Negara: Finlandia

  • Negara Maju Kian Batasi Pekerja Asing Meski Fatal Bagi Ekonomi

    Negara Maju Kian Batasi Pekerja Asing Meski Fatal Bagi Ekonomi

    Washington DC

    Negara-negara dengan mesin ekonomi terbesar di dunia membutuhkan pekerja asing, terlepas dari sentimen anti-migrasi semakin meningkat, terutama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun, sebuah laporan yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa migrasi tenaga kerja secara global menurun, bahkan saat perekonomian dengan masyarakat yang menua menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin pelik.

    Penurunan ini dimulai jauh sebelum terpilihnya kembali Donald Trump, yang berkampanye tahun lalu dengan janji untuk memangkas imigrasi secara drastis.

    Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang melacak kebijakan ekonomi dan sosial global, migrasi terkait pekerjaan ke 38 negara anggotanya turun lebih dari seperlima tahun lalu (21%).

    Laporan International Migration Outlook 2025 dari OECD menemukan bahwa penurunan ini lebih disebabkan oleh meningkatnya oposisi politik terhadap imigrasi dan pembatasan visa yang lebih ketat di negara maju lain, daripada berkurangnya permintaan. Migrasi kerja sementara justru terus meningkat.

    Penurunan dipicu oleh dua negara

    “Kebanyakan penurunan … dalam migrasi tenaga kerja permanen disebabkan oleh perubahan kebijakan di Inggris dan Selandia Baru,” kata Ana Damas de Matos, analis kebijakan senior di OECD, kepada DW. “Di kedua kasus tersebut, migrasi tenaga kerja permanen tetap di atas tingkat 2019.”

    Di Selandia Baru, penurunan terkait dengan berakhirnya jalur residensi pasca-pandemi yang bersifat satu kali, yang memungkinkan lebih dari 200.000 migran sementara dan tanggungan mereka menetap secara permanen. Skema residensi terbesar negara itu ditutup pada Juli 2022.

    Setelah Brexit, Inggris mereformasi jalur visa Pekerja Kesehatan dan Perawatan, memperketat kelayakan pemberi kerja dan melarang tanggungan, yang mengakibatkan penurunan tajam dalam permohonan visa. OECD menyoroti sektor kesehatan sebagai area di mana pembatasan ini berisiko memperdalam kekurangan tenaga kerja.

    “Jalur dari mahasiswa ke pekerjaan kini dibatasi,” kata Sharma kepada DW. “Ketika itu terjadi, permohonan akan melambat, karena orang India, misalnya, tidak akan mengeluarkan banyak uang untuk pendidikan di luar negeri jika tidak ada kepastian hasil investasi.”

    Laporan OECD menunjukkan bahwa India merupakan negara asal terbesar bagi pekerja migran yang menetap di negara anggota OECD dengan 600.000 orang tahun lalu, diikuti oleh China dan Rumania.

    Pembatasan visa AS bagi pekerja terampil mengancam sektor teknologi

    Di AS, batas ketat pada visa H-1B, program utama yang memungkinkan profesional asing di bidang teknologi, teknik, dan kedokteran bekerja di negara itu, diperkenalkan di bawah pemerintahan Biden. Trump sejak itu telah meningkatkan biaya visa bagi pemberi kerja menjadi $100.000 (sekitar Rp 1,67 miliar), naik dari $2.000–$5.000. Agenda besarnya lebih menekankan pada pembatasan jalur permanen.

    Sementara itu, Australia menaikkan ambang gaji untuk visa terampil, sedangkan Kanada menyesuaikan jalur untuk pekerja sementara, yang juga berkontribusi pada penurunan migrasi terkait pekerjaan secara luas. Negara-negara Nordik juga mencatat penurunan besar, dengan Finlandia mencatat penurunan 36% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Di Jerman, kebijakan imigrasi yang lebih ketat dari mantan Kanselir Olaf Scholz menyebabkan penurunan 12% dalam masuknya migran permanen tahun lalu, ketika 586.000 pekerja asing masuk ke negara itu. Jumlah orang yang datang dengan visa kerja turun 32% dibandingkan tahun sebelumnya. Reformasi ini diperluas oleh pemerintah penerusnya, Friedrich Merz.

