Negara: Hong Kong

  • Perusahaan Logistik Ketar-ketir Akibat Kebijakan Tarif Trump ke China

    Perusahaan Logistik Ketar-ketir Akibat Kebijakan Tarif Trump ke China

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan-perusahaan logistik bergegas untuk melakukan penyesuaian dengan peraturan baru Presiden AS Donald Trump yang berpotensi menghambat salah satu segmen bisnis mereka yang sedang booming, yaitu pengiriman paket kecil dari penjual China ke pembeli Amerika.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (7/2/2025), keputusan Trump untuk mencabut aturan “de minimis” bagi China secara efektif menutup celah yang memungkinkan paket kecil di bawah US$800 masuk ke AS bebas bea. Hal ini berdampak pada miliaran barang yang dijual oleh pengecer seperti Shein dan Temu.

    Dampak awalnya adalah kebingungan dan upaya tergesa-gesa yang dilakukan beberapa perusahaan logistik di China untuk menaikkan harga guna mengimbangi tarif yang lebih tinggi.

    Namun tindakan Trump ini mempunyai risiko dampak yang luas, termasuk menekan konsumen AS yang sudah berjuang menghadapi tekanan biaya hidup. Meskipun China secara resmi melaporkan ekspor paket kecil ke Amerika senilai US$23 miliar pada tahun lalu, Nomura Holdings Inc. memperkirakan paket tujuan Amerika senilai US$46 miliar berasal dari negara tersebut.

    Sementara itu, pencabutan de minimis dapat mengurangi pertumbuhan ekspor China sebesar 1,3 poin persentase dan mengurangi ekspansi produk domestik bruto China tahun ini sebesar 0,2 poin persentase. Proyeksi itu semakin menambah tantangan ekonomi yang  membebani perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

    Operator pos global seperti US Postal Service (USPS) memiliki 50% pangsa pasar segmen pengiriman surat langsung (direct mailing), yaitu sebuah perusahaan mengirimkan barang dari gudang di China ke konsumen di luar negeri, menurut laporan China Merchants Bank Co. pada 2024. 

    Adapun, USPS sempat menghentikan layanan pengiriman semua surat dan paket dari China menuju AS. Kebijakan itu pun akhirnya dibatalkan setelah beberapa waktu dan sempat membingungkan para pelaku usaha.

    Operator tersebut biasanya mengenakan biaya lebih rendah dibandingkan perusahaan seperti FedEx Corp., DHL dan United Parcel Service Inc., yang memegang 10% saham perdagangan. Sementara itu, agen logistik lainnya menyumbang 40% sisanya, menurut China Merchants Bank.

    USPS mengatakan pihaknya menerima semua surat dan paket masuk internasional dari China dan Hong Kong dan bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk meminimalkan gangguan pengiriman. Pemerintah juga menerapkan mekanisme pengumpulan untuk memastikan tarif baru dibebankan dan dipungut.

    Secara terpisah, seorang juru bicara FedEx mengatakan pihaknya bekerja sama dan mendukung pelanggannya untuk beradaptasi terhadap perubahan besar dari pengumuman tarif. 

    Dia mengatakan, pengiriman barang antara AS dan China akan terus dilanjutkan. Namun, FedEx menolak berkomentar apakah perusahaan telah menyesuaikan jadwal penerbangan atau waktu pengiriman untuk paket tujuan AS dari China.

    Sementara itu, UPS mengatakan pihaknya akan terus menyediakan layanan masuk dan keluar China dan Hong Kong. Perusahaan logistik lainnya, DHL melalui perwakilannya di Asia Pasifik mengatakan mungkin ada waktu dan biaya tambahan dalam pengiriman barang. Perusahaan belum menangguhkan penanganan paket dari Hong Kong yang ditujukan ke AS.

    Selanjutnya, penyedia logistik utama di China, SF Express memutuskan untuk menaikkan biaya kliring dan setoran tarif untuk paket kecil tujuan AS, menurut Nomura. 

    Semua paket e-commerce yang dikirim dari China akan dikenakan biaya kliring tambahan sebesar 20 yuan ($2,70), serta pra-pengumpulan deposit tarif sebesar 30% berdasarkan berat paket, kata bank tersebut.

    Sementara itu, pengecer China yang menjual di platform e commerce Shein dan Temu mengatakan bahwa mereka telah diminta oleh agen logistik untuk mulai membayar retribusi tambahan sebesar 30%.

    Para vendor menerima pemberitahuan tentang harga baru yang akan dikenakan oleh agen logistik mereka pada Rabu (5/2/22025), menurut sebuah memo yang dilihat Bloomberg. 

    Tambahan 30% dari nilai eceran barang yang dijual harus dibayar dalam bentuk deposit, yang kemudian akan dikembalikan oleh agen atau diminta untuk diisi ulang tergantung pada biaya pajak sebenarnya dari bea cukai AS.

  • China Layangkan Protes ke WTO Soal Kebijakan Tarif Trump

    China Layangkan Protes ke WTO Soal Kebijakan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – China mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terhadap tarif baru 10% yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump atas impor China.

    Melansir Reuters pada Kamis (6/2/2025), protes tersebut juga dilayangkan atas dasar pembatalan pengecualian bebas bea untuk paket bernilai rendah, dengan alasan tindakan tersebut bersifat proteksionis dan melanggar aturan WTO.

    Permintaan Beijing untuk konsultasi perdagangan AS muncul saat kebingungan melanda di antara pengirim dan pengecer atas penutupan pengecualian “de minimis” oleh Trump untuk impor paket senilai di bawah US$800 dan banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce termasuk Shein, Temu, dan Amazon. 

