Negara: Estonia

  • UU Kejahatan Siber Pakistan Dikritik karena Kerap ‘Membungkam’ – Halaman all

    UU Kejahatan Siber Pakistan Dikritik karena Kerap ‘Membungkam’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemberantasan kejahatan siber di Pakistan dikritik dalam beberapa tahun terakhir.

    Dikutip dari Islam Khabar, Kamis (23/1/2025), UU tersebut dinilai tidak mampu menindak kriminalitas yang sesungguhnya di dunia maya.

    Sistem ini sebenarnya dirancang untuk melindungi warga negara dari ancaman digital.

    Namun, sering kali penegakan hukum melalui UU tersebut digunakan untuk membungkam jurnalis, aktivis, dan kelompok yang berbeda pendapat. 

    Selain itu, Islam Khabar menyoroti tingkat penegakan hukum yang buruk dari implementasi UU tersebut, yakni hanya kurang dari 5 persen berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Elektronik (PECA). Hal ini menegaskan kegagalan penegakan hukum di dunia maya, sehingga prioritas penegak hukum digital di Pakistan patut dipertanyakan.

    Sejak 2020, Badan Investigasi Federal (FIA) Pakistan telah menangkap lebih dari 7.020 orang atas tuduhan terkait kejahatan dunia maya. Namun, hanya 222 kasus yang menghasilkan putusan hukum. 

    Islam Khabar menyebut rendahnya putusan hukum ini menggambarkan kelemahan signifikan, khususnya dalam proses investigasi dan penuntutan. 

    Kondisi tersebut dinilai menunjukkan kurangnya mekanisme pengumpulan bukti yang kuat dalam dugaan kejahatan siber. Termasuk, sistem peradilan yang tidak mampu menangani kompleksitas kasus kejahatan dunia maya.

    Membungkam Perbedaan Pendapat

    Laporan Islam Khabar juga menyebutkan ada investigasi terhadap kejahatan dunia maya seperti penipuan finansial, pencurian identitas, dan pelecehan online, dirusak oleh penundaan dan inefisiensi. 

    Para korban sering kali melaporkan bahwa mereka harus menunggu pihak berwajib mengambil tindakan, dan itu memakan waktu yang cukup lama. Saat ada tanggapan pun, tindak lanjutnya kurang memadai.

    Pakistan dengan 143 juta pelanggan internet, hanya ada 160 ribu aduan kejahatan siber dalam setahun. Jumlah tersebut bahkan diakui sangat rendah, karena setidaknya dapat melampaui 200 ribu aduan per tahun.

    Islam Khabar melihat kurangnya laporan ini bukan menunjukkan rendahnya angka kejahatan siber, melainkan kurangnya kepercayaan pengguna internet terhadap sistem di Pakistan.

    “Bagi negara yang mengalami peningkatan pesat dalam penetrasi internet dan aktivitas digital, inefisiensi ini bukan hanya merupakan kegagalan institusional; ini adalah risiko sosial yang semakin besar,” tulis Islam Khabar.

    Meski pelaku kejahatan siber sebenarnya menghindari keadilan, PECA semakin banyak digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat.  Di sisi lain, jurnalis dan aktivis sering kali menjadi pihak yang terpaksa menerima undang-undang ini, karena aktivitas mereka termasuk dalam ranah kebebasan berpendapat. 

    Penyalahgunaan PECA mencerminkan tren mengkhawatirkan: alih-alih berfungsi sebagai perisai untuk melindungi warga negara dari ancaman online, undang-undang tersebut malah digunakan sebagai pedang untuk melawan mereka yang menentang status quo.

    Penargetan Jurnalis

    Jurnalis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah Pakistan telah menjadi sasaran. Mereka dituding ‘menyebarkan informasi salah’ atau ‘mencemarkan nama baik pejabat publik’ secara online. 

    Aktivis yang mengadvokasi isu-isu hak asasi manusia dan lingkungan hidup juga menghadapi tuduhan serupa. Postingan mereka di media sosial dibidik, termasuk diteliti dan disalahartikan sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. 

    Tindakan tersebut tidak hanya melemahkan prinsip kebebasan berekspresi, namun juga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap aparat kejahatan siber.

    Penargetan jurnalis di bawah PECA telah menimbulkan dampak buruk terhadap kebebasan pers di Pakistan. Ketakutan akan pembalasan telah memaksa banyak orang melakukan sensor diri, sehingga melemahkan kualitas jurnalisme investigatif. 

    Mereka yang terus-menerus melaporkan topik-topik sensitif sering kali menghadapi serangkaian pemberitahuan hukum, penangkapan, atau bahkan ancaman fisik. Dampak psikologis dari pelecehan ini tidak bisa dilebih-lebihkan, karena hal ini tidak hanya menghambat jurnalis individu, tetapi juga lanskap media yang lebih luas.

    Misalnya, pada tahun 2021, jurnalis Asad Toor didakwa dengan PECA karena diduga membagikan konten “anti-negara” di media sosial. Meski tuduhan itu kemudian dibatalkan, insiden tersebut mengirimkan pesan jelas kepada pihak lain dalam profesi ini: perbedaan pendapat harus dibayar mahal. 

    Kasus-kasus seperti ini menyoroti bagaimana hukum digunakan bukan untuk melindungi namun untuk mengintimidasi.

    Kredibitas Penegak Hukum Pakistan

    Fokus FIA untuk membungkan perbedaan pendapat ketimbang memerangi ancaman siber, menimbulkan kekhawatiran serius.

    Kejahatan siber di Pakistan mencakup berbagai aktivitas. Termasuk, peretasan, pelanggaran data, penipuan keuangan, dan pelecehan online. Kejahatan-kejahatan ini memengaruhi ribuan warga setiap hari. Hal ini menyebabkan kerugian finansial dan emosional yang signifikan. 

    Namun, kasus-kasus ini kurang mendapat perhatian ketimbang perkara yang melibatkan para kritikus negara. Salah satu masalahnya terletak pada penentuan prioritas sumber daya. 