    Herbert Brücker, profesor ekonomi di Universitas Humboldt Berlin, berpikir bahwa penurunan ini akan menimbulkan masalah bagi ekonomi Jerman.

    “Selama bertahun-tahun, Jerman mendapat rata-rata migrasi 550.000 orang per tahun,” kata Brücker kepada DW. “Kita membutuhkan migrasi untuk menggantikan pekerja yang pensiun. Tanpa itu, kita tidak dapat menjaga pasokan tenaga kerja tetap stabil.”

    Permintaan migran yang tinggi di Eropa

    Di seluruh Uni Eropa, sekitar dua pertiga pekerjaan yang tercipta antara 2019 dan 2023 diisi oleh warga non-UE, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), menekankan betapa Eropa sudah bergantung pada tenaga kerja migran.

    Secara global, ada 167,7 juta pekerja migran pada 2022, menurut perkiraan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Ini merupakan 4,7% dari total tenaga kerja global. Lebih dari dua pertiga dari mereka (114,7 juta) tinggal di negara berpenghasilan tinggi.

    Meskipun terjadi penurunan tahun lalu, migrasi terkait pekerjaan global tetap di atas tingkat pra-pandemi. Namun laporan OECD mengungkapkan bahwa aliran migrasi tersebut dapat secara tiba-tiba dibatasi oleh resistensi politik, dipicu oleh ketakutan terhadap migrasi ilegal, bukan oleh permintaan ekonomi yang tetap tinggi.

    Agenda masa jabatan kedua Trump memperkuat dinamika ini, dengan perintah eksekutif yang dikeluarkan sejak ia kembali menjabat pada Januari untuk membatasi baik imigrasi legal maupun ilegal. Pemerintahan Trump berargumen bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi pekerja AS dan memastikan sistem berbasis keterampilan.

    Visa sementara dibanding jalur permanen

    Migrasi tenaga kerja sementara atau musiman tetap stabil tahun lalu meski masuknya pekerja permanen menurun, menurut laporan OECD, mencerminkan preferensi pemerintah terhadap skema jangka pendek yang dapat diperluas atau dikurangi sesuka hati.

    “Keinginannya adalah: ‘Mari kita datangkan orang saat kita mau dan tutup pintu saat kita tidak mau. Tapi jangan biarkan ‘orang berbeda’ tinggal permanen di negeri kita’,” keluh Sharma.

    Program pekerja musiman dan sementara tetap diminati di Australia, Eropa, dan Amerika Utara, di mana pemberi kerja di sektor pertanian, perawatan, dan konstruksi telah mengisi kekosongan tenaga kerja. OECD mencatat bahwa program migrasi sementara juga semakin digunakan untuk pekerja teknologi dan terampil tinggi lainnya.

    Birokrasi membuat migran tetap bekerja di pekerjaan rendah

    Selain menarik lebih banyak migran kerja, OECD mendorong negara maju untuk fokus pada integrasi mereka ke dalam pasar tenaga kerja. Organisasi ini menyebut pelatihan bahasa dan akses ke layanan sosial sebagai syarat penting, bersama dengan pengakuan keterampilan dan kualifikasi, agar pekerja asing dapat berkontribusi sepenuhnya di negara tuan rumah mereka. Seringkali, mereka bekerja di pekerjaan yang jauh lebih rendah dari kualifikasi mereka.

    Brücker, yang juga kepala penelitian migrasi di Institute for Employment Research (IAB) Jerman, mencatat bahwa reformasi yang dimaksudkan untuk membuat ekonomi terbesar Eropa lebih menarik tidak berhasil karena proses persetujuan yang lambat dan birokratis.

    “Pengakuan gelar dan pelatihan vokasi memakan waktu bertahun-tahun dan itu menyulitkan pekerja terampil datang,” katanya kepada DW. Akibatnya, saat ini kita kekurangan sekitar tiga juta pekerja.

    Para pembuat kebijakan juga didorong untuk menciptakan jalur yang lebih jelas yang memungkinkan pekerja migran sementara beralih ke status permanen, sehingga keterampilan mereka dapat dimanfaatkan sepenuhnya dan mengurangi kekurangan tenaga kerja.

    Meskipun Trump sering berbicara positif tentang perlunya migrasi berbasis keterampilan, tahun pertamanya kembali di Gedung Putih ditandai oleh upaya untuk membongkar jalur tersebut, memperkuat kesenjangan antara kebutuhan ekonomi dan kehendak politik.

