Negara: Ethiopia

  • Truk Rombongan Pernikahan di Ethiopia Jatuh ke Sungai, 71 Orang Tewas

    Truk Rombongan Pernikahan di Ethiopia Jatuh ke Sungai, 71 Orang Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah truk yang membawa rombongan pernikahan tergelincir dan jatuh ke sungai di selatan Ibu Kota Addis Ababa, Sidama, Ethiopia. Sekitar 71 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Pejabat setempat mengatakan truk tersebut terjun ke dalam air sekitar pukul 17.30 waktu setempat pada Minggu (29/12).

    Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Lalu Lintas Komisi Polisi Sidama menyebutkan jumlah korban tewas terdiri dari 68 pria dan 3 wanita.

    “Kecelakaan ini sangat mengerikan karena sungai tersebut memiliki banyak batu besar sehingga sebagian besar penumpang, termasuk pengemudi, tewas akibat benturan,” kata Wossenyeleh Simon, seorang pejabat dari departemen komunikasi regional dikutip AFP, Senin (30/12).

    “Di antara korban tewas, ada empat orang yang berasal dari satu keluarga,” tambahnya.

    Wossenyeleh menjelaskan pengemudi kehilangan kendali atas truk yang membawa 76 orang, termasuk rombongan pernikahan dan pekerja harian, saat mencoba berbelok tajam di depan sebuah jembatan.

    “Ada kemungkinan truk tersebut kelebihan muatan karena pada hari itu jumlah kendaraan penumpang yang beroperasi sangat terbatas,” ujarnya.

    Gambar-gambar buram yang dibagikan oleh biro kesehatan setempat menunjukkan kerumunan orang mengelilingi kendaraan yang sebagian terendam air, dengan banyak tali digunakan untuk membantu menariknya keluar dari sungai.

    Gambar lainnya yang dibagikan oleh biro tersebut menunjukkan jenazah yang tergeletak di tanah, beberapa di antaranya ditutupi terpal biru.

    Wossenyeleh Simon mengatakan bahwa staf dari rumah sakit terdekat dengan cepat tiba di lokasi dan membantu mengevakuasi jenazah dan juga melakukan operasi pencarian dan penyelamatan bagi para korban.

    Dari lima orang yang selamat, dua di antaranya mengalami cedera serius dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Rujukan Hawassa.

    Dia menambahkan bahwa tiga orang lainnya telah dipulangkan dari rumah sakit, meskipun mereka masih mengalami tekanan mental dan trauma psikologis.

    (isn/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Termasuk Jeju Air, Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Akibat Bird Strike

    Termasuk Jeju Air, Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Akibat Bird Strike

    Jakarta: Fenomena ‘bird strike’ atau peristiwa pesawat menabrak burung menjadi momok di dunia penerbangan.

    Bird strike biasanya terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat, tepatnya ketika pesawat terbang rendah dan lebih sering bertemu dengan burung yang terbang di sekitar area bandara.

    Efek dari bird strike sangat bervariasi, tergantung pada ukuran burung dan bagian pesawat yang terkena dampak. Namun efek terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan fatal yang tentunya bisa memakan korban jiwa.

    Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang disebabkan bird strike:
    1. Ethiopian Airlines (September 1988)

    Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada September 1988. Kecelakaan bermula saat pesawat menabrak sekawanan buruk saat lepas landas. Beberapa buruk masuk ke mesin pesawat Boeing 737 yang membuat mesin tidak bekerja. 

    Akibatnya pilot memutuskan kembali dan melakukan pendaratan darurat yang berujung pesawat terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 35 orang. 
     

     

    2. US Airways (Januari 2009)

    Pesawat jet US Airways dengan 155 orang di dalamnya kehilangan daya di kedua mesinnya akibat bird strike hingga akhirnya mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Insiden ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2009 silam.

    Pesawat jenis Airbus A320 tersebut menabrak burung tidak lama setelah lepas landas. Beruntung seluruh penumpang dan kru pesawat selamat dalam insiden ini. 
    3. Ethiopian Airlines 302 (Maret 2019)

    Pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan pada Maret 2019. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.

    Dalam kecelakaan itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek yang diduga burung berukuran besar.

    Karena sensor tidak bekerja, pesawat Ethiopian Airlines menukik ke bawah tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Insiden ini menewaskan 157 orang.
    4. Azerbaijan Airlines (Desember 2024)

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR terjadi belum lama ini tepatnya tanggal 25 Desember 2024. Pesawat rute Baku-Grozny ini jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.

    Kementerian Keadaan Gawat Darurat Kazakhstan menyebutkan bahwa penyebab awal kecelakaan adalah “situasi darurat” di udara. Dugaan awal termasuk tabrakan dengan kawanan burung. Namun berkembang spekulasi kalau Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.
    5. Jeju Air (Desember 2024)

    Terbaru adalah kecelakaan maskapai Korea Selatan, Jeju Air yang terjadi tanggal 29 Desember 2024. Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan.

    Pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung terhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan. Pilot berupaya melakukan pendaratan darurat, namun pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan. 

    Alhasil pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas landasan. Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.

    Jakarta: Fenomena ‘bird strike’ atau peristiwa pesawat menabrak burung menjadi momok di dunia penerbangan.
     
    Bird strike biasanya terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat, tepatnya ketika pesawat terbang rendah dan lebih sering bertemu dengan burung yang terbang di sekitar area bandara.
     
    Efek dari bird strike sangat bervariasi, tergantung pada ukuran burung dan bagian pesawat yang terkena dampak. Namun efek terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan fatal yang tentunya bisa memakan korban jiwa.
    Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang disebabkan bird strike:

    1. Ethiopian Airlines (September 1988)

    Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada September 1988. Kecelakaan bermula saat pesawat menabrak sekawanan buruk saat lepas landas. Beberapa buruk masuk ke mesin pesawat Boeing 737 yang membuat mesin tidak bekerja. 
     
    Akibatnya pilot memutuskan kembali dan melakukan pendaratan darurat yang berujung pesawat terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 35 orang. 
     

     

    2. US Airways (Januari 2009)

    Pesawat jet US Airways dengan 155 orang di dalamnya kehilangan daya di kedua mesinnya akibat bird strike hingga akhirnya mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Insiden ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2009 silam.
     
    Pesawat jenis Airbus A320 tersebut menabrak burung tidak lama setelah lepas landas. Beruntung seluruh penumpang dan kru pesawat selamat dalam insiden ini. 

    3. Ethiopian Airlines 302 (Maret 2019)

    Pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan pada Maret 2019. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.
     
    Dalam kecelakaan itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek yang diduga burung berukuran besar.
     
    Karena sensor tidak bekerja, pesawat Ethiopian Airlines menukik ke bawah tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Insiden ini menewaskan 157 orang.

    4. Azerbaijan Airlines (Desember 2024)

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR terjadi belum lama ini tepatnya tanggal 25 Desember 2024. Pesawat rute Baku-Grozny ini jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.
     
    Kementerian Keadaan Gawat Darurat Kazakhstan menyebutkan bahwa penyebab awal kecelakaan adalah “situasi darurat” di udara. Dugaan awal termasuk tabrakan dengan kawanan burung. Namun berkembang spekulasi kalau Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.

    5. Jeju Air (Desember 2024)

    Terbaru adalah kecelakaan maskapai Korea Selatan, Jeju Air yang terjadi tanggal 29 Desember 2024. Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan.
     
    Pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung terhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan. Pilot berupaya melakukan pendaratan darurat, namun pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan. 
     
    Alhasil pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas landasan. Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Benua Afrika Terbelah Dunia, Muncul Pulau Raksasa Hasil Retakan

    Benua Afrika Terbelah Dunia, Muncul Pulau Raksasa Hasil Retakan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Benua Afrika terbelah menjadi dua karena fenomena retakan tidak biasa yang terjadi di permukaannya.

    Para ahli memprediksi, retakan tersebut akan membentuk pulau raksasa baru di wilayah tersebut di masa depan.

    Retakan yang disebut sebagai East African Rift (EAR) terlihat jelas di wilayah bagian timur Afrika. Robekan itu terbentang mencapai 6.400 kilometer.

    Retakan juga diperkirakan terus akan terjadi sepanjang beberapa juta tahun. Di mana pada akhirnya membuat Afrika terbelah menjadi dua bagian.

    Fenomena ini berbeda dengan retakan yang biasanya terjadi, yakni dikarenakan pergeseran tektonik yang saling menjauh sehingga membuat lapisan kerak Bumi dan mantel Bumi atau Litosfer saling terpisah.

    Sementara itu, EAR terjadi karena adanya gerakan tegak lurus dan pararel. Jadi, permukaan Bumi seperti dirobek ke semua arah, demikian dikutip CNBC Indonesia dari Science Alert, Sabtu (28/12/2024).

    Selain itu, fenomena juga disebut akan membuat Afrika akan sering diguncang gempa. Struktur batu pada wilayah terjadi retakan juga akan sering pecah.

    Namun terbelahnya sebuah daratan bukanlah cerita baru. Sebelumnya retakan pernah membelah benua dan membentuk Samudera Atlantik Selatan ratusan juta tahun lalu.

    Saat itu terjadi, permukaan Afrika terpisah dari Amerika Selatan. Dengan Litosfer yang kian menipis membuatnya ambruk dan membentuk lembah. Di sanalah air masuk mengisi ceruk dari magma merembes dari inti Bumi yang membeku.