    Daripada berinvestasi pada alat forensik canggih dan melatih personel untuk mengatasi kejahatan digital yang kompleks, pihak berwenang tampaknya lebih tertarik untuk memantau media sosial untuk mencari konten yang sensitif secara politik. 

    Fokus yang salah ini tidak hanya menghambat upaya melawan kejahatan siber, namun juga melemahkan kredibilitas lembaga penegak hukum di Pakistan.

    Secara global, negara-negara yang bergulat dengan kejahatan dunia maya telah menyadari pentingnya menyeimbangkan penegakan hukum dengan perlindungan kebebasan sipil. 

    Negara-negara seperti Estonia dan Singapura telah mengembangkan kerangka kerja yang kuat untuk mengatasi ancaman dunia maya sekaligus memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam penegakan hukum. 

    Negara-negara ini telah banyak berinvestasi dalam infrastruktur keamanan siber, pelatihan khusus, dan kampanye kesadaran masyarakat—hal-hal yang sebagian besar tidak ada dalam pendekatan Pakistan.

    Selain itu, praktik terbaik internasional menekankan perlunya definisi hukum yang jelas dan perlindungan prosedural untuk mencegah penyalahgunaan undang-undang kejahatan dunia maya.

    Reformasi Komprehensif

    Sayangnya, pasal di PECA digambarkan sebagai regulasi yang tidak jelas, memungkinkan penafsiran yang luas dan rentan untuk disalahgunakan. 

    Misalnya, istilah-istilah seperti “anti-negara” atau “pencemaran nama baik” tidak memiliki definisi yang tepat. Hal ini memberikan keleluasaan bagi pihak berwenang untuk menargetkan individu secara sewenang-wenang.

    Aparat kejahatan dunia maya di Pakistan saat ini dinilai gagal memberikan keadilan. Dengan tingkat hukuman yang berada di bawah 5 persen dan rekam jejak yang menargetkan jurnalis dan aktivis, sistem ini memerlukan reformasi yang mendesak. 

    PECA, yang dirancang sebagai alat untuk melindungi warga negara Pakistan dari ancaman digital, malah menjadi senjata melawan perbedaan pendapat. 

    Mengatasi kelemahan aparat kejahatan siber di Pakistan memerlukan reformasi komprehensif. Dengan menyelaraskan kembali prioritasnya, berinvestasi dalam peningkatan kapasitas, dan mendorong akuntabilitas, Pakistan dapat mengubah penegakan kejahatan dunia maya menjadi kekuatan yang membawa kebaikan. 

    Sampai saat itu tiba, kebisingan yang dihasilkan para penegak hukum digital akan terus menutupi kurangnya pencapaian yang berarti dari mereka.

    SUMBER

  • Ekspor Gas Alam Rusia ke Uni Eropa Dihentikan, Putin Bakal Rugi Miliaran Dolar AS – Halaman all

    Ekspor Gas Alam Rusia ke Uni Eropa Dihentikan, Putin Bakal Rugi Miliaran Dolar AS – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW  –  Ekspor gas alam Rusia melalui jaringan pipa yang melintasi Ukraina menuju Eropa resmi dihentikan di awal tahun Baru 2025.

    Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Perusahaan Rusia Gazprom, dalam keterangan resminya ia mengatakan bahwa ekspor gas melalui Ukraina ke Eropa dihentikan mulai pukul 08:00 waktu setempat (05:00 GMT) pada hari Rabu (1/1/20025).

    Pemutusan  ini terjadi lantaran Ukraina menolak memperpanjang kesepakatan transit utama di tengah perang panas dengan Rusia yang telah terjadi sejak Februari 2022.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Rusia meraup miliaran dolar melalui pipa-pipa gas yang melintas di bawah tanah Ukraina.

    Imbas putusnya aliran ini, Rusia telah kehilangan pasar pentingnya di Uni Eropa, misalnya Hungaria yang membutuhkan pasokan gas alam Rusia sebanyak 25 persen, Slovakia 22 persen, Moldova 17 persen, Austria 15 persen, Jerman 14 persen, Bulgaria dan Republik Ceko sebesar 12 persen.

    Sementara Polandia bergantung pada gas alam Rusia sebesar 11 persen, Italia dan Slovenia 10 persen, Luxemburg, Estonia dan Serbia sebesar 9 persen. Sedangkan, Latvia dan Lithuania 8 persen.

    Rumania dan Swiss sebesar 7 persen, Kroasia dan Denmark sebesar 5 persen, Finlandia 3 persen, Makadonia, Belanda, Perancis sebesar 2 persen dan Belgia 1 persen.

    Alhasil Gazprom raksasa energi Rusia berpotensi kehilangan 5,2 miliar dollar AS dalam penjualan gas akibat pengurangan jalur distribusi ke Eropa. Penurunan ini mengakhiri dominasi Rusia, yang sebelumnya menguasai sekitar 35 persen pasar gas Eropa.

    “Rusia telah kehilangan pasar yang penting, sehingga Rusia memperoleh kerugian sekitar 5 miliar euro atau 5,2 miliar dollar AS per tahun,” jelas laporan BBC International.

    Uni Eropa Mulai Berpaling

    Sebelum Ukraina memutus kontrak kerjasama tersebut, sejumlah negara UE telah lebih dulu mengurangi impor gas dari Rusia. Dimana impor gas Rusia  ke Uni Eropa hanya berada di kisaran 10 persen sepanjang tahun 2023. Angka tersebut berbanding terbalik dengan total impor di tahun 2021 dimana saat itu impor gas mencapai 40 persen.

    Adapun daftar negara yang mulai berpaling meninggalkan impor gas Rusia diantaranya Polandia yang kini mengimpor gas dari AS, Qatar, dan Laut Utara, tambahnya.

    Sementara Jerman, konsumen terbesar gas Rusia di Eropa, mengimpor gas dari Inggris, Denmark, Norwegia dan Belanda melalui pipa.

    Norwegia, pemasok gas terbesar kedua di Eropa setelah Rusia, telah meningkatkan produksi untuk membantu Uni Eropa mencapai targetnya untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027.

    Penyedia energi di Inggris, Centrica, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan gas Norwegia, Equinor, untuk pasokan tambahan di tiga musim dingin berikutnya.

