Negara: India

  • Harganya Rp 210 Jutaan, SUV Gagah Ini Mulai Bisa Dipesan

    Harganya Rp 210 Jutaan, SUV Gagah Ini Mulai Bisa Dipesan

    Jakarta

    Setelah meluncur November lalu, Tata Sierra akhirnya bisa dipesan konsumen. Keran pemesanan SUV yang dijual mulai dari Rp 210 jutaan itu dibuka sejak Selasa (16/12).

    Disitat dari Gaadiwaadi, Rabu (17/12), Tata Sierra bukan dijual di Indonesia, melainkan di India. Meski sudah bisa dipesan sekarang, namun pengiriman unitnya baru akan dimulai bulan depan.

    Konsumen India yang berminat membeli Tata Sierra cukup menyiapkan dana booking sebesar 21 ribu rupee atau Rp 3,8 jutaan. Permintaan mobil tersebut digadang-gadang akan meledak dan menimbulkan antrean pemesanan.

    Tata Sierra Foto: Doc. Tata Motors

    Sebagai catatan, Tata Sierra tersedia dalam beberapa varian berbeda di India, yakni Pure, Smart dan Adventure. Sementara banderolnya mulai dari 11.49 lakh rupee atau sekira Rp 210,3 jutaan.

    Secara umum, Tata Sierra punya desain yang serba tajam dan mengotak. Detailnya diracang minimalis, namun tetap memikat mata. Meski demikian, tetap saja, ada detail minor yang auranya agak ke-India-India-an, terutama di area bumper depan.

    Tata Sierra tersedia dalam dua opsi mesin, yakni bensin dan diesel. Mesin bensinnya berkapasitas 1,5 liter turbocharged dengan tenaga maksimum 160 PS dan torsi puncak 255 Nm.

    Sementara mesin dieselnya berkapasitas 1,5 liter dengan semburan tenaga 120 PS dan torsi hingga 280 Nm. Seluruhnya tersedia dalam pilihan transmisi DCT serta manual dan AT enam percepatan.

    Tata Sierra menggunakan platform ARGOS yang baru dan modular. Bahkan, saking tangguhnya, kendaraan itu ditargetkan meraih bintang lima dalam pengujian NCAP yang akan digelar sebentar lagi.

    Di bagian dalam, Sierra benar-benar terlihat modern berkat penggunaan layar tiga panel, sistem audio buatan JBL dengan teknologi Dolby Atmos dan material jok serta dasbor yang memang dirancang kekinian. Kemudian ada ADAS Level 2 dengan 20 kamera 360 derajat, enam airbags, pengisian daya ponsel nirkabel dan masih banyak lagi.

    (sfn/dry)

  • Bawaslu: Demokrasi Indonesia Mundur, Pemilu On The Right Track

    Bawaslu: Demokrasi Indonesia Mundur, Pemilu On The Right Track

    Jember (beritajatim.com) – Saat ini mulai terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia. Namun secara umum pelaksanaan pemilihan umum masih berada di jalur yang benar.

    Hal ini disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia Rahmat Bagja, dalam acara sosialisasi dan pendidikan pemilih berkelanjutan, di kampus Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (16/12/2025).

    “Sekarang memang mulai declining democracy Tapi bukan hanya milik Indonesia, tapi milik dunia. Skandinavia maju, tapi penduduknya enam juta sampai 15 juta orang,. Masih oke. Kalau sudah di atas 100 juta orang, persoalan akan berbeda. Oleh sebab itu, maka kita lihat Amerika, lihat India yang mulai declining,” kata Bagja.

    Bagja menyebut penyelenggaraan pemilu di Indonesia sangat berat. “Hampir tidak ada negara yang berani membuat satu hari pemungutan suara untuk untuk 204 juta pemilih. Amerika Serikat punya namanya pre-election. Pre-election day itu pre-voting day. Jadi dua minggu sebelum voting day, warga negaranya masih bisa memilih,” katanya.

    Sementara di Indonesia, lanjut Bagja, pemilihan dilakukan dalam waktu bersamaan di tempat pemungutan suara, kecuali pemilihan di luar negeri. “Oleh sebab itu pengawasannya pun agak bermasalah,” katanya.

