Negara: Georgia

  • Negosiasi AS-China Alot, Delegasi Berunding Hingga Malam

    Negosiasi AS-China Alot, Delegasi Berunding Hingga Malam

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembicaraan antara AS dan China berpotensi berlanjut hingga memasuki hari ketiga di London seiring belum disepakatinya sejumlah poin krusial seperti ekspor teknologi dan industri utama. Kondisi ini membuat  dengan pasar keuangan gelisah.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (11/6/2025), Amerika Serikat yang menurunkan Menteri Keuangan Scott Bessent bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng hingga Selasa malam waktu setempat. Keduanya memimpin langsung detail rincian teknis kesepakatan.

    Anggota delegasi AS dan China kembali ke Lancaster House, sebuah rumah besar bergaya Georgia di dekat Istana Buckingham yang menjadi lokasi pertemuan, tepat setelah pukul 8 malam waktu setempat dan melanjutkan pembicaraan, yang dimulai sekitar pukul 10:40 pagi. Kedua belah pihak beristirahat sekitar pukul 5:30 sore.

    “Kami akan mencoba menyelesaikan semuanya, jadi itulah tujuannya. Saya pikir kami sedang menangani semua jenis masalah perdagangan dan saya pikir pembicaraan berjalan dengan sangat, sangat baik,” kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick kepada wartawan.

    Sementara itu, ketika ditanya apakah negosiasi akan berakhir pada hari Selasa, Lutnick tidak menutup kemungkinan bahwa pembicaraan dapat berlanjut hingga Rabu waktu setempat, atau hari ketiga negosiasi

    “Jika memang diperlukan, kami akan berada di sini besok, tetapi saya berharap negosiasi ini berakhir malam ini,” ujar Lutnick.

    Pasar obligasi dan mata uang memantau pembicaraan tersebut dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang potensi dampak ekonomi. Saham AS naik ke level tertinggi sesi setelah pernyataan Lutnick.

    Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Senin bahwa Negosiasi dengan China tidak mudah, seraya menambahkan bahwa dia hanya mendapatkan laporan yang bagus dari sesi hampir tujuh jam hari itu. Bessent mengatakan setelah hari pertama mereka mengadakan pertemuan yang bagus.

    Masalah utama minggu ini adalah menetapkan kembali ketentuan perjanjian yang dicapai di Jenewa bulan lalu, di mana AS memahami bahwa China akan mengizinkan lebih banyak pengiriman tanah jarang untuk mencapai pelanggan Amerika. Pemerintahan Trump menuduh Beijing bergerak terlalu lambat, yang mengancam kekurangan di sektor manufaktur dalam negeri.

    Sebagai balasannya, pemerintahan Trump siap mencabut serangkaian tindakan baru-baru ini yang menargetkan perangkat lunak desain chip, suku cadang mesin jet, bahan kimia, dan material nuklir, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Banyak dari tindakan tersebut diambil dalam beberapa minggu terakhir saat ketegangan meningkat antara AS dan China.

    Kemenangan bagi China

    Dexter Roberts, peneliti senior nonresiden di Global China Hub milik Atlantic Council mengatakan, keputusan AS untuk mencabut sebagian kendali teknologi akan sangat dipandang sebagai kemenangan bagi China. Dia menambahkan kemungkinan mencabut kendali apa pun tampaknya hampir tidak terpikirkan hingga baru-baru ini.

    Sebulan yang lalu, Beijing dan Washington sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 90 hari hingga pertengahan Agustus dalam tarif yang melumpuhkan mereka untuk memberi waktu guna menyelesaikan banyak perselisihan perdagangan mereka — mulai dari tarif hingga kontrol ekspor.

    Pada saat yang sama, tim perdagangan Trump tengah berjuang untuk mengamankan kesepakatan bilateral dengan India, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain yang berlomba-lomba untuk melakukannya sebelum 9 Juli, ketika tarif timbal balik presiden AS naik dari dasar 10% saat ini ke tingkat yang jauh lebih tinggi yang disesuaikan untuk setiap mitra dagang.

    Sementara itu, Presiden China Xi Jinping pada Selasa mengadakan percakapan telepon pertamanya dengan Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Lee Jae-myung dan menyerukan kerja sama untuk menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas. 

    “Kita harus memperkuat kerja sama bilateral dan koordinasi multilateral, bersama-sama menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas, serta memastikan stabilitas dan kelancaran rantai industri dan rantai pasokan global dan regional,” kata Xi, menurut laporan CCTV.

  • Wus… Jepang Punya Kecepatan Internet Tercepat di Dunia

    Wus… Jepang Punya Kecepatan Internet Tercepat di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jepang kembali mencetak rekor dunia karena sukses mencatatkan kecepatan internet tercepat di dunia yang mencapai 402 juta Mbps atau setara 402 terabits per second (Tbps). Angka tersebut jauh melampaui kecepatan internet di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Sebagai gambaran, dengan kecepatan tersebut, pengguna bisa mengunduh game besar seperti Elden Ring (sekitar 18 GB) dalam hitungan milidetik.

    Capaian ini berasal dari penelitian yang dipimpin oleh Laboratorium Jaringan Fotonik di Institut Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (NICT), Tokyo. Mereka mengembangkan teknologi baru berbasis kabel serat optik yang menggunakan sistem transmisi O hingga U-band untuk Dense Wavelength Division Multiplexing.

    Para peneliti juga meningkatkan sistem amplifikasi sinyal dengan enam varian penguat serat doped dan teknik amplifikasi Raman. Hasilnya, mereka berhasil mencapai bandwidth 37,6 terahertz, yang belum pernah dicapai sebelumnya.

    Kendati demikian, teknologi super cepat ini belum akan tersedia untuk penggunaan rumahan dalam waktu dekat. Keterbatasan perangkat keras saat ini masih menjadi kendala dalam menangani kecepatan setinggi itu.

    Meski bersifat eksperimental, penemuan ini berpotensi mendorong percepatan pengembangan teknologi internet masa depan dan merevolusi kecepatan transmisi data global.

