Negara: Filipina

  • Rupiah Hari Ini Cerah, Simak Analisisnya – Page 3

    Rupiah Hari Ini Cerah, Simak Analisisnya – Page 3

    Namun, posisi tersebut tidak berlangsung lama, lantaran adanya perubahan sentimen global imbas ekspektasi penurunan Fed Fund Rate oleh The Fed memengaruhi kondisi pasar.

    “Dengan terpilihnya kembali Presiden Trump, indeks Dolar AS mengalami penguatan, sehingga nilai tukar Rupiah kita kemarin cenderung mengalami tekanan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jumat (8/11/2024).

    Secara keseluruhan, depresiasi nilai tukar Rupiah mencapai 2,68 persen.

    Namun, Sri Mulyani juga mencatat bahwa kinerja Rupiah masih relatif baik jika dibandingkan dengan negara-negara G7 dan G20 lainnya.

    Sebagai contoh, Dolar Kanada mengalami depresiasi hingga 4,46 persen, Peso Filipina 5,69 persen, dan Won Korea Selatan mencapai 6,79 persen.

    “Kita relatif masih cukup baik dari sisi nilai tukar kita,” imbuhnya.

    Sri Mulyani pun menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan terus dipantau dan dikelola dengan cermat hingga akhir tahun.

    “Kami berharap perekonomian tetap terjaga dalam posisi yang positif hingga akhir tahun,” tutup Sri Mulyani. 

  • Dolar AS Melemah, Rupiah dan Mata Uang Asia Hari Ini Kompak Menguat

    Dolar AS Melemah, Rupiah dan Mata Uang Asia Hari Ini Kompak Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (19/11/2024) pagi menguat atau terapresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya. Pergerakan positif rupiah ini mengikuti mata uang Benua Asia yang mayoritas berada di zona hijau.

    Mengutip Bloomberg Asian Pacific Currencies, rupiah hingga pukul 09.15 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.806 per dolar AS atau naik 50 poin atau 0,32% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Kemudian, saat rupiah hari ini menguat, yen Jepang di pasar spot exchange juga naik 0,42% menjadi 154 yen per dolar AS, dolar Hong Kong menguat 0,42% menjadi 18,9 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura naik tipis 0,01% menjadi 1,338 dolar Singapura per dolar AS, dolar Taiwan naik 0,19% menjadi 32,4 dolar Taiwan per dolar AS, dan won Korea naik 0,12% menjadi 1,39 won per dolar AS.

    Selanjutnya, peso Filipina naik 0,06$ menjadi 58,5 peso per dolar AS, rupee India naik tipis 0,02% menjadi 84,3 rupe per dolar AS, baht Thailand naik 0,21% menjadi 34,6 baht per dolar AS, dan ringgit Malaysia bertambah 0,05% menjadi 4,4 ringgit per dolar AS.

    Sementara, saat rupiah dan mata uang Asia naik hari ini, yuan China melemah dari dolar AS karena berkurang 0,05% menjadi 72 yuan per dolar AS.

  • Media Asing Sorot RI Blokir Aplikasi China, Negara Lain Ikutan

    Media Asing Sorot RI Blokir Aplikasi China, Negara Lain Ikutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia disorot media internasional karena melarang ecommerce asal China masuk ke dalam pasar dalam negeri.

    The Guardian mulanya melaporkan bahwa Temu tengah mengalami ledakan pertumbuhan secara global berkat harga murah yang ditawarkan.

    Namun taktik harga murah tersebut telah menghambat mereka menaklukkan pasar baru di Asia Tenggara.

    Pemerintah Indonesia, misalnya, yang melarang Temu dan memerintahkan penghapusan aplikasinya dari toko aplikasi pada Oktober lalu. Ini merupakan sebuah langkah yang dikatakan akan melindungi pedagang kecil di negara tersebut.

    Pekan lalu, giliran Vietnam yang mengancam akan melarang Temu dan aplikasi ‘fast fashion’ lain dari China, Shein, mulai akhir bulan ini. Pemerintah Vietnam mengatakan bahwa mereka belum mendapat izin untuk berbisnis di negara tersebut.

    Banjir produk buatan China yang lebih murah yang dibarengi dengan pajak impor minimal, telah merugikan pedagang dan produsen lokal yang tidak dapat mengalahkan kecepatan, kualitas, atau harga yang ditawarkan secara daring.

    “Temu telah menjadi bahan pertimbangan bagi regulator, di mana-mana (pemerintah) merasa khawatir tentang apakah aturan impor lintas batas harus diubah,” kata Simon Torring, salah satu pendiri firma riset pasar Cube, dikutip dari The Guardian, Senin (18/11/2024).

    Temu telah memperluas kehadirannya di Asia Tenggara, yang dimulai dari pasar Filipina dan Malaysia pada 2023, lalu Thailand, Brunei, dan Vietnam tahun ini.

    Meningkatnya konsumerisme dari kelas menengah yang sedang berkembang di Asia Tenggara telah menjadikan kawasan ini pasar yang ideal, dengan penjualan belanja daring mencapai US$160 miliar pada 2024, menurut analisis Bain & Co yang diterbitkan pada November.

    Ledakan itu terjadi pada waktu yang tepat bagi Temu untuk mengejar pertumbuhan pasar internasional, karena ekonomi China yang melambat menyebabkan pelanggan domestik mengurangi pembelian Pinduoduo (platform serupa Temu di China).

    “Di China, pertumbuhannya stagnan dibandingkan dengan tahun 2010-an, namun persaingannya sangat ketat, sehingga para pemain perlu mencari peluang lain untuk tumbuh [seperti] pasar luar negeri,” menurut Jianggan Li, kepala eksekutif di perusahaan ventura Momentum Works.

    Namun, perlambatan tersebut juga menyebabkan pabrik-pabrik di China memiliki kapasitas cadangan, yang mendorong pemasok utama Temu untuk menjual dengan volume tinggi dan biaya rendah serta memberikan dorongan pada pasar saat perusahaan itu masuk.

    (dem/dem)

  • 5 Pelajar Banyuwangi Sabet Medali Emas hingga Perunggu di Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia

    5 Pelajar Banyuwangi Sabet Medali Emas hingga Perunggu di Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia

    “Kita patut bangga pelajar Banyuwangi makin banyak yang berprestasi di ajang internasional. Ke depan, kita akan terus menggelar berbagai program untuk mendongkrak kualitas SDM sehingga kita bisa mencetak lebih banyak lagi pelajar-pelajar berkualitas dari Banyuwangi,” ujar Sugirah.

    ASMOPSS ke-14 di Banyuwangi dilaksanakan selama enam hari, 11-16 November dan dipusatkan di Hotel El-Royale Banyuwangi. Kompetisi ini diikuti sebanyak 136 peserta dari 10 negara di Asia, di antaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.

    Sebagai tuan rumah kompetisi ASMOPSS ke-14, Banyuwangi berhasil mengukir kesan positif di hati para peserta. Salah satunya, Leiff Guntinas dari Filipina. Menurutnya, bertanding di Banyuwangi memberikan banyak pengalamana baru. 

    “Bisa menjalin jejaring dengan pelajar dari berbagai negara. Saya juga sangat menyukai destinasi di Banyuwangi, terutama Gunung Ijen dan pantainya. Indah sekali,” kata Leiff. 

    Leiff mengaku sudah mengunjungi Gunung Ijen sebelum kompetisi ASMOPSS dimulai. “Menakjubkan. Memang belum bisa melihat blue flame yang fenomenal. Namun saya sangat puas karena bisa melihat dengan jelas kawah Ijen yang warnanya sangat cantik, hijau kebiruan,” ujarnya

     

  • Dampak Siklon Tropis Man-Yi dari Filipina Melanda Sulut

    Dampak Siklon Tropis Man-Yi dari Filipina Melanda Sulut

    Liputan6.com, Manado – Warga Sulut diminta untuk mewaspadai dampak siklon tropis Man-Yi yang terjadi di laut Filipina. Hal ini disampaikan pihak BMKG Sulut.

    “Berdasarkan Tropical Cyclone Warning Center atau TCWC Jakarta, telah terbentuk Siklon Tropis Man-Yi di Laut Filipina atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Minggu (17/11/2024).

    Siklon tropis tersebut dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sulut serta mempengaruhi tinggi gelombang laut.

    Tinggi gelombang antara 1,25 -2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro – Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Maluku, dan Laut Sulawesi bagian timur.

    “Sedangkan tinggi gelombang antara 2,5 – 4,0 meter  di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud,” ujarnya.

    Terkait kondisi itu, dia mengatakan, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait diharapkan untuk berhati-hati terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi serta memperhatikan keselamatan pelayaran.

    Sebelumnya, pada Minggu, 10 November 2024, BMKG juga mengingatkan warga mewaspadai dampak tidak langsung siklon tropis Toraji di Laut Filipina atau sekitar 1.317 kilometer sebelah utara Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe. 