    “Inilah gambaran negara demokratis yang berbentuk kepulauan. Banyak persoalan iya, tapi harus kita akui sampai saat ini pemilu kita sudah on the track,” kata mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini.

    Kendati sudah berada di jalur yang tepat, Bagja merasa perlu mengkritik tidak adanya kewenangan bagi Bawaslu untuk mengakses Sistem Informasi Pencalonan (Silon) dan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Keduanya adalah platform digital terintegrasi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Silon digunakan untuk memfasilitasi proses administrasi pencalonan peserta pemilu mulai dari pendaftaran, pengunggahan dokumen, hingga verifikasi, bertujuan untuk mempercepat, mempermudah, mengurangi kertas (less paper), serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD, dan pilkada, dengan data yang terekam sistematis untuk audit publik.

    Sementara Sipol digunakan untuk memfasilitasi pendaftaran, verifikasi, dan pemutakhiran data partai politik peserta Pemilu (DPR dan DPRD) secara daring. Sistem ini memungkinkan parpol mengunggah data kepengurusan, keanggotaan, dan domisili, serta memberi akses publik untuk cek data nomor induk kependudukan agar mencegah penyalahgunaan data pribadi.

    Bagja mengajak mahasiswa untuk ikut mengawasi, memantau, dan memperhatikan kinerja penyelenggara pemilu. “Kecurangan itu dimulai bukan pada saat pemungutan suara, namun dimulai pada saat penyusunan daftar pemilih,” katanya.

    Pendaftaran pemilih di Indonesia, menurut Bagja, lebih mudah daripada pendaftaran pemilih di Amerika Serikat pada era Presiden Donald Trump. “Calon pemilih di AS mendaftarkan diri sebagai pemilih dipersulit dengan pertanyaan-pertanyaan staf Komisi Pemilihan Umum Amerika Serikat,” katanya.

    Sementara di Indonesia, kata Bagja, penyusunan daftar pemilih merupakan momentum terbuka bagi publik. “Ke depan teman-teman harus mengawasi bagaimana proses pendaftaran yang dilakukan pemilih. Di Indonesia hanya dua syaratnya. Pertama, dia berusia 17 tahun. Kedua, sudah menikah. Ini hal yang agak berbeda dengan negara-negara besar lain,” katanya. [wir]

  • Motor Listrik Digeber 100 Ribu Km dalam 17 Bulan, Begini Kondisi Baterainya

    Motor Listrik Digeber 100 Ribu Km dalam 17 Bulan, Begini Kondisi Baterainya

    Jakarta

    Bikers asal India bernama Harish Surampade melakukan pengujian motor listrik dengan cara touring jarak jauh. Mengendarai motor listrik Ultraviolette F77, Harish sukses menempuh jarak lebih dari 100 ribu km hanya dalam waktu 17 bulan. Bagaimana kondisi baterainya ya?

    Dikutip dari Motoroids, Harish menggunakan Ultraviolette F77 sebagai kendaraan utama, mulai dari perjalanan harian di dalam kota, lintas jalan raya, hingga touring jarak jauh penuh tantangan. Ia bahkan membawa motor listrik tersebut melintasi berbagai kondisi ekstrem, mulai dataran tinggi, hingga jalur pegunungan.

    Perjalanan Harish jadi uji nyata bagi ketangguhan motor listrik buatan India tersebut. Selama 17 bulan, ia melintasi berbagai medan dengan suhu ekstrem, dari minus 15 derajat Celsius hingga 48 derajat Celsius. Dalam satu hari, Harish bahkan pernah menempuh jarak hingga 613 km.

    Tak hanya itu, perjalanan panjang tersebut juga mencakup penyeberangan sembilan perbatasan internasional, membuktikan keandalan teknologi kendaraan listrik dalam penggunaan nyata. Dari sisi biaya, Harish diklaim berhasil menghemat sekitar INR 459 ribu atau setara Rp 84 juta jika dibandingkan dengan penggunaan motor bensin.