    Lebih lanjut pada bulan Desember kemarin, Komisi Eropa memaparkan rencana untuk sepenuhnya mengganti gas yang melewati Ukraina, dengan menggunakan sumber alternatif dalam gas alam cair (LNG) dari Qatar dan AS, serta gas pipa dari Norwegia.

     

  • Pentingnya digitalisasi dan membangun database perpajakan berbasis AI

    Pentingnya digitalisasi dan membangun database perpajakan berbasis AI

    Jakarta (ANTARA) – Reformasi perpajakan di Indonesia menghadapi tantangan besar seiring dengan dinamika ekonomi global dan transformasi teknologi yang cepat.

    Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem perpajakan adalah melalui digitalisasi dan pembangunan database perpajakan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/AI).

    Di tengah perkembangan ekonomi digital yang pesat, kebutuhan untuk mengintegrasikan teknologi dalam sistem perpajakan menjadi sangat mendesak. Digitalisasi dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan pajak, sementara penerapan AI memungkinkan pengelolaan data yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih akurat.

    Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perpajakan, namun masih menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat optimalisasi penerimaan pajak.

    Rasio pajak Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Menurut data Bank Dunia, rasio pajak Indonesia pada 2022 hanya sekitar 10,8 persen, sementara negara-negara OECD memiliki rasio pajak sekitar 34 persen.

    Rendahnya rasio pajak ini mencerminkan bahwa banyak potensi pajak yang belum dimanfaatkan secara maksimal, terutama dalam sektor informal.

    Tantangan lain adalah sektor informal Indonesia yang mencakup sekitar 60 persen dari tenaga kerja, sebagian besar tidak terdaftar dalam sistem perpajakan formal. Hal ini membuat banyak potensi penerimaan pajak tidak tercatat, sehingga menghambat perluasan basis pajak negara.

    Di sisi lain, transparansi dan kepatuhan pajak juga dinilai masih rendah. Meskipun pemerintah telah mengadopsi berbagai kebijakan perpajakan, tingkat kepatuhan pajak di Indonesia masih relatif rendah.

    Menurut hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), sekitar 40 persen masyarakat Indonesia menganggap pajak sebagai beban yang tidak memberikan manfaat langsung. Selain itu, masalah penghindaran pajak dan kebocoran juga masih menjadi tantangan besar.

    Efisiensi pengelolaan data perpajakan

    Pengelolaan data perpajakan di Indonesia masih bergantung pada sistem manual yang memerlukan banyak waktu dan sumber daya. Proses verifikasi dan analisis data yang dilakukan secara konvensional sering kali menimbulkan ketidaktepatan dan ketidakakuratan informasi.

    Oleh karena itulah digitalisasi sangat penting sebagai langkah menuju efisiensi. Digitalisasi sistem perpajakan menawarkan banyak manfaat, antara lain peningkatan kepatuhan pajak.

    Penggunaan teknologi dalam sistem perpajakan memungkinkan adanya e-filing (pelaporan pajak secara elektronik) dan e-payment (pembayaran pajak secara online). Hal ini mempermudah wajib pajak untuk melaporkan dan membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu.

    Menurut data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Indonesia, penggunaan e-filing di Indonesia terus meningkat. Pada 2021, sekitar 75 persen wajib pajak telah menggunakan e-filing, sebuah kemajuan signifikan dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.

    Digitalisasi juga mengurangi biaya administrasi yang terkait dengan pemrosesan data pajak. Penggunaan sistem otomatis memungkinkan pemrosesan lebih cepat dan meminimalisir kesalahan manusia.

    Sebagai contoh, penggunaan e-faktur untuk faktur pajak membantu mengurangi potensi pemalsuan faktur dan memudahkan verifikasi transaksi.

    Dari segi transparansi dan akuntabilitas, teknologi dapat meningkatkan transparansi dalam pengelolaan penerimaan dan pengeluaran pajak. Setiap transaksi pajak yang tercatat dalam sistem digital dapat dengan mudah dipantau dan diawasi oleh pihak berwenang.

    Hal ini juga memungkinkan publik untuk memantau bagaimana pajak digunakan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan.

    Sistem digital memungkinkan pemerintah untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada wajib pajak, seperti memberikan informasi terkait kewajiban pajak, status pembayaran, dan bantuan terkait prosedur pajak secara online. Hal ini dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan memperbaiki hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

    Database berbasis AI

    Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan data perpajakan memberikan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas analisis dan pengambilan keputusan. Beberapa manfaat utama AI dalam pengelolaan pajak antara lain analisis data yang lebih cepat dan akurat.

    AI dapat memproses sejumlah besar data perpajakan dalam waktu singkat. Dengan kemampuan untuk menganalisis pola-pola transaksi, AI dapat membantu otoritas pajak mengidentifikasi potensi penghindaran pajak dan mencocokkan data antara wajib pajak dengan data pihak ketiga (seperti data perbankan, transaksi bisnis, dll). Misalnya, sistem AI dapat digunakan untuk mendeteksi ketidaksesuaian antara laporan pajak yang diajukan oleh wajib pajak dan data transaksi yang tercatat di lembaga keuangan.

    AI dapat digunakan untuk memantau kepatuhan pajak secara otomatis, mengidentifikasi pelanggaran, dan mengirimkan peringatan kepada wajib pajak atau petugas pajak. Dengan kemampuan untuk memproses data secara real-time, AI dapat membantu mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau adanya upaya penghindaran pajak yang dilakukan oleh individu atau perusahaan besar.

    Pemanfaatan kecerdasan buatan juga memungkinkan kita untuk membuat personalisasi layanan untuk wajib pajak.

    Dengan analisis berbasis AI, sistem perpajakan dapat memberikan rekomendasi atau layanan yang lebih personal kepada wajib pajak. Misalnya, AI dapat membantu wajib pajak memahami kewajiban perpajakan mereka dengan memberikan panduan dan pengingat berbasis data historis mereka.