    Posisi Indonesia Masih Tertinggal
    Sementara itu, Indonesia masih tertinggal dalam urusan kecepatan internet. Berdasarkan laporan Speedtest Global Index dari Ookla per Januari 2025, rata-rata kecepatan internet mobile di Indonesia baru mencapai 40,44 Mbps (peringkat 84 dari 104 negara). Sedangkan untuk fixed broadband, kecepatannya rata-rata 32,13 Mbps (peringkat 121 dari 152 negara).

    Padahal, pemerintah Indonesia saat ini tengah menargetkan peningkatan kecepatan internet nasional hingga minimal 100 Mbps.

    Bandingkan dengan negara-negara lain di Asia yang sudah jauh melaju:

    – Singapura memimpin fixed broadband tercepat di dunia dengan 336,45 Mbps.
    – Malaysia masuk 11 besar dunia untuk internet mobile dengan 171,61 Mbps.
    – Jepang sendiri berada di peringkat ke-19 untuk fixed broadband global dengan 212,06 Mbps di luar capaian eksperimental 402 Tbps yang baru saja diumumkan.

    10 Negara dengan Internet Mobile Tercepat (Mbps)

    1. Uni Emirat Arab: 545,94
    2. Qatar: 521,51
    3. Kuwait: 314,39
    4. Bulgaria: 252,05
    5. Bahrain: 213,09
    6. Brazil: 210,38
    7. Saudi Arabia: 201,08
    8. Denmark: 198,33
    9. Korea Selatan: 195,27
    10. Georgia: 184,56

    10 Negara dengan Fixed Broadband Tercepat (Mbps)

    1. Singapura: 336,45
    2. Uni Emirat Arab: 310,05
    3. Hong Kong: 305,71
    4. Prancis: 287,44
    5. Islandia: 281,95
    6. Chile: 276,77
    7. Amerika Serikat: 274,16
    8. Denmark: 247,62
    9. Spanyol: 245,58
    10. Swiss: 242,32

    (miq/miq)

  • Kisah Ilmuwan Bantu China Jadi Negara Adidaya Usai Dideportasi AS

    Kisah Ilmuwan Bantu China Jadi Negara Adidaya Usai Dideportasi AS

    Jakarta

    Di Shanghai, China, berdiri sebuah museum dengan 70.000 artefak yang didedikasikan untuk satu orang: “ilmuwan rakyat” Qian Xuesen.

    Qian adalah bapak program luar angkasa dan rudal China.

    Penelitiannya membuat Beijing mampu mengembangkan roket yang meluncurkan satelit pertamanya ke luar angkasa, serta rudal-rudal lain yang menjadi bagian dari persenjataan nuklir China.

    Atas jasanya, ia dihormati sebagai pahlawan nasional.

    Namun di Amerika Serikat, tempat ia belajar dan bekerja selama lebih dari satu dekade, kontribusi penting Qian jarang diakui.

    Kisah Qian kembali disorot oleh media seperti New York Times dalam beberapa hari terakhir ini, di tengah kebijakan pengusiran imigran oleh Presiden AS Donald Trump.

    Pada 28 Mei, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengumumkan bahwa pemerintah akan “secara agresif mencabut” visa bagi pelajar China, termasuk mereka yang terkait dengan Partai Komunis atau yang belajar di “bidang-bidang yang sensitif.”

    Lalu, apakah AS akan kembali jatuh di lubang yang sama dengan menyingkirkan sosok-sosok jenius seperti ilmuwan China ini dan melakukan salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah negara itu?

    Seorang bintang lahir

    Qian lahir pada 1911, saat China beralih dari dinasti kekaisaran ke sistem pemerintahan republik. Ayahnya mendirikan sistem pendidikan nasional China setelah bekerja di Jepang.

    Sejak kecil, Qian sudah menunjukkan bakat luar biasa. Ia lulus dengan peringkat tertinggi dari Universitas Jiao Tong di Shanghai dan meraih beasiswa untuk belajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS.

    Pada 1935, dia tiba di Boston. Qian mungkin menghadapi xenofobia dan rasisme, kata Chris Jespersen, profesor sejarah di University of North Georgia di AS.

    Namun, ada juga “harapan dan keyakinan bahwa China [sedang] mengalami perubahan yang signifikan.”

    Getty ImagesQian Xuesen bersama pengacaranya Grant Cooper di sidang deportasi pada November 1950.

    Dari MIT, Qian melanjutkan pendidikannya ke California Institute of Technology (Caltech) untuk belajar di bawah bimbingan salah seorang insinyur aeronautika paling berpengaruh saat itu, Theodore von Karman, kelahiran Hungaria.

    Di sana, Qian berbagi kantor dengan ilmuwan terkemuka lainnya, Frank Malina, anggota kunci dari kelompok kecil inovator yang dikenal sebagai “Suicide Squad.”

    Julukan itu diberikan karena percobaan mereka untuk membangun roket di kampus, dan juga beberapa eksperimen dengan bahan kimia mudah menguap yang berakhir sangat buruk, jelas Fraser Macdonald, penulis Escape from Earth: A Secret History of the Space Rocket.

    Namun, tidak ada yang benar-benar jadi korban, kata penulis itu.

    Baca juga:

    Suatu hari, Qian terlibat dalam sebuah diskusi tentang matematika yang rumit dengan Malina dan anggota kelompok lainnya. Tak lama kemudian ia menjadi bagian dari tim itu dan menghasilkan penelitian penting tentang propulsi roket.

    Saat itu, ilmu roket dianggap sebagia “pekerjaan orang aneh dan pemimpi,” kata Macdonald.

    “Tidak seorang pun menganggapnya [roket] dengan serius, dan tidak ada insinyur yang ahli matematika akan mempertaruhkan reputasinya dengan mengatakan ini adalah masa depan.”

    Namun semuanya berubah cepat ketika Perang Dunia II pecah (193945).

    Kelompok Suicide Squad menarik perhatian militer AS, yang kemudian mendanai penelitian pesawat jet, dengan memasang pendorong di sayap pesawat agar bisa lepas landas dari landasan yang pendek.

    Getty ImagesKarena kecerdasannya yang nyata, Qian memenangkan beasiswa untuk belajar di MIT.

    Pendanaan dari militer juga membantu pendirian Laboratorium Propulsi Jet (JPL) pada 1943, di bawah arahan Theodore von Karman.

    Qian, bersama dengan Frank Malina, berada di pusat proyek tersebut.

