Foto
Tripa Ramadhan – detikNews
Senin, 01 Des 2025 20:00 WIB
Hong Kong – Petugas menyisir bangunan hangus di Wang Fuk Court untuk mencari jenazah. Kebakaran yang menewaskan 146 orang ini memicu penyelidikan kriminal-sorotan publik.

Foto
Tripa Ramadhan – detikNews
Senin, 01 Des 2025 20:00 WIB
Hong Kong – Petugas menyisir bangunan hangus di Wang Fuk Court untuk mencari jenazah. Kebakaran yang menewaskan 146 orang ini memicu penyelidikan kriminal-sorotan publik.

JAKARTA – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan belasungkawa atas tewasnya sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang sebagian besar Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kebakaran hebat di kawasan Tai Po, Hong Kong.
Muzani mendesak Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kementerian P2MI) untuk memikirkan tata kelola pelindungan pekerja migran Indonesia secara menyeluruh, termasuk sosialisasi mitigasi darurat dari kebakaran tempat tinggal di negara penempatan.
“Ya itu juga sebuah musibah lain yang terjadi pada tenaga kerja kita di Hongkong. Ada satu unit apartemen yang mengalami kebakaran besar. Di dalam apartemen tersebut banyak tenaga kerja kita yang bekerja di dalam apartemen tersebut dan ada sekian orang, sejumlah orang yang menjadi korban dari kebakaran tersebut. Tentu saja ini sebuah keadaan yang memprihatinkan,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1 Desember.
“Kita semua ikut berbelasungkawa atas wafatnya sejumlah tenaga kerja kita di Hongkong. Tetapi ini juga menurut saya harus sudah mulai dipikirkan tentang mitigasi darurat jika ada hal seperti ini terjadi,” sambungnya.
Muzani menilai, mitigasi darurat perlu dipikirkan karena rata-rata pekerja migran Indonesia di Hongkong bekerja di sebuah apartemen yang cukup tinggi. Di mana selain kebakaran, juga ada potensi gempa bumi.
“Dalam apartemen yang tingkatannya cukup tinggi itu resikonya ada kemungkinan terjadi kebakaran seperti yang kemarin ini terjadi, tapi ada juga resiko gempa. Jika dua kemungkinan itu terjadi, apa yang harus dilakukan? Mitigasi itu harus mulai dipikirkan sebagai sebuah cara untuk menyelamatkan, untuk meminimalkan korban manusia,” kata Muzani.
Seperti diketahui, Jumlah WNI yang menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen Wang Fuk Court di Tai PO, Hong Kong terus bertambah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan korban jiwa menjadi 9 orang, per Minggu, 30 November, kemarin.
Insiden ini menjadi salah satu yang paling mematikan di wilayah tersebut. Hingga saat ini total korban tewas dalam insiden kebakaran besar tersebut mencapai 100 orang lebih, dengan ratusan lainnya masih dilaporkan hilang.
Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menangani korban WNI dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Data WNI korban tewas juga terus bertambah seiring berjalannya proses identifikasi.
Adapun total korban WNI tewas telah terkonfirmasi menjadi 9 orang dan 3 korban luka-luka. Sebelumnya, dilaporkan ada 140 WNI, semuanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor domestik di Wang Fuk Court, dan 61 di antaranya kondisinya telah dikonfirmasi.

Malang (beritajatim.com) – Dua pahlawan devisa yang meninggal dunia dalam kebakaran apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Rabu, (26/11/2025) lalu, diketahui warga Kabupaten Malang.
Selain Erawati yang tinggal di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, satu korban lagi diketahui bernama Siti Khotimah (40), warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
Menurut Sugiono (43), suami dari Siti Khotimah, dirinya sudah menerima kabar kematian istrinya dari KJRI Hongkong.
Sugiono pun tak mampu tidak mampu membendung air matanya saat mengingat kebaikan istrinya. Sugiono mengatakan, 5 hari sebelum kejadian, tepatnya Sabtu (22/11/2025) istrinya sempat menelfon. Melalui sambungan telfon itu mereka saling bercanda, bahkan berencana untuk merayakan ulang tahun anak keduanya, yang jatuh pada Kamis (27/11/2025).