    Disamping itu, AI juga meningkatkan prediksi dan perencanaan fiskal. Dengan menganalisis data yang ada, AI dapat membantu pemerintah meramalkan penerimaan pajak di masa depan dengan lebih akurat. Hal ini dapat membantu perencanaan fiskal yang lebih efektif, memungkinkan pemerintah untuk mengalokasikan anggaran negara dengan lebih efisien dan tepat sasaran.

    Data statistik

    Menurut data OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development), digitalisasi administrasi perpajakan telah terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan pajak dan efisiensi pengumpulan pajak di berbagai negara. Negara-negara seperti Estonia dan Korea Selatan telah berhasil mengimplementasikan sistem perpajakan berbasis digital yang sangat efisien, dengan tingkat kepatuhan yang tinggi dan pengurangan biaya administrasi yang signifikan.

    Di Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah meluncurkan berbagai inisiatif digitalisasi, seperti e-Filing, e-Bupot, dan e-Faktur. Berdasarkan data DJP, pada tahun 2022, e-Filing telah digunakan oleh lebih dari 75 persen wajib pajak, dengan sekitar 13 juta laporan pajak dilaporkan secara elektronik. Ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam adopsi teknologi oleh wajib pajak Indonesia.

    Selain itu, OECD juga melaporkan bahwa penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam administrasi pajak di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dapat meningkatkan efisiensi pengumpulan pajak hingga 20 persen. Sistem AI dapat mengidentifikasi pola-pola penghindaran pajak dan membantu dalam penegakan hukum dengan lebih cepat dan akurat.

    Beberapa pakar internasional memberikan pandangan tentang pentingnya digitalisasi dan AI dalam sistem perpajakan.

    Jeffrey Sachs, Ekonom Universitas Columbia, berpendapat bahwa digitalisasi adalah langkah penting dalam reformasi perpajakan. “Digitalisasi dapat membantu meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi pengelolaan penerimaan pajak. Sistem digital yang baik tidak hanya mempermudah wajib pajak tetapi juga mengurangi peluang terjadinya kebocoran pajak.”

    Paul Collier, Profesor Ekonomi Universitas Oxford, menyarankan agar Indonesia fokus pada penggunaan teknologi untuk memperluas basis pajak. “Dengan adopsi teknologi canggih, Indonesia dapat meminimalkan ketergantungan pada sektor formal dan memperluas pengumpulan pajak dari sektor informal yang besar.”

    Ngozi Okonjo-Iweala, Direktur Jenderal WTO, menyatakan bahwa penggunaan AI dalam perpajakan akan mengurangi penghindaran pajak. “AI memungkinkan pengawasan perpajakan yang lebih efektif dan deteksi dini terhadap potensi penghindaran pajak. Ini sangat penting bagi negara berkembang yang sering kali menghadapi masalah kepatuhan pajak.”

    Digitalisasi dan penerapan database perpajakan berbasis kecerdasan buatan atau AI adalah langkah penting dalam memperbaiki sistem perpajakan di Indonesia. Dengan digitalisasi, sistem administrasi pajak menjadi lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh wajib pajak.

    Penerapan AI lebih lanjut dapat meningkatkan analisis data, mempermudah pengawasan, dan membantu pemerintah merencanakan kebijakan fiskal yang lebih efektif.

    Untuk mewujudkan ini, pemerintah Indonesia perlu terus mendorong inovasi dalam sistem perpajakan dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan sistem yang lebih modern dan inklusif. Dengan mengintegrasikan digitalisasi dan AI, Indonesia dapat mengatasi tantangan perpajakan yang ada dan memperkuat sistem perpajakan yang berkelanjutan dan adil.

    *) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

    Copyright © ANTARA 2025

  • Jokowi Masuk Daftar Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP

    Jokowi Masuk Daftar Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) masuk daftar finalis pemimpin paling korup di dunia versi lembaga nonpemerintah yang fokus dengan isu korupsi, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). OCCRP merilis daftar ini di situs resmi mereka.

    OCCRP merupakan organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia. Lembaga independent itu merilis sederet finalis yang masuk Person of the Year 2024  untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi atau Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.

    Presiden Suriah Bashar Al Assad yang telah digulingkan baru-baru ini menjadi pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption. Namun, ada lima tokoh lainnya yang masuk daftar kategori ini, salah satunya Jokowi.

    Lima tokoh ini masuk sebagai finalis berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia.

    “Kami meminta (voting) nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani,” demikian laporan OCCRP, Selasa (31/12).

    Penerbit OCCRP Drew Sullivan mengatakan korupsi merupakan bagian mendasar dari upaya merebut kekuasaan negara dan menjadikan pemerintahan otokratis berkuasa.

    “Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” kata Sullivan.

    CNNIndonesia.com sudah menghubungi pihak Jokowi untuk meminta komentar soal laporan tersebut, namun belum memberikan jawaban.

    OCCRP adalah salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.

    Belum ada pernyataan dari Jokowi terkait daftar OCCRP ini.

    OCCRP membuka masukin ke publik untuk menominasikan Corrupt Person of The Year alias tokoh paling korup 2024 sejak November lalu.

    Pemilihan tersebut terbuka untuk umum yang dapat diakses melalui media sosial OCCRP. Publik diarahkan mengisi Google Form dan usulan nominasi ini dibuka hingga 5 Desember 2024.

    Dalam laman Google Form yang disediakan OCCRP tertera bahwa mereka menerima nominasi dari publik, jurnalis, akademisi, pelaku bisnis dan penegak hukum.

    Sejak 2012, OCCRP setiap tahun memilih orang-orang yang paling banyak melakukan kejahatan dan korupsi terorganisir di seluruh dunia.

    [Gambas:Twitter]

    Dalam pernyataannya, OCCRP menyatakan penghargaan ini diberikan pada mereka yang banyak melakukan kekacauan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi.

    Dengan penghargaan ini, OCCRP bertujuan untuk mempromosikan akuntabilitas dengan menyoroti mereka yang dinilai telah melakukan yang paling banyak untuk mendukung korupsi dan kolusi politik yang sering menyertainya.

