Negara: Indonesia

  • VIDEO: Hari Kedua Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 17 Sandera

    VIDEO: Hari Kedua Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 17 Sandera

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok militan Palestina Hamas membebaskan 17 sandera Israel pada Sabtu (25/11) di hari kedua gencatan senjata.

    Jumlah sandera itu terdiri dari enam wanita, tujuh anak dan remaja serta Warga Negara Thailand.

    Sebelumnya sempat terjadi penundaan selama tujuh jam karena Hamas mengklaim Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

    Qatar sebagai mediator Israel-Palestina pun berhasil meredakan konflik tersebut.

    Israel pun telah membebaskan 39 tahanan Palestina yang terdiri dari 6 wanita dan 33 anak-anak.

  • Ratusan Ribu Warga London Tuntut Gencatan Permanen di Gaza

    Ratusan Ribu Warga London Tuntut Gencatan Permanen di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia
    Ratusan ribu warga di London turun ke jalan untuk menuntut gencatan senjata permanen antara Israel dan milisi di Palestina, Hamas, Sabtu (25/11).

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Warga Tepi Barat Rayakan Pembebasan Tahanan Wanita dan Anak-anak

    Warga Tepi Barat Rayakan Pembebasan Tahanan Wanita dan Anak-anak

    Jakarta, CNN Indonesia
    Milisi Hamas dan Israel sepakat gencatan senjata selama empat hari. Salah satu perjanjian ini adalah pertukaran sandera dari kedua belah pihak.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Saat Gencatan Senjata Berakhir, Militer Israel Siap Serang Gaza Lagi

    Saat Gencatan Senjata Berakhir, Militer Israel Siap Serang Gaza Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepala Staf Militer Israel Letjen Herzi Halevi pada Minggu (26/110 menyatakan tentaranya akan kembali memerangi Hamas dengan semakin gencar setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza Berakhir.

    “Tentara Israel berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai. Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama yang berisi anak-anak dan ibu yang disandera selama jeda ini,” kata Halevi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (26/11).

    Setelah proses pembebasan tahanan selesai, kata Halevi, militer Israel akan kembali ke operasi membasmi Hamas dan terus membebaskan para sandera.

    Halevi mengklaim para prajurit dan komandan militer Israel menunjukkan semangat juang dan tekad meski baru menghadapi pertempuran berjam-jam, baik di daratan maupun di bawah tanah.

    Dia mengaku melihat mata para tentara Israel terpancar tujuan besar dalam perang dengan Hamas. “Kami ingin berperang sampai kami mengembalikan para sandera. Jadi kami akan melakukan hal itu,” ujar Halevi.

    Dia menegaskan bahwa militer Israel akan segera kembali menyerang Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan dengan Hamas berakhir.

    “Kami tidak bermaksud, tidak ingin, dan tidak siap menghentikan upaya ini sebelum kami memulangkan semua sandera. Ini adalah tugas moral kami untuk memulangkan mereka,” Halevi berbicara tentang sandera yang ditahan oleh Hamas seperti dikutip Times of Israel.

    Komandan Israel ini mengatakan tentaranya menggunakan jeda dalam pertempuran ini untuk belajar serta lebih mempersiapkan kemampuan militer dan juga beristirahat sebentar.

    “Dan kami akan segera kembali setelah gencatan senjata berakhir untuk menyerang Gaza, untuk bermanuver di Gaza. Kami akan melakukannya untuk membubarkan Hamas dan juga menciptakan tekanan besar untuk kembali secepat mungkin dan membebaskan sandera sebanyak mungkin, hingga yang terakhir,” katanya.

    Hamas telah mengumumkan pada hari Rabu bahwa kesepakatan mengenai jeda kemanusiaan selama empat hari di Jalur Gaza telah dicapai melalui mediasi Qatar dan Mesir.

    Gencatan senjata kemanusiaan tersebut mencakup penghentian seluruh permusuhan dari kedua belah pihak, penghentian seluruh aksi militer Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza, ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan, bantuan, dan bantuan medis akan menjangkau seluruh wilayah Jalur Gaza tanpa kecuali.

    Hamas akan membebaskan 50 sandera dari Jalur Gaza dan sebagai imbalannya, serta 150 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Ratusan Ribu Warga London Kembali Unjuk Rasa Dukung Palestina

    VIDEO: Ratusan Ribu Warga London Kembali Unjuk Rasa Dukung Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ratusan ribu warga London, Inggris, kembali turun ke jalan untuk menuntut gencatan senjata permanen di Palestina pada Sabtu (25/11).

    Palestine Solidarity Campaign menyatakan sekitar 300 ribu orang hadir di demo tersebut.

    Sebanyak 1.500 petugas polisi dikerahkan untuk mengawal aksi ini.

    Aksi besar-besar mendukung Palestina di London bukan kali pertama.

    Sebelumnya pada pertengahan November lalu, ratusan ribu orang memadati London dan mengepung kedutaan besar Amerika Serikat.

