Negara: Filipina

  • Neraca Dagang RI di Tengah Pertarungan 2 Gajah: China Defisit, AS Surplus

    Neraca Dagang RI di Tengah Pertarungan 2 Gajah: China Defisit, AS Surplus

    Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan Indonesia berada di tengah-tengah perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China. Meski ekspor ke kedua negara memiliki nilai yang sama besar, di atas kertas, berdagang dengan AS menghasilkan surplus, berbanding terbalik saat berdagang dengan China.

    Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan bahwa Amerika Serikat (AS)  menjadi salah satu penyumbang utama surplus neraca perdagangan Indonesia selama 2015 hingga 2025 atau satu dekade terakhir, bersama dengan India dan Filipina.

    Dia mengatakan pihaknya melakukan tinjauan khusus perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat untuk memberikan gambaran yang relevan terkait penerapan tarif resiprokal oleh negara tersebut.

    Apabila dilihat dari neraca dagang, menurut Amalia volume perdagangan dengan AS mengalami tren peningkatan dalam 10 tahun terakhir yang ditopang peningkatan pesat ekspor nonmigas.

    “Surplus neraca perdagangan tertinggi dengan Amerika Serikat terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar 16,57 miliar dolar AS (Rp278,54 triliun, kurs Rp16.810),” katanya.

    Defisit China

    Sementara itu, perdagangan Indonesia dengan China mengalami defisit perdagangan nonmigas pada Maret 2025, bahkam menjadi salah satu defisit yang terdalam. 

    Amalia menyampaikan, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara, dengan China menjadi negara penyumbang defisit perdagangan nonmigas mencapai US$1,11 miliar pada Maret 2025.

    “Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan yang terbesar adalah China US$1,11 miliar,” kata Amalia.

    Secara terperinci, Amalia mengungkap bahwa defisit perdagangan dengan China utamanya disumbang oleh mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) yakni -US$1,41 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) -US$1,30 miliar, dan kendaraan dan bagiannya (HS 87) -US$351 juta.

    Pekerja sedang merakit mesin

    Selain dengan China, Australia dan Thailand menjadi dua negara lainnya sebagai penyumbang defisit terbesar pada Maret 2025. Amalia mengungkap, Australia menyumbang defisit sebesar US$0,35 miliar, dan Thailand US$195 juta pada Maret 2025.

    Untuk Australia, Amalia menuturkan bahwa defisit terbesar dikontribusikan oleh komoditas serealia (HS10) terutama dari komoditas gandum yakni sebesar -US$103 juta, kemudian logam mulia dan perhiasan (HS71) -US$91,2 juta, dan bahan bakar mineral (HS27) -US$83,4 juta.

    Sementara untuk Thailand, BPS mencatat bahwa komoditas penyumbang defisit nonmigas terbesar yakni defisit terbesar dikontribusikan oleh gula dan kembang gula (HS17) -US$96,5 juta, plastik dan barang dari plastik (HS39) -US$68,7 juta, serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) -US$68,5 juta. 

    Sementara itu, Indonesia tercatat mengalami surplus perdagangan barang pada kelompok nonmigas dengan beberapa negara. Tiga terbesar diantaranya adalah AS US$1,98 miliar, India US$1,04 miliar, Filipina US$714 juta.

    Hubungan RI dengan China dan AS

    Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan bahwa pada dasarnya Indonesia akan tetap membangun hubungan positif dengan sejumlah mitra dagang, termasuk China.

    Pernyataan tersebut juga tanggapan atas pernyataan China yang memperingatkan negara-negara untuk tidak bernegosiasi dengan AS. 

    “Berkait dengan pemerintah RRT [China], saya rasa Indonesia dan RRT juga kita selalu menjunjung tinggi, ya, prinsip perdagangan multilateral. Kita saling menghormati hak dan kewajiban kita masing-masing,” kata Djatmiko dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (21/6/2025).

    Dia juga mengaku enggan berspekulasi mengenai nasib hubungan dagang RI baik dengan Amerika maupun dengan Tiongkok ke depan. 

    Satu hal yang dia pastikan, pada dasarnya pemerintah Indonesia akan menjalin hubungan dengan mitra dagang sebaik mungkin. Djatmiko juga menyebut, pemerintah tidak segan menggelar forum diplomasi dan perdagangan dengan negara-negara mitra.

    “Kalau pun ada isu, ya, di lapangan selalu akan kita selesaikan di forum diplomasi dan negosiasi perdagangan. Tapi nanti praktiknya seperti apa, kita tunggu saja nanti. Karena ini masih perlu dibicarakan antara pemerintah Indonesia dan AS,” pungkasnya. 

    Untuk diketahui sebelumnya, pemerintah China menegaskan bakal tetap berpegang teguh dengan keputusannya dan menolak untuk melaksanakan negosiasi dengan AS terkait keputusan tarif baru yang dicanangkan Donald Trump. 

    Melansir AFP, pemerintah China tegas bakal menentang negara-negara yang bakal bersepakat negosiasi dengan AS. 

    “Cina dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Cina,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China.

