Negara: Inggris

  • Kapal Dagangnya Diserang, AS Ngamuk Kirim 300 Tentara Serbu Aceh

    Kapal Dagangnya Diserang, AS Ngamuk Kirim 300 Tentara Serbu Aceh

    Pagi itu, langit kota Salem, Massachusetts, masih dibalut kabut musim dingin. Namun, Charles Mosem Endicott, kapten berusia 38 tahun, sudah berdiri di atas geladak kapal Friendship. 

    Dia sedang bersiap menjalankan misi penting. Bukan menuju pelabuhan Eropa, melainkan ke tempat yang sangat jauh, yakni Aceh. Dia akan mengarungi setengah dunia demi satu komoditas yang membuat Eropa tergila-gila selama berabad-abad, yakni lada.

    Aceh telah dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan rempah-rempah dunia. Wilayah di ujung Sumatra itu kerap ramai disinggahi para pelaut dari berbagai penjuru. Mulai dari Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, hingga Spanyol.

    Namun, bagi Endicott, pelayaran pada awal 1831 ini bukan sekadar urusan jual beli. Ada tantangan besar yang harus dihadapi.

    Aceh bukan bagian dari koloni Hindia Belanda. Dia adalah kerajaan independen. Bahkan, seturut penelusuran Lee Kam Hing dalam The Sultanate of Aceh (1995), Aceh punya hubungan resmi dengan Kesultanan Ottoman di Turki dan Kerajaan Inggris. 

    Dengan status itu, Aceh harusnya tidak bisa diperlakukan sembarangan oleh bangsa asing, termasuk oleh pedagang AS seperti Endicott. Belum lagi, perairan Aceh juga dikenal rawan pembajakan. Bajak laut lokal sering mengincar kapal asing pembawa muatan mahal.

    Namun, semua kekhawatiran itu tak menyurutkan langkah Endicott. Dia tetap melanjutkan pelayaran lintas samudra. Singkat cerita, setelah berminggu-minggu, pada 7 Februari 1831, Friendship akhirnya tiba di Kuala Batu, salah satu pelabuhan penting di Aceh. 

    Hari itu, Endicott bersama sekelompok kecil awak turun ke darat untuk merundingkan pembelian besar-besaran lada dengan para pedagang setempat. Namun, saat negosiasi berlangsung, malapetaka datang tiba-tiba. 

    Sekelompok pria bersenjata dari darat dan perahu kecil mendekati Friendship. Mereka naik ke atas kapal dan menyerang para kru yang tersisa di atas secara brutal. 

    “Dalam serangan itu, perwira pertama dan dua awak kapal tewas. Sementara lainnya ditawan. Kapal pun direbut,” ungkap Farish A. Noor dalam riset “The Battle of Quallah Battoo in 1832” (2014)

    Begitu mengetahui kapalnya diserang, Endicott segera meminta bantuan dari kapal dagang asing yang berlayar di sekitar wilayah tersebut. Bersama mereka, Friendship berhasil direbut kembali. Hanya saja, dalam kondisi rusak dan barang-barang berharga senilai US$ 50.000 raib. 

    Presiden AS Ngamuk

    Dalam bayangan banyak orang AS, pelayaran Friendship ke Aceh akan menjadi kisah dagang yang sukses. Namun, harapan itu sirna.

    Pada 20 Juli 1831, Friendship akhirnya tiba kembali di Salem. Bukan dalam kondisi penuh rempah, melainkan rusak parah. Kapten Endicott segera turun dari kapal dan melaporkan kejadian penyerangan di Aceh. Dalam sekejap, kota Salem geger.

    Tak lama kemudian, laporan resmi sampai ke meja kerja Presiden Andrew Jackson (1767-1845) di Gedung Putih. Begitu membaca laporan penyerangan disertai pembunuhan warga AS, Jackson langsung naik pitam. 

    Angkatan Laut AS dalam situs resminya mengungkap, penyerangan di Kuala Batu menewaskan 17 orang dan melukai 4 lainnya. Fakta ini membuat Jackson, yang juga menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata, tak bisa tinggal diam.

    Menurut Claude Berube dalam On Wide Seas (2021), Presiden AS ke-7 itu segera memerintahkan serangan balik dengan mengirim kapal perang USS Potomac berserta 300 tentara bersenjata lengkap ke Aceh.

    “Kapal-kapal perang lainnya segera dikirim ke sana untuk memberikan hukuman yang lebih berat,” tegas Jackson.

    Dengan keputusan ini, AS untuk pertama kalinya melakukan serangan ke Asia. Serangan ini juga menjadi satu-satunya aksi militer langsung AS ke wilayah yang kini bernama Indonesia, sejak AS merdeka pada 4 Juli 1776, tepat hari ini 249 tahun lalu. 

    Setahun kemudian, USS Potomac benar-benar melancarkan serangan ke Kuala Batu. Tanpa peringatan atau negosiasi, meriam dilontarkan, pelabuhan dibumihanguskan, dan pasukan marinir AS turun ke darat untuk menghabisi perlawanan. Hasilnya, 450 orang Aceh dilaporkan tewas. Di sisi lain, AS hanya kehilangan dua prajurit.

    Baru ratusan tahun kemudian terungkap, penduduk lokal ternyata tak sepenuhnya bersalah. Serangan terhadap Friendship dipicu rasa frustrasi atas praktik dagang culas para pedagang AS sebelumnya.

