Negara: Indonesia

  • Pelajar Surabaya Tewas Dibacok, Polisi Periksa 2 Orang

    Pelajar Surabaya Tewas Dibacok, Polisi Periksa 2 Orang

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelajar Surabaya berinisial MA (15) tewas dibacok saat tawuran di Jalan Kenjeran, Sabtu (09/12/2023) dini hari. Saat ini, polisi masih memeriksa 2 orang saksi untuk mengungkap pelaku.

    “Atas kejadian tawuran di Kenjeran dan menyebabkan satu pelajar meninggal, kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi,” kata Kapolsek Simokerto, Kompol Moh. Irfan.

    Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui aksi tawuran itu diikuti oleh para pelajar dan berstatus anak di bawah umur. Kepolisian pun telah mengantongi identitas terduga pelaku dan kelompok yang terlibat tawuran.

    BACA JUGA:
    Pelajar Surabaya Tewas Dibacok Usai Tawuran di Kenjeran

    “Beberapa identitas, termasuk terduga pelaku pembacokan sudah kami kantongi, kini masih tahap penyelidikan,” tutupnya.

    Sebelumnya, Pelajar Surabaya tewas dibacok usai tawuran di Jalan Kenjeran, Sabtu (09/12/2023) dini hari. Pelajar asal Kapasari berinisial MA (15) itu tewas saat akan dibawa ke RS Adi Husada.

    Seorang saksi yang enggan namanya disebutkan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi di samping jalur kereta samping SPBU Jalan Kenjeran. Saat itu, ia melihat bahwa ada sejumlah anak-anak yang menerobos palang pintu kereta api yang sudah tertutup karena akan ada kereta lewat.

    BACA JUGA:
    Pelajar Jember Kandidat Wakil Indonesia dalam MTQ Internasional di Iran

    “Korban tawuran ini mencoba lari menerobos palang. Lalu disusul kelompok membawa sajam,” katanya.

    Saat berada di perlintasan kereta, korban mendapatkan sabetan senjata tajam dari kelompok yang mengejar. Aksi itu berhenti setelah warga turun tangan. Korban sempat berusaha dilarikan ke RS oleh warga namun sayang nyawanya tidak tertolong. [ang/beq]

  • VIDEO: Kekecewaan Palestina Usai AS Veto Resolusi DK PBB soal Gaza

    VIDEO: Kekecewaan Palestina Usai AS Veto Resolusi DK PBB soal Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengungkapkan kekecewaan atas pemungutan suara Dewan Keamanan PBB terkait resolusi gencatan senjata di Gaza pada Jumat (8/12).

    Resolusi itu tak bisa diadopsi karena diveto AS. Dari 15 anggota DK PBB, 13 mendukung resolusi, AS dan Inggris sebagai anggota tetap memilih veto dan abstain.

  • Israel Kembali Serang Gaza Usai Upaya Gencatan Senjata PBB Gagal

    Israel Kembali Serang Gaza Usai Upaya Gencatan Senjata PBB Gagal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel melanjutkan serangannya terhadap militan Hamas di Gaza usai Amerika Serikat (AS) menolak upaya luar biasa PBB untuk menyerukan gencatan senjata dalam gempuran yang telah berlangsung selama dua bulan ini.

    Hamas dan Otoritas Palestina pun langsung mengutuk veto AS karena jumlah korban tewas di Gaza sudah mencapai 17.478 orang, di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

    Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, serangan Israel di kota selatan Khun Yunis menewaskan enam orang. Sementara lima orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di Rafah.

    Israel telah bersumpah untuk menghabisi Hamas atas serangan yang dilakukan pada 7 Oktober silam, ketika para militan menerobos masuk ke perbatasan militer Gaza dan menewaskan sekitar 1.200 orang, di mana 138 di antaranya masih dalam tawanan.

    Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur menjadi puing-puing. PBB mengatakan bahwa sekitar 80 persen penduduk di sana telah mengungsi dan dilaporkan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan.

    “Sangat dingin dan tenda ini sangat kecil. Yang saya miliki hanyalah pakaian yang saya kenakan, saya masih belum tahu apa langkah selanjutnya,” kata Mahmud Abu Rayan, yang mengungsi dari Beit Lahia di bagian utara, dilansir dari AFP.

    Sebelumnya sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang berencana menyerukan gencatan senjata telah diveto oleh AS pada Jumat (8/12).

    Utusan AS Robert Wood mengatakan bahwa resolusi tersebut “tidak sesuai dengan kenyataan” dan “tidak akan mengubah keadaan di lapangan”.

