Negara: Inggris

  • Lamborghini Dihujat Gegara Parkir di Tempat Disabilitas, Faktanya Bikin Kaget

    Lamborghini Dihujat Gegara Parkir di Tempat Disabilitas, Faktanya Bikin Kaget

    Jakarta

    Sebuah Lamborghini parkir di tempat disabilitas memicu beragam reaksi. Sampai pemiliknya mengungkap kebenaran yang mengejutkan.

    Ungkapan jangan menilai sebuah buku dari sampulnya itu benar adanya. Baru-baru ini di Inggris, sebuah Lamborghini Huracan LP610-4 yang dimodifikasi dengan bodykit parkir di tempat disabilitas.

    Banyak orang mungkin langsung menghakimi ketika melihat sebuah Lamborghini, – mobil mewah identik dengan kemewahan dan gaya hidup – diparkir di tempat khusus disabilitas.

    Foto-foto itu lantas menyebar di group Facebook Spotted Torquay dengan narasi Lamborghini itu sudah merampas hak disabilitas.

    “Memiliki Lamborghini akan parkir bagaimanapun dan di mana pun saya suka, bahkan jika itu berarti merampas ruang orang cacat,” tulisnya dikutip dari Carscoops.

    Postingan itu langsung merespons berbagai reaksi. Ada yang berpendapat, denda tidak akan berarti apa-apa bagi seseorang yang mampu membeli supercar enam digit.

    “Orang kaya berpikir mereka bisa memiliki semuanya,” tulis seorang pengguna.

    Yang lain berspekulasi, tempat utama dipilih lebih untuk melindungi kendaraan eksotis itu dari penyok dan goresan pintu daripada alasan kebutuhan yang sebenarnya.

    Ceritanya berbalik saat pemiliknya melakukan balasan pada unggahan tersebut. Dia mengirimkan foto dirinya berpose di samping mobilnya. Pemilik Lamborghini itu juga mengungkapkan bahwa dia menggunakan dua kaki palsu.

    Lamborghini parkir di tempat disabilitas Foto: dok. Facebook Spotted Torquay

    “Sebuah gambar untuk semua penggemar saya,” tulisnya.

    Tapi ternyata, pemiliknya memiliki Blue Badge, yaitu dokumen resmi di Inggris yang diberikan kepada orang dengan disabilitas untuk parkir di tempat khusus. Ya, di satu tangan pria tersebut menunjukkan sebuah dokumen yang menyerupai Blue badge, ini adalah izin parkir yang memperbolehkan pengemudi dan penumpang penyandang disabilitas untuk parkir di tempat khusus penyandang disabilitas.

    (riar/dry)

  • 5 Fakta Terkait AS Gempur Tiga Situs Nuklir Iran – Page 3

    5 Fakta Terkait AS Gempur Tiga Situs Nuklir Iran – Page 3

    Di tengah memuncaknya ketegangan di Timur Tengah, Iran memperingatkan akan adanya “konsekuensi berat” bagi Amerika Serikat (AS) setelah AS bergabung dengan pasukan Israel untuk menyerang tiga lokasi nuklir di Iran pada Minggu 22 Juni 2025.

    Televisi pemerintah Iran menyatakan bahwa “setiap warga negara atau personel militer AS” di Asia Barat kini menjadi “target” setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

    Hossein Shariatmadari, orang dekat Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei dan pemimpin redaksi surat kabar garis keras Kayhan, menulis editorial pada Minggu yang menyerukan kepada pasukan Iran untuk menyerang armada laut AS di Bahrain dan menutup Selat Hormuz bagi kapal-kapal AS, Inggris, Jerman, dan Prancis.

    “Sekarang giliran kita untuk bertindak tanpa penundaan. Sebagai langkah pertama, kita harus meluncurkan serangan rudal terhadap armada laut AS di Bahrain dan secara bersamaan menutup Selat Hormuz bagi kapal-kapal AS, Inggris, Jerman, dan Prancis,” tulisnya seperti dilansir NDTV.

    Editorial yang ditulis Shariatmadari ini menyusul peringatan langsung dari Khamenei sendiri, yang sebelumnya memperingatkan AS akan adanya konsekuensi berat atas intervensi militernya.

    Sementara Iran merencanakan langkah balasannya, sejumlah pangkalan militer utama AS di Timur Tengah menjadi sorotan karena dinilai bisa menjadi target.