    Nampaknya hal serupa juga akan terjadi di Afrika di masa depan. Dalam puluhan juta tahun mendatang, dasar laut akan membentuk pada retakan tersebut. Samudera juga akan tersambung nantinya.

    Pada akhirnya luas Afrika akan menyusut dan terdapat pulau besar di Samudera Hindia. Pulau itu merupakan bagian dari wilayah Ethiopia dan Somalia.

    (dce)

  • Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indonesia termasuk salah satu dari sembilan negara yang disetujui sebagai mitra BRICS. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12).

    “Daftar negara mitra BRICS yang akhirnya disetujui, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan dan Uganda,” kata Mao Ning, seperti dilansir Antara, Rabu (25/12).

    Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober lalu, Mao Ning menyatakan bahwa para pemimpin negara BRICS telah mencapai konsensus penting tentang pembentukan mekanisme negara mitra, yang merupakan tonggak dalam proses pengembangan BRICS setelah perluasan keanggotaan tahun sebelumnya.

    “Setelah KTT itu, China secara aktif bekerja sama dengan Rusia, negara ketua BRICS tahun ini agar dapat menerapkan mekanisme tersebut dengan negara BRICS lainnya,” bebernya.

    Mao Ning mengatakan bahwa keberadaan negara-negara mitra dalam BRICS, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara negara anggota ke level yang lebih tinggi.

    “Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan,” kata Mao Ning.

    Dia menambahkan, China siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRIC dan negara-negara mitra lainnya untuk mengikuti semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

    “Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” terangnya.

    Berdiri pada 2009, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Aftica), yang menyusul bergabung pada 2011, yang kemudian membentuk akronim dari huruf pertama negara anggota tersebut.

    Kini, blok BRICS kian luas yakni mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, tapi kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.

    Rusia saat ini menjadi ketua bergilir blok tersebut sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut, Indonesia pun sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS.

    Negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir ini meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.
    BRICS bertujuan untuk memakai mata uang mereka sendiri demi mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Karya Finalis Kontes Foto Hewan Liar Bikin Takjub, Ada Indonesia

    Karya Finalis Kontes Foto Hewan Liar Bikin Takjub, Ada Indonesia

    Seekor anak cheetah muda mendesis saat menunggu untuk dijual di Ethiopia. Ditangkap dari dataran asalnya di Wilayah Somalia, dia diangkut selama beberapa hari dengan punggung unta ke pantai utara Somaliland. Perdagangan satwa liar ilegal adalah masalah di Wilayah Somalia. Petani menangkap dan menjual anak cheetah kepada pedagang, mengklaim bahwa cheetah menyerang ternak mereka. Terkadang para petani dan pedagang tidak dapat menjual anak-anak mereka dengan segera. Semakin besar cheetah, semakin sulit untuk menemukan pembeli. Beberapa akhirnya dibunuh dan bagian mereka dijual, tulang mereka dikirim ke Yaman dan kemudian ke pasar Asia lainnya. Mereka kemudian dijual sebagai tulang harimau dan digunakan untuk membuat anggur tulang Cina. Setelah mendesis ke kamera, anak itu mulai berkicau, memanggil ibunya. Karya Jose Fragozo Foto: Wildlife Photographer of the Year

  • Negara Ini Nyaris Bangkrut, China-Prancis Jadi Juru Selamat

    Negara Ini Nyaris Bangkrut, China-Prancis Jadi Juru Selamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Zambia akan segera memenuhi syarat lagi untuk pembiayaan asing karena negosiasi restrukturisasi utangnya hampir berakhir. Hal ini terjadi saat Negara Afrika itu berada di ujung tanduk kebangkrutan.

    Mengutip AFP, Senin (16/12/2024), Prancis, yang bersama dengan China mengepalai komite kreditor sektor publik untuk Zambia, awal bulan ini menjadi negara pertama yang menandatangani perjanjian restrukturisasi utang bilateral dengan Zambia di bawah apa yang disebut kerangka kerja bersama G20.

    Kerangka kerja bersama diadopsi tahun itu oleh kelompok negara-negara G20 untuk memastikan restrukturisasi utang yang tertib bagi negara-negara berpenghasilan rendah.

    “Prancis hanya memegang sekitar US$100 juta (Rp1,6 triliun) dari US$6,3 miliar (Rp101 triliun) utang sektor resmi yang akan direstrukturisasi. Namun perjanjian bilateral ini membuka jalan bagi semua negara dan semua kreditor,” ungkap seorang diplomat Zambia.

    Zambia, produsen tembaga terbesar di Afrika yang berpenduduk hampir 20 juta orang, adalah negara pertama yang terlilit utang selama pandemi Covid-19, gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$18,6 miliar (Rp299 triliun) pada tahun 2020.

    Awal tahun ini, Zambia mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi lebih dari US$ 3,5 miliar (Rp56 triliun) utang sektor swasta di bawah kerangka kerja bersama G20.