    “(Gencatan senjata) akan mencegah keruntuhan organisasi teroris Hamas, yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan akan memungkinkan mereka untuk terus memerintah Jalur Gaza,” ucap Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen.

    Hamas kemudian mengecam penolakan AS terhadap tawaran gencatan senjata pada Sabtu (9/12).

    Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan bahwa veto itu merupakan “aib dan cek kosong yang diberikan kepada negara penjajah untuk melakukan pembantaian, penghancuran, dan pengusiran”.

    Veto tersebut pun dikecam oleh kelompok-kelompok kemanusiaan. Bahkan Dokter Tanpa Tapal Batas (MSF) mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB” terlibat dalam pembantaian yang sedang berlangsung”.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah menyerang 450 target di Gaza selama 24 jam, menunjukkan rekaman serangan dari kapal-kapal angkatan laut di Mediterania.

    Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 40 orang tewas di dekat Kota Gaza di bagian utara, dan puluhan lainnya di Jabalia dan kota utama di bagian selatan, Khan Yunis.

    (del/agt)

  • AS Bakal Pasok Amunisi Tank Israel usai Veto Resolusi Damai DK PBB

    AS Bakal Pasok Amunisi Tank Israel usai Veto Resolusi Damai DK PBB

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat (AS) disebut bakal memasok amunisi bagi tank-tank atau kendaraan lapis baja Israel usai memveto resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Dewan Keamanan PBB, Jumat (8/12).

    Kementerian Luar Negeri AS dikabarkan telah meminta Kongres menyetujui penjualan puluhan ribu amunisi untuk tank Israel, demikian menurut sumber yang mengetahui hal tersebut kepada CNN.

    Sumber itu berujar Kemlu meminta persetujuan penjualan 45 ribu peluru untuk tank Merkava Israel. Permintaan itu diterima dalam sepekan terakhir dan sedang ditinjau oleh Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

    Menurut sumber tersebut, kedua komite saat ini berada di bawah “tekanan” Kemlu untuk secepatnya menyetujui permintaan itu.

    Kabar ini muncul di saat komunitas global menekan AS untuk mendukung gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan nyaris 17.500 orang, dengan mayoritas anak-anak dan perempuan.

    Meski begitu banyak nyawa telah melayang, AS seakan tak peduli dan malah memveto pemungutan suara di DK PBB pada Jumat.

    Padahal, 13 anggota mendukung resolusi Uni Emirat Arab yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Hanya Inggris yang memilih abstain.

    Menurut AS, resolusi itu “berbeda dari kenyataan”. Inggris, sementara itu, abstain karena draf resolusi mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Terkait pasokan bantuan militer, juru bicara Kemlu AS sejauh ini enggan berkomentar.

    “Karena ini masalah kebijakan, kami tidak akan mengonfirmasi maupun mengomentari transfer atau penjualan peralatan pertahanan yang diusulkan sampai hal itu secara resmi diberi tahu kepada Kongres,” juru bicara tersebut.

    Pada awal November, Kemlu AS secara resmi memberi tahu para pemimpin Kongres bahwa mereka akan memasok peralatan bom berpemandu presisi senilai 320 juta dolar atau setara Rp4,9 triliun ke Israel.

    Kementerian Israel menyatakan lebih dari 10 ribu peralatan militer telah dikirim ke negaranya sejak awal agresi.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bantuan itu berasal dari sejumlah negara, tanpa merinci apa saja yang dikirim dan berapa banyak yang berasal dari AS.

    Kemhan Israel sejauh ini mengaku menerima 200 pesawat kargo peralatan militer dari “beberapa negara” sejak agresi dimulai. Peralatan itu mencakup amunisi, kendaraan lapis baja, hingga senjata.

    Pengiriman bantuan militer AS dimulai tak lama setelah agresi Israel di Gaza diluncurkan 7 Oktober lalu. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berada di Israel pada 13 Oktober, kala pesawat kargo C-17 berisi bantuan keamanan mendarat di Negeri Zionis.

    “Ada banyak lagi yang akan menyusul ini,” kata Austin saat itu.

    Pengiriman bantuan keamanan ke Israel ini pun berbeda dengan ke Ukraina. Sebab untuk Ukraina, AS merinci jenis dan kemampuan senjata sebelum dikirim. Namun untuk Israel, Kementerian Pertahanan AS cenderung merahasiakan.

    Menurut CNN, Kemhan AS jarang mengakui atau mengumumkan jenis senjata maupun peralatan yang mereka kirim ke Israel.