“Rencana ibunya akan memberi hadiah gelang,” ungkap Sugiono saat ditemui di kediamannya di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Senin (1/12/2025).
Namun, rencana itu tampaknya tinggal rencana, takdir berkata lain. Ibu dua anak itu harus pergi selama-lamanya tepat satu hari sebelum anak keduanya berulang tahun.
“Yang paling membuat kami sekeluarga terpukul, dia meninggal di negeri orang,” tuturnya.
Sugiono bilang, istrinya pada Maret 2026 nanti rencananya akan pulang kampung, setelah selama kurang lebih 7 tahun pergi merantau ke Hong Kong.
“Baju-baju sudah dikirim untuk rencana kepulangannya. Bahkan, ia sudah membeli tiket,” ucapnya.
Siti Khotimah merantau ke Hong Kong pada Maret 2019 silam. Ia nekat berangkat ke sana dengan tujuan mencari nafkah bagi keluarga, khususnya anak-anaknya.
Namun, meskipun jauh di perantauan, Siti Khotimah tidak pernah lupa terhadap keluarganya. Hampir setiap hari ia menelfon suami dan anak-anaknya. Meski hanya sekedar bercanda.
“Terakhir pada saat saya mendengar kejadian kebakaran itu, saya telfon berulang-ulang hanya berdering,” ujarnya.
Selama itu, Sugiono mengaku kalut dan khawatir dengan keadaan istrinya. Sampai akhirnya, kabar kematiannya datang pada Sabtu (29/11/2025) lalu, melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
“Saat ini kami hanya berharap semoga jenazah istri saya cepat pulang,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua warga Kabupaten Malang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kebakaran di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong pada Rabu, (26/11/2025).
Keduanya yakni Siti Khotimah (40) warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, dan Erawati (37) warga Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan membenarkan, bahwa kedua PMI itu meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, korban Siti Khotimah bekerja sebagai perawat lansia di Hong Kong,” ungkapnya.
“Kalau korban Erawati asal Dampit itu menjadi perawat anak,” sambungnya.
Sejauh ini, belum ada informasi pasti bagaimana proses evakuasi, perawatan, hingga pemulangan jenazah.
“Kita belum tahu kapan proses pemulangan, sebab harus ada otopsi apa segala macam di sana. Biasanya paling cepat 2 pekan dari kejadian. Tergantung nanti dari Hong Kong gimana,” tuturnya.
“KJRI sampai saat ini juga belum menghubungi kami,” bebernya.
Sementara itu, Tri menyebut data pekerja migran asal Kabupaten Malang sebanyak sekitar 5000 orang.
“Itu data dari KP2MI. Namun, sejauh ini korban kebakaran yang terkonfirmasi 2 orang. Semoga tidak ada lagi,” pungkasnya. (yog/but)

Jakarta –
Kepolisian Hong Kong telah menangkap total 13 orang atas tuduhan pembunuhan dalam kebakaran mematikan yang melanda sebuah kompleks apartemen minggu lalu.
Chan Tung, direktur kejahatan dan keamanan Kepolisian Hong Kong, mengatakan mereka “telah segera memulai penyelidikan komprehensif terkait pembunuhan yang menghasilkan penangkapan total 13 orang, termasuk 12 pria dan satu wanita.”
Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025), Tung mengatakan dalam konferensi pers bahwa mereka yang ditangkap berusia antara 40 dan 77 tahun.
Kepolisian Hong Kong pada hari Senin (1/12) mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran dahsyat tersebut telah bertambah menjadi 151 orang.
“Hingga pukul 16.00 hari ini, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 151. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah,” ujar juru bicara kepolisian Tsang Shuk-yin dalam konferensi pers.
Para pejabat juga mengumumkan bahwa beberapa jaring eksterior yang digunakan pada perancah di perumahan tersebut tidak memenuhi standar ketahanan api.
“Sampel yang dikumpulkan dari tujuh lokasi di lantai atas, tengah, dan bawah di empat gedung… tidak memenuhi standar uji ketahanan api,” ujar kepala sekretaris kota Eric Chan kepada para wartawan.
