Negara: Honduras

  • Pandemic Fund beri dana hibah baru 418 juta dolar AS ke 40 negara

    Pandemic Fund beri dana hibah baru 418 juta dolar AS ke 40 negara

    Dengan putaran investasi baru ini, Pandemic Fund sekali lagi menunjukkan peran pentingnya untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dan mempromosikan kolaborasi internasional guna membuat dunia lebih aman dari pandemiJakarta (ANTARA) – Dewan Pengurus Pandemic Fund menyetujui pada 17 Oktober 2024 dana hibah baru senilai 418 juta dolar AS untuk memperkuat kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi (PPR) di 40 negara di enam wilayah geografis.

    “Dengan putaran investasi baru ini, Pandemic Fund sekali lagi menunjukkan peran pentingnya untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dan mempromosikan kolaborasi internasional guna membuat dunia lebih aman dari pandemi,” kata Ketua Bersama Pandemic Fund Chatib Basri, yang merupakan mantan Menteri Keuangan Indonesia dan Menteri Kesehatan Rwanda Sabin Nsanzimana dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Chatib menuturkan hibah tersebut akan menyediakan investasi yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat pengawasan penyakit dan sistem peringatan dini, meningkatkan laboratorium, dan membangun tenaga kesehatan.

    Alokasi terbaru itu merupakan tambahan dari 128,89 juta dolar AS yang disetujui pada 19 September untuk lima proyek jalur cepat guna mendukung 10 negara yang terkena dampak cacar monyet atau Mpox, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC).

    Dengan demikian, total pendanaan yang diberikan pada putaran kedua menjadi 547 juta dolar AS, yang akan memobilisasi tambahan 4 miliar dolar AS untuk investasi dalam PPR di negara-negara penerima manfaat.

    Lebih dari 50 persen dana yang diberikan pada putaran kedua diperuntukkan bagi negara-negara di Afrika sub-Sahara, wilayah dengan permintaan tertinggi untuk hibah Pandemic Fund.

    Lebih dari 74 persen proyek yang didanai akan menguntungkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Investasi baru itu mendukung tujuan Pandemic Fund untuk memobilisasi sumber daya tambahan khusus untuk PPR pandemi, memberi insentif kepada negara-negara untuk meningkatkan investasi mereka sendiri, dan meningkatkan koordinasi.

    “Kami memuji upaya Panel Penasihat Teknis dan Dewan Pengurus Pandemic Fund untuk memastikan bahwa proses seleksi bersifat inklusif dan transparan, dan bahwa proyek-proyek yang dipilih terdiri dari portofolio investasi yang berkualitas dan seimbang yang memenuhi kebutuhan kritis negara,” ujarnya.

    Ketua Bersama Pandemic Fund mendesak para pemimpin global untuk merekapitalisasi Pandemic Fund sekarang sehingga dapat terus mendukung lebih banyak negara dan menutup kesenjangan kesiapsiagaan kritis lainnya.

    Kepala Eksekutif Pandemic Fund Priya Basu menuturkan peningkatan risiko pandemi yang disebabkan oleh perubahan iklim, migrasi, kerapuhan, dan konflik, menekankan pentingnya dan urgensi putaran baru investasi oleh Pandemic Fund itu.

    Hal itu akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan saat negara-negara berupaya memenuhi kewajiban mereka berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional yang baru diamandemen.

    “Saya senang bahwa Pandemic Fund dapat menyediakan putaran kedua pembiayaan katalitik yang lebih besar ini sebagai respons terhadap permintaan negara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan keterlibatan begitu banyak mitra internasional dan organisasi masyarakat sipil. Ini adalah bentuk solidaritas global yang luar biasa,” katanya.

    Dua putaran pendanaan Pandemic Fund hingga saat ini berjumlah 885 juta dolar AS, memobilisasi tambahan 6 miliar dolar AS untuk mendukung 75 negara, yang setengahnya adalah negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dana tersebut akan mengisi kesenjangan kapasitas dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

    Diluncurkan pada November 2022 dengan dukungan kuat dari G20 dan pihak terkait, Pandemic Fund merupakan mekanisme pembiayaan multilateral pertama yang didedikasikan untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah agar lebih siap menghadapi pandemi di masa mendatang.

    Diselenggarakan oleh Grup Bank Dunia, Pandemic Fund mengumpulkan 2 miliar dolar AS dalam bentuk modal awal dari 27 kontributor sovereign dan filantropi dan telah meluncurkan kampanye mobilisasi sumber daya untuk mencari kontribusi 2 miliar dolar AS lagi untuk investasi selama dua tahun ke depan.

    Hibah dari Pandemic Fund mengkatalisasi pembiayaan bersama dari pemerintah dan keahlian teknis dari berbagai entitas pelaksana yang terakreditasi. Dewan Pengurus Pandemic Fund mencakup perwakilan yang setara dari kontributor sovereign dan negara-negara co-investor, serta perwakilan dari yayasan atau kontributor non-sovereign dan organisasi masyarakat sipil.

    Negara-negara penerima manfaat untuk proyek-proyek yang didanai dalam putaran kedua tersebut meliputi antara lain Burundi, Chad, Indonesia, Kongo, Mesir, Fiji, Georgia, Ghana, Honduras, Lebanon, Pakistan, Afrika Selatan, Srilanka, Tanzania, dan Tunisia.

