Negara: Inggris

  • Trump Ancam Tarif Lebih Tinggi 1 Agustus, Indonesia Kena 32%

    Trump Ancam Tarif Lebih Tinggi 1 Agustus, Indonesia Kena 32%

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) memperingatkan mitra dagangnya untuk merundingkan kesepakatan baru. Jika tidak, mulai 1 Agustus 2025, AS siap menerapkan kenaikan pajak impor sesuai tarif resiprokal atau timbal balik yang diusulkan Presiden Donald Trump.

    Hal itu disampaikan dalam surat yang dikirim Trump kepada negara mitra dagang AS pada Senin (07/07). Dalam surat itu, Donald Trump memberi peringatan bahwa mereka akan menghadapi bea masuk yang lebih tinggi dalam waktu dekat jika kesepakatan tidak tercapai.

    “Presiden Trump akan mengirimkan surat kepada beberapa mitra dagang kami yang menyatakan bahwa jika mereka tidak mempercepat prosesnya, maka per 1 Agustus, mereka akan kembali ke tingkat tarif 2 April. Saya yakin kita akan melihat banyak kesepakatan dengan cepat,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam sebuah tayangan CNN “State of the Union” yang tayang pada Minggu (06/07).

    Pemberlakuan ini membuat bursa saham Wall Street anjlok. Namun, sejauh ini pasar Asia menyikapi hal tersebut dengan tenang.

    Sejumlah negara terus berjibaku menyelesaikan kesepakatan dengan AS sejak Trump meluncurkan perang dagang global pada April. Tarif ini turut mengacaukan pasar finansial.

    Namun, mitra dagang AS mendapat penundaan setelah Trump memperpanjang tenggat negosiasi hingga 1 Agustus lewat perintah eksekutif.

    Surat Trump ke Prabowo: Indonesia kena tarif 32%

    Dilansir dari berbagai sumber, pemerintah Indonesia mendapat surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli 2025. Isinya, Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32% untuk semua produk yang akan dikirimkan ke Amerika Serikat.

    Tim DW sudah berupaya meminta keterangan dari pihak pemerintah Indonesia melalui Presidential Communication Office (PCO). Namun, hingga artikel ini terbit, belum ada respons dari pemerintah.

    Berapa tarif untuk Jepang dan Korsel?

    Donald Trump mengatakan bahwa AS akan memberlakukan tarif 25% pada impor dari Jepang dan Korea Selatan, yang juga berlaku mulai 1 Agustus 2025. Dua mitra dagang Paman Sam itu merupakan kelompok pertama yang menerima surat tersebut.

    Pada April 2024, Trump mengumumkan jeda 90 hari yang berakhir pada 9 Juli lalu, untuk tarif 10-50% ke puluhan negara, termasuk sebagian besar mitra dagang utama AS.

    Scott Bessent menegaskan bahwa target bulan Agustus “bukan tenggat baru” untuk negosiasi.

    “Kami menyatakan ini waktu pelaksanaannya. Jika ingin mempercepat, silakan. Jika ingin kembali ke tarif lama, itu pilihan Anda,” tegasnya.

    Tarif lebih tinggi yang berlaku mulai 1 Agustus 2025 tersebut tidak akan digabungkan dengan tarif sektoral yang telah diumumkan sebelumnya, seperti tarif untuk kendaraan, baja, dan aluminium. Contohnya, tarif kendaraan Jepang, jumlahnya akan tetap sebesar 25%.

    Pada Selasa (08/07) Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai untuk menghindari tarif yang lebih tinggi hingga 35%, nilai yang disarankan Trump baru-baru ini.

    “Kami telah menerima proposal dari Amerika Serikat untuk segera melanjutkan negosiasi menuju tenggat waktu 1 Agustus yang baru saja ditetapkan, dan tergantung respons pemerintah Jepang, isi surat tersebut dapat direvisi,” jelas Ishiba dalam sebuah pertemuan dengan para menteri kabinet untuk mendiskusikan strategi Jepang terkait tarif.

    Sementara, Korea Selatan mengatakan pihaknya berencana untuk mengintensifkan perundingan perdagangan dengan AS dan menganggap rencana terbaru Trump secara efektif memperpanjang masa tenggang untuk menerapkan tarif balasan.

    “Kami akan meningkatkan negosiasi selama periode yang tersisa untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan untuk segera menyelesaikan ketidakpastian dari tarif,” ujar Kementerian Perindustrian Korsel.

    AS-EU masih terus berunding

    Uni Eropa (UE) termasuk pihak yang berisiko. Tanpa kesepakatan, tarif barang impor UE dapat melonjak hingga 50%. Hal ini kemungkinan akan berdampak dalam segala hal, mulai dari keju Prancis hingga barang elektronik Jerman.