    Dalam Death on an Empire (2011), sejarawan Robert Booth mencatat bahwa pedagang AS kerap mengurangi takaran saat berdagang, sehingga merugikan pihak Aceh. Ketika Friendship datang, warga yang sudah lama curiga pun meluapkan kemarahan.

  • Banyak Gen Z Overweight dan Obesitas gegara Doyan Paket Promo-yang Penting Kenyang

    Banyak Gen Z Overweight dan Obesitas gegara Doyan Paket Promo-yang Penting Kenyang

    Jakarta

    Jumlah anak yang masuk kategori overweight atau berat badan berlebih hingga obesitas, meningkat dalam dua dekade terakhir di Asia timur dan pasifik. Indonesia mencatat satu dari 5 anak rentang usia 5-12 tahun dan 1 dari 7 remaja dengan rentang 13 hingga 18 tahun mengalami dua kondisi tersebut.

    Banyak faktor yang melatarbelakanginya, tetapi lebih sering berkaitan dengan pola makan. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut warga dengan ekonomi menengah ke bawah mulai lebih banyak memilih makanan ultraproses dan pangan instan siap saji. Alasannya, lebih mudah diakses dan harga relatif jauh lebih murah.

    Makanan cepat saji dan minuman manis bahkan kini lebih mudah didapatkan dan lebih terjangkau ketimbang buah serta sayuran. Walhasil, meskipun pemerintah sudah memiliki pedoman sehat makanan, banyak anak tetap kesulitan mendapat pilihan makanan kaya gizi.

    Mirisnya, hal ini didorong dengan keterpaparan iklan makanan tidak sehat yang banyak ditemukan di media sosial. Terlihat dari hasil riset Inisiatif Fix My Food Indonesia (FIF) yang didukung Unicef.

    Mereka menganalisis keterkaitan paparan iklan dengan persepsi memilih makanan khususnya di kelompok muda, dengan partisipan berusia 14 hingga 29 tahun dan lebih banyak di perkotaan. Hasilnya, terbagi menjadi tiga aspek.

    Pertama, pemilihan konsumsi pangan tidak sehat pertama lebih banyak berkaitan dengan penyajian makanan. Ada 43 persen partisipan usia muda yang memilih makanan dengan melihat penampilan, aroma, dan penyajiannya.

    Pilihan kedua adalah terkait harga. Sebanyak 27 persen dari partisipan mengutamakan pilihan makanan yang murah dan menyenangkan ketimbang melihat kandungan gizi. Sementara 13 persen lainnya memilih makanan karena dipengaruhi oleh apa yang tersedia di dekat lingkungan mereka atau rutinitas dan kesehariannya.

    Adapula 11 persen partisipan yang makan lebih banyak dari perencanaan sebelumnya, imbas terpengaruh promo hemat atau buy one get one yang kerap dipasarkan industri. Kandungan gizi nyaris tidak pernah menjadi prioritas dalam memilih makanan.

    NEXT: Pengaruh di Medsos dan Influencer

    Pakar gizi UNICEF Indonesia David Colozza juga mengungkap hasil survey yang sejalan dengan temuan FIF. Survei dilakukan Juli hingga Agustus 2024 dengan total lebih dari 7 ribu responden, 69 persen di antaranya perempuan dan kelompok umur mulai dari 10 hingga lebih dari 24 tahun.

    Temuan menarik yang juga disoroti adalah pengaruh influencer dan selebritas dalam pemilihan makanan usia anak muda.

    “60 persen telah melihat iklan makanan tidak sehat yang menampilkan atlet, selebritas, influencer,” tutur David dalam webinar hasil diseminasi pemasaran makanan tidak sehat, Kamis (10/7/2025).

    Bila dirinci, angkanya lebih banyak pada influencer yakni 67 persen, diikuti 66 persen selebriti, dan 24 persen atlet.

    Karenanya, Unicef mendorong perbaikan regulasi yang saat ini dinilai belum memadai, utamanya dalam pemasaran pangan tidak sehat secara digital.

    David menyebut penting untuk membatasi pemasaran makanan tidak sehat di semua media dan mulai mengevaluasi model profil gizi untuk menentukan kategori yang seragam pada produk mana yang bisa dipasarkan pada kelompok anak, sesuai standar WHO.

    “Memperkuat pemantauan dan penegakan hukum dengan mengacu pada praktik terbaik global, misalnya pelarangan terbau pemasaran makanan tidak sehat pada anak-anak, seperti yang berlaku di Inggris dan Norwegia,” sambung David.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Mengapa Perempuan Asia Selatan Menua Lebih Cepat Dibandingkan AS?

    Mengapa Perempuan Asia Selatan Menua Lebih Cepat Dibandingkan AS?

    New Delhi

    Sumrin Kalia, seorang perempuan Pakistan yang tinggal di luar negeri, menikah pada usia 18 tahun dan sudah memiliki empat anak saat usianya baru 25. Ia secara mendadak mengalami menopause di usia 37 tahun, lebih awal daripada umumnya.

    “Saya mulai mengalami pendarahan berlebihan. Saya pergi ke dokter, yang mengatakan saya mungkin sedang dalam masa perimenopause,” kata Kalia, yang kini berusia pertengahan 40-an, kepada DW.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa rata-rata usia menopause secara global berkisar antara 45 hingga 55 tahun.