    Baca juga: RI usulkan tiga rekomendasi Acara Tingkat Tinggi Pandemic Fund
    Baca juga: Kemenko Ekonomi: Pandemic Fund telah terkumpul 1,57 miliar dolar AS
    Baca juga: Menkeu dan Menkes teken surat pengantar proposal dana pandemi

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Negara Mana Saja yang Tegas Menentang Israel, Apa Dampaknya?

    Negara Mana Saja yang Tegas Menentang Israel, Apa Dampaknya?

    Jakarta

    Tentara Israel pada Senin (06/05) memerintahkan warga Palestina meninggalkan wilayah bagian timur Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza sebelum menggelar operasi militer.

    Melalui pesan teks, selebaran, dan unggahan di media sosial, militer Israel memerintahkan sekitar 100.000 orang untuk bermigrasi ke kamp-kamp di kota-kota tetangga, yaitu Khan Younis dan al-Mawasi.

    Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, telah memperingatkan Israel untuk menghindari serangan terhadap Rafah tempat perlindungan terakhir bagi satu juta lebih warga Palestina.

    ReutersPengungsi Palestina yang melarikan diri dari Rafah ke Khan Younis pada 6 Mei 2024.

    Sementara itu, semakin banyak suara dari komunitas internasional menyerukan agar Israel menghentikan serangan di seluruh wilayah tersebut.

    Beberapa negara bahkan telah mengambil langkah-langkah konkret menekan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, baik dengan memutus hubungan diplomatik, menangguhkan penjualan senjata, hingga menempuh jalur hukum internasional.

    Pekan lalu, Kolombia mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    ReutersAsap mengepul setelah serangan Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza pada 6 Mei 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok milisi Palestina Hamas.

    Dampak dari tindakan-tindakan ini bisa jadi “hanya bersifat simbolis”, ujar Yossi Mekelberg, seorang pengamat Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, sebuah lembaga konsultasi dan penelitian di London, kepada BBC News Mundo.

    “Namun, efek kumulatifnya terhadap isolasi diplomatik atau apa yang mereka sampaikan tentang Israel, dan bagaimana Israel melakukan perang adalah penting.”

    Ini bukan pertama kalinya Israel menghadapi kecaman dari negara-negara lain atas tindakannya di Gaza atau Tepi Barat.

    Namun, tekanan internasional tidak pernah sekuat sekarang, terutama mengingat skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan ini merupakan aksi balasan Israel atas serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Saat itu Israel mendapat serangan terburuk selama 75 tahun terakhir yang menewaskan 1.200 orang, dan juga 253 orang disandera.

    Israel merespons dengan sangat keras: lebih dari 34.000 orang tewas di Gaza sejak saat itu akibat serangan bom tentara Israel; 85% penduduk telah mengungsi dari rumah mereka; dan sekitar setengahnya atau sekitar 1,1 juta orang berada di ambang kelaparan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dengan latar belakang ini, kami akan menjelaskan negara mana saja yang telah memutuskan untuk mengambil tindakan nyata terhadap Israel.

    Memutus hubungan diplomatik

    Setelah perang pecah, dan seiring meningkatnya kehancuran di Gaza, sejumlah negara menarik duta besar mereka atau menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel.

    Negara-negara di wilayah Timur Tengah seperti Yordania, Bahrain dan Turki, memulangkan duta besar mereka. Aksi ini disusul oleh Chad dan beberapa negara di Amerika Latin, seperti Cile, Honduras, dan Kolombia.

    Mereka kini memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dengan menangguhkan hubungan diplomatik. Langkah ini juga diikuti Bolivia dan Belize.

    Baca juga:

    Getty ImagesPresiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan pada tanggal 1 Mei bahwa ia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    “Hari ini umat manusia, di semua jalan, setuju dengan kami. Era genosida, pemusnahan seluruh bangsa di depan mata kita, di depan kemanusiaan kita, tidak dapat kembali,” kata Presiden Kolombia Gustavo Petro dalam pidatonya saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel beberapa waktu lalu.

    Enam bulan sebelumnya, pada 31 Oktober, juru bicara pemerintah Bolivia mengumumkan keputusan yang sama, dengan menggunakan kata-kata serupa.

    “(Bolivia) mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Negara Israel sebagai bentuk penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang dilakukan di Jalur Gaza,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri, Freddy Mamani pada saat itu.

    Getty ImagesDi jantung Universitas California, Los Angeles (UCLA) salah satu kampus paling bergengsi di Amerika Serikat tengah berlangsung unjuk rasa menentang kondisi di Gaza saat ini.

    Dua minggu kemudian, Belize mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel karena “pengeboman tanpa pandang bulu yang tak henti-hentinya” di Gaza, karena Israel “terus-menerus” melanggar hukum internasional sejak 7 Oktober.

    Namun, apa arti pemutusan hubungan ini?

    Faktanya, tidak jelas. Tak satu pun dari ketiga negara ini yang memiliki pengaruh politik yang besar di Timur Tengah. Hubungan perdagangan dan diplomatik mereka dengan Israel sebelum krisis ini juga tidak banyak.

    Namun, Kolombia adalah mitra dagang terbesar kedua Israel di Amerika Latin, setelah Brasil.

    Kolombia dan Israel menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada tahun 2020. Angkatan Darat Kolombia menggunakan pesawat serta senjata Israel untuk memerangi kartel narkoba dan kelompok pemberontak.

    Namun untuk saat ini, perjanjian ini tampaknya tidak berpengaruh, dan Kementerian Luar Negeri Kolombia telah mengumumkan niatnya untuk “mempertahankan aktivitas masing-masing bagian konsuler di Tel Aviv dan Bogota”.

    ReutersPengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan putusan sela atas gugatan Afrika Selatan terhadap Israel

    Efek dari pemutusan hubungan diplomatik ini, bersifat “simbolis, dan menunjukkan rasa terisolasi dan perubahan sikap terhadap Israel,” demikian analisis Mekelberg.

    Namun, pakar dari Chatham House ini juga menunjukkan bahwa keputusan semacam ini biasanya memiliki muatan ideologis dan pengaruh politik dalam negeri.

    “Ini seperti yang terjadi di Brasil; dengan [mantan presiden Jair] Bolsonaro, yang dulu mendukung penuh Israel, tapi ketika sayap kiri kembali [berkuasa], kritik itu kembali muncul.”

    Memutus hubungan perdagangan

    Pekan lalu, Turki mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan semua perdagangan dengan Israel sampai pemerintah pimpinan Benjamin Netanyahu itu menerima “aliran bantuan kemanusiaan yang tidak terputus dan cukup” ke Gaza.

    Menurut menteri perdagangan Turki, “transaksi ekspor dan impor yang terkait dengan Israel, yang mencakup semua produk, telah dihentikan”.

    Perdagangan antara kedua negara mencapai Rp111,7 triliun tahun lalu.

    ReutersBenjamin Netanyahu menjawab dengan mengatakan Turki di bawah “kediktatoran kelam”.

    Turki adalah negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada tahun 1949. Namun hubungan bilateralnya memburuk dalam beberapa dekade terakhir.

    Episode paling menegangkan terjadi pada tahun 2010, ketika Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    Saat itu, Israel menyerang enam armada kapal Turki di perairan internasional yang mencoba mencapai Gaza. Mereka menerobos blokade maritim yang diberlakukan Israel di wilayah tersebut.

    Serangan oleh militer Israel tersebut mengakibatkan tewasnya 10 aktivis pro-Palestina asal Turki.

    Hubungan kedua negara kembali membaik pada tahun 2016, namun kedua negara kembali mengusir duta besar masing-masing dua tahun kemudian karena konflik baru terkait pembunuhan warga Palestina di perbatasan Gaza.

    Getty ImagesPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengeraskan sikapnya terhadap Israel.

    Situasinya makin memburuk sejak 7 Oktober. Netanyahu dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan makin sering saling baku tuduh.

    Erdogan membandingkan pemimpin Israel seperti Hitler, Mussolini dan Stalin – dan menyebut Netanyahu “penjagal Gaza”.

    Sebaliknya, Netanyahu mengeklaim bahwa presiden Turki “mendukung pembunuhan masal dan pemerkosaan oleh Hamas, menyangkal genosida Armenia (dan) membantai orang-orang Kurdi di negaranya sendiri”.

    Penangguhan penjualan senjata

    Beberapa negara seperti Kanada, Italia, Jepang, Belgia dan Spanyol telah mengumumkan dalam beberapa bulan terakhir ini bahwa mereka akan menghentikan penjualan senjata ke Israel.

    Tetapi jika kita menganalisa keputusan-keputusan ini secara lebih rinci, kenyataan yang ada agak berbeda.

    Di Belgia, hanya wilayah Walloon yang memutuskan untuk menangguhkan penjualan mesiu ke Israel.

    ReutersSistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Gaza, seperti yang terlihat dari Ashkelon, pada 7 Mei 2024.

    Italia juga mengumumkan penangguhan ekspor senjata mulai 7 Oktober. Namun, menteri pertahanannya mengatakan tetap mengirim senjata ke Israel yang sudah dipesan sebelum tanggal tersebut, dengan jaminan senjata-senjata itu tidak akan digunakan di Gaza.

    Hal serupa juga terjadi di Spanyol, yang juga mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan pengiriman senjata dan kemudian diketahui bahwa mereka tetap mengirimkan amunisi. Namun, Madrid mengatakan bahwa senjata-senjata itu dimaksudkan untuk latihan militer.

    Situasi di Kanada juga serupa. Perdana Menteri negara itu, Justin Trudeau, mengumumkan bahwa kemungkinan perjanjian penjualan senjata baru dengan Israel ditangguhkan, tetapi tidak untuk perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.

    Di Jepang, sebuah perusahaan, Itochu Corporation yang menangguhkan kolaborasinya dengan produsen senjata Israel. Dan di Belanda, sebuah pengadilan memaksa negara itu untuk menghentikan penjualan pesawat militer ke Israel.

    Getty ImagesSebagian besar senjata yang diimpor Israel berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.

    Namun, keputusan-keputusan ini sepertinya tidak akan berdampak pada serangan di Gaza.

    Lebih dari 95% impor senjata Israel berasal dari Amerika Serikat dan Jerman, yang tidak jelas memberikan tanda-tanda bahwa mereka akan menghentikannya.

    Dampak langkah penangguhan ini penjualan senjata “terbatas, karena Amerika Serikat dan Jerman-lah yang memasok sebagian besar senjata, sementara yang lain terutama mengirim komponen atau peralatan yang sangat spesifik yang mungkin bisa digantikan oleh yang lain, sehingga tidak akan mengubah apa pun,” kata Yossi Mekelberg.

    Pengadilan internasional

    Menghadapi serangan Israel di Gaza dan meningkatnya jumlah korban jiwa di wilayah tersebut, pada bulan Desember lalu, Afrika Selatan memilih strategi yang berbeda untuk mencoba menghentikan Israel: Afrika Selatan beralih ke peradilan internasional.