    Sebanyak lebih dari 14.800 warga Palestina meninggal akibat agresi Israel sejak 7 Oktober, dan hampir setengahnya merupakan anak-anak.

  • PBB: Lebih dari 200 Truk Bantuan Masuk Gaza Saat Gencatan Senjata

    PBB: Lebih dari 200 Truk Bantuan Masuk Gaza Saat Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Enam puluh satu truk mengangkut bantuan ke Gaza utara pada Sabtu (25/11), itu menjadi bantuan dengan jumlah terbesar sejak 7 Oktober 2023, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

    Pengiriman bantuan ke Gaza tersebut termasuk makanan, air, dan pasokan medis darurat. Selain itu, ada juga sebelas ambulans, tiga gerbong dan sebuah flatbed dikirim ke Rumah Sakit Al Shifa untuk digunakan membantu evakuasi.

    Pada hari Sabtu juga, 200 truk lainnya diberangkatkan dari Nitzana, di mana 187 truk di antaranya berhasil memasuki Gaza pada pukul 19.00 waktu setempat.

    Kantor Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA juga mengonfirmasi bantuan berupa 129.000 liter bahan bakar juga telah memasuki ke Gaza. PBB menyebut pengiriman bantuan ini tidak mungkin terjadi tanpa Bulan Sabit Merah Palestina dan Mesir.

    PBB memberikan penghargaan atas tindakan berbagai pihak yang terlibat dalam upaya agar bantuan masuk ke Gaza.

    “Semakin lama jeda ini berlangsung, semakin banyak bantuan yang akan dikirim ke dalam dan ke seluruh Gaza,” kata OCHA dalam pernyataan persnya, seperti dikutip dari unocha.org, Minggu (26/11).

    Menyambut pembebasan lebih banyak sandera yang terjadi pada Sabtu, OCHA memperbarui seruan agar semua sandera segera dibebaskan tanpa syarat.

    “Dan kami berharap pembebasan lebih banyak tahanan Palestina membawa kelegaan bagi keluarga dan orang-orang yang mereka cintai,” tambah pernyataan itu.

    Jeda kemanusiaan telah berlangsung sejak Jumat (24/11) pagi waktu setempat dan tim serta mitra PBB telah mampu meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke dalam dan di seluruh Gaza.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata di Gaza, Tentara Israel Malah Bunuhi Warga Tepi Barat

    Gencatan Senjata di Gaza, Tentara Israel Malah Bunuhi Warga Tepi Barat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tentara Israel melakukan serangan mematikan di Tepi Barat di tengah gencatan senjata di Gaza, Palestina. Lima warga Palestina dibunuh di Jenin, sementara orang keenam tewas di desa Yatma di Nablus pada Minggu (26/11).

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, enam warga Palestina yang dibunuh pasukan Israel termasuk satu anak di bawah umur di Tepi Barat yang diduduki. Hal itu membuat jumlah total warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat menjadi 239 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Kantor berita Palestina Wafa mengatakan pasukan Israel menyerbu Jenin “dari beberapa arah, menembakkan peluru dan mengelilingi rumah sakit pemerintah dan markas besar “Bulan Sabit Merah”.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (26/11), Kantor juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tentang serangan di Tepi Barat itu.

    Penyerangan tersebut terjadi meskipun gencatan senjata selama empat hari sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza yang dilanda perang, di mana hampir 15.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, tewas dibunuh militer Negeri Zionis tersebut.

    Para pejabat Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu, dan kelompok militan Palestina itu juga menyandera sekitar 240 orang.

    Pada hari Sabtu (25/11), Hamas membebaskan 13 tawanan Israel dan empat warga Thailand, sementara Israel membebaskan 39 tahanan Palestina sebagai imbalannya. Lebih banyak lagi tawanan Israel dan tahanan Palestina diperkirakan akan dibebaskan pada Minggu (26/11).

    Sejak 7 Oktober lalu, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 237 warga Palestina, termasuk 52 anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki, dan menangkap lebih dari 3.000 orang, seiring dengan meningkatnya serangan di Tepi Barat sejak agresi militer di Gaza.

    Menurut PBB, tahun lalu adalah tahun “paling mematikan” bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki sejak tahun 2006. Pasukan Israel telah membunuh 170 warga Palestina di wilayah tersebut pada tahun 2022.

    Tahun ini, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 371 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.

    “Untuk setiap pembebasan tahanan Palestina (warga Israel), nampaknya masih ada pengabaian terhadap kebebasan warga Palestina yang terus mereka tahan, pengabaian yang terus menerus terhadap kehidupan warga Palestina karena mereka terus membunuh orang-orang dalam serangan yang sangat kejam dan tak berkesudahan di Tepi Barat yang diduduki,” kata koresponden Al Jazeera Zein Basravi, melaporkan dari Ramallah Palestina di Tepi Barat.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Massa Kembali Kepung Rumah Netanyahu: Dia Bencana bagi Israel

    Massa Kembali Kepung Rumah Netanyahu: Dia Bencana bagi Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah warga Israel kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat.

