Negara: Ekuador

  • Turis Dituduh Bayar Miliaran untuk Lihat Sipil Ditembaki Saat Perang Bosnia

    Turis Dituduh Bayar Miliaran untuk Lihat Sipil Ditembaki Saat Perang Bosnia

    Jakarta

    Sejumlah warga Italia yang berpelesir ke kota Sarajevo saat Perang Bosnia di awal dekade 1990-an diduga membayar uang dalam jumlah besar untuk mengikuti “safari penembak jitu”. Dalam peristiwa yang kini diselidiki kejaksaan di Milan itu, para turis asal Italia menyaksikan warga sipil ditembak penembak jitu.

    Kasus ini diadukan oleh jurnalis Italia bernama Ezio Gavazzeni. Dia berkata terjadi “perburuan manusia” oleh “orang-orang sangat kaya” yang memiliki hasrat terhadap senjata.

    Orang-orang kaya asal Italia itu, menurut Gavazzeni, “membayar agar dapat membunuh warga sipil yang tak berdaya” dari wilayah militer Serbia di perbukitan sekitar Sarajevo.

    Tarif yang dikenakan terhadap para turis asal Italia itu berbeda-beda untuk membunuh laki-laki, perempuan, atau anak-anak, menurut sejumlah laporan.

    Dalam pengepungan brutal selama empat tahun di Sarejevo antara 1992 hingga 1996, lebih dari 11.000 orang tewas diyakini tewas.

    Selama Perang Bosnia, Sarajevo dikepung oleh pasukan Serbia. Tembakan artileri dan serangan penembak jitu terjadi terus-menerus.

    Sebelumnya, tuduhan yang sama tentang “pemburuan manusia” telah diajukan ke otoritas penegak hukum beberapa kali.

    Tuduhan yang diselidiki Gobbis mencakup dugaan pembunuhan.

    Lebih dari 11 ribu orang tewas dalam Perang Bosnia pada paruh pertama dekade 1990-an. (AFP)

    Perwira intelijen Bosnia yang bersaksi kepada Gavazzeni menyebut rekan-rekannya di Bosnia mengetahui tentang apa yang disebut “safari” pada akhir 1993.

    Informasi tentang “safari penembak jitu” itu kemudian dikabarkan kepada Badan Intelijen Militer Italia, Sismi, pada awal 1994.

    Sang perwira Bosnia yang bersaksi ini berkata, Sismi memberikan tanggapan terhadap safari itu beberapa bulan setelahnya.

    Perwira itu bilang, Sismi mengetahui bahwa para “turis safari” akan terbang dari kota di perbatasan utara Italia, Trieste, lalu bepergian ke pegunungan di sekitar Sarajevo.

    “Kami telah menghentikan safari itu. Tidak akan ada lagi safari,” kata perwira itu merujuk pernyataan Sismi, menurut laporan kantor berita Ansa.

    Dalam waktu dua hingga tiga bulan setelahnya, safari tersebut berhenti.

    Ezio Gavazzeni, yang biasanya menulis isu terorisme dan mafia, pertama kali membaca tentang “safari penembak jitu” ke Sarajevo di surat kabar Italia, Corriere della Sera. Koran itu menuliskan berita itu, tapi “tanpa bukti yang kuat”.

    Gavazzeni meneliti isu itu setelah menonton “Sarajevo Safari”, sebuah film dokumenter tahun 2022 karya sutradara Slovenia Miran Zupanic.

    Dokumenter itu menuding orang-orang yang terlibat “safari” berasal dari beberapa negara, antara lain Amerika Serikat, Rusia, dan Italia.

    Gavazzeni, Februari lalu, menyerahkan hasil risetnya kepada jaksa di Milan. Berkas yang dia susun terdiri dari 17 halaman, termasuk laporan dari mantan Wali Kota Sarajevo, Benjamina Karic.

    Sementara itu di Bosnia, penyelidikan terhadap “safari” ini diyakini telah dihentikan oleh otoritas.

    Berbicara kepada surat kabar Italia La Repubblica, Gavazzeni menuding terdapat setidaknya seratus orang yang terlibat dalam “safari” tersebut.

    Warga Italia yang mengikuti tur itu, kata dia, membayar sekitar 100.000 (sekitar Rp1,9 miliar dalam kurs saat ini).

    Potret seorang warga Sarajevo yang menjadi target penembak jitu dalam Perang Bosnia, 4 Agustus 1993. (AFP)

    Pada tahun 1992, penulis dan politikus nasionalis Rusia, Eduard Limonov, terekam berulang kali menembakkan senapan mesin berat ke arah Sarajevo.

    Limonov saat itu diajak berkeliling ke perbukitan Sarajevo oleh pemimpin Serbia-Bosnia, Radovan Karadzic, yang telah divonis bersalah melakukan genosida oleh Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag.

    Limonov diyakini tidak membayar untuk mengikuti “safari” itu. Dia berada di sana sebagai pengagum Karadzic.

    “Kami orang Rusia harus mengambil contoh dari Anda,” ujar Limonov dalam sebuah dokumenter.

    Siapa yang bakal dijerat jaksa Italia?

    Jaksa dan kepolisian Italia mengklaim telah mengidentifikasi daftar saksi untuk menentukan orang-orang yang mungkin terlibat dalam “safari penembak jitu” di Sarajevo.

    Di sisi lain, sejumlah tentara Inggris yang pernah bertugas di Sarajevo selama Perang Bosnia mengklaim tidak pernah mendengar “tur penembak jitu”.

    Menurut para eks tentara Inggris itu, “sulit membawa warga dari negara ketiga” ke Sarajevo karena banyak pos pemeriksaan.

    Pasukan Inggris selama Perang Bosnia bertugas di dalam maupun di sekitar Sarajevo, bersama pasukan Serbia.

    Seorang tentara Inggris menyebut tuduhan soal “membayar untuk menembak warga sipil” sebagai “mitos”.

    Tonton juga Video: Konvoi Mobil Presiden Ekuador Ditembaki Pengunjuk Rasa

    (ita/ita)

  • Horor Rusuh Penjara Ekuador Tewaskan 31 Orang, Banyak yang Dicekik

    Horor Rusuh Penjara Ekuador Tewaskan 31 Orang, Banyak yang Dicekik

    Jakarta

    Setidaknya 31 orang tewas dalam kerusuhan di sebuah penjara di Ekuador. Otoritas setempat mengatakan bahwa dari jumlah itu, setidaknya 27 narapidana ditemukan tewas akibat sesak napas setelah diduga saling mencekik di antara mereka.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/11/2025), dalam sebuah pernyataan, otoritas penjara mengatakan bahwa 27 orang yang ditemukan tewas pada Minggu (9/11) sore di penjara Machala di provinsi El Oro telah saling mencekik, hingga mengalami sesak napas.

    Otoritas mengatakan mereka masih berupaya untuk “mengklarifikasi fakta sepenuhnya.” Para petugas medis forensik berada di lokasi untuk memverifikasi informasi.

    Hari yang mematikan di penjara Machala tersebut menandai gelombang kerusuhan terbaru di penjara di negara Amerika Selatan tersebut.

    Penjara-penjara Ekuador telah menjadi pusat operasional bagi geng-geng pengedar narkoba yang bersaing. Lebih dari 500 narapidana tewas dalam bentrokan antar kelompok yang bersaing untuk mengendalikan perdagangan yang menguntungkan, tapi ilegal ini.

    Kerusuhan pada hari Minggu (9/11) bermula sekitar pukul 03.00 waktu setempat di penjara di kota Machala, sebuah kota di barat daya Ekuador. Penduduk setempat melaporkan mendengar suara tembakan, ledakan, dan teriakan minta tolong dari dalam kompleks penjara. Otoritas penjara Ekuador, SNAI, awalnya melaporkan empat orang tewas dalam bentrokan itu, sementara 33 narapidana dan seorang polisi mengalami luka-luka.

    Tim polisi elite segera dikerahkan dan berhasil mengendalikan situasi setelah beberapa jam.

    Kekerasan tersebut diyakini terkait dengan rencana pemindahan beberapa narapidana ke penjara baru dengan keamanan maksimum di provinsi lain. Penjara tersebut dibangun oleh pemerintahan Presiden Daniel Noboa dan akan diresmikan bulan ini.

    Sebelumnya, pada akhir September lalu, konfrontasi bersenjata lainnya di penjara Machala menewaskan 13 narapidana dan seorang petugas penjara.