    (blq/arh)

  • Tangis dan Rintih Anak-anak Gaza Kelaparan Menanti Makanan

    Tangis dan Rintih Anak-anak Gaza Kelaparan Menanti Makanan

    Jakarta, CNN Indonesia
    Anak-anak Gaza yang tinggal di kamp pengungsian di Rafah menderita tak terkira akibat bombardir Israel.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • VIDEO: Israel ‘Ganggu’ Jemaah Salat Jumat di Kompleks Al Aqsa

    VIDEO: Israel ‘Ganggu’ Jemaah Salat Jumat di Kompleks Al Aqsa

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepolisian Israel memperketat keamanan bagi warga Palestina yang beribadah di wilayah kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Jumat (8/12).

    Hal ini menyulitkan banyak orang untuk masuk ke kompleks tersebut untuk melakukan salat Jumat. Saat salat pun, para jemaah yang berada di luar masjid masih saja diganggu polisi Zionis.

    Israel memperketat keamanan di sekitar Al Aqsa sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober lalu. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, genosida Israel ini membuat setidaknya 17.487 warga Palestina meninggal dan 21 rumah sakit lumpuh.

  • VIDEO: Tak Ada BBM, Warga Gaza Harus Dorong Gerobak Demi Ambil Air

    VIDEO: Tak Ada BBM, Warga Gaza Harus Dorong Gerobak Demi Ambil Air

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para pengungsi Gaza di wilayah Rafah tengah kesulitan mendapatkan air bersih.

    Salah satu pengungsi, Antar Abu Shab harus mendorong gerobak bermotornya untuk mendapatkan air.

    Ia terpaksa mendorong gerobak itu tak mampu membeli bahan bakar untuk motornya.

  • Menlu Retno Kecewa DK PBB Gagal Adopsi Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    Menlu Retno Kecewa DK PBB Gagal Adopsi Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan kekecewaannya usai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) lagi-lagi gagal mengadopsi resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

    “Saya sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan untuk mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza,” kata Retno dalam unggahan di X, Sabtu (9/12).

    Padahal, ujar Retno, resolusi tersebut telah disponsori oleh lebih dari 102 negara, termasuk Indonesia.

    Ia pun menekankan komunitas global tak selayaknya cuma bergantung pada beberapa negara dan menyaksikan dalam diam kekejaman Israel di Gaza.

    “Komunitas global tidak bisa terus bergantung pada beberapa negara dan menyaksikan tanpa daya kekejaman dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza,” tutur Retno.

    Dewan Keamanan PBB kembali gagal mengadopsi resolusi usai Amerika Serikat memveto draf yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) dalam pemungutan suara pada Jumat (8/12).

    “Resolusi itu berbeda dari kenyataan,” kata perwakilan AS di PBB, Robert Wood, seperti diberitakan AFP.

    Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi gencatan senjata kemanusiaan. Sementara itu, Inggris abstain.

    Perwakilan Inggris di PBB, Barbara Woodward, mengaku abstain karena draf resolusi mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Meski abstain, Woodward tetap meminta Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan dalam melakukan hal yang mereka sebut “mengatasi ancaman dari Hamas.”

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota yang mencakup 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap, yakni China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.

    Resolusi di DK PBB hanya bisa diadopsi jika mengantongi setidaknya sembilan suara dukungan dan tak ada yang memveto.

    Ini merupakan kegagalan kesekian oleh DK PBB dalam merespons agresi Israel di Jalur Gaza. Selama agresi lebih dari dua bulan ini, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi, yakni pada 15 November.

    Resolusi itu menyerukan jeda kemanusiaan selama beberapa hari di Gaza.

    Sejumlah pihak pun menilai Dewan Keamanan, sebagai badan terkuat di PBB, lagi-lagi gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian.

    Setidaknya lebih dari 17.400 warga Gaza tewas imbas agresi Israel sejak 7 Oktober lalu, merespons serbuan Hamas. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.

    (blq/dna)

  • Digempur Israel, Masjid Agung Bersejarah Omari Hanya Sisakan Menara

    Digempur Israel, Masjid Agung Bersejarah Omari Hanya Sisakan Menara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Masjid Agung Omari yang merupakan masjid tertua dan terbesar di Jalur Gaza, Palestina, hancur dan hanya menyisakan menara imbas terkena serangan Israel.

    Sejumlah foto yang dibagikan media yang dikelola Hamas menunjukkan dinding dan atap masjid roboh, disertai retakan besar di bagian bawah menara.

    Menara masjid yang terletak di Kota Tua Gaza City ini satu-satunya bangunan masjid yang utuh, yang juga tampak bisa roboh kapan saja.

