Negara: India

  • Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Thailand bertekad meningkatkan impor produk energi dan pangan dari Amerika Serikat (AS) demi memangkas surplus perdagangan dengan negara tersebut.

    Langkah ini merupakan antisipasi Thailand atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump terbaru yang akan diumumkan pada Rabu (2/4/2025) waktu AS atau Kamis (3/4/2025) pagi waktu Asia. Kebijakan ini berpotensi menyasar negara-negara penyumbang defisit terbesar bagi AS, tak terkecuali Thailand.

    Mengutip Bloomberg, pemerintah Thailand memperkirakan kenaikan tarif sebesar 11% dapat menggerus ekspor ke AS dengan nilai menyentuh US$8 miliar.

    Sekretaris Tetap di Kementerian Perdagangan Thailand Vuttikrai Leewiraphan mengatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tarif balasan (reciprocal tariff) yang dijadwalkan akan diumumkan Trump pada Rabu.

    Dalam konferensi pers di Bangkok, Rabu (2/4/2025), dia mengatakan Thailand akan mengadopsi pendekatan “holistik” dalam negosiasi perdagangan guna meminimalkan dampak terhadap perekonomiannya.

    Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representatives/USTR), surplus perdagangan Thailand dengan AS mencapai US$45 miliar pada 2024. Berbeda dengan Vietnam dan India yang telah menurunkan pajak impor terhadap produk-produk AS untuk mengurangi defisit perdagangan mereka, pemerintahan Paetongtarn memilih untuk menunggu pengumuman resmi dari AS sebelum mengambil langkah negosiasi.

    AS adalah pasar ekspor terbesar bagi Thailand. Produk elektronik, mesin, dan hasil pertanian mendominasi daftar barang yang dikirim Thailand ke negara tersebut. Namun, dengan meningkatnya tarif AS terhadap produk-produk China, kelompok bisnis di Thailand memperingatkan bahwa ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini juga berisiko mengalami banjir barang murah dari negara tetangganya itu.

    Rencana Trump untuk memberlakukan tarif balasan sedang memasuki tahap akhir. Tim Trump dikabarkan masih merampungkan besaran dan cakupan tarif baru yang akan diumumkan.

    Thailand diperkirakan menjadi negara paling terdampak kebijakan tarif Trump di Asia Tenggara karena eksposurnya yang besar pada dua sektor yang paling rentan terhadap tarif balasan, yakni pertanian dan transportasi.

    Menurut Nomura Holdings Inc., rata-rata tarif efektif berbobot Thailand terhadap impor dari AS mencapai 6,2%, dibandingkan dengan tarif 0,9% yang dikenakan AS pada produk asal Thailand.

    “Perusahaan makanan dan energi Thailand berencana untuk meningkatkan investasi di AS, terutama di negara bagian yang dikuasai Partai Republik,” tambah Vuttikrai. Saat ini, investasi perusahaan Thailand di AS telah mencapai sekitar US$17 miliar dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja.

    Selain meningkatkan impor dari AS, pemerintah Thailand juga telah menyiapkan berbagai proposal, termasuk pemangkasan tarif impor terhadap beberapa produk AS serta penerapan langkah-langkah nontarif yang belum diungkapkan.

    Vuttikrai menambahkan bahwa keputusan AS untuk menaikkan tarif baja dan aluminium telah berdampak pada pengiriman produk Thailand akibat berkurangnya pesanan baru. Ke depan, Thailand akan mendiversifikasi pasar ekspornya untuk mengimbangi dampak dari tarif AS, imbuhnya.

  • Apple Rilis iOS 18.4 Lebih Cepat untuk Pengguna iPhone, Cek Deretan Pembaruannya – Page 3

    Apple Rilis iOS 18.4 Lebih Cepat untuk Pengguna iPhone, Cek Deretan Pembaruannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple mengejutkan para penggemarnya dengan perilisan iOS 18.4 pada 31 Maret 2025, lebih cepat dari perkiraan. Update ini bukan hanya sekadar peningkatan biasa, tetapi membawa sejumlah fitur baru dan peningkatan signifikan.