    Melansir Al Jazeera, para warga menyerukan bahwa Netanyahu merupakan bencana bagi Israel. Mereka juga membawa sejumlah poster protes dengan tulisan bervariatif.

    Di antaranya, ‘Bibi berbahaya, mundur lah sekarang,’ Bibi mengacu pada julukan perdana menteri. Ada juga poster bertuliskan ‘Netanyahu adalah bencana terbesar bagi Israel’.

    Terlihat pula para demonstran juga membawa bendera Israel dihalau mendekati kediaman tersebut oleh pasukan polisi Israel.

    Aksi demonstrasi serupa tak hanya terjadi di Israel. Beberapa negara lain termasuk Indonesia melakukan aksi bela Palestina dan mengutuk apa yang dilakukan Israel itu.

    Ratusan ribu warga di London turun ke jalan untuk menuntut gencatan senjata permanen antara Israel dan milisi di Palestina, Hamas, Sabtu (25/11).

    Lembaga non pemerintah yang menginisiasi aksi ini, Palestine Solidarity Campaign,, menyatakan sekitar 300 ribu orang hadir di demo tersebut.

    Pihak berwenang Inggris juga menyatakan mereka mengerahkan 1.500 petugas polisi untuk menangani aksi itu.

    Berdasarkan laporan Al Jazeera melalui tayangan video, para pendemo banyak yang membawa bendera Palestina.

    Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan “Pawai Nasional untuk Palestina, gencatan senjata permanen sekarang! Setop perang di Gaza.”

    Adapun Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Menurut otoritas kesehatan Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita.

    (khr/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Air Mata Warga Gaza Saat Ziarah ke Makam Keluarga yang Dibunuh Israel

    Air Mata Warga Gaza Saat Ziarah ke Makam Keluarga yang Dibunuh Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Di tengah gencatan senjata, Warga Gaza berbondong-bondong mengunjungi makam orang-orang tercinta mereka yang tewas dibunuh Israel dalam serangan militer mereka yang membabi buta.

    Keluarga korban tewas bisa mengunjungi makam orang-orang tercinta mereka untuk pertama kalinya.

    Warga Palestina bergegas ke pemakaman untuk mengunjungi kerabat mereka yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza seiring dimulainya jeda kemanusiaan dalam konflik dengan kelompok militan Hamas.

    Banyak warga Palestina mengunjungi pemakaman yang terletak di lingkungan Tel al-Sultan di sebelah barat Rafah, dengan kapasitas untuk 500 orang tetapi jumlah yang dikuburkan sebanyak 600 orang karena keterbatasan lahan.

    Mereka yang kehilangan orang-orang tercinta akibat dibunuh Israel atau karena masalah-masalah yang timbul akibat pembatasan masuknya obat-obatan dan bahan bakar, tampak menitikkan air mata dan memanjatkan doa.

    Munir Labda yang kehilangan putranya dalam bombardir yang dilakukan Israel, mengatakan kepada Anadolu bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengunjungi makam putranya sejak sang putra meninggal. Dia mengatakan putranya memiliki jiwa ceria dan hafal kitab suci umat Islam, Alquran.

    Ali Isa, yang kehilangan istrinya dalam serangan Israel terlihat menangis di makam sang istri. Ali Isa mengatakan dia bergegas mengunjungi makam tersebut setelah mendengar tentang gencatan senjata kemanusiaan.

    Isa menuturkan mengunjungi makam tersebut untuk pertama kalinya karena dia sempat terluka dalam serangan Israel.

    Berdasarkan perjanjian mengenai jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza, 50 warga Israel yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan dengan imbalan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

    Jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, mulai berlaku Jumat (24/11) pagi waktu setempat di seluruh wilayah Jalur Gaza, di mana terjadi penghentian sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan bantuan.

    Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Menurut otoritas kesehatan Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Haru Israa Jaabis Bertemu Keluarga Usai 8 Tahun Ditahan Israel

    VIDEO: Haru Israa Jaabis Bertemu Keluarga Usai 8 Tahun Ditahan Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Salah satu warga Palestina yang ditahan Israel, Israa Jaabis telah kembali ke pelukan keluarganya pada Minggu (26/11).

    Keluarga langsung memeluk erat Jaabis setibanya di dalam rumah.

    Jaabis ditangkap oleh Israel pada Oktober 2015 dengan luka bakar diseluruh tubuhnya.

    Ia dituduh melakukan percobaan pembunuhan usai meledakkan mobilnya di sebuah bos pemeriksaan.

    Namun hal itu dibantah oleh Jaabis, ia menyebut ledakan terjadi karena kesalahan teknis.

    Sebanyak 39 tahanan Palestina yang terdiri dari enam perempuan dan 33 anak-anak telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata 4 hari.