    Sharma mencatat bahwa retorika sering marah dari Trump dan politisi sayap kanan lainnya mengenai imigrasi mengirimkan “gelombang kejut” secara internasional, membentuk persepsi di India dan negara lain.

    “Pesan yang sampai adalah bahwa ini negara yang tidak ramah, di mana sulit mendapatkan pekerjaan … narasi itu sangat berperan dalam pergerakan migrasi,” kata Sharma kepada DW, menambahkan bahwa jika AS terus membatasi imigrasi terkait pekerjaan, hal itu bisa menyebabkan lebih banyak aliran migran ilegal.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Didakwa 59 Pelanggaran

    Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Didakwa 59 Pelanggaran

    Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 18 Desember 2025.

    Berita utama kami hadirkan dari Australia.

    Naveed Akram didakwa

    Pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Naveed Akram, secara resmi telah didakwa dengan 59 pelanggaran terkait serangan yang menewaskan 15 orang. Pelanggaran tersebut termasuk 15 dakwaan pembunuhan, melakukan tindakan terorisme, dan 40 dakwaan yang menyebabkan luka atau cedera berat pada seseorang dengan maksud membunuh.

    Naveed Akram sudah sadar dari koma, namun masih dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi.

    Ia diwakili pengacaranya dari Bantuan Hukum saat menghadap pengadilan, Rabu kemarin, yang dilangsungkan secara daring hadapan Hakim Daniel Covington dan kasusnya dijadwalkan akan kembali disidangkan pada 22 Desember.

    Hukuman maksimal untuk melakukan tindakan terorisme dan pembunuhan di Australia adalah penjara seumur hidup.

    Duke of Marlborough ditangkap atas dugaan tindak pidana

    Charles James Spencer-Churchill, 70 tahun, ditangkap pada Mei tahun lalu atas dugaan tindak pidana yang terjadi pada November 2022, serta Januari dan Mei 2024 di Woodstock, dekat Oxford di Inggris tengah.

    Ia sudah dipanggil untuk hadir di Pengadilan Magistrat Oxford hari ini.

    “Setelah penyelidikan Kepolisian Thames Valley, Duke of Marlborough didakwa dengan tindak pidana pencekikan yang disengaja di Woodstock,” bunyi pernyataan polisi.

    Spencer-Churchill, yang dikenal sebagai Jamie Blandford, adalah Duke of Marlborough ke-12, salah satu keluarga bangsawan paling senior di Inggris.

    Rumah leluhur keluarga tersebut adalah Istana Blenheim, di Woodstock, yang pernah menjadi tempat kunjungan Presiden Donald Trump pada tahun 2018.

    PM Finlandia minta maaf kepada negara-negara Asia

    Perdana Menteri Finlandia meminta maaf kepada negara-negara Asia, sebagai tanggapan atas gambar-gambar yang dianggap menghina dan diunggah oleh anggota sayap kanan parlemen negara Nordik tersebut.

    Insiden yang dijuluki skandal “mata sipit” oleh media Finlandia ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus di mana anggota Partai Finlandia, mitra junior dalam koalisi pemerintahan, dituduh mengunggah atau membuat pernyataan rasis.

    Perdana Menteri Petteri Orpo dari Partai Koalisi Nasional pro-bisnis, yang memimpin koalisi empat partai yang mencakup Partai Finlandia, mengeluarkan pernyataan berisi permintaan maafnya yang tulus.

    “Unggahan-unggahan ini tidak mencerminkan nilai-nilai kesetaraan dan inklusi Finlandia,” kata Orpo dalam pernyataan yang dirilis oleh kedutaan besar Finlandia di China, Jepang, dan Korea Selatan.

    “Pesan kami di Finlandia dan kepada semua teman kami di luar negeri adalah bahwa pemerintah menanggapi rasisme dengan serius dan berkomitmen untuk memerangi masalah ini,” katanya.

    Warner Bros menolak tawaran pengambilalihan paksa Paramount

    Dewan direksi Warner Bros Discovery menolak tawaran pengambilalihan paksa Paramount Skydance senilai US$108,4 miliar dengan alasan tawaran tersebut gagal memberikan jaminan pembiayaan yang memadai.

