Negara: Inggris

  • Arteta Tantang para Pemain Muda Arsenal untuk Berjuang Meraih Posisi Tim Utama

    Arteta Tantang para Pemain Muda Arsenal untuk Berjuang Meraih Posisi Tim Utama

    JAKARTA – Mikel Arteta menantang para pemain muda Arsenal untuk mendapatkan tempat di tim utama musim ini setelah pemain berusia 15 tahun, Max Dowman dan Marli Salmon, tampil mengesankan dalam kemenangan laga persahabatan atas AC Milan pada Rabu, 23 Juli 2025.

    Bukayo Saka mencetak satu-satunya gol di Stadion Nasional Singapura saat Arsenal mengalahkan Rossoeri di hadapan 22.813 suporter.

    Dowman dan Salmon menjalani debut mereka di tim utama selama 25 menit terakhir saat Arsenal mengakhiri pertandingan dengan total tujuh pemain lulusan akademi di lapangan.

    “Sangat senang dengan semua anak-anak. Saya pikir mereka mampu bermain di level itu pada usia 15 tahun. Menurut saya, hal ini karena lingkungan dan budaya yang ada di dalam tim.”

    “Ketika seseorang membuat Anda merasa begitu nyaman dan percaya diri, Anda bisa langsung melakukannya.”

    “Setidaknya itu memberi Anda peluang terbaik dan kemudian Anda harus memiliki kualitas untuk melawan klub seperti ini,” kata Arteta setelah pertandingan.

    Ditanya apakah Dowman, yang akan berusia 16 tahun, bisa mendapatkan menit bermain reguler pada musim mendatang, Arteta tak mau menutup kemungkinan itu.

    “Kami tidak tahu dengan semua anak muda. Pada akhirnya mereka terus-menerus berada di dalam dan di sekitar tim. Mereka mulai terbiasa dengan dinamika dan tuntutannya.”

    “Terutama meningkatkan level fisik karena tuntutan yang mereka butuhkan untuk tampil dan memberikan dampak di level tersebut adalah standar fisik yang sangat tinggi.”

    “Mereka sedang mencapainya dan itu memberi mereka landasan yang baik. Mereka harus berjuang keras,” ujar pelatih asal Spanyol itu.

    Terlepas dari itu, Arteta juga mengungkapkan bahwa Gabriel Magalhaes mengalami sedikit kemunduran dalam pemulihannya dari cedera hamstring.

    Baik Gabriel maupun Jurrien Timber tidak dimasukkan dalam skuad pertandingan melawan AC Milan.

    “Jurrien, dia masih belum siap. Dia masih belum sepenuhnya berlatih bersama kami. Gabi mengalami sedikit masalah saat latihan beberapa hari yang lalu.”

    “Karena dia sudah lama absen, kami juga harus mengaturnya. Kami pernah bermain di Spanyol, lapangannya berbeda, kondisinya berbeda, pergi ke Inggris, lapangannya berbeda, datang ke sini, lagi-lagi banyak perubahan. Kami harus meminimalkan risikonya,” tutur Arteta.

    Arsenal selanjutnya akan menghadapi Newcastle di Singapura pada Minggu, 27 Juli 2025.

  • Pasar optimistis kesepakatan AS dan Uni Eropa, IHSG diprediksi menguat

    Pasar optimistis kesepakatan AS dan Uni Eropa, IHSG diprediksi menguat

    Arsip foto – Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri.

    Pasar optimistis kesepakatan AS dan Uni Eropa, IHSG diprediksi menguat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 24 Juli 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Kamis, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global. Sentimen utama masih akan berasal dari progres kesepakatan dagang global, yang mana ada optimisme Amerika Serikat (AS) akan segera mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa sebelum batas waktu pemberlakuan tarif 1 Agustus 2025.

    “Dengan tren naik yang tetap dominan, IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan reli penguatan dan menguji level psikologis di level 7.500,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, Jepang dan AS telah menjalin kesepakatan dagang, diantaranya mencakup tarif sebesar 15 persen atas barang impor dari Jepang dengan tarif untuk sektor otomotif akan diturunkan dari 25 persen menjadi 15 persen. Selain itu, Jepang akan melakukan investasi senilai 550 miliar dolar AS di AS.

    Kesepakatan dagang antara AS dan Jepang, menimbulkan optimisme akan terjalinnya kesepakatan dagang antara AS dengan negara lain, termasuk dengan Uni Eropa. Financial Times dan Bloomberg melaporkan bahwa negosiasi AS dan Uni Eropa akan mengacu seperti kesepakatan dengan Jepang, yaitu penurunan tarif menjadi 15 persen.

    Di sisi lain, kekhawatiran terhadap potensi dampak hukum dan ekonomi apabila Presiden AS Donald Trump memecat Ketua The Fed Jerome Powell telah mereda, setelah Trump dan Menteri Keuangan AS mengisyaratkan tidak lagi berencana menggantikan Powell dengan segera.