    Negosiator UE dan AS telah berunding untuk mencapai kesepakatan baru.

    Sementara, Scott Bessent mengatakan bahwa strategi Trump adalah menerapkan “tekanan maksimum,” sambil menyebut UE sebagai salah satu contohnya. Dia mencatat bahwa UE “membuat kemajuan yang sangat baik”, setelah sebelumnya dimulai dengan lambat.

    “Pemerintah AShampir mencapai beberapa kesepakatan,” papar Scott. “Saya perkirakan akan ada sejumlah pengumuman besar dalam beberapa hari ke depan.”

    Sementara ini, kesepakatan telah dicapai dengan Inggris dan Vietnam.

    Pihak UE mengatakan bahwa mereka berharap untuk mencapai kesepakatan. Namun, UE juga siap untuk membalas dengan tarif pada ekspor AS.

    Jika dihitung, pada tahun 2024 jumlah nilai perdagangan barang dan jasa antara UE dan AS mencapai €1,7 triliun (sekitar Rp29.750 triliun). Jika dirata-ratakan, per harinya mencapai atau rata-rata €4,6 miliar (sekitar Rp80,5 triliun) per hari, menurut badan statistik Uni Eropa, Eurostat.

    Namun, sejumlah sumber-sumber dari UE menyebut Blok Biru ini tidak akan menerima surat yang menetapkan tarif yang lebih tinggi. Hal tersebut disampaikan pada Senin (07/07) kepada kantor berita Reuters.

    Uni Eropa sendiri terpecah dalam memilih langkah untuk mendorong kesepakatan perdagangan yang cepat dan ringan atau memanfaatkan pengaruh ekonominya untuk menegosiasikan hasil yang lebih baik.

    Uni Eropa tampak sudah putus asa untuk mendapatkan kesepakatan perdagangan yang komprehensif sebelum tenggat waktu Juli 2025.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris dan dilengkapi konteks Indonesia.

    Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

    Editor: Tezar Aditya dan Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Norris Pepet Piastri, Hamilton Keenam

    Norris Pepet Piastri, Hamilton Keenam

    Jakarta

    Klasemen F1 2025 makin ketat setelah Lando Norris berhasil mengalahkan rekan setimnya, Oliver Piastri di Silverstone, Inggris, akhir pekan kemarin. Kini, dua pebalap McLaren tersebut hanya berjarak delapan poin.

    Sebagai catatan, Norris tampil baik saat membalap di kandangnya sendiri. Meski sempat kesulitan imbas hujan deras yang turun di lintasan, namun dia mampu menjaga performanya hingga akhir balapan.

    Meski berstatus sebagai rekan setim, namun Norris dan Piastri sempat terlibat pertarungan sengit hingga pertengahan lomba. Persaingan keduanya mulai reda ketika Piastri dikabarkan kena hukuman penalti 10 detik.

    Klasemen F1 2025. Foto: Formula 1 via Getty Images/Mario Renzi – Formula 1

    Ini bukan kali pertama Norris dan Piastri finis terdepan di perlombaan. Bahkan, bisa dibilang, keduanya tampil paling dominan dibandingkan nama-nama tenar lain, seperti Lewis Hamilton, Charles Leclerc atau Max Verstappen.

    Saat ini, F1 2025 sudah masuk seri ke-13. Piastri telah meraih lima kemenangan, sedangkan Norris empat kali. Itulah mengapa, mereka berdua yang kini memuncaki klasemen sementara.

    Kemudian, secara berturut-turut, di belakang mereka ada Verstappen di peringkat ketiga, Russel di posisi keempat dan Leclerc di tempat kelima.

    Berikut Klasemen F1 2025 Usai GP Inggris

    1. Oscar Piastri – McLaren F1 Team: 234

    2. Lando Norris – McLaren F1 Team: 226

    3. Max Verstappen – Oracle Red Bull Racing: 163

    4. George Russell – Mercedes AMG Petronas: 147

    5. Charles Leclerc – Scuderia Ferrari HP: 119

    6. Lewis Hamilton – Scuderia Ferrari HP: 103

    7. Kimi Antonelli – Mercedes AMG Petronas: 63

    8. Alex Albon – Atlassian Williams Racing: 44

    9. Nico Hulkenberg – Stake F1 Team Kick Sauber: 37

    10. Lance Stroll – Aston Martin Aramco: 24

    11. Esteban Ocon – MoneyGram Haas F1 Team: 23

    12. Isack Hadjar – Visa Cash App Racing Bulls: 21

    13. Fernando Alonso – Aston Martin Aramco: 18

    14. Pierre Gasly – BWT Alpine F1 Team: 17

    15. Carlos Sainz jr – Atlassian Williams Racing: 13

    16. Liam Lawson – Visa Cash App Racing Bulls: 12

    17. Yuki Tsunoda – Oracle Red Bull Racing: 10

    18. Ollie Bearman – MoneyGram Haas F1 Team: 6

    19. Gabriel Bortoleto – Stake F1 Team Kick Sauber: 4

    20. Franco Colapinto – BWT Alpine F1 Team: 0

    21. Jack Doohan – BWT Alpine F1 Team: 0.

    (sfn/din)

  • Ajak Mahasiswa Berinovasi, Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025

    Ajak Mahasiswa Berinovasi, Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina Goes to Campus (PGTC) akan kembali hadir. Dalam ajang ini, PT Pertamina (Persero) akan melibatkan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tiga kompetisi utama digelar, untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam inovasi energi keberlanjutan.

    VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, PGTC 2025 menjadi wadah pemberdayaan generasi muda dalam menjawab tantangan energi berkelanjutan dan kepemimpinan masa depan. Acara ini selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama pada aspek peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan riset dan inovasi, serta hilirisasi industri energi nasional.

    Program ini juga bagian dari implementasi Program Strategis Nasional (PSN) dan Dual Growth Strategy Pertamina, yang menyeimbangkan pertumbuhan bisnis energi dan penciptaan nilai sosial melalui pengembangan talenta muda.

    “PGTC 2025 menjadi komitmen nyata Pertamina dalam membangun ekosistem inovasi dan kepemimpinan muda di Indonesia. Melalui tiga kompetisi utama, Pertamina ingin menciptakan ruang partisipatif bagi mahasiswa untuk menyuarakan gagasan, mengembangkan riset, hingga menciptakan solusi nyata dalam bidang energi berkelanjutan. Tidak hanya untuk berkompetisi, PGTC juga membina mahasiswa untuk bersaing di tingkat global,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

    Untuk diketahui, rangkaian kegiatan diawali dengan Kick Off PGTC 2025, yang akan dilakukan pada Kamis, 10 Juli 2025, secara hybrid dari Jakarta. Kegiatan PGTC 2025 akan digelar sepanjang Juli hingga November 2025.

    Berbeda dengan tahun sebelumnya, PGTC 2025 menghadirkan tiga kompetisi utama yakni Energy Debate Championship (Debat Energi Nasional), Energynovation Ideas Competition (Lomba Karya Tulis Ilmiah / LKTI), Pertamuda Seed & Scale (Kompetisi Ide Bisnis Mahasiswa).

    Acara Kick-off menandai dibukanya pendaftaran kompetisi Energy Debate Championship dan Energynovation Ideas Competition. Sementara itu, Open Call Pertamuda Seed & Scale 2025 akan dibuka mulai 16 Juli 2025, dan rangkaian kompetisinya akan berlangsung hingga November 2025. Adapun ketiga kompetisi ini terbuka bagi seluruh mahasiswa D3 hingga S1 di Indonesia.

    Sebagai catatan, Energy Debate Championship akan digelar dengan format British Parliamentary dalam Bahasa Inggris, untuk mengasah daya pikir kritis mahasiswa dalam menjawab isu-isu ketahanan dan transisi energi. Sedangkan, Energynovation Ideas Competition mendorong kontribusi ilmiah dan inovatif mahasiswa terhadap tantangan keberlanjutan.

    Sementara itu, Pertamuda Seed & Scale 2025 merupakan kompetisi ide bisnis energi dan startup mahasiswa terbesar di Indonesia. Dengan demikian, pemenang dari masing-masing kompetisi akan mendapatkan apresiasi berupa sertifikat nasional, hadiah uang tunai, dan program benchmark bisnis internasional ke luar negeri, sebagai hadiah utama.

    PGTC merupakan kegiatan tahunan Pertamina yang telah menjangkau puluhan ribu mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia dan luar negeri. Pada 2024, PGTC berlangsung di 16 kampus di Indonesia dan satu kegiatan bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di KBRI Singapura, dengan total peserta mencapai lebih dari 21.000 mahasiswa.

    Untuk mengetahui informasi secara lengkap mengenai jadwal, mekanisme, dan persyaratan masing-masing kompetisi dapat diakses melalui www.pgtc.id dan www.pertamuda.id

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengenal Lepas, Merek Mobil China Baru yang Sebentar Lagi Masuk RI

    Mengenal Lepas, Merek Mobil China Baru yang Sebentar Lagi Masuk RI

    Jakarta

    Pasar otomotif Indonesia bakal kedatangan merek mobil baru asal China, yakni Lepas. Produsen tersebut merupakan anak perusahaan Chery Holding Group yang lebih fokus ke mobil-mobil premium.

    Deputy Chief Executive Officer (CEO) Lepas Global, Wui Zhong mengatakan, Lepas akan meluncur di Indonesia tahun ini atau saat pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Sebelumnya, merek tersebut lebih dulu debut di Wuhu, China, saat International Business Summit.