    Seorang pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengatakan semua paket kecil dari China dan Hong Kong harus memiliki catatan bea cukai sebelum tiba dan ada kemungkinan beberapa kargo akan dikirim kembali tanpa dokumen ini.

    WTO mengatakan China mengajukan permintaan konsultasi dengan AS mengenai tarif. China berpendapat dalam dokumen tersebut bahwa bea masuk baru Trump yang ditujukan untuk menghentikan aliran opioid fentanil dan bahan kimia prekursornya ke AS diberlakukan atas dasar tuduhan yang tidak berdasar dan salah mengenai China.

    China mengatakan bea masuk tersebut diskriminatif, hanya berlaku untuk barang-barang asal Negeri Tirai Bambu, dan tidak konsisten dengan kewajiban AS terhadap WTO. 

    Permintaan konsultasi tersebut merupakan awal dari proses sengketa yang dapat mengarah pada putusan bahwa bea masuk Trump melanggar aturan perdagangan dengan cara yang sama seperti putusan WTO 2020 yang menyatakan bahwa tarif China periode pertamanya melanggar peraturan perdagangan.

    Namun, kemenangan seperti itu tidak mungkin membawa kelegaan bagi Beijing karena Badan Banding WTO sebagian besar tidak dapat beroperasi selama bertahun-tahun, karena AS telah memblokir penunjukan hakim banding karena tindakan hukum yang melampaui batas oleh badan tersebut. Hal ini telah melarang keputusan akhir dalam kasus 2020.

    Sementara itu, Layanan Pos AS atau US Postal Service (USPS) mengatakan akan kembali menerima paket dari China dan Hong Kong. Langkah ini sekaligus membatalkan penangguhan sementara yang mengancam akan mengganggu jutaan impor paket setiap hari.

    “Kita semua berlarian seperti ayam tanpa kepala saat ini, mencoba menebak-nebak apa yang akan terjadi,” kata Martin Palmer, salah satu pendiri Hurricane Commerce, penyedia data e-commerce lintas batas. “Dan dalam waktu dua minggu kita mungkin akan kembali normal.”

    Pemerintahan Trump menyalahkan pengecualian bea de minimis karena mengizinkan fentanil dan bahan kimia prekursornya masuk ke AS tanpa pemeriksaan. Laporan Reuters baru-baru ini juga menemukan bahwa pengedar narkoba memanfaatkan pengecualian tersebut.

    USPS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bekerja sama dengan badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menerapkan mekanisme penagihan yang efisien untuk tarif baru China guna meminimalkan gangguan pada pengiriman.

    Pembicaraan Trump-Xi Jinping Masih Nihil

    Adapun, hingga saat ini masih belum ada panggilan telepon yang dijadwalkan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas tarif baru AS dan tindakan pembalasan Beijing, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. 

    Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi karena tarif tersebut mulai berlaku pada Selasa (4/2/2025).

    China merespons dengan tarif yang ditargetkan pada impor batu bara AS, gas alam cair, minyak mentah, dan peralatan pertanian, dan membuka penyelidikan antimonopoli terhadap Alphabet.

    Peluncuran perang dagang baru tersebut mengejutkan sektor ritel dan pengiriman.

    Maureen Cori, salah satu pendiri konsultan Supply Chain Compliance mengatakan, benar-benar tidak ada waktu sama sekali bagi siapa pun untuk mempersiapkan hal ini.

    “Yang benar-benar kami butuhkan adalah arahan dari pemerintah tentang cara menangani hal ini tanpa peringatan atau pemberitahuan,” ujarnya.

    Saat ini, paket de minimis dikonsolidasikan sehingga bea cukai dapat mengurus ratusan atau ribuan pengiriman sekaligus. Tetapi, kini paket jenis tersebut akan memerlukan pengurusan individual, yang secara signifikan meningkatkan beban bagi layanan pos, broker, dan agen bea cukai, kata Cori.

    Ketentuan tersebut awalnya dimaksudkan sebagai cara untuk merampingkan perdagangan, dan penggunaannya telah melonjak seiring dengan peningkatan belanja daring.

    Data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mencatat, sekitar 1,36 miliar pengiriman memasuki Amerika Serikat menggunakan ketentuan de minimis pada 2024, naik 36% dari periode 2023. 

  • China Protes ke WTO soal Tarif AS

    China Protes ke WTO soal Tarif AS

    Jakarta

    China mengajukan protes ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait tarif 10% yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada impor dari China serta pembatalan pengecualian bea masuk untuk produk bernilai rendah pada Rabu (5/2). China menuduh tindakan tersebut sebagai proteksionis dan melanggar aturan WTO.

    Protes China datang di tengah kebingungan di kalangan pelaku pengiriman logistik mengenai pengecualian de minimis oleh Trump. Pengecualian ini berlaku untuk paket impor dengan nilai di bawah US$ 800 dan banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (6/2/2025), pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyatakan bahwa semua paket kecil dari China dan Hong Kong harus memiliki dokumen bea cukai sebelum tiba di AS. Hal ini memungkinkan beberapa barang dikembalikan jika dokumen tersebut tidak lengkap.

    WTO mengonfirmasi bahwa China telah mengajukan permintaan konsultasi dengan AS terkait tarif tersebut. Dalam dokumen yang diajukan, China berargumen bahwa tarif baru Trump, yang bertujuan menghentikan pengiriman opioid fentanyl dan bahan kimia prekursor ke AS didasarkan pada tuduhan tidak berdasar dan salah.