  • Video: AS Merapat ke Filipina di Tengah Ketegangan dengan China

    Video: AS Merapat ke Filipina di Tengah Ketegangan dengan China

    Video

    Video: AS Merapat ke Filipina di Tengah Ketegangan dengan China

    News

    3 jam yang lalu

  • Kenapa Harus Kuliah di UIN Saizu Purwokerto? Rasakan Sendiri Keajaibannya

    Kenapa Harus Kuliah di UIN Saizu Purwokerto? Rasakan Sendiri Keajaibannya

    Oleh: Intan Diana Fitriyati
    Alumni UIN Saizu Purwokerto

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Dulu, kupikir setelah lulus SMA atau S1, kuliah atau kerja itu pasti. 

    Ternyata hidup tidak selalu berjalan mulus. Pendidikan mahal, realita keras, dan hidup menampar tanpa basa-basi.

    Sementara teman-teman sibuk daftar kuliah, aku justru sibuk bertahan hidup.

    Merantau dan bekerja jadi langkah awal yang harus kujalani. Jatuh bangun, sudah seperti tradisi.

    Tapi satu hal yang tak pernah padam: keyakinan bahwa jika niatnya baik, maka jalan pasti terbuka.

    Qadarullah, harapan itu datang kembali.

    Dengan ridha Ilahi dan restu walidayni, aku melangkah, tanpa ragu dan tanpa ingin menoleh ke belakang.

    Bagi banyak orang, kuliah mungkin biasa saja, tapi bagiku—itulah momen penting yang menandai akhir dari penantian dan awal dari perjalanan baru.

    Bukan karena keajaiban tiba-tiba menghampiri, bukan pula sekadar seremoni, tapi karena aku tahu, perjuangan tidak pernah sia-sia jika dititipkan pada-Nya.

    Slide terakhir dari perjalanan panjang itu, justru jadi langkah pertama di kampus yang tak pernah kuimpikan sebelumnya: UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, atau yang akrab dikenal sebagai UIN Saizu.

    Kupikir dulu, Purwokerto itu di mana? Tahu tempatnya saja tidak.

    Tapi sejak kecil, Bapak memang selalu memilihkan lembaga pendidikan yang berbeda dari pilihan teman-temanku. 

    Katanya, biar belajar mandiri. 

    Maka ketika teman-teman aliyah memilih Jogja, Semarang, atau Pekalongan, aku justru diarahkan ke kota yang tak punya satu pun kenalan di sana: Purwokerto.

    Dan di sinilah perjalanan itu dimulai.

    Ternyata, Purwokerto adalah kejutan manis yang penuh makna. Sebuah kota yang mungkin tidak terlalu besar, tapi sangat nyaman untuk dijadikan tempat belajar.

    Aksesnya mudah dari berbagai arah, biaya hidupnya relatif murah, dan fasilitasnya lengkap. 

    Apalagi bagi mahasiswa, kota ini terasa ramah, bersahabat, dan tidak menekan.

    UIN Saizu sendiri memiliki banyak keunggulan yang jarang ditemukan di kampus lain. Salah satunya adalah internasionalisasi kampus.

    Meskipun terletak di kota yang tidak sepopuler Jogja atau Bandung, UIN Saizu mampu menjalin jejaring global dan menjadi kampus desa yang mendunia. 

    Hari ini, UIN Saizu bukan hanya milik mahasiswa lokal. Mahasiswa dari Malaysia, Yaman, Palestina, Filipina, dan negara-negara lainnya turut belajar di sini.

    Ini bukti bahwa kualitas pendidikan dan atmosfer akademiknya mampu menembus batas negara.

    Keberadaan mahasiswa internasional membawa warna baru dalam kehidupan kampus. Diskusi menjadi lebih kaya perspektif, interaksi lintas budaya terasa di ruang-ruang kelas, dan setiap mahasiswa bisa merasakan pengalaman global tanpa harus ke luar negeri. 

    UIN Saizu aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan internasional, membuka peluang pertukaran pelajar, riset kolaboratif, hingga program double degree di masa depan.

    Tidak hanya itu, UIN Saizu menyediakan jenjang pendidikan lengkap mulai dari Program Sarjana (S1), Magister (S2), hingga Doktoral (S3). Program Pascasarjana di kampus ini dikenal unggul dan terus berkembang. 

    Dengan pengajar-pengajar yang kompeten, bergelar doktor dan profesor dari berbagai bidang keilmuan, mahasiswa tidak hanya mendapat ilmu, tapi juga dibimbing untuk tumbuh secara akademik dan spiritual.

    Suasana kampus yang inklusif dan terbuka membuat diskusi-diskusi intelektual bisa berkembang dengan sehat.

    Saya dulu sempat mengira belajar di kampus negeri berbasis agama hanya akan fokus pada hal-hal keislaman saja.

    Tapi ternyata, pembelajarannya sangat luas dan adaptif. Di luar kelas, pembelajaran berlanjut di organisasi. Kampus ini benar-benar mendukung siapa pun yang ingin berkembang. 

    Atmosfer akademik terasa hidup, tapi tidak menekan. Fasilitasnya memadai, dosen-dosennya inspiratif, dan yang lebih penting: banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. 

    Ada KIP Kuliah, Beasiswa LPDP, Bank Indonesia, dan berbagai program bantuan pendidikan lainnya.

    Bahkan sekarang, jumlah dan jenis beasiswanya makin beragam. Dan ya, di kampus ini juga saya bertemu jodoh. Hehe. Bonus indah yang tidak saya rencanakan, tapi disyukuri setiap hari.

