Negara: Indonesia

  • Bantuan dan Donasi Bencana Sumatra Tersalurkan, Mbak Wali : Semoga Bisa Menjadi Penyemangat

    Bantuan dan Donasi Bencana Sumatra Tersalurkan, Mbak Wali : Semoga Bisa Menjadi Penyemangat

    Kediri (beritajatim.com) – Bantuan dari Kota Kediri untuk korban bencana banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara dan sekitarnya telah tersalurkan sampai lokasi Posko Bencana. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Pemerintah dan masyarakat Kota Kediri terhadap saudara-saudara di Aceh, Sumatra Utara dan sekitarnya yang membutuhkan dukungan.

    “Alhamdulillah, saya mendapat laporan dari Dinas Sosial bahwa bantuan logistik yang kita himpun sudah tersalurkan ke daerah bencana. Semoga memberi manfaat bagi saudara-saudara kita di Aceh dan sekitarnya yang terdampak,” ujar Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.

    Mbak Wali menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam penggalangan bantuan. Sinergi dan kepedulian ini diharapkan terus terjaga sebagai bentuk persatuan dan kemanusiaan antar daerah di Indonesia. “Kami berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatra. Serta bisa menjadi penyemangat dalam menghadapi kondisi yang ada,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Sosial Imam Muttakin mengatakan bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar, peralatan rumah tangga dan bantuan logistik lainnya dan uang tunai. Bantuan logistik diangkut 7 truk yang penyalurannya difasilitasi BPBD Provinsi Jawa Timur. Sementara uang tunai sejumlah Rp 205.873.200 telah ditransfer melalui Posko Darurat masing-masing provinsi. Dengan rincian Provinsi Aceh Rp 105.873.200 dan Provinsi Sumatra Utara Rp 100.000.000. [nm/kun]

  • Gus Qowim: Rumah Tangga Sakinah Jadi Kunci Bentuk Generasi Saleh di Era Digital

    Gus Qowim: Rumah Tangga Sakinah Jadi Kunci Bentuk Generasi Saleh di Era Digital

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin memberikan materi dalam Workshop ‘Rumah Tangga Sakinah Wujudkan Generasi Sholeh di Era Digital. Kegiatan ini berlangsung pada, Sabtu (20/12/2025) bertempat di Masjid Agung.

    Gus Qowim menekankan bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter dan akhlak generasi penerus. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi digital, peran keluarga menjadi semakin strategis dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan, etika, serta budi pekerti luhur. “Rumah tangga sakinah tentu menjadi impian semua orang. Dalam membangunnya tentu dibutuhkan komitmen dari suami dan istri,” ujarnya.

    Tantangan mendidik anak di era saat ini semakin besar seiring pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi digital. Orang tua memiliki peran yang sangat penting sebagai pendidik utama di keluarga. Ada tiga hal yang dapat dilakukan dalam memberikan pendidikan kepada anak. Pertama, dengan memberikan ilmu sebanyak-banyaknya kepada anak. Kedua, mendidik dengan memberikan suri tauladan yang baik.

    Ketiga, mendidik dengan cara mendoakannya. “Hari ini kita tidak cukup mendidik anak hanya dengan materi harus dibarengi dengan doa. Mari kita didik generasi muda Kota Kediri tidak hanya cerdas namun memiliki karakter yang baik. Sehingga dapat terwujud cita-cita Bapak Presiden Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

    Melalui workshop ini, Gus Qowim berharap dapat memperkuat ketahanan keluarga serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun rumah tangga sakinah. Sebagai bekal utama mencetak generasi unggul, beriman, dan berdaya saing di masa depan.

    Kegiatan ini diikuti, perwakilan Dharma Wanita Perguruan Tinggi, Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, perwakilan Dharma Wanita. Turut hadir, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Kota Kediri Nur Akhid, beserta jajaran, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • UMK di Tulungagung Tahun 2026 Naik 5,93 Persen, Ini Besarannya

    UMK di Tulungagung Tahun 2026 Naik 5,93 Persen, Ini Besarannya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung bersama Dewan Pengupahan Tulungagung sepakat memutuskan besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Tulungagung tahun 2026. Melalui pertemuan antara Pemkab Tulungagung dan Dewan Pengupahan Tulungagung, diputuskan UMK 2026 naik 5,93 persen. Dengan demikian, besaran UMK tahun depan untuk Kabupaten Tulungagung adalah Rp2.617.500.

