Negara: India

  • iPhone 16 Baru Meluncur, Bocoran iPhone 17 Sudah Bikin Penasaran – Page 3

    iPhone 16 Baru Meluncur, Bocoran iPhone 17 Sudah Bikin Penasaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penggemar Apple di Indonesia baru saja mendapatkan informasi tentang kapan iPhone 16 series bakal dijual resmi di Tanah Air. Selain itu, harga iPhone 16 dan iPhone 16e pun baru diungkap, dengan masa pre-order yang dibuka sampai 11 April mendatang.

    Meski begitu, publik tampaknya tak menunggu waktu lama. Pasalnya, berbagai bocoran tentang iPhone 17 sudah malang melintang di internet.

    Di antara berbagai bocoran yang muncul tentang perangkat iPhone 17 yang bakal dirilis September 2025 ini, banyak yang penasaran dengan spesifikasi dan harga iPhone 17.

    Berbagai sumber menyebutkan iPhone 17 series akan menghadirkan peningkatan signifikan pada beberapa aspek. Sebut saja dari performa chipset hingga desain yang lebih ramping serta fitur kamera yang disempurnakan.

    Layar OLED untuk Semua iPhone 17

    Terbaru, sebagaimana dikutip dari India Today, Jumat (28/3/2025), Apple dikabarkan tengah dalam perbincangan dengan Samsung untuk menggunakan layar OLED Samsung pada model iPhone 17 series. 

    Laporan dari media Korea mengungkap, Apple kemungkinan siap menggunakan layar OLED Samsung untuk semua model iPhone 17, yakni iPhone 17, iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max. 

    Tentu hal ini jadi peningkatan yang signifikan, pasalnya dari sebelumnya, hanya iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max yang menggunakan layar OLED. 

    Berdasarkan bocoran iPhone 17 standar dikabarkan akan memakai layar OLED M14 dari Samsung. Jika hal ini benar, tingkat kecerahan layar iPhone 17 bisa mencapai 3.000 nits. 

    Bukan hanya dalam hal layar OLED, kabarnya tahun ini Apple juga akan menghadirkan refresh rate 120Hz untuk seluruh model iPhone 17-nya. 

    Sekadar informasi, iPhone 16 sebelumnya mentok punya refresh rate 60Hz yang tentunya sudah ketinggalan di tahun 2024. 

    Nantinya, iPhone 17 kemungkinan akan mengusung ProMotion, teknologi refresh rate 120Hz Apple. Peningkatan ini akan membawa pengalaman yang lebih baik dalam performa gaming hingga pengalaman seamless saat menggunakan iPhone. 

     

  • Ciri-ciri Ginjal Tak Berfungsi dengan Baik, Kerap Tak Disadari

    Ciri-ciri Ginjal Tak Berfungsi dengan Baik, Kerap Tak Disadari

    Jakarta

    Ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh, termasuk menyaring limbah dan racun dari darah, menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit, serta membantu mengatur tekanan darah.

    Namun, ketika ginjal mulai mengalami gangguan atau gagal berfungsi, tubuh akan memberikan berbagai sinyal peringatan yang tidak boleh diabaikan. Gejala awal sering kali tak disadari, tetapi deteksi dini dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan bahkan menyelamatkan nyawa.

    Dikutip dari Times of India, berikut tujuh tanda peringatan yang menunjukkan bahwa ginjal mungkin tidak berfungsi dengan baik. Jika mengalami beberapa gejala ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

    1. Perubahan saat Buang Air Kecil

    Salah satu tanda awal disfungsi ginjal adalah perubahan yang mencolok pada pola buang air kecil. Beberapa perubahan yang dapat terjadi meliputi:

    Frekuensi meningkat, terutama sering buang air kecil pada malam hari.Perubahan warna dan tekstur urine, seperti urine yang lebih gelap, berbusa, atau mengandung darah (ini bisa menjadi tanda bahwa penyakit ginjal telah memasuki stadium lanjut).Penurunan atau peningkatan volume urine tanpa alasan yang jelas.Kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, yang dapat mengindikasikan adanya infeksi atau gangguan fungsi ginjal.

    Karena ginjal berperan dalam menyaring limbah dan mengatur keseimbangan cairan tubuh, setiap perubahan pada pola buang air kecil bisa menjadi tanda adanya masalah ginjal yang perlu diperiksa lebih lanjut.

    2. Kulit Kering dan Gatal

    Kesehatan kulit dapat mencerminkan kondisi ginjal Anda. Ketika ginjal gagal membuang racun dan kelebihan mineral dari darah, hal ini dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti:

    Kulit yang sangat kering, akibat kurangnya keseimbangan cairan dan elektrolit.Gatal terus-menerus yang tidak membaik meskipun sudah menggunakan pelembap.Ruam atau iritasi kulit, yang disebabkan oleh penumpukan racun dalam tubuh.

    Selain itu, penyakit ginjal kronis (PGK) juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral, terutama kalsium dan fosfor, yang berdampak pada kesehatan kulit.

