Negara: Indonesia

  • Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran, IKAPPI Sebut Alarm Keamanan Pasar Jelang Nataru

    Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran, IKAPPI Sebut Alarm Keamanan Pasar Jelang Nataru

    Liputan6.com, Jakarta – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) atau IKAPPI DKI Jakarta menyampaikan keprihatinan atas peristiwa kebakaran yang terjadi di area los pepaya Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.  Ketua IKAPPI DKI Jakarta Miftahudin, mengatakan pasar induk kramat jati kebakaran menjadi pengingat penting aspek keamanan pasar rakyat masih harus diperkuat, terlebih menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) di mana aktivitas perdagangan meningkat signifikan.

    “IKAPPI DKI Jakarta juga menyampaikan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Bapak Agus Lamun, serta Kapolres Jakarta Timur terkait kondisi terkini di lapangan,” kata Miftahudin dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

    Berdasarkan komunikasi tersebut, situasi pascakebakaran berangsur membaik, kondusif, dan aktivitas pasar secara bertahap kembali berjalan.

    Momentum Nataru menempatkan pasar tradisional sebagai garda terdepan distribusi pangan. Oleh karena itu, keamanan pasar tidak boleh dipandang sebagai persoalan insidental, melainkan sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan dan ketenangan masyarakat.

    IKAPPI DKI Jakarta menilai, penanganan kebakaran harus dibarengi dengan langkah pencegahan yang nyata agar kejadian serupa tidak terulang, khususnya saat intensitas aktivitas pasar meningkat.

    Usulan IKAPPI 

    Salah satu hal mendasar yang perlu segera diperkuat adalah ketersediaan dan kesiapsiagaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap pasar, dengan penempatan yang mudah dijangkau dan kondisi yang siap pakai. 

    “Selain itu, pengecekan rutin instalasi listrik pasar menjadi kebutuhan mendesak guna meminimalkan risiko korsleting,” ujarnya.

    IKAPPI DKI Jakarta mendorong penyediaan APAR aktif dan layak pakai di setiap blok dan los pasar, pemeriksaan dan perawatan berkala instalasi listrik pasar.Kemudian penguatan standar keselamatan pasar sebagai bentuk perlindungan pedagang dan konsumen.

    “IKAPPI DKI meyakini bahwa pasar yang aman adalah syarat utama pasar yang kuat. Pencegahan sejak dini menjadi kunci agar aktivitas perdagangan jelang Nataru berjalan lancar, aman, dan memberi rasa tenang bagi pedagang maupun masyarakat,” ujarnya.

     

  • IHSG Diproyeksi Tembus 9.000, OJK: Perlu Diimbangi Kewaspadaan

    IHSG Diproyeksi Tembus 9.000, OJK: Perlu Diimbangi Kewaspadaan

    JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai optimisme pasar terhadap proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 9.000 pada akhir tahun perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap volatilitas pasar.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, kinerja IHSG tidak terlepas dari kondisi makroekonomi nasional yang masih terjaga, termasuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan.

    “OJK melihat penguatan IHSG sepanjang 2025 didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang relatif solid, termasuk pertumbuhan ekonomi yang terjaga dan stabilitas sektor keuangan,” ujar Inarno dalam keterangan resmi, Minggu, 14 Desember.

    Meski demikian, Inarno menegaskan pergerakan IHSG juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dinamika global dan sentimen pasar dinilai berpotensi memicu fluktuasi dalam jangka pendek.

    “Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh dinamika global dan sentimen pasar,” katanya.

    Karena itu, menurut Inarno, optimisme pelaku pasar perlu disertai dengan pengelolaan risiko yang baik, terutama dalam menghadapi potensi volatilitas jangka pendek.

    “Optimisme terhadap pasar tetap perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap volatilitas jangka pendek serta pengelolaan risiko yang baik oleh investor,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan optimisme bahwa IHSG berpeluang menembus level 9.000 pada akhir tahun 2025, bahkan berpotensi mencapai 32.000 dalam jangka panjang.

    Purbaya menjelaskan, setiap pernyataan maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan dicermati pelaku pasar dan tercermin dalam keputusan portofolio investasi.

    Ia juga mengakui masih adanya fenomena saham gorengan yang dapat menimbulkan distorsi terhadap pergerakan indeks, terutama akibat kenaikan harga yang bersifat artifisial.

    Meski begitu, Purbaya tetap optimistis karena masih banyak saham dengan fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar yang menjadi penopang utama IHSG.

    “Makanya indeks bisa naik ke atas. Kalau ditanya ke saya IHSG bagaimana? To the moon saya bilang. Akhir tahun ini berapa? 9.000,” ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa, 28 Oktober.

    Lebih lanjut, Purbaya memperkirakan IHSG berpotensi menembus level 32.000 dalam kurun waktu sekitar 10 tahun ke depan, dengan catatan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan tetap terjaga.

  • Diandalkan di Indonesia, Ingin Dilumpuhkan di China

    Diandalkan di Indonesia, Ingin Dilumpuhkan di China

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan China merupakan negara  dengan populasi terbesar di dunia. Keduanya memiliki sikap berbeda terhadap satelit orbit rendah (LEO) Starlink milik Elon Musk.

    Pemerintah Indonesia saat ini sangat bergantung dengan konektivitas satelit, baik Satria-1 maupun Starlink, dalam berkomunikasi di wilayah terdampak banjir di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

    Pada 3 Desember 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyalurkan 32 unit perangkat Starlink untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor. Bantuan ini diberikan untuk mempercepat pemulihan layanan di wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur telekomunikasi. 

    Kepala Balai Monitor Kelas II Padang Kementerian Komdigi, M. Helmi, menjelaskan jumlah perangkat yang dikirimkan telah disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat di lokasi bencana. 