    Wakabid Organisasi dan SDM DPK APINDO Tulungagung, Willy Tjaksono, mengatakan pertemuan antara Pemkab Tulungagung dengan Dewan Pengupahan Tulungagung sempat memanas. Pasalnya, terdapat beberapa pihak dari Dewan Pengupahan Tulungagung yang tidak sepakat dengan nilai alfa yang sudah ditentukan. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tulungagung sempat ngotot meminta nilai alfa paling besar, yakni 0,9.

    Namun, terdapat pihak lain yang menginginkan nilai alfa hanya sebesar 0,5, sedangkan mayoritas Dewan Pengupahan Tulungagung memutuskan nilai alfa 0,7.

    “Saat rapat antara Dewan Pengupahan Tulungagung dengan Pemkab Tulungagung, sempat ada perbedaan pendapat. Mayoritas sepakat nilai alfa 0,7, sedangkan tadi SPSI ngotot ingin 0,9 dan ada yang ingin 0,5,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025).

    Namun, setelah pembahasan lebih lanjut, ungkap Willy, akhirnya semua pihak saling menghargai dan sepakat untuk mengambil nilai alfa yang paling tengah, yakni 0,7. Kesepakatan ini sama dengan mayoritas wilayah lain di Jawa Timur yang pada dasarnya telah memutuskan dan sepakat mengambil nilai alfa 0,7.

    Dengan nilai alfa yang sudah diputuskan tersebut, kenaikan UMK di Tulungagung untuk tahun 2026 mendatang sebesar 5,93 persen atau naik sekitar Rp146 ribu. Hasil keputusan antara Pemkab Tulungagung dan Dewan Pengupahan Tulungagung terkait kenaikan UMK 2026 ini juga sudah disahkan.

    “Sudah disahkan, semua pihak sepakat pakai nilai alfa 0,7 sehingga naik menjadi 5,93 persen atau kenaikannya senilai Rp146.518,44,” ungkapnya.

    Secara rinci, ujar Willy, UMK Tulungagung tahun 2026 seharusnya sebesar Rp2.617.318,44, namun dibulatkan menjadi Rp2.617.500. Formulasi perhitungannya yakni inflasi 2,53 persen ditambah (pertumbuhan ekonomi kabupaten 4,86 persen dikalikan nilai alfa 0,7) sehingga menghasilkan penyesuaian upah sebesar 5,93 persen.

    Pihak Apindo Tulungagung sendiri bersikap netral, sehingga nilai kenaikan UMK 2026 yang telah diputuskan ini dinilai paling aman. Mengingat keputusan tersebut diambil berdasarkan kondisi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung agar kenaikan UMK tidak terlalu memberatkan sektor usaha.

    “Seperti Kota Blitar dan Kabupaten Ngawi juga mengambil nilai alfa 0,7. Dengan kondisi di Tulungagung sendiri, kenaikan UMK sebesar 5,93 persen itu sudah yang paling aman untuk menjaga stabilitas di sektor usaha,” pungkasnya. [nm/kun]

  • 10 Aplikasi Payroll Terbaik di Indonesia

    10 Aplikasi Payroll Terbaik di Indonesia

    Pengelolaan payroll kini jadi aspek vital dalam manajemen SDM di Indonesia. Kesalahan dalam proses manual bisa berdampak pada kepatuhan pajak hingga ketidakpuasan karyawan.

    Untungnya, perkembangan teknologi menghadirkan banyak solusi aplikasi payroll berbasis cloud yang kini mudah diakses dan bisa membantu Anda mengurangi risiko kesalahan. Penggunaan aplikasi payroll otomatis tidak hanya memudahkan perhitungan gaji, tunjangan, cuti, serta urusan pajak, tapi juga membuat semua proses lebih praktis dan efisien.

    Ada banyak pilihan software yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan bisnis, mulai dari perusahaan berskala kecil sampai skala besar. Nah, berikut ini 10 aplikasi payroll terbaik di Indonesia, lengkap dengan keunggulan dan kekurangan masing-masing.

    10 Aplikasi Payroll Terbaik di Indonesia
    Memilih aplikasi payroll yang tepat memang tidak mudah. Supaya lebih jelas, berikut beberapa aplikasi terbaik beserta kelebihan masing-masing.