    Meskipun Qian adalah warga China, saat itu China adalah sekutu AS sehingga “tidak ada kecurigaan nyata terhadap ilmuwan China di pusat proyek luar angkasa Amerika,” kata Macdonald.

    Qian mendapat izin keamanan untuk bekerja pada proyek penelitian senjata rahasia dan bahkan menjabat di Dewan Penasihat Sains pemerintah AS.

    Menjelang perang berakhir, Qian menjadi ahli propulsi jet terkemuka di dunia dan dikirim bersama von Karman dalam misi ke Jerman dengan pangkat sementara letnan kolonel.

    Misinya adalah mewawancarai para insinyur Nazi, termasuk Werner von Braun, ilmuwan roket terkemuka Jerman. AS ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan teknologi roket Jerman.

    Karier yang hancur

    Namun pada akhir dekade itu, karier cemerlang Qian di AS tiba-tiba hancur dan kehidupannya berantakan.

    Pada 1949, Mao Zedong mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China. Dan dengan cepat, orang China dianggap sebagai “orang jahat,” kata Jespersen dari Universitas Georgia Utara.

    Seorang direktur baru di JPL mencurigai adanya jaringan mata-mata di laboratorium itu dan melaporkan beberapa staf itu ke FBI.

    “Semuanya orang China dan Yahudi,” jelas Macdonald.

    Era Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet pun dimulai. Perburuan atas orang-orang yang dianggap komunis di era McCarthy semakin gencar.

    Dalam suasana ini, FBI menuduh Qian, Frank Malina, dan yang lainnya sebagai antek komunis dan menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

    Tuduhan ke Qian ini didasarkan pada dokumen Partai Komunis AS pada 1938 yang menunjukkan bahwa ia menghadiri sebuah pertemuan sosial, yang dicurigai FBI sebagai pertemuan Partai Komunis Pasadena.

    Getty ImagesTiga anggota “Suicide Squad”, William Pickering (kiri), Theodore von Krmn (tengah) dan Frank J. Malina (kanan), dalam foto pada1960.

    Meskipun Qian menyangkal menjadi anggota partai, sebuah studi baru menunjukkan bahwa ia bergabung sekitar waktu yang sama dengan Frank Malina, pada 1938. Namun, hal itu tidak serta merta menjadikannnya seorang Marxis.

    Saat itu, menjadi komunis adalah bentuk perlawanan terhadap rasisme, kata Macdonald. Mereka menentang fasisme dan segregasi, seperti memprotes pemisahan kolam renang umum di Pasadena.

    Deportasi

    Zuoyue Wang, profesor sejarah di California Polytechnic State University di AS, mengatakan tidak ada bukti bahwa Qian melakukan spionase untuk China atau menjadi agen intelijen saat berada di AS.

    Namun, Qian kehilangan izin keamanannya dan ditetapkan sebagai tahanan rumah. Rekan-rekannya di Caltech, termasuk Theodore von Karman, menulis surat kepada pemerintah untuk membela Qian, tetapi tidak berhasil.

    Pada 1955, setelah lima tahun menjalani tahanan rumah, Presiden Eisenhower memutuskan untuk mendeportasi Qian ke China.

    Ilmuwan itu pergi dengan kapal bersama istri dan dua anaknya yang lahir di AS, sambil mengatakan kepada wartawan bahwa ia bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kaki di AS lagi.

    Dan ia menepati janjinya.

    “Ia adalah salah satu ilmuwan paling terkemuka di AS. Ia telah banyak berkontribusi dan bisa saja berkontribusi lebih banyak lagi bagi AS. Jadi, itu bukan hanya penghinaan, tetapi pengkhianatan,” kata jurnalis dan penulis Tianyu Fang.

    Getty ImagesQian Xuesen dianggap sebagai bapak program rudal nuklir dan antariksa China.

    Qian tiba di China sebagai pahlawan, tetapi tidak langsung diterima oleh Partai Komunis.

    Rekam jejaknya tidak sepenuhnya bersih. Istrinya adalah putri pemimpin Nasionalis, dan sebelum kejatuhannya, Qian hidup nyaman di AS. Bahkan, dia telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Amerika.

    Ia baru resmi bergabung dengan Partai Komunis China pada 1958. Sejak itu berusaha tetap berada di sisi aman. Ia selamat dari pembersihan politik dan Revolusi Kebudayaan, kemudian memiliki karier yang luar biasa.

    Ketika ia tiba di China, pengetahuan tentang ilmu roket nyaris tak dikenal. Namun, 15 tahun kemudian, ia memimpin peluncuran satelit pertama China ke luar angkasa.

    Selama beberapa dekade, ia melatih generasi baru ilmuwan dan meletakkan dasar bagi Program Eksplorasi Bulan China.

    Ironisnya, program rudal yang dikembangkan Qian di China kemudian digunakan untuk menyerang ASseperti rudal Silkworm yang ditembakkan ke AS dalam Perang Teluk 1991 dan serangan terhadap kapal USS Mason pada 2016 oleh pemberontak Houthi di Yaman.

    Dengan mengambil langkah keras terhadap komunisme domestik, Macdonald berpendapat, AS telah mendeportasi “seseorang yang justru digunakan oleh salah satu musuh ideologisnya untuk mengembangkan program rudal dan antariksanya sendiri. Itu adalah kesalahan geopolitik yang luar biasa.”

    “Ada siklus yang aneh. AS mengusir orang yang ahli dan kemudian menjadi bumerang bagi mereka,” katanya.

    Mantan Sekretaris Angkatan Laut AS Dan Kimball, yang kemudian menjadi kepala perusahaan propulsi roket Aerojet, pernah menyebut deportasi Qian sebagai “hal terbodoh yang pernah dilakukan negara ini.”

    Getty ImagesMao memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949.

    Saat ini, sekali lagi terjadi ketegangan besar antara China dan AS. Kini bukan tentang ideologi, tetapi tentang perdagangan, keamanan teknologi dan, menurut Trump, dugaan kegagalan China dalam menangani Covid-19.

    Sebagian besar warga AS mungkin tak mengenal Qian atau perannya di program luar angkasa Amerika, tapi banyak warga dan mahasiswa China di AS yang mendengar kisahnya dan melihat kemiripannya dengan situasi saat ini.

