Negara: India

  • 24 Orang Tewas Tersambar Petir di India

    24 Orang Tewas Tersambar Petir di India

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 24 orang meninggal dunia karena tersambar petir, sementara 23 orang mengalami luka-luka karena insiden terkait dengan hujan deras di Gujarat, India.

    Gujarat dilanda hujan deras sejak dua hari belakangan dan masih berlangsung hingga Senin (27/11) pagi.

    Bukan hanya hujan lebat yang turun di negara bagian India tersebut, menurut data pemerintah badai petir dan hujan es juga terjadi di Gujarat. Di beberapa tempat, curah hujan mencapai 144 milimeter dalam 24 jam.

    Selain korban meninggal dan luka-luka, hujan juga menyebabkan kerusakan rumah-rumah dan ternak hilang.

    “Kami akan memulai survei secepatnya untuk mengecek kehilangan yang terjadi,” ujar Menteri Pertanian Gujarat Raghavij Patel, Senin (27/11), dikutip dari Reuters.

    Patel juga menambahkan bakal memberi kompensasi kepada para korban berdasarkan hasil pengecekan tersebut.

    Departemen Meteorologi India (IMD) memperkirakan hujan akan terus berlanjut di beberapa bagian Gujarat pada Senin.

    Gujarat sebelumnya juga pernah dilanda bencana alam terkait hujan. Pada Agustus 2020, terdapat 14 orang tewas dalam dua hari dalam berbagai insiden hujan lebat dan banjir.

    Sementara 31 orang tewass pada Agustus 2019 juga karena insiden terkait hujan.

    (nva/bac)

  • Afrika Selatan Hadapi Masalah Meningkatnya Xenofobia

    Afrika Selatan Hadapi Masalah Meningkatnya Xenofobia

    Jakarta

    Milisi sipil yang berpatroli di jalan-jalan di Soweto, Afrika Selatan, hanya punya satu tujuan: mengusir orang asing. Massa yang terdiri dari orang-orang yang mendukung kelompok anti-imigran “Operasi Dudula” menyerbu toko-toko yang disebut Spaza, yang dikelola oleh orang asing di desa Diepkloof. Mereka melecehkan pemiliknya dan memeriksa tanggal penjualan produk-produk lalu mengancam akan menutup toko.

    Mathuthu, yang berasal dari Zimbabwe, adalah salah satu dari korban yang menjadi sasaran aksi anti orang asing di Afrika Selatan. “Kalau anggota Operasi Dudula tidak puas dengan pemberian izin usaha kecil kepada warga negara asing, mereka seharusnya menyampaikan keluhan kepada pemerintah atau kementerian terkait”, katanya.

    Pendukung Operasi Dudula mengklaim, kementerian terkait tidak berbuat banyak untuk menghentikan orang asing menguasai bisnis. Karena itu mereka mengambil tindakan sendiri.

    “Mereka tidak diperbolehkan memiliki toko Spaza,” kata Thabo Ngayo dalam salah satu operasi kelompoknya. Koordinator nasional Dudula itu mengatakan, bisnis tersebut hanya diperuntukkan bagi warga Afrika Selatan. ujar dia kepada seorang pemilik toko: “Itu berarti toko Spaza ini pasti milik orang Afrika Selatan. Anda punya waktu beberapa hari untuk mengosongkan lokasi ini.” Hal yang sama berlaku bagi pemilik asing yang telah mendaftarkan usahanya, ancamnya.

    Mzwanele Manyi, perwakilan dari partai Economic Freedom Fighters (Pejuang Kemerdekaan Ekonomi), juga menyerukan penutupan semua toko Spaza milik asing di Afrika Selatan. “Kami tidak bisa mentolerir situasi seperti ini,” katanya kepada DW.