    Fokus pelaku pasar saat ini beralih ke pertemuan FOMC The Fed pada 29-30 Juli 2025, yang mana The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi, meskipun Presiden Trump berulang kali mendesak pemangkasan suku bunga.

    Dalam pidato konferensi The Fed pada Selasa (22/7), Powell menolak memberikan detail lebih lanjut tentang prospek tersebut dan justru berfokus terhadap regulasi perbankan. Selain itu, pelaku pasar menantikan pertemuan Europan Central Bank (ECB) pada Kamis (24/7), yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 2,15 persen, di tengah potensi inflasi yang dapat meningkat serta kondisi ketidakpastian akibat tarif impor AS.

    Dari Jerman, pada Kamis (24/7), pelaku pasar akan mencermati HCOB Manufacturing Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit naik pada level 49,4 dari sebelumnya 49 di Juni 2025, meskipun masih di area kontraksi. Dari Inggris, pada Kamis (24/7), akan dirilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit naik di level 48 dari 47, 7 di Juni 2025.

    Dari AS, akan dirilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit turun menjadi 52,5 dari 52,9 di Juni 2025. Pada perdagangan Rabu (23/07), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 1,00 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,42 persen, indeks DAX Jerman turun 0,83 persen, serta indeks CAC Prancis naik 1,37 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/07), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average naik 507,85 poin,atau 1,14 persen ditutup di level 45.010,29, indeks S&P 500 menguat 0,78 persen ke rekor penutupan baru di 6.358,91, indeks Nasdaq Composite naik 0,61 persen dan ditutup di 21.020,02 yang menjadi penutupan pertama kalinya di atas level 21.000.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Negara Gagal Atasi Perubahan Iklim Berisiko Langgar Hukum

    Negara Gagal Atasi Perubahan Iklim Berisiko Langgar Hukum

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara dalam 24 jam terakhir.

    Berita dari Belanda akan menjadi pembuka edisi Kamis, 24 Juli 2025.

    Kini setiap negara wajib atasi perubahan iklim

    Pengadilan tertinggi dunia, atau International Court of Justice (ICJ), sudah menyatakan bahwa negara-negara memiliki kewajiban hukum untuk mengatasi perubahan iklim, dan jika gagal melakukannya maka bisa dianggap melanggar hukum.

    Keputusan ini menjadi titik balik bagi perundingan soal iklim, yang kini lebih berpihak pada negara-negara kecil yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.

    ICJ menyatakan perubahan iklim merupakan “ancaman mendesak dan eksistensial” bagi umat manusia dan negara-negara memiliki “kewajiban untuk bekerja sama” dalam mengatasinya.

    Kini terbuka jalan bagi negara-negara yang paling terdampak perubahan iklim untuk mengajukan gugatan hukum terhadap negara-negara pencemar utama, termasuk Vanuatu yang mungkin mengajukan gugatan hukum terhadap negara-negara pencemar besar, termasuk Australia.

    “Menurut nasihat yang dikeluarkan ICJ hari ini, Australia melakukan tindakan melawan hukum internasional karena mensponsori, mensubsidi, produksi bahan bakar fosil, dan emisi yang berlebihan,” ujar Ralph Regenvanu, utusan khusus Vanuatu untuk perubahan iklim, kepada ABC.

    Kematian akibat kelaparan di Gaza melonjak

    Musab al Dibes usianya masih 14 tahun, tetapi terlihat seperti anak kecil dan bukan remaja, karena berat badannya turun dari 40 kilogram menjadi 10 kilogram.

    Musab adalah salah satu dari banyak anak-anak, dan beberapa orang dewasa, yang terbaring di bangsal Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza, dengan tubuh yang kurus kering karena kekurangan makanan.

    “Kesehatannya memburuk akibat kekurangan gizi karena Jalur Gaza menderita kelaparan parah dan kekurangan segalanya, obat-obatan, bahkan suplemen nutrisi,” kata ibunya, Shahenaj al Dibes.

    Kelompok-kelompok penyalur bantuan mengatakan ratusan truk penuh yang hendak membawa makanan kini berada di luar perbatasan Gaza, dilarang masuk oleh pasukan Israel.

    Seorang guru tewas setelah menyelamatkan murid-muridnya

    Awal pekan lalu, Maherin Chowdhury, seorang guru bahasa Inggris berusia 46 tahun, bolak-balik ke ruang kelas yang terbakar untuk menyelamatkan murid-muridnya, saat sebuah pesawat F-7 BGI milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh ke sekolah.

    Saudara lelakinya menceritakan, Chowdury tak menghiraukan api yang melalap bajunya yang menyebabkan ia meninggal dunia setelah menderita luka bakar yang hampir total.

    Ia meninggalkan seorang suami dan dua putra remaja.

