Negara: Hong Kong

  • Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

    Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dalam The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong, Rabu (19/03). Penghargaan ini menegaskan komitmen BRI dalam mendorong keuangan berkelanjutan serta memperkuat peran Indonesia dalam agenda keberlanjutan di sektor keuangan regional.

    Dalam ajang tersebut, BRI dianugerahi Best Issuer for Sustainable Finance, sebuah penghargaan yang diberikan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan berkomitmen dalam menerbitkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI sebagai salah satu pemain utama dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan.

    Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Best Social Loan atas keberhasilannya mendapatkan pinjaman sosial dari konsorsium bank internasional dengan total US$800 juta yang merupakan bagian dari upaya penghimpunan dana sebesar US$1 miliar. Dana dari pinjaman sosial ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan. 

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis Perusahaan.

    “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Agustya Hendy.

    Capaian penghargaan ini sejalan dengan komitmen BRI yang secara konsisten menghadirkan produk dan layanan perbankan berkelanjutan, termasuk Green Bond, Sustainability-Linked Loans, serta berbagai instrumen pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan lainnya.

    Hingga tahun 2024, BRI telah mencatat penerbitan Green Bond sebesar Rp13,5 Triliun yang disalurkan pada proyek-proyek hijau maupun sosial. Tidak hanya itu, BRI juga menerbitlan Social Loan senilai US$800 juta, yang disalurkan pada proyek-proyek sosial.

    Dari sisi pembiayaan, hingga tahun 2024, BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL)/Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong. Sementara itu, The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025, menjadi penghargaan yang diberikan kepada institusi keuangan dan perusahaan yang menunjukkan keunggulan dalam kinerja serta komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan.  

    Penghargaan ini mencakup berbagai negara dan wilayah, termasuk Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam. Selain itu, terdapat kategori Best Deals Only yang mencakup negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Konsisten Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

    Konsisten Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

    Hong Kong: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dalam The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong, Rabu, 19 Maret 2025. Penghargaan ini menegaskan komitmen BRI dalam mendorong keuangan berkelanjutan, serta memperkuat peran Indonesia dalam agenda keberlanjutan di sektor keuangan regional.
     
    Dalam ajang tersebut, BRI dianugerahi Best Issuer for Sustainable Finance, sebuah penghargaan yang diberikan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan berkomitmen dalam menerbitkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI sebagai salah satu pemain utama dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan.
     
    Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Best Social Loan atas keberhasilannya mendapatkan pinjaman sosial dari konsorsium bank internasional dengan total USD800 juta yang merupakan bagian dari upaya penghimpunan dana sebesar USD1 miliar. Dana dari pinjaman sosial ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perusahaan.
     
    “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Agustya Hendy. 
     
     

     
    Capaian penghargaan ini sejalan dengan komitmen BRI yang secara konsisten menghadirkan produk dan layanan perbankan berkelanjutan, termasuk Green Bond, Sustainability-Linked Loans, serta berbagai instrumen pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan lainnya.
     
    Hingga tahun 2024, BRI telah mencatat penerbitan Green Bond sebesar Rp13,5 triliun yang disalurkan pada proyek-proyek hijau maupun sosial. Tidak hanya itu, BRI juga menerbitkan Social Loan senilai USD800 juta, yang disalurkan pada proyek-proyek sosial.
     
    Dari sisi pembiayaan, hingga tahun 2024, BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL)/Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
     
    The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong. Sementara itu, The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025, menjadi penghargaan yang diberikan kepada institusi keuangan dan perusahaan yang menunjukkan keunggulan dalam kinerja serta komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan.
     
    Penghargaan ini mencakup berbagai negara dan wilayah, termasuk Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam. Selain itu, terdapat kategori Best Deals Only yang mencakup negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Kronologi Donald Trump Bikin Sengsara Indonesia usai Naikkan Tarif Impor

    Kronologi Donald Trump Bikin Sengsara Indonesia usai Naikkan Tarif Impor

    PIKIRAN RAKYAT – Donald Trump dinilai membuat sengsara Indonesia setelah menaikkan tarif impor, simak kronologi hal tersebut. Presiden ke-47 Amerika Serikat tersebut belum lama ini membuat heboh negara-negara yang sering berelasi dengannya.