     

    Menilik Makam Leluhur Prabowo di Banyumas

  • ITB Petakan Potensi Karbon Dioksida di Indonesia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 November 2024

    ITB Petakan Potensi Karbon Dioksida di Indonesia Regional 18 November 2024

    ITB Petakan Potensi Karbon Dioksida di Indonesia
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Institut Teknologi Bandung (
    ITB
    ) memetakan potensi
    karbon dioksida
    di Indonesia.
    Salah satu peneliti ITB, Aqsha mengatakan, di masa yang akan datang, CO2 (karbon dioksida) mungkin saja akan menjadi raw material untuk berbagai chemicals atau bahan bakar.
    “Sehingga diperlukan investasi dalam pengembangan produk berbasis CO2 melalui R&D yang skema pembiayaannya bisa mengikuti skema Badan Pengelola Perkebunan Sawit (BPDPKS),” ujar Aqsha dalam rilisnya, Senin (18/11/2024).
    Di Indonesia, daerah yang memiliki potensi CO2 terbanyak adalah Pulau
    Jawa
    . Karena di sana ada pembangkit listrik dan industri-industri besar penghasil CO2.
    “Daerah yang berpotensi adalah daerah-daerah yang memiliki banyak sumber CO2 seperti wilayah permbangkit listrik atau daerah-daerah yang memiliki storage seperti daerah oil and gas storage atau saline acquifer,” tuturnya.
    Aqsha menambahkan, industrialisasi yang ramah lingkungan menjadi tantangan besar di tengah ketidakpastian regulasi terkait dekarbonisasi dan minimnya insentif di luar sektor minyak dan gas.
    Potensi dan tantangan karbon dioksida ini dibahas khusus dalam Simposium ASEAN Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) Network 2024 serta The 28th Regional Symposium on Chemical Engineering (RSCE) 2024.
    Puncak acara RSCE 2024 menghadirkan 400 insan ilmiah dari dalam dan luar negeri. Acara ini membahas topik utama seperti bioenergi, bioteknologi, kemurgi, teknologi pangan, hingga advanced materials dan pengelolaan lingkungan.
    Para pembicara datang dari berbagai negara, termasuk Belanda, Malaysia, Filipina, Australia, Jepang, Thailand, dan Inggris.
    Ketua Panitia RSCE 2024, Rasrendra menyampaikan, Indonesia dengan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang besar, harus menjadi pelopor dalam merancang masa depan yang berkelanjutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aneh! RI Diminta Belajar Berkebun Sawit dari Filipina, Ada Apa?

    Aneh! RI Diminta Belajar Berkebun Sawit dari Filipina, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas sawit nasional, Plt. Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengusulkan, Indonesia belajar dari Filipina. Padahal, RI adalah produsen sawit nomor 1 di dunia dengan produksi tahun 2023 tembus 54 juta ton. Sementara, produksi minyak sawit Filipina hanya sekitar 100 ribu ton per tahun (proyeksi tahun 2023/2024, mengutip USDA).

    Menurut Sahat, penggunaan teknologi satelit dan dukungan ahli ‘dokter perkebunan’ bisa menjadi langkah konkret dalam mewujudkan sawit rakyat yang lebih produktif.

    Sahat menyoroti penerapan teknologi canggih, yakni pemanfaatan teknologi satelit untuk memantau kondisi tanaman secara real-time yang sudah diterapkan perkebunan pisang di Filipina. Katanya, luas perkebunan pisang yang hanya seluas 400 ribu hektare itu sudah terpantau secara langsung, sedangkan luas perkebunan Indonesia yang hampir mencapai 18 juta hektare belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi serupa.

    “Saya kaget, di Filipina cuma 400 ribu hektare kebun pisang pakai satelit. Dia buktiin (membantu tingkatkan produktivitas secara signifikan). Loh kok Indonesia punya 18 juta hektare (kebun sawit) nggak perlu satelit?” kata Sahat dalam Seminar Rumah Sawit Indonesia (RSI) di Jakarta, Senin (18/11/2024).

    Sahat mengaku sempat berbincang dengan salah seorang profesor dari Hiroshima, Jepang. Katanya, profesor itu mempertanyakan Indonesia yang masih belum memanfaatkan teknologi satelit untuk memantau secara real-time perkebunan sawit yang begitu luasnya. Profesor asal Jepang itu pun menyarankan agar perkebunan sawit Indonesia mulai memanfaatkan teknologi sawit.

    Dia mengutip pernyataan si Profesor yang menyarankan penggunaan satelit, karena wilayah Indonesia terbagi atas 3 zona waktu. Sehingga, lanjutnya, jika hanya menggunakan drone tidak akan efektif.