Operasi penyelamatan korban kebakaran saat ini terus berlanjut dan memasuki hari ke-5 setelah kebakaran terjadi di kompleks dengan lebih dari 1.900 unit apartemen pada Rabu (26/11) lalu. Sebanyak 159 orang, yang sebelumnya dilaporkan hilang, dipastikan dalam kondisi “selamat”.
Kebakaran ini tercatat sebagai kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade. Pejabat yang bertanggung jawab atas unit investigasi korban di Kepolisian Hong Kong, Tsang Shuk-yin, mengatakan bahwa sekitar 40 orang masih dilaporkan hilang, dengan otoritas setempat sedang berupaya mencari keberadaan mereka.
Sebelumnya, otoritas Hong Kong, pada Sabtu (29/11), menetapkan masa berkabung tiga hari untuk mengenang para korban kebakaran mematikan tersebut.
Penyebab kebakaran mematikan itu masih dalam penyelidikan. Api dilaporkan menyebar dengan cepat akibat perancah bambu dan material plastik busa yang menutupi sejumlah jendela apartemen. Kebakaran itu terjadi saat proses renovasi sedang berlangsung pada sejumlah gedung apartemen.
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)

Jakarta –
JNE merayakan hari ulang tahunnya yang ke-35 dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia. Mengusung tema ‘Bergerak Bersama’, perayaan ini menjadi puncak rangkaian kegiatan sebagai wujud syukur serta implementasi filosofi perusahaan: Berbagi, Memberi, dan Menyantuni.
Rangkaian perayaan dimulai dengan pelaksanaan tasyakuran secara hybrid yang menghubungkan 64 cabang di seluruh Indonesia dari Ballroom kantor JNE Pusat, Jl Tomang Raya 11, Jakarta Barat.
Acara dibuka dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur, dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim oleh jajaran Direksi dan manajemen JNE.
“JNE ‘Bergerak Bersama’ memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia, serta mendukung sektor UMKM untuk terus tumbuh dan bergerak maju bersama JNE dengan semangat ‘Connecting Happiness’. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah bersama-sama membawa JNE hingga mencapai usia ke-35 tahun, dan mari kita terus bergerak bersama dalam menghubungkan kebahagiaan,” ujar Presiden Direktur JNE M Feriadi Soeprapto, dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Acara puncak perayaan HUT JNE ke-35 diselenggarakan pada Minggu (30/11) secara hybrid dari GBK Basket Hall, Jakarta Pusat, dan disiarkan langsung melalui YouTube JNE ID. Puluhan ribu Ksatria dan Srikandi JNE dari seluruh Indonesia turut menyaksikan perayaan yang mengusung tema ‘Bergerak Bersama’, mencerminkan upaya JNE dalam melintasi generasi dan menghadirkan inovasi dengan semangat ‘Connecting Happiness’.
Foto: JNE
Acara dibuka dengan doa bersama dan kultum yang dipimpin oleh Habib Ja’far, serta pemberian santunan kepada 35 anak yatim dari Yayasan Soeprapto Soeparno.
Perayaan semakin meriah dengan kehadiran duo MC energik, Ario Astungkoro dan Sara Zany, yang memandu jalannya acara termasuk pengundian Grand Prize berupa dua unit rumah dan 35 unit motor.
Sebagai penutup, penampilan spesial dari Dewa 19 dan Silet Open Up menghadirkan momen kebahagiaan yang mempererat rasa kebersamaan seluruh Ksatria dan Srikandi JNE serta para tamu undangan.
Dalam momentum bahagia ini, JNE juga mendapatkan pengakuan istimewa. JNE berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perusahaan ekspedisi tajuk rekor Perusahaan Jasa Pengiriman yang Memberangkatkan Umrah Karyawan Terbanyak dalam kurun waktu tiga Bulan. Sebanyak 1.171 karyawan/ti diberangkatkan dalam kurun waktu tiga bulan dari September hingga November 2025.
Pemberangkatan Umrah karyawan ini merupakan kegiatan rutin tahunan JNE sebagai bentuk apresiasi perusahaan yang tinggi terhadap kinerja karyawan yang telah mencapai masa kerja 12 tahun.
Sebelum mencapai puncak perayaan, JNE telah mengadakan berbagai kegiatan sosial sebagai bagian dari rangkaian HUT ke-35. Di antaranya program Shopping Bareng Yatim yang melibatkan 20 yayasan yatim piatu dan keluarga almarhum karyawan, serta pemberian santunan bagi para pelaku UMKM.
“Semua kegiatan ini mengingatkan filosofi pendiri JNE, Alm. H. Soeprapto Soeparno untuk ‘Berbagi, Memberi, dan Menyantuni’. Rangkaian acara lainnya juga diisi dengan kegiatan tasyakuran, potong tumpeng, dan ziarah ke makam pendiri JNE sebagai bentuk penghormatan dan doa bersama,” ungkap Feriadi.
Foto: JNE
Sejak didirikan pada 26 November 1990 oleh Soeprapto Soeparno, JNE berupaya sebagai perusahaan ekspres dan logistik nasional untuk terus berkontribusi nyata terhadap kemajuan perekonomian bangsa. Perjalanan lebih dari 35 tahun ini telah membawa JNE berkembang dari kelompok kecil, dan kini didukung oleh lebih dari 50.000 Ksatria dan Srikandi JNE serta 8.000 titik jaringan yang terus tumbuh dan berkembang untuk dapat memberikan manfaat terbaik.
Dalam rangka memeriahkan HUT JNE ke-35, JNE menghadirkan berbagai program dan promo menarik bagi masyarakat Indonesia. JNE memberikan diskon 50% untuk layanan pengiriman internasional ke Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Malaysia selama periode 25 November-5 Desember 2025.
Selain itu, menyambut perayaan Hari Bebas Ongkos Kirim (Harbokir) 2025, JNE juga memberikan promo spesial berupa bebas ongkos kirim khusus bagi member JNE Loyalty Card (JLC) untuk setiap pengiriman dalam kota yang berlaku di seluruh cabang JNE se-Indonesia pada 29-30 November 2025.
Program unggulan JNE Loyalty Card (JLC) Race 2025 juga kembali hadir dengan tema ‘Stay Loyal, Get Reward’. Program yang berlangsung dari 1 September 2025 hingga 28 Februari 2026 ini akan memilih pemenang berdasarkan nilai transaksi tertinggi dan jumlah pengiriman terbanyak.
Dengan hadiah utama berupa 2 unit mobil BYD Atto 1, serta berbagai hadiah menarik lainnya seperti 4 unit sepeda motor, logam mulia, perjalanan tour wisata dan umrah, smartphone, gadget dan banyak hadiah lainnya. Pengumuman pemenang dijadwalkan pada April 2026.
Puncak perayaan HUT ke-35 JNE juga akan dimeriahkan melalui Live Instagram di akun @JNE_ID, yang menghadirkan hadiah utama berupa sepeda motor serta beragam produk dari jenama lokal.
Selain itu, JNE menghadirkan program khusus bagi para pelaku usaha jenama lokal, di antaranya giveaway ‘Bergerak Bersama Band Lokal’ dan podcast YouTube Cerita Bersama Brand Lokal, sebagai upaya meningkatkan eksposur dan dukungan terhadap pertumbuhan jenama lokal di media sosial.
(anl/ega)

Jakarta –
Jumlah korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong kembali bertambah. Hingga kini, tercatat 146 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir The Straits Times, Senin (1/12/2025), petugas dari unit identifikasi menemukan beberapa mayat lagi saat mereka memperluas pencarian ke tiga gedung bertingkat lainnya di Wang Fuk Court, yang mengalami kebakaran bangunan perumahan paling mematikan di dunia sejak 1980.
“Hingga pukul 16.00 (0800 GMT), jumlah korban tewas terbaru mencapai 146 orang. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan adanya korban jiwa lebih lanjut,” kata kepala inspektur Tsang Shuk-yin.
Lebih dari 1.000 orang dari seluruh kota di Cina berbondong-bondong ke kompleks perumahan di distrik Tai Po utara Hong Kong untuk memberikan penghormatan pada 30 November. Mereka membentuk antrean panjang.
Pihak berwenang telah membentuk gugus tugas investigasi antardepartemen untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Departemen Bangunan Hong Kong telah memerintahkan penghentian sementara pekerjaan pada 30 proyek bangunan swasta di seluruh kota.
(wnv/wnv)

Jakarta –
Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban insiden kebakaran Apartemen di Hong Kong kembali bertambah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan WNI korban tewas bertambah menjadi 9 orang.
“Rilis data korban insiden kebakaran dari Hong Kong Police Force s/d hari ini (30/11) pukul 12.20 HKT jumlah WNI korban meninggal dunia bertambah 2 orang dan korban luka-luka bertambah 1 orang,” demikian keterangan resmi dari Kemlu, Minggu (30/11/2025).
“Dengan demikian, total jumlah WNI korban meninggal dunia yang telah terkonfirmasi menjadi 9 orang dan korban luka-luka menjadi 3 orang,” lanjutnya.
Sebagai informasi, kebakaran hebat itu menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong pada Rabu (26/11) waktu setempat. Masa berkabung selama tiga hari dimulai pada hari Sabtu (29/11) kemarin dengan mengheningkan cipta untuk 128 orang yang tewas dalam salah satu kebakaran paling mematikan di wilayah itu.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) masih berkoordinasi dengan Pemerintah Hong Kong terkait pemulangan WNI korban kebakaran apartemen. KJRI sudah membentuk tim koordinasi untuk proses pemulangan.
Yvonne menyatakan tim tersebut bertugas memastikan semua informasi yang diperlukan sampai ke keluarga WNI. KJRI Hong Kong pun terus menjalin komunikasi dengan keluarga korban.
Yvonne mengatakan sejumlah korban WNI telah berhasil diidentifikasi. Namun, menurut dia, identifikasi korban lainnya ada kemungkinan akan memerlukan sampel DNA dari keluarga untuk mempermudah prosesnya.
(bel/idn)

Jakarta –
Hong Kong memulai masa berkabung selama 3 hari usai 128 orang tewas dalam salah satu kebakaran apartemen paling mematikan di kota tersebut. Ribuan orang memberikan penghormatan terakhir dan meletakkan bunga untuk 128 orang yang tewas.
Penghormatan terakhir itu digelar pada Sabtu kemarin, sejumlah orang dari seluruh penjuru kota berbondong-bondong ke sebuah taman kecil di dekat reruntuhan kompleks apartemen Wang Fuk Court yang hangus. Sejumlah orang yang datang berbondong-bondong meletakkan bunga putih dan kuning serta meninggalkan pesan-pesan kenangan yang ditulis tangan di taman dekat kompleks perumahan yang terbakar selama lebih dari 40 jam itu.
Saat menjelang malam, pelayat terus bertambah memadati area itu dengan khidmat, banyak di antaranya mengenakan pakaian berwarna gelap.
Seorang perempuan bermarga Wong (69), yang telah tinggal di perumahan tersebut selama lebih dari empat dekade, duduk dengan linglung di dekatnya sambil menghitung daftar tetangga dan teman-teman yang telah meninggal.
“Itu adalah seorang nenek dengan bayi berusia 18 bulan… Saya sangat dekat dengan mereka,” kata Wong kepada AFP, menambahkan bahwa banyak pemilik rumah lansia memiliki ikatan yang erat.
“Kemarin dipastikan mereka meninggal,” ujarnya.
Seorang pria bermarga Ki (52) termasuk di antara puluhan orang yang mengantre untuk menandatangani buku belasungkawa dalam diam, yang hanya diselingi suara isak tangis.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya bisa berharap mereka beristirahat dengan tenang,” ujarnya kepada AFP.
Sementara itu, pemimpin Kota John Lee dan para menteri utama berdiri dalam keheningan selama tiga menit pada pukul 08.00 pagi di luar kantor pusat pemerintah, tempat bendera Tiongkok dan Hong Kong dikibarkan setengah tiang.
