Negara: Denmark

  • Parlemen Denmark Setujui UU Larangan Bakar Al-Qur’an

    Parlemen Denmark Setujui UU Larangan Bakar Al-Qur’an

    Kopenhagen

    Parlemen Denmark menyetujui rancangan undang-undang (UU) yang melarang pembakaran Al-Qur’an di tempat-tempat umum. Para pelanggar larangan ini nantinya bisa terancam hukuman denda atau penjara maksimum dua tahun.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/12/2023), UU yang melarang pembakaran kitab suci agama Islam di tempat umum ini resmi diloloskan oleh parlemen Denmark pada Kamis (7/12) waktu setempat, dalam voting yang digelar setelah perdebatan intens selama lima jam.

    Hasil voting menunjukkan 94 anggota parlemen Denmark menyetujui UU tersebut, sedangkan 77 anggota lainnya menolak. Total anggota parlemen Denmark diketahui mencapai 179 orang.

    Lebih lanjut, menurut laporan Al Jazeera, ketentuan dalam UU baru itu melarang ‘perlakuan tidak pantas terhadap tulisan-tulisan yang memiliki kepentingan keagamaan yang signifikan bagi komunitas agama yang diakui’.

    Dalam praktiknya, UU ini melarang membakar, merobek, atau menajiskan teks-teks suci di depan umum atau dalam video yang dimaksudkan untuk disebarluaskan.

    Bagi mereka yang melanggar UU tersebut, akan berisiko dikenai hukuman denda, yang jumlahnya belum disebutkan lebih lanjut, atau hukuman penjara maksimum dua tahun.

    UU larangan pembakaran Al-Qur’an itu akan mulai berlaku secara resmi di Denmark setelah Ratu Margrethe II menandatanganinya secara resmi. Hal ini diperkirakan akan terjadi pada bulan ini juga.

    Lihat juga video ‘Detik-detik Pria Robek dan Bakar Al-Qur’an di Masjid Pusat Stockholm’:

    Denmark dan Swedia dilanda serangkaian aksi protes di depan umum sepanjang tahun ini, ketika para aktivis anti-Islam membakar atau menodai Al-Qur’an yang menuai kemarahan negara-negara mayoritas Muslim di berbagai belahan dunia.

    Aksi protes kontroversial dan provokatif itu menuai tuntutan agar pemerintah Denmark melarang aksi pembakaran Al-Qur’an di wilayahnya.

    Menurut Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard, lebih dari 500 aksi protes yang melibatkan pembakaran Al-Qur’an atau bendera tercatat sejak Juli lalu. “Demonstrasi semacam itu bisa merugikan hubungan Denmark dengan negara-negara lainnya, kepentingan kita, dan pada akhirnya keselamatan kita,” sebutnya.

    Denmark berupaya mewujudkan keseimbangan antara kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh konstitusi, termasuk hak untuk mengkritik agama, dan keamanan nasional di tengah kekhawatiran aksi membakar Al-Qur’an akan memicu serangan-serangan kelompok ekstremis.

    Para pengkritik domestik di Denmark, dan Swedia, berargumen bahwa pembatasan apa pun yang diterapkan terhadap hak mengkritik agama, termasuk membakar Al-Qur’an, bisa melemahkan kebebasan liberal yang diperjuangkan keras di negara tersebut.

    “Sejarah akan menghakimi kita dengan keras atas hal ini, dan hal itu memang beralasan. Semuanya tergantung pada apakah pembatasan terhadap kebebasan berpendapat ditentukan oleh kita, atau apakah ditentukan oleh pihak luar,” sebut pemimpin Partai Demokrat Denmark, Inger Stojberg, yang anti-imigran.

    Pemerintahan koalisi sentris Denmark sebelumnya berpendapat bahwa aturan baru ini hanya akan berdampak kecil terhadap kebebasan berpendapat. Ditekankan juga bahwa hak mengkritik agama dengan cara-cara lainnya tetap sah di negara tersebut.

