Negara: Ethiopia

  • Benua Afrika Terbelah Dua, Retakan Bumi Makin Jelas

    Benua Afrika Terbelah Dua, Retakan Bumi Makin Jelas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Benua Afrika mengalami fenomena retakan tanah tidak biasa yang membuat permukaannya terbelah menjadi dua.

    Para ilmuwan memprediksi, retakan di Afrika akan membentuk pulau raksasa baru di wilayah tersebut di masa depan.

    Retakan itu disebut sebagai East African Rift (EAR), terbentang sepanjang 6.400 kilometer, dan terlihat jelas di wilayah bagian timur Afrika.

    Retakan juga diperkirakan akan terus terjadi sepanjang beberapa juta tahun sehingga pada akhirnya membuat Afrika terbelah menjadi dua bagian.

    Namun retakan seismik ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena dijadwalkan akan memakan waktu puluhan juta tahun.

    Fenomena ini berbeda dengan retakan yang biasanya terjadi, yakni dikarenakan pergeseran tektonik yang saling menjauh sehingga membuat lapisan kerak Bumi dan mantel Bumi atau Litosfer saling terpisah.

    Sementara itu, EAR terjadi karena adanya gerakan tegak lurus dan paralel. Jadi, permukaan Bumi seperti dirobek ke semua arah, demikian dikutip CNBC Indonesia dari Science Alert, Senin (2/12/2024).

    Selain itu, fenomena juga disebut akan membuat Afrika akan sering diguncang gempa. Struktur batu pada wilayah terjadi retakan juga akan sering pecah.

    Namun terbelahnya sebuah daratan bukanlah cerita baru. Sebelumnya retakan pernah membelah benua dan membentuk Samudera Atlantik Selatan ratusan juta tahun lalu.

    Saat itu terjadi, permukaan Afrika terpisah dari Amerika Selatan. Dengan litosfer yang kian menipis membuatnya ambruk dan membentuk lembah. Di sanalah air masuk mengisi ceruk dari magma merembes dari inti Bumi yang membeku.

    Nampaknya hal serupa juga akan terjadi di Afrika di masa depan. Dalam puluhan juta tahun mendatang, dasar laut akan membentuk pada retakan tersebut. Samudra juga akan tersambung nantinya.

    Pada akhirnya luas Afrika akan menyusut dan terdapat pulau besar di Samudra Hindia. Pulau itu merupakan bagian dari wilayah Ethiopia dan Somalia.

    (dem/dem)

  • Bukti Bumi sedang Sakit, Wilayah Konflik di Dunia Melonjak 65%

    Bukti Bumi sedang Sakit, Wilayah Konflik di Dunia Melonjak 65%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proporsi wilayah dunia yang terjebak dalam konflik telah meningkat hingga 65% dalam 3 tahun terakhir, setara dengan hampir dua kali luas India.

    Berdasarkan Conflict Intensity Index (CII) terbaru yang diterbitkan oleh analis risiko Verisk Maplecroft, wilayah konflik kini mencakup 6,15 juta km² atau 4,6% dari total daratan dunia, naik dari 2,8% pada 2021.

    Jumlah korban tewas dalam konflik juga meningkat 29% selama periode tersebut.

    Laporan tersebut mengidentifikasi sejumlah wilayah yang mengalami eskalasi konflik, termasuk, koridor konflik di Afrika, yang meliputi Sahel dan Tanduk Afrika, dari Mali hingga Somalia. Di Burkina Faso, 86% wilayahnya kini terlibat dalam konflik. Sudan dan Ethiopia juga mengalami kekerasan berskala besar.

    Di Eropa Timur ada Ukraina sebagai pusat perhatian akibat invasi Rusia. Konflik ini tidak hanya mengganggu rantai pasok global tetapi juga membahayakan keamanan pangan di Timur Tengah dan Afrika.