    Para pengacaranya mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, di mana mereka menuduh Israel melakukan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza, yang dibantah oleh negara Israel.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan Indonesia “secara moral dan politis” mendukung sepenuhnya upaya hukum Afrika Selatan atas dugaan genosida Israel di Gaza.

    “Namun secara hukum Indonesia tidak bisa ikut menggugat karena dasar gugatan adalah Konvensi Genosida dimana Indonesia bukan Negara Pihak,” ujar juru bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan teks yang diterima BBC Indonesia.

    Baca juga:

    Getty ImagesMenteri Kehakiman Afrika Selatan Ronald Lamola menjelaskan kasus yang diajukan negaranya terhadap Israel di Mahkamah Internasional.

    Pada bulan Januari, pengadilan, yang mengadili sengketa antarnegara, mengeluarkan keputusan sementara: memerintahkan Israel mengambil langkah-langkah mencegah tindakan genosida di Gaza. Tapi pengadilan tidak sampai menuntut Israel menghentikan serangan militer.

    “Israel muncul relatif tanpa cedera dari proses ini, tetapi fakta bahwa proses [pengadilan] ini terbuka, berarti Israel telah kalah dalam pertarungan,” kata Michael Oren, duta besar Israel untuk Amerika Serikat periode 2009-2013, kepada BBC.

    Namun, saat ini, ada kekhawatiran yang kuat di antara para petinggi Israel, terutama karena langkah-langkah yang mungkin diambil oleh pengadilan internasional lainnya.

    Kemungkinan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin politik dan militer Israel, termasuk Netanyahu sendiri, merupakan sumber ketegangan.

    EPA-EFE/REX/SHUTTERSTOCKPutusan pengadilan dibacakan oleh Hakim Joan E. Donoghue (kedua dari kiri) pada Jumat (26/01).

    ICC, yang memiliki wewenang untuk mendakwa dan mengadili individu atas kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan, telah menyelidiki tindakan Israel di wilayah pendudukan selama tiga tahun – dan, baru-baru ini, tindakan Hamas.

    Di masa lalu, ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin negara seperti Vladimir Putin dari Rusia, Muammar Gaddafi dari Libya, dan gerilyawan Uganda, Joseph Kony.

    Meskipun ICC belum mengkonfirmasi apa pun, ketika kepala jaksa penuntut mahkamah, Karim Khan, mengunjungi Israel dan Tepi Barat yang diduduki pada bulan Desember tahun lalu, ia menegaskan bahwa “semua protagonis harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional”.

    “Jika Anda tidak melakukan hal ini, jangan mengeluh ketika kantor saya dipaksa untuk bertindak,” tambahnya pada saat itu.

    Mekelberg mengatakan: “Ke mana arahnya (keputusannya), saya tidak tahu, tetapi ini seharusnya mengirimkan pesan kepada Israel bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Horor Jamuan Daging Manusia di Kartel Narkoba Meksiko

    Horor Jamuan Daging Manusia di Kartel Narkoba Meksiko

    Jakarta

    Kelompok-kelompok kejahatan terorganisir di Meksiko sedemikian brutal sehingga sulit membayangkan bahwa mereka punya keyakinan agama.

    Namun, mungkinkah di balik aksi menculik, menyiksa, membunuh, mencincang lawan dan pengkhianat, hingga memakan daging manusia, para geng bersenjata itu menganut keyakinan agama tertentu?

    Claudio Lomnitz, antropolog Universitas Columbia, Amerika Serikat, meyakini ada spiritualitas yang memberikan dukungan moral terhadap beragam praktik kriminal tersebut.

    Dalam bukunya Para una teologa poltica del crimen organizado atau ‘Teologi Politik Kejahatan Terorganisir’, Lomnitz menyelidiki ranah keyakinan agama kelompok kejahatan terorganisir dan hubungannya dengan struktur kekuasaan.

    Kepada BBC Mundo, peneliti asal Meksiko ini menuturkan implikasi politik, sosial dan agama dari sekte di dalam kartel. Sekte tersebut beroperasi di luar institusi-institusi bentukan kartel – yang dia sebut punya “kedaulatan paralel” dengan negara.

    Dalam konteks inilah, menurut Lomnitz, muncul praktik kanibalisme yang dilakukan kelompok kejahatan terorganisir.

    “Kanibalisme adalah pelanggaran terhadap fondasi moralitas masyarakat,” kata akademisi tersebut.

    Lomnitz dalam wawancara ini menggali berbagai jenis kanibalisme yang ada di kalangan kelompok kejahatan terorganisir dalam beberapa dekade terakhir dari perspektif antropologis.

    Dia mencari makna di balik ritual yang dikembangkan beberapa kartel narkoba terbesar yang telah beroperasi di Meksiko.

    BBC

    Kelompok kejahatan terorganisir punya keyakinan agama mereka sendiri, seperti yang Anda bahas dalam buku ini. Apa implikasi politik dari fenomena ini?

    Meksiko punya negara bagian, namun ruang-ruang kedaulatan alternatif telah bermunculan.

    Sejumlah organisasi kejahatan terorganisir punya semacam kedaulatan sendiri. Mereka memakai seragam seolah-olah punya tentara sendiri, kemudian menuntut hak atas tanah seperti memungut pajak, lalu ada kelompok yang menamakan diri mereka korporasi. Mereka membentuk birokrasi.