    Satu hal yang membuat saya jatuh cinta: Purwokerto sebagai kota pendidikan. Kota ini tenang, tidak bising, tapi hidup. Banyak tempat yang bisa jadi pelarian ketika pikiran penat karena tugas atau skripsi.

    Mau refreshing? Tinggal melipir sedikit, kamu bisa menemukan curug-curug cantik, gemericik air sungai, dan udara segar khas pegunungan. 

    Tidak heran jika banyak pensiunan pejabat negara memilih tinggal di sini—karena nyaman dan tentram.

    Saya sempat beberapa kali ke Baturraden. Meskipun belum kesampaian muncak Gunung Slamet, itu sudah cukup untuk membuat saya merasa kecil di hadapan Allah.

    Di atas sana, ketika melihat alam terbentang, buliran air mata tak tertahan. Bukan karena sedih, tapi karena syukur yang luar biasa.

    Syukur karena diberi kesempatan kuliah. Syukur karena hidup membawa saya ke tempat yang tak pernah saya bayangkan, namun ternyata membawa begitu banyak kebaikan.

    UIN Saizu Purwokerto bukan kampus besar dengan gedung pencakar langit. Tapi justru di kesederhanaannya, ia menyimpan kekuatan.

    Di balik tembok kampus ini, ada ribuan cerita perjuangan. 

    Ada mahasiswa dari pelosok yang mengejar mimpi. Ada harapan-harapan yang tumbuh, dan ada cinta yang bersemi dalam diam.

    Jadi, kalau kamu sedang mencari kampus yang tidak hanya mendidik otak tapi juga membuka jendela dunia, UIN Saizu Purwokerto adalah jawabannya.

    Dan kalau kamu ingin tinggal di kota yang bisa membuatmu betah belajar, tenang melangkah, dan bersyukur setiap hari, maka Purwokerto adalah rumah keduamu. (*)

    Jangan ragu. Daftar, datang, dan rasakan sendiri keajaibannya. (*)

    UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!
    #uinsaizu #uinsaizupurwokerto #uinsaizumaju

  • Jasa Besar AS untuk Perdagangan Indonesia, Inikah Alasan Sulit Lepas?

    Jasa Besar AS untuk Perdagangan Indonesia, Inikah Alasan Sulit Lepas?

    PIKIRAN RAKYAT – Selama satu dekade terakhir, Amerika Serikat konsisten menjadi salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Negeri Paman Sam merupakan penyumbang utama surplus neraca perdagangan Indonesia sejak 2015 hingga 2025, sejajar dengan India dan Filipina.

    “India, Filipina dan Amerika Serikat merupakan penyumbang utama surplus neraca perdagangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir,” ungkap Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin 21 April 2025.

    Amalia menjelaskan bahwa surplus terbesar perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat terjadi pada 2022, yakni mencapai 16,57 miliar dolar AS atau setara Rp278,54 triliun (kurs Rp16.810 per dolar). Surplus ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang terus meningkat.

    Komoditas Ekspor Unggulan

    Pada kuartal I 2025, nilai ekspor Indonesia ke AS tercatat sebesar 7,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp122 triliun. Komoditas ekspor utama meliputi:

    Mesin dan perlengkapan elektrik: 1,2 miliar dolar AS (Rp20,1 triliun) Alas kaki: 657,9 juta dolar AS (Rp11 triliun) Pakaian dan aksesoris rajutan/non-rajutan: 1,19 miliar dolar AS (Rp20 triliun) Lemak dan minyak nabati: 507,19 juta dolar AS (Rp8,52 triliun)

    “Sepanjang Januari sampai dengan Maret 2025, nilai ekspor keempat komoditas ini mengalami peningkatan yang relatif baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu,” kata Amalia.

    Sementara itu, Indonesia juga mengimpor dari AS barang-barang seperti mesin, biji dan buah mengandung minyak, instrumen medis hingga ampas sisa industri makanan. Nilai total impor dari AS selama kuartal I 2025 mencapai 2,98 miliar dolar AS atau Rp50,12 triliun.

    Ketergantungan pada Pasar AS

    Ketergantungan Indonesia terhadap AS terlihat jelas dari posisi negara tersebut sebagai tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia pada 2024, setelah China. Nilai ekspor ke AS mencapai 26,31 miliar dolar AS (Rp442 triliun), jauh di bawah ekspor ke China sebesar 62,44 miliar dolar AS (Rp1.048 triliun), tetapi tetap sangat signifikan.

    Meski hubungan dagang terlihat menguntungkan, Indonesia kini berada dalam posisi sulit akibat rencana pemberlakuan tarif resiprokal oleh AS sebesar 32 persen. Kebijakan ini muncul sebagai bagian dari perang tarif global yang kian memanas, terutama antara AS dan China.

    Menurut Kepala Ekonom Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto, dampak kebijakan tersebut berpotensi besar mengubah peta perdagangan Indonesia.

    “Most likely implikasinya kita, apakah kita akan mengimpor lebih banyak barang-barang dari AS sekaligus kita juga akan terbanjiri oleh impor barang-barang dari China yang tadinya dikirim ke AS yang harganya sudah naik lebih dari dua, sampai tiga kali lipat,” tuturnya.