    Trump belum lama menjabat sejak 20 Januari 2025 setelah sebelumnya juga menjadi presiden ke-45 yang naik takhta pada 2017-2021. Periode kedua kepemimpinannya membawa dampak ekonomi yang besar bagi negara-negara lain.

    Kronologi Donald Trump bikin sengsara Indonesia

    Berikut kronologi lengkapnya:

    Donald Trump menaikkan tarif impor ke AS untuk memperbaiki ekonomi negaranya Hampir semua barang yang masuk dikenakan biaya 10 persen Ada pula tarif timbal balik yang diterapkan bagi sejumlah negara termasuk Indonesia. Indonesia dikenakan tarif impor 32 persen untuk barang dari Indonesia karena memberlakukan tarif impor 64 persen untuk barang dari AS

    Trump, presiden 78 tahun, menyebut banyak negara telah memperlakukan AS dengan buruk karena memberlakukan tarif impor yang tidak proporsional. Hal itu dianggapnya sebagai kecurangan sehingga tarif baru ini diberlakukan.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami. Kami akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami,” ujarnya.

    Indonesia sebelumnya mengenakan tarif 64 persen untuk barang-barang yang datang dari Negeri Paman Sam. Hasilnya, negara itu memutuskan menerapkan tarif setengahnya atau 32 persen untuk barang dari Indonesia.

    “Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah? Mereka (China dan Uni Eropa) mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” kata Donald Trump.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara. Kami tidak ingin melakukan itu. Dalam hal perdagangan, terkadang kawan (lebih) buruk daripada lawan,” ucapnya.

    7 alasan Indonesia jadi penghambat perdagangan AS

    Sebelumnya, Trump menyebut Indonesia sebagai salah satu penghambat perdagangan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan Donald Trump melalui Perwakilan Dagang Amerika Serikat (UTSR), Jamieson Greer. Lembaga tersebut merilis Laporan Estimasi Perdagangan Nasional Tahunan yang mencantumkan tarif rata-rata yang diterapkan negara lain sehingga menghambat aktivitas AS.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS. Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” ujar Greer, dilansir dari laman Reuters.

    “Amerika Serikat khawatir peraturan akreditasi itu menciptakan permintaan dokumen yang berulang-ulang, persyaratan yang semakin memberatkan bagi auditor untuk memenuhi syarat,” demikian menurut dokumen yang dirilis Perwakilan Dagang Amerika Serikat tersebut.

    Alasan Indonesia dianggap menghambat adalah sebagai berikut:

    Ada peraturan terkait keamanan pangan dan syarat energi terbarukan Kebijakan impor dan pajak Lisensi impor Produk pertanian Bea cukai Akses pasar industri farmasi Potensi birokrasi berbelit terkait peraturan impor barang halal

    APINDO Beri Usul ke Pemerintah Terkait Tarif Dagang Trump untuk Dunia Usaha

    Terlalu Dekat dengan China, Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen oleh Donald Trump

    Daftar negara penghambat perdagangan AS Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council

    Demikian kronologi Donald Trump bikin sengsara Indonesia dengan tarif impor barunya. Ada kenaikan tarif menjadi 32 persen untuk barang-barang yang datang dari Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Konsisten Terapkan Prinsip ESG, BRI Raih Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A – Halaman all

    Konsisten Terapkan Prinsip ESG, BRI Raih Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dalam The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong, Rabu (19/03). Penghargaan ini menegaskan komitmen BRI dalam mendorong keuangan berkelanjutan serta memperkuat peran Indonesia dalam agenda keberlanjutan di sektor keuangan regional.

