Negara: Filipina

  • Kapolri Resmi Buka Apel Kasatwil Polri 2025, Samakan Visi Dukung Kebijakan Pemerintah

    Kapolri Resmi Buka Apel Kasatwil Polri 2025, Samakan Visi Dukung Kebijakan Pemerintah

    Kabupaten Bogor

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri Apel Kasatwil Polri Tahun 2025 di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kapolri secara resmi membuka dan memberikan arahan kepada jajaran. Agenda ini bertujuan untuk menyamakan visi dalam mendukung kebijakan pemerintah Presiden Prabowo Subianto serta meningkatkan pelayanan publik.

    Kapolri hadir di agenda Apel Kasatwil Polri Tahun 2025 yang digelar di Mako Satuan Latihan Korbrimob Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11/2025). Kegiatan ini diikuti 631 peserta yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri, para Kapolda, Karo Ops dan seluruh Kapolres dari berbagai wilayah Indonesia.

    Usai para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, Kapolri secara resmi membuka Apel Kasatwil Polri 2025 dengan menancapkan tongkat ke podium seremoni. Kapolri didampingi Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Prof Jimly Asshiddiqie dan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo.

    Dalam agenda ini hadir pula Irwasum Polri Komjen Wahyu Widada, Kabaintelkam Polri Komjen Yuda Gustawan, Kabaharkam Polri Komjen Karyoto, Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono, Dankorbrimob Polri Komjen Ramdani Hidayat, Astamaops Kapolri Komjen Fadil Imran, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.

    Hadir pula Tim Transformasi Reformasi Polri, atase kepolisian negara sahabat di antaranya dari Australia, Amerika Serikat, China, Filipina, Jepang, Malaysia, dan Prancis.

    Acara turut dihadiri Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Prof Jimly Asshiddiqie (dok Istimewa)

    Usai Kapolri, Prof Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri juga akan memberikan sambutan di agenda ini. Setelah itu ada pemutaran video prototipe bangunan Polri dilanjutkan dengan penandatanganan maket prototipe bangunan polda, polres dan polsek oleh Kapolri.

    Apel Kasatwil Polri Tahun 2025 ini akan digelar selama tiga hari hingga Rabu (26/11). Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan Apel Kasatwil tahun ini mengusung tema ‘Transformasi Polri yang Profesional untuk Masyarakat’. Peserta apel akan mendapatkan paparan dari berbagai narasumber strategis.

    “Apel Kasatwil merupakan momentum penting bagi jajaran kepolisian untuk memperkuat arah kebijakan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik,” kata Trunoyudo melalui keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

    Agenda ini bertujuan untuk menyamakan visi dalam mendukung kebijakan pemerintah Presiden Prabowo Subianto serta meningkatkan pelayanan publik (dok Istimewa)

    “Apel Kasatwil Polri ini diselenggarakan sebagai forum strategis untuk merumuskan langkah konkret dalam memperkuat profesionalisme Polri dan memastikan sinergi dengan arah kebijakan nasional,” lanjut dia.

    Trunoyudo menegaskan bahwa melalui kegiatan ini, Polri diharapkan semakin siap menjalankan peran sebagai instrumen negara. Khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan sekaligus menjadi mitra masyarakat.

    “Dengan adanya Apel Kasatwil 2025 ini, Polri diharapkan dapat berperan optimal sebagai instrumen negara yang menjaga keamanan, sekaligus sebagai mitra masyarakat dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” harapnya.

    (hri/jbr)

  • Mitsubishi Destinator Buatan Cikarang Dikirim ke Puluhan Negara

    Mitsubishi Destinator Buatan Cikarang Dikirim ke Puluhan Negara

    Jakarta

    Mitsubishi tak hanya memproduksi Destinator untuk kebutuhan pasar domestik. SUV premium 7-seater buatan Cikarang itu juga dikirim ke banyak negara.

    Mitsubishi Destinator termasuk salah satu model yang diproduksi pabrikan tiga berlian itu di dalam negeri. Destinator diproduksi di pabrik PT MMKI (Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia) kawasan Cikarang. Rupanya, Mitsubishi tidak hanya memproduksi Destinator buat memenuhi permintaan konsumen di Tanah Air. Ada puluhan negara yang juga menjadi tujuan Mitsubishi Destinator buatan Cikarang tersebut.

    “Sudah mulai ekspor. Target awal sih mungkin, bukan mungkin ya, target awal di ASEAN ya, jadi misalnya kayak Filipina, terus Vietnam, seperti itu. Itu kita sudah mulai ekspor,” kata Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro.