    Tahun lalu penghargaan diberikan pada Jaksa Agung Guatemala María Consuelo Porras. Di 2022 penghargaan diberikan pada pemimpin tentara bayaran Russia Yevgeny Prigozhin, lalu ada Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko (2021), Presiden Brasil Jair Bolsonaro (2020), dan Perdana Menteri Malta Joseph Muscat (2019).

    Penghargaan bukan cuma untuk tokoh. Tahun 2018 penghargaan diberikan pada Danske Bank, bank terbesar di Denmark yang diduga mendukung pencucian uang besar-besaran di Estonia.

    Tahun 2017, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga mendapat penghargaan ini.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ukraina Kantongi 41,7 Miliar Dolar Bantuan Internasional Tahun 2024 – Halaman all

    Ukraina Kantongi 41,7 Miliar Dolar Bantuan Internasional Tahun 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Keuangan Ukraina mengonfirmasi bahwa total bantuan internasional yang diterima mencapai 41,7 miliar dolar pada tahun ini.

    Menteri Keuangan Ukraina, Serhii Marchenko, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin (30/12/2024) bahwa bantuan ini sangat penting untuk memastikan pembayaran sosial di tengah pengeluaran pertahanan yang tinggi.

    “Tahun ini, kami telah mengamankan bantuan sebesar 41,7 miliar dolar dari mitra kami, yang memungkinkan kami untuk sepenuhnya mendanai pensiun, gaji di sektor pendidikan dan perawatan kesehatan, serta seluruh sistem kemanusiaan-sosial,” kata Marchenko.

    Pada Rabu (25/12/2024), menyusul serangan massal Rusia di Ukraina pada hari Natal, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan Pentagon untuk “melanjutkan lonjakan” pengiriman senjata ke Ukraina.

    Lalu, pada Jumat (27/12/2024), Associated Press (AP) melaporkan, dengan mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa AS berencana untuk mengirimkan bantuan militer senilai 1,25 miliar dolar ke Ukraina.

    Juga di hari yang sama, Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal mengumumkan bahwa Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bekerja sama dengan Bank Dunia di bawah program PEACE, mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 485 juta dolar ke Ukraina.

    “Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengkompensasi pengeluaran sosial dan kemanusiaan dalam anggaran negara,” kata Shmyhal, dikutip dari Kyiv Independent.

    Serangan Rusia di Odessa

    Dalam perkembangan lain, pada Senin (30/12/2024) dini hari, Rusia menyerang Odessa dengan drone penyerang.

    Pasukan pertahanan udara Ukraina berhasil menghancurkan sebagian besar sasaran.

    Akibat jatuhnya puing-puing di distrik Rozdilnian, kaca jendela, fasad, dan atap lima bangunan tempat tinggal rusak, namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

    Semua layanan yang relevan ada di lokasi untuk menangani dampak serangan tersebut.

    Serangan Rusia di Mykolaiv dengan Drone dan Artileri

    Pada Minggu (29/12/2024) siang, Rusia melancarkan serangan di kota Ochakiv, wilayah Mykolaiv, menggunakan drone FPV dan artileri.

    Serangan ini menyebabkan kerusakan pada tiga rumah pribadi dan dua mobil.

    Tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

    Menurut kepala OVA Mykolaiv, Vitaly Kim, serangan dilakukan pada berbagai waktu, termasuk empat kali serangan dengan drone FPV terhadap komunitas Kutsurub.

    Antrian Panjang di Jembatan Krimea yang Diduduki

    Di Krimea yang diduduki, pada Senin (30/12/2024) terdapat hampir seribu mobil yang mengantre di pintu masuk jembatan Krimea dari sisi Rusia.

    Perkiraan waktu tunggu mencapai lebih dari tiga jam, meskipun tidak ada antrian di sisi Kerch.

    Penyelidikan Sabotase Kabel Laut Baltik

    Sebuah penyelidikan terhadap kabel listrik Laut Baltik yang disabotase telah mengungkap jejak tarikan yang membentang puluhan kilometer di dasar laut, kata polisi Finlandia pada Minggu (29/12/2024).

    Pada Hari Natal, kabel bawah laut Estlink 2 yang mengalirkan listrik dari Finlandia ke Estonia diputus dari jaringan, lebih dari sebulan setelah dua kabel telekomunikasi terputus di perairan teritorial Swedia di Baltik.

    Pihak berwenang Finlandia telah menyelidiki kapal tanker minyak Eagle S yang berlayar dari pelabuhan Rusia atas dugaan “sabotase.”

    “Penyelidikan telah mengungkap jejak tarikan di dasar laut,” kata polisi pada Minggu, menambahkan jejak tersebut telah diidentifikasi “dari awal hingga akhir.”

    Pemutusan kabel tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang diyakini pejabat Barat sebagai tindakan sabotase yang terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

    Rusia Ancam Balas Pemblokiran Media

    Moskow belum lama ini bersumpah untuk membalas setelah saluran media pemerintahnya tampaknya diblokir di platform media sosial Telegram yang populer di Uni Eropa.

    Pada Minggu (29/12/2024), saluran kantor berita Ria Novosti, Rossiya 1, Pervyi Kanal, dan televisi NTV, serta surat kabar Izvestia dan Rossiyskaya Gazeta, tidak dapat diakses di beberapa negara, termasuk Prancis, Belgia, Polandia, Yunani, Belanda, dan Italia, menurut laporan media.

    Baik Telegram maupun sumber-sumber Uni Eropa belum mengomentari gangguan tersebut.

    Moskow menyebut tindakan itu sebagai “tindakan penyensoran”, The Guardian melaporkan.

    “Pembersihan sistematis semua sumber informasi yang tidak diinginkan dari ruang informasi terus berlanjut,” kata juru bicara kementerian luar negeri, Maria Zakharova.

    Uni Eropa sebelumnya telah melarang media pemerintah Rusia seperti Ria Novosti, Izvestia, dan Rossiyskaya Gazeta untuk didistribusikan di blok tersebut, menuduh mereka menyebarkan propaganda.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 9 Tradisi Unik Merayakan Tahun Baru di Berbagai Negara

    9 Tradisi Unik Merayakan Tahun Baru di Berbagai Negara

    JABAR EKSPRES – Beberapa negara memiliki tradisi yang unik dalam merayakan tahun baru, bukan hanya menyalakan kembang api atau meniup trompet.