    Ancaman Terhadap Industri Manufaktur RI

    Negosiasi perdagangan yang dilakukan oleh delegasi Indonesia ke Washington DC dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi Menlu Sugiono dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Namun, ada sejumlah kekhawatiran yang muncul dari para pengamat.

    Rully menyebut bahwa rencana impor tambahan dari AS senilai 18-19 miliar dolar AS bisa memberikan tekanan besar terhadap industri manufaktur domestik.

    “Kalau (impor) misalkan meningkat sampai 18 miliar dolar AS, ya pertama pasti impact-nya akan ada kepada trade balance kita. Jadi bisa dari tadinya surplus jadi ke defisit dan mungkin memang ini ada impact juga kepada produsen-produsen di dalam negeri terutama ya,” ujarnya.

    Selain itu, pelonggaran syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam negosiasi turut disoroti karena berisiko menghantam produsen lokal berskala kecil hingga menengah.

    “Kalau TKDN sendiri itu mungkin impact-nya akan mengganggu supplier manufaktur dari Indonesia sebenarnya,” ucap Rully.

    Jalan Tengah yang Menantang

    Pemerintah Indonesia membawa sejumlah usulan ke AS, termasuk revitalisasi perjanjian Trade and Investment Framework Agreement (TIFA), pelonggaran Non-Tariff Measures (NTMs), serta peningkatan impor migas.

    Pemerintah juga menjanjikan insentif fiskal dan non-fiskal untuk menjaga daya saing ekspor. Namun, dalam negosiasi global, posisi Indonesia tidak sekuat China atau Uni Eropa.

    “Memang sayangnya posisi Indonesia itu salah satu yang mungkin tidak terlalu kuat, beda dengan China atau mungkin dengan Eropa. Mereka mungkin bisa melakukan retaliasi,” kata Rully.

    Harus Perkuat Daya Tawar

    Menurut pengamat intelijen ekonomi Dr Stepi Anriani, Indonesia harus memperkuat intelijen ekonomi di tengah fragmentasi ekonomi global yang mengarah pada pembentukan blok-blok ekonomi baru.

    “Tarif 32 persen terhadap impor dari Indonesia bukan angka kecil. Tiongkok bahkan menghadapi situasi yang lebih parah akibat balasan perang tarif karena transhipment yang digagasnya,” tuturnya.

    Stepi Anriani menyebutkan, Indonesia harus memilih sikap tegas antara membentuk blok tandingan, tunduk pada AS, atau mengambil jalan netral yang penuh risiko ekonomi.

    Optimisme Ekonomi Tetap Ada

    Di tengah tekanan eksternal, sejumlah ekonom menilai Indonesia masih memiliki peluang untuk mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid. Ekonom Bank Mandiri Dendi Ramdani menyebutkan tiga faktor kunci yang bisa membawa Indonesia tumbuh melampaui proyeksi IMF, yakni:

    Bonus demografi dan konsumsi domestik Optimalisasi sumber daya alam Peningkatan kualitas institusi dan tata kelola

    “Dalam situasi kualitas institusi dan governance yang belum baik saja Indonesia bisa tumbuh 5 persenan,” ujarnya.

    Dengan tata kelola yang lebih baik, Indonesia diyakini bisa mengejar target pertumbuhan hingga 8 persen seperti yang diharapkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Profil Luis Antonio Tagle, Kandidat Kuat Pengganti Faus Fransiskus dari Asia

    Profil Luis Antonio Tagle, Kandidat Kuat Pengganti Faus Fransiskus dari Asia

    PIKIRAN RAKYAT – Kardinal Luis Antonio Gokim Tagle digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus Jorge Mario Bergoglio, yang meninggal pada Senin Paskah, 21 April 2025.

    “Ia merupakan okoh penting dalam Gereja Katolik dunia, dikenal sebagai pemimpin yang cerdas, rendah hati, dan dekat dengan umat,” demikian dikutip dari laman resmi Press Vatikan.

    Ia kini menjabat sebagai Pro-Prefek Bagian Evangelisasi Pertama dan Gereja-Gereja Khusus Baru dari Dikasteri untuk Evangelisasi, serta Rektor Agung Universitas Kepausan Urbaniana.

    Sebelumnya, ia merupakan Uskup Agung Metropolitan Manila. Simak profil selengkapnya!

    Profil, Pendidikan, hingga Karier Keagamaan Luis Antonio Tagle

    Tagle lahir pada 21 Juni 1957 di Manila, Filipina. Pendidikan agamanya dimulai di Sekolah Santo Andreas, Parañaque, yang kala itu dikelola oleh para Misionaris Scheut.

    Ia kemudian masuk Seminari Santo Yosef di Manila, dikelola oleh Serikat Yesus (Jesuit), di mana ia mempelajari filsafat dan teologi.

    Ia ditahbiskan sebagai diakon (pelayan) pada 18 Juli 1981 dan menjadi imam pada 27 Februari 1982.

    Selama tiga tahun pertama, ia melayani di paroki dan menjadi pembimbing rohani di Seminari Keuskupan Imus, bahkan kemudian menjabat sebagai rektor. Ia juga mengajar filsafat dan teologi di berbagai seminari di Filipina.

    Tahun 1985, ia melanjutkan studi di Catholic University of America, Washington D.C., dan meraih lisensi dan doktor teologi sistematik dengan predikat summa cum laude.