    Sementara itu, konflik juga terjadi di Asia Tenggara, di mana negara-negara seperti Myanmar mengalami kekerasan yang meluas, terutama terkait pemberontakan bersenjata.

    Menurut Angela Rosales, CEO SOS Children’s Villages International, sebanyak 470 juta anak di seluruh dunia terdampak konflik, termasuk di Ukraina, Sudan, Gaza, dan Lebanon.

    “Anak-anak di wilayah konflik berisiko kehilangan keluarga jika rumah mereka hancur, orang tua terbunuh, atau mereka terpisah saat melarikan diri dari kekerasan,” ujar Rosales, dikutip dari AFP, Kamis (21/11/2024).

    Selain risiko kehilangan keluarga, anak-anak di wilayah konflik juga rentan terhadap eksploitasi, perdagangan manusia, dan kekerasan.

    Clionadh Raleigh, Presiden Acled (Armed Conflict Location and Event Data), menyoroti bahwa konflik baru terus muncul, dengan peningkatan 27% dalam peristiwa kekerasan sejak perang Ukraina dimulai. Di sisi lain, konflik lama sulit diselesaikan, terutama di negara-negara seperti Myanmar yang melibatkan banyak kelompok bersenjata kecil.

    “Konflik-konflik kecil ini cenderung fleksibel terhadap sistem politik tempat mereka berada, sehingga sangat sulit untuk diakhiri,” katanya.

    Dampak Kekerasan Global

    Sementara itu, Iain Overton, Direktur Eksekutif Action on Armed Violence, menyebut bahwa dekade 2020-an kemungkinan akan dikenal sebagai “dekade serangan udara, terutama menggunakan drone.” Kekerasan antara negara, berbeda dengan konflik melibatkan kelompok non-negara di pertengahan 2010-an, kini menjadi lebih dominan.

    Hugo Brennan dari Verisk Maplecroft memperingatkan dampak luas dari konflik ini pada bisnis global, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan pangan.

    “Risiko konflik terus meningkat selama beberapa tahun terakhir, dan bisnis global perlu mempertimbangkan hal ini,” ujar Brennan.

    Menurutnya, ketegangan global yang terus meningkat menuntut perhatian internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengurangi dampak konflik pada masyarakat sipil.

    (luc/luc)

  • LAPORAN dari KTT G20 Brasil: Prabowo Minta Bantuan PM India Modi untuk Masuk BRICS

    LAPORAN dari KTT G20 Brasil: Prabowo Minta Bantuan PM India Modi untuk Masuk BRICS

    Bisnis.com, RIO DE JANEIRO — Presiden Prabowo Subianto meminta bantuan Perdana Menteri India (PM) Narendra Modi untuk membantu proses keanggotaan RI di BRICS.

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Modi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024).

    “We also would like your assistance for our efforts to join BRICS [Kami juga memohon bantuan anda untuk usaha kami dalam bergabung ke BRICS],” ujarnya kepada Modi pada saat pertemuan bilateral di Museu de Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil.

    Untuk diketahui, negara-negara yang menjadi anggota BRICS meliputi Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab. Brasil, Rusia, India dan China juga merupakan negara G20.

    Pada Oktober 2024 atau tak lama setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden, dia mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono untuk menyatakan keinginan RI bergabung ke BRICS pada KTT yang diselenggarakan di Kazan, Rusia.

    Keinginan Prabowo untuk RI bergabung ke BRICS juga telah disampaikan ketika bertemu dengan pengusaha Brasil di Indonesia-Brasil Business Forum, Minggu (17/11/2024).

    “Saya mengirim Menteri Luar Negeri saya untuk terbang langsung ke Kazan untuk menghadiri KTT BRICS, yang tidak dapat saya hadiri. Jadi menurut saya organisasi BRICS dengan huruf B yang melambangkan Brasil menunjukkan keunggulan dalam pembangunan global,” ujarnya di Hotel Copacabana Palace.

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Indonesia menyampaikan keinginan untuk bergabung ke dalam BRICS dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia (24/10/2024).

    Dengan pengumuman tersebut, proses Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS telah dimulai.

    Menteri Luar Negeri Sugiono memaparkan bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Namun, dia juga menegaskan hal ini bukan berarti Indonesia akan memihak satu kubu tertentu.

  • Kopi Indonesia Berhasil Catatkan Potensi Transaksi Sampai Rp48 M di Korsel

    Kopi Indonesia Berhasil Catatkan Potensi Transaksi Sampai Rp48 M di Korsel

    JABAR EKSPRES – Produk kopi asal Indonesia berhasil catatkan potensi transaksi sebesar 3,25 juta dolar AS atau sekitar Rp48,26 miliar dalam penyelenggaraan Seoul Internationalo Café Show ke-23 di Seoul, Korea Selatan pada 6 sampai 9 November 2024.

    Hadirnya Indonesia dalam pameran tersebut merupakan kolaborasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

    Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan Husodo Kuncoro Yakti mengatakan kesepakatan-kesepakatan selama pameran akan ditindaklanjuti secara intensif untuk memastikan ekspor kopi ke Korea Selatan.

    BACA JUGA: Lahirkan Talenta Muda, Dua Pembalap Indonesia Lolos ke Ajang Asia Talenta Cup 2025

    ‘’Produk Kopi Indonesia membukakan potensi transaksi sebesar 3,25 juta dolar AS atau senilai Rp48,26 miliar. Potensi transaksi tersebut akan ditindaklanjuti dengan negosiasi yang lebih teknis untuk pengiriman pertama,’’ ujar Husodo.

    Ada enam eksportir kopi Indonesia yang ikut dalam pameran tersebut. Produk-produk yang dipamerkan yaitu kopi arabika dan robusta dari Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

    Husodo menjelaskan kehadiran eksporti dari Indonesia ini akan semakin membuka peluang kerja sama ekspor ke Korea Selatan.

    BACA JUGA: Putus Kontrak Paul Pogba, Juve Incar Tiga Pemain Premier League Berikut!

    Para eksportir ini bisa memanfaatkan penjajakan bisnis (business matching) untuk mendapatkan informasi terhadap preferensi pasar dan koneksi ke beberapa jaringan distribusi dan roastery di Korea Selatan.

    ‘’Peluang ini patut dimanfaatkan untuk mempromosikan dan menjajaki bisnis dengan para importir, distributor, dan roster di Korea Selatan,’’ kata Husodo.

    ITPC Busan akan terus memfasilitasi eksportir kopi Indonesia melalui pameran, penjajakan bisnis untuk mendorong ekspor ke Korea Selatan. Sehingga, ekspor kopi Indonesia diharapkan bisa meningkat di tengah kompetisi yang semakin ketat dari negara pesaing seperti Vietnam, Brasil, Ethiopia, dan Kenya.

    BACA JUGA: Menguras Air Mata, ini Review Penonton Film “Bila Esok Ibu Tiada” yang Sedang Tayang di CGV MIM Bandung

    Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Zelda Wulan Kartika mengatakan, Paviliun Indonesia didesain serupa lounge dan dinami Indonesia Coffe Lounge. Hal ini merupakan strategi promosi yang menonjolkan pengalaman minum kopi.

  • Kopi Indonesia catat potensi transaksi Rp48 miliar di Korea Selatan

    Kopi Indonesia catat potensi transaksi Rp48 miliar di Korea Selatan

    Paviliun Indonesia dalam penyelenggaraan pameran kopi Seoul International Café Show ke-23 di Seoul, Korea Selatan pada 6-9 November 2024 (ANTARA/HO-Kemendag)

    Kopi Indonesia catat potensi transaksi Rp48 miliar di Korea Selatan
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 November 2024 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Produk kopi asal Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar 3,25 juta dolar AS atau sekitar Rp48,26 miliar dalam penyelenggaraan Seoul International Café Show ke-23 di Seoul, Korea Selatan pada 6-9 November 2024. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut merupakan kolaborasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

    Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan Husodo Kuncoro Yakti mengatakan kesepakatan-kesepakatan selama pameran akan ditindaklanjuti secara intensif untuk memastikan realisasi ekspor kopi ke Korea Selatan.