    Di seluruh Timur Tengah, AS dilaporkan menempatkan lebih dari 40.000 tentara di berbagai pangkalan militer dan kapal perang milik AS—yang berada di bawah komando militer AS untuk kawasan tersebut, yaitu Komando Pusat AS (CENTCOM). Konsentrasi utama pasukan AS di kawasan ini berada di Qatar, Bahrain, Irak, Suriah, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA).

    Berikut sejumlah pangkalan utama AS di Timur Tengah:

    Bahrain: Armada Kelima Angkatan Laut AS dan Komando Pusat Angkatan Laut AS bermarkas di Bahrain—sebuah kerajaan kecil di Teluk yang memainkan peran strategis bagi AS di kawasan Teluk Persia sejak lama hingga sekarang.

    Pelabuhan laut dalam milik Bahrain mampu menampung beberapa kapal militer terbesar milik AS, termasuk kapal induk. Pangkalan ini menjadi rumah bagi empat kapal pemburu ranjau AS dan dua kapal pendukung logistik. Menurut laporan The Times of Israel, Penjaga Pantai AS juga mengoperasikan kapal-kapalnya di negara tersebut.

    Pangkalan ini telah digunakan oleh Angkatan Laut AS sejak tahun 1948, ketika masih dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

    Qatar: Pangkalan Udara Al Udeid, yang merupakan pangkalan militer terbesar milik AS di Timur Tengah, terletak di Qatar. Pangkalan ini dilaporkan menjadi markas bagi komponen terdepan Komando Pusat AS (CENTCOM), serta menampung kekuatan angkatan udara dan pasukan operasi khusus AS di kawasan.

    Al Udeid menjadi lokasi penempatan bergilir pesawat-pesawat tempur AS, sekaligus markas bagi Wing Ekspedisi Udara ke-379—satuan udara tempur yang dapat dikerahkan untuk berbagai operasi militer di wilayah tersebut.

    Irak: AS memiliki berbagai instalasi militer di Irak, termasuk Pangkalan Udara Al Asad di Provinsi Al-Anbar dan Pangkalan Udara Al Harir di Erbil. Baghdad bukan hanya sekutu dekat Washington sejak perang 2003, namun juga merupakan musuh bebuyutan Iran di kawasan.

    Negara ini menampung sekitar 2.500 tentara AS sebagai bagian dari koalisi internasional dalam perang melawan ISIS.

    Iran pernah menargetkan Pangkalan Udara Al Asad pada 2020, setelah terbunuhnya pemimpin Pasukan Quds Qasem Soleimani. Pangkalan Udara Al Harir pernah menjadi sasaran serangan drone yang dilancarkan oleh kelompok proksi Iran.

    Suriah: Selama bertahun-tahun, AS mempertahankan kehadiran militer di sejumlah instalasi di Suriah sebagai bagian dari upaya internasional melawan kelompok ISIS, yang muncul dari perang saudara di negara itu dan sempat menguasai sebagian besar wilayah Suriah serta negara tetangganya, Irak. Garnisun Al Tanf milik AS terletak di wilayah selatan Suriah, dekat perbatasan dengan Irak dan Yordania.

    Kuwait: Kuwait menjadi tuan rumah bagi beberapa pangkalan militer AS, termasuk Pangkalan Udara Ali al-Salem yang terletak sekitar 32,19 km dari perbatasan Irak. Pangkalan ini menampung anggota Wing Ekspedisi Udara ke-386 Angkatan Udara AS, satuan yang bertanggung jawab atas pengangkutan logistik dan pasukan di kawasan.

    Pangkalan Ali al-Salem dikenal sebagai pusat pengangkutan udara utama dan gerbang strategis untuk mengirimkan kekuatan tempur kepada pasukan gabungan dan koalisi di Timur Tengah.

    Uni Emirat Arab (UEA): Pangkalan Udara Al Dhafra milik AS terletak di Uni Emirat Arab dan menjadi markas bagi Wing Ekspedisi Udara ke-380 Angkatan Udara AS. Satuan ini mengoperasikan jet tempur F-22 Raptor, serta berbagai jenis pesawat pengintai dan drone, termasuk MQ-9 Reaper.