    Xenofobia punya akar kuat di Afrika Selatan

    Xenofobia bukanlah hal baru di Afrika Selatan. Platform Xenowatch, yang dikembangkan Pusat Migrasi dan Masyarakat Afrika ACMS di Universitas Witwatersrand, mengumpulkan data tentang kejahatan terhadap orang asing. Mereka mencatat 1.038 serangan terhadap migran, 661 kematian dan 5.131 toko dijarah sejak tahun 1994. Xenowatch mengatakan, angka ini hampir pasti merupakan perkiraan yang terlalu rendah, karena tidak semua kasus dilaporkan.

    Kelompok “Operasi Dudula” pertama kali muncul di media sosial pada tahun 2020. Dudula adalah kata Zulu yang berarti “mendorong kembali”. Kelompok tersebut kini terdaftar sebagai partai politik dan akan ambil bagian dalam pemilihan umum tahun 2024.

    Pengamat politik dari Yayasan Politik Jerman Rosa Luxemburg Stiftung cabang Johannesburg, Fredson Guilengue, mengatakan permasalahan yang dialami orang kulit hitam Afrika Selatan dengan orang-orang dari tempat lain di Afrika disebabkan oleh beberapa faktor. “Pertama, kolonialisme dan Apartheid tidak hanya menyebabkan perpecahan antara warga kulit putih dan kulit hitam, namun juga perpecahan di kalangan mayoritas warga kulit hitam – menempatkan imigran pada posisi terbawah dalam masyarakat kulit hitam di Afrika Selatan.”

    Sekarang, saat kondisi perekonomian terpuruk dan kesempatan kerja minim, banyak partai politik mulai memainkan narasi xenophobia, termasuk elit politik dari partai pemerintah ANC dari pejuang kemerdekaan Nelson Mandela, kata Fredson Guilengue. ANC sedang menghadapi pemilu paling sulit dalam sejarahnya, dan mungkin akan turun sampai di bawah angka 50% untuk pertama kalinya sejak partai itu didirikan.

    Permasalahan Afrika Selatan bukan disebabkan oleh para migran

    Sebuah studi dari Institute for Security Studies (ISS) di Pretoria menyebutkan, masalah utama di Afrika Selatan seperti pengangguran, meningkatnya kemiskinan, ketidakadilan sosial yang ekstrem, korupsi dan tindakan kejahatan sering kali ditimpakan pada orang asing.

    Sebenarnya, kata ISS, penyebabnya adalah tata kelola yang buruk dan korupsi dalam politik, ditambah dengan kekurangan administratif. Populasi migran di Afrika Selatan, yang diperkirakan mencapai 6,5%, tidak lebih besar dibandingkan negara-negara lain di dunia.

    Fakta bahwa banyak orang asing yang tinggal di Afrika Selatan tidak memiliki izin tinggal juga merupakan akibat dari kebijakan imigrasi yang buruk. Banyak orang asing bermigrasi ke Afrika Selatan secara legal, namun kemudian status mereka dicabut bukan karena kesalahan mereka sendiri, kata para peneliti ISS. Mereka mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri Afrika Selatan telah dilanda korupsi selama bertahun-tahun, dan juga sangat tertinggal dalam hal pemrosesan permohonan izin tinggal dan izin-izin lainnya.

    (hp/as)

    Lihat juga Video: Uni Afrika Resmi Jadi Anggota Tetap G20 di KTT India

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Seramnya Dampak Gempa M 5,6 di Nepal hingga 157 Orang Meninggal Dunia

    Seramnya Dampak Gempa M 5,6 di Nepal hingga 157 Orang Meninggal Dunia

    Gempa diketahui terasa hingga ibu kota India, New Delhi, hampir 500 kilometer (310 mil) dari pusat gempa. Kekuatan gempa berkekuatan 5,6 skala Richter ini mengguncang dan meratakan rumah-rumah di seluruh distrik barat terpencil di republik Himalaya itu.

    Seorang warga, Shiva Prasad Sharma (65),mengaku merasakan gempa seperti ledakan besar. Ia menyebut tak ada lagi rumah yang tersisa untuk ditinggali.

    “Rasanya seperti ledakan besar,” kata Shiva Prasad kepada AFP dari luar sisa-sisa rumahnya di Jajarkot, distrik yang paling parah terkena gempa.