    Sementara itu, Swedia tengah mempertimbangkan cara-cara untuk secara hukum membatasi aksi penodaan Al-Qur’an, namun mengambil pendekatan yang berbeda dengan Denmark. Swedia dilaporkan sedang menganalisis apakah kepolisian harus mempertimbangkan keamanan nasional ketika memeriksa pengajuan izin untuk aksi protes di tempat umum yang melibatkan pembakaran Al-Qur’an.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Vs Israel di Gaza Berimbas Polarisasi di Eropa

    Hamas Vs Israel di Gaza Berimbas Polarisasi di Eropa

    Perdebatan Eropa soal bantuan ke Palestina

    Di Eropa, muncul pula perdebatan apakah mereka perlu melanjutkan bantuan untuk Palestina. Soalnya, pihak-pihak Eropa ini punya pikiran bahwa pemicu konflik di Jalur Gaza yang terbaru ini adalah Hamas, kelompok bersenjata dari Palestina. Bagi mereka, Hamas adalah pihak yang bersalah, bukan penduduk Israel yang mencaplok tanah Palestina atau permukiman sewenang-wenang Zionis di kawasan tersebut.

    Dilansir AFP, Selasa (10/10) lalu, Inggris meninjau ulang bantuan pembangunan untuk Palestina setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Inggris sebelumnya mengakolaksikan 17 juta Poundsterling atau Rp 326,9 miliar untuk Palestina setahun ke depan.

    “Kami saat ini sedang meninjau kembali bantuan kami. Meskipun sudah seperti itu, kami menjalani proses yang sangat ketat untuk jenis bantuan yang kami berikan,” ucap Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Oliver Dowden kepada ITV News, seperti dilansir AFP.

    Lain Inggris, lain Spanyol. Negara Eropa yang bertetangga dengan Maroko ini menentang penangguhan bantuan Uni Eropa untuk Palestina. Uni Eropa seharusnya tidak menyamakan Hamas dengan penduduk Palestina dan otoritas Palestina.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (10/10/2023), penegasan soal menentang penangguhan bantuan untuk Palestina itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares dan Kementerian Luar Negeri Prancis dalam pernyataan terpisah awal pekan ini.

    “Kerja sama ini harus dilanjutkan; kita tidak bisa menyamakan Hamas, yang masuk dalam daftar kelompok teroris Uni Eropa, dengan penduduk Palestina, atau otoritas Palestina atau organisasi PBB di lapangan,” tegas Albares saat berbicara kepada radio lokal Spanyol, Cadena SER.

    Kementerian Luar Negeri Prancis, dalam pernyataan terpisah, juga menegaskan bahwa Prancis tidak mendukung penangguhan bantuan untuk Palestina.

    French police patrol at the Trocadero Square near the Eiffel Tower in Paris as French government puts nation on its highest state of alert after a deadly knife attack in northern France, October 15, 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes TPX IMAGES OF THE DAY Foto: REUTERS/GONZALO FUENTES

    Di Eropa bagian utara, Swedia dan Denmark menyetop bantuan ke Palestina. pemerintah Swedia mengatakan telah memberikan tugas kepada Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia (SIDA) untuk meninjau bantuan kepada Palestina dan melaporkannya pada awal Desember. Denmark, sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan bantuannya.

    Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan mengakhiri bantuan kemanusiaan adalah hal yang ‘salah’.

    “Jutaan orang, termasuk banyak anak-anak, di wilayah Palestina, bergantung pada kami untuk makanan, air, dan obat-obatan,” tambahnya.

    Pernyataan Baerbock muncul setelah pejabat Komisi Oliver Varhelyi mengatakan pada hari Senin bahwa bantuan Uni Eropa akan dihentikan.