    “Ketika suaminya meneleponnya, memohon agar ia meninggalkan tempat kejadian dan memikirkan anak-anaknya, ia menolak, dengan mengatakan, ‘Mereka juga anak-anak saya. Mereka terbakar. Bagaimana saya bisa meninggalkan mereka?’” kata suaminya.

    Setidaknya 29 orang, sebagian besar anak-anak, tewas dalam insiden itu, sementara pihak militer mengatakan pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin.

    Penyuntik ketamin Matthew Perry mengaku bersalah

    Salvador Plasencia, satu dari lima orang yang didakwa terkait kematian aktor serial Friends pada Oktober 2023, didakwa dengan empat tuduhan distribusi ketamin secara ilegal dengan ancaman 40 tahun hukuman penjara.

    Salvador mengaku menyuntikkan ketamin kepada Matthew di rumah sang aktor dan di tempat parkir Santa Monica beberapa minggu sebelum kematiannya, dan menurutnya tindakan tersebut bukan untuk tujuan medis yang legal.

    Salvador yang mengoperasikan klinik perawatan darurat, memperoleh ketamin dari dokter lain, Mark Chavez dari San Diego.

    Menurut dokumen pengadilan, Salvador mengirim pesan singkat kepada Mark dengan menulis: “Saya penasaran berapa banyak uang yang akan dibayar oleh orang bodoh ini.”

  • Perang Dunia 3 Meletus, Pasukan Kecoak Siap Meluncur

    Perang Dunia 3 Meletus, Pasukan Kecoak Siap Meluncur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) selama ini dikenal royal dalam mengalokasikan anggaran untuk memperkuat sistem pertahanan militernya. Namun, fakta mengejutkan diungkap Aviation Week Network pada Mei 2025.

    Platform intelijen global untuk industri pertahanan dan penerbangan tersebut mengungkap Eropa mulai menggenjot investasi di sektor pertahanan. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, investasi pertahanan Eropa kini sudah melampauai AS.

    Dikutip dari EIN Presswire, investasi pertahanan Eropa sepanjang 2025 diproyeksikan mencapai US$170,1 miliar. Sementara itu, investasi yang disiapkan oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) diproyeksikan ‘hanya’ sebesar US$167,7 miliar pada periode yang sama.

    Co-founder Helsing, Gundbert Scherf, mengatakan Eropa sepertinya berada di titik puncak transformasi dalam inovasi pertahanan yang mirip dengan Proyek Manhattan, yakni proyek senjata nuklir AS yang membuat negara tersebut unggul selama Perang Dunia-II.

    Sebagai informasi, Helsing merupakan startup pertahanan paling bernilai di Eropa saat ini yang berbasis di Munich, Jerman. Melalui pendanaan terbarunya pada bulan lalu, Helsing mampu melipatgandakan valuasinya menjadi US$12 miliar.

    Menurut laporan Reuters, Kamis (24/7/2025), berdasarkan wawancara dengan beberapa sumber, pemerintahan Kanselir Jerman Friedrich Merz memandang AI dan startup teknologi sebagai kunci rencana pertahanannya.

    Pemerintah Jerman berencana memangkas birokrasi untuk menghubungkan langsung startup teknologi ke pejabat tinggi militer, menurut sumber dalam Reuters.

    Pasca Perang Dunia-II, Jerman cenderung berhati-hati dalam pengembangan sektor pertahanan. Hal ini juga dikarenakan Jerman mendapat jaminan perlindungan keamanan dari AS sebagai sekutunya.

    Pendekatan model bisnis Jerman yang menghindari risiko juga lebih mengutamakan peningkatan bertahap ketimbang inovasi yang disruptif. Namun, strategi itu tampaknya mulai ditinggalkan.

    Dukungan militer AS kini makin tidak pasti. Jerman yang merupakan salah satu pendukung terbesar Ukraina dilaporkan akan melipatgandakan anggaran pertahanan reguler menjadi sekitar 162 miliar euro (US$175 miliar) per tahun pada 2029 mendatang.

    Helsing adalah bagian dari gelombang startup pertahanan Jerman yang mengembangkan teknologi mutakhir, mulai dari robot AI seperti tank dan kapal selam mini tanpa awak, hingga pasukan kecoak mata-mata yang siap tempur.

    “Kami ingin membantu mengembalikan semangat juang Eropa,” kata Scherf.

    Pasukan Kecoak

    Kepala Pusat Inovasi Siber Budeswehr, Sven Weizenegger, mengatakan perang di Ukraina mengubah sikap sosial dan menghilangkan stigma terhadap pekerjaan di sektor pertahanan.

    “Jerman telah mengembangkan keterbukaan baru terhadap isu keamanan sejak invasi [Ukraina],” ujarnya.

    Weizenegger mengatakan ia menerima 20-30 permintaan Linkedin per hari, dibandingkan dengan sekitar 2-3 permintaan per minggu pada tahun 2020, dengan ide-ide untuk mengembangkan teknologi pertahanan.