    Dikutip dari GSM Arena, Rabu (2/4/2025), salah satu sorotan utama di iOS 18.4 adalah peningkatan signifikan pada Apple Intelligence.

    Fitur ini kini mendukung delapan bahasa baru, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis, Mandarin Sederhana, dan Spanyol, serta dua varian bahasa Inggris lokal untuk India dan Singapura. 

    Selain itu, fitur Image Playground bagian dari Apple Intelligence kini memiliki gaya gambar baru yakni Sketch. Ketersediaan Apple Intelligence pun diperluas ke wilayah baru termasuk Uni Eropa dan India. 

    Selain peningkatan Apple Intelligence, iOS 18.4 juga menghadirkan sejumlah fitur baru lain. Salah satunya adalah Priority Notifications.

    Seperti namanya, fitur baru iOS ini akan memprioritaskan notifikasi penting yang mungkin memerlukan tindakan segera dari pengguna. Jadi, pengguna bisa memilah notifikasi yang penting dan mendesak dari notifikasi lainnya yang kurang penting.

    Kendati demikian, perlu diketahui, Priority Notifications hanya tersedia untuk iPhone 16 series, iPhone 16e, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max.

    Pengguna iPhone 15 Pro dan Pro Max juga akan menikmati fitur Visual Intelligence yang dapat diakses melalui Control Center. Dengan fitur ini, pengguna dua iPhone tersebut bisa mengolah gambar dan analisis visual secara lebih canggih.

     

     

  • Tarif Donald Trump Tebar Ketakutan, Harga Minyak Anjlok – Page 3

    Tarif Donald Trump Tebar Ketakutan, Harga Minyak Anjlok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari Selasa karena para pelaku pasar bersiap menghadapi tarif timbal balik yang akan diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu waktu setempat. Aturan yang akan dijalankan oleh Trump ini akan memicu perang dagang global yang lebih besar dan kemudian berdampak kepada harga minyak dunia.

    Namun, ancaman Donald Trump untuk mengenakan tarif sekunder pada minyak Rusia dan menyerang Iran memicu kekhawatiran pasokan, sehingga membatasi kerugian.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (2/4/2025), harga minyak berjangka Brent turun 39 sen atau 0,5% menjadi USD 74,38 per barel. Harga tertinggi sesi tersebut berada di atas USD 75 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 38 sen atau 0,5% menjadi USD 71,10 per barel.

    Pada perdagangan hari Senin, kontrak-kontrak minyak Brent dan WTI AS berakhir pada level tertinggi dalam lima minggu.

    Gedung Putih tidak memberikan perincian tentang ukuran dan cakupan tarif yang dikonfirmasi akan diberlakukan Presiden Trump pada hari Rabu.

    “Pasar mulai sedikit gelisah dengan waktu kurang dari 24 jam lagi,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.

    “Kita mungkin kehilangan beberapa pasokan Meksiko, Venezuela, dan Kanada, tetapi pasti ada kemungkinan bahwa penurunan permintaan dapat melampaui barel-barel tersebut,” tambahnya.

    Sebuah jajak pendapat yang dijalankan oleh salah satu media internasional terhadap 49 ekonom dan analis pada bulan Maret memproyeksikan bahwa harga minyak akan tetap tertekan tahun ini akibat tarif AS dan perlambatan ekonomi di India dan Tiongkok.

    Sentimen ini masih diperparah dengan OPEC+ yang akan meningkatkan pasokan.

     

  • Terjebak Reruntuhan Gempa Selama 91 Jam, Wanita Myanmar Berhasil Dievakuasi

    Terjebak Reruntuhan Gempa Selama 91 Jam, Wanita Myanmar Berhasil Dievakuasi

    PIKIRAN RAKYAT – Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar (MFSD) berhasil mengevakuasi seorang wanita berusia 63 tahun yang terjebak reruntuhan bangunan akibat gempa.

    Dalam laporan MFSD seperti dilansir dari Xinhua, wanita lanjut usia itu mereka temukan dalam keadaan hidup di kotapraja Zabuthiri, sekira pukul 07.58 pagi waktu setempat, Selasa, 1 April 2025.

    Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Nay Pyi Taw, Myanmar guna menerima perawatan medis.

    Gambaran umum situasi Myanmar

    Pada tanggal 28 Maret, sekitar pukul 12:50 siang waktu setempat, gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar bagian tengah, dengan episentrum di dekat kota Mandalay dan Sagaing pada kedalaman dangkal 10 km. Getarannya terasa di seluruh negeri dan sekitarnya.

    Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter juga mengguncang wilayah selatan dalam beberapa menit.

    Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), data awal menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 2.200 lainnya terluka, sementara sekitar 200 lainnya hilang di Myanmar bagian tengah dan barat laut. Mayoritas kematian dilaporkan terjadi di wilayah Mandalay.

    Dewan Administrasi Negara (SAC) telah mengumumkan keadaan darurat untuk Wilayah Bago, Wilayah Mandalay, Wilayah Persatuan Nay Pyi Taw, Wilayah Sagaing, dan sebagian Negara Bagian Shan serta meminta bantuan internasional.

    Tidak hanya itu, gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan besar pada rumah-rumah dan kerusakan parah pada infrastruktur penting. Bandara Internasional Mandalay (dengan penerbangan komersial dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut), jembatan-jembatan utama, jalan-jalan, universitas-universitas, hotel-hotel, situs-situs bersejarah dan keagamaan, serta gedung-gedung layanan publik di daerah perkotaan dan pedesaan telah rusak parah.

    Infrastruktur pasokan dan menara komunikasi terkena dampak parah, layanan listrik dan air terganggu, termasuk di Wilayah Yangon. Jaringan telepon rumah, seluler, dan internet tetap tidak stabil.

    Jumlah korban tewas diperkirakan meningkat

    Kepala pemerintahan militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, mengatakan pada sebuah forum di Naypyidaw, bahwa 2.719 orang kini ditemukan tewas, dengan 4.521 lainnya terluka dan 441 hilang. Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat karena upaya bantuan lambat dan minimnya alat berat untuk mengevakuasi korban.

    “Kebutuhannya sangat besar, dan terus bertambah setiap jamnya. Waktu untuk tanggap darurat semakin sempit. Di seluruh wilayah yang terkena dampak, keluarga-keluarga menghadapi kekurangan air bersih, makanan, dan perlengkapan medis yang parah,” kata Julia Rees, wakil perwakilan UNICEF untuk Myanmar seperti dilansir dari New York Times.

    Sejauh ini, MFSD telah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa bumi di Myanmar dengan bekerja sama dengan tim dari Tiongkok, Rusia, dan India.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4 Kesalahan Jalan Kaki yang Bikin Berat Badan Susah Turun

    4 Kesalahan Jalan Kaki yang Bikin Berat Badan Susah Turun

    Jakarta

    Jalan kaki bisa membantu menurunkan berat badan karena latihan ini membakar kalori dan meningkatkan metabolisme. Namun, angka di timbangan akan tidak berubah jika jalan kaki yang dilakukan salah.

    Dikutip dari Times of India, kesalahan saat jalan kaki ini tidak hanya membuat berat badan tak berkurang, juga bisa menyebabkan postur tubuh yang buruk dan rasa sakit di kaki.

    Pendiri WalkActive Joana Hall mengatakan bahwa banyak orang yang masih tidak sadar bahwa mereka melakukan kesalahan pada latihan jalan kakinya. Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang kerap kali dilakukan.

    1. Penggunaan Otot yang Salah

    Orang yang berjalan kaki dan terlalu sering menggunakan otot fleksor pinggul, alih-alih melibatkan rantai posterior akan mengalami nyeri punggung.

    Jika fokusnya adalah pada fleksor pinggul, hal itu menyebabkan ketidakseimbangan dan dapat memperpendek langkah, sehingga menyebabkan gerakan menjadi kaku.

    Pola jalan yang salah ini selain menyebabkan rasa sakit juga akan mengganggu tujuan seseorang yang ingin menurunkan berat badan melalui jalan kaki.