    Merujuk pada data ekspor yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Destinator sudah diekspor ke Filipina dan Vietnam pada Oktober 2025. Tercatat jumlah ekspornya pada bulan kesepuluh itu mencapai 454 unit. Kata Irwan, ada sekitar 40-an negara yang dituju Mitsubishi Destinator buatan Cikarang. Itu berarti kini ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor ke banyak negara yaitu Xpander, Xforce, dan Destinator.

    Destinator merupakan produk terbaru dari Mitsubishi. SUV premium itu diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 untuk menemani perjalanan keluarga di Indonesia.

    Mobil ini memang dikembangkan untuk pasar ASEAN termasuk Vietnam, Filipina, serta untuk Kawasan Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah, dan juga Afrika. Di Indonesia, ada tiga varian Mitsubishi Destinator yang ditawarkan yaitu GLS, Exceed, dan Ultimate. Masing-masing varian memiliki keunggulan. Pertama ada varian GLS yang dilengkapi dengan fitur esensial sehingga cocok untuk digunakan sehari-hari.

    Selanjutnya varian Exceed menawarkan kenyamanan dengan teknologi pintar. Destinator varian Exceed ini diklaim ideal bagi yang menginginkan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan. Terakhir ada varian Ultimate yang ditujukan bagi mereka yang mengutamakan kemewahan. Varian Ultimate ini juga dilengkapi dengan teknologi tinggi dan diklaim sebagai varian terbaik dari Destinator.

    (dry/din)

  • Pelanggan 5G Diprediksi 6,4 Miliar di 2031, Network Slicing Kian Populer

    Pelanggan 5G Diprediksi 6,4 Miliar di 2031, Network Slicing Kian Populer

    Jakarta

    Adopsi 5G global terus melesat, dengan layanan berbasis 5G Standalone (5G SA) dan network slicing menjadi pendorong utamanya. Dalam Ericsson Mobility Report (EMR) edisi November 2025, Ericsson mencatat lonjakan operator yang menghadirkan layanan konektivitas terdiferensiasi, sekaligus memproyeksikan jumlah pelanggan 5G akan mencapai 6,4 miliar pada 2031, atau setara dua pertiga dari total langganan seluler dunia.

    Ericsson menemukan bahwa saat ini sudah ada 33 operator telekomunikasi seluler di seluruh dunia yang menyediakan layanan network slicing dengan total 65 penawaran komersial. Menariknya, 21 penawaran di antaranya diluncurkan hanya dalam sepanjang 2025, menandakan minat pasar yang melonjak.

    Network slicing memungkinkan operator menghadirkan “potongan” jaringan khusus untuk kebutuhan spesifik pelanggan, termasuk perusahaan, industri, gaming, serta konsumen premium. Dari 118 use case di 56 operator, 65 telah beralih dari proof-of-concept ke layanan komersial, menunjukkan kematangan ekosistem 5G SA.

    Langganan seluler berdasarkan wilayah dan teknologi Foto: Ericsson

    “Kami melihat banyak penyedia layanan beralih dari tahap proof-of-concept ke penerapan komersial hanya dalam tahun 2025,” ujar Erik Ekudden, Chief Technology Officer Ericsson sekaligus penerbit EMR, dalam keterangan yang diterima detikINET, Minggu (23/11/2025). “5G SA telah membuka peluang konektivitas yang terdiferensiasi berdasarkan nilai layanan, bukan sekadar paket berbasis volume data.”

    Laporan tersebut juga menyoroti bahwa lebih dari 90 operator kini telah meluncurkan atau memulai peluncuran awal jaringan 5G SA. Angka ini naik sekitar 30 operator dibandingkan tahun lalu dan meningkat 20 operator dibandingkan laporan EMR Juni 2025.

    Implementasi 5G SA menjadi kunci bagi layanan dengan latensi rendah, stabilitas tinggi, serta kemampuan pemisahan jaringan yang dibutuhkan untuk aplikasi industri, otomotif, IoT, hingga layanan hiburan generasi baru.

    EMR memproyeksikan 1,4 miliar pengguna FWA pada akhir 2031 Foto: Ericsson

    Daniel Ode, President Director Ericsson Indonesia, Singapura, Filipina, dan Brunei, menegaskan bahwa temuan ini sangat relevan bagi percepatan transformasi digital Indonesia.

    “5G SA dan network slicing akan memainkan peran penting dalam menghadirkan pengalaman digital yang lebih bermakna bagi industri dan masyarakat,” ujarnya. “Ketersediaan spektrum terjangkau tetap menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi 5G nasional.”

    Ia menambahkan, Ericsson berkomitmen untuk terus mendukung operator Indonesia dalam menghadirkan jaringan 5G yang aman, andal, dan siap memasuki era layanan terdiferensiasi.