    China juga menyatakan bahwa tarif tersebut diskriminatif karena hanya berlaku untuk barang asal China, sehingga bertentangan dengan kewajiban AS di bawah aturan WTO. Permintaan konsultasi ini adalah langkah awal dalam proses sengketa yang bisa mengarah pada keputusan bahwa tarif Trump melanggar aturan perdagangan, seperti putusan WTO pada 2020 yang menyatakan bahwa tarif era pertama kepresidenan Trump melanggar regulasi perdagangan.

    Namun, hal tersebut kemungkinan tidak memberikan manfaat nyata bagi China, karena Badan Banding WTO telah lama tidak berfungsi akibat AS yang memblokir penunjukan hakim banding dengan alasan keberatan terhadap perluasan wewenang hukum WTO.

    Sementara itu, Layanan Pos AS (USPS) mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan kembali menerima paket dari China dan Hong Kong, membalikkan keputusan sebelumnya yang sempat menangguhkan layanan tersebut secara sementara. Pengumuman ini dibuat setelah sehari sebelumnya mereka akan menangguhkannya.

    Pemerintahan Trump melanggar pengecualian de minimis sebagai celah yang memungkinkan fentanyl dan bahan kimia prekursornya masuk ke AS tanpa pemeriksaan. Laporan terbaru juga menemukan bahwa para pengedar narkoba memanfaatkan pengecualian ini.

    USPS mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menerapkan mekanisme pemungutan tarif baru terhadap China guna meminimalkan gangguan pengiriman.

    Di sisi lain, hingga Rabu belum ada jadwal panggilan telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas tarif baru AS dan langkah balasan dari China. Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi, sementara tarif baru mulai berlaku tepat setelah tengah malam waktu Timur AS.

    China merespons dengan memberlakukan tarif yang ditargetkan pada impor batu bara, gas alam cair (LNG), minyak mentah, dan peralatan pertanian dari AS. Selain itu, China juga membuka penyelidikan anti-monopoli terhadap Alphabet (perusahaan induk Google).

    Maureen Cori, salah satu pendiri perusahaan konsultasi Supply Chain Compliance yang berbasis di New York mengatakan adanya perang dagang baru ini membuat sektor ritel dan pengiriman tidak siap.

    “Tidak ada waktu sama sekali bagi siapa pun untuk bersiap menghadapi ini. Yang benar-benar kita butuhkan adalah arahan dari pemerintah tentang cara menangani kebijakan ini yang datang tanpa peringatan atau pemberitahuan,” katanya.

    Saat ini, paket de minimis dikonsolidasikan sehingga bea cukai dapat memproses ratusan atau ribuan kiriman sekaligus. Namun, dengan aturan baru, setiap kiriman harus melalui pemeriksaan individual, yang secara signifikan meningkatkan beban bagi layanan pos, broker, dan agen bea cukai.

    Ketentuan de minimis awalnya dimaksudkan untuk menyederhanakan perdagangan, tetapi penggunaannya melonjak seiring dengan meningkatnya belanja online. Pada 2024, sekitar 1,36 miliar pengiriman masuk ke AS menggunakan ketentuan ini, meningkat 36% dari 2023, menurut data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP).

    (ara/ara)

  • Kantor Pos AS Kembali Terima Paket dari China dan Hong Kong

    Kantor Pos AS Kembali Terima Paket dari China dan Hong Kong

    Jakarta

    Layanan Pos Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan terus menerima paket internasional yang masuk dari China dan Hong Kong. Pengumuman ini dibuat setelah sehari sebelumnya dikatakan bahwa mereka akan menangguhkannya.

    “USPS, Bea Cukai, dan Perlindungan Perbatasan bekerja sama erat untuk menerapkan mekanisme yang efisien untuk tarif China yang baru guna memastikan sedikit gangguan pada pengiriman paket,” kata Layanan Pos AS dalam pernyataan dikutip dari CNN, Kamis (6/2/2025).

    Meskipun awalnya tidak diberikan alasan menangguhkan pengiriman paket dari China, Layanan Pos AS mengisyaratkan hal itu terkait dengan tarif baru yang diberlakukan dan penghapusan pengecualian de minimis.

    Pengecualian ini memungkinkan siapa pun termasuk eksportir untuk mengirim paket senilai kurang dari US$ 800 ke AS tanpa bea masuk dan menjalani pemeriksaan. Memeriksa paket yang masuk untuk mengumpulkan pajak impor baru bisa terbukti sangat sulit.

    USPS dan perusahaan pengiriman FedEx dan UPS telah dihubungi untuk memberikan komentar. DHL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pelanggan untuk menavigasi perubahan tersebut.

    Pembatasan yang dilonggarkan dan pengecualian pajak pada produk murah telah memungkinkan lebih dari 1 miliar paket masuk ke AS dengan harga rendah bagi konsumen yang mencari diskon apa saja mulai dari pakaian hingga perlengkapan rumah tangga.

    Sebagai balasan, China akan mengenakan tarif tambahan 15% untuk jenis batu bara dan gas alam cair tertentu dari AS. Selain itu, ada bea masuk tambahan 10% untuk minyak mentah, mesin pertanian, mobil berkapasitas besar dan truk pikap mulai 10 Februari 2025.