    “Hubungan antara AS dan China telah memburuk sedemikian rupa sehingga mereka tahu bahwa mereka mungkin dicurigai seperti generasi Qian,” sang jurnalis membandingkan.

    Qian Xuesen tidak pernah menginjakkan kaki di Amerika Serikat lagi dan meninggal pada 2009. (Getty Images)

    Menurut Macdonald, kisah Qian merupakan peringatan ketika suatu rezim menyingkirkan pengetahuan.

    “Sejarah ilmu pengetahuan Amerika menunjukkan bahwa sains di AS dibangun oleh para pendatang… Namun di era konservatif seperti sekarang, sejarah itu semakin sulit untuk dirayakan.”

    Kontribusi JPL terhadap program luar angkasa AS, menurut Macdonald, sebagian besar diabaikan, jauh jika dibandingkan dengan kontribusi Wernher von Braun dan ilmuwan asal Jerman lainnya, yang secara diam-diam dibawa ke AS tak lama setelah von Karman dan Qian mengunjungi mereka.

    Braun adalah seorang Nazi dan prestasinya diakui oleh negara, sementara Qian dan ilmuwan lainnya dalam Suicide Squad tersingkirkan, kata Macdonald.

    “Fakta bahwa program luar angkasa AS pertama kali dirintis oleh kaum sosialis lokal entah Yahudi atau China adalah kisah yang sulit diterima oleh Amerika sendiri,” tutupnya.

    Kehidupan Qian berlangsung hampir satu abad. Selama periode ini, China bertransformasi dari negara lemah menjadi adikuasa di Bumi dan di luar angkasa.

    Qian adalah bagian dari transformasi itu. Namun kisahnya juga bisa menjadi kisah besar bagi Amerika jika saja tidak dikhianati.

    Pada tahun 2019, China berhasil mendaratkan wahananya di sisi terjauh Bulan. Lokasi pendaratannya di Kawah Von Karmandinamai dari insinyur aeronautika yang merupakan salah satu mentor Qian.

    Sebuah pengakuan, disengaja atau tidak, menunjukkan bahwa antikomunisme Amerika lah yang mendorong China menaklukkan luar angkasa.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Pilu Petinju Umur 25 Meninggal karena Kanker, Gejalanya Diabaikan Dokter

    Kisah Pilu Petinju Umur 25 Meninggal karena Kanker, Gejalanya Diabaikan Dokter

    Jakarta

    Seorang petinju wanita profesional meninggal di usia 25 tahun karena kanker. Sebelum kematiannya, gejala kanker yang dirasakannya kerap diabaikan dokter.

    Kabar kematian Georgia O’Connor, petinju di Inggris ini disampaikan oleh agensi yang menaunginya pada 25 Mei lalu. Kematian O’Connor terjadi beberapa bulan setelah dia mengungkapkan bahwa dirinya mengidap kanker.

    “Selama 17 minggu sejak awal Oktober, saya terus-menerus merasakan sakit, bolak-balik antara Durham dan Newcastle RVI A&E, sambil tahu jauh di lubuk hati saya ada sesuatu yang salah,” tulis O’Connor.

    “Sejak awal saya katakan bahwa saya merasa itu kanker. Saya TAHU risikonya. Saya menderita kolitis dan PSC, dua penyakit yang secara drastis meningkatkan kemungkinan terkena penyakit itu. Saya TAHU seberapa tinggi risiko saya dan keduanya memang demikian,” sambung dia.

    O’Connor, yang berasal dari Durham, Inggris, tidak menyebutkan jenis kanker yang diidapnya. Saat pemeriksaan pertamanya di Oktober tahun lalu, dia memohon kepada dokter untuk memeriksanya tetapi diabaikan oleh tim

    Pada bulan Januari 2025, O’Connor mengatakan ia didiagnosis kanker terminal atau kanker stadium akhir. Dua tahun sebelumnya, dokter mengatakan dia mengidap kolitis ulseratif, yang menyebabkan peradangan dan ulserasi di usus besar.

    Dikutip dari laman Healthline, kanker terminal mengacu pada kanker yang tidak dapat disembuhkan atau diobati. Kadang-kadang disebut juga kanker stadium akhir. Semua jenis kanker dapat menjadi kanker terminal.

    Kanker terminal tidak dapat diobati. Oleh karena itu, pengobatan kanker terminal berfokus pada upaya membuat seseorang merasa senyaman mungkin.

    (kna/kna)

  • Kabar Gembira! Film Jumbo Tayang di Rusia Juni 2025

    Kabar Gembira! Film Jumbo Tayang di Rusia Juni 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia dengan menggeser KKN di Desa Penari, film animasi Jumbo memberikan kabar akan tayang di Rusia pada Juni 2025.

    Selain Rusia, film besutan Ryan Adriandhy itu bakal hadir di sejumlah negara di antaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belarus, Ukraina, Moldova, Armenia, Azerbaijan.

    Kemudian, ada Georgia (termasuk Abkhazia dan South Ossetia), Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Estonia, Latvia, dan Lithuania.

    “Ini bukan akhir dari sebuah perjalanan, tetapi menjadi bagian awal film animasi Jumbo bisa mendapatkan tempat yang lebih banyak di hati penonton film dunia,” kata Produser film Jumbo Anggia Kharisma dikutip akun X (dahulu Twitter) @visinemaID, Senin (2/6/2025).

    “Film Jumbo semakin mendapatkan tempat bukan hanya di negeri sendiri melainkan hingga mancanegara,” lanjutnya.

    Anggia menyebut, keberadaan film Jumbo menjadi simbol bahwa cerita lokal dengan nilai-nilai yang universal bisa menembus batas negara mana pun.

    “Perjalanan globalnya menjadi bukti bahwa karya anak bangsa layak diapresiasi dunia,” tegasnya.

    Sebelumnya, film animasi Jumbo telah berhasil melewati jumlah penonton film KKN di Desa Penari. Kini, film Jumbo dinobatkan sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.

    Hal itu terungkap melalui akun X (dahulu Twitter) @Cinepointappofficial yang merilis 10 besar film paling laris di Tanah Air.

    Adapun film Jumbo yang dirilis pada 2025 ini berhasil menembus jumlah penonton sebesar 10.073.332, sedangkan di urutan kedua yaitu film KKN di Desa Penari dirilis pada 2022 dengan jumlah penonton 10.061.033, berikutnya ada film Agak Laen yang menembus 9.127.602.