    3. Pembengkakan pada Kaki

    Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik dalam menyaring cairan berlebih, retensi air dapat terjadi, menyebabkan pembengkakan yang terlihat jelas. Kondisi ini, yang dikenal sebagai edema, biasanya terjadi pada:

    Kaki dan pergelangan kaki, yang tampak membesar atau terasa berat.Tangan dan jari, yang terasa kaku atau sulit digerakkan.Wajah, terutama di sekitar mata, yang terlihat lebih bengkak saat bangun tidur.Pembengkakan ini bisa menjadi tanda bahwa fungsi ginjal mulai menurun dan sebaiknya tidak diabaikan.

    4. Perubahan Rasa dan Nafsu Makan

    Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, racun dapat menumpuk dalam darah dan memengaruhi indera perasa serta selera makan. Beberapa tanda umum yang dapat muncul meliputi:

    Rasa logam di mulut yang terus-menerus, membuat makanan terasa berbeda atau kurang nikmat.Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.Mual atau muntah, terutama di pagi hari, akibat penumpukan racun dalam tubuh.

    Gejala-gejala ini terjadi karena akumulasi limbah dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai uremia.

    5. Kesulitan Tidur

    Ketika ginjal gagal menyaring racun secara efektif, zat sisa tetap berada dalam aliran darah alih-alih dibuang melalui urine. Penumpukan racun ini dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti:

    Kesulitan tidurSindrom kaki gelisah, yaitu sensasi tidak nyaman pada kaki yang menyebabkan dorongan untuk terus menggerakkannya, sehingga mengganggu tidur.Apnea tidur, yaitu gangguan pernapasan saat tidur, yang sering dikaitkan dengan penyakit ginjal.

    6. Sesak Napas

    Jika mengalami sesak napas bahkan tanpa beraktivitas, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh:

    Penumpukan cairan di paru-paru, yang membuat pernapasan terasa lebih sulit.Penurunan kadar oksigen dalam darah, akibat anemia yang sering dikaitkan dengan penyakit ginjal.

    7. Merasa Lelah Terus-menerus

    Jika sering merasa lelah terus-menerus meskipun sudah beristirahat, bisa jadi ini merupakan tanda masalah ginjal. Ginjal yang sehat memproduksi hormon eritropoietin (EPO), yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.

    Ketika fungsi ginjal menurun, produksi EPO juga berkurang, sehingga menyebabkan anemia, kondisi yang dapat menimbulkan kelelahan, kelemahan, dan pusing.

    (suc/suc)

  • Inflasi harga komoditas perkebunan global dan peluang bagi Indonesia

    Inflasi harga komoditas perkebunan global dan peluang bagi Indonesia

    ​Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan pangsa pasar 58 persen, Indonesia diuntungkan oleh harga CPO yang tetap tinggi.

    Jakarta (ANTARA) – Harga komoditas perkebunan global berfluktuasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Setelah mencapai puncaknya pada tahun 2022 akibat pandemi dan konflik geopolitik, harga-harga tersebut sempat mereda pada 2023, namun tetap berada jauh di atas level sebelum pandemi.

    Bank Dunia memproyeksikan bahwa indeks harga komoditas untuk periode 2024–2025 hanya akan melemah tipis, tetapi masih 38 persen lebih tinggi dibandingkan masa sebelum Covid-19.​

    Bagi Indonesia, sebagai eksportir utama kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan teh, fluktuasi harga ini memiliki dampak ganda. Di satu sisi, lonjakan harga komoditas dapat meningkatkan pendapatan ekspor dan memperkuat perekonomian nasional.

    Namun, di sisi lain, volatilitas yang tinggi berisiko mengganggu stabilitas ekonomi, terutama jika harga tiba-tiba anjlok. Fluktuasi harga yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kesejahteraan petani dan pelaku usaha di sektor perkebunan.

    ​Fluktuasi harga komoditas perkebunan global signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Minyak kelapa sawit (CPO), sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia, mencapai rekor harga 1.276 dolar AS per ton pada tahun 2022 akibat berbagai faktor, termasuk pandemi dan gangguan rantai pasok.

    Namun, harga tersebut turun tajam sebesar 30,5 persen menjadi 886 dolar AS per ton pada tahun 2023. Bank Dunia memproyeksikan harga CPO akan sedikit meningkat menjadi 905 dolar AS per ton pada tahun 2024 sebelum kembali turun ke 825 dolar AS per ton pada tahun 2025, yang masih berada di atas rata-rata historis. ​

    Di sisi lain, harga kakao melonjak dramatis. Pada Desember 2024, harga kakao melonjak 30 persen mencapai lebih dari 10 dolar AS per kilogram, didorong oleh kekhawatiran terhadap kondisi cuaca buruk di Afrika Barat dan permintaan musiman yang kuat.