    Selanjutnya, perdebatan di kelompok muslim di Jerman:

  • Swedia-Denmark Setop Bantuan ke Palestina, Jerman Anggap Tindakan Salah

    Swedia-Denmark Setop Bantuan ke Palestina, Jerman Anggap Tindakan Salah

    Jakarta

    Menteri Pembangunan Swedia Johan Forssell mengatakan negaranya untuk sementara waktu menghentikan bantuan pembangunan ke wilayah Palestina. Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman menganggap tindakan tersebut salah.

    Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023), pemerintah Swedia mengatakan telah memberikan tugas kepada Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia (SIDA) untuk meninjau bantuan kepada Palestina dan melaporkannya pada awal Desember.

    Para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu pada hari Selasa lalu untuk membahas perpecahan di antara 27 anggota UE mengenai apakah akan melanjutkan pembayaran bantuan kepada Palestina sehari setelah Komisi Eropa menarik kembali pengumuman yang menangguhkan semua bantuan tersebut.

    Negara tetangga Swedia, Denmark, sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan bantuannya. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan mengakhiri bantuan kemanusiaan adalah hal yang ‘salah’.

    Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan mengakhiri bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina adalah tindakan yang ‘sepenuhnya salah’. Sebelum pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa untuk membahas apakah akan mempertahankan pembayaran bantuan ke Palestina di tengah konflik, Annalena Baerbock mengatakan bahwa “saat ini adalah tindakan yang salah jika menghentikan bantuan kemanusiaan yang penting kepada penduduk sipil.”

    “Jutaan orang, termasuk banyak anak-anak, di wilayah Palestina, bergantung pada kami untuk makanan, air, dan obat-obatan,” tambahnya.

    Pernyataan Baerbock muncul setelah pejabat Komisi Oliver Varhelyi mengatakan pada hari Senin bahwa bantuan Uni Eropa akan dihentikan.

    Lihat Video: Hubungi Joe Biden, Netanyahu Bandingkan Serangan Hamas dengan Holocaust

    (rfs/rfs)

  • Setahun Serangan Nord Stream, Minim Fakta-Banjir Spekulasi

    Setahun Serangan Nord Stream, Minim Fakta-Banjir Spekulasi

    Jakarta

    Jarum jam menunjukkan pukul dua dini hari ketika stasiun seismografi di Denmark, Swedia dan Jerman mencatat getaran berfrekuensi rendah di dasar Laut Baltik, pada 26 September 2022 silam. Pada saat yang sama, pengelola pipa gas Nord Stream mendeteksi anjloknya tekanan udara di dalam pipa gas sepanjang 1200 kilometer yang membentang antara Jerman dan Rusia itu.

    Saat matahari meninggi, kantung-kantung gas metana terlihat membuih di permukaan laut di dekat Pulau Bornholm. Kebocoran gas di kedalaman 80 meter itu kelak diketahui bukan berasal dari satu pipa, melainkan akibat ledakan di tiga pipa sekaligus. Momen ini menandai betapa perang di Ukraina juga berdampak pada ketahanan energi di barat Eropa.

    Sontak Rusia dicurigai sebagai dalang ledakan. Namun sebuah investigasi oleh media-media Jerman pada Maret 2023 lalu mengungkap jejak pelaku yang mengarah ke Ukraina. Dituliskan, setidaknya lima laki-laki dan seorang perempuan menyewa kapal pesiar bernama Andromeda dan bertolak dari Warnemnde, Jerman, tiga pekan sebelum ledakan.

    Jejak bahan peledak ditemukan kepolisian Jerman di atas kapal Andromeda. Menurut penyelidikan, jenis yang ditemukan serupa dengan yang digunakan untuk meledakkan pipa Nord Stream.

    Tindakan pasukan elit Ukraina?

    Pada Juni lalu, giliran harian AS, Washington Post, yang menurunkan laporan hasil investigasinya dengan tuduhan terarah kepada dinas rahasia Eropa dan AS. Menurut laporan tersebut, dinas intelijen Barat sudah menyiapkan rencana serangan sejak Juni 2022, dengan pasukan elit Ukraina sebagai pelaksana tugas.