    “Kami akan masuk Indonesia tahun ini dan membawa produk-produk andalan, termasuk Lepas L8,” ujar Wui Zhong saat sesi tanya-jawab eksklusif melalui sambungan video, dikutip Selasa (8/7).

    Lepas L8 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Meski berasal dari induk perusahaan yang sama, namun Lepas berbeda dengan Chery. Menurut Zhong, brand positioning atau posisi merek Lepas berada di atas Chery. Sehingga, karakter konsumennya juga berbeda.

    “Perbedaan utama dari Chery and Lepas adalah dari segi produk, karena mobil yang kami jual sangat berbeda. Kemudian segmentasi konsumen kami juga sangat berbeda,” tuturnya.

    “Lalu brand position (posisi merek) Lepas lebih tinggi (dibandingkan Chery). Kemudian konsumen kami juga lebih difokuskan ke mereka yang lebih peduli pada kualitas hidup. Maka yang jadi pembeda adalah target audiens,” tambahnya.

    Lepas akan menggunakan dealer yang berbeda atau terpisah dari Chery dan sub brand lain. Rencananya, pendatang baru tersebut akan membangun puluhan dealer sepanjang tahun ini.

    Arti Nama Lepas

    Zhong menjelaskan, Lepas merupakan akronim dari dua kata dalam bahasa Inggris, yakni Lead dan Passion. Sehingga, meski serupa, namun nama tersebut tak ada kaitannya dengan bahasa Indonesia.

    “Lepas merupakan nama hasil gabungan Leap dan Passion. Nama ini juga terinspirasi dari kata Leopard (macan tutul),” kata dia.

    Secara harfiah, Leap berarti lompatan. Menurut presentasinya, aaa menjelaskan, kata tersebut mewakili semangat globalisasi yang melampaui batas wilayah dan budaya. Maksudnya, mereka ingin melompati batas-batas yang ada, termasuk teknologi dan desain kendaraan.

    Sementara Passion merupakan gairah. Maka, jika dihubungkan, Lepas punya arti kemauan atau tekad melampaui batas. Namun, mengingat merek itu terinspirasi dari macan tutul, mereka juga mengaitkan kata Lepas dengan ‘Leopard Aesthetics’.

    Menariknya, pelafalan merek ‘Lepas’ tak sama seperti langgam ‘lepas’ di bahasa Indonesia. Sebab, penyebutan huruf e-nya seperti kita mengucapkan ‘leopard’ atau ‘lesehan’.

    Berkaca dari kenyataan tersebut, Lepas tetap akan menggunakan nama itu di Indonesia. Meski terdengar unik, mereka tak mau menggantinya. Lagipula, masyarakat lokal lama-lama juga akan terbiasa dengan nama tersebut.

    (sfn/sfn)

  • Emma Raducanu Dkk Kecam Penerapan Wasit AI di Ajang Tenis Wimbledon

    Emma Raducanu Dkk Kecam Penerapan Wasit AI di Ajang Tenis Wimbledon

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pemain tenis mengkritik hakim garis kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan pada kejuaraan tenis Wimbledon baru-baru ini.

    Kritik terhadap teknologi Electronic Line Calling system (ELC) dipicu karena kesalahan keputusan yang dibuatnya, yang menyebabkan sejumlah pemain kehilangan poin.

    Salah satu petenis yang mengkritik sistem ini adalah Emma Raducanu. Menurutnya, ELC salah membaca situasi ketika lawannya memukul bola yang seharusnya out, malah dinyatakan in. Padahal dalam tayangan ulang televisi, bola memang terlihat keluar.

    “Turnamen ini agak mengecewakan, karena keputusan bisa sangat salah, walaupun sebagian besar tidak. Hanya saja, saya juga mengalami beberapa keputusan yang sangat salah dalam pertandingan saya yang lain” Kata Raducanu mengkritisi keputusan sistem ELC yang merugikannya, dikutip dari The Guardian.

    Di pertandingan yang lain, petenis Ben Shelton harus mempercepat pertandingannya setelah diberi tahu bahwa sistem AI tersebut akan berhenti bekerja karena sinar matahari yang redup.

    Puncaknya adalah pada Minggu (06/07/25) di pertandingan antara petenis Inggris, Sonay Kartal melawan petenis Rusia Anastasia Pavlyuchenkova. 

    Ketika Anastasia tengah mempertahankan game pointnya, pukulan backhand dari Kartal jelas melambung tetapi tidak dinyatakan out. Terungkap bahwa beberapa kamera ELC di sisi lapangan Anastasia tidak berfungsi selama beberapa saat.

    Wasit sampai harus turun tangan menghentikan reli, kemudian memberi tahu para pemain untuk mengulang poin tersebut karena ELC gagal melacak poin tersebut.