    Melihat kesuksesan dari film Jumbo, VisinemaID selaku produksi film Jumbo menyebut Jumbo bisa membuktikan bahwa cerita bisa menggerakkan hati penonton.

    “Teman-teman semua telah mengukir sejarah bersama @jumbofilm_id,” tulis akun X @VisinemaID, Senin (2/6/2025).

  • Setelah Dilegalkan, Thailand Akan Batasi Ganja?

    Setelah Dilegalkan, Thailand Akan Batasi Ganja?

    Jakarta

    Thailand sudah mendekriminalisasi ganja pada 2022. Namun, hal itu dilakukan tanpa undang-undang komprehensif yang mengatur penjualan, produksi, atau penggunaannya.

    Sejak saat itu, puluhan ribu toko dan pengecer berlisensi yang menjual ganja dan ekstraknya bermunculan di seluruh negeri, terutama di kawasan wisata.

    Tiga tahun kemudian, Thailand berencana memperketat pengawasan penggunaan ganja. Memastikan ganja hanya digunakan untuk tujuan pengobatan dan bukan lagi untuk rekreasi.

    Dalam rancangan undang-undang medis yang rencananya akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan, toko ganja hanya diizinkan menjual produk mereka kepada toko berlisensi lainnya atau kepada pelanggan yang memiliki resep dari tenaga medis profesional.

    Chokwan “Kitty” Chopaka, seorang aktivis ganja di Thailand, mengatakan bahwa undang-undang medis baru tersebut bisa menyebabkan 90% toko ganja berlisensi di Thailand tutup.

    “Saya mengerti apa yang dilakukan pemerintah. Tapi saya tidak setuju,” katanya kepada DW.

    “Saya rasa toko-toko yang akan bertahan adalah toko besar yang punya modal besar, mereka akan melayani turis, sementara warga lokal mungkin akan menanam sendiri, karena mendapatkan surat keterangan dokter akan terlalu menyulitkan.”

    Apa masalah yang dihadapi Thailand soal ganja?

    Pemerintah sempat berharap bahwa dekriminalisasi ganja akan menjadikannya komoditas unggulan baru bagi Thailand, mendorong sektor pariwisata dan pertanian. Kamar Dagang Thailand memperkirakan potensi nilai pasar ganja bisa mencapai USD 1,2 miliar (sekitar Rp19,5 triliun) per tahun.

    Namun, ketiadaan hukum yang mengatur penggunaannya menciptakan celah hukum yang menyebabkan maraknya penggunaan rekreasional, distribusi ilegal, dan pasar yang ketat. Penggunaan ganja yang terlalu bebas juga memicu penolakan dari sejumlah kelompok aktivis yang menentang legalisasi.

    Peraturan yang lebih ketat terhadap penggunaan ganja juga muncul di tengah meningkatnya peringatan bagi wisatawan agar tidak membawa produk ganja keluar Thailand. Dalam beberapa pekan terakhir, dua perempuan asal Inggris ditangkap masing-masing di Georgia dan Sri Lanka karena diduga menyelundupkan ganja.

    Penyelundupan ganja dari Thailand juga memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Thailand mengenai betapa mudahnya mendapat ganja dalam jumlah besar saat ini.

    Masa depan ganja di Thailand masih abu-abu

    Gloria Lai, Direktur Regional Asia untuk International Drug Policy Consortium (IDPC), mengatakan keputusan untuk mengajukan rancangan undang-undang baru ini terasa terburu-buru.

    “Pernyataan menteri kesehatan tampak seperti reaksi spontan terhadap kekhawatiran soal penyelundupan ganja dari Thailand, dan masih jadi pertanyaan apakah pembatasan penjualan ganja hanya untuk yang memiliki resep medis ini bisa menyelesaikan masalah,” katanya kepada DW.

    “Melihat adanya wacana penyusunan undang-undang yang lebih komprehensif untuk mengatur ganja, akan lebih bijak jika dimulai dengan konsultasi yang inklusif terhadap usulan itu, sehingga memberi cukup waktu bagi komunitas yang terdampak untuk memberikan masukan, daripada langsung mengeluarkan aturan baru yang justru bisa menimbulkan kebingungan lebih besar.”

    Rattapon Sanrak, pendiri dan presiden Highland Network, sebuah organisasi yang fokus pada isu ganja di Thailand, mengatakan bahwa rancangan undang-undang baru ini berpotensi menimbulkan masalah bagi industri.

    “RUU ini hanya berupa regulasi menteri, yang ditentukan oleh satu orang menteri saja. Kalau menterinya ganti, aturannya bisa berubah lagi. Ini berisiko untuk industri yang sudah melibatkan investasi besar dan ribuan lapangan kerja,” katanya.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Mengeluarkan undang-undang resmi melalui parlemen akan memberi aturan yang lebih stabil dan demokratis, sekaligus melindungi semua pihak yang telah berinvestasi waktu dan uang di industri ganja ini.”

    Ketidakjelasan tentang masa depan ganja di Thailand sudah terjadi sejak Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Thailand secara resmi mencabut ganja dari daftar narkotika pada Juni 2022.

    Partai Pheu Thai, partai penguasa saat ini, awalnya mendorong agar ganja kembali diklasifikasikan sebagai narkotika. Namun pada 2023, Perdana Menteri saat itu, Srettha Thavisin, menyatakan di Majelis Umum PBB di New York bahwa ganja hanya akan diizinkan untuk keperluan medis.

    Di sisi lain, ada tekanan dari Partai Bhumjaithai sebagai mitra koalisi pemerintah. Mereka sejak awal mendorong dekriminalisasi ganja dan tetap ingin agar tanaman itu legal.

    Aturan baru ini diperkirakan hanya menjadi langkah sementara sebelum Thailand mengumumkan undang-undang ganja yang lebih komprehensif untuk mengatur sepenuhnya penggunaan, produksi, dan ekspor tanaman tersebut. Undang-undang itu diperkirakan akan dirilis dalam dua tahun ke depan.