    Dalam surat kepada para pemegang saham, dewan direksi menulis Paramount telah “secara konsisten menyesatkan” para pemegang saham Warner Bros tawaran tunai US$30 per sahamnya sepenuhnya dijamin, atau “didukung,” oleh keluarga Ellison, yang dipimpin oleh CEO Oracle, Larry Ellison.

    “Tidak dan tidak pernah,” tulis dewan direksi mengenai jaminan tawaran Paramount, mencatat tawaran tersebut menimbulkan “banyak risiko besar.”

    Dewan direksi Warner Bros juga mengatakan mereka menemukan tawaran Paramount “lebih rendah” daripada perjanjian merger dengan Netflix.

    Penawaran sebesar US$27,75 per saham dari Paramount untuk studio film dan televisi Warner Bros, layanan streaming HBO Max, merupakan perjanjian yang mengikat dan tidak memerlukan pembiayaan ekuitas.

  • Indonesia Punya Potensi Besar Capai Ketahanan Energi, Begini Caranya

    Indonesia Punya Potensi Besar Capai Ketahanan Energi, Begini Caranya

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus menekan emisi sektor ketenagalistrikan, dengan memanfaatkan biomassa untuk bioenergi. PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) kini mempercepat pemanfaatannya.

    ‎‎Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir mengatakan, Indonesia memiliki potensi biomassa untuk bioenergi mencapai 83,4 juta ton per tahun, namun realisasi pemanfaatannya baru sekitar 22 juta ton atau masih berada di kisaran 5 persen dari total potensi nasional.

    Sementara tren pemanfaatan bioenergi berkembang pesat secara global, terutama di Finlandia, Swedia, dan Austria yang sudah menjadikan bioenergi sebagai sumber utama energi terbarukan.

    ‎‎“Ini adalah peluang besar bagi Indonesia. Potensinya ada, tetapi ekosistem supply chain biomassa harus dibangun lebih kuat agar bisa mendukung pembangkit listrik secara berkelanjutan,” kata Hokkop, Minggu (14/12/2025).‎

    Pemetaan bersama pemerintah menunjukkan bahwa potensi biomassa tersebar di seluruh Indonesia dengan kontribusi terbesar dari wilayah Sumatra. Sumber biomassa dominan berasal dari limbah industri kelapa sawit, kayu, serta pertanian, yang sebagian besar masih belum terserap optimal.

    ‎Bioenergi menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi PLN sejalan dengan target Net Zero Emissions 2060. Pemerintah melalui enhanced NDC menargetkan pemanfaatan 9 juta ton biomassa pada 2030 untuk mendukung program cofiring, yaitu substitusi sebagian batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap.‎‎

     

  • Ukraina akan Berbagi Rencana Perdamaian yang Direvisi dengan AS Hari Ini

    Ukraina akan Berbagi Rencana Perdamaian yang Direvisi dengan AS Hari Ini

    JAKARTA – Ukraina akan berbagi rencana perdamaian yang direvisi dengan Amerika Serikat pada hari Selasa yang bertujuan untuk mengakhiri perang Rusia, setelah perundingan di London antara Presiden Volodymyr Zelensky dengan para pemimpin Prancis, Jerman dan Inggris Hari Senin.

    Menjelang empat tahun perang, Kyiv, di bawah tekanan Gedung Putih untuk segera menyetujui penyelesaian damai, ingin menyeimbangkan rancangan yang didukung AS yang secara luas dianggap menguntungkan Moskow.

    Pertemuan yang diatur antara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Presiden Zelensky bertujuan untuk memperkuat posisi Ukraina.

    Presiden Zelensky mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan, rencana yang direvisi tersebut terdiri dari 20 poin, tetapi masih belum ada kesepakatan mengenai masalah penyerahan wilayah – yang didorong oleh Moskow.

    “Semangat Amerika, pada prinsipnya, adalah untuk menemukan kompromi,” katanya, melansir Al Arabiya dari Reuters (9/12).

    “Tentu saja, ada masalah kompleks terkait wilayah tersebut, dan belum ada kompromi yang ditemukan di sana,” tandasnya.

    Dalam kesempatan tersebut Ia menegaskan kembali, Ukraina tidak dapat menyerahkan sebidang tanah pun.