    Pendiri sekaligus CEO Ultraviolette Narayan Subramaniam mengatakan, pencapaian ini sebagai validasi dari visi perusahaan. Menurutnya, F77 sejak awal dirancang untuk membuktikan bahwa perjalanan jarak jauh dengan motor listrik bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga andal dan menyenangkan. Sistem baterai F77 dikembangkan dengan kepadatan energi tinggi, manajemen termal cerdas, serta lapisan keamanan berlapis.

    Sementara itu, Co-Founder dan CTO Ultraviolette, Niraj Rajmohan, menekankan bahwa kondisi baterai yang masih 96% setelah 100 ribu km menjadi bukti kuat daya tahan desain baterai mereka. Ia menyebut sistem F77 dirancang untuk stabilitas jangka panjang dan performa konsisten.

    Di atas kertas, Ultraviolette F77 punya jarak tempuh yang lumayan jauh untuk ukuran motor listrik. Ia bisa menempuh jarak hingga lebih dari 200 km dalam sekali charging. Motor ini juga sudah mendukung pengisian daya cepat, di mana 20-80% bisa dicapai dalam waktu 60 menit.

    (lua/dry)

  • Prediksi Harga Rp 100 Jutaan, Calon MPV Baru Nissan Pakai Basis Mobil Ini

    Prediksi Harga Rp 100 Jutaan, Calon MPV Baru Nissan Pakai Basis Mobil Ini

    Jakarta

    Nissan bersiap meramaikan pasar otomotif India dengan meluncurkan MPV terbaru pada 18 Desember mendatang. Mobil MPV yang diprediksi dijual mulai Rp 100 jutaan ini ternyata dibangun di atas basis mobil murah, Renault Triber.

    Seperti dikutip dari laman Motoroids, MPV anyar Nissan menggunakan platform CMF-A yang sama seperti Renault Triber. Kerja sama ini dimungkinkan terjadi karena Nissan merupakan aliansi Renault.

    Renault Triber. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Renault Triber sendiri merupakan MPV murah berkapasitas 7 penumpang. Mobil murah ini cukup laris manis di pasar India. Sejak dipasarkan mulai 2019 lalu, hingga tengah tahun 2025, Triber sudah terjual lebih dari 200 ribu unit di negeri bollywood.

    Di Indonesia, Renault Triber sempat dipasarkan sebagai mobil MPV 7-seater murah untuk menyaingi pemain utama seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Namun mobil merek Prancis tersebut gagal memenuhi ekspektasi konsumen Indonesia dan akhirnya layu sebelum berkembang.

    Dengan strategi Nissan yang ingin me-rebadge Renault Triber, tentunya menjadi kabar bagus bagi konsumen di India. Karena semakin banyak pilihan mobil murah. Tak hanya itu, MPV baru ini juga akan menambah portofolio Nissan di India yang sebelumnya telah menjual Magnite dan X-Trail.

    Peluncuran resmi MPV baru Nissan ini dijadwalkan 18 Desember, sementara harga diperkirakan diumumkan awal 2026. Nissan kabarnya bakal mematok harga tak jauh dari Renault Triber, yang saat ini berada di kisaran Rs 5,76 lakh atau sekitar Rp 106 jutaan hingga Rs 8,6 lakh atau sekitar Rp 158 jutaan.

    Jadi penasaran, apakah kira-kira Nissan bakal turut membawa mobil ini ke Indonesia?

    (lua/dry)

  • Pabrik Sudah Berdiri, VinFast Bakal Gelontorkan Lagi Investasi Rp 17 Triliun di RI

    Pabrik Sudah Berdiri, VinFast Bakal Gelontorkan Lagi Investasi Rp 17 Triliun di RI

    Jakarta

    VinFast menepati janji mereka untuk bisa ikut membangun industri otomotif Tanah Air dengan meresmikan pabrik di Subang. Langkah ini disambut baik oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang menyebut pabrik VinFast itu mampu memaksimalkan kapasitas produksi hingga 50 ribu unit.

    Tak cuma itu, VinFast juga sudah menggelontorkan investasi senilai 300 juta USD. Kendati demikian, VinFast akan tetap memenuhi komitmen mereka untuk berinvestasi hingga 1 miliar USD di Indonesia.