    Prediksi 6,4 Miliar Pelanggan 5G di 2031

    Dalam horizon proyeksi terbaru hingga akhir 2031, Ericsson memperkirakan ada 6,4 miliar langganan 5G, dengan 4,1 miliar di antaranya berbasis 5G SA. Angka ini menunjukkan perubahan besar dalam cara jaringan seluler dunia berevolusi ke arah layanan generasi baru.

    Ericsson memperkirakan ada 6,4 miliar langganan 5G. Foto: Ericsson

    Pada 2025 saja, diprediksi pelanggan 5G sudah mencapai 2,9 miliar, naik sekitar 600 juta dari tahun sebelumnya. Dari sisi cakupan, tambahan 400 juta orang memperoleh akses 5G sepanjang 2025, dan 50 persen populasi global di luar Tiongkok daratan diperkirakan sudah terjangkau 5G pada akhir tahun.

    Trafik data seluler global meningkat 20 persen year-on-year antara Q3 2024 dan Q3 2025-sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Lonjakan ini terutama didorong oleh pertumbuhan konsumsi data di Tiongkok dan India.

    Ke depan, trafik data seluler diperkirakan tumbuh rata-rata 16 persen per tahun hingga 2031. Pada akhir 2025, jaringan 5G diproyeksikan menangani 43 persen trafik data global, dan diprediksi melesat menjadi 83 persen pada 2031.

    Fixed Wireless Access (FWA) terus menjadi salah satu use case utama yang mempercepat adopsi 5G. EMR memproyeksikan 1,4 miliar pengguna FWA pada akhir 2031, dengan 90 persen menggunakan jaringan 5G.

    Saat ini sudah ada 159 penyedia layanan yang menawarkan FWA via 5G-setara 65 persen dari seluruh penyedia FWA global. Paket berbasis kecepatan juga semakin umum, naik dari 43 persen menjadi 54 persen sejak EMR edisi November 2024.

    FWA Jadi Pendorong Penting Adopsi 5G, naik dari 43 persen menjadi 54 persen sejak EMR edisi November 2024. Foto: EricssonProyeksi Awal 6G Mulai Muncul

    Untuk pertama kalinya, Ericsson memasukkan proyeksi awal mengenai peluncuran komersial 6G. Berdasarkan pola adopsi generasi sebelumnya, rollout 6G diperkirakan dipimpin oleh operator di:

    Amerika SerikatJepangKorea SelatanTiongkokIndiaNegara anggota Gulf Cooperation Council (GCC)

    Secara global, langganan 6G diprediksi mencapai 180 juta pada akhir 2031, belum termasuk adopsi awal IoT berbasis kecerdasan buatan. Eropa diperkirakan tertinggal satu tahun dibandingkan wilayah lain karena adopsi 5G SA di kawasan tersebut berjalan lebih lambat.

    Lalu lintas data jaringan seluler global Foto: EricssonTiga Studi Kasus 5G SA

    Laporan EMR juga menyajikan tiga artikel use case kolaboratif yang menggambarkan penerapan 5G SA di berbagai sektor:

    Singtel: Menciptakan pengalaman yang disesuaikan kebutuhan penggunaSoftBank: Modernisasi infrastruktur IT perusahaan lewat 5GSailGP: Optimalisasi operasi dan pengalaman penonton dalam ajang olahraga internasional

    Ericsson Mobility Report November 2025 dapat diunduh melalui situs resmi Ericsson dan menjadi salah satu referensi utama industri untuk memahami evolusi jaringan menuju era 6G.

    (afr/hps)

  • Kemang Masuk Daftar Jalan Terkeren Dunia: Peringkat 16 Global dan Ketiga di Asia Tenggara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Kemang Masuk Daftar Jalan Terkeren Dunia: Peringkat 16 Global dan Ketiga di Asia Tenggara Megapolitan 23 November 2025