    Wimbledon meminta maaf, dengan mengatakan bahwa itu adalah kesalahan manusia, dan bahwa ELC tidak sengaja dimatikan selama pertandingan.

    Ketua All England Club, organisasi penyelenggara kejuaraan Wimbledon, Debbie Jevans menanggapi sejumlah kritik terhadap teknologi tersebut

    “Ketika kami memiliki hakim garis, kami terus-menerus ditanya mengapa kami tidak menggunakan panggilan garis elektronik karena panggilan garis elektronik lebih akurat daripada panggilan garis elektronik lainnya.” Kata Debbie, dilansir Techcrunch.

    Sebetulnya teknologi ELC sudah lama digunakan dalam turnamen tenis profesional, itu berawal dari Next Gen ATP pada 2018 dan hingga saat ini terus digunakan termasuk pada seri lapangan tanah liat. HAnya French Open yang menjadi satu-satunya turnamen yang masih melibatkan hakim garis manusia.

    Reaksi sebagian besar petenis pun sebetulnya positif, sebab menurut mereka, apabila ELC diterapkan di seri lapangan keras, akurasinya lebih tinggi. Lain hal ketika diterapkan di lapangan tanah liat, ketika sejumlah petenis frustrasi dengan perbedaan antara tanda bola dengan penilaian ELC.

    Hal tersebut mengungkapkan adanya gesekan dalam mengganti manusia sepenuhnya dengan AI, yang menjadi dasar mengapa keseimbangan manusia dan AI sangat diperlukan, mengingat di masa kini, banyak organisasi berbondong-bongong mengadopsi teknologi kecerdasan buatan. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Makin Kencang Jajah Negara Ini

    Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Makin Kencang Jajah Negara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa e-commerce asal China yang berpusat di Singapura, Shein, sempat beroperasi di Indonesia pada 2018-2021. Ada upaya untuk kembali menggarap pasar Tanah Air, tetapi langsung ditolak oleh pemerintah. 

    Ditakutkan, Shein akan ‘membunuh’ UMKM lokal karena menawarkan barang dengan harga sangat murah. Pasalnya, Shein menjual langsung barang dari pabrik ke konsumen akhir, tanpa perantara. 

    Model bisnis ini juga dilakoni oleh Temu yang berasal dari China. Keduanya dilarang beroperasi di Indonesia.

    Kendati demikian, Temu dan Shein terus mengekspansi pasar ke negara-negara lain, meski belakangan terhambat oleh kebijakan dari Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif tinggi untuk barang-barang impor asal China.

    Selain itu, Trump juga menghapus kebijakan ‘de-minimis’ yang membebaskan bea masuk bagi barang-barang murah dengan harga di bawah US$800. Selama ini, Shein dan Temu diuntungkan aturan de-minimis, lantas terpukul dengan penghapusannya.

    Shein Jajah India

    Meski begitu, e-commerce China tetap tak patah semangat. Terbaru, Shein melebarkan sayap ke India, setelah sempat dilarang seperti di Indonesia. 

    Shein dilarang di India pada 2020. Setelah 5 tahun, Shein akhirnya kembali ‘menjajah’ negara tersebut sejak awal tahun ini dengan strategi baru.

    Masuknya Shein ke India disambut dengan segmen mode cepat (fast fashion) yang mengalami peningkatan signifikan. Firma konsultan Redseer mencatat lonjakannya mencapai 30-40% sepanjang tahun hingga Maret lalu, dikutip dari India Dispatch, Senin (7/7/2025).

    Lonjakan tersebut terjadi saat pasar apparel hanya bertumbuh 6% atau bernilai US$82 miliar (Rp 1.300 triliun).

    Pertumbuhan tersebut sejalan dengan tren yang bergeser di industri e-commerce India. Kategori fesyen melonjak dari 27% dibandingkan 16% pada 2020 lalu.

    Pembeli disebut tidak lagi membeli barang elektronik mahal dan beralih membeli produk senilai US$5-8 (Rp 81.300-Rp 130 ribu).

    Kolaborasi antara Shein dan konglomerasi India, Reliance, juga jadi nilai plus sendiri. Shein akan memperluas jaringan pemasoknya di India menjadi 1.000 pabrik.

    Hal itu akan memangkas siklus inventaris dari 60 hari menjadi 40 hari. Selain itu juga menghemat modal kerja hingga US$187 juta (Rp 3.040 triliun).

    Selain itu, Shein tak akan membangun toko dari nol. Shein akan memanfaatkan 400 gerai Reliance Trends sebagai fasilitas produksi. 

    Reliance juga akan mengekspor produk Shein buatan India ke luar negeri, yakni Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Dengan begitu, dapat menghindari tarif ekspor yang dialamatkan pada China.