    “Di second phase (investasi tahap kedua), rencananya investasi lagi 1 miliar dolar atau Rp 17 triliun dengan kapasitas pabrik dari 50 ribu menjadi 350 ribu. Jadi pemerintah mengapresiasi bahwa setelah fasilitas PPnBM, import duty, dan yang lain, nah ini pabrik daripada VinFast berdiri di Indonesia,” ujar Airlangga dalam pembukaan peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, 15 Desember 2025.

    Langkah VinFast ini, Airlangga menilai berkat market Indonesia yang berpotensial untuk terus tumbuh.

    “Dan tentu VinFast melihat domestic market Indonesia yang kuat yang bisa lahan untuk 1 juta otomotif dan electric vehicle baru kurang dari 100 ribu,” Airlangga menambahkan.

    Airlangga juga menyampaikan rasa takjub dirinya, akan strategi VinFast di Indonesia. Terutama dalam memperbanyak kendaraan listrik VinFast di Indonesia.

    “Apa-lagi bisnis modelnya VinFast juga belum pernah dilakukan oleh yang lain, di mana pembeli itu tidak beli baterai, tapi sewa baterai. Nah itu perubahan mind,” Airlangga menambahkan.

    Ilustrasi Pabrik mobil listrik VinFast di Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    VinFast memang sudah menjanjikan akan meresmikan pabrik mereka di Subang pada akhir Desember 2025 dan memulai produksi pada Maret 2026.

    “Jadi pabrik kami saat ini sudah 95%. Kita akan technical trial di Desember 2025. Tahun depan kita mulai test istilahnya regional production itu di Maret tahun 2026,” ujar CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto dalam acara detikcom Leaders Forum di Jakarta.

    Pabrik VinFast di Subang Jawa Barat Foto: dok. Istimewa/Kurniawan

    Kariyanto menjelaskan, pada tahap awal, pabrik VinFast di Subang yang berdiri di atas lahan seluas 120 hektare itu akan merakit beberapa model mobil listrik andalan VinFast. “Dan tentu harapannya makin ke depan, teknologi akan semakin ditingkatkan, pada suatu saat bisa menjadi juga based production,” sambung Kariyanto.

    Sebagai informasi, pabrik VinFast di Subang dibangun sejak pertengahan tahun 2024 lalu. Kapasitas pabrik VinFast di Indonesia mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.

    Fasilitas pabrik VinFast di Subang ini akan mencakup beberapa area produksi utama, seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, area pengujian, dan masih banyak lainnya.

    Adapun model mobil listrik pertama yang akan diproduksi di sini adalah mobil listrik mungil VF 3. Dan nantinya, bakal terus ditambah model-model mobil listrik VinFast lainnya.

    Setelah sukses di negara asalnya, VinFast memang gencar melakukan ekspansi ke berbagai negara. Selain Indonesia, VinFast juga telah membangun pabrik di India. Tak hanya itu, VinFast juga bakal membangun pabrik mobil listrik di salah satu negara dengan pasar otomotif terbesar dunia, yaitu Amerika Serikat.

    (lth/dry)

  • Wujud SUV Suzuki Seharga Rp 190 Jutaan yang Heboh Diserbu Pembeli

    Wujud SUV Suzuki Seharga Rp 190 Jutaan yang Heboh Diserbu Pembeli

    FotoOto

    Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Senin, 15 Des 2025 17:15 WIB

    Jakarta – Kurang dari tiga bulan setelah meluncur, Suzuki Victoris langsung diserbu konsumen di India. Bahkan, mid-SUV itu laku puluhan ribu unit selama periode tersebut!

  • 5 Kebiasaan yang Bikin Otak Anak Lambat Tumbuh, Ortu Wajib Waspada

    5 Kebiasaan yang Bikin Otak Anak Lambat Tumbuh, Ortu Wajib Waspada

    Jakarta

    Perkembangan otak anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari dan lingkungan pengasuhan. Tanpa disadari, sejumlah kebiasaan yang terlihat sepele justru dapat memperlambat tumbuh kembang otak anak, terutama pada usia emas.