    Kemang Masuk Daftar Jalan Terkeren Dunia: Peringkat 16 Global dan Ketiga di Asia Tenggara
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kawasan Kemang, Jakarta Selatan mendapat sorotan internasional setelah TimeOut menempatkannya sebagai salah satu kawasan jalan terkeren di dunia.
    Dalam pembaruan
    daftar jalan terkeren di dunia
    tahun 2025, Jalan
    Kemang
    Raya berada di posisi 16 secara global dan menjadi peringkat ketiga di Asia Tenggara.
    Situs TimeOut merilis
    update
    daftar 31 kawasan jalan terkeren dari berbagai penjuru dunia pada Rabu (19/11/2025), salah satunya Kemang,
    Jakarta Selatan
    .
    Dikutip dari laman resminya, TimeOut telah membuat misi untuk menjangkau berbagai titik atau kawasan paling keren dari kota-kota besar di dunia tahun ini.
    Untuk membuat peringkat tahunan jalan-jalan terkeren di dunia, TimeOut meminta jaringan global editor dan pakar lokal untuk menominasikan jalan yang melambangkan sisi terbaik kota mereka.
    Tim perjalanan global TimeOut kemudian mempersempit daftar dan memeringkat setiap jalan berdasarkan kriteria termasuk makanan, minuman, budaya, kesenangan, dan semangat komunitas.
    Merujuk laman TimeOut, jalan kawasan Kemang, Jakarta menduduki posisi 16 sebagai kawasan terkeren di dunia. Kawasan ini juga menempati posisi 6 di Asia dan posisi 3 di Asia Tenggara.
    Peringkat tersebut mengungguli sejumlah kawasan ikonik di Asia lainnya, seperti Nakpil Street (Manila, Filipina), Alserkal Avenue (Dubai, UEA), Charoen Nakhon Road (Bangkok, Thailand), hingga Jalan Pudu (Kuala Lumpur, Malaysia).
    Berikut ini, rincian 31 jalan terkeren di dunia versi TimeOut:
    Menurut TimeOut, kawasan Kemang memang memiliki kepadatan lalu lintas. Namun, jika dilihat lebih jauh, pelancong akan menemukan suasana lingkungan yang sangat mirip desa di Jalan Kemang Raya.
    Kawasan ini telah lama populer di kalangan kreatif, ekspatriat, dan profesional muda yang berbondong-bondong menikmati berbagai butik indie, galeri seni, dan toko desain.
    Pada siang hari, Kemang dikenal sebagai tempat ideal untuk mampir ke kafe dan berbelanja, sementara di malam hari kian hidup dengan jajanan kaki lima seperti mi, nasi goreng asap, hingga sate bakar.
    TimeOut juga menyoroti ragam kuliner di kawasan tersebut, termasuk:
    Mengarah ke ujung selatan Jalan Kemang Raya, TimeOut menyoroti Dia.lo.gue, ruang seni publik dan kolektif yang rutin menghadirkan pameran serta acara kreatif.
    Pengakuan internasional ini menegaskan posisi Kemang sebagai salah satu jantung budaya urban Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ericsson Proyeksikan 180 Juta Perangkat Terkoneksi 6G pada 2031

    Ericsson Proyeksikan 180 Juta Perangkat Terkoneksi 6G pada 2031

    Bisnis.com, JAKARTA — Ericsson, produsen perangkat telekomunikasi global, memproyeksikan sekitar 180 juta perangkat akan terkoneksi dengan jaringan 6G pada 2031. Negara-negara di Asia dan Amerika Serikat akan memimpin adopsi teknologi ini.

    Ericsson Mobility Report 2025, dikutip Sabtu (22/11/2025) mengungkap melihat pola adopsi langganan pada siklus generasi seluler sebelumnya, para peneliti EMR memperkirakan bahwa peluncuran komersial pertama 6G akan dipimpin oleh penyedia layanan terdepan di pasar-pasar maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, India, dan beberapa negara di kawasan Gulf Cooperation Council.

    Langganan 6G global diperkirakan akan mencapai 180 juta pada akhir 2031, belum termasuk adopsi awal perangkat Internet of Things berbasis AI. Jumlah langganan tersebut dapat meningkat secara signifikan apabila 6G diluncurkan lebih awal dari yang ditunjukkan oleh siklus generasi sebelumnya.

    Peluncuran komersial 6G di Eropa diperkirakan akan berlangsung sekitar satu tahun lebih lambat dibandingkan negara-negara lain, berbeda dengan 5G sebelumnya, terutama karena penerapan 5G SA di kawasan tersebut relatif lebih lambat.

    Sebagai salah satu use case utama 5G yang terus berkembang, enhanced mobile broadband diperkirakan akan mencapai 6,4 miliar langganan 5G pada akhir 2031, atau sekitar dua pertiga dari seluruh langganan seluler pada saat itu. Sekitar 4,1 miliar dari jumlah tersebut—sekitar 65 persen—diperkirakan akan berbasis 5G SA.

    5G

    Hanya pada tahun 2025 saja, langganan 5G diperkirakan akan melampaui 2,9 miliar pada akhir tahun—setara dengan sekitar sepertiga dari seluruh langganan seluler saat ini—atau meningkat sekitar 600 juta langganan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dari sisi cakupan geografis, tahun 2025 mencatat peningkatan 400 juta orang di seluruh dunia yang dapat mengakses 5G. Sekitar 50 persen populasi global di luar Tiongkok daratan diperkirakan akan memiliki cakupan 5G pada akhir 2025.