    “Saya pikir kami akan mati. Tidak ada lagi yang tersisa. Tidak ada lagi rumah yang tersisa untuk ditinggali,” ujarnya.

    Dilansir AFP, Sabtu (4/11), gempa tersebut terjadi pada kedalaman 18 kilometer di bawah tanah, dekat distrik Jumla. Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), getaran gempa dangkal tersebut terasa hingga ke beberapa kota di India bagian utara.

    Para pengguna media sosial India juga melaporkan merasakan gempa di kota Lucknow dan Patna di India utara.

    (dwia/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Seramnya Dampak Gempa M 5,6 di Nepal hingga 157 Orang Meninggal Dunia

    Korban Tewas Akibat Gempa M 5,6 Nepal Bertambah, Jadi 157 Orang

    Jakarta

    Korban tewas setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 5,6 mengguncang daerah terpencil di Nepal terus bertambah. Kini jumlah korban tewas mencapai 157 orang.

    Dilansir AFP, Minggu (5/11/2023) gempa tersebut terasa hingga ibu kota India, New Delhi, hampir 500 kilometer (310 mil) dari pusat gempa. 157 korban tewas ini disebut tercatat di wilayah Jajarkot dan Rukum.

    “Korban akibat gempa telah mencapai 157 – 105 di Jajarkot dan 52 di Rukum,” kata juru bicara kepolisian nasional Kuber Kathayat kepada AFP.

    Sebanyak 199 orang lainnya terluka dalam gempa tersebut, tambahnya.

    Sementara itu, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Narayan Prasad Bhattarai mengatakan jumlah korban jiwa kemungkinan tidak akan bertambah secara signifikan. Beberapa korban kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan.

    “Kami sekarang berhubungan dengan semua bidang,” katanya kepada AFP. “Ada kemungkinan beberapa mayat masih ditemukan di bawah reruntuhan.”

    (dwia/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tabrakan 2 Kereta di India Tewaskan 13 Orang, 50 Luka-luka

    Tabrakan 2 Kereta di India Tewaskan 13 Orang, 50 Luka-luka

    Jakarta

    Sedikitnya 13 orang tewas dan sekitar 50 lainnya luka-luka ketika dua kereta api bertabrakan di wilayah tenggara India. Angka ini bertambah dari jumlah korban jiwa delapan orang yang sebelumnya disampaikan otoritas setempat.

    Kecelakaan itu terjadi di Distrik Vizianagaram, negara bagian Andhra Pradesh pada Minggu (29/10) malam waktu setempat.

    Investigasi awal menemukan bahwa “kesalahan manusia” atau human error telah menyebabkan tabrakan tersebut, kata Kementerian Perkeretaapian dalam sebuah pernyataan.

    Kepala Humas Kereta Api Pantai Timur Biswajit Sahi mengatakan bahwa tabrakan kereta disebabkan oleh “kesalahan manusia” yang dipicu overshoot sinyal pada kereta kedua. Demikian seperti dilansir BBC, Senin (30/10).

    “Tiga belas penumpang tewas dan 50 lainnya terluka. Operasi penyelamatan sedang berlangsung,” kata pejabat tinggi pemerintah daerah Nagalakshmi S. kepada wartawan, dikutip kantor berita AFP, Senin (30/10/2023).

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia telah berbicara dengan menteri perkeretaapian negara itu mengenai kecelakaan kereta api yang “disayangkan” tersebut.

    “Pihak berwenang memberikan semua bantuan yang mungkin kepada mereka yang terkena dampak,” tulis Modi di media sosial.

  • Militer India Tingkatkan Kemampuan AI, Tapi Seberapa Efektif?

    Militer India Tingkatkan Kemampuan AI, Tapi Seberapa Efektif?

    New Delhi

    Dengan meningkatkan kemampuan operasionalnya, Angkatan Darat India mengerahkan sistem pengawasan Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di sepanjang perbatasannya dengan Pakistan dan China.