    Padahal, lanjut Sahat, saat ini Indonesia sudah memiliki Palapa, jaringan satelit yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian. Namun, hingga kini potensi tersebut belum dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit rakyat.

    “Kita juga sudah punya Palapa, saya kira tinggal dicantolkan saja micro satelit-nya,” tukas dia.

    Selain teknologi, Sahat juga mengusulkan solusi lain untuk meningkatkan produktivitas sawit rakyat, yaitu dengan menghadirkan ‘dokter kesehatan perkebunan’. Di mana dokter perkebunan itu akan menganalisis secara menyeluruh terhadap kondisi perkebunan sawit.

    Dia mengusulkan, perlunya dibagi tiga kategori tingkat kesehatan sawit. Stadium satu, perkebunan yang membutuhkan perawatan ringan atau pengobatan jalan. Stadium dua, perkebunan yang memerlukan perawatan intensif (intensive curing). Stadium tiga, kebun sawit yang harus ditebang total, karena dikhawatirkan infeksi penyakit atau virusnya berpotensi menyebar luas.

    “Jika ada kebun yang sudah stadium tiga, tebang saja semua, karena virusnya akan ke mana-mana. Tapi dibiayai oleh pemerintah, supaya mereka bisa hidup,” pungkasnya.

    (dce)

  • Lantamal VIII sambut kedatangan kapal perang Filipina di Satrol

    Lantamal VIII sambut kedatangan kapal perang Filipina di Satrol

    Manado (ANTARA) – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII menyambut kedatangan kapal perang Filipina BRP Artemio Recarte PS-37, di Dermaga Samuel Languyu, Satrol Lantamal VIII Bitung, Sulawesi Utara, Senin.

    Penyambutan dipimpin Komandan Lantamal VIII Laksamana Pertama TNI May Franky Pasuna Sihombing CHRMP, diwakili Wadanlantamal VIII Kolonel Marinir Ali Sumbogo dan dihadiri sejumlah pejabat utama Lantamal VIII.

    “Kedatangan kapal BRP Artemio Recarte PS-37 bagian dari rangkaian kegiatan Corpat Philindo XXXVIII tahun 2024 dan Port Visit Trilateral Maritime Patrol (TMP) INDOMALPHI 2024,” kata Kadispen Lantamal VIII Letkol Laut (P) Rudi Tandirerung.

    Dalam rangkaian kegiatan tersebut, KRI Butana-878, KRI Pari-849 dan BRP Artemio Recarte PS-37 sebelum sandar di Dermaga Samla Satrol Lantamal VIII, melakukan passing exercise (passex) di titik RV.

    Kedatangan BRP Artemio Recarte PS-37 juga disambut dengan Tarian Kabasaran dari Tanahwangko, Minahasa.

    Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari dari 18 – 20 November 2024 dan akan melaksanakan berbagai kegiatan antara lain kunjungan kehormatan ke Danlantamal VIII, ke Konjen Filipina, closing ceremony, sailor night, fun game/sport day dan cultural activity/city tour di Manado.

    Pewarta: Jorie MR Darondo
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Terlambat, Sebuah Asteroid menghantam Bumi Hanya Beberapa Jam Setelah Terdeteksi

    Terlambat, Sebuah Asteroid menghantam Bumi Hanya Beberapa Jam Setelah Terdeteksi

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah asteroid menabrak atmosfer bumi hanya beberapa jam setelah dideteksi. Kejadian ini terjadi pada bulan lalu.

    Asteroid tersebut berhasil menghindari sistem pemantauan dampak selama pendekatannya terhadap planet kita.

    Di sisi terang objek diukur hanya 3 kaki (1 meter) dan tidak menimbulkan kerusakan pada bumi.

    Asteroid ini, yang disebut 2024 UQ, pertama kali ditemukan pada 22 Oktober. Ditemukan oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) survei di Hawaii, jaringan empat teleskop yang memindai langit untuk benda-benda bergerak yang mungkin berada pada jalur tabrakan dengan Bumi.

    Setelah 2 jam kemudian asteroid terbakar dan jatuh di atas Samudra pasifik dekat California.

     “Survei ALAS memperoleh gambar yang mendeteksi objek kecil dalam jalur tabrakan probabilitas tinggi. Namun, karena lokasi objek di dekat tepi dua bidang yang berdekatan, kandidat itu diakui sebagai objek yang bergerak hanya beberapa jam kemudian,” tulis ESA dilansir dari livescience.

