Negara: Fiji

  • Gubernur Jateng lepas ekspor bus ke Sri Lanka

    Gubernur Jateng lepas ekspor bus ke Sri Lanka

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Gubernur Jateng lepas ekspor bus ke Sri Lanka
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 17:43 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melepas ekspor perdana bus dari Karoseri Laksana di Kabupaten Semarang ke Sri Lanka, yang menjadi negara kelima tujuan ekspor perusahaan karoseri tersebut.

    “Kami mengapresiasi bahwa ekspor perdana ini menjadi penanda bahwa produk anak bangsa mampu bersaing di dunia internasional. Ini yang perlu kita hargai,” kata Ahmad Luthfi di Kabupaten Semarang, Rabu.

    Menurut dia, ekspor bus yang dilakukan karoseri Laksana menandakan bahwa produk Jateng mempunyai pangsa pasar yang besar di luar negeri.

    Dengan banyaknya produk Jateng yang mampu diekspor ke luar negeri, kata dia, membuktikan bahwa produk-produk dari Jateng mampu bersaing di pasar internasional.

    Ia menjelaskan bahwa Jateng saat ini sedang mengembangkan konsep aglomerasi wilayah, meliputi Semarang Raya, Soloraya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya dan Kedu Raya.

    Ke depan, Luthfi berharap unit bus produksi dari Laksana dapat menumbuhkembangkan ekonomi baru di wilayah aglomerasi.

    Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Laksana Bus Manufaktur Canta Bayu Laksana mengatakan bahwa ekspor bus dari karoseri Laksana sudah dilakukan sejak 2009.

    Sampai saat ini, Laksana sudah berhasil mengekspor ke empat negara tujuan, yaitu Kepulauan Fiji, Bangladesh, Timor Leste dan Laos.

    “Ini memang suatu ‘milestone’ yang sangat besar sekali bagi kita, karena bisa menembus satu pasar lagi. Jadi, setelah empat negara, Sri Lanka ini merupakan negara kelima yang kami ekspor,” katanya.

    Hingga kini, kata dia, perusahaan karoseri Laksana sudah mengekspor lebih dari 200 unit bus ke empat negara sebelumnya.

    Unit bus yang diekspor ke Sri Lanka adalah seri Legacy SR3 Neo Suites Combi yang menggunakan casis dan mesin dari Mercedes Benz.

    Bus yang diekspor ke Sri Lanka sementara baru satu unit sebagai prototipe yang dapat digunakan untuk bus pariwisata atau bus antarkota di Sri Lanka.

    “Harapannya ini pembuka, agar bisa mengekspor bus lebih banyak lagi ke Sri Lanka dan negara tetangga lainnya,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Mana Negara Paling Aman Secara Ekonomi Jika Perang Dunia III Terjadi, Ini Analisisnya – Page 3

    Mana Negara Paling Aman Secara Ekonomi Jika Perang Dunia III Terjadi, Ini Analisisnya – Page 3

    Beberapa negara seperti Islandia, Selandia Baru, Fiji, Swiss, dan Afrika Selatan sering disebut sebagai negara yang mungkin mengalami dampak yang relatif lebih ringan jika Perang Dunia III terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat negara-negara ini lebih resilient:

    Letak Geografis Terpencil: Lokasi yang jauh dari pusat konflik potensial memberikan perlindungan fisik dan mengurangi risiko kerusakan infrastruktur.

    Stabilitas Politik: Negara-negara dengan sistem politik yang stabil cenderung lebih mudah mengelola krisis dan menarik investasi.

    Kemampuan Produksi Pangan Sendiri: Kemandirian dalam memproduksi pangan mengurangi ketergantungan pada impor dan menjaga ketahanan pangan nasional.

    Namun, penting untuk diingat bahwa bahkan negara-negara ini pun tidak akan sepenuhnya kebal terhadap dampak negatif Perang Dunia III. Gangguan rantai pasokan global, inflasi tinggi, dan penurunan nilai mata uang tetap akan menjadi tantangan yang signifikan.

  • Perang Dunia 3 Meletus, RI Jadi Negara Paling Aman Menurut Pakar

    Perang Dunia 3 Meletus, RI Jadi Negara Paling Aman Menurut Pakar

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan geopolitik global terus meningkat. Konflik antara Israel dan Iran yang memanas membuat banyak pihak khawatir akan pecahnya Perang Dunia III.

    Israel telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke Iran, menghantam sejumlah situs, termasuk instalasi nuklir paling penting milik negara tersebut.

    Dalam kondisi dunia yang penuh ketidakpastian ini, pertanyaan besar pun muncul, yakni ke mana harus pergi jika perang dunia benar-benar terjadi?

    Pemetaan risiko geopolitik mengungkap sejumlah negara yang dianggap paling aman jika perang dunia ketiga pecah. Menariknya, Indonesia masuk dalam daftar tersebut berkat sikap politik luar negeri yang konsisten menjaga netralitas.

    Berikut adalah 11 negara dan wilayah yang dianggap paling aman, dikutip dari The Economic Times, Selasa (24/6/2025).

    1. Antartika

    Lokasi paling selatan di Bumi ini sangat terpencil dan tidak memiliki nilai strategis militer. Dengan luas 5,4 juta mil persegi tanah yang belum tersentuh, wilayah ini berpotensi menjadi tempat perlindungan massal jika terjadi perang nuklir.

    2. Islandia

    Negara kecil ini dikenal sebagai salah satu yang paling damai di dunia dan belum pernah terlibat dalam perang. Lokasinya yang terpencil di utara menjadikannya lokasi perlindungan potensial.

    3. Afrika Selatan

    Memiliki lahan subur, sumber air melimpah, dan infrastruktur modern, Afrika Selatan menjadi kandidat kuat sebagai tempat aman saat krisis global.

    4. Fiji

    Negara kepulauan yang berjarak sekitar 4.300 km dari tetangga terdekatnya, Australia. Meski terpencil, Fiji memiliki kekuatan militer, sumber daya alam, dan peringkat tinggi dalam Indeks Perdamaian Global.

    5. Chili

    Negara sepanjang lebih dari 6.400 km ini kaya akan sumber daya alam dan hasil pertanian. Infrastruktur terbaik di Amerika Selatan menjadikannya lokasi strategis dan mandiri.

    6. Argentina

    Dikenal mampu bertahan dari potensi kelaparan pasca perang nuklir berkat pasokan makanan yang melimpah. Negara ini juga punya ketahanan tinggi terhadap perubahan iklim ekstrem.

    7. Selandia Baru

    Berada di peringkat kedua Indeks Perdamaian Global. Negara ini dikenal netral dan memiliki lokasi terpencil serta medan alam pegunungan yang melindungi dari invasi.

    8. Tuvalu

    Dengan populasi hanya 11.000 jiwa, negara pulau kecil ini kemungkinan besar tak menarik perhatian negara adidaya dan agresor karena minimnya sumber daya dan infrastruktur.

    9. Swiss

    Negara yang lama dikenal netral dan damai ini punya jaringan bunker perlindungan nuklir serta medan pegunungan sebagai pertahanan alami. Tidak terlibat konflik sejak Perang Dunia II.

    10. Greenland

    Pulau terbesar di dunia ini termasuk wilayah Denmark, dengan populasi hanya 56.000 jiwa. Letaknya yang jauh dan status netral menjadikannya target yang sangat tidak mungkin dalam konflik global.

    11. Indonesia

    Meskipun bukan negara besar secara militer, Indonesia tetap konsisten menjaga prinsip politik luar negeri “bebas dan aktif”. Sejak era Presiden Sukarno, Indonesia menolak berpihak dalam konflik global dan selalu menyerukan perdamaian dunia. Sikap ini membuat Indonesia dipandang sebagai negara netral dan aman dari dampak langsung konflik berskala besar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kekayaan Alam Melimpah, Indonesia Justru Peringkat 4 Penduduk Miskin Terbanyak Versi Bank Dunia

    Kekayaan Alam Melimpah, Indonesia Justru Peringkat 4 Penduduk Miskin Terbanyak Versi Bank Dunia

    GELORA.CO – Mengejutkan. Indonesia menempati peringkat keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di dunia dalam kategori negara berpendapatan menengah atas, berdasarkan data terbaru dari Bank Dunia.

     

    Dalam laporan yang dirilis pekan ini, Bank Dunia mencatat bahwa 60,3 persen atau sekitar 171,8 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional sebesar 6,85 dolar AS per hari (dalam paritas daya beli/PPP 2017). 

     

    Setelah dilakukan pembaruan standar menjadi PPP 2021 dengan garis kemiskinan sebesar 8,3 dolar AS per hari, angka tersebut melonjak menjadi 193,5 juta penduduk atau setara 68,3 persen dari total populasi Indonesia.

    Posisi Indonesia hanya lebih baik dari tiga negara lainnya: Afrika Selatan (63,4%), Namibia (62,5%), dan Botswana (61,9%). 

     

    Sementara itu, tingkat kemiskinan Indonesia tercatat lebih buruk dibandingkan sejumlah negara lain seperti Guatemala dengan angka 57,3 persen.

     

    Kemudoan Armenia (51%), Fiji (50,1%), bahkan Vietnam (17,9%) yang masih dikategorikan sebagai negara berpendapatan menengah bawah.

    Data ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia masih belum mencapai standar hidup layak menurut ukuran internasional. 

     

    Hal ini menimbulkan keprihatinan serius di tengah klaim Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

     

    Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menilai kondisi ini sebagai ironi yang memprihatinkan. 

     

    “Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun kenyataannya mayoritas rakyatnya hidup dalam kemiskinan,” ujarnya.

     

    Menurut Budiawan, tingginya angka kemiskinan ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjalankan amanat konstitusi untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. 

     

    Ia juga menyebut bahwa situasi ini mengarah pada kegagalan negara jika tidak ada perubahan besar dan menyeluruh.

    Bank Dunia secara berkala menyesuaikan garis kemiskinan internasional untuk merefleksikan kondisi ekonomi global yang aktual. 

     

    Pada 2022, Bank Dunia telah menaikkan garis kemiskinan dari 5,5 dolar AS (PPP 2011) menjadi 6,85 dolar AS (PPP 2017). 

     

    Kini, angka tersebut kembali naik menjadi 8,3 dolar AS (PPP 2021), meningkatkan jumlah penduduk miskin di banyak negara, termasuk Indonesia.

     

    Kenaikan garis kemiskinan ini memperlihatkan tantangan yang semakin besar bagi negara-negara berkembang dalam mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan.

     

    Budiawan menegaskan bahwa untuk keluar dari jurang kemiskinan, Indonesia membutuhkan reformasi struktural yang menyeluruh, termasuk langkah konkret dalam memberantas korupsi.

     

    “Selama elite politik dan pejabat publik masih terjerat korupsi, upaya pengentasan kemiskinan hanya akan menjadi slogan kosong,” tegasnya.

     

    Perlu dicatat bahwa angka kemiskinan yang dirilis Bank Dunia menggunakan standar internasional yang jauh lebih tinggi dibanding garis kemiskinan nasional yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS). 

     

    BPS mencatat bahwa tingkat kemiskinan Indonesia pada Maret 2024 berada di angka 9,4 persen.

     

    Perbedaan ini mencerminkan jurang antara standar kesejahteraan minimum global dengan realitas pengukuran nasional yang lebih rendah.***

  • GMFI Optimistis Raup Pendapatan US$ 416,9 Juta pada 2025

    GMFI Optimistis Raup Pendapatan US$ 416,9 Juta pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) memproyeksikan kinerja keuangan yang cemerlang pada 2025 dengan target pendapatan sebesar US$ 416,9 juta dan laba bersih US$ 27,1 juta.

    Keyakinan ini didasarkan pada kinerja positif hingga April 2025 serta strategi ekspansi layanan yang semakin luas, tak hanya di sektor aviasi, tetapi juga industri dan pertahanan.

    Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengungkapkan, hingga April 2025, GMFI telah mencatatkan pendapatan sebesar US$ 125,86 juta, atau mencapai 95% dari target kuartalan.

    EBITDA tercatat US$ 19,82 juta, dan laba bersih US$ 4,61 juta. Kinerja ini ditopang oleh optimalisasi kapasitas, penguatan kapabilitas layanan, serta konsistensi eksekusi lintas unit bisnis.

    “Dengan fondasi yang semakin kuat, GMFI siap melanjutkan perannya sebagai mitra strategis di industri aviasi maupun sektor lainnya. Kami berkomitmen memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Andi.

    Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui sejumlah keputusan strategis, seperti pengesahan laporan keuangan 2024, penggunaan laba bersih, penetapan tantiem dan remunerasi direksi-komisaris, hingga penunjukan auditor eksternal untuk tahun buku 2025.

    Adapun rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menghasilkan perombakan struktur manajemen GMFI. Oki Yanuar ditunjuk sebagai komisaris utama, didampingi oleh Dean Arslan dan Giring Ganesha Djumaryo sebagai komisaris.

    Pada jajaran direksi, Andi Fahrurrozi tetap dipercaya sebagai direktur utama, bersama Direktur Base Management Bobi Gumelar Respati, Direktur Line Operation Mukhtaris Direktur SDM Mitra Piranti, dan Direktur Keuangan Tri Hartono.

    Selama 2024, GMFI berhasil menyelesaikan lebih dari 190 proyek perawatan pesawat narrow-body, serta menggarap perawatan pesawat wide-body internasional seperti Airbus A330-900 milik Cebu Pacific dan A330-243 milik Fiji Airways, memperkuat eksistensinya di kawasan Asia Pasifik.

    Tak hanya di sektor penerbangan, GMFI juga mencatat pertumbuhan di sektor industri dan pertahanan. Proyek-proyek strategis, seperti pemeliharaan turbin, generator, dan lokomotif untuk PLN Batam, kolaborasi dengan PT Kilang Pertamina Internasional, modernisasi pesawat Hercules C-130H, perawatan helikopter Bell 412 TNI AU, serta total maintenance pesawat Kepresidenan.
     

  • Bandingkan Negara Tetangga, Penduduk Miskin di Indonesia Jauh Lebih Banyak

    Bandingkan Negara Tetangga, Penduduk Miskin di Indonesia Jauh Lebih Banyak

    FAJAR.CO.ID, Jakarta — Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi turut angkat suara terkait Bank Dunia yang melampirkan 60% masyarakat Indonesia berada pada garis kemiskinan.

    Eko menjabarkan maksud dari angka kemiskinan dari Bank Dunia, dengan melampirkan data dari berbagai negara.

    Melalui akun X @ekokuntadhi1, ia memulai mengkategorikan kemiskinan berdasarkan pengeluaran negara menengah dan keatas.

    “Kategori miskin Bank Dunia untuk negara menengah dan atas adalah mereka yang pengeluarannya USD 6,85 atau Rp115. 287 sehari, setidaknya Rp3.450.000 sebulan,” cuitan Eko, dilansir X Selasa, (29/4/2025).

    Kategori sebelumnya, kemudian dibandingkan dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Kalau menurut BPS, jumlah penduduk miskin Indonesia 8,57%, dengan ukuran pengeluaran Rp583. 900 sebulan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia kemudian memberikan angka kemiskinan dengan perbandingan yang diberikan oleh Laos.

    “Angka kemiskinan di Indonesia menurut bank dunia sedikit lebih bagus dari Laos (68,5%),” lanjut Eko.

    Sebagai penutup dari hasil risetnya, Eko membandingkan dengan beberapa negara tetangga, dan mengakhirinya dengan pengakuan bahwa penduduk miskin Indonesia memang jauh lebih banyak.

    “Tapi dibanding Malaysia (hanya 1,3%), Thailand (7,1%), Vietnam (18,2%), dan Filipina (50,6%), penduduk miskin kita jauh lebih banyak,” tutupnya.

    Hasil pengamatan Eko Kuntadhi kemudian menuai respons dari berbagai kalangan masyarakat, khususnya yang aktif di X.

    “Indonesia saat ini memang miskin, yang kaya elite dan para koruptor. Biar miskin pemerintah masih sok kaya, kasih bantuan ke Fiji dan mau relokasi penduduk Gaza,” Pendapat warganet.

  • Mentan Amran Targetkan Produksi Kedelai 3 Ton per Hektare

    Mentan Amran Targetkan Produksi Kedelai 3 Ton per Hektare

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi kedelai di atas 3 ton per hektare.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah telah menyiapkan ribuan bibit baru kedelai demi mencapai target tersebut.

    Anran mengatakan sekitar 10.000 bibit baru telah siap ditanam di sejumlah daerah. Kendati begitu, Amran tidak mengungkap lokasi tersebut.

    “Harus produksi 3 ton per hektare,” kata Amran ketika ditemui wartawan di Kantor Kementan, Sabtu (26/4/2025).

    Selain menyiapkan ribuan bibit baru, Kementan juga memanfaatkan sistem baru dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

    Meski tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem tersebut, Amran mengharapkan bahwa sistem ini dapat membantu meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia.

    Adapun, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Fiji Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka, Kamis (24/4/2025), Presiden Prabowo Subianto sempat mengungkap bahwa Indonesia tengah mengembangkan bibit tanaman baru yang lebih produktif, salah satunya kedelai.

    Prabowo mengatakan, produktivitas komoditas ini sangat rendah yakni hanya 1-2 hektare. Dia meyakini, produksi kedelai dapat mencapai lebih dari 2,5 per hektare, usai pemerintah menemukan jenis bibit baru.

    Kepala Negara juga optimistis kedelai yang dihasilkan mampu bersaing dengan di pasar global.

    Selain gandum, Prabowo mengungkap bahwa pihaknya tengah berupaya untuk mengembangkan jenis gandum yang dapat ditanam di Indonesia. Mengingat, komoditas ini sangat sulit dikembangkan di Indonesia.

    “Juga gandum, kami berusaha untuk terus mengembangkan jenis gandum yang bisa ditanam di Indonesia, yang sangat sulit pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Prabowo.

  • Saat Rakyat Diminta Berhemat, Pemerintah Berikan Dana Hibah Rp100 Miliar untuk Fiji

    Saat Rakyat Diminta Berhemat, Pemerintah Berikan Dana Hibah Rp100 Miliar untuk Fiji

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah RI memberikan dana hibah sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp100 miliar ke pemerintah Fiji. Hal itu menuai sorotan di tengah efisiensi anggaran dalam negeri.

    Pegiat Media Sosial Hansolo, atau yang dikenal dengan nama akun media sosial X @arifin 34533 salah satu yang menyoroti.

    “Rakyat diminta untuk berhemat, bahkan yang doyan pedes aja diminta kurangi beli cabe karena mahal. Sementara uang pajak kita dihibahkan untuk negara lain,” ungkap Hansolo dikutip dari akun X nya, Sabtu (26/4/2025).

    “Kalian ikhlas? Gue sih kagak,” tambahnya.

    Pemerintah Indonesia menghibahkan dana sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp100 miliar kepada pemerintah Fiji, pada Kamis (24/4). Itu diberikan langsung Presiden Prabowo kepada Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka.

    Anggaran tersebut, kata Prabowo sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mendukung pengembangan sektor pertanian Fiji melalui pelatihan regional.

    “Kami juga mengundang Fiji untuk mengirim pemuda dan pemudinya untuk belajar di tempat-tempat pendidikan kita di Indonesia di bidang vokasi, di bidang teknik, di bidang pertanian, dan juga di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan kita lainnya. Juga untuk latihan bersama di bidang militer, kami terbuka untuk darat laut dan udara, kami membuka pintu untuk militer Fiji belajar bersama kita di Indonesia,” kata Prabowo.

    Prabowo juga berkomitmen menambah beasiswa untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Prabowo menegaskan Indonesia akan memperkuat kemitraan dengan negara-negara pasifik.

  • Fiji Terletak Dimana? Negara yang Sering Kritik Indonesia Soal Kekerasan di Papua

    Fiji Terletak Dimana? Negara yang Sering Kritik Indonesia Soal Kekerasan di Papua

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah pemberitaan mengenai uluran tangan persahabatan Indonesia berupa hibah dana signifikan kepada Republik Fiji, pertanyaan mengenai letak geografis negara kepulauan ini menjadi relevan untuk dipahami.

    Fiji, sebuah negara yang terletak di jantung Melanesia, wilayah bagian barat daya Samudra Pasifik, memiliki posisi strategis dan kekayaan budaya yang unik.

    Namun, relasi antara Indonesia dan Fiji tidak selalu berjalan mulus, terutama terkait dengan isu sensitif mengenai dugaan kekerasan dan hak asasi manusia di Papua.

    Fiji, secara geografis, merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 300 pulau, di mana sekitar 100 di antaranya berpenghuni.

    Dua pulau terbesarnya, Viti Levu dan Vanua Levu, menjadi pusat populasi dan aktivitas ekonomi utama. Viti Levu, yang merupakan pulau terbesar, menjadi lokasi ibu kota Suva dan pusat komersial Nadi, yang terkenal dengan bandara internasionalnya.

    Secara astronomis, Fiji terletak di antara garis lintang 15° hingga 22° selatan dan garis bujur 177° barat hingga 175° timur. Posisi ini menempatkan Fiji di wilayah tropis, dengan iklim hangat dan lembap sepanjang tahun.

    Keindahan alam Fiji yang memukau, dengan pantai berpasir putih, laguna biru jernih, dan hutan hujan yang lebat, menjadikannya destinasi pariwisata yang populer di kawasan Pasifik Selatan.

    Fiji berbatasan laut dengan beberapa negara kepulauan lainnya di Pasifik, termasuk Vanuatu di barat, Tonga di timur, dan Tuvalu di utara. Kedekatan geografis ini membentuk identitas regional Melanesia yang kuat, dengan kesamaan budaya, etnis, dan sejarah di antara negara-negara tersebut.

    Relasi Indonesia dan Fiji

    Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Fiji telah terjalin cukup lama, ditandai dengan kerjasama di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, dan pertukaran budaya.

    Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Fiji, Sitiveni Rabuka, dalam pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Kamis, 24 April 2025, menyampaikan apresiasi atas hibah dana senilai 6 juta dolar AS (sekitar Rp101,2 miliar) dari pemerintah Indonesia.

    PM Rabuka bahkan menyebut Indonesia sebagai mitra setia dan sahabat diplomatik bagi Fiji sejak tahun 1974.

    Presiden Prabowo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Republik Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/4).

    Namun, di balik jalinan persahabatan ini, terdapat dinamika yang kompleks, terutama terkait dengan isu Papua.

    Fiji, bersama dengan beberapa negara Pasifik lainnya, seringkali mengungkapkan keprihatinan dan bahkan kritik terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan yang terjadi di Papua.

    Suara-suara ini umumnya disuarakan dalam forum-forum regional dan internasional, seperti Pacific Islands Forum (PIF).

    Kritik dari negara-negara Pasifik terhadap isu Papua seringkali didasarkan pada rasa solidaritas terhadap sesama etnis Melanesia di Papua.

    Fiji, dengan lokasinya yang strategis di jantung Melanesia, memiliki peran penting dalam dinamika regional Pasifik.

    Hubungannya dengan Indonesia, yang terjalin melalui kerjasama ekonomi dan diplomatik, juga diwarnai oleh perbedaan pandangan terkait isu Papua.

    Memahami geografi, sejarah, dan perspektif masing-masing negara menjadi langkah awal yang penting dalam membangun jembatan komunikasi dan mencari solusi yang konstruktif.

    Hibah dari Indonesia kepada Fiji menjadi simbol harapan untuk memperkuat persahabatan dan membuka ruang dialog yang lebih baik di masa depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo dan PM Fiji Perkuat Kerja Sama Politik hingga Pertahanan

    Prabowo dan PM Fiji Perkuat Kerja Sama Politik hingga Pertahanan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Fiji Sitiveni Rabuka berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, baik politik, ekonomi hingga pertahanan.

    Hal ini disampaikan Prabowo ketika menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Fiji Sitiveni Rabuka ke Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Presiden Prabowo didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk. 

    Prabowo mengundang Fiji untuk melakukan latihan militer bersama di Indonesia. Selain itu Prabowo juga mengajak Fiji mengirim pemuda-pemudinya untuk menempuh pendidikan di lembaga maupun sekolah di Indonesia, baik di bidang vokasi, teknik, maupun pertanian.

    “Kami mengajak Fiji untuk latihan bersama di bidang militer. Kami terbuka untuk darat, laut, dan udara. Kami membuka pintu untuk militer Fiji belajar bersama kita di Indonesia,” ujar Prabowo.

    Prabowo menyatakan Republik Fiji merupakan mitra penting dan sahabat baik Indonesia serta menyebut kedua negara memiliki banyak kesamaan.

    “Fiji telah menjadi sahabat yang baik bagi Indonesia, dan telah menjadi mitra penting bagi Indonesia di kawasan Pasifik,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta.

    Prabowo menyatakan hubungan diplomatik kedua negara telah terjalin sejak tahun 1919. Fiji disebut sebagai mitra strategis Indonesia di kawasan Pasifik. Dikatakannya, kedua negara memiliki kesamaan sebagai negara kepulauan serta kepentingan dan tantangan yang serupa.

    “Kita menghadapi tantangan bersama di berbagai bidang. Kita sama-sama negara kepulauan, kita menghadapi tantangan iklim yang sama, kenaikan permukaan laut juga akan memengaruhi Indonesia,” ujar Prabowo.