    Sekitar 140 sistem pengawasan berbasis AI telah dikerahkan, yang mencakup kamera beresolusi tinggi, sensor, umpan kendaraan udara tak berawak (UAV), hingga umpan radar, kata para pejabat. Data ini kemudian dikumpulkan dan diterapkan melalui teknologi AI, dengan mendeteksi adanya gangguan di perbatasan serta kemampuan mengklasifikasikan target.

    Meningkatkan penerapan AI

    Perangkat lunak pemantauan secara langsung berbasis AI ini juga telah digunakan untuk menghasilkan strategi intelijen dalam operasi kontra teroris.

    Angkatan Darat India juga telah mulai memanfaatkan teknologi simulator militer berteknologi tinggi untuk melatih angkatan pertama rekrutannya, di mana kemungkinan besar akan menandai prevalensi di hampir semua pelatihan militer dalam waktu dekat.

    “AI dapat menjadi pengubah permainan dalam bidang logistik, operasi informasi, pengumpulan, dan analisis intelijen,” kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan India kepada DW. “Meskipun pengadopsian teknologi AI militer India ini relatif baru, kami telah membuat kemajuan besar dalam meluncurkan perangkat militer berkemampuan AI.”

    Dengan menggunakan pesawat drone dan robot bertenaga AI untuk berpatroli di perbatasan, kemajuan itu juga memberikan peningkatan cakupan dan mengurangi kebutuhan campur tangan manusia secara langsung dalam situasi berbahaya.

    Amerika Serikat dan India juga telah sepakat untuk meluncurkan “Dialog Kecerdasan Buatan Pertahanan”, serta berkomitmen untuk memperluas pelatihan siber bersama.

    Pada awal tahun ini, di Aero India, salah satu pameran udara terbesar di Asia, perangkat lunak pengawasan berbasis kecerdasan buatan yang disebut “AGNI-D” secara resmi diluncurkan. Perangkat lunak ini digunakan di sektor timur Ladakh, sebuah wilayah yang memiliki kepentingan strategis karena kedekatan wilayahnya dengan China.

    AGNI-D dapat mengenali gerakan, senjata, kendaraan, tank, bahkan rudal apa pun yang ditangkap oleh kamera pengintai untuk militer ini, baik secara langsung maupun yang direkam. Dengan algoritme yang canggih, sistem berbasis AI ini dapat menganalisis rekaman video dan mengidentifikasi pergerakan di sepanjang perbatasan serta mampu memperingatkan tentara tentang aktivitas yang dianggap mencurigakan.

    Pengaruhnya terhadap alat perang

    Menurut Delhi Policy Group (DPG), sebuah wadah pemikir keamanan, militer India mengalokasikan sekitar $50 juta dolar (sekitar Rp 792 miliar) untuk pengembangan teknologi AI ini setiap tahunnya.

    “Ini merupakan langkah awal yang baik, tetapi jelas tidak memadai dibandingkan dengan penantang strategis utama kami, China, yang menghabiskan lebih dari 30 kali lipat jumlah tersebut. Jika kami tidak ingin tertinggal dalam siklus teknologi, investasi yang lebih besar harus dilakukan, terutama untuk mempromosikan pemain industri lokal,” kata DPG.

    Meskipun AS dan China unggul dalam penelitian dan pengembangan teknologi dengan kecerdasan buatan, serta mengintegrasikan inovasi-inovasi mutakhirnya ke dalam sistem pertahanan negara masing-masing, India juga tengah mengejar ketertinggalannya. New Delhi tengah berusaha keras memposisikan dirinya di garis depan dalam strategi perang berteknologi cerdas.

    “Dari pengawasan perbatasan hingga pengawasan komprehensif dan pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan teknologi pesawat berbasis kecerdasan buatan yang unggul dalam melakukan misi pengintaian siang dan malam, India menyadari, seperti halnya militer di seluruh dunia, mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem peperangan itu penting,” ungkap Letnan Jenderal Shankar Prasad, seorang analis pertahanan, kepada DW.

    Apakah kecerdasan manusia akan terabaikan?