    “Produk Kopi Indonesia membukukan potensi transaksi sebesar 3,25 juta dolar AS atau senilai Rp48,26 miliar. Potensi transaksi tersebut akan ditindaklanjuti dengan negosiasi yang lebih teknis untuk pengiriman pertama,” ujar Husodo melalui keterangan di Jakarta, Minggu.

    Terdapat enam eksportir kopi Indonesia yang mengikuti pameran tersebut. Produk-produk yang dipamerkan yakni kopi arabika dan robusta dari Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Husodo menyampaikan, kehadiran eksportir kopi dari Indonesia ini akan semakin membuka peluang kerja sama ekspor ke Korea Selatan.

    Para eksportir dapat memanfaatkan penjajakan bisnis (business matching) untuk mendapatkan informasi terhadap preferensi pasar dan koneksi ke beberapa jaringan distribusi dan roastery di Korea Selatan.

    “Peluang ini patut dimanfaatkan untuk mempromosikan dan menjajaki bisnis dengan para importir, distributor, dan roster di Korea Selatan,” ucap Husodo.

    ITPC Busan akan terus memfasilitasi eksportir kopi Indonesia melalui pameran, penjajakan bisnis untuk mendorong ekspor ke Korea Selatan. Dengan demikian, ekspor kopi Indonesia diharapkan dapat meningkat di tengah kompetisi yang semakin ketat dari negara pesaing seperti Vietnam, Brasil, Ethiopia, dan Kenya.

    Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Zelda Wulan Kartika mengatakan, Paviliun Indonesia didesain serupa lounge dan dinamai Indonesia Coffee Lounge. Hal ini merupakan strategi promosi yang menonjolkan pengalaman minum kopi. Lounge sebagai tempat berkumpul adalah sarana tepat untuk menghadirkan kopi Indonesia. Konsep ini memberikan pengalaman khusus bagi pengunjung yang hadir di Paviliun Indonesia untuk mencicipi kopi Indonesia.

    “Di Indonesia Coffee Lounge ini, para calon buyer dapat merasakan langsung keramahan Indonesia dan sajian citra rasa kopi Indonesia. Interaksi dengan para peserta pameran dalam suasana menyenangkan dapat mendorong dihasilkannya kerja sama bisnis lebih lanjut,” ujar Zelda.

    Kopi Indonesia di pasar Korea Selatan cukup dikenal di kalangan coffee roaster. Beberapa varietas yang dikenal baik adalah arabika gayo dan mandailing. Pasar Korea Selatan terus berkembang dengan konsumsi kopi yang meningkat rata-rata 2,42 persen setiap tahun.

    Di samping itu, konsumen cenderung mencari pengalaman kopi yang unik dengan metode penyeduhan yang berbeda, serta ketertarikan pada aspek ramah lingkungan (eco-friendly), keberlanjutan, dan perdagangan yang lebih adil.

    Sumber : Antara

  • 22 Anak Tewas Keracunan Pestisida, Presiden Afrika Selatan Gelar Inspeksi

    22 Anak Tewas Keracunan Pestisida, Presiden Afrika Selatan Gelar Inspeksi

    Johannesburg

    22 anak di Afrika Selatan dilaporkan tewas akibat keracunan makanan terkait dengan racun tikus pertanian. Akibat itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memerintahkan inspeksi skala besar terhadap toko-toko kelontong dan toko-toko kecil.

    Dilansir AFP, Sabtu (16/11/2024), dalam pidato malam yang disiarkan televisi kepada rakyat, Ramaphosa mengatakan toko-toko yang terlibat dalam kematian anak-anak akan segera ditutup dan pemerintah setempat harus membersihkan tumpukan sampah yang menyebabkan serangan tikus.

    “Telah dilaporkan 890 insiden penyakit bawaan makanan sejak awal September 2024, dengan sedikitnya 22 anak meninggal dalam beberapa minggu terakhir,” katanya.

    Dalam kasus yang telah menimbulkan kecaman besar, enam anak kecil meninggal di Soweto, Johannesburg bulan lalu setelah memakan keripik dari toko informal yang dikenal sebagai spaza. Banyak toko spaza di Afrika Selatan dikelola oleh warga negara asing, termasuk dari Ethiopia dan Pakistan, dan kematian tersebut memicu reaksi keras terhadap orang asing.

    Sebuah bungkus keripik yang ditemukan pada salah satu anak yang meninggal ditemukan mengandung jejak pestisida bernama Terbufos yang terdaftar untuk pertanian tetapi tidak untuk penggunaan umum, kata Ramaphosa.

    “Untuk menyingkirkan pestisida berbahaya dari jalanan, kampanye besar-besaran berupa inspeksi dari pintu ke pintu di semua toko spaza, toko kelontong, dan pedagang informal lainnya akan dilakukan,” ucap dia.

    Dalam beberapa kasus, bahan kimia ini dan lainnya digunakan karena buruknya pengumpulan sampah oleh pemerintah daerah yang menyebabkan serangan tikus. “Pemerintah daerah setempat akan diminta untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah serangan tikus dengan membersihkan kota dan membuang sampah,” imbuh dia.

    (maa/maa)

  • Indonesia dorong efisiensi biaya operasional logistik di ajang MSW

    Indonesia dorong efisiensi biaya operasional logistik di ajang MSW

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong efisiensi biaya operasional logistik bagi pelaku industri maritim nasional hingga internasional melalui ajang Maritime Single Window (MSW) 2024, yang diselenggarakan di Bali.

    “Maritime Single Window di Indonesia memungkinkan penurunan waktu proses clearance yang signifikan, mengurangi penumpukan dokumen, serta menurunkan beban administratif bagi pelaku bisnis,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi saat membuka Workshop Maritime Single Window di Bali, Selasa.

    Dia menyampaikan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, transportasi laut Indonesia memainkan peran penting sebagai simpul konektivitas antar pulau serta menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    Guna membawa perubahan besar dalam efisiensi, keamanan, dan daya saing logistik maritim, transformasi digital pada sektor transportasi laut dibutuhkan untuk meningkatkan layanan pelabuhan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

    Melihat hal tersebut, lanjut Antoni, Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi proses kepelabuhanan melalui penerapan MSW.

    “Inisiatif ini telah dimulai sejak tahun 2016 dan merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mendukung transformasi digital di sektor transportasi laut,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta.

    Tahun ini, Workshop MSW dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari 12 negara, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Ekuador, Ethiopia, Kenya, Liberia, Madagaskar, Maladewa, Nigeria, Papua Nugini, Filipina, Togo, dan Indonesia serta menghadirkan pembicara tamu dari Jepang dan Indonesia sebagai tuan rumah.

    Antoni menjelaskan, Maritime Single Window di Indonesia memungkinkan penurunan waktu proses clearance yang signifikan, mengurangi penumpukan dokumen, serta menurunkan beban administratif bagi pelaku bisnis.

    Dengan dukungan teknologi digital, lanjut Antoni, proses permohonan izin, pengecekan dokumen, hingga pengelolaan lalu lintas barang dapat dilakukan dengan lebih cepat dan transparan, sehingga mengurangi biaya operasional logistik.

    “Keuntungan ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku industri maritim nasional tetapi juga oleh perusahaan internasional yang beroperasi di Indonesia, meningkatkan daya saing logistik nasional secara keseluruhan,” tuturnya.

    Pihaknya turut menggarisbawahi, dengan hadirnya MSW, Indonesia telah menghubungkan 264 pelabuhan di seluruh negeri melalui sistem Inaportnet.