    2. Menapak dengan Kaki Datar

    Berjalan kaki dengan hentakan kaki yang datar dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Hal ini membuat latihan jalan kaki mungkin tidak akan lama dan berakibat pada jumlah kalori yang terbakar.

    Setiap kaki memiliki 26 tulang dan 33 sendi yang dirancang untuk stabilitas dan fleksibilitas. Hentakan dengan kaki ‘datar’ ini membuat sendi-sendi di kaki tidak digunakan sepenuhnya.

    3. Tubuh Condong ke Depan

    Mencondongkan tubuh ke depan saat berjalan dapat meningkatkan ketegangan pada tulang belakang. Berjalan dengan postur seperti ini juga membatasi kemampuan tulang belakang dalam bergerak.

    Postur tubuh yang salah dalam berjalan seperti ini juga membuat sulit bernapas dalam-dalam. Durasi berjalan mungkin tidak akan lama, sehingga berpengaruh terhadap jumlah pembakaran kalori.

    4. Lengan Tidak Aktif

    Jalan kaki yang baik tidak membiarkan lengan hanya menggantung. Ketika lengan tidak melakukan apapun, seseorang akan kehilangan kemampuan menggerakkan seluruh tubuh.

    Hal ini membatasi kemampuan untuk menggunakan otot perut dan menciptakan bentuk proporsional pada pinggang. Saat otot-otot bagian bawah tidak ikut bergerak, maka pembakaran lemak di perut bisa terganggu.

    (dpy/kna)

  • Ulun Danu Beratan Favorit Wisatawan Selama Libur Lebaran di Bali

    Ulun Danu Beratan Favorit Wisatawan Selama Libur Lebaran di Bali

    Tabanan, Beritasatu.com – Libur Lebaran tempat wisata di Bali diserbu wisatawan, baik lokal maupun internasional. Salah satunya adalah Ulun Danu Beratan yang terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

    Kawasan ini dipadati wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam danau Beratan. Kepadatan wisatawan di Ulun Danu Beratan sudah terlihat. Kebanyakan datang dari luar Bali yang memanfaatkan libur Lebaran.

    Ulun Danu Beratan terkenal dengan danau luas serta pura di tengahnya, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin mengabadikan keindahan alamnya.

    Rachel dan Naomi, rombongan wisatawan dari Malang dan Surabaya, mengatakan meski sudah beberapa kali berlibur ke Bali, mereka ingin terus mengeksplor keindahan Pulau Dewata.

    “Kunjungan ke Ulun Danu Beratan ini baru pertama kali kami lakukan. Kami tertarik karena melihat pura yang ada di uang kertas lima puluh ribu rupiah,” kata Rachel dan Naomi kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).

    Sebelum memasuki area danau, pengunjung disambut taman bunga yang indah, tempat yang sangat populer untuk berfoto dengan latar belakang candi bentar.

    Bagi wisatawan yang mencari tantangan, mereka juga dapat merasakan sensasi berkeliling danau dengan menaiki speed boat atau bersepeda air.

    Valen dan Vanesia, wisatawan lain yang sedang menikmati liburan sekolah, menyatakan bahwa Bali selalu menjadi pilihan utama mereka untuk liburan.

    “Bali memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, dan kami ingin mengeksplorasi tempat-tempat baru di sini,” ujar mereka.

    Liburan kali ini didominasi wisatawan lokal, meski beberapa wisatawan asing juga terlihat, terutama dari Australia, China, dan India. Sejak hari pertama Lebaran, jumlah pengunjung ke Ulun Danu Beratan terus meningkat.

    “Kemarin ada sekitar 2.500 pengunjung, semoga hari ini bisa tembus 3.000. Setiap pengunjung kami berikan air mineral, dan di The Blooms Garden ada pertunjukan budaya Bali seperti tari kecak,” kata Agus Teja Saputra, Humas Marketing DTW Ulun Danu Beratan.

    Untuk memasuki kawasan wisata Ulun Danu Beratan di Bali, wisatawan domestik cukup membayar tiket Rp 50.000, sedangkan wisatawan asing dikenakan Rp 75.000.