    Namun, Prasad juga menunjukkan batasan dari sistem pengawasan tercanggih dan terinvasif sekalipun, di mana dia mengutip serangan mendadak terhadap Israel oleh kelompok teror Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu, kini telah meluap menjadi perang berskala penuh.

    “Ini adalah pelajaran berat yang harus kita pelajari. Pengawasan dan intelijen Israel termasuk yang paling canggih. Namun, mereka gagal mendeteksi serangan diam-diam dan bahkan tidak diberi sinyal peringatan dini,” kata Prasad.

    Pandangan Prasad juga dibenarkan oleh Letnan Jenderal P.R. Kumar, mantan Direktur Jenderal Operasi Militer India, yang percaya bahwa intelijen manusia tetap diperlukan untuk menginterpretasikan data yang diperoleh dari solusi teknologi AI.

    “Ketika berbicara tentang tindakan kontra-pemberontakan dan kontra terorisme, tidak ada situasi yang hitam dan putih,” kata Kumar kepada DW.

    “Penyadapan elektronik pada komunikasi atau data AI tidak dapat memberikan hasil yang mutakhir, terutama ketika aktivitas manusia masih sulit untuk ditafsirkan.”

    “Kecerdasan buatan dapat memiliki kemampuan militer yang inovatif, tetapi manusia perlu menafsirkan dan membaca data ini agar tetap berguna,” tambah Kumar.

    Kecerdasan buatan, suatu keharusan dalam pertahanan modern

    Letnan Jenderal Ravi Sawhney, pensiunan wakil kepala angkatan bersenjata, menunjukkan bahwa kecerdasan buatan itu merupakan salah satu dari sekian banyak teknologi canggih yang menjanjikan untuk mengubah strategi peperangan di tahun-tahun mendatang.

    “Saat ini sudah berada pada tahap di mana strategi pertahanan yang tidak mengadopsi AI akan menjadi lebih miskin secara teknologi. Masalahnya adalah mengumpulkan dan menganalisis informasi bisa menjadi proses yang cukup memakan waktu,” ungkap Sawhney kepada DW.

    “Namun, yang terpenting adalah bahwa ketergantungan yang lebih besar pada teknologi AI untuk kekuatan militer ini akan membuat elemen manusia dalam peperangan menjadi lebih penting, bukan lebih sedikit,” tambahnya.

    (kp/ha)

    (nvc/nvc)

  • Israel Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Meski Dibatasi

    Israel Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Meski Dibatasi

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Kamis 19 Oktober 2023.

    Kami sudah merangkum berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir untuk Anda.

    Kita awali dengan laporan terkini dari perang di Palestina dan Israel.

    Bantuan untuk warga Gaza

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mengizinkan pengiriman makanan, air dan obat-obatan ke Gaza, selama pasokan tersebut tidak sampai ke Hamas.

    Berikut perkembangan terkini dari Gaza.

    Pelegalan pernikahan sesama gender di India ditolak

    Pengadilan tinggi India menolak melegalkan pernikahan sesama gender, dengan ketua hakim mengatakan wewenangnya ada pada parlemen.

    Abhijit Ghosh, seorang pria gay berusia 45 tahun dan desainer grafis dari kota Ahmedabad di India barat mengatakan “kecewa” dengan keputusan tersebut.

    “Tadinya saya mau memberi tahu keluarga saya kalau hubungan saya diakui oleh hukum India, sehingga keluarga saya bisa menerima saya dan pasangan saya,” ujarnya.

    Meski memutuskan menolaknya, pengadilan mengatakan negara dan pemerintah India mempunyai kewajiban untuk mengakui hubungan LGBTQ dan melindungi mereka dari diskriminasi.

    Aktivis lingkungan ditangkap polisi di London

    Greta Thunberg ditangkap polisi setelah ikut serta dalam protes bersama aktivis iklim lainnya di luar hotel InterContinental di kota London, karena dianggap mengganggu konferensi industri minyak dan gas.

    Greta termasuk di antara ratusan pengunjuk rasa yang meneriakkan “oily money out” dan berusaha memblokir akses ke hotel tempat digelarnya acara Energy Intelligence Forum.

