Negara: Estonia

  • Israel Sekarang Nomor 1, Amerika dan China Kalah Telak

    Israel Sekarang Nomor 1, Amerika dan China Kalah Telak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China dikenal sebagai dua negara yang paling kencang berkompetisi untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI). AS bahkan melancarkan berbagai kebijakan, seperti pemblokiran chip AI ke China, untuk menghambat perkembangan AI di China.

    Namun, ternyata negara dengan talenta digital AI nomor satu di dunia tak berasal dari AS maupun China. Israel dilaporkan menjadi ‘raja’ talenta AI tertinggi di dunia. 

    Temuan ini berdasarkan laporan terbaru LinkedIn tahun 2024, yang mengukur distribusi kemampuan AI secara global. Data menunjukkan, Israel unggul dalam pengembangan talenta AI meski memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dibanding AS dan China.

    Permintaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan AI alias ‘AI talent’ sendiri terus meningkat.

    Menurut riset, sebanyak 66% pemimpin perusahaan mengatakan tak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara itu, 71% di antaranya lebih memilih merekrut orang yang belum berpengalaman tetapi menguasai AI, ketimbang orang berpengalaman yang tidak punya keterampilan tersebut.

    Temuan ini diungkap dalam laporan Microsoft dan LinkedIn tahun 2024 yang dilakukan melalui survei terhadap 31.000 orang di 31 negara.

    Untuk mengukur penyebaran talenta AI, LinkedIn merilis metrik ‘Konsentrasi Talenta AI’, menggunakan data dari profil pengguna. Penilaian mempertimbangkan keterampilan engineering AI seperti machine learning dan natural language processing, serta literasi AI seperti penggunaan ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Berdasarkan data tersebut, Israel menempati posisi teratas dengan konsentrasi talenta AI sebesar 1,98%, jauh di atas rata-rata global. Sementara itu, negara seperti China dan Amerika Serikat tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’ meskipun dikenal agresif mengembangkan AI.

    Hanya saja, perlu dicatat bahwa penyensoran yang masif di China terhadap platform buatan AS bisa jadi merupakan alasan banyak talenta China yang tidak memiliki akun LinkedIn, sehingga datanya tidak bisa dihimpun.

    10 negara dengan talenta AI terbanyak

    Berikut daftar 10 negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak menurut LinkedIn:

    Israel (1,98%)
    Singapura (1,64%)
    Luksemburg (1,44%)
    Estonia (1,17%)
    Swiss (1,16%)
    Finlandia (1,13%)
    Irlandia (1,11%)
    Jerman (1,09%)
    Belanda (1,07%)
    Korea Selatan (1,06%)

    Untuk daftar enam besar, tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Sementara Irlandia naik empat peringkat ke posisi ke-7 dan Korea Selatan turun tiga peringkat ke posisi ke-10.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia adalah negara kecil, namun mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn wilayah APAC.

    Menurut Chua, hal itu bisa terjadi berkat kombinasi investasi perusahaan dalam pelatihan karyawan dan kebijakan pemerintah yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.

    Sementara itu, India meski belum masuk ‘Top 10’, menunjukkan peningkatan talenta AI sebesar 252% sejak 2016. Tahun 2024 saja, India mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan terkait AI secara tahunan.

    Untuk pertumbuhan perekrutan terkait AI di 2024, Singapura mencatatkan kenaikan 25% dan Amerika Serikat 24,7%.

    “Kultur pembelajaran di Singapura sangat menonjol, sehingga membuat negara ini kompetitif di era AI,” tambah Chua.

    Data LinkedIn juga mencatat pekerja di Singapura menghabiskan 40% lebih banyak waktu untuk belajar keterampilan AI dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

    Talenta AI merupakan aspek penting untuk pengembangan teknologi AI. Pasalnya, infrastruktur dan pemanfaatan AI akan mandek jika tak disertai dengan talenta AI yang mumpuni. 

    Untuk itu, AS dan China agaknya perlu belajar dari Israel. Bukan tak mungkin di masa depan Israel bisa memimpin pengembangan AI lantaran memiliki talenta-talenta yang lebih banyak untuk mengembangkan teknologi masa depan tersebut. Kita lihat saja nanti.

    (fab/fab)

  • Ilmuwan Ungkap yang Terjadi pada Otak Manusia Sebelum Meninggal

    Ilmuwan Ungkap yang Terjadi pada Otak Manusia Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Ilmuwan mencari tahu apa yang dialami oleh otak manusia di detik-detik terakhir sebelum meninggal. Pengamatan tersebut dilakukan ketika tim dokter yang dipimpin Dr Raul Vicente dari University of Tartu menangani seorang pasien pria pengidap epilepsi di Estonia. Selama perawatan, ia dipantau dengan elektroensefalografi (EEG).

    Sayangnya, kondisi pasien tersebut terus memburuk. Ia mengalami serangan jantung dan meninggal selama EEG.