    “Tidak ada yang menjelaskan apa pun kepada saya. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Saya mulai mengalami pendarahan yang berat dan lebih sering dari biasanya,” ujar Kalia.

    Kalia menggunakan alat kontrasepsi IUD (intrauterine device), yang kemudian setelah ia lepas, menstruasinya berhenti total tanpa penjelasan medis yang jelas.

    Pengalaman Kalia juga dialami oleh sejumlah perempuan Asia Selatan lainnya yang berbicara kepada DW. Mereka menceritakan bagaimana gejala perimenopause muncul lebih awal dibandingkan perempuan di negara lain.

    Studi: Menopause pada perempuan Asia Selatan muncul lebih cepat

    Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa perempuan keturunan Asia Selatan di AS mengalami menopause pada usia rata-rata 48-49 tahun. Padahal, rata-rata usia menopause di AS adalah 52 tahun.

    Sementara itu, rata-rata jumlah anak per perempuan di Pakistan menurun tajam dari 3,61 pada tahun 2023 menjadi 3,19 pada 2024. Ini mencerminkan perubahan pola kesuburan. Sebagai perbandingan, rata-rata di India turun lebih moderat dari 2,14 menjadi 2,12.

    Belum dapat dipastikan apakah kedua data ini saling berkaitan. Namun, ada indikasi bahwa berbagai faktor mungkin berkontribusi terhadap percepatan proses penuaan pada perempuan Asia Selatan.

    Faktor genetik, biologi, dan kekurangan vitamin D

    Dr. Palwasha Khan, pakar kesehatan hormonal sekaligus dokter di Pakistan, menjelaskan bahwa waktu menopause sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik.

    “Tidak ada aturan pasti, tetapi studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung mulai dan mengakhiri masa menstruasi pada usia yang mirip dengan ibu mereka,” ujarnya kepada DW. “Semakin awal seseorang mulai menstruasi, semakin besar kemungkinan menopause terjadi lebih awal.”

    Dr. Khan juga menyoroti faktor lain, seperti penurunan kadar vitamin D yang cepat di kalangan perempuan Asia Selatan, yang dapat memperparah masalah kesehatan kronis terkait penuaan.

    Selain itu, banyak perempuan mengalami kegagalan ovarium di akhir usia 30-an atau awal 40-an, sering kali diperparah oleh “masalah medis yang tidak terdiagnosis” dan kurangnya akses ke layanan kesehatan berkualitas sejak usia muda.

    Tekanan sosial: Kesuburan di atas kesehatan

    Di Asia Selatan, khususnya di Pakistan, norma sosial mendorong perempuan untuk segera memiliki anak setelah menikah sering kali mengorbankan kesehatan jangka panjang mereka.

    “Kesehatan perempuan sebagai isu tersendiri sering kali diabaikan,” ujar Dr. Khan. Kesadaran soal kesehatan hormonal sangat minim, dan pengobatan seperti terapi penggantian hormon (HRT) masih sangat jarang. “Dari 10 ribu perempuan, mungkin hanya dua yang pernah menjalani HRT.”

    Fokus berlebihan pada kesuburan kerap mengesampingkan percakapan tentang menopause dan kesejahteraan perempuan.

    Sisi lain: Dampak emosional dari menopause

    Sabina Qazi, seorang perempuan Pakistan berusia pertengahan 40-an yang tinggal di Karachi, menceritakan tantangan emosional dan kognitif yang ia alami akibat menopause. Menopause yang dialaminya terjadi akibat histerektomi radikal, sebuah prosedur medis di mana rahim, tuba falopi, dan kedua ovarium diangkat karena risiko kanker.

    “Suami dan anak-anak saya berbicara kepada saya, tetapi kata-kata mereka terasa seperti hilang di tengah jalan… Saya merasa terus-menerus harus membuktikan bahwa saya tidak bodoh,” katanya kepada DW, menggambarkan kesulitan kognitif yang ia alami setelah menjalani histerektomi radikal.

    Qazi mengatakan bahwa hal yang paling mengecewakannya dari proses medis tersebut adalah minimnya perhatian terhadap dampak jangka panjangnya. Meskipun operasinya bersifat preventif, beban emosional dari keputusan tersebut tidak pernah benar-benar diakui.

    Operasi itu diperlakukan seolah-olah sudah pasti terjadi: Ia akan mengalami menopause juga dalam beberapa tahun, jadi kenapa tidak sekarang saja?

    Ia akhirnya menjalani terapi HRT untuk mengelola gejala menopause. Namun, kabut otak (brain fog) menurutnya muncul sebagai tantangan baru.

    Tumpang tindih antara menopause akibat pembedahan dan risiko kesehatan yang lebih luas juga terlihat dalam kasus kegagalan ovarium di usia 30-an dan 40-an di kalangan perempuan Asia Selatan. Sebagaimana diamati oleh Dr. Khan, kasus ini sering kali bersamaan dengan sejumlah kondisi kesehatan kronis yang saling berkaitan.

    Dampak emosional dari operasi tersebut masih membekas lama setelah Qazi pulih secara fisik. Ia nyaris tidak mendapat dukungan dari komunitasnya, dan teman-teman terdekat justru meremehkan pengalamannya, dengan menyiratkan bahwa ia tak perlu khawatir karena sudah memiliki tiga anak.