    Beberapa ide yang sedang dikembangkan terasa seperti fiksi ilmiah (science fiction). Misalnya kecoak cyborg Swarm Biotactics yang dilengkapi dengan ransel mini khusus yang memungkinkan pengumpulan data secara real-time melalui kamera.

    Stimulus listrik seharusnya memungkinkan manusia mengendalikan pergerakan serangga dari jarak jauh. Tujuannya adalah agar mereka dapat memberikan informasi pengawasan di lingkungan yang tidak bersahabat, misalnya informasi tentang posisi musuh.

    “Robot biologis kami yang berbasis serangga hidu dilengkapi dengan stimulasi saraf, sensor, dan modul komunikasi yang aman,” kata CEO Swarm Biotactics, Stefan Wilhelm.

    “Mereka dapat dikemudikan secara individual atau beroperasi secara otonom dalam kawanan,” ia menambahkan.

    Pada paruh pertama abad ke-20, ilmuwan Jerman memelopori banyak teknologi militer yang menjadi standar global, mulai dari rudal balistik hingga pesawat jet dan senjata berpemandu.

    Namun, setelah kekalahannya dalam Perang Dunia-II, Jerman didemiliterisasi dan bakat ilmiahnya tercerai-berai.

    Wernher von Braun, penemu rudal balistik pertama untuk Nazi, adalah salah satu dari ratusan ilmuwan dan engineer Jerman yang diangkut ke AS setelah Perang Dunia-II. Ia kemudian bekerja di NASA dan mengembangkan roket yang membawa pesawat ruang angkasa Apollo ke Bulan.

    Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi pertahanan telah menjadi pendorong kuat kemajuan ekonomi. Teknologi seperti internet, GPS, semikonduktor, dan mesin jet berawal dari program penelitian militer sebelum mengubah kehidupan sipil.

    Dilanda harga energi yang tinggi, perlambatan permintaan ekspor, dan persaingan dari China, ekonomi Jerman yang mencapai US$4,75 triliun mengalami kontraksi selama dua tahun terakhir. Peningkatan penelitian militer dinilai dapat memberikan dorongan ekonomi bagi negara tersebut.

    “Kita hanya perlu memiliki pola pikir ini: basis industri pertahanan yang kuat berarti ekonomi yang kuat dan inovasi yang luar biasa,” kata Markus Federle, Managing Partner di perusahaan investasi yang berfokus pada pertahanan, Tholus Capital.

    Waspada Perang Dunia-III

    Pertumbuhan subur industri pertahanan tak lepas dari kondisi geopolitik yang kian memanas. Berbagai negara saat ini masih terus berperang. Mulai dari perang bersenjata seperti Ukraina vs Rusia, Israel vs negara-negara Timur Tengah, hingga perang dagang antara AS dan China.

    Peneliti utama di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Rusia, yang juga anggota Dewan Urusan Internasional Rusia (RIAC), Dmitry Trenin, bahkan terang-terangan menyebut Perang Dunia-III sudah terjadi.

    Hanya saja, bentuk perang kali ini jauh lebih tersembunyi dan menyebar jika dibandingkan dengan Perang Dunia-II.

    “Perang dunia telah dimulai. Hanya saja, tidak semua orang menyadarinya,” ujar Trenin dalam analisis terbarunya yang pertama kali diterbitkan oleh majalah Profile, seperti dikutip RT.

    Trenin menilai bahwa fase praperang global bagi Rusia dimulai sejak 2014, bagi China sejak 2017, dan bagi Iran sejak 2023.

    Dalam pandangannya, sejak saat itu dunia telah memasuki babak konflik baru yang kian intensif. Bentuknya bukan sekadar adu kekuatan militer, melainkan konflik menyeluruh yang mencakup sabotase ekonomi, agitasi sosial, serta destabilisasi internal negara-negara lawan.

    Trenin juga menyoroti keterlibatan langsung negara-negara NATO, seperti Inggris dan Prancis, dalam serangan terhadap target Rusia melalui dukungan mereka kepada Ukraina. “Ukraina hanyalah alat. Brussels sedang mempersiapkan perang yang lebih luas,” katanya.

    Ia menilai perang global ini dipicu oleh ketakutan Barat terhadap kebangkitan kekuatan baru seperti Rusia dan China, yang dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi geopolitik dan ideologi Barat.

    “Ini bukan sekadar pertarungan geopolitik, ini adalah perang eksistensial bagi Barat. Globalisme tidak mentolerir alternatif,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bursa Saham Global Naik di Tengah Harapan Kesepakatan Tarif dengan AS

    Bursa Saham Global Naik di Tengah Harapan Kesepakatan Tarif dengan AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa saham global naik pada perdagangan Kamis (24/7/2025), didorong oleh optimisme bahwa perjanjian tarif Amerika Serikat (AS)-Jepang yang diumumkan sehari sebelumnya akan diikuti oleh lebih banyak kesepakatan perdagangan.