    Produksi global kakao diperkirakan turun 14 persen pada musim 2023–2024 menjadi 4,2 juta metrik ton, terutama akibat penurunan output di Pantai Gading dan Ghana. Meskipun pasokan diperkirakan membaik pada musim 2024–2025, harga kakao tetap tinggi dan diproyeksikan turun sekitar 13 persen pada tahun 2025 dan 2 persen lagi pada tahun 2026 seiring masuknya pasokan tambahan ke pasar.

    Komoditas lainnya menunjukkan tren harga yang beragam. Harga kopi robusta mencapai titik tertinggi dalam tiga dekade pada Februari 2024 akibat kekhawatiran pasokan, sementara harga arabika juga meningkat 3 persen pada bulan yang sama. Namun, harga kopi diperkirakan melemah pada tahun 2025 seiring pemulihan produksi di negara-negara produsen utama.

    Sementara itu, harga karet alam yang sempat tertekan pada tahun 2023 mulai pulih dengan kenaikan 12 persen pada tahun 2024 berkat permintaan industri otomotif yang meningkat. Secara keseluruhan, harga komoditas perkebunan tetap tinggi, memberikan tantangan tersendiri bagi upaya pengendalian inflasi global. ​

    Biaya produksi, iklim, dan gangguan logistik

    Kenaikan biaya produksi menjadi faktor kunci di balik inflasi harga. Harga pupuk global melonjak 89 persen pada 2021–2022 akibat gangguan pasokan gas alam dan perang Ukraina.

    Di Indonesia, petani sawit terpaksa mengurangi pemupukan, menyebabkan produktivitas stagnan. Biaya energi dan upah buruh juga meningkat, memaksa produsen menaikkan harga jual untuk mempertahankan margin.

    Perubahan iklim memperburuk situasi. Cuaca ekstrem seperti embun beku di Brasil (2021) merusak 11 persen kebun kopi arabika, sementara El Niño 2023 memicu kekeringan di Asia Tenggara yang mengurangi panen robusta Vietnam.

    Di India, produksi teh 2024 anjlok 30 persen akibat gelombang panas, terendah dalam satu dekade. Fenomena ini mengganggu pasokan global, mendorong naiknya harga.

    Disrupsi rantai pasok pasca-pandemi dan konflik geopolitik turut menyumbang inflasi. Biaya angkutan laut melonjak 300 persen selama pandemi, sementara serangan Houthi di Laut Merah (2024) menghambat pengiriman teh dari Afrika Timur. Perang Rusia-Ukraina juga mengacaukan pasokan pupuk dan komoditas substitusi seperti minyak bunga matahari, memperparah ketegangan harga.

    Kebijakan perdagangan negara produsen semakin memanaskan pasar. Larangan ekspor CPO Indonesia (April 2022) dan pembatasan ekspor kakao oleh Pantai Gading (2024) menciptakan gejolak pasokan. Di sisi lain, aturan bebas deforestasi Uni Eropa (2023) memaksa produsen sawit meningkatkan standar keberlanjutan, dan ini menjadi tantangan tambahan bagi negara-negara eksportir.

    Dampak bagi Indonesia

    ​Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan pangsa pasar 58 persen, Indonesia diuntungkan oleh harga CPO yang tetap tinggi.

    Pada Maret 2024, nilai ekspor CPO dan produk turunannya meningkat 29,8 persen secara bulanan menjadi 1,56 miliar dolar AS meskipun volume ekspor turun akibat permintaan global yang lesu. Pembatasan ekspor pada 2022 sempat menurunkan harga minyak goreng dalam negeri, tetapi mengguncang pasar global. ​

    Di sektor kakao, kenaikan harga menjadi berkah tersendiri. Meskipun produksi nasional stagnan di angka 200 ribu ton per tahun, jauh di bawah Pantai Gading dan Ghana, harga referensi biji kakao periode April 2024 ditetapkan sebesar 7.114,93 dolar AS per metrik ton, meningkat 31,84 persen dari bulan sebelumnya. Sayangnya, industri pengolahan dalam negeri terpukul karena ketergantungan pada impor biji kakao bermutu tinggi.​

    Kenaikan harga kopi robusta sebesar 33 persen pada 2024 membawa angin segar bagi petani Indonesia, meskipun produksi tahun tersebut diprediksi turun 18 persen akibat dampak El Niño. Sebaliknya, industri pengolahan kopi domestik menghadapi tekanan biaya bahan baku.

    Di sektor karet, pemulihan harga dengan kenaikan 12 persen pada 2024 mengembalikan optimisme petani di Sumatera dan Kalimantan, meskipun produktivitas kebun masih rendah akibat tanaman tua dan serangan jamur.

    Indonesia, sebagai produsen teh peringkat ke-7 dunia dengan produksi 139.362 ton pada 2022, kurang terdampak gejolak harga global. Pada komoditas teh, kenaikan harga dunia akibat gagal panen di India dan Kenya bisa menjadi peluang ekspor jika kualitas teh Indonesia dapat ditingkatkan.​

    Peluang hilirisasi dan adaptasi iklim

    ​Fluktuasi harga komoditas perkebunan global yang diperkirakan akan terus berlanjut menuntut Indonesia untuk mempercepat hilirisasi industri guna memaksimalkan manfaat ekonomi dan mengurangi dampak negatif volatilitas pasar.

