Negara: Inggris

  • Waspada Serbuan Iran, AS Kosongkan Pangkalan Militer di Qatar

    Waspada Serbuan Iran, AS Kosongkan Pangkalan Militer di Qatar

    GELORA.CO – Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai mengosongkan pangkalan militer mereka di Timur Tengah. Hal ini seiring ancaman Iran akan menyerang pangkalan-pangkalan itu jika AS bersikeras membantu Israel melakukan serangan.

    Puluhan pesawat militer Amerika tidak lagi berada di landasan pangkalan utama Amerika di Qatar, menurut gambar satelit. Antara tanggal 5 dan 19 Juni, hampir semua pesawat yang terlihat di pangkalan Al Udeid tidak lagi terlihat, menurut gambar yang diterbitkan oleh Planet Labs PBC dan dianalisis oleh AFP.

    Hampir 40 pesawat militer – termasuk pesawat angkut seperti Hercules C-130 dan pesawat pengintai – diparkir di landasan pada tanggal 5 Juni. Dalam gambar yang diambil pada tanggal 19 Juni, hanya tiga pesawat yang terlihat.

    Kedutaan Besar AS di Qatar mengumumkan pada hari Kamis bahwa akses ke pangkalan tersebut akan dibatasi “demi kehati-hatian dan mengingat konflik regional yang sedang berlangsung,” dan mendesak personel untuk “meningkatkan kewaspadaan.”

    The Times of Israel melansir, Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee pada Rabu mengatakan kedutaannya sedang “mengerjakan penerbangan evakuasi dan keberangkatan kapal pesiar” bagi warga Amerika yang ingin meninggalkan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Iran.

    Huckabee mengunggah  tautan bagi orang Amerika yang tertarik untuk mendaftar di Smart Traveler Enrollment Program (STEP) sehingga mereka dapat menerima informasi terbaru.

    Sesaat sebelum pengumuman Huckabee, dua pejabat AS mengatakan sebuah pesawat pemerintah mengevakuasi sejumlah diplomat dan anggota keluarga yang meminta untuk meninggalkan Israel. Para pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama untuk menggambarkan gerakan diplomatik yang sensitif.

    Negara-negara lain telah mulai mengoperasikan penerbangan untuk mengevakuasi warganya dari Israel sejak Iran mulai meluncurkan serangan rudal ke negara Yahudi tersebut pada hari Jumat.

    Penerbangan pertama yang membawa pengungsi dari Israel tiba di Slovakia dan Republik Ceko pada Senin malam, kata pihak berwenang pada Selasa.

    Pihak berwenang Slovakia mengatakan penerbangan evakuasi pertama dengan 73 orang, termasuk 25 turis Slovakia dan lima anggota keluarga diplomat Slovakia yang bekerja di Tel Aviv, tiba di ibu kota, Bratislava.

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan baru akan memutuskan apakah akan bergabung atau tidak dalam kampanye udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dalam dua minggu ke depan. Hal ini sambil menunggu hasil upaya diplomatik antara Teheran dan Washington, kata Gedung Putih pada Kamis.

    Pengumuman tersebut, yang dibacakan dengan lantang oleh Sekretaris Pers Karoline Leavitt, tampaknya menandakan perubahan terbaru pemerintah AS mengenai pertanyaan apakah akan mengerahkan pasukan Amerika setelah seminggu ia terombang-ambing secara tajam antara dukungan untuk solusi damai dan ancaman untuk membunuh Ayatollah Ali Khamenei.

    “Berdasarkan fakta bahwa ada peluang untuk perundingan besar yang mungkin atau mungkin tidak terjadi dengan Iran dalam waktu dekat – saya akan membuat keputusan apakah akan melakukan perundingan atau tidak dalam dua minggu ke depan,” kata Leavitt pada konferensi pers di Gedung Putih.

    Dia membenarkan bahwa negosiasi terus berlangsung antara AS dan Iran mengenai masalah nuklir meskipun ada serangan Israel, setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa utusan khusus Trump Steve Witkoff telah mengadakan sejumlah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

    Leavitt mengatakan kesepakatan apa pun harus melarang pengayaan uranium oleh Teheran dan menghilangkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir.

    “Presiden selalu tertarik pada solusi diplomatik… jika ada peluang untuk diplomasi, presiden akan selalu memanfaatkannya,” katanya. “Tapi dia juga tidak takut menggunakan kekuatan, saya akan menambahkan.”

    Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan setelah pembicaraan di Gedung Putih dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio bahwa masih ada waktu untuk mencapai solusi diplomatik dengan Iran mengenai program nuklirnya, untuk mencegah konflik yang lebih luas.

    “Situasi di Timur Tengah masih berbahaya. Kami bertekad bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Lammy dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Inggris di Washington.

    “Kami membahas bagaimana Iran harus membuat kesepakatan untuk menghindari konflik yang semakin dalam. Sekarang ada peluang dalam dua minggu ke depan untuk mencapai solusi diplomatik,” kata Lammy tentang pembicaraannya dengan Rubio dan utusan khusus AS Steve Witkoff.

  • Pasar cermati sikap negara lain ke Timur Tengah, IHSG siap melemah

    Pasar cermati sikap negara lain ke Timur Tengah, IHSG siap melemah

    Ketidakpastian merupakan musuh terbesar bagi pasar. Karenanya selama dua pekan ke depan, IHSG masih akan memiliki keraguan untuk menguat

    Jakarta (ANTARA) – Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak melemah pada perdagangan Jumat, dengan sentimen utama berasal dari tingkat global.

    Sentimen utama masih akan berasal dari ketegangan konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah, yang mana pelaku pasar mencermati sikap dari negara- negara lain terhadap konflik itu.

    “Ketidakpastian merupakan musuh terbesar bagi pasar. Karenanya selama dua pekan ke depan, IHSG masih akan memiliki keraguan untuk menguat, dimana pasar obligasi akan mendampingi kegundahan itu meskipun penurunan harga obligasi akan jauh lebih terbatas karena memiliki risiko yang jauh lebih rendah. Ruang penguatan terbuka, namun mungkin tipis setidaknya hingga ketidakpastian berkurang,” ujar Nico di Jakarta, Jumat.

    Dari Amerika Serikat (AS), Presiden AS Donald Trump memutuskan apakah akan menyerang Iran atau tidak, yang membuat potensi eskalasi perang berpotensi meningkat dalam waktu dua pekan mendatang.

    Trump memiliki target untuk menghentikan pengayaan uranium Iran dan mencegah negara itu memperoleh senjata nuklir, namun apabila Iran memberikan ruang untuk melakukan diplomasi, Trump akan memanfaatkannya untuk melakukan negosiasi.