    “Komdigi tidak memungut biaya untuk penggunaan Starlink ini oleh masyarakat terdampak bencana. Setelah masa tanggap darurat berakhir, kebijakan penggunaan akan disesuaikan, termasuk kemungkinan pemanfaatan komersial,” kata Helmi.

    Dia memaparkan perangkat Starlink memiliki jangkauan antara 500 meter hingga 1 kilometer dan dapat digunakan sekitar 60 pengguna sekaligus. 

    Kapasitasnya masih bisa ditingkatkan ketika perangkat dihubungkan dengan alat pendukung seperti hotspot tambahan. Kecepatan internet yang dihasilkan dapat mencapai hingga 300 Mbps.

    Helmi menambahkan Starlink dimanfaatkan sebagai jaringan pengganti sementara ketika BTS mengalami gangguan akibat listrik padam, putusnya transmisi, kerusakan fisik, maupun ketika melayani area blank spot. 

    “Akses komunikasi melalui satelit tidak bergantung pada kondisi infrastruktur darat, sehingga membantu percepatan pemulihan jaringan di daerah terdampak,” katanya.

    Perangkat penangkap sinyal Starlink

    Berbeda dengan Indonesia, pemerintah China saat ini justru tengah memikirkan cara untuk memadamkan satelit Starlink. Mereka khawatir Starlink hanya akan membuat kericuhan pada masa mendatang karena mereka dapat mengendalikan informasi lewat konektivitas satelit.

    Peneliti di China tengah menjajal metode baru untuk melumpuhkan jaringan internet satelit konstelasi, seperti Starlink, guna mengantisipasi potensi konflik di masa depan. 

    Berdasarkan studi terbaru, China diperkirakan membutuhkan ribuan drone untuk melakukan jamming atau pengacauan sinyal di wilayah seluas Taiwan.

    Melansir dari Dark Reading Kamis (11/12/2025), sebuah makalah akademis yang diterbitkan dalam jurnal Systems Engineering and Electronics mengungkapkan temuan tersebut. Peneliti dari dua universitas besar di China menemukan bahwa komunikasi yang disediakan oleh konstelasi satelit dapat diganggu, namun dengan biaya yang sangat besar.

    Studi tersebut mensimulasikan bahwa untuk memutus sinyal dari jaringan Starlink ke wilayah seluas Taiwan, militer membutuhkan pengerahan 1.000 hingga 2.000 drone yang dilengkapi perangkat jammer secara bersamaan.

    Diketahui sebelumnya, konstelasi satelit menjadi peran vital dalam perang Rusia dan Ukraina. Satelit terbukti menjadi urat nadi bagi pasukan Ukraina untuk menjaga konektivitas internet dan komunikasi militer tetap hidup meski di tengah gempuran serangan.

    Temuan ini menjadi sinyal peringatan bagi pemerintah dan perusahaan antariksa global. Peneliti pertahanan siber senior di Center for Security Studies (CSS) ETH Zürich Clémence Poirier mengatakan bahwa riset ini adalah realita nyata mengenai strategi perang masa depan.

    Menurut Poirier, jika konflik pecah di Asia, terutama yang melibatkan China dan Taiwan, pemutusan konektivitas satelit akan menjadi strategi langkah pembuka.

    “Perusahaan antariksa harus memantau sistem mereka dengan ketat, memisahkan jaringan antara pelanggan sipil dan militer, serta memperbarui model ancaman mereka jika konflik terjadi,” ujar Poirier.

    Satelit kini memegang peran yang makin krusial, mulai dari menyediakan bandwidth berkecepatan tinggi berbiaya rendah untuk daerah pedesaan hingga komunikasi di zona konflik. 

    Hal ini menjadikan infrastruktur tersebut target utama. Sistem navigasi satelit global (GNSS) makin sering mengalami gangguan di sekitar zona perang, sementara peretas negara menargetkan kendali posisi satelit melalui serangan siber.

    Wakil Direktur Proyek Keamanan Dirgantara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Clayton Swope juga menjelaskan mengapa serangan siber dan perang elektronik terhadap satelit kini lebih diminati dibandingkan serangan fisik.

    Menurut Swope, taktik ini memiliki risiko kerusakan tambahan yang lebih kecil dan kemungkinan eskalasi ketegangan yang lebih rendah.

    “Serangan kinetik (fisik) masih menjadi kekhawatiran, tetapi sulit membayangkan serangan kinetik terjadi di masa damai atau ketegangan tinggi karena terlalu memicu eskalasi perang terbuka,” kata Swope.

    Sebaliknya, dia menilai serangan siber serta pengacauan sinyal sering terjadi sebagai taktik “zona abu-abu” yang dianggap tidak mengancam eskalasi yang tidak diinginkan secara langsung.

    Meski China meriset cara melumpuhkannya, jaringan satelit konstelasi sangat sulit untuk dilumpuhlan secara total. Karakteristik satelit ini yang bergerak cepat, berjumlah banyak, dan menggunakan berbagai teknik koreksi sinyal membuat interferensi menjadi tantangan berat.

    Sebagai contoh, Starlink saat ini mengoperasikan sekitar 9.000 satelit yang bergerak di low-earth orbit. Taiwan sendiri telah mengantisipasi risiko ini dengan menandatangani kontrak bersama Eutelsat OneWeb, konstelasi satelit lain yang memiliki lebih dari 600 satelit, untuk menjamin konektivitas jika terjadi bencana atau perang.

    Direktur Strategi dan Keamanan Nasional di The Aerospace Corp Sam Wilson menambahkan bahwa dengan beralihnya AS dan negara lain ke konstelasi satelit terdistribusi yang besar, senjata anti-satelit tradisional menjadi kurang bernilai secara strategis.