    Masyarakat India juga menyambut baik kehadiran Shein. Laporan Sensor Tower menyebutkan ada 650 ribu pengguna aktif bulanan yang membuka aplikasi Shein 18 kali per bulannya dan lebih dari tiga menit per sesi, atau lebih banyak dibandingkan platform serupa di India.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Pencipta ‘Bau Kentut’ Elpiji Tak Dibayar, Cuma Dapat ‘Selamat’

    Kisah Pencipta ‘Bau Kentut’ Elpiji Tak Dibayar, Cuma Dapat ‘Selamat’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, umat manusia bisa meminimalisir kecelakaan akibat kebocoran gas. Ini terjadi karena gas, termasuk elpiji, memiliki bau khas seperti bau kentut, belerang atau telur busuk.

    Jika bau ini tercium oleh hidung manusia, langkah antisipatif bisa segera diambil sebelum terjadi bencana. Sebelumnya, gas sebagai salah satu wujud dasar zat bersifat tidak berwarna dan tidak berbau. Sifat ini membuat gas sangat membahayakan jika terjadi kebocoran. Sewaktu-waktu bisa meledak jika mengenai percikan api.

    Untungnya, situasi ini berubah berkat tangan dingin seorang ilmuwan asal Inggris bernama Pete Hansen. Pada 1970-an, Hansen menemukan cara agar gas alam memiliki bau menyengat yang khas. Inovasi ini menjadi tonggak penting dalam sistem keamanan gas modern yang masih digunakan hingga hari ini.

    Penemuan Hansen bisa terjadi tak terlepas dari kebijakan konversi energi pemerintah Inggris. Sekitar 55 tahun lalu, Inggris menjalankan proyek konversi energi dari gas kota yang berasal dari batubara ke gas alam demi mewujudkan energi bersih.

    Namun, gas alam punya kelemahan besar, yakni tidak berbau. Artinya, kebocoran gas bisa terjadi tanpa disadari manusia. Untuk mengatasi risiko itu, Hansen diminta bekerja sama oleh salah satu perusahaan gas alam. 

    Tugasnya mencari zat kimia khusus yang bisa memberikan bau pada gas.

    “Saya harus mencari bau yang paling tidak enak yang dapat saya bayangkan,” kata Hansen, kepada BBC International, dikutip Senin (7/7/2025).

    Bersama tim, Hansen meneliti sejumlah zat yang punya bau menyengat dan bisa digunakan dalam skala besar. Mereka harus berpacu dengan waktu. Sebab, gas dari kilang harus segera didistribusikan ke rumah-rumah lewat jaringan pipa. Tanpa bau tambahan, ribuan liter gas bisa bocor dan menyebabkan ledakan kapan saja. 

    Mengutip Stroud Times, Hansen kemudian berhasil menemukan bau tersebut dan menambahkannya ke kilang minyak sebelum didistribusikan. Kelak, bau tersebut berasal dari senyawa kimia bernama ethyl mercaptan (CH3CH2SH).

    Dari senyawa ini, manusia bisa mengetahui keberadaan gas dari kemunculan bau busuk, seperti kentut, belerang atau telur busuk. Dengan demikian, jutaan rumah di Inggris bisa lebih waspada terhadap kebocoran gas.

    Dari Inggris, temuan Hansen kemudian menjadi formula wajib bagi perusahaan ketika memproduksi gas alam di seluruh dunia. Di Indonesia, kita bisa merasakan senyawa tersebut dari gas LPG ketika mengeluarkan bau yang sangat menyengat hidung. 

    Namun, ciptaan Hansen tidak membuatnya kaya raya. Setelah perusahaan gas menerima sampel, mereka meminta Hansen memproduksi dan mengirim 40.000 liter material tersebut dalam 2 bulan.

    “Perusahaan saya baru berdiri, [besaran] itu butuh setahun untuk saya produksi,” katanya.

    Hansen sempat mencoba mengalihkan produksi “bau kentut” tersebut ke perusahaan milik temannya. Namun, perusahaan temannya bangkrut sebelum bisa menyelesaikan semua pesanan. Akhirnya, formula hasil karyanya dijual ke perusahaan gas.

    “Usia saya saat itu baru 30-an, saya tidak terlalu lihai berbisnis. Seharusnya saya punya sesuatu hitam di atas putih, tetapi saat itu semua cuma berdasarkan saling percaya. Saya diberikan selamat [kudos] karena berhasil menciptakan bau yang pas, itu saja saat itu sudah cukup buat saya,” kata Hansen.

    (mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • COVID-19 Varian Stratus Naik di Asia, Pakar Soroti Gejala Khas Suara Parau

    COVID-19 Varian Stratus Naik di Asia, Pakar Soroti Gejala Khas Suara Parau

    Jakarta

    Muncul lagi varian COVID-19 baru yang dinamai ‘Stratus’. Varian ini dikategorikan menjadi strain rekombinan keturunan Omicron lantaran menginfeksi seseorang dengan dua strain COVID-19 sekaligus, alias menjadi varian hibrida baru.