    1. Mekari Talenta

    Mekari Talenta merupakan software payroll berbasis cloud yang digunakan perusahaan di Indonesia untuk mengelola penggajian sesuai regulasi. Perhitungan gaji, pajak, dan BPJS dilakukan secara otomatis dengan data absensi, cuti, dan lembur yang langsung terhubung ke proses payroll.

    Talenta mendukung kebutuhan payroll yang kompleks, termasuk struktur multi-entitas, banyak cabang, serta perbedaan skema penggajian antar unit. Setiap entitas dapat memiliki komponen dan kebijakan payroll yang berbeda, namun tetap diproses secara konsisten dan akurat.

    Dengan arsitektur cloud yang stabil dan fleksibel, Mekari Talenta banyak digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan pengelolaan payroll yang siap mengikuti pertumbuhan organisasi dan kompleksitas operasional.

    Mekari Talenta juga mendapatkan pengakuan sebagai “Strong Performer” dalam Gartner® Voice of the Customer 2024, mencerminkan tingkat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap kapabilitas payroll yang ditawarkan.

    2. Gadjian

    Gadjian hadir untuk memudahkan urusan payroll, penghitungan BPJS, PPh 21, hingga pengiriman slip gaji digital. Aplikasi ini berbasis cloud dan sudah banyak digunakan di Indonesia karena sistemnya praktis serta mudah dipakai.

    3. Paychex

    Paychex merupakan salah satu solusi HR dan payroll global yang sudah digunakan oleh ribuan perusahaan di berbagai negara. Platform ini menyediakan layanan penggajian otomatis, manajemen manfaat karyawan, serta kepatuhan pajak yang terintegrasi. Kelebihannya terletak pada fleksibilitas sistem yang bisa disesuaikan dengan skala bisnis.

    4. GreatDay HR

    GreatDay HR sangat mobile-friendly dan menawarkan employee self-service. Fitur absensi, cuti, hingga payroll bisa diakses langsung oleh karyawan melalui aplikasi, sehingga mempercepat banyak proses HR.

    5. GajiHub

    Untuk kebutuhan UMKM, GajiHub menawarkan cloud payroll yang simpel serta fitur slip gaji digital. Absensi juga terhubung langsung ke sistem, jadi berbagai proses bisa diotomasi tanpa ribet.

    6. Keka HR

    Keka HR merupakan platform HR dan payroll berbasis cloud yang dirancang untuk membantu perusahaan mengotomatisasi seluruh proses SDM mulai dari absensi, cuti, hingga penggajian. Sistem ini menyediakan perhitungan payroll otomatis yang akurat, termasuk pajak dan tunjangan, serta modul employee self-service agar karyawan dapat mengakses data pribadi secara mandiri.

    7. PayrollBozz

    PayrollBozz adalah aplikasi HR dan payroll lokal yang fokus pada efisiensi proses administrasi karyawan. Aplikasi ini mencakup fitur absensi online, pengajuan cuti, lembur, hingga perhitungan gaji otomatis sesuai regulasi ketenagakerjaan di Indonesia. Selain itu, PayrollBozz juga menyediakan portal karyawan berbasis cloud untuk memudahkan akses slip gaji dan data kehadiran.

    8. LinovHR

    LinovHR merupakan software HRIS berbasis cloud yang menyediakan fitur payroll bersama dengan fungsi administrasi HR lainnya. Sistem ini cocok untuk perusahaan yang membutuhkan pengelolaan gaji dan data kepegawaian secara terstruktur. LinovHR juga mendukung perhitungan elemen gaji pokok, tunjangan, potongan, serta integrasi absensi untuk mempermudah proses penggajian secara otomatis.

    9. HRD.id

    HRD.id adalah aplikasi HR lokal berbasis cloud yang juga menyediakan fitur payroll otomatis selain fungsi HRIS seperti absensi, cuti, dan pengelolaan data karyawan. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di Indonesia dengan antarmuka yang sederhana dan harga terjangkau.

    10. Datanesia

    Datanesia HR Payroll Software merupakan solusi payroll berbasis cloud yang membantu menghitung gaji, PPh 21, BPJS, dan tunjangan secara otomatis. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan modul HR lain seperti absensi dan database karyawan, sehingga proses penggajian bisa mengakomodasi kondisi aktual seperti absensi, lembur, atau kinerja.