    Sebelumnya, sebuah sumber Pemerintah Inggris mengatakan, pertemuan Hari Senin akan berfokus pada penggunaan aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat.

    Para pemimpin dari Estonia, Finlandia, Irlandia, Latvia, Lituania, Polandia dan Swedia mendesak Uni Eropa untuk segera menindaklanjuti proposal yang tertunda untuk menggunakan aset-aset tersebut guna menyediakan dana bagi Ukraina.

    PM Starmer, Presiden Macron, Kanselir Merz dan Presiden Zelensky juga berupaya mendapatkan jaminan keamanan AS untuk membantu mencegah serangan lebih lanjut dari Rusia, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

    Publikasi rencana gencatan senjata AS bulan lalu telah cukup berhasil memusatkan perhatian para pemimpin Eropa, yang khawatir Kyiv akan dipaksa untuk menerima banyak tuntutan Rusia, yang menurut beberapa pihak dapat mengganggu stabilitas benua tersebut.

    Meskipun para pejabat AS mengatakan mereka berada di tahap akhir mencapai kesepakatan, sejauh ini hanya ada sedikit tanda bahwa Ukraina maupun Rusia bersedia menandatangani kerangka kerja kesepakatan yang disusun oleh para negosiator Trump.

    “Kami mendukung Ukraina dan, jika ingin ada gencatan senjata, itu harus gencatan senjata yang adil dan langgeng,” kata PM Starmer setelah menyambut para pemimpin di kediamannya di Downing Street No. 10.

    Presiden Macron dan Kanselir Merz juga menyatakan tekad mereka untuk melanjutkan rencana yang tegas, di saat yang digambarkan oleh kanselir Jerman sebagai “penentu bagi kita semua.”

    Presiden Zelensky menyoroti langkah penyeimbangan yang rumit yang perlu dilakukan oleh kekuatan-kekuatan Eropa saat mereka mencoba menegosiasikan persyaratan yang lebih baik untuk rencana AS yang diusulkan.

    “Ada beberapa hal yang tidak dapat kita kelola tanpa Amerika, hal-hal yang tidak dapat kita kelola tanpa Eropa; itulah mengapa kita perlu membuat beberapa keputusan penting,” katanya.

    Diketahui, Ukraina sedang mengalami salah satu periode terberat dalam perang ini. Pasukan Rusia terus bergerak maju di timur, dan kota-kota di Ukraina mengalami pemadaman listrik selama berjam-jam akibat serangan Rusia yang semakin intensif terhadap jaringan energi dan infrastruktur penting lainnya.

    Utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dan menantunya, Jared Kushner, membawa rencana revisi ke Moskow pekan lalu, kemudian mengadakan pembicaraan beberapa hari lagi dengan para pejabat Ukraina di Miami, yang berakhir pada Hari Sabtu tanpa ada kemajuan.

    Presiden Zelensky menyebut diskusi tersebut konstruktif tetapi tidak mudah. ​​Trump mengatakan pada Hari Minggu bahwa ia “kecewa” dengan Presiden Ukraina, menuduhnya belum membaca proposal terbaru yang didukung oleh AS.

  • Ada Hari Apa Saja yang Diperingati Setiap 8 Desember? Yuk Cari Tahu!

    Ada Hari Apa Saja yang Diperingati Setiap 8 Desember? Yuk Cari Tahu!

    Berdasarkan catatan Liputan6.com, Uni Soviet memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas, dengan wilayah kekuasaan dari Laut Baltik dan Finlandia di barat, Samudera Pasifik hingga mendekati Alaska di timur, Laut Kaspia dan Iran di selatan, serta melewati lingkaran Arktik di utara.

    Namun, pada dekade ketujuh, kerajaan poliglot terakhir di muka bumi itu runtuh dan akhirnya dibubarkan pada 1991, dikutip dari Chicago Tribune. Keputusan pada Minggu, 8 Desember 1991 oleh Rusia, Ukraina, dan Belarusia untuk membentuk persemakmuran negara-negara merdeka (commonwealth) mengakhiri kekaisaran itu.

    Sebenarnya, Uni Soviet telah ‘sekarat’ selama setengah dekade sebelumnya, sejak reformasi Presiden Mikhail Gorbachev melonggarkan otoritas pusat yang memegang tempat-tempat beragam seperti Latvia dan Uzbekistan, Ukraina, dan Tadzhikistan secara bersamaan.

