkait terorisme, yang menunjukkan bahwa istilah terorisme bisa digunakan untuk menciptakan persepsi bahwa hukuman mati diperlukan untuk meredam perbedaan pendapat dan melindungi publik,” kata pakar hukuman mati Amnesty, Chiara Sangiorgio.

    “Mereka yang berani menantang otoritas menghadapi hukuman paling kejam, terutama di Iran dan Arab Saudi, dengan hukuman mati digunakan untuk membungkam mereka yang cukup berani untuk berbicara,” kata Sekjen Amnesty International, Agns Callamard.

    Kejahatan narkoba

    Lebih dari 40% eksekusi pada 2024 terkait kejahatan narkoba. Hukuman mati untuk kejahatan narkoba juga banyak diterapkan di Singapura dan Cina, menurut laporan Amnesty.

    “Dalam banyak konteks, menjatuhkan hukuman mati untuk kejahatan narkoba terbukti berdampak tidak proporsional pada mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu, dan tidak terbukti efektif mengurangi peredaran narkoba,” kata Callamard.

    Ia mengatakan bahwa negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk memberlakukan hukuman mati untuk kejahatan narkoba, seperti Maladewa, Nigeria, dan Tonga, harus dikritisi dan didorong untuk menempatkan hak asasi manusia di pusat kebijakan narkoba mereka.

    Namun, di Malaysia, sekitar 1.000 narapidana hukuman mati, banyak di antaranya karena kasus narkoba, mendapat pengampunan sebagai hasil reformasi yang dimulai pada 2023. Negara itu menghapus hukuman mati wajib untuk kejahatan termasuk peredaran narkoba.

    Pengecualian: Amerika Serikat

    Amerika Serikat tetap menjadi pengecualian di antara negara-negara demokrasi Barat dalam penggunaan hukuman mati. Meskipun hanya terjadi sedikit peningkatan dari 24 menjadi 25 eksekusi pada 2024, Amnesty International mencatat tren yang mengkhawatirkan.

    “Angka tersebut memang menunjukkan jumlah eksekusi dan vonis yang sangat rendah secara historis, tetapi tahun lalu kami juga menyaksikan empat negara bagian kembali melaksanakan eksekusi: South Carolina, Georgia, Utah, dan Indiana. Ini sangat mengkhawatirkan karena eksekusi tidak dilakukan di negara bagian tersebut selama beberapa tahun,” kata peneliti AI, Sangiorgio.

    Di Alabama, jumlah eksekusi meningkat dua kali lipat dan mencakup penggunaan gas nitrogen. Pengawas PBB menyatakan bahwa kematian dengan hipoksia nitrogen bisa dikategorikan sebagai bentuk penyiksaan.

    Adanya harapan baru

    Meskipun lonjakan eksekusi pada 2024 sangat mengkhawatirkan, Amnesty International mencatat bahwa hanya 15 negara yang masih melakukan eksekusi, angka yang tetap rendah dalam dua tahun berturut-turut.

    “Ini menunjukkan pergeseran dari hukuman yang kejam dan tidak manusiawi,” ujar Callamard. Ia menambahkan, negara yang masih mempertahankan hukuman mati kini adalah kelompok kecil yang semakin terisolasi.

    Saat ini, 145 negara telah menghapus hukuman mati secara hukum atau dalam praktik. Untuk pertama kalinya, dua pertiga anggota Majelis Umum PBB juga mendukung moratorium atau penghentian sementara penggunaan hukuman mati.

    Pada 2024, Zimbabwe menghapus hukuman mati melalui undang-undang, meskipun tetap membuka kemungkinan untuk diberlakukan kembali dalam situasi darurat. Sekitar 60 narapidana diperkirakan akan mendapat perubahan hukuman. Sejak 2021, enam negara Afrika lainnya juga telah mengambil langkah serupa.

    Pakar Amnesty, Chiara Sangiorgio, menyebut perkembangan ini sebagai kisah sukses dari Afrika. “Ini adalah cerita tentang harapan, kepemimpinan dalam hak asasi manusia, dan penolakan terhadap anggapan bahwa hukuman mati adalah solusi cepat untuk masalah kejahatan,” ujarnya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    Lihat juga Video ‘Putri Eksekusi Mati Debt Collector Sukabumi, 48 Adegan Diperagakan’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menghadapi upaya kambing hitam dalam teror kepala babi

    Menghadapi upaya kambing hitam dalam teror kepala babi

    Jakarta (ANTARA) – Dalam sejarah mafia Italia, pengiriman bangkai hewan merupakan cara ampuh untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut kepada lawan. Film mafia legendaris The Godfather dalam salah satu adegannya menggunakan gaya teror ini, menggunakan kepala kuda sebagai simbol teror paling keras.

    Layaknya mind games, ancaman simbolis dengan pengiriman bangkai hewan dimaksudkan untuk menanamkan ketakutan mendalam kepada lawan, tanpa perlu melakukan kekerasan fisik langsung.

    Di Jakarta, beberapa waktu lalu Kantor Tempo juga menerima teror semacam ini. Kantor media tersebut mendapat kiriman potongan kepala babi dengan kuping terputus.

    Kepala babi yang melambangkan kekerasan dan kejahatan digunakan untuk menunjukkan ketidaksukaan satu pihak kepada Tempo atau jurnalis media tersebut. Hingga kini, aparat keamanan belum menemukan pelaku teror tersebut.

    Teror “kepala babi” juga sering terjadi di berbagai negara. Di Inggris, paket kepala babi dikirim saat malam Natal ke rumah ibadah umat Muslim di Leicester.