  • Ferry Irwandi Tantang Terjun Langsung ke Lokasi Bencana: Relawan-relawan Pun Udah pada Tumbang

    Ferry Irwandi Tantang Terjun Langsung ke Lokasi Bencana: Relawan-relawan Pun Udah pada Tumbang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Konten kreator, Ferry Irwandi, menekankan pentingnya kerja bersama dalam pemulihan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Aktivis muda yang pernah jadi PNS ini menyampaikan, tidak boleh ada perpecehan atau ego masing-masing dalam penyelesaian kasus ini.

    “Kalau di lapangan Om. Gue bisa ngomong kayak gini. Lapangan dan sosial media itu 180 derajat berbeda gitu. Di lapangan itu benar-benar lu ngelihat Indonesia itu bersatu gitu,” kata Ferry dalam Podcast Deddy Corbuzier dikutip Sabtu (20/12/2025).

    Ferry melanjutkan, kegaduhan di media sosial hanya mengganggu jalannya pemulihan. Dia menantang pihak-pihak yang membuat gaduh agar turun langsung ke lokasi bencana.

    “Makanya itu cuma bilang ke pihak-pihak lain turunlah 5 hari di situ, nggak akan bisa ngomong apapun gitu. 5 hari ya. 5 hari saja. Sosial media dan lapangan itu beda,” tambahnya.

    Dia membeberkan bahwa melihat langsung kondisi masyarakat di lokasi terdampak. Para warga disebut menyambut baik bantuan yang datang.

    “Dan semuanya itu welcome om. Semuanya itu benar-benar welcome,” sambungnya.

    Ferry menyadari bahwa kehadiran media sosial yang sangat masif membuat penanganan bencana semakin kompleks. Oleh karena itu, butuh kedewasaan dari masyarakat dalam mencerna informasi yang diterima.

    “Gue ngebayangin, orang-orang harus tahu ini gak bisa dilakukan secara instan. Relawan-relawan pun udah pada tumbang,” tambahnya.

    Ferry juga meminta semua pihak untuk bersatu dan fokus dalam membantu penanganan bencana. Dia berharap jangan sampai ada lagi konflik kepentingan di media sosial.

  • Ganti Identitas dan Menyamar Jadi Pegawai Bank, Buronan Korupsi BRI Probolinggo Akhirnya Ditangkap di Kendari

    Ganti Identitas dan Menyamar Jadi Pegawai Bank, Buronan Korupsi BRI Probolinggo Akhirnya Ditangkap di Kendari

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pelarian panjang Riang Fauzi, buronan kasus korupsi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Probolinggo, akhirnya kandas. Setelah bertahun-tahun menghilang dan berpindah-pindah kota untuk menghapus jejak, Riang ditangkap Tim Gabungan Intelijen Kejaksaan dalam operasi senyap di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (19/12/2025).

    Penangkapan buronan korupsi ini dilakukan Tim Tangkap Buronan (Tabur) yang terdiri dari Kejaksaan Agung, Kejati Jawa Timur, dan Kejari Kendari. Operasi tersebut berlangsung penuh kehati-hatian demi memastikan terpidana tidak kembali meloloskan diri.

    Alih-alih melakukan penyergapan terbuka, petugas memilih strategi intelijen. Riang yang diketahui telah berganti identitas pekerjaan sebagai insurance specialist di sebuah bank swasta, dipantau intensif di lokasi kerjanya di Kelurahan Sodohoa, Kendari Barat.

    “Kami memantau pergerakan terpidana sejak beberapa waktu lalu. Untuk memastikan identitasnya, anggota tim Tabur menyamar sebagai nasabah bank. Setelah dipastikan benar, yang bersangkutan langsung kami amankan,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Kendari, Ronal H. Bakara, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

    Riang yang sempat menetap di kawasan Jalan Bete-Bete tak dapat mengelak saat identitas aslinya dibongkar di tengah rutinitas kerjanya yang tampak normal. Penangkapan itu sekaligus menutup lembar panjang pelariannya sebagai buronan korupsi BRI Probolinggo.

    Kasus yang menjerat mantan Associate Relationship Manager BRI tersebut bermula pada April 2022. Dalam perkara itu, Riang terbukti menyalahgunakan kewenangannya dengan menyetujui pemberian Kredit Modal Kerja (KMK) atas nama Sri Yuniarti yang tidak sesuai ketentuan dan prosedur direksi BRI.