  • Kehabisan Kantong Mayat, Update Korban Gempa Myanmar Capai 2.719, Konflik Junta Menambah Parah – Halaman all

    Kehabisan Kantong Mayat, Update Korban Gempa Myanmar Capai 2.719, Konflik Junta Menambah Parah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Myanmar telah meningkat menjadi lebih dari 2.700.

    Sementara ratusan lainnya masih hilang.

    Pemerintah militer negara itu mengonfirmasi pada hari Senin (31/3/2025).

    Jenderal Senior Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer Myanmar (Junta), mengatakan pada hari Selasa bahwa 2.719 orang telah dipastikan tewas, 4.521 orang terluka, dan 441 orang masih hilang, dikutip dari ITV.

    Jumlah kematian dan cedera sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi daripada angka resmi, karena para ahli memperingatkan peluang menemukan korban selamat berkurang secara signifikan setelah 72 jam.

    Gempa bumi hari Jumat dengan episentrum dekat Mandalay – kota terbesar kedua di Myanmar – diikuti oleh sejumlah gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 6,4 skala Richter .

    Kerusakan luas telah dilaporkan setelah gempa bumi menyebabkan jembatan dan bangunan runtuh, termasuk di Bangkok, di mana pihak berwenang berusaha membebaskan puluhan orang yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan gedung tinggi yang sedang dibangun.

    Sementara itu, bantuan asing dan tim penyelamat internasional dari Rusia, Tiongkok, dan India mulai berdatangan di Myanmar yang dilanda perang setelah junta militer mengeluarkan permohonan bantuan yang langka.

    Kantong Mayat Habis

    Elaine Pearson, Direktur Asia di Human Rights Watch, mengatakan kepada ITV News pada hari Selasa bahwa kota Sagaing telah kehabisan kantong mayat.

    Hal ini menyebabkan polusi bau mayat membusuk.

    “Sagaing, misalnya, Anda tahu, orang-orang masih terjebak di reruntuhan,” katanya.

    “Sepertinya mereka kehabisan kantong mayat, jadi bau busuk mayat membusuk tercium di udara.

    “Mayat-mayat menumpuk untuk dikremasi.”

    Ia menekankan betapa pentingnya bagi organisasi internasional untuk bekerja sama dengan kelompok masyarakat sipil setempat guna mencegah bantuan disalahgunakan atau dikorupsi, seperti yang terjadi di masa lalu, khususnya dengan militer.

    Sejak gempa bumi terjadi, banyak orang tidur di luar, baik karena rumah mereka hancur atau karena khawatir gempa susulan yang berkelanjutan dapat menghancurkan mereka.

    Pearson juga menegaskan betapa rumitnya upaya penyelamatan karena perang saudara yang sedang berlangsung, yang memengaruhi sebagian besar negara, termasuk daerah yang terkena dampak gempa.

    Hal ini semakin diperparah dengan serangan udara Junta yang terus-menerus terhadap wilayah yang dikuasai Pemerintah Persatuan Nasional bayangan Myanmar.

    Pearson mengatakan hal ini menyoroti perasaan Junta terhadap rakyatnya.

    Pada tahun 2021, militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, yang memicu apa yang kemudian berubah menjadi perlawanan bersenjata yang signifikan.

    Pasukan pemerintah telah kehilangan kendali atas sebagian besar wilayah Myanmar, dan banyak tempat berbahaya atau tidak mungkin dijangkau oleh kelompok bantuan.

    Lebih dari tiga juta orang mengungsi akibat pertempuran dan hampir 20 juta orang membutuhkan bantuan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa lebih dari 10.000 bangunan secara keseluruhan diketahui runtuh atau rusak parah di Myanmar tengah dan barat laut.

    Gempa bumi tersebut juga mengguncang negara tetangga Thailand dan menewaskan sedikitnya 21 orang, banyak di antaranya berada di lokasi konstruksi di Bangkok di mana sebagian bangunan tinggi yang dibangun runtuh.

    Sebanyak 34 orang lainnya dilaporkan terluka dan 78 orang hilang, terutama di lokasi konstruksi dekat pasar Chatuchak yang populer.