    “Menghancurkan satu aset memang akan menyebabkan kerusakan, tetapi tidak akan mematikan seluruh konstelasi. Hal ini mendorong musuh untuk mempertimbangkan vektor ancaman lain, termasuk perang elektronik dan siber,” jelas Wilson. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • BPK Soroti Tertundanya Pungutan Pajak Karbon, Kemenkeu Angkat Tangan?

    BPK Soroti Tertundanya Pungutan Pajak Karbon, Kemenkeu Angkat Tangan?

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap temuan terkait alasan tertundanya pengenaan pajak karbon meski ketentuan tentang pajak tersebut telah tertuang dalam Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan alias HPP yang disahkan 2021. 

    Usut punya usut, BPK menyimpulkan bahwa Badan Kebijakan Fiskal yang kini berubah menjadi Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum menyusun Peta Jalan Pajak Karbon. Kemenkeu juga seolah ‘angkat tangan’ dalam proses penyusunan peta jalan tersebut dengan mengungkapkan 4 alasannya kepada BPK.

    Adapun kesimpulan itu diperoleh BPK setelah mengkaji UU HPP yang mengamanatkan kepada pemerintah untuk membuat dua pengaturan pajak karbon dalam bentuk PMK. Dua aturan yang seharusnya terbit itu antara lain, tata cara pengenaan pajak karbon serta terkait tarif dan dasar pengenaan pajak karbon.

    Namun, sesuai amanat UU HPP tersebut, penyusunan dua PMK tersebut harus dilaksanakan berdasarkan Peta Jalan Pajak Karbon. Persoalannya, hingga saat itu peta jalan pajak karbon belum ada bentuk alias wujudnya.

    DJSEF yang bertanggung jawab untuk menyusun rancangan Peta Jalan Pajak Karbon dan Rancangan PMK (RPMK) tentang tarif dan dasar pengenaan pajak karbon masih mengalami kendala, kendati saat ini umur UU HPP telah mencapai 4 tahun. 

    “Berdasarkan hasil wawancara BKF (DJSEF) masih mematangkan dan menyempurnakan kerangka konseptual Peta Jalan Pajak Karbon serta naskah akademis pendukung. Naskah akademis tersebut menjelaskan isu-isu utama yang sedang diformulasikan, justifikasi regulasi yang diusulkan, dan dampak yang diharapkan dari regulasi yang diusulkan,” tulis dokumen audit yang dikutip Bisnis, Senin (15/12/2025).

    BPK menyebutkan bahwa DJSEF dan DJP sudah menyiapkan hasil draf PMK. Namun draf itu masih perlu ditinjau ulang sesuai peta jalan pajak karbon, “Selain itu, BKF belum dapat menetapkan target waktu terkait penyelesaian penyusunan Peta Jalan Pajak Karbon.”

    Adapun dalam konfirmasi ke Kemenkeu, BPK juga memperoleh jawaban bahwa tujuan utama penerapan pajak karbon bukanlah untuk penerimaan negara, melainkan sebagai instrumen pengendalian iklim dalam mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sesuai prinsip pencemar membayar (polluter pays principle).

    Oleh karena itu, RPMK tersebut akan diselesaikan setelah BKF memastikan terlebih dahulu kesiapan dari seluruh pelaku ekonomi, menjamin tercapainya prinsip polluters pay principle, serta memastikan untuk mendukung tercapainya NDC (nationally determined contribution).

    4 Kendala Kemenkeu

    BPK menyebutkan bahwa Kemenkeu telah mengungkapkan kepada auditornya mengenai kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan kebijakan terkait pungutan pajak karbon.

    Pertama, situasi perekonomian masih belum pulih yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Perekonomian nasional menghadapi risiko global antara lain karena peningkatan harga komoditas energi dan pangan global dan konflik geopolitik di beberapa kawasan  ekonomi yang menyebabkan peningkatan inflasi domestik.

    Kedua, penerapan pajak karbon di Indonesia berpotensi meningkatkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Independent Power Producer (IPP) yang pada akhirnya ditanggung oleh belanja APBN melalui skema subsidi dan kompensasi listrik.

    Untuk itu, Pemerintah perlu merevisi terlebih dahulu PMK Nomor 178 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PMK Nomor 174 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran, dan  Pertanggungjawaban Subsidi Listrik yang saat ini sedang diproses oleh Direktorat  Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan.

    Ketiga, sesuai amanat UU HPP, Peta Jalan Pajak Karbon salah satunya harus memuat strategi penurunan emisi karbon untuk masing-masing sektor sesuai dengan target NDC dan  NZE. Namun demikian, di dalam dokumen E-NDC terakhir belum terdapat strategi carbon pricing sebagai salah satu strategi untuk mencapai NDC tersebut.

    Keempat, penerapan pajak karbon harus mempertimbangkan seluruh aspek terkait, termasuk sinkronisasi dengan kebijakan lain, pengembangan pasar karbon, pencapaian target NDC, kesiapan sektor dan institusi, serta kondisi ekonomi terkini.

  • BPK Soroti Tertundanya Pungutan Pajak Karbon, Kemenkeu Angkat Tangan?

    BPK Soroti Tertundanya Pungutan Pajak Karbon, Kemenkeu Angkat Tangan?

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap temuan terkait alasan tertundanya pengenaan pajak karbon meski ketentuan tentang pajak tersebut telah tertuang dalam Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan alias HPP yang disahkan 2021. 

    Usut punya usut, BPK menyimpulkan bahwa Badan Kebijakan Fiskal yang kini berubah menjadi Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum menyusun Peta Jalan Pajak Karbon. Kemenkeu juga seolah ‘angkat tangan’ dalam proses penyusunan peta jalan tersebut dengan mengungkapkan 4 alasannya kepada BPK.

    Adapun kesimpulan itu diperoleh BPK setelah mengkaji UU HPP yang mengamanatkan kepada pemerintah untuk membuat dua pengaturan pajak karbon dalam bentuk PMK. Dua aturan yang seharusnya terbit itu antara lain, tata cara pengenaan pajak karbon serta terkait tarif dan dasar pengenaan pajak karbon.