    Dalam ajang tersebut, BRI dianugerahi Best Issuer for Sustainable Finance, sebuah penghargaan yang diberikan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan berkomitmen dalam menerbitkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI sebagai salah satu pemain utama dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan.

    Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Best Social Loan atas keberhasilannya mendapatkan pinjaman sosial dari konsorsium bank internasional dengan total US$800 juta yang merupakan bagian dari upaya penghimpunan dana sebesar US$1 miliar. Dana dari pinjaman sosial ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis Perusahaan.

    “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Agustya Hendy.

    Capaian penghargaan ini sejalan dengan komitmen BRI yang secara konsisten menghadirkan produk dan layanan perbankan berkelanjutan, termasuk Green Bond, Sustainability-Linked Loans, serta berbagai instrumen pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan lainnya.

    Hingga tahun 2024, BRI telah mencatat penerbitan Green Bond sebesar Rp13,5 Triliun yang disalurkan pada proyek-proyek hijau maupun sosial. Tidak hanya itu, BRI juga menerbitkan Social Loan senilai US$800 juta, yang disalurkan pada proyek-proyek sosial.

    Dari sisi pembiayaan, hingga tahun 2024, BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL)/Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong. Sementara itu, The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025, menjadi penghargaan yang diberikan kepada institusi keuangan dan perusahaan yang menunjukkan keunggulan dalam kinerja serta komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan. 

    Penghargaan ini mencakup berbagai negara dan wilayah, termasuk Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam. Selain itu, terdapat kategori Best Deals Only yang mencakup negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.

  • Alasan Donald Trump Masukkan Indonesia ke Daftar 58 Negara Penghambat Perdagangan AS

    Alasan Donald Trump Masukkan Indonesia ke Daftar 58 Negara Penghambat Perdagangan AS

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengguncang dunia perdagangan global dengan kebijakan tarif perdagangannya. Dalam langkah terbaru yang diumumkan, dia menargetkan berbagai negara yang dianggap menghambat perdagangan AS.

    Indonesia, bersama 57 negara lainnya, masuk dalam daftar yang disusun oleh Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR).

    Kebijakan Tarif Trump dan Dampaknya

    Donald Trump telah lama mengkampanyekan kebijakan “tarif timbal balik”, yang bertujuan untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS dengan negara-negara mitra dagangnya. Dia menuduh berbagai negara menerapkan tarif dan kebijakan perdagangan yang tidak adil terhadap produk AS.

    Oleh karena itu, dia berencana menerapkan bea masuk terhadap negara-negara tersebut.
    Meskipun detail spesifik dari kebijakan ini masih samar, Gedung Putih menegaskan bahwa ini adalah langkah besar dalam “hari pembebasan” ekonomi AS.

    Donald Trump mengklaim kebijakan ini akan mengatur ulang hubungan dagang Amerika dengan dunia. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa tarif yang diterapkan secara luas bisa memicu perang dagang global.

    Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business pada 18 Maret 2025, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut adanya “Dirty 15” atau 15% negara yang menyumbang sebagian besar volume perdagangan AS namun memberlakukan hambatan tarif dan non-tarif terhadap barang-barang Amerika.

    Meskipun tidak merinci negara-negara tersebut, data dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS terbesar pada tahun 2024 terjadi dengan China, Uni Eropa, Meksiko, Vietnam, dan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Alasan Indonesia Masuk Daftar Penghambat Perdagangan AS

    Menurut laporan tahunan Perwakilan Dagang AS, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang menghambat perdagangan dengan menerapkan berbagai kebijakan yang dianggap membebani produk AS. Beberapa faktor utama yang membuat Indonesia masuk dalam daftar ini meliputi:

    Kebijakan Keamanan Pangan
    Regulasi terkait standar keamanan pangan di Indonesia dinilai terlalu ketat dan menghambat produk pertanian dari AS untuk masuk ke pasar Indonesia. Syarat Energi Terbarukan
    Kebijakan Indonesia dalam mengutamakan energi terbarukan dianggap sebagai hambatan bagi perusahaan energi Amerika yang ingin berinvestasi. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
    Indonesia, bersama dengan negara lain seperti Meksiko dan Argentina, menerapkan PPN yang dinilai memberatkan produk impor dari AS. Regulasi Impor
    Sistem lisensi impor Indonesia dianggap terlalu birokratis dan menghambat arus perdagangan barang dari AS. Bea Cukai dan Akses Pasar Farmasi
    Produk farmasi AS mengalami kesulitan dalam mengakses pasar Indonesia akibat kebijakan bea cukai yang kompleks dan ketatnya aturan impor obat-obatan. Regulasi Produk Halal
    Persyaratan sertifikasi halal di Indonesia juga menjadi sorotan karena dianggap menambah kompleksitas bagi eksportir AS, terutama dalam industri makanan dan farmasi.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS,” ucap Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer.

    “Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” tuturnya menambahkan.

    Daftar Lengkap 58 Negara Penghambat Perdagangan AS

    Berikut adalah daftar lengkap 58 negara yang masuk dalam daftar negara penghambat perdagangan AS:

    Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council (GCC)

    Hingga saat ini, pemerintahan Presiden Prabowo belum memberikan tanggapan resmi terkait masuknya Indonesia dalam daftar negara penghambat perdagangan AS. Namun, beberapa analis ekonomi menilai bahwa kebijakan tarif yang akan diterapkan AS bisa berdampak pada ekspor Indonesia, terutama dalam sektor manufaktur, pertanian, dan farmasi.

    Jika Donald Trump melanjutkan kebijakan tarifnya tanpa pengecualian, perusahaan-perusahaan Indonesia yang bergantung pada pasar AS harus mencari strategi baru, termasuk diversifikasi pasar ekspor ke negara lain seperti China dan Uni Eropa.

    Di sisi lain, kebijakan proteksionisme AS ini juga bisa memicu Indonesia untuk memperkuat kerja sama dagang regional, misalnya melalui perjanjian dengan ASEAN atau negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • China Desak AS Batalkan Kebijakan Tarif Impor Baru, Janji Bakal Beri Balasan – Halaman all

    China Desak AS Batalkan Kebijakan Tarif Impor Baru, Janji Bakal Beri Balasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera membatalkan kebijakan tarif impor terbaru mereka.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan kebijakan impor terbaru kepada produk-produk yang diimpor dari China sebesar 34 persen.

    Pengenaan tersebut menambah tarif impor yang sebelumnya sudah ditambah sebesar 20 persen pada awal tahun 2025.

    Dengan demikian, total tarif baru untuk produk yang AS impor dari China akan menjadi 54 persen. Ini mendekati angka 60 persen yang pernah direncanakan Donald Trump saat kampanye Pemilihan Presiden AS.

    “Langkah AS mengabaikan keseimbangan kepentingan yang dicapai dalam negosiasi perdagangan multilateral selama bertahun-tahun dan fakta bahwa AS telah lama mendapat manfaat besar dari perdagangan internasional,” tulis Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters pada Kamis (3/4/2025).

    China berjanji mengambil tindakan balasan atas kebijakan tarif impor ini untuk melindungi kepentingan mereka.

    “China dengan tegas menentang kebijakan tarif impor terbaru ini dan akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingan kami,” kata Kementerian Perdagangan China.

    Donald Trump juga telah menandatangani perintah eksekutif yang menutup celah perdagangan yang dikenal sebagai “de minimis” yang memungkinkan produk bernilai rendah dari China dan Hong Kong masuk ke Amerika Serikat tanpa bea.

    Sementara itu, kebijakan tarif impor yang dilakukan AS ini juga berlaku pada Indonesia. RI menjadi satu dari 60 negara yang terkena.

    Produk yang diekspor dari Indonesia ke AS akan dikenakan tarif sebesar 32 persen.