    Salah satu langkah strategis adalah mengolah CPO menjadi produk bernilai tambah seperti biodiesel dan oleokimia. Peningkatan hilirisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri hilir sawit.

    Selain hilirisasi, adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi krusial dalam menjaga keberlanjutan produksi perkebunan. Petani kopi dan kakao perlu didorong untuk menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan dan penyakit. Sementara itu, perkebunan kelapa sawit dan karet memerlukan sistem irigasi berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan air yang memadai selama musim kemarau.

    Pemerintah dan pemangku kepentingan sektor perkebunan juga perlu memperkuat diplomasi perdagangan untuk melobi aturan keberlanjutan global yang adil dan tidak merugikan eksportir dari negara berkembang.

    Menjaga stabilitas kebijakan ekspor sangat penting untuk memberikan kepastian bagi pelaku industri dan menarik investasi di sektor hilir.

    Kombinasi strategi hilirisasi, adaptasi iklim, dan diplomasi perdagangan yang efektif akan membantu Indonesia memanfaatkan peluang sekaligus menghadapi tantangan dalam dinamika pasar komoditas perkebunan global.

    *) Kuntoro Boga Andri adalah Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), Perkebunan, Kementerian Pertanian

    Copyright © ANTARA 2025

  • Titiek Puspa Kolaps, Pembuluh Darah Pecah, Begini Kronologinya

    Titiek Puspa Kolaps, Pembuluh Darah Pecah, Begini Kronologinya

    Jakarta, Beritasatu.com –  Penyanyi legendaris Titiek Puspa kolaps saat menjalani syuting di sebuah stasiun televisi swasta pada Rabu (26/3/2025). Ia tiba-tiba pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

    Mia, manajer Titiek Puspa, mengungkapkan bahwa kondisi ini bermula dari kelelahan yang dialami sang penyanyi selama proses syuting di sebuah stasiun televisi swasta. Saat itu menurutnya Titiek Puspa sama sekali tidak terlihat tanda-tanda sakit parah. 

     “Lagi jalan, capek, tiba-tiba pingsan. Pihak TV swasta langsung membantu membawa beliau ke rumah sakit,” ujar Mia saat dikonfirmasi pada Kamis (27/3/2025).

    Titiek Puspa saat ditemui di malam pembukaan Sahabat India: Festival of India in Indonesia 2015 di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Senin (26/1). – (Beritasatu.com/Kharina Triananda)

    Setelah diperiksa, dokter menemukan adanya pembuluh darah yang pecah, sehingga Titiek Puspa harus menjalani operasi segera. Meski begitu, Mia belum bisa memastikan apakah kejadian ini berkaitan dengan strok ringan. 

    “Kami masih menunggu kabar dari keluarga. Anak beliau baru pulang besok dan mungkin bisa memberikan informasi lebih jelas,” tambahnya.

    Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat Titiek Puspa masih aktif berkarya di dunia hiburan. Para penggemar dan kerabat terus mendoakan kesembuhan sang legenda agar segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.

    Saat ini, Titiek Puspa masih menjalani pemulihan di ruang ICU. Ia belum sepenuhnya disadarkan pasca operasi. “Sekarang masih di ICU, kondisinya masih tidur. Belum dibuat sadar dahulu,”  pungkas Mia terkait kondisi terbaru setelah Titiek Puspa.

  • Pemilik TikTok Jadi Orang Terkaya di China, Hartanya Rp 952,5 Triliun

    Pemilik TikTok Jadi Orang Terkaya di China, Hartanya Rp 952,5 Triliun

    Jakarta

    Zhang Yiming, pendiri raksasa teknologi ByteDance, menjadi orang terkaya di China untuk pertama kalinya. Kekayaannya mencapai USD 57,5 miliar atau sekitar Rp 952,5 triliun.

    Zhang memuncaki daftar orang terkaya di China pada Rabu (26/3) setelah menggusur taipan air mineral Zhong Shanshan dan co-founder Tencent Ma Huateng. Tidak hanya itu, pria berkacamata ini juga menjadi orang terkaya ketiga di Asia, di belakang Mukesh Ambani dan Gautam Adani dari India.

    Kekayaan Zhang melonjak lebih dari USD 10 miliar setelah Bloomberg menganalisis valuasi dari investor BlackRock, Fidelity Instruments, dan T. Rowe Price Group, serta rencana perusahaan untuk buy back saham karyawan dengan nilai USD 312 miliar.

    Zhang, warga negara China yang kini tinggal di Singapura, membangun kekayaannya dari 21% sahamnya di ByteDance. Perusahaannya itu memiliki aplikasi yang sangat populer di China dan dunia, termasuk aplikasi berita Toutiao serta aplikasi video pendek Douyin dan TikTok.