    Negara adikuasa (superpower) yang menjadi musuh Perang Dingin Barat adalah sebuah bangsa yang disatukan — sering kali dengan paksaan dan intimidasi — dan disebut Rusia sebagai Tsar (kekaisaran).

    Negara yang dikenal sebagai Union of Soviet Socialist Republics (USSR) lahir pada 30 Desember 1922, dengan penandatanganan perjanjian membentuk konfederasi Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Republik Kaukasia — Azerbaijan, Armenia, dan Georgia.

    Dibangun oleh sistem komunis yang berakar pada gagasan Bolshevik tentang revolusi dunia, inti negara itu berkembang dengan cepat hingga mencakup republik-republik Asia Tengah di Uzbekistan, Kazakhstan, Tadzhikistan, Turkmenia, dan Kirgizia di akhir tahun 1920-an.

    Terlepas dari ukurannya, Uni Soviet mencakup wilayah yang lebih sedikit daripada kekaisaran Tsar dari Dinasti Romanov yang mendahuluinya ketika didirikan.

    Vladimir Lenin, pendiri negara Soviet, juga sempat memberikan kemerdekaan atau kehilangan kendali atas Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania, wilayah kekaisaran Polandia, bagian barat Ukraina dan Belarusia, serta Bessarabia di tempat yang sekarang disebut Moldavia.

    Selama dua dekade berikutnya, dekade di mana diktator Josef Stalin dengan kejam memaksakan visinya pada serikat pekerja, negara pun berkembang.

     

     

     

  • SpaceX Luncurkan Misi Berbagi Tumpangan dengan 140 Muatan

    SpaceX Luncurkan Misi Berbagi Tumpangan dengan 140 Muatan

    JAKARTA – SpaceX meluncurkan misi rideshare atau berbagi tumpangan pada 28 November lalu. Misi bernama Transporter-15 ini berhasil lepas landas dengan membawa 140 muatan dari berbagai lembaga antariksa. 

    Dalam meluncurkan misi ini, perusahaan milik Elon Musk tersebut menggunakan roket Falcon 9. Roket tersebut meluncur dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California sekitar pukul 13.44 Waktu Bagian Timur. 

    Setelah Falcon 9 diluncurkan, roket tersebut mulai menyebarkan muatan sekitar 55 menit setelah lepas landas. Penyebaran muatan memakan waktu yang cukup lama dan muatan terakhir dilepaskan hampir 2 jam 45 menit setelah peluncuran.

    Peluncuran yang mencakup 140 muatan ini menunjukkan tingginya permintaan terhadap layanan berbagi tumpangan SpaceX. Layanan ini berhasil mempertahankan pelanggan lama dan menarik banyak pelanggan baru. 

    Planet menjadi operator satelit tunggal terbesar dalam penerbangan ini. Perusahaan tersebut menitipkan 36 cubesat Dove dan dua satelit pencitraan resolusi tinggi Pelican. Sementara itu, Spire menerbangkan 11 satelit, termasuk satelit untuk konstelasi cuaca dan pelacakan kapal. 

    Misi ini juga membawa satelit penting untuk kepentingan pemerintah Eropa, yakni delapan satelit untuk IRIDE, sebuah konstelasi pencitraan milik Italia. Perusahaan Finlandia bernama Iceye juga menerbangkan satelit untuk pemerintah Yunani dan Polandia.

    Di antara muatan tersebut, terdapat dua satelit HydroGNSS untuk Badan Antariksa Eropa (ESA). Ini merupakan misi pertama dalam program Scout ESA yang fokus pada satelit observasi Bumi berbiaya rendah untuk mempelajari siklus air menggunakan sinyal satelit navigasi.

    Transporter-15 juga membawa beberapa muatan unik seperti Mauve, satelit astronomi komersial yang dikembangkan oleh Blue Skies Space. Satelit ini membawa teleskop ultraviolet kecil untuk mempelajari suar bintang dan bintang muda yang menjadi tempat tinggal exoplanet.

    Muatan unik lainnya adalah tiga satelit CTC-1 yang dibuat oleh Space Telecommunications Inc. Satelit ini akan digunakan untuk menguji Spacecoin, sebuah protokol komunikasi yang menggunakan teknologi blockchain. 