    ‎Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menunda pemotongan suku bunga lagi sembari menunggu untuk mengukur besarnya dampak ekonomi dari tarif AS yang lebih tinggi. 

    ‎Dilansir dari AP, pada awal perdagangan di Eropa, indeks DAX Jerman naik 0,8% menjadi 24.430,74. Di Paris, indeks CAC 40 naik 0,2% menjadi 7.862,52, sementara indeks FTSE 100 Inggris naik 1% menjadi 9.150,50.

    ‎Diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mengusulkan tarif yang tinggi atas impor dari seluruh dunia yang memiliki risiko ganda, yaitu meningkatkan inflasi sekaligus memperlambat perekonomian. Namun, banyak tarifnya ditunda, memberi waktu untuk mencapai kesepakatan dengan negara lain. 

    ‎Sementara itu  pada penutupan pasar saham Asia, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,6% menjadi 41.826,34. Indeks Komposit Shanghai naik 0,7% menjadi 3.605,73, sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5% menjadi 25.667,18.

    ‎Kospi Korea Selatan juga naik 0,2% menjadi 3.190,45. Indeks S&P ASX 200 Australia turun 0,3% menjadi 8.709,40, sementara Indeks Taiex Taiwan naik 0,2%.
     

  • Berstatus Mahasiswi, Gadis Cantik Asal Kalteng Ini Bernama Unik Hanya Satu Huruf

    Berstatus Mahasiswi, Gadis Cantik Asal Kalteng Ini Bernama Unik Hanya Satu Huruf

    Liputan6.com, Palangka Raya- Sebuah nama yang unik sering kali membawa kisah tersendiri bagi pemiliknya. Begitulah yang dialami C, gadis remaja dari Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang viral di media sosial karena memiliki nama satu huruf.

    Remaja berusia 18 tahun ini membeberkan, di balik namanya yang singkat tersimpan impian dan semangat. Menurutnya, pemilihan huruf “C” juga dilatarbelakangi dengan kesamaan bunyi dari kata “she” dalam bahasa Inggris, yang berarti perempuan.

    “Awalnya, orang tua saya memberi nama C karena mengira akan menjadi anak bungsu. Saya anak perempuan ketiga, karena itulah nama saya sesuai dengan abjad ketiga, yaitu C,”ungkap C kepada Liputan6.com, Kamis (24/7).

    C menilai, namanya tersebut dapat memberikan karakter yang kuat dan mudah diingat. Meskipun, menurutnya hal tersebut kadang terdengar aneh bagi sebagian orang dan berpotensi jadi bahan candaan.

    Alumni Sekolah Menegah Atas Negeri (SMA) 1 Mentaya Hulu ini menegaskan, bahwa namanya tersebut bukan merupakan inisial. Hal dibuktikan, dengan tercatatnya C secara resmi di dokumen kependudukan, mulai dari akte kelahiran hingga kartu tanda penduduk.

    “C juga bisa diartikan sebagai cakap, cekatan, cerdas, cantik. Pokoknya sesuatu yang positif,” tambahnya.

    Setelah namanya viral, kecintaanya C dalam dunia media sosial bertambah dan ia tuangkan melalui pendidikan tinggi. Saat ini, C tercatat sebagai mahasiswi baru di Universitas Muhamadiyah Palangka Raya, mengambil program studi Ilmu Komunikasi.

  • Suriah Membara, Tekanan Memuncak pada Presiden Ahmed al-Sharaa

    Suriah Membara, Tekanan Memuncak pada Presiden Ahmed al-Sharaa

    Damaskus

    Gencatan senjata di Suweida bertahan, tetapi konflik antara para aktor jauh dari terselesaikan. Kantor Berita Suriah SANA melaporkan, sebagai tindakan pencegahan, otoritas Suriah sejak hari Minggu (20/07) mulai mengevakuasi banyak keluarga kelompok sosial-budaya Badawi (Badui atau Badouine).

    Dengan demikian, ada 1.500 orang yang dievakuasi dengan bus dan kendaraan lain dari kota-kota di selatan Suriah.

    Sejak konflik berdarah antara kelompok etnoreligius Druze (Drusian) dan Badui di Suweida pecah hampir sepuluh hari yang lalu, sudah sekitar 1250 orang tewas terbunuh.

    Demikian informasi menurut Pusat Pengamatan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, SOHR). Informasi tersebut tidak dapat diverifikasi, tetapi angka dari SOHR -lembaga yang didirikan pada awal Perang Sipil Suriah di London itu, umumnya dapat diandalkan.

    SOHR merinci, ada lebih dari 600 penduduk Provinsi al-Suwaida di terenggut nyawanya. 194 orang dieksekusi oleh pasukan dari Kementerian Pertahanan dan Interior dalam Prosedur Cepat Suriah.

    Selain itu, lebih dari 400 anggota pasukan pemerintah dan 23 orang Badui terbunuh. Tiga warga sipil Badui dikatakan telah dieksekusi oleh pejuang Drusian, lanjut SOHR.