    Namun, sesuai amanat UU HPP tersebut, penyusunan dua PMK tersebut harus dilaksanakan berdasarkan Peta Jalan Pajak Karbon. Persoalannya, hingga saat itu peta jalan pajak karbon belum ada bentuk alias wujudnya.

    DJSEF yang bertanggung jawab untuk menyusun rancangan Peta Jalan Pajak Karbon dan Rancangan PMK (RPMK) tentang tarif dan dasar pengenaan pajak karbon masih mengalami kendala, kendati saat ini umur UU HPP telah mencapai 4 tahun. 

    “Berdasarkan hasil wawancara BKF (DJSEF) masih mematangkan dan menyempurnakan kerangka konseptual Peta Jalan Pajak Karbon serta naskah akademis pendukung. Naskah akademis tersebut menjelaskan isu-isu utama yang sedang diformulasikan, justifikasi regulasi yang diusulkan, dan dampak yang diharapkan dari regulasi yang diusulkan,” tulis dokumen audit yang dikutip Bisnis, Senin (15/12/2025).

    BPK menyebutkan bahwa DJSEF dan DJP sudah menyiapkan hasil draf PMK. Namun draf itu masih perlu ditinjau ulang sesuai peta jalan pajak karbon, “Selain itu, BKF belum dapat menetapkan target waktu terkait penyelesaian penyusunan Peta Jalan Pajak Karbon.”

    Adapun dalam konfirmasi ke Kemenkeu, BPK juga memperoleh jawaban bahwa tujuan utama penerapan pajak karbon bukanlah untuk penerimaan negara, melainkan sebagai instrumen pengendalian iklim dalam mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sesuai prinsip pencemar membayar (polluter pays principle).

    Oleh karena itu, RPMK tersebut akan diselesaikan setelah BKF memastikan terlebih dahulu kesiapan dari seluruh pelaku ekonomi, menjamin tercapainya prinsip polluters pay principle, serta memastikan untuk mendukung tercapainya NDC (nationally determined contribution).

    4 Kendala Kemenkeu

    BPK menyebutkan bahwa Kemenkeu telah mengungkapkan kepada auditornya mengenai kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan kebijakan terkait pungutan pajak karbon.

    Pertama, situasi perekonomian masih belum pulih yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Perekonomian nasional menghadapi risiko global antara lain karena peningkatan harga komoditas energi dan pangan global dan konflik geopolitik di beberapa kawasan  ekonomi yang menyebabkan peningkatan inflasi domestik.

    Kedua, penerapan pajak karbon di Indonesia berpotensi meningkatkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Independent Power Producer (IPP) yang pada akhirnya ditanggung oleh belanja APBN melalui skema subsidi dan kompensasi listrik.

    Untuk itu, Pemerintah perlu merevisi terlebih dahulu PMK Nomor 178 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PMK Nomor 174 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran, dan  Pertanggungjawaban Subsidi Listrik yang saat ini sedang diproses oleh Direktorat  Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan.

    Ketiga, sesuai amanat UU HPP, Peta Jalan Pajak Karbon salah satunya harus memuat strategi penurunan emisi karbon untuk masing-masing sektor sesuai dengan target NDC dan  NZE. Namun demikian, di dalam dokumen E-NDC terakhir belum terdapat strategi carbon pricing sebagai salah satu strategi untuk mencapai NDC tersebut.

    Keempat, penerapan pajak karbon harus mempertimbangkan seluruh aspek terkait, termasuk sinkronisasi dengan kebijakan lain, pengembangan pasar karbon, pencapaian target NDC, kesiapan sektor dan institusi, serta kondisi ekonomi terkini.

  • 100 Becak Listrik Dibagikan untuk Pengayuh Lansia di Jember

    100 Becak Listrik Dibagikan untuk Pengayuh Lansia di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pemerintah membagikan seratus unit becak listrik untuk pengayuh lanjut usia (lansia) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pemerintah daerah akan menyiapkan tempat pengisian batere di halte-halte bus.

    Dinas Perhubungan Jember mencatat ada 989 pengayuh becak yang beroperasi di Jember. Pengayuh berusia lanjut usia (lansia) menjadi prioritas.

    “Becak ini dari kantong pribadi Pak Prabowo Subianto. Yang kami utamakan adalah lansia dulu, di atas 60 tahun,” kata Wakil Ketua Yayasan Gerakam Solidaritas Nasional (GSN) Nanik Sudarwati Deyang, usai penyerahan becak listrik, di Pendapa Wahyawibawagraha, Minggu (14/12/2025).

    Saat ini ada lima ribu unit becak listrik yang akan dibagikan di Jawa yang diprioritaskan untuk pengayuh lansia dulu. “Kata Pak Prabowo, insyaallah beliau sehat, beliau punya rezeki akan pesan lagi, karena memang keinginan beliau tidak boleh mereka yang sepuh ini ngonthel becak. Jadi insyaallah di sini juga bertahap nanti kami akan berikan,” kata Deyang.

    Menurut Deyang, tidak semua pengayuh becak, terutama lansia, bisa beralih profesi. “Kalau kita berikan modal belum tentu bisa, karena mereka rata-rata menjadi penarik becak selama 30 sampai 50 tahun,” katanya.

    Becak listrik ini, menurut Deyang, mempermudah para penarik becak mencari nafkah. “Kalau dia terus ngos-ngosan, mohon maaf, Pak Prabowo menangis melihat ini. Sangat tidak manusiawi. untuk negara yang kaya raya seperti ini, Indonesia yang merdeka sudah 80 tahun. Jadi beliau ingin meringankan beban pengayuh becak lansia,” katanya.