    Berikut lima kebiasaan umum yang tidak disadari memicu lambatnya perkembangan otak anak, dikutip dari Times of India:

    1. Terlalu banyak screentime

    Gawai, tablet, dan televisi kerap menjadi ‘penyelamat’ saat anak rewel. Namun paparan layar berlebihan dapat menunda perkembangan bahasa, menurunkan kemampuan fokus, dan mengurangi interaksi sosial.

    Interaksi langsung seperti membaca buku, bercerita, atau bermain tanpa gadget terbukti jauh lebih efektif dalam membangun koneksi antar sel otak. Bahkan 30 menit interaksi berkualitas tanpa layar setiap hari sudah memberi dampak positif.

    2. Melewatkan sarapan

    Otak membutuhkan energi dan zat gizi untuk bekerja optimal. Melewatkan sarapan atau pola makan yang kurang seimbang dapat memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan suasana hati anak.

    Dokter gizi medik dr Dian Novita Chandra, M.Gizi menjelaskan bahwa kecukupan zat besi harian masih menjadi tantangan besar pada anak usia 1 hingga 3 tahun.

    “Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko anemia, mengganggu perkembangan kognitif, menurunkan kemampuan belajar, serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi,” jelas dr Dian, kepada detikcom Senin (15/12/2025).

    Pendekatan berbasis bukti ilmiah menjadi rujukan dalam pengembangan solusi nutrisi untuk anak dan ibu.

    Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dokter Ray Wagiu Basrowi menegaskan pentingnya riset sebagai dasar inovasi nutrisi.

    Sepanjang 2025, berbagai publikasi ilmiah terkait kesehatan anak dan ibu telah dipresentasikan dalam forum nasional dan internasional, membahas isu-isu utama seperti anemia, stunting, kesehatan pencernaan, serta nutrisi maternal.

    3. Kurang tidur

    Tidur adalah fase penting bagi otak untuk tumbuh, memulihkan diri, dan mengolah informasi. Anak yang kurang tidur cenderung mengalami gangguan fokus, mudah tantrum, dan sulit belajar.

    Rutinitas tidur yang konsisten, seperti membaca cerita, musik lembut, atau pijatan ringan, membantu otak anak mengenali waktu istirahat dan mendukung perkembangan neurologis yang sehat.

    4. Jadwal anak terlalu padat

    Les berlebihan, aktivitas terstruktur tanpa jeda, dan tekanan akademik sejak dini justru bisa menghambat perkembangan otak. Otak anak juga membutuhkan waktu istirahat.

    Rasa bosan bukan musuh. Justru dari kebosanan, anak belajar berimajinasi, memecahkan masalah, dan mengembangkan kreativitas. Keseimbangan antara aktivitas terarah dan bermain bebas sangat penting.

    5. Mengabaikan kebutuhan emosional anak

    Perkembangan otak tidak hanya soal akademik. Rasa aman secara emosional menjadi fondasi utama proses belajar.

    Anak yang sering dimarahi, dibanding-bandingkan, atau hidup dalam rasa takut akan berada dalam kondisi stres berkepanjangan. Dalam kondisi ini, otak sulit menyerap informasi baru secara optimal.

    Respons penuh empati, pelukan, dan komunikasi yang tenang membantu otak anak berkembang dalam lingkungan yang sehat.

    (naf/naf)

  • Prediksi Harga Rp 100 Jutaan, Calon MPV Baru Nissan Pakai Basis Mobil Ini

    MPV Terbaru Nissan Meluncur 18 Desember, Prediksi Harga Mulai Rp 100 Jutaan

    Jakarta

    Nissan bersiap meramaikan pasar otomotif India dengan meluncurkan MPV terbaru pada 18 Desember. MPV baru ini menjadi model ketiga Nissan di India setelah Magnite dan X-Trail. Mobil ini ditargetkan untuk konsumen yang butuh kendaraan pengangkut penumpang yang ringkas, terjangkau, dan fleksibel untuk harian.