    Informasi rahasia yang diterima Washington Post cukup terperinci. Selain jumlah dan kemampuan masing-masing personil, rencana itu juga mencantumkan garis komando di bawah petinggi militer Ukraina, Jendral Valerii Zaluzhnyi. Namun begitu, Presiden Volodomyr Zelenskyy dikabarkan tidak diberi tahu mengenai rencana serangan terhadap pipa gas Nord Stream.

    Sejak lama, AS tidak lagi merahasiakan sikap antipati terhadap proyek bersama antara Jerman dan Rusia itu. Ketika berkunjung ke Berlin, Februari 2022 silam, Presiden AS, Joe Biden, sempat mengancam “akan mengakhiri proyek Nord Stream 2, jika Rusia menginvasi Ukraina.”

    Pengabaian kejahatan perang

    Dari sudut pandang hukum internasional, serangan terhadap pipa Nord Stream dalam konteks peperangan di Ukraina bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang, kata pakar hubungan internasional di Bonn, Jerman, Stefan Talmon. “Karena pipa Nord Stream merupakan sebuah infrastruktur sipil.”

    “Menurut Statuta Roma untuk Mahkamah Pidana Internasional, pengrusakan terhadap obyek sipil tidak hanya pelanggaran terhadap hukum internasional, tetapi juga kejahatan perang,” imbuhnya. Terutama, jika Rusia atau Ukraina bisa membuktikan keterlibatan pihak musuh.

    “Jika pelakunya adalah negara ketiga, maka insidennya tidak lagi dilihat dari sudut pandang hukum perang, melainkan sebuah serangan teror.”

    Ketidakjelasan itu menyulitkan adanya proses pengadilan. Kanselir Jerman Olaf Scholz sendiri mendukung persidangan di Jerman untuk mengadili terduga pelaku serangan. Pun Menteri Dalam Negeri, Nancy Faser, sudah berniat menggugat para tersangka. Tapi menurut Wiedmann-Schmidt, jurnalis yang menyelidiki insiden Nord Stream, desakan itu hanya pencitraan belaka.

    “Mereka memang tidak bisa mengabaikan sebuah kejahatan besar semudah itu. Tapi mereka juga tidak bisa mengendurkan dukungan bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia. Jadi, pemerintah di Berlin cenderung menghindari pertanyaan seputar konsekuensi hukum sebisa mungkin.”

    rzn/as

    (ita/ita)

  • Banyak Anak Banyak Rejeki? Hewan Buktikan Salah saat Pemanasan Global

    Banyak Anak Banyak Rejeki? Hewan Buktikan Salah saat Pemanasan Global

    Jakarta, CNN Indonesia

    Peneliti menemukan hewan yang memiliki lebih sedikit anak ternyata menerima ancaman lebih rendah dari pemanasan global.

    Hal itu terungkap setelah peneliti memeriksa 157 spesies mamalia daratan sembari melihat keterkaitan antara anomali cuaca tahunan, tingkat pertumbuhan populasi, dan sejarah kehidupan spesiesnya.

    Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal eLife, menunjukkan pola yang berpotensi penting dalam hubungan antara riwayat hidup spesies dan responsnya terhadap anomali cuaca tahunan.

    “Kita dapat melihat pola yang jelas: Hewan yang hidup lama dan memiliki sedikit keturunan kurang rentan saat cuaca ekstrem melanda daripada hewan yang hidup dalam waktu singkat dan memiliki banyak keturunan,” kata Owen Jones, ahli biologi evolusi dari University of Southern Denmark yang menulis penelitian tersebut.

    Contoh kelompok yang biasanya memiliki sedikit anak adalah gajah, harimau, llama, dan beberapa kelelawar berumur panjang. Sementara hewan yang biasanya memiliki banyak anak adalah sebagian besar hewan berkantung kecil dan hewan pengerat.