    Kekerasan fatal menghimpit pemimpin politik sementara negara itu, Ahmed al-Sharaa. Tugasnya yang paling mendesak: Mengakhiri kekerasan secara permanen di Suweida – dan juga negara secara keseluruhan.

    Alawi dan Assad

    Keluarga bekas pemimpin Suriah Bashar al-Assadjuga berasal dari jajaran komunitas Alawi. Banyak warga Alawi yang dianggap sebagai pendukung rezim yang tumbang tersebut. Laporan investigasi yang diumumkan oleh pemerintah tentang insiden Maret lalu, masih dapat ditemukan hari ini.

    Al-Sharaa menghadapi tantangan besar, kata pakar Timur Tengah dan penasihat politik Carsten Wieland dalam wawancara dengan DW. Peristiwa-peristiwa beberapa minggu dan bulan terakhir telah melemahkan klaimnya sebagai presiden untuk semua warga Suriah tanpa terkecuali, serta usahanya untuk menciptakan Suriah yang bersatu dan mencakup semua kelompok masyarakat.

    Tidak di bawah kendali pasukan keamanan?

    “Pada banyaknya warga Suriah tumbuh skeptisisme terhadap negara yang tampaknya tidak bisa mengendalikan pasukan keamanannya sendiri. Semakin penting bahwa laporan investigasi kekerasan terhadap komunitas Alawi segera diumumkan,” ujarnya lebih lanjut.

    Ditambahkannya: “Sangat penting bahwa secara publik dijelaskan siapa yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan juga dimintai pertanggungjawaban.”

    Semua ini harus dilakukan dengan cepat, ujar Ronja Herrschner, seorang ilmuwan politik di Universitas Tbingen. Suriah masih memiliki jalan panjang, papar Herrschner ke DW.

    “Namun, saya dengar bahwa meskipun banyak kekurangan, Al-Sharaa masih tetap dihormati di kalangan Sunni. Karena dia masih dipandang sebagai pembebas Suriah dari rezim Assad. Oleh sebab itu, dia masih memiliki kepercayaan lebih di antara kaum Sunni. Namun, hal ini tidak selalu berlaku bagi kelompok minoritas,” imbuhnya.

    Tekanan dari dua arah

    Pada saat yang bersamaan, kedua belah pihak juga memberi tekanan terhadap pemerintah. Demikian menurut komentar dari surat kabar berbahasa Arab Sharq al-Awsat. Kelompok pertama terdiri dari mantan pendukung rezim Assad yang jatuh, kekuatan yang terhubung dengan Iran serta kelompok kriminal, terutama dari bidang perdagangan narkoba.

    Kelompok kedua berasal dari lingkaran dalam rezim dan secara aktif memanaskan krisis. Kelompok ini terutama merupakan kekuatan yang termotivasi secara jihadis bahwa pemerintah dapat berkonfrontasi dengan kelompok-kelompok lokal, tambah laporan surat kabar itu. Sehingga pada gilirannya dapat mengundang aktor asing untuk memicu perang saudara baru di Suriah.

    Carsten Wieland mengatakan bahwa basis kekuasaan al-Sharaa sebenarnya tipis. Hanya ada sedikit tenaga profesional yang berada di bawah kendalinya. Sebaliknya, ada proporsi besar milisi muda yang sudah terradikalisasi, yang berpikiran sektarian atau salafi, dan menjadi ekstremis akibat perang saudara.

    “Kelompok ini merupakan bagian berbahaya dari generasi muda tersebut. Mereka membentuk realitas politik saat ini. Pertanyaannya adalah bagaimana al-Sharaa bisa menyingkirkan kelompok ini tanpa dirinya sendiri menjadi korban,” tegasnya.

    Belum lagi ada pula jihadis asing dalam konflik itu, lanjut Wieland. Mereka juga tidak berada di bawah kontrol al-Sharaa. “Terakhir, ada pula sebagian dari Badui Sunni, yaitu pejuang yang ingin membalas dendam terhadap kelompok minoritas. Al-Sharaa juga harus segera mengendalikan mereka.”

    Dukungan dari mancanegara

    Meski begitu, Amerika Serikat dan beberapa negara Teluk — terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab — masih terus mendukung al-Sharaa, jelas Ronja Herrschner.

    “AS ingin menarik pasukannya dari Suriah dalam jangka menengah. Syarat utamanya tentu agar negara itu tetap stabil secara politik.”

    Saat ini, Amerika Serikat yang paling percaya bahwa al-Sharaa mampu menjamin hal itu. Oleh karena itu, mereka tetap mendukungnya.

    “Hal yang sama juga berlaku pula bagi negara-negara Teluk,” lanjut Herrschner. “Mereka tentu juga menginginkan stabilitas di Suriah, dan karena itu mereka juga mendukung al-Sharaa.”