    (aid/ara)

  • Pos Amerika Tangguhkan Pengiriman Paket China & Hong Kong

    Pos Amerika Tangguhkan Pengiriman Paket China & Hong Kong

    Jakarta, FORTUNE – Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mengumumkan  akan menghentikan sementara Pengiriman Paket dari Cina dan Hong Kong. Keputusan ini diambil setelah Presiden Donald Trump menutup celah perdagangan yang selama ini dimanfaatkan oleh para pengecer, termasuk Temu dan Shein, untuk mengirimkan barang bernilai rendah tanpa bea masuk ke Amerika Serikat.

    Trump memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang yang diimpor dari China, yang mulai berlaku pada Selasa (4/2). Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi celah aturan de minimis, yang memungkinkan para importir dan konsumen di Amerika Serikat menghindari pembayaran tarif untuk paket dengan nilai di bawah US$800. 

    Dengan ditutupnya celah ini, diharapkan paket-paket bernilai rendah dari Cina tidak lagi bebas dari bea masuk, sehingga mendorong persaingan yang lebih adil dengan produk lokal.

    USPS menyatakan bahwa perubahan kebijakan ini tidak akan memengaruhi pengiriman surat dan flat mail dari Cina dan Hong Kong. Namun, mereka belum memberikan pernyataan resmi apakah penangguhan ini berkaitan langsung dengan kebijakan baru Presiden Trump yang mengakhiri pengiriman de minimis dari China dan negara lainnya.
     

    Dampak Terhadap Perusahaan Ritel Seperti Shein dan Temu

    Shein, perusahaan fast fashion yang berbasis di Singapura, dan Temu, toko daring yang menjual berbagai produk mulai dari mainan hingga perangkat elektronik, adalah dua perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat di AS. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh manfaat dari kebijakan de minimis, yang memungkinkan mereka mengirim barang tanpa bea masuk. 

    Dengan kebijakan baru ini, kedua perusahaan tersebut menghadapi tantangan besar karena perubahan aturan tersebut dapat memengaruhi biaya operasional dan harga jual produk mereka di pasar Amerika.

    Berdasarkan laporan dari Komite Kongres AS untuk China pada Juni 2023, Shein dan Temu diperkirakan bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen dari seluruh paket yang dikirim ke AS setiap harinya melalui ketentuan de minimis.

    Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa setengah dari semua paket yang dikirim berdasarkan ketentuan ini berasal dari Cina. Meskipun demikian, hingga saat ini Shein dan Temu belum memberikan tanggapan resmi terkait perubahan kebijakan ini.

    Analisis Para Ahli Mengenai Kebijakan Baru Ini

    Chelsey Tam, Analis Ekuitas Senior di Morningstar, mengatakan bahwa USPS kemungkinan memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan pajak yang baru sebelum mengizinkan kembali masuknya paket-paket dari China ke AS. 

    “Menurut pandangan kami, USPS akan memerlukan waktu untuk memilah cara melaksanakan kebijakan pajak baru sebelum mengizinkan paket China tiba di AS lagi,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/2).

    Tam menambahkan, perubahan ini akan menjadi tantangan besar bagi USPS karena pada 2024 terdapat sekitar 4 juta paket de minimis yang dikirim setiap harinya. 

    “Ini merupakan tantangan yang signifikan bagi mereka karena ada 4 juta paket de minimis per hari pada tahun 2024, dan sulit untuk memeriksa semua paket, jadi itu akan memakan waktu,” tambahnya. 

    Proses pemeriksaan yang lebih ketat ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kepuasan konsumen. Namun, beberapa ahli berpendapat,  meskipun kebijakan ini akan membuat produk dari perusahaan seperti Shein dan Temu menjadi lebih mahal, hal tersebut tidak akan signifikan mengurangi volume pengiriman. 

    Niall van de Wouw, Chief Airfreight Officer di Xeneta, menyatakan bahwa permintaan konsumen terhadap produk-produk dari China tetap tinggi meskipun ada kenaikan harga akibat tarif baru. 

    “Volume e-commerce dari China tumbuh 20-30 persen per tahun lalu, jadi akan butuh palu godam untuk menembus tingkat permintaan konsumen itu dan saya tidak yakin de minimis saja sudah cukup,” tuturnya.

    Van de Wouw juga menambahkan bahwa harga produk dari China masih akan lebih murah dibandingkan dengan produk sejenis yang dijual oleh pengecer di AS. 

    “Harganya akan tetap lebih murah daripada membeli melalui pengecer di AS. Keterlambatan penerimaan barang karena gangguan operasional dapat berdampak lebih besar daripada harga,” imbuhnya. 

    Dengan kata lain, meskipun ada peningkatan biaya akibat tarif tambahan, konsumen Amerika masih akan cenderung membeli produk dari China karena harga yang lebih kompetitif.

    Strategi Adaptasi Shein dan Temu

    Shein dan Temu telah mulai mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasi dampak dari kebijakan baru tersebut. Shein menyatakan dukungannya terhadap reformasi de minimis dan mulai melakukan diversifikasi sumber produksi dengan mendatangkan lebih banyak produk dari luar China. Selain itu, perusahaan ini juga membuka gudang di AS untuk mempercepat proses pengiriman dan mengurangi biaya logistik.

    Sementara Temu, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa e-commerce China, PDD Holdings, juga mengambil langkah serupa. Perusahaan ini tidak hanya membuka gudang di AS, tetapi juga berusaha menarik lebih banyak penjual lokal untuk bergabung di platform mereka. 