    Selain itu, Pangkalan Udara Al Dhafra juga menjadi lokasi Gulf Air Warfare Centre, fasilitas pelatihan pertahanan udara dan rudal yang digunakan untuk memperkuat kemampuan tempur serta koordinasi operasi udara antara AS dan sekutunya di kawasan.

  • Peretas Curi Data Pribadi Peserta Pemilu di Oxford dalam 2 Dekade Terakhir

    Peretas Curi Data Pribadi Peserta Pemilu di Oxford dalam 2 Dekade Terakhir

    Bisnis.com, JAKARTA — Oxford City Council, otoritas pemerintah lokal yang mengelola layanan publik vital di Oxford, Inggris, mengumumkan telah menjadi korban serangan siber yang mengakibatkan bocornya data pribadi pegawai yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu selama 21 tahun terakhir. 

    Insiden ini terjadi pada akhir pekan 7-8 Juni 2025 dan menyebabkan gangguan layanan serta kekhawatiran di kalangan pegawai dan warga. 

    Dewan Kota Oxford dalam laman resminya mendeteksi trafik ilegal dalam jaringan Oxford. Oxford mengambil langkah tegas dengan menghapus secara otomatis dan meminimalkan akses yang dimiliki penyerang ke sistem dan basis data.

    “Kami kemudian dengan cepat mengerahkan spesialis keamanan siber eksternal untuk mendukung  dan secara proaktif melumpuhkan setiap sistem utama Dewan untuk melakukan pemeriksaan keamanan penuh dan menyelidiki insiden tersebut,” dilansir dari laman resmi, Senin (23/11/2025). 

    Oxford mengungkap tindakan pencegahan ini mengakibatkan gangguan pada beberapa layanan  selama seminggu terakhir. Oxford bekerja keras untuk meminimalkan dampak pengguna layanan mereka. 

    Sementara itu Bleeping Computer melaporkan, investigasi awal mengungkap bahwa pelaku berhasil mengakses data historis pada “legacy systems”—sistem lama yang masih menyimpan informasi sensitif. 

    Data yang terdampak mencakup informasi pribadi pegawai dan mantan pegawai Council yang terlibat dalam pemilu antara tahun 2001 hingga 2022, termasuk petugas TPS dan penghitung suara.

    Mayoritas korban adalah pegawai dan mantan pegawai Oxford City Council yang pernah bertugas dalam pemilu lokal. Tidak ditemukan bukti bahwa data warga atau pemilih ikut bocor. Hingga kini, tidak ada indikasi data yang dicuri telah disebarluaskan atau diekstrak secara massal oleh pelaku. 

    Pihak Council telah menghubungi individu yang terdampak secara langsung, memberikan penjelasan, saran, dan dukungan terkait insiden ini

    .Mereka juga menegaskan bahwa sistem email dan layanan digital utama tetap aman digunakan. Otoritas dan aparat penegak hukum telah diberitahu, dan investigasi masih berlangsung untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan.

    Sebagai langkah pencegahan, Oxford City Council memperkuat sistem keamanan dan berkomitmen untuk terus meningkatkan perlindungan data di masa mendatang. Masyarakat dan staf diimbau tetap waspada terhadap aktivitas mencurigakan terkait data pribadi mereka.

    Pihak Council menyampaikan permintaan maaf atas gangguan layanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan akibat insiden ini. “Kami sangat menyesal atas pelanggaran ini dan berkomitmen penuh untuk melindungi informasi sensitif di masa depan,” demikian pernyataan resmi Council. 

  • Was-was Perang Dunia Ketiga, Industri Otomotif Bisa Suram

    Was-was Perang Dunia Ketiga, Industri Otomotif Bisa Suram

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) harap eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah tidak meningkat menjadi perang dunia ketiga. Saat ini industri otomotif global dan Indonesia cukup struggling dalam menghadapi penurunan penjualan mobil akibat krisis yang terjadi sehubungan perang yang terjadi di beberapa negara.

    Konflik Israel vs Iran memasuki babak baru seiring bergabungnya Amerika Serikat yang mengebom tiga fasilitas nuklir di Iran pada Minggu (22/6) dini hari menggunakan pesawat pengebom B-2 Spirit. Bergabungnya AS dalam palagan perang Israel dan Iran dikhawatirkan memicu terjadinya perang dunia ketiga.

    Menurut Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi, jika perang dunia ketiga terjadi, maka industri otomotif akan semakin suram, bahkan bisa mencapai titik nadir.