    Greta didakwa melakukan pelanggaran ketertiban umum karena gagal mematuhi ketentuan, yang menurut polisi diberlakukan untuk mencegah “gangguan serius terhadap masyarakat, hotel, dan tamu.”

    Saat ini Greta dibebaskan dengan jaminan dan dijadwalkan hadir di pengadilan pada bulan November.

    Pentagon merilis rekaman ratusan pesawat yang dicegat oleh China

    Rekaman video dan sejumlah foto-foto dirilis Pentagon, menunjukkan lebih dari 180 pencegatan pesawat tempur Amerika Serikat oleh pesawat China dalam dua tahun terakhir.

    Para pejabat militer AS mengatakan jumlah ini lebih besar daripada jumlah total penyadapan selama dekade sebelumnya, dan menyebutnya sebagai bagian dari tren yang mengkhawatirkan.

    Foto dan video tersebut dirilis sebelum laporan tahunan Pentagon yang akan segera diterbitkan soal kekuatan militer China dan ancaman keamanan terhadap mitra-mitranya di Indo-Pasifik.

    Laksamana John Acquilino, kepala Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan pada konferensi pers, meski Amerika Serikat menambah kapal induk dan kapal amfibi untuk mendukung Israel, dan sekarang sudah hampir 20 bulan perang di Ukraina, mereka tetap memiliki kemampuan yang diperlukan perlu menghalangi kekuatan China.

  • Kereta Cepat India Tergelincir, 4 Orang Tewas

    Kereta Cepat India Tergelincir, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Sedikitnya empat orang tewas dan sejumlah orang lainnya terluka setelah sebuah kereta cepat tergelincir di negara bagian Bihar, India.

    Kereta api dari stasiun kereta Terminal Anand Vihar di Delhi keluar dari relnya pada Rabu (11/10) malam waktu setempat saat melaju menuju Persimpangan Kamakhya di Assam, lapor surat kabar Times of India.

    “Empat korban jiwa telah dipastikan dan operasi penyelamatan sedang dilakukan. Dua puluh satu gerbong tergelincir,” ujar Tarun Prakash, manajer umum East Central Railway, seperti dikutip oleh Times of India, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).

    Kantor berita ANI juga menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak empat orang.

    Laporan media menyebutkan beberapa korban luka dilarikan ke rumah sakit, namun jumlah pasti korban luka tidak jelas.

    “Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas kehilangan yang tak bisa terganti ini,” tulis Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw di X, sebelumnya Twitter.

    Dia mengatakan operasi evakuasi dan penyelamatan telah “selesai” dan para penumpang dipindahkan ke kereta lain untuk perjalanan selanjutnya. Dia tidak mengkonfirmasi jumlah korban jiwa.

  • Kecelakaan Bus di Meksiko, 18 Migran Tewas

    Kecelakaan Bus di Meksiko, 18 Migran Tewas

    Jakarta

    Sebuah bus yang membawa migran terbalik di Meksiko selatan pada hari Jumat, menyebabkan sedikitnya 18 penumpang tewas dan 27 orang terluka, kata pihak berwenang. Bus tersebut bertujuan AS.

    Dilansir AFP, Sabtu (7/10/2023), korban tewas, tiga di antaranya anak di bawah umur, berasal dari Venezuela dan Haiti, menurut pernyataan dari kantor kejaksaan di negara bagian Oaxaca.

    Kecelakaan itu terjadi sekitar subuh di jalan raya yang menghubungkan Oaxaca dan negara bagian Puebla yang berdekatan, katanya.

    Korban luka dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, tambahnya.

    Gambar yang dirilis oleh otoritas negara menunjukkan puing-puing bus tergeletak miring di jalan raya yang berkelok-kelok melewati perbukitan.

    Ribuan migran dari berbagai negara telah melakukan perjalanan melintasi Meksiko dengan bus, trailer yang penuh sesak, dan di atas kereta barang dalam upaya mencapai perbatasan AS-Meksiko.