    Tradisi unik ini sudah berkembang di negara-negara tersebut sejak berabad-abad lalu, hingga menjadi kebiasaan yang selalu dilestarikan setiap tahunnya.

    Bukan hanya menarik bagi warganya, bahkan tradisi-tradisi unik ini menjadi daya tarik wisatawan yang sengaja datang menjelang tahun baru untuk menyaksikannya, karena tradisi tersebut hanya ada saat perayaan tahun baru.

    Baca juga : Alasan Muslim Dilarang Merayakan Tahun Baru, Ada 10 Hal yang Bisa Merusak Iman

    Penasaran seperti apa tradisi-tradisi unik beberapa negara saat merayakan tahun baru, berikut ulasannya :

    1. Negara Ekuador.

    Di Ekuador ada tradisi unik dari masyarakatnya saat merayakan tahun baru, yakni dengan membakar orang-orangan Sawah

    Tradisi ini diyakini masyarakat Ekuador memiliki makna menghilangkan kesialan, selain itu membakar orang-orangan sawah dan foto-foto tahun lalu untuk mendatangkan keberuntungan.

    2. Negara Spanyol

    Spanyol memiliki tradisi unik dalam merayakan tahun baru, yakni dengan memasukkan 12 anggur ke dalam mulut.

    Mereka percaya bahwa memasukkan 12 butir anggur ke dalam mulut saat tengah malam akan mendatangkan keberuntungan sepanjang tahun.

    3. Negara Jepang

    Negara Sakura memiliki tradisi membunyikan lonceng 108 kali. Kuil-kuil di Jepang membunyikan lonceng sebanyak 108 kali untuk membersihkan diri dari 108 pikiran kotor manusia.

    4. Negara Chili

    Masyarakat Chili menghabiskan malam tahun baru di kuburan untuk bersama keluarga yang telah meninggal.

    Kebiasaan menginap di kuburan saat malam tahun baru sudah dilakukan mereka sejak berabad-abad lalu.

    baca juga : Naskah Khutbah Jumat Tentang Muslim yang Merayakan Tahun Baru Masehi

    5. Negara Siberia

    Berbeda lagi dengan masyarakat Siberia, mereka merayakan tahun baru dengan melompat ke danau beku.

    Orang-orang di Siberia melompat ke danau beku dengan memegang dahan pohon untuk merayakan tahun baru.

    6. Negara Skotlandia

    Di Skotlandia, kebiasaan merayakan tahun baru dengan melibatkan orang lain, yakni mengunjungi sanak saudara dengan membawa kado.

    Kado dari tamu pertama yang berkunjung ke rumah diyakini akan membawa keberuntungan.

    7. Negara Estonia

    Unik lagi tradisi di Estonia, meraka akan makan 7 kali sehari saat tahun baru, hal ini diyakini untuk melambangkan keberlimpahan.

  • Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Jakarta

    Otoritas Finlandia pada hari Kamis (26/12) menyita sebuah kapal yang membawa minyak Rusia di Laut Baltik. Kapal itu diduga menyebabkan putusnya kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Finlandia dan Estonia sehari sebelumnya, dan juga merusak atau memutus empat jalur internet.

    Kapal berkode Eagle S yang terdaftar di Kepulauan Cook itu kini berada di bawah kendali petugas, kata seorang pejabat penjaga pantai dalam sebuah konferensi pers.

    “Kami sedang menyelidiki aksi sabotase serius,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia. “Menurut penyelidikan kami, jangkar kapal yang telah menyebabkan kerusakan,” tambahnya.

    Layanan bea cukai Finlandia mengatakan telah menyita kargo kapal dan Eagle S yag diyakini milik armada bayangan Rusia. Armada yang terdiri dari kapal tanker tua itu dibentuk demi menghindari sanksi atas ekspor minyak Rusia.

    Dugaan kuat aksi sabotase

    Dua kabel serat optik milik operator Finlandia Elisa yang menghubungkan Finlandia dan Estonia putus, sementara sambungan ketiga antara kedua negara yang dimiliki Citic dari Cina rusak, kata badan transportasi dan komunikasi Finlandia Traficom.

    Kabel internet keempat yang membentang antara Finlandia dan Jerman dan milik grup Finlandia Cinia juga diyakini telah putus, kata badan tersebut. “Kami berkoordinasi erat dengan sekutu kami dan siap mendukung penyelidikan mereka,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut menggarisbawahi perlunya kerja sama internasional yang lebih erat dalam menjaga infrastruktur bawah laut yang penting.

    “Kami mengikuti penyelidikan oleh Estonia dan Finlandia, dan kami siap memberikan dukungan lebih lanjut,” kata Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dalam sebuah posting di media sosial X.

    Negara-negara di Laut Baltik kian mewaspadai aksi sabotase menyusul serangkaian insiden kerusakan kabel listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan pipa gas sejak 2022.

    Uni Eropa mengatakan pihaknya mengutuk keras setiap aksi pengrusakan infrastrukturnya secara sengaja. “Kami memuji otoritas Finlandia atas tindakan cepat mereka dalam menaiki kapal yang diduga terlibat,” kata pernyataan bersama dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan Komisi Eropa.

    Pengerahan patroli militer

    Perbaikan kabel sepanjang 170 km itu akan memakan waktu berbulan-bulan. Kerusakan pada jaringan nasional juga meningkatkan risiko pemadaman listrik selama musim dingin, kata operator Fingrid dalam sebuah pernyataan.

    Kapal tanker minyak Eagle S Panamax melintasi kabel listrik Estlink 2 pada pukul 10.26 GMT pada hari Rabu. Analisa oleh kantor berita Reuters terhadap data pelacakan kapal MarineTraffic menunjukkan lokasi kapal identik dengan waktu ketika Fingrid mengatakan pemadaman listrik terjadi.