    Dengan cara ini, Temu berharap dapat mengurangi ketergantungan pada produk dari China dan menghindari dampak negatif dari tarif tambahan. Selain itu, Shein yang berkantor pusat di Singapura, berencana untuk melantai di Bursa Efek London tahun ini.

    Langkah ini menunjukkan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan bisnis mereka di pasar internasional dan memperkuat posisi mereka di tengah tantangan regulasi yang semakin ketat di AS.
     

    Implikasi Jangka Panjang dari Kebijakan Ini

    Kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh pemerintahan Trump ini mencerminkan upaya untuk memperkuat industri dalam negeri Paman Sam itu, dan mengurangi ketergantungan pada impor dari China. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat menimbulkan dampak yang beragam, baik bagi konsumen maupun pelaku industri.

    Di satu sisi, kebijakan ini dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal dengan membuat barang impor menjadi lebih mahal. Namun, di sisi lain, konsumen Amerika mungkin harus menghadapi kenaikan harga untuk produk-produk yang sebelumnya dapat mereka beli dengan harga lebih murah dari pengecer seperti Shein dan Temu.

    Selain itu, penangguhan pengiriman dari China dan Hong Kong oleh USPS dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan global, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi berbagai sektor industri di AS. Dengan adanya penundaan dan pemeriksaan yang lebih ketat, waktu pengiriman barang bisa menjadi lebih lama, yang bisa memengaruhi kepuasan konsumen dan operasional bisnis.

  • Dampak Pembatasan Perdagangan Donald Trump, Pos AS Hentikan Layanan Paket dari China – Page 3

    Dampak Pembatasan Perdagangan Donald Trump, Pos AS Hentikan Layanan Paket dari China – Page 3

    Sebuah laporan 2023 dari Komite Khusus DPR AS tentang Partai Komunis China menemukan kalau Temu dan Shein kemungkinan bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen dari semua paket yang dikirim ke AS berdasarkan ketentuan itu dan kemungkinan hampir setengah dari semua pengiriman de minimis yang berasal dari China.

    Adapun China Post dan Hong Kong Post merupakan layanan pos yang dioperasikan pemerintah. Belum jelas apakah penangguhan itu berlaku untuk pengiriman paket dari China dan Hong Kong yang dikirim melalui kurir pos swasta.

    Sementara itu, Juru Bicara USPS mengarahkan pada pengumuman awal badan itu, saat dikonfirmasi CNBC.

    Presiden dan CEO Firma Konsultan iMpact, Chris Pereira menuturkan, perusahaan e-commerce lintas batas mengandalkan USPS untuk sekitar 31 persen pengiriman jarak jauh. Ia mengatakan, mereka juga memakai berbagai penyedia pengiriman termasuk DHL, FedEx dan UPS serta operator yang lebih kecil.

    “USPS secara tradisional telah menjadi pilihan yang hembat biaya, terutama bagi penjual kecil di China, dan penangguhan itu dapat menyebabkan peningkatan biaya bagi penjual dan harga yang lebih tinggi bagi konsumen AS,” kata Pereira.

    Anggota Parlemen berpendapat impor de minimis memberi perusahaan China keuntungan yang tidak adil dengan memungkinkan mereka menghindari tarif. Pejabat juga mengatakan kalau paket de minimis tunduk pada dokumentasi dan pemeriksaan minimal.

    Organisasi perdagangan dan kelompok advokasi telah mendesak Donald Trump untuk mengekang pengiriman de minimis karena mereka menilai hal itu telah memungkinkan obat-obatan terlarang, seperti fentanil masuk ke Amerika Serikat melalui pos.

     

  • AS Sukses ‘Paksa’ Panama Lucuti Pengaruh China di Amerika Latin

    AS Sukses ‘Paksa’ Panama Lucuti Pengaruh China di Amerika Latin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mencetak kemenangan diplomatik di Amerika Latin setelah Panama memutuskan untuk tidak memperpanjang partisipasinya dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) China. Keputusan ini disambut baik oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang menyebutnya sebagai “langkah besar ke depan” bagi hubungan bilateral AS-Panama serta keberlanjutan status netral Terusan Panama.

    Langkah ini menjadi pukulan bagi Beijing, yang selama ini berusaha memperluas pengaruh ekonominya di kawasan melalui investasi infrastruktur berskala besar. Pemerintahan Presiden Donald Trump telah lama menuding China menggunakan BRI sebagai alat diplomasi jebakan utang, yakni strategi yang membuat negara penerima investasi terjebak dalam ketergantungan finansial terhadap Beijing.

    Dalam pertemuannya dengan Rubio, Presiden Panama José Raúl Mulino menegaskan bahwa negaranya tidak akan memperbarui keterlibatannya dalam BRI, dan bahkan bisa mengakhiri partisipasi lebih awal.

    “Kesepakatan itu sebenarnya masih berlaku dua hingga tiga tahun ke depan, tetapi kami mempertimbangkan opsi untuk menghentikannya lebih cepat,” ujar Mulino tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir The Guardian, Selasa (4/2/2025).

    Rubio, yang mengunjungi Panama sebagai bagian dari tur pertamanya ke Amerika Latin dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri AS, segera merespons keputusan tersebut dengan optimisme.

    “Pengumuman Presiden @JoseRaulMulino bahwa Panama akan membiarkan partisipasinya dalam BRI China berakhir adalah langkah besar ke depan bagi hubungan AS-Panama, untuk kebebasan Terusan Panama, serta bukti kepemimpinan @POTUS dalam melindungi keamanan nasional kita dan mendukung kesejahteraan rakyat Amerika,” tulis Rubio di platform X setelah meninggalkan Panama.