    Becak listrik tersebut merupakan produksi PT Pindad (Persero) atau Perindustrian TNI Angkatan Darat dengan garansi perbaikan selama satu tahun. Deyang berharap pemerintah daerah menindaklanjuti pemberian becak listrik ini dengan memfasiltasi perbaikan. “Suku cadangnya mudah dicari, di toko-toko sepeda ada,” katanya.

    Bupati Muhammad Fawait berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. “(Becak listrik) ini bukan dari APBN, tapi dari murni kantong pribadi Presiden,” katanya.

    Fawait berjanji akan memikirkan cara perbaikan becak-becak listrik itu setelah masa garansi selesai. “Kami sudah sampaikan ke Dinas Perhubungan agar di halte-halt disediakan tempat untuk men-charge becak ini,” katanya. [wir]

  • Mahfud: Aturan Polri yang Bolehkan Polisi di 17 Lembaga Bertentangan dengan 2 UU

    Mahfud: Aturan Polri yang Bolehkan Polisi di 17 Lembaga Bertentangan dengan 2 UU

    Mahfud: Aturan Polri yang Bolehkan Polisi di 17 Lembaga Bertentangan dengan 2 UU
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pakar hukum tata negara, Mahfud MD menilai bahwa Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2025 yang membolehkan polisi aktif menduduki jabatan sipil 17 kementerian/lembaga bertentangan dengan dua undang-undang.
    “Perkap tersebut Perkap (Perpol) Nomor 10 Tahun 2025 itu bertentangan dengan dua undang-undang,” ujar Mahfud dalam kanal Youtube MahfudMD, dikutip Senin (15/12/2025).
    Pertama, Perpol tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia (
    Polri
    ).
    “Di mana di dalam Pasal 28 ayat (3) (UU Polri) disebutkan bahwa yang anggota Polri yang mau masuk ke jabatan sipil itu hanya boleh apabila minta berhenti atau pensiun dari dinas Polri,” ujar Mahfud.
    Pasal 28 ayat (3) UU Polri tersebut semakin dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 114/PUU-XXIII/2025.
    Putusan MK tersebut mengatur secara tegas bahwa anggota Polri harus mengundurkan diri atau mengajukan pensiun dari dinas kepolisian jika akan menduduki jabatan sipil.
    “Ketentuan terbatas ini sudah dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114 Tahun 2025,” ujar Mahfud.
    Perpol 10/2025 itu juga dinilainya bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
    Dalam Pasal 19 ayat (3) UU ASN mengatur, jabatan-jabatan sipil di tingkat pusat dapat diduduki anggota TNI dan Polri sesuai yang diatur dalam UU TNI dan UU Polri.
    Mahfud menjelaskan, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI telah mengatur bahwa anggota TNI boleh menduduki jabatan sipil di 14 kementerian/lembaga.
    Sedangkan dalam UU Polri, belum mengatur soal anggota polisi aktif boleh menduduki jabatan sipil di kementerian/lembaga mana saja.
    “Undang-Undang TNI sudah mengatur adanya 14 jabatan yang lalu diperluas menjadi 16, sudah mengatur bahwa TNI bisa ke situ. Tapi Undang-Undang Polri sama sekali tidak menyebut jabatan-jabatan yang bisa diduduki oleh Polri,” ujar Mahfud.
    “Dengan demikian ketentuan Perkap (Perpol 10/2025) itu kalau memang diperlukan itu harus dimasukkan di dalam undang-undang, tidak bisa hanya dengan perkap jabatan sipil itu diatur,” sambung mantan ketua MK itu.
    TRIBUNNEWS.com Ilustrasi polisi.
    Anggota Polri aktif kini resmi dapat menduduki jabatan sipil di 17 kementerian dan lembaga pemerintah.
    Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang Melaksanakan Tugas di Luar Struktur Organisasi Polri.
    Berdasarkan salinan aturan yang dilihat Kompas.com dari situs peraturan.go.id, Kamis (11/12/2025), daftar kementerian/lembaga yang dapat diisi oleh personel Polri diatur dalam Pasal 3 Ayat (2) Perpol tersebut.

    Pelaksanaan Tugas Anggota Polri pada kementerian/lembaga/badan/komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dilaksanakan
    ,” bunyi pasal tersebut.
    Berikut 17 kementerian/lembaga yang bisa diisi polisi aktif:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PLN Tawarkan Peluang Kerja Sama untuk 4 Proyek Pembangkit Gas 1,7 GW

    PLN Tawarkan Peluang Kerja Sama untuk 4 Proyek Pembangkit Gas 1,7 GW

    Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN Nusantara Power, subholding pembangkitan tenaga listrik PT PLN (Persero) menawarkan peluang kerja sama untuk empat proyek pembangkit listrik tenaga gas.

    Melalui pengumuman yang dipublikasikan lewat Harian Bisnis Indonesia, Senin (15/12/2025), PLN Nusantara Power menyatakan tengah mengembangkan serangkaian inisiatif strategis pembangkitan listrik guna memperkuat ketahanan energi nasional serta mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih.

    PLN pun mengumumkan empat portofolio proyek pembangkit listrik yang akan dikembangkan hingga 2029 guna memberikan visibilitas awal kepada pasar. Empat proyek pembangkit tersebut memiliki total kapasitas 1,7 gigawatt (GW) yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Lampung.

    Secara terperinci, proyek pertama adalah Pembangkit Listrik Combined Cycle Jawa-3 dengan kapasitas 800 megawatt (MW). Proyek ini dibangun di Jawa Timur dengan target beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada 2027.

    Kedua, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Jawa-Bali 4 dengan kapasitas 300 MW. Proyek ini juga dibangun di Jawa Timur dengan target COD pada 2029.

    Lalu, PLTG Jawa-Bali 5 berkapasitas 300 MW akan dibangun di Bali dengan target COD pada 2029. Terakhir ada PLTG Sumatra Selatan 2 yang dibangun di Lampung. Proyek dengan kapasitas 300 MW ini ditarget mencapai COD pada 2029.