    Dikutip Motoroids, MPV anyar Nissan ini diketahui berbasis Renault Triber dan menggunakan platform CMF-A yang sama. Beberapa saat lalu, mobil ini juga tertangkap kamera tengah menjalani pengujian di jalanan India. Dari tangkapan kamera, mobil ini dipastikan punya dimensi kompak, konfigurasi tiga baris kursi, hingga siluet bodi yang familiar.

    Dari sisi desain eksterior, profil samping MPV ini masih menyerupai Triber. Tapi bagian depan mendapat sentuhan baru yang lebih tegas. Nissan membekalinya grille berukuran lebih besar, desain lampu depan baru, serta elemen berbentuk huruf C pada bumper yang memberi kesan lebih agresif. Selain itu, terlihat pula roof rail fungsional dan velg alloy baru. Ubahan ringan juga diperkirakan hadir di bumper belakang, serta desain lampu belakang.

    Soal kabin, interiornya memang belum diperlihatkan secara resmi. Namun, karena berbagi basis dengan Triber, desainnya diprediksi serupa, dengan tambahan sentuhan khas Nissan agar terasa lebih modern. Beberapa fitur yang diharapkan hadir antara lain panel instrumen digital 7 inci, layar sentuh 8 inci dengan dukungan Android Auto dan Apple CarPlay, pengisian daya nirkabel, hingga kompartemen penyimpanan berpendingin.

    Untuk dapur pacu, MPV ini akan mengandalkan mesin bensin tiga silinder 1.0 liter yang menghasilkan tenaga 72 dk dan torsi 96 Nm. Pilihan transmisinya mencakup manual 5 percepatan dan AMT. Mesin tersebut kemungkinan akan disetel agar lebih nyaman untuk penggunaan perkotaan, sekaligus menjaga efisiensi dan harga tetap kompetitif.

    Peluncuran resminya dijadwalkan 18 Desember, sementara harga diperkirakan diumumkan awal 2026. Nissan disebut akan mematok harga tak jauh dari Renault Triber, yang saat ini berada di kisaran Rs 5,76 lakh (Rp 106 jutaan) hingga Rs 8,6 lakh (Rp 158 jutaan).

    (lua/dry)

  • Nilai Tambah Manufaktur RI Tertinggi di ASEAN, Unggul dari Vietnam-Thailand

    Nilai Tambah Manufaktur RI Tertinggi di ASEAN, Unggul dari Vietnam-Thailand

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa Indonesia mencatat capaian penting di sektor manufaktur global. Hal ini terlihat dari capaian Manufacturing Value Added (MVA) yang dirilis Bank Dunia dengan nilai MVA Indonesia tembus US$ 265,07 miliar atau Rp 4.400 triliun (kurs Rp 16.600).

    Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-13 dunia, melampaui rata-rata MVA global yang hanya US$ 78,73 miliar. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, MVA merupakan salah satu cara mengukur kinerja manufaktur sebuah negara.

    “MVA yang dicatat oleh Indonesia itu pada tahun 2024 tercatat US$ 265 miliar, jauh di atas rata-rata MVA yang dicatat oleh dunia yang hanya US$ 78,73 miliar. Dan angka ini memposisikan Indonesia pada tingkat atau peringkat ke-13 global,” sebut Agus dalam agenda Business Matching 2025 di Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025).

    Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memimpin jauh di atas Thailand yang berada di urutan kedua dengan nilai US$ 128,04 miliar. Indonesia juga mengungguli Vietnam dengan angka US$ 116,38 miliar di posisi ketiga, dan Malaysia dengan nilai MVA 94,93 miliar di posisi keempat.

    “Vietnam kita lihat, jadi selama ini pengamat yang mengatakan bahwa Vietnam bla bla bla. Jadi kalau kita lihat dari data ini, sudah dengan mudah menggambarkan bahwa size ekonomi kita, size manufaktur kita, termasuk penciptaan MVA kita jauh lebih besar,” tambah Agus.

    Di kawasan Asia, Indonesia masih di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan untuk level Asia. Namun, Agus optimis dalam beberapa tahun ke depan Indonesia mampu menyusul MVA negara-negara lain.