    Uni Eropa, Inggris, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan dan negara-negara lain telah mengumumkan bantuan jutaan dolar, baik secara langsung maupun melalui mitra lokal dan organisasi internasional.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington akan membantu, tetapi sejauh ini belum ada bantuan yang diketahui untuk Myanmar.

    Sejumlah kecil personel militer Amerika dikirim untuk membantu di Bangkok.

  • Kondisi Nelangsa di Myanmar Kala Jumlah Korban Gempa Terus Bertambah

    Kondisi Nelangsa di Myanmar Kala Jumlah Korban Gempa Terus Bertambah

    Naypyidaw

    Warga Myanmar yang terdampak gempa masih hidup dalam kondisi nelangsa. Jumlah korban tewas akibat gempa bermagnitudo (M) 7,7 itu juga bertambah seiring operasi pencarian yang terus dilakukan.

    Dilansir Reuters, Selasa (1/4/2025), pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan korban tewas yang telah ditemukan berjumlah 2.719 orang. Dia memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat menjadi lebih dari 3.000 orang.

    Dia juga mengatakan ada 4.521 orang terluka serta 441 orang yang masih hilang. Gempa M 7,7 di Myanmar terjadi sekitar jam makan siang pada Jumat (28/3).

    Gempa itu merupakan yang terkuat di Myanmar dalam lebih dari 100 tahun. Gempa dahsyat itu telah merobohkan pagoda kuno dan bangunan modern.

    Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut 50 anak dan dua guru tewas ketika gedung prasekolah mereka di Mandalay, Myanmar, runtuh saat gempa. Warga kini kesulitan air bersih dan sanitasi karena kerusakan infrastruktur yang masif.

    “Di wilayah yang paling parah dilanda masyarakat berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti akses ke air bersih dan sanitasi, sementara tim darurat bekerja tanpa lelah untuk menemukan korban selamat dan memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa,” kata badan PBB itu dalam sebuah laporan.

    Komite Penyelamatan Internasional mengatakan tempat berlindung, makanan, air, dan bantuan medis semuanya dibutuhkan di tempat-tempat seperti Mandalay yang dekat episentrum gempa. Banyak warga yang memilih tidur di jalanan karena takut berada di rumah.

    Perang saudara di Myanmar, tempat junta merebut kekuasaan dalam kudeta pada tahun 2021, telah mempersulit upaya menjangkau korban terluka dan kehilangan tempat tinggal. Amnesty International mendesak junta militer Myanmar mengizinkan bantuan internasional menjangkau wilayah-wilayah yang tidak berada di bawah kendalinya.

    “Militer Myanmar memiliki praktik lama untuk menolak memberikan bantuan ke wilayah-wilayah tempat kelompok-kelompok yang menentangnya aktif. Militer harus segera mengizinkan akses tanpa hambatan ke semua organisasi kemanusiaan dan menghapus hambatan administratif yang menunda penilaian kebutuhan,” kata peneliti Amnesty untuk Myanmar, Joe Freeman.

    Masa Berkabung 7 Hari

    Gedung di Myanmar runtuh akibat gempa (Foto: AFP/SAI AUNG MAIN)

    Pemerintah Myanmar juga telah mengumumkan masa berkabung nasional selama 7 hari. Pengumuman itu disampaikan pemerintah Myanmar pada Senin (31/3) waktu setempat.

    “Myanmar mengumumkan tujuh hari berkabung nasional atas gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala richter yang melanda Myanmar bagian tengah pada hari Jumat,” bunyi keterangan media pemerintah Myanmar, MRTV, dilansir Anadolu Agency.

    Bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang selama masa berkabung untuk menghormati para korban. Sejumlah negara seperti Rusia, India, China, Indonesia, Thailand, dan negara-negara lain telah mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan beserta bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

    Analisis kecerdasan buatan terhadap citra satelit Mandalay oleh Lab AI for Good milik Microsoft menunjukkan 515 bangunan di kota terbesar kedua Myanmar itu mengalami kerusakan 80 hingga 100 persen. Selain itu, ada 1.524 bangunan yang mengalami kerusakan 20 hingga 80 persen.