    Apakah kedaulatan paralel ini juga merupakan suatu negara paralel?

    Ada semacam birokrasi militer dengan elemen-elemen pembentukan sebuah negara dalam tahap awal. Ini adalah upaya untuk mendirikan negara.

    Contoh lain dari hal ini adalah pembagian hadiah yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir di lokasi tertentu untuk memperingati Hari Ibu atau Hari Anak.

    Contoh berikutnya bos kartel membawa bunga ke seluruh gereja di wilayah yang dikuasainya. Ini adalah contoh-contoh pembentukan negara. Sebab ketika mereka sudah terlibat dalam sistem redistribusi dan mereka memberikan makanan kepada masyarakat di wilayahnya, mereka berada dalam tahap awal pembentukan negara.

    Dapatkah dikatakan bahwa kedaulatan ini melahirkan suatu sistem politik?

    Ya, dan itulah inti dari teologi politik. Itulah cara untuk menormalisasi negosiasi ketika ada lebih dari satu kedaulatan, seperti yang terjadi di Meksiko saat ini.

    Pelanggaran terhadap moralitas dominan

    Gentileza Claudio Lomnitz”Jika Anda mencari nafkah dengan membunuh orang, Anda akan memiliki moralitas yang dibuat untuk itu,” kata Claudio Lomnitz.

    Mari kita bicara tentang keyakinan agama dari birokrasi militer semacam ini. Apa teologi kelompok kejahatan terorganisir di Meksiko?

    Kedaulatan alternatif memerlukan kesepakatan rahasia tertentu, kesepakatan untuk bungkam. Mereka perlu menyusun pemikiran tentang perkumpulan rahasia, seperti komunitas di dalam masyarakat dominan, yang bersedia melakukan hal-hal yang ditolak secara luas.

    Mereka perlu menciptakan moralitas mereka sendiri, moralitas yang berbeda dengan moralitas dominan.

    Jadi, di dalam perkumpulan rahasia ini, dibentuklah praktik-praktik keagamaan yang sangat berbeda – meskipun simbol-simbol yang kadang mereka gunakan, gambaran-gambaran yang mereka gunakan, berasal dari masyarakat umum.

    Baca juga:

    Pemisahan dari moralitas dominan bisa sangat ekstrem. Oleh karena itu saya memulai buku ini dengan topik kanibalisme karena larangan pengorbanan manusia dan kanibalisme merupakan dasar moralitas Yahudi-Kristen.

    Dan moralitas Yahudi-Kristen adalah dasar dari negara modern. Kita bicara tentang pelanggaran yang sangat mendalam terhadap moralitas dominan, dan kedaulatan menyiratkan sakralisasi.

    Jika Anda mencari nafkah dengan membunuh orang, Anda akan memiliki moralitas yang dibuat untuk itu.

    Tidak akan ada kedaulatan tanpa teologi, tanpa pemikiran tentang yang ilahi, yang sakral.

    Santo Yudas Tadeus, seorang santo Gereja Katolik, telah dimasukkan ke dalam sekte kelompok kriminal. (Getty Images)

    Siapa sosok yang melakukan pelanggaran terhadap moralitas dominan di Meksiko?

    Sebut saja Nazario Moreno, pendiri La Familia Michoacana dan Ksatria Templar.

    Kehidupannya dimulai sebagai seorang bocah di sebuah peternakan dengan ayah yang pecandu alkohol.

    Pekerjaan pertamanya adalah sebagai tukang pikul di sebuah pasar di Apatzingn, Michoacn. Pria ini ternyata sangat berbakat dan sangat berani, dia rela melakukan apa saja.

    Dia akhirnya menjadi “tuan” – karena mereka sering menggunakan kata itu, dengan nada yang hampir aristokrat. Dia mendirikan kelompok kejahatan terorganisir, memiliki peternakan, punya banyak uang, dll. Dia berhasil dikenal masyarakat Michoacn. Itulah yang mereka inginkan, diakui.

    Keyakinan agama

    Anda menganalisa teologi politik di Meksiko selama tiga atau empat dekade terakhir. Apa saja sekte utama, sekte terkait narkotika, atau bisa dikatakan, di dalam kejahatan terorganisir?

    Sekte-sekte tersebut adalah keyakinan keagamaan yang berubah seiring berjalannya waktu, yang lahir, hilang, yang diserap oleh kelompok lain. Ini adalah cakrawala budaya yang berubah.

    Seperti yang baru saya sebutkan, ada sosok Nazario Moreno yang seolah-olah seorang ideolog, berusaha menciptakan moralitas Ksatria Templar.

    Baca juga:

    Ada kasus Los Zetas, yang terdiri dari perwira-perwira pasukan khusus angkatan darat yang memisahkan diri dan membentuk organisasi sendiri. Pada momen tertentu mereka mengadopsi sekte seperti Santa Muerte.

    Saat itu mereka saling membunuh dengan Kartel Teluk. Adapun para anggota Kartel Teluk menganggap Santo Yudas Tadeus sebagai pelindung mereka.

    Secara umum, terdapat beragam hal mulai dari Santeria hingga aliran resmi Gereja Katolik seperti Santo Yudas Tadeus. Dan semua ini mungkin hidup berdampingan karena sekte-sekte ini belum tentu eksklusif.