    Kejadian tak terduga itu membuat tim dokter memperoleh rekaman otak manusia sebelum dan sesudah kematian untuk pertama kalinya. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience.

    “Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik di sekitar waktu kematian dan menetapkan fokus khusus untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak,” kata pemimpin studi Dr Ajmal Zemmar, dikutip dari IFL Science, Sabtu (3/5/2025).

    Hasilnya, analisis rekaman menemukan adanya perubahan gelombang otak sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak. Perubahan ini termasuk jenis gelombang tertentu yang terkait dengan fungsi kognitif yang lebih tinggi.

    Terlihat jelas jenis gelombang yang biasanya aktif saat bermimpi, mengingat kenangan, dan memproses informasi tampak mulai aktif pada saat-saat terakhir aktivitas otak.

    Hal ini mengungkapkan kemungkinan penjelasan terkait kenapa orang seringkali mengalami ‘flashback’ ingatan hidup yang jelas, ketika mengalami pengalaman mendekati kematian atau mati suri.

    “Melalui pembuatan osilasi yang terlibat dalam pengambilan memori, otak mungkin memainkan ingatan terakhir dari peristiwa-peristiwa penting dalam hidup tepat sebelum kita meninggal, mirip dengan yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian,” ujar Zemmar.

    “Sesuatu yang dapat kita pelajari dari penelitian ini adalah meskipun orang-orang yang kita cintai memejamkan mata dan siap meninggalkan kita untuk beristirahat, otak mereka mungkin memutar ulang beberapa momen terindah yang mereka alami dalam hidup mereka,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Kesiapan Indonesia membangun Tax Administration 3.0

    Kesiapan Indonesia membangun Tax Administration 3.0

    Pegawai melayani wajib pajak yang akan melakukan pembuatan e-Faktur di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Sumatera Utara I, Medan, Sumut, Senin (17/2/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/tom.

    Kesiapan Indonesia membangun Tax Administration 3.0
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 April 2025 – 17:23 WIB

    Elshinta.com – Pajak merupakan salah satu sumber utama pendapatan negara yang sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, banyak negara yang mulai menerapkan sistem administrasi perpajakan berbasis digital yang dikenal dengan istilah Tax Administration 3.0.

    Dalam konteks Indonesia, upaya untuk mewujudkan sistem ini memerlukan kesiapan yang matang dari berbagai sektor, mulai dari kebijakan pemerintah hingga infrastruktur teknologi. Pada era digital ini, sistem administrasi perpajakan dunia mengalami perubahan signifikan. Negara-negara berkembang dan maju berlomba-lomba mengimplementasikan sistem perpajakan berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kepatuhan wajib pajak.

    Di dunia internasional, konsep Tax Administration 3.0 berkembang untuk menggambarkan sistem administrasi pajak yang lebih canggih, yang mengintegrasikan teknologi informasi, otomatisasi, dan analitik untuk memudahkan pengumpulan pajak. Tax Administration 3.0 adalah sistem administrasi pajak yang mengandalkan penggunaan teknologi tinggi seperti sistem informasi berbasis cloud, otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan analitik data untuk memproses informasi perpajakan secara lebih efisien dan transparan.

    Berbeda dengan sistem sebelumnya, Tax Administration 3.0 mengintegrasikan berbagai platform untuk memberikan layanan perpajakan yang lebih cepat, mudah diakses, dan bebas dari manipulasi data. Beberapa fitur utama dari Tax Administration 3.0 adalah, pertama, adanya otomatisasi dan digitalisasi yaitu proses administrasi pajak, mulai dari pendaftaran, pelaporan, hingga pembayaran pajak, dilakukan secara otomatis melalui sistem berbasis teknologi.

    Kedua pemanfaatan data besar (big data) yang di dalamnya termasuk pengelolaan dan penggunaan data besar untuk memantau perilaku wajib pajak dan menganalisis kepatuhan pajak secara lebih efektif. Ketiga, seiring semakin berkembangnya teknologi Artificial Intellegence (AI) saat ini, maka pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI juga dioptimalkan guna memproses informasi dan mengidentifikasi adanya potensi pelanggaran pajak secara lebih cepat.

    Pengalaman negara lain

    Beberapa negara di dunia telah berhasil mengimplementasikan sistem administrasi perpajakan digital dengan menggunakan teknologi canggih. Berikut adalah contoh dari beberapa negara yang dapat menjadi referensi dalam membangun Tax Administration 3.0 di Indonesia.

    Dari benua Eropa, Estonia sering disebut sebagai negara yang paling maju dalam hal e-government dan administrasi pajak berbasis digital. Negara ini telah menerapkan sistem e-tax yang memungkinkan warga negara untuk melaporkan dan membayar pajak secara online.