    Kontrol ketat junta militer atas jaringan komunikasi, kerusakan jalan, jembatan, dan infrastruktur lain yang disebabkan oleh gempa bumi telah memperparah tantangan bagi para pekerja bantuan. Para pejabat Thailand mengatakan pertemuan para pemimpin regional di Bangkok akhir minggu ini akan tetap berjalan sesuai rencana, meskipun Min Aung Hlaing dari junta militer mungkin akan hadir melalui telekonferensi.

    Sebelum gempa bumi melanda, sumber-sumber mengatakan kepala junta militer diperkirakan akan melakukan perjalanan luar negeri yang jarang terjadi untuk menghadiri pertemuan puncak di Bangkok pada tanggal 3-4 April.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa Dahsyat Myanmar Disebut Sangat Merusak, Begini Penjelasannya

    Gempa Dahsyat Myanmar Disebut Sangat Merusak, Begini Penjelasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di wilayah Sagaing, dekat Kota Mandalay, Myanmar, menyebabkan kerusakan besar. Gempa pada Jumat (29/3/2025) pekan lalu itu pun turut mengguncang wilayah tetangga, Thailand.

    Myanmar berada di batas pertemuan dua lempeng tektonik dan termasuk salah satu negara dengan aktivitas seismik paling tinggi di dunia. Namun, gempa besar dan merusak relatif jarang terjadi di wilayah Sagaing.

    “Batas lempeng antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia membentang dari utara ke selatan dan memotong bagian tengah Myanmar,” jelas profesor sekaligus pakar gempa dari University College London (UCL), Joanna Faure Walker dilansir laman Reuters, Selasa (1/3/2025).

    Ia mengatakan, kedua lempeng tersebut bergerak saling melewati secara horizontal dengan kecepatan berbeda. Pergerakan ini menyebabkan jenis gempa “strike-slip” yang umumnya tidak sekuat gempa di zona subduksi seperti di Sumatera, di mana satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya. Meski demikian, gempa “strike-slip” tetap bisa mencapai magnitudo antara 7 hingga 8.

    Sagaing pernah diguncang beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya pada 2012, gempa magnitudo 6,8 menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai puluhan lainnya.

    Namun, gempa pada Jumat disebut sebagai “mungkin yang terbesar” yang mengguncang wilayah daratan Myanmar dalam 75 tahun terakhir, menurut Bill McGuire, pakar gempa dari UCL.

    Foto: Gambar satelit menunjukkan luasnya kerusakan di Myanmar setelah gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang pada Jumat (28/3). (Tangkapan Layar CNN Internasional via Maxar Technologies_
    Gambar satelit menunjukkan luasnya kerusakan di Myanmar setelah gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang pada Jumat (28/3). (Tangkapan Layar CNN Internasional via Maxar Technologies_

    Peneliti kehormatan di British Geological Survey, Roger Musson mengatakan, kedalaman gempa yang dangkal membuat dampaknya jauh lebih parah. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa hanya berada pada kedalaman 10 km.

    “Ini sangat merusak karena terjadi di kedalaman yang dangkal, sehingga gelombang kejutnya tidak sempat melemah saat merambat ke permukaan. Bangunan pun menerima guncangan secara penuh,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan, penting untuk tidak hanya fokus pada titik episentrum, sebab gelombang seismik menyebar dari sepanjang patahan, bukan dari satu titik saja. Program Bahaya Gempa Bumi USGS pada Jumat mencatat, jumlah korban jiwa bisa mencapai 10.000 hingga 100.000 orang, dengan dampak ekonomi yang diperkirakan bisa mencapai 70% dari PDB Myanmar.

    Musson menjelaskan, perkiraan tersebut didasarkan pada data gempa masa lalu, serta mempertimbangkan ukuran Myanmar, lokasi gempa, dan kesiapan infrastrukturnya terhadap bencana. Minimnya kejadian gempa besar di wilayah Sagaing yang dekat dengan kota padat penduduk seperti Mandalay, menyebabkan infrastruktur tidak dirancang untuk menahan gempa berkekuatan tinggi. Hal ini berpotensi memperburuk dampak kerusakan.

    Menurut Musson, gempa besar terakhir di wilayah tersebut terjadi pada tahun 1956. Besar kemungkinan rumah-rumah tidak dibangun dengan standar tahan gempa saat itu.

    “Kebanyakan aktivitas seismik di Myanmar terjadi di bagian barat. Sementara gempa kali ini justru melintasi bagian tengah negara,” katanya.

    (wur)

  • Gempa Myanmar: Wartawan Asing Dilarang Liput Bencana – Halaman all

    Gempa Myanmar: Wartawan Asing Dilarang Liput Bencana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Junta Myanmar telah mengambil langkah kontroversial dengan melarang jurnalis internasional meliput daerah-daerah yang terkena dampak gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda negara itu.

    Larangan ini disampaikan oleh Juru Bicara Militer, Zaw Min Tun, pada 31 Maret 2025.

    Ia menyatakan bahwa situasi di Myanmar saat ini dianggap “mencekam” dan tidak memungkinkan bagi wartawan asing untuk melakukan liputan.

    “Jurnalis asing tidak mungkin datang, tinggal, mencari tempat berteduh, atau bergerak di sini. Kami ingin semua orang memahami hal ini,” kata Zaw Min Tun, seperti yang dilansir dari Myanmar Now.

    Apa Dampak Larangan Ini terhadap Informasi?

    Meskipun pihak militer menjelaskan alasan di balik larangan tersebut, banyak pihak menganggap tindakan ini sebagai usaha untuk menghalangi bantuan kemanusiaan menuju daerah-daerah terdampak yang tidak berada di bawah kendali mereka.

    Sejak kudeta pada tahun 2021 yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, akses informasi dan bantuan kemanusiaan telah dibatasi secara ketat.

    Para jurnalis yang berusaha melawan kebijakan junta, bahkan, mengalami penangkapan dan pembunuhan.

    “Pemblokiran terhadap jurnalis asing untuk meliput di Myanmar diproyeksi akan membuat skala bencana tak tergambar,” tambah beberapa pengamat.

    Berapa Banyak Korban yang Terjadi Akibat Gempa?

    Berdasarkan laporan terbaru dari Dewan Administrasi Negara Myanmar, korban tewas akibat gempa bumi terus bertambah.

    Hingga kini, jumlah korban dipastikan mencapai 2.056 orang, sementara lebih dari 3.900 orang terluka dan hampir 300 orang masih hilang.

    Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban bisa melampaui 10.000 orang akibat operasi pencarian yang berjalan tidak maksimal.

    Setelah lonjakan jumlah korban jiwa, pemerintah Myanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, dengan pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan.

    Apa Saja Bantuan yang Dikirimkan untuk Korban Gempa?

    Dalam upaya mempercepat proses evakuasi, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah meluncurkan permohonan darurat yang berhasil mengumpulkan lebih dari 100 juta dollar AS, setara dengan Rp 16 triliun, untuk membantu para korban.

    Beberapa negara, termasuk Rusia, India, China, Thailand, dan Uni Emirat Arab, telah mengirimkan tim khusus untuk melakukan pencarian dan penyelamatan serta memberikan bantuan kemanusiaan.

    Selain itu, Amerika Serikat juga mengirimkan tim bantuan bencana beberapa hari setelah gempa dan mengumumkan dukungan senilai 2 juta dollar AS untuk organisasi bantuan di Myanmar. “Tim bantuan AS yang terdiri dari para ahli kemanusiaan sedang melakukan perjalanan untuk mengidentifikasi kebutuhan paling mendesak dari orang-orang tersebut,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce.

    Larangan bagi wartawan asing untuk meliput peristiwa di Myanmar menunjukkan betapa rumitnya situasi yang dihadapi oleh masyarakat di sana.

    Dengan larangan tersebut, skala bencana dapat menjadi tidak terlihat oleh dunia luar, dan dengan banyaknya korban yang jatuh, bantuan internasional menjadi semakin penting.

    Sementara itu, momen berkabung yang diumumkan pemerintah menunjukkan betapa dalamnya dampak bencana ini terhadap kehidupan masyarakat Myanmar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).