    Estonia mengatakan pada hari Jumat (27/12) bahwa pihaknya akan mengirimkan kapal patroli untuk mengawasi jalur Estlink 1 ke Finlandia. “Kami telah memutuskan untuk mengirim angkatan laut kami dekat dengan Estlink 1 untuk mempertahankan dan mengamankan koneksi energi kami,” tulis Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur di X.

    Langkah tersebut untuk menjamin bahwa kabel penghubung akan terus beroperasi, kata Pevkur di radio Estonia.

    Secara terpisah, kepolisian Finlandia dan Estonia masih menyelidiki kerusakan yang terjadi tahun lalu pada jaringan pipa gas Balticconnector antara kedua negara. Kerusakan kemungkinan disebabkan oleh kapal yang menyeret jangkarnya di dasar laut.

    Pada tahun 2022, jaringan pipa gas Nord Stream Rusia-Jerman yang membentang di sepanjang dasar laut di perairan yang sama meledak, dalam kasus yang masih diselidiki oleh Jerman.

    rzn/hp (rtr,dpa,ap)

    (ita/ita)

  • Kabel Internet Putus Gegara Kapal Minyak Rusia, Eropa Teriak Sabotase

    Kabel Internet Putus Gegara Kapal Minyak Rusia, Eropa Teriak Sabotase

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kapal Rusia disita oleh penjaga pantai Finlandia karena dicurigai melakukan aktivitas sabotase kabel laut yang menyebabkan gangguan layanan internet di Finlandia dan Estonia.

    Reuters memberitakan sebuah kapal berbendera Kepulauan Cook bernama Eagle S, diambil alih oleh penjaga pantai Finlandia kemudian dibawa ke perairan negara tersebut untuk diperiksa.

    “Kami menyelidiki aktivitas sabotase. Menurut penyelidikan kami, jangkar kapal yang sedang diselidiki adalah penyebab kerusakan,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia dalam konferensi pers, Kamis (26/12/2024).

    Badan bea cukai Finlandia menyatakan bahwa mereka telah menyita kargo kapal bermuatan minyak mentah tersebut. Eagle S dipercaya adalah salah satu dari sederet kapal tanker milik Rusia yang mencari pasar gelap untuk menghindari sanksi larangan pembelian minyak mentah Rusia.

    Dua kabel fiber optik milik operator internet Finlandia, Elisa, yang menghubungkan Finlandia dan Estonia putus. Kabel ketiga yang putus adalah kabel penghubung Estonia-Finlandia milik perusahaan China Citic. Kabel terakhir yang putus adalah kabel milik perusahaan Finlandia, Cinia, yang menghubungkan Finlandia dan Jerman.

    “Kami berkoordinasi dengan sekutu kami dan siap mendukung investigasi mereka,” kata juru bicara Konsul Pertahanan Nasional AS saat dimintai komentar oleh Reuters.

    Sekjen NATO Mark Rutte menyatakan NATO akan menindaklanjuti penyelidikan oleh Estonia dan Finlandia.

    Negara di sekitar Laut Baltik saat ini sedang siaga menghadapi potensi sabotase setelah serangkaian peristiwa kerusakan kabel telekomunikasi, listrik, dan jalur gas sejak 2022.

    (dem/dem)

  • Ini Peta Garis Depan PD 3 Jika Perang Rusia Pecah Lawan NATO di Eropa

    Ini Peta Garis Depan PD 3 Jika Perang Rusia Pecah Lawan NATO di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pemimpin Eropa telah berulang kali memperingatkan bahwa serangan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius misalya mengungkapkan kemungkinan perang baru yang lebih besar dalam sebuah wawancara sejak Juni, menyebut Putin akan “menyerang negara NATO” dan menegaskan “kita harus siap berperang 2029”.

    Hal sama juga dikatakan kepala intelijen Bruno Kahl. Ia mengatakan dari apa yang dilihat, Moskow memang bersiap perang dengan Barat.

    Sebagaimana diketahui negara Eropa kebanyakan adalah negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Jika serangan benar-benar dilakukan Rusia ke salah satu negara Eropa yang anggota NATO, berdasarkan Pasal 5 piagam NATO, serangan terhadap satu anggota itu bisa memicu respons kolektif, membuat perang dunia 3 (PD 3) pecah.

    Mengutip laman Amerika Serikat (AS) Newsweek Kamis (19/12/2024), memang terdapat beberapa titik api potensial jika Rusia benar-benar melancarkan agresi di benua itu. Lalu di mana saja?

    Eropa Timur

    “Tidak diragukan lagi bahwa Putin akan terus secara agresif mengejar kepentingannya di Eropa, dan khususnya Eropa Timur,” kata seorang profesor ilmu politik di North Central College, William Muck.

    “Jika ada satu faktor motivasi bagi Putin selama 25 tahun terakhir, itu adalah perluasan NATO,” tambah Muck.

    “Dia akan berusaha memanfaatkan celah apa pun untuk memajukan pengaruh Rusia di seluruh wilayah.”

    Menurut Muck, negara seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, memiliki populasi Rusia yang besar. Ini bisa menjadi faktor pendorong penting untuk “intervensionisme Putin”.

    “Saat kita memikirkan potensi titik api di masa depan, negara-negara Baltik menjadi contoh penting untuk menguji kekuatan pencegah NATO,” kata Muck.

    Pernyataan Muck pernah didukung data dinas intelijen luar negeri Estonia awal 2024, di mana mereka mengatakan bahwa NATO “bisa menghadapi pasukan besar bergaya Soviet dalam dekade berikutnya” jika Moskow mereformasi militernya. Sementara itu, di negara tetangga Lithuania, piramida beton antitank yang dikenal sebagai “gigi naga” mulai dipasang guna menghalau jika benar serangan Rusia terjadi.

    Lokasi mereka yang berada di sebelah daerah kantong Rusia, Kaliningrad, juga secara strategis bisa jadi garis potensial dalam konflik apa pun antara Moskow dan aliansi tersebut. Kaliningrad adalah ibu kota Oblast Kaliningrad, sebuah daerah administratif Federasi Rusia yang terletak di jauh dari dataran Kremlin, dan berada antara negara Lituania dan Polandia.