    Dalam persidangan terungkap, tindakan manipulatif Riang tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri, tetapi juga memperkaya pihak lain, yakni Hendra Widianto. Akibat perbuatannya, negara dirugikan sebesar Rp3,5 miliar.

    Atas perbuatannya, Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis bersalah secara in absentia melalui Putusan Nomor 118/Pid.Sus-TPK/2024/PN.Sby tertanggal 24 Maret 2024. Riang dinyatakan terbukti melanggar Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

    Kini, masa pelarian Riang Fauzi resmi berakhir. Terpidana dijadwalkan segera diterbangkan menuju Kabupaten Probolinggo melalui Tanjung Pinang untuk menjalani proses eksekusi dan menjalani hukuman oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

    Penangkapan ini menjadi pesan keras bahwa koruptor tidak pernah benar-benar aman, seberapa jauh pun mereka bersembunyi dari jerat hukum.

    Sementara itu, staf bidang intelijen Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo menyatakan saat ini pelaku sudah dalam perjalanan menuju Lapas Kelas IIB Probolinggo.

    “Ya, sore ini Tim Tabur Intelijen dan Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo telah mengamankan DPO tersebut dari Kota Kendari, Sultra. Saat ini tim sedang dalam perjalanan menuju Lapas Kelas IIB Probolinggo,” tandasnya. (ada/kun)

  • IKN Jadi “Sarang” Malaria

    IKN Jadi “Sarang” Malaria

    GELORA.CO – Masalah malaria di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan. Untuk membebaskan IKN dari malaria, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) berupaya membangun sistem kesehatan lingkungan yang kuat dan berkelanjutan.

    “Sejak tahap awal pembangunan IKN sudah dilakukan,” kata Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito, mengenai pengendalian penyakit IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu (20/12/2025).

    Menurut Suwito, membangun sistem kesehatan lingkungan salah satunya sebagai upaya pengendalian malaria yang menjadi bagian integral dalam mewujudkan IKN sebagai ibu kota masa depan yang sehat, aman, dan berdaya saing global.

    IKN sebagai calon ibu kota Indonesia, memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua, yang terbuka bagi masyarakat nasional maupun internasional, sehingga perlu upaya bersama untuk mewujudkan kota yang ekologis dan humanis.

    “Bebas dari malaria, termasuk dalam menghadapi potensi migrasi penduduk ke depan,” ujar Suwito.

    Otorita IKN harus memiliki kesiapan dalam menghadapi potensi migrasi penduduk, termasuk dari aspek kesehatan lingkungan seiring perkembangan IKN ke depan.

    Kesiapan pembangunan IKN sebagai kawasan bebas malaria sejalan dengan target tahap dua pembangunan kawasan IKN, kata dia, khususnya mengantisipasi peningkatan aktivitas dan mobilitas penduduk.

    “Pasti lebih banyak pekerja yang datang, apalagi saat ini ada pembangunan legislatif dan yudikatif, dipastikan tidak ada penularan malaria sampai nanti IKN menjadi ibu kota,” tutur Suwito.

    Langkah yang dilakukan Otorita IKN melalui kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan, serta diperkuat dukungan kebijakan dan strategi yang disusun Universitas Diponegoro.

    “Upaya kolaborasi itu untuk menghasilkan kajian malaria yang menjadi dasar analisis lanjutan dalam perumusan kebijakan strategis,” kata Suwito.

    Dia menambahkan, kebijakan dan strategi pengendalian malaria selaras dengan misi IKN sebagai kawasan bebas malaria yang dapat memperkuat pengendalian malaria di IKN.

  • Gus Wahab Masuk Pengurus PDIP Jatim, Momentum Perkuat Poros Nasionalis–Religius

    Gus Wahab Masuk Pengurus PDIP Jatim, Momentum Perkuat Poros Nasionalis–Religius

    Surabaya (beritajatim.com) — Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono, menegaskan masuknya KH Abdul Wahab Yahya atau Gus Wahab ke jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menjadi momentum penting penguatan sinergi nasionalis dan religius di Jawa Timur.

    Menurut dia, kehadiran pengasuh Pondok Pesantren Muhajirin 2 Tambak Beras Jombang itu menegaskan kedekatan historis dan sosiologis antara PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama (NU) di basis terbesar NU nasional.

    “Masuknya Gus Wahab sebagai pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur memperkuat komitmen kami merawat persaudaraan nasionalis dan religius yang selama ini tumbuh kuat di Jatim,” kata Deni usai Konferda DPD PDI Perjuangan Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (20/12/2025).