    Pandangan serupa diungkapkan Carsten Wieland. Bagi negara-negara Teluk, sama seperti AS, tujuan mereka adalah menjaga Suriah sebagai negara yang stabil dan bersatu, serta mencegah perang proksi sebisa mungkin.

    “Namun, Israel tampaknya memiliki tujuan sebaliknya, yaitu memecah-belah sebagian penduduk untuk melemahkan negara,” ujar Carsten Wieland.

    “Hal ini harus menjadi alarm bagi kawasan yang sering mengalami keruntuhan negara dan perang saudara,” tambahnya.

    Karena itu, AS juga menentang tindakan Israel di Suriah.

    Baru-baru ini, Israel ikut campur dengan berposisi di pihak komunitas Druze dalam kekerasan di sekitar Suwaida. Namun kemudian mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah Suriah.

    Keruntuhan negara bukanlah kepentingan AS — begitu pula Eropa, pungkas Wieland. “Karena saat ini tidak ada negara yang melihat alternatif lain selain al-Sharaa.”

    Latar belakang konflik

    Perang di Suriah bermula pada tahun 2011 dengan protes damai menuntut agar Presiden Bashar al-Assad turun dari kekuasaan. Namun, pemerintahannya menolak dan membalas dengan keras, sehingga protes berubah menjadi perang saudara yang berkepanjangan.

    Setelah bertahun-tahun konflik, rezim Bashar akhirnya tumbang, tetapi Suriah tidak langsung damai. Berbagai kelompok bersenjata seperti pemberontak Sunni, milisi Kurdi, kelompok Alawi, dan ekstremis seperti Islamic State- ISIS mulai berperang satu sama lain untuk menguasai wilayah dan memperebutkan kekuasaan.

    Konflik ini semakin rumit karena dukungan berbagai negara asing yang mendukung pihak berbeda-beda, membuat perang di Suriah sulit diselesaikan dan menyebabkan penderitaan besar bagi rakyatnya.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Badan Pengawas Nuklir PBB Kunjungi Iran Bulan Depan, Bahas Apa?

    Badan Pengawas Nuklir PBB Kunjungi Iran Bulan Depan, Bahas Apa?

    Jakarta

    Delegasi dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan mengunjungi Iran dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Kunjungan tersebut menjadi penanda baru dari keputusan Iran yang sempat menangguhkan kerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB tersebut.

    “Kami telah sepakat untuk menerima delegasi IAEA, sebuah delegasi teknis, untuk berkunjung ke Iran segera, dalam dua hingga tiga minggu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi dilansir AFP, Kamis (24/7/2025).

    Gharibabadi mengatakan kunjungan tersebut akan berfokus pada pembentukan hubungan baru dengan badan pengawas nuklir PBB. Dia menyebut delegasi IAEA tidak akan mengunjungi situs-situs nuklir Iran.

    “Delegasi tersebut akan datang ke Iran untuk membahas modalitasnya, bukan untuk mengunjungi situs-situs tersebut,” katanya.

    Ia berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa menjelang negosiasi pada hari Jumat (25/7) di Istanbul dengan Prancis, Inggris, dan Jerman, yang mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kegagalannya dalam mematuhi komitmen nuklirnya.

    “Jika negara-negara Eropa menjatuhkan sanksi, “kami akan merespons, kami akan bereaksi,” kata Gharibabadi.

    Pada awal Juli, tim inspektur IAEA meninggalkan Iran untuk kembali ke kantor pusat organisasi tersebut di Wina setelah Teheran menangguhkan kerja sama dengan badan tersebut.

    Amerika Serikat melancarkan serangannya sendiri pada 22 Juni. Serangan itu menargetkan fasilitas nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz.

    Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyebut serangan itu sukses karena “menghancurkan sepenuhnya” situs-situs tersebut, tetapi beberapa media telah melaporkan kebocoran intelijen yang menunjukkan gambaran yang lebih kabur.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan minggu ini bahwa Teheran tidak berencana untuk menghentikan program nuklirnya, termasuk pengayaan uranium, meskipun fasilitasnya mengalami kerusakan “parah”.

    Berbicara pada hari Rabu (23/7) tentang dimulainya kembali perundingan nuklir AS-Iran, yang dibatalkan pada pertengahan Juni, Gharibabadi mengatakan ‘semakin cepat, semakin baik’ meskipun ia menekankan bahwa Amerika Serikat harus mengesampingkan tindakan militer lebih lanjut.

    (ygs/ygs)

  • Kisah Pangeran Al-Waleed bin Khaled, Pangeran Saudi yang Meninggal Dunia Setelah 20 Tahun Koma

    Kisah Pangeran Al-Waleed bin Khaled, Pangeran Saudi yang Meninggal Dunia Setelah 20 Tahun Koma

    GELORA.CO –  Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud, anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi yang dijuluki “Pangeran Tidur”, dikabarkan telah meninggal dunia setelah mengalami koma selama lebih dari 20 tahun. Berita meninggalnya Pangeran Al-Waleed disampaikan oleh ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, dalam unggahan di X pada Minggu (20/7/2025).