    Selain itu, Estonia menggunakan sistem identifikasi digital untuk memastikan keamanan dan transparansi proses perpajakan. Menurut laporan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), lebih dari 90 persen wajib pajak di Estonia mengakses layanan pajak secara elektronik, dan lebih dari 90 persen pengembalian pajak diproses otomatis, sehingga penggunaan sistem identifikasi digital dan platform pajak yang terintegrasi tersebut mempermudah akses bagi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

    Berikutnya adalah negara tetangga di ASEAN yakni Singapura yang telah dikenal dengan sistem administrasi pajak yang sangat efisien dan berbasis teknologi tinggi. Otoritas Pajak Singapura (IRAS) telah mengembangkan platform myTax Portal yang memungkinkan wajib pajak untuk melaporkan dan membayar pajak secara online. Penggunaan teknologi dalam administrasi pajak di Singapura meningkatkan tingkat kepatuhan pajak sebesar 95 persen, yang mencerminkan keefektifan sistem digital dalam memperbaiki pengumpulan pajak.

    Selanjutnya Belanda juga menjadi contoh sukses dalam implementasi administrasi pajak digital. Negara ini memanfaatkan teknologi untuk mengotomatisasi pengumpulan pajak dan mengurangi potensi kesalahan manusia. Di Belanda, lebih dari 99 persen pengembalian pajak diproses secara otomatis, dan sistem ini membantu mengurangi biaya administrasi pajak secara signifikan dan hal itu menjadi langkah inovatif untuk mengurangi biaya operasional administrasi pajak dan meningkatkan efisiensi.

    Contoh terakhir adalah Australia yang telah mengembangkan Australian Taxation Office (ATO) yang mengintegrasikan berbagai sistem digital untuk memudahkan pelaporan dan pembayaran pajak. Sistem ini juga memungkinkan otoritas pajak untuk melakukan audit secara otomatis berdasarkan data yang masuk. ATO menggunakan sistem analitik untuk memantau dan meningkatkan kepatuhan pajak secara real-time, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi pengumpulan pajak di Australia, serta pemanfaatan teknologi analitik untuk mendeteksi potensi pelanggaran pajak secara dini.

    Kesiapan Indonesia

    Kesiapan Indonesia dalam membangun Tax Administration 3.0 bergantung pada beberapa faktor, seperti infrastruktur teknologi, kebijakan pemerintah, dan kesiapan sumber daya manusia. Saat ini Indonesia telah memulai berbagai upaya digitalisasi administrasi pajak, masih ada tantangan yang perlu diatasi antara lain dalam hal infrastruktur teknologi, kebijakan pemerintah dan pengembangan sumber daya manusia.

    Dalam hal infrastruktur teknologi, meskipun terdapat kemajuan dalam pengembangan sistem informasi perpajakan, masih ada kesenjangan dalam akses teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, kualitas infrastruktur jaringan internet di beberapa daerah masih terbatas, yang dapat menghambat implementasi sistem perpajakan berbasis teknologi.

    Terkait kebijakan, ada hal yang perlu diperhatikan walaupun Pemerintah Indonesia telah membuat langkah positif dengan memperkenalkan kebijakan perpajakan yang mendukung digitalisasi, seperti peluncuran e-Filing dan e-Billing. Masih diperlukan peraturan yang lebih terperinci dan dukungan yang lebih kuat untuk mendorong adopsi teknologi ini secara lebih luas.

    Pengembangan SDM khususnya dalam hal keterampilan teknologi juga menjadi tantangan yang besar untuk di antisipasi risikonya. Hal ini dikarenakan penggunaan sistem berbasis teknologi memerlukan keahlian khusus, baik di pihak otoritas pajak maupun di kalangan wajib pajak itu sendiri.

     

    Rekomendasi untuk Indonesia

    Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, ada beberapa rekomendasi yang dapat membantu Indonesia dalam membangun Tax Administration 3.0. Peningkatan infrastruktur teknologi, dimana Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur teknologi, termasuk akses internet dan sistem server yang lebih baik, terutama di daerah-daerah terpencil.

    Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, yaitu dalam hal ini menyediakan pelatihan intensif bagi pegawai pajak dan wajib pajak untuk memahami sistem digital yang baru. Peraturan yang mendukung digitalisasi pajak berupa Percepatan dalam pembaruan kebijakan dan regulasi perpajakan yang memungkinkan adopsi teknologi dengan lebih cepat dan tanpa hambatan.

    Kolaborasi dengan sektor swasta, dalam bentuk kolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan platform pajak yang lebih efisien dan user-friendly. Peningkatan keamanan data, yang meliputi kesiapan untuk mengembangkan sistem yang aman untuk melindungi data pribadi wajib pajak dan mencegah potensi kebocoran data.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun Tax Administration 3.0 dengan memanfaatkan teknologi canggih, namun terdapat tantangan yang harus dihadapi, seperti infrastruktur teknologi, kebijakan, dan pengembangan sumber daya manusia. Mengambil pelajaran dari negara-negara yang telah sukses dalam implementasi sistem ini, Indonesia dapat meningkatkan kesiapan untuk membangun sistem administrasi perpajakan yang lebih efisien, transparan, dan berbasis teknologi.