    Keputusan Panama ini menambah daftar negara yang mundur dari BRI setelah menghadapi tantangan finansial akibat proyek-proyek China. Sebelumnya, Italia menarik diri dari inisiatif tersebut pada 2023, sebagian besar karena tekanan AS dan kekhawatiran atas meningkatnya ketergantungan ekonomi pada Beijing.

    Profesor Yanzhong Huang, peneliti senior di Dewan Hubungan Luar Negeri AS, menyebut langkah Panama sebagai “kemenangan diplomasi brinkmanship Trump”, tetapi mempertanyakan apakah strategi serupa dapat diterapkan di wilayah lain.

    “AS kini tampaknya semakin memfokuskan perhatiannya pada Amerika Latin, kawasan yang masih sangat bergantung pada dukungan dan perdagangan AS,” kata Huang.

    “Namun, saya ragu bahwa AS dapat menggunakan pengaruh yang sama untuk memaksa negara-negara Asia mengambil keputusan serupa, mengingat China sudah menjadi aktor paling dominan di kawasan tersebut.”

    Sementara itu, kedutaan besar China di Washington tidak memberikan komentar terkait keputusan Panama maupun isu Terusan Panama.

    China Kehilangan Pegangan di Panama?

    Panama adalah negara pertama di Amerika Latin yang secara resmi bergabung dengan BRI pada November 2017, hanya 5 bulan setelah mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke China. Sejak saat itu, Beijing telah berinvestasi dalam berbagai proyek besar di Panama, termasuk pembangunan jembatan keempat di atas Terusan Panama yang dikerjakan oleh dua perusahaan milik negara China.

    Namun, keterlibatan perusahaan China di sekitar Terusan Panama telah lama menjadi perhatian Washington. Beberapa perusahaan China, termasuk CK Hutchison Holdings yang berbasis di Hong Kong, saat ini mengoperasikan dua pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama, yang dianggap sebagai posisi strategis yang berpotensi mengancam kepentingan AS.

    Pemerintahan Trump menganggap kehadiran China di sana sebagai ancaman langsung terhadap perjanjian netralitas AS-Panama yang ditandatangani pada 1977.

    Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Rubio menyampaikan pesan langsung dari Trump kepada Mulino bahwa keberadaan China di sekitar terusan adalah pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.

    Sebagai tanggapan, Mulino mengisyaratkan bahwa Panama akan meninjau ulang konsesi selama 25 tahun yang diberikan kepada CK Hutchison Holdings, yang diperpanjang pada 2021. Ia mengatakan bahwa audit terhadap kesepakatan ini akan dilakukan sebelum keputusan lebih lanjut diambil.

    “Jika audit menunjukkan adanya indikasi korupsi dalam kontrak tersebut, ini bisa menjadi celah bagi Panama untuk membatalkan kesepakatan dan membuka kembali proses penawaran kepada perusahaan AS atau Eropa,” kata Ryan Berg, Direktur Program Amerika di Center for Strategic and International Studies di Washington.

    Dampak Global

    Bagi Washington, keputusan Panama untuk meninggalkan BRI adalah keberhasilan diplomatik yang memperkuat pengaruh AS di kawasan, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan China. Namun, langkah ini juga bisa menimbulkan konsekuensi ekonomi bagi Panama, mengingat China merupakan salah satu mitra dagang terbesarnya.

    Beijing telah lama membela inisiatif BRI sebagai program pembangunan global yang telah membantu lebih dari 100 negara dalam membangun infrastruktur utama seperti pelabuhan, jembatan, dan rel kereta api. Namun, berbagai negara yang berpartisipasi dalam proyek ini menghadapi tantangan besar akibat biaya proyek yang tinggi dan kesulitan dalam membayar kembali pinjaman dari China.

    Dengan makin banyak negara mempertimbangkan untuk menarik diri dari BRI, masa depan inisiatif ini kini dipertanyakan. Apakah Panama akan menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan China, ataukah keputusan ini hanya bersifat spesifik terhadap konteks geopolitik di Amerika Latin?

    Bagi AS, keputusan Panama adalah sinyal bahwa strategi Trump dalam menekan negara-negara Amerika Latin untuk menjauh dari China mulai menunjukkan hasil. Namun, apakah Washington dapat mempertahankan momentum ini di wilayah lain-terutama di Asia dan Afrika, di mana pengaruh China jauh lebih kuat-masih menjadi pertanyaan besar.

    (luc/luc)

  • Intip Uang Saku Beasiswa LPDP 2025 di 69 Negara

    Intip Uang Saku Beasiswa LPDP 2025 di 69 Negara

    Jakarta, Beritasatu.com – Beasiswa LPDP 2025 memberikan bantuan mencakup biaya pendidikan dan uang saku yang disesuaikan dengan standar hidup di 69 negara tujuan. Pemerintah kembali membuka pendaftaran Beasiswa LPDP hingga 17 Februari 2025.

    Beasiswa LPDP adalah salah satu yang paling diminati karena memberikan kesempatan emas untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 secara gratis, baik di dalam maupun luar negeri.

    Tak hanya menanggung biaya pendidikan sepenuhnya, LPDP juga memberikan benefit lainnya, termasuk uang saku bulanan yang sangat membantu selama masa studi. Menariknya, besaran uang saku yang diterima setiap penerima beasiswa berbeda-beda tergantung negara tujuan studi.