    Dalam penelitian tersebut, Jones juga menggarisbawahi bahwa spesies yang tumbuh lebih lambat dan berumur lebih panjang dengan lebih sedikit keturunan cenderung lebih tahan terhadap fluktuasi lingkungan.

    Menurutnya, makhluk tersebut telah berevolusi untuk menahan kondisi berbeda yang mungkin mereka hadapi selama rentang hidup mereka yang lebih lama.

    Makhluk dengan hidup yang ‘lebih lambat’ sering kali lebih baik selama bencana seperti kekeringan berkepanjangan dibandingkan dengan spesies yang berumur pendek.

    Dilansir dari Science Alert, hewan-hewan ini disebut dapat memfokuskan energi untuk bertahan hidup dengan jumlah anak yang lebih sedikit, tidak seperti hewan yang hidupnya lebih singkat yang menawarkan lebih sedikit fleksibilitas dalam menghadapi kesulitan.

    Meski demikian, ahli ekologi John Jackson mengatakan menjadi lebih rentan terhadap cuaca ekstrem tidak berarti satu spesies hewan menghadapi risiko kepunahan yang lebih tinggi karena perubahan iklim.

    “Mamalia kecil ini bereaksi cepat terhadap cuaca ekstrem, dan itu berjalan dua arah. Kerentanan mereka terhadap cuaca ekstrem karenanya tidak boleh disamakan dengan risiko kepunahan,” kata Jackson.

    Di sisi lain, mamalia yang berumur lebih panjang dengan kehidupan yang lebih lambat umumnya lebih tahan terhadap perubahan lingkungan yang besar, tetapi mereka malah bisa lebih rentan terhadap kepunahan. Para peneliti menyebut spesies ini seringkali lebih lambat pulih saat menghadapi tantangan alam.

    (lom/lth)

  • Plate Dapat Mouse Rp1 Jutaan dari Menteri Singapura, Wajib Lapor?

    Plate Dapat Mouse Rp1 Jutaan dari Menteri Singapura, Wajib Lapor?

    Bali, CNN Indonesia

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menerima cendera mata berupa tetikus (mouse) dari Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo. Haruskah lapor ke KPK?

    Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Josephine memberikannya kepada Plate saat berada di ruangan penyambutan jelang sidang Forum Menteri Digital dan Ekonomi (DEMM), di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8) pukul 16.45 WITA.

    Pertemuan itu merupakan sambutan awal Plate kepada 12 negara dan dua lembaga, yang ikut hadir dalam sidang DEMM yang digelar Kamis (1/9).

    Ketika hendak meninggalkan ruang pertemuan, Josephine memberikan cendera mata yang isinya perangkat tetikus kepada Plate. Terlihat, mouse itu merupakan perangkat besutan produsen teknologi asal Singapura, Razer. Perangkat itu merupakan mouse Pro Click Mini nirkabel.

    Mouse itu banderol dengan harga bervariatif di marketplace, seperti Shopee dan Tokopedia, yakni pada kisaran Rp999 ribu hingga Rp1,2 jutaan. Razer merupakan merek yang kerap dipakai oleh para gamer untuk menunjang bermain game di PC. Produk andalanya mouse dan keyboard.

    Gawai itu dibekali dengan konektifitas Razer HyperSpeed 2.4GHz wireless + Bluetooth, dengan ketahanan baterai sampai 725 jam. Mouse Razer wireless Pro Click Mini memiliki dimensi 100.2 mm x 62.7 mm x 34.2 mm, dengan berat 111gram ketika diisi dua baterai.

    Diketahui, semua jenis pemberian dari dalam dan luar negeri mesti dilaporkan ke KPK oleh pejabat terkait. Hal itu berdasarkan Peraturan KPK No. 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi. 

    Pasal 2 ayat (1) Perkom itu mengatakan “Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang menerima Gratifikasi wajib melaporkan Gratifikasi yang diterima”.

    Apa itu gratifikasi? “Pemberian dalam arti luas meliputi uang, barang, rabat [discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik,” tertulis pada Pasal 1 ayat (1).