    Sumber : Antara

  • Trump Beri Penghormatan Terakhir ke Jenazah Paus Fransiskus

    Trump Beri Penghormatan Terakhir ke Jenazah Paus Fransiskus

    Vatican City

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Alun-alun Santo Petrus, Vatikan, yang menjadi lokasi digelarnya misa pemakaman Paus Fransiskus. Setibanya di lokasi, Trump sempat mendatangi peti jenazah Paus Fransiskus untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

    Trump, seperti dilansir CNN dan AFP, Sabtu (26/4/2025), didampingi oleh istrinya atau Ibu Negara AS, Melania, saat memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus di dalam Basilika Santo Petrus.

    Selama misa pemakaman digelar mulai pukul 10.00 waktu setempat, Trump akan duduk bersama dengan delegasi AS, yang juga mencakup mantan Presiden AS Joe Biden dan istrinya, Jill.

    Para delegasi asing akan duduk berdasarkan urutan abjad dalam bahasa Prancis. Dengan AS dikenal sebagai “Etats-Unis” dalam bahasa Prancis, maka delegasi negara itu akan ditempatkan di dekat delegasi yang mewakili Estonia dan Finlandia.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa Biden dan istrinya bepergian secara independen ke Vatikan, dan tidak menggunakan Air Force One bersama Trump yang juga akan menghadiri pemakaman itu.

    Pemakaman Paus Fransiskus akan digelar dengan berbagai ritual dan tradisi. Diawali dengan misa pemakaman yang akan dimulai pukul 10.00 waktu setempat.

    Trump dan Melania mendekati peti jenazah Paus Fransiskus yang sudah disegel di Basilika Santo Petrus, untuk memberikan penghormatan terakhir Foto: Vatican Media via CNN

    Vatikan telah memperkirakan sebanyak 250.000 orang akan berbondong-bondong hadir di Alun-alun Santo Petrus, dan sekitar satu juta orang lainnya akan berbaris di tepi jalanan sepanjang enam kilometer yang menjadi rute prosesi dari Vatican City melewati Roma menuju ke Basilika Santa Maria Maggiore.

    Vatikan juga telah mengumumkan bahwa total 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan dan 12 raja yang berkuasa dari berbagai negara akan menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus, yang akan digelar di tangga Basilika Santo Petrus, salah satu situs terpenting Gereja Katolik.

    Misa itu akan berlangsung sekitar 90 menit, dengan kehadiran 224 kardinal dan 750 pastor dan uskup.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Biden-Istri Tiba di Alun-alun Santo Petrus

    Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Biden-Istri Tiba di Alun-alun Santo Petrus

    Vatican City

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah tiba di Alun-alun Santo Petrus, Vatikan, untuk menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Biden didampingi oleh istrinya atau mantan Ibu Negara AS, Jill.

    Biden, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/4/2025), akan duduk bersama dengan delegasi AS, yang mencakup Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump.

    Para delegasi asing akan duduk berdasarkan urutan abjad dalam bahasa Prancis. Dengan AS dikenal sebagai “Etats-Unis” dalam bahasa Prancis, maka delegasi negara itu akan ditempatkan di dekat delegasi yang mewakili Estonia dan Finlandia.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa Biden dan istrinya bepergian secara independen ke Vatikan, dan tidak menggunakan Air Force One bersama Trump yang juga akan menghadiri pemakaman itu.

    Biden yang seorang penganut Katolik, sering mengungkapkan rasa kepedulian dan kekagumannya untuk Paus Fransiskus. Keduanya sempat melakukan pertemuan beberapa kali, baik secara resmi maupun secara pribadi, dengan Biden menyimpan foto Paus Fransiskus di Ruang Oval Gedung Putih selama dia menjabat.

    Vatikan telah mengumumkan bahwa total 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan dan 12 raja yang berkuasa dari berbagai negara akan menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus, yang akan digelar di tangga Basilika Santo Petrus, salah satu situs terpenting Gereja Katolik.

    Misa pemakaman dimulai pukul 10.00 waktu setempat, dengan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal Giovanni Battista Re.

    Peti jenazah Paus Fransiskus yang terbuat dari kayu dan seng, yang disegel pada Jumat (25/4) malam, akan diletakkan di depan Basilika Santo Petrus, di depan altar sementara yang dibangun dengan posisi agak tinggi.

    Di sebelah kiri altar, dengan posisi menghadap Basilika Santo Petrus, akan duduk para kardinal berjubah merah. Di sebelah kanannya, delegasi resmi dari seluruh dunia akan duduk sesuai urutan abjad.

    Seremoni itu akan berlangsung sekitar 90 menit, dengan kehadiran 224 kardinal dan 750 pastor dan uskup.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Estonia dan Indonesia Sepakat Jalin Kemitraan Strategis, Ini Peluang Investasinya!

    Estonia dan Indonesia Sepakat Jalin Kemitraan Strategis, Ini Peluang Investasinya!

    Jakarta: Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Estonia makin erat setelah kedua negara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam forum Estonia-Indonesia CEO Business Forum yang digelar di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
     
    Penandatanganan MoU antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Estonian Chamber of Commerce and Industry (ECCI) ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kerja sama jangka panjang, khususnya di bidang perdagangan, investasi, hingga pengembangan bisnis lintas sektor.
     
    Forum ini bukan sekadar seremonial. Dalam kesempatan tersebut, para pemimpin bisnis dan pejabat tinggi dari kedua negara membahas potensi kerja sama konkret di bidang smart manufacturing, keamanan siber, infrastruktur digital, teknologi hijau, industri makanan dan minuman, hingga sektor pariwisata.
     

    Menteri Luar Negeri Republik Estonia Margus Tsahkna, yang memimpin langsung delegasi negaranya, menegaskan komitmen Estonia dalam mendorong investasi berkualitas bersama Indonesia.

    “Indonesia adalah mitra strategis di kawasan Asia Tenggara dengan potensi pasar dan sumber daya yang sangat besar. Estonia hadir dengan solusi digital, teknologi hijau, dan semangat kolaborasi. Penandatanganan MoU hari ini bukan hanya simbolis, ini adalah komitmen nyata kami untuk mendorong investasi lintas sektor yang berdampak nyata bagi kedua negara,” ujarnya dikutip Rabu, 23 April 2025.
     
    Delegasi Estonia juga terdiri dari para pelaku bisnis papan atas seperti CEO Cybernetica, Co-founder & CEO 5.0 Robotics, hingga Chairman Fiesta Reisid OÜ yang juga menjabat sebagai Konsul Kehormatan Indonesia di Estonia. 
     
    Mereka datang dengan misi membangun koneksi lebih dalam dan menjajaki peluang kerja sama yang konkret.
     
    Dari pihak Indonesia, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bernardino Moningka Vega mengatakan bahwa Indonesia terbuka terhadap berbagai peluang kolaborasi, termasuk dengan negara-negara nontradisional seperti Estonia.
     
    “Perusahaan-perusahaan di Indonesia ingin juga memanfaatkan teknologi dari Estonia yang akan dibahas kemungkinan kerja samanya. Dan kemudian Kadin juga tengah menjajaki pasar-pasar negara non-tradisional. Kita harus melihat pasar-pasar baru seperti Estonia, meskipun di Eropa, kan jarang didengar,” kata Bernardino atau yang akrab disapa Dino.
     
    Menurutnya, nilai perdagangan antara Indonesia dan Estonia telah menyentuh angka USD540 juta, naik 40 persen dari tahun sebelumnya. Estonia juga berpotensi menjadi pintu masuk strategis untuk menjangkau pasar Eropa yang lebih luas.
     
    Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Estonia Oliver Väärtnõu menyambut baik kerja sama yang dijalin dengan Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan Estonia bahkan sudah cukup mapan di Indonesia dan terbuka terhadap kolaborasi lanjutan, terutama di sektor digital.
     
    “Jadi bagi kita ini adalah langkah yang sangat besar dalam kerja sama dengan Indonesia dan mencari mitra dan delegasi untuk datang ke Estonia. Semua orang ingin belajar lebih banyak tentang Indonesia. Delegasi kami akan berada di sini seminggu, mencari kesempatan yang konkret,” kata Oliver.
     
    Ia juga menyebutkan bahwa para pengusaha Estonia telah melirik sektor properti di Bali dan tengah aktif mencari peluang baru di Tanah Air. 
     
    “Indonesia adalah sebuah pasar yang sangat menarik dan berkembang pesat sehingga sangat menarik bagi para pengusaha Estonia,” imbuh dia.
     
    Ke depan, Kadin dan ECCI berencana menggelar berbagai agenda lanjutan, seperti misi dagang, diskusi tematik, hingga forum investasi. Semua ini bertujuan agar kerja sama yang tertuang dalam MoU bisa benar-benar terealisasi dan membawa manfaat nyata.
     
    Kesepakatan strategis ini tak hanya memperluas jaringan bisnis kedua negara, tetapi juga membuka jalan bagi aliran modal baru di sektor-sektor masa depan seperti transformasi digital, otomasi industri, dan inovasi teknologi berkelanjutan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Estonia Siap Bantu Indonesia Genjot Digitalisasi

    Estonia Siap Bantu Indonesia Genjot Digitalisasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Estonia Margus Tsahkna menyebut negaranya siap berkolaborasi dengan Indonesia dalam upayanya meningkatkan digitalisasi pada seluruh sektor.

    Tsahkna menjelaskan, Estonia adalah salah satu negara yang paling terdigitalisasi di dunia. Dia menuturkan, Estonia telah menjalankan program layanan publik yang 100% terdigitalisasi.

    Selain itu, dia mengatakan Estonia merupakan negara terbaik di dunia pada bidang keamanan siber. Dia pun menyatakan negaranya siap membantu Indonesia dalam upaya digitalisasinya.

    “Kami siap untuk bekerja sama dengan Indonesia, karena presiden anda memiliki rencana yang sangat ambisius tentang digitalisasi Indonesia. Kami juga memiliki banyak hal untuk dipelajari dari Indonesia,” katanya dalam pernyataan pers bersama Menlu Indonesia, Sugiono usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Tsahkna menuturkan, digitalisasi memiliki dampak positif bagi sebuah pemerintahan, salah satunya adalah efisiensi. Selain itu, proses ini juga akan memberikan layanan yang lebih optimal kepada masyarakat sehingga turut berdampak pada kemakmuran.

    Sementara itu, Menlu RI, Sugiono mengatakan, Indonesia akan diuntungkan dengan menjalin kerja sama dengan negara Eropa Utara itu pada bidang digital.

    Dia menuturkan, pihaknya telah membahas penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk digitalisasi, dalam pertemuannya dengan Menlu Tsahkna.

    Sugiono memaparkan, Indonesia dan Estonia akan menjajaki kolaborasi dengan talenta digital Estonia dalam implementasi e-governance. Dia mengatakan, kerja sama ini dapat mewujudkan birokrasi pemerintahan yang lebih efektif di Indonesia.

    Selain itu, upaya digitalisasi tersebut juga akan dilakukan dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

    “Saya juga yakin masih ada peluang yang besar bagi Estonia untuk berpartisipasi dalam pengembangan di Indonesia dalam berbagai sektor,” katanya.

  • Gandeng Kadin, Estonia Teken Investasi di Indonesia

    Gandeng Kadin, Estonia Teken Investasi di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia menjalin kerja sama dengan salah satu negara Eropa, yakni Estonia untuk sejumlah sektor, baik bisnis maupun investasi. Adapun kerja sama ini dilakukan melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dari kedua pihak negara.

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Internasional Benardino M Vega mengungkapkan, Estonia ingin meningkatkan investasi di berbagai sektor di Indonesia, utamanya sektor makanan dan minuman, pariwisata, hingga pengembangan teknologi digital.

    Komitmen ini ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Kadin Indonesia dan Kadin Estonia yang berlangsung di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Acara penandatanganan tersebut turut disaksikan Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna.

    “MoU ini ada beberapa fitur yang kami merasa sangat berpotensi kerja sama, yaitu bidang digitalisasi, food and beverage, dan yang ketiga di sektor pariwisata,” ungkap Benardino terkait investasi Estonia.

    Sementara itu, Magnus Tsahkna mengungkapkan, misi perdagangan tingkat tinggi ini merupakan langkah dalam memperkuat hubungan antara Estonia dan Indonesia, dengan kedua negara memiliki komitmen mendalam yang sama terhadap inovasi, kewirausahaan, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

    Magnus mengungkapkan, sebagai negara kuat tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menunjukkan perannya yang signifikan di kancah global.

    Karena Indonesia merupakan negara yang sektor digitalnya cukup baik di Asia Tenggara, Estonia juga dikenal sebagai negara yang jauh lebih unggul dalam hal digitalisasi dan dunia start-up.

    Banyak unicorn, perusahaan bernilai miliaran dolar yang telah lahir di Estonia, dan jumlah unicorn per kapita tertinggi di Eropa.

    Magnus memandang Indonesia sebagai pintu gerbang penting menuju Asia Tenggara dan jadi negara dengan energi keberagaman, kreativitas, dan ekonomi yang luar biasa.

    Pada saat yang sama, Estonia dapat menjadi pintu gerbang ke Eropa bagi perusahaan Indonesia yang mencari akses ke pasar Uni Eropa atau ingin menguji coba produk dan layanan inovatif yang baru.

    “Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang sedang berkembang dan di kawasan ini merupakan negara yang ekonominya sangat besar dan sangat kuat,” ungkap Magnus.

    “Bagi Estonia, sangat penting untuk memiliki hubungan yang sangat baik dan sangat praktis dalam hal itu. Kadin Indonesia dan kadin kami baru saja menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama,” pungkasnya terkait investasi Estonia.

  • Israel Nomor Satu, Amerika Serikat dan China Kalah Jauh

    Israel Nomor Satu, Amerika Serikat dan China Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel tercatat sebagai negara dengan talenta digital AI tertinggi di dunia, melampaui Amerika Serikat dan China yang merupakan dua negara paling ambisius dalam mengembangkan kecerdasan buatan.

    Temuan ini berdasarkan laporan terbaru LinkedIn tahun 2024, yang mengukur distribusi kemampuan AI secara global. Data menunjukkan, Israel unggul dalam pengembangan talenta AI meski memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dibanding AS dan China.

    Permintaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan AI alias ‘AI talent’ sendiri terus meningkat.

    Menurut riset, sebanyak 66% pemimpin perusahaan mengatakan tak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara itu, 71% di antaranya lebih memilih merekrut orang yang belum berpengalaman tetapi menguasai AI, ketimbang orang berpengalaman yang tidak punya keterampilan tersebut.

    Temuan ini diungkap dalam laporan Microsoft dan LinkedIn tahun 2024 yang dilakukan melalui survei terhadap 31.000 orang di 31 negara.