    “Zhang berbeda dari generasi miliarder ‘buatan China’ sebelumnya karena bisnisnya lebih inovatif dan berorientasi global,” kata Hao Gao, direktur di Research Center for Global Family Business Tsinghua University, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/3/2025).

    Zhang memulai kariernya sebagai engineer di website penelusuran pariwisata Kuxun.com. Pada tahun 2009, ia mendirikan bisnis pertamanya yaitu platform pencarian properti 99fangcom. Ia mundur dari pekerjaan ini tiga tahun setelahnya.

    Pada tahun 2012, Zhang mendirikan ByteDance di sebuah apartemen kecil di Beijing. Aplikasi pertama ByteDance adalah aplikasi berita Toutiao yang mendulang lebih dari 13 juta pengguna aktif harian dalam waktu dua tahun.

    Empat tahun setelahnya, ByteDance meluncurkan aplikasi video pendek TikTok untuk pasar global dan Douyin untuk pasar China. Aplikasi ini langsung menjadi hit di kalangan milenial dan Gen Z, serta dikenal di seluruh dunia.

    ByteDance kemudian mengakuisisi Musical.ly, layanan media sosial asal China, pada tahun 2018 senilai USD 800 juta dan mengintegrasikannya ke dalam TikTok.

    Pada tahun 2021, Zhang mundur dari jabatannya sebagai CEO ByteDance, dan beberapa bulan kemudian ia mengundurkan diri sebagai chairman. Banyak rekan miliarder teknologinya yang juga meninggalkan peran aktif di perusahaan mereka, seperti Jack Ma dari Alibaba Group dan Colin Huang dari PDD Holdings.

    (vmp/fay)

  • IHSG ditutup menguat dan terbaik di Asia, Rupiah naik

    IHSG ditutup menguat dan terbaik di Asia, Rupiah naik

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat dan terbaik di Asia, Rupiah naik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 19:03 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat di zona hijau dengan kenaikan 3,8% ke posisi 6.472,35 pada Rabu (26/3), bersamaan dengan nilai tukar rupiah yang juga sama menguat 0,09% di Rp16.580/US$. 

    Tren positif ini terjadi didorong sentimen pembagian dividen jumbo dari empat saham bank besar Indonesia.

    Sepanjang perdagangan IHSG bergerak nyaman di zona hijau, dengan rentang pergerakan yang terjadi pada level 6.312,96 sampai dengan tertinggi 6.489,14. Adapun total transaksi hari ini mencapai Rp34,46 triliun, dari sejumlah 30,84 miliar saham yang ditransaksikan sepanjang perdagangan.

    Saham-saham keuangan perbankan yang naik pesat adalah bank-bank BUMN seperti, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melejit 9,15%, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melesat 8,97%, dan juga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 8,65%.

    Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 34,12 poin atau menguat 4,9% ke posisi 731,1.

    Indonesia pun memimpin kenaikan yang terbaik di bursa Asia, yang diikuti KOSPI (Korea Selatan), NIKKEI 225 (Tokyo), Hang Seng (Hong Kong), TOPIX (Jepang), SETI (Thailand), Shenzhen Comp. (China), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), dan PSEI (Filipina), yang berhasil menguat masing-masing mencapai 3,8%, 1,08%, 0,65%, 0,6%, 0,55%, 0,46%, 0,39%, 0,29%, 0,23%, dan 0,1%.

    Di sisi berseberangan, SENSEX (India), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), CSI 300 (China), TW Weighted Index (Taiwan), dan Shanghai Composite (China) yang tertekan dan drop dengan masing-masing 0,93%, 0,44%, 0,33%, 0,06%, dan 0,04%.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Mengukur dengan tepat melepaskan kita dari simpulan sesat

    Mengukur dengan tepat melepaskan kita dari simpulan sesat

    Jakarta (ANTARA) – Dalam dunia yang semakin kompleks dan banjir informasi, kemampuan untuk mengukur dan menilai dengan tepat menjadi sangat penting, tetapi juga semakin sulit.

    Butuh kemauan untuk menggali dan mendalami informasi untuk bisa menemukan tolok ukur yang tepat yang membawa kita kepada kesimpulan yang akurat.

    Seperti pepatah lama yang mengatakan, “Jika Anda mengukur sesuatu dengan cara yang salah, hasilnya juga pasti akan salah.”

    Coba bayangkan jika kita diminta untuk mengukur jumlah air di waduk Jatiluhur menggunakan sendok kecil. Atau, kita diminta untuk mengukur sekarung beras menggunakan timbangan bayi. Tentu saja, usaha kita akan sia-sia karena alat dan metode yang digunakan sangat tidak sesuai dengan tujuan tersebut. Jadi, jika waktu, metode, dan pembanding yang digunakan tidak tepat, maka kesimpulan yang kita ambil pun niscaya tidak akan tepat.