    Altar pemujaan Jess Malverde. Dia dikenal sebagai “santo pelindung para pengedar narkoba”. (Getty Images)

    Ada pula Jess Malverde

    Ya, Malverde dikenal sebagai “santo pelindung para pengedar narkoba”. Dia bukan orang suci, dia adalah seorang pengedar narkoba, seorang bandit dari Culiacn, yang menurut mereka adalah seorang pencuri yang melindungi kaum tidak berdaya.

    Perpaduan keyakinan dan simbol Katolik dengan teologi kriminal yang Anda sebutkan dalam buku ini menarik…

    Ada semacam keyakinan yang mengambil unsur-unsur dari agama Katolik. Ada orang-orang suci yang menjadi jembatan antara tradisi Katolik dan kepercayaan lain, seperti pemujaan terhadap Santo Yudas Tadeus.

    Ini adalah sekte yang sangat penting karena bisa dianut para pengedar narkoba atau orang-orang yang ambil bagian dalam perekonomian terlarang serta masyarakat pada umumnya.

    Anda dapat menjumpainya di makam-makam Katolik, tempat beberapa “tuan besar” dimakamkan, seperti di Culiacn.

    Baca juga:

    Santa Muerte adalah versi miring dari Perawan Guadalupe dan merupakan bagian dari metafisika kegentingan. Dia sering diperlakukan seolah-olah dia adalah perawan suci. Bahkan ada anggapan tentang Kematian Suci Putih sehingga “gadis” itu didandani dengan pakaian putih dan ditempatkan di altar.

    Kanibalisme dalam kelompok kejahatan terorganisir

    Getty ImagesOrang tua Mark Kilroy, seorang siswa yang dibunuh pada tahun 1989 oleh sekte pimpinan Adolfo Constanzo di Matamoros. Kelompok itu disebut “narcosatnicos”.

    Anda telah mempelajari kanibalisme, praktik memakan bagian tubuh manusia dalam kelompok kejahatan terorganisir. Mengapa mereka melakukannya?

    Kanibalisme adalah pelanggaran terhadap fondasi moralitas publik. Bukan hanya itu yang mereka langgar, karena mereka juga memperkosa, menyiksa, membunuh, menculik. Namun kanibalisme memiliki unsur ritual yang menyentuh dasar moralitas dominan.

    Tidak ada kekejian yang lebih besar dari itu, saya tidak dapat memikirkannya.

    Bagaimana fenomena ini berkembang?

    Evolusi kanibalisme memiliki tiga fase. Yang pertama adalah momen munculnya apa yang disebut narcosatnicos di Matamoros pada 1989.

    Pada momen ini, semuanya tunduk pada ritual dengan santero, ahli ritual yang memberikan perlindungan magis kepada suatu kelompok melalui ritual yang mencakup pengorbanan manusia.

    Adolfo Constanzo menjual perlindungan spiritual kepada anggota Kartel Teluk. Dalam konteks itu, pengorbanan manusia dilakukan untuk membangun hubungan kerahasiaan, untuk menjaga rahasia.

    Baca juga:

    Fase kedua adalah ketika kanibalisme mulai digunakan untuk merekrut anggota baru bagi kelompok kejahatan terorganisir, biasanya tentara yang diperkerjakan sebagai pembunuh bayaran.

    Mereka diuji dengan memakan bagian tubuh orang yang dibunuh, biasanya dari kelompok lain, namun bisa juga dari kelompok yang sama. Jika mereka tidak mau, calon anggota baru ini akan langsung dibunuh. Ini adalah ujian untuk menjadi bagian dari organisasi.

    Dan fase ketiga, yang paling menyeramkan dari semuanya, adalah ketika suatu kelompok begitu mendominasi sebuah wilayah sehingga mereka bisa menaruh daging manusia di piring.

    Getty ImagesRumah yang ditinggalkan Los Zetas di Nuevo Len (2019).

    Bisakah Anda memberi contoh?

    Ada contoh kanibalisme yang mengerikan dan mengerikan di kalangan kelompok Los Zetas. Mereka membunuh seorang pengkhianat dan memasak dagingnya.

    Ini bukan menelan racikan yang memasukkan sedikit jantung manusia dalam sebuah ritual. Mereka memasak kaki orang itu, bagian yang paling banyak dagingnya, untuk dimasukkan ke dalam hidangan tamale.

    Tamale ini kemudian disajikan di sebuah jamuan makan, pada pesta Malam Tahun Baru. Sejumlah orang diundang untuk berpartisipasi memakan daging manusia.

    Ada semacam simbolisme, yang bersifat religius, dalam persekutuan.

    Pesannya adalah: “Kita semua, anggota organisasi ini atau bukan, mengambil manfaat dari ini.”

    Hal menyeramkan tersebut merupakan salah satu bentuk kanibalisme yang terdokumentasikan di Meksiko.

    Baca juga:

    Ada contoh lain di Michoacn, dari kelompok Ksatria Templar. Pada suatu momen, mereka memaksa prajurit yang direkrut untuk memakan sepotong daging manusia sehingga dia tidak bisa lagi mundur dari kelompok itu. Mereka seolah-olah mengatakan “Kamu sudah menjadi bagian dari kami.”

    Hal serupa juga terjadi di Tabasco, dalam Kartel Generasi Baru Jalisco atau dalam kasus migran Amerika Tengah yang diculik oleh Kartel Teluk.

    Seorang warga Honduras yang selamat mengatakan dalam sebuah wawancara pada tahun 2021 bahwa mereka diberi makan daging manusia saat uang tebusan tiba.