    Artikel in pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Tezar Aditya

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tanda Kiamat Muncul di Antartika, Gunung Es Terbesar Segera Punah

    Tanda Kiamat Muncul di Antartika, Gunung Es Terbesar Segera Punah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Foto satelit memperlihatkan fakta mengerikan di Antartika. Gunung es terbesar di dunia, A23a, mulai hancur berkeping-keping dan membentuk ribuan pulau-pulau es kecil.

    Dikutip dari LiveScience, gunung es A23a membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk sepenuhnya menghilang alias punah, jika fenomena ini terus berlanjut.

    Gunung es A23a saat ini memiliki area permukaan seluas 3.100 kilometer persegi. Gunung es raksasa ini pertama kali terlepas dari Lapisan Es Filchner-Ronne pada tahun 1986, tetapi terperangkap saat bagian bawahnya tersangkut di dasar laut.

    A23a tetap terdampar hingga Januari 2023, saat akhirnya mulai menjauh dari daratan Antartika. Selama waktu ini, A23a berulang kali menyandang gelar “gunung es terbesar di dunia”.

    Sebagai informasi, gunung es yang lebih besar kerap datang dan pergi. Gelar A23a sebagai gunung es terbesar di dunia paling baru disandang kembali pada Juni 2023 silam.

    Pada awal 2024, gunung es raksasa itu terperangkap lagi setelah tertangkap dalam pusaran laut yang besar. Gunung es itu tetap berputar di tempatnya selama beberapa bulan sebelum akhirnya terlepas pada bulan Desember 2024.

    Gunung es A23a kemudian melanjutkan perjalanannya ke utara melalui Lintasan Drake yang juga dikenal sebagai “kuburan gunung es,” tempat gunung es Antartika yang besar tersapu hingga akhirnya hancur.

    Pada Januari 2025, menjadi jelas bahwa A23a sedang dalam jalur tabrakan dengan Georgia Selatan di Laut Scotia. Pada Maret 2025, gunung es raksasa itu berhenti saat menghantam dasar laut sekitar 100 kilometer dari pantai barat daya pulau di Samudra Atlantik tersebut.

    A23a kemudian terjebak untuk ketiga kalinya, dan mungkin terakhir kalinya, dalam rentang hidupnya yang panjang.

    Foto satelit terbaru dari satelit Aqua milik NASA memperlihatkan ujung-ujung A23a mulai terpisah, terutama di ujung bagian utara.

    “Ribuan puing-puing gunung es menyebar di permukaan samudra dekat dengan gunung utama, menciptakan pemandangan yang mengingatkan pada malam berbintang yang gelap,” tulis perwakilan NASA, dikutip dari LiveScience.

    Gunung-gunung es kecil itu terlihat berukuran jauh lebih mini dibandingkan A23a. NASA memberikan peringatan bahwa gunung-gunung es kecil itu bisa mengancam kapal-kapal yang melintas.

    Puing terbesar yang lepas dari A23a disebut A23c dan memiliki ukuran seluas 130 kilometer persegi. Saat ini, A23c menunju ke area selatan.

    Lepasnya puing-puing es dari A23a mengikis ukuran gunung es raksasa tersebut sebesar 520 kilometer persegi, sejak pertama kali terjebak pada Maret 2025 lalu, menurut NASA.

    Jika terus-terusan hancur, gunung es tersebut bisa menghilang dalam beberapa tahun ke depan.

    Per 16 Mei 2025, ukuran A23a sudah jauh menyusut, hanya beda 31 kilometer persegi dengan gunung es terbesar berikutnya yang dinamai D15A, menurut Pusat Es Nasional AS.

    Pengungsi Satwa Liar

    Sebagai informasi, wilayah Georgia Selatan tak dihuni oleh manusia. Hanya ada beberapa peneliti yang datang berkunjung sepanjang tahun.

    Namun, wilayah tersebut merupakan rumah bagi banyak satwa liar seperti anjing laut dan burung laut, termasuk 2 juta penguin, menurut BirdLife International.

    Memiliki gunung es besar yang tertambat di lepas pantai dapat menjadi masalah bagi spesies ini, terutama bagi penguin yang mungkin harus menempuh jarak beberapa ratus mil lebih jauh untuk mencapai mangsanya, tergantung di mana gunung es itu berada.

    Air lelehan yang berasal dari gunung es yang terperangkap juga dapat mengubah suhu dan kadar garam di sekitarnya.

    Saat ini, belum jelas bagaimana lelehan A23a akan berdampak pada kehidupan satwa liar di sekitarnya. Gunung es tersebut berada cukup jauh dari pantai, yang berarti tidak akan terlalu mengganggu seperti yang seharusnya.

    Beberapa peneliti mengklaim bahwa lempengan es yang mencair dapat bermanfaat bagi ekosistem laut dengan melepaskan nutrisi ke lautan.

    Ini bukan pertama kalinya Georgia Selatan dilanda dampak dari gunung es raksasa. Pada tahun 2020, salah satu gunung es terbesar di dunia sebelumnya, A68, terjebak lebih dekat ke pulau itu, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengganggu koloni penguin.

    Namun, tidak seperti A23a, gunung es itu dengan cepat pecah menjadi puluhan bongkahan besar setelah arus laut merobeknya menjadi dua, menyebabkannya mencair dengan cepat dan mencegah bencana.

    Gara-gara perubahan iklim imbas aktivitas manusia, lapisan es di Antartika terus meleleh dan mencair. Di Antartika, akan lebih banyak lagi gunung es besar yang segera melewati Georgia Selatan dalam beberapa dekade mendatang, menurut prediksi para ilmuwan.

    (fab/fab)

  • 9 Fakta Mengejutkan Kasus Perdagangan Seks Sean ‘Diddy’ Combs yang Bikin Heboh Amerika – Halaman all

    9 Fakta Mengejutkan Kasus Perdagangan Seks Sean ‘Diddy’ Combs yang Bikin Heboh Amerika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Sean “Diddy” Combs kembali menjadi sorotan, bukan karena prestasi di dunia musik, melainkan karena kasus hukum yang mengejutkan publik.

    Mantan raja hip-hop Amerika ini juga dikenal dengan nama P Diddy.

    Ia kini menghadapi dakwaan berat dalam kasus perdagangan seks yang menyeretnya ke pengadilan federal di Manhattan, Amerika Serikat.