    Sekembalinya ke Filipina pada 1992, ia kembali memimpin seminari dan aktif dalam berbagai kegiatan keuskupan dan Konferensi Waligereja Asia. Ia juga dikenal sebagai pembicara ulung dan sering memberi retret dan seminar, baik di dalam maupun luar negeri.

    Pada 22 Oktober 2001, ia diangkat menjadi Uskup Imus dan ditahbiskan pada 12 Desember. Ia aktif melibatkan kaum muda, bahkan menyapa mereka lewat siaran video mingguan. Sepuluh tahun kemudian, pada 13 Oktober 2011, ia diangkat menjadi Uskup Agung Manila.

    Kardinal Tagle juga berperan penting dalam Sinode Para Uskup, menjadi Presiden Delegasi dalam dua sidang besar pada 2014 dan 2015 yang membahas tantangan pastoral keluarga. Pada Mei 2015, ia menjadi Presiden Caritas Internationalis, lembaga kemanusiaan Katolik global.

    Tagle Pilih Paus Fransiskus Tahun 2013 Silam

    Ia turut ambil bagian dalam konklaf Maret 2013 yang memilih Paus Fransiskus. Pada 8 Desember 2019, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa. Ia telah menjadi Kardinal sejak diangkat oleh Paus Benediktus XVI pada 24 November 2012.

    Pada 1 Mei 2020, Paus Fransiskus mengangkatnya ke jajaran Kardinal Uskup, peringkat tertinggi dalam hierarki Kardinal, sejajar dengan para pemegang gelar gereja suburbikar.

    Kardinal Tagle juga menjadi anggota berbagai lembaga penting di Vatikan, termasuk Dikasteri untuk Pendidikan dan Budaya, Hidup Bakti, Gereja-Gereja Timur, Liturgi dan Sakramen, hingga Dialog Antaragama. Ia juga duduk di Dewan Pengawas Bank Vatikan dan menjabat dalam hubungan internasional Sekretariat Negara.

    Dengan rekam jejak dan keterlibatannya yang luas, Kardinal Tagle tidak hanya menjadi figur penting di Asia, tapi juga berpengaruh dalam arah Gereja Katolik dunia.

    Rangkuman perjalanan Kardinal Luis Antonio Tagle:

    1957 – Lahir pada 21 Juni di Manila, Filipina. 1970-an – Menempuh pendidikan di Sekolah Santo Andreas dan Seminari Santo Yosef, Manila. 1981 – Ditahbiskan sebagai diakon pada 18 Juli. 1982 – Ditahbiskan menjadi imam pada 27 Februari; mulai melayani di paroki dan menjadi rektor seminari. 1985 – Melanjutkan studi teologi sistematik di Catholic University of America, Washington D.C. 1987–1991 – Meraih lisensi dan doktor teologi sistematik dengan predikat summa cum laude. 1992 – Kembali ke Filipina, memimpin seminari dan aktif dalam kegiatan keuskupan dan Konferensi Waligereja Asia. 2001 – Diangkat sebagai Uskup Imus pada 22 Oktober dan ditahbiskan pada 12 Desember; aktif menyapa kaum muda. 2011 – Diangkat sebagai Uskup Agung Manila pada 13 Oktober. 2012 – Diangkat sebagai Kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 24 November. 2013 – Mengikuti konklaf yang memilih Paus Fransiskus. 2014–2015 – Menjadi Presiden Delegasi dalam dua Sinode Para Uskup tentang keluarga. 2015 – Diangkat sebagai Presiden Caritas Internationalis pada Mei. 2019 – Diangkat sebagai Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa oleh Paus Fransiskus pada 8 Desember. 2020 – Diangkat sebagai Kardinal Uskup oleh Paus Fransiskus pada 1 Mei. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ekspor Nonmigas Jadi Penyelamat, Surplus Dagang Indonesia Maret 2025 Naik Signifikan

    Ekspor Nonmigas Jadi Penyelamat, Surplus Dagang Indonesia Maret 2025 Naik Signifikan

    PIKIRAN RAKYAT – Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 4,33 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp72,78 triliun pada Maret 2025. Angka ini meningkat 1,23 miliar dolar dibanding bulan sebelumnya.

    “Pada Maret 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 4,33 miliar dolar. Angka tersebut berasal dari selisih ekspor pada Maret 2025 yang mencapai 23,25 miliar dolar atau Rp390,643 triliun dan impor yang mencapai 18,92 miliar dolar atau Rp317,94 triliun,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, Senin (21/4/2025).

    Ilustrasi Ekspor dan Impor. Pixabay

    Dengan capaian tersebut, Indonesia berhasil membukukan surplus perdagangan selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Amalia menjelaskan, surplus tersebut terutama ditopang oleh sektor non-migas yang mencatatkan surplus sebesar 6 miliar dolar. “Komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewan nabati (HS15), bahan bakar mineral (HS27), serta besi dan baja (HS72),” ujarnya.

    Sementara itu, sektor migas masih mengalami defisit sebesar 1,67 miliar dolar. Penyebab utama defisit ini adalah impor minyak mentah dan hasil olahannya.

    Surplus Perdagangan Kuartal I 2025 Naik

    Secara kumulatif, dari Januari hingga Maret 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 10,92 miliar dolar. Angka ini naik 3,51 miliar dolar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,47 miliar dolar.