    Deni menjelaskan, Gus Wahab bukan sosok baru dalam ruang kebangsaan. Sebagai cucu pendiri NU, KH Abdul Wahab Hasbullah, Gus Wahab dikenal aktif mendorong nilai Islam rahmatan lil alamin, kebangsaan, serta persatuan lintas golongan.

    “Gus Wahab adalah cucu pendiri NU, lahir dari tradisi pesantren besar, dan punya rekam jejak panjang dalam kerja-kerja keumatan dan kebangsaan,” ujar Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Jawa Timur ini.

    Menurut Deni, kehadiran Gus Wahab sekaligus menegaskan posisi NU sebagai organisasi keagamaan yang berdiri di atas semua golongan dan partai politik. NU, kata dia, tidak pernah menjadi milik satu partai tertentu, melainkan milik bangsa Indonesia.

    “NU bukan milik satu partai, NU milik bangsa. Di situlah PDI Perjuangan memandang NU sebagai saudara ideologis dalam menjaga Pancasila, NKRI, dan kebhinekaan,” ucap Deni.

    Deni menambahkan, Jawa Timur dengan populasi warga NU terbesar memiliki sejarah panjang kolaborasi ulama dan nasionalis dalam menjaga stabilitas sosial dan demokrasi. Dia berharap kehadiran Gus Wahab di struktur partai memperkuat dialog kebangsaan, terutama di akar rumput.

    “Di Jawa Timur, PDIP dan NU itu ibarat saudara. Hubungan ini tumbuh dari sejarah, kultur pesantren, dan komitmen bersama menjaga Indonesia,” kata Deni.

    Sebagai tokoh NU, Gus Wahab juga dikenal aktif di berbagai forum nasional, pendidikan pesantren, serta gerakan moderasi beragama. PDI Perjuangan berharap kontribusinya mampu memperkuat agenda kerakyatan, pendidikan, dan persatuan sosial di Jawa Timur.

    “Dengan pengalaman Gus Wahab sebagai ulama muda dan pengasuh pesantren besar, kami optimistis nilai-nilai keislaman yang moderat, inklusif, dan berakar pada tradisi kebangsaan bisa terus hidup dalam kerja-kerja politik PDI Perjuangan di Jawa Timur,” tutup Deni. [asg/kun]

  • ​Menteri Agus Dorong Reformasi Pemasyarakatan Lewat Beyond Beauty

    ​Menteri Agus Dorong Reformasi Pemasyarakatan Lewat Beyond Beauty

    Bali: Produk fashion hasil karya warga binaan dari 24 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia berhasil menembus pasar internasional dalam ajang Bali Fashion Trend (BFT).

    Melalui program kolaborasi ‘Beyond Beauty’, karya-karya yang memadukan desain urban dengan sentuhan tradisional ini langsung memikat pembeli dari Prancis dan Malaysia.

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari reformasi paradigma pemasyarakatan. Menurutnya, Lapas kini difungsikan sebagai ruang pembinaan yang mempersiapkan warga binaan untuk kembali produktif di masyarakat.

    “Kolaborasi ini bukan hanya tentang fashion atau produk, melainkan tentang memberikan kesempatan kedua dan masa depan yang lebih baik bagi warga binaan,” kata Agus.

    Warga binaan dilibatkan sebagai co-creator dalam memproduksi berbagai elemen busana, mulai dari batik, bordir, anyaman, hingga kerajinan kulit.

    Material tersebut kemudian dikembangkan oleh desainer kenamaan seperti Sofie, Lisa Fitria, dan Irmasari menjadi koleksi siap pakai (ready-to-wear) bergaya urban dan street wear.

    Unit pemasyarakatan yang terlibat di antaranya berasal dari Lapas Jambi, Bengkulu, Manado, Malang, Semarang, Pontianak, Sumenep, dan Madiun, dengan total keseluruhan mencapai 24 unit lapas.

    Desainer Sofie mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan awal dari pembeli asal Prancis dan Malaysia selama rangkaian acara berlangsung.

    “Ini sinyal positif atas kualitas dan daya saing produk hasil pembinaan warga binaan di pasar global,” kata Sofie.

    Program ini disebut selaras dengan implementasi nilai-nilai KUHP Baru 2025 yang menekankan pada pendekatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial.