    Menurut ESA, asteroid itu adalah dampak ketiga yang terdeteksi tahun ini. Adapun dua asteroid lain yang telah terdeteksi dalam beberapa jam setelah menabrak Bumi pada tahun 2024, yang pertama dikenal sebagai 2024 BX1.

    Asteroid itu memiliki ukuran sekitar 3,3 kaki lebar (1 meter) dan terbakar tanpa bahaya di Berlin, Jerman pada bulan Januari.

    Yang lainnya, 2024 RW1, meledak di atas Filipina pada bulan September.

     Pusat Koordinasi NEO ESA (NEOCC) mengatakan kilatan terdeteksi oleh satelit cuaca GOES National Oceanic and Atmospheric Administration dan Catalina Sky Survey. NASA menggunakan serangkaian teleskop untuk mencari asteroid dan komet di lingkungan selestial kita. Kilatan ini cukup untukmengkonfirmasi dampak asteroid 2024 UQ sertalintasannya.

    Selain survei ATLAS, Catalina Sky Survey, NEOCC ESA dan proyek-proyek lain seperti mereka, NASA sedang mengembangkan teleskop inframerah baru yang dikenal sebagai NEO Surveyor untuk berburu benda-benda dekat Bumi yang berpotensi mengancam.

    Badan antariksa AS itu juga sedang menguji metode untuk mengarahkan asteroid yang memgancam bumi.

    Pada tahun 2022, misi DART NASA menabrakkan penabrak ke dalam sistem asteroid ganda dalam upaya untuk mengubah lintasannya dimana cara ini diklaim sukses. China Juga mengembangkan misinya sendiri untuk membelokkan asteroid pada tahun 2030.

    Asteroid itu sendiri tidak membahayakan planet ini karena mudah terbakar di atmosfer padat Bumi jika ukurannya kecil, berbeda jika ukurannya besar. (Tesalonika Loris)

     

  • Memanfaatkan KTT APEC untuk Mengotimalkan Potensi Ekonomi Digital RI

    Memanfaatkan KTT APEC untuk Mengotimalkan Potensi Ekonomi Digital RI

    DIGITALISASI dan inovasi menjadi salah satu mesin transformasi ekonomi Indonesia pada saat ini dan masa mendatang. Mempunyai target ambisius untuk menjadi negara dengan lima ekonomi terbesar dunia pada 2024, tentu Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi digital dan inovasi untuk menjembatani kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat

    Digitalisasi dalam ekonomi kian mendominasi perekonomian Indonesia seiring perkembangan sektor teknologi informasi dan komunikasi yang pesat di Tanah Air.

    Bagaimana tidak, Indonesia memang mempunyai potensi yang sangat besar dalam industri teknologi digital berkat populasinya yang besar dan penetrasi internet dan telepon genggam yang masif.

    Badan Pusat Statistik mencatat persentase populasi yang memiliki akses terhadap internet melonjak dari 25,9 persen dari jumlah total pada 2011 menjadi 86,5 persen pada 2022.  Sementara itu, pengguna telepon genggam meningkat dari 39,2 persen ke 67,9 persen pada periode yang sama.

    Pada 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan 195 juta. Indonesia memiliki pengguna internet paling aktif kelima di dunia, setelah Filipina, Brasil, Thailand, dan Kolombia. Jumlah ponsel aktif di Tanah Air mencapai 354 juta ponsel, melebihi total penduduk saat ini yang berjumlah 280 juta

    Pandemi COVID-19 yang memaksa sekitar 270 juta penduduk Indonesia untuk berada di rumah saja turut mempercepat pertumbuhan digitalisasi khususnya ekonomi digital. Layanan e-commerce telah merevolusi cara berbelanja dalam beberapa tahun terakhir, nilai transaksinya diperkirakan akan melebihi 130 miliar dolar AS pada 2025.

    Keuangan berbasis digital, mulai dari pembayaran digital, pinjaman online, hingga investasi digital turut bermunculan seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital. Ekonomi digital diperkirakan akan mengalami pertumbuhan empat kali lipat pada 2030 dengan nilai mencapai antara 210 hingga 360 miliar dolar AS. Sektor pembayaran digital juga diprediksi tumbuh hingga 2,5 kali lipat pada 2030 dengan nilai mencapai 760 miliar dolar AS.

    Besarnya potensi ekonomi digital tersebut  masih belum maksimal karena Indonesia masih menghadapi kesenjangan digital akibat belum meratanya infrastruktur digital. Tantangan juga berada pada inklusi keuangan. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,4 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.