    Beberapa pejabat senior AS mengatakan bahwa AS telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan serangan terhadap Iran, yang artinya potensi AS membantu tetap ada, dan akan menjadi perang bereskalasi tinggi apabila Iran juga ikut menyerang AS.

    Dari kawasan Eropa, pemerintahan Eropa mengusulkan untuk melakukan diplomasi, yang mana Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meminta Trump melakukan hal yang sama mengenai perundingan.

    Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy bersama Menteri Luar Negeri Prancis dan Jerman berencana untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi untuk melakukan pembicaraan di Jenewa, Swiss.

    Dari kawasan Asia, Penasihat Anwar Gargash, penasihat diplomatik Presiden Uni Emirat Arab Muhammad Bin Zayed Al Nahyan meminta diadakannya diplomasi.

    Apabila melihat Iran, Ali Khaemeni merupakan salah satu Pemimpin Tertinggi Iran saat ini yang memegang posisi tertinggi dalam hierarki politik dan keagamaan Iran sejak tahun 1989.

    Beberapa kekuasaannya seperti: mengontrol militer, menunjuk kepala lembaga penting, memiliki veto atas kebijakan pemerintah bahkan dapat memecat presiden apabila diperlukan, hingga menetapkan arah kebijakan luar negeri dan nuklir Iran.

    Presiden Iran Ebrahin Raisi dan Ali Khamenei keduanya berteman sangat baik dan saling memberikan dukungan satu sama lain, karena keselarasan ideologi dan latar belakang.

    Dari dalam negeri, realisasi belanja pemerintah pusat hingga Mei 2025 baru mencapai Rp694,2 triliun atau 25,7 persen dari total pagu senilai Rp2.701,4 triliun, atau terendah dalam lima tahun terakhir untuk periode Januari-Mei, yang mana tahun-tahun sebelumnya rata-rata realisasi melebihi 30 persen.

    Padahal, belanja pemerintah merupakan komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan proyek padat modal dan karya yang mampu menyerap tenaga kerja serta mendorong konsumsi rumah tangga.

    Pada perdagangan Kamis (19/06), bursa saham Eropa kompak bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,58 persen, Euro Stoxx 50 melemah 1,33 persen, indeks DAX Jerman turun 1,12 persen, dan index CAC Prancis turun 1,34 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street tutup pada pada perdagangan Kamis (19/6), memperingati hari libur Juneteenth.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sumbu Imajiner Yogyakarta Menjadi Pembeda Ajang Lari MJM 2025

    Sumbu Imajiner Yogyakarta Menjadi Pembeda Ajang Lari MJM 2025

    Liputan6.com, Sleman Penghelatan event Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 menghadirkan sumbu imajiner Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai ikon yang diukirkan pada medali sebagai pembeda dari ajang lainnya. Di event yang ketujuh kalinya, 9.200 pelari pada Minggu (22/6/2026) diajak mendukung perkembangan pariwisata olahraga (Sport tourism) Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Mengambil garis awal dan akhir di kawasan Candi Prambanan, Sleman.Mandiri Jogja Marathon2025 mengusung tema ‘Accelerate Your Limit, Embrace The Culture’. Pelari akan diajak melintasi alam dan kehidupan di 16 desa yang menjadi rute.

    Mandiri Jogja Marathon 2025 menghadirkan empat kategori lomba utama mulai dari Marathon (42,1 Km), Half Marathon (21,8 Km), 10K, dan 5K Fun Run. Selain pecinta lari lokal, dari total 9.200 pendaftar hadir pelari dari 17 negara seperti Kenya, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Korea Selatan, China, Jepang, Malaysia, Singapura dan lainnya. “Ini menjadikan Mandiri Jogja Marathon sebagai salah satu ajang marathon paling masif dan inklusif di Indonesia tahun ini,” kata SEVP Corporate Relations Bank Mandiri M. Wisnu Trihanggodo di Sleman, Kamis (19/6/2025). 

    Menjadi pembeda dari ajang sebelum-sebelumnya, mulai tahun ini Mandiri Jogja Marathon 2025 menghadirkan medali edisi khusus bertema sumbu imajiner Yogyakarta yang diakui UNESCO. Hingga 2029, medali akan didesain khusus dengan menampilkan lima lokasi yang menjadi penanda sumbu imajiner.

    Tahun ini Pantai Parangtritis yang menjadi ikon medali, kemudian berturut diikuti Panggung Krapyak, Kraton Ngayogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi. Jika kelima medali ini disatukan akan membentuk bentuk pentagon yang simetris dan menampilkan berbagai warna sebagai latar belakang. “Dalam empat tahun kedepan Mandiri Jogja Marathon 2025 dipersiapkan untuk mengakselerasi peran sport tourism sebagai motor pertumbuhan ekonomi serta memperkuat Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism unggulan di Asia Tenggara,” lanjut Wisnu.

    Dipaparkan dari riset Mandiri Institute, penyelenggaran Mandiri Jogja Marathon 2025 setiap tahunnya terbukti memberikan dorongan signifikan di Yogyakarta. Di tiga hari persiapan dan perlombaan, terjadi peningkatan pertumbuhan belanja hingga 36 persen dibanding rata-rata periode akhir pekan normal. Dampak tersebut berasal dari pergerakan wisatawan domestik dan mancanegara yang mengikuti rangkaian lomba, serta aktivitas turunan di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal. “Ini belum lagi kedatangan pendamping peserta yang kami prediksi mencapai 30 ribu orang,” papar Wisnu.

  • Bius-Perkosa 10 Wanita, Mahasiswa S2 China di Inggris Dibui Seumur Hidup

    Bius-Perkosa 10 Wanita, Mahasiswa S2 China di Inggris Dibui Seumur Hidup

    London

    Seorang mahasiswa S2 yang berasal dari China divonis hukuman penjara seumur hidup. Ia dihukum usai membius dan memperkosa 10 wanita di Inggris.

    Dilansir AFP, Kamis (19/6/2025), polisi London mengatakan mereka memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ia dapat menargetkan lebih dari 50 wanita lainnya.

    Pelaku bernama Zhenhao Zou (28). Oleh pengadilan London, Zou digambarkan sebagai orang yang penuh perhitungan dan suka memangsa.

    Ia menargetkan wanita muda China yang ia undang ke flatnya di London untuk minum atau belajar. Kemudian ia melancarkan aksinya dengan membius dan memperkosa para korbannya.

    Zou merekam 9 aksinya memperkosa para korban dengan kamera tersembunyi. Namun, hanya 2 dari 10 korban yang pernah diidentifikasi.