    Melalui kerja sama ini, warga binaan diharapkan tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga pemulihan kepercayaan diri sebelum kembali ke lingkungan sosial.

    Bali: Produk fashion hasil karya warga binaan dari 24 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia berhasil menembus pasar internasional dalam ajang Bali Fashion Trend (BFT).
     
    Melalui program kolaborasi ‘Beyond Beauty’, karya-karya yang memadukan desain urban dengan sentuhan tradisional ini langsung memikat pembeli dari Prancis dan Malaysia.
     
    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari reformasi paradigma pemasyarakatan. Menurutnya, Lapas kini difungsikan sebagai ruang pembinaan yang mempersiapkan warga binaan untuk kembali produktif di masyarakat.

    “Kolaborasi ini bukan hanya tentang fashion atau produk, melainkan tentang memberikan kesempatan kedua dan masa depan yang lebih baik bagi warga binaan,” kata Agus.
     
    Warga binaan dilibatkan sebagai co-creator dalam memproduksi berbagai elemen busana, mulai dari batik, bordir, anyaman, hingga kerajinan kulit.
     
    Material tersebut kemudian dikembangkan oleh desainer kenamaan seperti Sofie, Lisa Fitria, dan Irmasari menjadi koleksi siap pakai (ready-to-wear) bergaya urban dan street wear.
     
    Unit pemasyarakatan yang terlibat di antaranya berasal dari Lapas Jambi, Bengkulu, Manado, Malang, Semarang, Pontianak, Sumenep, dan Madiun, dengan total keseluruhan mencapai 24 unit lapas.
     
    Desainer Sofie mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan awal dari pembeli asal Prancis dan Malaysia selama rangkaian acara berlangsung.
     
    “Ini sinyal positif atas kualitas dan daya saing produk hasil pembinaan warga binaan di pasar global,” kata Sofie.
     
    Program ini disebut selaras dengan implementasi nilai-nilai KUHP Baru 2025 yang menekankan pada pendekatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
     
    Melalui kerja sama ini, warga binaan diharapkan tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga pemulihan kepercayaan diri sebelum kembali ke lingkungan sosial.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)

  • Pria Pembela Nenek Beli Roti dengan Uang Tunai Tuai Apresiasi, Warganet: Digital Boleh, tapi Jangan Menanggalkan Kearifan

    Pria Pembela Nenek Beli Roti dengan Uang Tunai Tuai Apresiasi, Warganet: Digital Boleh, tapi Jangan Menanggalkan Kearifan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Video viral seorang nenek mengalami penolakan saat hendak melakukan pembayaran secara tunai di salah satu gerai Roti O Jakarta, hingga kini masih jadi perbincangan hangat.

    Pasalnya, peristiwa tersebut kemudian memicu protes dari seorang pria yang menilai bahwa uang kartal (kertas & logam) masih merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia.

    Kejadian viral itu memunculkan pandangan publik mengenai penggunaan sistem pembayaran digital melalui QRIS dibandingkan dengan transaksi menggunakan uang tunai.

    Banyak pula yang memuji sikap sang pria yang dengan berani memprotes karena rasa kemanusiaan.

    “Jempol10 bang ..setuju setuju❤️,” tulis akun yniarti05_, di kolom komentar unggahan Instagram @fajaronline.

    “Harusnya roti O @rotio.indonesia tetap terima layanan uang tunai di seluruh Indonesia. Karena itu masih sah, dan akan menjadi tidak inklusif produk ini jika tetap memaksakan menerima metode pembayaran cashless. Digital boleh, tapi jangan menanggalkan kearifan,” balas akun @amulhb.

    “Pernah terjadi sama saya di bandara, mau bayar tidak bisa tunai pdhal cuma beli 1 buah roti, sy tanya bgm ketika ada nenek2 yg tidak punya hp dan lapar tidak bisa beli roti? Sy sarankan utk disampaikan ke pihak managernya katanya SOP perusahaannya seperti itu karyawan hanya menjalankan tugasnya. Semua orang punya hak membeli tapi knp harus dibedakan yg punya hp/kartu? Miris… 😢,” ujar lainnya.

    “Bener… nyusahin bgt… ga semua kali punya dompet digital…,” kata lainnya.

    Sebelumnya, Pakar Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin mengungkapkan, berdasarkan UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, setiap transaksi yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menggunakan Rupiah.