    Jaksa menuduh Combs menjalankan jaringan kriminal yang melibatkan pemaksaan, kekerasan seksual, hingga penyalahgunaan kekuasaan dalam bisnis hiburan yang ia pimpin.

    Combs membantah semua tuduhan dan menyatakan dirinya tidak bersalah.

    Kasus ini menjadi perhatian luas karena menyangkut figur besar dalam industri hiburan serta dugaan pelanggaran serius yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    Berikut sembilan fakta mengejutkan dari kasus Sean “Diddy” Combs yang mengguncang Amerika.

    1. Tuduhan Terhadap Combs

    Combs, yang kini berusia 55 tahun, didakwa dalam kasus perdagangan seks yang melibatkan penggunaan narkoba dan seks paksa.

    Jaksa mengklaim Combs mengatur pertemuan intim di kamar hotel menggunakan narkoba dan ancaman kekerasan terhadap para wanita.

    Menurut jaksa, Combs juga melibatkan karyawan dan sumber daya dari kerajaan bisnisnya untuk menciptakan perusahaan kriminal.

    Perusahaan ini, menurut dakwaan, terlibat dalam berbagai kejahatan, termasuk perdagangan seks, kerja paksa, penculikan, pembakaran, penyuapan, dan penghalangan keadilan.

    Dakwaan terhadapnya tertuang dalam dokumen setebal 14 halaman yang telah diperbarui tiga kali sejak September.

    2. Tuduhan Pidana yang Dihadapi Combs

    Combs menghadapi lima dakwaan pidana berat.

    Satu dakwaan adalah konspirasi pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.

    Dua dakwaan lainnya adalah perdagangan seks dengan paksaan, penipuan, atau tekanan, yang masing-masing membawa hukuman maksimal penjara seumur hidup dan minimal 15 tahun.

    Ia juga didakwa dua kali karena mentransportasi orang untuk tujuan prostitusi, yang dapat dihukum maksimal 10 tahun penjara.

    3. Pernyataan Pembelaan dari Tim Hukum Combs

    Combs membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

    Pada April, tim hukum Combs menyatakan para penuduhnya adalah mantan pacar yang memiliki hubungan suka sama suka dengannya.

    Menurut mereka, semua hubungan itu berdasarkan persetujuan dan bukan paksaan.

    4. Para Penuduh dan Kasus Cassie Ventura

    Kasus ini melibatkan empat korban yang diidentifikasi sebagai “Korban-1” hingga “Korban-4” dalam dakwaan.

    Mereka semua diperkirakan akan memberikan kesaksian selama persidangan.

    Meskipun tidak disebutkan secara publik, tuduhan Korban-1 mirip tuduhan dari Casandra Ventura atau Cassie, mantan pacar Combs.

    Ventura, seorang penyanyi R&B, menggugat Combs secara perdata pada November 2023.

    Ia menuduh Combs melakukan rudapaksa dan kekerasan fisik berulang selama hampir satu dekade.

    Gugatan tersebut diselesaikan secara tertutup dalam satu hari tanpa pengakuan bersalah dari Combs, dikutip dari Associated Press.

    5. Video Pengawasan yang Diperbolehkan Sebagai Bukti

    Tuduhan Ventura menarik perhatian besar setelah CNN merilis video pengawasan dari hotel 2016.

    Video tersebut menunjukkan Combs memukuli, menendang, dan menyeret Ventura di lorong hotel.

    Hakim memutuskan video itu dapat ditampilkan sebagai bukti dalam persidangan.

    Pengacara Combs mencoba mencegah penayangan video tersebut.

    Mereka mengklaim video itu telah dimanipulasi dan tidak akurat.

    CNN membantah keras klaim manipulasi tersebut.

    6. Hakim yang Memimpin Persidangan

    Persidangan ini dipimpin oleh Hakim Arun Subramanian.

    Ia diangkat sebagai hakim federal di Distrik Selatan New York pada 2023.

    Penunjukan Subramanian berasal dari nominasi Presiden Joe Biden dan disetujui Senat AS dengan suara 59-37.

    Sebelumnya, Subramanian menjadi juru tulis untuk mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg.

    Ia juga bekerja di firma hukum Susman Godfrey sebelum menjadi hakim.

    Ini adalah penanganan kasus terbesar Subramanian sejak menjadi hakim federal, dilansir New York Times.

    7. Pengacara Combs dan Pengalaman Mereka

    Pengacara utama Combs adalah Marc Antony Agnifilo, seorang pembela pidana berpengalaman.

    Agnifilo pernah menangani kasus Keith Raniere (NXIVM), Dominique Strauss-Kahn, dan Martin Shkreli.

    Ia didampingi oleh Teny Geragos, mitra di firma hukumnya, yang ahli dalam kasus pelecehan seksual.

    Teny adalah putri Mark Geragos, pengacara terkenal yang pernah mewakili Michael Jackson dan Chris Brown.

    Tim pembela Combs juga mencakup Alexandra Shapiro dan Brian Steel.

    Steel dikenal karena mewakili rapper Young Thug dalam kasus pidana terlama di Georgia, dikutip dari Reuters.

    8. Jadwal Persidangan

    Persidangan dijadwalkan berlangsung selama delapan hingga sepuluh minggu.

    Sidang digelar setiap hari kerja, Senin (5/5/2025) hingga Jumat (9/5/2025).

    Pada minggu pertama, sidang dimulai pukul 09:30 pagi hingga 05:00 sore ET.

    Setelahnya, sidang akan digelar dari pukul 09:30 pagi hingga 03:00 sore ET.

    9. Status Penahanan Combs

    Saat ini, Combs ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn.

    Ia telah ditahan tanpa jaminan sejak penangkapannya pada bulan September 2025.

    Penjara tersebut juga menampung narapidana lain yang terlibat dalam kasus besar, seperti Luigi Mangione.

    Mangione dituduh menembak mati seorang eksekutif asuransi kesehatan bernama Brian Thompson.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Hyundai Ioniq 9 Resmi Dijual di AS, Ini Harga dan Kelebihan Tiap Variannya

    Hyundai Ioniq 9 Resmi Dijual di AS, Ini Harga dan Kelebihan Tiap Variannya

    JAKARTA – Hyundai secara resmi membuka penjualan Ioniq 9 model tahun 2026 di pasar Amerika Serikat. SUV listrik tiga baris yang berbagi platform dengan Kia EV9 ini hadir dengan berbagai fitur canggih dan performa memukau.