    Implikasi budayanya, kata Qazi, adalah bahwa organ reproduksinya dianggap telah “menunaikan tugasnya”, sehingga kehilangan rahim dan indung telurnya tidak dianggap penting. Padahal baginya, hal itu sangat berarti.

    ‘Perempuan Asia Selatan sudah terlalu burned out’

    Dr. Khan mengatakan sejumlah faktor tampaknya saling berkaitan dan mempercepat proses penuaan pada perempuan Asia Selatan: Penyakit kronis, stres, masalah kesehatan mental, serta tekanan sosial. Setiap faktor seakan memperkuat yang lain.

    “Perempuan Asia Selatan sudah terlalu burned out,” kata Khan. “Beban dari masyarakat. Beban dari ibu mertua. Perempuan kita memikul terlalu banyak tekanan, dan ini membuat mereka menua lebih cepat.”

    Banyak perempuan menghadapi ekspektasi sosial yang tak henti-hentinya dan minim dukungan, yang memperburuk tantangan kesehatan fisik dan mental.

    Seorang perempuan keturunan Asia Selatan yang tinggal di Arab Saudi berkata, “Saya merasa marah terus-menerus.”

    Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Alfi MIlano Anadri
    Editor: Prihardani Purba

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pesan NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik Malam Ini

    Pesan NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik Malam Ini

    Jakarta

    Rencana ceramah Dr Zakir Naik di Stadion Gajayana, Kota Malang mendapat penolakan dari sejumlah warga. PCNU dan Muhammadiyah Kota Malang pun angkat suara menyikapi penolakan pada sosok penceramah asal India ini.

    Dilansir detikJatim, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH Isroqunnajah angkat bicara terkait agenda ceramah Dr Zakir Naik yang dijadwalkan digelar di Stadion Gajayana, 10 Juli 2025. PCNU menyayangkan pemilihan lokasi yang dilakukan di ruang terbuka, berbeda dari kebiasaan ceramah Dr Zakir Naik yang umumnya dilakukan di ruang tertutup.

    Selain itu, Gus Is, sapaan akrab KH Isroqunnajah, juga menyarankan agar sesi tanya jawab yang rencananya berlangsung dua jam, sebaiknya dipangkas demi menjaga suasana kondusif. Terlebih karena penggunaan Bahasa Inggris yang memerlukan penerjemah.

    Meski begitu, PCNU Kota Malang menegaskan tidak melakukan penolakan terhadap ceramah tersebut. “Kami sudah meminta agar Dr Zakir Naik tidak menyindir agama lain supaya suasana tetap kondusif dan damai,” kata KH Isroqunnajah saat dikonfirmasi pada Rabu (9/7/2025).

    Di sisi lain, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, Abdul Haris, mengajak masyarakat untuk bersikap dewasa dalam menyikapi kehadiran Dr Zakir Naik. Menurutnya, perbedaan tidak seharusnya menjadi pemicu konflik.

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Kritik Sidang Bolsonaro, Brasil Protes ke Utusan Diplomatik AS

    Trump Kritik Sidang Bolsonaro, Brasil Protes ke Utusan Diplomatik AS

    Brasilia

    Kritikan yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap persidangan mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, memicu perselisihan diplomatik antara kedua negara. Otoritas Brasil memanggil utusan diplomatik AS untuk menyampaikan protes.

    Kementerian Luar Negeri Brasil, seperti dilansir AFP, Kamis (10/7/2024), mengatakan bahwa charge d’affaires AS, Gabriel Escobar, akan dipanggil untuk menjelaskan pernyataan Kedutaan Besar AS yang menyebut Bolsonaro sebagai korban “persekusi politik”.

    Pernyataan itu menggemakan kritikan Trump soal “perburuan penyihir” atau “witch hunt” terhadap Bolsonaro, yang merupakan sekutunya. Trump, dalam postingan media sosialnya pada Senin (7/7), mendesak otoritas Brasil untuk “JANGAN MENGGANGGU BOLSONARO”.

    “Saya telah menyaksikan, seperti halnya dunia menyaksikan, bahwa mereka tidak melakukan apa pun tapi memburunya, hari demi hari, malam demi malam, bulan demi bulan, tahun demi tahun!” tulis Trump dalam pernyataannya.

    Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengecam kritikan Trump sebagai “campur tangan”.

    Dalam pernyataan terbarunya, Trump bahkan mengecam persidangan Bolsonaro sebagai “aib internasional”.

    Bolsonaro tengah menghadapi persidangan atas tuduhan merencanakan kudeta terhadap pemerintahan Lula da Silva setelah kekalahan tipis dalam pemilu penuh gejolak tahun 2022 lalu.

    Dalam pembelaannya, Bolsonaro membantah terlibat dalam upaya merebut kembali kekuasaan dari Lula da Silva dalam dugaan kudeta yang, menurut jaksa Brasil, berujung kegagalan karena kurangnya dukungan militer.

    Tonton juga Video: Trump Puji Bahasa Inggris Presiden Liberia, Bahasa Resmi Negara Itu

    Setelah rencana kudeta gagal, para pendukung yang dikenal sebagai “Bolsonaristas” melakukan kerusuhan dengan menyerbu gedung-gedung pemerintahan pada tahun 2023 lalu untuk mendesak militer Brasil menggulingkan Lula da Silva. Bolsonaro sedang berada di luar negeri pada saat itu.

    Kasus yang menjerat Bolsonaro ini mengingatkan pada tuntutan pidana yang menjerat Trump terkait penyerbuan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh para pendukungnya, yang pada saat itu menggeruduk gedung Kongres AS untuk membatalkan penetapan kekalahan Trump dalam pilpres.

    Trump mengaku tidak bersalah, dan kasus tersebut dibatalkan ketika dia terpilih kembali sebagai Presiden AS.

    Kasus-kasus itu mempertemukan keluarga Trump dan Bolsonaro, dengan putra-putra mantan Presiden Brasil itu melobi sanksi AS terhadap hakim Mahkamah Agung Brasil yang sedang menangani persidangan ayah mereka.

    Tonton juga Video: Trump Puji Bahasa Inggris Presiden Liberia, Bahasa Resmi Negara Itu

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Donald Trump Kembali Umumkan Tarif Baru Buat 7 Negara, Simak Daftarnya! – Page 3

    Donald Trump Kembali Umumkan Tarif Baru Buat 7 Negara, Simak Daftarnya! – Page 3

    Meskipun sempat menimbulkan kekacauan di pasar, Trump dengan cepat menangguhkan penerapan tarif selama 90 hari, dan kini memperpanjang penundaan tersebut hingga 1 Agustus. Selama masa jeda ini, barang-barang yang terdampak hanya dikenakan pungutan dasar sebesar 10 persen.

    Gedung Putih sebelumnya menyatakan pada bulan April bahwa jeda tersebut akan dimanfaatkan untuk merampungkan 90 kesepakatan perdagangan dalam waktu 90 hari. Hingga saat ini, kesepakatan telah tercapai dengan Inggris dan Vietnam, tetapi dalam pekan ini, pemerintah mulai mengirimkan surat pemberitahuan kepada negara-negara terkait tarif baru.

    Pada rabu, (9/7/2025), Trump mengklaim bahwa mengeluarkan surat dihitung sebagai kesepakatan dagang. “Surat berarti kesepakatan. Kami mengirimi mereka surat kebanyakan hanya angka kecil,” ujarnya.

     

  • Sederet Gejala Awal yang Jadi Tanda Penyakit Tiroid

    Sederet Gejala Awal yang Jadi Tanda Penyakit Tiroid

    Jakarta

    Penyakit tiroid merupakan istilah umum untuk menggambarkan kondisi medis yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang seimbang. Gangguan ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.

    Secara umum, terdapat dua jenis utama penyakit tiroid, yakni hipotiroidisme atau kelenjar tiroid kurang aktif, dan hipertiroidisme atau kelenjar tiroid terlalu aktif. Masing-masing kondisi memiliki berbagai kemungkinan penyebab, mulai dari faktor autoimun hingga gangguan langsung pada fungsi kelenjar itu sendiri.

    Meski dapat dikendalikan dengan pengobatan, penyakit tiroid tetap membawa perubahan besar dalam kehidupan pengidapnya. Hal inilah yang dialami oleh Ian, seorang pria di Inggris yang didiagnosis mengalami hipertiroidisme pada usia 52 tahun.

    Dikutip dari British Thyroid Foundation, Ian bercerita gejala awal yang ia alami meliputi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas sekitar 13 pon atau 5,8 kg, kulit menjadi lebih pucat, detak jantung yang cepat, serta rasa lelah yang berkepanjangan.

    Meskipun telah menjalani berbagai pemeriksaan, penyebab pastinya belum dapat dipastikan, karena hasil tes tidak menunjukkan adanya penyakit Graves maupun nodul pada tiroid. Ian baru mendapat diagnosis hipertiroidisme setelah menjalani tes darah di klinik dokternya. Hasil pemeriksaan tersebut langsung dikirim sebagai rujukan darurat dan ditindaklanjuti hanya dalam waktu 24 jam.

    ‘Bagian tersulit di awal adalah ketika dokter berkata ‘kita belum bisa menyingkirkan kemungkinan buruk pada tahap ini’. Berbagai macam hal terlintas di benak saya, terutama dengan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Rasanya lega (dengan cara yang lucu) ketika saya mengetahui diagnosisnya,” ucap Ian.

    Setelah itu, Ian mulai menjalani pengobatan. Beberapa waktu kemudian, pemindaian tiroid yang dilakukan di rumah sakit tidak menunjukkan adanya masalah lebih lanjut. Pada pemeriksaan darah terakhir, kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) Ian telah kembali ke kisaran normal. Ia kini menunggu jadwal evaluasi lanjutan di rumah sakit untuk menentukan apakah pengobatannya dapat dihentikan sepenuhnya atau tetap dilanjutkan dalam dosis rendah.

    Berat badan Ian juga telah kembali naik, penampilannya pun tampak lebih sehat. Ia dijadwalkan menjalani tes darah kembali. Jika hasilnya stabil, frekuensi pemeriksaan dapat dikurangi menjadi tiga bulan sekali, dibanding sebelumnya yang dilakukan setiap enam minggu.

    “Saya masih tidak yakin apakah saya akan memerlukan pengobatan seumur hidup atau hanya untuk sementara. Sayangnya, prosesnya memang memakan waktu, tetapi saya percaya pada dokter untuk memastikan saya tetap sehat,” Imbuh Ian.

    1. Gejala Penyakit Tiroid

    Ada berbagai gejala yang dapat dialami saat mengidap penyakit tiroid. Sayangnya, gejala-gejala ini sering kali menyerupai tanda-tanda dari kondisi medis lain atau bahkan perubahan yang umum terjadi dalam tahap kehidupan tertentu.

    Hal ini membuat deteksi gangguan tiroid menjadi lebih sulit, karena banyak orang tidak menyadari keluhan yang dialami sebenarnya berkaitan dengan masalah pada kelenjar tiroid.

    Secara umum, gejala penyakit tiroid dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu gejala yang berkaitan dengan kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) dan kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme). Kedua kondisi ini sering menunjukkan gejala yang saling bertolak belakang. Hal ini karena hipertiroidisme mempercepat metabolisme, sementara hipotiroidisme memperlambat metabolisme.

    Gejala hipertiroidisme

    Denyut jantung lebih cepat dari biasanya ( takikardia )Kesulitan tidurPenurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskanMerasa sensitif terhadap panasKulit lembap dan berkeringatMerasa cemas, mudah tersinggung, atau gugupSiklus menstruasi tidak teratur atau tidak adanya menstruasi ( amenore )

    Gejala Hipotiroidisme

    Detak jantung lebih lambat dari biasanyaMerasa lelah ( fatique )Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskanMerasa sensitif terhadap dinginKulit kering dan rambut kering dan kasarSuasana hati tertekanPeriode menstruasi berat (menoragia)

    Secara umum, penyakit tiroid tidak dapat dicegah, karena sebagian besar kasusnya berkaitan dengan faktor genetik atau kondisi autoimun yang berada di luar kendali individu.

    Apabila mengalami gejala hipertiroidisme atau hipotiroidisme, atau melihat adanya perubahan fisik di area leher tempat kelenjar tiroid berada, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Diagnosis yang tepat dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

    Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, informasi tersebut juga perlu disampaikan kepada tenaga medis agar dapat dicatat dalam riwayat kesehatan. Penyakit tiroid diketahui memiliki kecenderungan genetik dan sering kali diturunkan dalam keluarga. Mengetahui riwayat kesehatan keluarga akan membantu dalam proses evaluasi dan penanganan bila mengalami gejala gangguan tiroid.

    (suc/tgm)

  • Ketika Harus Menyelamatkan Harta Berharga dari Banjir dan Itu adalah Ganja

    Ketika Harus Menyelamatkan Harta Berharga dari Banjir dan Itu adalah Ganja

    YORKSHIRE – Jika terkepung dalam banjir berhari-hari dan harus menyelamatkan harta paling berharga yang dimiliki, apa yang akan kamu selamatkan? Seorang pria di Inggris memilih ladang ganjanya. Bukan mobil, perhiasan, apalagi televisi.

    Hal ini diketahui setelah polisi di Nottinghamshire melihat sebuah van melaju kencang. Polisi kemudian mengejar van tersebut. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi hingga akhirnya sang pengemudi memilih menepi.

    Saat mengecek muatan di dalam van, polisi menemukan van tersebut dipenuhi dengan kantong sampah yang diisi dengan 25 pohon ganja dewasa. Jika dihitung, seluruh muatan itu bernilai mencapai 20 ribu euro.

    Pengemudi pria berusia 26 tahun itu kemudian dibawa oleh polisi untuk dimintai keterangan. Pria itu konon adalah pemasok obat-obatan berbasis tanaman ganja. Dan ganja adalah lahan bisnis yang menghidupinya sejak lama.

    Usai mengamankan pria tersebut, polisi kemudian memeriksa sebuah rumah di wilayah Worksop. Di sana mereka menemukan bahwa ruang bawah tanah telah direndam banjir. Banjir tersebut mengganggu pasokan listrik untuk ladang yang ditanam di loteng secara hydroponic. 

    Di ladang tersebut, polisi masih menemukan sejumlah tanaman ganja dan peralatan bercocok tanam yang ditinggalkan. Kepada Metro.co.uk, Sersan Tony Rungay mengatakan, banjir di Worksop, Nottinghamshire, Yorkshire Selatan hingga Lincolnshire telah menyebabkan kesengsaraan.

    Kini, banyak orang di wilayah-wilayah tersebut yang memilih mengungsi dan meninggalkan tempat tinggal mereka. Tentu saja, mereka turut membawa barang berharga yang mereka miliki.

    Di Inggris, status hukum ganja masih abu-abu. Meski memiliki pasar penjualan kanabis yang cukup besar. Inggris belum sepenuhnya mereformasi Undang-Undang (UU) tentang pemanfaatan ganja. Penyebabnya, tak semua pejabat negara menyetujui pemanfaatan ganja di negeri tersebut.

  • Trump Umumkan Tarif Baru: Brasil Kena 50%, Irak-Libya 30%

    Trump Umumkan Tarif Baru: Brasil Kena 50%, Irak-Libya 30%

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melayangkan gelombang baru surat pemberitahuan tarif pada Rabu (9/7/2025) waktu setempat, termasuk bea masuk sebesar 50% untuk Brasil, salah satu tarif tertinggi yang diumumkan sejauh ini dan dijadwalkan mulai berlaku pada Agustus.