    “Proyek-proyek ini mencerminkan komitmen kami dalam membangun kemandirian energi sekaligus berkontribusi pada penurunan emisi karbon yang terukur,” tulis PLN Nusantara Power dalam pengumumannya.

    Adapun, dalam proyek-proyek tersebut PLN Nusantara Power memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 51%.

    Dengan pengumuman ini, PLN pun mengundang para pengembang, operator, kontraktor EPC, pemberi pinjaman (lenders), serta mitra yang memenuhi kualifikasi lainnya untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam berbagai peluang proyek yang akan datang.

    “Kami terbuka terhadap kemitraan strategis yang mendukung inovasi, keberlanjutan, dan keberhasilan bersama. Kami mendorong seluruh calon mitra untuk mendukung transisi energi bersih nasional serta berkontribusi dalam pengembangan solusi energi bagi sektor industri,” kata PLN Nusantara Power.

  • Timnas Putri Indonesia Gagal ke Final usai Dihajar Vietnam 0-5 

    Timnas Putri Indonesia Gagal ke Final usai Dihajar Vietnam 0-5 

    JAKARTA – Hasil pahit diterima Timnas Sepak Bola Putri Indonesia saat menjalani partai semifinal di SEA Games 2025. Skuad Garuda Pertiwi gagal ke final setelah kalah dari Vietnam.

    Pada laga yang berlangsung di Stadion IPE Chonburi, pada Minggu, 14 Desember sore, Timnas Putri Indonesia kalah 0-5 dari lawannya.

    Sejak awal laga, Vietnam langsung tampil menyerang. Bahkan ketika baru berjalan lima menit ancaman langsung mengarah ke gawang Timnas Indonesia lewat Nguyen Thi Bich Thuy yang masih bisa dihadang.

    Percaya diri, para punggawa Vietnam tidak henti menekan kembali lewat umpan panjang. Sejumlah peluang emas juga tercipta namun masih gagal dikonversi menjadi gol.

    Pada menit ke-28 Vietnam membuka keunggulan jadi 1-0 setelah wasit menunjuk titik putih lantaran Gea Yumanda handsball. Nguyen Thi Bich Thuy yang jadi eksekutor sukses mengarahkan bola ke pojok kanan bawah gawang.

    Setelah gol tersebut, Vietnam terus mencoba menyarangkan gol kedua. Namun demikian, anak asuh Akira Higashiyama bertahan dengan rapi dan solid sehingga Vietnam tidak bisa menambah gol lagi pada babak pertama.

    Setelah laga babak pertama tuntas dengan skor tipis, Vietnam berhasil menggandakan angka di awal babak kedua melalui kapten Pham Hai Yen. Gol Hai Yen terjadi setelah badannya membentur bola dari kiper Iris De Rouw yang berupaya melakukan sapuan.

    Ditengah jarak skor yang kian lebar, Indonesia malah kembali kecolongan dengan gol ketiga Vietnam. Kali ini kembali Pham Hai Yen yang menyarangkan bola ke gawang Iris De Rouw pada menit ke-58 dan membuat skor jadi 3-0.

    Sepuluh menit jelang waktu normal usai, Vietnam menambah gol dengan memaksimalkan skema tendangan pojok. Bich Thuy mencetak gol keempat yang kembali ditambahkan oleh Huynh Nhu di menit ke-86.

    Setelah gagal melangkah ke babak final, Timnas Putri Indonesia selanjutnya masih akan tampil dalam laga perebutan medali perunggu. Mereka akan menghadapi tim yang kalah dari laga Thailand vs Filipina.

  • Deretan HP Infinix Terbaik 2025 di Harga Rp 1-3 Jutaan, Paling Worth It untuk Setiap Kebutuhan

    Deretan HP Infinix Terbaik 2025 di Harga Rp 1-3 Jutaan, Paling Worth It untuk Setiap Kebutuhan

    Liputan6.com, Jakarta – Infinix terus memperkuat posisinya di pasar smartphone Indonesia terutama di pasar HP dengan harga Rp 1-3 jutaan dengan menawarkan perangkat yang memiliki spesifikasi menarik. Pada penghujung tahun 2025, merek ini menghadirkan berbagai pilihan HP mulai dari seri Smart, Hot, Note, hingga GT. Perangkat-perangkat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam, mulai dari penggunaan sehari-hari, multitasking, hingga gaming berat.

    Banyak model terbaru telah mengadopsi teknologi canggih yang membuat pengalaman pengguna semakin optimal. Sebut saja layar AMOLED dengan refresh rate tinggi, sertifikasi ketahanan air dan debu, serta dukungan pengisian daya nirkabel yang praktis. Hal ini menunjukkan komitmen Infinix dalam memberikan inovasi teknologi yang relevan bagi konsumen.

    Berikut deretan HP Infinix Terbaik di 2025 dari Harga Rp 1-3 Jutaan, lengkap dengan spesifikasi dan harga terbaru di Desember 2025.

    Pilihan HP Infinix Terbaik di Harga Rp 1 Jutaan

    Untuk rentang harga Rp 1 jutaan, Infinix menawarkan beberapa pilihan yang menonjol dengan fitur-fitur melebihi ekspektasi di kelasnya. Perangkat ini menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna dengan anggaran terbatas namun menginginkan performa mumpuni untuk aktivitas dasar.

    Infinix Smart 10

     

    Perbesar

    Infinix Smart 10 (sumber: youtube.com/marshaljames)… Selengkapnya

    Infinix Smart 10 dinobatkan sebagai salah satu “raja HP 1 jutaan” di penghujung tahun 2025 berkat spesifikasi yang ditawarkan di atas rata-rata ponsel murah di kelasnya. Varian standar ini menawarkan spesifikasi yang cukup untuk penggunaan sehari-hari dengan lancar.