    Untuk mengukur penyebaran talenta AI, LinkedIn merilis metrik ‘Konsentrasi Talenta AI’, menggunakan data dari profil pengguna. Penilaian mempertimbangkan keterampilan engineering AI seperti machine learning dan natural language processing, serta literasi AI seperti penggunaan ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Berdasarkan data tersebut, Israel menempati posisi teratas dengan konsentrasi talenta AI sebesar 1,98%, jauh di atas rata-rata global. Sementara itu, negara seperti China dan Amerika Serikat tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’ meskipun dikenal agresif mengembangkan AI.

    Hanya saja, perlu dicatat bahwa penyensoran yang masif di China terhadap platform buatan AS bisa jadi merupakan alasan banyak talenta China yang tidak memiliki akun LinkedIn, sehingga datanya tidak bisa dihimpun.

    10 negara dengan ahli AI paling banyak

    Berikut daftar 10 negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak menurut LinkedIn:

    Israel (1,98%)
    Singapura (1,64%)
    Luksemburg (1,44%)
    Estonia (1,17%)
    Swiss (1,16%)
    Finlandia (1,13%)
    Irlandia (1,11%)
    Jerman (1,09%)
    Belanda (1,07%)
    Korea Selatan (1,06%)

    Untuk daftar enam besar, tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Sementara Irlandia naik empat peringkat ke posisi ke-7 dan Korea Selatan turun tiga peringkat ke posisi ke-10.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia adalah negara kecil, namun mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn wilayah APAC.

    Menurut Chua, hal itu bisa terjadi berkat kombinasi investasi perusahaan dalam pelatihan karyawan dan kebijakan pemerintah yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.

    Sementara itu, India meski belum masuk ‘Top 10’, menunjukkan peningkatan talenta AI sebesar 252% sejak 2016. Tahun 2024 saja, India mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan terkait AI secara tahunan.

    Untuk pertumbuhan perekrutan terkait AI di 2024, Singapura mencatatkan kenaikan 25% dan Amerika Serikat 24,7%.

    “Kultur pembelajaran di Singapura sangat menonjol, sehingga membuat negara ini kompetitif di era AI,” tambah Chua.

    Data LinkedIn juga mencatat pekerja di Singapura menghabiskan 40% lebih banyak waktu untuk belajar keterampilan AI dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

    (dem/dem)

  • Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik: Swedia Siap Perang – Halaman all

    Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik: Swedia Siap Perang – Halaman all

    Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik

    TRIBUNNEWS.COM – Negara-negara anggota aliansi pakta pertahanan NATO yang berbagi laut yang penting secara strategis dengan Rusia, dilaporkan telah meningkatkan kehadiran aset militer mereka di wilayah tersebut dan membeli lebih banyak kapal perang.

    Penumpukan kapal-kapal perang tersebut karena mereka mengamati Rusia dengan waspada yang dinilai makin menjadi ancaman secara serius,” tulis laporan BI, dikutip Minggu (20/4/2025).

    Denmark, yang terletak di muara Laut Baltik, mengumumkan rencana untuk membeli puluhan kapal lagi di tengah meningkatnya ancaman keamanan dari Rusia di Baltik dan Arktik.

    Laut Baltik merupakan jalur perdagangan dan telekomunikasi utama Eropa.

    Wilayah perairan ini dilaporkan yang telah mengalami peningkatan patroli-patroli keamanan dari militer NATO seiring meningkatkatnya dugaan sabotase kabel bawah laut.

    Esklasi yang tampak nyata di kawasan ini terjadi sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. 

    Banyak pejabat Eropa mengatakan mereka yakin Rusia berada di balik insiden pemutusan kabel tersebut.

    Lithuania, yang berbatasan dengan Rusia dan laut, mengumumkan bulan ini kalau mereka akan membeli dua kapal serang baru.

    Polandia juga sedang membangun fregat baru dan berencana membeli kapal selam. Estonia, yang hanya memiliki delapan kapal dan salah satu angkatan laut terkecil di dunia, bermaksud membeli hingga 12 kapal baru.

    Pasukan Swedia. Stocholm memberikan lampu hijau Swedia ditempati senjata nuklir Amerika Serikat (LSM)

    Swedia Bahkan Sudah Terbitkan Prosedur Penyelamatan Diri ke Warganya

    Swedia, yang bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina, juga membeli lagi empat kapal perang permukaan.

    “Sebagian besar aset dan unit militer Swedia dirancang dengan mempertimbangkan perang melawan Rusia. Swedia bahkan telah menerbitkan buklet kepada warga negaranya yang berisi saran tentang cara mempersiapkan diri menghadapi perang semacam itu,” tulis laporan BI.

    Pål Jonson, menteri pertahanan Swedia, dilansir BI pada Februari, mengatakan kalau Swedia “juga sedang dalam proses pengadaan empat kapal permukaan baru,” dan mengatakan kapal-kapal tersebut akan “secara signifikan lebih besar” daripada korvet kelas Visby yang ada saat ini.