    Dalam suratnya kepada Brasil yang dikutip dari Bloomberg pada Kamis (10/9/2025), Trump mengaitkan tarif tersebut dengan penanganan terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang saat ini menghadapi dakwaan terkait dugaan upaya kudeta. 

    “Persidangan ini seharusnya tidak berlangsung. Ini adalah perburuan penyihir yang harus segera dihentikan!” tulis Trump dalam surat tersebut.

    Selain Brasil, Trump juga menetapkan tarif 30% terhadap produk impor dari Aljazair, Libya, Irak, dan Sri Lanka. Sementara itu, Brunei dan Moldova dikenakan tarif 25%, dan Filipina sebesar 20%. Tarif ini sebagian besar sesuai dengan pengumuman awal Trump pada April lalu, meskipun tarif Irak diturunkan dari 39% dan Sri Lanka dari 44%.

    Trump mulai mengirimkan surat pemberitahuan tarif sejak Senin (7/7/2025), menjelang tenggat waktu pekan ini bagi negara-negara mitra untuk menyelesaikan negosiasi dagang dengan pemerintah AS. 

    Dalam unggahan di media sosial, Trump menyatakan akan merilis setidaknya tujuh surat tarif pada Rabu pagi, dan tambahan tarif lainnya akan diumumkan pada sore hari.

    Brasil menjadi negara pertama yang menerima surat pemberitahuan tarif dari Trump meskipun sebelumnya tidak masuk dalam daftar mitra dagang yang diumumkan saat peluncuran tarif balasan pada April lalu.

    Surat kepada Brasil tersebut juga dinilai sebagai sinyal peringatan bagi blok negara berkembang BRICS, yang selama ini dipandang Trump sebagai ancaman terhadap dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan global.

    Brasil termasuk tidak biasa dalam daftar target tarif terbaru Trump, karena justru mencatat defisit perdagangan dengan AS, berbeda dengan mayoritas negara lain yang mencetak surplus besar terhadap Amerika. 

    Berdasarkan data Biro Sensus AS, sepanjang 2024 Brasil mengimpor produk dari AS senilai sekitar US$44 miliar, sementara ekspor Brasil ke AS tercatat sekitar US$42 miliar.

    Brasil saat ini menempati posisi 20 besar mitra dagang utama AS. Dari tujuh negara lain yang disebut dalam pengumuman tarif Trump pada Rabu (9/7/2025), hanya Filipina, dengan nilai ekspor ke AS mencapai US$14,1 miliar tahun lalu, yang masuk ke dalam daftar 50 mitra dagang utama AS.

    Sementara itu, nilai impor gabungan dari enam negara sisanya pada 2024 kurang dari US$15 miliar, dengan Irak, pengekspor utama minyak mentah, menyumbang sekitar separuh dari total tersebut.

    Saat ditanya mengenai dasar penetapan tarif dalam sebuah acara di Gedung Putih, Trump menjelaskan bahwa perhitungannya berdasarkan akal sehat, defisit perdagangan, sejarah hubungan dagang selama bertahun-tahun, dan angka-angka mentah.

    “Mereka didasarkan pada fakta yang sangat, sangat substansial, serta juga sejarah masa lalu,” ujarnya.

    Sejauh ini, peringatan tarif tambahan dari Trump belum terlalu mengguncang pasar keuangan, dengan pelaku pasar lebih fokus pada keputusan Trump untuk memperpanjang tenggat waktu penerapan tarif balasan hingga 1 Agustus 2025. 

    Langkah ini memberikan ruang tambahan bagi mitra dagang untuk menyelesaikan pembicaraan dan awalnya sempat menimbulkan keraguan di Wall Street soal keseriusan Trump dalam mengeksekusi ancaman tarifnya.

    Namun, Trump memperkuat komitmennya pada Selasa (8/7/2025) dengan menyatakan bahwa semua pembayaran akan jatuh tempo dan wajib dibayarkan mulai 1 Agustus 2025 dan tidak ada perpanjangan untuk tarif yang berlaku per negara.

    Saat ditanya oleh wartawan tentang dasar perhitungan tarif terhadap negara mitra, Trump menjawab bahwa itu berdasarkan akal sehat, defisit perdagangan, catatan hubungan dagang selama bertahun-tahun, dan data mentah. 

    Dia menambahkan, tarif tersebut didasarkan pada fakta yang sangat substansial, termasuk juga sejarah masa lalu.

    Adapun, Trump juga meningkatkan tekanan terhadap dua mitra dagang utama. Uni Eropa disebut bisa segera menerima tarif sepihak meski negosiasi masih berlangsung, sementara India akan dikenakan tambahan tarif 10% karena keterlibatannya dalam blok negara berkembang BRICS, yang menurut Trump mengancam dominasi dolar AS sebagai mata uang global.

    Selain itu, Trump juga melontarkan ancaman tarif sektoral. Dia mengusulkan tarif hingga 50% terhadap produk tembaga, yang mendorong harga logam tersebut melonjak hingga 17% di New York pada Selasa, rekor lonjakan harian. Dia juga mengancam akan mengenakan tarif setinggi 200% untuk impor farmasi, kecuali produsen obat global memindahkan produksi mereka ke AS dalam waktu satu tahun.