    Anggota Baru NATO

    Anggota baru NATO juga bisa menjadi titik api. Di antaranya Swedia dan Finlandia.

    Swedia, salah satu anggota termuda NATO, melalui Menteri Pertahanan Sipil Carl-Oskar Bohlin mengatakan bahwa “perang bisa saja terjadi di Swedia”. Sementara panglima tertinggi negara itu, Micael Bydén, memperingatkan warga Swedia untuk “mempersiapkan diri secara mental” menghadapi konflik.

    Anggota baru lain, Finlandia, yang mencakup perbatasan sepanjang 830 mil dengan Rusia, juga bisa jadi merupakan garis depan yang memungkinkan PD 3. Negara Nordik yang bergabung dengan aliansi tersebut pada tahun 2023 telah menuduh Moskow memicu krisis migran di perbatasannya.

    “Moskow memiliki banyak pilihan untuk menguji kekompakan aliansi tersebut, termasuk perampasan tanah terbatas,” kata Letnan Jenderal Jürgen-Joachim von Sandrart, mantan kepala Korps Multinasional NATO di Timur Laut.

    Celah Sulwaki

    Koridor Suwalki, yang juga dikenal sebagai Celah Suwalki, juga bisa menjadi titik panas awal PD 3. Koridor ini juga menampung ribuan pasukan Rusia, jet tempur canggih, dan senjata nuklir, serta merupakan satu-satunya jalur darat atau rel kereta api yang menghubungkan Polandia dan Eropa Tengah ke negara-negara Baltik.

    Wilayah Eropa Lain

    Wilayah lain di Eropa juga bisa rentan. Seorang laksamana muda AS yang sudah pensiun, Mark Montgomery, mengatakan pengaruh Rusia dalam konflik yang lebih kecil di Georgia dan Serbia dapat meningkat lebih jauh.

    “Putin telah menekan batas dengan Serbia…dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia),” katanya.

    “Ia juga telah menekan keras Georgia,” tambahnya merujuk negara bekas republik Soviet yang kini terpecah belah oleh protes karena pemerintah yang berkuasa berupaya menjalin hubungan lebih dekat dengan Moskow.

    Anggota lain NATO, Turki, yang berbatasan dengan Republik Kaukasus Selatan- yang berperang singkat dengan Rusia pada tahun 2008- juga rentan. Hal itu menyebabkan deklarasi kemerdekaan oleh wilayah Abkhazia yang memisahkan diri, yang telah menghadapi protes atas undang-undang pro-Moskow.

    “Jika aliansi NATO dapat tetap bersatu meskipun Rusia berupaya keras untuk mendorong kekacauan dan perpecahan, itu akan secara dramatis mengurangi peluang Putin memperluas perangnya di luar Ukraina,” tambah Muck lagi.

    (sef/sef)

  • Diplomasi Ekonomi dengan Para Dubes Eropa dan Amerika, Anindya: RI Terbuka Terhadap Investasi Asing – Halaman all

    Diplomasi Ekonomi dengan Para Dubes Eropa dan Amerika, Anindya: RI Terbuka Terhadap Investasi Asing – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie berkesempatan menyampaikan kebijakan luar negeri, khususnya ekonomi, Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan Duta Besar (Dubes) negara-negara Uni Eropa untuk Indonesia dan kemudian dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir. 

    “Hari Selasa ini bagi saya serasa Foreign Policy Day. Karena hari ini saya banyak bertemu dengan para Duta Besar negara-negara sahabat,” kata Anin, sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie, dikutip Rabu (18/12/2024).

    Anin menjelaskan pertemuannya dengan Dubes negara-negara Uni Eropa. 

    Dalam kapasitasnya sebagai Ketum Kadin Indonesia, Anin diundang makan siang bersama secara khusus oleh para Dubes yang digelar oleh Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Pekka Kaihilahti. Diketahui, jamuan makan siang itu diadakan di Blue Terrace, Lobby Level, Ayana Midplaza Jakarta, Selasa (17/12/2024) siang.

    Tak sampai acara jamuan makan siang selesai, Anin kemudian melanjutkan acaranya memenuhi undangan makan siang berikutnya dari Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di kediaman Dubes Kamala Shirin di Jakarta Pusat.

    Dalam kesempatan makan siang dan bincang dengan para Dubes ini, Anin melakukan diplomasi ekonomi. Anin menjelaskan bagaimana kebijakan luar negeri Presiden Prabowo, khususnya di bidang perekonomian, di mana beliau siap bekerja sama dengan semua negara, secara nonblok, adil, dan saling menguntungkan.

    “Indonesia dengan potensi besar baik mineral penting di dalam tanah, energi baru terbarukan di atas tanah, sampai keanekaragaman hayati, terbuka dan siap bekerja sama baik dengan Uni Eropa maupun Amerika (AS). Indonesia terbuka terhadap investasi asing yang masuk dan menjamin keamanannya,” jelas Anin.

    Anin menambahkan, karena dengan kerja sama ekonomi dan investasi ini, Indonesia dan negara-negara sahabat, khususnya Uni Eropa dan AS, dapat maju bersama guna mencapai kesejahteraan bersama.

    “Terima kasih para Dubes atas makan siang dan diskusinya. Semoga ini dapat memberi sumbangsih pada upaya kerja sama yang baik antara Indonesia dan Eropa maupun Amerika (AS),” demikian cuitan Anin dalam unggahannya.

    Sebagai informasi, turut hadir dalam jamuan makan siang dengan para Dubes negara-negara Uni Eropa di antaranya Dubes Swedia untuk Indonesia Daniel Blockert, Dubes Belgia untuk Indonesia Frank Felix, Dubes Rumania untuk Indonesia Dan Adrian Bălănescu, Dubes Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Doleček, Dubes Irlandia untuk Indonesia Pádraig Francis, Dubes Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen, dan Dubes Polandia untuk Indonesia Beata Stoczynska.

    Kemudian Dubes Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay, Dubes Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, Dubes Denmark untuk Indonesia Sten Frimodt Nielsen, Dubes Republik Siprus untuk Indonesia Nikos Panayiotou, serta Dubes Estonia untuk Indonesia YM Priit Turk.