    Proses restrukturisasi utang G20 mempertemukan Klub Paris yang terdiri dari kreditor resmi Barat dan negara-negara G20 yang bukan bagian dari kelompok tersebut, khususnya China.

    Namun, prosesnya tidak selalu lancar, tetapi sumber yang dekat dengan Klub Paris mengatakan diskusi dengan Bank Ekspor-Impor China jauh lebih konstruktif tahun ini.

    “Ini membuktikan bahwa multilateralisme berhasil, kredibel, efisien, dan adil,” kata sumber diplomatik tersebut.

    Pengalaman dengan restrukturisasi utang Zambia telah memungkinkan berbagai pihak untuk memperoleh pengalaman dengan proses tersebut yang telah menghasilkan penanganan yang lebih cepat bagi Ghana dan Ethiopia, yang berada dalam prosedur restrukturisasi utang yang serupa.

    Zambia dipandang sebagai kasus uji coba bagi kerangka kerja bersama G20 pada saat ada peningkatan kekhawatiran atas utang di negara-negara berpendapatan rendah.

    (luc/luc)

  • ‘Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen’ – Dampak lagu amal yang menstereotipe rakyat Ethiopia selama puluhan tahun – Halaman all

    ‘Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen’ – Dampak lagu amal yang menstereotipe rakyat Ethiopia selama puluhan tahun – Halaman all

    Sejak rekaman aslinya dirilis 40 tahun silam, lagu berjudul Do They Know It’s Christmas? tidak pernah absen berkumandang menjelang Natal. Pertanyaannya selalu sama: apakah rakyat Ethiopia tahu hari Natal?

    Lagu itu disusun oleh musisi Bob Geldof dan Midge Ure setelah mereka menyaksikan tayangan mengerikan tentang kelaparan di Ethiopia utara yang disiarkan BBC pada 1984.

    Keduanya kemudian mengumpulkan beberapa penyanyi terkenal pada masa itu untuk merekam lagu Do They Know It’s Christmas? Penyanyi yang diundang antara lain Bono dari U2, Sting, hingga Paul McCartney.

    Rencananya, uang yang mereka peroleh akan disumbangkan untuk rakyat Ethiopia.

    Perilisan lagu tersebut melalui grup musik Band Aid serta konser Live Aid yang digelar delapan bulan kemudian, menjadi momen penting dalam penggalangan dana selebritas dan menjadi pola yang diikuti banyak orang.

    Selama 40 tahun, lagu Do They Know It’s Christmas? telah direkam ulang dalam empat versi.

    Namun, ada sisi lain dari lagu tersebut yang tak banyak diketahui khalayak umum.

    Terlepas dari sumbangan yang mengalir, lagu Do They Know It’s Christmas? menyimpan stereotipe bahwa Ethiopia adalah tempat yang tandus dan tidak ada hujan atau sungai yang mengalir.

    Masyarakat Ethiopia yang menerima bantuan dipandang sebagai sosok kurus kering dan tak berdaya.

    Pandangan itu rupanya dianggap sebuah kebenaran bagi banyak orang.

    “Pertanyaan ‘Apakah mereka tahu hari Natal?’ lucu dan menghina,” kata Dawit Giorgis.

    Pada 1984, Dawit Giorgis adalah pejabat Ethiopia yang bertanggung jawab untuk menyebarkan pesan tentang apa yang terjadi di negaranya.

    Keheranan Dawit Giorgis terdengar jelas dari suaranya.

    “Pertanyaan itu sangat menyimpang. Ethiopia adalah negara dengan penduduk mayoritas Kristen sebelum Inggris… Kami mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen,” ucapnya kepada BBC.

    Meski demikian, Dawit Giorgis tidak meragukan bahwa film BBC yang dibuat oleh jurnalis Inggris, Michael Buerk, dan juru kamera asal Kenya, Mohamed Amin, telah menyelamatkan banyak nyawa di Ethiopia.

    Sebagai kepala Komisi Pemulihan dan Rehabilitasi Ethiopia, Dawit Giorgis, berhasil menyelundupkan kru TV BBC ke negaranya.

    Pemerintah Ethiopia saat itu, yang sedang merayakan 10 tahun kekuasaan Marxis dan terlibat perang saudara, tidak ingin berita tentang kelaparan tersebar.

    “Cara orang-orang Inggris menanggapi dengan sangat murah hati memperkuat keyakinan saya pada kemanusiaan,” ujarn dari Namibia, tempat dia sekarang bekerja.

    Ia juga memuji “orang-orang muda dan bersemangat” di balik Band Aid serta menggambarkan mereka sebagai orang yang “luar biasa”.

    Tapi pertanyaannya tentang lagu itu sebetulnya adalah rangkuman dari perdebatan banyak orang yang mungkin merasa bahwa menghalalkan segala cara diperbolehkan demi menyelamatkan banyak nyawa.