    Fenomena inilah yang seringkali terjadi ketika kita mencoba untuk menilai kebijakan pemerintah atau isu-isu sosial lainnya tanpa alat ukur yang tepat, kita akhirnya bisa terjebak dalam penilaian yang sesat.

    Oleh karena itu, kita harus lebih teliti dalam memilih metode pengukuran dan pembanding yang digunakan.

    Salah satu contoh nyata dari pengukuran yang tidak tepat bisa kita temukan dalam perdebatan seputar RUU TNI yang sudah disahkan DPR pada 20 Maret 2025. Beberapa pihak menilai dengan adanya penambahan 40 persen jumlah kementerian yang bisa dijabat oleh TNI aktif, menunjukkan bahwa pemerintah dan DPR mau mengembalikan praktik dwifungsi TNI, seperti yang terjadi pada masa Orde Baru.

    Namun, mari kita lihat dulu alat ukur yang digunakan. Jika kita bandingkan dengan UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit ABRI tidak ada batasan bagi anggotanya untuk berperan di mana saja bahkan di ruang politik. Mereka juga bisa menjabat sebagai anggota DPR maupun kepala daerah sesuai dengan pasal 6 tentang Dwifungsi ABRI. Sementara dalam UU TNI terbaru, anggota TNI aktif sangat dibatasi hanya bisa ditugaskan ke dalam 14 kementerian dan lembaga saja yang terkait dengan bidang yang relevan dengan tugas dan kapasitas TNI, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Dengan alat ukur tadi, jelas bisa disimpulkan, Pemerintah dan DPR justru sedang berusaha menjaga konsistensi terhadap perjuangan reformasi dengan menjaga supremasi sipil melalui penebalan batas bagi anggota TNI di ranah sipil.

    Contoh lain yang dapat kita cermati adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Beberapa pihak menyimpulkan program ini gagal hanya karena sampai pertengahan Maret realisasi belanja MBG baru mencapai kurang dari 1 persen dari anggaran yang dialokasikan. Manfaat dari program ini juga baru diterima sekitar tiga juta anak. Pengukuran yang digunakan sangat tidak tepat.

    Coba kita ganti alat ukurnya bukan melihat dari jangka pendek, tetapi jangka panjang.

    Pemerintah memang merencanakan agar program MBG dijalankan secara bertahap karena menyasar skala yang sangat besar. Pada akhir Februari, targetnya adalah 2,2 juta penerima, dan pada akhir April ditargetkan enam juta penerima. Sementara itu, pada akhir Oktober, jumlah penerima akan meningkat menjadi 45 juta penerima. Nantinya, pada akhir Desember 2025, pemerintah menargetkan ada 82 juta anak dapat merasakan manfaatnya.

    Dengan kata lain, realisasi tiga juta penerima pada pertengahan Maret sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, klaim bahwa pemerintah gagal dalam menjalankan program ini jelas tidak tepat.

    Satu lagi contoh pengukuran yang tidak tepat sehingga berakhir dengan simpulan sesat.

    Pembentukan Danantara, Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia. Sejak 1 Januari sampai 18 Maret 2025, terjadi penurunan harga saham di beberapa sektor, termasuk saham bank-bank BUMN, dan juga net sell asing dari pasar saham Indonesia mencapai 1,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp26 triliun. Beberapa pihak langsung menarik kesimpulan bahwa Danantara gagal karena tidak ada kepercayaan dari investor global. Namun, pengukuran ini pun tidak tepat.

    Mari kita gunakan alat ukur yang tepat, yakni membandingkan dengan negara-negara lain secara global pada waktu yang sama. Kita akan menemukan fakta bahwa sejak 1 Januari sampai 18 Maret 2025 terjadi net sell asing dari bursa saham India (15,9 miliar dolar AS), Jepang (14,1 miliar dolar AS), dan Korea Selatan (5 miliar dolar AS).

    Sementara, Indonesia di waktu yang sama, net sell asing dari bursa Indonesia sebesar 1,6 miliar dolar AS. Ini menunjukkan bahwa adanya realokasi aset global, di mana net sell asing terjadi di berbagai bursa, berpindah ke bursa Tiongkok dan komoditas emas. Bisa disimpulkan fenomena ini bukan karena pendirian Danantara, tetapi realokasi aset oleh fund manager besar sedang terjadi secara global.

    Sudah saatnya kita membongkar cara ukur yang tidak tepat. Memberikan kritik yang konstruktif tentang kebijakan pemerintah adalah suatu kebajikan. Namun, jika caranya salah maka justru bisa merugikan banyak pihak.

    *) Noudhy Valdryno adalah Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO)

    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemendag Beberkan Realisasi Impor Daging Sapi Cs

    Kemendag Beberkan Realisasi Impor Daging Sapi Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap realisasi importasi daging sapi, lembu, dan kerbau menjelang momentum perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025.

    Direktur Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Iman Kustiaman menjelaskan importasi daging sapi dilakukan untuk pemenuhan stok dan stabilisasi harga melalui mekanisme penugasan kepada BUMN atau pelaku usaha lainnya (swasta) yang ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Menko Pangan.

    Sebagai tindak lanjut Rakortas, Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan mengirimkan surat kepada Kementerian BUMN untuk menunjuk BUMN Pangan yang akan melakukan importasi daging sapi.

    Selanjutnya, BUMN Pangan yang ditunjuk akan mengimpor daging sapi sesuai alokasi yang ditetapkan dalam Neraca Komoditas.

    Adapun pada 2025, Iman menyatakan bahwa telah ditetapkan penugasan BUMN Pangan untuk impor daging sapi dan kerbau adalah PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

    “Negara asal importasi daging sapi antara lain Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Spanyol, Jepang, dan Brasil,” kata Iman kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025).

    Lebih lanjut, Iman menyampaikan bahwa Kemendag telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) produk hewan dari jenis lembu (daging sapi dan kerbau) berdasarkan penetapan Neraca Komoditas 2025.

    Perinciannya, sebanyak 9 PI daging lembu kebutuhan industri dengan alokasi sebesar 9.110,67 ton dengan realisasi 1.358 ton atau 14,91%. Sebanyak 43 PI daging lembu kebutuhan konsumsi reguler dengan alokasi sebesar 80.000 ton dan realisasi sebesar 12.780 ton (15,98%).

    Serta, sebanyak 4 PI penugasan BUMN Pangan untuk pemenuhan stok dan stabilisasi harga, yaitu 2 PI PT Berdikari dan 2 PI PT Perusahaan Perdagangan Indonesia. Total alokasinya adalah 200.000 ton dan realisasi sebesar 968,90 ton atau setara dengan 0,48%.

    Selain itu, Iman menambahkan pihaknya juga telah menerbitkan PI hewan dari jenis lembu (sapi dan kerbau) berdasarkan penetapan Neraca Komoditas 2025 sebanyak 45 PI. Alokasinya sebesar 350.000 pcs dan realisasi sebesar 60.965 pcs.

    Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai importasi daging lembu sepanjang Januari—Februari 2025 mencapai US$79,21 juta atau sekitar Rp1,31 triliun (asumsi kurs Rp16.560 per dolar AS).

    Dari sana, volume daging impor lembu sebanyak 24.060.093 kilogram atau 24.060 ton dengan negara asal terbesar adalah India, Australia, dan Brasil.

  • 4
                    
                        Beda Kobra dan King Kobra: Ciri Fisik, Habitat, dan Mana yang Lebih Mematikan?
                        Surabaya

    4 Beda Kobra dan King Kobra: Ciri Fisik, Habitat, dan Mana yang Lebih Mematikan? Surabaya

    Beda Kobra dan King Kobra: Ciri Fisik, Habitat, dan Mana yang Lebih Mematikan?
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Ular
    kobra jawa
    dan
    king kobra
    merupakan jenis reptil yang membahayakan dan mengancam nyawa manusia.
    Kehadiran mereka di permukiman warga tentu membuat was-was, terutama jika musim penghujan tiba, yakni musim telur ular menetas dan keluar dari sarangnya.
    Kendati memiliki nama mirip dan sama-sama berbisa,
    ular kobra
    berbeda dengan king kobra.
    Menurut pemerhati satwa liar, Boedi Setiawan, secara taksonomi, ular kobra jawa dan king kobra jelas berbeda.