    Berdasarkan buku LPDP Scholarship Funding Components atau sekitar April 2024, berikut adalah besaran uang saku LPDP di 69 negara:

    Afrika Selatan: US$ 920 atau sekitar Rp 14 juta.Amerika Serikat: US$ 2.000–2.600 atau sekitar Rp 31 juta-Rp 40 juta.Arab Saudi: 3.100 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 13 juta.Argentina: US$ 700 atau sekitar Rp 11 juta.Australia: 2.500-2.800 dolar Australia atau sekitar Rp 26 juta-Rp 29 juta.Austria: 1.200 euro atau sekitar Rp 21 juta.Belanda: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Belarus: US$ 520 atau sekitar Rp 8 juta.Belgia: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Brasil: 2.500 real Brasil atau sekitar Rp 8 juta.Brunei Darussalam: 570 dolar Brunei Darussalam atau sekitar Rp 6 juta.Bulgaria: 980 lev Bulgaria atau sekitar Rp 8 juta.Chili: US$ 1.400 atau sekitar Rp 22 juta.Ceko: US$ 670 atau sekitar Rp 10 juta.Denmark: 1.400-1.600 euro atau sekitar Rp 24 juta-Rp 28 juta.Estonia: 710 euro atau sekitar Rp 12 juta.Filipina: 35.100 peso Filipina atau sekitar Rp 10 juta.Finlandia: 1.200 euro atau sekitar Rp 21 juta.Hong Kong: 12.700 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 25 juta.Hungaria: 780 euro atau sekitar Rp 14 juta.India: 33.400 rupee India atau sekitar Rp 6 juta.Inggris: 1.400-1.900 poundsterling atau sekitar Rp 27 juta-Rp 37 juta.Iran: 950 euro atau sekitar Rp 16 juta.Irlandia: 1.600 euro atau sekitar Rp 28 juta.Islandia: US$ 1.700 atau sekitar Rp 26 juta.Italia: 1.400 euro atau sekitar Rp 24 juta.Jepang: 170.000-195.000 Yen Jepang atau sekitar Rp 17 juta-Rp 19 juta.Jerman: 1.400 euro atau sekitar Rp 24 juta.Kanada: 2.300-2.900 dolar Kanada atau sekitar Rp 26 juta-Rp 33 juta.Kazakhstan: 310.000 tenge Kazakhstan atau sekitar Rp 10 juta.Kenya: US$ 480 atau sekitar Rp 7 juta.Korea Selatan: 1.500.000 won Korea Selatan atau sekitar Rp 17 juta.Kroasia: 630 euro atau sekitar Rp 11 juta.Latvia: 630 euro atau sekitar Rp 11 juta.Lebanon: US$ 1.400 atau sekitar Rp 22 juta.Lituania: 720 euro atau sekitar Rp 12 juta.Luksemburg: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Makau: 7.800 pataca Makau atau sekitar Rp 15 juta.Malaysia: 2.700 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 9 juta.Maroko: 540 euro atau sekitar Rp 9 juta.Meksiko: US$ 1.300 atau sekitar Rp 20 juta.Mesir: US$ 880 atau sekitar Rp 14 juta.Norwegia: 12.700 Krone Norwegia atau sekitar Rp 18 juta.Oman: US$ 860 atau sekitar Rp 13 juta.Pakistan: US$ 410 atau sekitar Rp 6 juta.Prancis: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Polandia: 710 euro atau sekitar Rp 12 juta.Portugal: 800 euro atau sekitar Rp 13 juta.Qatar: 6.000 riyal Qatar atau sekitar Rp 25 juta.Rusia: US$ 700-880 atau sekitar Rp 11 juta-Rp 14 juta.Selandia Baru: 2.300 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 21 juta.Singapura: 2.300 dolar Singapura atau sekitar Rp 26 juta.Siprus: 750 euro atau sekitar Rp 13 juta.Slovenia: 650 euro atau sekitar Rp 11 juta.Spanyol: 1.400 euro atau sekitar Rp 24 juta.Sudan: US$ 700 atau sekitar Rp 11 juta.Swedia: 12.300 krona Swedia atau sekitar Rp 18 juta.Swiss: 2.400 franc Swiss atau sekitar Rp 43 juta.Taiwan: US$ 1.100 atau sekitar Rp 17 juta.Thailand: 24.800 baht Thailand atau sekitar Rp 11 juta.Tiongkok: 6.600 yuan Tiongkok atau sekitar Rp 14 juta.Tunisia: 2.300 dinar Tunisia atau sekitar Rp 12 juta.Turki: 490 euro atau sekitar Rp 8,5 juta.Uni Emirat Arab: 6.100 dirham UAE atau sekitar Rp 26 juta.Uzbekistan: US$ 720 atau sekitar Rp 11 juta.Vietnam: 10.790.000 dong Vietnam atau sekitar Rp 6,5 juta.Yaman: US$ 700 atau sekitar Rp 11 juta.Yordania: US$ 810 atau sekitar Rp 13 juta.Yunani: 600 euro atau sekitar Rp 10 juta.

    Besaran uang saku beasiswa ini menyesuaikan dengan biaya hidup di setiap negara dan dapat berubah sesuai kebijakan LPDP di tahun 2025.

  • Makin Gampang! Begini Cara Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Mulai Rp50 Juta

    Makin Gampang! Begini Cara Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Mulai Rp50 Juta

    JABAR EKSPRES –  Di tahun 2025 pemerintah kembali menghadirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan alokasi dana yang jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya, yang di salurkan kepada bank yang dipercaya seperti BRI dan Mandiri.