    Lihat juga Video Ricuh Bentrokan Geng di Penjara Ekuador, 14 Orang Tewas

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Bentrokan Maut Geng Narkoba di Penjara Ekuador, 4 Orang Tewas

    Bentrokan Maut Geng Narkoba di Penjara Ekuador, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Setidaknya empat orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka dalam bentrokan di penjara di Ekuador menggunakan senjata api dan bahan peledak. Bentrokan ini merupakan gelombang terbaru kerusuhan penjara di negara Amerika Selatan tersebut.

    Dilansir AFP, Senin (10/11/2025), penjara-penjara Ekuador telah menjadi pusat operasional bagi geng-geng penyelundup narkoba yang bersaing, dengan lebih dari 500 narapidana tewas dalam pertempuran antarkelompok yang bersaing untuk mengendalikan perdagangan ilegal tersebut.

    Insiden terbaru terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat di penjara di Machala, sebuah kota di barat daya. Penduduk setempat dapat mendengar suara tembakan, ledakan, dan teriakan minta tolong yang datang dari dalam dinding penjara.

    Otoritas penjara SNAI Ekuador mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa empat orang tewas dalam bentrokan tersebut, sementara 33 narapidana dan seorang petugas polisi terluka.

    Tim polisi elite segera memasuki penjara dan mengambil alih kendali setelah kerusuhan pecah. Namun, laporan tersebut tidak merinci identitas korban tewas atau mengonfirmasi apakah bentrokan tersebut merupakan kasus lain dari perkelahian antar geng.

    Kekerasan tersebut diyakini terkait dengan rencana pemindahan beberapa narapidana ke penjara baru dengan keamanan maksimum yang dibangun oleh pemerintahan Presiden Daniel Noboa di provinsi lain yang akan diresmikan bulan ini.

    Pada akhir September, konfrontasi bersenjata lainnya di penjara Machala menewaskan 13 narapidana dan seorang petugas penjara.

    (rfs/rfs)

  • Lewat Ajang Ini, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura RI ke Pasar Global

    Lewat Ajang Ini, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura RI ke Pasar Global

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertegas komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau dan pemberdayaan sektor riil nasional. Komitmen tersebut diwujudkan melalui partisipasi aktif BRI dalam ajang Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2025, pameran tanaman hias berskala internasional terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, pada 23-26 Oktober 2025 lalu.

    Mengusung tema “The Botanical Futures”, FLOII Expo 2025 menjadi momentum penting bagi pelaku industri hortikultura nasional untuk menampilkan potensi kekayaan hayati Indonesia di kancah global. Pameran ini menghadirkan lebih dari 150 peserta dari 20 negara dan menampilkan beragam koleksi tanaman hias, mulai dari anggrek eksotis hingga bonsai langka karya seniman terbaik Indonesia.

    Acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Imigrasi Republik Indonesia, Agus Andrianto, yang menekankan pentingnya menjadikan kekayaan hayati sebagai kekuatan ekonomi baru yang berdaya saing global.

    “FLOII Expo hadir tidak hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga sebagai upaya nyata mendorong industri tanaman hias agar semakin kuat, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global,” ujarnya dikutip Minggu, (2/11/2025).

    Sebagai mitra strategis FLOII Expo 2025, BRI menghadirkan solusi pembayaran digital terintegrasi melalui QRIS BRI untuk memudahkan transaksi seluruh peserta dan pengunjung. Langkah ini sejalan dengan komitmen BRI dalam memperluas inklusi keuangan dan mempercepat transformasi digital di sektor pertanian dan hortikultura.

    Selain dukungan layanan digital, BRI juga membuka booth interaktif yang menghadirkan beragam produk dan layanan unggulan seperti BRImo, serta edukasi keuangan berkelanjutan melalui program BRI Green Financing. Di booth ini, pengunjung juga dapat berkonsultasi langsung dengan tenaga ahli BRI mengenai akses pembiayaan, pemberdayaan UMKM, dan promo menarik bagi nasabah baru.

    Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa partisipasi BRI di FLOII Expo merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi hijau.

    “Melalui dukungan BRI di FLOII Expo, kami ingin mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi hijau yang berbasis masyarakat. Sektor hortikultura memiliki potensi besar tidak hanya dalam aspek estetika, tetapi juga sebagai sumber ekonomi baru bagi pelaku UMKM. Kami berharap ajang ini dapat memperluas akses pasar bagi petani, pelaku usaha dan komunitas tanaman hias Indonesia,” ungkapnya.

    Selain itu, BRI juga berperan aktif dalam kegiatan Business Matching Global yang mempertemukan eksportir dan calon pembeli dari berbagai negara. Pengunjung pun dapat mengikuti berbagai sesi inspiratif seperti Business Forum, Talk Show, dan Kompetisi Tanaman Hias Internasional yang menampilkan inovasi anak bangsa.

    FLOII Expo 2025 resmi menutup rangkaian penyelenggaraannya dengan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung kesuksesan acara. Presiden Direktur Dyandra Event Solutions, Michael Bayu Sumarijanto, menyampaikan, “FLOII Expo 2025 mencatat capaian positif dengan total 14.112 pengunjung,” ujarnya.

    Melihat antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan FLOII Expo 2025, industri hortikultura dalam negeri saat ini berada dalam fase pertumbuhan yang cukup signifikan, didorong oleh peningkatan kesadaran masyarakat terhadap manfaat tanaman dan konsep keberlanjutan.

    FLOII Expo 2025 juga memainkan peran penting dalam menghubungkan breeder lokal baru maupun yang berpengalaman dengan breeder dan pasar internasional dengan hadirnya pelaku industri internasional sebanyak 22 peserta dari Amerika Serikat, Ekuador, Filipina, Jepang, Singapura, Thailand, dan Taiwan.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BRI Hadirkan Inovasi Pembiayaan Hijau dan Layanan Unggulan di FLOII Expo 2025

    BRI Hadirkan Inovasi Pembiayaan Hijau dan Layanan Unggulan di FLOII Expo 2025

    Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2025 yang mengusung tema “The Botanical Futures”, FLOII Expo 2025 menjadi momentum penting bagi pelaku industri hortikultura nasional untuk menampilkan potensi kekayaan hayati Indonesia di kancah global. Pameran ini menghadirkan lebih dari 150 peserta dari 20 negara dan menampilkan beragam koleksi tanaman hias, mulai dari anggrek eksotis hingga bonsai langka karya seniman terbaik Indonesia.

    Acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Imigrasi Republik Indonesia, Agus Andrianto, yang menekankan pentingnya menjadikan kekayaan hayati sebagai kekuatan ekonomi baru yang berdaya saing global.

    “FLOII Expo hadir tidak hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga sebagai upaya nyata mendorong industri tanaman hias agar semakin kuat, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

    Melihat antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan FLOII Expo 2025, industri hortikultura dalam negeri saat ini berada dalam fase pertumbuhan yang cukup signifikan, didorong oleh peningkatan kesadaran masyarakat terhadap manfaat tanaman dan konsep keberlanjutan. FLOII Expo 2025 memainkan peran penting dalam menghubungkan breeder lokal baru maupun yang berpengalaman dengan breeder dan pasar internasional dengan hadirnya pelaku industri internasional sebanyak 22 peserta dari Amerika Serikat, Ekuador, Filipina, Jepang, Singapura, Thailand, dan Taiwan.

    FLOII Expo 2025 resmi menutup rangkaian penyelenggaraannya dengan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung kesuksesan acara.

    “FLOII Expo 2025 mencatat capaian positif dengan total 14.112 pengunjung,” ujar Presiden Direktur Dyandra Event Solutions, Michael Bayu Sumarijanto.

     

    (*)

  • Pecahkan Rekor! Panjang Anaconda Hijau Hampir 8 Meter

    Pecahkan Rekor! Panjang Anaconda Hijau Hampir 8 Meter

    Jakarta

    Spesies baru anaconda hijau punya panjang berkisar 26 kaki atau sekitar 8 meter. Spesies ini memecahkan rekor panjang spesies anaconda yang lainnya.

    Tim peneliti menemukan bahwa ular anaconda hijau yang tinggal di Sungai Amazon ternyata memiliki dua spesies berbeda. Nah, spesies teranyar anaconda hijau utara (Eunectes akayima) inilah yang memecahkan rekor.

    Umumnya anaconda punya panjang hanya 20 kaki (setara 6 meter). Dengan begitu, panjang anaconda hijau utara jauh lebih mencengangkan.