    “Kalau kita lihat di layar, angka Indonesia 265 kita bandingkan dengan Brazil, Rusia, dan UK itu hampir-hampir sama. Jadi tinggal sedikit saja kita perlu melakukan berbagai upaya agar kita bisa meningkatkan peringkat kita. Sedangkan di Asia kita masih pada posisi ke-5, masih di bawah Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan India,” beber Agus.

    MVA mencerminkan besarnya nilai tambah yang benar-benar diciptakan dan tinggal di dalam negeri, bukan sekadar volume produksi. Semakin besar penggunaan produk buatan dalam negeri, semakin kuat industri nasional dan semakin besar nilai ekonomi yang berputar di Indonesia.

    (ily/ara)

  • Duh, Kembang Api Natal Dikira Perayaan Atas Penembakan di Pantai Bondi

    Duh, Kembang Api Natal Dikira Perayaan Atas Penembakan di Pantai Bondi

    Sydney

    Video yang beredar di media sosial, menunjukkan percikan kembang api di langit Australia, sempat keliru dikira sebagai perayaan “Islamis” atas penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney. Para pejabat setempat mengklarifikasi kembang api itu untuk perayaan Natal, yang direncanakan beberapa bulan sebelumnya.

    Rekaman video itu, seperti dilansir AFP, Senin (15/12/2025), termasuk di antara beberapa informasi keliru atau hoaks yang beredar secara online setelah penembakan mengguncang Pantai Bondi di Sydney pada Minggu (14/12), yang sejauh ini menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    Otoritas Australia menyebut penembakan massal itu sebagai serangan teroris anti-Semitisme yang terjadi saat festival Yahudi tahunan digelar di area Pantai Bondi.

    Sebuah video yang beredar secara online menunjukkan percikan kembang api di langit malam Australia, menuai berbagai spekulasi di media sosial. Video itu bahkan telah menyebar ke India, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/12) pagi.

    “(Orang-orang) Yang telah kita izinkan masuk ke negara kita sekarang menyalakan kembang api di Bankstown, merayakan Pembantaian Bondi terhadap warga Yahudi kita,” tulis salah satu pengguna media sosial yang berbasis di Australia, yang tidak disebut nama profilnya, merujuk pada pinggiran kota Sydney barat daya.

    Menggunakan bahasa yang merendahkan martabat manusia dalam postingan media sosial X yang telah di-repost lebih dari 750 kali, pengguna media sosial itu juga melontarkan pertanyaan berbunyi: “Mengapa polisi tidak menangkap mereka?”

    Sejumlah pengguna media sosial lainnya di Facebook mengklaim video tersebut menunjukkan “para Islamis menyalakan kembang api di Sydney untuk merayakan serangan teroris terhadap perayaan Hanukkah di Pantai Bondi”.

    Berbagai spekulasi dan informasi keliru atau hoaks itu dibantah oleh otoritas lokal di Australia. Meskipun memang ada pertunjukan kembang api pada Minggu (14/12) malam di sekitar Canterbury Bankstown, organisasi komunitas lokal menjelaskan bahwa pertunjukan kembang api itu untuk perayaan Natal.

    “Kembang api itu adalah bagian dari acara tahunan Christmas Carol, acara ini dan pertunjukan kembang api telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya,” kata Rotary Club of Padstow dalam pernyataannya.

    “Itu sama sekali tidak berkaitan dengan serangan teroris di Bondi,” tegas pernyataan tersebut, sembari menambahkan bahwa pertunjukan kembang api digelar setiap tahun.

    Di sisi lain, sejumlah postingan media sosial yang membagikan rekaman video itu dengan spekulasi liar juga menuai kritikan dari warga Australia, terutama yang tinggal di area Bankstown, yang dikenal dengan keragaman budaya terbesar di Sydney dan dihuni penduduk dari lebih 120 negara.

    “Secara sengaja menyebarkan informasi keliru untuk memicu kebencian adalah tindakan menjijikkan. Anda seharusnya malu pada diri Anda sendiri,” tulis seorang pengguna media sosial X dai area permukiman Belmore, pinggiran Sydney.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)