    Dibandingkan negara ASEAN lain, Malaysia dikenakan tarif sebesar 24 persen dan Filipina sebesar 17 persen. Ada juga Singapura yang hanya terkena 10 persen.

    Namun, ada juga negara lain yang terkena tarif impor lebih tinggi dari Indonesia seperti Vietnam dan Thailand yang masing-masing dikenai tarif impor 46 persen dan 36 persen. 

    Kemudian, ada Kamboja yang dikenakan tarif impor sebesar 49 persen dan Laos sebesar 48 persen. 

  • Donald Trump Kenakan Tarif 32 Persen terhadap Indonesia, Apa Dampak ke Ekonomi RI? – Page 3

    Donald Trump Kenakan Tarif 32 Persen terhadap Indonesia, Apa Dampak ke Ekonomi RI? – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan perang dagang global yang besar. Langkah tersebut akan berdampak terhadap masyarakat AS dan ekonomi AS ke dalam resesi.

    Mengutip CNN, Kamis (3/4/2025), pada Rabu, Donald Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dan mengumumkan tarif setidaknya 10 persen di semua negara. Bahkan tarif lebih tinggi untuk 60 negara yang dianggap sebagai “pelanggar terburuk”, menurut pejabat Gedung Putih.

    Salah satu tarif tertinggi sebesar 49 persen akan dikenakan kepada semua impor Kamboja, menurut poster yang dipajang Donald Trump dalam acara di Rose Garden pada Rabu pekan ini. Di antara tarif tarif timbal balik yang baru diumumkan lainnya adalah 46 persen untuk Vietnam, 34 persen untuk China dan 20 persen untuk Uni Eropa.

    Tarif timbal balik China akan dikenakan di atas tarif 20 persen yang telah diberlakukan Donald Trump sehingga total tarifnya menjadi 54 persen. Amerika Serikat impor barang senilai USD 439 miliar dari China tahun lalu, sumber impor teratas kedua setelah Meksiko.

    Kemudian mulai 2 Mei, tarif 54 persen juga akan diterapkan pada paket senilai kurang dari USD 800 yang dikirim ke Amerika Serikat dari China dan Hong Kong. Ini berarti warga AS yang memesan barang dari perusahaan yang berbasis di China, seperti AliExpress, Temu dan Shein harus membayar 54 persen lebih mahal.

    Barang yang dikenakan tarif sectoral, seperti baja dan aluminium dan mobil tidak akan dikenakan tarif timbal balik khusus negara tambahan. Namun, dalam kasus China, tarif sectoral akan berlaku di atas tarif 20 persen yang berlaku sebelum pengumuman Rabu pekan ini.

    Dalam kebanyakan kasus, Donald Trump menuturkan, tarif itu “setengah” dari tarif yang dikenakan negara lain dan blok perdagangan kepada AS jika memperhitungkan manipulasi mata uang dan hambatan perdagangan lainnya.

     

  • Negara Asean Terdampak Tarif Baru Trump: Indonesia 32%, Vietnam 46%, Malaysia 24%

    Negara Asean Terdampak Tarif Baru Trump: Indonesia 32%, Vietnam 46%, Malaysia 24%

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia menjadi salah satu negara yang terimbas kebijakan tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Kebijakan tersebut menetapkan bahwa semua negara akan dikenakan tarif setidaknya 10% ke depannya, sementara negara-negara yang dianggap memiliki hambatan tinggi terhadap barang-barang AS akan menghadapi tarif lebih besar. 

    Dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/4/2025), pungutan baru ini bersifat tambahan terhadap tarif yang telah berlaku sebelumnya, termasuk pajak 20% terhadap barang-barang China yang terkait dengan fentanil. Selain itu, pengecualian untuk barang-barang jangka pendek juga telah dicabut.

    Kebijakan tarif timbal balik atau resiprokal ini juga dikenakan pada negara-negara Asia Tenggara lain. Indonesia tercatat menjadi negara dengan tarif tertinggi keenam diantara sepuluh negara di kawasan Asia Tenggara.