    Melansir Yahoo! News, peneliti pertama kali menemukan anaconda hijau utara melalui sebuah ekspedisi. Profesor Bryan Fry dari Queensland University melakukan perjalanan ke bagian terpencil Hutan Amazon Ekuador, Wilayah Baihuaeri Waorani.

    “Tim kami menerima undangan langka dari orang-orang Waorani untuk menjelajahi wilayah tersebut dan mengumpulkan sampel dari populasi anaconda, yang dikabarkan sebagai yang terbesar yang pernah ada,” kata Profesor Fry dalam sebuah pernyataan.

    “Para pemburu Pribumi membawa kami ke hutan dalam ekspedisi 10 hari untuk mencari ular-ular ini, yang mereka anggap suci,” sambungnya.

    Anaconda Hijau Utara

    Anaconda hijau merupakan ular terberat di dunia, diakui oleh Natural History Museum, Inggris. Individu terberatnya mencapai 227 kg, panjang 8,43 meter, dan lebar hingga 1,11 meter.

    Meski awalnya dianggap bagian dari spesies hijau selatan, peneliti akhirnya menemukan perbedaan pada anaconda hijau utara.

    Selama ekspedisi, ahli biologi Belanda Dr Freek Vonk, rekan peneliti Profesor Fry sempat memposting rekaman dirinya berenang bersama anaconda hijau selatan sepanjang 8 meter. Unggahan tersebut dia upload ke Instagram.

    Di dalam video tersebut, dia mengatakan bahwa kendati dua spesies anaconda hijau tampak identik, ternyata terdapat perbedaan genetik di antara keduanya. Perbedaan tersebut menyentuh angka 5,5%. Sebagai perspektif, variasi genetik antara manusia dan simpanse diperkirakan antara 5,2% hingga 6,2%, menurut Smithsonian.

    Lebih lanjut, Profesor Fry mengatakan spesies anaconda hijau utara menyimpang dari anaconda hijau selatan sekitar 10 juta tahun yang lalu.

    Lewat penemuan ini, Profesor Fry kembali mengingatkan tentang lingkungan Amazon yang makin terancam, termasuk karena deforestasi, hilangnya habitat, dan polusi dari kegiatan industri. Ilmuwan berusaha untuk melindungi spesies baru dari perubahan iklim dan ancaman polusi. Apalagi, ternyata spesies anaconda hijau di bagian utara berada di ambang kepunahan.

    (ask/afr)

  • 5 Orang Tewas Ditembak di Arena Biliar di Ekuador

    5 Orang Tewas Ditembak di Arena Biliar di Ekuador

    Jakarta

    Polisi mengatakan lima orang tewas dalam penembakan di sebuah arena biliar di Ekuador barat. Ini menjadi pembunuhan terbaru di negara yang sedang berjuang melawan gelombang kekerasan berdarah geng narkoba itu.

    Dilansir AFP, Minggu (26/10/2025), pejabat kepolisian mengatakan tiga pria keluar dari sebuah van dan melepaskan tembakan di arena biliar di Santo Domingo, yang terletak sekitar 60 kilometer (37 mil) dari ibu kota Quito. Dia menggambarkan insiden itu sebagai “perselisihan antarkelompok kejahatan terorganisir.”

    Berbicara kepada media lokal Alfa & Omega, pejabat tersebut mengatakan, selain lima orang yang tewas, satu orang lagi terluka.

    Pembunuhan serupa telah terjadi di arena biliar di Santo Domingo dalam beberapa bulan terakhir.

    Ekuador terletak di antara produsen kokain terbesar dunia, Kolombia dan Peru. Meningkatnya kehadiran geng telah mengubah Ekuador yang dulunya damai menjadi negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di Amerika Selatan, menurut lembaga riset InSight Crime.

    (lir/lir)

  • Perang Baru Trump Menggila, 40 Orang Tewas Diserang Pasukan AS

    Perang Baru Trump Menggila, 40 Orang Tewas Diserang Pasukan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump makin kencang menyerang kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di wilayah perairan Karibia, dekat Venezuela. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan serangan terbaru ke sebuah kapal angkutan pada Jumat (24/10) waktu setempat, telah menewaskan 6 orang.

    Dalam unggahan di akun X, Hegseth mengatakan ini adalah serangan pertama yang dilakukan pada malam hari. Adapun kapal yang diserang, menurut Hegseth, dioperasikan oleh geng Tren de Aragua.

    Hegseth tak memperinci bukti yang menunjukkan bahwa kapal tersebut mengangkut narkoba. Ia hanya membagikan video berdurasi 20 detik yang menunjukkan kapal tersebut di atas air sebelum diserang oleh proyektil dan peledak dari pasukan AS.

    Sejak September 2025, AS sudah melancarkan 10 operasi penyerangan ke kapal-kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik. Secara total, hampir 40 orang tewas dalam serangan bertubi-tubi AS, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/10/2025)

    Pada Kamis (23/10), Trump mengatakan pemerintahannya berencana memberikan pengarahan kepada Kongres AS mengenai operasi melawan kartel narkoba.

    Trump menekankan meskipun ia tidak memerlukan deklarasi perang, operasi melawan kartel di darat akan menjadi prioritas berikutnya.

    Sebagai informasi, militer AS telah meningkatkan kehadirannya di Karibia, termasuk pengerahan kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35, kapal selam nuklir, dan ribuan pasukan.

    Serangan AS telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pakar hukum dan anggota parlemen Demokrat, yang mempertanyakan apakah mereka mematuhi hukum perang.

    Pekan lalu, Reuters menjadi yang pertama melaporkan bahwa dua orang yang diduga sebagai pengedar narkoba selamat dari serangan militer AS di Karibia. Mereka diselamatkan dan dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS sebelum dipulangkan ke negara asal mereka, Kolombia dan Ekuador.

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali menuduh bahwa AS berharap untuk menggulingkannya dari kekuasaan. Pada Agustus lalu, Washington menggandakan hadiahnya untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$50 juta.

    Pemerintah AS menuduh Maduro memiliki hubungan dengan perdagangan narkoba dan kelompok kriminal. Hal ini dibantah Maduro.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Geger! Presiden Ekuador Ungkap Ada yang Coba Meracuninya

    Geger! Presiden Ekuador Ungkap Ada yang Coba Meracuninya

    Jakarta

    Presiden Ekuador Daniel Noboa mengungkapkan adanya upaya pembunuhan dirinya. Dia mengatakan bahwa seorang penyerang tak dikenal telah mencoba meracuninya dengan cokelat dan selai yang dicampur bahan kimia, yang diberikan kepadanya di sebuah acara publik.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/10/2025), Noboa mengatakan kepada CNN, bahwa keberadaan tiga zat beracun “berkonsentrasi tinggi” dalam kudapan tersebut “tidak mungkin terjadi secara tidak sengaja.” Dia mengatakan bahwa timnya memiliki bukti untuk mendukung klaimnya.

    Presiden berusia 37 tahun itu mengatakan zat beracun tersebut tidak mungkin berasal dari produk itu sendiri atau kemasannya.

    Badan militer yang bertanggung jawab atas keamanannya telah mengajukan pengaduan kepada jaksa penuntut.

    Ini adalah kedua kalinya pemerintahan Noboa menuduh adanya upaya pembunuhan terhadapnya, di tengah aksi-aksi protes anti-pemerintah yang dilakukan oleh penduduk asli dan meningkatnya kejahatan.

    Awal bulan ini, pemerintah mengatakan bahwa kendaraan yang dinaiki Noboa terdapat bekas tembakan setelah iring-iringan mobilnya diserang oleh sekelompok pengunjuk rasa yang melempar batu. Para demonstran tersebut marah atas kenaikan harga bahan bakar.

    Menteri Pertahanan Gian Carlo Loffredo menyebutnya sebagai “upaya pembunuhan.”

    Tidak ada bukti yang diajukan dari tempat kejadian perkara, seperti selongsong peluru. Noboa selamat tanpa cedera.

    Organisasi masyarakat adat terbesar di negara itu, yang disebut Conaie, telah memblokir jalan — termasuk di provinsi Pichincha di Quito, ibu kota Ekuador — sejak 22 September karena melonjaknya harga bahan bakar.

    Beberapa ahli berpendapat bahwa tuduhan Noboa tentang upaya pembunuhan terhadapnya bisa jadi merupakan cara untuk menggambarkan para pengunjuk rasa sebagai pelaku kekerasan guna meningkatkan keuntungan politiknya.