  • Finlandia Tutup Kedubesnya di Myanmar, Afghanistan dan Pakistan

    Finlandia Tutup Kedubesnya di Myanmar, Afghanistan dan Pakistan

    JAKARTA – Pemerintah Finlandia memutuskan untuk menutup kedutaan besar mereka di Myanmar, Afghanistan dan Pakistan pada 2026 sebagai bagian dari reformasi misi luar negeri.

    “Kementerian Luar Negeri telah memutuskan untuk menutup Kedutaan Besar Finlandia di Islamabad, Kabul dan Yangon mulai 2026,” demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Finlandia dilansir ANTARA dari Sputnik, Sabtu, 29 November.

    Penutupan itu dilakukan atas pertimbangan operasional dan strategis seiring dengan perubahan situasi politik di negara-negara tersebut dan juga keterbatasan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Finlandia.

    Pada waktu yang sama, konsulat jenderal baru telah dibuka di Houston awal tahun ini sebagian bagian dari inisiatif pemerintah Finlandia untuk memperluas kehadirannya di Amerika Serikat, menurut pernyataan.

  • Internet Rakyat Pakai FWA 5G, Ini Perbandingan Harganya dengan Verizon

    Internet Rakyat Pakai FWA 5G, Ini Perbandingan Harganya dengan Verizon

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia akan memiliki layanan internet rumah dengan harga murah tanpa serat optik atau fixed wireless access (FWA) 5G yang diberi nama Internet Rakyat.

    Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan layanan data yang inklusif dan dapat digunakan oleh siapapun. Layanan ini dibanderol dengan harga Rp100.000 untuk kecepatan hingga 100 Mbps.

    Teknologi 5G FWA bukan hal baru. Beberapa operator di dunia telah mengkomersialisasikan teknologi ini, dengan menggunakan spektrum frekuensi 5G pada umumnya seperti 2,6 GHz, 3,5 GHz dan lain sebagainya.

    Lantas bagaimana perbandingan dengan layanan berteknolgi serupa di luar negeri yang digelar oleh operator besar seperti Verizon di Amerika Serikat hingga JIO di India? Berikut penjelasannya:

    Amerika Serikat

    Amerika Serikat memiliki dua operator telekomunikasi yang merupakan pionir dari layanan FWA 5G yaitu Verizon dan T-Mobile. Mereka komersialisasi 5G FWA sejak 2019. Mereka menawarkan berbagai paket internet rumah berbasis 5G, dengan kecepatan hingga 1 Gbps dan skema tarif flat per bulan. 

    Dilansir dari berbagai sumber, diketahui T-Mobile menawarkan paket dengan harga US$50/bulan atau Rp750.000. Nilai tersebut dapat diturunkan menjadi US$30/bulan atau Rp450.000 jika dibundel dengan paket seluler. 

    Sementara itu Verizon menawarkan paket US$60/bulan atau Rp900.000. Nilai tersebut dapat ditekan menjadi US$35/bulan atau Rp525.000 bagi pengguna paket seluler 5G tertentu.

    India

    Sementara itu di India ada Jio, yang juga operator terbesar 5G FWA di dunia, dengan lebih dari 37 juta pengguna 5G FWA pada 2025. Paket FWA diluncurkan secara nasional, menargetkan pelanggan rumahan dan usaha kecil di kota besar maupun rural.

    Jio AirFiber / AirFiber Max dibanderol mulai dari US$7,2/bulan atau Rp108.000 untuk kecepatan 30 Mbps.

    Eropa dan Asia

    Di Eropa ada Elisa (Finlandia), TIM dan Vodafone (Italia & UK), serta KDDI (Jepang) sudah menjalankan layanan komersial FWA 5G sejak 2023–2024 untuk rumah, kantor, dan segmen enterprise. Beberapa operator menawarkan paket dengan jaringan slice khusus seperti gaming atau remote work, dengan garansi kecepatan minimal dan integrasi AI pada perangkat CPE.

    Elisa menawarkan paket US$34/bulan atau Rp510.000 tahun pertama, dengan biaya pemasangan US$5/bulan atau Rp75.000. Operator TIM di Italia menawarkan paket dengan harga US$16–US$26/bulan atau Rp240.000–Rp390.000, biaya aktivasi US$10 atau Rp150.000.