    Getty ImagesPara anggota kelompok Ksatria Templar ditahan aparat pada 2011.

    Dalam kasus kelompok Los Zetas, apakah bisa dipastikan mereka melakukan praktik kanibalisme atau apakah mereka menabur keraguan soal memakan daging manusia di pesta tersebut?

    Mereka menawarkan jamuan makan daging manusia, tetapi hadirin tidak dapat membedakan apakah sedang memakan daging manusia atau tidak.

    Heriberto Lazcano, yang saat itu menjabat sebagai pimpinan Los Zetas, memberi tahu kepada para hadirin bahwa dia punya hidangan spesial: tamales de gente atau tamales isi daging manusia.

    Dia tertawa dan tawa itu membuat orang ragu, namun mereka tetap makan. Karena dengan duduk di sana, mereka berpartisipasi dalam perekonomian dan masyarakat yang didominasi Los Zetas.

    Dalam hal ini, kanibalisme tidak menjadi tes masuk yang sangat eksplisit, tapi kanibalisme dihadirkan sebagai semacam kemungkinan laten. Ini adalah cara untuk menandakan adanya ikatan di antara mereka yang berpartisipasi.

    Getty ImagesPihak berwenang mengidentifikasi Omar Trevio, alias “Z-42”, sebagai salah satu pemimpin Los Zetas.

    Ada kasus lain yang serupa. Salah satu dokumen yang saya analisis ketika membicarakan hal ini adalah milik antropolog Oscar Fernndez, yang menyelidiki kekerasan di San Fernando, Tamaulipas.

    Dia memaparkan dalam dokumen tersebut bahwa setelah kembali ke San Fernando, tempat asalnya, seseorang mengatakan kepadanya bahwa dia muak dengan tamales. Alasannya adalah dia diundang ke pesta di sebuah peternakan dan salah satu anggota Los Zetas mengatakan bahwa dalam perjamuan itu dihidangkan barbekyu daging manusia.

    Semua orang makan dan pria ini terus bertanya-tanya apakah benar dirinya telah makan daging manusia. Dan dia tidak punya pilihan karena dia tinggal di San Fernando sehingga dia terpaksa menjalin hubungan dengan Los Zetas. Dan dia tidak akan menolak makanan mereka.

    Getty Images”Ada contoh kanibalisme yang mengerikan dan mengerikan,” kata Lomnitz.

    Apa yang Anda rasakan setelah mempelajari semua ini?

    Apa yang kita alami sangatlah besar, sangat mengerikan, dan saya tidak tahu bagaimana kita akan keluar dari semua ini. Namun menurut saya hal ini perlu untuk dipikirkan. Berpikir merupakan langkah penting agar kita mampu keluar dari semua ini.

    Dan bagi Anda pribadi, apakah kanibalisme ini menyebabkan Anda kehilangan harapan pada manusia?

    Sejujurnya tidak, ini tidak membuat saya kehilangan harapan. Kita sedang menghadapi sesuatu yang sangat sulit dan jika kita tidak mau memikirkannya, mencoba memahaminya, kita hanya akan bereaksi.

    BBC

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mantan Presiden Honduras Diadili Atas Perdagangan Narkoba di AS

    Mantan Presiden Honduras Diadili Atas Perdagangan Narkoba di AS

    New York

    Mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, diadili di pengadilan New York, Amerika Serikat (AS), atas dakwaan perdagangan narkoba. Hernandez didakwa memfasilitasi rentetan praktik perdagangan narkoba, termasuk pengiriman 500 ton kokain ke wilayah AS melalui Honduras sejak dua dekade lalu.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (20/2/2024), Hernandez yang berusia 55 tahun ini diekstradisi ke AS pada April 2022 lalu untuk menjawab tuduhan soal dirinya membantu penyelundupan ratusan ton kokain ke wilayah AS dengan imbalan suap jutaan dolar Amerika dari para sindikat penyelundup narkoba.

    Hernandez diadili sendirian di pengadilan federal distrik selatan Manhattan, New York, pada Selasa (20/2) setelah dua terdakwa lainnya, mantan Kepala Kepolisian Honduras Juan Carlos Bonilla dan mantan polisi Mauricio Hernandez, mengaku bersalah atas perdagangan narkoba dalam persidangan beberapa hari terakhir.

    Pengakuan bersalah kedua mantan pejabat kepolisian Honduras itu, dan kerja sama apa pun dengan otoritas berwenang AS, kemungkinan besar akan menambah tekanan pada Hernandez untuk membuat kesepakatan dengan jaksa penuntut AS dan juga mengajukan pembelaan.

    Saat menjabat Presiden Honduras, Hernandez bekerja secara erat dengan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump dan bahkan menuai pujian dari Washington atas kerja pemerintahannya dalam penyitaan narkoba dan perang melawan kejahatan terorganisir.

    “Dia (Hernandez-red) menangkap orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengannya, tapi dia melindungi yang lainnya,” ucap mantan agen Otoritas Penegakan Narkoba AS (DEA), Mikel Vigil, kepada AFP.

    Hernandez menjabat Presiden Honduras periode tahun 2014-2022, dengan pemerintahannya diwarnai tuduhan korupsi. Oleh jaksa penuntut AS, dia dituduh memfasilitasi penyelundupan sekitar 500 ton kokain — terutama dari Kolombia dan Venezuela — ke AS melalui Honduras sejak tahun 2004, jauh sebelum dia menjabat presiden.