Selama masa berkabung, acara-acara perayaan yang diselenggarakan oleh pemerintah akan dibatalkan atau ditunda, dan para pejabat akan mengurangi penampilan publik mereka yang tidak penting.
Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 94 Orang
(yld/knv)

Jakarta –
Salah satu warga negara Indonesia (WNI), Fita, menceritakan kepanikan saat api menyebar di apartemen Hong Kong. Fita menyebut, orang-orang kebingungan melihat api yang cepat menyebar.
Diketahui, kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/11), itu menewaskan 128 orang. Fita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) mendengar bunyi sirine meraung di area apartemen tinggi itu.
Ia pun melihat puing-puing yang beterbangan, dan mencium bau terbakar. Fita semat memberi tahu majikannya bahwa ada kebakaran. Namun, majikannya tidak mempercayainya.
Setelah keluar dan melihat dua gedung terbakar di kompleks Wang Fuk Court, WNI itu kembali mendesak, “Saya langsung bicara dengan majikan saya – saya bilang Anda harus turun sekarang.”
“Rasanya menakutkan. Saya hampir menangis karena melihat banyak orang kebingungan,” kata Fita, 49 tahun, dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (29/11/2025).
Keduanya akhirnya berhasil keluar dan tinggal di rumah darurat.
Fita mengatakan ia kini berdoa bagi mereka yang masih hilang. Perempuan itu berusaha mencari teman-temannya di antara puluhan pekerja migran di kompleks delapan gedung hunian tersebut, yang tujuh di antaranya dilalap api.
Hong Kong hari ini memulai masa berkabung selama tiga hari atas 128 orang, yang diketahui telah meninggal dunia dalam salah satu kebakaran paling mematikan di wilayah itu sejak tahun 1948.
Jumlah korban jiwa kemungkinan akan bertambah karena 200 orang lainnya hingga saat ini masih belum ditemukan.
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong menyampaikan saat ini warga negara Indonesia (WNI) yang tewas akibat kebakaran apartemen di Hong Kong menjadi tujuh orang. Jumlah ini diketahui setelah KJRI Hong Kong berkoordinasi dengan polisi setempat.
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan Hong Kong Police Force, hingga saat ini, WNI yang menjadi korban meninggal dunia total berjumlah 7 orang,” bunyi pernyataan tertulis KJRI Hong Kong dilansir Antara, Sabtu (29/11/2025).
Sementara Filipina mengatakan salah satu warga negaranya mengalami luka kritis, satu orang hilang, dan 28 orang diduga merupakan penduduk daerah tersebut, tetapi keberadaan mereka tidak diketahui.
A firefighter works in front of the multiple charred buildings of Wang Fuk Court complex following a deadly fire, in Tai Po, Hong Kong, China, November 28, 2025. REUTERS/Tyrone Siu housing estate, Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Seorang pekerja migran asal Dampit, Kabupaten Malang, Erawati (37) menjadi salah satu korban tewas kebakaran apartemen di Hongkong. Erawati meninggal dalam kondisi memeluk anak majikannya.
Kebakaran terjadi di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong pada Rabu (26/11/2025). Beruntungnya, anak majikan yang dipeluk Erawati selamat.
“Informasinya, bayinya masih selamat,” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan saat dikonfirmasi wartawan, dilansir detikJatim.
Erawati terdaftar dalam data Sistem Komputerisasi Pelayanan, Penempatan, dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI). Tri mengaku belum mendapat informasi dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) maupun Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hongkong kapan jenazah Erawati dipulangkan ke Indonesia.
“Data korban di SISKOP2MI ada,” katanya.
Ia mengaku menerima kabar ada PMI asal Dampit yang menjadi korban kebakaran dari relawan PMI di Hongkong.
“Saya dapat informasi dari relawan PMI yang ada di Hong Kong. Tapi yang pasti pihak keluarga sudah dikabari,” tuturnya.
Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 94 Orang
Halaman 2 dari 2
(aik/aik)

Video: Main Game Ini di Hong Kong? Siap-siap Masuk Penjara!