    Hakim Rosina Cottage mengatakan “tidak diragukan lagi bahwa Anda merencanakan dan melaksanakan kampanye pemerkosaan” yang telah menyebabkan “dampak yang menghancurkan dan berjangka panjang”.

    Cottage menambahkan Zou memperlakukan para korbannya “tanpa perasaan” sebagai “mainan seks” untuk kepuasan dirinya sendiri. “(Zou) berkeinginan untuk menegaskan kekuasaan atas wanita. Berarti dia akan menjadi risiko untuk jangka waktu yang tidak terbatas,” sambungnya.

    Zou, yang mengenakan jas gelap dan kacamata, mendengarkan putusan itu dengan tenang di kursi terdakwa. Ia dibantu oleh seorang penerjemah.

    Zou dinyatakan bersalah memperkosa tiga wanita di London dan tujuh di Tiongkok antara tahun 2019 dan 2023. Zou juga dinyatakan bersalah atas tiga tuduhan memiliki butanediol — pelarut industri — dengan maksud melakukan pelanggaran seksual dan 10 tuduhan memiliki gambar pornografi ekstrem.

    (isa/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siap-siap PHK Massal Makin Parah, Dunia Berubah Total

    Siap-siap PHK Massal Makin Parah, Dunia Berubah Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) diprediksi bakal makin parah. Penyebab utamanya bukan lagi hanya kondisi ekonomi global, tapi juga karena kecerdasan buatan (AI).

    Perusahaan teknologi dunia mulai menekan jumlah tenaga kerja seiring efisiensi yang ditawarkan AI.

    Terbaru, perusahaan keamanan siber asal AS, CrowdStrike, memangkas 5% karyawan mereka pada Mei lalu. Alasannya karena AI mendorong efisiensi lebih baik di seluruh bagian operasional.

    CEO e-commerce raksasa Shopify, Tobi Lutke, bahkan menyatakan bahwa manajer hanya boleh mengajukan tambahan tenaga kerja jika bisa membuktikan tugas tersebut tidak bisa diselesaikan oleh AI.

    “AI kini bukan hanya menjadi penasihat, tapi juga pelaksana langsung pekerjaan untuk merchant kami. Ini adalah perubahan besar,” kata Lutke, dikutip dari NBCNews, Kamis (19/6/2025).

    Perusahaan platform belajar bahasa, Duolingo, mengambil langkah serupa. CEO Duolingo, Luis von Ahn, secara terbuka menyatakan bahwa perusahaannya akan mengurangi penggunaan kontraktor dan menggantinya dengan AI.

    “Kami secara bertahap akan berhenti menggunakan kontraktor untuk pekerjaan yang bisa ditangani oleh AI,” tulis Ahn, dalam memo kepada karyawan pada Mei.

    “Penambahan tenaga kerja hanya akan diberikan jika suatu tim tidak bisa lagi mengotomatisasi pekerjaannya,” imbuhnya

    Langkah lebih ekstrem disampaikan CEO BT, raksasa telekomunikasi Inggris. Ia menargetkan pengurangan 40.000 pegawai dalam 10 tahun ke depan. Dan jumlah itu, katanya, belum sepenuhnya mencerminkan potensi penghematan dari pemanfaatan AI ke depan.

     

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mungkinkah Iran Tutup Selat Hormuz? Apa Akibatnya?

    Mungkinkah Iran Tutup Selat Hormuz? Apa Akibatnya?

    Jakarta

    Pertikaian antara Israel dan Iran kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran akan mencoba menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia.

    Sekitar seperlima dari minyak mentah di dunia hilir mudik melalui jalur selebar 40 km pada bagian tersempitnya.

    Awal tahun ini, Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi, Alireza Tangsiri, mengemukakan kemampuan pihaknya.

    “Kami punya kemampuan menutup Selat Hormuz,” kata Alireza sebagaimana dikutip berbagai media.

    Kekhawatiran soal penutupan selat tersebut bukan tanpa alasan.

    Mantan kepala badan intelijen Inggris MI6, Sir Alex Younger, mengungkapkan kepada terkait risiko penutupan Selat Hormuz.

    “Menutup Selat [Hormuz] jelas akan menjadi masalah ekonomi yang luar biasa mengingat dampaknya terhadap harga minyak.”

    Berapa banyak minyak yang melewati Selat Hormuz?

    Jumlah itu setara dengan perdagangan energi senilai hampir US$600 miliar per tahun yang diangkut melalui rute maritim.

    Gangguan dalam bentuk apa pun di jalur laut dapat menyebabkan penundaan pengiriman minyak global secara signifikan, yang segera berdampak pada harga minyak.

    Stocktrek / Getty ImagesFoto satelit Selat Hormuz

    Namun, para analis memperingatkan konsekuensi yang berpotensi lebih serius adalah peningkatan konflik antara Israel dan Iran.

    Sebab, hal ini dapat menyeret negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, ke dalam pertikaian karena mereka bergantung pada impor minyak dari negara-negara Teluk.

    Seberapa sempit Selat Hormuz?

    Selat Hormuz merupakan jalur perairan sempit yang terletak antara Iran dan Oman.

    Jalur masuk dan keluarnya memiliki lebar sekitar 50 km, dan sekitar 40 km pada titik tersempitnya.

    BBC

    Kendati demikian, selat itu cukup dalam untuk dilalui kapal besar di bagian tengahnya.

    Peta navigasi maritim menunjukkan jalur masuk yang aman, jalur keluar yang aman, dan zona penyangga di antara keduanya.

    Semuanya khusus untuk kapal tanker besar pengangkut minyak.

    Gallo Images via Getty ImagesIran terletak di bagian atas foto satelit Selat Hormuz ini. Di bagian bawah terdapat Pulau Qeshm dan Uni Emirat Arab.

    Saat kapal-kapal tanker itu melalui Teluk Persia, posisi mereka akan berada di dekat pulau Greater dan Lesser Tunbwilayah sengketa antara Iran dan negara-negara Arab.

    Lalu lintas maritim itu akan sangat terganggu jika terjadi pertikaian militer. Ini pernah terjadi selama perang Iran-Irak antara 1980 hingga 1988.

    Doktrin pertahanan?

    Analis mengatakan bahwa bagi Iran, menutup Selat Hormuz merupakan bentuk “daya cegah”mirip dengan kepemilikan senjata nuklir.

    Artinya, pihak luar akan berpikir beberapa kali untuk bertikai dengan Iran karena Teheran mampu menutup Selat Hormuzyang kemudian akan mengganggu perekonomian.

    Baca juga:

    Karena itu, sejumlah negara menyatakan tidak bakal mengizinkan Teheran menggunakan posisi geografisnya yang strategis itu untuk menghambat aliran pasokan energi global.

    Menurut para ahli, Iran mungkin memblokir selat untuk sementara waktu.

    Akan tetapi, banyak yang juga yakin bahwa Amerika Serikat dan sekutunya dapat dengan cepat memulihkan arus lalu lintas maritim dengan memanfaatkan kekuatan militer.

    Seberapa besar kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz?

    NurPhoto via Getty Images Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) punya speed boat yang bisa dipakai untuk memblokade Selat Hormuz.

    Sebuah laporan tahun 2012 oleh Layanan Penelitian Kongres AS menilai Iran bisa melakukan pendekatan bertahap.

    Langkah-langkah itu meliputi:

    Mengumumkan larangan navigasi di Selat Hormuz, tanpa secara terang-terangan menyatakan konsekuensi dari pelanggaran atas larangan tersebut.Menyatakan bahwa kapal yang melintas berpotensi diperiksa atau bahkan disita.Tembakan peringatan pada kapal-kapal.Menargetkan kapal-kapal tertentu berkekuatan militer.Meletakkan ranjau laut di Selat dan Teluk Persia.Menggunakan kapal selam dan rudal untuk menargetkan kapal komersial dan militer.

    AFP via Getty ImagesKapal tanker Adriande diserang Iran pada 1987.

    Dalam perang Iran-Irak sebelumnya, Iran mengerahkan rudal Silkworm melawan kapal tanker minyak dan meletakkan ranjau laut di perairan Teluk.

    Salah satu ranjau ini menghantam kapal USS Samuel B Roberts yang kemudian memicu aksi pembalasan militer AS.

    Saat itu, Iran gagal total menutup Selat Hormuz, tetapi secara signifikan menaikkan premi asuransi pengiriman dan menciptakan kemacetan maritim yang mahal di jalur keluar Teluk.

    Norbert Schiller via Getty ImagesHelikopter AL AS dari kapal perang USS Chandler bergerak menyelamatkan awak kapal tanker Pivot pada perang Iran-Irak 1980-1988.

    Kemampuan militer Iran

    Dua hari sebelum serangan udara Israel menghantam Teheran dan menewaskan Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jendral Hossein Salami, dia berkunjung ke markas Angkatan Laut di Selat Hormuz.

    Ia menggambarkan Teluk Persia dan sekelilingnya sebagai salah satu zona pertahanan Iran yang kritis.

    Secara spesifik, ia menunjuk pada kapal-kapal peluncur rudal yang mampu menempuh perjalanan sejauh 10 km di bawah tiga menit.

    NurPhoto via Getty ImagesKomandan Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel pada 13 Juni 2025.

    Jenderal Salami menyampaikan kapal serang cepat, kapal tempur yang lebih berat, dan rudal akan diaktifkan dalam operasi pertahanan.

    Ia juga menyoroti ranjau laut penghancur kapal sebagai salah satu senjata paling menentukan dalam perang di laut.

    Salami juga mengatakan drone angkatan laut telah diperluas jangkauannya dan keragamannya.

    Apa prediksi para pakar?

    Para ahli memperkirakan cara Iran paling efektif untuk menghentikan sekitar 3.000 kapal yang berlayar tiap bulan melalui Selat Hormuz adalah dengan menebar ranjau menggunakan kapal serang cepat dan kapal selam.

    Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran berpotensi menyerang kapal perang asing dan kapal komersial.

    Akan tetapi, kapal militer besar tersebut bisa juga menjadi sasaran empuk serangan udara Israel dan AS.

    Getty ImagesMiliter Iran memiliki beragam kapal.

    Kapal cepat Iran kerap dilengkapi dengan rudal anti-kapal, dan negara itu juga mengoperasikan kapal reguler, kapal perang hibrid, dan kapal selam.

    Saat ini, situs pelacakan maritim yang menggunakan citra satelit melaporkan pergerakan kapal militer Iran di dekat perbatasan laut bagian selatan.

    Negara mana yang paling terdampak penutupan Selat Hormuz?

    Penelitian lembaga kajian Vortexa mengindikasikan bahwa ekspor minyak mentah dari Arab Saudi mencapai sekitar enam juta barel per hari melalui jalur Selat Hormuz.

    Jumlah ini melebihi pengiriman dari negara-negara lain di kawasan tersebut.

    China, India, Jepang, dan Korea Selatan masuk di antara importir teratas minyak mentah.

    EIA memperkirakan bahwa pada 2022, sekitar 82% minyak mentah dan kondensat (hidrokarbon cair berkepadatan rendah yang mirip gas alam) melintasi selat menuju ke negara-negara di Asia.

    Pada 16 April 2025, tiga hari sebelum rudal Israel menerjang pertahanan udara Iran, kantor berita Iran IRNA mengutip Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang mengatakan bahwa sebanyak 60% pasokan minyak di negaranya melalui Selat Hormuz.

    EIA juga mengungkapkan AS mengimpor sekitar 700.000 barel minyak mentah dan kondensat dari selat per harikira-kira 11% dari keseluruhan impor minyak dan 3% dari konsumsi bensin.

    Sementara itu, minyak yang diangkut ke Eropa melalui Selat Hormuz mencapai kurang dari 1 juta barel per hari.

    Mengacu pada kondisi tersebut, negara-negara Arab dan Asia sepertinya akan mengalami kerugian cukup besar ketimbang AS dan Eropa apabila Selat Hormuz ditutup.

    Terlebih lagi, AS dan Eropa secara politik sejalan dengan Israel dalam konflik baru-baru ini. Sedangkan, sejumlah negara Asia masih menjaga hubungan baik dengan Iran.

    Pengaruh China

    China merupakan konsumen terbesar minyak yang melintasi Selat Hormuz. Sebagian besar minyak ini dijual Iran dengan harga di bawah harga pasar global.

    Cara ini merupakan jaring pengaman ekonomi yang membantu Teheran bertahan dari rentetan sanksi AS.

    Sebagai pembeli utama minyak milik Iran, Beijing tidak menyambut baik kenaikan harga minyak atau gangguan dalam rute pengiriman logistiknya.

    CFOTO / Future Publishing via Getty ImagesKilang minyak China memproses minyak dalam jumlah besar dari pasokan yang melalui Selat Hormuz.

    China diharapkan bisa menggunakan kekuatan diplomatiknya untuk mencegah penutupan jalur energi yang penting ini.

    Anas Alhajji, mitra dari konsultan energi Outlook Advisors, menyampaikan pada CNBC, penutupan Selat Hormuz bisa merugikan sekutu Iran ketimbang musuh-musuhnya.

    “Mereka [Iran] tidak mau melakukan sesuatu yang mampu merugikan mereka sendiri,” ujar Alhajji.

    Rute alternatif mengatasi blokade?

    Ancaman penutupan Selat Hormuz selama bertahun-tahun mendorong negara-negara pengekspor minyak di wilayah Teluk untuk mengembangkan jalur ekspor alternatif.

    Berdasarkan laporan EIA, Arab Saudi telah mengaktifkan pipa Timur-Barat, jalur sepanjang 1.200 km yang mampu mengangkut hingga lima juta barel minyak mentah per hari.

    Pada 2019, Arab Saudi menggunakan kembali pipa gas alam untuk mengangkut minyak mentah sementara waktu.

    Chip Hires via Getty ImagesSekitar seperlima minyak mentah dunia diangkut melalui Selat Hormuz.

    Uni Emirat Arab juga telah menyambungkan ladang minyaknya ke Pelabuhan Fujairah di Teluk Oman melalui pipa dengan kapasitas harian 1,5 juta barel.

    Pada Juli 2021, Iran meresmikan pipa Goreh-Jask, yang dimaksudkan untuk mengalirkan minyak mentah dari Teluk Oman.

    Belakangan ini, pipa-pipa ini bisa membawa 350.000 barel per harimeski dari laporan menunjukkan Iran belum melakukannya.

    EIA juga memperkirakan rute-rute alternatif ini secara kolektif dapat menampung 3,5 juta barel minyak mentah per harisekitar 15% dari minyak mentah yang saat ini dikirimkan melalui Selat Hormuz.

    Tonton juga “Rudal Iran Hantam Gedung Tingkat Israel, 25 Orang Terluka” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Daftar Lokasi yang akan Mengalami Fenomena Solstis pada Sabtu, 21 Juni 2025 – Page 3

    Daftar Lokasi yang akan Mengalami Fenomena Solstis pada Sabtu, 21 Juni 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pada Sabtu, 21 Juni 2025, Bumi akan mengalami titik balik Matahari alias summer solstice (fenomena solstis).

    Pada saat fenomena ini terjadi matahari akan berada di titik paling utara di Belahan Bumi Utara. Para astronom mengakui solstis musim panas sebagai hari pertama musim panas, meskipun hal itu tidak selalu dianggap sebagai awal musim panas yang “resmi”.

    “Solstis Juni menandai momen yang tepat di orbit Bumi–rambu astronomi yang konsisten–telah diamati manusia selama ribuan tahun,” kata NASA, sebagaimana dikutip dari Space.com, Kamis (19/6/2025).

    “Bangunan kuno dari Stonehenge hingga Chichén Itzá dibangun, sebagian agar selaras dengan solstis, yang menunjukkan betapa pentingnya peristiwa langit ini bagi banyak budaya,” NASA menambahkan.

    Lantas, lokasi mana saja akan mengalami fenomena solstis pada Jumat, 20 Juni 2025 di jam 10:42 ET atau Sabtu, 21 June 2025 di jam 09:42 WIB?

    Ribuan pengunjung diperkirakan akan berbondong-bondong ke berbagai daerah di seluruh Belahan Bumi Utara untuk merayakan summer solstice melalui berbagai ritual.

    Beberapa di antaranya di Stonehenge, Inggris hingga festival pertengahan musim panas di seluruh Swedia, Denmark, Norwegia, dan Finlandia. Fenomena ini juga akan terjadi di daerah sekitar khatulistiwa, termasuk Indonesia.

  • Anggota Negara G7 Siapa Saja? Dukung Israel Penjajah hingga Klaim Iran Sumber Ketidakstabilan

    Anggota Negara G7 Siapa Saja? Dukung Israel Penjajah hingga Klaim Iran Sumber Ketidakstabilan

    PIKIRAN RAKYAT – Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) bertemu di Kanada pada Senin, 16 Juni 2025 waktu setempat.

    Anggota negara G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat menegaskan dukungan mereka pada Israel penjajah.

    “Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan,” ucap para pemimpin kelompok itu dalam sebuah pernyataan bersama seperti dikutip dari Antara.

    Nuklir

    G7 mengatakan bahwa Iran tak akan pernah memiliki senjata nuklir selama ketegangan di Timur Tengah terus meningkat.

    “Kami secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir,” kata mereka.

    Negara-negara G7 menegaskan komitmennya pada perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. “Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel,” katanya.

    Mereka turut menegaskan pentingnya perlindungan untuk warga sipil terdampak Iran vs Israel.

    “Kami mendesak agar resolusi krisis Iran mengarah pada deeskalasi permusuhan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza,” ujarnya.

    Selain itu, mereka menyatakan akan selalu waspada pada implikasi pasar energi internasional dan siap berkoordinasi menjaga stabilitas pasar.

    KTT G7

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Washington, mengakhiri partisipasinya pada KTT G7 karena ketegangan di kawasan Timur Tengah pada Senin, 16 Juni 2025 malam waktu setempat.

    “Saya harus kembali lebih awal karena alasan yang jelas,” ucap Trump.

    Ia mendesak warga sipil segera meninggalkan Teheran di tengah eskalasi ketegangan Israel vs Iran.

    “Iran seharusnya menandatangani kesepakatan yang saya katakan ke mereka untuk ditandatangani. Sungguh memalukan, dan membuang-buang nyawa manusia. Mudah saja, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah katakan itu berkali-kali!,” kata Trump di Truth Social.

    Ketegangan meningkat saat Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi dan drone ke beberapa titik di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir yang memicu serangan balasan sejak Jumat, 13 Juni 2025.

    “Semua orang harus segera meninggalkan Teheran,” tulisnya di media sosial miliknya itu.***

  • Israel Memiliki Bom Nukir, tapi Ketakutan pada Iran yang Tak Memilikinya

    Israel Memiliki Bom Nukir, tapi Ketakutan pada Iran yang Tak Memilikinya

    GELORA.CO – Israel meluncurkan perang melawan Iran sejak Jumat pekan lalu dengan dalih ketakutan rezim Zionis bahwa Teheran akan memiliki senjata nuklir. Ironisnya, rezim Zionis justru memiliki bom nuklir sejak puluhan tahun lalu dan memilih bungkam.

    Iran membantah bahwa mereka berusaha memproduksi senjata nuklir, dan bahwa program nuklirnya saat ini ditujukan untuk tujuan sipil.

    Iran merupakan penanda tangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang menyatakan bahwa negara-negara yang belum memiliki senjata nuklir tidak dapat memperolehnya.