    Amalia juga menyebutkan tiga negara penyumbang surplus terbesar pada perdagangan non-migas, yakni Amerika Serikat sebesar 1,98 miliar dolar, India 1,04 miliar dolar, dan Filipina 0,71 miliar dolar.

    “Dengan Amerika Serikat ini didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, alas kaki HS 64 dan lemak dan minyak hewan nabati HS 15,” katanya.

    Perdagangan Indonesia-AS Meningkat

    Amalia menambahkan, tren perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat terus meningkat sejak 2015 hingga 2024. Kenaikan ini terutama terjadi pada sektor non-migas.

    Hingga Maret 2025, Indonesia membukukan surplus perdagangan dengan AS sebesar 4,32 miliar dolar. Angka ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,61 miliar dolar.

    Ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh komoditas non-migas seperti mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), pakaian rajutan (HS 61), dan alas kaki (HS 64). Sementara itu, impor migas Indonesia dari AS meliputi minyak mentah, gas propana cair, dan butana cair.

    Untuk sektor non-migas, Indonesia banyak mengimpor mesin dan peralatan mekanis (HS 84), biji dan buah berminyak seperti kedelai (HS 12), serta mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BPJPH dan BPOM Temukan 9 Produk Pangan Mengandung Babi Tanpa Label Jelas, 7 di Antaranya Bersertifikat Halal

    BPJPH dan BPOM Temukan 9 Produk Pangan Mengandung Babi Tanpa Label Jelas, 7 di Antaranya Bersertifikat Halal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan temuan mengejutkan berupa sembilan produk pangan olahan yang mengandung unsur babi, namun tidak mencantumkan informasi tersebut secara jelas dalam label kemasan.

    Temuan ini memicu keprihatinan publik karena menyangkut keamanan konsumen, khususnya masyarakat yang mengonsumsi produk sesuai prinsip halal.

    “Terdapat sembilan batch produk yang terdiri dari tujuh produk bersertifikat halal dan dua produk yang tidak bersertifikat halal,” ujar Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Dari sembilan produk yang ditemukan, tujuh di antaranya tercatat telah mengantongi sertifikat halal.

    Namun, hasil pemeriksaan BPJPH dan BPOM menunjukkan bahwa produk-produk tersebut ternyata mengandung bahan yang berasal dari babi tanpa mencantumkan informasi secara transparan pada labelnya.

    Produk-produk tersebut antara lain Corniche Fluffy Jelly Marshmallow berbagai varian rasa seperti Leci, Jeruk, Stroberi, dan Anggur, yang diproduksi oleh Sucere Foods Corporation (Filipina) dan diimpor oleh PT Dinamik Multi Sukses.

    Selain itu, terdapat ChompChomp Marshmallow dalam berbagai bentuk, buatan Shandong Qingzhou Erko Foodstuffs Co., Ltd., China, dan diimpor oleh PT Catur Global Sukses.

    BPJPH juga menemukan produk lain seperti Hakiki Gelatin, bahan pembentuk gel buatan PT Hakiki Donarta, serta Larbee – TYL Marshmallow isi Selai Vanila.

    Seluruhnya sempat memiliki sertifikat halal namun terbukti mengandung unsur babi tanpa label yang jelas, yang melanggar regulasi tentang pelabelan halal.

  • Mengenang Kesederhanaan Paus Fransiskus yang Hobi Naik ‘Mobil Rakyat’

    Mengenang Kesederhanaan Paus Fransiskus yang Hobi Naik ‘Mobil Rakyat’

    Jakarta

    Paus Fransiskus meninggal dunia. Semasa hidupnya, Paus sangat identik dengan kesederhanaan, termasuk pemilihan mobil rakyat saat berkunjung ke banyak negara.

    Paus Fransiskus sering menolak menggunakan mobil mewah saat berkunjung ke suatu negara. Dalam kunjungannya itu, Paus malah lebih memilih ‘mobil rakyat’ yang banyak digunakan masyarakat setempat. Dalam catatan detikOto, pada awal kepausan tahun 2013, Paus Fransiskus lebih memilih menggunakan mobil tua untuk menemui umat Katolik di Roma.

    Paus Fransiskus menggunakan Fiat Campagnola dan akan menggusur Popemobile Mercy M-Class sebelumnya yang menggunakan kaca antipeluru. Fiat Campagnola adalah Jeep Italia pasca perang. Kendaraan tersebut pernah digunakan Paus Yohanes Paulus II sampai ia tertembak dalam upaya pembunuhan pada 1981. Bukan tanpa alasan, Paus kabarnya tidak ingin terlena dengan jabatannya. Makanya dia memilih mobil yang biasa saja.

    Selanjutnya pada tahun 2014 saat berkunjung ke Korea Selatan, Paus memilih Kia Soul. Setahun kemudian, ketika mengunjungi Filipina, Paus Fransiskus menggunakan mobil Jeep lawas peninggalan Perang Dunia II. dalam kunjungan ke Amerika Serikat, Paus Fransiskus juga menggunakan Fiat 500L. Mobil ini dianggap cocok digunakan bagi Paus Fransiskus yang ingin bepergian dengan nyaman namun tidak mengesankan kemewahan yang berlebihan.