    Perangkat ini ditenagai oleh chipset Unisoc T7250 yang dipadukan dengan RAM 4 GB (dapat diperluas) dan pilihan penyimpanan 64 GB atau 128 GB. Layarnya berukuran 6,67 inci dengan refresh rate 120 Hz, menjamin tampilan yang mulus. Baterainya berkapasitas 5000 mAh dengan pengisian 15W, serta telah berjalan di Android 15.

    Layar: 6,67 inci, 120Hz refresh rate, HD+ (700 nits kecerahan puncak)

    Chipset: Unisoc T7250

    RAM/ROM: 4GB/64GB atau 4GB/128GB (RAM dapat diperluas)

    Baterai: 5000 mAh dengan pengisian 15W

    OS: Android 15 dengan XOS 15

    Fitur Lain: Dual stereo speaker dengan DTS, sertifikasi IP64

    Harga (Desember 2025): Mulai dari Rp 1.099.000 (4GB/64GB) hingga Rp 1.249.000 (4GB/128GB)

    Infinix Hot 60i

    Perbesar

    Infinix HOT 60i. Credit: Infinix… Selengkapnya

    Infinix Hot 60i adalah pilihan terbaik lainnya untuk anggaran 1 jutaan dengan spesifikasi seimbang. Layar 6,7 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan 700 nits membuat scrolling mulus bahkan di luar ruangan.

    Bodi tipis 7,7 mm dengan desain colorful yang kekinian memberikan tampilan menarik. Chipset Helio G81 Ultimate cukup tangguh untuk aktivitas harian dan gaming ringan, didukung baterai 5.160 mAh dengan fast charging 45W yang diklaim tahan sampai 5 tahun.

    Layar: 6,7 inci, 120Hz refresh rate, HD+, 700 nits kecerahan

    Chipset: MediaTek Helio G81 Ultimate

    RAM/ROM: 6GB/128GB (hingga 12GB Extended RAM) atau 8GB/256GB

    Kamera: Utama 50MP, Depan 8MP

    Baterai: 5160 mAh dengan fast charging 45W

    Fitur Lain: NFC, Ultra Volume hingga 300%

    Harga (Desember 2025): Rp 1.519.000 (6GB/128GB) hingga Rp 1.809.000 (8GB/256GB)

    Infinix Hot 30

    Perbesar

    Infinix Hot 30 yang berkolaborasi dengan Free Fire dalam penjualan perdananya meluncur untuk pasar Indonesia. (Dok: Infinix)… Selengkapnya

    Infinix Hot 30 menawarkan value for money yang sulit disaingi di kelasnya, menjadikannya pilihan menarik di rentang harga Rp 1 jutaan. Perangkat ini memiliki spesifikasi yang solid untuk kebutuhan sehari-hari.

    Dengan layar 6,7 inci dan baterai 5000 mAh, Infinix Hot 30 siap menemani aktivitas Anda sepanjang hari. Varian memori 8GB/128GB atau 8GB/256GB memberikan ruang yang cukup untuk aplikasi dan media. Harga per Desember 2025 berada di kisaran Rp 1,3 juta hingga Rp 1,9 juta.

    Layar: 6,7 inci

    RAM/ROM: 8GB/128GB atau 8GB/256GB

    Baterai: 5000 mAh

    Harga (Desember 2025): Rp 1.335.000 – Rp 1.900.000
    Infinix Terbaik di Harga Rp 2 Jutaan

    Pada segmen harga Rp 2 jutaan, Infinix menyajikan perangkat dengan performa lebih mulus dan fitur lebih lengkap. Ponsel di kategori ini cocok untuk multitasking dan gaming menengah tanpa kendala signifikan, menawarkan peningkatan pengalaman yang nyata.

    Infinix Note 30

    Perbesar

    Infinix resmi memperkenalkan Infinix Note 30 dan Infinix Note 30 Pro untuk pasar Indonesia. (Dok: Infinix)… Selengkapnya

    Infinix Note 30 menjadi pilihan pas untuk pengguna yang menginginkan pengalaman lebih mulus tanpa harga melompat jauh. Dibekali chipset MediaTek Helio G99, Note 30 menawarkan performa stabil, cocok untuk multitasking dan kegiatan produktif.

    Perangkat ini menonjol melalui kombinasi layar lebar 6,7–6,8 inci, kapasitas memori besar 8GB/256GB, serta konsumsi baterai yang efisien. Kamera belakangnya juga memberikan hasil cukup baik untuk ukuran HP kelas menengah awal. Harga Desember 2025 ada di kisaran Rp 2,2 jutaan.

    Layar: 6,7–6,8 inci

    Chipset: MediaTek Helio G99

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Kamera: (Kamera belakang memberikan hasil cukup baik)

    Harga (Desember 2025): Sekitar Rp 2,2 jutaan

    Infinix Hot 60 Pro+

    Perbesar

    Infinix Hot 60 Pro+. (Liputan6.com/ Anka Fergy Agustian)… Selengkapnya

    Infinix Hot 60 Pro+ hadir dengan jargon “performa sadis” dan merupakan salah satu HP layar lengkung tertipis di dunia dengan ketebalan 5.9 mm. Ditenagai chipset MediaTek Helio G200, ponsel ini hadir dengan pilihan RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB atau 256 GB.

    Layarnya adalah AMOLED 1.5K berukuran 6,78 inci yang mendukung refresh rate 144 Hz dan kecerahan puncak hingga 4500 nits. Sektor kamera mengandalkan sensor tunggal SONY IMX882 50 MP di belakang, didukung baterai 5160 mAh dengan fast charging 45W. Fitur premium seperti NFC, stereo speaker JBL, dan pemindai sidik jari dalam layar turut melengkapi perangkat ini.