    Vodafone Wireless Home 4G/5G (Italia & UK) menawarkan harga mulai US$22/bulan atau Rp330.000, internet tak terbatas hingga 300 Mbps, panggilan rumah dan seluler, peralatan gratis.

    Timur Tengah: Uni Emirat Arab

     Du dan Etisalat (e&) di UEA menawarkan paket FWA 5G untuk berbagai segmen, termasuk paket khusus untuk gamer dan bundling dengan perangkat Android TV/set-top box. Harga mulai dari US$62/bulan atau Rp930.000, unlimited data, tanpa biaya perangkat.

    Adapun hingga 2025, lebih dari 241 operator telekomunikasi di seluruh dunia telah menawarkan paket FWA komersial berbasis 5G di lebih dari 100 negara. Namun tidak banyak yang menggunakan frekuensi 1,4 GHz untuk FWA 5G sehingga ini turut mempengaruhi harga yang diberikan (Nur Amalina)

  • Di KTT G20 Wapres Gibran Sampaikan Prioritas Nasional, dari Hilirisasi hingga Swasembada Pangan

    Di KTT G20 Wapres Gibran Sampaikan Prioritas Nasional, dari Hilirisasi hingga Swasembada Pangan

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memaparkan sejumlah program prioritas pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG), hilirisasi, dan swasembada pangan dalam serangkaian pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.

    Pertemuan bilateral berlangsung pada hari pertama agenda G20, Sabtu (22/11/2025), dengan sejumlah pimpinan negara, di antaranya Ethiopia, Angola, Vietnam, dan Finlandia.

    “Kita sudah melakukan pertemuan dengan beberapa kepala negara. Saya sampaikan juga pada saat pertemuan, program-program prioritas dari Bapak Presiden, misalnya Makan Bergizi Gratis, hilirisasi, swasembada pangan, dan lain-lainnya,” ujar Gibran saat memberikan keterangan pers di Johannesburg Expo Center, Minggu.

    Gibran mengatakan hasil pembahasan bilateral tersebut akan ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah ia kembali ke Tanah Air.

    “Hasil rapat segera kita follow up dan kita laporkan ke Pak Presiden begitu nanti kita sampai di Tanah Air,” tambahnya.

     

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming menyampaikan sejumlah gagasan dalam pidatonya di KTT G20 di Johanneseburg, Afrika Selatan, Sabtu waktu setempat.

  • Sejumlah Negara Tertarik Jalin Kerja Sama dengan RI, Finlandia Minati Investasi Data Center

    Sejumlah Negara Tertarik Jalin Kerja Sama dengan RI, Finlandia Minati Investasi Data Center

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, sejumlah negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tertarik menjalin kemitraan strategis di berbagai sektor dengan Indonesia. Angola dan Ethiopia misalnya, kedua negara Afrika itu ingin memperkuat kerja sama di bidang pertanian.

    Angola dan Ethiopia rencananya akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 2026 untuk menindaklanjuti ketertarikan tersebut.

    “Pertama terkait dengan pertemuan bilateral tadi baik dari Anggola maupun Ethiopia menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia dan tadi disampaikan mungkin pada kesempatan pertama di tahun depan mereka ingin berkunjung ke Indonesia. Dan tadi karena sudah ada minat mereka untuk sektor tertentu termasuk pertanian,” tutur Airlangga di sela rangkaian KTT G20 Afrika Selatan, Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu 22 November 2025.

    Menurut Airlangga, pemerintah Indonesia akan menyiapkan langkah teknis melalui kementerian terkait, guna membuka peluang kerja sama baru di bidang pertanian dan dapat memperluas potensi investasi antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika.

    “Nanti Menteri terkait kami akan sampaikan kepada Bapak Presiden untuk bisa berkunjung lebih dulu, agar bisa memperdalam keinginan kerjasama berbagai negara, salah satunya kalau di Ethiopia beberapa investor Indonesia sudah masuk di sana 5-6 perusahaan dan tentunya mereka juga membutuhkan support dari Indonesia, terutama untuk di sektor agrikultur dan juga sektor-sektor yang mereka sangat butuhkan yaitu derivatif dari pada kelapa sawit,” jelas dia.