    Selanjutnya pada tahun 2019, Paus kembali menggunakan ‘mobil rakyat sebagai Popemobile. Mobil rakyat yang dimaksud adalah Dacia Duster. Kesederhanaan Paus juga terlihat saat dirinya berkunjung ke Indonesia. Paus justru memilih naik Kijang Innova Zenix Hybrid. Paus bahkan duduk di baris depan di samping sopir, bukan duduk di baris kedua sebagaimana kalangan VVIP.

    Tak cuma itu, Paus juga menggunakan Maung MV3 Tangguh yang disulap jadi Popemobile. Setelah berkunjung ke Indonesia, Paus menyambangi Papua Nugini. Di Papua Nugini, Paus lagi-lagi naik mobil rakyat yakni Toyota Raize. Raize adalah SUV kompak yang mampu menampung lima orang di dalamnya.

    Berlanjut ke Timor Leste, Paus menumpangi Toyota Sienta. Kemudian saat mengunjungi Singapura, Paus kedapatan menggunakan Hyundai Ioniq 5. Tapi kesederhanaan itu tak akan terlihat lagi dari Pemimpin Katolik dunia tersebut. Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 88 tahun. Paus meninggal sehari setelah kemunculannya di Saint Peter’s Square pada hari Minggu (20/4) waktu setempat saat Paskah, kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.

    “Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” kata Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan di saluran Telegramnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025).

    Kesederhanaan Paus Fransiskus semasa hidup akan selalu terkenang dan patut dicontoh. Selamat jalan Paus Fransiskus!

    (dry/din)

  • Luis Antonio Tagle dari Filipina hingga Pietro Parolin Setneg Vatikan

    Luis Antonio Tagle dari Filipina hingga Pietro Parolin Setneg Vatikan

    PIKIRAN RAKYAT – Kematian Paus Fransiskus pada 21 April menandai berakhirnya sebuah era penting dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Sebagai paus pertama dari Amerika Latin, Paus Fransiskus dikenal karena arah progresifnya: membela kaum miskin, membuka pintu bagi dialog dengan dunia sekuler, dan menekankan peran Gereja dalam isu-isu global seperti perubahan iklim dan migrasi.

    Kini, mata dunia tertuju pada Vatikan, tempat College of Cardinals bersiap menggelar konklaf rahasia untuk memilih pemimpin baru bagi 1,37 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Kandidat yang terpilih akan menentukan arah teologi dan diplomasi Gereja dalam menghadapi tantangan zaman modern.

    Berikut adalah lima tokoh yang dinilai memiliki peluang besar menggantikan Paus Fransiskus.

    1. Luis Antonio Tagle (Filipina) Usia: 67 tahun Posisi: Pro-prefek Dikasteri untuk Evangelisasi Peluang: 3:1

    Kardinal Tagle dikenal sebagai tokoh yang rendah hati dan bersahaja, sering dijuluki sebagai “Fransiskus dari Timur.” Dia telah lama menjadi tangan kanan Paus Fransiskus dalam misi global Gereja. Sebagai kepala Kongregasi untuk Evangelisasi Rakyat, ia memainkan peran penting dalam memperluas pengaruh Gereja di Asia dan Afrika.

    “Latar belakang Asia dan semangat pastoral Tagle sangat cocok dengan semangat Paus Fransiskus,” ujar Cristina Traina, profesor teologi Universitas Northwestern.

    “Pemilihannya bisa menjadi simbol dari Gereja yang semakin mendunia,” ucapnya menambahkan.

    Tagle juga menjadi wajah Gereja Katolik yang inklusif dan simpatik. Ia mendukung peran perempuan yang lebih besar dalam Gereja serta memiliki rekam jejak kuat dalam membela keadilan sosial.

    2. Pietro Parolin (Italia) Usia: 70 tahun Posisi: Sekretaris Negara Vatikan Peluang: 4:1

    Sebagai diplomat tertinggi Vatikan sejak 2013, Kardinal Parolin punya pengalaman panjang dalam urusan internasional Gereja, termasuk hubungan dengan China, Rusia, dan negara-negara mayoritas Muslim.

    “Parolin memahami betul seluk-beluk diplomasi Vatikan dan birokrasi internal,” kata Ulrich Lehner dari Universitas Notre Dame.

    “Ia adalah sosok moderat, tidak seekstrem progresif, juga bukan konservatif garis keras,” tuturnya menambahkan.

    Gaya kepemimpinannya yang diplomatis membuat Parolin digadang-gadang sebagai pilihan kompromi antara faksi progresif dan konservatif dalam konklaf mendatang.

    3. Peter Turkson (Ghana) Usia: 76 tahun Posisi: Mantan kepala Dikasteri untuk Pembangunan Manusia Integral Peluang: 5:1

    Kardinal Turkson telah lama dikenal sebagai suara Gereja dalam isu-isu keadilan global. Ia vokal dalam perjuangan melawan ketimpangan ekonomi dan perubahan iklim, dan dikenal dekat dengan agenda sosial Paus Fransiskus.

    “Paus baru harus bisa melanjutkan fokus pada umat yang tertindas, dan saya percaya suara Afrika harus lebih didengar,” kata Turkson dalam wawancara sebelumnya dengan La Croix.

    Jika terpilih, Turkson akan menjadi paus kulit hitam pertama dalam sejarah modern dan paus Afrika pertama sejak Paus Gelasius I pada abad ke-5.