    NPT memberikan wewenang kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memantau dan memverifikasi bahwa negara-negara non-nuklir mematuhinya. Minggu lalu, IAEA mengatakan bahwa Iran telah melanggar kewajibannya—sebuah tuduhan yang dikecam keras oleh Teheran, dan diklaim sebagai dalih untuk serangan mendadak Israel.

    Beberapa situs nuklir dan militer Iran telah dibombardir Israel sejak Jumat pekan lalu dalam Operasi Rising Lion. Hingga hari ini, lebih dari 200 orang tewas akibat agresi militer Zionis.

    Iran telah membalas dengan meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone ke Israel dengan nama sandi Operasi True Promise III. Situs militer dan intelijen Zionis diserang, lebih dari 20 orang tewas.

    Sejarah Israel Memiliki Bom Nuklir

    Tidak seperti Iran, Israel tidak menandatangani NPT, dan merupakan satu dari lima negara yang tidak menjadi pihak dalam perjanjian 1968. Ini berarti bahwa IAEA tidak memiliki cara untuk memantau atau memverifikasi persenjataan nuklir Israel.

    Sedikit yang diketahui tentang program nuklir Israel, yang memiliki kebijakan untuk tidak mengonfirmasi atau menyangkalnya.

    Namun, dokumen yang dideklasifikasi, dokumen investigasi, dan pengungkapan whistleblower dari tahun 1980-an telah menunjukkan Israel memiliki bom nuklir.

    Israel adalah satu dari sembilan negara yang diketahui memiliki senjata nuklir, bersama dengan AS, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, dan Korea Utara.

    Israel diyakini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir dan cukup plutonium untuk menghasilkan sekitar 200 senjata nuklir lagi, menurut Nuclear Threat Initiative.

    Menurut laporan Middle East Eye, Kamis (19/6/2025), Israel memiliki antara 750 dan 1.110 kg plutonium, yang cukup untuk membuat 187 hingga 277 senjata nuklir.

    Senjata-senjata nuklir Israel dapat ditembakkan dari udara, laut, dan darat.

    Israel memiliki pesawat F-15, F-16, dan F-35 produksi AS, yang semuanya dapat dimodifikasi untuk membawa bom nuklir. Israel juga diyakini memiliki enam kapal selam kelas Dolphin, yang diproduksi oleh perusahaan Jerman, yang kemungkinan mampu meluncurkan rudal jelajah nuklir.

    Rezim Zionis juga memiliki beragam rudal balistik Jericho yang berbasis di darat dengan jangkauan hingga 4.000 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 24 di antaranya dapat membawa hulu ledak nuklir, meskipun jumlah pastinya tidak jelas.

    Bagaimana program nuklir Israel dimulai? David Ben Gurion, perdana menteri pertama Israel, meluncurkan proyek nuklir pada pertengahan hingga akhir 1950-an. Sebuah kompleks besar dibangun di Dimona, sebuah kota di gurun Negev (situs tersebut disebut sebagai Dimona).

    Di sanalah produksi plutonium tahap pertama, dengan bantuan dari pemerintah Prancis.

    “Sebagian besar catatan yang kredibel menunjukkan peran Prancis pada akhir 1950-an,” kata Shawn Rostker, seorang analis riset di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, kepada Middle East Eye.

    “Prancis membantu membangun reaktor Dimona, memasok teknologi reaktor utama, dan mendukung kemampuan pemrosesan ulang plutonium, yang menjadi dasar bagi kemajuan nuklir Israel,” paparnya.

    Koordinasi antara Paris dan Israel lahir dari permusuhan bersama terhadap Gamal Abdel Nasser, presiden Mesir saat itu, menurut para sejarawan Prancis.

    Kerja sama Prancis-Israel dirahasiakan. Bahkan Amerika Serikat; sekutu terdekat Israel, awalnya tidak mengetahuinya.

    Avner Cohen, seorang sejarawan dan profesor Israel-Amerika, adalah salah satu peneliti paling terkemuka tentang sejarah nuklir Israel dan telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, termasuk “Israel and the Bomb”.

    “Sekitar setengah abad yang lalu Israel memperoleh kemampuan senjata nuklir, tetapi telah melakukannya dengan cara yang tidak seperti yang dilakukan negara pemilik senjata nuklir lainnya, baik sebelum maupun sesudahnya,” katanya kepada Middle East Eye.

    Penelitiannya, yang mencakup analisis dokumen AS yang baru-baru ini dideklasifikasi, menemukan bahwa Washington selama akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an berulang kali menanyai Israel tentang apa yang dilakukan di Dimona.

    Akhirnya, di bawah tekanan AS, Ben Gurion mengatakan kepada Knesset (Parlemen Israel) pada bulan Desember 1960 bahwa reaktor Dimona adalah “reaktor penelitian” yang akan melayani “industri, pertanian, kesehatan, dan sains”.

    Maka dimulailah penipuan yang rumit dan berlangsung lama, karena pejabat AS memeriksa lokasi tersebut sebanyak delapan kali antara tahun 1961 dan 1969.

    Selama kunjungan tersebut, pabrik pemisahan bawah tanah, yang penting untuk produksi plutonium tingkat senjata, disembunyikan. Bagian lain dari lokasi tersebut disamarkan untuk menyamarkan tujuan kompleks tersebut.

    Israel membuat kemajuan yang signifikan di antara kunjungan tersebut.

    Diyakini bahwa Israel telah menyelesaikan pabrik pemisahan bawah tanah rahasianya pada tahun 1965; telah mulai memproduksi plutonium tingkat senjata pada tahun 1966; dan telah merakit senjata nuklir sebelum bulan Juni 1967 dan dimulainya perang Timur Tengah.

    Misteri Kesepakatan Nixon-Meir Tahun 1969?

    Pada akhir tahun 1960-an, AS akhirnya mengetahui tujuan sebenarnya dari Dimona. Menurut Cohen, sebuah kesepakatan rahasia telah dibuat, yang masih berlaku, bahwa Washington tidak akan mengajukan pertanyaan jika Israel tetap diam.

    “Pada tahun 1969, AS menerima status nuklir Israel yang luar biasa, selama Israel berkomitmen untuk menjaga kehadirannya tetap tidak terlihat dan tidak transparan. Ini dikenal sebagai kesepakatan nuklir Nixon-Meir tahun 1969,” kata Cohen kepada Middle East Eye, merujuk pada para pemimpin saat itu, Presiden AS Richard Nixon dan Perdana Menteri Israel Golda Meir.