    Dibangun di pabrik terbaru Hyundai Motor Group yang megah di Georgia, Ioniq 9 menawarkan enam pilihan trim yang semuanya menjanjikan jarak tempuh di atas 300 mil (sekitar 482 kilometer). Lebih menarik lagi, dikutip dari InsideEV’s Jumat, 2 Mei, seluruh varian ini memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pajak federal penuh sebesar 7.500 dolar AS (Rp123 juta urs saat ini) untuk pembelian tunai maupun melalui skema leasing.

    Jantung dari Ioniq 9 adalah baterai berkapasitas 110,3 kWh yang memungkinkan pengisian daya dari 10 hingga 80 persen hanya dalam waktu 24 menit menggunakan pengisi daya cepat 350 kW. Fitur pompa panas juga menjadi standar di semua varian, menjamin efisiensi termal yang optimal dalam berbagai kondisi cuaca.

    Sementara untuk variannya, Ioniq 9 RWD S menjadi yang paling unggul dalam hal jarak tempuh, mampu mencapai 335 mil (sekitar 539 kilometer) dengan motor listrik tunggal di belakang yang menghasilkan tenaga 215 hp. Varian ini memiliki kemampuan menarik beban hingga 3.500 lbs (sekitar 1.587 kg) dan akselerasi 0-60 mph (0-96 km/jam) dalam 8,4 detik. Harga awal untuk varian ini adalah 60.555 dolar AS (Rp996 juta), termasuk biaya pengiriman sebesar 1.600 dolar AS (Rp 26,3 juta).

    Naik satu tingkat, terdapat Ioniq 9 AWD SE dengan harga 64.365 dolar AS (Rp1,05 miliar). Penambahan motor listrik di depan memberikan sistem penggerak semua roda (AWD) dengan total output 303 hp. Kemampuan menarik bebannya meningkat signifikan menjadi 5.000 lbs (sekitar 2.267 kg), dan akselerasi 0-60 mph menjadi lebih cepat, yaitu 6,2 detik. Namun, jarak tempuhnya sedikit menurun menjadi 320 mil (sekitar 515 kilometer).

    Bagi yang menginginkan fitur lebih, Ioniq 9 AWD SEL seharga 67.920 dolar AS (Rp1,1 miliar) menawarkan spesifikasi powertrain dan jarak tempuh yang sama dengan varian SE, namun dengan tambahan pelek 20 inci (sebelumnya 19 inci), spion lipat elektrik, setir yang dipanaskan, kursi baris kedua yang dipanaskan, ventilasi pada kursi depan, sistem pemantauan titik buta, dan pencahayaan interior ambient.

    Untuk para penggemar performa tinggi, Hyundai menghadirkan tiga varian berlabel “Performance” yang meningkatkan tenaga hingga 422 hp berkat motor depan yang lebih bertenaga. Akselerasi 0-60 mph pada varian ini hanya membutuhkan waktu 4,9 detik, meskipun jarak tempuhnya menjadi 311 mil (sekitar 500 kilometer).

    Ioniq 9 AWD Performance Limited dibanderol dengan harga 72.850 dolar AS (Rp1,2 miliar) dan dilengkapi dengan pelek 21 inci, sunroof panoramik, kursi captain di baris kedua dengan pengaturan elektrik dan ventilasi, kursi pengemudi dengan fungsi memori, kursi baris ketiga yang dapat dilipat secara elektrik, setir yang dapat diatur secara elektrik, pemindai sidik jari, dan sistem audio Bose 14 speaker.

    Nah untuk varian tertinggi, Ioniq 9 AWD Performance Calligraphy, memiliki harga 76.590 dolar AS (Rp1,26 miliar). Varian ini mendapatkan sentuhan desain eksklusif pada fascia depan dan belakang, setir berlapis kulit dua warna, material microfiber suede pada headliner dan pilar, pedal metal, head-up display, Remote Parking Assist 2, dan sistem pencegahan tabrakan saat parkir ke segala arah (depan, belakang, dan samping).

    Dengan berbagai pilihan trim, fitur melimpah, jarak tempuh yang mengesankan, dan kemampuan pengisian daya yang cepat, Hyundai Ioniq 9 diprediksi akan menjadi pesaing serius di pasar SUV listrik premium. Kehadirannya di Amerika Serikat tentu menjadi angin segar bagi konsumen yang mencari kendaraan keluarga ramah lingkungan dengan performa dan kemewahan yang mumpuni.

  • 50 Kepala Negara hingga 10 Raja Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    50 Kepala Negara hingga 10 Raja Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Vatican City

    Vatikan mengumumkan bahwa sedikitnya 130 delegasi asing akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Terdapat puluhan kepala negara dan raja dari berbagai kerajaan di seluruh dunia yang turut hadir.

    “Saat ini ada 130 delegasi yang dikonfirmasi untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus,” sebut Vatikan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/4/2025).

    Disebutkan Vatikan bahwa para delegasi asing itu mencakup “50 kepala negara dan 10 raja yang berkuasa”.

    Seremoni pemakaman Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin (21/4), akan digelar di Alun-alun Santo Petrus di Vatikan pada Sabtu (26/4) pagi, sekitar pukul 10.00 waktu setempat, atau pukul 15.00 WIB.

    Prosesi pemakaman ini diperkirakan akan menarik kehadiran ratusan ribu orang, termasuk umat Katolik dari berbagai negara selain kehadiran para pemimpin dunia dan anggota kerajaan.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istrinya, Melania, telah tiba di Roma pada Jumat (25/4) waktu setempat dan akan hadir di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Mantan Presiden AS Joe Biden bersama istrinya, Jill, juga disebut akan menghadiri langsung pemakaman Paus Fransiskus.

    Para kepala negara lainnya yang akan hadir antara lain Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri (PM) Italia Georgia Meloni, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Para pejabat tinggi Uni Eropa seperti Ursula von der Leyen dan Antonio Costa juga akan hadir langsung.

    Sementara Kerajaan Inggris akan diwakili oleh Pangeran William yang merupakan sang ahli waris takhta.

    Dari Alun-alun Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma. Di lokasi itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dikuburkan ke dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini