Negara: Ethiopia

  • Boeing Dapat Restu FAA, Siap Banjiri Bandara di Dunia dengan 737 MAX

    Boeing Dapat Restu FAA, Siap Banjiri Bandara di Dunia dengan 737 MAX

    Bisnis.com, JAKARTA – Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) memberi lampu hijau bagi pabrik manufaktur pesawat Boeing untuk meningkatkan produksi jenis 737 MAX menjadi 42 unit per bulan. Keputusan ini diumumkan pada Jumat (18/10/2025) waktu setempat, melonggarkan batas produksi 38 pesawat per bulan yang diberlakukan sejak Januari tahun lalu. Langkah ini menandai upaya Boeing untuk memulihkan kinerja keuangan sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap standar keselamatan dan kualitas produksinya dengan membanjiri bandara di dunia.

    “Boeing raih persetujuan FAA untuk tingkatkan produksi 737 MAX jadi 42 pesawat per bulan,” dikutip oleh Reuters dari FAA, Minggu (19/10/2025).

    Lembaga tersebut menegaskan, peningkatan produksi dilakukan setelah tim inspektur keselamatan FAA melakukan tinjauan ekstensif terhadap lini produksi Boeing untuk memastikan bahwa peningkatan laju produksi kecil ini akan dilakukan dengan aman.

    Batas produksi sebelumnya diberlakukan setelah kecelakaan penerbangan pada awal 2024 yang melibatkan pesawat Alaska Airlines 737 MAX 9, ketika empat baut pengunci di sumbat pintu terlepas dan menyebabkan lubang besar di badan pesawat pada ketinggian 16.000 kaki. Kejadian itu memicu kekhawatiran global terhadap kualitas keselamatan Boeing dan memaksa FAA mengetatkan pengawasan.

    Menurut sumber yang mengetahui proses tersebut, Administrator FAA Bryan Bedford secara langsung menghubungi CEO Boeing Kelly Ortberg untuk mengonfirmasi izin peningkatan produksi. Boeing disebut berencana segera menambah kapasitas produksi di pabrik wilayah Seattle, termasuk pemasangan peralatan baru untuk mendukung peningkatan tersebut.

    Boeing menyampaikan apresiasinya atas kerja sama berbagai pihak. “Boeing mengatakan pihaknya menghargai kerja tim kami, para pemasok kami, dan FAA untuk memastikan kami siap meningkatkan produksi dengan mengutamakan keselamatan dan kualitas.” Saham Boeing tercatat naik 1,2% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    Analis kedirgantaraan Glenn McDonald menilai Boeing kini berada dalam posisi yang lebih siap dibandingkan sebelumnya, meski rantai pasokan masih menjadi tantangan. “Tempa, cor, mesin, dan bahkan interior semuanya telah menyebabkan masalah rantai pasokan bagi para produsen pesawat dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya. Ia menambahkan, gangguan pasokan kini lebih sporadis dan tidak sistemik seperti sebelum pandemi.

    Di bawah pengawasan ketat FAA, Boeing mengadopsi pendekatan hati-hati untuk menstabilkan produksi. Perusahaan juga telah membangun inventori suku cadang dan bahan baku senilai US$11 miliar, meningkat signifikan dibandingkan US$6,4 miliar pada 2018, ketika memproduksi lebih dari 50 unit jet 737 per bulan.

    Meski demikian, beban utang Boeing masih besar, mencapai US$53 miliar per 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan US$12 miliar pada 2018. Wall Street memperkirakan perusahaan ini masih akan mencatat rugi tahun ini, namun mulai mencetak laba kembali pada 2026—tahun pertama keuntungan sejak 2018.

    FAA sebelumnya juga telah memulihkan sebagian kewenangan Boeing untuk menerbitkan sertifikat kelaikan udara bagi pesawat 737 MAX dan 787. Kewenangan itu sempat dicabut setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia pada 2019 serta temuan pelanggaran mutu pada 2022. Pada September lalu, FAA bahkan mengusulkan denda sebesar US$3,1 juta terhadap Boeing setelah menemukan ratusan pelanggaran sistem kualitas di pabriknya di Washington dan Kansas.

    Insiden Alaska Airlines pada Januari 2024 juga memicu Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan kriminal terhadap Boeing, menambah tekanan bagi produsen pesawat terbesar di dunia itu untuk membuktikan bahwa peningkatan produksi kali ini benar-benar dilakukan dengan standar keselamatan yang ketat

  • Bukan di Arab, Ternyata Ini Taman Eden Tempat Hawa & Adam

    Bukan di Arab, Ternyata Ini Taman Eden Tempat Hawa & Adam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lokasi asli Taman Eden ternyata bukan di Timur Tengah, melainkan di Afrika. Hal itu diungkapkan oleh seorang ilmuwan bernama Mahmood Jawaid yang mengklaim bahwa lokasi asli Taman Eden, tepatnya berada di Bahir Dar, Ethiopia.

    Seperti tertulis dalam Alkitab dan Al-Qur’an, Taman Eden adalah kediaman pertama Adam dan Hawa. Jawaid melandaskan penelitiannya pada pembacaan cermat terhadap Alkitab dan Al-Qur’an, dengan menganalisis deskripsi tentang Adam dan Hawa, sungai-sungai, serta taman itu sendiri.

    Dalam penelitian yang diterbitkan tahun ini, namun belum melalui proses peer review, Jawaid menyatakan bahwa wilayah Bahir Dar, yang terletak di ujung selatan Danau Tana dan menjadi sumber Sungai Nil Biru, memiliki ciri-ciri geografis yang sesuai dengan deskripsi Taman Eden dalam kitab suci.

    Menurut Alkitab, Taman Eden adalah surga di bumi tempat Tuhan menempatkan Adam dan Hawa. Di taman itu mengalir sebuah sungai yang bercabang menjadi empat, yakni Gihon, Efrat, Tigris, dan Pishon.

    Selama ini banyak ilmuwan meyakini Eden berada di sekitar Irak modern karena dua sungai, Tigris dan Eufrat, melintasi wilayah tersebut.

    Namun insinyur kimia yang berbasis di Texas itu berpendapat lain. Jawaid mengatakan bahwa Gihon yang disebut dalam Alkitab sebenarnya merujuk pada Sungai Nil Biru, yang berhulu di Danau Tana.

    Sementara aliran keluar danau yang bercabang menjadi beberapa sungai bisa jadi menggambarkan empat sungai yang disebut dalam Kitab Kejadian.

    “Semua petunjuk mengarah ke Bahir Dar, dekat Danau Tana, wilayah dengan keindahan luar biasa, vegetasi yang melimpah, dan sumber Sungai Nil Biru, yang sesuai dengan deskripsi kuno tentang sungai-sungai Eden,” tulis Jawaid dalam penelitiannya, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (11/10/2025).

    Ia juga menyoroti istilah kuno “tanah Kush” yang disebut dalam Alkitab sebagai wilayah yang dikelilingi Sungai Gihon. Menurutnya, istilah Kush secara historis dikaitkan dengan Ethiopia, sehingga memperkuat hipotesis bahwa Eden berada di Afrika.

    “Danau Tana sangat cocok dengan deskripsi Eden,” kata dia. “Pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran tinggi di sekitarnya menjadi sumber bagi banyak sistem sungai.”

    Menurut dia, Danau Tana dianggap sebagai representasi Eden itu sendiri, sementara Taman Eden berada di bagian selatan, sekitar Bahir Dar, atau “di sebelah timur Eden” seperti disebut dalam Alkitab, tempat sungai keluar dari danau.

    Jawaid juga mencoba menafsirkan “pedang menyala-nyala” yang disebut dalam Kitab Kejadian, alat yang ditempatkan Tuhan di pintu masuk taman untuk mencegah manusia mengakses Pohon Kehidupan setelah Adam dan Hawa diusir.

    Ia menilai simbol itu bisa jadi merujuk pada aktivitas gunung berapi yang mengelilingi Danau Tana.

    “Mengingat lembah tersebut dikelilingi gunung berapi aktif secara historis, sangat mungkin bahwa gunung-gunung berapi inilah yang membentuk ‘pedang menyala’ yang disebut dalam Alkitab,” tulisnya.

    Penelitian tersebut menggabungkan deskripsi dari Alkitab dan Al-Qur’an, yang keduanya menggambarkan taman di bumi yang berbeda dari surga abadi bagi orang saleh.

    Menurut Jawaid, iklim sedang, tanah yang subur, serta sumber air yang berlimpah di Bahir Dar sesuai dengan deskripsi kitab suci tentang tempat yang bebas dari lapar, haus, dan panas terik.

    Ia juga mengutip hasil penjelajahan penulis sains Virginia Morell di wilayah tersebut. Morell menggambarkan Bahir Dar sebagai tempat yang dipenuhi bunga bugenvil berwarna-warni, bunga sepatu menjulang, dan semak kamboja harum.

    “Burung penyanyi, pengisap madu, penenun kerbau, dan finch merah muda beterbangan dari bunga ke bunga. Tumbuhan papirus tumbuh rapat di sepanjang tepian Danau Tana,” tulis Morell, menggambarkan suasana yang disebutnya nyaris seperti surga di bumi.

    Menurut Jawaid, gambaran itu memperkuat klaim bahwa Bahir Dar bisa jadi lokasi paling mendekati deskripsi surga dunia dalam kitab suci.

    “Karena menurut Al-Qur’an, Adam dan Hawa terlindung dari panas matahari, maka Bahir Dar adalah tempat yang ideal, di mana mereka bisa menikmati berbagai buah-buahan, mendengar kicauan burung, dan menghirup udara beraroma harum,” tulis Jawaid menutup penelitiannya.

    (dem/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan di Arab, Ternyata Ini Taman Eden Tempat Hawa & Adam

    Asal Adam dan Hawa Bukan di Arab, Peneliti Amerika Tunjuk Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang ilmuwan bernama Mahmood Jawaid mengklaim bahwa lokasi asli Taman Eden, bukan berada di Timur Tengah, melainkan di Afrika, tepatnya di Bahir Dar, Ethiopia.

    Taman Eden adalah sebuah tempat yang disebut dalam Alkitab dan Al-Qur’an sebagai kediaman pertama Adam dan Hawa.

    Jawaid mendasarkan penelitiannya pada pembacaan cermat terhadap Alkitab dan Al-Qur’an, dengan menganalisis deskripsi tentang Adam dan Hawa, sungai-sungai, serta taman itu sendiri.

    Dalam penelitian yang diterbitkan tahun ini, namun belum melalui proses peer review, Jawaid menyatakan bahwa wilayah Bahir Dar, yang terletak di ujung selatan Danau Tana dan menjadi sumber Sungai Nil Biru, memiliki ciri-ciri geografis yang sesuai dengan deskripsi Taman Eden dalam kitab suci.

    Menurut Alkitab, Taman Eden adalah surga di bumi tempat Tuhan menempatkan Adam dan Hawa. Di taman itu mengalir sebuah sungai yang bercabang menjadi empat, yakni Gihon, Efrat, Tigris, dan Pishon.

    Selama ini banyak ilmuwan meyakini Eden berada di sekitar Irak modern karena dua sungai, Tigris dan Eufrat, melintasi wilayah tersebut.

    Namun insinyur kimia yang berbasis di Texas itu berpendapat lain. Jawaid mengatakan bahwa Gihon yang disebut dalam Alkitab sebenarnya merujuk pada Sungai Nil Biru, yang berhulu di Danau Tana.

    Sementara aliran keluar danau yang bercabang menjadi beberapa sungai bisa jadi menggambarkan empat sungai yang disebut dalam Kitab Kejadian.

    “Semua petunjuk mengarah ke Bahir Dar, dekat Danau Tana, wilayah dengan keindahan luar biasa, vegetasi yang melimpah, dan sumber Sungai Nil Biru, yang sesuai dengan deskripsi kuno tentang sungai-sungai Eden,” tulis Jawaid dalam penelitiannya, dikutip dari Daily Mail, Jumat (10/10/2025).

    Ia juga menyoroti istilah kuno “tanah Kush” yang disebut dalam Alkitab sebagai wilayah yang dikelilingi Sungai Gihon. Menurutnya, istilah Kush secara historis dikaitkan dengan Ethiopia, sehingga memperkuat hipotesis bahwa Eden berada di Afrika.

    “Danau Tana sangat cocok dengan deskripsi Eden,” kata dia. “Pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran tinggi di sekitarnya menjadi sumber bagi banyak sistem sungai.”

    Menurut dia, Danau Tana dianggap sebagai representasi Eden itu sendiri, sementara Taman Eden berada di bagian selatan, sekitar Bahir Dar, atau “di sebelah timur Eden” seperti disebut dalam Alkitab, tempat sungai keluar dari danau.

    Jawaid juga mencoba menafsirkan “pedang menyala-nyala” yang disebut dalam Kitab Kejadian, alat yang ditempatkan Tuhan di pintu masuk taman untuk mencegah manusia mengakses Pohon Kehidupan setelah Adam dan Hawa diusir.

    Ia menilai simbol itu bisa jadi merujuk pada aktivitas gunung berapi yang mengelilingi Danau Tana.

    “Mengingat lembah tersebut dikelilingi gunung berapi aktif secara historis, sangat mungkin bahwa gunung-gunung berapi inilah yang membentuk ‘pedang menyala’ yang disebut dalam Alkitab,” tulisnya.

    Penelitian tersebut menggabungkan deskripsi dari Alkitab dan Al-Qur’an, yang keduanya menggambarkan taman di bumi yang berbeda dari surga abadi bagi orang saleh.

    Menurut Jawaid, iklim sedang, tanah yang subur, serta sumber air yang berlimpah di Bahir Dar sesuai dengan deskripsi kitab suci tentang tempat yang bebas dari lapar, haus, dan panas terik.

    Ia juga mengutip hasil penjelajahan penulis sains Virginia Morell di wilayah tersebut. Morell menggambarkan Bahir Dar sebagai tempat yang dipenuhi bunga bugenvil berwarna-warni, bunga sepatu menjulang, dan semak kamboja harum.

    “Burung penyanyi, pengisap madu, penenun kerbau, dan finch merah muda beterbangan dari bunga ke bunga. Tumbuhan papirus tumbuh rapat di sepanjang tepian Danau Tana,” tulis Morell, menggambarkan suasana yang disebutnya nyaris seperti surga di bumi.

    Menurut Jawaid, gambaran itu memperkuat klaim bahwa Bahir Dar bisa jadi lokasi paling mendekati deskripsi surga dunia dalam kitab suci.

    “Karena menurut Al-Qur’an, Adam dan Hawa terlindung dari panas matahari, maka Bahir Dar adalah tempat yang ideal, di mana mereka bisa menikmati berbagai buah-buahan, mendengar kicauan burung, dan menghirup udara beraroma harum,” tulis Jawaid menutup penelitiannya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Negara Anggota BRICS Plus Kompak Dukung Palestina, Indonesia Ucapkan Terima Kasih
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 September 2025

    Negara Anggota BRICS Plus Kompak Dukung Palestina, Indonesia Ucapkan Terima Kasih Nasional 27 September 2025

    Negara Anggota BRICS Plus Kompak Dukung Palestina, Indonesia Ucapkan Terima Kasih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menggelar pertemuan bilateral dengan negara-negara anggota BRICS Plus di Amerika Serikat, Jumat (27/9/2025).
    Dalam pertemuan tersebut, Sugiono menyampaikan ucapan terima kasih kepada para negara anggota BRICS Plus yang kompak mendukung kemerdekaan Palestina.
    “Tadi juga rapat mengadres situasi yang terjadi di Palestina, dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada dukungan negara-negara BRICS yang selalu konsisten dalam rangka membela dan mendukung perjuangan rakyat Palestina,” kata Sugiono dalam keterangan video, Sabtu (27/9/2025).
    Pertemuan tertutup itu juga membahas reformasi organisasi multilateral, termasuk memperkuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    Menurut Sugiono, reformasi PBB diperlukan untuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim hingga perkembangan kecerdasan buatan (AI).
    “Artificial Intelligence itu juga belum tercakup di dalam UN Chapter dan juga ada beberapa keinginan dari beberapa negara untuk mengembangkan keanggotaan Dewan Keamanan, baik anggota permanen maupun anggota non-permanen,” katanya.
    Selain reformasi PBB, para anggota BRICS membahas Sustainable Development Goals (SDGs) yang belum terlaksana dengan sempurna.
    “Indonesia menyampaikan bahwa dari SDGs yang dilaksanakan hanya 15 persen targetnya yang saat ini on track, kemudian ada kesenjangan pembiayaan antar negara yang berkembang hingga mencapai 4 triliun USD,” ucap Sugiono.
    “Dan untuk itu diperlukan suatu komitmen politik dan mobilisasi sumber daya, di mana BRICS juga mempunyai kemampuan untuk itu,” tandasnya.
    Sebagai informasi, BRICS merupakan aliansi ekonomi yang diprakarsai lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
    Indonesia baru bergabung pada 2024 dan menjadi anggota ke-11 dalam organisasi yang kini dinamakan BRICS Plus.
    Negara yang kini menjadi anggota BRICS adalah Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Indonesia, dan Iran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hadiri Rapat BRICS, Prabowo Singgung Soal Senjata Politik Dunia

    Hadiri Rapat BRICS, Prabowo Singgung Soal Senjata Politik Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menghadiri BRICS Leaders Virtual Meeting, dari kediaman pribadinya di Kertanegara, Senin (8/9/2025). Menurutnya perdagangan dan keuangan global sering dimainkan sebagai senjata politik di dunia.

    Bahkan Prabowo mengatakan, praktik standar ganda sering muncul dalam penerapan hukum internasional.

    “Dalam dunia dengan ketidakpastian ini, ada juga double bahkan triple standard, dimana hukum internasional di setiap hari diabaikan, di mana yang berkuasa yang benar, di mana negara kecil yang kurang berkuasa terintimidasi, di mana perdagangan dan keuangan menjadi senjata, kami menganggap saat ini, saatnya BRICS terus berkembang,” kata Prabowo, mengutip keterangan.

    Untuk itu, Prabowo mendukung langkah yang diambil BRICS dalam memperkuat kerja sama multilateral.

    Menurutnya BRICS juga telah menjadi pilar kuat dalam tatanan ekonomi global. Terlebih aliansi ekonomi dan politik dari negara berkembang ini telah merepresentasikan kekuatan ekononi, populasi, pasar, dan sumber daya alam terbesar di dunia.

    “BRICS sekarang memiliki populasi lebih dari 55% di dunia. Kita memiliki global GDP lebih dari 40%. BRICS memiliki negara dengan ekonomi terbesar, negara terbesar secara populasi, pasar terbesar, negara dengan sumber daya alam terbesar – sumber daya kritis,” kata Prabowo.

    Prabowo menekankan dengan kekuatan itu, BRICS kian menjadi salah satu poros kekuatan global yang harus diperkuat.

    “KIta harus terus bekerja dengan lebih dekat bersama. Kita harus berkonsultasi satu sama lain,” katanya.

    Pertemuan kali ini dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara dan perwakilan tingkat tinggi, antara lain Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos, serta Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.

    Awalnya Presiden Brasil membuka virtual meeting ini dengan memberikan pandanganannya. Kemudian dilanjut pernyataan dari Presiden China Xi Jinping, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, kemudian dilanjut Presiden Prabowo Subianto.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 September 2025

    Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara Nasional 8 September 2025

    Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menghadiri BRICS Leaders Virtual Meeting dari kediaman pribadinya di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (8/9/2025).
    Pertemuan yang dilaksanakan secara daring ini mempertemukan para pemimpin negara anggota BRICS untuk membahas isu-isu global yang menjadi perhatian bersama.
    Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, pertemuan dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan perwakilan tingkat tinggi, antara lain Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
    Ada pula Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos, serta Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
    Presiden Brasil Lula da Silva membuka virtual meeting dengan memberikan pandangannya.
    Setelahnya, Presiden RRT Xi Jinping dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyampaikan pandangan di urutan kedua dan ketiga.
    Sementara itu, Presiden Prabowo menyampaikan pandangan dan posisi Indonesia terkait sejumlah isu global pada urutan keempat.
    Kepala negara menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap berbagai inisiatif yang dihasilkan dalam forum BRICS.
    “Kami sepenuhnya mendukung inisiatif-inisiatif yang telah diambil. Kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden Lula dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja lebih erat dengan seluruh negara BRICS,” ucap Presiden Prabowo, Senin.
    Forum BRICS tersebut menjadi sarana bagi para pemimpin untuk bertukar pandangan terkait perkembangan ekonomi dunia dan kondisi sistem multilateral saat ini.
    Situasi geopolitik dan dinamika ekonomi global turut memberi pengaruh terhadap stabilitas perdagangan internasional serta prospek pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Biaya Hidup Makin Tinggi, PNS Ethiopia Resmi Naik Gaji

    Biaya Hidup Makin Tinggi, PNS Ethiopia Resmi Naik Gaji

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Ethiopia resmi menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) mulai September 2025 di tengah lonjakan biaya hidup dan inflasi hampir 20%.

    Komisi Layanan Sipil Federal menetapkan gaji awal bagi lulusan sarjana naik dari 6.940 birr menjadi 11.500 birr (sekitar Rp4,1 juta) per bulan. Sementara gaji minimum PNS meningkat dari 4.760 birr menjadi 6.000 birr (Rp2,1 juta), dan gaji maksimum hampir dua kali lipat dari 21.492 birr menjadi 39.000 birr (Rp13,9 juta).

    “Penyesuaian ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan tekanan biaya hidup sesuai kapasitas fiskal negara,” tulis Komisi dalam pernyataan resminya pada Rabu (20/8/2025), seperti dikutip dari media lokal, AllAfrica.

    Kenaikan gaji tersebut akan menambah pengeluaran pemerintah sebesar 160 miliar birr (Rp56 triliun), sehingga total belanja gaji tahunan mencapai 560 miliar birr (Rp197 triliun). Tambahan ini muncul setahun setelah pemerintah terakhir mengubah skema upah sebagai bagian dari reformasi ekonomi makro 2024.