    Tarif yang dikenakan ke Indonesia adalah sebesar 32%, lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia sebesar 24% dan Filipina yang mendapat bea pungutan 17%. Adapun, tarif yang didapat Indonesia lebih rendah dibandingkan Thailand yang dikenakan 36%

    Sementara itu, Kamboja menjadi negara dengan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asean dengan 49% disusul oleh Laos yang dikenakan pungutan 48%.

    Selanjutnya, Vietnam juga dikenakan tarif timbal balik di atas 40%, yakni sebesar 46%. Negara Asia Tenggara lain yang senasib dengan Kamboja, Laos, dan Vietnam adalah Myanmar yang terkena tarif 44%.

    Berikut adalah daftar tarif timbal balik AS untuk negara-negara Asean yang diumumkan Presiden AS Donald Trump:

    Kamboja: 49%

    Laos: 48%

    Vietnam: 46%

    Myanmar: 44%

    Thailand: 36%

    Indonesia: 32%

    Brunei Darussalam: 24%

    Malaysia: 24%

    Filipina: 17%

    Singapura: 10%

    Bursa Asia Melemah

    Sementara itu, Bursa saham Asia memerah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif impor terhadap mitra dagang AS di seluruh dunia.

    Berdasarkan data Bloomberg pada awal perdagangan Kamis (3/4/2025), indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 3,23%, Shanghai Composite China turun 0,56%, Hang Seng Index Hong Kong merosot 2,08%, Kospi Index Korea Selatan melemah 1,55%, dan All Ordinary Index Australia turun 1,28%. 

    Di kawasan Asia Tenggara, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI turun tipis 0,36%, Strait Times Index STI -0,55%, dan PSEi Filipina turun 0,87%. 

    Berbanding terbalik, indeks saham Vietnam Ho Chi Minh Stock Index naik tipis 0,04% dan Stock Exchange of Thailand Index menguat 0,4%. 

    Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham Singapura sempat jatuh 1,3% sebelum memangkas penurunan pada perdagangan hari ini. Sementara itu, indeks saham Malaysia sempat turun 0,7%. 

  • Trump Umumkan Tarif Timbal Balik, Ekspor China Makin Terbebani

    Trump Umumkan Tarif Timbal Balik, Ekspor China Makin Terbebani

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengumuman tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) membuat China kini menanggung pungutan setidaknya 54% untuk semua produknya. Langkah tersebut dapat menghancurkan ekspor China ke AS.

    Tarif baru 34% yang diumumkan oleh Trump pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat akan menambah tarif 20% yang mulai berlaku awal tahun ini, yang akan memukul sebagian besar barang senilai setengah triliun dolar yang diekspor perusahaan China ke AS pada tahun 2024. 

    Tarif baru akan mulai berlaku pada tanggal 9 April, kata Trump dalam sebuah acara di White House Rose Garden. 

    “Sederhananya: jika kenaikan tarif 20% Trump sebelumnya memukul perdagangan AS-China, tindakan hari ini adalah bazoka,” kata Jennifer Welch, kepala analis geoekonomi untuk Bloomberg Economics dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/4/2025).

    Tarif terbaru ini membuat tarif AS mendekati tarif 60% yang diterapkan Trump saat kampanye.

    Macquarie Group Ltd. memperkirakan tahun lalu bahwa pertumbuhan PDB China dapat berkurang 2% jika tarif 60% diterapkan. Simulasi oleh Bloomberg Economics menunjukkan bahwa perdagangan antara negara-negara ekonomi terbesar di dunia akan menyusut hingga hampir tidak ada sama sekali jika tarifnya setinggi itu.

    Kementerian Perdagangan China tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Kamis dini hari. Kantor Berita resmi Xinhua menerbitkan komentar yang mengkritik tarif ofensif Trump, menyebutnya sebagai intimidasi yang merugikan diri sendiri.