    Dia menerangkan, Inaportnet merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam memperlancar kapal masuk pelabuhan, kegiatan bongkar muat serta kapal meninggalkan pelabuhan.

    “Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap lamanya kontainer berada di Pelabuhan,” terangnya.

    Langkah ini, ungkap Antoni, tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan tetapi juga mendorong integrasi ekonomi dengan jaringan perdagangan internasional, memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

    Lebih lanjut, keputusan Indonesia untuk mengimplementasikan MSW telah selaras dengan hasil Sidang Facilitation Committee ke-47 pada International Maritime Organization (IMO) tahun 2023 lalu.

    “Hasil sidang tersebut telah mengadopsi amandemen terhadap Convention on Facilitation of International Maritime Traffic atau yang disebut sebagai FAL Convention, di mana semua negara anggota IMO wajib menerapkan Maritime Single Window mulai 1 Januari 2024,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Hartanto mengungkapkan Workshop MSW mencerminkan komitmen Indonesia sebagai anggota Dewan (Council) IMO yang mendukung pertukaran pengetahuan dan best practices dalam penerapan MSW.

    “Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan Maritime Single Window, serta di sisi lain, membuka peluang untuk memperkuat kerja sama dengan negara anggota IMO lainnya guna meningkatkan implementasi dan pengembangan Maritime Single Window,” jelas Hartanto.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kemlu Update Status RI di BRICS, Jadi Gabung Genk Rusia-China?

    Kemlu Update Status RI di BRICS, Jadi Gabung Genk Rusia-China?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia telah menyampaikan keinginan untuk bergabung sebagai anggota blok ekonomi BRICS. Hal ini telah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono saat menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan pada 23-24 Oktober 2024 lalu.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat, menyebut status Indonesia saat ini adalah Interested Country atau negara yang berminat bergabung. Setidaknya, kata Roy, ada tiga kategori status sebelum menjadi anggota blok tersebut.

    “Dari sepemahaman kami, berdasarkan guideline yang berlaku di antara para anggota BRICS, ada beberapa kategori keanggotaan atau proses menuju keanggotaan, yaitu pertama Interested Country, kedua Perspective Member, dan ketiga Invited Member,” kata Roydalam press briefing di Kantor Kemlu, Kamis (31/10/2024).

    “Dengan pengumuman keinginan tersebut, setelah (Menlu Sugiono) telah menyampaikan keinginan Indonesia menjadi anggota BRICS, maka yang kami ketahui saat ini Indonesia telah menjadi Interested Country,” tambahnya.

    Indonesia sebelumnya telah diakui sebagai salah satu dari 13 negara mitra BRICS. Selain Indonesia, 12 negara lainnya adalah Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

    Mitra BRICS sendiri hanya diperbolehkan terlibat dan berpartisipasi secara selektif dalam urusan BRICS. Mereka tetap menjadi peserta dalam inisiatif internasional lainnya tapi tanpa komitmen penuh terhadap blok tersebut.

    Mitra BRICS yang baru memang memiliki potensi untuk menjadi anggota penuh di masa mendatang. Tetapi mereka tidak langsung dilantik karena alasan-alasan tertentu yang hanya diketahui oleh blok pimpinan Vladimir Putin tersebut.

    BRICS adalah kelompok informal yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini pertama kali diinisiasi pada tahun 2006 untuk membahas isu-isu terkini global. Keanggotaannya diperluas pada tahun 2023 dengan bergabungnya Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA).

    (sef/sef)

  • Ini kata Profesor St.Petersburg tentang peluang Indonesia gabung BRICS

    Ini kata Profesor St.Petersburg tentang peluang Indonesia gabung BRICS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ini kata Profesor St.Petersburg tentang peluang Indonesia gabung BRICS
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 Oktober 2024 – 15:11 WIB

    Elshinta.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi mendaftarkan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). Pendaftaran itu dilakukan melalui penyampaian surat ketertarikan atau expression of interest oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia 24 Oktober lalu.