    “Kemarin Pakistan dan India bersitegang. Nah ini terlalu dekat dengan Asia Tenggara. Sekarang di Timur Tengah Israel dengan Hamas mulai agak sedikit mereda, eh dengan Iran malah lebih besar lagi. Kemudian negara pendukung sudah saling menyatakan dukungannya. Dari G7 mereka bilang bahwa Israel punya hak untuk membela diri, kemudian yang namanya Inggris, Prancis, dan juga Amerika mendukung (Israel).Sementara dari China dan Rusia dukungan ke Iran. Jadi kita masih perlu tahu (ke depannya) mudah-mudahan nggak jadi perang yang lebih besar,” ungkap Nangoi di Jakarta (18/6/2025)

    “Karena kalau sampai terjadi perang itu (meluas) bisa-bisa perang dunia ketiga meletus. Kalau itu terjadi ya, selesai lah sebetulnya. Jadi kalau ditanya, kami nggak ada pengalaman (menghadapi situasi perang dunia). Perang dunia kedua itu saya belum lahir. Saya nggak tahu pada saat perang dunia kedua seperti apa kondisi ekonomi dunia. Tapi kalau saya lihat harusnya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) masih berperan. Perdamaian masih bisa kita wujudkan,” sambung Nangoi.

    Indonesia Jauh dari Pusat Lokasi Konflik

    Di sisi lain, Nangoi pun mengatakan Indonesia beruntung karena jauh dari pusat konflik saat ini. Selain itu, Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan investasi bagi merek-merek otomotif global.

    “Yang membanggakan Indonesia agak jauh dari konflik-konflik tersebut. Ukraina dengan Rusia, Timur Tengah, India dengan Pakistan. Dan yang bikin bangga lagi bahwa kita masih menjadi tempat tujuan investasi, sehingga pabrik-pabrik baru dari teman-teman di sini, ada dari BYD, dari manapun juga masih terus dibangun, masih lagi berjalan, sehingga investasi kita dalam beberapa tahun terakhir mencapai angka Rp 150 triliun untuk otomotif. Jadi kalau ditanya masa depan (industri otomotif Indonesia) seperti apa?Ya bagus,cuma memang akan sedikit melambat,” terang Nangoi.

    Gaikindo sendiri menargetkan penjualan mobil di Indonesia tahun 2025 sebanyak 850 ribu unit. Angka tersebut tak jauh-jauh dari penjualan tahun 2024 lalu yang sukses mencatatkan angka 865.723 unit.

    (lua/dry)

  • RUU Pemilu, ajang perbaikan sistem parpol demi kesehatan demokrasi

    RUU Pemilu, ajang perbaikan sistem parpol demi kesehatan demokrasi

    Revisi UU Pemilu atau UU Partai Politik tak hanya berkutat pada masalah sistem, melainkan juga mengevaluasi perilaku para politisi.

    Jakarta (ANTARA) – Pepatah Inggris yang berbunyi “It’s not about the gun, but the man behind the gun” sangat relevan dengan dinamika politik Indonesia.Dalam hal ini, sehebat apa pun sebuah sistem pemilu, kualitas demokrasi akan selalu bergantung pada individu yang menjalankannya.

    Bangsa Indonesia sudah lebih dari 10 kali menyelenggarakan pemilu sejak kemerdekaan. Namun mekanisme pelaksanaannya terus berubah karena ada penyempurnaan. Jika ditelusuri, perubahan sistem pemilu di Indonesia dari periode ke periode adalah memperkuat hak publik untuk memilih secara langsung.

    Di saat ada upaya memperbaiki keadaan bangsa dengan hak memilih langsung yang dimiliki rakyat, sudah bukan rahasia bahwa pemilu justru dinodai oleh kecurangan-kecurangan.

    Bahkan selain kecurangan yang bisa dilakukan oleh kandidat, dalam beberapa kasus, oknum penyelenggara pemilu juga bisa terseret dalam kecurangan tersebut.

    Saat ini, banyak pemikiran dari berbagai kalangan bahwa penyempurnaan sistem pemilu bukan satu-satunya jawaban untuk memperbaiki demokrasi.

    Pemilu adalah ajang untuk memilih sosok-sosok yang akan mengelola bangsa.

    Sesuai mekanisme yang masih berlaku, presiden dan wakil presiden, atau kepala daerah dan wakil kepala daerah, harus dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik jika ingin mencalonkan.