    Beberapa pengedar narkoba mengakui kepada jaksa AS bahwa mereka telah membayar suap kepada orang-orang dekat Hernandez. Pada saat Hernandez meninggalkan jabatannya, agen-agen DEA siap bergerak menangkapnya.

    Dia diekstradisi ke AS tak lama setelah menyerahkan kekuasaan kepada penggantinya, Presiden Xiomara Castro.

    Jika terbukti bersalah atas tiga dakwaan yang dijeratkan terhadapnya — satu dakwaan konspirasi perdagangan narkoba dan dua dakwaan perdagangan dan kepemilikan senjata, Hernandez terancam hukuman penjara seumur hidup dan bisa mati di balik jeruji besi.

    Hernandez bersikeras dirinya tidak bersalah. “Saya adalah korban balas dendam dan konspirasi kejahatan terorganisir dan musuh-musuh politik,” tulisnya dalam surat terbuka yang dikirim dari penjara di New York dan dipublikasikan di media sosial X oleh istrinya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO: Penampakan Bus Jatuh ke Sungai di Honduras, 11 Orang Tewas

    VIDEO: Penampakan Bus Jatuh ke Sungai di Honduras, 11 Orang Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setidaknya 11 orang tewas dalam kecelakaan bus di Honduras pada Selasa (5/12).

    Bus itu jatuh ke sungai setelah menabrak jembatan akibat tergelincir di jalan raya menyebabkan 25 penumpang juga terluka.

    Para korban dievakuasi menggunakan helikopter dan ambulans ke rumah sakit Tegucigalpa.

  • 11 Eks Polisi Meksiko Dinyatakan Bersalah Atas Pembunuhan 17 Migran

    11 Eks Polisi Meksiko Dinyatakan Bersalah Atas Pembunuhan 17 Migran

    Jakarta

    Sebanyak 11 mantan petugas polisi Meksiko dinyatakan bersalah dalam pembunuhan 17 migran yang ditembak dan dibakar di dekat perbatasan Amerika Serikat.

    Kantor kejaksaan Meksiko mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah berhasil mendapatkan vonis bersalah terhadap 11 petugas polisi yang didakwa melakukan pembunuhan, sementara satu lagi dinyatakan bersalah karena penyalahgunaan jabatan.

    Setelah persidangan yang berlangsung lebih dari tiga bulan, hakim Patricio Lugo Jaramillo, dikutip kantor berita AFP, Jumat (15/9/2023), memutuskan bahwa ada cukup bukti untuk memvonis bersalah para mantan petugas polisi tersebut.

    Pembunuhan itu terjadi pada 21 Januari 2021 di komunitas Santa Anita di negara bagian Tamaulipas, dekat perbatasan dengan Amerika Serikat, yang menjadi negara tujuan 16 migran dari Guatemala dan satu migran dari Honduras.

    Para korban “kehilangan nyawa karena luka tembak dan kemudian dibakar”, demikian bunyi pernyataan jaksa.

    Awalnya, 12 petugas polisi didakwa melakukan pembunuhan, namun salah satu dari mereka diringankan tuntutannya menjadi penyalahgunaan wewenang sebagai imbalan atas kerja sama dalam penyelidikan.

    Mayat-mayat hangus itu ditemukan di dalam sebuah truk di Camargo, daerah sengketa antara kartel narkoba di dekat perbatasan dengan negara bagian Texas, AS.

    Lihat juga Video ‘HRW Sebut Arab Saudi Bunuh Ratusan Migran Ethiopia di Perbatasan’:

    (ita/ita)

  • Meksiko Tangkap Migran yang Dituduh Sulut Kebakaran Tewaskan 39 Orang

    Meksiko Tangkap Migran yang Dituduh Sulut Kebakaran Tewaskan 39 Orang

    Jakarta

    Otoritas Meksiko telah menangkap seorang migran yang dituduh menyulut kebakaran yang menewaskan 39 orang di pusat penahanan imigrasi dekat perbatasan Amerika Serikat.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/4/2023), tiga petugas imigrasi dan seorang penjaga keamanan swasta juga telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan pembunuhan atas kebakaran tersebut.

    Pihak berwenang menuduh orang-orang yang bertanggung jawab atas fasilitas di Ciudad Juarez tersebut tidak melakukan apapun untuk mengevakuasi para tahanan saat kebakaran terjadi.

    Sara Irene Herrerias, seorang jaksa penuntut yang mengkhususkan diri pada hak asasi manusia, mengatakan pada konferensi pers, bahwa surat perintah penangkapan juga telah dikeluarkan untuk penjaga lain yang diburu sehubungan dengan tragedi itu.

    Dia tidak menyebutkan identitas migran yang ditangkap tersebut. Migran itu dituduh menyalakan api di sel tempat dia ditahan bersama 67 pria lainnya, tampaknya sebagai protes terhadap deportasi.

    Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez mengatakan bahwa korban tewas terdiri dari 18 warga Guatemala, tujuh warga Salvador, tujuh warga Venezuela, enam warga Honduras dan satu warga Kolombia.

    Yang terluka adalah 10 orang Guatemala, delapan orang Honduras, lima orang Salvador dan lima orang Venezuela, katanya. Dari antara mereka, sejauh ini hanya satu yang telah dipulangkan dari rumah sakit.

    Rodriguez mengatakan bahwa sebanyak delapan orang telah diidentifikasi sebagai yang diduga bertanggung jawab atas kegagalan penanganan kebakaran tersebut.

    (ita/ita)