    Namun, langkah pemerintah dinilai belum menjawab tuntutan serikat pekerja. Konfederasi Serikat Pekerja Ethiopia (CETU) berulang kali mendesak penerapan upah minimum nasional dan pembebasan pajak yang lebih luas.

    CETU merekomendasikan pembebasan pajak bagi pekerja berpenghasilan hingga 8.300 birr per bulan, dengan merujuk pada standar internasional setara US$64 (Rp1 juta).

    “Anda tidak memungut pajak dari seseorang yang tidak bisa makan dan hidup. Seseorang tidak bisa produktif jika ia lapar,” kata Presiden CETU Kassahun Follo, mengkritik keputusan parlemen yang hanya menaikkan ambang bebas pajak dari 600 birr menjadi 2.000 birr (Rp700 ribu).

    Di sisi lain, Kementerian Keuangan menilai kebijakan yang ada sudah sesuai dengan kemampuan fiskal negara.

    “Pengukuran kami bukan berdasarkan keinginan, tetapi kapasitas. Tidak ada gunanya menggelembungkan angka ketika kemampuan membayar rendah,” ujar Mulay Woldu, Kepala Departemen Kebijakan Perpajakan Ethiopia.

    Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menilai rendahnya upah menjadi penyebab tingginya tingkat pergantian tenaga kerja di Ethiopia.

    “Perusahaan terpaksa menanggung biaya besar untuk rekrutmen dan pelatihan akibat upah yang tidak layak,” kata Guillaume Delautre, Spesialis Upah ILO. Ia mendorong pemerintah segera mengimplementasikan dewan upah minimum yang telah disahkan sejak 2019.

    Kenaikan gaji ini juga bertepatan dengan reformasi pajak penghasilan 2025 yang mengerek tarif pajak awal dari 10% menjadi 15%, sekaligus menyesuaikan batas atas tarif 35% dari 10.900 birr menjadi 14.000 birr (Rp5 juta).

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ilmuwan Masih Terus Lacak Spesies Manusia Pertama

    Ilmuwan Masih Terus Lacak Spesies Manusia Pertama

    Jakarta

    Semua manusia saat ini adalah anggota spesies manusia modern Homo sapiens, bahasa Latin untuk ‘manusia yang berpengetahuan.’ Namun, kita bukanlah satu-satunya manusia yang pernah ada.

    Fosil-fosil semakin mengungkap lebih banyak tentang manusia purba dalam genus Homo, nenek moyang seperti Homo erectus (bahasa Latin untuk ‘manusia tegak’), yang hidup di Afrika, Asia, dan sebagian Eropa antara 1,9 juta dan 110.000 tahun yang lalu.

    Para ilmuwan kini mengenali lebih dari selusin spesies dalam genus Homo. Jadi, apa sebenarnya spesies manusia pertama? Jawabannya, ternyata tidak begitu jelas.

    Penemuan fosil di Maroko telah mengungkapkan bahwa manusia modern secara anatomis muncul setidaknya 300 ribu tahun yang lalu. Namun, spesies manusia tertua yang diketahui secara pasti oleh para ilmuwan disebut Homo habilis, atau ‘manusia serba bisa’, primata pengguna alat yang berjalan tegak dan hidup di Afrika antara 2,4 juta hingga 1,4 juta tahun yang lalu.

    Teori Evolusi Darwin

    Teori evolusi melalui seleksi alam pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin ‘On the Origin of Species’ pada 1859. Buku ini menjelaskan bagaimana organisme berubah seiring waktu sebagai akibat dari perubahan sifat fisik atau perilaku yang diwariskan.

    Namun, fosil-fosil yang lebih awal menunjukkan bahwa spesies Homo lain mungkin mendahului H. habilis. Kelangkaan fosil manusia purba menyulitkan untuk mengetahui apakah spesimen yang tidak biasa tersebut merupakan spesies yang baru ditemukan atau sekadar anggota tipikal dari spesies yang telah dikenal.

    Selain itu, evolusi dapat berlangsung secara bertahap, sehingga sulit untuk menentukan kapan spesies baru muncul, terutama ketika fosil memiliki campuran ciri-ciri dari spesies yang berbeda.

    “Proses evolusi itu berkelanjutan, tetapi label yang kita berikan untuk memudahkannya bersifat statis,” ujar Tim D. White, seorang paleoantropolog di University of California Berkeley, dikutip dari Live Science, Selasa (19/8/2025).