    Termasuk para legislator di berbagai tingkatan, juga perlu menaiki “perahu” yang bernama partai politik untuk bisa melenggang ke parlemen.

    Artinya, partai politik memiliki peranan besar dalam menentukan kualitas demokrasi. Dengan kualitas kader-kader yang dimiliki, seharusnya pemenang pemilu bukan ditentukan dengan biaya, melainkan dengan gagasan dan integritas.

    Revisi UU Pemilu pada periode 2024-2025 menjadi usulan Badan Legislasi DPR RI. Ide-ide dari sejumlah legislator dan pakar menginginkan agar UU Pemilu yang akan muncul nantinya berupa kodifikasi, gabungan antara UU Pemilu, UU Pilkada, dan UU Partai Politik.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beda Pendapat Felix Siauw dan Buya Yahya, Benarkah Iran Menyerang Israel Bukan karena Pro Palestina?

    Beda Pendapat Felix Siauw dan Buya Yahya, Benarkah Iran Menyerang Israel Bukan karena Pro Palestina?

    GELORA.CO –  Tiga fasilitas Iran baru saja diserang pasukan Amerika Serikat.

    Serangan yang dilancarkan Amerikat Serikat disinyalir menjadi bukti kuat dukungan Negeri Paman Sam terhadap Israel.

    Hal itu terbukti dengan pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Dalam pernyataannya, Netanyahu mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Amerika Serikat.

    Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan yang sebelum sempat dilancarkan Iran ke Israel.

    Banyak pihak yang berasumsi jika serangan Iran tersebut sebagai sikapnya yang pro terhadap Palestina.

    Termasuk Buya Yahya. Menurutnya, dukungan kepada Palestina tidak hanya datang dari umat muslim.

    Pendapat Buya Yahya

    Ia menyampaikan bahwa konflik ini bukan urusan agama, melainkan kemanusiaan.

    “Siapapun yang ingin membela Palestina hari ini, tentu harus kita dukung bersama,” ujar Buya Yahya, seperti dikutip dari akun TikTok pribadinya pada 21 Juni 2025.

    “Dukungan bukan dari orang Islam saja. Di luar Islam banyak dukungan untuk Palestina. Apakah nanti muncul dari Iran, Inggris, atau mungkin China,” ungkapnya.

    Buya Yahya: “Zionis Israel adalah musuh kita bersama, siapa pun yang ingin membela Palestina, maka harus didukung.”
    Ini bukan saatnya ribut-ribut Sunni-Syiah!
    Umat Islam harus bersatu melawan Zionis! pic.twitter.com/4congCu1H5

    — Mas Gres (@erlanishere) June 21, 2025 Pendapat Ustadz Felix Siauw.

    Berbeda dengan Ustadz Felix Siauw. Ia mengklaim jika serangan tersebut dilancarkan Iran bukan karena pro Palestina.

    Melainkan, sebagai aksi balasan terhadap serangan yang sebelumnya dilancarkan Israel kepada Iran.***

    Sok tahu banget, si Felix Siauw ini. Dari dulu ga pernah berubah… pic.twitter.com/7ZEtz4jozL

    — narkosun (@narkosun) June 22, 2025

  • Perang Dunia 3 di Depat Mata, Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS

    Perang Dunia 3 di Depat Mata, Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah sebagai respons atas serangan udara besar-besaran yang menurut Washington telah melumpuhkan fasilitas nuklir utama Teheran. Ketegangan meningkat tajam, memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan.

    “Setiap negara yang wilayahnya digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan kami anggap sebagai target sah,” kata Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita IRNA, Minggu waktu setempat, dikutip Senin (23/6/2025).

    “Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak bisa diperbaiki.”

    Pernyataan keras Iran ini muncul di tengah eskalasi militer antara Iran dan Israel. Serangan terbaru Israel diklaim menyasar target militer strategis Iran.

    Bersamaan, AS juga meluncurkan operasi udara yang dikatakan telah menghantam situs-situs nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz. Presiden AS Donald Trump menyebut operasi militer itu sebagai “keberhasilan spektakuler”.

    “Kami mengambil ‘bom’ langsung dari tangan mereka, dan mereka akan menggunakannya jika mereka bisa!” kata Trump di media sosialnya, Truth Social.