    Peristiwa serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Kepala babi dilempar ke area masjid Komunitas Islam Al-Aqsa Philadelphia, setelah insiden penembakan San Bernardino, California, berujung meningkatnya kekhawatiran Islamofobia.

    Sementara di Rusia, Alexei Venediktov, jurnalis senior yang juga mantan pemimpin redaksi stasiun radio independen Echo of Moscow diteror dengan kepala babi di depan apartemennya, disertai pesan “antisemit” dan simbol Ukraina.

    Pandangan klasik

    Teror dimaksudkan menebar ketakutan, dapat bermotif politik atau agama. Teror politik dimaksudkan untuk mengusik, bahkan menggulingkan pemerintahan yang sah. Sementara teror agama bertujuan memperluas sebaran agama, bahkan menghancurkan pengaruh agama lain. Lalu mengapa isu teror acapkali digiring seolah-olah berhubungan dengan pemerintah?

    Antonio Gramsci, filsuf Italia, berpendapat pemerintah menjadi sasaran utama kasus teror, karena bertanggung jawab dalam kuasa dan dominasi kelas tertentu. Kebijakannya acapkali dicurigai dan mendapat tekanan dari berbagai sisi.

    Michel Foucault, filsuf Prancis, berpendapat bahwa pemerintah merupakan sebuah “aparatus” atau perangkat yang mengontrol kekuasaan atas masyarakat. Jika ada kebijakan dirasa mengusik kepentingan tertentu, reaksinya bisa berbentuk teror.

    Teror dianalogikan sebagai “mesin penebar ketakutan”. Magnitudenya menimbulkan ketakutan melalui simbol kekerasan, intimidasi, dan propaganda.

    Karena Tempo bukan institusi pemerintahan atau agama, patut diduga teror bukan bermotif agama atau politik. Kecuali Tempo memiliki afiliasi dengan kekuatan politik atau agama tertentu, dan sedang melakukan sebuah operasi tertentu.

    Para ahli berpendapat bahwa teror dimungkinkan dilakukan pihak yang bersinggungan dengan Tempo. Bisa jadi kompetitor, lawan politik pemerintah, atau spekulan yang menyudutkan Tempo untuk memunculkan tindakan “kambing hitam”.

    Bagian ini mudah dibaca, siapa yang selama ini terusik oleh kebijakan pemerintah. Pihak yang sengaja ingin mengaduk-aduk suasana agar keruh. Lalu menggunakan Tempo, agar publik mengambinghitamkan pemerintah.

    Guna mengurai “benang kusut” ini, aparat harus menemukan siapa pelaku teror Tempo, termasuk aktor di belakangnya.

    Kambing hitam

    Lazimnya teror, selalu didorong faktor ekonomi, sosial, agama, dan politik. Sementara pemerintah memegang kuasa mengendalikan keempat faktor untuk stabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Wajar jika ada kebijakan yang dianggap merugikan, kemudian direspons dengan reaksi seperti itu.

    Padahal tindakan ini justru mempersulit upaya pengungkapan aksi teror yang sebenarnya. Tindakan “mengambinghitamkan” dapat diartikan sebagai teror baru ke pemerintah dan harus ditindak tegas.

    Sosiolog Émile Durkheim dalam “Scapegoat Theory” atau teori kambing hitam menyatakan bahwa kambing hitam merupakan tindakan mengalihkan perhatian dari masalah yang sebenarnya, akibat disinformasi, analisa tidak akurat, keterlibatan emosi yang kuat, pengaruh media massa, terutama media sosial, dan kondisi sosial ekonomi tidak stabil.

    Dalam hal ini pemerintah harus “wise”, dengan mengembalikan setiap kasus ke konteks hukum dan regulasi yang berlaku. Bukan direspons secara “konfrontatif”, sehingga memicu spekulasi negatif.

    Bagaimanapun, setiap pernyataan pejabat di lingkaran pemerintah, dipersepsikan mewakili institusi pemerintahan itu sendiri.

    Strategi komunikasi

    Menghadapi upaya “kambing hitam”, pemerintah dapat menerapkan Strategi Komunikasi Massa atau “Mass Communication Strategy” dengan narasi tunggal melalui media massa. Konten diolah dari sumber data dan fakta, termasuk respon publik. Sikap terbuka, bersedia menerima umpan balik suara publik, penting sebagai upaya menyusun pemberitaan yang eligible.

    Dalam kasus Tempo, pemerintah tegas dengan “mengutuk keras”, minta aparat mengusut tuntas, seperti dikemukakan oleh Menkomdigi Meutya Hafid, saat itu. Sikap responsif itu cukup menenangkan publik, membangun sentimen positif, dan pemerintah dinilai tanggap terhadap isu yang mengganggu stabilitas.

    Pakar komunikasi Harold Lasswell mendefinisikan model komunikasi pemerintahan dengan Government Public Relation (GPR), strategi komunikasi sistematis, melalui opini publik. Komunikasi efektif antara publik dengan pemerintah memudahkan mereka memahami isu-isu strategis dan program prioritas.

    Ke depan perlu diperkokoh strategi komunikasi pemerintah berbasis publik. Government PR dapat dijalankan lebih konstruktif untuk memelihara relasi simetris antarpemangku kepentingan secara produktif.

    Kantor Komunikasi Kepresidenan (KKK) sebagai juru bicara pemerintah, dapat “meredefinisikan” ulang model strategi komunikasi pemerintahan, bersandar pada analisis, transparansi, dan partisipasi publik untuk membangun citra positif.

    Tidak boleh lagi ada pernyataan individual di ruang publik, tanpa kendali sistem. Setiap narasi harus dikaji melalui agenda setting bersama.

    *) Dr Eko Wahyuanto, MM, dosen Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Komdigi Yogyakarta

    Copyright © ANTARA 2025