    Trafik data jaringan seluler meningkat 20 persen dari kuartal ketiga 2024 hingga periode yang sama di 2025—kenaikan yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan, didorong oleh Tiongkok daratan dan India. Pertumbuhan diperkirakan akan terus berlanjut dengan rata-rata tahunan sebesar 16 persen hingga 2031.

    Jaringan 5G diperkirakan akan menangani 43 persen dari seluruh trafik data seluler pada akhir 2025—naik dari 34 persen pada periode yang sama tahun lalu. Para ahli EMR memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 83 persen pada 2031.

    Fixed Wireless Access (FWA) broadband terus berkembang sebagai salah satu use case 5G. EMR November 2025 memperkirakan bahwa sekitar 1,4 miliar orang di seluruh dunia diperkirakan akan mengakses broadband FWA pada akhir 2031, dengan 90 persen di antaranya melalui 5G.

    Tim riset EMR telah mengidentifikasi 159 penyedia layanan telekomunikasi yang saat ini menawarkan layanan FWA melalui 5G, setara dengan sekitar 65 persen dari seluruh penyedia layanan FWA. Jumlah penyedia layanan yang menawarkan paket berbasis kecepatan—model monetisasi yang umum digunakan pada broadband tetap berbasis fiber atau kabel—meningkat dari 43 persen menjadi 54 persen sejak EMR November 2024.

    Di sisi lain, Penerbit EMR sekaligus Chief Technology Officer Ericsson Erik Ekudden mengatakan bahwa penyedia layanan telekomunikasi di seluruh dunia makin siap untuk mengadopsi dan menerapkan 5G SA guna menghadirkan konektivitas yang terdiferensiasi berdasarkan layanan berbasis nilai. 

    “Bukan sekadar paket berbasis volume data,” kata Erik, dikutip Jumat (21/11/2025). 

    Sementara itu, President Director Ericsson Indonesia, Singapura, Filipina, dan Brunei Daniel Ode mengatakan laporan ini menekankan bagaimana konektivitas yang terdiferensiasi, yang dimungkinkan oleh 5G SA dan network slicing, akan berperan penting ketika operator telekomunikasi menghadirkan pengalaman digital yang lebih bermakna bagi industri dan masyarakat. 

    “Namun, ketersediaan spektrum yang cukup dengan harga yang terjangkau tetap menjadi faktor penting. Dengan ekosistem digital yang semakin kuat, Indonesia akan berada pada posisi yang lebih baik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendorong transformasi digital nasional,” kata Daniel.

  • Pemerintah Siapkan Aksesi CPTPP, Incar Akses Perdagangan dengan Negara Pasifik

    Pemerintah Siapkan Aksesi CPTPP, Incar Akses Perdagangan dengan Negara Pasifik

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia terus memperluas keterlibatan dalam kerja sama ekonomi kawasan sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi dalam perekonomian global. Salah satu agenda yang kini menjadi perhatian adalah rencana aksesi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

    CPTP adalah perjanjian perdagangan bebas berstandar tinggi yang dinilai dapat membuka akses pasar lebih luas dan meningkatkan daya saing nasional. CPTPP saat ini menghubungkan 12 negara dengan populasi sekitar 590 juta jiwa dan mencakup hampir 15% dari produk domestik bruto (PDB) global.

    Pada 2025, Australia memegang posisi ketua dan mendorong perluasan keanggotaan serta penguatan kerja sama ekonomi dalam kerangka tersebut. CPTPP merupakan perjanjian yang sejalan dengan berbagai instrumen kerja sama internasional yang telah diikuti Indonesia.

    “CPTPP ini merupakan perjanjian perdagangan antar ekonomi. Ketentuan-ketentuan dalam CPTPP secara umum sudah kita sepakati di berbagai perjanjian internasional seperti dalam kerangka WTO, RCEP, ASEAN, serta proses aksesi OECD. Maka itu, kita hanya memerlukan beberapa penyesuaian peraturan perundang-undangan untuk memenuhi komitmen di CPTPP,” jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Jumat (21/11/2025).

    Dalam pernyataan yang sama, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrell menyampaikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi empat calon negara yang dinilai sejalan dengan Prinsip Auckland, yakni Uruguay, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Indonesia. Australia memutuskan memulai proses aksesi dengan Uruguay dan melanjutkan proses bagi tiga negara lainnya, termasuk Indonesia, pada 2026.

    Pemerintah Indonesia menyambut baik sinyal tersebut dan memandangnya sebagai bentuk penguatan posisi Indonesia dalam percakapan strategis mengenai integrasi ekonomi regional. Dalam pertemuan dengan Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong pada kunjungan kerja ke Singapura, Menko Airlangga kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk memajukan proses aksesi CPTPP. Sikap ini juga disampaikan melalui surat resmi HM.4.6/417/SET.M.EKON.3/11/2025.