    Trump juga melontarkan wacana perubahan rezim di Iran. “Kalau rezim Iran tidak bisa MEMBUAT IRAN HEBAT LAGI, mengapa tidak ada perubahan rezim??? MIGA!!!” tulisnya, merujuk pada slogan ‘Make Iran Great Again’.

    Sementara itu, Presiden Masoud Pezeshkian berjanji bahwa AS akan “menerima tanggapan” atas serangan tersebut. Ali Shamkhani, penasihat lain Khamenei, menegaskan bahwa meski situs fisik dihancurkan, Iran belum kehilangan kemampuan nuklirnya. 

    Di sisi lain, orang-orang berkumpul pada hari Minggu di pusat kota Teheran untuk memprotes serangan AS dan Israel, melambaikan bendera dan meneriakkan slogan-slogan. Di provinsi Semnan di sebelah timur ibu kota, ibu rumah tangga berusia 46 tahun Samireh mengatakan bahwa dia “benar-benar terkejut” oleh serangan tersebut.

    “Provinsi Semnan sangat jauh dari fasilitas nuklir yang menjadi sasaran, tetapi saya sangat khawatir dengan orang-orang yang tinggal di dekatnya,” katanya.

    Perlu diketahui Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Oman, yang telah memediasi perundingan nuklir Iran-AS, mengkritik serangan AS dan menyerukan de-eskalasi. Sedangkan Prancis, Jerman dan Inggris meminta Teheran “untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut yang dapat mengganggu stabilitas kawasan.”

    Siaga PD 3?

    Ketegangan di Timur Tengah bisa membuat perang dunia 3 muncul. Jika Iran menyerang pangkalan AS di negara lain, maka Amerika juga akan membalasnya.

    Banyak negara akan menganggapnya sebagai serangan terhadap diri mereka sendiri, yang dapat menyebabkan perang yang semakin meluas. Hal ini juga ditegaskan Pakar Urusan Luar Negeri Sushant Sareen, sebagaimana ANI melaporkan.

    Pada Minggu malam waktu AS, Departemen Luar Negeri Trump mengeluarkan “peringatan di seluruh dunia” bagi warga Amerika. AS mengatakan konflik di Timur Tengah dapat meningkatkan risiko keamanan bagi mereka yang bepergian atau tinggal di luar negeri.

    “Ada potensi demonstrasi terhadap warga negara AS dan kepentingan di luar negeri,” kata peringatan keamanan tersebut.

    “Departemen Luar Negeri menyarankan warga negara AS di seluruh dunia untuk lebih berhati-hati.”

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ChatGPT Bikin Otak Makin Bodoh, Riset Peneliti MIT Temukan Fakta Ngeri

    ChatGPT Bikin Otak Makin Bodoh, Riset Peneliti MIT Temukan Fakta Ngeri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak hal positif yang disebutkan mengenai penggunaan AI termasuk chatbot. Namun dalam sebuah penelitian dari Media Lab di MIT mengungkapkan fakta buruk soal chatbot.

    Studi itu menyebutkan penggunaan chatbot dapat berisiko pada kemampuan berpikir kritis. Para peneliti melakukan studi pada 54 subjek berusia 18-39 tahun dan membaginya dalam tiga kelompok, menggunakan ChatGPT, Google Search dan tidak menggunakan sama sekali.

    Para subjek diminta menuliskan beebrapa esai SAT saat melakukan penelitian. Tim peneliti menggunakan EEF untuk merekam aktivitas otak.

    Mengutip Time, Jumat (20/6/2025), para peneliti menemukan pengguna ChatGPT memiliki kinerja buruk pada tingkat saraf, bahasa dan perilaku. Bahkan temuan dalam beberapa bulan mengungkapkan mereka lebih malas dengan setiap esai berikutnya dan menggunakan teknik copy-paste pada akhir studi.

    Para peneliti menemukan esai pada subjek yang menggunakan ChatGPT mirip dan tidak memiliki pemikiran yang orisinal. Selain itu, mereka disebut mengandalkan ekspresi dan ide yang sama.

    Penilaian dari dua guru bahasa Inggris juga mengatakan hal serupa, sebagian besar esai “tidak berjiwa.” Temuan EEG menghasilkan subjek memiliki kontrol eksklusif dan rendahnya keterlibatan perhatian.