    Sejak saat itu, Israel tetap berada di pihaknya dan menjalankan kebijakan yang sengaja dibuat samar, dengan para pejabat tidak mengakui atau menyangkal keberadaan persenjataan nuklir.

    AS pun menyetujuinya, bahkan dilaporkan mengeluarkan ancaman tindakan disipliner terhadap pejabat AS mana pun yang secara terbuka mengakui program tersebut.

    Pada tahun 2009, Presiden AS Barack Obama ditanya apakah ada negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir. Dia menjawab bahwa dia tidak akan berspekulasi.

    Apakah Israel Telah Menguji Senjata Nuklir?

    Dari sembilan negara pemilik senjata nuklir, Israel adalah satu-satunya yang tidak secara terbuka melakukan uji coba nuklir.

    Bukti terdekat adalah apa yang dikenal sebagai “insiden Vela” pada bulan September 1979, ketika Israel dan Afrika Selatan era apartheid mungkin telah melakukan uji coba nuklir bersama di sebuah pulau tempat Atlantik Selatan bertemu dengan Samudra Hindia.

    Satelit AS pada saat itu mendeteksi kilatan cahaya ganda yang tidak dapat dijelaskan, yang biasanya merupakan tanda ledakan nuklir.

    Pemerintah apartheid Afrika Selatan mengembangkan senjata pemusnah massal selama lima dekade, tetapi mengakhiri program nuklirnya pada tahun 1989. Negara ini adalah satu-satunya yang telah mencapai kemampuan senjata nuklir tetapi melepaskannya secara sukarela.

    Jimmy Carter, yang menjabat sebagai presiden AS pada saat insiden tersebut, mengatakan bahwa dia yakin insiden Vela adalah uji coba nuklir Israel.

    “Kami memiliki keyakinan yang berkembang di antara para ilmuwan kami bahwa Israel memang melakukan uji coba ledakan nuklir di lautan dekat ujung selatan Afrika Selatan,” tulisnya dalam White House Diary, versi jurnal beranotasi yang ditulis selama masa jabatannya sebagai presiden yang diterbitkan pada tahun 2010.

    Kapan Senjata Nuklir Israel Mulai Dikenal?

    Program nuklir Israel menjadi berita utama pada bulan Oktober 1986, ketika mantan teknisi nuklir Mordechai Vanunu mengungkapkan rincian tentang Dimona kepada Sunday Times.

    Vanunu, yang telah bekerja di lokasi tersebut selama sembilan tahun, mengatakan bahwa lokasi tersebut mampu memproduksi 1,2 kg plutonium seminggu, yang cukup untuk sekitar 12 hulu ledak nuklir setahun.

    Dia mengatakan bahwa selama kunjungan AS pada tahun 1960-an, pejabat Amerika telah ditipu oleh dinding palsu dan lift tersembunyi, dan bahwa mereka tidak menyadari bahwa ada enam lantai tersembunyi di bawah tanah.

    Vanunu mengambil 60 foto Dimona, beberapa di antaranya diterbitkan oleh surat kabar Inggris.

    Pada tahun-tahun menjelang kebocoran informasi, Vanunu menjadi kecewa dengan tindakan Israel, menentang invasinya ke Lebanon pada tahun 1982 dan menyerukan hak yang sama bagi warga Palestina.

    Namun sebelum ceritanya dipublikasikan, Vanunu diculik oleh agen Israel. Tinggal di London dengan biaya The Sunday Times, dia dibujuk oleh seorang agen Mossad wanita untuk pergi ke Roma. Di sanalah dia, dibius, dibawa ke Israel, dinyatakan bersalah atas spionase dan menjalani hukuman 18 tahun penjara—lebih dari separuhnya di sel isolasi.

    Setelah dibebaskan pada tahun 2004, dia dilarang bepergian ke luar negeri atau bertemu wartawan asing. Pembatasan tersebut tetap berlaku.

    Apa Strategi Israel dalam Menggunakan Senjata Nuklir?

    Pada tahun 2011, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diminta oleh Piers Morgan untuk mengonfirmasi bahwa Israel tidak memiliki senjata nuklir. Dia menjawab: “Itu kebijakan kami. Bukan menjadi yang pertama memperkenalkan senjata nuklir ke Timur Tengah.”

    Itu adalah kalimat yang sering diulang oleh pejabat Israel ketika didesak mengenai masalah tersebut.

    “Israel tidak pernah menjelaskan secara terbuka apa arti ‘pengenalan’,” kata Cohen, seraya menambahkan bahwa Israel memperlakukan aktivitas nuklir sebagai sesuatu yang rahasia dan di luar kebijakan pertahanan dan luar negerinya.

    “Oleh karena itu, Israel tidak memiliki strategi publik yang melibatkan penggunaan nuklir. Dapat dipahami bahwa Israel tidak melihat penggunaan senjata nuklir kecuali dalam skenario paling ekstrem dari ‘upaya terakhir’,” paparnya.

    “Juga dipahami secara luas bahwa selama Israel mempertahankan monopoli regionalnya yang jinak, ia tidak melihat kemampuannya sebagai senjata.”

    “Skenario pilihan terakhir” terkadang disebut sebagai “Opsi Samson”, merupakan sebuah frasa yang diyakini dicetuskan oleh para pemimpin Israel pada pertengahan tahun 1960-an. Prinsipnya adalah Israel akan menggunakan pembalasan nuklir jika menghadapi ancaman eksistensial.

    Samson adalah tokoh Yahudi dalam Alkitab yang, dirantai oleh musuh-musuhnya; orang Filistin, di sebuah kuil, menggunakan kekuatan yang diberikan Tuhan untuk merobohkan sebuah pilar, membunuh dirinya sendiri dan para penculiknya.

    Menurut para analis, hal ini sangat kontras dengan doktrin Mutually Assured Destruction (MAD), di mana jika satu kekuatan nuklir menyerang yang lain terlebih dahulu, maka negara yang menjadi sasaran masih akan punya waktu untuk membalas, memastikan tidak ada yang akan selamat.

    Namun secara teori, Opsi Samson dapat diterapkan jika Israel menghadapi kekalahan militer yang dianggapnya eksistensial, bahkan dari kekuatan non-nuklir.

    Cohen dan beberapa peneliti lain mengatakan bahwa selama perang Timur Tengah tahun 1973, ketika Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak, Israel mempertimbangkan pilihan.

    Namun, meski tidak pernah mengakui keberadaan senjata nuklir, para pemimpin Israel menyiratkan bahwa senjata itu dapat digunakan jika diperlukan.