    ‘Lagu Natal yang problematik’

    Musisi Bob Geldof secara tegas membela ketika menanggapi artikel The Conversation tentang “lagu Natal yang problematik” itu.

    “Itu lagu pop… Argumen yang sama telah disampaikan berkali-kali selama bertahun-tahun dan menimbulkan respons yang sama melelahkannya,” ucap Bob Geldof.

    “Lagu pop pendek ini telah menyelamatkan ratusan ribu, bahkan jutaan orang.”

    Ia juga mengakui bahwa orang Ethiopia merayakan Natal, tetapi klaimnya pada 1984 “upacara-upacara ditinggalkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, Joe Cannon yang merupakan kepala keuangan Band Aid Trust mengatakan dalam tujuh bulan terakhir badan amal tersebut telah memberikan lebih dari £3 juta (setara Rp60 miliar) untuk membantu sebanyak 350.000 orang melalui sejumlah proyek di Ethiopia, serta Sudan, Somaliland, dan Chad.

    Ia menambahkan tindakan cepat Band Aid sebagai “orang pertama yang memberikan respons” mendorong orang lain untuk menyumbang di tempat-tempat yang kekurangan dana, terutama di Ethiopia utara.

    Namun, ini tidak cukup untuk meredam gejolak yang diakibatkan dari lagu tersebut.

    Minggu lalu, Ed Sheeran berkata dia tidak senang dengan suaranya pada rekaman tahun 2014 yang dibuat untuk mengumpulkan dana untuk mengatasi krisis Ebola di Afrika Barat—karena “pemahamannya tentang persoalan tersebut telah berubah”.

    Ed Sheeran tampaknya terpengaruh oleh rapper Inggris-Ghana, Fuse ODG, yang juga menolak untuk ambil bagian satu dekade lalu.

    “Dunia telah berubah, tapi Band Aid belum,” katanya kepada siniar Focus on Africa milik BBC pada pekan ini.

    “Itu seperti mengatakan tidak ada kedamaian dan kegembiraan di Afrika pada hari Natal. Seakan-akan berkata ada kematian di setiap air mata yang tumpah,” katanya mengacu pada lirik lagu versi 2014.

    Adapun Fuse OGD tidak menyangkal bahwa ada masalah yang harus dituntaskan, tapi menurutnya “Band Aid hanya mengambil satu isu dari satu negara lantas menyamaratakannya ke seluruh benua.”

    Cara orang Afrika digambarkan dalam penggalangan dana ini, kata dia, berdampak langsung padanya.

    Ketika tumbuh dewasa, “tidaklah keren menjadi orang Afrika di Inggris… [karena] penampilan saya, orang-orang jadi mengolok-olok saya,” ujar penyanyi itu.

    Dana amal untuk Afrika dan stereotipe terhadap orang Afrika

    Penelitian tentang dampak penggalangan dana amal oleh dosen King’s College Inggris-Nigeria, Edward Ademolu mendukung hal ini.

    Ia masih ingat film pendek yang dibuat di Afrika oleh Comic Relief yang dipengaruhi oleh Band Aid.

    Gara-gara film itu, klaimnya, “teman-teman Afrika-nya di sekolah dasar [Inggris] akan menyangkal asal-usul mereka dan dengan sangat yakin menyebut semua orang Afrika bau, tidak cerdas, dan menyamakan orang Afrika dengan binatang buas”.

    Gambaran orang Afrika yang sangat kurus menjadi hal yang umum dalam upaya untuk mendapatkan dana amal.

    Sampul untuk single asli Band Aid, yang dirancang oleh artis pop Sir Peter Blake, menampilkan adegan Natal yang penuh warna.

    Pemandangan itu kontras dengan dua anak Ethiopia yang kurus kering dalam warna hitam dan putih sedang memakan biskuit demi menyambung hidup.

    Untuk bagian poster konser Live Aid tahun berikutnya, Sir Peter Blake menggunakan foto punggung seorang anak tanpa identitas, telanjang, dan kurus kering.

    Foto itu digunakan lagi dalam karya seni yang dirilis tahun 2004 dan muncul sekali lagi tahun ini.

    Bagi banyak orang yang bekerja di sektor bantuan dan akademisi, ada keterkejutan dan keheranan bahwa lagu dan gambar itu terus muncul.

    Organisasi induk Bond, yang bekerja dengan lebih dari 300 badan amal termasuk Christian Aid, Save the Children, dan Oxfam, sangat kritis terhadap lagu tersebut.

    “Inisiatif seperti Band Aid 40 mengabadikan narasi yang sudah ketinggalan zaman, memperkuat rasisme dan sikap kolonial yang merampas martabat dan hak orang-orang,” kata Lena Bheeroo.

    Adapun musisi Bob Geldof sebelumnya menepis gagasan bahwa karya Band Aid bergantung pada “kiasan kolonial”.

    Cara lembaga amal mengumpulkan dana telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.

    Meskipun tetap kritis, penulis Kenya, Patrick Gathara yang sering mengejek pandangan Barat tentang Afrika setuju banyak hal telah berubah.

    “Ada dorongan di lembaga kemanusiaan untuk mulai melihat orang-orang dalam kondisi krisis sebagai manusia dan bukan sebagai korban… dan saya pikir itu adalah perubahan yang sangat besar,” katanya kepada BBC.

    “Pada masa Live Aid yang Anda lihat hanyalah gambaran kelaparan dan penderitaan… gagasan bahwa orang-orang ini tidak mampu melakukan apa pun untuk diri mereka sendiri, itu adalah kesalahpahaman.”

    Sementara itu, protes besar-besaran Black Lives Matter menambah dorongan pada perubahan yang sudah terjadi.

    Satu dekade lalu, organisasi Norwegia Radi-Aid menyoroti orang Afrika dengan unsur humor dalam kampanye penggalangan dana.

    Misalnya, organisasi itu mengoordinasikan kampanye tiruan untuk meminta orang Afrika mengirim radiator kepada orang Norwegia yang diduga menderita kedinginan.

     

    Pada 2017, Ed Sheeran sendiri memenangkan salah satu penghargaan “Rusty Radiator” untuk film yang dibuatnya untuk Comic Felief di Liberia.

    Saat itu dia menawarkan untuk membayar biaya penitipan anak-anak tunawisma Liberia di sebuah kamar hotel.

    Penyelenggara penghargaan mengatakan “video tersebut seharusnya tidak hanya tentang Ed Sheeran yang memikul beban sendirian, tapi juga mengajak masyarakat untuk turun tangan”.

    Akademisi Universitas East Angelia, David Girling, yang pernah menulis laporan untuk Radi-Aid berpendapat pekerjaan di sana adalah salah satu alasan mengapa banyak hal telah berubah.

    Ia berkata semakin banyak lembaga amal yang memperkenalkan pedoman etika untuk kampanye mereka.

    “Orang-orang telah menyadari kerusakan yang bisa ditimbulkan,” ucapnya kepada BBC.

    Penelitian Prof Girling, yang dilakukan di Kireba, daerah kumuh di ibu kota Kenya, Nairobi, menunjukkan kampanye yang melibatkan dan berpusat pada mereka yang menjadi target bantuan amal bisa lebih efektif daripada kebiasaan usang dari atas ke bawah.

    Banyak lembaga amal masih berada di bawah tekanan untuk menggunakan selebritas guna membantu meningkatkan kesadaran dan pengumpulan dana.

    Profesor Girling bahkan mengatakan beberapa media tidak akan menulis cerita penggalangan dana kecuali jika ada selebritas yang terlibat.

    Namun penelitian oleh rekannya Martin Scott menunjukkan bintang-bintang besar sering kali dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama sebuah kampanye.

    Sementara selebritas mungkin mendapatkan manfaat, tapi lembaga amal dan pemahaman tentang isu yang sedang dikerjakan justru dirugikan.

    Jika proyek seperti Band Aid berjalan di masa sekarang, proyek tersebut harus berpusat pada artis-artis Afrika, kata jurnalis musik Christine Ochefu kepada BBC.

  • Produk Suku Cadang RI Diminati Timur Tengah-Afrika, Potensi Transaksi Capai Rp70 Miliar

    Produk Suku Cadang RI Diminati Timur Tengah-Afrika, Potensi Transaksi Capai Rp70 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan potensi transaksi suku cadang kendaraan bermotor Indonesia di pasar Timur Tengah dan Afrika mencapai US$4,4 juta atau sekitar Rp70 miliar.

    Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Widy Haryono menyebut potensi itu terlihat dari peminat di pameran otomotif terbesar di Timur Tengah dan Afrika, yaitu Automechanika Dubai 2024. Adapun, pameran berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 10–12 Desember 2024.

    “Indonesia mampu menghasilkan produk suku cadang kendaraan bermotor berkualitas dan bersaing di pasar global. Hal ini terlihat dari capaian potensi transaksi sebesar US$4,4 juta pada Automechanika Dubai 2024,” kata Widy melalui keterangan resmi, Sabtu (14/12/2024).

    Menurutnya, keikutsertaan pada Automechanika Dubai 2024 adalah langkah strategis untuk membawa produk suku cadang Indonesia merambah pasar Timur Tengah dan Afrika.

    “Dubai telah memposisikan diri sebagai hub perdagangan dunia. Pameran Automechanika Dubai ini strategis dimanfaatkan para pelaku usaha Indonesia untuk menyasar buyer. Tidak hanya di kawasan, tetapi juga buyer dari seluruh dunia,” ujar Widy.