    Namanya secara ilmiah dikenal sebagai XFG. Strain ini dianggap lebih menular daripada strain sebelumnya karena mutasi membuat varian tersebut mampu menghindari sistem kekebalan tubuh. Total kasusnya melonjak dari semula 10 persen menjadi hampir 40 persen dari keseluruhan kasus yang tercatat di Inggris. Peningkatan juga terjadi di India.

    “Strain COVID-19 Stratus menyebar dengan cepat,” kata Profesor Lawrence Young, seorang ahli virus di Universitas Warwick kepada MailOnline.

    “Mengingat kekebalan terhadap COVID-19 mulai menurun di masyarakat akibat menurunnya penerimaan vaksin booster dan penurunan infeksi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir, lebih banyak orang rentan terhadap infeksi XFG dan XFG.3.”

    “Hal ini dapat menyebabkan gelombang infeksi baru, tetapi sulit untuk memprediksi sejauh mana gelombang ini,” tambahnya.

    Gejala Khas Suara Parau

    Sebagian besar gejala Stratus mirip dengan jenis sebelumnya. Menurut layanan kesehatan Inggris, gejala-gejala varian COVID-19 Stratus meliputi sesak napas, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa, merasa lelah atau letih, suhu tinggi atau menggigil, hidung tersumbat atau berair, badan pegal-pegal, batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, gangguan nafsu makan, dan merasa mual.

    Namun, menurut Dr Kaywaan Khan, dokter umum Harley Street dan Pendiri Klinik Hannah London, salah satu gejala varian Stratus yang paling ketara adalah suara serak, yang meliputi suara parau atau hoarse voice.

    Dokter menambahkan gejalanya cenderung ringan hingga sedang secara umum dan jika seseorang dinyatakan positif, mereka harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri karena COVID-19 varian Stratus sangat menular.

    Gejala khas yang sama juga disoroti pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia. Meski begitu, kemunculan subvarian baru termasuk rekombinan menurutnya akan terus terjadi dan masyarakat tidak perlu panik.

    “Varian XFG kini telah masuk dalam kategori variant under monitoring (VuM) atau dalam pemantauan sejak akhir Mei 2025 karena penyebarannya yang cukup cepat. XFG merupakan varian rekombinan yang berasal dari subvarian JN.1. Kasusnya saat ini cukup tinggi di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk India,” jelasnya kepada detikcom saat dihubungi Senin (7/7/2025).

    “Namun, hingga kini tidak ada indikasi bahwa varian ini menyebabkan peningkatan keparahan atau angka kematian yang signifikan. Memang terjadi gejala khas suara serak atau pecah, tetapi tetap tergolong ringan. Masyarakat tidak perlu panik, karena protokol kesehatan dasar seperti pola hidup bersih dan sehat serta pemakaian masker masih efektif untuk mencegah penularan,” imbaunya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Habis Nimbus Terbit Stratus

    6 Konten

    Setelah Nimbus atau NB.1.8.1, variant baru COVID-19 muncul lagi dengan julukan Stratus yang mencakup varian XFG dan XFG.3. Disebut-sebut, salah satu gejala khasnya adalah suara serak dan parau.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Stratus VS Varian Nimbus

    Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Stratus VS Varian Nimbus

    Jakarta

    Sebuah varian COVID-19 baru yang dijuluki varian Stratus kini menyebar luas di Inggris Raya. Beberapa ahli memperingatkan bahwa strain ini menunjukkan resistensi terhadap imunitas yang sudah ada.

    COVID-19 Stratus memiliki dua varian utama, yaitu XFG dan XFG.3. Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UK Health Security Agency (UKHSA), varian XFG.3 saat ini menyumbang proporsi kasus yang lebih besar dibandingkan varian individu lainnya. Secara gabungan, XFG dan XFG.3 saat ini menyumbang sekitar 30 persen dari total kasus COVID-19 di Inggris.

    “Adalah normal bagi virus untuk bermutasi dan berubah seiring waktu,” kata Dr Alex Allen, Konsultan Epidemiologi UKHSA kepada The Independent dikutip Senin (7/7/2025).