    King kobra
    adalah anggota genus Ophiophagus, sedangkan ular kobra adalah anggota genus Naja,” kata pria yang akrab disapa Cak Boeseth itu kepada
    Kompas.com
    , Rabu (26/3/2025).
    Perbedaan genus ini membuat ular kobra dan king kobra berbeda dalam klasifikasi ilmiah.
    Berdasarkan ciri fisiknya, dia menyebut, king kobra merupakan ular panjang di dunia yang ukurannya bisa mencapai lima hingga enam meter.
    “Sedangkan, kalau kobra jawa itu agak mirip dengan kobra sumatra, ukurannya hanya sekitar 2,8 sampai 3 meter,” katanya. 
    Selain itu, pada struktur taring, kobra jawa memiliki dua lubang bisa. Lubang pertama digunakan ketika ular menggigit.
    Lalu, lubang lainnya bermanfaat untuk melumpuhkan mangsa dengan cara menyemburkan bisa (
    spitting
    ) ke arah wajah mangsa tanpa menggigit.
    Sementara itu, king kobra tidak bisa menyemprotkan bisa. “Jadi, kalau ada kobra jawa, paling tidak jaga jarak lebih dari satu meter, apalagi saat bertatapan
    face to face
    , itu hati-hati terkena semprot bisanya karena berisiko kebutaan,” ujar pria yang juga merupakan dosen Divisi Klinik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
    Ular king kobra bisa bertahan hidup antara 15 sampai 20 tahun di habitat alam liar seperti hutan yang jauh dari wilayah manusia.
    Berbeda dengan ular kobra jawa yang memiliki habitat yang dekat dengan lingkungan manusia, seperti persawahan, tegalan, ladang, dengan masa bertahan hidup antara lima hingga 10 tahun.
    “Selama ada hutan, biasanya di situ ada king kobra, tapi kalau kobra jawa, karena habitatnya dekat dengan permukiman, jadi sering ada kasus ular masuk rumah warga,” ujarnya.
    Menurut persebaran wilayahnya, kobra jawa dapat ditemukan di Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan Flores.
    Sementara itu, king kobra sebaran wilayahnya berpusat di India, lalu menyebar ke daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
    Cak Boeseth menyampaikan, biasanya king kobra betina akan membangun sarang berbentuk gundukan dari tumpukan dedaunan kering atau pohon mati.
    “Kalau kobra jawa, dia bikin rumahnya berupa lubang atau liang di tanah, tempat gelap, lembap, dan hangat karena dia suka tempat-tempat yang hangat,” ujarnya. 
    Ia juga menyampaikan, kedua hewan berdarah dingin itu juga memiliki selera mangsa favorit yang berbeda.
    King kobra disebut sebagai “raja” karena dapat menyantap ular lain yang memiliki kandungan bisa lebih lemah.
    Adapun kobra jawa hanya memangsa hewan pengerat atau burung.
    Hal tersebut berhubungan dengan jenis bisa yang terkandung di dalam kedua reptil itu.
    King kobra memiliki kandungan racun
    Ophiophagus hannah
    yang merupakan salah satu racun ular paling mematikan sedunia.
    Perbandingannya, kata Cak Boeseth, bisa ular king kobra dapat membunuh seekor gajah atau setara 20 orang manusia.
    “Kalau kobra jawa, racunnya lebih lemah dan di Indonesia juga sudah ada antivenomnya. Tapi, kalau king kobra, penawarnya masih harus impor, sehingga butuh waktu yang lebih lama, jadi lebih mematikan,” ungkapnya.
    Meskipun begitu, kedua hewan melata ini juga memiliki beberapa kesamaan, di antaranya
    moulting
    atau periode ganti kulit setiap 30 sampai 40 hari sekali.
    Selain itu, ular kobra membutuhkan waktu reproduksi dua bulan untuk masa bertelur dan dua bulan berikutnya untuk masa menetas.
    Adapun masa telur menetas biasanya terjadi saat musim penghujan antara bulan November hingga Januari.
    “Karena tahun ini musim hujannya agak mundur sampai sekitar bulan Maret, jadi masih banyak ular kobra yang menetasnya terlambat. Makanya, banyak fenomena ular masuk rumah itu,” ucap pria yang juga berprofesi sebagai fotografer satwa liar itu.
    Menurut Cak Boeseth, sejatinya manusia bukanlah target mangsa ular kobra.
    Namun, mereka akan menyerang apabila merasa terancam sebagai teknik untuk mempertahankan diri.
    “Jadi, kalau mereka misalnya tidak sengaja terinjak atau tersentuh manusia, mereka akan merasa terancam. Akhirnya, teknik
    defense
    yang biasanya dilakukan, ular kobra akan berdiri dan mengembangkan bagian leher atau tudungnya,” tuturnya.
    “Makanya, kalau kobra jawa disebutnya juga sebagai ular sendok karena bentuknya kecil seperti sendok,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Lebaran, WNA Masuk ke Indonesia Tembus 78.077 Orang

    Jelang Lebaran, WNA Masuk ke Indonesia Tembus 78.077 Orang

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Imigrasi membeberkan jumlah orang asing yang masuk ke Indonesia per 24 Maret 2025 mencapai 78.077 orang. 

    Direktur Pengawasan dan Penindakan pada Keimigrasian Yuldi Yusman mengemukakan orang asing yang paling banyak masuk ke Indonesia berasal dari Australia yaitu sebanyak 13.104 orang, kemudian dari China sebanyak 12.493 orang, lalu dari India 5.688 orang, Singapura 4.491 orang, dan Jepang 3.869 orang.

    “Total data tamu asing yang tercatat pada aplikasi Pengawasan Orang Asing [APOA] ada 78.077 orang, terdiri dari 23.835 check in dan 54.242 check out,” tutur Yuldi di Jakarta, Rabu (26/3).

    Menurut Yuldi, puluhan ribu orang asing itu paling banyak menginap di Provinsi Bali yaitu sebanyak 47.772 orang, kemudian di Kepulauan Riau 6.068 orang, Jawa Timur 4.647 orang, NTT 4.066 orang dan Jakarta 3.210 orang.

    “Kami menggunakan APOA sebagai alat yang bisa digunakan pengelola penginapan untuk mengawasi orang asing ini,” katanya.

    Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam menyampaikan bahwa Ditjen Imigrasi terus menjalin kolaborasi dengan stakeholder terkait guna meningkatkan efektivitas pengawasan.

    “Dengan adanya aplikasi APOA dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pengawasan terhadap orang asing di Indonesia dapat berjalan lebih optimal,” ujarnya.