    Pangeran Al-Waleed yang berusia 36 tahun telah terbaring koma di rumah sakit sejak mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan di London, Inggris pada 2005. Saat itu, Pangeran Al-Waleed yang baru berusia 15 tahun sedang menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi militer di London.

    Kondisi Pangeran Al-Waleed selama 20 tahun terakhir telah menarik perhatian publik internasional dan media sosial, menjadikannya simbol ketabahan. Sejak kecelakaan tersebut, Pangeran Al-Waleed dirawat di King Abdulaziz Medical City di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, dalam kondisi koma dan menggunakan alat bantu medis untuk bertahan hidup.

    Ayah Pangeran Al-Waleed tak pernah putus asa berharap putranya suatu hari nanti akan pulih sepenuhnya. Pangeran Khaled tetap terlibat dalam perawatan sang pangeran dan dengan tegas menolak seruan untuk menghentikan alat bantu hidup putranya.

    Meskipun tidak sadarkan diri, tubuh Pangeran Al-Waleed tetap menunjukkan beberapa gerakan refleks yang sering kali terekam dalam video dan menjadi viral di media sosial. Gerakan-gerakan seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepala memberikan harapan bahwa sang pangeran masih dapat merasakan dunia di sekitarnya.

    Pada 2019, ada laporan yang menyebutkan Pangeran Al-Waleed sempat menunjukkan tanda-tanda kesadaran terbatas, seperti menggerakkan tangan atau sedikit menggerakkan kepala. Momen ini menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang terus mendoakan pemulihan atau kebangkitan sang pangeran.

    Namun, harapan itu pada akhirnya tidak terwujud.

    Pada Minggu, Pangeran Khaled mengabarkan meninggalnya Pangeran Al-Waleed melalui unggahan di media sosial X. Unggahan itu mengungkap kesedihan sang ayah atas kehilangan putra sulungnya.

    “Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Allah, dan dengan duka dan kesedihan yang mendalam, kami berduka atas putra tercinta kami: Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud, semoga Allah merahmatinya, yang wafat hari ini,” demikian isi unggahan Pangeran Khaled tersebut.

    Tak hanya Pangeran Khaled yang merasa kehilangan dengan meninggalnya Pangeran Al-Waleed, warganet juga turut mengungkapkan kehilangan atas berpulangnya sang pangeran. Tagar “Pangeran Tidur” menjadi tren di media sosial setelah pengumuman tersebut, dengan ribuan orang menyampaikan belasungkawa.

    “Semoga Pangeran Al-Waleed bin Khaled beristirahat dalam damai. Belasungkawa terdalam bagi orang-orang terkasihnya,” tulis salah satu pengguna.

    Doa pemakaman untuk Pangeran Al-Waleed digelar pada Minggu di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh.

  • Sowan ke Jokowi, Presiden Prabowo Beber Hasil Diplomasi dengan AS dan Uni Eropa

    Sowan ke Jokowi, Presiden Prabowo Beber Hasil Diplomasi dengan AS dan Uni Eropa

    FAJAR.CO.ID, SOLO — Presiden RI, Prabowo Subianto membeberkan sejumlah capaian terutama terkait diplomasi luar negeri dengan sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat (AS).

    Hal tersebut dibeberkan Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan dengan mantan Presiden Joko Widodo, Minggu (20/7).

    Ketua Umum Gerindra itu memang memilih menyambangi rumah Jokowi sebelum dilaporkan menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah.

    Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Prabowo menyampaikan langsung sejumlah hasil kunjungan luar negerinya belakangan ini, termasuk capaian diplomasi perdagangan yang menghasilkan penurunan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) hingga 19 persen.

    Kunjungan Prabowo ke rumah Jokowi itu dilakukan sebelum menghadiri acara penutupan Kongres PSI di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    “Saya, kita baru keliling dari luar negeri, ya beliau juga mengikuti rupanya. Saya ceritakan, terobosan-terobosan yang kita dapat kemarin, terutama dengan Uni Eropa. 10 tahun perundingan akhirnya tembus,” kata Prabowo kepada wartawan usai sowan ke rumah Jokowi.

    Selain Uni Eropa, Prabowo juga membeberkan hasil pertemuannya di sejumlah negara seperti Brasil, Prancis, hingga Inggris. Dalam lawatannya ke Brasil, Prabowo mengikuti forum BRICS.

    Sedangkan di London dan Paris, ia bertemu sejumlah pejabat penting dunia dan bahkan melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump.

    “Ya alhamdulillah dapat hasil-hasil yang lumayan cukup bagus. Mereka butuh karet kita, mereka butuh rupanya komoditas kita dan ternyata harga cokelat dunia lagi sangat tinggi. Banyak berharap cokelat dari kita dan kita juga harus segera pembibitan baru, peremajaan harus kita lakukan. Sangat nyata,” ujarnya.