    Berapa batasan yang boleh? Perkom tersebut memang mengecualikan beberapa jenis pemberian dari wajib lapor. Misalnya, dari saudara sepanjang tak terkait jabatannya. Selain itu, ada batasan angka.

    “Pemberian sesama rekan kerja yang tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya, dan tidak terkait kedinasan paling banyak senilai Rp200.000 setiap pemberian per orang, dengan total pemberian tidak melebihi Rp 1.000.000 dalam 1 tahun dari pemberi yang sama,” pasal 2 ayat (3) huruf o Perkom itu.

    Selain itu, ada pengecualian untuk “pemberian cendera mata/plakat kepada instansi dalam rangka hubungan kedinasan dan kenegaraan, baik di dalam negeri maupun luar negeri sepanjang tidak diberikan untuk individu pegawai negeri atau penyelenggara negara.”

    Plate dan pihak juru bicara Kominfo lainnya belum merespons perihal cendera mata ini.

    Sejumlah contoh pelaporan cendera mata dari pejabat luar negeri pernah diungkap KPK. Misalnya, vinil atau piringan hitam Metallica yang didapat Presiden Jokowi dari PM Denmark Lars Lokke Rasmussen.

    Setelah melaporkannya kepada KPK, Jokowi menggantinya seharga Rp 11 juta.

    Untuk diketahui, Plate menggelar pertemuan bilateral dengan menteri ekonomi digital dari 12 negara, dan dua lembaga dalam pertemuan keempat Digital Economy Working Group (DEWG) 2022.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Donald Trump Sebut Menguasai Greenland Penting untuk Perdamaian Dunia

    Donald Trump Sebut Menguasai Greenland Penting untuk Perdamaian Dunia

    PIKIRAN RAKYAT – Selasa, 4 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan akan menghalalkan segala cara untuk menguasai wilayah Greenland.

    Trump menegaskan menguasai wilayah tersebut penting untuk menjaga keamanan nasional dan keamanan internasional.

    “Kami membutuhkan Greenland demi keamanan nasional dan bahkan keamanan internasional,” ujarnya di hadapan sidang gabungan kongres.

    Menariknya, meskipun ingin menguasainya, Trump menyebut bahwa warga wilayah yang saat ini menjadi bagian Denmark ini berhak menentukan sendiri masa depannya Bila bergabung dengan Amerika Serikat, presiden yang menggantikan Joe Biden ini akan senang menyambutnya.

    “Dan jika Anda memilihnya (bergabung dengan AS), kami akan menyambut Anda sebagai bagian dari Amerika Serikat,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan survei, 85% warga wilayah seluas 2,1 juta kilometer persegi menolak bergabung dengan Amerika Serikat. Baik Denmark maupun pemerintah daerah otonomi tersebut pun telah menegaskan menolak menjual wilayah kepada pemerintah AS.

    Greenland menjadi pulau terbesar di dunia Wilayah ini dihuni 56.000 orang. Saat ini, berstatus otonomi khusus sehingga berhak menentukan pemerintahan sendiri. Namun, tetap menjadi bagian dari wilayah Denmark.

    Pada tahun 1953, ditetapkan sebagai distrik Denmark. Selain berhak menentukan pemerintahan daerahnya sendiri, ada dua perwakilan di parlemen Denmark.

    Kebijakan Trump yang ingin menjadikannya sebagai negara bagian ke-51 membingungkan sejumlah pengamat. Sebagian pengamat pun mempertanyakan urgensi memiliki area yang berjarak 13 mil dari Kanada ini.

    Sementara itu, sejumlah pengamat berpendapat bahwa Trump akan menempatkan pasukan militer di wilayah tersebut. Tujuannya untuk menguasai Kutub Utara.

    Presiden Donald Trump, hingga saat ini, belum mengkomunikasikan penyebab sesungguhnya perlu menguasainya. Namun, sejumlah pengamat telah memprediksikannya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News