    “Dengan mengubah perdagangan menjadi permainan balas dendam yang terlalu sederhana, Washington membongkar sistem perdagangan global yang didasarkan pada efisiensi, spesialisasi, dan saling menguntungkan serta merugikan ekonomi AS dan ekonomi global secara keseluruhan,” kata Xinhua.

    Presiden AS Donald Trump

    Beijing telah membalas tarif sebelumnya dengan mengenakan pungutan pada produk-produk Amerika. China juga telah membatasi ekspor mineral-mineral penting dan menargetkan perusahaan-perusahaan AS tambahan untuk diselidiki, langkah-langkah yang dapat diambilnya sebagai tanggapan terhadap langkah-langkah terbaru Trump.

    “Tarif-tarif ini akan menempatkan China di bawah tekanan yang sangat besar,” kata Martin Chorzempa, peneliti senior di Peterson Institute for International Economics di Washington.

    “Balasan China terhadap dua putaran terakhir relatif tidak terlalu keras, tetapi tindakan hari ini dapat memperkeras pandangan di Beijing dan menyebabkan eskalasi serius yang jauh melampaui tarif,” tambahnya.

    Tarif timbal balik yang baru itu akan menambah serangkaian langkah AS yang dirancang untuk mengekang defisit perdagangan AS dengan China, termasuk tarif yang sudah ada sejak masa jabatan pertama Trump yang dipertahankan oleh pemerintahan Biden.

    Pembebasan tarif de minimis, yang saat ini mengizinkan paket senilai US$800 atau kurang dari China dan Hong Kong untuk masuk ke AS bebas bea, akan berakhir pada 2 Mei, Gedung Putih mengumumkan pada hari Rabu. 

    Makin Terbebani ….

  • Kronologi Donald Trump Bikin Sengsara Indonesia usai Naikkan Tarif Impor

    Saham Merosot, Harga Minyak Anjlok, Wall Street Terseok-seok

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang mengguncang pasar global pada Rabu 2 April 2025. Dia mengonfirmasi, akan memberlakukan tarif dasar sebesar 10% pada semua impor ke AS, serta tarif yang lebih tinggi pada puluhan negara lainnya, termasuk beberapa mitra dagang utama seperti China, Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

    Kebijakan ini semakin memperdalam perang dagang dan meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global.

    Tarif Baru: Mengubah Tatanan Perdagangan Dunia

    Dalam pernyataannya di Taman Mawar Gedung Putih, Donald Trump menegaskan bahwa tarif ini adalah bentuk “timbal balik” terhadap kebijakan perdagangan negara lain yang dianggap merugikan AS.

    “Selama beberapa dekade, negara kita telah dijarah, dijarah, diperkosa dan dijarah oleh negara-negara dekat dan jauh, baik teman maupun musuh,” ucapna.

    Tarif baru ini mencakup pungutan sebesar 34% untuk impor dari China, meningkat dari tarif 20% yang sudah berlaku sebelumnya. Jepang menghadapi tarif 24%, Vietnam 46%, dan Korea Selatan 25%. Uni Eropa juga tidak luput, dengan tarif sebesar 20%.

    Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara secara anonim, tarif ini akan berlaku pada 9 April 2025, sementara tarif dasar 10% mulai diberlakukan pada Sabtu 5 April 2025. Namun, kebijakan ini tidak berlaku untuk beberapa barang tertentu seperti tembaga, obat-obatan, semikonduktor, kayu, emas, energi, dan “mineral tertentu yang tidak tersedia di AS”.

    Selain itu, Donald Trump juga menutup celah perdagangan yang memungkinkan pengiriman paket bernilai rendah (di bawah 800 dolar AS atau setara Rp13,2 juta) bebas bea dari China dan Hong Kong, kebijakan yang dikenal sebagai “de minimis.” Peraturan baru ini mulai berlaku pada 2 Mei 2025.