    Selain mendaftar BRICS, RI diketahui kini menjadi mitra resmi blok tersebut. Tak hanya RI, ada 12 negara lain di antaranya Malaysia, Thailand, dan Vietnam serta Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Nigeria, Turki, Uganda, dan Uzbekistan.

    Langkah Indonesia yang menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam KTT BRICS di Kazan, dianggap sebagai simbol dari kepercayaan bahwa BRICS bisa jadi alternatif terhadap sistem Barat, termasuk hegemoni dolar. “Saya kira dengan mengirimkan menteri luar negeri baru ke Kazan, Presiden Prabowo telah menunjukkan kepada beberapa pemimpin terkemuka BRICS, terutama Putin dan Xi, bahwa mereka ‘percaya’ terhadap BRICS untuk menyeimbangkan perekonomian dunia karena BRICS memberikan alternatif bagi perekonomian dunia. Sistem keuangan yang didominasi Barat.”, kata Guru Besar Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie. 

    Menurutnya, BRICS dapat memberikan kemandirian yang jauh lebih besar dari dolar AS , karena organisasi tersebut “menyatukan perekonomian, sumber daya, dan populasi yang besar dan beragam, yang tidak diragukan lagi menawarkan penyeimbang baru dalam perdagangan, keuangan, mata uang, dan kebijakan ekonomi global,” katanya lagi. 

    Profesor  asal Indonesia yang kini dipercaya mengajar di Universitas tertua di Rusia itu menambahkan bahwa dia bertanya-tanya apakah Presiden Indonesia akan berupaya menjadikan BRICS sebagai aliansi keamanan baru jika Indonesia bergabung segera setelah pertemuan Kazan. 

    “Menurut saya, BRICS jika menjadi aliansi keamanan berpotensi mengimbangi aliansi Barat seperti NATO dengan memberikan pengaruh lebih besar kepada Indonesia dalam masalah keamanan regional dan mengurangi terlalu banyak kekuatan militer Barat di kawasan Asia Tenggara,” jelasnya.

    Pada KTT BRICS ke-16, Indonesia diakui sebagai salah satu dari 13 negara mitra BRICS. Negara-negara Asia Tenggara lainnya yang diakui sebagai negara mitra adalah Malaysia , Thailand dan Vietnam.

    Di Jakarta, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov menjelaskan bahwa keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS dipandang sebagai langkah signifikan menuju kemandirian global dan kebijakan luar negeri yang aktif. Ini bertujuan untuk menghindari dominasi Barat

    Sumber : Elshinta.Com

  • Antara Lawatan Prabowo ke G20, BRICS, hingga Gibran Jadi Plt Presiden

    Antara Lawatan Prabowo ke G20, BRICS, hingga Gibran Jadi Plt Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk sementara akan menggantikan tugas sebagai presiden saat Prabowo Subianto melawat ke luar negeri.

    Seperti diketahui, informasi yang berkembang, Presiden Prabowo Subianto akan melawat ke sejumlah Negara di luar negeri. Mulai dari kunjungan kenegaraan ke China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Lalu, menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.

    Dari AS, Prabowo akan terbang ke Peru untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 14—15 November 2024. Terakhir, Prabowo akan bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil untuk menghadiri KTT Group of Twenty (G20) pada 18—19 November 2024 mendatang.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri dua konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai Kepala Negara ya pasti beliau kan harus hadir,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya, Prasetyo membenarkan bahwa selama kekosongan pemerintahan saat Prabowo melakukan lawatan ke Luar Negeri, maka Negara akan dipegang oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

    Dia mengatakan bahwa saat ini Kementeriannya sedang menyiapkan surat untuk penunjukkan Gibran sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden selama kepergian Prabowo ke luar Negeri. 

    “Ya pasti dong [pemerintahan dipegang Gibran], kan aturannya pasti begitu. Iyalah pasti [kami keluarkan surat],” pungkas Prasetyo.