    Pada Automechanika Dubai 2024, kata Widy, Paviliun Indonesia menampilkan suku cadang kendaraan bermotor seperti baterai kendaraan dan kampas rem produksi PT New Indobatt Energy Nusantara, PT Indoprima Gemilang, dan PT Astra Otoparts Tbk.

    Selain itu, turut hadir enam industri otomotif Indonesia secara mandiri. Keenamnya adalah PT Amico Era Bumiindo, PT Supreme Belting Perkasa (Maxbelt), PT Elangperdana Tyre Industry, PT Industri Karet Deli (Delium), PT Selatan Jadi Jaya, dan ADR Group of Companies.

    Tercatat lebih dari seribu pengunjung di Paviliun Indonesia. Para pengunjung berasal dari UEA, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Yordania, Oman, Irak, Iran, Mesir, India, Kenya, Afghanistan, Ethiopia, Sudan, dan Yaman.

    Widy menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung pelaku usaha industri otomotif Indonesia. Untuk itu, pemerintah dan pelaku usaha Indonesia perlu memanfaatkan UEA sebagai gerbang untuk memperluas pasar ekspor di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.

    “Produk suku cadang kendaraan bermotor Indonesia menghadapi persaingan yang cukup ketat di pasar UEA. Hal ini terlihat dari jumlah industri otomotif asal Tiongkok, India, Malaysia, dan Turki. Namun, kami tetap optimistis bahwa produk Indonesia mampu bersaing merebut pasar utama,” kata Widy. 

  • Hong Kong Perketat Pintu Masuk usai Penyakit Misterius Muncul di Kongo

    Hong Kong Perketat Pintu Masuk usai Penyakit Misterius Muncul di Kongo

    Jakarta

    Pihak berwenang Hong Kong telah meningkatkan tindakan pemeriksaan kesehatan untuk semua penerbangan yang datang dari pusat transit Afrika. Hal ini menyusul risiko penyakit tak dikenal yang menewaskan sedikitnya 79 orang di Republik Demokratik Kongo.

    Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mengatakan pada hari Kamis (5/12/2024) bahwa pihaknya telah meminta informasi tentang wabah tersebut dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, dan otoritas kesehatan Kongo.

    Menurut otoritas kesehatan di negara Afrika tengah itu, penyakit yang tidak diketahui itu telah mengakibatkan 79 kematian dan lebih dari 300 infeksi sejak akhir Oktober.

    Pasien yang terinfeksi mengalami gejala termasuk demam, sakit kepala, pilek, batuk, kesulitan bernapas, dan anemia.

    Pusat Perlindungan Kesehatan mengatakan pemerintah setempat belum menerima laporan tentang orang atau pelancong yang tiba di Hong Kong dari negara tersebut dengan penyakit misterius.

    Meskipun tidak ada penerbangan langsung antara RD Kongo dan Hong Kong, wisatawan dari negara tersebut biasanya mencapai Hong Kong melalui pusat transit Afrika, khususnya Johannesburg di Afrika Selatan dan Addis Ababa di Ethiopia.

    “Sebagai tindakan pencegahan, [pusat tersebut] segera meningkatkan pemeriksaan kesehatan di bandara bagi penumpang pada semua penerbangan yang tiba di Hong Kong dari pusat transit.”

    Pelancong nantinya akan menjalani pemeriksaan suhu, dengan petugas kesehatan melakukan penilaian medis bagi mereka yang memiliki gejala dan merujuk kasus yang diduga ke rumah sakit untuk diperiksa.

    Tak hanya itu, mereka yang berencana mengunjungi Kongo untuk selalu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan serta menghindari tempat ramai dan kontak dengan orang sakit.

    Pelancong yang kembali ke Hong Kong dihimbau untuk segera mencari perawatan medis jika merasa tidak sehat dan memberi tahu penyedia layanan kesehatan tentang riwayat perjalanan mereka.

    (suc/kna)

  • Tragedi Pertandingan Sepakbola di Guinea, Puluhan Orang Tewas

    Tragedi Pertandingan Sepakbola di Guinea, Puluhan Orang Tewas

    Jakarta

    Sedikitnya 56 orang tewas terinjak-injak setelah polisi menembakkan gas air mata pada pertandingan sepakbola di Guinea, bagian barat Afrika, Minggu (01/12). Jumlah pasti korban jiwa sempat menjadi perdebatan lantaran sejumlah pihak menyebut jumlah korban mencapai sekitar 100 orang.

    Bagaimana kronologi kejadian di Guinea?

    Tragedi pada pertandingan sepakbola di Guinea berawal dari keputusan kontroversial wasit yang memimpin laga antara Labe dan Nzerekore. Saat itu wasit mengusir dua pemain Labe dari lapangan serta memberikan tendangan penalti tim kepada tuan rumah.