    “Armada kapal selam kami bertindak sebagai pencegah bagi musuh-musuh kami,” kata Netanyahu dalam pidatonya tahun 2016. “Mereka perlu tahu bahwa Israel dapat menyerang, dengan kekuatan besar, siapa pun yang mencoba melukainya.”

    Baru-baru ini, pada bulan November 2023, seorang menteri pemerintah Israel secara terbuka menyatakan bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza oleh Israel adalah “sebuah pilihan”.

    Amichai Eliyahu, menteri warisan Israel, sempat diskors dari rapat-rapat pemerintah karena komentarnya itu, dan kemudian menggunakan media sosial untuk menyatakan bahwa komentar itu dimaksudkan sebagai “metaforis”.

  • ChatGPT Lemahkan Kemampuan Manusia dalam Berpikir Kritis, Ini Studinya

    ChatGPT Lemahkan Kemampuan Manusia dalam Berpikir Kritis, Ini Studinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Studi Massachusetts Institute of Technology (MIT) Media Lab mengungkap temuan baru terkait penggunaan ChatGPT dalam aktivitas belajar dan menulis. 

    Melansir laman TIME pada Kamis (19/6/2025) penelitian tersebut menunjukkan penggunaan alat berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT dapat menurunkan keterlibatan otak serta melemahkan kemampuan berpikir kritis, terutama pada generasi muda.

    Dalam studi tersebut, 54 partisipan berusia 18 hingga 39 tahun dari wilayah Boston dibagi ke dalam tiga kelompok. Mereka diminta menulis esai SAT dengan tiga metode berbeda yakni menggunakan ChatGPT, menggunakan mesin pencari Google, dan tanpa bantuan teknologi apa pun. 

    Aktivitas otak mereka direkam dengan elektroensefalogram (EEG) yang memantau 32 area otak. Hasilnya menunjukkan kelompok pengguna ChatGPT memiliki tingkat keterlibatan otak terendah dan menunjukkan performa yang lebih buruk secara linguistik, perilaku, maupun neurologis dibanding dua kelompok lainnya.

    Seiring berjalannya waktu, para pengguna ChatGPT dalam studi ini terlihat semakin malas dalam proses menulis. Menjelang akhir studi, sebagian besar hanya menyalin hasil dari ChatGPT tanpa berusaha mengolahnya kembali. 

    Hasil tulisan mereka dinilai sangat mirip satu sama lain, menggunakan frasa yang sama dan minim pemikiran orisinal. Dua guru Bahasa Inggris yang menilai esai tersebut menggambarkannya sebagai datar dan tidak menunjukkan kedalaman pemahaman. Aktivitas otak mereka juga menunjukkan rendahnya kontrol eksekutif dan fokus.

    Sebaliknya, kelompok yang menulis tanpa bantuan teknologi justru menunjukkan aktivitas otak paling tinggi. Mereka tampak lebih kreatif, lebih tertarik pada topik yang dibahas, serta lebih puas dan merasa memiliki terhadap hasil tulisannya. 

    Ilustrasi orang mengakses ChatGPT

    Sementara itu, kelompok yang menggunakan Google Search juga menunjukkan tingkat kepuasan tinggi dan keterlibatan otak yang aktif.

    Para partisipan kemudian diminta menulis ulang salah satu esai yang sudah mereka buat sebelumnya, tetapi kali ini kelompok pengguna ChatGPT tidak boleh lagi menggunakan alat tersebut. 

    Hasilnya, mereka kesulitan mengingat isi esai yang mereka tulis sebelumnya. Aktivitas gelombang otak mereka menunjukkan lemahnya proses ingatan yang seharusnya terbentuk saat menulis. 

    Sebaliknya, kelompok yang sebelumnya menulis tanpa bantuan teknologi dan kini diperbolehkan menggunakan ChatGPT justru menunjukkan peningkatan konektivitas otak yang signifikan.

    Temuan ini menunjukkan bahwa AI berpotensi mendukung proses belajar, asalkan digunakan secara tepat dan tidak menggantikan peran berpikir manusia.

    Studi ini masih dalam tahap pra-tinjau sejawat (pre-review), tetapi penulis utama Nataliya Kosmyna memilih untuk merilisnya lebih awal karena khawatir dampaknya terhadap anak-anak yang kini mulai menggunakan AI untuk tugas sekolah. 

    Dia menegaskan otak yang sedang berkembang adalah kelompok paling rentan terhadap dampak negatif penggunaan AI secara berlebihan.

    “Yang membuat saya terdorong untuk mempublikasikannya sekarang, sebelum peer-review selesai, adalah kekhawatiran akan adanya kebijakan seperti Chat GPT untuk TK dalam beberapa bulan ke depan. Itu akan sangat berbahaya,” kata Kosmyna.

    Psikiater anak dan remaja Dr. Zishan Khan turut menegaskan hal ini. Menurutnya, ketergantungan pada AI bisa mengganggu proses perkembangan kognitif, melemahkan kemampuan untuk mengakses informasi, mengingat fakta, hingga menurunkan ketahanan mental.

    Menariknya, saat paper ini dirilis, banyak pengguna media sosial langsung menggunakan Large Language Model (LLM) seperti ChatGPT untuk meringkas dan menyebarkan isi laporan tersebut. 

    Namun, Kosmyna mengaku sudah mengantisipasi hal ini dan sengaja menanam jebakan dalam papernya, seperti arahan khusus kepada AI untuk hanya membaca bagian tertentu. 

    Hasilnya, banyak ringkasan AI yang keliru, bahkan menyebutkan bahwa studi ini menggunakan GPT-4o, padahal tidak ada versi ChatGPT yang disebutkan secara eksplisit dalam laporan tersebut. Kosmyna dan timnya kini tengah mengerjakan studi lanjutan terkait dampak penggunaan AI dalam bidang pemrograman. 

    Hasil awalnya, menurut dia, justru lebih mengkhawatirkan. Jika perusahaan menggantikan pemrogram pemula dengan AI, bisa saja efisiensi meningkat, tetapi berisiko menurunkan kapasitas berpikir kritis dan kreativitas pekerja lainnya.

    Studi-studi ilmiah mengenai dampak AI memang masih tergolong baru. Sebuah studi dari Harvard pada Mei lalu menyebutkan AI dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga menurunkan motivasi. 

    Sementara MIT sempat menarik diri dari keterlibatan dalam paper lain yang menyebut AI dapat secara drastis meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

    Hingga kini, OpenAI belum memberikan tanggapan atas hasil studi ini. Sebelumnya, perusahaan ini bersama Wharton pernah menerbitkan panduan untuk para pendidik dalam menggunakan AI secara optimal di bidang pendidikan.