    Keanggotaan Indonesia dalam CPTPP diproyeksikan membawa manfaat luas, terutama dari sisi perluasan akses pasar. Sejumlah negara anggota CPTPP belum memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Indonesia sehingga peluang peningkatan ekspor dinilai semakin terbuka.

    Selain itu, integrasi ekonomi yang lebih dalam diperkirakan memberikan dampak positif pada iklim investasi, termasuk peningkatan arus investasi asing langsung. Bagi Indonesia, peningkatan daya saing produk nasional dan penciptaan iklim investasi yang lebih transparan diproyeksikan mendukung pertumbuhan PDB.

    Sementara itu, bagi CPTPP, bergabungnya Indonesia akan menambah bobot strategis blok perdagangan tersebut. Posisi Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dapat memperkuat integrasi kawasan, menciptakan peluang ekonomi baru, serta meningkatkan relevansi CPTPP sebagai perjanjian perdagangan modern di kawasan Indo-Pasifik.

    Menko Airlangga menyebut bahwa dengan bergabungnya Indonesia dalam CPTPP, arah kebijakan perdagangan nasional diharapkan bergerak menuju standar yang lebih tinggi yang dapat mendorong peningkatan volume perdagangan antarnegara anggota

  • Komisi VII DPR nilai ada potensi besar industri MRO pesawat di Batam

    Komisi VII DPR nilai ada potensi besar industri MRO pesawat di Batam

    Batam (ANTARA) – Komisi VII DPR RI menilai ada potensi besar untuk pengembangan industri perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Batam, Kepulaaun Riau (Kepri), khususnya melalui fasilitas Batam Aero Technic (BAT).

    Wakil Ketua Komisi VII selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Chusnunia Chalim menyebut kebutuhan pesawat di Indonesia yang mencapai lebih dari 700 unit membuka ruang besar bagi tumbuhnya industri MRO.

    “Inilah Batam Aero Technic menjadi harapan untuk berkembangnya industri nasional sebagai bengkel pesawat. Ini menjadi kebanggaan sendiri, karena selain merawat pesawat lokal, BAT juga sudah mendapatkan kepercayaan signifikan dari negara tetangga,” ujarnya di Batam, Jumat.

    Chusnunia menegaskan bahwa kepercayaan internasional terhadap BAT terus meningkat, terlihat dari bertambahnya volume pekerjaan pesawat dari negara-negara tetangga.

    “Selain menangani pesawat lokal, kita sudah bisa mendapatkan kursi internasional yang sangat membanggakan. Kita tentu berharap posisi strategis Batam Aero Technic ini bisa terus kita dukung bersama agar daya saingnya semakin kuat,” katanya.

    Dari aspek kualitas, ia menilai BAT telah mampu memenuhi standar internasional. Sebagai informasi, pelaku MRO yang merupakan anak perusahaan Lion Air Group itu, telah mendapatkan klien dari maskapai dari Filipina dan India.

    Sementara itu, Direktur Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian RI Junadi Marki menyampaikan bahwa industri MRO harus diperkuat seiring meningkatnya penggunaan pesawat di Indonesia.

    “Kita melihat ada perkembangan pesat di industri ini dan pentingnya untuk menginvestasi ke fasilitas MRO. Sejalan dengan penambahan penggunaan pesawat di Indonesia, harus ada fasilitas perawatannya,” kata dia.

    Pewarta: Amandine Nadja
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Operator Seluler Berbondong-bondong Beralih ke Jaringan 5G Standalone

    Operator Seluler Berbondong-bondong Beralih ke Jaringan 5G Standalone

    Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah operator telekomunikasi yang memanfaatkan jaringan 5G standalonne (SA) meningkat signifikan pada November 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menurut laporan Ericsson Mobility Report 2025. 

    5G standalone adalah jaringan 5G yang berjalan di atas spektrum frekuensi khusus 5G saja. Dalam satu pita, misal 700 MHz yang memiliki lebar 90 MHz, seluruhnya digunakan untuk 5G saja dan tidak ditempel dengan jaringan lainnya seperti 4G.

    Sementara itu NSA atau nonstandalone 5G adalah jaringan 5G yang berjalan dengan jaringan lain seperti 4G dan 2G pada pita yang sama. 

    Dalam laporan terbaru Ericsson disebut lebih dari 90 operator telekomunikasi kini telah meluncurkan jaringan 5G Standalone (5G SA), meningkat sekitar 30 operator telekomunikasi  dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan 20 operator telekomunikasi dibandingkan laporan EMR Juni 2025.

    Peneliti EMR juga mengidentifikasi 118 kasus di 56 operator telekomunikasi, di mana dilakukan slicing jaringan untuk menyediakan layanan konektivitas yang terdiferensiasi. 