    Homo Tertua

    Sebagian besar teori evolusi menyatakan bahwa H. habilis berevolusi dari genus primata yang lebih awal bernama Australopithecus, bahasa Latin untuk ‘kera selatan’ karena fosilnya pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

    Berbagai spesies Australopithecus hidup sekitar 4,4 juta hingga 1,4 juta tahun yang lalu. Kemungkinan H. habilis berevolusi langsung dari spesies Australopithecus afarensis, contoh paling terkenal adalah ‘Lucy’ yang digali di Hadar, Ethiopia, pada 1974.

    Fosil-fosil genus kita biasanya dibedakan dari fosil Australopithecus berdasarkan gigi Homo yang lebih kecil dan otak yang relatif besar, yang menyebabkan penggunaan alat-alat batu yang lebih luas.

    Namun, White mencatat bahwa ciri-ciri seperti gigi yang lebih kecil dan otak yang lebih besar pasti muncul pada populasi Australopithecus tempat Homo purba berevolusi.

    “Jika Anda memiliki Australopithecus betina, tidak ada kelahiran yang pada saat itu ia akan menamai anaknya Homo,” katanya.

    Akibatnya, tidak ada titik waktu pasti kapan Homo berasal. Sebaliknya, genus Homo muncul kira-kira antara 2 juta hingga 3 juta tahun yang lalu, kata White.

    Berkembang di Afrika

    Sejak 1970-an, para peneliti di Afrika telah menemukan fosil yang mereka kaitkan dengan spesies purba lain, Homo rudolfensis, yang menantang gagasan bahwa H. habilis adalah Homo paling awal.

    H. rudolfensis tampaknya secara fisik jauh lebih besar, memiliki otak yang lebih besar, dan struktur wajah yang lebih datar daripada H. habilis, yang mungkin membuatnya lebih mirip manusia modern.

    Fosil-fosilnya kira-kira seusia dengan H. habilis, sekitar 2,4 juta tahun. Namun, hanya ada satu fosil Homo rudolfensis yang benar-benar bagus, menurut Smithsonian National History Museum, sehingga para ilmuwan tidak tahu apakah H. rudolfensis adalah H. habilis yang tidak biasa atau bahkan Austrolopithicus dengan otak yang lebih besar dari biasanya.

    Paleoantropolog Rick Potts, yang mengepalai program Asal Usul Manusia di Smithsonian Institute, mengatakan bahwa bahkan fosil yang lebih tua dari Afrika tampaknya berasal dari genus Homo dan mungkin mendahului kedua spesies tersebut.

    Fosil tertua dari fosil-fosil tersebut berasal dari sekitar 2,8 juta tahun yang lalu, tetapi hanya berupa fragmen, beberapa tulang rahang dan beberapa gigi, sehingga tidak cukup untuk memastikan apakah fosil tersebut berasal dari spesies Homo yang berbeda dan tidak disebutkan namanya. Sebuah studi pada 2025 menemukan gigi tambahan yang berasal dari 2,59 juta hingga 2,78 juta tahun yang mungkin juga berasal dari spesies Homo awal yang misterius ini.

    Jadi, mungkin saja spesies manusia pertama belum ditemukan. “Ada banyak kegembiraan, tetapi juga banyak ketidakpastian, tentang upaya untuk menemukan lebih banyak tentang asal-usul genus Homo,” kata Potts.

    (rns/fay)

  • Resmi! Tetangga RI Nominasikan Trump Dapat Nobel Perdamaian

    Resmi! Tetangga RI Nominasikan Trump Dapat Nobel Perdamaian

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet telah secara resmi menominasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendapatkan penghargaan bergengsi Nobel. Hal ini disampaikan langsung oleh kantor resminya, Kamis (7/8/2025).

    Dalam pernyataannya, Hun Manet mengaku telah mengirimkan surat nominasi ke Komite Nobel Norwegia agar dapat memberikan penghargaan bergengsi itu kepada Trump. Hal ini tak lepas dari peran Trump yang mendorong gencatan senjata dalam waktu cepat antara Phnom Penh dengan tetangganya, Thailand, beberapa waktu lalu.

    “Kebijaksanaan luar biasa Presiden Trump-yang ditandai dengan komitmennya untuk menyelesaikan konflik dan mencegah perang dahsyat melalui diplomasi yang visioner dan inovatif-baru-baru ini ditunjukkan dalam perannya yang menentukan dalam menengahi gencatan senjata segera dan tanpa syarat antara Kamboja dan Thailand,” demikian bunyi pernyataan tersebut dikutip Newsweek.