    Pasar Keuangan Terguncang: Saham Merosot, Minyak Anjlok

    Pengumuman tarif ini segera memicu kekacauan di pasar keuangan. Saham berjangka AS anjlok setelah pengumuman tersebut, dengan Nasdaq berjangka turun 4%, S&P 500 berjangka turun 3,3%, dan Nikkei berjangka jatuh lebih dari 4%.

    Pasar Asia juga terkena dampak besar, dengan saham Australia turun 2%. ETF Vietnam Van Eck (VNM.Z) merosot lebih dari 8% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    Sektor teknologi menjadi salah satu yang paling terpukul, terutama karena China merupakan pusat manufaktur utama bagi banyak perusahaan besar AS. Saham Apple (AAPL.O) jatuh hampir 7% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    “Kami akan mencirikan daftar tarif ini sebagai ‘lebih buruk dari skenario terburuk’ yang ditakuti Street,” kata analis dari Wedbush.

    Harga minyak juga ikut terpengaruh. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 2% menjadi 69,73 dolar AS (Rp1,1 juta) per barel, sementara Brent berjangka turun menjadi 74,95 dolar AS (Rp1,2 juta) per barel. Harga minyak sempat naik sebelum akhirnya jatuh ke wilayah negatif setelah Trump mengumumkan tarif baru ini.

    “Harga minyak mentah telah menghentikan reli bulan lalu, dengan Brent menemukan beberapa resistensi di atas 75 dolar AS (Rp1,24 juta), dengan fokus untuk saat ini beralih dari pengurangan pasokan yang dipimpin oleh sanksi ke pengumuman tarif Trump dan potensi dampak negatifnya pada pertumbuhan dan permintaan,” tutur Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

    Reaksi Global dan Ancaman Resesi

    Para pemimpin dunia bereaksi dengan cemas terhadap kebijakan Donald Trump ini. Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyatakan bahwa perang dagang akan merugikan konsumen dan tidak menguntungkan kedua belah pihak.

    “Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk bekerja menuju kesepakatan dengan Amerika Serikat, dengan tujuan menghindari perang dagang yang pasti akan melemahkan Barat demi pemain global lainnya,” ujar Meloni.

    Di AS, kebijakan ini juga mendapat kritik keras dari kalangan politisi. Gregory Meeks, anggota Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengecam langkah Trump sebagai beban besar bagi rakyat Amerika.

    “Trump baru saja menghantam orang Amerika dengan kenaikan pajak regresif terbesar dalam sejarah modern – tarif besar-besaran pada semua impor. Kebijakannya yang sembrono tidak hanya merusak pasar, tetapi juga akan merugikan keluarga pekerja secara tidak proporsional,” tutur Meeks.

    Ekonom memperingatkan bahwa tarif ini dapat memperlambat ekonomi global, meningkatkan risiko resesi, dan meningkatkan biaya hidup bagi rata-rata keluarga AS hingga ribuan dolar per tahun. Inflasi yang dipicu oleh tarif ini juga bisa memperumit kebijakan moneter Federal Reserve, yang sedang berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.

    Dampak pada Wall Street dan Investor

    Wall Street mengalami sesi perdagangan yang bergejolak pada Rabu 2 April 2025, dengan Dow Jones Industrial Average naik 235,36 poin sebelum akhirnya merosot kembali setelah pengumuman Donald Trump.

    S&P 500 dan Nasdaq juga mengalami penurunan signifikan. Indeks Volatilitas CBOE (.VIX), yang mengukur ketakutan pasar, tetap tinggi selama tiga sesi terakhir, mencerminkan ketidakpastian yang semakin meningkat.

    “Kata-kata dari presiden penting,” ucap Christopher Wolfe, presiden dan chief investment officer Pennington Partners & Co.

    “Mereka dapat, dan memang, mengubah kebijakan serta cara perusahaan Amerika merespons berbagai hal. Itulah beban yang kita semua rasakan sekarang,” ujarnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News