    Noboa berang atas anggapan tersebut. “Tidak ada yang melempar bom molotov ke diri mereka sendiri…atau meracuni diri dengan cokelat, atau melempar batu ke diri mereka sendiri,” cetus Noboa.

    Ekuador, yang dulunya merupakan salah satu negara teraman di Amerika Latin, kini telah menjadi pusat transit kokain utama antara produsen utama Kolombia dan Peru, dan konsumen di seluruh dunia.

    Tingkat pembunuhan telah melonjak, sementara bom mobil, pembunuhan massal, dan pembantaian di penjara telah menjadi hal yang biasa.

    Lihat juga Video ‘Konvoi Mobil Presiden Ekuador Ditembaki Pengunjuk Rasa’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Hakim Ditembak Mati Saat Antar Anak ke Sekolah, Polisi Ungkap Pelaku

    Hakim Ditembak Mati Saat Antar Anak ke Sekolah, Polisi Ungkap Pelaku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang hakim tewas ditembak saat mengantar anak-anaknya ke sekolah, sementara seorang pesepak bola nasional ditembak dan terluka, dalam serangkaian serangan terbaru yang diduga kuat dilakukan kelompok kriminal bersenjata.

    Polisi mengatakan hakim Marcos Mendoza ditembak mati oleh pelaku bermotor di kota pesisir Montecristi, Provinsi Manabi, wilayah yang selama ini dikenal sebagai sarang kartel narkoba, pada Kamis (16/10/2025).

    “Kelompok Los Lobos diduga berada di balik serangan ini,” kata Kepala Kepolisian Provinsi Manabi, Kolonel Giovanni Naranjo, dikutip dari AFP, Minggu (19/10/2025).

    Adapun kelompok tersebut telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.

    Menurut laporan Human Rights Watch, sedikitnya 15 hakim dan jaksa di Ekuador telah dibunuh sejak 2022. Asosiasi Hakim Ekuador mengecam keras pembunuhan Mendoza, menyebutnya sebagai “tamparan keras terhadap lembaga peradilan” dan bukti nyata “kerentanan” aparat hukum di negara itu.

    “Mereka menghadapi tekanan, ancaman, dan risiko setiap hari hanya karena menjalankan tugasnya dengan keberanian dan independensi,” ujar pernyataan resmi asosiasi tersebut.

    Di hari yang sama, pesepak bola Ekuador Bryan “Cuco” Angulo, yang pernah membela sejumlah klub di Amerika Latin dan tim nasional, juga menjadi korban kekerasan. Ia ditembak di bagian kaki ketika sedang mengikuti sesi latihan bersama klubnya, Liga de Portoviejo.

    Polisi menahan dua tersangka pelaku, sementara klub menyebut sejumlah pemain lain juga telah menerima ancaman menjelang pertandingan melawan Buhos ULRV pada Jumat.

    Kekerasan terhadap pemain sepak bola di Ekuador bukan hal baru. Mafia pengaturan skor disebut terhubung dengan jaringan kejahatan internasional yang menghasilkan keuntungan hingga US$1,7 triliun per tahun, menurut perkiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para ahli menilai tim-tim divisi dua Ekuador menjadi target utama karena para pemainnya menerima gaji yang jauh lebih rendah, sehingga lebih rentan terhadap tekanan geng.

    Tahun lalu, polisi sempat menangkap seorang perempuan di salah satu rumah Angulo dan menemukan sistem pengawasan yang diduga digunakan oleh jaringan kriminal. “Kami tidak menutup kemungkinan serangan ini terkait dengan kasus tersebut,” kata Naranjo.

    Ekuador, yang dahulu dikenal sebagai salah satu negara paling aman di Amerika Latin, kini terjebak dalam spiral kekerasan. Letaknya yang strategis di antara Kolombia dan Peru, dua produsen kokain terbesar dunia, menjadikan negara itu pusat transit utama perdagangan narkoba.

    Presiden Daniel Noboa telah mengerahkan militer untuk menekan gelombang kejahatan, namun hasilnya masih minim. Menurut data Observatorium Kejahatan Terorganisasi Nasional, angka pembunuhan di Ekuador melonjak 47% pada paruh pertama tahun 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu.

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]