    Bryan Clark, seorang ahli operasi angkatan laut di Hudson Institute yang bertugas di staf markas besar Angkatan Laut AS, mengatakan kapal-kapal tersebut, yang dikombinasikan dengan kapal selam Swedia, akan “sangat berguna untuk menutup Laut Baltik jika mereka menginginkannya.

    “Manuver penutupan Laut Baltik ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi kapal selam dan kapal-kapal tempur permukaan tersebut (jika Swedia mau),” kata Clark.

    Administrasi Materiel Pertahanan Swedia mengatakan tahun lalu bahwa dua kapal tersebut direncanakan akan dikirim ke Angkatan Bersenjata Swedia pada tahun 2030.

    Masuknya negara itu ke NATO meningkatkan kehadiran pasukan maritim aliansi tersebut, khususnya di Laut Baltik, yang diapit oleh negara-negara termasuk Swedia, Finlandia, Rusia, Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia.

    INSIDEN RUSIA-NATO – Peta perairan Laut Baltik. Belakangan, sejumlah insiden melibatkan militer Rusia dan aset-aset militer NATO di wilayah tersebut seiring berlanjutnya perang Ukraina. (wiki)

    Rusia Terjepit di ‘Laut NATO’

    Angkatan laut Rusia pernah bermanuver di Baltik pada Desember 2023.

    Saat itu, Rusia memboyong satu kapal selam serang, lima kapal perusak berpeluru kendali, satu fregat berpeluru kendali, dan 35 kapal yang lebih kecil, menurut Carnegie Endowment for International Peace.

    Akan tetapi, Rusia memindahkan aset angkatan lautnya, mengubah basis di setiap pelabuhan.

    Hal ini membuat posisi Rusia di perairan ini makin terjepit.

    Terlebih, banyak anggota aliansi mulai menyebut Laut Baltik sebagai “Laut NATO,” setelah Swedia dan negara tetangga Finlandia bergabung dengan NATO.

    Hal lain yang membuat Rusia tampaknya bakal keteteran di Laut Baltik adalah Swedia memiliki kemampuan kapal selam yang hanya dimiliki oleh beberapa anggota NATO lainnya di kawasan tersebut.

    Estonia, Latvia, Denmark, Finlandia, dan Lithuania tidak memiliki kapal selam, sementara Polandia hanya memiliki satu kapal selam.

    Menurut para ahli peperangan angkatan laut, kapal selam Swedia juga sangat cocok untuk Laut Baltik khususnya.

    Steven Horrell, mantan perwira intelijen angkatan laut AS dan sekarang menjadi pakar peperangan di Pusat Analisis Kebijakan Eropa, mengatakan kalau kapal selam Swedia yang kecil dan senyap sangat cocok untuk laut dengan “lorong-lorong kecil, pulau-pulau kecil, perairan dangkal kecil.”

    Jonson mengatakan Swedia dapat membawa “kemampuan unik” ke operasi NATO di Laut Baltik, di bawah air dan di permukaan.

    Barisan kapal Rusia yang tergabung dalam Armada Laut Hitam. Rusia memindahkan pangkalan angkatan laut mereka dari Sevastopol Krimea lantaran kerap dihujani drone dan rudal dari militer Ukraina. (Vladimir Zapletin/tangkaplayarBI)

    Swedia Paham Luar-Dalam Laut Baltik

    Faktor lain yang membuat Rusia harus waspada jika berkonfrontasi di Baltik adalah Swedia juga sangat mengenal laut tersebut.

    Jonson menggambarkan operasi di sana sebagai “sesuatu yang telah kami lakukan selama ratusan tahun, dan kami ingin berpikir bahwa kami sangat mengenal Laut Baltik.”

    Ia mengatakan “banyak hal” sedang dilakukan untuk melindungi infrastruktur penting di dasar laut, seraya menambahkan bahwa Swedia menggunakan angkatan laut dan penjaga pantainya sendiri, tetapi NATO juga telah meningkatkan upayanya.

    Swedia merupakan bagian dari operasi Baltic Sentry NATO, yang telah menempatkan lebih banyak kapal dan kapal kontrol di laut. Namun Jonson mengatakan masih banyak yang bisa dilakukan.

    Menteri Pertahanan Swedia tahun lalu memperingatkan bahwa, meskipun pasukan Rusia “terikat” di Ukraina, “Kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan serangan Rusia terhadap negara kita.”

    Selain meningkatkan anggaran pertahanan, Swedia memberikan Ukraina paket dukungan terbesarnya tahun ini, senilai sekitar $1,6 miliar.

    Jonson menggambarkan hal itu sebagai pesan kepada sekutunya: “Kita semua harus maju dan memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina.”

    Ia menyebut dukungan terhadap Ukraina sebagai “hal yang benar dan cerdas untuk dilakukan karena hal itu juga merupakan investasi bagi keamanan kita sendiri karena taruhannya sangat besar.”

     

    (oln/BI/*)