    Mereka berisiko mengalami kecelakaan fatal, penculikan oleh kelompok kriminal, dan pemerasan oleh pejabat korup.

    Perbatasan AS-Meksiko adalah “jalur migrasi darat paling mematikan di dunia,” dengan 686 kematian dan orang hilang pada tahun 2022, kata IOM bulan lalu.

    Pada hari Minggu, setidaknya 10 migran Kuba tewas dan 25 lainnya luka-luka ketika sebuah truk kargo yang membawa mereka terbalik di negara bagian Chiapas di selatan.

    Pada awal Agustus, sedikitnya 18 orang tewas dan 23 lainnya luka-luka setelah sebuah bus yang membawa penumpang lokal dan migran dari negara-negara seperti India, Republik Dominika, dan beberapa negara Afrika jatuh ke jurang di negara bagian Nayarit.

    Dan pada bulan Desember 2021, 56 orang yang sebagian besar merupakan migran Amerika Tengah tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah truk penyelundup manusia yang membawa sekitar 160 orang terbalik di Chiapas.

    Pemerintah Meksiko mengaku kewalahan dengan banyaknya migran yang melintasi wilayahnya, yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah, Venezuela, Kuba, dan Haiti.

    Pihak berwenang Meksiko mengatakan mereka menahan lebih dari 189.000 migran pada bulan lalu, sementara patroli perbatasan AS melaporkan 1,8 juta penangkapan antara Oktober 2022 dan Agustus 2023.

    Pejabat senior AS dan Meksiko pada hari Kamis berjanji untuk melipatgandakan upaya mereka untuk mengatasi migrasi tidak teratur melalui langkah-langkah seperti modernisasi keamanan perbatasan, meningkatkan jalur hukum dan mengatasi akar permasalahannya.

    Kedua negara berkomitmen untuk memperluas “jalur yang aman, tertib dan sah bagi para migran” namun dengan “konsekuensi yang ketat” bagi mereka yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal, kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas setelah pembicaraan di Mexico City.

    (eva/eva)

  • Banjir Bandang Terjang India, 14 Orang Tewas-102 Lainnya Hilang

    Banjir Bandang Terjang India, 14 Orang Tewas-102 Lainnya Hilang

    New Delhi

    Sedikitnya 14 orang tewas setelah danau glasial yang ada di wilayah India meluap usai hujan lebat mengguyur hingga memicu banjir bandang di area lembah pegunungan setempat. Sekitar 102 orang lainnya, termasuk 22 personel militer India, dilaporkan hilang dalam bencana tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2023), bencana yang berdampak pada kehidupan 22.000 orang itu menjadi insiden terbaru dari serangkaian peristiwa cuaca mematikan di area pegunungan Asia Selatan, yang diduga disebabkan oleh perubahan iklim.

    “Operasi pencarian dilakukan dalam kondisi hujan yang terus-menerus mengguyur, air mengalir deras di sungai Teesta, ruas jalanan dan jembatan tersapu di banyak lokasi,” sebut juru bicara otoritas pertahanan India dalam pernyataan via media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    Hujan deras yang mengguyur dalam waktu singkat di danau glasial Lhonak pada Rabu (4/10) waktu setempat, telah memicu banjir bandang di area lembah Teesta, yang berjarak 150 kilometer sebelah utara Gangtok, ibu kota negara bagian Sikkim, dekat perbatasan China.

    Selain 14 orang tewas, badan penanggulangan bencana negara bagian melaporkan bahwa sebanyak 26 orang lainnya mengalami luka-luka dan 102 orang masih hilang hingga Kamis (5/10) pagi waktu setempat.

    Dilaporkan juga bahwa ada 11 jembatan setempat yang tersapu banjir bandang.

    Rekaman video dari kantor berita ANI menunjukkan bahwa genangan banjir menerjang area-area yang dipenuhi bangunan, di mana beberapa rumah ambruk, pangkalan militer dan fasilitas-fasilitas lainnya mengalami kerusakan, dan kendaraan-kendaraan terendam.