    “Kejahatan yang menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus mendorong dunia dan UNESCO mengambil tindakan guna melestarikan warisan peradaban dan budaya yang besar ini,” demikian pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza, seperti dikutip The New Arab.

    Masjid Agung Omari merupakan situs suci umat Kristen atau Islam setidaknya sejak abad kelima, dan dinamai dari nama khalifah kedua Islam, Omar bin Khattab.

    Pada Jumat (8/12), penduduk Gaza ramai-ramai menyuarakan kemarahan dan kesedihan mereka atas hancurnya Masjid Agung Omari.

    Foto Masjid Agung Omari pada Maret 2023, ketika belum terkena serangan Israel. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP)

    Ahmed Nemer (45), seorang penjahit yang tinggal di jalan sebelah Masjid Omari, mengaku tak bisa berkata-kata setelah melihat foto-foto bangunan yang rusak di kawasan kediamannya itu.

    “Saya telah berdoa di sana dan bermain-main sepanjang masa kecil saya,” katanya, sambil menuduh Israel sedang mencoba menghapus memori mereka, seperti dikutip Reuters.

    Sejak agresi diluncurkan 7 Oktober lalu, diperkirakan 104 masjid telah hancur imbas gempuran Israel.

    Beberapa masjid yang hancur di antaranya masjid kuno Othman Bin Qashqar di Kota Tua Gaza, yang dibangun pada 620AH di lingkungan Al-Zaytoun, sebelah timur Gaza City.

    Masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid tertua dan situs arkeologi di Jalur Gaza.

    Masjid Sayyed Al-Hashim, yang dianggap salah satu masjid terpenting di Kota Tua Gaza juga hancur. Masjid ini sejak lama dipandang sebagai tempat makam kakek Nabi Muhammad, Hashim Bin Abd Manaf, demikian dikutip dari Middle East Monitor.

    (blq/vws)

    [Gambas:Video CNN]

  • Viral Israel Telanjangi-Paksa Berlutut Puluhan Tahanan di Gaza

    Viral Israel Telanjangi-Paksa Berlutut Puluhan Tahanan di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Viral di media sosial video yang merekam puluhan pria di Jalur Gaza ditangkap, dipaksa berlutut, hingga dilucuti pakaiannya oleh tentara Israel.

    Dalam video itu terlihat puluhan tahanan tersebut dengan kondisi hanya mengenakan pakaian dalam, mata ditutup, dan duduk berlutut sambil diawasi ketat oleh beberapa tentara Israel.

    Beberapa dari mereka yang ditahan juga sempat dibawa dengan menggunakan truk militer Israel, namun tak diketahui ke mana para tahanan tersebut dibawa.

    Hingga saat ini belum diketahui kapan dan di mana video tersebut diambil. Namun menurut data geolokasi yang dilakukan CNN, video direkam di Beit Lahia, utara Jalur Gaza.

    CNN juga menyebut belum diketahui apakah para tahanan yang ditangkap Israel itu adalah anggota kelompok Hamas atau bukan.

    Namun kerabat yang mengaku mengenali beberapa pria dalam video menyebut salah satu dari mereka adalah seorang jurnalis koresponden Al-Araby Al Jadeed.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Foces/IDF) sejauh ini belum mengonfirmasi mengenai kebenaran video viral tersebut.

    Juru bicara IDF Daniel Hagari hanya menyebut pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi dan memeriksa, siapa saja yang memiliki kaitan dengan kelompok Hamas.

    Israel Tahan Jurnalis

    Penangkapan jurnalis Al-Araby Al-Jadeed sebelumnya telah dikonfirmasi oleh media terkait. Dalam sebuah pernyataan, kantor berita itu menyebut salah satu koresponden dan beberapa anggota keluarganya telah ditahan.

    “Hari ini, Kamis (7/12), tentara pendudukan Israel menangkap wartawan dan direktur kantor The New Arab di Gaza, rekan kami Diaa Al-Kahlot, dari Market Street di Beit Lahia, bersama dengan sekelompok saudara, kerabat, dan warga sipil lainnya,” demikian pernyataan Al-Araby Al-Jadeed.

    “Pendudukan sengaja memaksa warga Gaza untuk menanggalkan pakaian mereka, menggeledah mereka, dan mempermalukan mereka ketika mereka ditangkap sebelum membawa mereka ke tujuan yang tidak diketahui, menurut apa yang dikatakan orang-orang di sana kepada kami.”

    Sejak dua bulan agresi di Palestina, puluhan jurnalis menjadi korban kebrutalan Israel. Hingga pekan ini, total 75 jurnalis dan pekerja media Palestina tewas di Jalur Gaza.

    (dna/dna)