    “Intervensi yang tepat waktu ini, yang berhasil mencegah konflik yang berpotensi menghancurkan, sangat penting dalam mencegah hilangnya banyak nyawa dan membuka jalan menuju pemulihan perdamaian antara kedua negara.”

    Nominasi Hadiah Nobel Perdamaian terbaru ini merupakan indikasi lain dari peran yang dimainkan Trump dalam mencoba masuk ke dalam krisis global dan menyusul nominasi yang telah dibuat atau dijanjikan dari Israel dan Pakistan.

    Selain mengakui peran Trump, nominasi-nominasi yang memuji ini juga dapat dilihat sebagai upaya untuk mendapatkan perlakuan baik dari pemimpin ekonomi terbesar dan militer terkuat di dunia.

    Menurut Reuters, Trump telah menghubungi Hun Manet dan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai dan memberi tahu mereka bahwa tidak akan ada kemajuan dalam negosiasi tarif perdagangan sampai mereka mengakhiri konflik mereka. Diketahui, pasukan hailand dan Kamboja bentrok di perbatasan yang telah lama dipersengketakan bulan lalu selama lima hari, menyebabkan lebih dari 40 orang tewas di kedua pihak dan memaksa sekitar 300.000 orang mengungsi.

    Gencatan senjata disepakati pada 28 Juli dan perjanjian gencatan senjata yang terperinci ditandatangani pada hari Kamis. Pasukan Thailand jauh lebih kuat daripada pasukan Kamboja.

    Komite Nobel Norwegia menerima ratusan nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian setiap tahun. Setiap individu yang masih hidup atau organisasi atau institusi yang aktif dapat dianggap layak untuk penghargaan tersebut. Nama-nama para nomine tidak diungkap selama 50 tahun.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt juga memuji Trump karena mengakhiri konflik yang melibatkan Thailand dan Kamboja, Israel dan Iran, Rwanda dan Kongo, India dan Pakistan, Serbia dan Kosovo, serta Mesir dan Ethiopia.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tragis Kapal Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yaman, 68 Orang Tewas

    Tragis Kapal Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yaman, 68 Orang Tewas

    Sanaa

    Tragis! Sebuah kapal yang membawa lebih dari 150 migran, sebagian besar dari Ethiopia, tenggelam di lepas pantai Yaman. Sedikitnya 68 orang tewas, dengan puluhan orang lainnya masih hilang.

    Insiden tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (4/8/2025), dilaporkan oleh badan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), dalam dalam pernyataannya pada Senin (4/8) waktu setempat.

    “Hingga tadi malam, sedikitnya 68 orang di atas kapal itu tewas, tetapi hanya 12 orang dari 157 orang yang telah diselamatkan sejauh ini. Nasib mereka yang hilang masih belum diketahui,” ucap kepala misi IOM untuk wilayah Yaman, Abdusattor Esoev, dalam pernyataan kepada AFP.

    Pada Minggu (3/8) waktu setempat, dua sumber keamanan di Provinsi Abyan, Yaman bagian selatan — yang sering menjadi tujuan kapal penyelundup migran — menyebut perkiraan jumlah korban tewas dalam insiden kapal karam itu mencapai sedikitnya 27 orang.

    Meskipun perang menyelimuti Yaman sejak tahun 2014, negara miskin tersebut tetap menjadi titik transit utama bagi praktik migrasi ilegal, khususnya dari Ethiopia yang juga dilanda konflik etnis.

    Setiap tahunnya, ribuan orang nekat menempuh apa yang disebut sebagai “Rute Timur” dari Djibouti ke Yaman menyeberangi Laut Merah, dengan harapan akhirnya mencapai negara-negara Teluk yang kaya minyak.

    Kapal yang tenggelam di lepas pantai Provinsi Abyan, Yaman, menurut direktorat keamanan provinsi tersebut, sebagian besar mengangkut migran Ethiopia. Disebutkan bahwa pasukan keamanan Yaman sedang melakukan operasi untuk mengevakuasi sejumlah besar jenazah korban.

    Bulan lalu, menurut badan migrasi PBB, sedikitnya delapan orang tewas setelah para penyelundup memaksa migran turun dari kapal di perairan Laut Merah.

    IOM melaporkan bahwa puluhan ribu migran terdampar di Yaman dan mengalami pelecehan serta eksploitasi selama perjalanan mereka. Tahun lalu, IOM mencatat sedikitnya 558 kematian di rute Laut Merah, dengan 462 kematian di antaranya disebabkan oleh kapal karam.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)