    BRICS atau OECD?

    Kunjungan Prabowo ke G20 dan APEC akan berlangsung di tengah proses keanggotaan Indonesia sebagai negara BRICS yang diajukan pada KTT di Kazan, Rusia pekan lalu.

    BRICS sendiri merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Afrika (Afrika Selatan). Kelimanya merupakan negara-negara awal yang tergabung dalam blok ini.

    Adapun, BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota BRICS tahun ini. 

    Prabowo mengungkapkan alasan Indonesia ingin bergabung dalam blok ini. Menurutnya, negara-negara anggota BRICS merupakan negara-negara besar. Terlebih lagi, dia juga melihat bahwa banyak beberapa negara tetangga juga sudah menyatakan minat pada blok tersebut. 

    “Dan BRICS kita lihat ekonomi-ekonomi besar, India, Brazil, Tiongkok, Afrika Selatan sudah di situ dan negara-negara tetangga kita banyak yang sudah ke situ. Thailand, Malaysia nyatakan minat, Emirat Arab, Mesir,” terang Prabowo.

    Sementara itu, keinginan Prabowo membawa Indonesia ke BRICS bertolak belakang dengan kebijakan luar negeri pendahulunya yang ingin Indonesia menjadi negara OECD.

    Sebelumnya, pada akhir pemerintahan Jokowi, pemerintah mengungkapkan sedang mengerjakan sederet tugas sebagai syarat untuk aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

    Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Nasional OECD menyampaikan tugas berupa perbaikan-perbaikan public service tersebut sebagai upaya agar standar pelayanan dapat setara dengan negara maju, sesuai dengan standar OECD. 

    “Kami berharap bahwa proses ini yang akan kita kerja sama antar-Kementerian/Lembaga, kita kerja sama juga dengan masyarakat, dengan institusi termasuk di sini dari KPK,” tuturnya dalam usai Rapat Koordinasi Tim Nasional OECD dan Peluncuran Portal Aksesi OECD, Kamis (3/10/2024). 

    Pemerintah pun terus melakukan benchmarking atau tolok ukur dengan negara-negara yang telah menjadi anggota OECD. 

    Menteri Keuangan yang menjadi Wakil Ketua Tim Nasional OECD, dalam hal ini Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan instansinya terus melakukan reformasi seperti pengelolaan APBN, fiskal, perpajakan, belanja, pembiayaan maupun reformasi yang tercantum dalam UU No.4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). 

    “Jadi, banyak yang masuk di dalam OECD itu sebetulnya sudah masuk di dalam reform yang sudah kita kerjakan,” ujar Sri Mulyani. 

    Dikritik CSIS

    Sementara itu, Centre for Strategic and International Studies atau CSIS mengkritisi keputusan pemerintah untuk bergabung ke blok ekonomi BRICS, padahal Indonesia sudah menjadi anggota G20.

    Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengaku kaget dengan keputusan pemerintah yang mengikuti jejak tiga negara Asean lain yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang bergabung ke BRICS. Dia menekankan, level Indonesia sudah di atas Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

    “Indonesia itu sudah berada di atas dari tiga negara anggota Asean ini, Indonesia itu anggota G20 kok, kita enggak terlalu memerlukan satu platform baru untuk tampil ataupun mempunyai corong di tingkatan global,” ujar Yose dalam media briefing yang disiarkan di kanal YouTube CSIS Indonesia, Jumat (25/10/2024).

    Oleh sebab itu, dia menilai seharusnya pemerintah cukup fokus ke G20. Bahkan, sambungnya, Indonesia bisa pimpin negara-negara kawasan dengan membawa Asean sebagai organisasi bergabung ke G20.

    “Seperti African Union misalnya, dan itu yang kita bisa coba kembangkan ke depannya, bukan bagian dari satu kelompok yang mungkin sampai sekarang belum ketahuan juga tujuannya untuk apa,” kata Yose.