    Pemerintah menargetkan total penyaluran KUR 2025 mencapai Rp 300 triliun, angka yang cukup fantastis demi membantu lebih banyak pelaku usaha untuk naik kelas.

    Baca juga : KUR BRI 2025, Solusi Pinjaman Modal Usaha dengan Bunga Rendah

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa target besar ini bertujuan agar KUR bisa menjangkau lebih banyak UMKM dan memberikan dampak yang lebih luas bagi perekonomian nasional.

    Salah satu bank yang dipercaya untuk menyalurkan KUR adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Buat kamu yang sedang mencari pinjaman modal usaha dengan bunga ringan, yuk simak cara mengajukan KUR BRI 2025 beserta syarat-syaratnya.

    Jenis-Jenis KUR BRI 2025 dan Plafon Pinjaman

    Di tahun 2025, BRI masih menawarkan tiga jenis KUR, yaitu:

    1. KUR Mikro: Plafon pinjaman hingga Rp 50 juta

    2. KUR Kecil: Plafon pinjaman mulai Rp 50 juta hingga Rp 500 juta

    3. KUR TKI: Plafon pinjaman hingga Rp 25 juta, khusus untuk calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di luar negeri.

    Perlu dicatat bahwa suku bunga KUR BRI 2025 tetap rendah, yaitu 6 persen per tahun, sehingga sangat ramah di kantong bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya tanpa terbebani bunga tinggi.

    Syarat Pengajuan KUR BRI

    Supaya pengajuan pinjaman KUR kamu berjalan lancar, pastikan kamu sudah memenuhi beberapa persyaratan berikut:

    Dokumen yang Harus Disiapkan

    Kartu Tanda Penduduk (KTP)Kartu Keluarga (KK)Akta nikah (bagi yang sudah menikah)NIB (Nomor Induk Berusaha) atau Surat Keterangan Usaha dari kelurahan/RT/RWNPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) (wajib untuk pinjaman di atas Rp 50 juta)

    Kriteria Umum Penerima KUR

    Berusia minimal 17 tahun (KUR Mikro) atau 21 tahun (KUR Kecil dan KUR TKI)Tidak sedang menerima pinjaman dari bank lain, kecuali untuk kredit konsumtif seperti **KPR, KKB, atau kartu kreditUsaha sudah berjalan minimal 6 bulanUntuk KUR TKI, tujuan keberangkatan meliputi Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

  • Google Error, Faktanya Rupiah Pernah Rp8.000 per Dolar AS

    Google Error, Faktanya Rupiah Pernah Rp8.000 per Dolar AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dihebohkan dengan nilai rupiah yang tiba-tiba menguat menjadi Rp8.170,65 per dolar AS pada Sabtu (1/2/2025). Nilai tersebut separuh dari harga sebenarnya. 

    Nilai dolar yang tiba-tiba melemah menjadi sorotan, meski sebenarnya Indonesia memang pernah berada di level tersebut. 

    Untuk diketahui, terakhir kali rupiah Indonesia menyentuh angka Rp8.000 terjadi 26 tahun lalu atau pada tahun 1999 karena krisi moneter. Saat itu Indonesia dipimpin oleh B,J, Habibie, yang naik menggantikan Soeharto.

    Kondisi Indonesia saat krisis 1999 tidak menentu. Nilai rupiah anjlok dari Rp4.650 per dolar AS pada 1997 menjadi Rp8.000 pada tahun 1999.

    Adapun munculnya rupiah dengan nilai Rp8.000-an untuk kedua kalinya ini menjadi perhatian. 

    Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/2/2024) ke level Rp16.441,5 per dolar AS.

    Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,84% atau 137 poin ke level Rp16.441,5. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,23% ke level 109,7.

    Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami pelemahan. Yen Jepang misalnya melemah 0,41%, dolar Hong Kong melemah 0,03%, dolar Singapura melemah 0,93%, dan dolar Taiwan melemah 1,2%. Selain itu, won Korea Selatan melemah 0,13%, peso Filipina melemah 0,49%, yuan China melemah 0,05%, serta baht Thailand melemah 1,05%.

    Mata uang dolarPerbesar

    Google Mengaku Error

    Google mengakui bahwa ada permasalahan informasi terkait dengan nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search pada Sabtu (1/2/2025) sore.

    Alhasil, perwakilan dari Google menyebut memang terjadinya informasi adanya penguatan mata uang Rupiah secara mendadak sehingga saat ini pihaknya akan memperbaiki kesalah tersebut secara segera.

    “Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah [IDR] di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” ujar pihak Google yang meminta identitasnya tidak ditampilkan kepada Bisnis, Sabtu (1/2/2025).

    Di sisi lain, Bank Indonesia membantah adanya penguatan mata uang rupiah secara mendadak di angka Rp8.170,65 per US$ 1 dollar melalui pencarian Google pada hari ini, Sabtu (1/2/2025) sore.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menegaskan bahwa level nilai tukar di angka yang tercatat di google bukan merupakan level yang seharusnya.

    “Data Bank Indonesia mencatat Kurs Rp16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” tandasnya melalui keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

    Menurut pantauan Bisnis, hasil tersebut berdasarkan penelusuran saat melakukan pengecekkan konversi nilai tukar dolar ke rupiah dengan menggunakan kata kunci “USD to IDR”.

    Padahal, apabila melakukan hasil pengecekan di laman resmi Bank Indonesia, kurs jual adalah Rp16.340,30 per US$1 dan Rp16.177,70 untuk kurs beli.