    4. Peter Erdo (Hongaria) Usia: 72 tahun Posisi: Uskup Agung Esztergom-Budapest Peluang: 6:1

    Dikenal sebagai ahli hukum kanonik dan pemikir konservatif, Kardinal Erdo mewakili arus Gereja yang ingin kembali pada tradisi teologis yang lebih ketat. Ia aktif dalam mendorong perlindungan doktrin tradisional, terutama terkait keluarga, gender, dan liturgi.

    “Beberapa suara dalam Gereja ingin menyeimbangkan kembali antara kasih dan kebenaran moral. Erdő mewakili kecenderungan itu,” tutur Prof. Traina.

    Namun, keberpihakannya yang kuat terhadap ortodoksi mungkin menjadi hambatan di tengah tren global menuju keterbukaan.

    5. Angelo Scola (Italia) Usia: 82 tahun Posisi: Mantan Uskup Agung Milan Peluang: 8:1

    Meskipun usianya melampaui batas usia memilih paus (80 tahun), Kardinal Scola masih disebut dalam daftar kandidat karena pengaruhnya yang besar dan sejarahnya sebagai runner-up pada konklaf 2013.

    Scola dikenal karena ketegasan intelektual dan kedekatannya dengan teologi Yohanes Paulus II. Ia menjadi simbol kubu tradisionalis yang merindukan kepemimpinan tegas dalam hal moralitas dan liturgi.

    “Waktu saya mungkin sudah lewat,” ucap Scola dalam wawancara dengan Corriere della Sera beberapa tahun lalu.

    “Tetapi saya percaya pada suara Roh Kudus,” ujarnya menambahkan.

    Apa yang Terjadi Selanjutnya?

    Konklaf untuk memilih paus baru akan dimulai dalam rentang 15 hingga 20 hari setelah kematian Paus Fransiskus. Selama masa itu, para kardinal akan menghadiri misa pemakaman dan menjalani novemdiales — sembilan hari berkabung yang juga menjadi ajang diplomasi internal.

    Michelle Dillon dari University of New Hampshire menekankan pentingnya masa itu.

    “Akan ada banyak pertemuan informal di sela-sela misa dan peringatan. Di sanalah kesepakatan awal biasanya terbentuk,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NewsWeek.

    Begitu mayoritas dua pertiga suara diperoleh di Kapel Sistina, asap putih akan membubung dari cerobong, menandakan bahwa Gereja memiliki pemimpin baru. Nama dan sosok paus baru kemudian akan diumumkan dari balkon Basilika Santo Petrus dalam prosesi “Habemus Papam”.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kata Kepala BPOM soal Temuan Produk Bersertifikat Halal Mengandung Unsur Babi

    Kata Kepala BPOM soal Temuan Produk Bersertifikat Halal Mengandung Unsur Babi

    Jakarta

    Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menarik dari pasaran sembilan produk makanan mengandung unsur babi (porcine). Ada tujuh produk yang sudah bersertifikat halal dan dua lainnya tanpa sertifikat halal.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar meminta para industri makanan untuk bertindak jujur dalam menjual produknya. Menurutnya, transparansi terkait bahan-bahan yang terkandung dalam suatu produk harus diutamakan, terlebih ini akan dikonsumsi oleh masyarakat.

    “Kalau dia banyak mengandung barang yang tidak halal (biasanya) tidak akan ditulis. Misalnya mengandung alkohol, mengandung gelatin, silakan saja ditulis, tetap juga dapat izin dari Badan POM. Tapi untuk halal bukan wewenang kami,” kata Ikrar saat ditemui detikcom, di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

    Pada kasus tersebut, lanjut Ikrar, bahan-bahan unsur babi tersebut tidak ditulis oleh industri terkait. Hal ini yang menurutnya menjadi alasan mengapa sampai muncul sertifikat halal pada produk tersebut.

    “Karena yang lalu dia tidak tulis, tapi Badan POM melakukan sampling dan ternyata mengandung (unsur babi). Jadi Badan POM tidak melakukan pelanggaran, tapi kita ada tanggung jawab moral untuk mengumumkan lewat BPJPH,” katanya.

    Merujuk Lampiran Siaran Pers Nomor 242/KB.HALAL/HM.1/04/2025 Tanggal 21 April 2025 yang dibagikan melalui laman resmi BPJPH, berikut daftar produk pangan olahan yang mengandung unsur babi:

    Corniche Fluffy Jelly produk asal Filipina, memiliki sertifikat halalCorniche Marshmallow Rasa Apel Bentuk Teddy produk asal Filipina, memiliki sertifikat halalChompChomp Car Mallow (bentuk mobil) produk asal China, memiliki sertifikat halalChompChomp Flower Mallow (bentuk bunga) produk asal China, memiliki sertifikat halalChompChomp Marshmallow Bentuk Tabung (Mini Marshmallow) produk asal China, memiliki sertifikat halalHakiki Gelatin, memiliki sertifikat halalLarbee – TYL Marshmallow Isi Selai Vanila produksi China, memiliki sertifikat halalAAA Marshmallow Rasa Jeruk produk asal China, tanpa sertifikat halalSWEETIME Marshmallow Rasa Coklat produk asal China, tanpa sertifikat halal

    (dpy/up)