    Penulis utama makalah, Natalita Kosmyna khawatir soal temuannya. Karena masyarakat dinilai makin bergantung dengan model bahasa besar (LLM) sebagai cara untuk membuat mereka nyaman, tetapi di sisi lain mengorbankan perkembangan otak dalam jangka panjang.

    “Otak yang sedang berkembang berada pada risiko tertinggi,” jelasnya.

    Meski sama-sama platform dari internet, tetapi hasil berbeda ditemukan pada kelompok yang menggunakan Google Search, yakni memiliki fungsi otak yang aktif.

    Sementara mereka yang tidak menggunakan sama sekali platform atau hanya dengan otaknya memiliki kemampuan otak yang sangat baik. Mereka dinilai memiliki konektivitas saraf tertinggi, khusus pita alfa, theta, dan delta dengan ide kreativitas, beban memori dan pemrosesan sematik.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bom Bunuh Diri Guncang Gereja di Negara Arab, 22 Orang Tewas

    Bom Bunuh Diri Guncang Gereja di Negara Arab, 22 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 22 orang tewas dan 63 lainnya luka-luka setelah seorang pengebom bunuh diri menyerang sebuah gereja Ortodoks Yunani di pinggiran Kota Damaskus, Suriah, pada Minggu (22/6/2025).

    Menurut laporan media pemerintah SANA, pelaku memasuki Gereja Mar Elias di kawasan Dweil’a saat jemaat sedang mengikuti Liturgi Ilahi, ibadah dalam tradisi Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Timur. Pelaku melepaskan tembakan ke arah jemaat sebelum meledakkan diri dengan rompi peledak.

    “Seorang pria bersenjata masuk ke dalam gereja dan menembaki orang-orang sebelum meledakkan dirinya. Ini adalah serangan pengecut terhadap tempat ibadah,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah Noureddine Al-Baba dalam konferensi pers, seperti dikutip Associated Press (AP News), Senin (23/6/2025).

    Al-Baba kemudian menambahkan bahwa indikasi awal mengarah kepada kelompok ekstremis ISIS sebagai dalang serangan.

    Jumlah korban tewas dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Suriah. Namun, Syrian Observatory for Human Rights, lembaga pemantau konflik yang berbasis di Inggris, melaporkan sedikitnya 19 korban jiwa dan puluhan terluka, meski tidak memberikan angka pasti. Beberapa media lokal menyebutkan bahwa anak-anak termasuk di antara korban.

    Serangan ini disebut sebagai yang pertama terhadap gereja Kristen dalam beberapa tahun terakhir di Suriah, yang kini berada di bawah kekuasaan pemerintahan Islamis de facto.

    “Keamanan tempat ibadah adalah garis merah,” tegas Al-Baba, sambil menuding sisa-sisa kelompok ISIS dan faksi loyalis rezim Assad yang digulingkan sebagai pihak yang ingin menciptakan kekacauan.

    Saksi mata menggambarkan situasi mencekam. “Pria bersenjata itu mengenakan penutup wajah dan menembaki jemaat. Ketika beberapa orang mencoba menghalaunya, dia meledakkan diri di pintu masuk gereja,” kata Pastor Fadi Ghattas, yang mengaku menyaksikan sedikitnya 20 jenazah. “Saat itu ada sekitar 350 jemaat yang sedang berdoa.”

    Sementara itu, Pendeta Meletius Shahati mengatakan ada pelaku kedua yang menembaki pintu gereja, memperparah kepanikan yang terjadi.

    Seorang jemaat, Issam Nasr, menggambarkan horor yang terjadi: “Saya melihat orang-orang terbakar berkeping-keping. Kami hanya membawa doa-doa kami, bukan senjata.”

    Usai ledakan, pasukan keamanan dan tim medis langsung dikerahkan ke lokasi. Foto-foto yang dirilis SANA menunjukkan kondisi gereja yang porak-poranda, dengan bangku-bangku berlumuran darah dan puing berserakan.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Situs Nuklir Diserang AS, Menlu Iran: Tak Ada Lagi Diplomasi!

    Situs Nuklir Diserang AS, Menlu Iran: Tak Ada Lagi Diplomasi!

    GELORA.CO – Menteri Luar Negeri Iran mengatakan Israel dan AS telah “meledakkan” diplomasi dengan serangan udara mereka dalam beberapa pekan terakhir. Ia menegaskan, Iran tak bisa lagi dirayu kembali ke perundingan karena bukan mereka yang meninggalkan meja perundingan itu.