    Dari 118 kasus, sebanyak 65 kasus yang tersebar di 33 CSP telah melewati tahap proof of concept dan kini sudah masuk ke layanan komersial.

    Layanan tersebut hadir dalam bentuk paket berlangganan atau paket add-on yang dapat digunakan oleh pelanggan konsumen maupun bisnis. Dari 65 penawaran komersial, hampir sepertiga di antaranya (21 penawaran), diluncurkan pada tahun 2025 saja.

    Penerbit EMR sekaligus Chief Technology Officer Ericsson Erik Ekudden mengatakan bahwa penyedia layanan telekomunikasi di seluruh dunia makin siap untuk mengadopsi dan menerapkan 5G SA guna menghadirkan konektivitas yang terdiferensiasi berdasarkan layanan berbasis nilai. 

    “Bukan sekadar paket berbasis volume data,” kata Erik, dikutip Jumat (21/11/2025). 

    Sementara itu, President Director Ericsson Indonesia, Singapura, Filipina, dan Brunei Daniel Ode mengatakan laporan ini menekankan bagaimana konektivitas yang terdiferensiasi, yang dimungkinkan oleh 5G SA dan network slicing, akan berperan penting ketika operator telekomunikasi menghadirkan pengalaman digital yang lebih bermakna bagi industri dan masyarakat. 

    “Namun, ketersediaan spektrum yang cukup dengan harga yang terjangkau tetap menjadi faktor penting. Dengan ekosistem digital yang semakin kuat, Indonesia akan berada pada posisi yang lebih baik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendorong transformasi digital nasional,” kata Daniel.

    6G

    EMR November 2025 mencakup rentang proyeksi yang baru, mulai tahun 2025 hingga akhir 2031. Periode pelaporan EMR yang baru juga mencakup perkiraan peluncuran awal layanan komersial 6G.

    Berdasarkan pola adopsi langganan pada siklus generasi seluler sebelumnya, para peneliti EMR memperkirakan bahwa peluncuran komersial pertama akan dipimpin oleh penyedia layanan terdepan di pasar-pasar maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, India, dan beberapa negara di kawasan Gulf Cooperation Council.

    Langganan 6G global diperkirakan akan mencapai 180 juta pada akhir 2031, belum termasuk adopsi awal perangkat Internet of Things berbasis AI. Jumlah langganan tersebut dapat meningkat secara signifikan apabila 6G diluncurkan lebih awal dari yang ditunjukkan oleh siklus generasi sebelumnya.

    Peluncuran komersial 6G di Eropa diperkirakan akan berlangsung sekitar satu tahun lebih lambat dibandingkan negara-negara lain, berbeda dengan 5G sebelumnya, terutama karena penerapan 5G SA di kawasan tersebut relatif lebih lambat.

    Sebagai salah satu use case utama 5G yang terus berkembang, enhanced mobile broadband diperkirakan akan mencapai 6,4 miliar langganan 5G pada akhir 2031, atau sekitar dua pertiga dari seluruh langganan seluler pada saat itu. Sekitar 4,1 miliar dari jumlah tersebut—sekitar 65 persen—diperkirakan akan berbasis 5G SA.

    Hanya pada tahun 2025 saja, langganan 5G diperkirakan akan melampaui 2,9 miliar pada akhir tahun—setara dengan sekitar sepertiga dari seluruh langganan seluler saat ini—atau meningkat sekitar 600 juta langganan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dari sisi cakupan geografis, tahun 2025 mencatat peningkatan 400 juta orang di seluruh dunia yang dapat mengakses 5G. Sekitar 50 persen populasi global di luar Tiongkok daratan diperkirakan akan memiliki cakupan 5G pada akhir 2025.

    Trafik data jaringan seluler meningkat 20 persen dari kuartal ketiga 2024 hingga periode yang sama di 2025—kenaikan yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan, didorong oleh Tiongkok daratan dan India. Pertumbuhan diperkirakan akan terus berlanjut dengan rata-rata tahunan sebesar 16 persen hingga 2031.

    Jaringan 5G diperkirakan akan menangani 43 persen dari seluruh trafik data seluler pada akhir 2025—naik dari 34 persen pada periode yang sama tahun lalu. Para ahli EMR memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 83 persen pada 2031.

    Fixed Wireless Access (FWA) broadband terus berkembang sebagai salah satu use case 5G. EMR November 2025 memperkirakan bahwa sekitar 1,4 miliar orang di seluruh dunia diperkirakan akan mengakses broadband FWA pada akhir 2031, dengan 90 persen di antaranya melalui 5G.