    Gelombang surat tarif dan ancaman baru ini menandai babak terbaru dari agenda perdagangan Trump yang sarat gejolak, memicu volatilitas pasar dan kekhawatiran di kalangan konsumen, pelaku usaha, serta mitra dagang terkait dampaknya terhadap arus perdagangan dan stabilitas ekonomi global.

    Trump pertama kali mengumumkan rencana tarif balasan ini pada 2 April 2025. Namun, setelah reaksi pasar yang negatif, dia menurunkan tarif menjadi 10% selama periode negosiasi selama 90 hari yang seharusnya berakhir pada Rabu (9/7/2025) sebelum akhirnya diperpanjang tiga pekan.

    Adapun surat tarif yang dikirimkan Trump pada Senin sebelumnya menyasar negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan, Indonesia, Thailand, dan Kamboja. Sebagian besar tarif tersebut konsisten dengan pengumuman awal Trump.

    Meski Trump mempromosikan surat pemberitahuan tarif ini sebagai bentuk kesepakatan, perjanjian yang berhasil dia capai sejauh ini dengan Inggris dan Vietnam belum mencakup seluruh aspek perdagangan dan menyisakan banyak ketidakjelasan. 

    Sementara itu, Trump juga telah mencapai kesepakatan gencatan dengan China untuk menurunkan tarif dan memperlancar arus impor mineral penting.

  • DKI diminta tingkatkan pengawasan produsen rokok ilegal

    DKI diminta tingkatkan pengawasan produsen rokok ilegal

    Arsip foto – Petugas menutup ribuan rokok dan minuman keras tanpa label cukai yang akan dimusnahkan di halaman kantor pusat DJBC, Jakarta, Kamis (22/12/2016). Direktorat Bea dan Cukai melakukan pemusnahan pada Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan rokok yang menggunakan cukai palsu atau tidak menggunakan cukai pada Jumat (23/12/2016). (ANTARA/Rosa Panggabean)

    DKI diminta tingkatkan pengawasan produsen rokok ilegal
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 17:29 WIB

    Elshinta.com – Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) meminta pemerintah daerah termasuk DKI Jakarta meningkatkan pengawasan, penindakan terhadap produsen ilegal serta penerapan sistem pelacakan yang menyeluruh untuk menutup celah distribusi rokok ilegal.

    “Kami juga mendorong agar kebijakan standardisasi kemasan tetap dilanjutkan dan dijalankan dengan serius,” kata Program Manager IYCTC, Ni Made Shellasih dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Karena, menurut dia, dampaknya bukan hanya soal kesehatan masyarakat, tapi juga menyangkut keberlanjutan sistem jaminan sosial negara. Pemerintah daerah juga harus memaksimalkan Dana Bagi Hasil Cukai (DBH-CHT) untuk pengawasan dan edukasi agar kebijakan standarisasi kemasan tidak berhenti di atas kertas.

    IYCTC berpendapat peningkatan peredaran rokok ilegal dipengaruhi oleh persoalan struktural yang kompleks. Selain lemahnya penindakan dan pengawasan hukum terhadap rokok ilegal, temuan CISDI menunjukkan rokok ilegal paling tinggi ditemukan di kota-kota seperti Surabaya (20,6 persen) dan Makassar (21,4 persen). Yaitu wilayah yang dekat dengan pelabuhan besar dan pusat produksi tembakau.

    “Sementara kota lain yang dekat wilayah produksi, tapi tidak jadi jalur distribusi utama, angkanya jauh lebih rendah. Jadi ini bukan soal harga atau bungkus, tapi soal distribusi dan kontrol suplai,” ujar Ketua IYCTC, Manik Marganamahendra.

    Kemudian, lemahnya pengawasan terhadap produsen mikro dan kecil, tidak adanya pembatasan kepemilikan mesin pelinting serta tidak berjalannya sistem pelacakan distribusi juga berkontribusi pada kondisi tersebut.

    Survei CISDI menemukan banyak produk ilegal yang sudah mencetak peringatan kesehatan menyerupai produk legal. Hal ini menunjukkan sudah ada skala produksi yang besar dan permasalahan pada rantai pasok ini harus segera diatasi dengan tegas. Adapun standarisasi kemasan merupakan kebijakan yang dirancang oleh Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari upaya pengendalian konsumsi rokok, khususnya untuk menurunkan daya tarik produk tembakau terhadap anak dan remaja.

    Dengan menghapus elemen desain seperti warna, logo dan citra merek, kemasan rokok dibuat polos dan seragam dengan peringatan kesehatan bergambar yang lebih mencolok. Studi di Inggris menunjukkan, setelah kebijakan ini diterapkan, jumlah orang yang mengaku pernah ditawari rokok ilegal justru menurun. Di Australia, peredaran rokok ilegal tetap terkendali bahkan menurun beberapa pekan pasca kebijakan diimplementasikan.

    “Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan sangat ditentukan oleh sistem pelaksanaannya, bukan bentuk kemasannya,” kata Manik.

    Sementara itu, tahun lalu, Satpol PP DKI Jakarta dan Kanwil Bea Cukai mengamankan sebanyak satu juta rokok ilegal dalam operasi pengawasan Barang Kena Cukai Hasil Tembakau (BKC HT) di wilayah Jakarta Selatan. Dalam operasi, rokok ilegal ditemukan di warung sebanyak 200.000 batang dan di rumah kontrakan sebanyak 800.000 batang.

    Sumber : Antara