    Media lokal negeri itu memberitakan bahwa polisi menembakkan gas air mata setelah pendukung tim tamu, Labe, melempar batu ke arah lapangan sebagai bentuk kemarahan terhadap wasit.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Di antara tubuh-tubuh yang terbujur kaku tersebut tampak beberapa sosok seperti anak-anak.

    Di rumah sakit, seorang dokter yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa “mayat-mayat berjejer sejauh mata memandang di rumah sakit”.

    “Yang lainnya tergeletak di lantai di lorong. Kamar mayat sudah penuh,” tambahnya.

    Bagaimana keadaan di dalam stadion saat insiden berlangsung?

    Paul Sakouvogi, seorang jurnalis di Nzerekore, menggambarkan kondisi stadion kepada BBC. Menurutnya, saat insiden berlangsung, stadion “penuh sesak” dengan ribuan penonton.

    “Hanya ada satu pintu keluar,” ujarnya. “Beberapa orang memanjat tembok untuk keluar dan dalam kepanikan, semua penonton menuju pintu keluar yang sangat kecil. Mereka yang tidak dapat bertahan akhirnya terkapar di lantai,” kata Sakouvogi.

    Baca juga:

    Sakouvogi juga mengatakan akses internet di wilayah tersebut sempat dibatasi.

    Belakangan, polisi menjaga pintu masuk rumah sakit tempat para korban dirawat.

    “Saya melihat enam mobil polisi diparkir di depan tiga pintu masuk rumah sakit. Mereka hanya mengizinkan staf medis untuk masuk ke rumah sakit, sementara yang lainnya diminta untuk kembali melalui jalan yang sama saat mereka datang,” papar Sakouvogi.

    Penyelidikan

    Dalam pernyataan publiknya, Perdana Menteri Oury Bah mengatakan penyelidikan sedang dilaksanakan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab. Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Bah sekaligus mengucapkan belasungkawa.

    Sementara itu, Bah juga menjanjikan dukungan medis dan psikologis penuh kepada korban luka.

    Federasi Sepak Bola Guinea, Feguifoot, menyebut tragedi tersebut sebagai “derita mendalam”. Organisasi itu mengatakan seharusnya sepakbola ditujukan untuk “menyatukan hati dan mendekatkan pikiran”, bukannya menyebabkan “tragedi dan kesedihan”.

    “Semoga arwah para korban beristirahat dengan tenang di surga,” kata Patrice Motsepe, ketua Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).

    Baca juga:

    Guinea dan sejumlah negara Afrika lainnya, seperti Ethiopia, Gambia, Chad, serta Sierra Leone saat ini dilarang menyelenggarakan pertandingan sepak bola internasional oleh Konferensi Sepak bola Afrika atau CAF lantaran tempat penyelenggaraan di negara-negara tersebut tidak memenuhi standar internasional.

    Akibatnya, saat Guinea bertanding dalam kualifikasi Piala Afrika baru-baru ini, negara itu menjadikan Pantai Gading sebagai tempat untuk menggelar partai kandang.

    Sakouvagi menyebut stadion tempat terjadinya tragedi hari sedianya belum rampung sejak mulai dibangun puluhan tahun lalu.

    Intrik politik dan tuduhan korupsi

    Intrik politik juga melatari tragedi tersebut. Pertandingan hari Minggu merupakan bagian dari turnamen untuk menghormati Presiden Mamady Doumbouya, yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada bulan September 2021.

    Pihak oposisi menyebut pertandingan tersebut merupakan bagian dari kampanye pencalonan presiden berikutnya.

    Sehari setelah pertandingan, kelompok oposisi Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi juga menuduh pihak berwenang memiliki “tanggung jawab besar atas peristiwa serius ini”.

    Pemerintah Guinea belum menanggapi tuduhan ini.

    Dalam beberapa bulan terakhir pengawasan ketat diterapkan pada tokoh-tokoh berpengaruh di sepak bola Guinea.

    Pada bulan Juli, Aboubacar Sampil, yang merupakan presiden Feguifoot, diperiksa dalam kasus korupsi dan kekerasan dalam sepak bola.

    Koleganya menuduh Sampil, yang juga memimpin dewan direksi tim lokal ASK, memfasilitasi aksi kekerasan dan mencoba memengaruhi wasit saat ASK ketinggalan 0-1 dari Milo FC.

    Milo FC kemudian terpaksa meninggalkan lapangan walau pertandingan belum selesai. Namun, klub itu mengalami kesulitan meninggalkan lapangan dengan aman, menurut dokumen yang diajukan ke badan etik Feguifoot.

    Hal lainnya, Sampil dituduh mengabaikan protokol keamanan. Sampil selalu membantah tudingan-tudingan kepadanya.

    Lihat Video ‘Momen Mencekam Bentrokan Suporter Sepakbola di Guinea, 56 Tewas’:

    (ita/ita)