    Hal ini disampaikan Abbas Araghchi menanggapi seruan dari Inggris dan Uni Eropa agar Iran kembali ke meja perundingan. Dalam postingannya di X, dia berkata: “Pekan lalu, kami melakukan negosiasi dengan AS ketika Israel memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut.”

    “Pekan ini, kami mengadakan pembicaraan dengan E3/EU ketika AS memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut. Kesimpulan apa yang akan Anda ambil?” Ia tak habis pikir, bagi Inggris dan Perwakilan Tinggi UE, Iranlah yang harus ‘kembali’ ke meja perundingan. “Tapi bagaimana Iran bisa kembali ke diplomasi yang tidak pernah ia tinggalkan, apalagi diledakkannya?”

    Ketika ditanya apakah masih ada ruang untuk diplomasi setelah serangan AS, Araghchi menekankan “tidak sekarang”. “Pintu diplomasi harus selalu terbuka, namun hal tersebut tidak terjadi saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran. 

    “Negara saya sedang diserang, di bawah agresi, dan kami harus merespons berdasarkan hak sah kami untuk membela diri.” Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, katanya, “merupakan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat dimaafkan”.

    Menteri luar negeri Iran mengatakan pemerintahan AS yang “menghasut perang dan melanggar hukum” akan “bertanggung jawab sepenuhnya atas konsekuensi berbahaya dan dampak penerapan tindakan agresinya”.

    “Serangan militer AS terhadap integritas teritorial dan kedaulatan nasional negara anggota PBB yang dilakukan dengan berkolusi dengan rezim genosida [Israel], sekali lagi mengungkapkan sejauh mana permusuhan Amerika Serikat terhadap rakyat Iran yang mencari perdamaian,” tambahnya.

    Hassan Ahmadian, asisten profesor di Universitas Teheran, mengatakan sistem berbasis aturan internasional “berantakan” ketika Amerika ikut serta dalam serangan Israel terhadap Iran. “Sebelumnya, Israel menyerang fasilitas nuklir Iran dan jelas melanggar piagam IAEA. Kini Amerika Serikat melakukan hal yang sama. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa mereka pada dasarnya melanggar Piagam PBB,” kata Ahmadian kepada Aljazirah. 

    “Jadi semuanya berantakan jika menyangkut tanggung jawab hukum komunitas internasional.” Ketika ditanya bagaimana tanggapan Iran, Ahmadian mengatakan ia memperkirakan Iran akan melancarkan serangan terhadap pangkalan dan aset AS di wilayah tersebut, namun pihaknya akan mencoba untuk “mengkoreografikan” tindakan militer dengan cara yang tidak akan menimbulkan korban atau eskalasi. 

    “Ada 50 pangkalan di sekitar Iran yang digunakan AS…. Kita tahu bahwa masing-masing pangkalan tersebut memiliki batasan dalam kapasitas operasionalnya, dan mereka harus meminta izin untuk melancarkan serangan terhadap pihak ketiga dari wilayah mereka,” kata Ahmadian. “Hubungan baik dengan Qatar, dengan banyak negara anggota GCC, tentu saja diperhitungkan. Namun pada saat yang sama, Iran telah menegaskan kepada negara-negara ini bahwa jika kami diserang, kami akan membalas sumber serangan tersebut.”

    Mehran Kamrava, seorang profesor pemerintahan di Universitas Georgetown di Qatar, mengatakan tidak jelas bagaimana reaksi Iran setelah serangan AS semalam. “Wilayah ini penuh dengan pangkalan Amerika; terdapat lebih dari 40.000 tentara Amerika. Saya pernah mendengar seorang komandan Iran berkata, ‘itu berarti ada 40.000 target yang dapat kita serang’,” kata Kamrava kepada Aljazirah. 

    Jadi apakah Iran akan menyerang pangkalan AS di Timur Tengah? Dan jika demikian, apakah mereka akan melakukannya dengan cara yang “terukur”, seperti serangan balasan sebagai tanggapan atas pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada tahun 2020, tanyanya. “Saya pikir semuanya masih harus dilihat, namun demikian, Iran harus membalas. Secara politis, mereka tidak bisa hanya duduk diam dan menerima apa yang Trump inginkan,” kata Kamrava.