    Ia menambahkan bahwa UKHSA terus memantau semua strain COVID-19 yang beredar di Inggris. Meskipun banyak ahli memperingatkan tentang sifat infeksiusnya yang tinggi, Dr Allen mencatat bahwa berdasarkan informasi yang tersedia sejauh ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian XFG dan XFG.3 menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya, atau bahwa vaksin yang saat ini digunakan akan kurang efektif melawannya.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), per 22 Juni, strain Stratus menyumbang 22,7 persen dari kasus COVID global. WHO telah menetapkan Stratus sebagai “varian yang dalam pengawasan” (variant under monitoring), namun menyatakan bahwa bukti yang ada saat ini menunjukkan risiko rendah terhadap kesehatan masyarakat global

    Beda Gejala COVID-19 Varian Stratus VS Varian Nimbus

    Penyebaran varian baru ini terjadi di tengah masih beredarnya varian COVID lainnya di Inggris. Bulan lalu, varian Nimbus diketahui menyebabkan gejala sakit tenggorokan parah seperti tersayat pisau.

    Sementara itu COVID-19 varian stratus menimbulkan gejala suara serak. Meski demikian belum ada bukti varian ini menyebabkan gejala yang lebih parah.

    “Salah satu gejala varian Stratus yang paling kentara adalah suara serak, yang meliputi suara serak atau parau”, kata Dr Kaywaan Khan, Dokter Harley Street dan pendiri Hannah London Clinic, kepada Cosmopolitan UK.

    Lebih lanjut, pasien juga melaporkan batuk kering, sakit tenggorokan, dan gejala COVID-19 umum lainnya seperti demam, nyeri otot, dan kelelahan.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

    Habis Nimbus Terbit Stratus

    6 Konten

    Setelah Nimbus atau NB.1.8.1, variant baru COVID-19 muncul lagi dengan julukan Stratus yang mencakup varian XFG dan XFG.3. Disebut-sebut, salah satu gejala khasnya adalah suara serak dan parau.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • 5 Momen Terbaik di Panggung Prambanan Jazz Festival 2025

    5 Momen Terbaik di Panggung Prambanan Jazz Festival 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Rangkaian Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 resmi berakhir dengan penuh kemeriahan. Festival ini meninggalkan sederet momen terbaik yang membekas di hati para penonton.

    PJF 2025 digelar selama tiga hari, tepatnya 4 hingga 6 Juli 2025 di kawasan Candi Prambanan. Situs bersejarah ini menjadi saksi pertemuan musik, budaya, dan euforia ribuan penikmat musik dari berbagai penjuru dunia.

    PJF 2025 ditutup megah dengan penampilan Dewa 19 feat Marcello Tahitoe dan Maliq & D’Essentials. Ribuan penonton larut dalam nostalgia dan energi kolaborasi Dewa 19 dan Marcello Tahitoe di BRImo Stage, sementara Maliq & D’Essentials sukses menghipnotis QLola Stage hingga tengah malam.

    Sebelumnya, deretan musisi ternama seperti Kenny G, eaJ Park, Tulus, Ebiet G. Ade, hingga Raisa turut memeriahkan PJF 2025, menciptakan berbagai momen berkesan sepanjang festival yang mengusung tema “Sebelas Selaras” ini. Berikut beberapa momen-momen terbaik di panggung PFJ 2025.

    1. Sal Priadi Kenang Gustiwiw

    Sal Priadi menenang Gustiwiw saat tampil di panggung utama pada Jumat (04/07/2025). Penyanyi kelahiran Malang tersebut mengenang Gustiwiw yang sempat menemani dirinya di panggung PJF 2024.

    “Sahabat saya tahun lalu berada di panggung ini menemani saya,” kata Sal Priadi.

    Pelantun lagu Dari Planet Lain ini juga mengjaka para penonton mengirimkan doa untuk Gutiwiw dan orang yang terlah berpulang sebelum menyanyikan lagu Gala Bunga Matahari.

    2. eaJ Gunakan Batik dan Dukung Palestina

    Musisi asal Korea Selatan, eaJ Park atau Jae Park menyerukan “Free Palestine” sebagai bentuk dukungan kepada Palestina saat menutup panggung pertama PJF 2025. Para penonton pun menyambut seruannya eaJ Park dengan kembali meneriakkan “Free Palestine.”

    Seruan dukungan kepada Palestina itu dilakukannya saat melantunkan lagu When The Rains Stop. Tampak pula para kru menyebarkan balon berukuran besar berwarna merah, hijau, putih sebagaimana warna bendera Palestina kepada penonton.

    Kemudian layar LED pun menampilkan tulisan, “No Child Deserves to Die”. Selama tampil, ia turut membawa lagu-lagu populernya seperti, Castle in the Sky, Visions, Ruin My Life, hingga Pause.

    Uniknya, ia juga membawakan lagu cover dari band pop punk asal Amerika Serikat, Paramore, berjudul The Only Exception. Tak hanya itu, ia juga sempat menunjukkan detail busana bernuansa tradisional yang dikenakannya malam tadi.

    EaJ tampil memukau dengan balutan pakaian serba putih yang dilengkapi aksen kain batik di bagian pinggang.

    “Pakaian ini sangat keren, saya menyukainya. Terima kasih,” ujar Jae Park dalam bahasa Inggris.