    Layar: 6,78 inci AMOLED 1.5K, 144Hz refresh rate, kecerahan puncak 4500 nits

    Chipset: MediaTek Helio G200

    RAM/ROM: 8GB/128GB atau 8GB/256GB

    Kamera: Belakang SONY IMX882 50MP

    Baterai: 5160 mAh dengan fast charging 45W

    Fitur Lain: NFC, stereo speaker JBL, pemindai sidik jari dalam layar, ketebalan 5.9 mm

    Harga (Desember 2025): Mulai dari Rp 2.549.000 (8GB/128GB) hingga Rp 2.799.000 (8GB/256GB)

    Infinix Note 40 Pro 5G

    Perbesar

    Infinix Note 40 Pro 5G yang resmi meluncur untuk pasar Indonesia. (Dok: Infinix Indonesia)… Selengkapnya

    Infinix Note 40 Pro 5G menawarkan desain layar lengkung yang indah dan performa yang oke untuk keseharian. Dilengkapi chipset MediaTek Dimensity 7020, ponsel ini memberikan kinerja yang responsif untuk berbagai aplikasi.

    Layar AMOLED 6,78 inci memberikan pengalaman visual yang imersif, sementara kamera utama 108 MP dengan OIS menjamin hasil foto yang tajam dan stabil. Baterai 5000 mAh dengan fast charging 45W dan wireless charging 20W menambah kenyamanan pengguna.

    Layar: 6,78 inci AMOLED, desain layar lengkung

    Chipset: MediaTek Dimensity 7020

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Kamera: Utama 108 MP dengan OIS

    Baterai: 5000 mAh dengan fast charging 45W dan wireless charging 20W

    Harga (Desember 2025): Rp 2.799.000 (8GB/256GB)
    Pilihan Infinix Terbaik di Harga Rp 3 Jutaan

    Di segmen Rp 3 jutaan, Infinix menghadirkan perangkat dengan performa lebih bertenaga dan fitur lebih canggih. HP Infinix di rentang harga ini cocok untuk gaming dan fotografi yang lebih serius, memberikan pengalaman premium dengan harga terjangkau.

    Infinix GT 30 Pro

     

    Perbesar

    Infinix GT 30 Pro (Foto: Infinix Indonesia)… Selengkapnya

    Infinix GT 30 Pro adalah pilihan utama bagi pecinta gaming dengan performa kencang di kelas menengah. Mengusung chipset Dimensity 8350 Ultimate, ponsel ini menghadirkan performa luar biasa untuk menjalankan game berat.

    Layarnya berukuran 6,78 inci dengan panel AMOLED 1.5K dan refresh rate 144Hz, menjamin tampilan mulus untuk aktivitas gaming dan multimedia. Ditenagai baterai 5500 mAh, ponsel ini mendukung pengisian daya super cepat 120W kabel dan 50W nirkabel, menjadikannya salah satu HP tercepat dalam pengisian di kelasnya.

    Layar: 6,78 inci AMOLED 1.5K, 144Hz refresh rate, 1600 nits kecerahan puncak

    Chipset: MediaTek Dimensity 8350 Ultimate

    RAM/ROM: 8GB/256GB atau 12GB/512GB

    Kamera: Belakang 108MP OIS + 8MP ultrawide + 2MP depth, Depan 13MP

    Baterai: 5500 mAh dengan fast charging 120W kabel dan 50W nirkabel

    Fitur Lain: Desain futuristik Cyber Mecha dengan lampu RGB, fitur gaming lengkap, sistem pendingin canggih, tombol trigger L1/R1

    Harga (Desember 2025): Sekitar Rp 3.609.000 (8GB/256GB) hingga Rp 4.399.000 (12GB/512GB)

    Infinix GT 30

     

    Infinix GT 30 menawarkan performa yang mumpuni untuk gaming kasual dengan lancar dan pengalaman multimedia yang memuaskan. Dengan chipset MediaTek Dimensity 7400, ponsel ini siap menghadapi berbagai tugas.

    Layarnya AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 144Hz memberikan visual yang tajam dan responsif. Baterai besar 5500 mAh memastikan daya tahan yang lama, sementara kemampuan merekam video hingga resolusi 4K menambah nilai lebih bagi pengguna yang gemar membuat konten.

    Layar: 6,78 inci AMOLED, 144Hz refresh rate

    Chipset: MediaTek Dimensity 7400

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Baterai: 5500 mAh

    Kamera: Mampu merekam video hingga resolusi 4K

    Fitur Lain: GT Shoulder Triggers

    Harga (Desember 2025): Rp 3.399.000 (8GB/256GB)

    Infinix Note 50 Pro

     

    Perbesar

    Infinix Note 50 Pro… Selengkapnya

    Puncak seri Note, Infinix Note 50 Pro, menawarkan spesifikasi yang impresif dengan dukungan pengisian daya super cepat. Layar AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 144 Hz dibalut bodi metal ArmorAlloy™ yang tangguh dan sertifikasi IP54.

    Chipset MediaTek Helio G100 Ultimate dipadukan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB, menjamin performa yang mulus. Kamera utamanya 50 MP dengan OIS dan didampingi lensa ultrawide 8 MP. Yang paling mencolok adalah dukungan pengisian daya super cepat 90W via kabel dan 30W wireless magnetic charging (MagCharge).

    Layar: 6,78 inci AMOLED, 144Hz refresh rate, bodi metal ArmorAlloy™ dengan sertifikasi IP54

    Chipset: MediaTek Helio G100 Ultimate

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Kamera: Utama 50MP OIS, ultrawide 8MP

    Baterai: Mendukung fast charging 90W kabel dan 30W wireless magnetic charging (MagCharge)

    Harga (Desember 2025): Rp 3.079.000 hingga Rp 3.199.000

    Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu Anda menemukan perangkat Infinix yang paling sesuai dengan anggaran dan kebutuhan Anda di tahun 2025 ini.