    Tim riset EMR telah mengidentifikasi 159 penyedia layanan telekomunikasi yang saat ini menawarkan layanan FWA melalui 5G, setara dengan sekitar 65 persen dari seluruh penyedia layanan FWA. Jumlah penyedia layanan yang menawarkan paket berbasis kecepatan—model monetisasi yang umum digunakan pada broadband tetap berbasis fiber atau kabel—meningkat dari 43 persen menjadi 54 persen sejak EMR November 2024.

  • Kawasaki Segarkan Brusky 125, Skutik Entry Level Pesaing Honda Vario

    Kawasaki Segarkan Brusky 125, Skutik Entry Level Pesaing Honda Vario

    Jakarta

    Kawasaki dikenal sebagai pabrikan motor sport bertenaga buas. Namun siapa sangka, mereka juga punya skutik entry level bernama Brusky 125. Model teranyar Brusky baru saja meluncur di Filipina dengan pilihan warna yang makin sporty.

    Bagi yang belum tahu, Brusky 125 merupakan kembaran dari Modenas Karisma 125S asal Malaysia. Secara desain, tampilannya hampir identik dengan model aslinya, namun Kawasaki memberikan sentuhan khas berupa grafis garis hijau yang membuat tampilannya lebih sporty.

    Bagian depannya mengusung lampu utama ganda dengan sein LED di bagian atas, menghadirkan kesan agresif ala keluarga Ninja. Fairing sampingnya dibuat bergaya winglet untuk memperkuat karakter modern.

    Kawasaki segarkan Brusky 125, skutik entry level pesaing Vario Foto: Dok. Kawasaki

    Dari sisi performa, Brusky 125 dibekali mesin 125 cc SOHC 2-katup berpendingin udara yang menghasilkan tenaga 9,52 dk. Tenaga tersebut dinilai cukup untuk penggunaan harian di dalam kota.

    Skutik ini juga dilengkapi starter elektrik dan kick starter, membuatnya lebih fleksibel saat digunakan. Rodanya pakai ukuran 14 inci di depan dan belakang yang membantu kestabilan ketika melewati jalanan perkotaan.

    Sistem pengeremannya mengandalkan cakram 220 mm di depan dan tromol di belakang. Desain roda 10 jari-jari memberikan kesan ringan dan lincah. Meski tampil modern, panel instrumennya masih full analog, lengkap dengan layar kecil berisi informasi trip meter dan indikator bensin.

    Kawasaki segarkan Brusky 125, skutik entry level pesaing Vario Foto: Dok. Kawasaki

    Bagasi di bawah jok bisa menampung helm half-face, sementara jok bisa dibuka dari sakelar samping yang sudah dilengkapi fitur anti-maling. Kawasaki memasarkan konsep Brusky 125 sebagai skutik ‘Always On Duty’, motor yang siap dipakai kapan saja untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, termasuk mengantar barang dengan gesit.

    Di Filipina, Brusky 125 dijual sekitar Rp 21,6 juta dalam kurs rupiah dan tersedia dalam tiga warna: Glorious Black, Duchess White, dan Caribbean Cyan. Skutik ini jadi pilihan menarik di segmen entry level dan siap menantang pemain besar seperti Honda Vario.

    (lua/rgr)

  • Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746

    Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Penguatan membawa mata uang Paman Sam itu sempat mencapai level Rp 16.746/US$ pada pagi ini.

    Dikutip dari data Bloomberg, Kamis (20/11/2025), dolar AS dibuka di Rp 16.748. Lalu sekitar pukul 09.15, nilai tukar dolar AS turun tipis ke posisi Rp 16.746. Nilainya naik 38,0 poin atau 0,23% dari penutupan perdagangan hari kemarin di Rp 16.708.

    Adapun pergerakan nilai dolar tertinggi hingga terendah pada pagi hari ini berada di rentang Rp 16.731 s.d Rp 16.752. Sedangkan dalam periode 52 minggu atau dalam satu tahun ke belakang, nilainya bergerak pada rentang Rp 15.828 s.d 17.224.

    Sementara itu, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia-Pasifik lainnya cukup bervariasi. Dolar AS terpantau menguat terhadap dolar baru Taiwan 0,02%. Begitu juga terhadap won Korea Selatan 0,08%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami penguatan terhadap peso Filipina 0,29%, yuan China 0,05%, dan terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,28%.

    Dolar AS juga menguat terhadap bath Thailand 0,09% dan juga terhadap mata uang yen Jepang 0,17%. Selain itu, nilainya juga mengalami penguatan terhadap dolar Singapura juga menguat 0,05% dan dolar Australia 0,02%.

    Namun demikian, dolar AS justru mengalami pelemahan terhadap mata uang rupee India sebesar 0,02% dan juga terhadap dolar Hong Kong 0,07%.

    (shc/eds)